fisika bisman2
TRANSCRIPT
5/11/2018 Fisika Bisman2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/fisika-bisman2 1/21
© 2003 D ig i t i zed by USU d ig i ta l l i b r a r y 1
PENGENDALIAN P APAN REKLAME DENGAN PROM SISTEM PLA
DRS. BISMAN P, M.ENG.SC
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamJurusan Fisika
Universitas Sumatera Utara
BAB IPENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Mendesain rangkaian digital yang merupakan sebagian dari suatu sistem yangkomplek dengan baik, sering kali merupakan suatu masalah tersendiri.
Untuk menghasilkan desain akhir sesuai dengan perpormance yang diinginkan,kita sering dihadakan pada pertimbangan yang saling berbenturan/membingungkan.
Untuk merealisasikannya, pertama kali yang kita lakukan adalah menentukanblok diagram dari sistem secara global. Setelah itu muncul pertimbangan-
pertimbangan untuk menentukan isi dari blok-blok tersebut, misalnya bagaimana
bentuk data/sinyal, komponen pokok apa yang akan digunakan dan lain-lain.Selanjutnya kita menentukan hubungan antara input-output dalam bentuk ekspresi
logika. Kemudian pada saat akan mengimplementasikan ekspresi tersebut kita pastiberhadapan dengan masalah pemilihan komponen logika apa yang akan digunakan,
ini cukup membingungkan. Bagian ini merupakan bagian yang cukup menentukanuntuk menghasilkan desain akhir yang paling baik (optimal) dalam arti murah,
mudah interkoneksinya, membutuhkan tempat yang sekecil-kecilnya, waktu desainyang singkat, kebutuhan daya yang kecil, dan kepastian akan bekerja dengan baik.
PLD (Programmable Logic Device) merupakan rangkaian logika yang cocok
untuk merealisasikanya. Dimana PLD berisi beberapa buah gerbang AND dangerbang OR dengan titik-titik hubung input/output tiap gerbang berupa matrik yang
dapat diprogram pemakai, salah satu tipe PLD disebut Programmable Logic Array(PLA). PLA diprogram menggunakan tabel kebenaran secara langsung.
PROM (Programmable Read Only Memory) dapat dibuat dengan menggunakan
sistem PLA, dimana matrik gerbang AND dibuat tetap sedangkan matrik gerbang OR
dapat diprogram untuk menghasilkan output yang diinginkan.PROM dengan sistem PLA dapat diaplikasikan sebagai alat kendali otomatis,
dimana pada penelitian ini, PLA akan digunakan sebagai penyimpan data yangkemudian datanya akan digunakan untuk mengendalikan papan reklame.
1.2. Perumusan MasalahAdapun permasalahan yang dibahas pada penelitian ini, penulis hanya
membahas mengenai desain rangkaian PROM sistem PLA yang dibangun
menggunakan gerbang AND dan gerbang OR dengan keluaran 8 bit.Dan kemudian memprogram PROM yang dibangun untuk digunakan
mengendalikan papan reklame yang dibuat dari display LED dengan menggunakan
IC 74194 (register geser) sebagai latch sehingga tulisan dapat dibuat seolahberjalan.
5/11/2018 Fisika Bisman2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/fisika-bisman2 2/21
© 2003 D ig i t i zed by USU d ig i ta l l i b r a r y 2
BAB IITINJAUAN P USTAKA
2.1 Gerbang LogikaGerbang logika adalah rangkaian yang menggunakan sinyal digital sebagai
masukan dan keluarannya. Yang membuat rangkaian disebut sebagai gerbangadalah bahwa setiap keluaran tergantung sepenuhnya pada sinyal yang diberikan
pada masukan-masukanya. Jika sinyal masukan ini berubah, keluaranya juga dapatberubah.
Rangkaian logika dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu : rangkaian logikakombinasional dan rangkaian logika sekwensial. Yang dimaksud dengan rangkaian
logika kombinasional adalah rangkaian yang nilai keluaranya (output) bergantung
pada keadaan nilai masukanya (input) pada saat itu saja, sedangkan rangkaianlogika sekwensial tidak bergantung pada saat itu saja tetapi pada waktu keadaan
masukan sebelumnya.Ada dua teknologi pembuatan gerbang rangkaian digital yang umum dipasaran,
yang pertama adalah TTL (Transistor-Transistor Logic). Gerbang yang dibuat denganteknologi ini berkode 74XX, misalnya 7400 adalah gerbang NAND dua masukan.Yang
kedua teknologi CMOS (Complementary Metal Oxide Semiconductor). Kode untuk
gerbang CMOS yang tersedia dipasaran adalah 40XX, misalnya 4001 adalah gerbangNOR dengan dua masukan.
Gerbang TTL beroperasi pada tegangan persis 5 volt, sedangkan gerbangCMOS bisa diberi catu tegangan dari 3 volt sampai 15 volt. Gerbang –gerbang ini
dikemas dalam bentuk IC.Pada dasarnya semua sistem digital disusun oleh hanya tiga buah gerbang
logika dasar, gerbang –gerbang ini adalah AND,OR dan NOT. Beberapa gerbanglogika lainya seperti NAND, NOR, EXOR dan EXNOR adalah merupakan kombinasi
dari beberapa gerbang AND, OR atau NOT dan dari gerbang inilah rangkaian
kompleks apapun dapat dirancang.
