filsafat ilmu pengetahuan

43
FILSAFAT ILMU FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN PENGETAHUAN Oleh Oleh SADDAM DEWANA SADDAM DEWANA PADA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM RIAU PEKANBARU

Upload: universitas-negeri-yogyakarta

Post on 14-Jan-2017

415 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Filsafat ilmu pengetahuan

FILSAFAT ILMU FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN PENGETAHUAN

Oleh Oleh SADDAM DEWANASADDAM DEWANA

PADA PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS ISLAM RIAU

PEKANBARU

Page 2: Filsafat ilmu pengetahuan

Isi Kuliah Isi Kuliah

1.Pendahuluan1.Pendahuluan 2.Pengertian Filsafat2.Pengertian Filsafat 3.Pengertian Filsafat Ilmu3.Pengertian Filsafat Ilmu 4.Pengetahuan dan Ukuran Kebenaran4.Pengetahuan dan Ukuran Kebenaran 5.Sejarah Perkembangan Ilmu5.Sejarah Perkembangan Ilmu 6.Dasar-dasar Ilmu6.Dasar-dasar Ilmu 7.Sarana Berfikir Ilmiah7.Sarana Berfikir Ilmiah 8.Metode Berfikir Ilmiah8.Metode Berfikir Ilmiah 9.Kajian Etika dan Estetika9.Kajian Etika dan Estetika

Page 3: Filsafat ilmu pengetahuan

PENDAHULUANPENDAHULUAN Filsafat dan Ilmu adalah dua kata yang Filsafat dan Ilmu adalah dua kata yang

saling berkaitan baik secara substansial saling berkaitan baik secara substansial maupun historis. Kelahiran suatu ilmu tidak maupun historis. Kelahiran suatu ilmu tidak dapat dipisahkan dari peranan filsafat, dapat dipisahkan dari peranan filsafat, sebaliknya perkembangan ilmu sebaliknya perkembangan ilmu memperkuat keberadaan filsafat.memperkuat keberadaan filsafat.

Ilmu atau Sains merupakan komponen Ilmu atau Sains merupakan komponen terbesar yang diajarkan dalam semua strata terbesar yang diajarkan dalam semua strata pendidikan. Walaupun telah bertahun-tahun pendidikan. Walaupun telah bertahun-tahun mempelajari ilmu, pengetahuan ilmiah tidak mempelajari ilmu, pengetahuan ilmiah tidak digunakan sebagai acuan dalam kehidupan digunakan sebagai acuan dalam kehidupan sehari-hari.sehari-hari.

Page 4: Filsafat ilmu pengetahuan

Ilmu dianggap sebagai hafalan saja, bukan Ilmu dianggap sebagai hafalan saja, bukan sebagai pengetahuan yang mendeskripsikan, sebagai pengetahuan yang mendeskripsikan, menjelaskan, memprediksikan gejala alam menjelaskan, memprediksikan gejala alam /sosial untuk kesejahteraan dan kenyamanan /sosial untuk kesejahteraan dan kenyamanan hidup. Kini ilmu telah tercerabut dari nilai hidup. Kini ilmu telah tercerabut dari nilai luhur ilmu, yaitu untuk menyejahterakan luhur ilmu, yaitu untuk menyejahterakan umat manusia. Bahkan tidak mustahil terjadi, umat manusia. Bahkan tidak mustahil terjadi, ilmu dan teknologi menjadi bencana bagi ilmu dan teknologi menjadi bencana bagi kehidupan manusia, seperti pemanasan kehidupan manusia, seperti pemanasan global dan dehumanisasi.global dan dehumanisasi.

Ilmu dan teknologi telah kehilangan rohnya Ilmu dan teknologi telah kehilangan rohnya yang fundamental, karena ilmu telah yang fundamental, karena ilmu telah mengurangi bahkan menghilangkan peran mengurangi bahkan menghilangkan peran manusia, dan bahkan tanpa disadari manusia manusia, dan bahkan tanpa disadari manusia telah menjadi budak ilmu dan teknologitelah menjadi budak ilmu dan teknologi

Page 5: Filsafat ilmu pengetahuan

Oleh karena itu, filsafat ilmu mencoba Oleh karena itu, filsafat ilmu mencoba mengembalikan roh dan nilai luhur dari ilmu, agar mengembalikan roh dan nilai luhur dari ilmu, agar ilmu tidak menjadi bumerang bagi kehidupan ilmu tidak menjadi bumerang bagi kehidupan manusia. Filsafat ilmu akan mempertegas bahwa manusia. Filsafat ilmu akan mempertegas bahwa ilmu dan teknologi adalah instrumen dalam ilmu dan teknologi adalah instrumen dalam mencapai kesejahteraan bukan tujuan.mencapai kesejahteraan bukan tujuan.

Filsafat ilmu diberikan sebagai pengetahuan bagi Filsafat ilmu diberikan sebagai pengetahuan bagi orang yang ingin mendalami hakikat ilmu dan orang yang ingin mendalami hakikat ilmu dan kaitannya dengan pengetahuan lainnya. Bahan yang kaitannya dengan pengetahuan lainnya. Bahan yang diberikan tidak ditujukan untuk menjadi ahli filsafat.diberikan tidak ditujukan untuk menjadi ahli filsafat.

Dalam masyarakat religius, ilmu dipandang sebagai Dalam masyarakat religius, ilmu dipandang sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari nilai-nilai bagian yang tidak terpisahkan dari nilai-nilai ketuhanan, karena sumber ilmu yang hakiki adalah ketuhanan, karena sumber ilmu yang hakiki adalah Tuhan. Manusia diberi daya fikir olehTuhan, dan Tuhan. Manusia diberi daya fikir olehTuhan, dan dengan daya fikir inilah manusia menemukan teori-dengan daya fikir inilah manusia menemukan teori-teori ilmiah dan teknologi.teori ilmiah dan teknologi.

