flora dan fauna yang dilindungi sri epe

20
Flora dan fauna yang dilindungi di Indonesia 3 08 2008 Sangat penting bagi semua warga negara Indonesia untuk mengetahui flora dan fauna y dilindungi di Indonesia. Sangat penting, karena dengan mengetahuinya diharapkan mas menjaga dan melestarikan flora dan fauna tersebut jika terdapat di daerahnya. Pendu diharapkan akan melestarikan mereka. Berikut flora dan fauna yang dilindungi yang t dalam lampiran PP Nomor 7 tahun 1999. Klik juga disini. TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3803 LAMPIRAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1999 TANGGAL 27 JANUARI 1999 Jenis-jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindun No. Nama Ilmiah Nama Indonesia SATWA I. MAMALIA (Menyusui) 1. Anoa depressicornis Anoa dataran rendah, Kerbau pendek 2. Anoa quarlesi Anoa pegunungan 3. Arctictis binturong Binturung 4. Arctonyx collaris Pulusan 5. Babyrousa babyrussa Babirusa 6. Balaenoptera musculus Paus biru 7. Balaenoptera physalus Paus bersirip 8. Bos sondaicus Banteng 9. Capricornis sumatrensis Kambing Sumatera 10. Cervus kuhli; Axis kuhli Rusa Bawean 11. Cervus spp. Menjangan, Rusa sambar (semua jenis dari genus Cervus) 12. Cetacea Paus (semua jenis dari famili Cetacea) 13. Cuon alpinus Ajag 14. Cynocephalus variegatus Kubung, Tando, Walangkekes 15. Cynogale bennetti Musang air 16. Cynopithecus niger Monyet hitam Sulawesi 17. Dendrolagus spp. Kanguru pohon (semua jenis dari genus Dendrolagus)

Upload: ogut6576

Post on 22-Jul-2015

463 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Flora dan fauna yang dilindungi di Indonesia3 08 2008

Sangat penting bagi semua warga negara Indonesia untuk mengetahui flora dan fauna yang dilindungi di Indonesia. Sangat penting, karena dengan mengetahuinya diharapkan masyarakat menjaga dan melestarikan flora dan fauna tersebut jika terdapat di daerahnya. Penduduk diharapkan akan melestarikan mereka. Berikut flora dan fauna yang dilindungi yang tercantum dalam lampiran PP Nomor 7 tahun 1999. Klik juga disini. TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3803 LAMPIRAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1999 TANGGAL 27 JANUARI 1999 Jenis-jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindun No. Nama Ilmiah SATWA I. MAMALIA (Menyusui) 1. Anoa depressicornis 2. Anoa quarlesi 3. Arctictis binturong 4. Arctonyx collaris 5. Babyrousa babyrussa 6. Balaenoptera musculus 7. Balaenoptera physalus 8. Bos sondaicus 9. Capricornis sumatrensis 10. Cervus kuhli; Axis kuhli Nama Indonesia

Anoa dataran rendah, Kerbau pendek Anoa pegunungan Binturung Pulusan Babirusa Paus biru Paus bersirip Banteng Kambing Sumatera Rusa Bawean Menjangan, Rusa sambar (semua jenis dari 11. Cervus spp. genus Cervus) 12. Cetacea Paus (semua jenis dari famili Cetacea) 13. Cuon alpinus Ajag 14. Cynocephalus variegatus Kubung, Tando, Walangkekes 15. Cynogale bennetti Musang air 16. Cynopithecus niger Monyet hitam Sulawesi Kanguru pohon (semua jenis dari genus 17. Dendrolagus spp. Dendrolagus)

18. Dicerorhinus sumatrensis Badak Sumatera Lumba-lumba air laut (semua jenis dari famili 19. Dolphinidae Dolphinidae) 20. Dugong dugon Duyung 21. Elephas indicus Gajah 22. Felis badia Kucing merah 23. Felis bengalensis Kucing hutan, Meong congkok 24. Felis marmorota Kuwuk 25. Felis planiceps Kucing dampak 26. Felis temmincki Kucing emas 27. Felis viverrinus Kucing bakau 28. Helarctos malayanus Beruang madu Owa, Kera tak berbuntut (semua jenis dari 29. Hylobatidae famili Hylobatidae) 30. Hystrix brachyura Landak 31. Iomys horsfieldi Bajing terbang ekor merah 32. Lariscus hosei Bajing tanah bergaris 33. Lariscus insignis Bajing tanah, Tupai tanah 34. Lutra lutra Lutra 35. Lutra sumatrana Lutra Sumatera 36. Macaca brunnescens Monyet Sulawesi 37. Macaca maura Monyet Sulawesi 38. Macaca pagensis Bokoi, Beruk Mentawai 39. Macaca tonkeana Monyet jambul Macrogalidea 40. Musang Sulawesi musschenbroeki 41. Manis javanica Trenggiling, Peusing 42. Megaptera novaeangliae Paus bongkok 43. Muntiacus muntjak Kidang, Muncak 44. Mydaus javanensis Sigung 45. Nasalis larvatus Kahau, Bekantan 46. Neofelis nebulusa Harimau dahan 47. Nesolagus netscheri Kelinci Sumatera 48. Nycticebus coucang Malu-malu 49. Orcaella brevirostris Lumba-lumba air tawar, Pesut 50. Panthera pardus Macan kumbang, Macan tutul 51. Panthera tigris sondaica Harimau Jawa 52. Panthera tigris sumatrae Harimau Sumatera 53. Petaurista elegans Cukbo, Bajing terbang

54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66.

