fisika==identifikasi kadar unsur yang terkandung dalam hewan

Upload: resi

Post on 06-Jul-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    1/92

    Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    di Sungai Gajahwong Yogyakarta dengan

    Metode AANC (Analisis Aktivasi Neutron Cepat)

    Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana SainsJurusan Fisika

    Oleh :Cahaya Rosyidan

    4250404010

    JURUSAN FISIKAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2009

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    2/92

    PERSETUJUAN PEMBIMBING

    Skrisi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian

    skripsi pada:

    Hari :

    Tanggal :

    Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

    Dra. Dwi Yulianti, M.Si Sunardi, S.T

    NIP.131404299 NIP. 330002260

    Mengetahui,

    Ketua Jurusan Fisika

    Dr. Putut Marwoto, M.S NIP. 131764029

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    3/92

    LEMBAR PENGESAHAN

    Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi

    Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

    Negeri Semarang pada :

    Hari :

    Tanggal :

    Panitia :Ketua Sekretaris

    Drs. Kasmadi Imam S., M.S Dr. Putut Marwoto, M.S NIP. 130781011 NIP. 131764029

    Penguji I

    Dr. Sulhadi, S.Pd., M.Si. NIP. 132205937

    Penguji II/Pembimbing I Penguji III/Pembimbing II

    Dra. Dwi Yulianti, M.Si Sunardi, S.T NIP. 131404299 NIP. 330002260

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    4/92

    PERSETUJUAN

    Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    di Sungai Gajahwong Yogyakarta dengan

    Metode AANC (Analisis Aktivasi Neutron Cepat)

    Oleh

    Cahaya Rosyidan4250404010

    Telah disetujui dan disahkan oleh Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan

    (PTAPB) Yogyakarta Badan Tenaga Nuklir Nasional

    Serta dinyatakan telah memenuhi persyaratan.

    Kepala Bidang TAFN Pembimbing di PTAPBPTAPB BATAN BATAN

    Ir. Suprapto Sunardi, S.T NIP. 330001511 NIP. 330002260

    MengetahuiKepala PTAPB BATAN

    Dr. Ir. Widi Setiawan NIP. 330001746

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    5/92

    PERNYATAAN

    Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya

    saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau

    seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini

    dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

    Semarang, Januari 2009

    Cahaya Rosyidan4250404010

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    6/92

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    MOTTO

    1. Jangan takut jatuh untuk bermimpi tinggi karena suatu saat mimpi itu akan jadi

    kenyataann dan kamu akan bahagia bersamanya. (Cahaya Rosyidan)

    2. “…Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka

    merubah keaadan yang ada pada diri mereka sendiri…”. (Q.S. AR RA’D : 11)

    PERSEMB H N

    Skripsi ini saya persembahkan untuk :

    1. Allah swt yang telah memberiku kepandaian dan

    kecerdasan sehingga aku dapat menyelesaikan studiku.

    2. Bapak dan Ibuku tercinta, terimakasih atas semua

    bimbingan, kasih sayang, doa, dukungan dan

    kepercayaan yang telah diberikan.

    3.

    Kakak – kakaku (Anisa Ilma dan Keluarga) dan (Bagus Ardian dan Keluarga) yang selalu memotivasi.

    4. Bekti Sulistya Utami atas dukungan morilnya.

    5. Buat teman-temanku sealmamater Fisika’04 UNNES.

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    7/92

    KATA PENGANTAR

    Syukur Alkhamdulillah kepada Allah SWT atas berkat dan rahmatNya

    sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul ”

    Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan di Sungai

    Gajahwong Yogyakarta dengan Metode AANC (Analisis Aktivasi Neutron

    Cepat) ”.

    Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar

    Sarjana Sains di Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Semarang.

    Dalam penulisan skripsi ini banyak bantuan baik berupa moril maupun

    materiil serta dorongan dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu sudah

    sepantasnya penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada :

    1. Rektor Universitas Negeri Semarang.

    2. Kepala Pusat PTAPB BATAN Yogyakarta beserta staf, yang telah

    memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian dan

    penggunaan segala sarana yang diperlukan.

    3. Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang.

    4. Bapak Dr. Putut Marwoto, M.S selaku dosen wali dan Ketua Jurusan

    Fisika FMIPA Universitas Negeri Semarang.

    5. Ibu Dra. Dwi Yuianti, Msi selaku pembimbing skripsi di Jurusan Fisika

    FMIPA Universitas Negeri Semarang yang dengan sabar membimbing

    serta meluangkan waktu memberikan masukan untuk skripsi ini.

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    8/92

    6. Bapak Sunardi, ST selaku pembimbing dari bagian Akselerator PTAPB

    BATAN Yogyakarta yang telah banyak memberi arahan tentang segala

    sesuatu dalam pelaksanaan dan penyusunan skripsi ini.

    7. Seluruh karyawan Laboratorium Bidang Teknologi Akselerator dan Fisika

    Nuklir yang telah memberi keleluasaan dan dorongan untuk

    menyelesaikan skripsi ini antara lain: Pak Raji, Pak Agus, Bu Elin, dan

    yang tidak bisa disebutkan satu per satu, terimakasih atas bantuannya.

    8. Teman-teman fisika UNNES seangkatan 2004.

    9. Orang tuaku dan kakak – kakaku yang selalu memberi dorongan serta doa

    agar skripsi ini dapat terselesaikan.

    10. Ustad, Windi, dan Amin teman – teman selama penelitian di BATAN.

    Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa dalam penulisan

    skripsi ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan. Oleh

    karena itu segala kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.

    Semoga laporan skripsi ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat

    bagi kita semua, Amin.

    Semarang,

    Penulis

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    9/92

    ABSTRAK

    Rosyidan, Cahaya. 2008. Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam

    Hewan di Sungai Gajahwong Yogyakarta dengan Metode AANC

    (Analisis Aktivasi Neutron Cepat) . Skripsi, Jurusan Fisika, Fakultas

    Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang.

    Pembimbing : I. Dra. Dwi Yulianti, M.Si; II. Sunardi, S.T.

    Kata kunci : Metode analisis aktivasi neutron cepat, Sampel hewan, Analisis

    kualitatif dan kuantitatif, Kadar unsur.

    Sungai Gajahwong merupakan salah satu sungai besar yang ada di Yogyakarta.Aliran sungai Gajahwong cukup luas yaitu meliputi daerah Sleman, Yogyakarta

    bahkan sampai ke Bantul. Sungai Gajahwong sangat rentan sekali tercemar beberapazat logam berat dikarenakan daerah aliran sungai ini melewati rumah sakit, pabrik-

    pabrik, hotel, limbah dosmetik bahkan pabrik pewarnaan kulit hewan yang secarakumulatif berdampak pada lingkungan. Pengawasan atau monitoring terhadapsungai Gajahwong diperlukan untuk mendukung program Prokasih ( Program KaliBersih ) yang telah ditetapkan oleh pemerintah Yogyakarta.

    Permasalahan yang dibahas pada penelitian ini adalah unsur apa saja yangdapat dideteksi pada sampel hewan, berapa kadarnya dan apakah ada hubunganantar lokasi pengambilan sampel?. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasiunsur-unsur yang terkandung pada sampel hewan yang hidup di bantaran sungaiGajahwong kemudian menentukan kadarnya serta menentukan hubungan antarlokasi dengan metode ANOVA. Metode analisis yang digunakan yaitu analisiskualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif untuk menentukan jenis unsur dananalisis kuantitatif untuk menghitung kadarnya.

    Hasil analisis kualitatif berhasil mengidentifikasi 5 unsur pada sampelhewan di sungai Gajahwong Yogyakarta. Kelima unsur tersebut adalah nitrogen(N), ferrum (Fe), magnesium (Mg), phospor (P), dan klorin (Cl). Analisiskuantitatif menunjukkan bahwa kadar N adalah 7166 - 105119 ppm, kadar Fe 58 -301 ppm, kadar Mg 180 - 1209 ppm, kadar P 5293 - 49844 ppm, kadar Cl 772 -4099 ppm. Penentuan hubungan antar lokasi secara statistik menggunakanANOVA menunjukan nilai F hitung sebesar 0,866 dengan nilai signifikansisebesar 0,532.

    Penelitian ini perlu dilakukan lebih lanjut dan dilakukan secara rutin agardapat dipantau perkembangan pencemaran di sungai Gajahwong. Pengambilansampel juga diperluas untuk mendapatkan perbandingan agar diperoleh baku mutu

    pencemaran.

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    10/92

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL..................................................................................... i

    PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................. ii

    PENGESAHAN KELULUSAN................................................................... iii

    PERSETUJUAN ........................................................................................... iv

    PERNYATAAN............................................................................................ v

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................................ vi

    KATA PENGANTAR .................................................................................. vii

    HALAMAN ABSTRAK............................................................................... ix

    DAFTAR ISI................................................................................................. x

    DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiii

    DAFTAR TABEL......................................................................................... xiv

    DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xv

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1

    1.2 Ruang Lingkup Penelitian ...................................................................... 3

    1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 4

    1.4 Permasalahan .......................................................................................... 4

    1.5 Manfaat penelitian .................................................................................. 4

    1.6 Sistematika Skripsi.................................................................................. 5

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Pemantauan Hayati.................................................................................. 7

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    11/92

    2.1.1 Sumber pencemar di lingkungan perairan...................................... 7

    2.2 Biota Sebagai Indikator Pencemaran Air................................................ 8

    2.3 Kandungan Unsur Nitrogen, Ferrum, Magnesium, Phospos dan Klorin

    Dalam Hewan.................................................................................... 9

    2.3.1 Nitrogen .......................................................................................... 9

    2.3.2 Ferrum............................................................................................. 10

    2.3.3 Phospor............................................................................................ 11

    2.3.4 Magnesium...................................................................................... 11

    2.3.5 Klorin .............................................................................................. 11

    2.4 Peluruhan ................................................................................................ 12

    2.5 Aktivitas .................................................................................................. 13

    2.6 Neutron ................................................................................................... 14

    2.6.1 Sumber neutron dari akselerator ..................................................... 15

    2.6.2 Interaksi neutron dengan materi...................................................... 16

    2.7 Metode Analisis Aktivasi Neutron Cepat .............................................. 20

    2.8 Sistem Generator Neutron PTAPB BATAN Yogyakarta ...................... 26

    2.9 Spektrometri Gamma ............................................................................. 31

    2.9.1 Interaksisinar gamma dengan materi .............................................. 31

    2.9.2 Perangkat spektrometri gamma....................................................... 34

    BAB III METODE PENELITIAN

    3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................. 41

    3.2 Bahan dan Alat Penelitian ...................................................................... 41

    3.2.1 Bahan Penelitian ............................................................................ 41

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    12/92

    3.2.2 Alat Penelitian ................................................................................ 41

    3.3 Desain Penelitian..................................................................................... 43

    3.3.1 Skema penelitian ............................................................................ 43

    3.3.2 Pengambilan sampel ...................................................................... 44

    3.3.3 Penyediaan dan preparasi sampel ................................................... 44

    3.3.4 Irradiasi dan pencacahan sampel .................................................... 44

    3.3.5 Kalibrasi spektrometer gamma ...................................................... 45

    3.3.6 Metode Analisis Data ..................................................................... 47

    BAB IV HASIL PENELITIAN

    4.1 Hasil Pencacahan .................................................................................... 53

    4.2 Hasil analisis ANOVA ........................................................................... 59

    4.3 Pembahasan............................................................................................. 60

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 67

    5.2 Saran ....................................................................................................... 67

    DAFTAR PUSTAKA 68

    LAMPIRAN 70

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    13/92

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Diagram Generator Neutron...................................................... 21

