fisiologi gi didiong.docx

Upload: didong

Post on 01-Mar-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Fisiologi GI didiong.docx

    1/20

    a. Fisiologi esofagus

    1) Menelan

    Menelan ketika suatu bolus, atau gumpalan makanan yang

    telah di kunyah atau encer, secara sengaja di dorong oleh lidah ke

    belakang mulut menuju laring, tekanan bolus merangsang resptor

    reseptor tekanan faring yang merangsang impuls aferen ke pusat

    menelan yang terletak di medulla batang otak pusat menelan

    kemudian secara refleks mengaktifkan dalam urutan yang sesuai

    otot otot yang terlibat dalm proses menelan, terjadi pengaktifan

    berbagai respons yang sangat terkoordinasi dalam suatu pola tuntas

    atau gagal spesifik dalam suatu periode waktu. Menelan di mulaisecara volunter, tetapi sekali dimulai gerakan ini tidak bisa di

    hentikan karena ada gerakan peristaltik. (Sherwood, !1")

    Menelan dibagi menjadi tahap ororfaring dan tahap

    esofagus. #ahap orofaring berlangsung sekitar 1 detik dan

    terdiridari pemindahan bolus dari mulut melalui faring untuk

    masuk ke esofagus. $etika masuk ke faring, bolus makanan harus

    di arah kan ke dalam esofagus dan di cegah untuk masuk ke lubang

    lubang lain yang berhubungan dengan faring. Makanan harus di

    jaga agar tidak masuk kembali ke mulut, masuk ke saluran hidung,

    atau masuk ke trakea. Semua ini di atur oleh aktivitas aktivitas

    terkoordinasi berikut %

    1 &osisi lidah yang menekan langit langit keras menjaga agar

    makanan tidak masuk lagi ke mulut sewaktu menelan

    'vula terangkat dan menekan bagian belakang tenggorakan,

    menutup salutan hidung dari faring sehingga makanan tidak

    masuk ke hidung

    Makanan di cegah masuk ke trakea terutama oleh elevasi laring

    dan penutupan erat oleh pita suara di pintu masuk laring atau

    glotis. agian pertama trakea adalah laring, atau voice bo*,

    yang di lintangi oleh pita suara. Sewaktu menelan pita suara

    melakukan tugas yang tidak berkaitan dengan berbicara.

    $ontraksi otot otot laring mendekatkan kedua pita suara satu

    sama lain sehingga pintu masuk glotis tertutup. olus juga

  • 7/26/2019 Fisiologi GI didiong.docx

    2/20

    mendorong suatu lipatan kecil jaringan tulang rawan, epiglotis,

    ke belakang menutupi glotis sebagai proteksi tambahan agar

    makanan tidak masuk ke saluran napas.

    " +ang bersangkutan tidak melakukan upaya respirasi ketika

    saluran napas secara temporer tertutup sewaktu menelan,

    karena pusat menelan secara menghambat pusat pernafasan

    dekatnya

    -engan laring dan trakea tertutup, otot otot faring berkontraksi

    untuk mendorong bolus ke dalam esofagus (Sherwood,!1")

    NEUROFISIOLOGI MENELAN

    &roses menelan dapat dibagi menjadi fase yaitu fase oral, fase

    faringeal dan fase esophageal.

    FASE ORAL

    &ada fase oral ini akan terjadi proses pembentukan bolus

    makanan yang dilaksanakan oleh gigi geligi, lidah, palatum mole, otot

    otot pipi dan saliva untuk menggiling dan membentuk bolus dengan

    konsistensi dan ukuran yang siap untuk ditelan. &roses ini berlangsung

    secara di sadari. (Sherwood, !1")FASE FARINGEAL

    /ase ini dimulai ketika bolus makanan menyentuh arkus faring

    anterior (arkus palatoglosus) dan refleks menelansegera timbul.

    olus dengan viskositas yang tinggi akan memperlambat fase faringeal,

    meningkatkan waktu gelombang peristaltik dan memperpanjang waktu

    pembukaan sfingter esofagus bagian atas. ertambahnya volume bolus

    menyebabkan lebih cepatnya waktu pergerakan pangkal lidah,

    pergerakan palatum mole dan pergerakan laring serta pembukaan

    sfingter esofagus bagian atas. 0aktuPharyngeal transitjuga bertambah

    sesuai dengan umur. (Sherwood, !1")

    FASE ESOFAGEAL

    &ada fase esofageal proses menelan berlangsung tanpa disadari.

    olus makanan turun lebih lambat dari fase faringeal yaitu " cm

    detik.

