fix pemeriksaan fisik pada anak

19
TUGAS KEPERAWATAN ANAK 1 PEMERIKSAAN FISIK PADA ANAK DOSEN MK: M. PATTIPEOLOHI, S.Pd. M.M.Kes DISUSUN OLEH : SRI NUR RAMLIAH 71 2001 T13 117

Upload: srinurramliah

Post on 10-Nov-2015

14 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

keperawatan

TRANSCRIPT

TUGAS KEPERAWATAN ANAK 1PEMERIKSAAN FISIK PADA ANAKDOSEN MK: M. PATTIPEOLOHI, S.Pd. M.M.Kes

DISUSUN OLEH : SRI NUR RAMLIAH71 2001 T13 117

TK IIC YAYASAN WAHAN BHAKTI KARYA HIUSADAAKADEMI KEPERAWATAN RUMKIT TK.III Dr.J.A LATUMETENAMBON 2015PEMERIKSAAN FISIK1. PENGERTIANPemeriksaan fisik ialah pemeriksaan yang di lakukan di selururuh tubuh. Dari ujung rambut sampai ujung kaki yaitu meliputi inspeksi (melihat), palpasi ( periksa raba,perkusi (periksa ketuk), dan auskultasi (periksa dengan menggunakan stetoscop). (wong,2013)2. TujuanTujuan pemeriksaan adalah memperoleh informasi yang akurat tentang keadaan fisik pasien. Karenan sifat alamiah bayi dan anak. Urutan pemeriksaan tidak harus menurut isistematika yg lazim pada orang dewasa dalam pemeriksaan anak harus memperhatikan kebutuhan perkembangan mental anak. Penggunaan perkembangan mental dan kronologi umur sbagai kriteria utama dalam pengkajian tiap system tubuh memudahkan / menyelesaikan dari beberapa tujuan, diantaranya : 1. Meminimalkan stress dan ansietas yang berhubungan dengan pengkajian pada bagian-bagian tubuh yang berbeda.2. memelihara dan membina hubungan saling percaya,antara perawat,anak,dan orang tua.3. memberikan persiapan yang maksimum pada anak.4. memberikan perlindungan yg esensial pada hubungan orang-tua anak terutama dengan anak kecil.5. memaksimalkan keakuratan dan reabilitas hasil pengkajian.3. Hal Yang Perlu Di Perhatikan Dalam Pemeriksaan FisikSebagai tenaga medis sebelum melakukan pemeriksaan hendaknya jangan mengabaikan keadaan mental anak dengan usianya masing-masing walaupun anak di temani org tuanya sekalipun. Hal ini bertujuan agar nantinya kita mendapatkan informasi yg akurat dengan pasien. Adapun keadaan yg perlu di perhatikan perawat sebelum melakukan pemeriksaan fisik dapat di golongkan berdasarkan keadaan mental anak sesuai usia sebagai berikut : Usia bermain (1-3thn ) Duduk atau berdiri di atas atau di samping org tua Telungkup atau telentang di pangkuan org tua Inspeksi area tubuh elalui permainan hitung jarigelitik jari kaki Gunakan kontak fisik minimal di awal pemeriksaan Kenalkan alat dengan perlahan,auskultasi,perkusi,palpasi bila tenang Minta orang tua untuk melepaskan pakaian bagian luar Lepaskan pakaian dalam saat tubuh tersebut di periksa Izinkan untuk melihat-lihat alat. Menunjukan penggunaan alat biasanya tidak efektif. Jika tidak kooperatif lakukan prosedur dengan cepat Gunakan restrain biila tepat. Minta bantuan orgbtua Bicarakan pemeriksaan bila dapat bekerja sama gunakan kalimat oendek. Berikan pujian untuk perilaku kooperatif