    Gambar 2.2 Teknik AANC ........................................................................... 22

    Gambar 2.3 Diagram waktu pada analisis aktivasi neutron.......................... 24

    Gambar 2.4 Skema generator neutron Sames Tipe J-25 150 keV ............... 30

    Gambar 2.5 Efek fotolistrik........................................................................... 31

    Gambar 2.6 Hamburan Compton.................................................................. 32

    Gambar 2.7 Pembentukan pasangan............................................................. 33

    Gambar 2.8 FWHM ..................................................................................... 37

    Gambar 2.9 Sumber gamma dan perangkat spektrometri gamma ....................... 39

    Gambar 3.1 Skema penelitian ....................................................................... 43

    Gambar 3.2 Kurva hubungan nomor salur dengan energi gamma................ 46

    Gambar 4.1 Kadar Nitrogen ( N ) ................................................................. 57

    Gambar 4.2 Kadar Ferrum ( Fe )................................................................... 57

    Gambar 4.3 Kadar Magnesium ( Mg ).......................................................... 58

    Gambar 4.4 Kadar Phospor ( P )................................................................... 58

    Gambar 4.5 Kadar Chlorine ( Cl )................................................................. 59

    Gambar 1. Kurva kalibrasi energi ................................................................. 70

    Gambar 2. Kurva kalibrasi efisiensi.............................................................. 71

    Gambar 3. Peta sungai Gajahwong Yogyakarta ........................................... 75

    Gambar 4. Hasil spektrum pada layar komputer........................................... 77

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    14/92

    DAFTAR TABEL

    Tabel 4.1 Data aktivasi sampel hewan.......................................................... 53

    Tabel 4.2 Data kualitatif unsur-unsur yang terkandung dalam sampel

    hewan ............................................................................................ 55

    Tabel 4.3 Data kuantitatif unsur-unsur yang terkandung dalam sampel

    hewan ............................................................................................ 56

    Tabel 4.4 Perhitungan kadar unsur menggunakan metode ANOVA............ 59

    Tabel 4.5 Hasil perhitungan dengan metode ANOVA ................................. 60

    Tabel 1. Data kalibrasi energi ....................................................................... 70

    Tabel 2. Data kalibrasi efisiensi menggunakan sumber standar 152Eu.......... 71

    Tabel 3. Konsentrasi unsur hewan................................................................ 76

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    15/92

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran I Kalibrasi Energi..................................................................... 70

    Lampiran II Kalibrasi efisiensi.................................................................. 71

    Lampiran III Penentuan fluks Neutron ...................................................... 72

    Lampiran IV Perhitungan kadar unsur....................................................... 74

    Lampiran V Peta sungai Gajahwong Yogyakarta..................................... 75

    Lampiran VI Certified Concentrations of Constituent Elements Table ...... 76

    Lampiran VII Hasil spektrum ...................................................................... 77

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    16/92

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Air sungai merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi

    kehidupan umat manusia. Air sungai banyak sekali manfaatnya, di antaranya

    digunakan air minum, sebagai sumber air pertanian, industri bahkan pariwisata

    yang tentunya untuk kesejahteraan umat manusia.

    Sungai juga mempunyai manfaat sebagai sarana interaksi antar umat

    manusia dan sering juga dijadikan sebagai tempat perdagangan oleh masyarakat

    sekitar bantaran sungai. Sering kali masyarakat tidak sadar membuang sampah

    maupun limbah ke dalam air sungai yang mengakibatkan sungai menjadi kotor

    dan tercemar dan ditambah oleh limbah pabrik yang berada di sekitar sungai yang

    dicurigai mengandung logam berat.

    Sungai Gajahwong merupakan salah satu sungai besar yang ada di Yogyakarta.

    Aliran sungai Gajahwong cukup luas yaitu meliputi daerah Sleman, Yogyakarta

    sampai ke Bantul. Sungai Gajahwong juga masih dimanfaatkan oleh masyarakat

    sekitar bantaran sungai tersebut. Sungai Gajahwong sangat rentan sekali tercemar

    beberapa zat logam berat dikarenakan daerah aliran sungai ini melewati rumah sakit,

    pabrik- pabrik, hotel, limbah dosmetik bahkan pabrik pewarnaan kulit hewan yang

    secara kumulatif berdampak pada lingkungan. Pengawasan atau monitoring terhadap

    sungai Gajahwong diperlukan untuk mendukung program Prokasih ( Program Kali

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    17/92

    2

    Bersih ) yang telah ditetapkan oleh pemerintah Yogyakarta. Oleh sebab itu

    diperkirakan sungai Gajahwong mengandung logam berat. Sedimen, tanaman dan

    biota sepanjang bantaran sungai tersebut dapat digunakan sebagai indikator

    pencemaran lingkungan. Dari indikator inilah dapat diketahui kualitas air sungai.

    Informasi dari kandungan logam berat ini dapat digunakan untuk evaluasi tinggi

    rendahnya pecemaran sungai. Logam – logam berat bisa mengakibatkan keracunan

    pada makhluk hidup, jika standar dosisnya melebihi batas yang ditetapkan.

    Pembuangan limbah yang di dalamnya terkandung logam – logam berat ke

    lingkungan pada akhirnya sampai pada manusia melalui rantai makanan.

    Metode AANC telah banyak digunakan secara luas di bidang geologi,

    kedokteran, pertanian, metarlugi, lingkungan dan industri. Metode ini memiliki

    beberapa keunggulan mampu menganalisa unsur ringan dan medium. Keunggulan

    lain adalah merupakan tekhnik analisis multi unsur, cepat, akurat, dan tidak

    merusak Salah satu metode untuk menganalisis adanya kandungan logam berat

    yang terkandung dalam hewan sungai sepanjang bantaran sungai Gajahwong

    adalah menggunakan metode Analisis Aktivasi Neutron Cepat (AANC). Metode

    ini merupakan metode analisis unsur dalam suatu sampel dengan diiradiasi

    neutron cepat menggunakan akselerator generator neutron. Radiasi neutron

    mengakibatkan inti-inti atom dalam sampel akan menangkap neutron sehingga

    menjadi radioaktif. Radioisotop yang dihasilkan tergantung pada jenis dan energi

    penumbuk (neutron cepat), jenis unsur yang terkandung dalam sampel serta jenis

    reaksi inti yang terjadi. Sampel dikeluarkan dari ruang iradiasi generator neutron

    setelah paparan radiasi dianggap cukup. Karakteristik tenaga gamma yang

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    18/92

    3

    dipancarkan dari berbagai radioisotop dalam sampel dapat dianalisis

    menggunakan alat spektrometri gamma, analisis dilakukan secara kualitatif dan

    kuantitatif. Analisis kualitatif adalah untuk mengetahui jenis unsur yang

    terkandung dalam sampel, sedangkan analisis kuantitatif untuk menentukan kadar

    atau konsentrasi unsur yang terkandung dalam sampel.

    Dari latar belakang tersebut maka penelitian dengan “ Identifikasi Kadar

    Unsur yang Terkandung dalam Hewan di Sungai Gajahwong Yogyakarta

    dengan Metode AANC (Analisis Aktivasi Neutron Cepat) “ perlu dilakukan.

    1.2 Ruang Lingkup Penelitian

    Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah unsur logam apa saja yang

    terkandung dalam cuplikan hewan sungai Gajahwong yang diambil di tujuh titik,

    yaitu : jembatan Ringroad utara, jembatan Afandi ( sebelah UIN Sunan Kalijaga ),

    dekat SGM, jembatan Rejowinangun, jembatan Winong, pertigaan jl. Pramuka,

    jembatan Ringroad selatan dan kadar unsur yang terkandung dalam logam

    tersebut.

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    19/92

    4

    1.3 Tujuan Penelitian

    Tujuan dari penelitian ini adalah :

    1. Mengidentifikasi unsur – unsur yang terkandung dalam hewan sungai

    Gajahwong Yogyakarta.

    2. Mengetahui kadar unsur yang terkandung dalam hewan sungai Gajahwong

    dengan metode AANC.

    3. Mengetahui ada tidaknya hubungan logam berat di hulu dan hilir sungai

    Gajahwong dengan metode ANOVA.

    1.4 Permasalahan

    Permasalahan dalam penelitian ini adalah :

    1. Unsur – unsur apa saja yang dapat dideteksi pada sampel hewan dalam

    aliran sungai Gajahwong?

    2. Berapakah kadar unsur pada sampel hewan aliran sungai Gajahwong

    dengan menggunakan Metode Analisis Neutron Cepat?

    3. Apakah ada hubungan logam berat di hulu dan hilir sungai Gajahwong

    dengan metode ANOVA?

    1.5 Manfaat Penelitian

    Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada

    masyarakat Yogyakarta secara khusus mengenai kandungan unsur yang

    terkandung dalam aliran sungai Gajahwong dan diharapkan masyarakat semakin

    sadar untuk menjaga lingkungan di sekitar sungai.

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    20/92

    5

    1.6 Sistematika Skripsi

    Sistematika dalam penelitian ini disusun dengan tujuan agar pokok-pokok

    masalah yang dibahas dapat secara urut dan terarah serta jelas. Sistematika skripsi

    terdiri dari tiga bagian yaitu : bagian awal, bagian isi dan bagian akhir.

    1. Bagian awal skripsi

    Bagian ini berisi halaman judul, halaman persetujuan pembimbing,

    halaman pengesahan, pernyataan, motto dan persembahan, kata pengantar,

    abstrak, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, dan daftar lampiran.

    2. Bagian isi skripsi

    Bagian isi skripsi di bagi menjadi 5 (lima) bab yaitu :

    1. Bab I. Pendahuluan

    Bab ini memuat alasan pemilihan judul yang melatarbelakangi

    masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

    pembatasan masalah, dan sistematika skripsi.

    2. Bab II. Kajian Pustaka

    Bagian ini terdiri dari kajian pustaka yang membahas teori yang

    melandasi permasalahan skripsi serta penjelasan yang merupakan

    landasan teoritis yang diterapkan dalam skripsi dan pokok-pokok

    bahasan yang terkait dalam pelaksanaan penelitian.

    3. Bab III. Metode Penelitian

    Bab ini menguraikan metode penelitian yang digunakan dalam

    penyusunan skripsi. Metode penelitian ini meliputi : penentuan

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    21/92

    6

    objek penelitian, variabel penelitian, alat dan bahan, prosedur

    penelitian, waktu dan tempat penelitian, dan metode analisis data.

    4. Bab IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan

    Bab ini berisi tentang pelaksanaan penelitian, semua hasil

    penelitian yang dilakukan, dan pembahasan terhadap hasil

    penelitian.