  • 7/26/2019 Fisiologi GI didiong.docx

    3/20

    /ase ini terdiri dari beberapa tahapan %

    a) -imulai dengan terjadinya relaksasi m.kriko faring. 2elombang

    peristaltikprimer terjadi akibat kontraksi otot longitudinal dan otot

    sirkuler dinding esofagus bagian proksimal. 2elombang peristaltik

    pertama ini akan diikuti oleh gelombangperistaltik kedua yang

    merupakan respons akibat regangan dinding esofagus.

    b) 2erakan peristaltik tengah esofagus dipengaruhi oleh serabut saraf

    pleksus mienterikus yang terletak diantara otot longitudinal dan

    otot sirkuler dinding esofagus dan gelombang ini bergerak

    seterusnya secara teratur menuju ke distal esofagus. (Sherwood,

    !1")

    -inding esofagus terdiri dari " lapisan, yaitu %

    1. Mukosa

    #erbentuk dari epitel berlapis gepeng bertingkat yang berlanjut ke

    faring bagian atas, dalam keadaan normal bersifat alkali dan tidak

    tahan terhadap isi lambung yang sangat asam. (Sherwood, !1")

    . Sub Mukosa

    Mengandung selsel sekretoris yang menghasilkan mukus yang dapat

    mempermudah jalannya makanan sewaktu menelan dan melindungi

    mukosa dari cedera akibat 3at kimia. (Sherwood, !1")

    . Muskularis

    4tot bagian esofagus, merupakan otot rangka. Sedangkan otot pada

    separuh bagian bawah merupakan otot polos, bagian yang

    diantaranya terdiri dari campuran antara otot rangka dan otot polos.

    (Sherwood, !1")". 5apisan bagian luar (Serosa)

    #erdiri dari jaringan ikat yang jarang menghubungkan esofagus

    dengan strukturstruktur yang berdekatan, tidak adanya serosa

    mengakibatkan penyebaran selsel tumor lebih cepat (bila ada kanker

    esofagus) dan kemungkinan bocor setelah operasi lebih besar.

    &ersarafan utama esofagus dilakukan oleh serabutserabut simpatis

    dan parasimpatis dari sistem saraf otonom. Serabutserabut

  • 7/26/2019 Fisiologi GI didiong.docx

    4/20

    parasimpatis dibawa oleh nervus vagus yang dianggap merupakan

    saraf motorik. Selain persarafan ekstrinsik tersebut, terdapat juga

    jalajala longitudinal (&leksus 6llerbach) dan berperan untuk

    mengatur peristaltik esofagus normal.-istribusi darah esofagus

    mengikuti pola segmental, bagian atas disuplai oleh cabangcabang

    arteria tiroide inferior dan subklavia. agian tengah disuplai oleh

    cabangcabang segmental aorta dan artetia bronkiales, sedangkan

    bagian sub diafragmatika disuplai oleh arteria gastrika sinistra dan

    frenika inferior. &eranan esofagus adalah menghantarkan makanan

    dan minuman dari faring ke lambung. &ada keadaan istirahat antara

    proses menelan, esofagus tertutup kedua ujungnya oleh sfingter

    esofagus atas dan bawah. Sfingter esofagus atas berguna mencegah

    aliran balik cairan lambung ke esofagus (7efluks). Susunan otot

    faring dan sepertiga bagian atas esofagus adalah otot lurik. $arena

    itu, gelombang peristaltik di daerah ini hanya diatur oleh impuls

    saraf rangka dalam saraf glosofaringeal dan saraf vagus. &ada

    duapertiga bagian bawah esofagus, ototnya merupakan otot polos,

    namun bagian esofagus ini juga secara kuat diatur oleh saraf vagus

    yang bekerja melalui hubungannya dengan sistem saraf mienterikus.

