(final) pkm ian jabon
TRANSCRIPT
-
8/3/2019 (Final) PKM ian Jabon
1/15
1
A. JUDUL PROGRAM
Usaha Budidaya Jabon (Anthocephalus cadamba Roxb. Miq) dengan
Memanfaatkan Sludge Pabrik Kopi Sebagai Bahan Campuran Media Semai
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Guna menjamin ketersediaan bahan baku industri hasil hutan, pemerintah
mempersiapkan pembangunan hutan tanaman seluas 10,37 juta hektar dengan
harapan dapat menyumbang pasokan kayu yang cukup untuk industri kehutanan.
Untuk mengantisipasi masalah tersebut diperlukan pengetahuan tentang pemilihan
jenis-jenis pohon yang akan dikembangkan (Pratiwi 2003). Jabon (Anthocephalus
cadamba Roxb. miq) merupakan jenis tanaman lokal Indonesia yang dapat
direkomendasikan untuk pembangunan hutan tanaman.
Pohon jabon memiliki prospek yang cukup baik karena tergolong jenis
pohon yang cepat tumbuh, dapat tumbuh diberbagai tipe tanah, prospek
pemasarannya cukup tinggi dengan sistem silvikultur yang mudah dan telah
diketahui. Jabon memiliki peran yang cukup tinggi pada masa yang akan datang
terutama jika pasokan kayu dari hutan alam untuk industri dan untuk kayu
pertukangan mulai menurun (Pratiwi 2003).
Agroindustri telah mengalami perkembangan pesat yang diikuti pula
dengan peningkatan limbah. Pendayagunaan limbah merupakan salah satu
alternatif yang dapat mengurangi dampak negatif limbah, juga memberikan hasil
samping yang bernilai ekonomi (Suhirman et al 1993). Dalam kegiatan ini
digunakan pupuk organik yang berbahan dasar sludge kopi dari pabrik pengolahan
kopi bubuk instan, sludge kopi yang ada tidak banyak dimanfaatkan padahal
sludge kopi ini masih banyak mengandung unsur-unsur penting yang dibutuhkan
tanaman seperti nitrogen (N) dan C organik. Dengan pemberian sludge kopi di
tingkat semai dengan dosis yang tepat diharapkan dapat meningkatkan
pertumbuhan jabon dan meningkatkan pertumbuhan mikoriza alami.
Mikoriza memberikan keutungan-keuntungan bagi tanaman yaitu dalam
menyerap unsur hara dari tanah yang tidak subur dari pada tanaman yang akarnya
tidak terinfeksi (Hapsari 2001), menahan serangan pathogen akar dan
meningkatkan ketahanan pangan terhadap kekeringan (Kuswanto 1990).
-
8/3/2019 (Final) PKM ian Jabon
2/15
2
Berdasarkan hasil penelitian Hildalita (2009), analisis sidik ragam
pemberian sludge kopi memberikan pengaruh yang berbeda-beda terhadap
pengaruh pertumbuhan semai jabon. Secara umum semua perlakuan yang diteliti
Hildalita (2009) dapat memberikan pengaruh pertumbuhan dan kualitas bibit
jabon menjadi lebih baik, hanya saja pengaruh dari pertumbuhannya berbeda-beda
dari setiap perlakuan yang diberikan. Dari dasar tersebut, tim penulis akan
mencoba mengembangkan usaha bibit jabon dengan memanfaatkan sludge kopi
sebagai pengganti pupuk organik.
C. PERUMUSAN MASALAH
Agroindustri telah mengalami perkembangan yang pesat sehingga mampu
berperan dalam perkembangan industri nasional. Peningkatan agroindustri akan
diikuti dengan peningkatan limbah, sehingga upaya pengolahan limbah agar layak
buang patut mendapat perhatian. Pendayagunaan limbah menjadi salah satu
alternatif. Proses alternatif ini selain berguna untuk menanggulangi dampak
negatif limbah, juga memberikan hasil samping bernilai ekonomis (Suhirman et
al, 1993).
