format jurnal
DESCRIPTION
jurnalTRANSCRIPT
999 A1 IL16 E09
JURNAL UJIAN AKHIR PRAKTIKUM
FORMULA SEDIAAN SALEP“Asiklovir”
(SIRUP PIRACETAM 500 mg/5 ml)
MELISA AMIRN111 09 119
disusun sebagai syarat mengikuti ujian akhir praktikumteknologi sediaan cair dan semi padat tahun akademik 2012/2013
LABORATORIUM FARMASETIKAFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR
2013
BAB I
PENDAHULUAN
Salep adalah sediaan setengah padat ditujukan untuk
pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir. Dasar
salep yang digunakan sebagai pembawa dibagi dalam
empat kelompok yaitu dasar salep senyawa hidrokarbon,
dasar salep serap, dasar salep yang dapat dicuci dengan air
dan dasar salep larut dalam air. Salep obat menggunakan
salah satu dari dasar salep tersebut (FI IV, hal. 18).
Asiklovir, atau yang dikenal juga dengan nama asikloguanosin,
adalah obat antiviral yang digunakan secara luas untuk
pengobatan herpes simplex, juga dapat digunakan untuk
pengobatan herpes zoster, virus Epstein-Barr, serta
sitomegalovirus.
Mekanisme kerja asiklovir didasarkan atas penghambatan enzim
DNA polimerase virus. Asiklovir segera diubah menjadi asiklo-
guanosin monofosfat oleh enzim timidin kinase virus, kemudian
diubah lagi menjadi asiklo-guanosin trifosfat (asiklo-GTP). Asiklo-
GTP bergabung dengan DNA virus yang akan mengakibatkan
terhentinya aktifitas enzim DNA polimerase.
Asiklofir kurang larut dalam air, dan memiliki ketersediaan hayati
yang rendah (10-20%) bila digunakan per oral. Oleh sebab itu bila
dikehendaki konsentrasi asiklovir yang tinggi, suntikan intravena
dapat diberikan kepada pasien. Selain itu dapat pula diberikan
valaciclovir yang memiliki ketersediaan hayati lebih baik, yakni
55%. Valaciclovir ini akan diubah menjadi asiklovir di hati.
Obat ini tersedia di pasaran dalam bentuk tablet, injeksi intravena,
krim topikal, serta salep mata. Sediaan bentuk krim digunakan
untuk terapi herpes pada labia, sedangkan herpes yang
menyerang mata dapat diterapi dengan sediaan asiklovir bentuk
salep mata.
Efek samping asiklovir yang digunakan secara oral dan injeksi
meliputi pusing, mual, diare, sakit kepala, serta reaksi pada lokasi
injeksi. Pernah pula dilaporkan adanya kerusakan ginjal apabila
asiklovir digunakan secara injeksi intravena dalam dosis besar,
akibat adanya pembentukan kristal asiklovir di ginjal.
Bila digunakan secara topikal (obat luar), efek samping yang
biasanya terjadi adalah kulit terasa kering dan terbakar.
Sedangkan bila digunakan pada mata, beberapa pasien akan
mengalami rasa tidak enak pada mata.
Karena asiklovir bekerja dengan mempengaruhi DNA sel, maka
penggunaannya hendaknya dihindari pada masa kehamilan.
Toksisitas akut (LD50) asiklovir lebih dari 1 g/kg, hal ini
disebabkan oleh rendahnya bioavailabilitas oral obat ini.
BAB II
RANCANGAN FORMULA
II.1. Identitas Sediaan
Berikut ini adalah identitas sediaan yang diajukan
Nama Sediaan : Acyclovir
Kandungan Zat Aktif : Asiklovir
Kekuatan Sediaan : 500 mg/5 ml (5 %)
Urutan Kekuatan : Kekuatan pertama
Bentuk Sediaan : Salep (Ointment)
Volume Sediaan : 5 gr
II.2. Komposisi Formula
Tabel 1. Komposisi Formula
No. Nama Bahan FungsiKonsentrasi
(%)Jumlah
(g)1 Piracetam3 Zat Aktif 10% 12 g2345678 Purified Water Pembawa (ad) 100% ad 120 ml
II.3. Produksi
II.3.1. Alat dan Bahan
Alat yang akan dipakai pada saat produksi sediaan adalah gelas
Beaker, labu Erlenmeyer, homogenizer, cawan penguap, timbangan,
kertas timbang, dst….
Bahan yang akan dipakai pada saat produksi sediaan adalah
piracetam, purified water, sukrosa, dst….