    5. Bab V. Penutup

    Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran

    sebagai implikasi dari hasil penelitian.

    3. Bagian akhir skripsi

    Bab ini berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang melengkapi

    uraian pada bagian isi skripsi.

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    22/92

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Pemantauan Hayati

    Pemantauan hayati biasanya didasarkan pada ada tidaknya pengelompokan

    indikator atau pada kompleksitas yang dinyatakan sebagai indeks – indeks

    struktur komunitas. Sebenarnya pemantauan hayati (biota dan struktur komunitas)

    tidak langsung mengukur dampak hayati suatu pencemar, karena perubahan yang

    teramati mungkin saja berasal dari sebab lain baik antropogenik maupun alamiah.

    Namun demikian, data runtun waktu pemantaun hayati terhadap komunitas yang

    sama mungkin memperlihatkan modifikasi bahwa komponen hayati, dan

    kemudian komponen fisika, telah mengalami tekanan. Maka pemantaun hayati

    berguna sebagai penanda kualitas lingkungan. Tekanan lain juga berasal dari

    perubahan kualitas kimia lingkungan. Oleh karena itu kombinasi pemantauan

    kimia dan hayati harus setara, karena keduanya tidak dapat saling menggantikan

    fungsi masing – masing.

    2.1.1 Sumber pencemar di lingkungan perairan

    Sumber utama pencemaran lingkungan perairan antara lain dari kegiatan

    trasnportasi ( udara, darat, air ), aliran dari sungai ( pertanian, peternakan,

    kegiatan domestik kota, pembukaan hutan/lahan, limbah industri, pembangkit

    listrik, medis laboratoris, sarana prasarana militer, dan lain - lain ). Dampaknya

    terhadap lingkungan perairan dapat dibedakan menjadi:

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    23/92

    8

    1. Masuknya sedimen, kalor panas, limbah kaya hara, berbagai toksikan

    termasuk radionuklida yang akhirnya mencapai laut.

    2. Perubahan struktur dasar perairan karena berubahnya paras pantai/tepi

    sungai – danau ( gelombang, arus, erosi, abrasi, akresi dan transgresi ).

    3. Perubahan sruktur komunitas hayati di badan air tersebut.

    2.2 Biota Sebagai Indikator Pencemaran Air

    Biota baik flora maupun fauna sangat baik digunakan sebagai indikator

    pencemaran air karena biota tersebut hidup dalam jangka waktu lama di tempat

    tersebut. Spesies yang tahan hidup pada lingkungan yang terpopulasi akan

    menderita stress fisiologis yang dapat digunakan sebagai indikator biologis.

    Indikator biologis merupakan petunjuk yang mudah untuk memantau

    terjadinya pencemaran. Adanya pencemaran lingkungan keanekaragaman spesies

    akan menurun ( Afiati, 1:2007 ).

    Air sungai sering tercemar oleh berbagai komponen anorganik, di antaranya

    berbagai jenis logam berat yang berbahaya, yang beberapa di antaranya banyak

    digunakan dalam berbagai keperluan sehingga diproduksi secara kontinyu dalam

    skala industri. Logam berat yang berbahaya dan sering mencemari lingkungan,

    terutama adalah merkuri ( Hg ), timbal ( Pb ), arsenik ( As), kadmium ( Cd ), kromium

    (Cr ), dan nikel ( Ni). Logam-logam tersebut diketahui dapat mengumpul di dalam

    tubuh suatu organisme dan tetap tinggal di dalam tubuh dalam jangka waktu yang

    lama sebagai racun yang terakumulasi.

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    24/92

    9

    Hewan yang hidup di sungai di curigai juga mengandung logam berat karena

    hidup dan makan makanan yang berasal dari sungai tersebut. Bila dikonsumsi

    oleh manusia secara kontinyu akan mengendap didalam tubuh yang bisa menjadi

    racun. Unsur - unsur yang biasa dijumpai dalam tubuh hewan yang hidup di

    sungai adalah klorin (Cl), phosphorus (P), ferrum (Fe), nitrogen (N) dan

    magnesium (Mg).

    2.3 Kandungan Unsur Nitrogen, Ferrum, Phospor, Magnesium dan Klorin

    Dalam Hewan

    2.3.1 Nitrogen

    Nitrogen atau zat lemas merupakan sebuah unsur kimia dalam tabel periodik

    yang memiliki lambang N dan nomor atom 7. Biasanya ditemukan sebagai gas

    tanpa warna, tanpa bau dan merupakan gas diatomik bukan logam yang stabil,

    sangat sulit bereaksi dengan unsur lain maupun senyawa lain. Dinamakan zat

    lemas karena zat ini berisifat malas, tidak aktif dengan unsur lain. Nitrogen adalah

    78,08% dari atmosfir bumi dan banyak terdapat di jaringan hidup. Zat lemas

    membentuk senyawa penting seperti asam amino, asam nitrat, amoniak, dan

    sianida.

    1.Amonia

    Hidrida utama nitrogen adalah amonia (NH 3) walaupun hidrazina N 2H4 juga

    banyak ditemukan. Amonia bersifat basa dan larut sebagian dalam air membentuk

    ion ammonia (NH +4). Amonia cair sebenarnya bersifat amfiprotik dan membentuk

    ammonium dan amida (NH 2-) keduanya dikenal sebagai garam amida dan nitrida

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    25/92

    10

    (N 3-), tetapi terurai dalam air. Gugus bebas amonia dengan atom hidrogen tunggal

    atau ganda dinamakn amina. Rantai, cincin, atau struktur hidrida nitrogen yang

    lebih besar juga diketahui tapi tak stabil.

    2.Peranan asam amino dan asam nukleat

    Nitrogen merupakan unsur kunci dalam amino dan asam nukleat, dan ini

    manjadikan nitrogen penting bagi semua kehidupan. Protein disusun dari asam –

    asam amino, sementara asam nukleat menjadi salah satu pembentuk DNA dan

    RNA.

    3. Bahaya limbah baja nitrat

    Limbah baja nitrat penyebab utama pencemaran air sungai dan air bawah

    tanah. Senyawa yang mengandung siano (-CN) menghasilkan garam yang sangat

    beracun dan bisa membawa kematian pada hewan dan manusia (Wikipedia, 2008)

    2.3.2 Ferrum

    Besi merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat di dalam tubuh

    manusia dan hewan, yaitu sebanyak 3-5 gram di dalam tubuh manusia dewasa.

    Besi mempunyai beberapa fungsi esensial di dalam tubuh: sebagai alat angkut

    oksigen dari paru – paru ke jaringan tubuh, sebagai alat angkut elektron di dalam

    sel, dan sebagai bagian terpadu berbagai reaksi enzim di dalam jaringan tubuh.

    Kekurangan besi sejak tiga puluh tahun terkhir diakui berpengaruh terhadap

    produktivitas kerja, penampilan kognitif, dan sistem kekebalan (Sunita, 2003

    :247).

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    26/92

    11

    2.3.3 Phospor

    Phospor merupakan mineral kedua terbanyak di dalam tubuh, yaitu 1% dari

    berat badan. Phospor merupakan bagian dari asam nukleat DNA dan RNA yang

    terdapat dalam tiap inti sel dan sitoplasma tiap sel hidup. Sebagai fosfat organik,

    phospor memegang peranan penting dalam reaksi yang berkaitan dengan

    penyimpangan atau pelepasan energi dalam bentuk Adenin Trifosfat (Sunita, 2003

    :243).

    2.4.4 Magnesium

    Zat magnesium merupakan unsur esensial bagi tubuh dan tubuh kita

    mengandung unsur ini sebanyak 25 gram. Pada binatang percobaan fungsi Mg

    telah banyak dipelajari dan diketahui banyak jenis enzim memerlukan unsur ini

    untuk melakukan fungsinya (Achmad, 1987 :176).

    Magnesium berfungsi sebagai katalisator dalam reaksi – reaksi biologik

    termasuk reaksi – reaksi yang berkaitan dengan metabolisme energi, degradasi,

    dan stabilitas bahan gen DNA. Sebagian besar reaksi ini terjadi dalam

    mitokondria sel (Sunita, 2003 :247).

    2.5.5 Klorin

    Klorin adalah zat kimia yang lazim digunakan dalam industri kertas.

    Fungsinya, disinfektan kertas, sehingga kertas bebas dari bakteri pembusuk dan

    tahan lama. Unsur ini membuat kertas tampak lebih bersih. Karena bersifat

    disinfektan, klorin dalam jumlah besar tentu berbahaya hal ini tak jauh beda

    dengan racun serangga. Banyak penelitian mencurigai adanya asupan klorin

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    27/92

    12

    dalam tubuh dengan kemandulan pada pria, bayi lahir cacat, mental terbelakang

    dan kanker (Rad, 2007).

    2.4 Peluruhan

    Radioaktivitas adalah gejala perubahan keadaan inti atom secara spontan

    yang disertai radiasi berupa zarah dan atau gelombang elektromagnetik.

    Perubahan dalam inti atom tentu membawa perubahan dari satu nuklida menjadi

    nuklida yang lain atau dari satu unsur menjadi unsur yang lain. Peristiwa

    perubahan inti menjadi inti atom yang lain ini disebut disintegrasi inti atau

    peluruhan radioaktif (Susetyo, 1988:19).

    Gejala radioaktivitas semata-mata ditentukan oleh inti atom yang

    bersangkutan dan tidak pernah terpengaruh oleh kondisi di luar inti atom seperti

    tekanan, bentuk senyawa kimia dan sebagainya.

    Laju reaksi peluruhan atau perubahan cacah inti atom induk per satuan

    waktu sebanding dengan cacah inti atom induk yang ada pada saat itu.

    Apabila cacah atom induk pada saat t adalah N t maka dapat ditulis:

    t t N

    dt dN

    λ −= (2.1)

    Dengan λ adalah tetapan radioaktif dan biasanya dinyatakan dalam dimensi

    T-1 (per satuan waktu).

    Apabila persamaan (2.1) diintegralkan terhadap waktu (t) maka akan

    didapatkan :

    t t e N N

    λ −=0 (2.2)

    N 0 adalah cacah inti induk pada saat t = 0

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    28/92

    13

    Laju perubahan suatu radionuklida biasanya dinyakan secara karakteristik

    dengan suatu tetapan yang disebut waktu paro dan biasa diberi lambang t ½ atau T.

    Waktu paro suatu radionuklida adalah waktu yang diperlukan agar cacah atom

    radionuklida tersebut menjadi setengah cacah semula :

    λ λ 693,02ln ==T (2.3)

    2.5 Aktivitas

    Aktivitas suatu radionuklida pada saat t adalah cacah disintegrasi per satuan

    waktu yang terjadi pada saat t tersebut. Aktivitas pada saat t biasanya

    dilambangkan dengan At yang merupakan laju peluruhan radioaktif dN/dt .