2.1.1. Rangkaian Dasar Gerbang AND Gerbang AND mempunyai dua atau lebih sinyal masukan tetapi hanya satu
sinyal keluaran. Gambar 2.1. memperlihatkan simbol dan diagram keadaan(pulsa) gerbang AND dua masukan.
A B C
001
1
010
1
000
1
Gambar 2.1. Gerbang AND Tabel 2.1. Tabel Kebenaran AND
Tabel 2.1 memperlihatkan tabel kebenaran gerbang AND, dimana keluarangerbang AND akan berlogika 0 (low), kecuali jika kedua masukan gerbang iniberlogika 1 (high) maka keluaranya akan berlogika 1 (high).
BC
A
B
C
A
5/11/2018 Fisika Bisman2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/fisika-bisman2 3/21
© 2003 D ig i t i zed by USU d ig i ta l l i b r a r y 3
2.1.2 Rangkaian Dasar Gerbang ORSimbol dan pulsa keluaran untuk gerbang OR dapat dilihat pada gambar 2.2
dibawah ini :
A B C
0
011
0
101
0
111
Gambar 2.2. Gerbang OR Tabel 2.2. Tabel Kebenaran OR
Gerbang OR dapat mempunyai dua atau lebih sinyal masukan tetapi hanya satusinyal keluaran. Tabel kebenaran gerbang OR ditunjukkan oleh tabel 2.2, dimana
jenis gerbang ini menghasilkan keluaran berlogika 1 (high) jika salah satu atau
semua sinyal masukan berlogika 1 (high).
2.1.3. Rangkaian Dasar Gerbang NOT Gerbang NOT, inverter atau rangkaian pembuat komplemen, yang digambarkanpada gambar 2.3 adalah gerbang dengan satu sinyal masukan dan satu sinyal
keluaran, dan keadaan keluaranya selalu berlawanan dengan keadaan masukannya.
A B
01
10
Gambar 2.3. Gerbang NOT Tabel 2.3. Tabel Kebenaran NOT
Inverter diperlukan dalam suatu rangkaian jika gerbang sebelumnya menghasilkankeluaran yang polaritasnya tidak sesuai.
2.2. Decoder Decoder adalah suatu rangkaian logika kombinasional yang mampu mengubah
masukan kode biner n-bit ke m-saluran keluaran sedemikian rupa sehingga setiap
saluran keluaran hanya satu yang akan aktif dari beberapa kemungkinan kombinasi
masukan.Gambar 2.4 memperlihatkan diagram dari decoder dengan masukam n = 2 dan
keluaran m = 4 ( decoder 2 ke 4). Setiap n masukan dapat berisi logika 1 atau 0,
ada 2N kemungkinan kombinasi dari masukan atau kode-kode. Untuk setiapkombinasi masukan ini hanya satu dari m keluaran yang akan aktif (berlogika 1),sedangkan keluaran yang lain adalah berlogika 0. Beberapa decoder didisain untukmenghasilkan keluaran low pada keadan aktif, dimana hanya keluaran low yang
dipilih akan aktif sementara keluaran yang lain adalah berlogika 1. Dari keadaaanaktif keluaranya, decoder dapat dibedakan atas “non inverted output” dan “invertedoutput”.
B CA A
B
C
A B
5/11/2018 Fisika Bisman2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/fisika-bisman2 4/21
© 2003 D ig i t i zed by USU d ig i ta l l i b r a r y 4
Gambar 2.4 Dekoder 2 ke 4
Tabel dibawah ini menunjukkan tabel kebenaran dari decoder 2 ke 4.
INPUT OUTPUTA B Qo Q1 Q2 Q3
0
011
0
101
1
000
0
100
0
010
0
001
Tabel 2.4. Tabel kebenaran dekoder 2 ke 4
2.3. PLAPLA berisi beberapa buah gerbang AND dan gerbang OR dengan titik-titik
hubung input/output tiap titik gerbang berupa matrik yang dapat diprogram olehpemakai. Ada beberpa jenis komponen yang digolongkan sebagai PLA diantaranya :FPLA, PAL, dan PROM. Secara blok diagram PLA berisi dua blok gerbang yaitu blok
gerbang AND dan blok gerbang OR seperti pada gambar 2.5.
Gambar 2.5 Diagram blok PLA
Matrik
AND
I1
I2
In
Q1
Q2
Qn
Matrik
OR
A
B
B.AQ 0 =
B.AQ 1 =
B.AQ 2 =
B.AQ 3 =
A
5/11/2018 Fisika Bisman2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/fisika-bisman2 5/21
© 2003 D ig i t i zed by USU d ig i ta l l i b r a r y 5
2.3.1. FPLA (Field Programmable Logic Array)
FPLA mempunyai matrik AND dan matrik OR yang masing-masing dapatdiprogram seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.6.