    Sewaktu saraf vagus yang menuju esofagus terpotong, setelah

    beberapa hari pleksus saraf mienterikus esofagus menjadi cukup

    terangsang untuk menimbulkan gelombang peristaltik sekunder yang

    kuat bahkan tanpa bantuan dari refleks vagal. $arena itu, sesudah

    paralisis refleks penelanan, makanan yang didorong dengan cara lain

    ke dalam esofagus bagian bawah tetap siap untuk masuk ke dalamlambung. (Sherwood, !1")

    7elaksasi reseptif dari lambung. Sewaktu gelombang

    peristaltik esofagus berjalan ke arah lambung, timbul suatu

    gelombang relaksasi, yang dihantarkan melalui neuron penghambat

    mienterikus, mendahului peristaltik. Selanjutnya, seluruh lambung

    dan sedikit lebih luas bahkan duodenum menjadi terelaksasi swaktu

    gelombang ini mencapai bagian akhir esofagus dan dengan demikian

  • 7/26/2019 Fisiologi GI didiong.docx

    5/20

    mempersiapkan lebih awal untuk menerima makanan yang didorong

    ke bawah esofagus selama proses menelan. (Sherwood, !1")

    Fungsi sfingter esofagus bagian bawa ! sfingter gastroesofageal)

    &ada ujung bawah esofagus,meluas dari sekitar dua sampai

    lima sentimeter diatas perbatasan dengan lambung, otot sirkular

    esofagus berfungsi sebagai sfingter esofagus bagian bawah atau

    sfingter gastroesofageal. Secara anatomis,sfingter ini tidak berbeda

    dengan bagian esofagus yang lain. Secara fisiologis normalnya

    sfingter tetap berkonstriksi secara tonik (dengan tekanan intraluminal

    pada titik ini di esofagus sekitar ! mm8g), berbeda dengan bagian

    tengah esofagus antara sfingter bagian atas dan bagian bawah, yang

    normalnya tetap berelaksasi. Sewaktu gelombang peristaltik

    penelanan melewati esofagus, relaksasi reseptif akan merelaksasi

    sfingter esofagus bagian bawah medahului gelombang peristaltik dan

    mempermudah dorongan makanan yang ditelan ke dalam lambung.

    Sangat jarang, sfingter tidak berelaksasi dengan baik, mengakibatkan

    keadaan yang disebut akalasia. (Sherwood, !1")

    9si lambung bersifat sangat asam dan mengandung banyak

    en3im proteolitik. Mukosa esofagus, kecuali pada seperdelapan

    bagian bawah esofagus, tidak mampu menahan kerja pencernaan

    yang lama dari sekresi getah lambung. $onstriksi tonik dari sfingter

    esofageal bagian bawah akan membantu untuk mencegah refluks

    yang bermakna dari isi lambung ke dalam esofagus kecuali pada

    keadaan abnormal. (Sherwood, !1")

    &encegahan tambahan terhadap refluks dengan penutupanseperti katup di ujung distal esofagus. /aktor lain yang mencegah

    refluks adalah mekanisme seperti katup pada bagian esofagus yang

    pendek yang terletak tepat di bawah diafragma sebelum mencapai

    lambung. &eningkatan tekanan intraabdominal akan mendesak

    esofagus pada titik ini ke dalam pada saat yang bersamaan ketika

    tekanan ini meningkatkan tekanan intragastrik. :adi, penutupan

    seperti katup ini, pada esofagus bagian bawah akan mencegah

  • 7/26/2019 Fisiologi GI didiong.docx

    6/20

    tekanan abdominal yang tinggi yang berasal dari desakan isi

    lambung ke dalam esofagus. $alau tidak, setiap kali kita berjalan,

    batuk atau bernafas kuat, kita mungkin mengeluarkan asam ke dalam

    esofagus. (Sherwood, !1")

    b. Fisiologi gaster

    5ambung adalah rongga seperti kantung berbentuk : yang terletak

    antara esofagus dan usus halus. 4rgan ini dibagi menjadi tiga bagian

    berdasarkan pembedaan anatomik, histologis, dan fungsional. /undus

    adalah bagian lambung yang terletak di atas lubang esofagus. agian

    tengah atau utama lambung adalah korpus. 5apisan otot polos di

    fundus dan korpus relatif tipis, tetapi bagian bawah lambung, antrum,

    memiliki otot yang jauh lebih tebal. &erbedaan ketebalan otor ini

    memiliki peran penting dalam motilitas lambung di kedua regio

    tersebur, seperti segera akan anda ketahui. :uga terdapat perbedaan

    kelenjar di mukosa regioregio ini. agian terminal lambung adalah

    sfingter pilorus, yang bekerja sebagai sawar antara lambung dan

    bagian atas usus halus, duodenum. (Sherwood, !1)

