fixed income daily notes - mncsekuritas.id · negara-negara berkembang di asia, salah satunya ialah...

7
Ulasan Pasar Harga Surat Utang Negara mengalami kenaikan yang terbatas akibat menguatnya nilai tukar Rupiah pada perdagangan akhir pekan kemarin, Jumat, 22 Februari 2019 yang didorong oleh opti- misnya para investor di tengah kesepakatan damai perang da- gang antara Amerika dan China. Harga Surat Utang Negara mengalami perubahan hingga sebesar 135 bps yang berdampak terhadap perubahan tingkat imbal hasil rata-rata mengalami penurunan hingga sebesar 16 bps. Adapun Surat Utang Negara dengan seri acuan bertenor 15 tahun mengalami perubahaan harga dengan kecenderungan mengalami kenaikan sebesar 20 bps yang mendorong terjadinya perubahaan imbal hasil sebesar 2,3 bps di level 8,204%. Sementara itu, untuk seri acuan dengan tenor 5 tahun dan 10 tahun, keduanya mengalami kenaikan harga masing -masing sebesar 13 bps dan 10 bps yang menyebabkan terjadinya penurunan imbal hasil sebesar 3,1 bps di level 7,703% dan 1,5 bps di level 7,919%. Adapun untuk Surat Utang Negara dengan tenor 20 tahun mengalami penurunan harga yang terbatas di bawah 1 bps sehingga berdampak terhadap kenaikan imbal hasil yang terbatas pula. Pada perdagangan di akhir pekan kemarin, hari Jumat, tanggal 22 Februari 2019 pergerakan harga Surat Utang Negara bergerak dengan mengalami perubahan yang positif ditengah faktor perubahan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika yang menguat terbatas selama sesi perdagangan. Faktor menguatnya rupiah ini dipicu oleh isu politik perang dagang antara Amerika dan China dimana kedua negara telah menyepakati gambaran besar nota kesepahaman (MoU) yang mencakup perlindungan terhadap kekayaan intelektual, perluasan investasi sektor jasa, transfer teknologi, nilai tukar mata uang, serta halangan non-tarif (non tariff barrier) di bidang perdagangan. Momentum ini menjadi katalis positif bagi para pelaku pasar dimana mereka lebih optimis untuk menginvestasikan dananya ke negara-negara berkembang di Asia, salah satunya ialah Indonesia. Harga Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika pada perdagangan akhir pekan kemarin ditutup dengan mengalami koreksi di tengah menurunnya persepsi risiko yang tercermin pada penurunan angka Credit Default Swap (CDS). Harga dari INDO24 mengalami koreksi harga sebesar 15 bps yang mendorong terjadinya peningkatan tingkat imbal hasil sebesar 3 bps di level 3,915%. Adapun harga dari INDO29 mengalami penurunan harga sebesar 25 bps yang menyebabkan kenaikan tingkat imbal hasil sebesar 3 bps di level 4,220%. Adapun untuk INDO44 dan INDO49 mengalami koreksi harga masing-masing sebesar 62 bps dan 40 bps yang mendorong kenaikan tingkat imbal hasil sebesar 3 bps di level 5,017% dan 2 bps di level 4,938%. Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan hari Jumat, tanggal 22 Februari 2019 mengalami penurunan dibandingkan dengan volume perdagangan sebelumnya, yaitu senilai Rp6,82 triliun dari 32 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan. Adapun Surat Utang Negara pada seri FR0078 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp1,52 triliun dari 55 kali transaksi dan diikuti oleh perdagangan Surat Utang Negara seri FR0053 senilai Rp1,25 triliun dari 45 kali transaksi. Sementara itu, untuk perdagangan Sukuk Negara, Project Based Sukuk seri PBS014 menjadi Sukuk Negara dengan volume terbesar, yaitu sebesar Rp268,00 miliar dari 10 kali transaksi kemudian dikuti oleh Sukuk Ritel Negara seri SR009 dengan volume sebesar Rp227,41 miliar untuk 11 kali transaksi. Page 1 Sumber : Bloomberg Sumber : IDX Sumber : IDX Fixed Income Daily Notes MNC Sekuritas Research Division Senin, 25 Februari 2019 Kurva Imbal Hasil Surat Utang Negara Perdagangan Surat Utang Negara Perdagangan Sukuk Negara www.mncsekuritas.id MNC Sekuritas 1-500-899 [email protected] Seri High Low Last Vol Freq FR0078 103,00 102,00 102,35 1528,14 55 FR0053 102,30 101,70 102,25 1250,45 45 FR0077 103,25 101,55 101,90 842,47 37 FR0056 103,00 102,50 103,00 798,09 24 FR0059 101,50 93,10 94,50 697,49 23 FR0079 103,50 92,55 100,75 526,30 41 FR0068 103,70 101,00 101,70 440,54 30 FR0063 93,40 93,14 93,38 396,66 18 FR0075 100,00 91,00 92,85 385,04 49 FR0074 97,15 93,30 97,15 230,37 7 Seri High Low Last Vol Freq PBS014 98,00 97,65 98,00 268,00 10 SR009 100,00 98,40 98,40 227,41 11 PBS021 102,55 102,05 102,55 45,00 5 PBS019 101,70 101,50 101,70 30,00 3 SR008 100,05 99,40 100,00 2,66 4 SR010 97,00 95,50 97,00 2,30 4