Gambar 2.6. FPLA yang mempunyai 3 input dan 4 output
Tanda pada matrik AND dan matrik OR adalah bagian yang dapat
diprogram, dimana jika didalam IC PLA tanda adalah merupakan dioda skring,dimana saat memprogram kita harus memutuskan dioda skring yang tidak
diperlukan, sedangkan yang diperlukan dibiarkan tetap terhubung.FPLA mempunyai matrik AND dan matrik OR yang keduanya dapat diprogram
sehingga sangat fleksibel, memungkinkan perancang untuk memilih danmemprogram hanya satu bentuk perkalian yang akan digunakan untuk tiap-tiap
fungsi spesifik. Bentuk-bentuk perkalian ini kemudian dapat dipilih untuk
dikombinasikan atau dijumlahkan dengan yang lainnya untuk membentukpersamaan logika AND-OR (sum of Product term).
Q2
Q3 Q1 Q0
I1 I0I2
Matrik OR
(dapat diprogram)
Matrik AND
(dapat diprogram)
5/11/2018 Fisika Bisman2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/fisika-bisman2 6/21
© 2003 D ig i t i zed by USU d ig i ta l l i b r a r y 6
2.3.2. PAL (P rogrammable Array Logic)
PAL memiliki matrik AND yang dapat diprogram sedangkan matrik OR-nyatetap.Seperti terlihat pada gambar 2.7.
Gambar 2. PAL yang mempunyai 3 input dan 4 out put.
Penghilangan matrik dioda skring pada bagian matrik OR dapat menekan
biaya pembuatannya.Walaupun matrik OR tidak dapat diprogram, namunfleksibilitasnya hanya berkurang sedikit jika dibandingkan dengan FPLA.
2.3.3. PROM (P rogrammable Read Only Memory)
PROM mengandung matrik AND yang tetap dan matrik OR yang dapat
diprogram seperti yang terlihat pada gambar 2.8.
Q2Q3 Q1 Q0
I1 I0I2
Matrik OR
(tetap)
Matrik AND
(Dapat diprogram)
5/11/2018 Fisika Bisman2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/fisika-bisman2 7/21
© 2003 D ig i t i zed by USU d ig i ta l l i b r a r y 7
Gambar 2.8. PROM mempunyai 16 word (4 bit)
Pada matrik OR terdapat 32 dioda skring yang dapat diprogram. Pada matrik
AND susunan matriknya sama dengan susunan dekoder, sehingga untuk matrik
AND-nya dapat digantikan dengan dekoder 3 ke 8. Ada dua keuntungan jikamenggunakan PROM dibandingkan dengan FPLA maupun PAL, yaitu : pertama,
karena sering digunakan pada beberapa aplikasi maka PROM dibuat dalam jumlahbesar sehingga harganya murah. Kedua, merupakan solusi logika yang umum
dengan kata lain menyediakan seluruh perkalian dari variabel input. Akan tetapi jumlah variabelnya terbatas karena tiap penambahan satu buah input akan
memerlukan gerbang AND dua kali lebih banyak.
2.4. Pembangk it Pulsa
Pembangkit pulsa adalah suatu rangkaian yang menghasilkan keluaran denganamplitudo berubah terhadap waktu. Kebanyakan sistem digital membutuhkan
rangkaian pewaktu yang mengeluarkan rentetan antar langkah suatu urutan, dansemua operasi dilakukan selama orde pulsa tegangan pendek (pulsa clock).
Pulsa clock yang umum berbentuk seperti gambar 2.9. Diantara pulsa-pulsaclock, level tegangan adalah logika 0(low). Pada sisi naik pulsa clock, tegangan naik
Q3 Q2 Q1 Q0
I1 I0I2
Matrik OR
(dapat diprogram)
Matrik AND
(tetap)
5/11/2018 Fisika Bisman2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/fisika-bisman2 8/21
© 2003 D ig i t i zed by USU d ig i ta l l i b r a r y 8
secara mendadak ke logika 1 (high). Jangka waktu untuk naik ini disebut waktu naik
(rise time), yang besarnya beberapa nano detik. Tegangan bertahan pada logika 1
selama jangka waktu yang disebut lebar pulsa (pulse width), kemudian kembali kelogika 0 dalam jangka waktu yang disebut waktu turun. Rangkaian yangmemanpaatkan pulsa clock akan beroperasi pada waktu naik atau waktu turun.
Gambar 2.9 Pulsa Clock yang umum
Pula –pulsa clock untuk rangkaian yang diberi clock pada kecepatan tinggi
biasanya harus dibangkitkan sendiri, kecuali jika terdapat pulsa-pulsa dari sumber
lain (misalnya jaringan umum). Rangkaian pembangkit pulsa clock dapatmenggunakan transisitor , IC digital, atau IC linier, asalkan memakai catu daya yang
sama dan pulsanya memiliki waktu naik dan waktu turun yang sesuai.Rangkaian dengan IC linier yang sering dipakai bersama dengan rangkaian
digital sebagai sumber pulsa clock adalah IC pewaktu 555.
2.4.1. Multivibrator
Multivibrator adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua buah piranti aktif
dengan keluaran yang saling berhubungan dengan masukan yang lain. Umpan balikpositif yang dihasilkan menyebabkan piranti yang satu harus di cut off, sedangkan
piranti yang lain dipaksa melakukan penghantaran.Multivibrator dikelompokkan kedalam bistabil, monostabil dan astabil.