Industri pangan merupakan industri yang bersifat mengolah dan
mengawetkan makanan dan minuman yang berasal dari hasil-hasil sektorpertanian dalam arti yang luas. Pada umumnya limbah industri pangan tidak
membahayakan kesehatan masyarakat, karena tidak terlibat langsung dalam
perpindahan penyakit. Pengetahuan mengenai sifat-sifat limbah industri pangan
akan sangat membantu dalam penetapan metode penanganan dan atau
pembuangan limbah yang efektif. Limbah padat dengan kadar organik tinggi
cocok untuk pembakaran atau pemupukan (Jenie dan Rahayu, 1993). Salah
satunya adalah sludge pabrik kopi instan yang sampai saat ini belum banyak
dikelola dan dimanfaatkan. Berdasarkan hasil penelitian Hildalita (2009),
penggunaan sludge kopi dalam produksi semai jabon dapat meningkatkan
pertumbuhan semai jabon. Selain itu pemberian ini juga cenderung meningkatkan
persen infeksi akar semai jabon oleh Fungi Mikoriza Arbuskula yang tumbuh
secara alami.
D. TUJUAN PROGRAM
1. Menumbuh kembangkan semangat kewirausahaan dengan memanfaatkan
sludge pabrik kopi dalam produksi semai jabon.
-
8/3/2019 (Final) PKM ian Jabon
3/15
3
2. Mengembangkan suatu sistem pengolahan limbah industri pangan yang telah
berhasil diterapkan pada limbah pertanian.
3. Menganalisis strategi pasar tentang penjualan bibit jabon sebagai kebutuhan
untuk perkembangan hutan tanaman di Indonesia.
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah memberikan alternatif
suatu proses pengolahan limbah industri pangan yang dapat meningkatkan
intelektualitas dan jiwa kewirausahaan mahasiswa. Selain itu juga menghasilkan
nilai ekonomis dari kegiatan pengolahan limbah tersebut. Dengan memberikannya
pada semai jabon, diharapkan tanaman jabon dapat terpenuhi kebutuhan bahan
organiknya sehingga dapat menjadi bibit yang unggul.
F. KEGUNAAN PROGRAM
1. Bagi Perguruan Tinggi
Pemanfaatkan sludge kopi sebagai bahan campuran media tanam pada
persemaian jabon akan memicu intelektualitas mahasiswa dalam menciptakan
sebuah inovasi yang mendukung lingkungan hidup dengan mengembangkan
usaha di bidang kehutanan. Kondisi seperti ini dapat menimbulkan iklim
kompetitif dikalangan mahasiswa untuk bersaing melalui pengembanganintelektualitas, sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan kualitas
perguruan tinggi.
2. Bagi Mahasiswa
Pelaksanaan program ini menuntut mahasiswa untuk dapat bekerja dalam
tim. Program ini akan menambah wawasan dan pengalaman mahasiswa dalam
menerapkan sistem pengelolaan limbah industri pangan yang sederhana yang
berhasil guna. Program ini dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada
mahasiswa, dan peka terhadap tuntutan konsumen khususnya dalam bidang
kehutanan.
3. Bagi Masyarakat
Adanya inovasi ini akan membantu konsumen dalam memenuhi
kebutuhan bibit jabon untuk perkembangan hutan tanaman rakyat di Indonesia.
Selain itu, penggunaan sludge kopi ini diharapkan dapat membuka lapangan kerja
bagi masyarakat, khususnya petani bibit dan pengumpul sludge kopi. Hal ini
-
8/3/2019 (Final) PKM ian Jabon
4/15
4
berarti secara sosial ekonomi telah membantu meningkatkan taraf hidup
masyarakat.
G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
1. Analisis Peluang
Dari hasil analisis faktor pendatang baru bibit jabon, didapatkan satu
kesimpulan bahwa entry barier untuk masuk ke dalam bisnis bibit jabon ini
tidaklah terlalu besar sehingga dengan mudah pasar bibit jabon dapat dimasuki.
Begitu juga dengan faktor kekuatan pembeli atau bargaining power of
buyer, kekuatan pembeli cukup baik dan ada ketidakseimbangan antara suplai
dengan demand, dimana demand masih lebih besar dari suplai. Pasar bagi bibit
jabon ini sangat menjanjikan disebabkan permintaan kayu yang semakin
meningkat sedangkan luas hutan semakin berkurang. Sedangkan jika dilihat dari
faktor kapasitas, kondisi sekarang ini persemaian jabon adalah masih under
capacity, artinya bibit yang sekarang ini sudah ada di pasaran tidak mampu untuk
melayani permintaan dari konsumen.
2. Analisis Konsumen
Tren masyarakat sekarang ini membuka peluang yang sangat besar untuk
dikembangkannya usaha persemaian jabon. Akan tetapi, perubahan tren
menunjukkan bahwa ada perubahan pola perilaku konsumsi dari masyarakat.
Faktor harga merupakan satu-satunya hal yang akan dipertimbangkan dalam
membeli satu produk, dengan menawarkan harga yang lebih ekonomis namun
dengan kualitas bibit yang sama adalah keunggulan dari produk kami.
