fisiologi pendengaran

Upload: husein-rahmat

Post on 19-Jul-2015

397 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Fisiologi pendengaran Proses mendengara adalah proses perubahan dari gelombang bunyi yang di ubah menjadi getaran yang akan dihantarkan dan di terima reseptor pendengaran untuk di teruskan sebagai impuls ke otak. Berikut ini adalah bagan bagaimana gelombang suara bisa di persepsikan sebagai bunyi di otak Gelombang bunyi

Ditangkap dan di kumpolkan di auricula Diteruskan melalui canalis auditiva

Gelombang suara menggetarkan membran timpani

Getaran dilanjutkan oleh maleus, incus, stapes

Menggerakan foramen ovale dan perilimfe

Getaran di teruskan ke membran reissner > foramen rotundum terdorong keluar

Defleksi stereo silia > kanal ion terbuka > pelepasan ion ke badan sel

Depolarisasi > neurotransmiter di lepaskan > potensial aksi merambat sampai ke korteks pendengaran Tes pendengaran Untuk memeriksa pendengaran diperlukan pemeriksaan hantaran melalui udara dan melalui tulang memakai garpu tala atau audiometer. Salain itu n=bisa melali hantaran udara langsung . Pemeriksaan pendengaran di gunakan untuk menilai adanya gangguan pendengaran baik itu tuli konduktif, perspektif, maupun campuran (Soetirto, 2007). Pemeriksaan yang kita kenal ada 3 macam 1. Tes tutur

Tes tutur merupakan tes paling praktis karena dilakukan dengan berbisik. Pemeriksaan ini bersifar semikuantitatif. Cara pemeriksaan a. b. c. d. e. f. Pasien berada pada posisi menyamping dari pemeriksa dengan jarak 6 meter. Telinga yang tidak di tes di tutup Pemeriksa berbisik kata-kata setelah melakukan ekspirasi maksimal Kata yang di gunakan untuk berbisik adalah kata sponde. Setiap tidak mendengar, maju 1 meter Kemudian dinilai hasilnya berdasar jarak yang dicapai untuk pasien dapat mendengar bisikan dari pemeriksa

2. Tes garpu tala Test garputala adalah tes yang menggunakan garputala sebagai sumber getaran. Test ini bersifat kualitatif. Test ini menggunakan garpu tala berfrekuensi 512 Hz, 1024 Hz, 2048 Hz. Test garpu tala ada 3 macam cara a. Rinne Prinsip nya adalah dengan membandingkan air conduction (AC) dan bone conduction (BC). Caranya adalah sebagai berikut : 1. Penala di getarkan di siku 2. Tekan ujung penala pada processus mastoideus 3. Perintahkan kepada pasien untuk mengacungkan jari jika mendengar, begitu tidak mendengar jari di turunkan 4. Kemudian ujung jari penala di tempatkan sedekat-dekatnya dengan telinga pasien, tanyakan apakah pasien mendengar atau tidak 5. Catat hasilnya Rinne + Bila pasien masih mendengar (AC > BC) maka normal atau SNHL Rinne - Bila pasien tidak mendengar lagi (AC AS maka lateralisasi kanan jadi CHL AD/SNHL AS AD