Rangkaian multivibrator bistabil memiliki ciri-ciri, bahwa rangkaian ini tetap beradapada tingkatan (level) keluaran yang diberikan apabila tidak dikenakan sinyal
(trigger) dari luar. Penerapan sinyal dari luar akan menyebabkan perubahan
keadaan, dan tingkat keluaran ini akan tetap sampai ada sinyal dari luar berikutnya.Jadi rangkaian bistabil memerlukan dua sinyal sebelum kembali kekeadaan awal.
Multivibrator monostabil atau one shot, menghasilkan satu pulsa denganselang waktu tertentu dalam menanggapi suatu sinyal trigger dari luar. Ini berarti
bahwa hanya satu saja keadan stabil. Penerapan trigger mengakibatkan perubahankeadaan kuasi stabil, yang berarti bahwa rangkaian tetap berada pada keadaan
kuasistabil pada selang waktu yang ditentukan dan kemudian kembali kekeadaanawal. Akibatnya adalah sinyal trigger internal dibangkitkan yang menghasilkan
transisi keadaan stabil.Multivibrator astabil atau free running adalah multivibrator yang memiliki dua
keadaan kuasi stabil ( bukan keadaan stabil), dan kondisi rangkaian berosilasi
diantaranya. Dalam hal ini tidak diperlukan sinyal trigger luar untuk menghasilkanperubahan keadaan. Karena sifat osilasi diantara dua keadaan ini, rangkaian astabil
digunakan untuk menghasilkan gelombang segi empat.
Tepi TurunTepi Naik
1
0
5/11/2018 Fisika Bisman2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/fisika-bisman2 9/21
© 2003 D ig i t i zed by USU d ig i ta l l i b r a r y 9
2.4.2. Pew aktu (Timer) 555
IC 555 merupakan pewaktu (timer) yang sangat serbaguna sehingga dapatdipakai untuk berbagai penerapan. Dengan menambahkan beberapa resistor dankapasitor, IC ini dapat berfungsi sebagai multivibrator, picu scimit, untuk modulasi
lebar pulsa dan penundaan waktu (time delay) pulsa.
Gambar 2.10Diagram blok pewaktu (timer) 555
2.4.3. Pew aktu 555 Sebagai Multivibrator Astabil Multivibrator astabil dapat menghasilkan aliran aliran pulsa yang kotiniu,
berbentuk segi empat yang dapat berada pada dua keadaan. Akan tetapi keadaan
kedua pulsa-pulsa yang dihasilkan tidak berada pada keadaan stabil, seperti terlihatpada gambar 2.11.
Gambar 2.11 Rangkaian multivibrator astabil
Kapasitor C mengisi muatan melalui tahanan R1 dan R2, sedangkanpengosongan muatan hanya melalui tahanan R2. Dalam mode ini, tegangan kapasitor
dalam melakukan pengisian dan pengosongan berada diantara 1/3 dan 2/3 Vcc. Saat
48
7
6
2
1
3
C
R2
R1
Vcc
0,01µF5
IC
555
Vreff
ResetVcc
Control
Voltage
Trigger
Thereshold
Discharge
Outputbuffer
Gnd
R
R
R
S Q
Q
RQ2
Q1+
+-
-
1
23
7
6
48
5
5/11/2018 Fisika Bisman2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/fisika-bisman2 10/21
© 2003 D ig i t i zed by USU d ig i ta l l i b r a r y 10
kapasitor mengisi muatan melalui R1 dan R2 tegangan naik secara eksponensial
dengan tetapan waktu τ = ( R1 + R2 ) C.
• Waktu yang dibutuhkan pada saat tegangan mencapai 1/3 Vcc adalah :1/3 Vcc = Vcc ( 1 – e-t/τ )
1/3 = 1 – e-t/τ
2/3 = e-t/τ
ln 2/3 = - t / τ
t = 0,4055
( R1 + R2 ) C .................................................................2.1
• Saat tegangan mencapai 2/3 Vcc waktu yang dibutuhkan untuk mengisi
kapasitor adalah :2/3 Vcc = Vcc ( 1- e-t/τ )
2/3 = 1 - e-t/τ
1/3 = e-t/τ
ln 1/3 = - t / τ
t = 1,0986 ( R1 + R2 ) C ...............................................................2.2
Sehingga selang waktu pengisian kapasitor ( keluaran tinggi) adalah :T1= waktu tegangan mencapai 2/3 Vcc – waktu tegangan mencapai 1/3 Vcc
T1 = (1,0986 – 0,4055) τ
T1 = 0,6932 ( R1 + R2 ) C ..............................................................2.3
Tetapan waktu pengosongan kapasitor adalah τ = R2 C
• Waktu pengosongan pada saat tegangan mencapai 1/3 Vcc adalah
1/3 Vcc = Vcc e-t/τ
1/3 = e-t/τ
ln 1/3 = - t / τ
t1/3 = 1,0986 R2 C ...........................................................................2.4
• Waktu pengosongan pada saat tegangan mencapai 2/3 adalah :2/3 Vcc = Vcc e-t/τ
2/3 = e-t/τ
ln 2/3 = 0,4055 R2 C ......................................................................2.5
Sehingga selang waktu pengosongan ( keluaran rendah) adalah
T2 = t1/3 - t2/3 = (1,0986 – 0,4055) τ
= 0,6932 R2 C .......................................................................2.6
Sedangkan selang waktu total selama satu perioda adalah
T = T1 + T2
= 0,6932 (R1 + R2) C + 0,6932 R2 C= 0,6932 ( R1 + 2 R2 ) C ...........................................................2.7
5/11/2018 Fisika Bisman2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/fisika-bisman2 11/21
© 2003 D ig i t i zed by USU d ig i ta l l i b r a r y 11
Maka frekuensi osilasinya adalah :
F = 1/T
=C)2R21R(6932,0
1
+
=C)2R22R(
44,1
+.........................................................................2.8
2.5 Pencacah ( Counter)
Pencacah merupakan suatu rangkaian logika yang berfungsi untuk mencacah jumlah pulsa pada bagian input dan keluaran berupa digit biner, dengan salurantersendiri untuk setiap pangkat dua 20, 21, 22 dan seterusnya . Pencacah terdiri dari
flip-flop yang diserikan dimana keadaan arus keluaranya ditahan sampai ada clock .Pencacah dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu : Synchronous dan Asynchonous,dimana keduanya dibedakan dengan bagaimana cara diclock.