3. Analisis Hambatan dan Pesaing
Bagi pendatang baru yang akan masuk ke dalam suatu bisnis, ada beberapa
hambatan yang akan dihadapi, salah satu kendala yang besar adalah masalah
modal. Untuk dapat bersaing dengan produsen-produsen lain yang telah lama aktif
dalam bisnis bibit jabon, pendatang baru harus mampu bersaing baik dari segi
kualitas bibit, harga sampai dengan proses distribusi.
Kesadaran konsumen akan kualitas suatu produk juga merupakan salah
satu faktor yang menjadi hambatan bagi suatu bisnis sekaligus juga menjadi suatu
peluang yang besar. Ketika suatu pelaku bisnis selalu aktif untuk mengikuti
-
8/3/2019 (Final) PKM ian Jabon
5/15
5
perkembangan keinginan konsumen, maka bisnis yang akan dijalaninya akan
menjadi lancar.
4. Konsep Inovasi
Mengingat keadaan pasar yang cukup fluktuatif, frekuensi permintaan
bibit jabon yang tinggi, dan peluang pengembangan produk ini masih terbuka luas
sehingga kesempatan untuk bersaing sangat besar. Oleh karena itu diperlukan
penggagasan suatu konsep yang baru dari produk ini agar dapat ikut bersaing.
Beberapa konsep yang akan kami kembangkan dalam berinovasi adalah :
Akan melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengamati pengaruh
pemberian sludge kopi terhadap jabon setelah ditanam di lapangan. Mengoptimasi dosis sludge kopi untuk memperoleh asil yang lebih baik
dan mengkombinasikannya dengan FMA.
H. METODE PELAKSANAAN PROGRAM
1. Rencana Produksi
Kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan pada bulan Maret sampai
dengan Juli 2012 di rumah kaca dan laboratorium Fakultas Kehutanan Institut
Pertanian Bogor. Bahan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah benih jabonyang diuduh dari pohon yang berlokasi di Fakultas Kehutana IPB.
1.1 Perkecambahan benih jabon
a. Pengadaan biji jabon dan sludge kopi
Biji jabon diperoleh dengan cara memesan pada petani atau penjual benih
dengan kualitas benih grade B. Sedangkan sludge kopi diperoleh dari pabrik kopi
instan yang ada di bogor dan sekitarnya dengan menggunakan jasa kuli angkut.
b. Ekstraksi biji jabon
Proses ekstraksi biji jabon dilakukan dengan dua cara yaitu dengan teknik
basah dan tekhnik kering. Teknik basah dilakukan dengan cara merendam buah
yang sudah masak di dalam air selama 15 menit lalu dihancurkan sampai
terpisah antara biji dan daging buahnya. Setelah itu air rendaman disaring dengan
saringan santan kelapa dan hasil saringannya dijemur sampai tersisa hanya biji
jabon saja.
Proses ektraksi dengan teknik kering dilakukan dengan menjemur buah
jabon yang telah masak di bawah sinar matahari langsung selama kurang lenih
-
8/3/2019 (Final) PKM ian Jabon
6/15
6
empat hari. Buah yang sudah kering akan berwarna hitan yang kemudian dipukul-
pukul dengan menggunakan kayu hingga daging buahnya terpisah. Setelah itu
saring biji buah jabon dengan saringan santan kelapa hingga diperoleh bijinya
saja.
c. Penyiapan media perkecambahan
Media perkecambahan biji jabon yang digunakan dalam penelitian ini
hanya pasir. Pasir yang digunakan tidak disterilisasi tetapi hanya dibersihkan dari
kotoran-kotoran kemudian diayak dengan ayakan 4x4mm. media tersebut
dimasukkan dalam bak kecambah dan disiram dengan air untuk meningkatkan
kelembaban media kecambah.
d. Penaburan benih jabon
Benih jabon yang telah diekstraksi kemudian di taburkan dalam media
perkecambahan. Dalam penaburan benih jabon tidak terlalu diperhatikan jarak
tanamnya dan dalam penaburan diatasnya dilapisi dengan pasir halus karena
mengingat biji jabon yang terlalu kecil dan halus. Penyiraman dilakukan 2 kali
sehari yaitu menggunakan sprayeragar media tetap lembab.