Anak pra sekolah (4-5 Thn) Lebih suka berdiri atau duduk Biasanya kooperatif dengan posisi telungkup atau telentang menyukai kedekatan dengan orang tua Jika kooperatif lakukan dari kepala ke jari kaki Bila tidak kooperatif lakukan seperti pada anak usia bermain Minta anak melepaskan pakaianya izinkan memakai celana dalam bila malu berikan alasan untuk melihat alat tunjukan dengan singkat penggunaannya buat cerita tentang prosedur : saya mau lihat seberapa kuat otot-ototmu gunakan teknik boneka kertas beri pilihan jika mungkin hargai kerja sama : gunakan pernyataan pisitif buka mulutmu

Anak Usia Sekolah (5-12 thn) menyukai duduk kooperatif hamper semua posisi anak kecil menyukai kehadiran orangtua anak yang lebih besar menyukai privasi lakukan dari kepala dan kaki bila tidak kooperatif .lakukakan seperti anak usia bermain minta untukmelepaskan pakaian sendiri biarkan untuk memakai celana dalam beri skor untuk dipakai jelaskan tujuan peralatan dankepentingan prosedur seperti otoskop untuk melihat gendang telinga yang dilakukan untuk mendengar ajarkan tentang fungsi tubuh dan perawatnya

Remaja (12-18 thn sama dengan anak usia sekolah berikan pilihan tentang keberadaan orangtua sama dengan anak usia sekolah yang lebih besar izinkan melepaskan pakaian sendiri bero skor buka hanya area yang dipriksa hargai kebutuhan privaey jelaskan temuan-temuan selama pemeriksaan. ototmu kuat dan padat beri keterangan tentang perkembangan seksual : payudaramu sedang berkembang seperti seharusnya tekan pernomalan perkembangan periksa genetalia seperti organ tubuh yang lain:dapat dilakukan di akhir

4. Persiapan alata. pengukur/meteran/penggaris/stadiometerb. penimbang BBc. thermometer dan speculumd. optalmoskope. arloji berdetikf. manset anak-anak lebar kantong 7.5-9.0 cm dan kantongnya 17.o-19.0 cmg. steskoph. oksilometrii. peniti,kapas, objek dingin/panasj. 10 spatel lidahk. garpu talal. snellen chartm. sentern. gambar warna5. pelaksanaan pemeriksaan fisik pada anak prosedur tindakan1. cuci tangan2. jaga privasi anak3. jelaskan tujuan dan tindakan yang akan dilakukan ( perhatikan cara pendekatan dan komunikasi yang di sesuaikan dengan usia anak )4. tinggikan tempat tidur yang sesuai5. siapkan peralatan dan dekatkan peralatan ke anak-anak6. pasang sarung tangan7. menanyakan keluhan klien kepada keluarga klien8. memeriksakeadaan umum klien kesadaran dan penampilan9. memeriksa tanda-tanda vital meliputi:a) mengukur TDb) memeriksa suhu tubuhc) menghitung frekuensi nadi/pernafasan10. kepalaa) rambut :kebersihan, warna tekstur rambut normal menutupi semua kecuali pada telapak tangan, telapak kaki,permukaan labia sebelah dalam (perempuan), dan prepusium dan glans penis (laki-laki) rambut kepala normalnya berkilauan seperti sutra,kuatb) lingkar kepalaukur lingkar kepala jika anak berumur 2tahun atau kurang atau bila ukuran kepala anak memerlukan perhatian. letakan meteran melingkari kepala tetap di atas alis dan pinna dan melingkari oksipital yang menonjol. jika lingkar kepala diukur setiap hari, kepala sebaiknya ditandai sebagai titik-titik tertentu untuk memastikan konsistensi pengukuranc) inspeksi dan palpasi fontanelessfrontanel dibentuk oleh pertemuan tiga atau lebih tulang tengkorak dan dirasakan seperti lekukan-lekukan yang lunak. normalnya hanya fontanel anterior dan posterior yang dapat di palpasi. fontanel posterior mungkin tertutup pada saat lahir dan akan selalu tertutup fontanel anterior menutup antara umur 9 dan 18 bulan. pada umur 4 bulan bayi harus mampu menahan tegaknya krpala. pada umur 6 bulan perlu diperhatikan apakah kepala masih terkulai atau tidak anak diletakkan pada posisi duduk. amati dan lakukan palpasi pada fontanel, jika terbuka ketika bayi dalam posisi duduk. normalnya fontanel anterior seharusnya halus rata dan berdenyhut. fontanel agak menonjol bila bayi sedang menangis.d) reflek kepalagerakan kepala dan leher anak dengan ROM ( range of motion )byang penuh . anak diminta untuk melihat ke atas, kebahawah, dari kesamping normalnya anak seharusnya tidak memperlihatkan rasa nyeri atau keterbatasan gerakan pada semua arah. lakukakan palpasi pada trakea dengan menempatkan ibu jari pada salah satu sisi trakea dan jari telunjuk disisi lainnya. geser jari-jari keatas dan kebawah ketika leher anak agak hiperekstensikan. normalnya trakea seharusnya berada di garis tengah.