Pencacah Asynchonous didisain dengan menggunakan flip-flop pada keadaan
toggle. Flip-flop JK atau D dapat dibuat kedalam keadaan toglle. Flip-flop JK dapatdibuat dalam keadaan toglle dengan menghubungkan kedua input J dan K pada
logika 1(high). Sedangkan untuk flip-flop tipe D, dapat dibuat dalam keadaan toglledengan menghubungkan keluaran Q kembali ke input.
Pencacah asynchonous bekerja dengan mengkaskade seri flip-flop dalam
keadaan togle secara bersamaan. Keluaran tiap-tiap flip-flop digunakan sebagai clockuntuk flip-flop berikutnya secara berurutan. Hal ini menyebabkan flip-flop berubah
secara asynchonous, seperti gelombang. Pencacah asynchonous lebih dikenalsebagai pencacah ripple. Karena cara penghubungan setiap flip-flop seperti diatas,
sehingga setiap frekuensi flip-flop berikutnya dibagi dua . Hal ini ditunjukkan pada
contoh pencacah riple pada gambar 2.12
Gambar 2.12
Pencacah biner ripple empat keluaran
Diagram pewaktu pencacah biner ripple ditunjukkan pada gambar 2.13,dimana panah pada diagram waktu menunjukan penyebab dan hasilnya. Hal inimununjukan bagaimana bentuk gelombangnya dapat menunjukan cara
pencacahannya dari LSB (Louwest Significant Bit) sampai MSB (Most Signoficant Bit).Penggunaan pencacah ripple ini sangat luas, setiap IC terdiri atas empat
master-slave flip-flop dan gerbang reset nol. Karena harganya murah danserbaguna, pencacah ripple sangat berguna bagi sistem instrumentasi terutama
sebagai pembagi frekuensi
QD
> Clk
Q
QD
> Clk
Q
QD
> Clk
Q
QD
> Clk
Q
QD
A
QA
B
QB
C
QC
D
5/11/2018 Fisika Bisman2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/fisika-bisman2 12/21
© 2003 D ig i t i zed by USU d ig i ta l l i b r a r y 12
Gambar 2.13
Diagram pewaktu dan hasil cacahan pencacah biner empat bit
2.6 Register Geser Register geser adalah suatu rangkaian yang menggunakan flip-flop yang
saling disambung secara seri sehingga setiap bit yang disimpan di keluaran Q digeserke flip-flop berikutnya. Pergeseran bit ini terjadi pada setiap pulsa clock. Pulsa-pulsaclock tersebut dikirim kesemua flip-flop dalam register, sehingga operasinya berjalan
secara sinkron. Flip-flop jenis apapun yang operasinya sesuai (terpicu tepian) dapat
dipakai.Register merupakan blok logika yang sangat penting dalam kebanyakan
sistem digital. Register sering digunakan untuk menyimpan (sementara) informasi
biner yang muncul pada keluaran sebuah matrik pengkodean. Disamping itu, registersering digunakan untuk menyimpan (sementara ) data biner yang sedang dikodekan.
Maka register membentuk suatu kaitan yang sangat penting antara sistem digitalutama dan kanal-kanal keluaran.