Upload: lethien

Post on 25-Aug-2019

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Fixed Income Daily Notes - mncsekuritas.id · negara-negara berkembang di Asia, salah satunya ialah Indonesia. Harga Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika

Ulasan Pasar

Harga Surat Utang Negara mengalami kenaikan yang terbatas akibat menguatnya nilai tukar Rupiah pada perdagangan akhir pekan kemarin, Jumat, 22 Februari 2019 yang didorong oleh opti-misnya para investor di tengah kesepakatan damai perang da-gang antara Amerika dan China.

Harga Surat Utang Negara mengalami perubahan hingga sebesar 135 bps yang

berdampak terhadap perubahan tingkat imbal hasil rata-rata mengalami

penurunan hingga sebesar 16 bps. Adapun Surat Utang Negara dengan seri acuan

bertenor 15 tahun mengalami perubahaan harga dengan kecenderungan

mengalami kenaikan sebesar 20 bps yang mendorong terjadinya perubahaan

imbal hasil sebesar 2,3 bps di level 8,204%. Sementara itu, untuk seri acuan

dengan tenor 5 tahun dan 10 tahun, keduanya mengalami kenaikan harga masing

-masing sebesar 13 bps dan 10 bps yang menyebabkan terjadinya penurunan

imbal hasil sebesar 3,1 bps di level 7,703% dan 1,5 bps di level 7,919%. Adapun

untuk Surat Utang Negara dengan tenor 20 tahun mengalami penurunan harga

yang terbatas di bawah 1 bps sehingga berdampak terhadap kenaikan imbal hasil

yang terbatas pula.

Pada perdagangan di akhir pekan kemarin, hari Jumat, tanggal 22 Februari 2019

pergerakan harga Surat Utang Negara bergerak dengan mengalami perubahan

yang positif ditengah faktor perubahan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika

yang menguat terbatas selama sesi perdagangan. Faktor menguatnya rupiah ini

dipicu oleh isu politik perang dagang antara Amerika dan China dimana kedua

negara telah menyepakati gambaran besar nota kesepahaman (MoU) yang

mencakup perlindungan terhadap kekayaan intelektual, perluasan investasi sektor

jasa, transfer teknologi, nilai tukar mata uang, serta halangan non-tarif (non tariff

barrier) di bidang perdagangan. Momentum ini menjadi katalis positif bagi para

pelaku pasar dimana mereka lebih optimis untuk menginvestasikan dananya ke

negara-negara berkembang di Asia, salah satunya ialah Indonesia.

Harga Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika pada

perdagangan akhir pekan kemarin ditutup dengan mengalami koreksi di tengah

menurunnya persepsi risiko yang tercermin pada penurunan angka Credit Default

Swap (CDS). Harga dari INDO24 mengalami koreksi harga sebesar 15 bps yang

mendorong terjadinya peningkatan tingkat imbal hasil sebesar 3 bps di level

3,915%. Adapun harga dari INDO29 mengalami penurunan harga sebesar 25 bps

yang menyebabkan kenaikan tingkat imbal hasil sebesar 3 bps di level 4,220%.

