filsafat alam untuk pemula (final)

77
oleh himawan pridityo filsafat alam untuk pemula Dari Thales hingga Kuhn

Upload: himawan-pridityo

Post on 24-Jul-2015

475 views

Category:

Documents


44 download

TRANSCRIPT

Page 1: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

oleh himawan pridityo

filsafat alamuntuk

pemulaDari Thales hingga Kuhn

Page 2: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

Dari Thales hingga Kuhn

filsafat alamuntuk

pemula

oleh himawan pridityo

Page 3: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)
Page 4: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)
Page 5: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)
Page 6: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

11

satuAWAL PENCARIAN

“Hingga kini tidak ada binatang yang menyerupai dewa, tidak juga memiliki

kecerdasan yang tinggi dan mampu menguasai alam. Maka lahirlah manusia; dewa

pencipta alam semesta, pembangun dunia yang indah, membentuknya dari benih para

dewa, atau bumi, lalu dipahat dan dipisahkan dari aether yang agung, asalnya sama dari langit dan dicampur dengan air hujan oleh

Promotheus, putra Iapetus, kemudian ia jadikan manusia menyerupai para dewa yang

mengendalikan alam semesta.”

Hesiod-Theogony

Acropolis di Athena

Page 7: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

12

Filsafat Alam untuk Pemula

13

Awal Pencarian

APA ITU FILSAFAT?Ada banyak cara yang manusia gunakan dalam menjelaskan sesuatu. Ada yang menggunakan mitos untuk menjelaskan bagaimana dan kenapa gunung berapi meletus. Cerita rakyat di tanah air seperti legenda Dayang Sumbi atau Rara Anteng digunakan untuk menjelaskan bagaimana gunung Takubanperahu dan Bromo berbentuk seperti sekarang. Ada juga yang menggunakan teknologi modern dan melakukan penelitian ilmiah guna menghasilkan penjelasan ilmiah tentang kejadian tersebut sebagaimana yang kita temui saat ini di buku-buku sekolah.

Selain dua cara tadi, ada satu cara lagi yang jauh lebih kuno. Cara ketiga ini lahir saat pengetahuan ilmiah belum berkembang pesat seperti sekarang dan penjelasan mitos diterima sebagai satu-satunya penjelasan yang mungkin. Cara ini adalah filsafat.

Filsafat berasal dari bahasa Yunani Philosophia, philo, cinta dan shopia, kebijaksanaan atau pengetahuan. Dengan kata lain filsafat adalah cinta kebijaksanaan atau cara berpikir yang menggunakan daya pikir dan logika sebagai dasar untuk menjelaskan suatu kejadian. Jadi alih-alih menerima mitos sebagai satu-satunya penjelasan tentang segala hal, para filsuf, orang yang berfilsafat, menggunakan nalar mereka sebagai dasar penjelasan.

Sebelum membahas bagaimana para filsuf memahami alam semesta ini, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu bagaimana mitos yang berkembang di masyarakat Yunani tentang alam dan penciptaannya serta bagaimana filsafat muncul ke purmakaan.

MITOS YUNANI KUNODalam epik Homer dan Hesiod, dikabarkan bahwa bumi berbentuk cakram besar dengan permukaan yang datar. Ia terbagi menjadi dua benua, Eropa dan Asia. Di beberapa tempat terdapat laut, tapi sumber mata air bagi bumi sesungguhnya terletak di Okeanus, sebuah sungai besar yang mengelilingi bumi.

Di atas bumi terdapat langit berbentuk kubah yang mengungkung. Langit terbentuk dari kuningan atau besi dan merupakan tempat tinggal para dewa. Di bagian timur, tempat langit bertemu dengan bumi, terdapat tempat dimana dewa matahari muncul dari bawah air dengan kereta kudanya. Di barat, tempat dewa matahari terbenam, terdapat gerbang menuju Hades. Sebuah dunia bawah tanah yang gelap dan kelam.

Sebagaimana langit di atas, di bawah bumi ini juga terdapat kubah lain yang menghadap ke atas, sehingga alam semesta terlihat menyerupai bola. Di bagian terbawah kubah tersebut merupakan tempat tinggal dewa Tartarus sekaligus penjara bagi para Titan. Baik laut, langit, matahari, bulan dan bintang serta berbagai benda di alam ini, kesemuanya merupakan dewa.

Dewa dalam mitologi Yunani menyerupai manusia. Mereka berbadan dan memiliki wajah seberti manusia. Mereka juga menikah dengan sesama dewa melahirkan dewa-dewa baru dan berperang satu sama lain.

Dewi pertama yang ada adalah Chaos. Darinyalah muncul Gaia (dewi bumi), Tartarus (dewa bawah tanah) dan Eros. Dari Chaos pula muncul Erubus (kegelapan Tartarus) dan Malam. Malam melahirkan Ether (langit

Page 8: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

14

Filsafat Alam untuk Pemula

15

Awal Pencarian

bagian atas) dan Siang dari perkawinannya dengan Erubus.

Gaia kemudian melahirkan Uranus (dewa langit) dan pegunungan serta Pontus. Lalu Gaia menikah dengan Uranus dan menurunkan 12 Titan (raksasa), petir dan cyclops. Coeus, seorang dari 12 Titan ini menikah dengan Phoebe yang melahirkan Leto. Leto kemudian menikah dengan Zeus maka lahirlah Apollo dan Artemis. Adapun sebelas Titan lain menurunkan, dewa laut, matahari, bulan dan fajar.

Zeus kemudian merebut kekuasaan alam semesta dari Uranus dan menjadi dewa segala dewa. Ia juga menikah dengan banyak dewi dan melahirkan banyak keturunan. Satu diantaranya adalah Dionysus. Pada sebuah kejadian, para Titan membunuh Dinoysus dan memakan tubuhnya. Zeus pun marah lalu membakar para Titan tersebut hingga gosong. Dari abu para Titan inilah lahir manusia.

KELAHIRAN FILSAFATPeradaban Yunani termasuk kedalam peradaban kuno dunia. Ia bertetangga dengan dua peradaban besar lain, Babylonia dan Mesir. Dari bangsa Mesir mereka mempelajari geometri, dari bangsa Babylonia mereka mempelajari astronomi, serta dari bangsa Finisia mereka mewarisi abjad. Mitologi Yunani, merupakan perpaduan dari mitologi Mesir dan Babylonia.

Akibat keterbatasan lahan dan meledaknya jumlah penduduk, sekitar tahun 1000 SM, banyak dari penduduk

Yunani yang keluar dari Arcadia dan Beotia, tanah air mereka, dan mendirikan sejumlah koloni di sekitar laut Aegea, Asia Minor serta Italia. Bertambahnya jumlah koloni, membuat perdagangan antar pulau menjadi marak dan membuat kehidupan ekonomi di setiap koloni tadi meningkat dengan pesat.

Meningkatnya kemakmuran, membuat bangsa Yunani mulai mengimpor banyak budak ke kota-kota mereka. Pada akhirnya, para budak inilah yang mengerjakan seluruh pekerjaan rumah tangga sehingga waktu luang yang dimiliki masyarakat bertambah. Maka mulailah mereka mengisi waktu luang tersebut dengan mempelajari ide-ide yang mereka pelajari dari tetangga mereka. Dari ide, muncul diskusi, dari diskusi muncul perdebatan dan dari sanalah bermunculan ide-ide baru yang belum pernah terpikirkan sebelumnya. Salah satunya adalah filsafat.

Boleh dibilang, filsafat adalah sebuah pemikiran yang khas. Karena dalam pemikiran ini, rasio memegang peran paling penting. Dalam filsafat, mitos-mitos disingkirkan dan para filsuf lebih nyaman menggunakan spekulasi logika untuk menguraikan argumentasi mereka daripada mengkaitkan segala hal dengan dewa. Diantara berbagai jenis filsafat, yang muncul pertama kali adalah filsafat alam.

Page 9: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

16

Filsafat Alam untuk Pemula

17

Awal Pencarian

FILSAFAT ALAMAlam dalam bahasa Yunani adalah phusis, yang berarti tumbuh. Di sini, alam dipandang sebagai sebuah materi dasar yang kemudian tumbuh menjadi langit, bumi, vegetasi, binatang dan manusia. Tumbuhnya alam semesta berkaitan dengan pandangan pada masa Yunani yang menganggap bahwa alam adalah sebuah organisme hidup yang berakal.

Ketika filsafat mulai mendunia dan bertemu dengan agama-agam semit, ide tentang alam kemudian bersanding dengan ide tentang Tuhan. Tuhan dalam pandangan Yunani berbeda dari Tuhan dalam pandangan Kristen dan Islam. Pada masa Yunani, Tuhan adalah dewa yang kelakuannya tidak berbeda dengan manusia. Dalam pandangan Aristoteles, Tuhan bahkan hanya bertugas sebagai penggerak pertama dari alam semesta yang kekal untuk kemudian proses penciptaan tumbuh begitu saja.

Berbeda dengan pandangan Yunani kuno, baik Kristen dan Islam sama-sama beranggapan bahwa alam semesta itu tidaklah kekal. Yang kekal hanya Tuhan semata. Kelak persoalan ini menjadi permasalahan serius di antara para filsuf Kristen dan Muslim dalam mengadopsi filsafat kedalam sistem kepercayaan mereka.

Pada masa Renaisans, pandangan tentang alam mulai berubah. Pada masa ini, alam dianggap sebagai sebuah mesin besar yang bergerak berdasarkan hukum-hukum fisika. Pandangan ini berasal dari pemikiran bahwa Tuhan Maha Kuasa telah menciptakan alam sebagai sebuah mesin besar yang bisa direkayasa.

Mesin alam ini dianalogikan seperti sebuah mesin buatan manusia. Dengan demikian alam dipandang secara mekanik.

Seiring kemajuan ilmu pengetahuan, maka pada masa modern pandangan terhadap alam pun berubah kembali. Kali ini, alam dipandang sebagai sebuah proses hukum yang dipelajari oleh para ahli ilmu alam. Masa ini ditandai dengan berbagai macam penemuan yang terkadang menghapus penemuan sebelumnya. Dengan demikian, perubahan hukum-hukum alam dipandang lumrah dibandingkan masa-masa sebelumnya. Proses perubahan hukum-hukum alam ini sama seperti perubahan yang terjadi di dalam masyarakat. Dengan demikian alam dipandang berevolusi.

Page 10: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

19

duaPARA FILSUF ALAM KUNO

“Segala suatu adalah sebuah perubahan bagi api, dan api bagi segala suatu, laksana

barang bagi emas dan emas bagi benda.Api memberi hidup udara yang mati dan

udara menghidupkan api yang padam; air menumbuhkan tanah yang kerontang dan

demikian pula tanah bagi air.”

Heraclitus-

Patung Pythagoras di Pulau Samos Modern

Page 11: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

20

Filsafat Alam untuk Pemula

21

Para Filsuf Alam Kuno

MAZHAB MILESIAN

Bukan kebetulan, apabila Miletos menjadi tempat pertama kelahiran filsafat. Pada masa archaic,

Miletos merupakan salah satu kota utama koloni Yunani. Kota ini terletak di wilayah Asia Minor, dan menjadi tempat persinggahan terpenting pada rute perdagangan dengan Mesir. Oleh bangsa, Yunani wilayah sekitar Miletos disebut sebagai Ionia. Tiga filsuf asal Miletos ini memiliki kesamaan pandangan mengenai muasal alam semesta. Mereka percaya bahwa alam semesta berasal dari satu sumber yang sama, meski berbeda pendapat tentang hakekat yang satu itu. Pandangan mengenai kesatuan sumber bagi segala suatu dikenal dengan istilah monisme.

ThalesLahir di Miletos, sekarang Turki, Thales (624-547 SM) berasal dari keluarga bangsawan Finisia. Ia tumbuh dan berkembang di jajaran elit kota tersebut. Kecintaannya pada geometri dan astronomi telah membuat namanya terkenal di kalangan orang Yunani. Thales sendiri berhasil meramalkan terjadinya gerhana matahari dengan tepat dan orang pertama yang mengatakan bahwa jumlah hari dalam setahun adalah 365 hari.

Salah satu anekdot menggambarkan, karena Thales begitu antusias mengamati bintang, tanpa sengaja dirinya terjatuh ke dalam sumur. Seorang budak

yang lewat menertawakan kelakuan Thales tersebut sambil berujar “dia terlalu gila mengamati apa yang terjadi di langit sana, hingga tidak melihat apa yang ada di hadapan kakinya”. Kisah lain menyatakan, bahwa Thales meninggal akibat terjatuh ketika sibuk mengamati bintang.