    Sehingga persamaan (2.1) dapat ditulis sebagai :

    t t N A λ −= (2.4)

    Dengan cara yang sama untuk menurunkan persamaan (2.2) bisa diperoleh :

    t t e A A

    λ −=0 (2.5)

    Dimana A0 adalah aktivitas pada saat t=0,dan jika nilai λ disubstitusikan

    dengan persamaan (2.3) maka :

    T t t e A A

    693,00

    −= (2.6)

    Secara internasional telah disepakati suatu satuan aktivitas yang disebut

    Becquerel ( Bq). Selain satuan Bq , masih pula digunakan satuan lama yang disebut

    satuan Curie (Ci ). Konversinya yaitu 1 Ci = 3,7 x 10 10 Bq dan 1 Bq =1

    disintegrasi per sekon ( dps ).

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    29/92

    14

    Gejala radioaktivitas pada dasarnya menunjukkan ketidakstabilan inti atom.

    Salah satu sifat unik dari beberapa inti atom adalah kemampuannya untuk

    bertransformasi sendiri secara spontan dari suatu inti dengan nilai Z (nomor atom)

    dan A (nomor massa) tertentu ke inti lainnya. Inti-inti ringan cenderung memiliki

    proton dan neutron yang sama untuk menjaga kestabilannya. Inti-inti berat

    cenderung memiliki neutron lebih banyak daripada proton.

    Kestabilan inti ditentukan oleh jumlah proton dan neutronnya. Inti dikatakan

    stabil jika A/Z berkisar antara 1 hingga 1,5. Inti-inti yang tidak stabil mempunyai

    kelebihan proton dan neutron, dan berusaha untuk menuju ke keadaan stabil

    dengan memancarkan tenaga radiasi (Susetyo, 1988:23).

    2.6 Neutron

    Dalam tahun 1932 James Chadwick, rekan Rutherford mengusulkan

    hipotesis alternatif untuk radiasi misterius yang dipancarkan oleh berilium jika

    ditembaki partikel alfa, yang sebelumnya dilakukan penelitian oleh fisikawan

    Jerman W. Bothe dan H. Becker pada tahun 1930 serta Irene Curie dan F. Joliot.

    Ia menganggap radiasi itu terdiri dari partikel netral yang massanya hampir sama

    dengan proton. Kenetralan partikel inilah yang menyebabkan namanya menjadi

    neutron dan memberi kemampuan untuk menembus bahan-bahan dengan mudah.

    ( Arthur, 1990 : 410 )

    Segera setelah penemuanya, neutron dikenali orang sebagai penyusun

    yang diperlukan dari inti atomik. Massanya m n = 1,0086654 u = 1,6748 x 10 -27 kg

    yang sedikit lebih dari massa proton, kenetralan listriknya dan spin2

    1semuanya

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    30/92

    15

    cocok dengan sifat inti yang teramati jika kita anggap inti terdiri dari neutron dan

    proton saja. ( Arthur, 1990 : 412 )

    2.6.1 Sumber neutron dari akselerator

    Suatu alat yang dapat menghasilkan neutron cepat dengan fluks cukup

    tinggi dan berenergi relatif tunggal adalah akselerator. Akselerator tegangan

    rendah disebut generator neutron dan menggunakan reaksi inti (d,n)

    yang menghasilkan neutron dengan energi 2 MeV – 3 MeV atau (d,n)

    yang menghasilkan neutron dengan energi 13,4 MeV – 14,7 MeV (Darsono, 1998

    : 5).

    H 21 He32

    H 31 He42

    Pada reaksi (d,n) dan (d,n) , nilai tenaga ambang

    adalah nol, sehingga untuk menghasilkan neutron dapat digunakan akselerator

    tenaga rendah. Reaksi tersebut akan menghasilkan neutron cepat dengan tenaga

    relatif tunggal. Persamaan reaksinya dapat ditulis (Nargolwalla, 1973:16):

    H 21 He32 H

    31 He

    42

    H 21 + + + 17,586 MeV (2.7) H 31 He

    42 n

    10

    H 21 + + + 3,266 MeV (2.8) H 21 He

    32 n

    10

    dalam hal ini reaksi (2.4) disebut reaksi D-T, (deutrium – tritium). Sedangkan

    reaksi (2.5) disebut reaksi D-D, (deutrium – deutrium). Generator neutron yang

    digunakan di PTAPB Yogyakarta menggunakan reaksi (d,n) karena

    reaksi ini lebih menguntungkan, yaitu pada energi deutron sampai beberapa ratus

    keV, energi neutronnya lebih besar daripada reaksi (d,n) , yaitu sebesar

    14 MeV yang kemudian dimanfaatkan untuk iradiasi bahan atau cuplikan.

    H 31 He42

    H 21 He32

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    31/92

    16

    2.6.2 Interaksi neutron dengan materi

    Interaksi neutron dengan materi adalah salah satu dari sekian banyak

    interaksi antara inti atom dengan nukleon. Karena neutron tidak bermuatan listrik

    (netral), maka interaksi neutron dengan materi tidak melalui interaksi Coulomb

    seperti dialami oleh partikel lain yang bermuatan (misalnya proton, elektron).

    Interaksi neutron dengan elektron di dalam materi dapat diabaikan, dengan

    demikian neutron dapat mendekati bahkan masuk ke dalam daerah inti atom.

    Neutron yang dapat masuk ke dalam daerah inti dan ternyata dapat keluar

    lagi, interaksi yang terjadi hanya berupa hamburan ( scattering ). Hamburan ini

    dapat berupa hamburan elastis, apabila keadaan inti tetap seperti semula

    (unexcited ). Sedang apabila keadaan inti berubah menjadi tereksitasi ( excited ),

    maka hamburan berupa hamburan tak elastis.

    Jenis interaksi yang dapat terjadi antara neutron dengan inti atom materi

    banyak ditentukan oleh energi neutron yang datang. Berdasarkan energi yang

    dimilikinya, neutron dapat digolongkan menjadi 4 kelompok yaitu: (1) neutron

    thermal yang energinya 0,025 eV; (2) neutron lambat yang energinya 1 keV; (3)

    neutron epithermal yang energinya 1 eV; (4) neutron cepat yang energinya lebih

    dari 100 keV (Darsono, 1998 : 7).

    Proses yang terjadi akibat adanya perbedaan energi ini mengakibatkan

    timbulnya berbagai bentuk interaksi antara neutron dengan materi. Di antaranya

    adalah peristiwa hamburan, yaitu neutron hanya dibelokkan arahnya saja.

    Peristiwa kedua yang tergolong reaksi hamburan adalah neutron memasuki inti

    atomnya, tetapi sebelum terjadi peristiwa yang lain neutron tadi telah terlepas dari

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    32/92

    17

    inti atom. Peristiwa yang ke tiga adalah neutron benar-benar masuk ke dalam inti,

    sehingga terjadi inti majemuk. Inti majemuk ini dalam keadaan tereksitasi akan

    memancarkan partikel-partikel radioaktif.

    Darsono menyatakan bahwa neutron-neutron diklasifikasi sesuai dengan

    energi yang dimilikinya, karena tipe reaksi ayang dialami oleh neutron sangat

    tergantung pada energinya. Bentuk-bentuk kemungkinan interaksi neutron dengan

    materi adalah:

    1. Hamburan neutron

    Zarah Proyektil neutron memasuki inti tetapi belum terjadi peristiwa yang

    lain. Neutron dilepas lagi dari inti sasaran, maka reaksi semacam ini disebut reaksi

    hamburan. Reaksi hamburan dapat digolongkan menjadi hamburan elastis (n,n)

    dan hamburan tak elastis (n,n’).

    Pada peristiwa hamburan elastis (n,n) ini jumlah energi gerak sebelum dan

    sesudah tumbukan tidak berubah, tetapi hanya akan terjadi perubahan arah

    momentumnya saja. Energi kinetik neutron awal diserahkan sebagian atau

    seluruhnya kepada inti atom materi. Pemindahan energi ini tidak menyebabkan

    inti menjadi tereksitasi. Jadi inti tetap pada kedudukan semula dan bergerak

    dengan energi kinetik sebesar yang diterima. Pemindahan energi neutron untuk

    hamburan elastis akan efektif jika massa inti atom materi hampir sama dengan

    massa neutron, contoh reaksinya adalah :

    U 23592 + + (2.9) n10 U

    23692 U

    23592 n

    10

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    33/92

    18

    Pada peristiwa hamburan tak elastis (n,n’) terjadi hal yang berbeda, jumlah

    energi dari sistem tumbukan tidak berubah, tetapi jumlah enegi kinetik sesudah

    terjadinya peristiwa tumbukan lebih kecil dari jumlah energi kinetik sebelum

    peristiwa tumbukan. Sehingga energi kinetik ini dapat dipakai untuk merangsang

    inti atom yang ditumbuk ke tingkat energi yang lebih tinggi.

    Pada tingkat energi yang lebih tinggi ini, inti atom dalam keadaan tidak

    stabil (tereksitasi) dan akan kembali ke tingkat dasar dengan memancarkan tenaga

    radiasi. Contoh reaksinya adalah:

    Al2713 + + + (2.10) n10 Al

    2813 Al

    2613 n

    10 n

    10

    2. Serapan neutron

    Apabila neutron dengan tenaga tertentu memasuki daerah inti sasaran dan

    berinteraksi secara langsung dengan inti tersebut, maka tenaga neutron yang

    dimiliki akan terdistribusi. Tenaga ini akan trdistribusi ke seluruh permukaan

    nukleon, sehingga akan terbentuk inti majemuk yang tereksitasi. Apabila tenaga

    yang diterima oleh nukleon ini melebihi tenaga eksitasinya, maka nukleon dalam

    inti akan dipancarkan keluar dengan menggunakan tenaga sisa eksitasi yang

    dimilikinya. Peristiwa yang terjadi setelah serapan neutron antara lain : (1)

    tangkapan radiatif neutron (n, γ ); (2) reaksi pembentukan proton; (3) reaksi

    pembentukan neutron; serta (4) reaksi pembelahan.

    Peristiwa tangkapan radiatif neutron (n, γ ) ini terjadi hampir untuk semua

    reaksi, bila neutron benar-benar masuk ke dalam inti atom. Inti yang baru

    terbentuk biasanya tidak stabil dan akan mengalami proses peluruhan radioaktif.

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    34/92

    19

    Kebolehjadian terbesar reaksi ini untuk neutron thermal. Inti majemuk

    akan bertransisi ke keadaan tingkat tenaga yang lebih stabil dengan memancarkan

    tenaga γ . Contoh reaksi ini adalah Al(n, γ ).

    Pada peristiwa reaksi pembentukan proton ini secara umum dituliskan

    dalam bentuk (Darsono, 1998, hal:10):

    (A,Z) + (A,Z-1) + p1n10 1 + + Q (2.11)γ 00

    dengan contoh reaksinya yaitu :

    U 23593 + + + + Q (2.12)n10 U

    23592 p

    11 γ

    00

    Reaksi pembentukan partikel alpha (Darsono, 1998 :10):

    (A,Z) + (A-3,Z-2) + α 42 + + Q (2.13)n10 γ

    00

    dengan contoh reaksinya yaitu :

    Th228

    90 + + + + Q (2.14)n10 Ra

    22588 α

    42 γ

    00

    Hampir semua reaksi (n, α ) dapat digolongkan ke dalam reaksi

    pembentukan proton karena harga Q > 0.