Page 6: Filsafat ilmu pengetahuan

Pengaruh agama yang kaku dan dogmatis Pengaruh agama yang kaku dan dogmatis kadangkala menghambat perkembangan kadangkala menghambat perkembangan ilmu. Oleh karenanya diperlukan kecerdasan ilmu. Oleh karenanya diperlukan kecerdasan dan kejelian dalam memahami kebenaran dan kejelian dalam memahami kebenaran ilmiah dengan sistem nilai dalam agama, ilmiah dengan sistem nilai dalam agama, agar keduanya tidak saling bertentangan.agar keduanya tidak saling bertentangan.

Dalam filsafat ilmu, ilmu akan dijelaskan Dalam filsafat ilmu, ilmu akan dijelaskan secara filosofis dan akademis sehingga ilmu secara filosofis dan akademis sehingga ilmu dan teknologi tidak tercerabut dar inilai dan teknologi tidak tercerabut dar inilai agama, kemanusiaan lingkungan. Dengan agama, kemanusiaan lingkungan. Dengan demikian filsafat ilmu akan memberikan nilai demikian filsafat ilmu akan memberikan nilai dan orientasi yang jelas bagi setiap ilmu.dan orientasi yang jelas bagi setiap ilmu.

Page 7: Filsafat ilmu pengetahuan

I. PENGERTIAN FILSAFATI. PENGERTIAN FILSAFAT 1.1. Makna Filsafat dari Segi Bahasa1.1. Makna Filsafat dari Segi Bahasa

Filsafat berasal dari bahasa Yunani, Filsafat berasal dari bahasa Yunani, philosophia philosophia atau atau philosophosphilosophos. . Philos Philos atau atau philein philein berarti teman atau berarti teman atau cinta, dan cinta, dan shopia, shopos shopia, shopos kebijaksanaan, kebijaksanaan, pengetahuan, dan hikmah. atau berarti pengetahuan, dan hikmah. atau berarti

Filsafat berarti juga Filsafat berarti juga mater scientiarum mater scientiarum yang artinya yang artinya induk dari segala ilmu pengetahuan.induk dari segala ilmu pengetahuan.

Kata filsafat dalam bahasa Indonesia memiliki padanan Kata filsafat dalam bahasa Indonesia memiliki padanan kata kata falsafah falsafah (Arab), (Arab), philosophie philosophie (Prancis, Belanda (Prancis, Belanda dan Jerman), serta dan Jerman), serta philosophy philosophy (Inggris).(Inggris).

Dengan demikian filsafat berarti mencinta ihal-hal Dengan demikian filsafat berarti mencinta ihal-hal yang bersifat bijaksana (yang bersifat bijaksana (menjadi kata sifatmenjadi kata sifat) bisa ) bisa berarti teman kebijaksanaan (menjadi berarti teman kebijaksanaan (menjadi kata kata bendabenda) atau induk dari segala ilmu pengetahuan.) atau induk dari segala ilmu pengetahuan.

Page 8: Filsafat ilmu pengetahuan

Phytagoras Phytagoras (572 -497 SM) (572 -497 SM) ditahbiskan sebagai orang pertama ditahbiskan sebagai orang pertama yang memakai kata yang memakai kata philosopia philosopia yang berarti pecinta yang berarti pecinta kebijaksanaan(kebijaksanaan(lover of wisdomlover of wisdom) ) bukan kebijaksanaan itu sendiri.bukan kebijaksanaan itu sendiri.

Plato Plato (427-347 SM) mengartikannya (427-347 SM) mengartikannya sebagai ilmu pengetahuan yang sebagai ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang berminat mencapai kebenaran yang hakiki lewat dialektikahakiki lewat dialektika

Page 9: Filsafat ilmu pengetahuan

Aristoteles Aristoteles (382 –322 SM) (382 –322 SM) mendefinisikan filsafat sebagai mendefinisikan filsafat sebagai pengetahuan tentang pengetahuan tentang kebenaran.kebenaran.

••Al-Farabi Al-Farabi (870 –950 ) (870 –950 ) mengartikan filsafat sebagai mengartikan filsafat sebagai ilmu pengetahuan tentang alam ilmu pengetahuan tentang alam maujud maujud dan hakekat alam dan hakekat alam yang sebenarnya.yang sebenarnya.

Page 10: Filsafat ilmu pengetahuan

Rene Descartes Rene Descartes (1590 –1650) (1590 –1650) mendefinisikan filsafat sebagai kumpulan mendefinisikan filsafat sebagai kumpulan ilmu pengetahuan tentang tuhan, alam ilmu pengetahuan tentang tuhan, alam dan manusia.dan manusia.

Immanuel Kant Immanuel Kant (1724 –1804) (1724 –1804) mendefinisikan filsafat sebagai ilmu mendefinisikan filsafat sebagai ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan. Menurut pangkal dari segala pengetahuan. Menurut Kant ada empat hal yang dikaji dalam filsafat Kant ada empat hal yang dikaji dalam filsafat yaitu: apa yang dapat manusia ketahui? yaitu: apa yang dapat manusia ketahui? ((metafisikametafisika), apa yang seharusnya diketahui ), apa yang seharusnya diketahui manusia ? (manusia ? (etikaetika), sampai dimana harapan ), sampai dimana harapan manusia? ( manusia? ( agamaagama) dan apakah manusia itu? ) dan apakah manusia itu? ((antropologiantropologi))

Page 11: Filsafat ilmu pengetahuan

Merriam-Webster Merriam-Webster dalam dalam kamusnya menyatakan filsafat kamusnya menyatakan filsafat adalah adalah literally the love of literally the love of wisdom, in the actual usage, wisdom, in the actual usage, the science that investigates the science that investigates the most general facts and the most general facts and prinsciples of reality and prinsciples of reality and human nature and conduct: human nature and conduct: logic, ethics, aesthetics and logic, ethics, aesthetics and the theory of knowledgethe theory of knowledge..

Page 12: Filsafat ilmu pengetahuan

Kesimpulan Kesimpulan Kenyataannya semua definisi Kenyataannya semua definisi

filsafat di atas tidak pernah dapat filsafat di atas tidak pernah dapat menampilkan pengertian yang menampilkan pengertian yang sempurna karena setiap orang/ahli sempurna karena setiap orang/ahli selalu berbeda cara dan gaya selalu berbeda cara dan gaya dalam mendefinisikan suatu dalam mendefinisikan suatu masalah. Definisi dan pengertian masalah. Definisi dan pengertian tidak akan menyesatkan selama tidak akan menyesatkan selama kita memandangnya sebagai cara kita memandangnya sebagai cara pengenalan awal atau sementara pengenalan awal atau sementara untuk mencapai kesempurnaan untuk mencapai kesempurnaan lebih lanjut.lebih lanjut.

