frenektomi

13
FRENEKTOMI I. PENDAHULUAN Perlekatan frenulum yang tidak normal maupun keadaan frenulum yang hipertrofi seringkali menimbulkan masalah bagi penderitanya. Kelainan ini menimbulkan gangguan estetika, membatasi pergerakan bibir maupun lidah, mengganggu susunan gigi serta menarik gingiva menjauh dari gigi sehingga terjadi resesi (Pedlar, 2001). Perlekatan frenulum labial terdiri dari kumpulan jaringan fibrosa tipis yang ditutupi mukosa, memanjang dari bibir dan pipi ke periosteum alveolar. Level perlekatan frenulum bervariasi dari tinggi vestibulum sampai puncak ridge alveolar dan bahkan ke daerah insisal papila di maksila anterior. (Peterson, 2003) Selain frenulum labial di midline dapat menyebabkan diastema, dan frenulum lingual yang menyebabkan lidah terikat (tounge tie), perlekatan frenulum umumnya tidak menimbulkan masalah selama gigi-gigi tetap berkontak. Namun dalam pembuatan gigi tiruan, frenulum yang mengalami hipertrofi ataupun frenulum dengan perlekatan tidak normal dapat menyulitkan dan tidak jarang menyebabkan kegagalan. Kegagalan ini terjadi akibat 1

Upload: nyitnyit-kunyit

Post on 27-Dec-2015

122 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

frenectomy techniques

TRANSCRIPT

Page 1: Frenektomi

FRENEKTOMI

I. PENDAHULUAN

Perlekatan frenulum yang tidak normal maupun keadaan frenulum yang

hipertrofi seringkali menimbulkan masalah bagi penderitanya. Kelainan ini

menimbulkan gangguan estetika, membatasi pergerakan bibir maupun lidah,

mengganggu susunan gigi serta menarik gingiva menjauh dari gigi sehingga

terjadi resesi (Pedlar, 2001).

Perlekatan frenulum labial terdiri dari kumpulan jaringan fibrosa tipis

yang ditutupi mukosa, memanjang dari bibir dan pipi ke periosteum alveolar.

Level perlekatan frenulum bervariasi dari tinggi vestibulum sampai puncak ridge

alveolar dan bahkan ke daerah insisal papila di maksila anterior. (Peterson, 2003)

Selain frenulum labial di midline dapat menyebabkan diastema, dan

frenulum lingual yang menyebabkan lidah terikat (tounge tie), perlekatan

frenulum umumnya tidak menimbulkan masalah selama gigi-gigi tetap berkontak.

Namun dalam pembuatan gigi tiruan, frenulum yang mengalami hipertrofi

ataupun frenulum dengan perlekatan tidak normal dapat menyulitkan dan tidak

jarang menyebabkan kegagalan. Kegagalan ini terjadi akibat kedudukan protesa

yang kurang retentif dan menimbulkan rasa sakit pada saat gigi tiruan dipakai atau

dalam keadaan fungsi. (Peterson, 2003)

Untuk mencegah akibat yang ditimbulkan oleh kelainan frenulum ini,

beberapa ahli menganjurkan suatu tindakan pembedahan guna memperbaiki

keadaan frenulum yang tidak normal tersebut (Pedlar, 2001)

II. DEFINISI

Frenectomy adalah prosedur sederhana dimana sebagian atau seluruh

frenum yang bermasalah dibuang secara bedah dengan tujuan untuk

mengembalikan keseimbangan kesehatan mulut. Umumnya dilakukan dengan

lokal anestesi

1

Page 2: Frenektomi

Pembuangan frenulum lingual di bawah lidah disebut lingual frenektomi

(ankylotomi) yang dilakukan pada penderita tongue tie (ankyloglossia). Segera

setelah bedah minor dilakukan, lidah dapat dijulurkan keluar mulut dimana

sebelumnya tidak dapat dilakukan.

Umumnya perlekatan frenulum labial adalah ke tengah bibir atas dan di

antara dua gigi depan atas. Hal ini dapat mennyebabkan celah besar dan resesi

gingiva karena gingiva tertarik dari tulang. Labial frenektomi berarti membuang

frenulum labial. Pasien orthodonti sering menjalankan prosedur ini untuk

membantu perawatan penutupan celah gigi depan. Saat bibir pasien protesa

bergerak, frenulum akan menarik dan mengendurkan protesa sehingga sangat

tidak nyaman oleh sebab itu dilakukan pembedahan untuk membantu protesa

cekat lebih baik (Kruger, 1975)

III. TEKNIK FRENEKTOMI DAN PROSEDUR PEMBEDAHAN

III. 1. Teknik insisi rhomboid shape

III.1. 1. Frenektomi frenulum labial pada kasus prostodonti

Untuk membuang hipertrofi frenulum yang melekat ke puncak ridge sebelum

pembuatan protesa maksila dilakukan frenektomi dengan prosedur pembedahan

sebagai berikut (Kruger, 1975) :

Anestesi lokal dilakukan dengan menginfiltrasi pada origo dan insersio

frenulum.