Thales juga termasuk satu dari tujuh orang bijak Yunani. Kecerdasannya dalam geometri dan astronomi telah membuatnya kaya raya dan menjadikan dirinya penasehat raja saat terjadi perang antara Medes dan Lydia. Thales meninggal sekitar umur 90 tahun.

Filsafat Thales bisa dirumuskan dengan “air merupakan dasar segala suatu”. Saat melakukan perjalanan ke Mesir, Thales melihat kesuburan lembah Nil. Di musim kemarau, tetumbuhan di daerah tersebut menjadi kering dan mati. Namun saat air sungai Nil meluap dan membuat daerah sepanjang sungai itu basah dan berlumpur, tetumbuhan kembali hidup dan bermunculanlah berbagai macam binatang dan vegetasi. Melalui pengamatannya itulah Thales menyimpulkan bahwa segala suatu bermula dari air.

Air dapat menguap menjadi udara, kemudian mengembun menjadi lumpur dan akhirnya mengering menjadi bumi. Thales juga percaya, bahwa bumi ini mengambang di atas air dan ketika terjadi ombak besar, bumi tergoncang maka terjadilah gempa bumi. Segalanya berasal dari air dan Tuhan menciptakan alam semesta ini juga seluruh makhluk yang ada dari air.

Page 12: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

22

Filsafat Alam untuk Pemula

23

Para Filsuf Alam Kuno

AnaximanderThales memiliki banyak murid dan pengikut. Seorang muridnya yang terkenal adalah Anaximander. Sejarah hidup Anaximander (610-546 SM) tidak di begitu banyak yang mengetahui. Tapi dikatakan bahwa ia adalah filsuf pertama yang menuliskan pemikirannya dalam sebuah buku mengenai alam. Sebagaimana Thales, Anaximander juga memiliki pemikiran yang brilian. Ia adalah orang pertama yang membuat peta dunia, peta bintang dan jam matahari.

Berbeda dangan Thales yang menggambarkan bumi terapung di atas air, menurut Anaximander, bumi ini berada di pusat alam semesta dan berbentuk silinder, kolom. Di sekelilingnya terdapat roda-roda raksasa yang terbentuk dari api dengan diameter 27 kali lebih besar dari bumi. Roda ini memiliki lubang sehingga cahaya bisa menembus masuk dan terlihat di bumi. Kita melihat lubang-lubang tersebut sebagai matahari, bulan dan bintang.

Teori penciptaan Anaximander jauh lebih rumit daripada gurunya, Thales. Anaximander menyangkal pemikiran gurunya bahwa sumber segala suatu itu adalah air. Ia beralasan, jika air adalah sumber segala suatu, maka api dan panas tidak mungkin ada sebab air memadamkan api dan mendinginkan panas. Ia juga berpendapat, bahwa segala yang ada di alam ini adalah terbatas, maka tidak mungkin hal terbatas itu muncul dari yang terbatas juga. Bila demikian, dari manakah alam semesta ini tercipta?

Menurut Anaximander, alam semesta muncul dari sebuah zat dasar yang tak terbatas yang tidak pernah tua dan rusak yang bernama apeiron. Apeiron ini selalu bergerak dan menyebabkan 4 kualitas yang berlawanan, yakni panas dan dingin serta basah dan kering saling memisah. Kualitas dingin dan basah mengembun sehingga membentuk tanah yang basah di bumi. Yang tertinggal kemudian membentuk udara dan kabut disekeliling bumi tadi, sedangkan panas dan kering membentuk api.

Ketika melihat fosil, Anaximander berspekulasi bahwa makhluk hidup pertama berasal dari air dan menyerupai ikan. Ketika dipanaskan, air dan bumi menyatu kemudian membentuk ikan atau binatang yang menyerupai ikan. Di dalam binatang-binatang inilah, manusia terbentuk dan tertahan sebagai embrio hingga masa pubertas. Saat itulah laki-laki dan perempuan keluar dan bisa memberi makan diri mereka sendiri.

AnaximenesAnaximenes (w. 528) adalah kawan sekaligus murid dari Anaximander. Ia adalah filsuf terakhir diantara trio filsuf dari mazhab Milesian. Riwayat hidupnya tidak ada yang tahu, dan dalam pemikiran filsafat, ia cenderung lebih dekat kepada Thales daripada Anaximander.

Bagi Anaximenes, asal segala suatu itu adalah pneuma, yakni semacam udara atau uap yang kita hirup. Pneuma ini tidak terlihat dengan jelas. Ketika pneuma mengembun ia menjadi mudah terlihat sebagai

Page 13: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

24

Filsafat Alam untuk Pemula

25

Para Filsuf Alam Kuno

kabut, hujan dan berbagai fenomena cuaca lainnya. Demikian juga pada saat udara yang mengembun itu menjadi dingin, Anaximenes beranggapan bahwa ia akan berubah menjadi tanah dan kemudian bebatuan. Kebalikannya, air menguap menjadi udara ia akan berubah menjadi api dan dengan begitu pneuma dijernihkan kembali dari proses perubahan tersebut.

Anaximenes juga mengemukakan ide mengenai proses terciptanya bumi. Ia sependapat dengan Thales bahwa bumi harus bertumpu pada sesuatu dan sesuatu itu adalah udara, bukan air sebagaimana yang Thales yakini. Bumi sendiri berbentuk datar sama seperti benda-benda langit seperti matahari, bulan dan gemintang. Bumi tercipta dari udara. Udara yang keluar dan termurnikan menyala dan terciptalah bintang. Sementara matahari yang berwujud api tidaklah terbentuk dari udara yang murni seperti bintang, namun sama seperti proses terjadinya bumi dan bulan. Api yang muncul dari matahari tidak berasal dari dalam matahari, melainkan akibat perputarannya yang cepat.

Gempa bumi terjadi akibat bumi kekurangan kelembaban sehingga menyebabkan dirinya terbelah. Bisa juga terjadi karena bumi kelebihan air sehingga menjadi lemah dan terjadi patahan di bukit. Kilat menurut Anaximenes, terjadi akibat angin membelah awan dengan keras sehingga menciptakan kilatan cahaya yang terang. Adapun pelangi terbentuk ketika udara yang terpadatkan bersentuhan dengan sinar matahari.

***

Setelah Anaximenes, tidak ada lagi filsuf yang berasal dari Miletos. Kota tersebut kemudian dihancurkan oleh tentara Persia yang memiliki ambisi menguasai Yunani pada tahun 494 SM. Meskipun demikian, ide filsafat yang dirintis oleh Thales telah berkembang luas ke seluruh wilayah koloni Yunani. Salah seorang yang terpengaruh oleh ide tersebut adalah Heraclitus yang hidup di sebuah koloni Yunani sebelah utara Miletos, Efesus.

Page 14: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

26

Filsafat Alam untuk Pemula

27

Para Filsuf Alam Kuno

HERACLITUS

Sebagaimana Thales, Heraclitus (535-475 SM) juga lahir dari sebuah keluarga bangsawan. Ayahnya

mengabdi kepada raja Efesus yang sejak tahun 547 SM telah menjadi jajahan Persia. Heraclitus memiliki pembawaan yang sulit. Ia menganggap Hesiod dan Phytagoras kurang belajar, dia juga membenci penduduk Athena karena kekayaan mereka yang berlimpah. Dan pada akhirnya, ia juga membenci para filsuf. Akibat pembawaannya yang susah tersebut, Heraclitus menderita melankolia sehingga tidak ada satu pun karyanya yang ia selesaikan.

Heraclitus juga bermasalah dengan kesehatan. Dokter yang merawatnya tidak dapat menemukan obat untuk penyakit yang diderita, maka Heraclitus mengobati sendiri penyakitnya dengan obat gosok yang berasal dari pupuk sapi yang dijemur di bawah sinar matahari. Sehari setelah itu, ia pun meninggal. Dalam sejarah filsafat, Heraclitus dikenal sebagai filsuf yang bersedih.

Sebagaimana pendahulunya yang berasal dari Miletos, Heraclitus juga percaya pada satu elemen dasar yang menjadi dasar segala suatu. Elemen tersebut adalah api. Bagi Heraclitus, api itu menyerupai emas yang bisa dipertukarkan dengan berbagai benda. Ketika api mengikuti ‘aliran ke bawah’, ia memampat menjadi air lalu berubah lagi menjadi tanah. Tapi bila mengikuti ‘aliran ke atas’, api merenggang dan menghasilkan api kembali. Dunia, menurut Heraclitus, merupakan sebuah

api abadi. Laut dan bumi tak lain daripada abu api yang menyala terus menerus. Dewa tidak menciptakan dunia. Bagi Heraclitus, dunia diciptakan dan diatur oleh Logos, akal tertinggi yang mengatur keserasian di alam semesta.

Ungkapan terkenal dari Heraclitus adalah panta rhei, segalanya mengalir. Menurutnya, semua yang terdapat di alam semesta selalu dalam kondisi perubahan yang konstan. Kita, kata Heraclitus, tidak mungkin melangkah ke dalam sungai yang sama untuk yang kedua kalinya. Entah karena kita yang telah berubah atau air sungai tersebut yang juga telah berubah. Dengan demikian, tidak ada yang abadi dan kekal di dunia ini, semuanya berubah atau menjadi.

Bila tidak ada yang abadi dan kekal, apakah ada sesuatu yang sejati? Heraclitus berpendapat, perubahan yang terjadi di alam semesta sebenarnya merupakan hasil dari pertentangan dan perlawanan. Dari hidup keluarlah mati, dari muda keluarlah tua dan seterusnya. Segala suatu adalah sintesis dari setiap pertentangan. Dunia adalah sebuah keselarasan yang besar dari pertentangan dan perlawanan. Oleh karena itu, pertentangan adalah keadilan. Ia akar segala suatu, dan darinyalah kesatuan dan keselarasan yang indah lahir.

***

Filsafat Heraclitus memang susah untuk dipahami. Ia bahkan mendapat julukan ‘sang gelap’, karena ajarannya yang tidak jelas dan mudah menimbulkan

Page 15: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

28

Filsafat Alam untuk Pemula

29

Para Filsuf Alam Kuno

kesalahpahaman. Meskipun demikian ia merupakan seorang filsuf besar prescoratic. Yang tersisa dari ajarannya hanyalah 15000 kata, dan itu sangat mempengaruhi sejumlah filsuf sesudahnya, seperti Plato, mazhab Stoa dan Filsafat Kristen.

Masa filsuf yang lahir dan besar di Ionia telah usai sesudah Heraclitus. Kini, perkembangan filsafat bergesar ke Barat ke semenanjung selatan Italia atau yang lebih dikenal dengan nama mazhab Elea. Namun sebelum itu, mari terlebih dahulu membahas seorang tokoh filsuf penting yang sangat berpengaruh dalam perkembangan matematika. Namanya Phytagoras.

Konsep alam dalam pemikiran filsuf Ionia, mazhab Milesian dan Heraklitus, selalu mengarah kepada pertanyaan “apa yang membentuk alam semesta ini?” Hal tersebut dikarenakan alam dalam pandangan para filsuf Ionia adalah sesuatu yang melekat pada diri seisi alam ini yang menjadikan mereka demikian adanya.Pertanyaan ini kemudian berkembang ke cara manusia memahami alam. Apakah alam itu sesuatu yang ditangkap oleh persepsi dan indera kita ataukah yang kita pikirkan? Diskusi ini mewarnai seluruh sejarah filsafat alam dimulai dari Pythagoras dan mencapai puncaknya pada pemikiran Plato.

PYTHAGORAS

Pythagoras (570-495 SM) lahir di Samos, sebuah pulau kecil sebelah selatan Ionia, sekitar tahun

570 SM. Ayahnya seorang pedagang permata, dan Pythagoras menetap di pulau tersebut hingga berumur 40 tahun. Setelah itu ia melakukan berbagai perjalanan jauh ke sejumlah tempat seperti Mesir, Arab, Finisia, Judea, Babylonia, bahkan India untuk mempelajari mistisisme dan angka. Setelah berjalan jauh dan menimba ilmu dari barbagai macam guru, Pythagoras memutuskan untuk menetap di Croton, sebuah koloni Yunani di selatan Italia.

Di kota tersebut, Pythagoras mulai mendapatkan banyak pengikut. Ia pun membentuk sebuah perkumpulan mistik. Perkumpulan ini sangat terkenal, sehingga ia dipercayakan penguasa setempat untuk membuat undang-undang bagi kota Croton. Sayang sekali, masyarakat setempat mulai cemburu dengan hak istimewa pengikut Pythagoras. Mereka yang tidak diterima masuk perkumpulan, berkumpul bersama dan bergerak menghancurkan rumah Pythagoras.