Page 13: Filsafat ilmu pengetahuan

Dengan demikian filsafat merupakan Dengan demikian filsafat merupakan ilmu yang mempelajari dengan ilmu yang mempelajari dengan sungguh-sungguh hakekat kebenaran sungguh-sungguh hakekat kebenaran segala sesuatu. Dengan bantuan segala sesuatu. Dengan bantuan filsafat, manusia berusaha menangkap filsafat, manusia berusaha menangkap makna, hakekat, hikmah dari setiap makna, hakekat, hikmah dari setiap pemikiran, realitas dan kejadian.pemikiran, realitas dan kejadian.

Filsafat mengantarkan manusia untuk Filsafat mengantarkan manusia untuk lebih jernih, mendasar dan bijaksana lebih jernih, mendasar dan bijaksana dalam berfikir, bersikap, berkata, dalam berfikir, bersikap, berkata, berbuat dan mengambil kesimpulanberbuat dan mengambil kesimpulan

Page 14: Filsafat ilmu pengetahuan

1.2. Pendekatan Filsafat dalam Memperoleh 1.2. Pendekatan Filsafat dalam Memperoleh Ilmu Ilmu Pada zaman Plato sampai pada Pada zaman Plato sampai pada

masa Al-Kindi, batas antara filsafat masa Al-Kindi, batas antara filsafat dan ilmu pengetahuan boleh dan ilmu pengetahuan boleh dikatakan tidak ada. Seorang dikatakan tidak ada. Seorang filosof (ahli filsafat) pasti filosof (ahli filsafat) pasti menguasai semua ilmu menguasai semua ilmu pengetahuan.pengetahuan.

Perkembangan daya berfikir Perkembangan daya berfikir manusia yang mengembangkan manusia yang mengembangkan filsafat pada tingkat praktis filsafat pada tingkat praktis dikalahkan oleh perkembangan dikalahkan oleh perkembangan ilmu yang didukung oleh teknologi.ilmu yang didukung oleh teknologi.

Page 15: Filsafat ilmu pengetahuan

Wilayah kajian filsafat menjadi lebih Wilayah kajian filsafat menjadi lebih sempit dibandingkan dengan wilayah sempit dibandingkan dengan wilayah kajian ilmu. Sehingga ada anggapan kajian ilmu. Sehingga ada anggapan filsafat tidak dibutuhkan lagi. Filsafat filsafat tidak dibutuhkan lagi. Filsafat kurang membumi sedangkan ilmu lebih kurang membumi sedangkan ilmu lebih bermanfaat dan lebih praktis.bermanfaat dan lebih praktis.

Pada hal filsafat menghendaki Pada hal filsafat menghendaki pengetahuan yang komprehensif, yang pengetahuan yang komprehensif, yang luas, umum, dan universal dan hal ini luas, umum, dan universal dan hal ini tidak dapat diperoleh dalam ilmu. tidak dapat diperoleh dalam ilmu. Sehingga filsafat dapat ditempatkan Sehingga filsafat dapat ditempatkan pada posisi dimana pemikiran manusia pada posisi dimana pemikiran manusia tidak mungkin dapat dijangkau oleh tidak mungkin dapat dijangkau oleh ilmuilmu

Page 16: Filsafat ilmu pengetahuan

Ilmu bersifat Ilmu bersifat posteriori posteriori (kesimpulan (kesimpulan ditarik setelah melakukan pengujian ditarik setelah melakukan pengujian secara berulang), sedangkan filsafat secara berulang), sedangkan filsafat bersifat a bersifat a priori priori (kesimpulan ditarik tanpa (kesimpulan ditarik tanpa pengujian tetapi pemikiran dan pengujian tetapi pemikiran dan perenungan).perenungan).

Keduanya sama-sama menggunakan Keduanya sama-sama menggunakan aktivitas berfikir, walaupun cara berfikirnya aktivitas berfikir, walaupun cara berfikirnya berbeda. Keduanya juga sama-sama berbeda. Keduanya juga sama-sama mencari kebenaran. Kebenaran filsafat mencari kebenaran. Kebenaran filsafat tidak dapat dibuktikan oleh filsafat sendiri tidak dapat dibuktikan oleh filsafat sendiri tetapi hanya dapat dibuktikan oleh teori tetapi hanya dapat dibuktikan oleh teori keilmuan melalui observasi ataupun keilmuan melalui observasi ataupun eksperimen untuk mendapatkan justifikasi.eksperimen untuk mendapatkan justifikasi.

Page 17: Filsafat ilmu pengetahuan

Filsafat dapat merangsang lahirnya Filsafat dapat merangsang lahirnya keinginan dari temuan filosofis melalui keinginan dari temuan filosofis melalui berbagai observasi dan eksperimen berbagai observasi dan eksperimen yang melahirkan ilmu-ilmu.yang melahirkan ilmu-ilmu.

Hasil kerja filosofis dapat menjadi Hasil kerja filosofis dapat menjadi pembuka bagi lahirnya suatu ilmu, oleh pembuka bagi lahirnya suatu ilmu, oleh karena itu filsafat disebut juga sebagai karena itu filsafat disebut juga sebagai induk ilmu (induk ilmu (mother of sciencemother of science).).

Untuk kepentingan perkembangan ilmu, Untuk kepentingan perkembangan ilmu, lahir disiplin filsafat yang mengkaji ilmu lahir disiplin filsafat yang mengkaji ilmu pengetahuan yang dikenal sebagai pengetahuan yang dikenal sebagai filsafat ilmu pengetahuanfilsafat ilmu pengetahuan..