    5ambung melakukan tiga fungsi utama%

    1 /ungsi terpenting lambung adalah menyimpan makanan yang

    masuk sampai makanan dapat disalurkan ke usus halus dengan

    kecepatan yang sesuai untuk pencernaan dan penyerapan yang

    optimal. -iperlukan waktu beberapa jam untuk mencerna dan

    menyerap satu porsi makanan yang dikonsumsi hanya dalam

    bilangan menit. $arena usus halus adalah tempat utama pencernaan

    dan penyerapan, maka lambung perlu menyimpan makanan danmenyalurkannya secara mencicil ke duodenum dengan kecepatan

    yang tidak melebihi kapasitas usus halus.

    5ambung mengeluarkan asam hidroklorida (8;l) dan en3im yang

    memulai pencernaan protein.

    Melalui gerakan mencampur lambung, makanan yang tertelan

    dihaluskan dan dicampur dengan sekresi lambung untuk

    menghasilkan campuran cairan kentai yang dikenal sebagai kimus.

  • 7/26/2019 Fisiologi GI didiong.docx

    7/20

    9si lambung harus diubah menjadi kimus sebelum dapat dialirkan

    ke duodenum.

    (Sherwood, !1)

    2ambar 1. anatomi lambung (Sherwood, !1)

    a &engisian lambung

    $etika kosong, lambung memiliki volume sekitar ! ml, tetapi

    volume lambung dapat bertambah hingga sekitar 1 liter (1!!! ml)saat makan. 5ambung dapat menampung peningkatan volume !

    kali lipat tersebut dengan tidak banyak mengalami perubahan

    regangan di dindingnya dan peningkatan tekanan intra lambung,

    melalui mekanisme berikut. agian interior lambung membentuk

    lipatanlipatan dalam. Sewaktu makan, lipatan menjadi lebih kecil

    dan nyaris mendatar sewaktu lambung sedikit melemas seriap kali

    makanan masuk, seperti ekspansi bertahap kantung es yang sedang

  • 7/26/2019 Fisiologi GI didiong.docx

    8/20

    diisi. 7elaksasi refleks lambung sewaktu menerima makanan ini

    disebut relaksasi reseptif, relaksasi ini meningkatkan kemampuan

    lambung menampung tambahan volume makanan dengan hanya

    menyebabkan sedikit peningkatan tekanan lambung.

  • 7/26/2019 Fisiologi GI didiong.docx

    9/20

    c &encampuran makanan

    $ontraksi peristaltik antrum yang kuat mencampur makanan

    dengan sekresi lambung untuk menghasilkan kimus. Setiap

    gelombang peristaltik anrrum mendorong kimus maju menuju

    sfingter pilorus. $ontraksi tonik sfingter pilorus normalnya

    menyebabkan sfingter ini nyaris menutup. 5ubang yang cukup

    besar untuk dilalui oleh air dan cairan lain tetapi terlalu kecil untuk

    kimus kental kecuali jika kimus didorong oleh kontraksi peristaltik

    antrum yang kuat. ahkan demikianpun dari ! ml kimus yang

    dapat ditampung oleh antrum, biasanya hanya beberapa mililiter isi

    antrum yang terdorong ke duodenum pada setiap gelombang

    peristaltik. Sebelum lebih banyak kimus yang rerperas keluar,

    gelombang peristaltik mencapai sfingter pilorus dan menyebabkan

    sfingter ini berkontraksi lebih kuat, menutup pintu keluar dan

    mencegah mengalirnya kimus lebih lanjut ke duodenum. Massa

    kimus antrum yang sedang terdorong maju tetapi tidak dapat

    masuk ke duodenum rertahan mendadak di sfingter yang terturup

    dan memantul balik ke dalam antrum, hanya untuk didorong

    kembali ke sfingter dan memantul balik oleh gelombang peristaltik

    baru. 2erakan maju mundur ini mencampur kimus secara merata di

    antrum. (Sherwood, !1)