    Pada reaksi pembentukan neutron dari jenis reaksi serapan neutron

    diperlukan tenaga neutron yang tinggi (En > 10 MeV), sehingga untuk terjadinya

    reaksi pembentukan neutron diperlukan tenaga neutron minimum sama dengan

    tenaga ikat neutron dalam inti, agar neutron dalam inti dapat terlepas. Reaksi (n,n)

    secara umum dituliskan (Darsono, 1998 :10):

    (A,Z) + (A,Z-1) +2 + γ 0n10 n10 0 + Q (2.15)

    dengan contoh reaksinya yaitu :

    U 23592 + + 2 + + Q (2.16)n10 U

    23492 n

    10 γ

    00

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    35/92

    20

    Reaksi pembelahan, yaitu reaksi yang timbul akibat penyinaran neutron

    pada inti-inti berat, akibat penyinaran tersebut akan terjadi reaksi pembelahan inti

    menjadi dua inti sebagai belahan-belahan yang biasanya tidak stabil dan akan

    mengalami proses peluruhan radioaktif. Atom yang dapat berfisi dengan neutron

    antara lain , , danU 23592 U 23392 U

    23892

    239Pu.

    Reaksi ini secara umum dapat dituliskan (Darsono, 1998:10):

    (A,Z) + (An1

    0 1,Z1) + (A 2,Z2) + b + + Q (2.17)n1

    0 γ 0

    0

    dengan b adalah jumlah neutron baru yang dihasilkan.

    Contoh reaksinya adalah :

    nU 1023592

    + (2.18)Qn XeSr ++++ γ 0010

    14054

    9438 2

    dengan Q merupakan energi reaksi.

    2.7 Metode Analisis Aktivasi Neutron Cepat

    Akselator generator neutron adalah suatu alat yang dapat memproduksi

    neutron cepat melalui reaksi fusi deutron (D) dengan tritium (T) atau reaksi

    . Energi neutron yang dibangkitkan dari akselerator generator

    neutron berenergi tunggal dengan E =14,5 MeV. Diagram generator neutron secara

    lengkap ditunjukan pada Gambar 2.1.

    Hend H 43 ),(

    n

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    36/92

    21

    D 1 2 3 4

    n n

    Gambar 2.1. Diagram Generator Neutron

    Keterangan :

    1 = Sumber Ion

    2 = Tabung Akselerator

    3 = Lensa Kuadrupol

    4 = Target tritium

    D = Deutrium

    Gas deutrium dialirkan ke sumber ion untuk diionisasi dengan medan RF,

    ion-ion yang dibangkitkan didorong keluar dengan tenaga pendorong dan

    tegangan ekstraktor keluar menuju tabung akselerator untuk dipercepat dengan

    tegangan tinggi pemercepat 110 KeV. Dalam perjalanannya berkas ion cenderung

    menyebar yang akibatnya akan terjadi kehilangan berkas ( beam loss ), ini tidak

    diinginkan maka berkas ion tersebut difokuskan dengan lensa kuadrupol listrik,

    yang kemudian menumbukkan berkas ion deuteron kepada suatu target tritium.

    Sehingga terjadi interaksi antara D dan T yang menghasilkan neutron cepat

    melalui reaksi atau . Neutron yang dihasilkan

    dari reaksi tersebut dimanfaatkan untuk iradiasi bahan atau cuplikan.

    Hend T 4),( n He H H +→+ 423

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    37/92

    22

    1. Prinsip Dasar AANC

    Teknik AANC didasarkan pada reaksi neutron cepat dengan inti, cuplikan

    yang akan dianalisis, diiradiasi dengan neutron cepat 14 MeV menggunakan

    generator neutron. Inti atom unsur yang berada dalam cuplikan akan menangkap

    neutron dan berubah menjadi radioaktif dengan memancarkan sinar γ . Sinar γ

    yang dipancarkan umumnya memiliki energi yang karakteristik untuk setiap

    unsur/radionuklida, sehingga dapat diidentifikasi dengan menggunakan teknik

    spektrometri gamma.

    γ Detektor Spektrometrigamma

    β

    α

    Gambar 2.2. Teknik AANC

    = Cuplikan atau sampel

    = Radionuklida

    Akibat iradiasi neutron pada cuplikan, sebagian unsur dalam cuplikan

    menjadi radioaktif, tetapi pada saat yang sama radionuklida yang terbentuk

    tersebut meluruh, maka laju bersih pembentukan radionuklida merupakan selisih

    antara laju cacah produksi total dengan laju peluruhannya. Secara matematis dapat

    dituliskan sebagai berikut :

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    38/92

    23

    nT peluruhan produksi

    N dt dn

    dt dn

    dt dn

    λ φσ −=⎟ ⎠ ⎞

    ⎜⎝ ⎛ −⎟

    ⎠ ⎞

    ⎜⎝ ⎛ = (2.19)

    dengan :

    n = jumlah inti radioaktif yang terbentuk

    σ = tampang lintang aktivasi (cm ) 2

    λ = tetapan peluruhan rdionuklida yang terbentuk

    φ = fluks neutron (neutron per cm detik)2

    T N = jumlah nuklida sasaran

    Persamaan di atas merupakan persamaan diferensial orde 1. Untuk waktu

    iradiasi dan sebelum iradiasi inti cuplikan stabil (n = 0 pada saat t = 0), maka

    penyelesain persamaan (2.1) adalah sebagai berikut :

    ir t

    ( ir t T e N n λ λ

    σ φ −−= 1 ) (2.20)

    sehingga aktivasinya ialah

    ( )ir t T ir e N n A λ σ φ λ −−== 1 (2.21)

    Harga dalam persamaan di atas adalah aktivasi pada saat berakhirnya

    iradiasi, tetapi dalam kenyataan untuk melakukan pencacahan tepat pada saat

    berakhirnya iradiasi tidak mungkin. Untuk melakukan pencacahan cuplikan harus

    dipindahkan dari ruang iradiasi ke ruang pencacahan. Waktu pemindahan ini

    dikenal dengan waktu transit dan harus diketahui secara cermat, khususnya

    ir A

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    39/92

    24

    analisis unsur dengan waktu paro pendek, sedang unsur dengan waktu paro

    panjang kadang diberi waktu tunda sebelum dilakukan pencacahan. Waktu tunda

    ini lazim disebut sebagai waktu pendinginan ( cooling time ). Berikut ini

    merupakan diagram waktu analisis aktivasi neutron :

    Waktu iradiasi (t ir ) Waktu pencacahan

    Waktu transit Waktuendin inan

    Waktu tunda (t d )

    Gambar 2.3. Diagram waktu pada analisis aktivasi neutron

    Aktivasi radionuklida pada saat setelah berakhirnya iradiasi adalah :d t

    ( ) d ir d t t T t ir d ee N e A A λ λ λ σ φ −−− −== 1 (2.22)

    Jumlah cacah kejadian peluruhan selama waktu untuk pencacahan

    isotop ialah :)( ct

    ∫=

    −=ct

    t

    t d dt e Ak C

    0

    λ

    ( ) ( )cd a t t t eee N k C λ λ λ λ

    σ φ −−− −−= 11 (2.23)

    air t t =

    dengan Y k ε = dimana ε = efiensi pencacahan

    Y = prosentasi peluruhan gamma ( gamma yield )

    Jumlah nuklida sasaran dapat dihitung dengan kesetaraan nol :

    a BA

    N m N AT = (2.24)

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    40/92

    25

    dengan : = massa cuplikanm

    = bilangan avogadro A N

    BA = berat atom unsur cuplikan

    = kelimpahan relatif radionuklidaa

    Dengan demikian persamaan (2.23) menjadi :

    ( ) ( cd a t t t A eeeY a BA

    N mC λ λ λ

    λ ε σ φ −−− −−= 11 ) (2.25)

    dengan : φ = fluks nutron dari generator neutron

    σ = tampang lintang aktivasi

    λ = tetapan peluruhan

    ε = efisiensi deteksi

    at = waktu iradiasi

    d t = waktu tunda

    ct = waktu cacah

    Persamaan (2.25) tersebut dapat dipandang sebagai dasar dan persamaan

    akhir analisis aktivasi.

    2. Analisis kualitatif

    Analisis kualitatif adalah untuk mengetahui unsur-unsur yang terkandung

    dalam cuplikan dari jenis reaksi inti yang terjadi. Hal ini dapat dilakukan karena

    untuk setiap isotop hasil reaksi inti akan memancarkan radisai gamma

    karakteristik yang berbeda-beda.

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    41/92

    26

    3. Analisis kuantitatif

    Untuk menghitung kadar cuplikan digunakan metode absolut atau metode

    komparasi atau metode relatif. Metode absolut menggunakan persamaan (2.25),

    sedangkan untuk metode relatif diperlukan standar yang mengandung unsur yang

    akan ditentukan, yang jumlahnya diketahui pasti. Cuplikan standar tersebut

    dipersiapkan tepat seperti cuplikan yang diselidiki dan diiradiasi bersama-sama,

    sehingga mengalami paparan neutron yang sama besarnya. Dengan

    membandingkan laju cacah cuplikan dengan cuplikan standar, maka akan dapat

    dihitung kadar unsur dalam cuplikan. Untuk menghitung kadar cuplikan yang

    diselidiki dapat dihitung dengan rumus :

    ( )( ) dar sdar s

    cuplikan W cps

    cpsW tan

    tan

    = (2.26)

    Dengan : W = kadar unsur yang diselidiki

    = kadar unsur standardar saW tan

    2.8 Sistem Generator Neutron PTAPB BATAN Yogyakarta

    Proses iradiasi cuplikan dilakukan dengan menggunakan seperangkat alat

    generator neutron. Generator neutron adalah perangkat akselerator yang berfungsisebagai penghasil neutron cepat. Neutron cepat 14,5 MeV pada generator neutron

    dihasilkan melalui reaksi antara deutron dengan tritium atau lebih dikenal dengan

    reaksi D-T. Menurut Djoko (1994 : 14), Pada prinsipnya generator neutron terdiri

    dari bagian-bagian pokok yaitu :

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    42/92

    27

    1. Sumber ion

    Sumber ion adalah bagian yang menghasilkan ion-ion deutron dari gas

    deuterium yang ada didalam sumber ion. Sumber ion yang dipakai adalah tipe RF

    ( Radio Frequency ) yang bekerja dengan menghasilkan ion-ion. Gas deuterium

    didalam sumber ion di ionisasi sehingga menjadi ion-ion positif dan negatif oleh

    osilator. Ion-ion positif (deutron) selanjutnya dikeluarkan dari tabung sumber ion

    menggunakan probe anode yang berfungsi sebagai ekstraktor. Ion-ion yang telah

    keluar dari tabung ionisasi perlu difokuskan dengan lensa pemfokus untuk

    mendapatkan berkas ion yang sejajar, mengingat sifat ion yang sejenis akan saling

    tolak-menolak sehingga jika tidak difokuskan maka berkas ion akan menyebar.

