filsafat dari aspek agama islam

13

Upload: novia-winardi

Post on 20-Jan-2016

39 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

y

TRANSCRIPT

Page 1: Filsafat Dari Aspek Agama Islam
Page 2: Filsafat Dari Aspek Agama Islam

Filsafat berasal dari dua kata, filo berarti cinta dan sopia berarti bijaksana/ mendalam. Atau dengan kata lain berfilsafat berarti berpikir secara mendalam.

Kerangka berpikir filsafat dibingkai oleh epistimologi, untuk apa; antologi, positif dan sempurna; serta aksiologi, paradoks. Sedangkan objek kajian filsafat adalah alam, kehidupan dan manusia.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) artinya

pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada,sebab,asal,dan

hukumnya.

Page 3: Filsafat Dari Aspek Agama Islam

• tujuan filsafat yang sebenarnya adalah mencari hakikat kebenaran yang berlandaskan pemikiran.

• Unsur-Unsur Berpikir1. Fakta2. Indera3. Otak4. Informasi

Untuk mampu berpikir dalam taraf yang mendalam dan sistimatis, maka keempat hal di atas harus ada.

Page 4: Filsafat Dari Aspek Agama Islam

له عقل ال لمن الدين عقل ين الدIslam adalah agama akal (adalah tidak dibebani syarai’at agama orang yang tidak bera¬kal) Al Hadits

Hal ini menunjukkan bahwa betapa Islam sangat menghargai akal fikiran manusia yang merupakan tempat menampung ilmu pengetahuan dan sekaligus ia yang membedakan antar manusia dengan makhluk yang disebut binatang.

درجات العلم اوتو والذين منكم امنوا الذين الله يرفع : (11المجادلة)

Bahwa Allah akan mengangkat derajat orang orang yang beriman diantara kamu dan orang orang yang berilmu de¬ngan beberapa derajat. (QS. Al Mujadalah: ll)

Page 5: Filsafat Dari Aspek Agama Islam

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan (Qs.Al-Alaq : 1 )

• ayat ayat yang pertama-tama turunpun memerintahkan manusia untuk membaca, membaca dan membaca, bukankah didalamnya dikandung maksud agar manusia itu belajar, berilmu dan tidak bodoh, dan agar nampak perbedaan antara manusia dengan jenis makhluk lainnya manusia dituntut untuk menggunakan akalnya.

Page 6: Filsafat Dari Aspek Agama Islam

ada orang awam bertanya, bagaimana caranya agar saya mendapatkan

pengetahuan yang benar?

sang filosof itu menjawab: itu mudah, kemudian dilanjutkan dengan berungkap: “Ketahuilah apa yang kau tahu, dan ketahuilah apa yang kau tidak tahu”

Page 7: Filsafat Dari Aspek Agama Islam

Filsafat diumpamakan sebagai garis peran terdepan untuk mengepung dan menaklukkan kebenaran, sedangkan ilmu diumpamakan sebagai daerah yang telah diduduki oleh filsafat.

Berfilsafat tentang ilmu berarti kita berani berterus terang terhadap diri sendiri.

Berfilsafat juga berarti berendah hati untuk mengevaluasi segenap pengetahuan yang telah kita miliki.

Dengan uraian di atas tentang ilmu dan filsafat, maka kita dapat menarik

kesimpulan sementara bahwa filsafat berbicara tentang ilmu

Page 8: Filsafat Dari Aspek Agama Islam

Al Quran mempunyai kerangka berpikir sendiri tentang apa itu akal, pikiran, hakikat kehidupan, manusia, apa lagi menjawab tentang ada atau tidak adanya Tuhan. Al Quran tidak menafikan akal, tapi justru memberi tempat terhormat terhadap akal

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya(Surah Al Isra:36)

Page 9: Filsafat Dari Aspek Agama Islam

Keimanan ala filsafat mempunyai prosedur sendiri yang dibingkai dengan kerangka berpikir ilmiah, yang mesti diawali dengan keragu-raguan, lalu diadakan observasi, memunculkan permasalahan, mengadakan uji coba, lalu ditarik kesimpulan.

Hal ini berbeda dengan konsep keimanan dalam Al Quran bahwasanya keimanan yang harus dimiliki oleh seorang muslim tidak boleh didahului dengan keragu-raguan

Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan. Sesuatu yang diperoleh dengan prasangkaan sama sekali tidak bisa mengantikan sesuatu yang diperoleh dengan keyakinan. (Yunus: 36)

Page 10: Filsafat Dari Aspek Agama Islam

• Beberapa definisi asal Yunani yang paling umum di kalangan filsuf Islam adalah sebagai berikut:

1. Filsafat (al falsafah) adalah pengetahuan tentang semua hal yang ada qua existents (ashya 'al-maujudah ma hiya bi maujudah) .

2. Filsafat adalah pengetahuan tentang hal-hal ilahi dan manusia.

3. Filsafat adalah mencari perlindungan dalam kematian, yaitu, cinta kematian.

4. Filsafat adalah menjadi seperti Tuhan sejauh kemampuan manusia.

5. Hal [filsafat] adalah seni (sind'ah) dari seni dan ilmu (ilm) ilmu pengetahuan.

6. Filsafat adalah kegemaran untuk hikmah.

Page 11: Filsafat Dari Aspek Agama Islam

Pemikiran kefilsafatan mengandalkan akal fikiran manusia sebagai modal dasarnya, sementara apa yang disampaikan oleh agama tidak selamanya dapat diakalkan

Ibnu Sina seorang filosof terkenal telah membedakan antara zat Tuhan yang niscaya dengan dunia ciptaan yang tidak

niscaya. Ia membedakan antara esensi (zat, hakekat sesuatu) dan eksistensi (adanya sesuatu, wujudnya),

segala eksistensi bersumber pada Tuhan. Dengan demikian Ibnu Sina membedakan antara zat dan wujud, namun

menurutnya sebagian dari keniscayaan eksistensi Tuhan itu terlimpah pada dunia ciptaan, sehingga dunia ini dapat dikenal secara rasional. Ia bahkan juga menarik suatu

kesimpulan bahwa dunia bersifat awali, dan abadi tanpa awal dan tanpa akhir. Menurutnya dunia tidak berawal dalam waktu. Menurutnya menerima awal itu menurut

zatnya.

Page 12: Filsafat Dari Aspek Agama Islam

Dari pembahasan tentang Agama (Islam) dan Filsafat Ilmu dalam Perspektif Pengembangan Pendidikan dapat diambil suatu kesimpulan sementara bahwa Islam sebagai agama langit yang bersumber kepada wahyu Allah sudah sepantasnya bila ajarannya senantiasa dikaitkan dengan segala macam bentuk usaha manusia di bidang pengembangan pendidikan sebagai salah satu sarana memperoleh ilmu pengetahuan.

Sementara itu menghadapi era globalisasi dimana arus kebudayaan Barat melalui berbagai media dengan derasnya mengalit ke bumi Indonesia yang sedang membangun bangsa ini, maka sudah barang tentu dituntut kewaspadaan kita semua untuk mengantisipasi membanjirnya budaya Barat tersebut yang terkadang bertentangan dengan budaya bangsa dan terlebih norma agama kita, dengan menemukan kembali epistemologi Islam dan menerapkannya dalam pengembangan masyarakat bangsa melalui jalur pendidikan, yakni dengan memberikan nafas Islam dalam seluruh aktivitas proses pendidikan. Karena hanya dengan cara itulah bangsa ini akan dapat diselamatkan. Wallahul muwafik ila aqwamit tariq.

Page 13: Filsafat Dari Aspek Agama Islam

THANK YOU