(final) pkm ian jabon

Upload: knightary

Post on 06-Apr-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/3/2019 (Final) PKM ian Jabon

    1/15

    1

    A. JUDUL PROGRAM

    Usaha Budidaya Jabon (Anthocephalus cadamba Roxb. Miq) dengan

    Memanfaatkan Sludge Pabrik Kopi Sebagai Bahan Campuran Media Semai

    B. LATAR BELAKANG MASALAH

    Guna menjamin ketersediaan bahan baku industri hasil hutan, pemerintah

    mempersiapkan pembangunan hutan tanaman seluas 10,37 juta hektar dengan

    harapan dapat menyumbang pasokan kayu yang cukup untuk industri kehutanan.

    Untuk mengantisipasi masalah tersebut diperlukan pengetahuan tentang pemilihan

    jenis-jenis pohon yang akan dikembangkan (Pratiwi 2003). Jabon (Anthocephalus

    cadamba Roxb. miq) merupakan jenis tanaman lokal Indonesia yang dapat

    direkomendasikan untuk pembangunan hutan tanaman.

    Pohon jabon memiliki prospek yang cukup baik karena tergolong jenis

    pohon yang cepat tumbuh, dapat tumbuh diberbagai tipe tanah, prospek

    pemasarannya cukup tinggi dengan sistem silvikultur yang mudah dan telah

    diketahui. Jabon memiliki peran yang cukup tinggi pada masa yang akan datang

    terutama jika pasokan kayu dari hutan alam untuk industri dan untuk kayu

    pertukangan mulai menurun (Pratiwi 2003).

    Agroindustri telah mengalami perkembangan pesat yang diikuti pula

    dengan peningkatan limbah. Pendayagunaan limbah merupakan salah satu

    alternatif yang dapat mengurangi dampak negatif limbah, juga memberikan hasil

    samping yang bernilai ekonomi (Suhirman et al 1993). Dalam kegiatan ini

    digunakan pupuk organik yang berbahan dasar sludge kopi dari pabrik pengolahan

    kopi bubuk instan, sludge kopi yang ada tidak banyak dimanfaatkan padahal

    sludge kopi ini masih banyak mengandung unsur-unsur penting yang dibutuhkan

    tanaman seperti nitrogen (N) dan C organik. Dengan pemberian sludge kopi di

    tingkat semai dengan dosis yang tepat diharapkan dapat meningkatkan

    pertumbuhan jabon dan meningkatkan pertumbuhan mikoriza alami.

    Mikoriza memberikan keutungan-keuntungan bagi tanaman yaitu dalam

    menyerap unsur hara dari tanah yang tidak subur dari pada tanaman yang akarnya

    tidak terinfeksi (Hapsari 2001), menahan serangan pathogen akar dan

    meningkatkan ketahanan pangan terhadap kekeringan (Kuswanto 1990).

  • 8/3/2019 (Final) PKM ian Jabon

    2/15

    2

    Berdasarkan hasil penelitian Hildalita (2009), analisis sidik ragam

    pemberian sludge kopi memberikan pengaruh yang berbeda-beda terhadap

    pengaruh pertumbuhan semai jabon. Secara umum semua perlakuan yang diteliti

    Hildalita (2009) dapat memberikan pengaruh pertumbuhan dan kualitas bibit

    jabon menjadi lebih baik, hanya saja pengaruh dari pertumbuhannya berbeda-beda

    dari setiap perlakuan yang diberikan. Dari dasar tersebut, tim penulis akan

    mencoba mengembangkan usaha bibit jabon dengan memanfaatkan sludge kopi

    sebagai pengganti pupuk organik.

    C. PERUMUSAN MASALAH

    Agroindustri telah mengalami perkembangan yang pesat sehingga mampu

    berperan dalam perkembangan industri nasional. Peningkatan agroindustri akan

    diikuti dengan peningkatan limbah, sehingga upaya pengolahan limbah agar layak

    buang patut mendapat perhatian. Pendayagunaan limbah menjadi salah satu

    alternatif. Proses alternatif ini selain berguna untuk menanggulangi dampak

    negatif limbah, juga memberikan hasil samping bernilai ekonomis (Suhirman et

    al, 1993).

    Industri pangan merupakan industri yang bersifat mengolah dan

    mengawetkan makanan dan minuman yang berasal dari hasil-hasil sektorpertanian dalam arti yang luas. Pada umumnya limbah industri pangan tidak

    membahayakan kesehatan masyarakat, karena tidak terlibat langsung dalam

    perpindahan penyakit. Pengetahuan mengenai sifat-sifat limbah industri pangan

    akan sangat membantu dalam penetapan metode penanganan dan atau

    pembuangan limbah yang efektif. Limbah padat dengan kadar organik tinggi

    cocok untuk pembakaran atau pemupukan (Jenie dan Rahayu, 1993). Salah

    satunya adalah sludge pabrik kopi instan yang sampai saat ini belum banyak

    dikelola dan dimanfaatkan. Berdasarkan hasil penelitian Hildalita (2009),

    penggunaan sludge kopi dalam produksi semai jabon dapat meningkatkan

    pertumbuhan semai jabon. Selain itu pemberian ini juga cenderung meningkatkan

    persen infeksi akar semai jabon oleh Fungi Mikoriza Arbuskula yang tumbuh

    secara alami.