1. 2 Penyapihan
a. Penyiapan media sapih
Media yang digunakan dalam penilitian kali ini adalah tanah, pasir dan
kompos bokashi dengan perbandingan 7:2:1. Media tanah tidak disterilkan tetapi
cukup dibersihkan dari kotoran-kotoran seperti akar,daun serta ranting-ranting
kecil kemudian dikering udarakan dan diayak dengan ayakan. Media pasir juga
tidak disterilkan hanya hanya diayak. Tanah dan pasir yang digunkan diperoleh
dari Cangkurawok. Tanah, pasir dan kompos bokashi kemudian campur dan
dimasukkan kedalam polybag ukuran 10x15 cm.
b. Penyapihan
Kecambah yang disapih adalah kecambah yang telah memiliki 2 daun
pertama dan tingginya mencapai 2cm. kecambah dimasukkan kedalam polybag
yang sudah berisi media sapih.
1.3 Pemberian sludge pabrik kopi
Sludge pabrik kopi diberikan sebanyak 3 gram kedalam polybag pada saat
penyapihan.
-
8/3/2019 (Final) PKM ian Jabon
7/15
7
Gambar 1. sketsa pemberian sludge kopi.
1.4 Pemeliharaan
Seluruh semai jabon dilatakkan pada rumah kaca selama 3 bulan.
Penyiraman semai jabon dilakukan sebanyak 2 kali sehari yaitu pada pagi dan
sore hari menggunakan sprayeragar media tetap lembab. . Untuk mengendalikan
hama penyakit pada benih jabon seperti dumping off, diberikan larutan pestisida
jenis Benstardengan konsentrasi 20% tiap 1 minggu sekali dengan penyemprotan
menggunakan sprayer. Selain itu dengan rutin dilakukan pembersihan gulma dan
perbaikan posisi polybag.
2. Rencana Pemasaran
2.1. Rencana sasaran konsumen
Rencana sasaran konsumen untuk pasar obat menstruasi ini terdiri dari 3
yaitu : Segmentasi, Targetting, Positioning.
1. Segmentasi
Segmentasi pasar adalah proses mengidentifikasi kelompok atau kumpulanpelanggan potensial pada tingkat nasional maupun subnasional yang kiranya
mempunyai daya beli. Segmentasi pada bibit jabon terdiri dari :
Petani dan atau pengusaha bibit tanaman
Mengingat kebutuhan akan kayu jabon semakin meningkat, maka
dalam segmen ini kami menawarkan berupa benih ataupun bibit yang
sudah siap tanam bagi petani atau pengusaha yang ingin memiliki
persemaian sendiri. Instansi pemerintahan
Dengan adanya program pemerintah mengenai rehabilitasi lahan
berbasis energi terbarukan dengan menanam jabon, maka untuk segmen
ini penawaran dari produk kami adalah bibit siap tanam. Terutama adalah
BUMN Hijau yang membutuhkan bibit siap tanam 10.000 bibit per tahun.
Masyarakat Umum
Pemasaran ke masyarakat umum merupakan awal dari pemasaran
bibit jabon secara luas. Segmen masyarakat yang dituju berasal dari
Sludge kopi
-
8/3/2019 (Final) PKM ian Jabon
8/15
8
seluruh lapisan masyarakat. Hal ini diiringi dengan program pemerintah
yakni one man one tree.
2.Targetting
Targetting adalah proses mengevaluasi ketertarikan tiap-tiap segmentasi
pasar dan memilih salah satu segmen tersebut untuk dimasuki. Target pertama
dari pemasaran bibit jabon ini adalah instansi pemerintah yang saat ini sedang
gencar-gencarnya melakukan rehabilitasi lahan dan penghijauan lahan.
Selanjutnya adalah petani dan atau pengusaha hutan tanaman yang ingin
menambah stok bibit atau memiliki persemaian sendiri. Terakhir adalah
masayarakat umum.
3.Positioning
Positioning adalah bagaimana kita mendiferensiasikan produk kita di
benak pelanggan yang berprospek. Sesuai dengan targetting sebelumnya, maka
positioning produk ini adalah bibit jabon dengan memanfaatkan sludge kopi
sebagai penyedia unsur hara yang dibutuhkan jabon. Konsumen diharapkan akan
melihat usaha bibit jabon ini sebagai suatu bentuk awal dari tumbuhan yang
menghasilkan banyak manfaat. Selain itu diharapkan dapat dilihat sebagai suatu
hasil kreatifitas dari mahasiswa dalam bidang keahlianya (kehutanan).
2.2.Rencana Promosi
Media promosi yang digunakan adalah periklanan (Advertising), penjualan
pribadi (Personal Selling), dan promosi penjualan (Sales Promotion).