Ketika melarikan diri, pythagoras terhalang sebuah ladang buncis. Bagi Pythagoras, semua tanaman memiliki nyawa, termasuk buncis. Ia pun berhenti dan berkata, bahwa dirinya lebih memilih mati daripada harus melewati ladang buncis tersebut. Maka ia pun tewas dibunuh oleh para pemburunya.

Ajaran Pythagoras, merupakan perpaduan dari ajaran mistis dan matematika. Pythagoras sendiri sangat

Page 16: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

30

Filsafat Alam untuk Pemula

31

Para Filsuf Alam Kuno

menyukai angka. Ia beranggapan bahwa alam semesta ini tersusun dari susunan matematis yang harmonis. Setiap planet, matahari dan dan bulan apabila bergerak bersama akan menghasilkan sebuah nada harmoni yang sangat merdu. Hal tersebut ia simpulkan setelah mengetahui susunan nada-nada yang berbeda dari monochord dan setelah diteliti, memiliki satu kesamaan. Perbandingan emas.

Perbandingan emas adalah phi φ, 1,6180339887. Menurut Pythagoras, phi merupakan angka terindah di alam semesta. Baginya harmoni tersusun ketika susunan benda mendekati perbandingan emas tadi. Maka Pythagoras pun menyusun monochord-nya tersebut sesuai perbandingan emas tadi. Phi juga ditemukan dalam pentagram yang dipakai sebagai lambang dari perkumpulan Pythagoras tersebut.

Penemuan Pythagoras sangat berpengaruh terhadap perkembangan arsitektur dan estetika di masa mendatang. Sejumlah seniman percaya, bahwa keindahan sejati didapat apabila susunan benda-bendanya mendekati phi tadi. Maka mereka pun memahat patung dan menggambar serta membangun gedung-gedung berdasarkan perbandingan emas.

Dalam bidang astronomi, Pythagoras merupakan orang pertama yang menganggap bahwa bumi itu bulat. Hal itu ia dapatkan ketika mengamati bayang-bayang bumi di bulan. Dan bulan, bagi Pythagoras selalu menghadap ke bumi dengan sisi yang sama. Bulan juga, sama seperti matahari serta planet dan bintang berbentuk kristal bulat yang transparan.

***Kelak, setelah kematian Pythagoras, sejumlah

pengikutnya yang berhasil menyelamatkan diri kembali membangun mazhab tersebut dan mereka menamakannya dengan Pythagoreanisme. Seorang pengikut mazhab ini, Philaolaus dari Theban, merumuskan sebuah pandangan kosmologi yang sangat menarik.

Menurut Philaolaus, bumi bukanlah pusat alam semesta. Pusat alam semesta itu adalah api sentral yang bersinar abadi. Di sekeliling api sentral ini, secara berurutan berputarlah: kontra bumi, bumi, bulan, matahari, merkurius, venus, mars, jupiter dan saturnus. Matahari, bagi Philaolaus tidaklah memiliki cahaya sendiri. Ia mendapatkan cahaya tersebut dari api pusat. Tentang kontra bumi, Philaolaus berpendapat bahwa gerhana terjadi karena sinar matahari tertutup oleh sebuah benda angkasa yang sejajar dengannya, benda itu ia namakan sebagai kontra bumi. Meskipun demikian, pemasukkan kontra bumi sebagai salah satu benda langit tampaknya berkaitan dengan kepercayaan mistis kaum Pythagorean yang menganggap bahwa 10 merupakan angka mistik.

Ajaran kaum Pythagorean, baik yang mistis maupun yang bersifat ilmiah sangat berpengaruh bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan filsafat sesudahnya. Sejumlah filsuf yang terpengaruh ajaran pythagorean ini adalah Heraclitus dan Empedocles. Di Mesir, pemikiran kosmologi Philaolaus mempengaruhi Herakleides yang menyatakan bahwa bumi yang menjadi pusat alam semesta juga berputar dalam sebuah lingkaran kecil, epicycle.

Page 17: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

32

Filsafat Alam untuk Pemula

33

Para Filsuf Alam Kuno

MAZHAB ELEA

Elea merupakan sebuah koloni miskin Yunani di selatan Italia. Dari kota inilah nama mazhab

Elea diambil, karena di sanalah berkembang sistem pemikiran filsafat yang khas. Tokoh utama mazhab ini adalah Parmenides, tapi ajaran filsafatnya ia dapat dari seorang filsuf penyair Xenophanes yang berasal dari Colofon, sebuah kota Yunani sebelah utara Efesus, tempat tinggal Heraklitus.

Sebagaimana mazhab Milesia, pemikiran mazhab Elea juga bersifat monistik. Meskipun demikian, monisme Elea lebih berusan dengan predicational monisme (monisme tentang sifat dasar alam) daripada numerical monisme (monisme benda) yang dianut para filsuf Milesian. Di sini, para filsuf Elea tidak mempertanyakan lagi sumber segala suatu, tetapi lebih kepada bagaimanakah sifat dasar segala suatu itu.

XenophanesXenophanes (570-480 SM) lahir di Colofon, sebuah kota kecil sebelah utara Efesus. Pada umur 25 tahun ia mulai hidup mengembara, setelah Persia menduduki Ionia. Dalam pengembaraannya ia tiba di Elea dan memberi pengaruh yang cukup besar terhadap perkembangan filsafat di sana.

Bagi Xenophanes hanya ada satu Tuhan yang tidak mungkin serupa dengan ciptaannya di dunia. Karena

bila serupa, maka bentuk Tuhan akan berbeda-beda antar satu ras dengan ras lainnya. Orang Ethiopia pasti menganggap Tuhan mereka hitam dan pesek, sedang orang Thracia akan menganggapnya bermata biru dan berambut pirang. Tidak ada kesamaan.

Sebagaimana Tuhan, maka demikian pula alam. Bagi Xenophanes terdapat kebenaran sejati tentang alam yang tidak bisa diketahui manusia. Karena tidak bisa diketahui, maka manusia hanya dapat menyerap kebenaran tersebut sebatas hipotesis belaka. Hipotesis ini meski tidak serupa dengan kebenaran sejati, tapi kita tetap menganggapnya kebenaran. Dengan demikian hanya ada satu kebenaran saja bagi segala suatu di alam semesta ini.

Xenophanes menulis semua pemikirannya dalam bentuk syair. Pemikirannya tersebut memiliki pengaruh sangat besar terhadap Parmenides yang merupakan tokoh kunci mazhab ini.

ParmenidesParmenides (520-450 SM) lahir dari sebuah keluarga kaya raya dan terpandang di Elea. Semasa hidupnya ia pernah menulis undang-undang bagi kota Elea. Pemikiran filsafat Parmenides didapat dari Xenophanes dan ia menganggap dirinya sebagai murid filsuf tersebut, meskipun ia terlalu muda untuk bisa belajar darinya. Meskipun demikian, pengaruh pemikiran Xenophanes terlihat nyata dalam karya-karyanya.

Parmenides menulis buku filsafat dalam bentuk syair.

Page 18: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

34

Filsafat Alam untuk Pemula

35

Para Filsuf Alam Kuno

Buku yang ia tulis, juga berjudul On Nature – tentang alam, bisa diselamatkan, sehingga ia adalah filsuf pertama yang buah pikirannya dapat dipelajari dengan jelas. On Nature terbagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama merupakan pembukaan bagi seluruh karyanya. Bagian kedua, membahas ‘Jalan Kebenaran’ (aletheia), dan bagian ketiga tentang ‘Jalan Penampakkan/ Opini’ (doxa).

Filsafat Parmenides merupakan kebalikan dari filsafat Heraclitus. Bagi Heraclitus, semua yang ada di dunia ini selalu dalam keadaan berubah atau menjadi. Menurut Parmenides, dunia yang nyata ini sebenarnya tidaklah pernah berubah sebagaimana diyakini Heraclitus. ‘Yang ada’, bagi Parmenides, tidak pernah berubah, abadi, tidak terbagi-bagi dan menempati seluruh dunia. Dengan demikian, tidak ada ruang kosong. Ruang kosong tidak mungkin ada, karena ‘yang tidak ada’ tidak mungkin melahirkan ‘yang ada’.

Perubahan yang terjadi di alam ini, seperti tumbuh dan layunya pohon, pergantian musim atau kematian tak lain daripada ilusi indera-indera kita. Indera kita memang mencerap segala perubahan tadi, tapi indera menipu. Apa yang ditampakkan oleh indera kita tak lain daripada ‘jalan penampakkan/ opini’ (doxa) saja. Lalu bagaimana cara mengetahui yang sesungguhnya? Bagi Parmenides kita harus mengikuti ‘jalan kebenaran’ (aletheia). ‘Jalan kebenaran’ ini didapat melalui akal bukan panca indera.

Filsafat Parmenides memiliki dampak yang besar bagi perkembangan filsafat berikutnya. Ia begitu dalam mempengaruhi Plato yang kemudian menciptakan teori

tentang dunia Platonik dan mitos manusia gua. Selain itu, teori Parmenides mengenai kenyataan yang tidak pernah berubah juga mempengaruhi perkembangan mazhab atomis yang dikemukakan oleh Democritus. Kelak, mazhab ini diteruskan oleh muridnya Zeno yang mengemukakan teka-teki paling memusingkan sepanjang sejarah filsafat klasik.

ZenoZeno (490-430 SM) lahir di Elea ketika terjadi perang besar antara koalisi Yunani dengan kemaharajaan Persia di Marathon. Dari sumber-sumber yang tersedia, tidak banyak yang bisa diketahui dari riwayat hidup Zeno, selain bahwa ia merupakan murid dari Parmenides. Di akhir hidupnya, Zeno terlibat dalam sebuah konspirasi untuk menggulingkan Nearchus, penguasa tiran di Elea.

Sayang sekali, rencana Zeno terbongkar dan ia kemudian ditahan dan disiksa agar membeberkan anggota komplotan pemberontak lainnya. Zeno setuju. Ia pun membujuk Nearchus agar mendekat padanya, dengan alasan bahwa informasi yang ia berikan sangat rahasia. Saat sang tiran mendekat, Zeno langsung menggigit telinga Nearchus kuat-kuat. Sang tiran yang sangat kesakitan kemudian menusuk Zeno hingga tewas.

Filsafat Zeno mirip dengan Parmenides. Ia hanya memaparkan sejumlah argumentasi yang mendukung pendapat gurunya tersebut. Tentang ketunggalan

Page 19: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

36

Filsafat Alam untuk Pemula

37

Para Filsuf Alam Kuno

segala suatu Zeno berargumen. Bila ada dua buah benda maka harus ada benda ketiga yang memisahkan mereka, karena jika tidak maka hanya akan ada satu benda saja, bukan dua. Tapi bila benda ketiga tersebut ada, maka harus ada yang keempat dan kelima untuk memisahkan yang ketiga itu. Untuk membedakan A dan B, maka harus ada pemisah C, dan untuk memisahkan A dan C harus ada pemisah D dan seterusnya. Karena itu sudah seharusnya segala suatu itu tunggal, bila tidak maka dunia ini akan berisi benda-benda yang tidak terhingga.

Perubahan bagi Zeno adalah sesuatu yang tidak mungkin terjadi. Menurutnya perubahan itu membutuhkan keadaan “menjadi” dan akhir dari menjadi. Karenanya ketunggalan yang tidak berubah, tidak memiliki wujud yang dipahami, tidak juga berhenti atau menjadi. Sebuah benda yang berubah memerlukan waktu dan waktu berhubungan dengan pergerakan. Dengan demikian perubahan identik dengan gerak, dan gerak pun adalah sesuatu yang mustahil. Hal tersebut ia ungkapkan dalam salah satu paradoksnya:

Dikotomi – ada sebuah benda yang bergerak yang tidak akan sampai pada titik yang telah ditentukan, karena sedekat apapun benda tersebut dari titik tadi, ia pertama kali harus menyelesaikan setengah perjalanannya, dan kemudian setengah perjalanan yang tersisa dan seterusnya hingga rentetan tersebut tidak pernah berakhir. Karenanya benda tadi tidak akan bisa mencapai jarak apapun yang telah ditentukan. Dengan kata lain, tidak mungkin ada gerak.

