fisika
DESCRIPTION
pengukuranTRANSCRIPT
![Page 1: fisika](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082419/5452c6d3b1af9f054e8b4714/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB 8
Soal Aktivitas Kelas2. Pilih topik dari suatu mata pelajaran, dan tentukan kelasnya. Pilih dari Exhibit 8-4
semua metode mungkin anda gunakan untuk mengajarkannya. Kemudian
menunjukkan 10 metode yang paling penting ?
Penyelesaian:
Sumber dan metode mengajar menurut Pratt di Exhibit 8-4, metode yang paling penting yaitu
1. metode studi kasus (case study method),
2. metode demonstrasi (demonstration method)
3. metode diskusi (discussion method)
4. metode percobaan (experiment method)
5. metode jigsaw (jigsaw method)
6. metode bermain (game method)
7. metode kuis (quiz method/STAD)
8. metode pengalaman kehidupan nyata (real-life experiment method)
9. metode kompetisi tim (team competition method)
10. metode tim mengajar (team teaching method)
Dari 10 metode yang paling penting menurut Pratt di Exhibit 8-4 maka salah satu
metode yang saya gunakan dalam topik Hukum Newton pada kelas X SMA yaitu metode kuis
/ quiz method / STAD (Student Teams – Achievement Divisions). Langkah-langkahnya sebagai
berikut:
MODEL STUDENT TEAMS – ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)
Siswa dikelompokkan secara heterogen kemudian siswa yang pandai menjelaskan
anggota lain sampai mengerti. Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen (campuran menurut
prestasi, jenis kelamin, suku, dll.).
![Page 2: fisika](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082419/5452c6d3b1af9f054e8b4714/html5/thumbnails/2.jpg)
2. Guru menyajikan pelajaran.tentang hukum newton
3. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota kelompok.
Anggota yang tahu menjelaskan kepada anggota lainnya sampai semua anggota dalam
kelompok itu mengerti.
4. Guru memberi kuis / pertanyaan tentang hukum newton kepada seluruh siswa. Pada
saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu.
5. Memberi evaluasi.tentagn hukun newton
6. Penutup.
![Page 3: fisika](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082419/5452c6d3b1af9f054e8b4714/html5/thumbnails/3.jpg)
BAB 8
Soal Diskusi Kelas
2. Diskusikan metode yang anda gunakan dalam topik yang di rancang untuk merubah
sikap siswa terhadap : (i) Merokok, (ii) Obat (iii) Membuang sampah sembarangan
Penyelesaian:
Mengunakan Metode Diskusi dengan Model Pembelajaran Terpadu IPA
DenganTema : Rokok dan Kesehatan
A. Standar Komptensi:
Materi dan Perubahannya (4): Memahami kegunaan bahan kimia dalam kehidupan
Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan (1): Memahami berbagai sistem dalam
kehidupan manusia
B. Komptensi Dasar dan Contoh Indikator:
Materi dan Perubahannya (4.5) :
Menghindarkan diri dari pengaruh zat adiktif dan psikotropika
Menjelaskan dampak negatif rokok bagi kesehatan, ekonomi, dan sosial.
Menjelaskan cara menghindarkan diri dari rokok
Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan (1.5):
Mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan
Menjelaskan proses inspirasi dan ekspirasi pada proses pernapasan
Mendata contoh kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan yang biasa dijumpai
dalam kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasinya
C. Tujuan :
Setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar, peserta didik mampu:
![Page 4: fisika](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082419/5452c6d3b1af9f054e8b4714/html5/thumbnails/4.jpg)
1. Mengidentifikasi kandungan yang berbahaya dalam rokok dan pengaruhnya tehadap
kesehatan, ekonomi, dan sosial
2. Mengindarkan diri dari pengaruh rokok
3. Mendeskripsikan penyakit pada sistem pernapasan yang disebabkan olah rokok
D. Pendekatan dan metode pembelajaran :
Pendekatan : Kontekstual
Metode : Diskusi
E. Langkah Pembelajaran
Pengetahuan Prasyarat: Kandungan zat yang terdapat dalam rokok dan zat adiktif
lainnya
Tahap Kegiatan Kegiatan
Kegiatan Awal Mengadakan tanya jawab dengan anak tentang “siapa yang
merokok, ciri-ciri fisik perokok, dan pengaruhnya terhadap
kesehatan
Kegiatan Inti A. Guru memberikan tugas ke peserta didik secara berkolompok
untuk mengidentifikasi zat adiktif dalam rokok berdasarkan
buku-buku IPA atau sumber lainnya
B. Peserta didik mendiskusikan cara pencegahan dan akibat
penggunaan zat adiktif dan psikotropika
C. Peserta didik mendiskusikan penyakit pada pernapasan yang
disebabkan oleh rokok
D. Secara bekelompok peserta didik mempresentasikan hasil
diskusi di depan kelas, dan kelompok lain menanggapinya
Kegiatan
Akhir/Penutup
A. Peserta didik membuat kesimpulan dari hasil diskusi yang
sudah dipresentasikan dan membuat leaflet
Contoh kesimpulan:
zat adiktif adalah kelompok zat atau obat-obat keras yang
mempengaruhi susunan saraf pusat, dan dapat
menimbulkan ketergantungan dalam jangka panjang.