Periklanan (Advertising) : dapat melalui selebaran-selebaran, iklan koran
kampus, facebook, blog, dan iklan gratis di internet.
Penjualan pribadi (Personal Selling) : masing-masing anggota
memasarkan produk secara langsung kepada konsumen. Selain itu jugadapat merekrut karyawan untuk membantu memasarkan.
Promosi penjualan (Sales Promotion) : dapat melalui keikutsertaan
kegiatan bazar atau expo tentang kehutanan, ataupun dengan bekerja sama
dengan perusahaan lain untuk membantu memasarkan bibit ini.
3.Rencana Organisasi
Manajer utama bertanggung jawab terhadap perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan dan pengevaluasian kegiatan dari awal produksi hingga pemasaran.
Manajer produksi bertanggung jawab terhadap berlangsungnya proses produksi
-
8/3/2019 (Final) PKM ian Jabon
9/15
9
Manajer utama
Manajerpemasaran
produk
Manajerproduksi
Pekerja 2Pekerja 1
Perencanaan,pengawasan,
danpengevaluasiansemua kegiatan
semai jabon. Manajer pemasaran bertanggung jawab terhadap pemasaran produk
bibit jabon, sedangkan manajer keuangan bertanggung jawab terhadap
pengelolaan keuangan perusahaan. Dalam berlangsungnya pemasaran, dibutuhkan
suatu inovasi yang baru dari suatu produk agar produk tersebut dapat bersaing
dengan produk lainnya. Disini peran manajer pemasaran yang kreatif dibutuhkan.
Dalam proses produksi dibantu oleh dua orang pekerja yang melakukan
proses produksi. Pengadaan bahan baku dilakukan oleh seluruh anggota tim.
Penyebaran sumberdaya manusia dan tugas tim pelaksana adalah sebagai berikut :
Gambar 2. Struktur Organisasi
4. Evaluasi Kegiatan
Kegiatan ini dilakukan secara internal dengan melihat pada jumlah dan
mutu produk serta aspek finansial usaha pada minggu keempat setiap bulan.
Kegiatan evaluasi ini dilakukan oleh seluruh anggota tim dan seluruh kegiatan
usaha, meliputi :
a. Produksi
Proses produksi dapat dikatakan berhasil apabila mampu menghasilkan
produk sesuai dengan target kapasitas dan waktu yang telah ditetapkan yaitu
dengan kapasitas produksi sebanyak 3500 per bulannya, sehingga produk dapat
dipasarkan. Indikator dari keberhasilan produksi adalah dengan menggunakan
parameter kehadiran dan terpenuhinya target produksi.
b. Pemasaran
Indikator keberhasilan pemasaran adalah jumlah produk yang terjual setiap
bulan. Target penjualan 100%, namun apabila produk terjual lebih dari 80% maka
pemasaran dapat dikatakan berhasil. Pemasaran dikatakan kurang berhasil apabila
-
8/3/2019 (Final) PKM ian Jabon
10/15
10
produk yang terjual hanya 50-80%, dan jika kurang dari 50% pemasaran dapat
dikatakan gagal.
5. Rencana Pelaporan
Pelaporan hasil kegiatan dilaksanakan ketika semua kegiatan telah selesai
dilaksanakan. Kegiatan ini dilakukan di akhir pelaksanaan program. Tujuan dari
pelaporan evaluasi adalah mempertanggungjawabkan seluruh kegiatan usaha
kepada pemberi dana. Proses pelaporan meliputi kegiatan pra-produksi,
pelaksanaan produksi, pendistribusian, promosi, pemasaran, serta dilengkapi
pertanggungjawaban perincian anggaran yang diberikan.