Phalanger spp. Pongo pygmaeus Presbitys frontata Presbitys rubicunda Presbitys aygula Presbitys potenziani Presbitys thomasi Prionodon linsang Prochidna bruijni Ratufa bicolor Rhinoceros sondaicus Simias concolor Tapirus indicus

67. Tarsius spp. 68. Thylogale spp. 69. Tragulus spp. 70. Ziphiidae II. AVES (Burung) 71. Accipitridae 72. Aethopyga exima 73. Aethopyga duyvenbodei 74. Alcedinidae 75. 76. 77. 78. 79. Alcippe pyrrhoptera Anhinga melanogaster Aramidopsis plateni Argusianus argus Bubulcus ibis

Kuskus (semua jenis dari genus Phalanger) Orang utan, Mawas Lutung dahi putih Lutung merah, Kelasi Surili Joja, Lutung Mentawai Rungka Musang congkok Landak Irian, Landak semut Jelarang Badak Jawa Simpei Mentawai Tapir, Cipan, Tenuk Binatang hantu, Singapuar (semua jenis dari genus Tarsius) Kanguru tanah (semua jenis dari genus Thylogale) Kancil, Pelanduk, Napu (semua jenis dari genus Tragulus) Lumba-lumba air laut (semua jenis dari famili Ziphiidae) Burung alap-alap, Elang (semua jenis dari famili Accipitridae) Jantingan gunung Burung madu Sangihe Burung udang, Raja udang (semua jenis dari famili Alcedinidae) Brencet wergan Pecuk ular Mandar Sulawesi Kuau Kuntul, Bangau putih Julang, Enggang, Rangkong, Kangkareng (semua jenis dari famili Bucerotidae) Kakatua putih besar jambul kuning Kakatua gofin Kakatua Seram Kakatua kecil jambul kuning

80. Bucerotidae 81. 82. 83. 84. Cacatua galerita Cacatua goffini Cacatua moluccensis Cacatua sulphurea

85. 86. 87. 88. 89. 90. 91. 92. 93. 94.

Burung matahari Pergam raja Kuntul karang Kuntul, Bangau putih (semua jenis dari genus 95. Egretta spp. Egretta) 96. Elanus caerulleus Alap-alap putih, Alap-alap tikus 97. Elanus hypoleucus Alap-alap putih, Alap-alap tikus 98. Eos histrio Nuri Sangir 99. Esacus magnirostris Wili-wili, Uar, Bebek laut 100. Eutrichomyias rowleyi Seriwang Sangihe Burung alap-alap, Elang (semua jenis dari 101. Falconidae famili Falconidae) 102. Fregeta andrewsi Burung gunting, Bintayung 103. Garrulax rufifrons Burung kuda Burung dara mahkota, Burung titi, Mambruk 104. Goura spp. (semua jenis dari genus Goura) 105. Gracula religiosa mertensi Beo Flores 106. Gracula religiosa robusta Beo Nias 107. Gracula religiosa venerata Beo Sumbawa 108. Grus spp. Jenjang (semua jenis dari genus Grus) 109. Himantopus himantopus Trulek lidi, Lilimo 110. Ibis cinereus Bluwok, Walangkadak 111. Ibis leucocephala Bluwok berwarna 112. Lorius roratus Bayan 113. Leptoptilos javanicus Marabu, Bangau tongtong 114. Leucopsar rothschildi Jalak Bali Limnodromus 115. Blekek Asia semipalmatus 116. Lophozosterops javanica Burung kacamata leher abu-abu 117. Lophura bulweri Beleang ekor putih

Cairina scutulata Caloenas nicobarica Casuarius bennetti Casuarius casuarius Casuarius unappenddiculatus Ciconia episcopus Colluricincla megarhyncha Crocias albonotatus Ducula whartoni Egretta sacra

Itik liar Junai, Burung mas, Minata Kasuari kecil Kasuari Kasuari gelambir satu, Kasuari leher kuning Bangau hitam, Sandanglawe Burung sohabe coklat

118. Loriculus catamene 119. Loriculus exilis 120. Lorius domicellus 121. Macrocephalon maleo 122. Megalaima armillaris 123. Megalaima corvina 124. Megalaima javensis 125. Megapoddidae 126. Megapodius reintwardtii 127. Meliphagidae 128. Musciscapa ruecki 129. Mycteria cinerea 130. Nectariniidae 131. Numenius spp. 132. Nycticorax caledonicus 133. Otus migicus beccarii 134. Pandionidae 135. Paradiseidae 136. Pavo muticus 137. Pelecanidae 138. Pittidae 139. Plegadis falcinellus 140. Polyplectron malacense III. REPTILIA (Melata) 164. Batagur baska 165. Caretta caretta 166. Carettochelys insculpta 167. Chelodina novaeguineae 168. Chelonia mydas 169. Chitra indica 170. Chlamydosaurus kingii 171. Chondropython viridis