    D. TUJUAN PROGRAM

    1. Menumbuh kembangkan semangat kewirausahaan dengan memanfaatkan

    sludge pabrik kopi dalam produksi semai jabon.

  • 8/3/2019 (Final) PKM ian Jabon

    3/15

    3

    2. Mengembangkan suatu sistem pengolahan limbah industri pangan yang telah

    berhasil diterapkan pada limbah pertanian.

    3. Menganalisis strategi pasar tentang penjualan bibit jabon sebagai kebutuhan

    untuk perkembangan hutan tanaman di Indonesia.

    E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

    Luaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah memberikan alternatif

    suatu proses pengolahan limbah industri pangan yang dapat meningkatkan

    intelektualitas dan jiwa kewirausahaan mahasiswa. Selain itu juga menghasilkan

    nilai ekonomis dari kegiatan pengolahan limbah tersebut. Dengan memberikannya

    pada semai jabon, diharapkan tanaman jabon dapat terpenuhi kebutuhan bahan

    organiknya sehingga dapat menjadi bibit yang unggul.

    F. KEGUNAAN PROGRAM

    1. Bagi Perguruan Tinggi

    Pemanfaatkan sludge kopi sebagai bahan campuran media tanam pada

    persemaian jabon akan memicu intelektualitas mahasiswa dalam menciptakan

    sebuah inovasi yang mendukung lingkungan hidup dengan mengembangkan

    usaha di bidang kehutanan. Kondisi seperti ini dapat menimbulkan iklim

    kompetitif dikalangan mahasiswa untuk bersaing melalui pengembanganintelektualitas, sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan kualitas

    perguruan tinggi.

    2. Bagi Mahasiswa

    Pelaksanaan program ini menuntut mahasiswa untuk dapat bekerja dalam

    tim. Program ini akan menambah wawasan dan pengalaman mahasiswa dalam

    menerapkan sistem pengelolaan limbah industri pangan yang sederhana yang

    berhasil guna. Program ini dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada

    mahasiswa, dan peka terhadap tuntutan konsumen khususnya dalam bidang

    kehutanan.

    3. Bagi Masyarakat

    Adanya inovasi ini akan membantu konsumen dalam memenuhi

    kebutuhan bibit jabon untuk perkembangan hutan tanaman rakyat di Indonesia.

    Selain itu, penggunaan sludge kopi ini diharapkan dapat membuka lapangan kerja

    bagi masyarakat, khususnya petani bibit dan pengumpul sludge kopi. Hal ini

  • 8/3/2019 (Final) PKM ian Jabon

    4/15

    4

    berarti secara sosial ekonomi telah membantu meningkatkan taraf hidup

    masyarakat.

    G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

    1. Analisis Peluang

    Dari hasil analisis faktor pendatang baru bibit jabon, didapatkan satu

    kesimpulan bahwa entry barier untuk masuk ke dalam bisnis bibit jabon ini

    tidaklah terlalu besar sehingga dengan mudah pasar bibit jabon dapat dimasuki.

    Begitu juga dengan faktor kekuatan pembeli atau bargaining power of

    buyer, kekuatan pembeli cukup baik dan ada ketidakseimbangan antara suplai

    dengan demand, dimana demand masih lebih besar dari suplai. Pasar bagi bibit

    jabon ini sangat menjanjikan disebabkan permintaan kayu yang semakin

    meningkat sedangkan luas hutan semakin berkurang. Sedangkan jika dilihat dari

    faktor kapasitas, kondisi sekarang ini persemaian jabon adalah masih under

    capacity, artinya bibit yang sekarang ini sudah ada di pasaran tidak mampu untuk

    melayani permintaan dari konsumen.

    2. Analisis Konsumen

    Tren masyarakat sekarang ini membuka peluang yang sangat besar untuk

    dikembangkannya usaha persemaian jabon. Akan tetapi, perubahan tren

    menunjukkan bahwa ada perubahan pola perilaku konsumsi dari masyarakat.

    Faktor harga merupakan satu-satunya hal yang akan dipertimbangkan dalam

    membeli satu produk, dengan menawarkan harga yang lebih ekonomis namun

    dengan kualitas bibit yang sama adalah keunggulan dari produk kami.