I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM
Tabel 1. Jadwal Kegiatan PKM
No Kegiatan
Bulan/Minggu
I II III IV V
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Persiapan Lapang
Pemancangan batas
Pembersihan lapangan
Pembuatan selokan
Pembuatan bedeng taburPengadaan benih dan
bahan
Pengawasan
2. Penyemaian
Penaburan benih
Pembuatan dan
pengisian media sapih
Penyapihan bibit
3. Pemeliharaan
Penyiangan, penyiraman
dan penyulamanPenyiapan seleksi bibit
Pengepakan dan
pengangkutan
Penjualan
J. RANCANGAN ANGGARAN
Tabel 2. Biaya Produksi
No. Uraian Jumlah Harga Satuan Jumlah Biaya
1 Benih jabonkualitas B
1,5 kg Rp4.000.000,00 Rp 6.000.000,00
-
8/3/2019 (Final) PKM ian Jabon
11/15
11
2 Pasir 4 m Rp 130.000,00 Rp 520.000,00
3 Polybag 15 kg Rp 14.000,00 Rp 210.000,00
4 Bokashi 5 kg Rp 1.000,00 Rp 50.000,00
5 Pestisida merek
Benstar
5 liter Rp 100.000,00 Rp 500.000,00
6 Alat Pertukangan 10 buah Rp 10.000,00 Rp 100.000,00
7 Jasa angkut 2 kali Rp 30.000,00 Rp 60.000,00
Total Biaya Produksi (selama 5 bulan) Rp 7.440.000,00
Tabel 3. Biaya Operasional
Jenis Biaya Jumlah Harga Satuan Total (selama 5 bulan)
komunikasi Rp 50.000,00
biaya promosi (leaflet) 1000 Rp 100,00 Rp 100.000,00
biaya promosi (Iklan) Rp 50.000,00
upah pekerja 2 Rp 50.000,00 Rp 500.000,00sewa tempat Rp 500.000,00
transportasi Rp 500.000,00
Total Biaya Operasional Rp 1.700.000,00
Tabel 4. Biaya Investasi
No. Uraian Jumlah Harga Satuan Jumlah Biaya
1 Cangkul 1 unit Rp 45.000,00 Rp 45.000,00
2 Parang 1 unit Rp 15.000,00 Rp 15.000,00
3 Ember plastik 5 unit Rp 10.000,00 Rp 50.000,00
4 Selang 30 m Rp 1.700,00 Rp 51.000,00
5 Linggis 1 unit Rp 20.000,00 Rp 20.000,00
6 Paranet 30 m Rp 4.000,00 Rp 120.000,00
7 Karung 10 buah Rp 5.000,00 Rp 50.000,00
8 Bambu 40 buah Rp 3.000,00 Rp 120.000,00
9 Tempat
persemaian
8 unit Rp 25.000,00 Rp 200.000,00
10 Bedeng tabur 3 unit Rp 50.000,00 Rp 150.000,00
Total Biaya Investasi Rp 821.000,00
Total Biaya
Total Biaya = Biaya Produksi + Biaya Operasional + Biaya Investasi
= Rp 7.440.000,00 + Rp 1.700.000,00+ Rp 821.000,00
= Rp 9.961.000,00
Analisis Usaha
Biaya penyusutan alat
Umur teknis peralatan : 10 tahun
Nilai akhir setelah umur ekonomis alat : 10 %
Biaya penyusutan per tahun =(Harga awal-harga akhir)
Umur ekonomis alat
= (Rp 821.000,00 Rp81.000,00)/10
= Rp.72.900,00Harga Pokok Produksi
-
8/3/2019 (Final) PKM ian Jabon
12/15
12
Jumlah produksi : 3.500
Kapasitas produksi (5 bulan) : 17.500 bibit
Biaya tetap = Biaya investasi (penyusutan)+ Biaya operasional
= Rp.72.900,00+ Rp. 1.700.000,00
= Rp.1.772.900,00Harga pokok produksi = (Biaya tetap+Biaya tidak tetap)
Kapasitas produksi
= (Rp.1.772.900,00+ Rp 7.440.000,00)/17.500
= Rp.526,45/bibit
Harga jual produk = Rp.1.500/bibit
Proyeksi Laba Produksi
Penerimaan = 17.500 bibit x Rp.1.500,00
= Rp.26.250.000,00/5 bulan
= Rp 5.250.000,00/bulan
Pengeluaran = Rp. 72.900,00 + Rp.1.700.000,00= Rp.1.772.900,00
Keuntungan = Rp. 5.250.000,00 - Rp.1.772.900,00
= Rp.3.477.100/bulan
Internal Rate of Return (IRR)
IRR digunakan untuk mencari tingkat suku bunga yang menyamakan nilai
sekarang dari arus kas yang diharapkan pada masa yang akan datang atau
penerimaan kas dengan pengeluaran investasi awal. Perhitungan IRR memberikan
nilai 14,14% yang artinya diproyeksikan nilai investasi akan bertambah sebesar
14,14% selama satu tahun dari nilai investasi awal. Karena IRR> bunga bank
maka usaha ini layak untuk direalisasikan.
Revenue Cost (R/C)
Revenue Cost(R/C) = TR
TC
= Rp 5.250.000,00
Rp 1.772.900,00
= 2,9612
Jika : R/C < 1 usaha dinyatakan rugi
R/C = 1 usaha dinyatakan impas (tidak untung dan tidak rugi)
R/C > 1 usaha dinyatakan untung
Revenue Cost (R/C) sebesar 2,9612 ini berarti setiap Rp 1,00 yang dikeluarkan
perusahaan akan menghasilkan keuntungan Rp 2,9612. Oleh karena itu usaha ini
layak untuk dijalankan.