    d &engosongan lambung

    &engosongan lambung umumnya dikontrol oleh faktor di

    duodenum. Selain mencampur isi lambung, kontraksi peristaltik

    antrum adalah gaya pendorong untuk mengosongkan isi lambung.:umlah kimus yang lolos ke duodenum pada setiap gelombang

    kontraksi sebelum sfingter pilorus menutup erat terutama

    bergantung pada kekuatan peristalsis. 9ntensitas peristalsis antrum

    dapat sangat bervariasi di bawah pengaruh berbagai sinyal dari

    lambung dan duodenum> karena itu, pengosongan lambung diatur

    baik oleh faktor lambung maupun duodenum. /aktorfaktor ini

    mempengaruhi eksitabilitas lambung dengan sedikit

  • 7/26/2019 Fisiologi GI didiong.docx

    10/20

    mendepolarisasi atau menghiperpolarisasi otot polos lambung.

    =ksitabilitas ini, selanjutnya, adalah penenru derajat aktivitas

    peristaltik antrum. Semakin besar eksitabilitas, semakin sering

    menghasilkan potensial aksi, semakin besar tingkat aktivitas

    peristaltik di antrum, dan semakin cepat laju pengosongan

    lambung. (Sherwood, !1)

    ". /isiologi motilitas usus halus

    Merupakan gerakan usus halus mencampur isinya dengan en3im

    untuk pencernaan, memungkinkan produk akhir perncernaan

    mengadakan kontak dengan sel absorptif, dan mendorong 3at sisa

    memasuki usus besar. &ergerakan ini dipicu oleh peregangan dan

    secara refleks dikendalikan oleh sistem saraf otonom. Motilitas usus

    halus terdiri atas %

    1) 2erakan segmentasi

    &ergerakan segmentasi adalah gerakan mencampur makanan

    dengan en3im ? en3im pencernaan agar mudah untuk dicerna dan

    diabsorpsi. 4tot yang berperan pada kontraksi segmentasi untuk

    mencampur makanan adalah otot longitudinal. ila bagian

    mengalami distensi oleh makanan, dinding usus halus akan

    berkontraksi secara lokal. &ada saat satu segmen usus halus yang

    berkontraksi mengalami relaksasi, segmen lainnya segera akan

    memulai kontraksi, demikian seterusnya. 2erakan ini berulang

    terus sehingga makanan akan bercampur dengan en3im

    pencernaan dana mengadakan hubungan dengan en3im mukosa

    dan selanjutnya terjadi absorpsi. $ontraksi segmentasiberlangsung karena adanya gelombang lambat yang merupakan

    basic electrical rhytm (=7) dari otot polos saluran cerna. &roses

    kontraksi segmentasi berlangsung @ sampai 1 kalimenit pada

    duodenum, A kalimenit, dan sekitar B kalimenit pada ileum, dan

    setiap kontraksi berlangdung sampai C detik.

    ) 2erakan peristaltik

  • 7/26/2019 Fisiologi GI didiong.docx

    11/20

    &ergerakan profulsif atau gerakan peristaltik mendorong makanan

    ke arah usus besar (colon). &embagian pergerakan ini sebenarnya

    sulit dibedakan oleh karena sebagian besar pergerakan usus halus

    merupakan kombinasi dari kedua gerakan tersebut.

    2erakan peristaltik pada usus halus mendorong makanan

    menuju kearah colon denagan kecepatan !, sampai cm detik,

    dimana pada bagian proksimal lebih cepat dibandingkan pada

    bagian distal. 2erakan peristaltic ini sangat lemah dan biasanya

    menghilang setelah barlangsung sekitar sampai cm, dan jarang

    lebih dari 1! cm. 7atarata pergerakan makanan pada usus halus

    hanya 1 cmmenit. 9ni berarti pada keadaan normal, makanan dari

    pilorus akan tiba di ileocaecal junction dalam waktu sampai

    jam.