Page 18: Filsafat ilmu pengetahuan

1.3. Ciri Berfikir Kefilsafatan 1.3. Ciri Berfikir Kefilsafatan Berfilsafat dapat diartikan sebagai berfikir. Ciri Berfilsafat dapat diartikan sebagai berfikir. Ciri berfikir filsafat adalah: berfikir filsafat adalah: a.a. Radikal : Radikal : berfikir radikal artinya berfikir sampai berfikir radikal artinya berfikir sampai

keakar permasalahannya.keakar permasalahannya.b.b. SistematikSistematik, berfikir yang logis, sesuai aturan, , berfikir yang logis, sesuai aturan,

langkah demi langkah, berurutan, penuh langkah demi langkah, berurutan, penuh kesadaran, dan penuh tanggungjawab.kesadaran, dan penuh tanggungjawab.

c.c. UniversalUniversal, berfikir secara menyeluruh tidak , berfikir secara menyeluruh tidak terbatas pada bagian tertentu tetapi mencakup terbatas pada bagian tertentu tetapi mencakup seluruh aspek.seluruh aspek.

d.d. SpekulatifSpekulatif, berfikir spekulatif terhadap , berfikir spekulatif terhadap kebenaran yang perlu pengujian untuk kebenaran yang perlu pengujian untuk memberikan bukti kebenaran yang memberikan bukti kebenaran yang difikirkannya.difikirkannya.

Page 19: Filsafat ilmu pengetahuan

1.4. Cabang Filsafat 1.4. Cabang Filsafat Filsafat mengkaji lima cabang utama yaitu:Filsafat mengkaji lima cabang utama yaitu: 1.Logika 1.Logika (hal yang benar dan salah)(hal yang benar dan salah) 2.Etika 2.Etika (hal yang baik dan buruk)(hal yang baik dan buruk) 3.Estetika 3.Estetika (hal yang indah dan jelek)(hal yang indah dan jelek) 4.Metafisika 4.Metafisika (hakekat keberadaan zat, (hakekat keberadaan zat,

pikiran, pikiran, dan kaitannyadan kaitannya 5.Politik 5.Politik (organisasi pemerintahan yang ideal)(organisasi pemerintahan yang ideal)

Kelima cabang ini berkembang lagi menjadi Kelima cabang ini berkembang lagi menjadi cabang-cabang filsafat yang lebih spesifik.cabang-cabang filsafat yang lebih spesifik.

Page 20: Filsafat ilmu pengetahuan

Cabang Cabang-cabang filsafat lainnyaCabang Cabang-cabang filsafat lainnya

Epistemologi (filsafat pengetahuan)Epistemologi (filsafat pengetahuan) Etika (filsafat moral)Etika (filsafat moral) Estetika (filsafat Keindahan)Estetika (filsafat Keindahan) MetafisikaMetafisika Politik (filsafat pemerintahan)Politik (filsafat pemerintahan) Filsafat AgamaFilsafat Agama Filsafat IlmuFilsafat Ilmu Filsafat PendidikanFilsafat Pendidikan Filsafat HukumFilsafat Hukum Filsafat SejarahFilsafat Sejarah Filsafat MatematikaFilsafat Matematika

Page 21: Filsafat ilmu pengetahuan

Pengertian Filsafat Ilmu Pengertian Filsafat Ilmu Filsafat Ilmu merupakan bagian dari Filsafat Ilmu merupakan bagian dari Epistemologi (filsafat pengetahuan) yang Epistemologi (filsafat pengetahuan) yang secara spesifik mengkaji hakikat ilmu secara spesifik mengkaji hakikat ilmu (pengtahuan ilmiah).(pengtahuan ilmiah).

Ilmu berasal dari bahasa Arab: Ilmu berasal dari bahasa Arab: ‘alima‘alima, , ya’lamuya’lamu, , ‘ilman ‘ilman yang berarti yang berarti mengetahui, memahami dan mengerti mengetahui, memahami dan mengerti benar-benar. Dalam bahasa Inggris benar-benar. Dalam bahasa Inggris disebutdisebutS cienceS cience, dari bahasa Latin yang , dari bahasa Latin yang berasal dari kata berasal dari kata Scientia Scientia (pengetahuan) atau (pengetahuan) atau Scire Scire (mengetahui). (mengetahui). Sedangkan dalam bahasa Yunani adalah Sedangkan dalam bahasa Yunani adalah Episteme Episteme (pengetahuan).(pengetahuan).

Page 22: Filsafat ilmu pengetahuan

Dalam kamus Bahasa Indonesia, Dalam kamus Bahasa Indonesia, ilmu adalah pengetahuan ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang tentang suatu bidang yang tersusun secara bersistem tersusun secara bersistem menurut metode-metode menurut metode-metode tertentu yang dapat digunakan tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-untuk menerangkan gejala-gejala tertentu dibidang itu gejala tertentu dibidang itu (Kamus Bahasa Indonesia, 1998)(Kamus Bahasa Indonesia, 1998)

Page 23: Filsafat ilmu pengetahuan

II. PENGETAHUAN DAN KEBENARAN II. PENGETAHUAN DAN KEBENARAN Dalam Dalam Encyclopedia of Encyclopedia of

PhilosophyPhilosophy, pengetahuan , pengetahuan didefinisikan sebagai didefinisikan sebagai kepercayaan yang benar kepercayaan yang benar ((knowledge is justified true knowledge is justified true beliefbelief).).

Menurut Sidi Gazalba, Menurut Sidi Gazalba, pengetahuan adalah apa yang pengetahuan adalah apa yang diketahui atau hasil pekerjaan diketahui atau hasil pekerjaan mengetahui. Mengetahui itu mengetahui. Mengetahui itu hasil kenal, sadar, insaf, hasil kenal, sadar, insaf, mengerti, benar dan pandai.mengerti, benar dan pandai.

Page 24: Filsafat ilmu pengetahuan

Pengetahuan itu harus Pengetahuan itu harus benar, kalau tidak benar benar, kalau tidak benar maka bukan pengetahuan maka bukan pengetahuan tetapi kekeliruan atau tetapi kekeliruan atau kontradiksi.kontradiksi.

Pengetahuan merupakan Pengetahuan merupakan hasil suatu proses atau hasil suatu proses atau pengalaman yang sadar.pengalaman yang sadar.