-
8/3/2019 (Final) PKM ian Jabon
13/15
Tabel 5. Analisis Usaha
PRODUKSI
bulan ke-0(Rp)
bulan ke-1(Rp)
bulan ke-2(Rp)
bulan ke-3(Rp)
bulan ke-4(Rp)
bulan ke-5(Rp)
bulan ke-6(Rp)
bulan ke-7(Rp)
bulan ke-8(Rp)
bulan ke-9(Rp)
bulan ke-10(Rp)
bulan ke-11(Rp)
bulan ke-12(Rp)
Terjual 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 3500,00 3500,00 3500,00 3500,00 3500,00 3500,00 3500,00
Penjualan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 5250000,00 5250000,00 5250000,00 5250000,00 5250000,00 5250000,00 5250000,00
TOTAL INFLOW 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 5250000,00 5250000,00 5250000,00 5250000,00 5250000,00 5250000,00 5250000,00
BIAYA INVESTASI
ub Total 821000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
BIAYA TETAP
komunikasi 0,00 10000,00 10000,00 10000,00 10000,00 10000,00 10000,00 10000,00 10000,00 10000,00 10000,00 10000,00 10000,00
iaya promosi (leaflet) 0,00 20000,00 20000,00 20000,00 20000,00 20000,00 20000,00 20000,00 20000,00 20000,00 20000,00 20000,00 20000,00
iaya promosi (Iklan) 0,00 5000,00 5000,00 5000,00 5000,00 5000,00 5000,00 5000,00 5000,00 5000,00 5000,00 5000,00 5000,00
pah pekerja 0,00 100000,00 100000,00 100000,00 100000,00 100000,00 100000,00 100000,00 100000,00 100000,00 100000,00 100000,00 100000,00
ewa tempat 0,00 100000,00 100000,00 100000,00 100000,00 100000,00 100000,00 100000,00 100000,00 100000,00 100000,00 100000,00 100000,00
istrik, air dan transportasi 0,00 100000,00 100000,00 100000,00 100000,00 100000,00 100000,00 100000,00 100000,00 100000,00 100000,00 100000,00 100000,00
ub Total 0,00 335000,00 335000,00 335000,00 335000,00 335000,00 335000,00 335000,00 335000,00 335000,00 335000,00 335000,00 335000,00
BIAYA PRODUKSI
Benih jabon kualitas B 0,00 6000000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Pasir 0,00 520000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Polybag 0,00 210000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Bokashi 0,00 50000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Pestisida merek "Benstar" 0,00 500000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
asa angkut 0,00 60000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
ub Total 0,00 7340000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Penyusutan 6075,00 6075,00 6075,00 6075,00 6075,00 6075,00 6075,00 6075,00 6075,00 6075,00 6075,00 6075,00
TOTAL OUTFLOW 821000,00 7681075,00 341075,00 341075,00 341075,00 341075,00 341075,00 341075,00 341075,00 341075,00 341075,00 341075,00 341075,00
NET BENEFIT -821000,00 -7.681.075,00 -341.075,00 -341.075,00 -341.075,00 -341.075,00 4.908.925,00 4.908.925,00 4.908.925,00 4.908.925,00 4.908.925,00 4.908.925,00 4.908.925,00
AKUMULASI-8.502.075,00
-
16.183.150,00- 16.524. 225,00 -16.865. 300,00 -17. 206. 375,00 -12. 297.450, 00 -7.388. 525, 00 -2. 479. 600, 00 2. 429. 325,00 7.338. 250,00 12. 247. 175, 00 17. 156.100, 00
Discount Factor 15% 0,8695652 0,7561437 0,6575162 0,5717532 0,4971767 0,4323276 0,3759370 0,3269018 0,2842624 0,2471847 0,2149432 0,1869072 0,1625280
PV -713.913,04 -5.807.996,22 -224.262,35 -195.010,74 -169.574,55 -147.456,13 1.845.446,73 1.604.736,29 1.395.422,86 1.213.411,18 1.055.140,16 917.513,18 797.837,55
NPV 1571294,9202
RR 0,1413
UMLAH PV positif 2285207,9637
UMLAH PV negatif 713913,0435
NET B/C 3,2010
Payback Period -0,1414
Profitability Index (PI) -37,4230
Break Even Point (BEP) -561,0048 562 Bibit
13
-
8/3/2019 (Final) PKM ian Jabon
14/15
14
K. LAMPIRAN
a. Biodata Kelompok
Ketua
Nama : Fikri Bagus Wicaksono
Jenis Kelamin : Laki-lakiTempat, tanggal lahir : Lamongan, 03 Maret 1992
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Alamat asal : Ds. Gesikharjo, Kec. Palang, Kabupaten Tuban 64483
Alamat di Bogor : Wisma Combi, Jl. Babakan Tengah No.9, Rt 02/Rw 08, Ds.