    #. $atofisiologi kelainan motilitas usus alus ingga timbuln%a ge&ala

    1) 9leus

    =tiologi

    Sebagian besar kasus ileus terjadi setelah operasi intra

    abdomen karena adanya reflek penghambatan peristaltic akibat

    visera abdomen yang tersentuh tangan. $embalinya aktivitas usus

    normal setelah operasi perut mengikuti pola % usus kecil fungsi

    biasanya kembali dalam beberapa jam, perut kembali kegiatan

    dalam waktu 1 hari, dan usus besar kembali kegiatankegiatan

    dalam hari. (Sjamsuhidajat, !1)

    &enyebab lain dari adinamik ileus adalah%

    a) Sepsisb) 4batobatan (contohnya, opioids, antacids, warfarin,

    amitriptyline, chlorproma3ine)

    c) Metabolik (contohnya, rendah potassium, magnesium, atau

    sodium> anemia> hiposmolalitas)

    d) 9nfark myocard

    e) &neumonia

  • 7/26/2019 Fisiologi GI didiong.docx

    12/20

    f) 6toni usus dan peregangan gas sering timbul menyertai

    berbagai kondisi #raumatik (contohnya, fractur costa, fractur

    tulang belakang, trauma medulla spinalis)

    g) ;olic renal dan colic bilier

    h) 9nflamasi 9ntraabdominal dan peritonitis

    i) 8ematom retroperitoneal (&rice, !1)

    &atofisiologi

    7espon stres bedah mengarah pada system endokrin

    sistemik dan mediator inflamasi yang juga mempengaruhi

    perkembangan ileus. D7at ModelsE menunjukkan laparotomi,

    eventration dan kompresi usus, mengakibatkan peningkatan jumlah

    makrofag, monosit, sel dendritik, sel #,

  • 7/26/2019 Fisiologi GI didiong.docx

    13/20

    diekskresikan ke dalam saluran cerna setiap hari ke sepuluh. #idak

    adanya absorpsi dapat mengakibatkan penimbunan intralumen

    dengan cepat. Muntah dan penyedotan usus setelah pengobatan

    dimulai merupakan sumber kehilangan utama cairan dan elektrolit.

    &engaruh atas kehilangan ini adalah penyempitan ruang cairan

    ekstrasel yang mengakibatkan syokhipotensi, pengurangan curah

    jantung, penurunan perfusi jaringan dan asidosis metabolik.

    &eregangan usus yang terus menerus mengakibatkan lingkaran

    setan penurunan absorpsi cairan dan peningkatan sekresi cairan ke

    dalam usus. =fek lokal peregangan usus adalah iskemia akibat

    distensi dan peningkatan permeabilitas akibat nekrosis, disertai

    absorpsi toksintoksin bakteri ke dalam rongga peritoneum dan

    sirkulasi sistemik untuk menyebabkan bakteriemia (&rice, !1)

    &ada obstruksi mekanik simple, hambatan pasase muncul

    tanpa disertai gangguan vaskuler dan neurologik. Makanan dan

    cairan yang ditelan, sekresi usus, dan udara terkumpul dalam

    jumlah yang banyak jika obstruksinya komplit. agian usus

    proksimal distensi, dan bagian distal kolaps. /ungsi sekresi dan

    absorpsi membran mukosa usus menurun, dan dinding usus

    menjadi edema dan kongesti. -istensi intestinal yang berat, dengan

    sendirinya secara terus menerus dan progresif akan mengacaukan

    peristaltik dan fungsi sekresi mukosa dan meningkatkan resiko

    dehidrasi, iskemia, nekrosis, perforasi, peritonitis, dan kematian.

    (&rice, !1)

    e. $atofisiologi gangguan motilitas "olon ingga timbuln%a ge&ala/ungsi usus besar ialah menyerap air, vitamin dan elektrolit,

    ekskresi mukus, serta menyimpan feses dan kemudian mendorongnya

    keluar. 5apisan otot longitudinal kolon membentuk tiga buah pita

    (tenia) yang lrbih pendek dari kolon itu sendiri sehingga kolon

    berlipatlipat dan berbentuk seperti sakulus, yang disebut haustra.kolon

    transversum dan kolon sigmoideum terletak intraperitoneal dan

    dilengkapi dengnan mesenterium. (Sjamsuhidayat G de :ong, !1)

  • 7/26/2019 Fisiologi GI didiong.docx

    14/20

  • 7/26/2019 Fisiologi GI didiong.docx

    15/20

    /aktor predisposisi ialah mesenterium yang panjang dengan basis

    yang sempit. $onstipasi kronik berat sebagian besar dialami oleh

    penderita volvulus sigmoid. (Sjamsuhidayat G de :ong, !1)

    2ambaran klinis

    &ada anamnesis, umumnya penderita sudah berulangulang

    mengalami serangan nyeri perut samar dan kolik usus da perut

    kembung, nyeri perut bersifat intermitten disertai kejang perut

    bagian bawah yang berlangsung cepatdi sertai obstipasi total. &ada

    pemeriksaan fisik tampak distensi perut yang mencolok. &ada

    perkusi, terdengar timpani karena sigmoid yang besar sekali.