Adapun untuk INDO44 dan INDO49 mengalami koreksi harga masing-masing

sebesar 62 bps dan 40 bps yang mendorong kenaikan tingkat imbal hasil sebesar

3 bps di level 5,017% dan 2 bps di level 4,938%.

Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan hari

Jumat, tanggal 22 Februari 2019 mengalami penurunan dibandingkan dengan

volume perdagangan sebelumnya, yaitu senilai Rp6,82 triliun dari 32 seri Surat

Utang Negara yang diperdagangkan. Adapun Surat Utang Negara pada seri

FR0078 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar,

senilai Rp1,52 triliun dari 55 kali transaksi dan diikuti oleh perdagangan Surat

Utang Negara seri FR0053 senilai Rp1,25 triliun dari 45 kali transaksi. Sementara

itu, untuk perdagangan Sukuk Negara, Project Based Sukuk seri PBS014 menjadi

Sukuk Negara dengan volume terbesar, yaitu sebesar Rp268,00 miliar dari 10 kali

transaksi kemudian dikuti oleh Sukuk Ritel Negara seri SR009 dengan volume

sebesar Rp227,41 miliar untuk 11 kali transaksi.

Page 1

Sumber : Bloomberg

Sumber : IDX

Sumber : IDX

Fixed Income Daily Notes

MNC Sekuritas Research Division Senin, 25 Februari 2019

Kurva Imbal Hasil Surat Utang Negara

Perdagangan Surat Utang Negara

Perdagangan Sukuk Negara

www.mncsekuritas.id MNC Sekuritas 1-500-899 [email protected]

Seri High Low Last Vol Freq

FR0078 103,00 102,00 102,35 1528,14 55

FR0053 102,30 101,70 102,25 1250,45 45

FR0077 103,25 101,55 101,90 842,47 37

FR0056 103,00 102,50 103,00 798,09 24

FR0059 101,50 93,10 94,50 697,49 23

FR0079 103,50 92,55 100,75 526,30 41

FR0068 103,70 101,00 101,70 440,54 30

FR0063 93,40 93,14 93,38 396,66 18

FR0075 100,00 91,00 92,85 385,04 49

FR0074 97,15 93,30 97,15 230,37 7

Seri High Low Last Vol Freq

PBS014 98,00 97,65 98,00 268,00 10

SR009 100,00 98,40 98,40 227,41 11

PBS021 102,55 102,05 102,55 45,00 5

PBS019 101,70 101,50 101,70 30,00 3

SR008 100,05 99,40 100,00 2,66 4

SR010 97,00 95,50 97,00 2,30 4

Page 2: Fixed Income Daily Notes - mncsekuritas.id · negara-negara berkembang di Asia, salah satunya ialah Indonesia. Harga Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika

Volume perdagangan obligasi korporasi yang dilaporkan pada perdagangan

kemarin mengalami penurunan dibandingkan dengan volume perdagangan sebe-

lumnya, yaitu senilai Rp1,30 triliun dari 46 kali transaksi. Adapun obligasi negara

dengan volume tertinggi didapati pada perdagangan Obligasi Berkelanjutan II

Bank Maybank Indonesia Tahap III Tahun 2018 Seri A (BNII02ACN3) sebesar Rp

200,00 miliar untuk 4 kali transaksi dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Berke-

lanjutan IV BFI Finance Indonesia Tahap II Tahun 2019 Seri B (BFIN04BCN2)

sebesar Rp175,00 miliar dari 6 kali perdagangan. Selanjutnya, untuk

perdagangan Obligasi Berkelanjutan IV Mandiri Tunas Finance Tahap I Tahun

2019 Seri A (TUFI04ACN1) sebesar Rp150,00 miliar dari 4 kali perdagangan

yang diiringi dengan volume perdagangan PPRO01ACN2 sebesar Rp126,00 mil-

iar dari 3 kali transaksi.