Page 25: Filsafat ilmu pengetahuan

Generik yang mencakup seluruh hal yang diketahui Generik yang mencakup seluruh hal yang diketahui manusia. Dengan demikian pengetahuan adalah manusia. Dengan demikian pengetahuan adalah kemampuan manusia seperti perasaan, pikiran, kemampuan manusia seperti perasaan, pikiran, pengalaman, pengamatan, dan intuisi yang mampu pengalaman, pengamatan, dan intuisi yang mampu menangkap alam dan kehidupannya serta menangkap alam dan kehidupannya serta mengabstraksikannya untuk mencapai suatu tujuan.mengabstraksikannya untuk mencapai suatu tujuan.

••Tujuan manusia mempunyai pengetahuan adalah:Tujuan manusia mempunyai pengetahuan adalah:1.Memenuhi kebutuhan untuk kelangsungan hidup1.Memenuhi kebutuhan untuk kelangsungan hidup2.Mengembangkan arti kehidupan2.Mengembangkan arti kehidupan3.Mempertahankan kehidupan dan kemanusiaan itu 3.Mempertahankan kehidupan dan kemanusiaan itu sendiri. sendiri.4.Mencapaitujuanhidup.4.Mencapaitujuanhidup.

Binatangpun mempunyai pengetahuan, tetapi hanya Binatangpun mempunyai pengetahuan, tetapi hanya sekedar atau terbatas untuk melangsungkan hidup sekedar atau terbatas untuk melangsungkan hidup (tujuan survival).(tujuan survival).

Page 26: Filsafat ilmu pengetahuan

Jenis PengetahuanJenis Pengetahuan Pengetahuan biasa (Pengetahuan biasa (common sensecommon sense) yang digunakan ) yang digunakan

terutama untuk kehidupan sehari-hari, tanpa mengetahui terutama untuk kehidupan sehari-hari, tanpa mengetahui seluk beluk yang sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya.seluk beluk yang sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya.

Pengetahuan ilmiah atau Ilmu, adalah pengetahuan yang Pengetahuan ilmiah atau Ilmu, adalah pengetahuan yang diperoleh dengan cara khusus, bukan hanya untuk diperoleh dengan cara khusus, bukan hanya untuk digunakan saja tetapi ingin mengetahui lebih dalam dan digunakan saja tetapi ingin mengetahui lebih dalam dan luas mengetahui kebenarannya, tetapi masih berkisar pada luas mengetahui kebenarannya, tetapi masih berkisar pada pengalaman. pengalaman.

Pengetahuan filsafat, adalah pengetahuan yang tidak Pengetahuan filsafat, adalah pengetahuan yang tidak mengenal batas, sehingga yang dicari adalah sebab-sebab mengenal batas, sehingga yang dicari adalah sebab-sebab yang paling dalam dan hakiki sampai diluar dan diatas yang paling dalam dan hakiki sampai diluar dan diatas pengalaman biasa.pengalaman biasa.

Pengetahuan agama, suatu pengetahuan yang hanya Pengetahuan agama, suatu pengetahuan yang hanya diperoleh dari Tuhan lewat para Nabi dan Rosul-Nya. diperoleh dari Tuhan lewat para Nabi dan Rosul-Nya. Pengetahuan ini bersifat mutlak dan wajib diyakini oleh Pengetahuan ini bersifat mutlak dan wajib diyakini oleh para pemeluk agama.para pemeluk agama.

Page 27: Filsafat ilmu pengetahuan

Gejala MengetahuiGejala Mengetahui Pada suatu saat, manusia ingin mengetahui sesuatu tentang Pada suatu saat, manusia ingin mengetahui sesuatu tentang

dirinya, dunia sekitarnya, orang lain, yang baik dan yang dirinya, dunia sekitarnya, orang lain, yang baik dan yang buruk, yang indah dan jelek, dan macam-macam lagi.buruk, yang indah dan jelek, dan macam-macam lagi.

Jika ingin mengetahui sesuatu, tentu ada suatu dorongan Jika ingin mengetahui sesuatu, tentu ada suatu dorongan daridalam diri manusia yang mengajukan pertanyaan yang daridalam diri manusia yang mengajukan pertanyaan yang perlu jawaban yang memuaskan keingintahuannya. perlu jawaban yang memuaskan keingintahuannya. Dorongan itu disebut rasa ingin mengetahui.Dorongan itu disebut rasa ingin mengetahui.

Sesuatu yang diketahui manusia disebut pengetahuan. Sesuatu yang diketahui manusia disebut pengetahuan. Pengetahuan yang memuaskan manusia adalah pengetahuan Pengetahuan yang memuaskan manusia adalah pengetahuan yang benar. yang benar.

Pengetahuan yang tidak benar adalah kekeliruan. Keliru Pengetahuan yang tidak benar adalah kekeliruan. Keliru seringkali lebih jelek dari pada tidak tahu. Pengetahuan yang seringkali lebih jelek dari pada tidak tahu. Pengetahuan yang keliru dijadikan tindakan/perbuatan akan menghasilkan keliru dijadikan tindakan/perbuatan akan menghasilkan kekeliruan, kesalahan dan malapetaka.kekeliruan, kesalahan dan malapetaka.

Sasaran atau objek yang ingin diketahui adalah sesuatu yang Sasaran atau objek yang ingin diketahui adalah sesuatu yang ada, yang mungkin ada, yang pernah ada dan sesuatu yang ada, yang mungkin ada, yang pernah ada dan sesuatu yang mengadakan. Dengan demikian manusia dirangsang mengadakan. Dengan demikian manusia dirangsang keingintahuannya oleh alam sekitarnya melalui indranya dan keingintahuannya oleh alam sekitarnya melalui indranya dan pengalamannya.pengalamannya.

Hasil gejala mengetahui adalah manusia mengetahui secara Hasil gejala mengetahui adalah manusia mengetahui secara sadar bahwa dia telah mengetahuisadar bahwa dia telah mengetahui

Page 28: Filsafat ilmu pengetahuan

Kelompok Manusia Kelompok Manusia

Manusia tahu, bahwa ia tahuManusia tahu, bahwa ia tahu Manusia tahu, bahwa ia tidak tahuManusia tahu, bahwa ia tidak tahu Manusia tidak tahu, bahwa ia tahuManusia tidak tahu, bahwa ia tahu Manusia tidak tahu, bahwa ia tidak tahu.Manusia tidak tahu, bahwa ia tidak tahu.