    3. Analisis Hambatan dan Pesaing

    Bagi pendatang baru yang akan masuk ke dalam suatu bisnis, ada beberapa

    hambatan yang akan dihadapi, salah satu kendala yang besar adalah masalah

    modal. Untuk dapat bersaing dengan produsen-produsen lain yang telah lama aktif

    dalam bisnis bibit jabon, pendatang baru harus mampu bersaing baik dari segi

    kualitas bibit, harga sampai dengan proses distribusi.

    Kesadaran konsumen akan kualitas suatu produk juga merupakan salah

    satu faktor yang menjadi hambatan bagi suatu bisnis sekaligus juga menjadi suatu

    peluang yang besar. Ketika suatu pelaku bisnis selalu aktif untuk mengikuti

  • 8/3/2019 (Final) PKM ian Jabon

    5/15

    5

    perkembangan keinginan konsumen, maka bisnis yang akan dijalaninya akan

    menjadi lancar.

    4. Konsep Inovasi

    Mengingat keadaan pasar yang cukup fluktuatif, frekuensi permintaan

    bibit jabon yang tinggi, dan peluang pengembangan produk ini masih terbuka luas

    sehingga kesempatan untuk bersaing sangat besar. Oleh karena itu diperlukan

    penggagasan suatu konsep yang baru dari produk ini agar dapat ikut bersaing.

    Beberapa konsep yang akan kami kembangkan dalam berinovasi adalah :

    Akan melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengamati pengaruh

    pemberian sludge kopi terhadap jabon setelah ditanam di lapangan. Mengoptimasi dosis sludge kopi untuk memperoleh asil yang lebih baik

    dan mengkombinasikannya dengan FMA.

    H. METODE PELAKSANAAN PROGRAM

    1. Rencana Produksi

    Kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan pada bulan Maret sampai

    dengan Juli 2012 di rumah kaca dan laboratorium Fakultas Kehutanan Institut

    Pertanian Bogor. Bahan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah benih jabonyang diuduh dari pohon yang berlokasi di Fakultas Kehutana IPB.

    1.1 Perkecambahan benih jabon

    a. Pengadaan biji jabon dan sludge kopi

    Biji jabon diperoleh dengan cara memesan pada petani atau penjual benih

    dengan kualitas benih grade B. Sedangkan sludge kopi diperoleh dari pabrik kopi

    instan yang ada di bogor dan sekitarnya dengan menggunakan jasa kuli angkut.

    b. Ekstraksi biji jabon

    Proses ekstraksi biji jabon dilakukan dengan dua cara yaitu dengan teknik

    basah dan tekhnik kering. Teknik basah dilakukan dengan cara merendam buah

    yang sudah masak di dalam air selama 15 menit lalu dihancurkan sampai

    terpisah antara biji dan daging buahnya. Setelah itu air rendaman disaring dengan

    saringan santan kelapa dan hasil saringannya dijemur sampai tersisa hanya biji

    jabon saja.

    Proses ektraksi dengan teknik kering dilakukan dengan menjemur buah

    jabon yang telah masak di bawah sinar matahari langsung selama kurang lenih

  • 8/3/2019 (Final) PKM ian Jabon

    6/15

    6

    empat hari. Buah yang sudah kering akan berwarna hitan yang kemudian dipukul-

    pukul dengan menggunakan kayu hingga daging buahnya terpisah. Setelah itu

    saring biji buah jabon dengan saringan santan kelapa hingga diperoleh bijinya

    saja.

    c. Penyiapan media perkecambahan

    Media perkecambahan biji jabon yang digunakan dalam penelitian ini

    hanya pasir. Pasir yang digunakan tidak disterilisasi tetapi hanya dibersihkan dari

    kotoran-kotoran kemudian diayak dengan ayakan 4x4mm. media tersebut

    dimasukkan dalam bak kecambah dan disiram dengan air untuk meningkatkan

    kelembaban media kecambah.

    d. Penaburan benih jabon

    Benih jabon yang telah diekstraksi kemudian di taburkan dalam media

    perkecambahan. Dalam penaburan benih jabon tidak terlalu diperhatikan jarak

    tanamnya dan dalam penaburan diatasnya dilapisi dengan pasir halus karena

    mengingat biji jabon yang terlalu kecil dan halus. Penyiraman dilakukan 2 kali

    sehari yaitu menggunakan sprayeragar media tetap lembab.