Register yang paling sederhana terdiri dari satu flip-flop saja, yang berartihanya dapat menyimpan data terdiri suatu bit bilangan biner saja yaitu 0 atau 1 oleh
sebab itu untuk menyimpan data yang terdiri empat bit bilangan biner maka
diperlukan empat buah flip-flop.Register geser merupakan kelas komponen yang sangat penting dalam semua
tipe rangkaian digital. Karena keluaran flip-flop diubah hanya oleh pulsa clock yang
datang sesudah masukan berubah, maka penghilangan pulsa clock (tegangan catu
D C B A
0 0 0 00 0 0 10 0 1 0
0 0 1 10 1 0 00 1 0 10 1 1 0
0 1 1 11 0 0 01 0 0 11 0 1 0
1 0 1 11 1 0 01 1 0 11 1 1 0
1 1 1 1
MSB LSB
QC
QD
QB
QA
Bentuk pulsa
Hasil
cacahan
5/11/2018 Fisika Bisman2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/fisika-bisman2 13/21
© 2003 D ig i t i zed by USU d ig i ta l l i b r a r y 13
tetap ada) tidah mengubah keluaran flip-flop selama kondisi ini terjaga. Karena itu,
setiap flip-flop dapat dipakai untuk menyimpan digit biner (bit) selama daya masih
dikenakan dan pulsa-pulsa clock ditahan. Seperangkat bit dapat disimpan dalamregister, dengan satu flip-flop untuk setiap bit. Register geser mempunyai empat tipedasar, yaitu :
2.6 .1 . SI SO (Ser ia l I n Ser ia l Out )
` Pada tipe ini data dimasukkan bit demi bit mulai dari flip-flop yang palingujung dan digeser sampai semuanya terisi. Pergeseran data diatur oleh sinyal clock
tiap kali data dimasukkan satu persatu. Cara menyimpan data secara sejajar, semuabagian register atau masing-masing flip-flop akan dimuati pada saat yang
bersamaaan. Seperti yang terlihat pada gambar 2.14. dimana pada gambar tersebut
register geser menggunakan flip-flop tipe D.
Gambar 2.14. Rangkaian Register Geser tipe SISO menggunakan flip-flop tipe D
Tegangan logika masukan diumpankan ke dalam register geser pada setiappulsa clock, dan dapat berubah pada waktu diantara pulsa-pulsa clock. Sesudah
sejumlah pulsa clock yang sama dengan jumlah flip-flop dalam register, dikeluaran
terdapat bit yang sama dengan bit pertama kali masuk tadi. Register SISO yangdipakai dengan cara ini dapat bertindak sebagai tundaan waktu, dimana bit
dikeluaran tertunda selama beberapa pulsa clock (Sama dengan jumlah flip-flop)
2.6 .2 . PI PO (Para l le l I n Para l le l Out ) Register geser PIPO diperlihatkan pada gambar 2.15. dengan menggunakan
flip-flop tipe D. Pada cara ini semua bagian register atau masing-masing flip-flop diisi
pada saat yang bersamaaan atau output masing-masing flip-flop akan respon sesuaidata pada saat yang sama setelah diberikan sinyal input kontrol, dan biasanya
menggunakan terminal set/reset bukan dengan pemberian clock.
D D DD QA QB QC QD
Clk Clk Clk Clk > > > >
Serial Data In Serial Data Out
Clock
5/11/2018 Fisika Bisman2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/fisika-bisman2 14/21
© 2003 D ig i t i zed by USU d ig i ta l l i b r a r y 14
Gambar 2.15. Rangkaian Register Geser tipe PIPO menggunakan flip-flop tipe D.
Jika tidak ada pulsa clock yang dikenakan, bit tidak digeserkan dan
pembacaan di terminal Q adalah sama dengan apa yang dimasukkan. Pemakaianregister ini adalah metode yang menyenangkan untuk menyimpan beberapa bit
secara sementara. Jika diberi pulsa clock, setiap bit akan digeserkan satu tempat
pada setiap pulsa clock.
2.6 .3 .PI SO (Para l le l I n Ser ia l Out )Register ini memungkinkan kita dapat meengirim data secara paralel input
melalui satu saluran dengan output serial seperti yang terlihat pada gambar 2.16dibawah ini.
D D DD QA QB QC QD
Clk Clk Clk Clk > > > >
Paralel Data Out
Clock
QA QB QCQD
Clr Clr Clr Clr
PRE PRE PRE PRE
Load
5/11/2018 Fisika Bisman2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/fisika-bisman2 15/21
© 2003 D ig i t i zed by USU d ig i ta l l i b r a r y 15
Gambar 2.16 Rangkaian register geser tipe PISO menggunakan flip-flop tipe D
Jenis flip-flop yang digunakan adalah J-K flip-flop atau flip-flop yangdilengkapi denga input preset dan input preclear. Pemasukan data dilakukan melalui
input Preset. Data kemudian digeser keluar satu bit pada saat ketika diberikan pulsaclock. Hal ini memungkinkan data yang disajikan dalam bentuk paralel (beberapa
saluran pada saat yang sama)) dapat diubah menjadi bentuk serial (bit demi bit)
untuk dipancarkan melalaui satu saluran.
2.6 .4 S I PO (Ser ia l in Para l le l Out )
Register serial in parallel out (SIPO) merupakan kebalikan dari register PISO,
jika seperti yang terlihat pada gambar 2.17 dibawah ini.
Gambar 2.17. Rangkaian register geser tipe SIPO menggunakan flip-flop tipe D
Dalam tipe ini, data disajikan satu bit pada satu saat lalu digeser masuk padasetiap pulsa clock. Sesudah seperangkat pulsa clock lengkap, register menjadi penuh
dan kandungannya dapat dibaca diterminal Q atau dikeluarkan melalui seperangkat
saluran paralel. Dalam pengertian ini, dikeeluarkan berarti bahwa bit-bit tersebut
D D DD QA QB QC QD
Clk Clk Clk Clk > > > >
Serial Data In
Paralel Data Out
Clock
QA QB QCQD
D D DD QA QB QC QD
Clk Clk Clk Clk > > > >
Serial Data Out
Clock Clr Clr Clr Clr
PRE PRE PRE PRE
Load
A B C D
5/11/2018 Fisika Bisman2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/fisika-bisman2 16/21
© 2003 D ig i t i zed by USU d ig i ta l l i b r a r y 16
dapat dipakai untuk mengoperasikan gerbang atau rangkaiaan lain, sementara
registernya sendiri tidak mengalami perubahan karena tindakan ini. Dengan
menggunakan register SIPO, bit-bit data yang sudah dipancarkan secara berurutandari sebuah saluran dapat dikumpiulkan hingga membentuk satu ‘kata’ dari beberapabit.