11) mata Eye ( respon membuka mata )(4) : spontan(3) : dengan rangsang suara (suruh pasien membuka mata )(2) : dengan rangsang nyeri (berikan rangsangan nyeri, misalnya menekan kuku jari )(1) : jari tidak respon kebersihankebersihan mata harus diperhatikan apakah ada secret dan bersihkan bila terdapat secret dimata konjungtivaperiksa pelupuk mata bawah dengan menarik kelopak mata kebawah ketika anak melihat keatas lihat pelupuk mata atas dengan membalikan kelopak mata ke atas dengan kapas lidi normalnya konjungtiva berwarna merah muda dan mengkilap. periksa warna konjungtiva bulbi : konjungtiva terlihat bersih dan transparan, memungkin warna putih sklera terlihat jelas skleraperiksa warna sklera : sklera berwarna putih dan bersih . tanda hitam sangat kecil bagi anak-anak berkulit hitam adalah normal secretada tidaknya secret berlebihan, dan tanda-tanda secret ada karena kelainan reflek pupilperiksa warna, bentuk dan ukuran iris dan apakah ada peradangan. normalnya iris dengan warna yang berbeda mungkin normal iris berbentuk bulat dan panjang periksa ukuran, kesamaan dan respons pupil terhadap cahaya perhatikan dan catat ukuran pupil dalam cahaya ruang yang normal. gelapkan ruangan dan perhatikan respons tiap pupil ketika cahaya secara langsung disorot kepupil (reflex cahaya langsung) dan ketika cahaya di sorot ke mata lainnya (reflex cahaya konsensual) letakan tangan nondominan anda di garis tengah hidung saat melakukan uji reaksi kosensual. pupil normalnya mempunyai bentuk yang sama walaupun ketidaksamaannya pupil berrespons dengan cepat terhadap cahaya pada reaksi konsepsual pupil mengalami kontriksi saat cahaya disorotkan pada masa yang lainnya. menilai penglihatan bayibereaksi pada cahaya (dengan senter terjadi reaksi perubahan gerak pada muka). anak usia pra-sekolahuntuk anak usia pra-sekolah dapat di uji dengan menggunakan uji huruf E terbalik dan uji HOTV , uji E terbalik untuk menujuk empat arah yang berbeda, sedang uji HOTV anak dapat mencocokkan huruf yang di tunjuk oleh penguji di dinding dengan huruf yang ada di tangannya. jika anak tidak mampu dapat menggunakan kartu bergambar yang umum bagi si anak berbentuk spiral seperti rumah, apel, lingkaran dan segi empat dalam ukuran berbeda dengan jarak 10 kaki ( 3 meter ). penting bagi penguji sebelum mengkaji anak, apakah anak dapat mengidentifikasi gambar gambar tersebut. anak usia sekolahmenggunakan huruf atau nomor snellen dengan jarak 3 meter ( menggunakan huruf alphabet )

12) THTa) Telinga Bentuk :Periksa penempatan dan posisi telinga. Bagian atas telinga harus melewati garis khayal dari mata sebelah dalam ke oksiput. Devisiasi pinna harus tidak lebih dari 10 derajat dari garis horizontal (penggunaan pena atau spatel lidah dapat memberikan perkiraan yang lebih konkrit dimana posisi telinga dalam hubungannya terhadap garis vertical).