    1. 2 Penyapihan

    a. Penyiapan media sapih

    Media yang digunakan dalam penilitian kali ini adalah tanah, pasir dan

    kompos bokashi dengan perbandingan 7:2:1. Media tanah tidak disterilkan tetapi

    cukup dibersihkan dari kotoran-kotoran seperti akar,daun serta ranting-ranting

    kecil kemudian dikering udarakan dan diayak dengan ayakan. Media pasir juga

    tidak disterilkan hanya hanya diayak. Tanah dan pasir yang digunkan diperoleh

    dari Cangkurawok. Tanah, pasir dan kompos bokashi kemudian campur dan

    dimasukkan kedalam polybag ukuran 10x15 cm.

    b. Penyapihan

    Kecambah yang disapih adalah kecambah yang telah memiliki 2 daun

    pertama dan tingginya mencapai 2cm. kecambah dimasukkan kedalam polybag

    yang sudah berisi media sapih.

    1.3 Pemberian sludge pabrik kopi

    Sludge pabrik kopi diberikan sebanyak 3 gram kedalam polybag pada saat

    penyapihan.

  • 8/3/2019 (Final) PKM ian Jabon

    7/15

    7

    Gambar 1. sketsa pemberian sludge kopi.

    1.4 Pemeliharaan

    Seluruh semai jabon dilatakkan pada rumah kaca selama 3 bulan.

    Penyiraman semai jabon dilakukan sebanyak 2 kali sehari yaitu pada pagi dan

    sore hari menggunakan sprayeragar media tetap lembab. . Untuk mengendalikan

    hama penyakit pada benih jabon seperti dumping off, diberikan larutan pestisida

    jenis Benstardengan konsentrasi 20% tiap 1 minggu sekali dengan penyemprotan

    menggunakan sprayer. Selain itu dengan rutin dilakukan pembersihan gulma dan

    perbaikan posisi polybag.

    2. Rencana Pemasaran

    2.1. Rencana sasaran konsumen

    Rencana sasaran konsumen untuk pasar obat menstruasi ini terdiri dari 3

    yaitu : Segmentasi, Targetting, Positioning.

    1. Segmentasi

    Segmentasi pasar adalah proses mengidentifikasi kelompok atau kumpulanpelanggan potensial pada tingkat nasional maupun subnasional yang kiranya

    mempunyai daya beli. Segmentasi pada bibit jabon terdiri dari :

    Petani dan atau pengusaha bibit tanaman

    Mengingat kebutuhan akan kayu jabon semakin meningkat, maka

    dalam segmen ini kami menawarkan berupa benih ataupun bibit yang

    sudah siap tanam bagi petani atau pengusaha yang ingin memiliki

    persemaian sendiri. Instansi pemerintahan

    Dengan adanya program pemerintah mengenai rehabilitasi lahan

    berbasis energi terbarukan dengan menanam jabon, maka untuk segmen

    ini penawaran dari produk kami adalah bibit siap tanam. Terutama adalah

    BUMN Hijau yang membutuhkan bibit siap tanam 10.000 bibit per tahun.

    Masyarakat Umum

    Pemasaran ke masyarakat umum merupakan awal dari pemasaran

    bibit jabon secara luas. Segmen masyarakat yang dituju berasal dari

    Sludge kopi

  • 8/3/2019 (Final) PKM ian Jabon

    8/15

    8

    seluruh lapisan masyarakat. Hal ini diiringi dengan program pemerintah

    yakni one man one tree.

    2.Targetting

    Targetting adalah proses mengevaluasi ketertarikan tiap-tiap segmentasi

    pasar dan memilih salah satu segmen tersebut untuk dimasuki. Target pertama

    dari pemasaran bibit jabon ini adalah instansi pemerintah yang saat ini sedang

    gencar-gencarnya melakukan rehabilitasi lahan dan penghijauan lahan.

    Selanjutnya adalah petani dan atau pengusaha hutan tanaman yang ingin

    menambah stok bibit atau memiliki persemaian sendiri. Terakhir adalah

    masayarakat umum.

    3.Positioning

    Positioning adalah bagaimana kita mendiferensiasikan produk kita di

    benak pelanggan yang berprospek. Sesuai dengan targetting sebelumnya, maka

    positioning produk ini adalah bibit jabon dengan memanfaatkan sludge kopi

    sebagai penyedia unsur hara yang dibutuhkan jabon. Konsumen diharapkan akan

    melihat usaha bibit jabon ini sebagai suatu bentuk awal dari tumbuhan yang

    menghasilkan banyak manfaat. Selain itu diharapkan dapat dilihat sebagai suatu

    hasil kreatifitas dari mahasiswa dalam bidang keahlianya (kehutanan).

    2.2.Rencana Promosi

    Media promosi yang digunakan adalah periklanan (Advertising), penjualan

    pribadi (Personal Selling), dan promosi penjualan (Sales Promotion).

    Periklanan (Advertising) : dapat melalui selebaran-selebaran, iklan koran

    kampus, facebook, blog, dan iklan gratis di internet.

    Penjualan pribadi (Personal Selling) : masing-masing anggota

    memasarkan produk secara langsung kepada konsumen. Selain itu jugadapat merekrut karyawan untuk membantu memasarkan.

