forum inovasi teknologi 2015 modified

15
Membangun Ekosistem IPTEK yang Berdaya Saing dan Berorientasi Pasar Derry Pantjadarma Forum Inovasi Teknologi dan Konferensi Nasional Inovasi & Technopreneurship 2015 INOTEK, Jakarta, 3 Juni 2015

Upload: derry-pantjadarma

Post on 04-Aug-2015

36 views

Category:

Government & Nonprofit


3 download

TRANSCRIPT

Membangun Ekosistem IPTEK yang Berdaya Saing dan Berorientasi Pasar

Derry Pantjadarma

Forum Inovasi Teknologi dan Konferensi Nasional

Inovasi & Technopreneurship 2015

INOTEK,

Jakarta, 3 Juni 2015

IPTEK yang Berdaya Saing dan Berorientasi Pasar

IPTEK yang mendorong

Penciptaan Daya Saing

karena berorientasi pasar ?

IPTEK yang berdaya saing

• Pesaingnya siapa dan dimana ?

• Pasarnya yang memiliki

kebutuhan IPTEK siapa dan di

mana ?

Iptek Tepat Guna

Tema Bahasan

Ekosistem yang mampu menghasilkan IPTEK berkualitas serta INOVASI dan berkontribusi pada penciptaan daya saing

ATAU

+

IPTEK dan INOVASI

Science

Technology

Innovation

Market

Data

Information

Insight

Knowledge

Wisdom

Increasing Value Body of Knowledge

Catatan

Market dimaknai sebagai wahana interaksi antara

supply dan demand untuk mencari solusi sosio-

ekonomi yang kontekstual

Body of knowledge dibangun melalui proses

pembelajaran sistematis melalui berbagai

interaksi formal dan non-formal

Aksi/Realisasi

Beneficiaries

Alih Teknologi/Adopsi

Riset

Laboratorium/Studio

Riset dan Social Change

Boundary

Actors

Fred Carden, “Outcome Mapping”, 2008

Konteks persaingan pasar

Konteks sosio-kultur

Konteks ‘perlombaan’

discovery

Kebebasan akademik

Riset dalam

setting akademik

Konstruksi dan

pengujian dalam

setting yang

disesuaikan dengan

situasi penggunaan

Instalasi/integrasi

ke dalam setting

teknologis di

dunia riel

Pengoperasian/

penggunaan oleh

pengguna riel

Ranah para akademisi/

penghasil iptek Ranah para praktisi/pengadopsi iptek

3

1

4

2

5

6

Interkoneksi riset dengan pasar ( S.Yuliar-DRN,2010 )

Dalam model ini—model interkoneksi hulu-hilir, difusi ilmu pengetahuan dan teknologi melibatkan interaksi antara periset dan pengadopsi ilmu pengetahuan dan

teknologi untuk menjawab pertanyaan berikut :

1. Apa masalah ilmu pengetahuan dan teknologi yang timbul dalam konteks riel (konteks sosial dan ekonomik yang aktual di industri-industri atau komunitas-komunitas lokal)? Bagaimana kondisi-kondisi (sosial, kultural, infrastruktural) yang terkait dengan masalah ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut? Seperti apa karakteristik dan perilaku sosial/kultural dari (calon) pengadopsi ilmu pengetahuan dan teknologi? Bagaimana kemampuan calon pengadopsi untuk melakukan serap ilmu pengetahuan dan teknologi (science & technology absorption);

2. Siapa investor atau lead adopter yang berpotensi terlibat? Siapa pelaku intermediasi/integrasi/instalasi? Seperti apa karakteristik dari pelaku intermediasi/integrasi/instalasi?;

3. Bagaimana kelayakan teknis/komersial/sosio-kultural dari desain yang dikonsepsikan?

4. Bagaimana tingkat permintaan para pelaku pasar/komunitas pengadopsi terhadap jenis ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan? Bagaimana kesesuaian jenis ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan dengan situasi aktual dari persaingan pasar/praktik sosial?

5. Apakah ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan dapat diintegrasikan ke dalam settingteknis dan kepranataan sosial yang aktual? Apakah pelaku integrasi/pengadopsi memiliki kapasitas yang memadai?

6. Apakah produk ilmu pengetahuan dan teknologi yang dihasilkan dapat bersaing di pasar atau dapat digunakan secara sustainable di komunitas-komunitas lokal? Apakah produk ilmu pengetahuan dan teknologi dapat diinternalisasikan ke dalam kultur lokal?

Yuliar, ibid

ISU PENTING

• Interaksi antara pengembang dan pengguna IPTEKIN

• Koordinasi dan Sinergi antar pelaku

• Orientasi pada supply side

• Mekanisme Intermediasi

EKOSISTEM

• Kebijakan

• Budaya

• Infrastruktur inovasi ( HKI, standar, fasilitas iptek )

• Infrastruktur fisik

TANTANGAN DAN KENDALA• Masih belum kuatnya koordinasi antara

pengembang dan pengguna IPTEKIN

• Kegiatan IPTEKIN masih fragmented

• Kebijakan Inovasi belum dirasa penting

• Kapasitas belum merata

• Kesepahaman benefit riset dan bisnis sulit diselaraskan

• Akses pengguna pada sumberdaya IPTEKIN masih terbatas

Beberapa Kebijakan dan Program saat ini

• UU No : 18 tahun 2002 tentang Sistem Iptek Nasional

• UU No : 3 tahun 2014 tentang Perindustrian

• Peraturan Bersama Mendagri/Menristek no 3/36 tahun 2012 tentang Penguatan Sistem Inovasi Daerah

• Sistem Insentif Riset untuk mendorong pemanfatan hasil riset

• Pengembangan SDM ( akademik, intermediator teknologi daerah, pemerintah )

• Apresiasi ( Inovasi 100-107, Technocamp )

• Agenda Riset Nasional

• Kebijakan Strategis Iptek

• Kolaborasi Riset Tematik di Pusat Unggulan Iptek

• Pembangunan Science and Technopark, 2015-2019

Yang perlu ditingkatkan

• Penguatan kapasitas lebih luas dengan target penciptaan daya saing yang terukur

• Pengembangan dan Pendalaman interaksi ABGC tematik yang terstruktur dengan target jelas ( jangka pendek-menengah-panjang )

• Sinergi kegiatan riset dengan pengguna yang berkeadilan dan akuntabel ( fairness and accountability )

MEMBANGUN SINERGI ANTAR AKTOR

Awal Menengah Maju

Collaborated

Co-ordinated

Communicated

Connected

SINERGI

TRUST

• CARA BERAGAM TERGANTUNG TAHAPAN

• TRUST BUILDING PALING MENENTUKAN

Catatan Penutup

• Ekosistem yang kondusif bagi penciptaan iptek dan inovasi serta difusi dan pembelajarannya memerlukan :

– Kepemimpinan kuat

– Kelembagaan efektif

– Kemauan dan kemampuan interaksi berkualitas

– Infrastruktur dan budaya kuat untuk pembelajaran

– Tatakelola baik

... in harmonia progress io...

Terima Kasih

Gerakan Membangun Sistem Inovasi, Daya Saing

dan Kohesi Sosial di seluruh Wilayah Nusantara

[email protected]

[email protected]

62-818-983 442

62-21-7579 1381, 62-21-7570 1389

www.bppt.go.id