Kebersihan:Periksa saluran telinga luar terhadap hygine. Kulit meatus akustikus ekstermus normalnya berwarna seperti daging. Serumen lunak berwarna kuning ke coklatan adalah normal. Serumen Periksa warna serumen, tidak adanya serumen mungkin juga berhubungan dengan otitis media akut. Jika kebiasaan membersihkan telingan dapat diterima, tanyakan tentang menarik-narik telinga, iritabilitas.

Menilai ketajaman pendengaran Bayi Bayi sudah ada reflex terhadap bunyi, dengan berdiri di belakang bayi bunyikan sebuah bel kecil, bunyikan jari-jari, atau tepuk tangan. Bayi kurang dari 4 bulan menunjukan reflex terkejut. Bayi lebih dari 6 bulan mencoba mencari suara dengan menggerakan kepala. Anak usia prasekolahAnak sudah bias diberi perintah dengan cara berdiri 1 meter di depan anak beri perintah seperti: tolong berikan mainan itu pada saya Anak usia sekolah atau remajaAnak sudah bias diperintahkan untuk menutup satu telinganya. Berdiri kira-kira 0,3 meter dibelakang anak, suruh anak mengulang kata-kata yang anda bisikan.

b) Hidung: Kebersihan Polip:

Miringkan kepala kebelakang dan tarik ujung hidung kearah atas untuk melihat rongga hidung bagian dalam. Gunakan senter untuk penerangan yang lebih baik. Amati keutuhan, warna, dan konsistensi mukosa posisi septum. Normalnya mukosa hidung harus kuat dan berwarna keabu-abuan adalah polip yang mungkin menyumbat nares sebagian.

Secret :Amati nares terhadap secret, pengelupasan, dan bau. Normalnya pengelupasan nares menunjukan adanya secret yang mengiritasi dan penyekaan hidung yang sering. Secret hidung yang jernih dan encer sering dijumpai pada rhinitis alergig. Secret purulen yang warna kuning atau hijau menunjukan infeksi. Sekresi hidung yang jernih yang mengikuti cedera kepala merupakan cairan cerebrospinal. Baunya busuk menunjukan adanya benda asing.

c) Tenggorokan : Sakit saat menelan13) Mulut Verbal (respon Herbal) :(5) : orientasi baik(4) : bingung, berbicara mengacau (sering bertanya berulang-ulang) disorientasi tempat dan waktu.(3) : kata-kata daja (berbicara tidak jelas, tapi kata-kata masih jelas, namun tidak dalam satu kalimat. Misalnya aduh bapak)(2) : suara tanpa arti (mengerang)(1) tidak ada repon Pertumbahan gigiPeriksa terhadap jumlah, jenis, keadaan, dan oklusi (gigi bertemu) untuk memperkirakan jumlah gigi yang harus ada pada anak yang berumur 2 tahun atau berumur lebih muda, kurangi umur anak dengan 6 bulan. Tanyakan pada anak yang berumur 5 tahun atau lebih apakah giginya tanggal. Untuk mengkaji kelainan oksuli, minta anak untuk mengatupkan gigi dengan rapat. Normalnnya anak berumur 30 bulan yang normal mempunyai 20 gigi susu. Anak dengan gigi permanen lengkap mempunyai 32 gigi. Gigi atas harus sedikit muju dari gigi bawah. Bibir : bentukBibir harus utuh dan warna harus merah muda. Periksa kesimetrisan, kelembaban. Inspeksi palatum Pemeriksaan palatum terhadap kelembaban, keutuhan dan perdarahan. Normalnya warna merah muda, licin, dan lembab. Gunakan sarung tangan dan senter untuk penglihatan yang lebih jelas pada kelainan-kelainan yang dicurigai.14). Leher : inspeksi leher (adanya jaringan parut, massa atau tortikolis)Palpasi kelenjae limfe (limfadenopati servikal karena inflamasi, keganasan, 15). Dada Paru-paru : periksa toraks terhadapt kesimetrisan. Dada lebih bundar pada anak kecil.