Babakan, Kec. Dramaga, Kab. Bogor 16680
Alamat email : [email protected]
No. Telepon : 085733120305
Riwayat Pendidikan
1. TK Pertiwi 1996-1998
2. SDN Gesikharjo I 1998-2004
3. SMPN 1 Palang 2004-20074. SMAN 2 Tuban 2007-2010
5. Institut Pertanian Bogor 2010-sekarang
(Fikri B. Wicaksono)
Anggota 1
Nama : Rudi Eko Setyawan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat, tanggal lahir : Kediri, 13 Maret 1989
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Alamat asal : Ds. Wonorejo Trisulo, Kec. Plosoklaten, Kabupaten Kediri
64175Alamat di Bogor : Wisma Combi, Jl. Babakan Tengah No.9, Rt 02/Rw 08, Ds.
Babakan, Kec. Dramaga, Kab. Bogor 16680
Alamat email : [email protected]
No. Telepon : 085648665774
Riwayat Pendidikan
1. TK PGRI Wonorejo Trisulo 1994-1995
2. SDN Trisulo I 1995-2001
3. SMPN 2 Plosoklaten 2001-2004
4. SMAN 1 Pare 2004-2007
5. Institut Pertanian Bogor 2007-sekarang
(Rudi E. Setyawan)
Anggota 3
Nama : Ruri Diah Ariani
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, tanggal lahir : Aileu, 11 Januari 1992
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Alamat asal : Dsn. Gesikharjo Rt 03/Rw 05 Tuban Jawa Timur
Alamat di Bogor : Kost Diastin, Jl. Babakan Tengah No.31
Alamat email : [email protected]
No. Telepon : 085746132235
Riwayat Pendidikan
-
8/3/2019 (Final) PKM ian Jabon
15/15
15
1. SDN Gesikharjo 1 1997-2003
2. SMPN 3 Tuban 2003-2006
3. SMAN 2 Tuban 2006-2009
4 Institut Pertanian Bogor 2009-sekarang
(Ruri D. Ariani)
Anggota 4Nama : Rummi Azahra Gumilar
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, tanggal lahir : Garut, 12 Mei 1993
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Alamat asal : Jl. Baktikarya II No.113 A Pasirangin, Ciamis
Alamat di Bogor : Gg. H. Saidi No.129 Rt 03/Rw 06 Badoneng
Kec. Dramaga, Kab. Bogor 16680
Alamat email : [email protected]
No. Telepon : 085694770019
Riwayat Pendidikan
1. TK Rumpun Tani 1997-1998
2. SDN 28 Jambi 1998-2000
3. SDN Pataruman 2 2000-2001
4. SDN 7 Ciamis 2001-2004
5. SMPN 1 Ciamis 2004-2007
6. SMAN 1 Ciamis 2007-2010
7. Institut Pertanian Bogor 2009-sekarang
(Rummi A. Gumilar)
b. Biodata Dosen Pembimbing
Nama : Dr. Ir. Cahyo Wibowo, MScF. Trop
NIP : 1960 0919 1986 03 1001
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat, tanggal lahir : Semarang, 19 September 1960
Agama : Islam
Golongan/Pangkat : III c/Penata
Jabatan Akademik/PT : Lektor/IPB
Alamat di Bogor : Jl. Babakan Lebak No.11, Rt 02/Rw 06, Balumbang Jaya,
Dramaga Bogor 16680
Alamat email : [email protected]
No. Telepon : 0251 8621551
Riwayat Pendidikan Perguruan Tinggi
No Progam pendidikan Jurusan/Program Studi Perguruan Tinggi Tahun Lulus
1 Konservasi
Sumberdaya Hutan
Konservasi Sumberdaya
Hutan
Institut Pertanian Bogor 1985
2 Master of Science Silvikultur Universitas Gottingen,
Jerman
1993
3 Doktor Kehutanan dan Ilmu
Tanah
Institut Pertanian Bogor 2003
(Dr. Ir. Cahyo Wibowo, MScF. Trop)