    (Sjamsuhidayat G de :ong, !1)

    -iagnosis

    &ada foto polos perut terlihat distensi usus besar mengisi separuh

    perut kiri dengan kedua ujung segmen berbentuk seperti tapal kuda

    atau paruh burung. -engan foto barium ditemukan obstruksi

    dengan gambaran paruh burung, yaitu konfigurasi obstruksi akibat

    torsi. (Sjamsuhidayat G de :ong, !1)

    #atalaksana

    #erapi terpanting ialah dekompresilengkung sigmoid yang dapat

    dilakukan dengan rektoskop, endoskop, atau pipa lentur besar. -an

    bisa dilakukan pembedahan. (Sjamsuhidayat G de :ong, !1)

    c -ivertikulitis

    =tiologi

    -ivertikulitis adalah radang akut divertikel tanpa adanya perforasi.

    iasanya radang disebabkan oleh retensi feses didalamnya.#ekanan didalam sigmoid berperan terjadinya divertikel juga

    berperan pada retensiisi usus dalam divertikel. &erforasi

    menyebabkan peridiverkulitis terbatas, abses, atau peritonitis

    umum. 6bses mungkin diresorpsi atau meluas menjadi besar adang

    abses menembuns rongga peritoneum dan menyebabka peritonitis

    umum dalam lumen ususatau lumen kandung kemih. 4bstruksi

  • 7/26/2019 Fisiologi GI didiong.docx

    16/20

    kronik dapat timbul karena fibrosis. (Sjamsuhidayat G de :ong,

    !1)

    2ejala klinis

    Serangan akut berupa nyeri perut kiri bawah atau suprapubik.

    Sering konstipasi atau diare. Mual dan muntah tergantung lokasi

    serangan juga ditemukan demam, distensi perut sedang, massa di

    daerah pelvis atau kiri bawah, mungkin disertai rangsangan

    peritoneal dan leukositosis sedang. (Sjamsuhidayat G de :ong,

    !1)

    -iagnosis

    &emeriksaan foto rontgen barium tidak dapat dilakukan fase akut ,

    endoskopi baru dapat dilihat setelah proses akut mereda.

    (Sjamsuhidayat G de :ong, !1)

    #atalaksana

    &ada fase akut dilakukan tindakan konservatif berupa puas,

    pemasangan pipa isap lambung,infus, pemberian antibiotik

    sistemik, dan analgetik. 7eseksi sigmoid dapat dilakukan dengan

    cara hartmann dengan kolostomi sementara. (Sjamsuhidayat G de

    :ong, !1)

    d &enyakit 8irchprung

    =tiologi

    agian kolon dari yang paling distal sampai bagian usus berbeda

    ukuran penampangnya, tida mempunyai ganglion parasimpatik

    intramural. agian kolon aganglionik tidak dapat mengembang

    senhingga tetap sempit dan menyebabkan terganggu defekasi.6kibatnya kolon proksimal yang normal akan melebar oleh tinja

    yang tertimbun dan membentuk megakolon. (Sjamsuhidayat G de

    :ong, !1)

    2ambaran klinis

    2ejala utama berupa gangguan defekasi yang dapat timbul " jam

    setelah lahir. #rias klasik mekonium (isi usus) terlambat yaitu lebih

    dari " jam pertama, muntah hijau, dan perut membuncit

  • 7/26/2019 Fisiologi GI didiong.docx

    17/20

    seluruhnya. 6dakalanya gejala obstipasi kronik diselingi oleh diare

    berat dengan feses berbau dan berwarna khas akibat timbulnya

    penyulit berupa enterokolitis. (Sjamsuhidayat G de :ong, !1)

    -iagnosis

    6namnesis perjalanan penyakit yang khas dan gambaran klinis

    perut membuncit seluruhnya merupakan kunci diagnosis.