Bibir diangkat sehingga dalam keadaan tegang. Kemudian hemostat pertama

dijepitkan sejajar dengan permukaan labial ridge alveolar dan ujungnya

terdapat pada lipatan mukobukal.

Hemostat yang kedua dijepitkan pada ujung frenulum dekat bibir yang ditarik

sejajar terhadap permukaan mukosa bibir. Kedua ujung hemostat saat ini

saling bersentuhan satu sama lain dan jaringan frenulum terkurung

ditengahnya.

2

Page 3: Frenektomi

Dilakukan insisi di sekeliling permukaan luar kedua hemostat sampai

hemostat terlepas dengan jaringan frenulum berada diantaranya.

Tepi daerah operasi dilakukan undermine dengan gunting bedah

Dilakukan penjahitan dengan jahitan terputus, dan selanjutnya ditutup dengan

kasa steril selama 2 jam

Instruksikan pasien tetap menjaga kebersihan dengan obat kumur.

Satu minggu kemudian jahitan dibuka.

Gambar 1. Teknik frenektomi labial

III. 1. 2. Frenektomi frenulum labial pada kasus ortodonti

Prosedur frenektomi yang dilakukan sama untuk kasus diastema dalam

ortodonti sama seperti pada kasus prostodonti hanya setelah dilakukan penjahitan

terdapat prosedur tambahan (Gambar 3.) :

Insisi mukoperiosteum berbentuk V dari antara insisif sentral turun ke tulang

interseptal. Buang jaringan pada ruang interdental tersebut. Hati-hati agar

leher gigi tidak terbuka.

3

Page 4: Frenektomi

Berikan pack yang diaduk dengan ZOE di daerah ini untuk mencegah

jembatan jaringan frenulum tumbuh. Pertahankan pack selama 5 hari.

Gambar 2. Lanjutan teknik frenektomi labial

III. 1. 3. Frenektomi lingual untuk ankyloglossia

Prosedur pembedahan untuk ankyloglossia adalah (Gans, 1972):

Tentukan batasan pergerakan lidah dengan menginstruksikan pasien agar

menyentuh gigi atas, menjulurkan lidah, dan menggerakkan ke lateral. Periksa

dasar mulut untuk mengetahui posisi duktus Wharthoni dan caruncula saliva.

Jahit ujung lidah agar pergerakannya stabil

Jepitkan hemostat pada ujung benang dan tarik lidah ke atas agar frenulum

dalam keadaan tegang. Sekitar setengah bagian dari origonya di mandibula

dan insersionya di lidah, insisi frenulum ke posterior. Instruksikan pasien

kembali menggerakkan lidah seperti sebelumnya. Bila dapat dilakukan tanpa

mengganggu ujung lidah, maka mobilitas sudah cukup.

Diseksi horizontal akan melepaskan lidah dan menghasilkan defek diamond-

shaped saat lidah ditarik ke atas. Undermine tepi luka agar jahitan tidak

tegang

4

Page 5: Frenektomi

Gambar 3. Ankylotomy untuk ankyloglossia

III. 2. Teknik Z-Plasty

Teknik ini digunakan untuk pembedahan frenulum yang mengalami hipertrofi.

Dengan teknik ini tegangan didistribusikan berseberangan bukan di sepanjang

insisi sehingga jaringan parut kurang. Teknik ini menghancurkan garis jaringan

parut sehingga jaringan parut tidak teralu terlihat. Prosedur pembedahannya

adalah sebagai berikut:

Periksa hipertrofi frenulum dan tentukan perluasannya ke papila insisivum.

Visualisasi terbaik adalah dengan menarik bibir ke atas dan ke depan.

Eksisi bagian tengah papila sedekat mungkin ke maksila. Akan terjadi defek

jaringan selebar 2mm.

Buatlah dua segitiga sama besar di tiap sisi insisi sehingga apeks tiap segitiga

beradap pada inisisi. Pilihlah flap yang sesuai untuk transposisi dan lakukan

insisi menembus periosteum.

5

Page 6: Frenektomi

Lepaskan flap dari kedudukannya dengan periostel elevator. Potong setiap

ikatan jaringan ikat dengan skalpel.

Transposisikan flap jaringan ke tempat yang sesuai.

Jahit mukoperiosteum dengan benang silk 4-0 pada posisi transposisi.