Serindit Sangihe Serindit Sulawesi Nori merah kepala hitam Burung maleo Cangcarang Haruku, Ketuk-ketuk Tulung tumpuk, Bultok Jawa Maleo, Burung gosong (semua jenis dari famili Megapododae) Burung gosong Burung sesap, Pengisap madu (semua jenis dari famili Meliphagidae) Burung kipas biru Bangau putih susu, Bluwok Burung madu, Jantingan, Klaces (semua jenis dari famili Nectariniidae) Gagajahan (semua jenis dari genus Numenius) Kowak merah Burung hantu Biak Burung alap-alap, Elang (semua jenis dari famili Pandionidae) Burung cendrawasih (semua jenis dari famili Paradiseidae) Burung merak Gangsa laut (semua jenis dari famili Pelecanidae) Burung paok, Burung cacing (semua jenis dari famili Pittidae) Ibis hitam, Roko-roko Merak kerdil Tuntong Penyu tempayan Kura-kura Irian Kura Irian leher panjang Penyu hijau Labi-labi besar Soa payung Sanca hijau

172. Crocodylus novaeguineae 173. Crocodylus porosus 174. Crocodylus siamensis 175. Dermochelys coriacea 176. Elseya novaeguineae 177. Eretmochelys imbricata 178. Gonychephalus dilophus 179. Hydrasaurus amboinensis 180. Lepidochelys olivacea 181. Natator depressa 182. Orlitia borneensis 183. Python molurus 184. Phyton timorensis 185. Tiliqua gigas 186. Tomistoma schlegelii 187. Varanus borneensis 188. Varanus gouldi 189. Varanus indicus 190. Varanus komodoensis 191. Varanus nebulosus 192. Varanus prasinus 193. Varanus timorensis 194. Varanus togianus IV. INSECTA (Serangga) 195. Cethosia myrina 196. Ornithoptera chimaera 197. Ornithoptera goliath 198. Ornithoptera paradisea 199. Ornithoptera priamus 200. Ornithoptera rotschldi 201. Ornithoptera tithonus 202. Trogonotera brookiana 203. Troides amphrysus 204. Troides andromanche 205. Troides criton 206. Troides haliphron 207. Troides helena 208. Troides hypolitus

Buaya air tawar Irian Buaya muara Buaya siam Penyu belimbing Kura Irian leher pendek Penyu sisik Bunglon sisir Soa-soa, Biawak Ambon, Biawak pohon Penyu ridel Penyu pipih Kura-kura gading Sanca bodo Sanca Timor Kadal Panan Senyulong, Buaya sapit Biawak Kalimantan Biawak coklat Biawak Maluku Biawak komodo, Ora Biawak abu-abu Biawak hijau Biawak Timor Biawak Togian Kupu bidadari Kupu sayap burung peri Kupu sayap burung goliat Kupu sayap burung surga Kupu sayap priamus Kupu burung rotsil Kupu burung titon Kupu trogon Kupu raja Kupu raja Kupu raja Kupu raja Kupu raja Kupu raja

209. Troides meoris 210. Troides miranda 211. Troides plato 212. Troides rhadamantus 213. Troides riedeli 214. Troides vandepolli V. PISCES (Ikan) 215. Homaloptera gymnogaster 216. Latimeria chalumnae 217. Notopterus spp. 218. Pritis spp. 219. Puntius microps 220. Scleropages formasus 221. Scleropages jardini VI. ANTHOZOA 222. Anthiphates spp VII. BIVALVIA 223. Birgus latro 224. Cassis cornuta 225. Charonia tritonis 226. Hippopus hippopus 227. Hippopus porcellanus 228. Nautilus popillius 229. Tachipleus gigas 230. Tridacna crocea 231. Tridacna derasa 232. Tridacna gigas 233. Tridacna maxima 234. Tridacna squamosa 235. Trochus niloticus 236. Turbo marmoratus TUMBUHAN I. PALMAE Amorphophallus 237. decussilvae 238. Amorphophallus titanum

Kupu raja Kupu raja Kupu raja Kupu raja Kupu raja Kupu raja Selusur Maninjau Ikan raja laut Belida Jawa, Lopis Jawa (semua jenis dari genus Notopterus) Pari Sentani, Hiu Sentani (semua jenis dari genus Pritis) Wader goa Peyang malaya, Tangkelasa Arowana Irian, Peyang Irian, Kaloso Akar bahar, Koral hitam (semua jenis dari genus Anthiphates) Ketam kelapa Kepala kambing Triton terompet Kima tapak kuda, Kima kuku beruang Kima Cina Nautilus berongga Ketam tapak kuda Kima kunia, Lubang Kima selatan Kima raksasa Kima kecil Kima sisik, Kima seruling Troka, Susur bundar Batu laga, Siput hijau