Pada perdagangan di akhir pekan kemarin, nilai tukar Rupiah menguat sebesar 8

pts (0,06%) di level 14220. Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar

Amerika terjadi pada kisaran 14185 hingga 14230. Adapun penguatan Rupiah

tersebut cukup fluktuatif dan terjadi di sepanjang sesi perdagangan. Rupiah

menguat terhadap Dollar Amerika ditengah mayoritas nilai tukar mata uang re-

gional yang mengalami pelemahan dimana pelemahan tertinggi didapati pada

nilai tukar mata uang Ringgit Malaysia sebesar 0,46% dan diikuti oleh

melemahnya mata uang Peso Filipina sebesar 0,33%. Selanjutnya, pelemahan

nilai tukar terjadi pada mata uang Won Korea Selatan sebesar 0,24% dan mata

uang Renminbi China sebesar 0,21%. Adapun nilai tukar mata uang regional

yang mengalami penguatan didapati pada nilai tukar mata uang Yen Jepang

sebesar 0,16% dan mata uang Rupiah Indonesia sebesar 0,06% terhadap mata

uang Dollar Amerika.

Imbal hasil surat utang global pada perdagangan akhir pekan kemarin ditutup

dengan kecenderungan mengalami koreksi. Imbal hasil US Treasury dengan ten-

or 10 tahun dan 30 tahun ditutup dengan mengalami pelemahan sehingga mas-

ing - masing berada pada level 2,654% dan 3,017%. Namun, imbal hasil yang

terjadi pada surat utang Inggris (Gilt) dengan tenor 10 tahun dan 30 tahun men-

galami kenaikan masing-masing di level 0,754% dan 3,017%. Adapun yang ter-

jadi pada surat utang Jerman (Bund) didapati mengalami penurunan untuk tenor

10 tahun dan 30 tahun yang mengalami penurunan masing-masing di level

0,089% dan 0,714%. Adapun untuk pasar saham Amerika untuk indeks DJIA

dan indeks NASDAQ keduanya mengalami perubahan yang postif sehingga mas-

ing-masing menguat berada pada level 26031,81 dan 7527,54.

Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga Surat Utang Negara di pasar

sekunder masih akan bergerak dengan arah perubahan yang beragam dengan

kecenderungan potensi untuk mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan oleh arah

pergerakan nilai tukar rupiah yang cenderung menguat ditengah kondisi lam-

batnya perekonomian global akibat sentimen positif yang datang dari perang

dagang antara Amerika dan China. Keduanya telah melakukan pembahasan

lebih lanjut terkait nota kesepakatan dagang antara kedua belah pihak negara.

Hal ini membuat para pelaku pasar lebih optimis untuk menginvestasikan

dananya ke negara-negara berkembang, salah satunya Indonesia. Selain itu,

dari faktor domestik, pada pertengahan pekan kemarin Bank Indonesia memu-

tuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 6,00% dimana level

tersebut sudah sesuai dengan ekspektasi pasar.

Rekomendasi

Dengan pertimbangan beberapa faktor di atas kami masih menyarankan kepada

investor untuk mencermati pergerakan harga Surat Utang Negara dengan fokus

kepada pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika. Adapun perge-

rakan harga Surat Utang Negara dengan tenor pendek dan menengah yang

memberikan tingkat imbal hasil yang menarik dengan tingkat risiko yang mode-

rat adalah seri - seri berikut: FR0070, FR0077, FR0056, FR0078, FR0069,

FR0053 dan FR0061.