Paradoks Zeno ini dapat kita gambarkan sebagai berikut:

A~ 1/32 1/16 1/8 1/4 1/2 B

Untuk mendukung pandangannya tentang ketidakmungkinan dari gerak, perubahan dan waktu, Zeno juga memaparkan sejumlah paradoks lain yang mendukung argumentasinya tersebut:

Achilles – bahwa pelari paling cepat pun tidak akan bisa mendahului yang pelari paling lambat, jika yang paling lambat ini diperkenankan memulai lomba lebih dahulu; karena pelari paling lambat selalu berada di depan titik yang ia mulai ketika pelari tercepat mencapai titik tersebut dan akan selalu berada di depan titik yang kemudian diraih si pelari tercepat saat ia sampai di titik tadi dan begitu seterusnya.

Cara terbaik memahami argumen kedua ini adalah dengan menganalogikan dengan umur. Seumpamanya, pada umur 6 tahun, jarak umur saya enam kali lipat umur adik saya. Tapi pada umur sepuluh tahun, jarak umur kami berkurang hingga tinggal dua kali lipat saja. Pada umur 30 tahun, jarak umur diantara kami akan semakin mengecil hingga tinggal 1,2 saja. Tapi berapapun cepat adik saya tumbuh, ia tetap tidak akan mampu melewati umur saya.

Anak panah yang melayang – tidaklah mungkin bagi sebuah benda untuk bergerak dalam jangka waktu tertentu, karena ia tidak mungkin bergerak seketika itu

Page 20: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

38

Filsafat Alam untuk Pemula

39

Para Filsuf Alam Kuno

juga pada waktu yang tidak terbagi-bagi.

Untuk memahami argumen di atas, coba bayangkan sebuah pita film yang terdiri dari ratusan frame gambar tetap. Zeno membayangkan pergerakan seperti ratusan frame gambar tersebut yang kemudian diputar sehingga kita melihatnya bergerak. Yang sesungguhnya terjadi, pergerakan tadi hanyalah kumpulan gambar tetap yang diatur berurutan.

Stadium – bahwa setengah dari jangka waktu yang telah ditentukan setara dengan seluruh jangka waktu tersebut; karena gerak yang setara akan menempati waktu yang setara pula bahkan bila waktu yang ditempati melewati sejumlah objek yang setara entah objek tersebut bergerak ataukah diam. Kesalahan argumentasi terletak pada asumsi bahwa benda yang bergerak tadi melewati objek yang bergerak dan diam dengan kecepatan yang sama.

Keempat argumen Zeno tersebut menyita perhatian banyak pemikir sesudahnya, bahkan Aristoteles. Paradoks itu bertahan selama ribuan tahun tanpa dasar perdebatan dalam filsafat alam.

MAZHAB PLURALIS

Disamping ajaran monisme yang dianut para filsuf Milesian dan Elea, ada juga paham lain yang

berlawanan dengannya. Namanya pluralisme. Berbeda dengan kaum monis yang menganggap bahwa realitas alam ini satu, para pluralis justru beranggapan bahwa realitas alam itu jamak, plural dan beragam

EmpedoclesEmpedocles (490-430 SM) lahir dari keluarga terpandang di Agrigentum, Acracas, sebuah koloni Yunani di tenggara Sisilia Italia. Ayahnya, aktif dalam politik kota tersebut dan turut serta dalam menggulingkan rezim tiran pada masanya. Saat dewasa, Empedocles mengikuti jejak sang ayah menjadi politisi dan berpartisipasi dalam koalisi untuk menggusur sebuah rezim oligarki. Karena kecerdasannya dalam bidang orasi, pengobatan, serta ilmu alam, beredar kabar bahwa Empedocles memiliki kekuatan supranatural dan dengan demikian masyarakat kota tersebut begitu menghormatinya.

Empedocles sepertinya mengambil jalan tengah untuk mendamaikan dua kutub pemikiran Heraclitus dan Parmenides. Apabila Parmenides percaya bahwa segala suatu itu tidak berubah, sedangkan Heraclitus sebaliknya berpendapat bahwa segala hal di dunia ini berubah. Lalu siapa yang benar?

Page 21: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

40

Filsafat Alam untuk Pemula

41

Para Filsuf Alam Kuno

Bagi Empedocles, kedua filsuf itu benar dalam satu pendapat mereka dan salah dalam pendapat lainnya. Dasar dari kesalahan tersebut adalah bahwa mereka hanya percaya pada satu unsur saja. Padahal alam itu terdiri atas empat unsur: Tanah, udara, api dan air. Semua proses di alam ini disebabkan oleh menyatu dan terpisahnya keempat unsur tersebut. Demikian pula segala benda dan makhluk hidup yang ada, sesungguhnya tersusun dari keempat unsur dengan takaran yang berbeda-beda. Yang diam dan tidak berubah sesungguhnyalah keempat unsur tadi dan bukan turunannya.

Ambil contoh, ketika kumbang mati, maka unsur tanah, udara, api dan air terpisah lagi. Proses terpisahnya empat unsur tadilah yang dilihat oleh Heraclitus sebagai perubahan abadi di bumi ini. Akan tetapi empat unsur pembangun tersebut tidaklah berubah. Mereka tetap abadi sebagaimana diyakini oleh Parmenides.

Proses penyatuan dan pemisahan di alam ini disebabkan oleh dua kekuatan yang bekerja di alam. Kekuatan itu adalah cinta dan perselisihan. Cinta mengikat segala suatu dan perselisihan memisahkannya. Dengan demikian, Empedocles telah membuka kemungkinan adanya lebih dari satu unsur yang menjadi dasar alam semesta. Kelak pendapatnya tersebut disempurnakan Anaxagoras yang tinggal dua ratus mil ke arah timur laut di kota Athena.

AnaxagorasAnaxagoras (500-428 SM) lahir di Clazomenae, sebuah koloni Yunani di Ionia. Kala itu Ionia telah jatuh ke tangan Persia dan Anaxagoras pun berkarir sebagai prajurit Persia. Ketika terjun ke dunia politik, karirnya terus menanjak. Tapi kecintaannya yang dalam terhadap ilmu pengetahuan, membuatnya meninggalkan karir cemerlangnya tadi dan memilih hijrah ke Athena yang kala itu menjadi pusat kebudayaan dan peradaban Yunani.

Anaxagoras menetap lebih dari tiga puluh tahun di Athena. Di sana ia bersahabat baik dengan penguasa Athena yang paling disegani, Pericles. Ia juga melakukan sejumlah penyelidikan ilmiah berkaitan dengan astronomi. Salah satu hasil penyelidikannya yang kontroversial berkaitan dengan pendapatnya bahwa matahari adalah batu merah panas yang lebih besar dari jazirah Yunani.

Bagi masyarakat Athena yang percaya bahwa Matahari adalah dewa, pendapat Anaxagoras tersebut merupakan pelecehan. Sejumlah lawan politik Pericles menuntut hukuman atas Anaxagoras, beruntung Pericles berhasil menyelamatkan nyawanya. Akan tetapi dia tidak kuasa atas pengusiran Anaxagoras dari Athena selama-lamanya. Maka Anaxagoras pun dibuang ke Lampascus di Troad dan meninggal dunia lima tahun kemudian.

Berbeda pendapat dengan Empedocles, Anaxagoras berpendapat bahwa tidak mungkin segala suatu di

Page 22: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

42

Filsafat Alam untuk Pemula

43

Para Filsuf Alam Kuno

dunia ini berasal dari air atau udara sebagaimana yang dipercaya oleh Thales dan Anaximenes. Dia juga tidak bisa menerima bahwa tanah, udara, api dan air dapat berubah bentuk menjadi tubuh yang hidup atau pepohonan sebagaimana kata Empedocles. Bila demikian, apa sebenarnya yang membangun semua ini?

Menurut Anaxagoras, alam diciptakan dari unsur-unsur yang sangat kecil yang tidak dapat dilihat oleh mata dan jumlahnya tidak terhingga. Ia menamakan unsur-unsur tadi sebagai spermata. Setiap spermata yang kecil ini juga terdiri dari unsur-unsur lain yang jauh lebih kecil yang membangun spermata. Lalu, bagaimanakah sebenarnya alam ini tercipta?

Setiap spermata tadi, menurut Anaxagoras, telah diatur oleh sebuah kekuatan akali yang meliputi segalanya. Kekuatan ini berada dalam setiap spermata, sehingga mereka bekerja secara otomatis membangun berbagai macam objek, seperti binatang, tumbuhan bahkan manusia. Kekuatan ini juga yang membangun keteraturan segala benda di muka bumi. Anaxagoras menamakan keteraturan ini sebagai pikiran atau akal, nous.

Pemikiran Anaxagoras tentang suatu unsur kecil yang tidak dapat dilihat oleh indera manusia, sangat berpengaruh terhadap kemunculan aliran filsafat berikutnya, mazhab atomis.

MAZHAB ATOMIS

Mazhab atomis didirikan oleh Leucippus di Abdera, Thrake, pantai utara laut Aegea sekitar tahun 440

atau 430 SM. Ia adalah pendahulu Zeno, Empedocles dan Anaxagoras serta memiliki minat yang dalam terhadap paradoks Zeno. Sebelum mendirikan mazhab sendiri Leucippus belajar di Elea dan membawa pulang sejumlah ide-ide besar mazhab tersebut. Tidak banyak yang bisa diketahui dari pemikiran Leucippus, karena tertutup oleh kebesaran nama muridnya, Democritus.

DemocritusDemocritus (460-370 SM) berasal dari keluarga kaya raya di Abdera. Harta warisan yang ia terima, digunakan untuk membiayai perjalanannya ke berbagai negara termasuk Mesir, India dan Babylonia guna mengobati kehausannya akan ilmu pengetahuan. Sepulang mengembara, ia menjelajah seantero Yunani dan membeli semua karya filsuf sebelumnya serta belajar pada Leucippus.

Semangat belajar Democritus sangatlah kuat hingga muncul anekdot bahwa ia membutakan matanya sendiri agar tidak mau diganggu ketika belajar. Ia juga dihormati oleh penduduk Abdera karena kemampuannya untuk meramalkan sesuatu. Dalam sejarah filsafat Democritus dikenal sebagai filsuf tertawa, karena sering menertawakan kebodohan orang lain.

Page 23: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

44

Filsafat Alam untuk Pemula

45

Para Filsuf Alam Kuno

Democritus sangat tertarik dengan argumen Zeno tentang pembagian yang tak terhingga itu. Bagi Democritus, sebuah benda tidak mungkin terbagi-bagi menjadi tak terhingga, karena pada titik tertentu terdapat sebuah satuan terkecil dari benda yang tidak mungkin lagi bisa dibelah. Ia menamakan satuan yang teramat kecil dan tidak mungkin dibelah lagi itu dengan atom.

Baginya, alam semesta seperti senar Pythagoras yang terdiri dari deretan titik yang berkumpul membentuk senar. Karenanya, unsur terpenting dalam berkumpulnya atom-atom ini adalah ruang kosong. Tanpa ruang kosong tubuh-tubuh yang kita kenal seperti sekarang tidak mungkin terbentuk sebab, tidak ada tempat bagi atom untuk mengisi bentuk-bentuk tersebut. Bagi Democritus yang ‘ada’ itu bukan hanya termasuk yang ‘ada’, tapi juga yang ‘tidak ada’. Ruang kosong adalah ‘tidak ada’ dengan demikian ruang kosong itu ada.

Kata atom berasal dari kata a-tomos, yang berarti tidak dapat dipotong atau dibelah. Atom-atom inilah yang menjadi unsur utama pembangun alam semesta. Bentuk atom ini beragam. Ada yang bulat, ada juga yang tidak beraturan dan bergerigi. Ketika sebuah benda hancur, maka atom-atomnya akan terurai dan dapat digunakan lagi untuk membentuk benda-benda yang lain.

Bumi bagi Democritus, berbentuk bulat. Pada awalnya alam semesta ini hanyalah kumpulan atom-atom kecil yang bergerak tanpa arah hingga mereka

saling bertumbukan dan membentuk unit-unit yang lebih besar termasuk bumi dan isinya. Bagi Democritus, terdapat banyak bumi. Beberapa ada yang tengah tumbuh, sedang yang lainnya sedang mengalami kehancuran. Ada juga tidak memiliki matahari atau bulan. Namun, semuanya memiliki kesamaan. Bumi ini memiliki akhir. Ia akan berakhir tatkala terjadi tumbukan dengan bumi lain.

Berbeda dengan filsuf lain yang percaya akan adanya kekuatan atau jiwa yang mempengaruhi proses alam, Democritus tidak percaya akan hal tersebut. Baginya, atom itu bekerja secara mekanik dan tidak ada yang mengatur. Satu-satunya benda yang ia yakin ada hanyalah atom dan ruang hampa. Atom dan ruang hampa ini adalah benda-benda material. Mereka tidak diciptakan dan abadi. Tidak pula memiliki sebab akhir sebagaimana yang kemudian diajarkan oleh Aristoteles. Karena pemikirannya inilah, Demokritus terkenal sebagai filsuf materialis. Hanya percaya kepada benda-benda material semata.