Bunga bangkai jangkung Bunga bangkai raksasa

Borrassodendron borneensis 240. Caryota no 241. Ceratolobus glaucescens 242. Cystostachys lakka 243. Cystostachys ronda 244. Eugeissona utilis Johanneste ijsmaria 245. altifrons 239. 246. Livistona spp. 247. Nenga gajah 248. Phoenix paludosa 249. Pigafatta filaris 250. Pinanga javana II. RAFFLESSIACEA 251. Rafflesia spp. III. ORCHIDACEAE 252. Ascocentrum miniatum 253. Coelogyne pandurata 254. Corybas fornicatus Cymbidium 255. hartinahianum Dendrobium 256. catinecloesum 257. Dendrobium dalbertisii 258. Dendrobium lasianthera Dendrobium 259. macrophyllum Dendrobium 260. ostrinoglossum 261. Dendrobium phalaenopsis Grammatophyllum 262. papuanum Grammatophyllum 263. speciosum 264. Macodes petola Paphiopedilum 265. chamberlainianum

Bindang, Budang Palem raja/Indonesia Palem Jawa Pinang merah Kalimantan Pinang merah Bangka Bertan Daun payung Palem kipas Sumatera (semua jenis dari genus Livistona) Palem Sumatera Korma rawa Manga Pinang Jawa Rafflesia, Bunga padma (semua jenis dari genus Rafflesia) Anggrek kebutan Anggrek hitan Anggrek koribas Anggrek hartinah Anggrek karawai Anggrek albert Anggrek stuberi Anggrek jamrud Anggrek karawai Anggrek larat Anggrek raksasa Irian Anggrek tebu Anggrek ki aksara Anggrek kasut kumis

Paphiopedilum glaucophyllum 267. Paphiopedilum praestans 268. Paraphalaenopsis denevei Paraphalaenopsis 269. laycockii Paraphalaenopsis 270. serpentilingua 271. Phalaenopsis amboinensis 272. Phalaenopsis gigantea 273. Phalaenopsis sumatrana 274. Phalaenopsis violacose 275. Renanthera matutina 276. Spathoglottis zurea 277. Vanda celebica 278. Vanda hookeriana 279. Vanda pumila 280. Vanda sumatrana IV. NEPHENTACEAE 266. 281. Nephentes spp. V. DIPTEROCARPACEAE 282. Shorea stenopten 283. Shorea stenoptera 284. Shorea gysberstiana 285. Shorea pinanga 286. Shorea compressa 287. Shorea semiris 288. Shorea martiana 289. Shorea mexistopteryx 290. Shorea beccariana 291. Shorea micrantha 292. Shorea palembanica 293. Shorea lepidota 294. Shorea singkawang

Anggrek kasut berbulu Anggrek kasut pita Anggrek bulan bintang Anggrek bulan Kaliman Tengah Anggrek bulan Kaliman Barat Anggrek bulan Ambon Anggrek bulan raksasa Anggrek bulan Sumatera Anggrek kelip Anggrek jingga Anggrek sendok Vanda mungil Minahasa Vanda pensil Vanda mini Vanda Sumatera Kantong semar (semua jenis dari genus Nephentes) Tengkawang Tengkawang Tengkawang Tengkawang Tengkawang Tengkawang Tengkawang Tengkawang Tengkawang Tengkawang Tengkawang Tengkawang Tengkawang

Daftar Tumbuhan Dilindungi di Indonesia | Catatan SingkatPosted on 7 Mei 2012

Daftar tumbuhan yang dilindungi di Indonesia tertuang dalam Lampiran Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Dalam peraturan tersebut terdapat 58 jenis tumbuhan yang dilindungi di Indonesia. Selain berisi daftar tumbuhan yang dilindungi, lampiran peraturan pemerintah tersebut juga berisikan daftar satwa (hewan) yang dilindungi. Sayangnya, selain daftar tersebut hanya memuat sedikit jenis flora Indonesia, terdapat beberapa kesalahan dalam penyebutan nama. Pun terdapat beberapa flora yang satu spesies tetapi ditulis sebagai spesies berbeda. Bahkan, dimungkinkan ada spesies fiktif. Daftar Tumbuhan yang Dilindungi. Berikut adalah daftar ke-58 tumbuhan yang dilindungi. Pada beberapa jenis flora saya tambahkan catatan sebagai keterangan dan penjelasan singkat hasil investigasi saya akan spesies tersebut. Palmae; Tumbuhan dari famili Palmae (Arecaceae) atau palem-paleman yang dilindungi:

Amorphophallus titanum yang merupakan anggota famili Araceae1. Amorphophallus decussilvae; Bunga bangkai jangkung; (Bunga bangkai tidak termasuk dalam famili Arecaceae (Palmae) melainkan dalam famili Araceae (talas-talasan). Nama ilmiah tumbuhan ini seharusnya Amorphophallus decus-silvae) 2. Amorphophallus titanum; Bunga bangkai raksasa; (Bunga bangkai tidak termasuk dalam famili Arecaceae (Palmae) melainkan dalam famili Araceae (talas-talasan)). 3. Borrassodendron borneensis; Bindang, Budang; (nama ilmiah yang benar Borassodendron borneense) 4. Caryota no; Palem raja 5. Ceratolobus glaucescens; Palem Jawa 6. Cystostachys lakka; Pinang merah Kalimantan; (Nama ilmiah yang benar Cyrtostachys lakka; dan merupakan sinonim dari Cyrtostachys renda).