2.6.5. IC 74 194
Register dua arah ini dirancang untuk menggabungkan secara nyata semuasifat yang mungkin digabungkan dalam satu register geser. Rangkaian berisi 45
gerbang ekivalen dan mempunyai masukan paralel, keluaran paralel, masukan serigeser ke kiri dan geser ke kanan., masukan kendali mode-operasi, dan garis hapus
penolak langsung. Register mempunyai empat mode operasi yang berbeda, yaitu:
• Beban Paralel (seluruh sisi)
• Geser ke kanan (dalam arah QA menuju QD)• Geser ke kiri (dalam arah QD menuju QA)
• Detak terhalang (tidak mengerjakan sesuatu)Konfigurasi Pin dari IC 74194 serta tabel kebenaranya dapat dilihat pada gambar
2.18 dibawah ini.
1
2
3
4
5
6
7
8 9
10
11
12
13
14
15
16 Vcc
QA
QB
QC
QD
Detak
S1
S0Gnd
A
B
C
D
Seri Input(geser Kiri)
Hapus
Seri Input(geser Kanan)
Gambar 2.18 Konfigurasi pin IC 74194
5/11/2018 Fisika Bisman2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/fisika-bisman2 17/21
© 2003 D ig i t i zed by USU d ig i ta l l i b r a r y 17
Tabel kebenaran IC 74194
INPUT OUTPUT
MODE SERI PARALEL
HAPU
SS1 S2
DETAK LEFT
RIGHT
A B C D QA QB QC QD
L
H
H
H
H
H
H
H
X X
X X
H H
L H
L H
H L
H L
L L
X
L
X
X X
X X
X X
X H
X L
H L
L X
X X
X X X X
X X X X
a b c d
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
L L L L
QA0 QB0 QC0 QDO
a b c d
H QAN QBN QCN
L QAN QBN QCN
QBN QCN QDN H
QB0N QCN QDN L
QA0 QB0 QC0 QDO
H = tingkat tinggi
L = tingkat rendahX = sembarang ( sembarang masukan, termasuk transisi)
= transisi dari taraf rendah ke tinggi
a,b,c,d = taraf status stasioner di jalan masukan A,B,C,D
QAO, QB0, QC0, QD0 = taraf QA, QB, QC, QD sebelum terjadi kondisi jalan masukan
status stasioner yang ditunjukkan.QAN, QBN, QCN,QDN = tarar QA, QB, QC,QD sebelum transisi lonceng paling akhir.
BAB IIITUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
3.1. Tujuan PenelitianMerancang desain dasar rangkaian PROM dengan sistem PLA serta
mengkonstruksikanya sebagai alat pengendali papan reklame dengan membuat
sendiri rangkain PROM sistem PLA-nya.
3.2. Manfaat P enelitianDengan membuat rangkaian seperti pada rangkain penelitian ini maka
tampilan karakter yang ditampilkan pada display dapat diganti setiap saat tanpa ada
harus mengganti peralatan yang digunakan, sehingga sangat menghemat dana jikakareakter yang ingin ditampilkan sering dirombak.
5/11/2018 Fisika Bisman2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/fisika-bisman2 18/21
© 2003 D ig i t i zed by USU d ig i ta l l i b r a r y 18
BAB IVMETODE P ENELITIAN
4.1. Desain PenelitianDesain penelitian adalah sebagai berikut
Gambar 4.1 Diagram Blok
4.2. Metode Pengambilan DataBila rangkaian kontrol alamat mendapat clock maka rangkaian kontrol alamat
akan mengirim alamat sesuai dengan jumlah pulsa yang diterimanya dari clock ke
PROM sisem PLA. Kemudian PROM akan mengeluarkan data yang disimpannyasesuai dengan alamat yang diterimanya dari kontrol alamat, data yang disimpan di
tampilkan di 7 segmen berupa hexadesimal. Data yang dikeluarkan oleh PROM akanditangkap oleh Shift Register yang dikontrol dengan pulsa clock cepat, yang
kemudian datanya ditampilkan di display LED berbentuk karakter.
