FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI PRIA

ANNISA CHASTALLA121 0211 049FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI PRIAYANG AKAN DIBAHAS :SPERMATOGENESIS

Spermatogenesis 1. Sel spermatogonium bermitosis menjadi spermatogonium tipe A dan tipe B.(tipe A akan menjadi spermatogonium cadangan untuk proses spermatogenesis berikutnya yang akan tetap disimpan di sel leydig, sedangkan tipe B yang akan meneruskan pembelahan untuk membentuk sperma matur).2. Sel spermatogonium tipe B akan bermitosis menjadi spermatosit primer. Proses ini disebut juga spermatositogenesis. 3. Spermatosit primer akan mengalami meiosis I menjadi 2 spermatosit sekunder.4. Sel spermatosit sekunder akan mengalami meiosis II menjadi 4 spermatid (2 spermatid untuk tiap satu spermatosit sekunder). Prosesnya disebut juga spermatidogenesis.

Spermatogenesis 5. Masing-masing spermatid akan membentuk 4 sel sperma. Prosesnya disebut juga spermiogenesis.Pada tahap ini terbentuk akrosom.6. Setelah sel sperma terbentuk, sel sperma akan bergerak ke epididimis untuk disimpan sementara dan dimatangkan. Pada tahap ini sel sperma akan membentuk ekor yang panjang yang merupakan modifikasi dari salah satu sentriolnya.7. Jika pria melakukan ejakulasi, sperma akan dikeluarkan melalui vas deferens ke uretra.

PENYIMPANAN DAN PEMATANGAN SPERMAAlur perjalanan sperma: tubulus seminiferus epididimis (sebagian kecil sperma disimpan) bermuara ke vas deferens & ampula vas deferens (sebagian besar sperma disimpan) korpus kelenjar prostat. Sperma mampu mempertahankan fertilitasnya dalam duktus genitalis selama 1 bulan.

Semen Komposisi semen:

Cairan bulbouretralis