7. Cystostachys ronda; Pinang merah Bangka; (Nama ilmiah yang benar Cyrtostachys renda. Menilik dari nama ilmiah C. lakka yang sinonim dari C. renda seharusnya kedua tumbuhan ini masih satu spesies atau jenis. Penjelasan lebih lengkap baca Palem Merah). 8. Eugeissona utilis; Bertan. 9. Johanneste ijsmaria altifrons; Daun payung; (Nama ilmiah yang benar Johannesteijsmannia altifrons. Tumbuhan ini lebih terkenal dengan nama Daun sang). 10. Livistona spp.; Palem kipas Sumatera. Semua jenis dari genus Livistona; 11. Nenga gajah; Palem Sumatera 12. Phoenix paludosa; Korma rawa 13. Pigafatta filaris; Manga. (tidak pernah tertera dalam literatur flora dunia). 14. Pinanga javana; Pinang Jawa

Rafflessiacea; Tumbuhan dari famili Rafflesiaceae (dengan satu huruf S) yang dilindungi:1. Rafflesia spp.; Rafflesia, Bunga padma. Semua jenis dari genus Rafflesia.

Orchidaceae; Tumbuhan dari family Orchidaceae yang dilindungi:

Anggrek larat (Dendrobium bigibbum)1. 2. 3. 4. 5. Ascocentrum miniatum; Anggrek kebutan Coelogyne pandurata; Anggrek hitam Corybas fornicatus; Anggrek koribas Cymbidium hartinahianum; Anggrek hartinah Dendrobium catinecloesum; Anggrek karawai. (tidak tertera dalam data LIPI maupun literatur anggrek dunia). 6. Dendrobium dalbertisii; Anggrek albert. (tidak tertera dalam literatur anggrek dunia. Kemungkinan merupakan anggrek Dendrobium antennatum). 7. Dendrobium lasianthera; Anggrek stuberi. (Anggrek ini dan Dendrobium ostrinoglossum merupakan satu spesies yang sama) 8. Dendrobium macrophyllum; Anggrek jamrud

9. Dendrobium ostrinoglossum; Anggrek karawai. (sinonim dari Dendrobium lasianthera. Jadi kedua anggrek ini (D. lasianthera dan D. ostrinoglossum) sebenarnya merupakan satu spesies yang sama) 10. Dendrobium phalaenopsis; Anggrek larat. (sinonim dari anggrek Dendrobium bigibbum). 11. Grammatophyllum papuanum; Anggrek raksasa Irian. (sinonim dari anggrek Grammatophyllum speciosum. Jadi antara anggrek G. papuanum dan G. speciosum sebenarnya merupakan satu spesies). 12. Grammatophyllum speciosum; Anggrek tebu. (Antara anggrek G. papuanum dan G. speciosum sebenarnya merupakan satu spesies). 13. Macodes petola; Anggrek ki aksara 14. Paphiopedilum chamberlainianum; Anggrek kasut kumis. (sinonim dari Paphiopedilum victoriaregina). 15. Paphiopedilum glaucophyllum; Anggrek kasut berbulu 16. Paphiopedilum praestans; Anggrek kasut pita. (sinonim dari Paphiopedilum glanduliferum). 17. Paraphalaenopsis denevei; Anggrek bulan bintang 18. Paraphalaenopsis laycockii; Anggrek bulan Kaliman Tengah 19. Paraphalaenopsis serpentilingua; Anggrek bulan Kaliman Barat 20. Phalaenopsis amboinensis; Anggrek bulan Ambon 21. Phalaenopsis gigantea; Anggrek bulan raksasa 22. Phalaenopsis sumatrana; Anggrek bulan Sumatera 23. Phalaenopsis violacose; Anggrek kelip. (Nama ilmiah Phalaenopsis violacose tidak valid kemungkinan anggrek yang dimaksud adalah Phalaenopsis violacea). 24. Renanthera matutina; Anggrek jingga 25. Spathoglottis zurea; Anggrek sendok. (Spesies tersebut sebenarnya tidak pernah tertera dalam literatur anggrek dunia). 26. Vanda celebica; Vanda mungil Minahasa 27. Vanda hookeriana; Vanda pensil. (Merupakan sinonim dari Papilionanthe hookeriana). 28. Vanda pumila; Vanda mini 29. Vanda sumatrana; Vanda Sumatera

