fuel saving operation guide bulldozer@ctm
TRANSCRIPT
2013
CATIM BINTARA - SERVICE
[Type the company name]
2
PANDUAN OPERASI HEMAT
BAHAN BAKAR BULLDOZER
Technical Training Department
2013
Translate by Catim Bintara/Rev 00/SVC/TTD/2013
1
Metode operasi bulldozer hemat bahan bakar
By Yasushi Shikata, Komatsu Ltd.
Pekerjaan dasar dari bulldozer adalah untuk menggali dan mendorong material. Produktivitas dan
konsumsi bahan bakar sangat tergantung pada faktor-faktor seperti lokasi geografi, termasuk level atau
kemiringan tanah, serta komposisi tanah. Selain itu, karena bulldozer beroperasi pada kekuatan penuh
menggunakan beratnya sendiri, maka perlu kecermatan untuk dapat menghemat konsumsi bahan bakar
saat bekerja. Untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar pada bulldozer metode operasi yang dilakukan
adalah dengan meningkatkan produktivitas dan menurunkan konsumsi bahan bakar dengan cara
memperkecil banyaknya kondisi idle seperti misalnya menunggu dump truck di area lokasi kerja. Kami
gunakan hasil test dari model D155-6 untuk menggambarkan hal ini.
Harap dicatat data efisiensi bahan bakar yang ditampilkan di sini dapat bervariasi tergantung pada
tempat kerja yang sebenarnya, kondisi mesin dan keterampilan operator.
1. Hindari engine putaran tinggi dan matikan engine jika idle terlalu lama
Ketika menunggu dump truck di tempat pembuangan (disposal), akan lebih baik jika tidak
membiarkan engine berlama-lama dalam kondisi idle dan perkecil konsumsi bahan bakar dengan
menghindari putaran engine terlalu tinggi. Secara khusus, gunakan putaran engine pada putaran
rendah dengan menekan pedal decelerator untuk memperlambat putaran engine.
Berikut adalah study hasil uji :
(1) Beralih dari engine putaran tinggi ke engine putaran rendah selama 30 menit sehari dapat
menghemat konsumsi bahan bakar sebesar 1.710 liter (452 US gal) per tahun.
(2) Mematikan engine akan lebih baik daripada engine mengalami putaran rendah selama satu
jam dalam sehari, dapat menghemat konsumsi bahan bakar sebesar 2.430 liter (642 US gal)
per tahun.
2. Mulailah Mendorong material tidak dari jarak jauh
Cara yang paling efektif untuk mendorong permukaan tanah adalah dengan memperpendek jarak
beban berat yang dibawa menggunakan teknik dorong front-to-back (dari titik A ke titik B ke titik C
Translate by Catim Bintara/Rev 00/SVC/TTD/2013
2
pada ilustrasi). Dengan teknik ini, Anda mulai dari titik A dengan jarak 3 sampai 5 m (10 sampai 16
kaki) kembali dari X titik di garis depan wilayah dorongan. Setelah menyelesaikan dorongan dari
titik A, dilanjutkan dengan penambahan jarak ke titik berikutnya sebesar 3 sampai 5 m (10 sampai 16
kaki) setiap kali untuk memulai penggalian baru.
Metode Front to back akan meningkatkan kemampuan daya dorong blade pada saat bagian depan
sudah terbentuk kemiringan setelah proses dorong pertama sehingga akan meningkatkan
produktivitas. Sebaliknya ketika menggunakan metode back-to-front pada jarak gali yang begitu jauh
akan membutuhkan lebih banyak kontrol naik dan turun blade untuk mencegah track slip pada saat
mengurangi muatan yang berat. Akibatnya kualitas hasil dorongan akan menjadi tidak rata, sehingga
lebih sulit untuk menjaga beban penuh pada blade. Dibandingkan dengan metode back-to-front,
metode front-to-back jauh lebih baik untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar (produktivitas per
liter) sebesar 11%.