    Promosi penjualan (Sales Promotion) : dapat melalui keikutsertaan

    kegiatan bazar atau expo tentang kehutanan, ataupun dengan bekerja sama

    dengan perusahaan lain untuk membantu memasarkan bibit ini.

    3.Rencana Organisasi

    Manajer utama bertanggung jawab terhadap perencanaan, pelaksanaan,

    pengawasan dan pengevaluasian kegiatan dari awal produksi hingga pemasaran.

    Manajer produksi bertanggung jawab terhadap berlangsungnya proses produksi

  • 8/3/2019 (Final) PKM ian Jabon

    9/15

    9

    Manajer utama

    Manajerpemasaran

    produk

    Manajerproduksi

    Pekerja 2Pekerja 1

    Perencanaan,pengawasan,

    danpengevaluasiansemua kegiatan

    semai jabon. Manajer pemasaran bertanggung jawab terhadap pemasaran produk

    bibit jabon, sedangkan manajer keuangan bertanggung jawab terhadap

    pengelolaan keuangan perusahaan. Dalam berlangsungnya pemasaran, dibutuhkan

    suatu inovasi yang baru dari suatu produk agar produk tersebut dapat bersaing

    dengan produk lainnya. Disini peran manajer pemasaran yang kreatif dibutuhkan.

    Dalam proses produksi dibantu oleh dua orang pekerja yang melakukan

    proses produksi. Pengadaan bahan baku dilakukan oleh seluruh anggota tim.

    Penyebaran sumberdaya manusia dan tugas tim pelaksana adalah sebagai berikut :

    Gambar 2. Struktur Organisasi

    4. Evaluasi Kegiatan

    Kegiatan ini dilakukan secara internal dengan melihat pada jumlah dan

    mutu produk serta aspek finansial usaha pada minggu keempat setiap bulan.

    Kegiatan evaluasi ini dilakukan oleh seluruh anggota tim dan seluruh kegiatan

    usaha, meliputi :

    a. Produksi

    Proses produksi dapat dikatakan berhasil apabila mampu menghasilkan

    produk sesuai dengan target kapasitas dan waktu yang telah ditetapkan yaitu

    dengan kapasitas produksi sebanyak 3500 per bulannya, sehingga produk dapat

    dipasarkan. Indikator dari keberhasilan produksi adalah dengan menggunakan

    parameter kehadiran dan terpenuhinya target produksi.

    b. Pemasaran

    Indikator keberhasilan pemasaran adalah jumlah produk yang terjual setiap

    bulan. Target penjualan 100%, namun apabila produk terjual lebih dari 80% maka

    pemasaran dapat dikatakan berhasil. Pemasaran dikatakan kurang berhasil apabila

  • 8/3/2019 (Final) PKM ian Jabon

    10/15

    10

    produk yang terjual hanya 50-80%, dan jika kurang dari 50% pemasaran dapat

    dikatakan gagal.

    5. Rencana Pelaporan

    Pelaporan hasil kegiatan dilaksanakan ketika semua kegiatan telah selesai

    dilaksanakan. Kegiatan ini dilakukan di akhir pelaksanaan program. Tujuan dari

    pelaporan evaluasi adalah mempertanggungjawabkan seluruh kegiatan usaha

    kepada pemberi dana. Proses pelaporan meliputi kegiatan pra-produksi,

    pelaksanaan produksi, pendistribusian, promosi, pemasaran, serta dilengkapi

    pertanggungjawaban perincian anggaran yang diberikan.

    I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM

    Tabel 1. Jadwal Kegiatan PKM

    No Kegiatan

    Bulan/Minggu

    I II III IV V

    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

    1. Persiapan Lapang

    Pemancangan batas

    Pembersihan lapangan

    Pembuatan selokan

    Pembuatan bedeng taburPengadaan benih dan

    bahan

    Pengawasan

    2. Penyemaian

    Penaburan benih

    Pembuatan dan

    pengisian media sapih

    Penyapihan bibit

    3. Pemeliharaan

    Penyiangan, penyiraman

    dan penyulamanPenyiapan seleksi bibit

    Pengepakan dan

    pengangkutan

    Penjualan

    J. RANCANGAN ANGGARAN

    Tabel 2. Biaya Produksi

    No. Uraian Jumlah Harga Satuan Jumlah Biaya

    1 Benih jabonkualitas B

    1,5 kg Rp4.000.000,00 Rp 6.000.000,00

  • 8/3/2019 (Final) PKM ian Jabon

    11/15

    11

    2 Pasir 4 m Rp 130.000,00 Rp 520.000,00

    3 Polybag 15 kg Rp 14.000,00 Rp 210.000,00

    4 Bokashi 5 kg Rp 1.000,00 Rp 50.000,00

    5 Pestisida merek

    Benstar

    5 liter Rp 100.000,00 Rp 500.000,00

    6 Alat Pertukangan 10 buah Rp 10.000,00 Rp 100.000,00

    7 Jasa angkut 2 kali Rp 30.000,00 Rp 60.000,00

    Total Biaya Produksi (selama 5 bulan) Rp 7.440.000,00

    Tabel 3. Biaya Operasional

    Jenis Biaya Jumlah Harga Satuan Total (selama 5 bulan)