Nephentaceae; Tumbuhan dari famili Nephentaceae yang dilindungi: Jenis Hewan dan Tumbuhan yang Mendekati KepunahanSetiap makhluk hidup mempunyai ciri-ciri tubuh yang sangat menarik jika kita perhatikan, mengapa demikian? Karena alat-alat tubuh baik luar atau organ tubuh bagian dalam disesuaikan dengan tempat hidupnya. Lingkungan yang ditempati makhluk hidup untuk melakukan kegiatan disebut habitat. Untuk dapat melangsungkan hidupnya, setiap makhluk hidup memerlukan habitat yang sesuai. Perubahan lingkungan dapat menyebabkan perubahan habitat sehingga tidak cocok/sesuai lagi dengan makhluk hidupnya. Perubahan lingkungan dapat terjadi secara alamiah. Misalnya gunung meletus, musim, pergantian siang dan malam dan perubahan lingkungan akibat perbuatan manusia, misalnya perburuan hewan, penebangan hutan, pembangunan jalan, pembangunan bendungan. Karena perubahan lingkungan ini maka terjadi perubahan jumlah individu yang menempati suatu daerah tertentu. Maka sekarang dikenal adanya istilah hewan dan tumbuhan langka atau mendekati kepunahan. Hewan dan tumbuhan langka dan mendekati kepunahan biasanya dilindungi oleh pemerintah dalam suatu tempat perlindungan karena jumlahnya di alam bebas sedikit.

1. Hewan yang Mendekati Kepunahana. Badak bercula satu (Rhinoceros sondaicus) dan badak bercula dua (Dicerorhinus sumatrensis).

Badak merupakan hewan paling langka dan paling terancam punah. Mempunyai masa hidup 33 tahun dengan panjang kira-kira 2,5 m dan tinggi 1,3 m. Badak termasuk hewan mamalia yang mengalami perkembangbiakan yang lama, dalam satu tahun hanya dapat melahirkan anak 1-2 individu. Perkembangbiakannya pun dapat berlangsung jika kondisi lingkungannya stabil. Badak bercula satu ditemukan didaerah ujung kulon Banten sedangkan Badak bercula dua habitat aslinya di Taman Nasional Kerinci Seblat Sumatera. Populasi Badak kian hari semakin menurun karena banyaknya pemburuan liar untuk mengambil culanya.

Image:badal lagi.JPG b. Cendrawasih

Burung Cendrawasih terkenal karena keindahan bulunya yang berwarna-warni. Umumnya bulubulunya sangat cerah dengan kombinasi hitam, coklat kemerahan, oranye, kuning, putih, biru, hijau, bahkan juga ungu.

Image:cendrawasih.JPG

Burung ini hidup menyendiri di lembahlembah pegunungan hutan tropis dan biasa bersarang di atas kanopi pohon yang tinggi besar. Cendrawasih betina biasanya bertelur dua butir, mengerami dan membesarkan anaknya sendiri. Bulu burung betina dan anak-anaknya berwarna pucat dan mereka berkumpul dalam suatu kawanan agar tidak diganggu musuh. Burung ini merupakan ciri khas dari papua karena hidup di daerah pedalamam papua. Dengan maraknya penangkapan, penebangan hutan, perkebunan sawit, dan pencarian kayu gaharu hutan di pegunungan dan pedalaman Papua menyebabkan perubahan lingkungan tempat hidup cendrawasih sehingga jumlahnya kian menurun dari tahun ketahun, selain itu penurunan populasi Cendrawasih dikarenakan sifat reproduksi hewan tersebut sangat lamban. c. Komodo (Varanus komodoensis)

Komodo termasuk reptil yang bentuknya menyerupai biawak. Penyebaran hewan ini tidak luas hanya terdapat di Pulau Komodo Provinsi Nusa Tenggara Timur. Jumlah komodo di alam bebas semakin sedikit karena jumlah makanannya yang sedikit yaitu daging dan bangkai hewan ternak, oleh karena itu oleh Pemerintah ditetapkan sebagai hewan yang dilindungi.

Image:komodo.JPG d. Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)

Jalak bali termasuk burung yang memiliki bulu yang indah, karena keindahannya burung ini banyak di tangkap oleh pemburu liar untuk di jual atau di peliharan sendiri. Sehingga sekarang jumlah burung ini di alam bebas semakin berkurang. Penurunan jumlah jalak bali disebabkan karena habitat tempat burung ini berlindung dan berkembang biak mulai menyempit seiring dengan semakin meningkatnya penebangan hutan.

Image:jalak.JPG

2. Tumbuhan yang Mendekati Kepunahana. Raflesia Arnoldi

Bunga Rafflesia hidup di Tama Nasional Bengkulu, mempunyai ukuran dengan diameter bunga yang hampir mencapai 1 meter. Bunga ini terkenal dengan sebutan bunga bangkai karena mengeluarkan bau busuk yang menyengat. Bau busuk yang dikeluarkan oleh bunga digunakan untuk menarik lalat yang hinggap dan membantu penyerbukan. Raflesia Arnoldi merupakan tumbuhan parasit yang memerlukan inang untuk hidupnya. Saat ini kondisi habitat Raflesia Arnoldi sangat memprihatinkan sehingga jumlahnya menurun drastis dari tahun ke tahun. Menyusutnya habitat bunga tersebut di antaranya disebabkan kegiatan manusia seperti pembukaan wilayah hutan baik untuk kegiatan pertambangan, pertanian, maupun permukiman.