Amati jenis pernapasan anak : pada anak-anak yang lebih muda dari 7 tahun jenis pernapasan adalah pernapasan diagfragma dan pernapasan abdomen timbul dengan inspirasi. Pada anak perempuan yang lebih tua dari 7 tahun jenis pernapasannya adalah pernapasan dada.abdomen dan dada harus bergerak bersama-sama sesuai dengan jenis pernapasan.Amati kedalaman dan pernapasan dan lama inspirasi dan ekspirassi : fase ekspirasi yang memanjang menunjukan ,asalah pernafasan obstruksi, seperti asma. Jantung Bunyi jantung :Bunyi Penyebablokasikarakteristik

S1 (LUP)Katup mitral dan trikuspidalis menutup pada permulaan sistoleApek jantungS1 lebih panjang dan ,mempunyai nada lebih rendah dari S2

S2 (Dup)Katup aorta dan pulmonal menutup pada permulaan diastole (relaksasi jantung)Dasar jantungPendek, S2 dengan nada yang tinggi mungkin terpisah selama inspirasi, pemisahan paling baik didengar diarea aorta, jika nafas ditahan pada inspirasi pemisahan fisiologis bertambah jelas

S3Vibrasi disebabkan oleh pengisian vetrikel yang cepatApek jantungTerdengar diawal diastole. Pekak, nada rendah. Normal pada anak dan dewasa muda

S4Tekanan terhadap pengisian ventrikel setelah kontraksi atriumApek jantungNada rendah dianggap abnormal. Paling baik terdengar bila anak terlentang

Irama jantung (auskultasi dan palpasi ) : pada saat auskultasi pada S1 dan S2 jantung normalnya terdengar jelas pada area mitral dan tricuspid, dan untuk S2 normalnya terdengar jelas pada area aorta dan pulmunal.16) Abdomen :a) inspeksi kesimetrisan : periksa kontur abdomen ketika bayi atau anaksedang berdiri atau telentang. (perut buncit adalahnormal sampai pubertas abdomen akan tampak rata ketika nak telentang)b) auskultasi bising usus : lakukan auskultasi terhadap bising usus dengan menekan bel dan diagfragma stetoskop dengan rapat di atas abdomen (bising usus normal terjadi 10 -30 detik dan dapat terdengar bunyi berdeguk bunyi ceklekan dan keroncongan)c) palpasi ginjal : ginjal jarang kecuali pada neonatal (bila ginjal yang membesar menunjukan tumor dan hidronefrosis)d) adakah mual muntah : Jenis emesisTemuan yang berhubungan

Formula atau makanan yang tidak di cernaEkspulsi isi lambung cepat sebelum pencernaan terjadi

Kuning, tercium bau asam Isi berasal dari lambung

Hujau kehitaman ( tercemar empedu )Isi bersal dari bawah ampula vater

Hitam kecoklatan, bau busukEmsisi di hasilkan oleh obstruksi intestinal

Merah terang, merah kehitaman Warna merah terang tandanya ada darah segar, merah kehitaman menandakan adanya darah yang bercampur dengan sekresi lambung