    komunikasi Rp 50.000,00

    biaya promosi (leaflet) 1000 Rp 100,00 Rp 100.000,00

    biaya promosi (Iklan) Rp 50.000,00

    upah pekerja 2 Rp 50.000,00 Rp 500.000,00sewa tempat Rp 500.000,00

    transportasi Rp 500.000,00

    Total Biaya Operasional Rp 1.700.000,00

    Tabel 4. Biaya Investasi

    No. Uraian Jumlah Harga Satuan Jumlah Biaya

    1 Cangkul 1 unit Rp 45.000,00 Rp 45.000,00

    2 Parang 1 unit Rp 15.000,00 Rp 15.000,00

    3 Ember plastik 5 unit Rp 10.000,00 Rp 50.000,00

    4 Selang 30 m Rp 1.700,00 Rp 51.000,00

    5 Linggis 1 unit Rp 20.000,00 Rp 20.000,00

    6 Paranet 30 m Rp 4.000,00 Rp 120.000,00

    7 Karung 10 buah Rp 5.000,00 Rp 50.000,00

    8 Bambu 40 buah Rp 3.000,00 Rp 120.000,00

    9 Tempat

    persemaian

    8 unit Rp 25.000,00 Rp 200.000,00

    10 Bedeng tabur 3 unit Rp 50.000,00 Rp 150.000,00

    Total Biaya Investasi Rp 821.000,00

    Total Biaya

    Total Biaya = Biaya Produksi + Biaya Operasional + Biaya Investasi

    = Rp 7.440.000,00 + Rp 1.700.000,00+ Rp 821.000,00

    = Rp 9.961.000,00

    Analisis Usaha

    Biaya penyusutan alat

    Umur teknis peralatan : 10 tahun

    Nilai akhir setelah umur ekonomis alat : 10 %

    Biaya penyusutan per tahun =(Harga awal-harga akhir)

    Umur ekonomis alat

    = (Rp 821.000,00 Rp81.000,00)/10

    = Rp.72.900,00Harga Pokok Produksi

  • 8/3/2019 (Final) PKM ian Jabon

    12/15

    12

    Jumlah produksi : 3.500

    Kapasitas produksi (5 bulan) : 17.500 bibit

    Biaya tetap = Biaya investasi (penyusutan)+ Biaya operasional

    = Rp.72.900,00+ Rp. 1.700.000,00

    = Rp.1.772.900,00Harga pokok produksi = (Biaya tetap+Biaya tidak tetap)

    Kapasitas produksi

    = (Rp.1.772.900,00+ Rp 7.440.000,00)/17.500

    = Rp.526,45/bibit

    Harga jual produk = Rp.1.500/bibit

    Proyeksi Laba Produksi

    Penerimaan = 17.500 bibit x Rp.1.500,00

    = Rp.26.250.000,00/5 bulan

    = Rp 5.250.000,00/bulan

    Pengeluaran = Rp. 72.900,00 + Rp.1.700.000,00= Rp.1.772.900,00

    Keuntungan = Rp. 5.250.000,00 - Rp.1.772.900,00

    = Rp.3.477.100/bulan

    Internal Rate of Return (IRR)

    IRR digunakan untuk mencari tingkat suku bunga yang menyamakan nilai

    sekarang dari arus kas yang diharapkan pada masa yang akan datang atau

    penerimaan kas dengan pengeluaran investasi awal. Perhitungan IRR memberikan

    nilai 14,14% yang artinya diproyeksikan nilai investasi akan bertambah sebesar

    14,14% selama satu tahun dari nilai investasi awal. Karena IRR> bunga bank

    maka usaha ini layak untuk direalisasikan.

    Revenue Cost (R/C)

    Revenue Cost(R/C) = TR

    TC

    = Rp 5.250.000,00

    Rp 1.772.900,00

    = 2,9612

    Jika : R/C < 1 usaha dinyatakan rugi

    R/C = 1 usaha dinyatakan impas (tidak untung dan tidak rugi)

    R/C > 1 usaha dinyatakan untung

    Revenue Cost (R/C) sebesar 2,9612 ini berarti setiap Rp 1,00 yang dikeluarkan

    perusahaan akan menghasilkan keuntungan Rp 2,9612. Oleh karena itu usaha ini

    layak untuk dijalankan.