Pemikiran atom Democritus ini kelak dikembangkan oleh Epicurus (341–271 SM). yang membangun mazhab filsafat yang sangat besar pengaruhnya di zaman Romawi. Epicurus menambahkan bahwa pergerakan atom yang acak tersebut diatur oleh berat, tumbukan dan pergerakan minimal dari setiap atom. Atom juga memiliki sifat primer, seperti bentuk, ukuran dan berat. Serta sifat sekunder, yakni warna. Jumlah atom sendiri tidak terhingga, sama seperti alam semesta yang juga tidak terhingga tapi memiliki masa yang terhingga.

Page 24: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

46

Filsafat Alam untuk Pemula

47

Para Filsuf Alam Kuno

Seperti Democritus, Epicurus juga percaya bahwa atom itu bergerak secara otomatis dan tidak membutuhkan penggerak lainnya. Hal tersebut mengantarkannya kepada pemikiran tentang Tuhan. Tuhan bagi Epicurus bukanlah Tuhan yang mengatur gerak setiap atom, melainkan abstraksi manusia saja tentang nilai-nilai ideal seperti kebaikan dan keadilan. Dengan demikian, Tuhan hanya ada di dalam pikiran kita semata.

Karena implikasi teologis dan ketiadaan tujuan dari keberadaan alam semesta ini, kelak atomisme selalu dikaitkan dengan kekafiran dan ketidakpercayaan terhadap Tuhan. Maka tidak mengherankan apabila mazhab tersebut tidak berkembang selama abad pertengahan. Atomisme baru muncul kembali di masa Renaissance dengan sejumlah argumentasi yang jauh lebih maju.

Page 25: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

49

tigaARISTOTELES & FILSAFAT ABAD

PERTENGAHAN

“Manusia memulai berfilsafat, bahkan jika mereka telah melakukannya, dikarenakan mereka terpukau,

pertama kali karena mereka terpukau oleh benda-benda aneh di hadapan mereka dan kemudian, keterpukauan itu meningkat sedikit demi sedikit,

karena mereka menemukan hal-hal yang jauh lebih besar dan rumit lagi.”

Aristoteles - Metafisika

Patung Wajah Aristoteles

Page 26: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

50

Filsafat Alam untuk Pemula

51

Aristoteles dan Filsafat Abad Pertengahan

PLATOEra filsuf alam kuno berakhir pada ajaran Atomisme Democritus. Setelah itu, pemikiran tentang alam semesta ini, kembali lagi ke masa Empedocles. Salah satu faktor yang mempengaruhi perubahan tersebut adalah wibawa filsafat Aristoteles yang menjadi filsuf paling disegani di seluruh Yunani serta tiga peradaban lain selama lebih dari 2000 tahun. Untuk memahami Aristoteles, ada baiknya kita melihat sejenak pemikiran filsafat gurunya, Plato.

Pandangan Plato (427-347 SM) tentang alam semesta terutama banyak dipengaruhi oleh pemikiran Parmenides dan Pythagoras. Menurut Plato, segala yang ada di dunia ini merupakan salinan dari sebuah dunia yang tidak pernah berubah dan sempurna. Ia menamakan dunia tersebut sebagai dunia Ide. Tuhan, menurut Plato, menciptakan dunia yang telah ada ini dari ketidakteraturan. Ia kemudian menciptakan berbagai macam makhluk hidup yang beragam dari prototype ideal yang ada di dunia Ide. Tapi karena bahan yang digunakan tidaklah bagus, maka makhluk hidup yang tercipta di dunia ini tidaklah sempurna.

Bagi Plato, semua benda di dunia ini memiliki jiwa. Meski tidak semuanya sadar dan mampu merasakan. Semuanya terbentuk dari empat elemen dasar sebagaimana yang dijelaskan oleh Empedocles. Tapi, keempat elemen tadi terbuat dari dua macam bentuk geometri dasar: segitiga sama sisi dan segitiga siku-siku. Dari kedua segitiga ini, Tuhan menciptakan bentuk tiga dimensi dari setiap

elemen dasar. Tetrahedron misalnya, menciptakan api. Oktahedron udara, icosahedron air dan kubus membentuk tanah.

Walaupun dunia yang ada begitu rumit dan canggih, tapi ia hanyalah dunia inderawi. Dunia yang sesungguhnya bukanlah dunia ini. Ia adalah dunia Ide yang hanya dapat kita cerap melalui akal. Dan menurut Plato, itulah dunia yang paling sempurna.

Tampak jelas bahwa pemikiran kosmologi Plato sangat bersifat metafisis. Ia sendiri berpendapat bahwa para filsuf alam itu sebagai para materialis yang salah persepsi. Pandangan ini kelak sangat berpengaruh bagi perkembangan filsafat selanjutnya. Seseorang yang sangat terpengaruh oleh kosmologi Plato adalah muridnya yang terkenal, Aristoteles. Namun berbeda dengan Plato, Aristoteles menempuh jalan baru dalam memahami alam.

Page 27: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

52

Filsafat Alam untuk Pemula

53

Aristoteles dan Filsafat Abad Pertengahan

ARISTOTELES

Aristoteles lahir di Stagira, sebuah kota Macedonia di sebelah utara Yunani. Ayahnya seorang dokter

dan ibunya seorang yang kaya raya. Pada umur 17 tahun Aristoteles merantau ke Athena untuk belajar di Akademi Plato. Dua puluh tahun kemudian, setelah Plato meninggal dunia, ia pun meninggalkan Athena menuju Asia Minor dan menikahi putri seorang tiran di Asos.

Dari Asos, Aristoteles kemudian pindah lagi ke Mytiline untuk mempelajari kehidupan laut di sana selama empat tahun. Ketika pulang ke Stagira, ia mendapat undangan dari Raja Macedonia, Philip II, guna menjadi guru bagi anaknya, Alexander yang agung. Aristoteles kembali menikah untuk kedua kalinya dengan Herpyllis setelah istri pertamanya meninggal dunia. Darinya Aristoteles memperoleh putra bernama Nicomachus sedang dari istri pertama ia mendapatkan seorang putri yang namanya sama dengan sang ibu, Pythias.

Setelah lama meninggalkan Athena, Aristoteles kembali lagi ke kota tersebut dan mendirikan Lyceum sebagai tandingan dari Akademi Plato. Pada tahun 323 SM, Alexander yang agung meninggal dunia dan membuat sentimen anti Macedonia di Athena meningkat. Akibatnya, Aristoteles pun hijrah ke Chalcis di pulau Euboea dan meninggal di sana setahun kemudian pada usia 62 tahun.

Kritik terhadap PlatoSebelum beranjak kedalam konsep Aristoteles tentang alam, ada baiknya kita telaah terlebih dahulu kritik Aristoteles terhadap dunia Ide Plato. Menurut Aristoteles, yang dimaksud oleh Plato dengan benda-benda yang tidak pernah berubah dan pasangannya benda-benda jamak yang berubah, tak lain hanyalah perbedaan antara materi dan bentuk saja. Hylomorphisme, hule (materi) dan morphe (bentuk). Aristoteles merumuskan, hylomorphisme sebagai benda-benda fisik biasa yang terdiri dari materi dan bentuk.

Ketika kita berpikir tentang meja makan, maka ia tersusun dari materi (kayu) dan bentuk, yakni yang diinginkan oleh si pembuat meja tersebut. Disini kita telah mengetahui adanya meja makan. Tapi ketika kayu yang membangun meja tadi masih berupa gelondongan saja, apakah kita dapat melihat meja? Menurut Aristoteles ya, karena materi (kayu) selalu berhubungan dengan potensi, yakni kemampuan kayu untuk dibuat menjadi meja makan dan keadaan aktual si kayu saat ini, yakni bentuk dari kayu itu sendiri. Dengan demikian materi selalu berhubungan dengan potensi yang ada saat ini dan bentuk berhubungan dengan keadaan aktual yang terdapat pada potensi yang telah ada.

Bentuk sendiri terdiri dari dua jenis. Yakni, bentuk substansial dan bentuk aksidensial. Dalam kasus meja makan, bentuk substansial meja makan adalah bentuk yang membedakan meja tadi dengan benda lain, seperti lemari dan bangku. Bentuk ini adalah bentuk umum yang ada di dalam pikiran kita tentang ide sebuah meja

Page 28: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

54

Filsafat Alam untuk Pemula

55

Aristoteles dan Filsafat Abad Pertengahan

makan. Tanpa ide ini, mustahil akan ada meja makan. Adapun bentuk aksidensial adalah rupa dan ragam meja yang berbeda-beda, seperti meja tamu, meja rias dan sebagainya.

Lalu bila ada yang bertanya, kenapa meja makan bisa ada? Jawab Aristoteles, hal tersebut berkaitan dengan sebab. Ia membagi sebab ke dalam empat kategori: sebab material, formal (bentuk), efisien dan akhir. Bila kita kaitkan dengan meja, maka kayu adalah sebab materialnya, karena kayulah yang menjadi dasar pembutan meja. Adapun jenis meja sebagai meja makan merupakan sebab formal, karena sebab itulah yang membedakan meja tersebut dengan meja tamu misalnya. Adapun orang yang membuat meja tadi, maka ia disebut sebagai sebab efisien, karena tanpa dirinya maja tadi tidak akan ada. Terakhir, tujuan dibuatnya meja makan merupakan sebab akhir dari meja tadi, karena kita bisa tahu fungsi dan kegunaan meja tersebut.

Ruang, Waktu, Gerak dan PerubahanKonsep hylomorphisme tersebut merupakan kerangka pikir yang juga Aristoteles gunakan saat membahas tentang alam. Pembahasan tentang alam, menurut Aristoteles merupakan ranah dari filsafat teoritis, bersama dengan theologi atau metafisika (filsafat pertama) serta matematika. Filsafat alam bagi Aristoteles bukanlah penyelidikan menyeluruh tentang fenomena alam yang diyakini oleh para ilmuwan dikemudian hari, tapi lebih kepada kajian logis tentang alam semesta.

Menurut Aristoteles, alam (phusis) selalu berhubungan dengan perubahan dan gerak. Perubahan baginya sama seperti konsep hylomorphisme, merupakan aktualisasi dari yang potensial, selama masih memiliki potensi, secara terus menerus. Karena perubahan terjadi secara terus menerus, berarti perubahan membutuhkan proses. Proses selalu memiliki awal dan akhir. Tapi karena kita tidak tahu akhir dari alam, berarti akan ada gap saat alam ini bermula untuk pertama kalinya dengan akhir yang tidak diketahui itu. Oleh karenanya, Aristoteles berpendapat bahwa alam itu tidak terhingga, tapi bisa dibagi-bagi (infinite divisible).

Ketakterbagian ini ia aplikasikan dalam 5 argumen: (a)rentang waktu itu tidak terhingga dan dapat dibagi (b) ruang tidak terhingga tapi dapat dibagi (c) kelahiran dan kematian, dan perubahan di alam semesta, tidak pernah berakhir, dengan demikian ada kemungkinan terdapat sumber tanpa batas yang menghasilkan itu semua (d) jika ruang alam semesta terbatas, maka ada sesuatu di luar batas tersebut. Jika tidak, berarti alam semesta ini tidak terhingga – infinite (e) manusia selalu berimajinasi dengan ketidakterhinggaan.

Salah satu paradoks Zeno - lihat paradoks kedua - bahwa gerak itu mustahil adalah dengan memanfaatkan ketakterhinggaan pada pembagian ruang dan waktu. Aristoteles memecahkan paradoks tersebut dengan mengemukakan pendapat tentang hubungan antara waktu dan gerak. Baginya, waktu selalu berhubungan dengan gerak dan dari geraklah kemudian muncul waktu.

Apabila kita bergerak dengan jarak yang tidak

Page 29: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

56

Filsafat Alam untuk Pemula

57

Aristoteles dan Filsafat Abad Pertengahan

terhingga karena jarak memiliki kontinuum (dimensi panjang area atau volume), maka demikian pulalah waktu yang dtempuh. Karenanya adalah salah apabila menganggap bahwa waktu yang ditempuh terbatas, sedangkan jarak yang ditempuh tidak terbatas. Bagi Aristoteles tidak mungkin berlari dalam jarak yang tak terbatas dalam waktu yang terbatas pula. Sedangkan yang menjadi pertanyaan dalam paradoks Zeno adalah jarak dan waktu yang terbatas. Berarti jarak yang terbatas setara pula dengan waktu yang terbatas meskipun jarak dan waktu itu kontinuum. Dengan demikian, gerak itu mungkin.