Image:raflesia.JPG

b. Pohon Cendana (Sanlallum album)

Pohon cendana termasuk tumbuhan berkayu yang dapat menghasilkan bau harum pada batang dan akarnya. Karena keharumannya pohon ini menjadi sangat berharga. Kayu cendana dipakai sebagai bahan dasar parfum dan sabun. Sifat kayunya yang halus digunakan untuk membuat hiasan. Pohon cendana merupakan tumbuhan kebanggaan dan ciri khas provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Pohon cendana sekarang jumlahnya semakin berkurang sehingga digolongkan tumbuhan langka. Kebijaksanaan pemerintah yang menetapkan seluruh kayu cendana dimiliki pemerintah baik yang tumbuh alami atau di taman warga menyebabkan masyarakat tidak terdorong untuk melestarikannya. Namun sekarang masyarakat dipersilakan menanam sebanyakbanyaknya dan hasilnya sepenuhnya milik mereka.

Image:cendana.JPG

B. Usaha yang Dilakukan untuk Mencegah Kepunahan Hewan dan TumbuhanAgar tidak terjadi kepunahan maka pemerintah beserta instansi terkait melakukan usaha untuk mencegah terjadinya kepunahan dengan beberapa cara, antara lain: 1. Menetapkan suakamargasatwa sebagai tempat untuk melindungi hewan tertentu terutama yang sudah langka. 2. Membuat cagar alam sebagai tempat perlindungan dan pelestarian hewan, tumbuhan, tanah dan air. 3. Membuat hutan lindung sebagai tempat untuk melindungi air/daerah resapan air karena dihutan dengan tumbuhan yang menutupinya jika terjadi hujan maka air akan tertahan dan diserap tanah 4. Inseminasi Buatan adalah perkembangbiakan pada hewan dengan cara menyuntikkan sperma dari hewan jantan pada hewan betina. Inseminasi buatan ini biasa dilakukan pada hewan mamalia terutama yang hampir punah karena jumlahnya di alam bebas yang semakin sedikit. Tidak semua orang dapat melakukan inseminasi buatan, biasanya dilakukan oleh dokter hewan di suatu lembaga pelestarian, misalnya kebun binatang.

Image:inseminasi.JPG 5. Kultur Jaringan

Kultur jaringan adalah perkembangbiakan tumbuhan dengan cara memperbanyak sel tumbuh (jaringan) menjadi tumbuhan baru. Media tempat menumbuhkan sel tumbuh (jaringan) dikenal dengan media agar-agar yang telah ditambahkan beberapa unsur hara yang diperlukan tumbuhan.

Image:kultur.JPG 6. Berpartisipasi dalam pelestarian makhluk hidup Pelestarian makhluk hidup bukan tanggung jawab pemerintah saja namun kita sebagai manusia dan makhluk Tuhan harus ikut menjaga kelestarian makhluk hidup dan lingkungannya. Apa saja yang kita dapat lakukan untuk melestarikan lingkungan dan makhluk hidup? Kita mulai dari lingkungan terkecil, misalnya rumah dan tempat tinggal kita dengan cara tidak membuang sampah sembarangan. Pemeliharaan hewan tertentu oleh pribadi misalnya memelihara orang utan, burung yang termasuk langka sebaiknya tidak dilakukan melainkan kita serahkan kepada lembaga yang bertugas menjaga kelestarian lingkungan misalnya kebun binatang. Memperbanyak jenis hewan tertentu yang biasa kita gunakan sebagai sumber makanan misalnya dengan berternak ayam, sapi. Kesadaran manusia akan

pentingnya keseimbangan alam diharapkan sekali dalam usaha pelestarian makhluk hidup. Pemburuan liar yang dilakukan untuk menangkap hewan harus di hindari dan didukung dengan cara tidak membeli hewan langka dan bagianbagian hewan tersebut. Dengan demikian usaha penjualan hewan langka menjadi terhenti.

Nepenthes ephippiata, salah satu jenis kantong semar1. Nephentes spp.; Kantong semar. Semua jenis dari genus Nephentes; (Nama genus yang benar adalah Nepenthes)

Dipterocarpaceae; Tumbuhan dari famili Dipterocarpaceae yang dilindungi:1. Shorea stenopten; Tengkawang. (Spesies tersebut sebenarnya tidak pernah tertera dalam literatur dunia). 2. Shorea stenoptera; Tengkawang. Nama ilmiah ini belum diakui. 3. Shorea gysberstiana; Tengkawang. (Spesies tersebut sebenarnya tidak pernah tertera dalam literatur dunia. Kemungkinan merupakan Shorea gysbertsiana, nama ilmiah yang belum diakui). 4. Shorea pinanga; Tengkawang. Nama ilmiah ini belum diakui.