BAB VHASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil P engamatanHasil pengamatan diperoleh dengan menyimpan sutu kalimat pada PROM
kemudian menampilkannya pada display, dalam penelitian ini disimpan data dalamPROM untuk membentuk kalimat “ DIGITAL” yang digeser kekanan, dimana data
yang harus disimpan dalam PROM adalah sebagai berikut :
PROMSistem
PLA
Clock
Rangkaian
Kontrol
Shift
Register
DisplayMatrik LED
5/11/2018 Fisika Bisman2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/fisika-bisman2 19/21
© 2003 D ig i t i zed by USU d ig i ta l l i b r a r y 19
Tabel 4.1 Data PROM untuk membentuk karakter “DIGITAL”
D0 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 HEXADESIMAL
011
1
10
1
001
0
00
1
000
1
01
1
100
1
00
01
10
0
00
0
0
10
1
00
10
00
1
000
1
01
0
010
1
00
10
10
0
00
0
0
10
1
00
10
00
1
00
01
01
0
01
01
01
00
100
00
0
0
10
1
11
10
00
1
00
01
01
1
01
01
01
00
100
00
0
0
10
1
00
10
00
1
00
01
00
0
01
01
01
00
100
00
0
0
101
00
10
0
01
00
01
0
00
01
01
01
00
100
00
0
0
101
00
10
0
01
00
01
0
00
01
01
0
010
100
00
0
0
101
11
10
1
11
11
01
0
11
10
01
0
001
100
00
8080
80
FF00FF
1111
FF00
01
01FF
0101
00FF
00
F191
817E
00FF
00
3C4281
FF0000
5.2. PembahasanMaka untuk membuat supaya PROM menyimpan data seperti diatas maka
saklar pada matrik OR pada PROM harus terhubung seperti pada gambar dibawah
ini:
5/11/2018 Fisika Bisman2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/fisika-bisman2 20/21
© 2003 D ig i t i zed by USU d ig i ta l l i b r a r y 20
Gambar 4.1 PROM sistem PLA yang menimpan data berbentuk karakter “DIGITAL”
Tiap-tiap alamat mengeluarkan 8 bit data yang kemudian disusun untuk
membentuk suatu kalimat/karakter dengan menggunakan register geser sebagaipenyimpan sementara yang kemudian data yang disimpan digeser ke register
berikutnya sehingga pada matrik LED tampak menjadi membentuk suatu karakteryang bergerak, sehingga dapat digunakan sebagai papan reklame yang datanya
dapat dirobah setiap saat dengan hanya menggeser saklar,dan tampilanya dapatdibuat menarik.
Y0Y1
Y2Y3
Y4Y5
Y6Y7
Y8
Y9Y10
Y11
Y12
Y13
Y14
Y15
Y0Y1
Y2
Y3Y4
Y5
Y6Y7
Y8
Y9Y10
Y11
Y12
Y13
Y14
Y15
A
B
C
D
G1
G2
G2
G2
D
C
B
A
A0
A1
A2
A3
Y0
Y1
D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7D0
5/11/2018 Fisika Bisman2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/fisika-bisman2 21/21
© 2003 D ig i t i zed by USU d ig i ta l l i b r a r y 21
BAB VIKESIMPULAN DAN SARAN
5.1. KESIMPULANBerdasarkan hasil percobaan peralatan maka dapat diambil kesimpulan :
1. Peralatan PROM sistem PLA yang digunakan mempunyai data yang dapat dirubah
dengan hanya memindahkan saklar/jumper, sehingga data dapat ditukar tanpaharus menggantikan peralatan/IC.
2. PROM yang dirancang hanya dapat menyimpan 32 alamat, yaitu alamat 00-1Fhkarena hanya menggunakan dua buah dekoder yang digandengkan.
3. Rancangan yang telah dibuat dapat menampilkan data PROM dalam bentukkarakter yang bergerak dengan menggunakan register geser dan telah bekerja
dengan baik.
5.2. SARAN-SARAN
1. Karena dalam penelitian ini penulis hanya menggunakan dua buah dekoder
sehingga hanya dapat menyimpan 32 alamat, maka penulis menyarankan agardikembangkan lagi menjadi lebih besar lagi dengan menggandengkan lebih
banyak dekoder lagi.
2. Tampilan matrik LED dikontrol dari register geser sehingga membutuhkan banyakIC register geser, maka penulis menyarankan agar tampilan data dapat dibuat
dengan metode lain yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
1. David Bucchlah, Wayne McLahan, “Applied Electronic Instrumentation And
Measurment”, MacMilian Publishing Company, 1992
2. Ian Robertson Sinclair, Suryawan,” Panduan Belajar Elektronik Digital”, ElexMedia Komputindo, Jakarta, 1993
3. Sutrisno,”Rangkaian Digital dan Rancangan Logika”, Erlangga, Jakarta, 19904. K.F. Ibrahim,”Teknik Digital”, Andi Offset , Jakarta, 1996
5. Hodges D. , Jacson, Nasution S.” Analisa dan Desain Rangkaian TerpaduDigital”, Erlangga, Jakarta, 1987
6. Sutanto,” Rangkaian Elektronika “, F. Teknik UI, UI-Press, 1994
7. Tokheim. R., “Elektronika Digital”, Edisi Kedua, Erlangga, Jakarta, 19958. Sofyan H. Nasution, “Analisa dan Desain Rangkaian Terpadu Digital”, Penerbit
Erlangga, Jakarta, 19879. Sendra, Smith, Keneth C.,” Rangkaian Mikroelektronika”, Penerbit Erlangga,
Jakarta, 198910. Neil, Weste, Kamran Enshroghia,” Principles of CMOS VLSI Design”, Univercity
of Adelaide, Australia.