Gerak juga berhubungan dengan ruang karena di sanalah benda bergerak. Aristoteles merumuskan hal tersebut, bahwa waktu yang dibutuhkan oleh benda untuk bergerak pada jarak tertentu, sebanding dengan hambatan yang dimunculkan oleh media gerak benda. Apabila sebuah benda bergerak di ruang kosong, maka benda tersebut akan bergerak tanpa batas dan sulit diukur, dengan demikian tidak mungkin terdapat ruang kosong. Selain itu, laju jatuh sebuah benda juga terkait dengan bobot sebuah benda. Aristoteles menjelaskan bahwa benda dengan bobot yang lebih berat akan jatuh lebih cepat dari benda yang memiliki bobot lebih ringan.

Sesuai dengan prinsip hylomorphisme, maka gerak merupakan keadaan aktual. Untuk dapat bergerak, sebuah benda memerlukan penggerak yang merubah keadaan benda tadi, dari potensial menjadi aktual. Penggerak itu sendiri haruslah aktual, sehingga memerlukan juga penggerak lain yang telah aktual, dan

begitu seterusnya hingga terdapat sebuah penggerak pertama yang telah dan selalu aktual. Penggerak pertama ini, menurut Aristoteles dan sejumlah filsuf abad pertengahan adalah Tuhan. Tapi Tuhan, dalam kacamata Aristoteles sedikit berbeda, baginya Tuhan hanya menggerakkan alam semesta yang memang telah ada sebelumnya dan tidak menciptakan alam dari ketiadaan. Alam bagi Aristoteles sama seperti yang diyakini semua filsuf Yunani kuno adalah abadi.

Mengenai kemungkinan adanya atom, bagi Aristoteles hal tersebut disebabkan oleh ambiguitas makna dari isitlah “keterbagian yang tak terhingga” (infinite divisibility) dari sebuah benda. Baginya makna isitilah tersebut adalah benda yang terbagi tanpa akhir, dan bukan terbagi kedalam banyak bagian tanpa batas. Menurut Aristoteles, kaum atomis menggunakan makna kata kedua, padahal yang ia maksud dengan isitilah tersebut adalah maknanya yang pertama. Dengan demikian, Aristoteles menolak adanya atom.

Kosmologi Dari konsep dasar tentang alam itulah, Aristoteles kemudian merumuskan pemikiran tentang alam semesta. Baginya, alam semesta itu berbentuk bola kosmos raksasa yang abadi tapi terbatas. Tanpa awal dan tanpa akhir. Alam pun terbagi menjadi dua wilayah. Pertama adalah wilayah langit dan kedua adalah wilayah bumi. Wilayah langit mulai dari lengkungan bulan ke atas termasuk di dalamnya planet dan bintang-bintang.

Page 30: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

58

Filsafat Alam untuk Pemula

59

Aristoteles dan Filsafat Abad Pertengahan

Di wilayah ini, tidak pernah terjadi perubahan, karena langit terisi oleh elemen kelima yang berbeda dari bumi, yakni ether. Menurut Aristoteles, langit berbentuk solid dan tidak ada ruang kosong antara bumi dengan langit. Di langit, benda-benda bergerak melingkar.

Wilayah kedua adalah wilayah bumi yang selalu mengalami perubahan dan transformasi. Semua benda yang berada di wilayah ini terdiri setidaknya dari dua elemen dasar klasik: api, udara, air dan tanah. Keempat elemen dasar tersebut diatur oleh dua hukum. Air dan tanah memiliki kecenderungan untuk jatuh kebawah, sedang udara dan api cenderung terangkat ke atas. Bila dihubungkan dengan konsep gerak, maka gerak jatuh kebawah bagi air dan tanah merupakan gerak alamiah. Sebaliknya, apabila air dan tanah bergerak ke atas, maka itu dipandang sebagai gerak yang tidak alami. Baik api, udara, air dan tanah tidaklah abadi. Mereka terbentuk dari dua pasangan kualitas yang saling berlawanan: panas dan dingin, basah dan kering. Bumi, menurut Aristoteles terletak di tengah-tengah alam semesta dan tidak bergerak atau diam. Di wilayah ini, benda bergerak secara lurus.

***

Dengan argumen-argumen tersebut, Aristoteles menolak pemikiran Parmenides dan Zeno mengenai ketidakbergerakan, sekaligus menyudahi konsep kaum atomis yang percaya bahwa terdapat ruang kosong di alam semesta dan bahwa benda-benda bergerak secara otomatis serta tidak memerlukan penggerak

pertama. Ketika filsafat Aristoteles diterima secara luas, pemikiran kaum atomis tersebut diidentikkan dengan atheisme dan kekafiran, karena secara logis, menyangkal keberadaan Tuhan.

Meskipun demikian, ajaran Aristoteles membawa kelemahan yang akut bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Ia dengan tegas menolak metode eksperimen. baginya eksperimen hanya menciptakan miniatur yang berbeda dengan realitas alam yang sesungguhnya sehingga hasilnya tidak bisa dipercaya. Dengan demikian penyelidikan alam hanya sebatas teori dan observasi belaka tanpa adanya eksperimen.

Beruntung, kehausan sejumlah orang untuk mencari kebenaran belum punah. Dan hal tersebut tidak bisa dipisahkan dari kemunculan Aleksandria sebagai pusat pengetahuan dan peradaban dunia selama lima ratus tahun.

Page 31: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

60

Filsafat Alam untuk Pemula

61

Aristoteles dan Filsafat Abad Pertengahan

PARA ILMUWAN ALEKSANDRIA

Kota Alexandria dibangun oleh Alexander yang agung sekitar abad ke-3 sebelum Masehi. Setelah

kematiannya, kota ini diperintah oleh sebuah dinasti Yunani yang bernama dinasti Ptolemeus. Raja dinasti ini, Ptolemeus II kemudian membuat sebuah perpustakaan terbesar di zaman kuno yang lalu menjadi pusat ilmu pengetahuan selama beberapa abad. Pada tahun 47, Julius Cesar, menaklukkan kota tersebut dan membakar setengah perpustakaannya. Sejak saat itu, pamor Alexandria sebagai pusat ilmu pengetahuan turun dan tidak ada lagi yang mampu menandingi kebesarannya hingga masa dinasti Abbasiyah di Baghdad. Sejumlah ilmuwan penting yang lahir dari kebesaran perpustakaan Alexandria adalah:

HeraclidesHeraclides (388-315) adalah seorang pengikut Pythagoreanisme. Ia berpendapat bahwa Venus dan Mercurius mengelilingi matahari. Dan menyatakan bahwa bumi berputar pada porosnya selama 24 jam. Meskipun demikian, ia tidak menyatakan bahwa bumi merupakan pusat alam semesta. Pendapat ini diungkapkan oleh seorang penerusnya, Aristarchus,

yang jauh revolusioner tapi pendapatnya tidak bisa diterima masyarakat saat itu.

AristarchusPada mulanya, Aristarchus (310-230 SM) tertarik

mengukur jarak antara bumi dengan matahari serta jarak bumi dengan bulan. Dari hasil pengamatannya, ia malah memunculkan sebuah terobosan baru dalam pemikiran kosmologi.

Berbeda dengan pemikiran kosmologi pada masanya, yang menganggap bahwa bumi terletak di tengah-tengah alam semesta, Aristarchus beranggapan bahwa mataharilah yang merupakan pusat alam semesta. Seluruh planet termasuk bumi, menurut Aristarchus, berputar mengelilingi matahari, dan bumi selama 24 jam, seperti pendapat Heraclides, berputar pada porosnya dari barat ke timur.

Pandangan Aristarchus ini kemudian mendapatkan banyak tentangan dari para ilmuwan dan agamawan pada masanya karena menganggap Jiwa Alam Semesta, yakni bumi, bergerak. Archimedes (287 – 212 SM) sendiri juga menyalahkan pemikiran heliosentris tersebut. Dan tidak ada astronom Yunani lain yang mengikuti jejak Aristarchus selain Seleucus.

Claudius PtolemeusAstronomi yang diajarkan di Alexandria selain

Page 32: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

62

Filsafat Alam untuk Pemula

63

Aristoteles dan Filsafat Abad Pertengahan

menekankan kepada pengamatan langsung, juga menggunakan matematika dan geometri sebagai salah satu alat bantu untuk meramalkan pergerakan benda-benda langit dan musim. Saat itu, para ilmuwan Alexandria menemukan bahwa selain berputar mengelilingi pusat jagad raya, planet-planet juga berputar dalam gerakan epicycles, lingkaran kecil.

Teori epicycles sangat berpengaruh dalam menjelaskan fenomena alam yang ada. Meskipun demikian, keakuratan teori ini masih belum sepenuhnya tepat. Hal inilah yang kemudian disempurnakan oleh Claudius Ptolemeus (90-168) (kemudian lebih akrab dipanggil Ptolemy) dengan perhitungan matematisnya.

Tidak ada yang baru dalam kosmologi Ptolemy, ia hanya meneruskan pendapat Aristoteles tentang alam semesta. Yang membuatnya berbeda hanyalah perhitungan matematikanya yang lebih akurat dalam meramalkan gerak benda-benda langit. Menurut Ptolemy bila bumi tidak berada di tengah-tengah alam semesta, maka tidak akan ada equinox dan interval titik balik matahari di musim panas dan dingin tidaklah seimbang.

Tentang pendapat Heraclides dan Aristarchus yang mengatakan bahwa bumi berputar pada porosnya, Ptolemy mengatakan bahwa penduduk bumi pasti akan merasakan efek dari putaran tersebut. Benda yang dilempar keatas tidak akan balik dengan garis lurus, bangunan akan runtuh serta burung-burung tidak akan pernah terbang dari barat ke timur. Pendapat Ptolemy tersebut sangat terkenal di abad pertengahan. Pemikirannya pun diadopsi baik oleh dunia Kristen

maupun Islam ke dalam konsep kosmologi mereka.

***

Selepas Ptolemy, tidak ada lagi ilmuwan Alexandria yang menyumbangkan pengetahuan yang revolusioner dalam bidang astronomi. Seiring dengan meningkatnya pengaruh Romawi, Helenisme Yunani juga semakin tersingkirkan. Di akhir abad kedua Masehi, agama Kristen naik ke permukaan dan pada tahun 313 menjadi agama resmi Romawi. Saat itulah, semua kegiatan filosofis dan ilmiah diarahkan untuk memperkuat doktrin agama. Atau, ancilla theologia, sebagai pembantu agama.

Kedudukan filsafat yang berada di bawah agama pun diperkuat dengan penutupan Akademi Plato di Athena oleh Kaisar Romawi Justinianus pada tahun 529. Tapi karena perkembangan agama Kristen yang lambat, perlahan pengaruh pemikiran pagan Yunani mulai diadopsi oleh agama tersebut. Di dunia baru ini, dua orang filsuf yang menjadi panutan adalah Plato dan Aristoteles. Ajaran kedua filsuf besar ini berkembang dalam sebuah aliran filsafat baru yang didirikan oleh Plotinus (205-270) dan bernama Platonisme.

Sebenarnya Platonisme hanya berurusan dengan mistisisme semata. Konsep kosmologi Plotinus adalah emanasi, memancar. Konsep ini kemudian diadopsi secara luas oleh para filsuf Neoplatonisme Muslim.

Page 33: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

64

Filsafat Alam untuk Pemula

65

Aristoteles dan Filsafat Abad Pertengahan

JOHANNES PHILOPONUSPhiloponus (490-570) adalah seorang komentator Aristoteles. Ia adalah seorang Yunani pagan yang kemudian beralih menganut agama Kristen. Mengikuti kepercayaan barunya, Philoponus beranggapan bahwa alam semesta ini tidaklah kekal, ia bermula dan diciptakan oleh Tuhan. Bagi Philoponus, elemen kelima yang diusulkan oleh Aristoteles, yakni ether, tidak dapat diterima. Menurutnya, langit terbentuk dari unsur-unsur paling murni dari keempat elemen Empedocles. Tapi dari seluruh unsur tersebut, yang paling dominan adalah api.

Tentang gerak, Philoponus beranggapan bahwa benda tidaklah digerakkan oleh udara sebagaimana yang dikatakan Aristoteles, tapi oleh tenaga yang menekan. Media di mana benda bergerak memang menahan benda tersebut, akan tetapi tidak menggerakkannya sebagaimana yang di yakini Aristoteles. Pada akhirnya Philoponus turut menyanggah argumentasi Aristoteles yang menyatakan bahwa benda tidak mungkin bergerak di ruang hampa udara. Menurutnya, pergerakan benda di ruang hampa adalah terukur dan terhingga, tidak seperti pendapat Aristoteles yang menganggapnya tidak terhingga.