    Untuk memperbesar efisiensi ionisasi gas deuterium di dalam tabung ionisasi,

    sumber ion dilengkapi dengan kumparan magnet yang menghasilkan medan

    magnet aksial sehingga lintasan ion-ion positif berbentuk spiral.

    2.Sumber tegangan tinggi Cockcroft-Walton

    Sumber tegangan tinggi ini berfungsi untuk menghasilkan tegangan tinggi

    (DC). Untuk itu digunakan transformator bertegangan tinggi 30 kV serta diode

    dan kapasitor untuk menghasilkan penguatan bertingkat sampai tegangan tinggi

    yang diinginkan tercapai. Generator tegangan tinggi Cockcroft-Walton memberi

    tegangan keluaran 150 kV dengan arus diatas 2 mA.

    3. Tabung pemercepat

    Tabung Pemercepat merupakan bagian yang berfungsi untuk mempercepat

    ion-ion deutron yang keluar dari sumber ion hingga mencapai tenaga diatas 100

    keV. Tabung pemercepat terdiri dari beberapa elektrode yang diberi tegangan

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    43/92

    28

    tinggi Cockcroft-Walton melalui pembagi tegangan sedemikian sehingga antara

    elektrode-elektrode tersebut terjadi gradien potensial yang memberikan

    percepatan pada ion-ion deutron.

    4. Lensa kuadrupol

    Lensa Kuadrupol terletak pada bagian belakang tabung pemercepat yang

    berfungsi untuk memfokuskan ion-ion deutron yang keluar dari tabung

    pemercepat. Lensa ini terdiri dari 2 elemen yang masing-masing berupa susunan 4

    buah elektrode hiperbola yang saling berhadapan membentuk kuadrupol. Masing-

    masing elemen mempunyai sumber daya sendiri yang dapat divariasi secara

    terpisah dari 0 hingga 2 kV.

    5. Target

    Target adalah bahan yang diharapkan dapat menghasilkan neutron dengan

    fluks tinggi ketika berintraksi dengan deutron. Target juga harus mempunyai

    waktu paro yang panjang, kelimpahan neutron yang tinggi, tidak banyak

    menyerap neutron, serta mempunyai bentuk matriks yang dapat meminimalkan

    atenuasi neutron. Pada generator neutron SAMES J-25 dipakai bahan tritium (T)

    sebagai target utama yang diendapkan pada titanium (Ti) sebagai target perantara.

    6. Sistem hampa

    Sistem hampa pada generator neutron mutlak diperlukan, yaitu untuk

    mencegah atau paling tidak memperkecil terjadinya tumbukan antara ion-ion

    positif yang dihasilkan sumber ion dengan atom-atom gas sisa. Jika terjadi

    tumbukan antar ion-ion deutron dengan atom-atom gas sisa dapat terjadi ionisasi

    gas, dimana ion-ion negatif hasil ionisasi tersebut akan bergerak berlawanan arah

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    44/92

    29

    dengan deutron, dan bila mengenai terminal akan menimbulkan sinar X yang

    tidak diharapkan. Kehampaan yang diperlukan pada generator neutron minimal

    10 -6 torr.

    7. Sistem kendali

    Sistem kendali berupa panel yang berfungsi untuk memantau dan

    mengendalikan kerja neutron sesuai dengan kondisi operasi yang diinginkan. Agar

    operator neutron aman dari kemungkinan radiasi neutron, sistem kendali

    diletakkan pada ruang terpisah dari generator neutron. Sistem kendali juga

    dilengkapi dengan monitor TV, sehinga operator dapat mengawasi keadaan

    generator neutron selama operasi. Skema generator neutron Sames Type J-25 150

    keV secara lengkap ditunjukan pada Gambar 2.4.

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    45/92

    30

    Gambar 2.4. Skema Generator Neutron Sames Type J-25 150 keV

    (Sunardi, 2004 : 6)

    Keterangan Gambar:

    1. Sumber tegangan tinggi 8. Landasan

    2. Sumber tegangan pemfokus 9. Pegangan terisolasi

    3.Sumber tegangan ekstraktor 10.Sumber tegangan terisolasi

    4. Sumber tegangan RF 11. Pompa Difusi

    5. Sumber tegangan magnet 12. Pompa Rotari

    6. Sumber ion tipe RF 13. Lensa kuadrupol

    7. Tabung akselerator 14. Target Tritium

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    46/92

    31

    2.9 Spektrometri Gamma

    2.9.1 Interaksi sinar gamma dengan materi

    Interaksi sinar γ − dengan materi terjadi melalui bermacam – macam proses.

    Ada tiga proses yang sangat penting untuk diperhatikan dalam spektrometri

    gamma, yaitu :

    a. Efek fotolistrik

    Efek fotolistrik adalah interaksi antara foton- γ dengan sebuah elektron yang

    terikat kuat dalam atom yaitu elektron pada kulit bagian dalam suatu atom,

    biasanya kulit K atau L. Foton- γ akan menumbuk elektron tersebut dan karena

    elektron terikat kuat maka elektron akan menyerap seluruh tenaga dari foton- γ ,

    sebagian tenaga digunakan untuk melepaskan elektron dari ikatan atom. Elektron

    ini yang menyebabkan terjadinya ionisasi atom dalam bahan. Efek fotolistrik

    sebagian besar terjadi pada interaksi foton dengan tenaga lebih kecil dari 1 MeV.

    Elektron yang dipancarkan itu disebut fotoelektron. Efek fotolistrik secara

    skematis ditunjukan Gambar 2.5 :

    Gambar 2.5 Efek fotolistrik ( Susetyo, 1988 )

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    47/92

    32

    b. Hamburan Compton

    Hamburan Compton terjadi antara foton- γ dan sebuah elektron bebas atau

    yang terikat lemah. Elektron-elektron yang dapat dikategorikan sebagai elektron

    yang terikat lemah adalah elektron yang berada pada kulit terluar suatu atom.

    Pada tumbukan foton dengan elektron sebagian tenaga foton diserap elektron.

    Foton dengan tenaga lebih rendah akan dihamburkan dengan sudut yang sama

    dengan elektron yang ditumbuk. Elektron yang ditumbuk ini yang menyebabkan

    terjadinya ionisasi atom dalam bahan. Efek Compton banyak terjadi untuk tenaga

    foton antara 200 keV – 5 MeV.

    Elektron yang dilepaskan ini disebut sebagai elektron Compton . Hamburan

    Compton dapat dijelaskan pada Gambar 2.6 :

    Gambar 2.6 Hamburan Compton (Susetyo, 1998 )

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    48/92

    33

    c. Pembentukan pasangan

    Suatu foton- γ yang bertenaga cukup tinggi melalui medan listrik yang sangat

    kuat di sekitar inti atom (medan coulomb inti) maka foton- γ tersebut akan lenyap

    dan sebagai gantinya muncul pasangan elektron dan positron. Peristiwa ini disebut

    efek pembentukan pasangan seperti terlihat pada Gambar 2.7 :

    Gambar 2.7 Pembentukan pasangan ( Susetyo, 1998 )Pembentukan anti-materi positron dapat dipandang sebagai pemancaran

    sebuah elektron dari suatu tingkat tenaga negatif menuju tingkat tenaga positif

    dengan meninggalkan suatu lowongan (positron) dalam daerah yang biasanya diisi

    oleh tingkat tenaga negatif. Dalam proses ini foton berinteraksi dengan inti,

    menyerahkan semua tenaganya dan membentuk dua partikel elektron dan

    positron. Proses pembentukan pasangan terjadi di dekat inti atom, dengan tenaga

    foton lebih besar dari 1,02 MeV.

    Peristiwa pembentukan pasangan ini harus memenuhi ketiga hukum

    kekekalan, yaitu: hukum kekekalan massa dan tenaga, hukum kekekalan muatan

    listrik dan hukum kekekalan momentum.

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    49/92

    34

    2.9.2 Perangkat spektrometri gamma

    Spektrometri gamma diartikan sebagai suatu metode pengukuran dan

    identifikasi unsur-unsur radioaktif di dalam suatu sampel dengan jalan mengamati

    spektrum karakterisitik yang ditimbulkan oleh interaksi sinar- γ yang dipancarkan

    zat radioaktif tersebut dengan detektor Susetyo (1988). Interaksi sinar- γ dengan

    detektor bersesuaian dengan tenaga foton- γ yang mengenai gas isian detektor.

    Mula-mula pulsa yang dihasilkan detektor akan diperkuat dan dibentuk dalam

    penguat awal ( PreAmp ) kemudian dalam penguat ( Amp ). Selanjutnya, pulsa yang

    sudah dibentuk dan diperkuat itu dikirim menuju penganalisis saluran ganda

    ( Multi Channel Analyzer ) yang dapat memilah pulsa menurut tingginya.

    Penganalisis saluran ganda mempunyai banyak memori, yang dinyatakan dalam

    cacah saluran ( channel ). Pulsa dengan tinggi tertentu akan dicatat cacahnya dalam

    saluran dengan nomor salur tertentu. Data numerik hasil pencacahan tersebut

    setiap saat diakumulasikan dalam salur itu sampai waktu pencacahan selesai.

    Detektor yang lazim digunakan pada spektrometri gamma adalah detektor sintilasi

    NaI(Tl) dan detektor semikonduktor Ge(Li) atau germanium kemurnian tinggi

    (HPGe). Detektor HPGe lebih sering digunakan karena daya pisahnya lebih tinggi

    bila dibandingkan dengan detektor NaI(Tl) (Susetyo, 1988). Perangkat yang

    digunakan dalam spektrometri gamma adalah :

    1. Detektor

    Gejala radioaktifitas tidak dapat langsung di amati denagn panca indera

    manusia. Untuk dapat mengadakan pengukuran radioaktifitas diperlukan detektor

    yang dapat berinteraksi secara cukup efisien dengan sinar radioaktif yang

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    50/92

    35

    diselidiki. Ada bermacam-macam detektor yang dipakai untuk mendeteksi sinar

    gamma. Umumnya detektor radiasi dapat dibagi menurut tiga golongan yaitu

    (Susetyo, 1988: 49):

    a. detektor isi gas ( gas filled detector )

    b. detektor sintilator

    c. detektor semikonduktor

    Syarat yang harus dipenuhi dalam pemilihan detektor adalah bahwa pulsa

    yang dihasilkan sebanding secara linier dengan energi radiasi dan memiliki

    resolusi (daya pisah) yang tinggi pada seluruh tingkat energi. Detektor yang

    digunakan di Batan dalam spektrometri gamma adalah detektor sintinlasi NaI(Tl)

    dan detektor semikonduktor HPGe. Pada penelitian ini detektor yang digunakan

    adalah detektor sintilator NaI(Tl). Detektor ini terbuat dari kristal tunggal natrium

    iodida yang telah ’dikotori’ dengan sedikit talium.