    (Sjamsuhidayat G de :ong, !1)

    #atalaksana

    &rinsip penanganan adalah mengatasi obstruksi, mencegah

    terjadinya enterokolitis, membuang segmeg aganglionik dan

    kontinuitas usus. (Sjamsuhidayat G de :ong, !1)

    e ;olitis ulserative

    =tiologi

    &enyebab pasti dari penyakit ini masih belum juga diketahui. #eori

    tentang apa penyebab kolitis ulseratif sangat banyak, tetapi tidak

    satupun dapat membuktikan secara pas. &enelitianpenelitian telah

    dilakukan dan membuktikan adanya kemungkinan lebih dari satu

    penyebab dan efek kumulasi dari penyebab tersebut adalah akar

    dari keadaan patologis. &enyebabnya meliputi herediter, faktor

    genetik, faktor lingkungan, atau gangguan sistem imun. Secara

    garis besar dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu faktor

    ekstrinsik dan faktor intrinsik. (&rice, !1)

    /aktor ekstrinsik

    a) -iet% asupan makanan cepat saji dan gula telah dihubungkan

    pada banyak penelitian dengan kemungkinan menderita kolitisulseratif.

    b) 9nfeksi% beberapa peneliti menyatakan bahwa kolitis ulseratif

    dapat berhubungan dengan beberapa infeksi saluran cerna yang

    disebabkan oleh mikroorganisme =. ;oli. Satu teori

    menjelaskan bahwa virus measles yang belum dibersihkan dari

    tubuh dengan tuntas dapat menyebabkan inflamasi kronik

    ringan dari mukosa usus.

  • 7/26/2019 Fisiologi GI didiong.docx

    18/20

    c) 4batobatan% penelitian juga menunjukkan hubungan antara

    asupan oral pil kontrasepsi dan kolitis ulseratif dapat

    menyebabkan pasien menderita serangan apalagi jika

    mengkonsumsi antibiotik dan

  • 7/26/2019 Fisiologi GI didiong.docx

    19/20

    &atofisiologi

    $olitis ulseratif merupakan penyakit primer yang

    didapatkan pada kolon, yang merupakan perluasan dari rektum.

    $elainan pada rektum yang menyebar kebagian kolon yang lain

    dengan gambaran mukosa yang normal tidak dijumpai. $elainan

    ini akan behenti pada daerah ileosekal, namun pada keadaan yang

    berat kelainan dapat tejadi pada ileum terminalis dan appendiks.

    &ada daerah ileosekal akan terjadi kerusakan sfingter dan terjadi

    inkompetensi. (&rice, !1)

    &anjang kolon akan menjadi normal, pemendekan ini

    disebakan terjadinya kelainan muskkuler terutama pada koln

    distaldan rektum. #erjadinya striktur tidak selalu didaptkan pada

    penyakit ini, melaikan dapat terjadi hipertrofi lokal lapisan

    muskularis yang akan berakibat stenosis yang reversibel(&rice,

    !1)

    5esi patologik awal hanya terbatas pada lapisan mukosa,

    berupa pembentukan abses pada kriptus, yang jelas berbeda dengan

    lesi pada penyakit crohn yang menyerang seluruh tebal dinding

    usus. &ada permulaan penyakit, timbul edema dan kongesti

    mukosa. =dema dapat menyebabkan kerapuhan hebat sehingga

    terjadi perdarahan pada trauma yang hanya ringan, seperti gesekan

    ringan pada permukaan. (Sjamsuhidajat, !1)

    &ada stadium penyakit yang lebih lanjut, abses kriptus

    pecah menembus dinding kriptus dan menyear dalam lapisan

    submukosa, menimbulkan terowongan dalam mukosa. Mukosakemudian terlepas menyisakan daerah yang tidak bermukosa

    (tukak). #ukak mula mula tersebar dan dangkal, tetapi pada

    stadium yang lebih lanjut, permukaan mukosa yang hilang menjadi

    lebih luas sekali sehingga menyebabkan banyak kehilangan

    jaringan, protein dan darah. (&rice, !1)

    -6/#67 &'S#6$6

  • 7/26/2019 Fisiologi GI didiong.docx

    20/20

    2anong. !11.Fisiologi Manusia. :akarta % =2;

    9sselbacher, et al. !1".Harrison Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam Edisi 13

    Volume . :akarta. =2;

    Sherwood, 5. !1.Fisiologi Manusia Dari !el ke !istem Edisi ". :akarta. =2;