Komentar Philoponus tersebut juga mendapat tanggapan dari komentator Aristoteles lain yakni Simplicius. Perdebatan di antara mereka begitu panjang dan dalam sehingga turut mempengaruhi pemikiran sejumlah filsuf berikutnya, termasuk Galileo.

FILSUF MUSLIM & ALKIMYA

Pertengahan abad kelima Masehi, Islam menjadi kekuatan utama di Mesir, Syria, Irak dan Persia

menggantikan para penguasa Romawai dan Persia. Kekuatan baru ini kemudian mulai bersinggungan dengan tradisi-tradisi kuno di wilayah taklukkan mereka, termasuk tradisi filsafat. Persinggungan pertama filsafat tentu saja dengan iman Islam yang secara budaya sungguh berbeda. Filsafat Yunani yang pagan dan politheis berhadapan dengan iman Islam yang monotheis. Kendati demikian, budaya filsafat yang telah mengakar selama hampir seribu tahun memiliki keunggulan sebagai metode berfikir umum di daerah-daerah tersebut. Hal inilah yang mendorong berkembangnya filsafat dalam Islam.

Kesempatan itu kemudian mendapatkan momentum sekitar abad kedelapan Masehi, ketika terjadi kegairahan intelektual yang dalam di kalangan umat Islam. Maka dibawah pemerintahan Khalifah Harun al-Rasyid, mulailah gelombang besar-besaran penerjemahan buku-buku filsafat, astronomi dan pengobatan dari bahasa Yunani dan Syiria ke dalam bahasa Arab. Sejak saat itulah, Baghdad resmi menjadi pusat peradaban dunia menggantikan Aleksandria dan Jundi Shapur.

Page 34: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

66

Filsafat Alam untuk Pemula

67

Aristoteles dan Filsafat Abad Pertengahan

Atomisme Al-RaziAbu Bakr Al-Razi (w.925) lahir di Rayy pada pertengahan abad ke delapan. Sebelum menjadi filsuf ia berkarir sebagai seorang dokter dan kemudian menjadi kepala rumah sakit di Merw lalu Baghdad. Al-Razi belajar filsafat atas bimbingan Al-Sarakhsi yang merupakan murid dari filsuf muslim pertama Al-Kindi. Al-Sarakhsi sendiri dihukum mati oleh Khalifah Al-Mu’tadhid pada tahun 899 karena berani menuduh Nabi sebagai pembual.

Menurut al-Razi, meskipun Aristoteles menolak adanya ruang kosong, tapi benda-benda terdiri atas atom dan ruang kosong tadi. Ruang tidak terhingga, ia terdiri dari materi-materi atom dan ruang kosong. Pergerakan keempat elemen dasar yang menurut Aristoteles dipengaruhi oleh sifat mereka juga ia tolak. Bagi al-Razi, semua benda tertarik ke pusat bumi. Pergerakan tersebut tergantung pada kepadatan serta jumlah atom dan ruang kosong yang ada pada benda tersebut bukan elemen dasar yang membangunnya.

Al-Razi juga berbeda pendapat dengan para filsuf Muslim berkenaan dengan keabadian alam. Baginya, alam itu abadi. Dan Tuhan menciptakan alam dari keabadian. Tidak mungkin Tuhan menciptakan alam dari ketiadaan, karena Tuhan tidak bisa melakukannya. Tentang agama, Al-Razi sependapat dengan gurunya Al-Sarakhsi. Bagi Al-Razi para filsuf seharusnya tidak percaya terhadap agama dan ia juga menolak kenabian tiga nabi utama: Musa, Isa dan Nabi Muhammad. Alasannya, karena ajaran mereka sangat kontradiktif, dogmatis dan keras kepala. Lagi, agama pulalah yang banyak menumpahkan darah. Yang mengejutkan, tidak

seperti nasib gurunya, Al-Razi tidak pernah dihukum atas pemikirannya itu.

Ibnu Sina & Ibnu RusydSesuai semangat zaman saat itu, jenis filsafat yang sangat berpengaruh di dunia Islam adalah Neoplatonisme. Ibnu Sina (980-1037) merupakan komponen utama mazhab ini. Pemikiran filsafat alamnya berkaitan dengan proses penciptaan alam semesta yang merupakan emanasi dari Tuhan. Tuhan, menurut mazhab ini, berpikir tentang diriNya, maka keluarlah akal kedua. Akal kedua kemudian berpikir tentang dirinya maka keluarlah akal ketiga yang kemudian memikirkan dirinya kembali dan memunculkan langit pertama.

Selanjutnya akal keempat muncul bersama Saturnus, kelima dengan Jupiter, keenam dengan Mars, ketujuh dengan Matahari, kedelapan dengan Venus, kesembilan Merkurius dan kesepuluh bulan. Benda-benda fisik seperti bumi, kemudian lahir dari interaksi empat elemen dasar Empedocles yang mencapai puncaknya pada penciptaan manusia.

Semua pergerakan yang ada di bumi, menurut Ibnu Sina terjadi akibat pergerakan dari akal-akal langit tersebut. Akal-akal inilah yang kemudian menggerakkan bentuk-bentuk bertubuh di bumi. Bagi Ibnu Sina, pergerakan langit menandakan bahwa langit itu ada, karena tanpa adanya gerakan maka langit akan runtuh. Dampak dari perputaran langit adalah kemunculan sinar matahari yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan bumi, serta pengaruh magnet, besi bahkan

Page 35: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

68

Filsafat Alam untuk Pemula

69

Aristoteles dan Filsafat Abad Pertengahan

bulan yang menyebabkan air laut pasang. Empat ribu tiga ratus kilometer ke arah barat, pemikiran

Ibnu Sina tersebut dikoreksi oleh Ibn Rusyd (1126-1198). Bagi Ibnu Rusyd, gerakan di bumi ini hanyalah hasil pasif dari pergerakan akal-akal di langit. Karena akal-akal langit tadi memiliki substansi yang berbeda dari esensi jiwa, maka manusia memiliki kebebasan pula dalam bertindak. Hal tersebut dikarenakan, setiap pergerakan tidak lain daripada hasil tindakan agen internal semata.

Namun, yang membuat pendapat Ibnu Rusyd mengemuka adalah pandangannya tentang dua jalan kebenaran, yakni kebenaran filsafat dan kebenaran agama. Bagi Ibnu Rusyd dua kebenaran ini bisa berjalan berdampingan. Tapi apabila dibandingkan, agama yang diperuntukkan bagi orang awam, kebenaran filsafat jauh lebih sempurna dan lengkap. Tentu Ibnu Rusyd turut mengadopsi iman Islamnya untuk mengoreksi sejumlah pendapat yang bertentangan dalam filsafat Aristoteles. Seperti soal keabadian alam yang kemudian dia tolak. Bagi Ibn Rusyd, hanya Tuhanlah yang abadi, alam tidak abadi karena dia digerakkan oleh Tuhan.

Jabir Ibnu HayyanSumbangan para filsuf Muslim terhadap filsafat alam memang tidak besar. Mereka jauh menyukai spekulasi metafisis selain sibuk mendamaikan alam pikir Yunani dengan iman Islam. Meskipun demikian, kebangkitan intelektual di dunia Islam juga membawa angin segar bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Salah satu

bidang yang berkembang pesat adalah kimia. Hal tersebut tidak terlepas dari usaha Jabir ibn Hayyan (750-803), atau yang dikenal di dunia Barat dengan Gaber, dalam eksperimentasi ilmiahnya.

Menurut Jabir, empat elemen dasar Empedocles, yakni tanah, air, udara dan api, tidak lagi diterima sebagai dasar segala suatu. Sebagai gantinya Jabir mengemukakan dua asas: air raksa dan belerang. (kelak oleh ilmuwan Muslim lain ditambahkan asas ketiga, garam) sebagai pembangun alam semesta.

Air raksa memiliki sifat bercahaya dan cair, dengan demikian mewakili elemen udara dan air pada sistem Empedocles. Adapun belerang, karena sangat mudah terbakar dan mengandung ketidak murnian tanah, maka ia mewakili elemen api dan tanah. Sedangkan garam selalu muncul sebagai bahan sisa setelah proses kalsinasi (pembakaran senyawa menjadi kapur) dalam pembuatan obat-obatan. Semua benda, bagi Jabir tersusun dari tiga asas tersebut. Menurut Jabir, emas mengandung air raksa murni. Sedangkan tembaga tidak mengandung belerang tapi lebih banyak garam dan air raksa.

***

Di abad ke-13, setelah Baghdad jatuh ke tangan tentara Mongol pada 1258 dan posisi kaum Muslim di Spanyol melemah dan hanya menyisakan Granada sebagai kerajaan terakhir pada akhir tahun 1200, kegiatan intelektual di dunia Muslim mulai meredup. Sebagai gantinya, muncul kegairahan baru di Eropa untuk mempelajari filsafat.

Page 36: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

70

Filsafat Alam untuk Pemula

71

Aristoteles dan Filsafat Abad Pertengahan

FILSAFAT SKOLASTIK

Perang Salib tidak hanya membawa rampasan perang dari Jerussalem, tapi juga ide-ide kebudayaan yang

menginspirasi Eropa untuk mempelajarinya. Masa ini ditandai dengan penerjemahan kembali karya-karya Aristoteles dari bahasa Arab ke dalam bahasa Latin, berikut komentar-komentar Ibn Rusyd yang menjadi sangat terkenal di kalangan para rahib. Motif dibalik semua kegiatan intelektual ini adalah teologi. Para filsuf skolastik memang berasal dari sejumlah ordo keagamaan, seperti Dominikan dan Fransiskan. Meskipun demikian, dengan dibangunnya sejumlah universitas di Eropa dan pembukaan jurusan non-teologi, telah membuka sebuah kesempatan baru bagi filsafat untuk bisa terbebas dari pengaruh agama.

Thomas AquinasThomas Aquinas (1224-1274) lahir dari keluarga bangsawan di Roccasecca dekat Aquina, Italia, dan belajar di biara Monte Cassino dan Universitas Naples. Tahun 1245 ia melanjutkan kuliah dibawah bimbingan Albert Mangnus dan mengajar di Universitas Paris tujuh tahun kemudian. Ia merupakan pengikut Ibnu Rusyd dan merupakan filsuf pertama yang berhasil menyatukan

ajaran Aristoteles dengan doktrin gereja.Sebagaimana para filsuf Muslim, Thomas Aquinas

juga memulai pemikiran filsafatnya dengan menolak ide keabadian alam. Bagi Aquinas, alam itu tidak abadi, ia memiliki permulaan. Dan permulaan alam, baginya, tidaklah bisa dibuktikan oleh akal manusia, sehingga hal tersebut adalah urusan agama bukan filsafat.

Sebelum alam bermula, ada dua macam kemungkinan. Pertama adalah kemungkinan logis bahwa alam bisa saja ada. Kedua, kenyataan bahwa ada Tuhan Yang Maha Kuasa yang mampu berkehendak. Dari dua kemungkinan ini, hanya yang kedualah yang bisa diterima. Tentang sifat benda-benda langit yang tidak berubah, Aquinas menerima teori Aristoteles. Adapun pemikiran tentang 4 elemen dasar Empedocles, ia ragukan. Baginya, kemajemukan fenomena di bumi ini tidaklah cukup untuk diterangkan hanya melalui teori tentang empat elemen.

Roger BaconSalah satu filsuf paling kontroversial pada masa skolatik adalah Roger Bacon (1214-1294). Lahir di Ilchester, Inggris, Bacon melanjutkan pendidikannya di Universitas Oxford kemudian Paris. Setelah kembali ke Inggris ia masuk kedalam ordo Fransiskan dan menetap di Oxford. Karena pengetahuannya yang luas dalam bidang kimia, yang sering disalahartikan sebagai ilmu hitam, serta sejumlah teknologi maju dari dunia Islam yang waktu itu belum dikenal di Eropa, Bacon dilarang

Page 37: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

72

Filsafat Alam untuk Pemula

73

Aristoteles dan Filsafat Abad Pertengahan

oleh pihak Vatican untuk menerbitkan buku.Pada tahun 1260, Paus Clement IV memintanya

menulis buku mengenai reformasi sains dengan menggunakan metode penyelidikan alam dan bahasa yang berbeda dari Aristoteles. Bacon, menyelesaikan permintaan tersebut. Pada 1278 ia kembali menerbitkan buku yang mengkritik kebodohan kalangan gereja dan karenanya ia dipenjara selama empatbelas tahun dan buku-bukunya dilarang beredar. Roger Bacon meninggal dunia dua tahun kemudian, selepas dari penjara.