Dengan demikian pengetahuan yang Dengan demikian pengetahuan yang diperoleh manusia itu sebenarnya baru diperoleh manusia itu sebenarnya baru ada, kalau manusia sudah mengambil ada, kalau manusia sudah mengambil kesimpulan dari berbagai pengalamannya kesimpulan dari berbagai pengalamannya bahwa objek yang ingin diketahuinya itu bahwa objek yang ingin diketahuinya itu sudah benar-benar diketahui.sudah benar-benar diketahui.

Page 29: Filsafat ilmu pengetahuan

Pengetahuan IlmiahPengetahuan Ilmiah Pengetahuan Ilmiah atau Ilmu (Science) pada Pengetahuan Ilmiah atau Ilmu (Science) pada

dasarnya merupakan usaha untuk dasarnya merupakan usaha untuk mengorganisasikan dan mensistematisasikan mengorganisasikan dan mensistematisasikan common sensecommon sense, suatu pengetahuan sehari-, suatu pengetahuan sehari-hari yang dilanjutkan dengan suatu hari yang dilanjutkan dengan suatu pemikiran cermat dan seksama dengan pemikiran cermat dan seksama dengan menggunakan berbagai metode.menggunakan berbagai metode.

Ilmu merupakan suatu metode berfikir Ilmu merupakan suatu metode berfikir secara objektif yang bertujuan untuk secara objektif yang bertujuan untuk menggambarkan dan memberi makna menggambarkan dan memberi makna terhadap gejala dan fakta melalui observasi, terhadap gejala dan fakta melalui observasi, eksperimen dan klasifikasi.eksperimen dan klasifikasi.

Ilmu harus bersifat objektif, karena dimulai Ilmu harus bersifat objektif, karena dimulai dari fakta, menyampingkan sifat kedirian, dari fakta, menyampingkan sifat kedirian, mengutamakan pemikiran logik dan netral.mengutamakan pemikiran logik dan netral.

Page 30: Filsafat ilmu pengetahuan

Hakekat PengetahuanHakekat Pengetahuan Ada dua teori yang digunakan untuk mengetahui Ada dua teori yang digunakan untuk mengetahui

hakekat Pengetahuan:hakekat Pengetahuan:1.1. RealismeRealisme, teori ini mempunyai pandangan , teori ini mempunyai pandangan

realistis terhadap alam. Pengetahuan adalah realistis terhadap alam. Pengetahuan adalah gambaran yang sebenarnya dari apa yang ada gambaran yang sebenarnya dari apa yang ada dalam alam nyata.dalam alam nyata.

2.2. IdealismeIdealisme, teori ini menerangkan bahwa , teori ini menerangkan bahwa pengetahuan adalah proses-proses pengetahuan adalah proses-proses mental/psikologis yang bersifat subjektif. mental/psikologis yang bersifat subjektif. Pengetahuan merupakan gambaran subjektif Pengetahuan merupakan gambaran subjektif tentang sesuatu yang ada dalam alam menurut tentang sesuatu yang ada dalam alam menurut pendapat atau penglihatan orang yang pendapat atau penglihatan orang yang mengalami dan mengetahuinya. Premis pokok mengalami dan mengetahuinya. Premis pokok adalah jiwa yang mempunyai kedudukan utama adalah jiwa yang mempunyai kedudukan utama dalam alam semesta.dalam alam semesta.

Sebenarnya realisme dan idealisme mempunyai Sebenarnya realisme dan idealisme mempunyai kelemahan-kelemahan tertentu. kelemahan-kelemahan tertentu.

Page 31: Filsafat ilmu pengetahuan

Sumber PengetahuanSumber Pengetahuan Ada beberapa pendapat tentang sumber Ada beberapa pendapat tentang sumber

pengetahuan antara lain:pengetahuan antara lain:1.1. Empirisme,Empirisme, menurut aliran ini manusia menurut aliran ini manusia

memperoleh pengetahuan melalui pengalaman memperoleh pengetahuan melalui pengalaman (empereikos = pengalaman). Dalam hal ini harus (empereikos = pengalaman). Dalam hal ini harus ada 3 hal, yaitu yang mengetahui (subjek), yang ada 3 hal, yaitu yang mengetahui (subjek), yang diketahui (objek) dan cara mengetahui diketahui (objek) dan cara mengetahui (pengalaman). Tokoh yang terkenal: John Locke (pengalaman). Tokoh yang terkenal: John Locke (1632 –1704), George Barkeley (1685 -1753) dan (1632 –1704), George Barkeley (1685 -1753) dan David Hume.David Hume.

2.2. RasionalismeRasionalisme, aliran ini menyatakan bahwa akal , aliran ini menyatakan bahwa akal ((reasonreason) merupakan dasar kepastian dan ) merupakan dasar kepastian dan kebenaran pengetahuan, walaupun belum kebenaran pengetahuan, walaupun belum didukung oleh fakta empiris. Tokohnya adalah didukung oleh fakta empiris. Tokohnya adalah Rene Descartes (1596 –1650, Baruch Spinoza Rene Descartes (1596 –1650, Baruch Spinoza (1632 –1677) dan Gottried Leibniz (1646 –1716).(1632 –1677) dan Gottried Leibniz (1646 –1716).

Page 32: Filsafat ilmu pengetahuan

Sumber…..Sumber….. 3.Intuisi.3.Intuisi. Dengan intuisi, manusia Dengan intuisi, manusia

memperoleh pengetahuan secara tiba-tiba memperoleh pengetahuan secara tiba-tiba tanpa melalui proses pernalaran tertentu. tanpa melalui proses pernalaran tertentu. Henry Bergson menganggap intuisi Henry Bergson menganggap intuisi merupakan hasil dari evolusi pemikiran merupakan hasil dari evolusi pemikiran yang tertinggi, tetapi bersifat personal.yang tertinggi, tetapi bersifat personal.