    Oleh karena kristal NaI bersifat higroskopis (mudah menyerap air) maka

    kristal tersebut ditutup rapat-rapat dalam wadah aluminium yang biasanya dilapisi

    dengan kromium. Dalam wadah itu kristal NaI(Tl) dibungkus dengan reflektor

    (biasanya serbuk mangan oksida atau aluminium trioksida) dan kemudian

    direkatkan dengan perekat bening dari silikon pada sebuah tabung pelipatganda

    foton. Ini dimaksudkan agar kelipan cahaya yang dihasilkan sintilator dapat

    masuk secara efektif ke dalam tabung pelipatganda foton tersebut. Ujung tabung

    tersebut terdapat elektroda yang peka terhadap cahaya (fotokatoda) yang terbuat

    dari bahan yang mempunyai potensial ionisasi rendah sedemikian hingga apabila

    permukaannya terkena tumbukan foton- γ maka akan dilepaskan elektron. Cacah

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    51/92

    36

    dan tenaga gerak elektron yang dilepaskan ini bergantung pada intensitas dan

    tenaga sinar gamma yang mengenai sintilator. Makin tinggi tenaga sinar gamma

    yang mengenai sintilator, makin tinggi tenaga foton kelipan yang dihasilkan dan

    makin tinggi pula tenaga gerak elektron yang dilepas dari fotokatoda. Hal ini

    dicerminkan dalam tinggi pulsa yang dihasilkan. Sinar gamma yang mempunyai

    tenaga tinggi akan menghasilkan pulsa yang tinggi, sedangkan sinar gamma yang

    rendah akan menghasilkan pulsa yang rendah pula. Di lain pihak intensitas sinar

    gamma yang dideteksi mempengaruhi cacah elektron yang dibebaskan dan makin

    banyak pula pulsa yang dihasilkan detektor (Susetyo, 1988: 53).

    Antara fotokatoda dan anoda terdapat dinoda-dinoda yang mempunyai

    tegangan tinggi. Tegangan dinoda yang di belakang lebih tinggi daripada dinoda

    yang didepannya. Elektron yang dilepaskan oleh tabung fotokatoda akan

    dipercepat oleh medan listrik dalam tabung pelipatganda foton menuju dinoda

    pertama. Dalam proses tumbukan akan dilepaskan elektron-elektron lain yang

    kemudian dipercepat menuju dinoda kedua dan demikian seterusnya. Anoda

    adalah dinoda terakhir.

    Tabung pelipatganda elektron biasanya mempunyai 10 tingkat dinoda atau

    lebih dan pada anoda bisa didapatkan faktor penggandaan antara 107

    -108

    kali.

    Dengan demikian sinar gamma yang dideteksi akan menghasilkan pulsa listrik

    sebagai keluaran detektor NaI(Tl). Pulsa ini akan diproses lebih lanjut oleh

    penguat awal dan peralatan elektronik lainnya untuk dapat dipakai dalam analisa

    spektrometri gamma (Susetyo, 1988:55).

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    52/92

    37

    Ukuran daya pisah detektor dinyatakan dengan lebar setengah tinggi

    maksimum atau lebih dikenal FWHM ( Full Width Half Maximum ).

    Gambar 2.8. FWHM (Susetyo, 1988: 72)

    Gambar 2.8 di atas menunjukkan FWHM sebuah spektrum gamma. Menurut

    Susetyo, apabila dalam sebuah puncak spektrum gamma ditarik garis vertikal pada

    ujung puncak (C) memotong garis yang menghubungkan kedua kakinya (AB),

    maka panjang garis mendatar (FG) yang memotong pertengahan garis tegak (CD)

    dinamakan FWHM. FWHM biasanya dinyatakan dalam satuan keV atau dapat

    juga dalam persen terhadap energi puncak gamma tersebut.

    Daya pisah atau resolusi detektor adalah kemampuan detektor untuk

    memisahkan dua puncak spektrum gamma yang mempunyai energi berdekatan.

    Nilai FWHM yang kecil menunjukkan daya pisah detektor yang tinggi dan nilai

    FWHM yang besar menunjukkan daya pisah detektor yang rendah.

    Efisiensi detektor adalah ukuran yang menghubungkan antara pulsa yang

    dihasilkan detektor dengan aktifitas sumber foton gamma yang dicacah. Ada

    bermacam-macam definisi efisiensi detektor, di antaranya adalah (Susetyo, 1988:

    73):

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    53/92

    38

    1. efisiensi mutlak adalah nisbah atau rasio cacah sinyal pulsa yang

    diberikan detektor terhadap aktvitas sumber gamma, yaitu cacah sinar

    gamma yang dihasilkan oleh sumber gamma kesegala arah. Dengan

    demikian harga efisiensi mutlak bergantung pada jarak detektor ke

    sumber.

    2. efisiensi instrinsik adalah nisbah cacah pulsa yang dihasilkan detektor

    terhadap cacah sinar gamma yang mengenai detektor.

    3. efisiensi nisbi adalah efisiensi suatu detektor relatif terhadap detektor

    yang lain.

    4. efisiensi photopeak adalah efisiensi untik pembentukan pulsa-pulsa

    photopeak saja dan bukan pulsa dari seluruh sinar gamma.

    Dalam penelitian ini yang digunakan adalah efisiensi mutlak. Efisiensi

    mutlak dinyatakan dengan lambang E dan besarnya adalah (Susetyo, 1988:

    73):

    E( ε ) =dpscps

    Y (2.27)

    Dengan :

    E( ε ) = efisiensi mutlak pada energi E

    cps = cacah per sekon (cacah sinyal dari foton gamma yang

    masuk ke detektor per sekon)

    dps = disintegrasi per sekon (cacah foton gamma yang

    dipancarkan oleh sumber gamma ke segala arah per

    sekon)

    Y = intensitas mutlak foton gamma.

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    54/92

    39

    2. Penguat awal

    Penguat awal ada dua jenis, yaitu penguat awal peka tegangan dan penguat

    awal peka muatan. Pada spektrometri gamma lebih sering digunakan penguat awal

    peka muatan, ini dikarenakan penguat awal peka muatan mempunyai kestabilan

    yang lebih baik dibandingkan dengan penguat awal peka tegangan.

    3. Penguat akhir

    Fungsi utama penguat adalah mempertinggi sinyal dan memberi bentuk

    pulsa. Pulsa dipertinggi sampai mencapai amplitudo yang dapat dianalisis dengan

    alat penganalisis tinggi pulsa. Pulsa yang keluar dari penguat awal dibentuk untuk

    mendapatkan pulsa yang jauh lebih sempit dengan waktu jatuh lebih cepat.

    4. MCA (Multy Channel Analyzer)

    MCA atau disebut juga penganalisis penyalur ganda adalah peralatan

    elektronik yang berfungsi untuk mengklarifikasikan pulsa-pulsa yang masuk ke

    dalam saluran sesuai dengan tinggi pulsa, sehingga menghasilkan kurva spektrum

    tinggi pulsa.

    Secara skematis sumber gamma dan perangkat spektrometri gamma seperti

    dintujukkan Gambar 2.9 :

    AB C

    EF

    Gambar 2.9. Sumber gamma dan perangkat spektrometri gamma (Susetyo, 1988)

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    55/92

    40

    Keterangan :

    A = Detektor

    B = Penguat Awal

    C = Penguat

    D = MCA

    E = Power Suplai

    F = HV

    G = Sumber Gamma

    Prinsip kerja dari spektrometri gamma adalah sebagai berikut :

    a. Mula-mula foton gamma masuk ke detektor dan berinteraksi dengan

    gas isian detektor

    b. Interaksi ini akan menghasilkan pulsa listrik, pulsa ini selanjutnya

    masuk dalam penguat awal untuk pembentukan dan penguatan awal.

    c. Selanjutnya pulsa masuk ke penguat utama untuk pembentukan dan

    penguatan lebih lanjut.

    d. Pulsa diperkuat hingga amplitudonya mencapai tinggi tertentu agar

    dapat dianalisis oleh alat penganalisis tinggi pulsa

    e.

    Pulsa yang telah mengalami pembentukan dan penguatan akan

    dikirim ke alat penganalisis salur ganda (MCA).

    f. Dalam MCA pulsa-pulsa tersebut dipilah-pilah sesuai tinggi pulsa

    yang dimilikinya. Pulsa dengan tinggi tertentu akan dicatat cacahnya

    dalam nomor salur tertentu dan hasil pencacahan terbaca pada layar

    MCA (Susetyo, 1988: 76).

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    56/92

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

    Penelitian dilakukan di Laboratorium Bidang Teknologi Akselerator dan

    Fisika Nuklir, Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan (PTAPB) BATAN

    Yogyakarta. Waktu penelitian dilaksanakan dari bulan Mei – Juli 2008.

    3.2 Bahan dan Alat Penelitian

    3.2.1 Bahan penelitian

    Bahan yang digunakan dalam penelitian antara lain :

    a. Cuplikan penelitian, berupa sampel hewan ( keong, kepiting dan

    ikan ).

    b. Sumber standar Eu-152, untuk kalibrasi efisiensi.

    c. Unsur standar foil, untuk menentukan fluks neutron dari

    Generator Neutron.

    d. Sumber standar Co-60, Ba-133, Cs-137 untuk kalibrasi energi.

    e. Standar SRM 1577b ( Bovine Liver ) untuk menghitung kadar

    cuplikan.

    3.2.2 Alat penelitian

    Alat yang akan digunakan :

    a. Alat pengambilan sampel yang terdiri atas : plastik, gayung dan

    baskom.

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    57/92

    42

    b. Alat preparasi sampel terdiri dari : timbangan digital dan vial

    polyetiene .

    c. Alat iradiasi sampel, menggunakan Generator Sames J-25.

    d. Alat pencacah menggunakan seperangkat spektometri gamma

    dengan spesifikasi sebagai berikut : detektor NaI(Tl), sumber

    tegangan tinggi (HV) Ortec model 659, preamplifier produksi

    Canbera Industries Inc, amplifier produksi Ortec Industries Inc,

    MCA model accuspec A with ADC on board , komputer dengan

    sistem operasi DOS.

    e. Stopwatch .

    Skema penelitian secara lengkap ditunjukan oleh Gambar 3.1 :

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    58/92

    43

    3.3 Desain Penelitian

    3.3.1 Skema penelitianPengambilan sampel

    Preparasi cuplikan

    Iradiasi

    Kalibrasi spektrometrigamma

    KalibrasiefisiensiKalibrasiener i amma Pencacahan

    Analisis data hasil pencacahan

    Analisakuantitatif

    Analisakualitatif

    Hasil

    kesimpulan

    Gambar 3.1. Skema penelitian

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    59/92

    44

    3.3.2 Pengambilan sampel

    Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Juni 2008. Pengambilan

    cuplikan dilakukan dengan cara menyisir dan menentukan titik – titik lokasi

    sungai Gajahwong, cuplikan berupa hewan yang hidup di dalam sungai dengan

    cara diambil langsung dari dalam sungai. Pengambilan sampel dilakukan di 7

    lokasi berbeda. Adapun 7 lokasi tersebut dari hulu (jembatan Ringroad utara)

    sampai hilir (jembatan Ringroad selatan) sungai Gajahwong Yogyakarta adalah

    sebagai berikut: jembatan Ringroad utara, jembatan Afandi ( sebelah UIN Sunan

    Kalijaga ), dekat SGM, jembatan Rejowinangun, jembatan Winong, pertigaan jl.