Page 2

Sumber : Bloomberg

Sumber : IBPA, Bloomberg

Sumber : Bloomberg

Imbal Hasil SUN Acuan

Indeks Obligasi (INDOBeX)

Grafik Risiko

Fixed Income Daily Notes | Senin, 25 Februari 2019 | MNC Sekuritas Research Division

www.mncsekuritas.id MNC Sekuritas 1-500-899 [email protected]

Page 3: Fixed Income Daily Notes - mncsekuritas.id · negara-negara berkembang di Asia, salah satunya ialah Indonesia. Harga Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika

Page 3

Sumber : Bloomberg

Sumber : IBPA, Bloomberg

Sumber : IDX

Sumber : Bloomberg

www.mncsekuritas.id MNC Sekuritas 1-500-899 [email protected]

Fixed Income Daily Notes | Senin, 25 Februari 2019 | MNC Sekuritas Research Division

Perdagangan Surat Utang Korporasi

Spread US T 10 Yrs—SUN 10 Yrs

Imbal Hasil Surat Utang Global

Spread Obligasi Korporasi

Berita Pasar

• Pada sepekan kedepan terdapat dua surat utang yang akan jatuh

tempo senilai Rp1,34 triliun. Kedua surat utang tersebut merupa-

kan surat utang korporasi.

Surat utang korporasi dengan seri Obligasi Berkelanjutan II BFI Finance Indonesia

Tahap III Tahun 2016 Seri C (BFIN02CCN3) mempunyai nilai sebesar Rp658,00

miliar dan surat utang korporasi dengan seri Obligasi Berkelanjutan III Indomobil

Finance Tahap II Tahun 2018 Seri A (IMFI03ACN2) mempunyai nilai sebesar

Ro685,00 miliar akan jatuh tempo pada hari Senin, tanggal 25 Februari 2019.

Dengan demikian, per tanggal jatuh temponya, kedua surat utang tersebut dinya-

takan lunas dan tidak lagi tercatat di Bursa Efek Indonesia.

• Kepemilikan investor asing di Surat Berharga Negara mengalami

kenaikan senilai Rp 17,24 triliun.

Berdasarkan data kepemilikan Surat Berharga Negara yang dapat diperdagangkan

per tanggal 21 Februari 2019, kepemilikan investor asing di Surat Berharga Nega-

ra senilai Rp927,17 triliun atau setara dengan 37,60% dari total outstanding Surat

Berharga Negara yang dapat diperdagangkan. Kepemilikan oleh investor asing

tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp17,24 triliun dibandingkan dengan posisi

di akhir bulan Januari 2019 dengan mengalami kenaikan kepemilikan di Surat

Utang Negara senilai Rp17,69 triliun dan kepemilikan di Sukuk Negara, yang

menurun senilai Rp0,45 triliun. Meningkatnya kepemilikan investor asing di akhir

bulan Februari 2019 tersebut turut dipengaruhi oleh meningkatnya pertumbuhan

ekonomi Indonesia ditengah momentum rilisnya suku bunga acuan Bank Indone-

sia yang masih mempertahankannya di level 6,00%. Hal ini berakibat positif ter-

hadap perubahan nilai tukar Rupiah sehingga para investor melihat bahwa country

risk di Indonesia masih relatif rendah.

Seri Rating High Low Last Vol Freq

BNII02ACN3 idAAA 100,07 100,01 100,03 200,00 4

BFIN04BCN2 AA-(idn) 100,00 99,95 99,95 175,00 6

TUFI04ACN1 idAA+ 100,18 100,16 100,18 150,00 4

PPRO01ACN2 BBB+(idn) 100,00 100,00 100,00 126,00 3

SMFP04ACN7 idAAA 100,03 100,00 100,03 117,00 5

ISAT01BCN4 idAAA 100,02 100,00 100,02 96,00 8

ASDF04ACN2 AAA(idn) 100,00 99,93 100,00 80,00 2

NISP02ACN4 idAAA 99,83 99,82 99,83 50,00 2

PPLN03BCN3 idAAA 101,00 100,75 100,75 40,20 5

SMII01ACN1 idAAA 99,82 99,75 99,82 40,00 4

Page 4: Fixed Income Daily Notes - mncsekuritas.id · negara-negara berkembang di Asia, salah satunya ialah Indonesia. Harga Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika

Page 4

Sumber : DJPPR-Kemenkeu RI

www.mncsekuritas.id MNC Sekuritas 1-500-899 [email protected]

Fixed Income Daily Notes | Senin, 25 Februari 2019 | MNC Sekuritas Research Division