17) Ekstermitas Motor (respon motorik) :(6) : Mengikuti perintah (5) : melokalisir nyeri (menjangkau & menjauhkan stimulus saat diberi rangsangan nyeri)(4) : withdraws (menghindar / menarik extermitas atau tubuh menjauhi stimulus saat diberi ransangan nyeri)(3) fleksi abnormal (tangan satu atau keduanya posisi kaku diatas dada & kaki extensi saat diberi ransangan nyeri).(2) : extensi abnormal (tangan satu atau keduanya extensi di sisi tubuh, dengan jari mengepal & kaki extensi saat diberi rangsangan nyeri). ROM, Kebebasan gerak, Reflek18) Genetaliaa) Bentuk, Kebersihan, BAK 19) Anus :a) bentuk, kebersihan, BAB20) Kulit :a) Warna : amati warna dan pigmentasi kulit, jika dicurigaiterjadi perubahan warna, lakukan inspeksi pada area tubuh dengan seksama dimana terdapat sedikit melanin bantalan kuku, daun telinga, sclera, konjungtiva, bibir dan mulut lakukan inspeksi pada abdomen bagian yang kurang perpapar sinar matahari (warna kulit keseluruhan nya bervariasi tergantung suku dan ras contoh nya, anak-anak kulitHitamnya normalnya mempunyai fungsi dan bantalan kuku yang berwarna (kebiru-biruan) b) kebersihan : amati kulit terhadap bau (adanya bau yang menunjukkan higinie yang buruk atau infeksi)21. status imunisasi : tanyakan ke ibu si anak sudah pernah mendapat imunisasi apa saja.Umur Imunisasi Komentar

59 bulan atau lebih muda interval setelah kunjungan I1 bln

2 bln4 bln10-16 bln

4-6 thn

14-16 thn5 thn/lebihKunjungan pertamaInterval sesudahKunjungan pertama2 bln12-14 bln14-16 bln

DPT,OPV,MMR

Hib

DPT,OPVDPT,OPV(pilihan)DPT,OPV

DPT,OPV

Td

Td, OPV,MMR

Td ,OPVTd ,OPVTd MMR jika anak berumur 15 bulanHbOC atau PRP-OMP diberikan jika anak I berumur 13-15 bulan

OPV tidak diperlukan jika dosis ke tiga diberikan lebih cepatDPT dan OPV tidak perlu jika dosis keempat diberikan setelah umur 4 thnDiulang tiap 10 thn

Diulang tiap 10 bln.

22) Berikan pujian pada anak atas kerjasamanya23) Rapikan anak24) Beri posisi yang nyaman : 25) Rapikan peralatan :26) Cuci tangan setelah tindakan :27) Dokumentasikan hasil tindakan pemeriksaan fisik

BAB IIIPENUTUP

A. KESIMPULANDari uraian diatas maka dapat disimpulkan antara lain :1. Pengkajian fisik pada anak memerlukan teknik-teknik dan pengalaman khusus untuk dapat melakukannya,karena masing-masing anak memiliki respon yang berbeda pada setiap tindakan2. Tujuan dari pemeriksaan fisik sesuai usia adalah untuk memperoleh informasi yang akurat tentang keadaan pasien.3. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan fisik antara lain :a. Posisi pada saat melakukan pemeriksaan fisikb. Umur pasien atau anakc. Persiapan anakd. Tingkat kesadaran anake. Bagaimana keadaan anak normal dan abnormalitas baik potensial maupun actual system yang dikajif. Sebelum melakukan pemeriksaan fisik perawat diharapakan mengerti dan memahami sifat dan karakter anak pada ( tiap-tiap tumbuh kembang anak)g. Menjaga dan mempertahankan anak supaya kooperatif dalam pemeriksaan maka sangat perlu dilakukan kerja sama orang tua,karena orang tua pemegang keputusan utama dan orang yang paling dekat dengan anak.B. SARANKeadaan mental anak sangat berbeda dengan orang dewasa,jadi dalam praktik keperawatan perhatikan cara berkomunikasi,sikap yang ramah yang dilihat oleh anak memberikan rasa percaya anak pada perawat.

DAFTAR PUSTAKA

Doenges, Marilynn E.2000.Rencana Asuhan Keperawatan.Buku Kedokteran EGC : Jakarta Mansjoer,Arif.2000. kapita selekta Kedokteran. Edisi 3, JIlid 2. Media Aesculapius : Jakarta Nelson. 1999. Ilmu Keperawatan Anak , Vol.2.EGC : Jakarta Smeltzer ,suzane C. 2001.Buku Ajar Keperwatan Medikal- Bedah Brunner & suddarth,Edisi 8,Vol.3.Buku Kedokteran EGC : Jakarta. Wong,Donna L.2001.Buku Ajar Keperawatan Pediatrik,Vol.1.EGC: Jakarta