Gambar 4. Teknik frenektomi Z-Plasty

III. 3. Teknik Laser

Teknik terbaru frenektomi adalah dengan laser. Keuntungan prosedur laser

adalah tidak ada jahitan dan perdarahan. Prosedur ini sering diterapkan pada

pasien anak-anak karena tidak meninggalkan kesan yang buruk (Canzoneri, 2003).

Pasien yang mendapat perawatan dengan laser umumnya sembuh lebih

cepat dan mengalami sedikit atau bahkan tidak ada ketidaknyamanan post operasi.

Laser juga mengurangi waktu kerja dan pembengkakan serta jaringan parut

minimal.

6

Page 7: Frenektomi

Teknik dan prosedur laser adalah sebagai berikut :

Berikan anestesi lokal secukupnya dan atur SoftLase™ pada 1.2-1.4 Watts

dalam mode operasi continuous menggunakan initiated tip.

Tarik bibir atau lidah untuk mendapatkan tarikan agar batas tepi frenum jelas

terlihat. Gunakan tip paint brush pada dasar frenum untuk memotong

menembus perlekatan fibrous. Pemisahan ini harus tetap membiarkan

periosteum dan tulang tetap menempel.

Ujung perlekatan fibrous harus di laser lagi untuk menghindari perlekatan

kembali

Gambar 5. Teknik laser frenektomi. A. Frenulum awal, B. laser frenektomi,

C. hasil frenektomi, D. 1 minggu setelah frenektomi

IV. KOMPLIKASI DAN PENANGGULANGANNYA

Komplikasi-komplikasi yang mungkin terjadi pada pembedahan frenulum

adalah sebagai berikut :

1. Perdarahan

Perdarahan ini dapat terjadi selama operasi ( perdarahan primer ) atau

beberapa jam sampai beberapa hari setelah pembedahan (perdarahan sekunder).

Perdarahan ini dapat terjadi oleh sebab lokal atau sistemik. Penyebab lokal

a b

dc

7

Page 8: Frenektomi

biasanya meliputi lepasnya bekuan darah, luka yang terinfeksi, trauma pada luka

atau lepasnya jahitan. Sedangkan penyebab sistemik dapat berupa kelainan darah.

Penanggulangan dengan melakukan pembersihan daerah luka serta penekanan

dengan kasa dibasahi vasokonstriktor lokal, kompres dingin dan penjahitan atau

pemberian coagulation promoting agent seperti gelatin sponge, thrombin, dan

lain-lain. Bila tindakan tersebut tidak dapat mengatasi perdarahan sebaiknya

dikonsulkan ke bagian penyakit dalam.

2. Pembengkakan

Biasanya terjadi karena trauma yang berlebihan atau karena infeksi.

Penanggulangannya dapat dikontrol dengan kompres dingin yaitu dengan

kantung es atau kain dingin.

3. Infeksi

Untuk mencegah infeksi dianjurkan untuk memelihara kebersihan mulut dan

diberi obat kumur antiseptik. Apabila infeksi telah terjadi, tindakan lokal yang

perlu dilakukan adalah mengirigasi luka dengan NaCl fisiologis hangat serta

pengulasan antiseptik pada tepi luka, diberikan pula obat antibiotik.

4. Rasa sakit yang berlebihan

Keadaan ini biasanya timbul karena pergerakan bibir, pipi, atau lidah pada saat

berbicara atau pada waktu mengunyah.

Penanggulangannya diberikan obat analgetik, obat kumur antiseptik yang

hangat.

V . KESIMPULAN

Kelainan frenulum tidak hanya menyebabkan gangguan estetik, diastema

gigi dan stabilisasi serta retensi gigi tiruan, tetapi juga menyebabkan menurunnya

kesehatan gingiva dan gangguan fisiologis seperti bicara, penelanan serta

kesukaran menyusu pada bayi.

Untuk menanggulangi kelainan bentuk anatomi frenulum terdapat

beberapa teknik pembedahan. Pemilihan macam teknik yang dapat digunakan

tergantung kasus dan ketrampilan operator.

8

Page 9: Frenektomi

Komplikasi yang dapat terjadi sesudah dilakukan pembedahan antara lain :

perdarahan, infeksi, rasa sakit yang berlebihan.

VI. DAFTAR PUSTAKA

Canzoneri, k. 2004. Laser Gum Treatment.

http://www.laser-dent.com/gum_treat.htm

Gans, B. 1972. Atlas of Oral Surgery. 2nd ed. C.V Mosby. Saint Louis

Kruger, O.G. 1974. Textbook of Oral Surgery. 4th ed. C.V. Mosby. Saint

Louis.

Pedlar, J. 2001. Oral and Maxillofacial Surgery. 1st ed. Churchill

Livingstone. Spain.

Peterson, L.J. 2003. Contemporary Oral and Maxillofacial Surgery. 4th ed.

Mosby. Saint Louis.

9