ftaktur humerus

Upload: praevia

Post on 09-Mar-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

laporan kasus

TRANSCRIPT

BAB 1PENDAHULUAN

Kejadian fraktur distal humerus di amerika serikat diperkirakan 287 per 100,000 orang per tahun (KI 95%, 268%-307%). Kejadian fraktur distal humerus pada dewasa jarang terjadi. Frekuensinya bervariasi tergantung jenis kelaminin dan usia dengan kejadian tertinggi pada kelompok pria usia 12-19 tahun dimana kejadian tertinggi pada usia paruh baya dan wanita tua. Fraktur humerus distal terjadi hanya 2% pada dewasa.Fraktur humerus distal sering terjadi karena jatuh (cedera energy rendah) atau hantaman langsung pada belakang lengan atas saat siku pada posisi fleksi (cedera energy tinggi). Fraktur pada distal akhir humerus diklasifikasikan menjadi : 1) fraktur suprakondiler, 2) fraktur transkondiler, 3) fraktur interkondiler, 4) fraktur kondiler (lateral dan medial), 5) fraktur permukaan persendian (kapitulum dan trochlea) dan 6) fraktur epikondilus.Fraktur distal humerus terjadi karena patah pada daerah distal humerus. Sendi siku bergerak terkoordinasi pada ekstremitas atas, memfasilitasi kegiatan seperti mandi, berpakaian dan memasak. Bila distal humerus terluka, fungsi sendi siku akan terganggu. Tujuan reduksi terbuka dan fiksasi internal adalah mengembalikan bentuk anatomi normal tulang. Fraktur distal humerus menjadi tantangan rekonstruksi para dokter bedah tulang.Bashyal et al, meneliti tentang kejadian infeksi dan komplikasi lain pada 662 anak dengan fraktur suprakondilar distal yang menjalani reduksi tertutup dan fiksasi perkutaneus. Komplikasi yang sering pergeseran pin pada 11 pasien. Total 6 pasien (1%) menderita infeksi, 1 pasien terjadi malunion, 4 menjalani reduksi dan pemasangan pin ulang dan 3 mengalami syndrome kompartmen.

BAB 2LAPORAN KASUS Identitas PasienName: Tn. Nico Alvano SugiartoAge : 27 tahunSex: MaleAddress: Pegulon 07/03 KendalOccupation: Religion : IslamHospital addmission: 27 August 2015Room : KenangaMedical record number : 224.826 Anamnesis Keluhan: patah tulang lengan atas kiri RPS:Pasien dating ke IGD diantar orang disekitar tempat kejadian kecelakaan dengan keluhan patah tulang terbuka lengan atas kiri. Pasien berkata lengan kirinya sulit digerakkan dan merasa kesakitan saat tangan digerakkan maupun tidak. Gejala ini dirasakannya segera setelah kecelakaan.20 menit sebelum masuk rumah sakit, pasien terlibat kecelakaan dengan truk yang berhenti. Pasien mengendarai sepeda motor dengan kecepatan tinggi saat akan menyalip mobil yang berada didepannya, namun ia tidak melihat didepannya ada truk yang berhenti. Pasien berkata lengan kanannya menabrak bagian depan truk berhenti itu sebelum ia jatuh ke jalan. Ia merasakan sakit yang sangat sehingga tidak bisa menggerakkan tangannya. Pasien menggunakan helm dan jaket saat berkendara.Pasien masih sadar saat kejadian hingga masuk rumah sakit. Tidak ada keluhan lainnya. RPD: Riwayat kecelakaan/ patah tulang: tidak ada Riwayat alergi obat dan makanan: tidak ada Riwayat batuk kronis: tidak ada RPK: Riwayat dengan keluhan yang sama: tidak ada Riwayat penyakit jantung: tidak ada Riwayat diabetes mellitus: tidak ada Riwayat personal, social dan lingkunganPasien masih tinggal dengan orang tuanya.

Pemeriksaan FisikSurvei primer Airway Pasien masih dapat berbicara normal, tidak ada suara nafas tambahan Breathing Lihat : sianosis (-), luka tusuk (-), penggunaan otot tambahan (-)Listen : suara nafas vesicular simetris kedua sisi, suara tambahan (-)Feel : deviasi trakea (-) CirculationNadi arteri distal di keempat ekstremitas masih adekuat 65x/minute, kuat angkat, irama dan denyut normal, pendarahan eksternal (+) fraktur terbuka pada lengan atas kiri. Dissability

GCS: 15Vital Sign: HR: 65 x/m RR: 20 x/m to: 37o HP: 130/70Status generalis Kulit : Turgor (N) Kepala: Mesocephal, luka (-) Mata: Anemis -/-, Icteric -/- Telinga : Discharge -/- Hidung : Deviation septum -/-, discharge -/- Mulut: Bleeding (-) Leher : Simetris, Trachea deviation (-) Dada : Normochest, simetris

CORInspection: ictus cordis (-)Palpation: Ictus cordis teraba pada ICS V, 2 cm medial linea mid klavikula, pulsusu sternalis (-), pulsus epigastrik (-)Percussion: batas jantungBawah kiri: SIC V, 2 cm from medial linea mid clavicularis sinistraKiri atas: SIC II linea sternalis sinistraKanan atas: SIC II linea sternalis dextraPinggang jantung: SIC III linea parasternalis sinistraImpression: konfigurasi jantung normalAuscultation: suara jantung I-II regular, gallop (-), murmur (-)Pulmo :Anterior Posterior

I: Statis: normochest(+/+), symmetric (+/+), retraction (-/-). Dynamic: symmetricPa: static: symmetric (+), intercosta widening (-), retraction (-/-), sterm fremitus dx=sinPe: Sonor (+/+)Aus: vesicular (+/+), rhonchi (+/+), wheezing (-/-)I: Statis: normochest(+/+), symmetric (+/+), retraction (-/-).Dynamic: symmetricPa: static: symmetric (+), intercosta widening (-), retraction (-/-), sterm fremitus dx=sinPe: Sonor (+/+)Aus: vesicular (+/+), rhonchi (+/+), wheezing (-/-)

punggung: kyphosis and lordosis (-)Abdomen:Inspection: abrasion injury on hips (+)Palpation: kelunakan (N) , pain (-), hepar dan lien tidak terabaPercussion: timpani (+)Auscultation: bising usus (+) NormalEksremity:Superior Inferior

AkralOedem Capillary refillLessionHematom KekuatanPemeriksaan sensori -/--/-