contoh zat adiktif adalah rokok, kopi, minuman keras
![Page 5: fisika](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082419/5452c6d3b1af9f054e8b4714/html5/thumbnails/5.jpg)
rokok mengandung nikotin dalam tembakaunya dan asap
hasil pembakaran mengandung gas CO2, CO yang
membahayakan kesehatan
kopi, mengandung kafein yang dapat menimbulkan
ketergantungan
minuman keras adalah semua jenis minuman yang
mempunyai kandungan alkohol
akibat rokok, kopi, dan minuman keras bagi kesehatan
diantaranya adalah:
1. asap rokok mengandung zat-zat penyebab kanker
2. rusaknya alveoli dalam paru-paru, karena endapan
nikotin yang masuk bersama asap rokok,
menyebabkan darah tidak dapat mengikatt oksigen
(O2) dengan sempurna
3. bronkitis, merupakan peradangan pada bronkus atau
saluran pernapasan yang terinfeksi oleh bakteri.
Karena nikotin yang dihasilkan oleh rokok
memperlemah syaraf bronkus sehingga mudah
terkena infeksi
4. Jantung koroner, disebabkan oleh penimbunan
lemak di dalam pembuluh darah. Nikotin
mempengaruhi kerja lemak sehingga terjadi
penimbunan lemak dalam pembuluh darah,
sehingga terjadi penyempitan pembuluh darah
5. imsomnia, atau sulit tidur disebabkan oleh kafein
yang berlebihan
6. penyakit kekurangan gizi, disebabkan oleh alkohol
karena sifat alkohol yang menghalangi penyerapan
zat gizi. Pemakaian alkohol yang berlebihan
menyebabkan timbulnya komplikasi pada hati,
![Page 6: fisika](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082419/5452c6d3b1af9f054e8b4714/html5/thumbnails/6.jpg)
muntah darah, atau gangguan fungsi hati, koma dan
bahkan meninggal dunia secara mendadak.
Obat-obat psikotropika mempunyai pengaruh pada
susunan syaraf pusat
Ciri-ciri fisik korban ketergantungan zat adiktif dan
psikotropika diantaranya adalah sebagai berikut:
Jenis zat akdiktif dan obat psikotropika dan ciri-ciri korban
Opioda
Sembelit
Mengurangi nafsu makan
Ganja
Menurunkan kekebalan tubuh
Mengganggu keterampilan berbicara, membaca, dan
berhitung
Keracunan pada janin
Menimbulkan bronkitis
Kokain
Menimbulkan gangguan pada jantung
Amfetamin
Menimbulkan gangguan pada jantung
F. Penilaian Pertemuan I .
1. Teknik : Tugas
2. Bentuk Instrumen : Hasil diskusi
3. Soal/Instrumen :
a. Materi presentasi
![Page 7: fisika](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082419/5452c6d3b1af9f054e8b4714/html5/thumbnails/7.jpg)
Leaflet pangaruh zat adiktfif dan obat psikotropika bagi kesehatan
G. Sumber belajar: buku IPA
Bab 8
Soal Private review
3. Pertimbangkan 10 prinsip pembelajaran yang diadaptasi dari Wheeler (1967).
Bagaimana anda menggunakan prinsip-prinsip ini untuk meningkatkan pembelajaran
siswa?
Penyelesaian
Menurut saya dalam menggunakan 10 prinsip pembelajaran yang diadaptasi dari Wheller
untuk dapat meningkatkan pembelajaran siswa yaitu dengan metode kooperatif tipe CIRC
(Cooperative Integrated Reading And Composition) dengan penjelasan sebagai berikut:
MODEL KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIFE INTEGRATED READING
AND COMPOSITION) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
PADA POKOK BAHASAN HUKUM NEWTON
Latar Belakang Masalah
Tujuan pendidikan pada hakekatnya adalah suatu proses terus menerus manusia untuk
menanggulangi masalah-masalah yang dihadapi sepanjang hayat karena itu siswa harus benar-
benar dilatih dan dibiasakan berpikir secara mandiri. Fisika merupakan pengetahuan yang
mempunyai peran sangat besar baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam
pengembangan ilmu pengetahuan lain. Dengan adanya pendidikan fisika disekolah dapat
mempersiapkan anak didik agar menggunakan fisika dalam kehidupan sehari-hari dan di
dalam menghadapi ilmu pengetahuan lain.
Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dan mencapai sumber daya manusia
yang berkualitas sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan secara nasional, perlu
dilaksanakan sistem penilaian hasil belajar yang baik dan terencana. Sistem penilaian tersebut
![Page 8: fisika](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082419/5452c6d3b1af9f054e8b4714/html5/thumbnails/8.jpg)
tidak saja dilaksanakan di tingkat nasional, provinsi maupun kabupaten, namun juga di tingkat
sekolah perlu diperhatikan dan dilaksanakan dengan baik. Adapun untuk mata pelajaran fisika,
penilaian diarahkan untuk mengukur kemampuan, diantaranya:
1. Pemahaman konsep. Siswa mampu mendefinisikan konsep, mengidentifikasi dan
memberi contoh atau bukan contoh dari konsep;
2. Prosedur. Siswa mampu mengenali prosedur atau proses menghitung yang benar dan
tidak benar
3. Komunikasi. Siswa mampu menyatakan dan menafsirkan gagasan matematika secara
lisan, tertulis atau mendemonstrasikan;
4. Penalaran. Siswa mampu memberikan alasan induktif dan deduktif sederhana;
5. Pemecahan masalah. Siswa mampu memahami masalah, memilih strategi penyelesaian
dan menyelesaikan masalah
Pada pembelajaran ini lebih ditekankan hanya untuk mengukur kemampuan
pemecahan masalah. Indikasi pemecahan masalah dalam pembelajaran fisiksa adalah agar
siswa mampu memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupannya. Dengan mempelajari
fisika siswa selalu dihadapkan kepada masalah fisika yang terstruktur, sistematis dan logis
yang dapat membiasakan siswa untuk mengatasi masalah yang timbul secara mandiri dalam
kehidupannya tanpa harus selalu meminta bantuan kepada orang lain.
Kemampuan pemecahan masalah fisika pada siswa dapat diketahui melalui soal-soal
yang berbentuk uraian, karena pada soal yang berbentuk uraian kita dapat melihat langkah-
langkah yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan suatu permasalahan, sehingga
pemahaman siswa dalam pemecahan masalah dapat terukur. Bentuk lain soal pemecahan
masalah yang difokuskan pada pembelajaran ini adalah soal cerita. Berdasarkan buku-buku
penunjang pelajaran fisika yang mengacu pada kurikulum, banyak dijumpai soal-soal yang
berbentuk soal cerita hampir pada setiap materi pokok. Menurut Suyitno (2005:1) soal cerita
merupakan soal yang dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari (Contextual Problem). Soal cerita
dalam kehidupan sehari-hari lebih ditekankan kepada penajaman intelektual anak sesuai
dengan kenyataan yang mereka hadapi. Namun kenyataannya banyak siswa yang mengalami
kesulitan dalam memahami arti kalimat-kalimat dalam soal cerita, kurang mampu memisalkan
apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan, kurang bisa menghubungkan secara fungsional
![Page 9: fisika](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082419/5452c6d3b1af9f054e8b4714/html5/thumbnails/9.jpg)
unsur-unsur yang diketahui untuk menyelesaikan masalahnya, dan unsur mana yang harus
dimisalkan dengan suatu variable
Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran ini yaitu untuk mengetahui keefektifan penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and
Composition) terhadap kemampuan pemecahan masalah pada pokok bahasan hukum newton.
Manfaat pembelajaran
Manfaat penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC bagi guru dan siswa
yaitu:
a. Dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe CIRC, dapat mengasah dan
mengembangkan kemampuan berfikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan
masalah
b. Dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe CIRC, dapat mengembangkan
rasa kebersamaan dan kerjasama siswa dengan siswa lain.
c. Dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe CIRC, siswa lebih tertantang
pada persoalan-persoalan fisika.
d. Dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe CIRC, siswa dapat terlibat
secara aktif karena belajar merupakan kegiatan aktif. Oleh karena terkadang memunculkan
perbedaan rekasi siswa pada situasi belajar yang sama.
e. Dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe CIRC, siswa mudah
memahami apa yang ia pelajari maka belajar akan lebih efisien selain itu belajar akan
efektif karena mendapatkan penguatan sesegara mungkin.
f. Dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe CIRC, maka belajar dapat
meningkat ketika mendapatkan tanggapan pada situasi kelas secara teratur dan berulang-
ulang.
g. Dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe CIRC, siswa dapat memahami
perbedaan-perbedaan individu baik minat maupun kebutuhan sosial maka siswa belajar
mengintegrasikan diri dari perbedaan-perbedaan tersebut. Selain itu dalam proses
![Page 10: fisika](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082419/5452c6d3b1af9f054e8b4714/html5/thumbnails/10.jpg)
pembelajaran siswa harus dapat menemukan persamaan sebagai suatu indikasi transfer
persamaan dan situasi belajar yang berbeda dapat diterima oleh siswa.
h. Dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe CIRC, motivasi dan norma
sosial sebagai suatu acuan untuk meningkatkan keterampilan memilih strategi
pembelajaran bervariasi yang dapat memperbaiki sistem pembelajaran sehingga
memberikan layanan terbaik bagi siswa karena belajar sangat dipengaruhi oleh kedua hal
tersebut.
i. Dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dapat menumbuhkan
suatu pernyataan bahwa belajar adalah multipel dan berkelanjutan meski hanya satu hasil
belajar yang menjadi fokus utama namun hal ini dapat mengembangkan kemampuan siswa
secara efektif.