4.Wahyu 4.Wahyu adalah pengetahuan yang adalah pengetahuan yang bersumber dari Tuhan melalui hambanya bersumber dari Tuhan melalui hambanya yang terpilih untuk menyampaikannya yang terpilih untuk menyampaikannya (Nabi dan Rosul). Melalui wahyu atau (Nabi dan Rosul). Melalui wahyu atau agama, manusia diajarkan tentang agama, manusia diajarkan tentang sejumlah pengetahuan baik yang sejumlah pengetahuan baik yang terjangkau ataupun tidak terjangkau oleh terjangkau ataupun tidak terjangkau oleh manusia.manusia.

Page 33: Filsafat ilmu pengetahuan

Ukuran KebenaranUkuran Kebenaran Berfikir merupakan suatu aktifitas manusia Berfikir merupakan suatu aktifitas manusia

untuk menemukan kebenaran.untuk menemukan kebenaran. Apa yang disebut benar oleh seseorang Apa yang disebut benar oleh seseorang

belum tentu benar bagi orang lain.belum tentu benar bagi orang lain. Oleh karena itu diperlukan suatu ukuran atau Oleh karena itu diperlukan suatu ukuran atau

kriteria kebenaran.kriteria kebenaran. Ada tiga jenis kebenaran yaitu: kebenaran Ada tiga jenis kebenaran yaitu: kebenaran

epistemologi (berkaitan dengan epistemologi (berkaitan dengan pengetahuan), kebenaran ontologis pengetahuan), kebenaran ontologis (berkaitan dengan sesuatu yang ada atau (berkaitan dengan sesuatu yang ada atau diadakan), dan kebenaran semantis diadakan), dan kebenaran semantis (berkaitan dengan bahasa dan tutur kata)(berkaitan dengan bahasa dan tutur kata)

Ada4 teori kebenaran : yaitu teori Ada4 teori kebenaran : yaitu teori Korespondensi, Teori Koherensi, Teori Korespondensi, Teori Koherensi, Teori Pragmatisme, dan Teori Kebenaran Illahiah Pragmatisme, dan Teori Kebenaran Illahiah atau agama.atau agama.

Page 34: Filsafat ilmu pengetahuan

Ketiga teori pertama mempunyai perbedaan Ketiga teori pertama mempunyai perbedaan paradigma. Teori koherensi mendasarkan paradigma. Teori koherensi mendasarkan diri pada kebenaran rasio, teori diri pada kebenaran rasio, teori korespondensi pada kebenaran faktual, dan korespondensi pada kebenaran faktual, dan teori pragmatisme fungsional pada fungsi teori pragmatisme fungsional pada fungsi dan kegunaan kebenaran itu sendiri.dan kegunaan kebenaran itu sendiri.

Tetapi ketiganya memiliki persamaan. Yaitu Tetapi ketiganya memiliki persamaan. Yaitu pertama, seluruh teori melibatkan logika, pertama, seluruh teori melibatkan logika, baik logika formal maupun material baik logika formal maupun material (deduktif dan induktif), kedua melibatkan (deduktif dan induktif), kedua melibatkan bahasa untuk menguji kebenaran itu, dan bahasa untuk menguji kebenaran itu, dan ketiga menggunakan pengalaman untuk ketiga menggunakan pengalaman untuk mengetahui kebenaran itu.mengetahui kebenaran itu.

Page 35: Filsafat ilmu pengetahuan

1. Teori Korespondensi1. Teori Korespondensi Teori korespondensi Teori korespondensi

((Correspondence Theory of TruthCorrespondence Theory of Truth) ) menerangkan bahwa kebenaran atau menerangkan bahwa kebenaran atau sesuatu keadaan benar itu terbukti sesuatu keadaan benar itu terbukti benar bila ada kesesuaian antara arti benar bila ada kesesuaian antara arti yang dimaksud suatu pernyataan / yang dimaksud suatu pernyataan / pendapat dengan objek yang dituju / pendapat dengan objek yang dituju / dimaksud oleh pernyataan / pendapat dimaksud oleh pernyataan / pendapat tersebut.tersebut.

Kebenaran adalah kesesuaian Kebenaran adalah kesesuaian pernyataan dengan fakta, yang pernyataan dengan fakta, yang berselaras dengan realitas, yang serasi berselaras dengan realitas, yang serasi dengan situasi aktual.dengan situasi aktual.

Page 36: Filsafat ilmu pengetahuan

Teori Korespondensi….Teori Korespondensi….

Dengan demikian ada lima unsur yang Dengan demikian ada lima unsur yang perlu yaitu : pernyataan (perlu yaitu : pernyataan (statementstatement), ), persesuaian (persesuaian (agreement agreement ), situasi ), situasi ((situation), situation), kenyataan (kenyataan (realitasrealitas) dan ) dan putusan (putusan (judgementjudgement). ).

Kebenaran adalah Kebenaran adalah fidelity to fidelity to objective realityobjective reality. Atau dengan bahasa . Atau dengan bahasa latinnya: latinnya: edaequatio intelectus et edaequatio intelectus et rei rei ( kesesesuaian pikiran dengan ( kesesesuaian pikiran dengan kenyataan)kenyataan)

Page 37: Filsafat ilmu pengetahuan

Teori Korespondensi….Teori Korespondensi…. Teori ini dianut oleh aliran realis. Teori ini dianut oleh aliran realis.

Pelopornya Plato, Aristoteles dan Pelopornya Plato, Aristoteles dan Moore. Dikembangkan lebih lanjut Moore. Dikembangkan lebih lanjut oleh Ibnu Sina, Thomas Aquinas di oleh Ibnu Sina, Thomas Aquinas di abad skolastik, serta oleh Bertrand abad skolastik, serta oleh Bertrand Russel pada abad Modern.Russel pada abad Modern.

Cara berfikir ilmiah yaitu logika Cara berfikir ilmiah yaitu logika indukti fmenggunakan teori indukti fmenggunakan teori korespondensi ini.korespondensi ini.