  • 8/3/2019 (Final) PKM ian Jabon

    13/15

    Tabel 5. Analisis Usaha

    PRODUKSI

    bulan ke-0(Rp)

    bulan ke-1(Rp)

    bulan ke-2(Rp)

    bulan ke-3(Rp)

    bulan ke-4(Rp)

    bulan ke-5(Rp)

    bulan ke-6(Rp)

    bulan ke-7(Rp)

    bulan ke-8(Rp)

    bulan ke-9(Rp)

    bulan ke-10(Rp)

    bulan ke-11(Rp)

    bulan ke-12(Rp)

    Terjual 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 3500,00 3500,00 3500,00 3500,00 3500,00 3500,00 3500,00

    Penjualan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 5250000,00 5250000,00 5250000,00 5250000,00 5250000,00 5250000,00 5250000,00

    TOTAL INFLOW 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 5250000,00 5250000,00 5250000,00 5250000,00 5250000,00 5250000,00 5250000,00

    BIAYA INVESTASI

    ub Total 821000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

    BIAYA TETAP

    komunikasi 0,00 10000,00 10000,00 10000,00 10000,00 10000,00 10000,00 10000,00 10000,00 10000,00 10000,00 10000,00 10000,00

    iaya promosi (leaflet) 0,00 20000,00 20000,00 20000,00 20000,00 20000,00 20000,00 20000,00 20000,00 20000,00 20000,00 20000,00 20000,00

    iaya promosi (Iklan) 0,00 5000,00 5000,00 5000,00 5000,00 5000,00 5000,00 5000,00 5000,00 5000,00 5000,00 5000,00 5000,00

    pah pekerja 0,00 100000,00 100000,00 100000,00 100000,00 100000,00 100000,00 100000,00 100000,00 100000,00 100000,00 100000,00 100000,00

    ewa tempat 0,00 100000,00 100000,00 100000,00 100000,00 100000,00 100000,00 100000,00 100000,00 100000,00 100000,00 100000,00 100000,00

    istrik, air dan transportasi 0,00 100000,00 100000,00 100000,00 100000,00 100000,00 100000,00 100000,00 100000,00 100000,00 100000,00 100000,00 100000,00

    ub Total 0,00 335000,00 335000,00 335000,00 335000,00 335000,00 335000,00 335000,00 335000,00 335000,00 335000,00 335000,00 335000,00

    BIAYA PRODUKSI

    Benih jabon kualitas B 0,00 6000000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

    Pasir 0,00 520000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

    Polybag 0,00 210000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

    Bokashi 0,00 50000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

    Pestisida merek "Benstar" 0,00 500000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

    asa angkut 0,00 60000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

    ub Total 0,00 7340000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

    Penyusutan 6075,00 6075,00 6075,00 6075,00 6075,00 6075,00 6075,00 6075,00 6075,00 6075,00 6075,00 6075,00

    TOTAL OUTFLOW 821000,00 7681075,00 341075,00 341075,00 341075,00 341075,00 341075,00 341075,00 341075,00 341075,00 341075,00 341075,00 341075,00

    NET BENEFIT -821000,00 -7.681.075,00 -341.075,00 -341.075,00 -341.075,00 -341.075,00 4.908.925,00 4.908.925,00 4.908.925,00 4.908.925,00 4.908.925,00 4.908.925,00 4.908.925,00

    AKUMULASI-8.502.075,00

    -

    16.183.150,00- 16.524. 225,00 -16.865. 300,00 -17. 206. 375,00 -12. 297.450, 00 -7.388. 525, 00 -2. 479. 600, 00 2. 429. 325,00 7.338. 250,00 12. 247. 175, 00 17. 156.100, 00

    Discount Factor 15% 0,8695652 0,7561437 0,6575162 0,5717532 0,4971767 0,4323276 0,3759370 0,3269018 0,2842624 0,2471847 0,2149432 0,1869072 0,1625280

    PV -713.913,04 -5.807.996,22 -224.262,35 -195.010,74 -169.574,55 -147.456,13 1.845.446,73 1.604.736,29 1.395.422,86 1.213.411,18 1.055.140,16 917.513,18 797.837,55

    NPV 1571294,9202

    RR 0,1413

    UMLAH PV positif 2285207,9637

    UMLAH PV negatif 713913,0435

    NET B/C 3,2010

    Payback Period -0,1414

    Profitability Index (PI) -37,4230

    Break Even Point (BEP) -561,0048 562 Bibit

    13

  • 8/3/2019 (Final) PKM ian Jabon

    14/15

    14

    K. LAMPIRAN

    a. Biodata Kelompok

    Ketua

    Nama : Fikri Bagus Wicaksono

    Jenis Kelamin : Laki-lakiTempat, tanggal lahir : Lamongan, 03 Maret 1992

    Agama : Islam

    Kebangsaan : Indonesia

    Alamat asal : Ds. Gesikharjo, Kec. Palang, Kabupaten Tuban 64483

    Alamat di Bogor : Wisma Combi, Jl. Babakan Tengah No.9, Rt 02/Rw 08, Ds.