Harga Surat Utang Negara

Kepemilikan Surat Berharga Negara

Investor Dec'15 Dec'16 Dec'17 Jan'18 Feb'18 Mar'18 Apr'18 May'18 Jun'18 Jul'18 Aug'18 Sep'18 Oct'18 Nov'18 Dec'18 Jan'19 20-Feb-19 21-Feb-19

BANK 350,07 399,46 491,61 544,59 581,52 564,86 544,49 456,47 461,15 577,20 596,71 621,35 643,31 653,12 481,33 652,81 632,57 644,16

Institusi Pemerintah 148,91 134,25 141,83 58,16 50,12 93,96 136,68 207,09 210,04 102,39 108,63 111,39 94,36 84,67 253,47 123,29 139,75 132,55

Bank Indonesia * 148,91 134,25 141,83 58,16 50,12 93,96 136,68 207,09 210,04 102,39 108,63 111,39 94,36 84,67 253,47 123,29 139,75 132,55

NON-BANK 962,86 1.239,57 1.466,33 1.503,99 1.498,18 1.525,78 1.517,92 1.522,09 1.525,73 1.546,47 1.568,37 1.573,90 1.602,99 1.641,71 1.633,65 1.661,75 1.685,50 1.689,24

Reksadana 61,60 85,66 104,00 104,31 103,60 103,62 105,65 111,43 111,38 112,91 115,26 117,78 116,26 115,94 118,63 120,38 119,49 119,40

Asuransi 171,62 238,24 150,80 154,89 161,81 166,71 168,90 171,30 172,81 189,73 190,47 191,42 200,64 201,61 201,59 203,52 204,98 204,98

Asing 558,52 665,81 836,15 869,77 848,22 858,79 845,34 833,81 830,17 839,26 855,79 850,85 864,32 900,59 893,25 909,93 926,69 927,17 - Pemerintahan dan

Bank Sentral 110,32 120,84 146,88 145,74 143,38 143,77 144,83 148,23 149,14 155,17 162,46 161,01 159,20 164,17 163,76 166,74 172,86 173,04

Dana Pensiun 49,83 87,28 198,06 202,81 205,76 208,73 211,63 216,61 219,41 209,07 210,16 215,71 211,98 212,42 212,88 217,56 219,36 219,54

Individual 42,53 57,75 59,84 56,42 56,84 63,15 60,88 61,65 61,94 63,28 63,81 64,32 77,17 76,69 73,07 73,06 72,56 72,57

Lain - lain 78,76 104,84 117,48 115,79 121,94 124,78 125,52 127,28 130,02 132,22 132,88 133,81 132,61 134,46 134,22 137,31 142,42 145,58

TOTAL 1.461,85 1.773,28 2.099,77 2.106,74 2.129,82 2.184,59 2.199,08 2.185,65 2.196,92 2.226,06 2.273,71 2.306,64 2.340,66 2.379,50 2.368,45 2.437,86 2.457,83 2.465,95

Asing Beli (Jual) 97,17 107,286 170,340 33,623 (21,547) 10,564 (13,449) (11,530) (3,644) 9,095 16,526 (4,935) 13,465 36,270 (7,337) 18,246 16,761 17,242

Page 5: Fixed Income Daily Notes - mncsekuritas.id · negara-negara berkembang di Asia, salah satunya ialah Indonesia. Harga Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika

Page 5

Sumber : Bloomberg

www.mncsekuritas.id MNC Sekuritas 1-500-899 [email protected]

Fixed Income Daily Notes | Senin, 25 Februari 2019 | MNC Sekuritas Research Division

IDR—USD

Dollar INDEX

FR0077

Sumber : Bloomberg

Sumber : Bloomberg

Page 6: Fixed Income Daily Notes - mncsekuritas.id · negara-negara berkembang di Asia, salah satunya ialah Indonesia. Harga Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika

Page 6

Sumber : Bloomberg

www.mncsekuritas.id MNC Sekuritas 1-500-899 [email protected]

Fixed Income Daily Notes | Senin, 25 Februari 2019 | MNC Sekuritas Research Division

FR0078

FR0068

Sumber : Bloomberg

Page 7: Fixed Income Daily Notes - mncsekuritas.id · negara-negara berkembang di Asia, salah satunya ialah Indonesia. Harga Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika

MNC SEKURITAS RESEARCH TEAM

Edwin J. Sebayang

Head of Retail Research, Technical, Auto, Mining

[email protected] (021) 2980 3111 ext. 52233

I Made Adi Saputra

Head of Fixed Income

[email protected] (021) 2980 3111 ext. 52117

Disclaimer

This research report has been issued by PT MNC Sekuritas, It may not be reproduced or further distributed or published, in whole or in part, for any purpose. PT MNC Sekuritas has based this

document on information obtained from sources it believes to be reliable but which it has not independently verified; PT MNC Sekuritas makes no guarantee, representation or warranty and

accepts no responsibility to liability as to its accuracy or completeness. Expression of opinion herein are those of the research department only and are subject to change without notice. This

document is not and should not be construed as an offer or the solicitation of an offer to purchase or subscribe or sell any investment. PT MNC Sekuritas and its affiliates and/or their offices,

director and employees may own or have positions in any investment mentioned herein or any investment related thereto and may from time to time add to or dispose of any such investment. PT MNC

Sekuritas and its affiliates may act as market maker or have assumed an underwriting position in the securities of companies discusses herein (or investment related thereto) and may sell them to

or buy them from customers on a principal basis and may also perform or seek to perform investment banking or underwriting services for or relating to those companies.

Victoria Venny

Telco, Toll Road, Logistics, Consumer, Poultry

[email protected] (021) 2980 3111 ext. 52236

Rr. Nurulita Harwaningrum

Banking, Auto, Plantation

[email protected] (021) 2980 3111 ext. 52237

Khazar Srikandi

Research Associate

[email protected] (021) 2980 3111 ext. 52313

Krestanti Nugrahane Widhi

Research Associate, Plantation, Consumer

[email protected] (021) 2980 3111 ext. 52166

Thendra Crisnanda

Head of Institutional Research, Strategy

[email protected] (021) 2980 3111 ext. 52162

Tomy Zulfikar

Research Analyst

[email protected] (021) 2980 3111 ext. 52316

MNC Research Investment Ratings Guidance BUY : Share price may exceed 10% over the next 12 months

HOLD : Share price may fall within the range of +/- 10% of the next 12 months SELL : Share price may fall by more than 10% over the next 12 months

Not Rated : Stock is not within regular research coverage

PT MNC SEKURITAS MNC Financial Center Lt. 14 – 16

Jl. Kebon Sirih No. 21 - 27, Jakarta Pusat 10340 Telp : (021) 2980 3111 Fax : (021) 3983 6899 Call Center : 1500 899

M. Rudy Setiawan

Research Associate, Construction

[email protected] (021) 2980 3111 ext. 52317

Ikhsan Hadi Santoso

Research Associate

[email protected] (021) 2980 3111 ext. 52235

Sukisnawati Puspitasari

Research Associate, Cement, Mining

[email protected] (021) 2980 3111 ext. 52307

MNC SEKURITAS FIXED INCOME SALES TEAM

Andri Irvandi Head of Capital Market [email protected] Telp : (+62 21) 2980 3268

Yoni Bambang Oetoro Fixed Income Sales [email protected] Telp : (+62 21) 2980 3230

Nurtantina Lasianthera Fixed Income Sales [email protected] Telp : (+62 21) 2980 3266

Lintang Astuti Fixed Income Sales [email protected] Telp : (+62 21) 2980 3227

www.mncsekuritas.id MNC Sekuritas 1-500-899 [email protected]

Fixed Income Daily Notes | Senin, 25 Februari 2019 | MNC Sekuritas Research Division

Nanda Pratiwi Fixed Income Sales [email protected] Telp : (+62 21) 2980 3177

Annie Djatmiko Fixed Income Sales [email protected] Telp : (+62 21) 2980 3294

Prama Ditya Noor Izmi Irianto Fixed Income Sales [email protected] Telp : (+62 21) 2980 3226

Monalisa Mutiara Valentin Fixed Income Sales [email protected] Telp : (+62 21) 2980 3273