Page 38: Filsafat ilmu pengetahuan

2. Teori Koherensi2. Teori Koherensi Teori koherensi (Teori koherensi (The Coherence Theory of The Coherence Theory of

TruthTruth) menganggap suatu pernyataan benar ) menganggap suatu pernyataan benar bila didalamnya tidak ada pertentangan, bila didalamnya tidak ada pertentangan, bersifat koheren dan konsisten dengan bersifat koheren dan konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang telah di anggap pernyataan sebelumnya yang telah di anggap benar.benar.

Dengan demikian suatu pernyataan dianggap Dengan demikian suatu pernyataan dianggap benar, jika pernyataan itu dilaksanakan atas benar, jika pernyataan itu dilaksanakan atas petimbangan yang konsisten dan pertimbangan petimbangan yang konsisten dan pertimbangan lain yang telah diterima kebenarannya.lain yang telah diterima kebenarannya.

Rumusan kebenaran adalah, Rumusan kebenaran adalah, truth is a truth is a systematic coherencesystematic coherence, dan , dan truth is truth is consistency.consistency.

JikaA = B danB = C, makaA = C.JikaA = B danB = C, makaA = C.

Page 39: Filsafat ilmu pengetahuan

Teori Koherensi…..Teori Koherensi….. Logika matematik yang deduktif memakai teori Logika matematik yang deduktif memakai teori

kebenaran koherensi ini.kebenaran koherensi ini. Logika ini menjelaskan bahwa kesimpulan akan Logika ini menjelaskan bahwa kesimpulan akan

benar, jika premis-premis yang digunakan juga benar, jika premis-premis yang digunakan juga benar. Teori ini digunakan oleh aliran benar. Teori ini digunakan oleh aliran metafisikus-rasionalis dan idealis.metafisikus-rasionalis dan idealis.

Teori ini sudah ada sejak pra Socrates, kemudian Teori ini sudah ada sejak pra Socrates, kemudian dikembangkan oleh Benedictus Spinoza dan dikembangkan oleh Benedictus Spinoza dan George Hegel.George Hegel.

Suatu teori dianggap benar apabila telah Suatu teori dianggap benar apabila telah dibuktikan (justifikasi) benar dan tahan uji dibuktikan (justifikasi) benar dan tahan uji (testable). Kalau teori ini bertentangan dengan (testable). Kalau teori ini bertentangan dengan data terbaru yang benar atau dengan teori lama data terbaru yang benar atau dengan teori lama yang benar, maka teori itu akan gugur atau batal yang benar, maka teori itu akan gugur atau batal dengan sendirinyadengan sendirinya

Page 40: Filsafat ilmu pengetahuan

3. Teori Pragmatisme3. Teori Pragmatisme 3. Teori Pragmatisme 3. Teori Pragmatisme Teori pragmatisme (Teori pragmatisme (the pragmatic theory of the pragmatic theory of

truthtruth) menganggap suatu pernyataan, teori ) menganggap suatu pernyataan, teori atau dalil itu memiliki kebenaran bila memiliki atau dalil itu memiliki kebenaran bila memiliki kegunaan dan manfaat bagi kehidupan kegunaan dan manfaat bagi kehidupan manusia.manusia.

Kaum pragmatis menggunakan kriteria Kaum pragmatis menggunakan kriteria kebenarannya dengan kegunaan (utility), kebenarannya dengan kegunaan (utility), dapat dikerjakan (dapat dikerjakan (workabilityworkability), dan akibat ), dan akibat yang memuaskan (satisfactory consequence). yang memuaskan (satisfactory consequence). Oleh karena itu tidak ada kebenaran yang Oleh karena itu tidak ada kebenaran yang mutlak /tetap, kebenarannya tergantung pada mutlak /tetap, kebenarannya tergantung pada kerja, manfaat dan akibatnyakerja, manfaat dan akibatnya

Page 41: Filsafat ilmu pengetahuan

Teori PragmatismeTeori Pragmatisme Akibat / hasil yang memuaskan bagi kaum Akibat / hasil yang memuaskan bagi kaum

pragmatis adalah:pragmatis adalah: 1.Sesuai dengan keinginan dan tujuan1.Sesuai dengan keinginan dan tujuan 2.Sesuai dan teruji dengan suatu eksperimen2.Sesuai dan teruji dengan suatu eksperimen 3.Ikut membantu dan mendorong perjuangan 3.Ikut membantu dan mendorong perjuangan

untuk tetap eksis (ada).untuk tetap eksis (ada). Teori ini merupakans umbangan paling nyata Teori ini merupakans umbangan paling nyata

dari para filsuf Amerika. Tokohnya adalah dari para filsuf Amerika. Tokohnya adalah Charles S. Pierce (1839 –1914) dan diikuti Charles S. Pierce (1839 –1914) dan diikuti oleh William James dan John Dewey ( 1859 –oleh William James dan John Dewey ( 1859 –1952 ).1952 ).

Page 42: Filsafat ilmu pengetahuan

4. Agama sebagai teori 4. Agama sebagai teori kebenarankebenaran Ketiga teori kebenaran sebelumnya Ketiga teori kebenaran sebelumnya

menggunakan akal, budi, fakta, realitas dan menggunakan akal, budi, fakta, realitas dan kegunaan sebagai landasannya. Dalam teori kegunaan sebagai landasannya. Dalam teori kebenaran agama digunakan wahyu yang kebenaran agama digunakan wahyu yang bersumber dari Tuhan.bersumber dari Tuhan.

Sebagai makluk pencari kebenaran, manusia Sebagai makluk pencari kebenaran, manusia dapat mencari dan menemukan kebenaran dapat mencari dan menemukan kebenaran melalui agama.melalui agama.

Dengan demikian, sesuatu dianggap benar bila Dengan demikian, sesuatu dianggap benar bila sesuai dan koheren dengan ajaran agama atau sesuai dan koheren dengan ajaran agama atau wahyu sebagai penentu kebenaran mutlak.wahyu sebagai penentu kebenaran mutlak.

Agama dengan kitab suci dan haditsnya dapat Agama dengan kitab suci dan haditsnya dapat memberikan jawaban atas segala persoalan memberikan jawaban atas segala persoalan manusia, termasuk kebenaran.manusia, termasuk kebenaran.

Page 43: Filsafat ilmu pengetahuan

sekiansekian