    Pramuka, dan jembatan Ringroad selatan

    3.3.3 Penyediaan dan preparasi sampel

    Preparasi sampel dilakukan dengan cara membersihkan cuplikan dari

    kotoran seperti pasir, lumpur, dan lain – lain menggunakan air bersih yang

    mengalir. Kemudian dijemur sampai kering, ditumbuk hingga sampel berupa

    serbuk, kemudian dimasukkan dalam vial polyethylene yang telah diberi kode lalu

    ditimbang.

    3.3.4 Iradiasi dan pencacahan sampel

    Sampel hewan yang telah di masukan dalam ampule diiradiasi dengan

    neutron cepat 14 MeV menggunakan generator neutron SAMES J-25, selanjutnya

    dilakukan pencacahan dengan spektrometer gamma. Operasi iradiasi

    menggunakan tegangan operasi generator neutron 110 kV dengan arus deutron

    800 A selama 30 menit.

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    60/92

    45

    Sampel hewan yang telah diiradiasi kemudian dicacah menggunakan

    detektor NaI(Tl), yang hasilnya dapat dilihat pada layar komputer berupa puncak

    – puncak spektrum gamma. Dari puncak – puncak ini secara kualitatif unsur –

    unsur yang terkandung dalam sampel hewan dapat diidentifikasi. Besarnya energi

    yang dihasilkan dicocokan dengan tabel aktivasi neutron atau software NAA

    sehingga dapat diketahui unsur – unsur apa saja yang terkandung di dalam

    cuplikan.

    3.3.5 Kalibrasi spektrometer gamma

    Spektometer γ adalah suatu metoda pengukuran yang bersifat nisbi( relative ),

    sehingga sebelum suatu perangkat spektrometer γ dapat dipakai untuk melakukan

    analisis, alat tersebut perlu dikalibrasi lebih dahulu secara cermat dan teliti. Ada

    dua macam kalibrasi yang perlu dilakukan, yaitu kalibrasi energi dan kalibrasi

    efisiensi (Susetyo, 1988 : 109).

    1. Kalibrasi energi

    Kalibrasi energi bertujuan untuk membentuk garis lurus antara besar energi

    dan nomor salur. Hal ini dilakukan dengan cara mencacah beberapa sumber

    radioaktiv standar yang telah diketahui tenaganya dengan tepat. Untuk

    menghitung kalibrasi energi digunakan metode kuadrat terkecil (regresi linier)

    yaitu:

    Y=aX+b (3.1)

    Dengan :

    Y = Energi a = Slope

    X = Nomor salur b = intersep

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    61/92

    46

    Gambar 3.2 Kurva hubungan nomor salur dengan energi gamma

    2. Kalibrasi efisiensi

    Dalam setiap pencacahan, sumber radioaktif selalu memancarkan sinar

    radioaktif kesegala arah(4 π ). Biasanya cuplikan radioaktif diukur pada jarak

    tertentu terhadap detektor, sehingga sebenarnya hanya sebagian saja dari sinar

    gamma yang di pancarkan oleh cuplikan dapat di tangkap detektor. Maka dari itu

    dibutuhkan kalibrasi efisiensi mutlak dari puncak serapan total yang secara

    matematis dapat dituliskan sebagai berikut:

    % %100)(

    )( ×= E dpsY

    cps E ε (3.2)

    dengan:

    )( E ε = efisiensi mutlak detektor pada energi

    cps = cacah persecon(laju cacah)

    dps = disintegrasi persecon /aktivitas sumber pada saat pengukuran

    Y(E) = yield / gamma

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    62/92

    47

    Harga laju cacah (cps) didapatkan dengan menghitung luas puncak serapan

    total dibagi waktu pencacahan (dalam secon) sehingga:

    cps=)(sec on pencacahanwaktu

    totalserapan puncak luas (3.3)

    Dalam penelitian ini untuk menentukan kalibrasi efisiensi digunakan sumber

    standar multi energi Eu- 152 (waktu paro 13,33 tahun dan aktivitas 3,9228.10 4dps

    pada tanggal 5 Juni 2008). Menurut Susetyo (1998:118), Data kalibrasi dapat

    diolah dengan menggunakan teknik regresi linier, Y adalah log )(Εε dan X adalah

    log E sehingga diperoleh persamaan baru.

    Y=aX +b

    Log )(Εε = aLog E+ b

    )log(10)( b E a +=Εε (3.4)

    3.3.6 Metode analisis data

    3.3.6.1 Analisis kualitatif

    Analisis kualitatif adalah untuk mengetahui unsur-unsur yang terkandung

    dalam cuplikan dari jenis reaksi inti yang terjadi. Hal ini dapat dilakukan karena

    untuk setiap isotop memancarkan radisai gamma karakteristik yang berbeda-beda.

    Analisis pada cuplikan dapat dilakukan setelah alat dalam kondisi terkalibrasi,

    sehingga diperoleh hasil yang baik dan ketelitian yang baik pula. Nomor salur

    puncak-puncak spektrum gamma cuplikan dipakai untuk menghitung energi sinar

    gamma puncak-puncak tersebut dengan menggunakan persamaan kalibrasi tenaga.

    Energi gamma yang dipancarkan oleh radioisotop yang terbentuk mempunyai

    spektrum energi karakteristik dari nuklida tertentu, sehingga mengacu pada

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    63/92

    48

    Neutron Activation Analysis atau Neutron Activation Tables dengan

    mempertimbangkan tampang lintang reaksi, waktu paro isotop, kelimpahan maka

    pada tiap-tiap puncak energi tersebut dapat ditentukan unsurnya.

    Dari neutron activation table dan activation analysis dengan pertimbangan

    waktu paro, tampang lintang, dan kelimpahan isotop, maka untuk energi 511 keV

    berasal dari radionuklida N13 hasil reaksi antara neutron cepat N14 dengan reaksi

    N14 (n,2n) N13, kelimpahan isotop 99,635% dan waktu paro 9,96 menit sehingga

    dapat diduga energi 511 keV berasal dari unsur N14. Energi 846 keV berasal dari

    Mn56 hasil reaksi antara neutron cepat Fe56 dengan reaksi Fe56 (n,p) Mn56,

    waktu paro 2,582 jam, dan kelimpahan isotop 91,7% sehingga energi 846 keV

    dapat diduga berasal dari unsur Fe56.

    3.3.6.2 Analisis kuantitatif

    Analisis kuantitatif dapat dilakukan setelah mengidentifikasi puncak –

    puncak spektrum gamma. Analisis kuantitatif adalah analisis untuk mengetahui

    besarnya kadar unsur yang terkandung dalam sampel hewan sungai Gajahwong.

    Analisis ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :

    1 Penentuan secara nisbi

    Penentuan kuantitatif secara nisbi dilakukan dengan menggunakan suatu

    sampel standar yang telah diketahui secara pasti konsentrasinya dan matrik isotop

    penyusunnya. Sampel standar tersebut diradiasi bersama dengan sampel hewan,

    sehingga memperoleh paparan radiasi neutron yang sama banyaknya. Dengan

    perbandingan cps sampel (cuplikan) dengan cps sampel (standar), didapatkan

    persamaan sebagai berikut :

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    64/92

    49

    M (spl) =( )

    ( )

    ( )( )std

    spl

    td

    std

    td spl

    ecps

    ecpsλ

    λ

    m(std) (Susetyo, 1988 :171)

    dengan :

    m(spl) = massa sampel (gram)

    cps (spl) = cacah per sekon awal sampel (sekon)

    cps (std) = cacah per sekon awal standar (sekon)

    td(spl) = waktu tunda sampel (sekon)

    td(std) = waktu tunda standar (sekon)

    λ = tetapan peluruhan (sekon ) 1−

    2 Penentuan secara mutlak

    Analisis data secara mutlak dapat diperoleh dengan melakukan tahapan –

    tahapan perhitungan seperti berikut ini :

    a. Menentukan efisiensi detektor dengan persamaan :

    )()(

    E Y dpscps

    E =ε (Susetyo, 1988:119)

    dengan:

    )( E ε = efisiensi mutlak detektor pada energi

    cps = cacah persekon (laju cacah)

    dps = disintegrasi persekon / aktivitas sumber pada saat

    pengukuran

    Y(E) = yield / gamma

    b. Menentukan fluks neutron dengan persamaan:

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    65/92

    50

    =Φ)1()1(

    2ln

    2/1

    cd ir t t t

    A

    A

    eeeaYT N m

    Bcpsλ λ λ σε −−− −−

    (Susetyo, 1988:171)

    c. Menentukan cps o dari cps t hasi pencacahan terhadap koreksi waktu

    tunda (t d ). Nilai cps o dihitung dengan persamaan:

    cps o = cps t.e (Susetyo 1988:171)d t λ

    dengan:

    cps o = cacah per sekon awal (sekon)

    cps t = cacah persekon pencacahan (sekon)

    λ = tetapan peluruhan (sekon ) 1−

    td = waktu tunda (sekon)

    d. Menentukan masa unsur – unsur dalam sampel hewan :

    Aktivitas yang didapatkan adalah aktivitas pada saat pengukuran

    dilakukan. Penentuan secara mutlak dapat ditentukan jika parameter-

    parameter pada persamaan ( ) ( cd ir t t t A

    A eeeY

    a B

    N mC λ λ λ

    λ ε σ ϕ −−− −−= 11 )

    sudah diketahui. Perhitungan dapat dihitung dengan rumus :

    ( ) ( )cd ir t t t A A

    eeeT Y a N Bcps

    m λ λ λ ε σ φ −−− −−⋅=

    1112ln

    (Susetyo, 1988:171)

    dengan

    cps = cacah per sekon awal (sekon)

    m = massa (gram)

    A N = bilangan avogadro (6,02.1023 atom/mol)

    ϕ = fluks netron (neutron/cm 2. sekon)

  • 8/18/2019 Fisika==Identifikasi Kadar Unsur yang Terkandung dalam Hewan

    66/92

    51

    σ = tampang lintang (cm 2)

    ε = efisiensi

    a = kelimpahan

    Y = yield

    A B = massa atom relatif (g/mol)

    λ = tetapan peluruhan radionulkida (sekon -1)

    ir t = waktu radiasi (sekon)

    d t = waktu tunda (sekon)

    ct = waktu cacah (sekon)

    Perambatan ralat untuk persamaan di atas adalah :

    ( )( )( ) ( )

    ( )( )( ) ( )

    ( )( )2

    2

    2

    2

    2

    2

    std std

    splstd std

    std

    splspl

    std

    std c wcps

    cpscpsw

    cps

    cpscps

    cpsw

    w Δ⎟⎟

    ⎞⎜⎜

    ⎛ +Δ

    ⎟⎟

    ⎞⎜⎜

    ⎛ +Δ

    ⎟⎟

    ⎞⎜⎜

    ⎛ =Δ

    (Permatasari, 2004: 28)

    dengan

    cwΔ = ralat massa

    = massa standarstd w

    = cacah awal sampel standarstd cps

    std cpsΔ = ralat cacah awal standar

    = cacah awal sampelsamplecps

  • 8/18/2019 Fisi