5. Shorea compressa; Tengkawang. Nama ilmiah ini belum diakui. 6. Shorea semiris; Tengkawang. Nama ilmiah ini belum diakui dan beberapa ahli memasukkannya sebagai sinonim dari Hopea seminis. 7. Shorea martiana; Tengkawang. (Spesies tersebut tidak pernah dalam literatur dunia). 8. Shorea mexistopteryx; Tengkawang. (Spesies tersebut tidak tertera dalam literatur dunia). 9. Shorea beccariana; Tengkawang. Nama ilmiah ini belum diakui. 10. Shorea micrantha; Tengkawang. (Spesies tersebut tidak tertera dalam literatur dunia). 11. Shorea palembanica; Tengkawang. Nama ilmiah ini belum diakui. 12. Shorea lepidota; Tengkawang. Nama ilmiah ini belum diakui. 13. Shorea singkawang; Tengkawang. Nama ilmiah ini belum diakui.

Catatan atas Daftar Tumbuhan yang Dilindungi. Mencermati daftar tumbuhan yang dilindungi sebagaimana tercantum dalam lampiran PP No. 7 Tahun 1999 tersebut, Alamendahs Blog memiliki beberapa catatan.

Terlalu sedikit Spesies yang didaftar; Indonesia sebagai negara megadiversity memiliki kekayaan flora yang sangat banyak. Sekitar 60% dari total spesies di dunia terdapat di Indonesia. Sayangnya yang tercatat sebagai tumbuhan yang dilindungi hanya 58 jenis saja. Sehingga aneka tumbuhan langka lain justru luput dari peraturan ini. Tumbuhan Indonesia yang terancam punah mencapai ratusan jenis yang terdiri atas 2 spesies dengan status Extinct In the Wild (Punah di Alam Liar), 115 jenis berstatus Critically Endangered (Kritis), 74 jenis tumbuhan berstatus Endangered (Terancam), dan 206 spesies tumbuhan dengan status Vulnerable (Rentan). Sebagai contoh beberapa tumbuhan langka yang terdaftar dalam sebagai tumbuhan terancam punah oleh IUCN Redlist tapi tidak terdaftar sebagai tumbuhan yang dilindungi: o Kawoli (Alloxylon brachycarpum) ; berstatuskan Endangered o Kokoleceran (Vatica bantamensis) ; berstatuskan Endangered o Berbagai spesies dari genus Dipterocarpus (meranti-merantian) Kesalahan memasukkan famili tumbuhan (salah mengategorikan); Terdapat dua spesies bunga bangkai (Amorphophallus decus-silvae dan A. titanum) yang digolongkan dalam famili Palmae (Arecaceae) atau palem-paleman, padahal keduanya merupakan anggota famili Araceae (talastalasan). Kesalahan penulisan nama ilmiah; Penulisan nama-nama ilmiah yang keliru diantaranya adalah: Amorphophallus decussilvae (seharusnya Amorphophallus decus-silvae); Borrassodendron borneensis (Borassodendron borneense); Cystostachys ronda (Cyrtostachys renda); Johanneste ijsmaria altifrons (Johannesteijsmannia altifrons); dan Phalaenopsis violacose (seharusnya Phalaenopsis violacea). Satu spesies tertulis sebagai dua spesies yang berbeda; Menilik nama ilmiahnya bisa dipastikan beberapa spesies tumbuhan dalam daftar ini sebenarnya merupakan satu spesies namun dianggap sebagai dua spesies yang berbeda. Seperti: Cyrtostachys lakka dan Cyrtostachys renda (nama yang pertama merupakan sinonim dari nama ilmiah yang kedua); Dendrobium ostrinoglossum dan Dendrobium lasianthera (nama yang pertama merupakan sinonim dari nama ilmiah yang kedua); Grammatophyllum papuanum dan Grammatophyllum speciosum (nama yang pertama merupakan sinonim dari nama ilmiah yang kedua); Nama ilmiah spesies yang belum diakui secara internasional; sedikitnya 8 spesies dari genus Shorea di atas merupakan nama ilmiah yang belum diakui. Terdapat spesies fiktif; Sedikitnya 9 jenis tumbuhan yang dilindungi dimungkinkan merupakan flora fiktif karena tidak terdaftar dalam literatur, baik di Indonesia maupun di dunia. Tumbuhantumbuhan fiktif itu diantaranya adalah: Dendrobium catinecloesum; Dendrobium dalbertisii;

Spathoglottis zurea; Pigafatta filaris; Shorea stenopten; Shorea gysberstiana; Shorea martiana; Shorea mexistopteryx; Shorea micrantha;

Bisa jadi hasil investigasi saya keliru. Makanya, sobat-sobat yang lebih mengerti taksonomi bisa ikut urun rembug di sini. Dan jika yang saya sampaikan ternyata keliru, bolehlah meninggalkan tanggapan di kolom komentar. Namun jika beberapa catatan di atas ternyata benar, kiranya pemerintah perlu sesegera mungkin untuk merivisi lampiran PP. Nomor 7 Tahun 1999. Karena, peraturan ini merupakan pedoman dasar untuk menjaga kelestarian kekayaan flora Indonesia. Jika dasar hukumnya saja sudah banyak kekeliruan, bagaimana dengan penegakannya?. Referensi:

Lampiran PP No. 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa www.theplantslist.org