II.3.2. Prosedur Kerja
Tahapan prosedur kerja:
1. Penyiapan
a. Ditimbang setiap bahan sesuai kebutuhan
b. Dibuat pengenceran
dst
2. Pencampuran
a. Dilarutkan piracetam dengan aqudest
dst
3. Pengemasan
a. Sirup yang telah jadi dikemas dalam kemasan primer dengan bantuan
corong
b. Kemasan ditutup rapat dan diberi etiket
c. Sediaan lalu dimasukkan ke dalam outter box
dst
II.4. Spesifikasi
II.4.1. Spesifikasi Bahan Baku
1. Asiklovir
Nama : Asilkovir
Nama Kimia : AC 2, asiklovir, 9-
Hydroxyethoxymethylguanine, asiklovir sodium,
asikloguanosin
RM/BM : C6H10N2O2 / 142.2
RB :
Pemerian : Serbuk putih atau hampir putih. Menunjukkan
HHHHHHHHHHHHH polimorfisme
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, larut dalam alkohol
Stabilitas :
Inkompatibilitas :
Penyimpanan : Lindungi dari cahaya
2. PEG 4000 dan 6000
Nama : PEG 4000 dan PEG 6000
Nama Kimia : Polietilen glikol 4000 dan 6000
Sinonim : Carbowax. lipoxol. Pluriol
Kelarutan : larut dalam air dan dapat bercampur
dengan semua propilenglikol (jika perlu dengan
pemanasan). Larut dalam aseton, diklorometan, etanol 95%
dan methanol. Sedikit larut dalam hidrokarbon alifatik dan
eter, tetapi tidak larut dalam lemak, minyak mineral dan
minyak tertentu.
Stabilitas : secara kimia stabil di udara dan larutan,
meskipun untuk propilenglikol dengan berat molekul kurang
dari 2000 bersifat higroskopis. Sebaiknya disimpan dalam
wadah tertutup baik ditempat yang kering dan dingin.
Inkompatibilitas : inkompatibel dengan beberapa zat
pewarna.
Penyimpanan : Dalam wadah tertup baik
3. Gliserin
Nama : Gliserol gliserin
Nama Kimia : glycerolum
RM/BM : C3H8O3 / 92.10
RB : CH2OH-CHOH-CH2OH
Pemerian : Cairan seperti sirop; jernih tidak berwarna; tidak
berbau; manis diikuti rasa hangat. hablur tidak berwarna yang tidak
melebur hingga suhu mencapai lebih kurang 20°
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air dan dengan etanol
(95%)P praktis tidak larut dalam kloroform P. dalam eter P dan dalam
minyak lemak.
Stabilitas :
Inkompatibilitas : bersifat higroskopis. Gliserin murni tidak mudah
dioksidasi oleh udara selama disimpan di tempat yang terlindung, tapi
mudah terurai dengan pemanasan dengan perkembangan dari racun
akrolein. Campuran dari gliserin dengan air, etanol 95% dan propilenglikol
stabil secara kimia.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Antimicrobial preservative (< 20%);
cosolvent; emollient (≤ 30%); humectants (≤ 30%);
plasticizer; solvent; sweetening agent (≤ 20%); tonicity
agent.
4. Metil paraben (FI III: 378)
Nama : Methyl paraben
Nama Kimia : Nipagin. methylis parahydroxybenzoas
RM/BM : C3H8O3 / 152.15
Pemerian : Serbuk hablur halus; putih;hampi tidak berbau; tidak
berasa. kemudian agak membakar diikuti rasa tebal.
Kelarutan : larut dalam 500 bagian air. dalam 20 bagian air
mendidih. dalam 3.5 bagian etanol (95%) P; terjadi warna ungu
kemerahan.
Stabilitas : larutan metilparaben pada pH 3-6 dapat
disterilkan dengan autoklaf pada suhu 120° C selama 20
menit, tanpa penguraian. Larutan ini stabil selama kurang
lebih 4 tahun dalam suhu kamar, sedangkan pada pH 8 atau
lebih dapat meningkatkan laju hidrolisis.
Inkompatibilitas : aktivitas antimikroba dari metilparaben
atau golongan paraben yang lain sangat dapat mengurangi
efektivitas dari surfaktan nonionik, seperti polysorbate 80.
Tetapi adanya propilenglikol (10%) menunjukkan
peningkatan potensi aktivitas antibakteri dari paraben,
sehingga dapat mencegah interaksi antara metilparaben
dan polysorbate. Inkompatibel dengan beberapa senyawa,
seperti bentonit, magnesium trisilicate, talc, tragacanth,
sodium alginate, essential oils, sorbitol dan atropine.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Antimicrobial preservative (oral solutions
0.015–0.2 %)
4. Asam Stearat (FI III:57)
Nama : Asam Stearat
Nama Kimia : Acidum stearicum
RM/BM : C18H36O2 /
Pemerian : Zat padat keras mengkilat menunjukkan susunan
hablur; putih atau kunig pucat; mirip lemak lilin
Kelarutan : mudah larut dalam benzene, carbon
tetrachloride, kloroform dan eter. Larut dalam etanol 95%,
hexane dan propilenglikol. Praktis tidak larut dalam air.
Stabilitas : asam stearat merupakan bahan yang
stabil terutama dengan penambahan antioksidan.