3. Mendorong material dengan kemiringan (Turunan)
Jika kondisi lokasi memungkinkan, Anda dapat secara signifikan meningkatkan produktivitas dan
meningkatkan efisiensi bahan bakar (produktivitas per liter) dengan menggunakan metode mendorong
material menurun (turun ke bawah). Anda dapat menggali dan mendorong dalam jumlah yang lebih
besar dibandingkan dengan mendorong material dipermukaan tanah menanjak. Selain itu waktu yang
dibutuhkan untuk mendorong akan lebih pendek, maka hasil produksi akan lebih tinggi. Sementara
konsumsi bahan bakar per jam adalah sama, kemiringan turunan tujuh derajat meningkatkan
kapasitas blade hampir 1,2 kali lebih tinggi daripada mendorong di permukaan tanah datar pada
tenaga mesin yang sama.
Mendorong material pada permukaan turunan juga secara efektif dapat memanfaatkan berat
bulldozer, sehingga anda dapat melakukan efisiensi yang lebih besar pada blade yang lebih besar
seperti tipe U-blade. jika kemungkinan kurang efektif dengan Blade kecil.
Translate by Catim Bintara/Rev 00/SVC/TTD/2013
3
Selanjutnya, menggunakan speed 2 mundur (R2) akan memberikan efisiensi bahan bakar yang lebih
besar daripada menggunakan speed 1 (R1). Meskipun menggunakan R1 bahan bakar yang
dikonsumsi hanya sedikit tetapi kecepatan juga jauh menjadi lebih rendah. Bulldozer dapat bergerak
sekitar 20% lebih cepat pada speed R2 dipenggunaan jumlah bahan bakar yang sama
Sebagai referensi, produktivitas akan jauh lebih rendah ketika mendorong sambil menanjak karena
bekerja melawan gaya gravitasi. Konsumsi bahan bakar tentu meningkat karena membutuhkan waktu
lebih lama untuk setiap siklus saat mendorong material di tanah menanjak.
4. Catatan Penting Lainnya
(1) Hindari track slip dan stall (terhenti).
Dozing atau ripping saat track terjadi slip adalah akibat kemampuan torque converter dalam
Translate by Catim Bintara/Rev 00/SVC/TTD/2013
4
menjaga torsi putarannya, namun adakalanya track akan memaksa torque converter terhenti
(stall) disaat medan operasi terlalu berat sehingga akan berdampak konsumsi bahan bakar
meningkat dan menyebabkan keausan tidak merata pada undercarriage.
(a) Pilih tingkat kecepatan yang paling cocok untuk beban.
(b) Tekan pedal decelerator, kecepatan mesin rendah dan menyesuaikan pisau atau beban
ripper.
(2) Mendorong material yang sulit saat blade tidak dapat penuh muatan.
Di lokasi yang sulit untuk blade penuh akibat tanah yang keras atau tanah berbatu, metode yang
digunakan adalah hindari memaksa di satu tempat hingga mesin bersusah payah berada di satu
posisi secara terus menerus akibat terhambat material keras, akan lebih baik jika melakukan
pengulangan dorong dari awal lagi sehingga muatan blade akan penuh.
(3) Meminimalkan tumpahan dari blade.
Anda dapat meningkatkan efisiensi operasional dengan meminimalkan tumpahan dari blade saat
mendorong. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan membentuk slot saat
mendorong material. Metode ini sangat berguna di lokasi di mana material tersebut rentan
terhadap tumpahan dari sisi blade akibat muatan yang terlalu banyak dan relatif lunak atau
gembur sedangkan jarak dorong jauh.
• Prosedur menggali sesuai urutan pada ilustrasi di atas di antara (1) dan (2) adalah
pembatas agar terbentuk lorong.
• Kedalaman lorong tidak boleh melebihi ketinggian pisau.
• Ruang antara lorong (3) kira-kira setengah lebar pisau.
Translate by Catim Bintara/Rev 00/SVC/TTD/2013
5