    Babakan, Kec. Dramaga, Kab. Bogor 16680

    Alamat email : [email protected]

    No. Telepon : 085733120305

    Riwayat Pendidikan

    1. TK Pertiwi 1996-1998

    2. SDN Gesikharjo I 1998-2004

    3. SMPN 1 Palang 2004-20074. SMAN 2 Tuban 2007-2010

    5. Institut Pertanian Bogor 2010-sekarang

    (Fikri B. Wicaksono)

    Anggota 1

    Nama : Rudi Eko Setyawan

    Jenis Kelamin : Laki-laki

    Tempat, tanggal lahir : Kediri, 13 Maret 1989

    Agama : Islam

    Kebangsaan : Indonesia

    Alamat asal : Ds. Wonorejo Trisulo, Kec. Plosoklaten, Kabupaten Kediri

    64175Alamat di Bogor : Wisma Combi, Jl. Babakan Tengah No.9, Rt 02/Rw 08, Ds.

    Babakan, Kec. Dramaga, Kab. Bogor 16680

    Alamat email : [email protected]

    No. Telepon : 085648665774

    Riwayat Pendidikan

    1. TK PGRI Wonorejo Trisulo 1994-1995

    2. SDN Trisulo I 1995-2001

    3. SMPN 2 Plosoklaten 2001-2004

    4. SMAN 1 Pare 2004-2007

    5. Institut Pertanian Bogor 2007-sekarang

    (Rudi E. Setyawan)

    Anggota 3

    Nama : Ruri Diah Ariani

    Jenis Kelamin : Perempuan

    Tempat, tanggal lahir : Aileu, 11 Januari 1992

    Agama : Islam

    Kebangsaan : Indonesia

    Alamat asal : Dsn. Gesikharjo Rt 03/Rw 05 Tuban Jawa Timur

    Alamat di Bogor : Kost Diastin, Jl. Babakan Tengah No.31

    Alamat email : [email protected]

    No. Telepon : 085746132235

    Riwayat Pendidikan

  • 8/3/2019 (Final) PKM ian Jabon

    15/15

    15

    1. SDN Gesikharjo 1 1997-2003

    2. SMPN 3 Tuban 2003-2006

    3. SMAN 2 Tuban 2006-2009

    4 Institut Pertanian Bogor 2009-sekarang

    (Ruri D. Ariani)

    Anggota 4Nama : Rummi Azahra Gumilar

    Jenis Kelamin : Perempuan

    Tempat, tanggal lahir : Garut, 12 Mei 1993

    Agama : Islam

    Kebangsaan : Indonesia

    Alamat asal : Jl. Baktikarya II No.113 A Pasirangin, Ciamis

    Alamat di Bogor : Gg. H. Saidi No.129 Rt 03/Rw 06 Badoneng

    Kec. Dramaga, Kab. Bogor 16680

    Alamat email : [email protected]

    No. Telepon : 085694770019

    Riwayat Pendidikan

    1. TK Rumpun Tani 1997-1998

    2. SDN 28 Jambi 1998-2000

    3. SDN Pataruman 2 2000-2001

    4. SDN 7 Ciamis 2001-2004

    5. SMPN 1 Ciamis 2004-2007

    6. SMAN 1 Ciamis 2007-2010

    7. Institut Pertanian Bogor 2009-sekarang

    (Rummi A. Gumilar)

    b. Biodata Dosen Pembimbing

    Nama : Dr. Ir. Cahyo Wibowo, MScF. Trop

    NIP : 1960 0919 1986 03 1001

    Jenis Kelamin : Laki-laki

    Tempat, tanggal lahir : Semarang, 19 September 1960

    Agama : Islam

    Golongan/Pangkat : III c/Penata

    Jabatan Akademik/PT : Lektor/IPB

    Alamat di Bogor : Jl. Babakan Lebak No.11, Rt 02/Rw 06, Balumbang Jaya,

    Dramaga Bogor 16680

    Alamat email : [email protected]

    No. Telepon : 0251 8621551

    Riwayat Pendidikan Perguruan Tinggi

    No Progam pendidikan Jurusan/Program Studi Perguruan Tinggi Tahun Lulus

    1 Konservasi

    Sumberdaya Hutan

    Konservasi Sumberdaya

    Hutan

    Institut Pertanian Bogor 1985

    2 Master of Science Silvikultur Universitas Gottingen,

    Jerman

    1993

    3 Doktor Kehutanan dan Ilmu

    Tanah

    Institut Pertanian Bogor 2003

    (Dr. Ir. Cahyo Wibowo, MScF. Trop)