Sebaiknya disimpan dalam wadah tertutup baik ditempat
kering dan sejuk.
Inkompatibilitas : inkompatibel dengan sebagian besar
logam hidroksida dan mungkin dengan basa, agen
pereduksi, dan agen pengoksidasi
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Emulsifying agent; solubilizing agent;
tablet and capsule lubricant (1-3%).
5. Cetyl Alkohol
Nama : Cetyl Alkohol
Nama Kimia : Alcohol cetylicus; Crodacol
RM/BM : /
Pemerian : Serbuk atau hablur; warna putih atau kuning pucat;
bau lemah dan khas.
Kelarutan : Larut dalam etanol 95% dan eter,
kelarutan meningkat dengan kenaikan suhu; praktis tidak
larut dalam air. Mudah larut ketika dilebur bersama dengan
lemak, paraffin padat atau cair, dan isopropyl miristat.
Stabilitas : setil alkohol tetap stabil meskipun
terdapat asam, basa, cahaya dan udara tidak menjadi
tengik. Sebaiknya disimpan dalam wadah tertutup baik di
tempat yang kering dan sejuk
Inkompatibilitas : inkompatibel dengan agen pengoksidasi
kuat
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Coating agent; emulsifying agent (2-5%);
stiffening agent (2-10%).
Titik lebur : 45-52
6. Aquadest (FI III : 96)
Nama : Aqudest Air suling
Nama Kimia : Aquadestillata
RM/BM : H2O/ 18.02
Pemerian : Cairan jernih tidak berwarna tidak berbau. tidak
berasa
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
II.4.2. Spesifikasi Bahan Pengemas dan Brosur
1. Kemasan Primer : Botol dari bahan amber glass dengan tutup ulir
HHHHHHHHHHHHH plastik
2. Outter Box : Box karton dengan ukuran….
3. Etiket : Ukuran … dengan warna dasar…
4. Brosur : Ukuran … dengan warna dasar …
II.4.3. Spesifikasi Produk Ruahan
Sediaan yang diproduksi diharapkan memiliki spesifikasi sebagai
berikut:
Bentuk :
Warna :
Rasa :
Bau :
pH :
II.4.4. Spesifikasi Produk Akhir
Sediaan yang diproduksi diharapkan memiliki spesifikasi sebagai
berikut:
Volume Bersih : 5 g
Volume Terpindahkan :
Wadah : Tube
BAB III
FARMAKOLOGI OBAT
III.1. Kelas Obat
Asiklovir, atau yang dikenal juga dengan nama asikloguanosin, adalah obat antiviral yang digunakan secara luas untuk pengobatan herpes simplex, juga dapat digunakan untuk pengobatan herpes zoster, virus Epstein-Barr, serta sitomegalovirusIII.2. Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja asiklovir didasarkan atas penghambatan enzim
DNA polimerase virus. Asiklovir segera diubah menjadi asiklo-
guanosin monofosfat oleh enzim timidin kinase virus, kemudian
diubah lagi menjadi asiklo-guanosin trifosfat (asiklo-GTP). Asiklo-
GTP bergabung dengan DNA virus yang akan mengakibatkan
terhentinya aktifitas enzim DNA polimerase
III.3. Indikasi
III.4. Kontaindikasi
III.5. Dosis dan rute pemberian
Dewasa: PO…. IV….
III.6. Interaksi
III.7. Reaksi Obat yang Merugikan
III.8. Perhatian
III.9. Farmakokinetika Obat
III.10. Toksisitas dan gejala overdosis
BAB IV
FARMASETIKA SEDIAAN
IV.1. Dasar Formulasi Menjadi Bentuk Sediaan Larutan
Piracetam merupakan bahan yang larut dalam air dan stabil dalam
bentuk larutannya1,2. Sediaan larutan piracetam memiliki kelebihan….3,4.
Sediaan ini ditujukan untuk digunakan pada….. 5,6
IV.2. Pertimbangan dalam pemilihan eksipien
1. Pembawa : Purifeid Water
Pembawa yang paling umum adalah… 10,11. Dibandingkan pembawa
lain, bahan ini lebih unggul karena…13,14,15
Dts…
DAFTAR PUSTAKA
1. Rowe RC, Paul JS, Sian CO. (editor). Handbook of Pharmaceutical Excipient fifth edition. American Pharmacist Association. Washington. 2008. Halaman: 123,345 [Avaiable as pdf file].
2. Silva CM, Ribeiro AJ, Figueiredo M, Ferreira D, & Veiga Francisco. Microencapsulation of Hemoglobin in Chitosan-coated Alginate Microspheres Prepared by Emulsification/Internal Gelation. The AAPS Journal [serial on the internet] 2006 [diakses Maret 2011] Vol 7 No 88 [11 screen]. Avaiable from http://www.aapsj.org
Dst……….
LAMPIRAN 1BATCH PROCESSING RECORD