Menurut Bacon, ada empat penyebab kebodohan: pertama adalah mencontoh kelemahan moral para pemegang otoritas. Kedua, terpengaruh oleh kebiasaan; tiga, opini gerombolan orang yang tidak terpelajar; empat, menyembunyikan kebodohan seseorang agar tampak seperti orang yang bijak. Bacon juga menyatakan bahwa adalah salah menggunakan dalil dari para leluhur, adat istiadat serta kebiasaan untuk mendukung suatu pendapat.

Seperti Aquinas, Bacon adalah juga pengikut Ibnu Rusyd. Selain itu ia sangat menghormati Aristoteles, Ibnu Sina dan Al-Farabi. Bacon menganjurkan penggunaan metode eksperimentasi dan perhitungan matematika sebagai sumber pengetahuan, dibandingkan argumentasi. Penelitian utama Bacon dalam bidang optik adalah tentang pembiasan cahaya seperti penampakan matahari dan bulan yang jauh lebih besar saat berada di horizon. Penemuannya yang lain adalah teleskop dan bubuk mesiu, meski yang terakhir dipercaya telah digunakan pertama kali oleh ilmuwan muslim.

John BuridanTidak seperti filsuf skolastik lainnya, John Buridan (1300-1358) tidak pernah belajar di fakultas theologi. Ia menghabiskan kuliahnya di fakultas seni dan kemudian mengajar di sana hingga menjabat rektor Universitas Paris pada tahun 1328. selain itu, ia tidak pernah bergabung kedalam ordo Fransiskan atau Dominikan, sehingga terbebas dari perselisihan teologis antara kedua mazhab keagamaan tersebut. John Buridan meninggal pada saat wabah Black Death menyerang seluruh Eropa.

Buridan menafsirkan kembali mekanika Aristoteles dengan mengembangkan teori bahwa “impetus” atau daya dorong merupakan penyebab dari pergerakan proyektil. Pendapatnya tersebut berlawanan dengan pemikiran Aristoteles bahwa kecenderungan proyektil untuk terus bergerak adalah akibat pergerakan eksternal seperti angin. Bagi Buridan, daya internal proyektil yang diteruskan oleh penggerak aslilah yang menyebabkan proyektil bergerak terus. Daya dorong ini tidak terpengaruh oleh ketinggian atau tekanan yang berlawanan, tapi ditentukan oleh kecepatan dan berat dari benda yang bergerak. Dengan demikian, akselerasi benda jatuh disebabkan oleh bertambahnya akumulasi daya dorong.

Meskipun mirip dengan teori kelembaman modern dalam mekanika Newton, Buridan hanya memaksudkan teorinya tersebut sebagai koreksi terhadap pemikiran Aristoteles belaka. Dengan demikian, ia tidak merevolusi mekanika sebagaimana Newton.

Page 38: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

74

Filsafat Alam untuk Pemula

75

Aristoteles dan Filsafat Abad Pertengahan

Nicholas CusaFilsuf terakhir di masa filsafat Skolastik ini adalah Nicholas dari Cusa. Menurut Cusa, alam semesta tidaklah terhingga, tidak pula tak terhingga. Tapi ia juga menegaskan bahwa kedua pendapat tersebut adalah benar. Yang ia maksud dengan tidak terhingga adalah bahwa alam semesta secara fisik tidak dibatasi oleh apapun di luar dimensinya. Sedang yang dimaksud dengan terhingga adalah, alam semesta ini memiliki ukuran yang terhingga yang hanya diketahui oleh Tuhan semata.

Yang menarik, Cusa mengemukakan pendapat mengenai relativitas bumi. Dikarenakan tidak ada ukuran pasti tentang dunia, maka lingkar semesta ini tidaklah bulat sempurna, sama demikian pula bumi. Implikasinya, alam semesta dan bumi sama-sama tidak memiliki pusat yang pasti. Bumi bagi Cusa tidaklah diam, ia sama seperti planet-planet lainnya, berputar. Gerakan bumi ini tidaklah disadari oleh penghuni bumi.

Bagi Cusa, penduduk bumi telah terbiasa menganggap bahwa bumi ini adalah pusat alam semesta. Adapun bintang-bintang di langi berada di pinggirannya. Padahal, jika ada yang menempati bintang-bintang tersebut, maka penghuni bintang akan menganggap bahwa mereka berada di pusat alam semesta, sedangkan bumilah yang berada di pinggirannya. Pendapat Cusa tadi sudah tampak modern, meski ia tidak berpengaruh sama sekali terhadap pendapat Copernicus.

Page 39: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

76

Filsafat Alam untuk Pemula

77

empatDARI FILSAFAT KE SAINS

“Filsafat alam adalah ibu besar bagi seluruh sains”

Francis Bacon -Novum Organum

Hall Universitas Cambridge

Page 40: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

78

Filsafat Alam untuk Pemula

79

Dari Filsafat ke Sains

PARA ILMUWAN RENAISANS

Filsafat pada masa ini dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Pertama, Efek dari wabah Balck

Death yang merenggut nyawa sepertiga penduduk Eropa telah membawa perubahan drastis dalam bidang ekonomi. Terjadi akumulasi kekayaan di sejumlah kota akibat berkurangnya penduduk dan banyaknya harta warisan yang ditinggalkan. Kedua, kejatuhan Konstantinopel ketangan Turki Ustmani membuat eksodus sarjana Yunani yang juga membawa serta sejumlah besar koleksi buku kuno yang belum dikenal Eropa waktu itu. Gabungan kedua hal inilah yang memberikan insentif besar bagi pengkajian kembali peradaban Yunani kuno.

Hal selanjutnya yang patut dicermati adalah kemunculan alat cetak Gutenberg pada tahun1454. Hal tersebut membuat harga buku lebih terjangkau dan akses ke ilmu pengetahuan semakin luas. Hasilnya, perkembangan intelektual tidak lagi berada di bawah otoritas Universitas, yang waktu itu masih kental dengan filsafat Skolastik, tapi menyebar kesejumlah pusat ilmiah milik para bangsawan, pangeran bahkan otoritas keagamaan. Kemunculan Protestanisme yang menafsirkan kitab suci dengan bahasa biasa di sejumlah kota turut pula meningkatkan angka melek aksara di kalangan masyarakat Eropa. Selain itu,

gerakan kontra reformasi yang dipelopori sarjana Jesuit membuat kurikulum universitas mengalami perombakan sehingga tidak terlalu teknis dalam mempelajari logika Aristotelian.

Renaisans secara harfiah berarti terlahir. Maksudnya, sebuah gerakan untuk kembali mempelajari kebudayaan Yunani kuno, mulai dari filsafat, kesenian dan kesusasteraan Yunani. Gerakan ini dipelopori segelintir kaum cendikiawan dan seniman di bawah keluarga Medici. Berawal di Italia renaisans kemudian menyebar ke Prancis, Jerman dan Inggris. Meskipun ketertarikan pertama terhadap peradaban Yunani hanya sebatas bidang budaya dan kesenian, namun perubahan besar yang terjadi pada ilmu pengetahuan memberikan warna yang berbeda dari abad pertengahan.

Di masa Renaisans, fokus utama adalah manusia, humanisme, bukan lagi Tuhan. Sedikit demi sedikit kecenderungan teologis dalam membahas masalah alam mulai terkikis dan kini para filsuf serta ilmuwan mengarahkan sepenuhnya pemikiran mereka kepada cara pemahaman manusia terhadap alam serta fenomena alam belaka. Tiga tokoh penting dalam perubahan cara berpikir ini adalah para ilmuwan.

Nicolaus CopernicusSebagaimana Aristarchus, Copernicus (1473-1543) berpendapat bahwa pusat alam semesta ini adalah matahari bukan bumi sebagaimana dipercaya oleh Aristoteles. Tentu saja pemikirannya itu ditentang oleh

Page 41: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

80

Filsafat Alam untuk Pemula

81

Dari Filsafat ke Sains

Gereja. Karya utamanya De revolutionibus orbium coelestium (Mengenai Perputaran Bola-Bola Langit) diterbitkan setelah ia meninggal dengan sebuah kata pengantar anonim yang menyebutkan bahwa pendapat Copernicus tersebut hanyalah hipotesis belaka agar tidak dilarang beredar oleh pihak Gereja.

Yang membuat posisi Copernicus revolusioner, adalah implikasi pemikirannya tersebut terhadap hubungan antara manusia dan alam semesta. Pendapatnya tentang heliosentrisme berdasarkan ketidakpuasannya terhadap gerakan planet-planet pada pemikiran geosentris Ptolemeus. Bagi Copernicus, pergerakan planet dapat diterangkan dengan lebih memuaskan apabila matahari yang menjadi pusat.

Copernicus adalah realis. Ia menggunakan matematika sebagai alat bantu dalam menerangkan teorinya tersebut. Ia juga menganggap bahwa penyangkalan terhadap pergerakan bumi adalah buah dari pembacaan literal terhadap kitab suci. Namun demikian, Copernicus tidak berani menyangkal pendapat gereja secara terang-terangan.

Johannes KeplerPemikiran heliosentris Copernicus lalu mendapat koreksi dari Johannes Kepler (1571-1630) yang menyatakan bahwa planet-planet, termasuk bumi mengelilingi matahari dengan orbit elips bukan lingkaran sebagai yang dipercaya Copernicus. Meskipun demikian, kepercayaan Gereja kepada sistem Ptolemy dan

Aristoteles masih sangat kuat sehingga pendapat Kepler tersebut tidak diterima.

Pendahulu Kepler, Tycho Brahe, mengambil jalan tengah antara sistem Copernicus dan Ptolemy. Ia beranggapan bahwa bumi tetap menjadi pusat alam semesta dan matahari mengelilingi bumi, tapi planet-planetlah yang berputar mengelilingi matahari. Namun Brahe juga mengemukakan pendapat lain yang mengurangi wibawa Aristoteles. Menurutnya, komet merupakan fenomena langit bukan bumi sebagaimana yang dipercaya Aristoteles. Tentu saja pandangan Brahe tersebut mengkoreksi pendapat Aristoteles tentang ketidakberubahan dan ketidakberubahan di wilayah langit.

Galileo GalileiGalileo Galilei (1564-1642) lahir di Pisa Italia. Sebelumnya ia merupakan mahasiswa kedokteran di universitas Pisa, tapi ia lebih memilih mempelajari matematika, sehingga keluar dari universitas tersebut tanpa gelar apa-apa. Ia pun mulai serius mempelajari matematika hingga mendapat kesempatan menjadi profesor matematika di universitas Padua pada tahun 1592. Di universitas tersebut, Galilei mulai giat mempelajari konsep gerak Aristoteles. Yang membedakan dirinya dari penelitian Aristoteles tentang alam adalah penggunaan matematika untuk menerangkan teorinya serta eksperimentasi untuk menguji kebenaran pendapatnya tersebut.

Page 42: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

82

Filsafat Alam untuk Pemula

83

Dari Filsafat ke Sains

Ketika terdengar kabar penemuan teleskop di Belanda pada 1609, Galilei segera merancang teleskop yang ia buat sendiri selama 24 jam. Ia pun mulai mengamati bulan dan mendapatkan bahwa bulan tidak seperti yang digambarkan oleh Aristoteles sebagai bulat sempurna tanpa cela. Bulan bagi Galileo penuh dengan pegunungan dan tumbukan benda-benda langit. Dengan demikian, pendapat Aristoteles yang menyatakan bahwa di wilayah langit tidak terjadi perubahan adalah salah.

Galilei juga mengamati pergerakan bumi dan matahari serta menjadi pendukung utama teori heliosentrisme Copernicus. Tahun 1616, gereja memutuskan melarang peredaran buku Copernicus dan Galilei kemudian dipanggil Kardinal Bellarmine agar meninggalkan pemikirannya tersebut. Galilei yang begitu kecewa merubah subjek penelitiannya ke pergerakan komet, dan sekali lagi menemukan kesalahan dalam teori alam Aristoteles.

Pada 1623, sahabat Galilei, Maffeo Barberini, diangkat menjadi Paus Urban VIII. Ia kembali berdiskusi dengan kawan lamanya tersebut tentang kemungkinan untuk menyelidiki pemikiran Copernicus menggunakan teleskop. Barberini merasa bahwa penyelidikan Galilei itu akan sia-sia, tapi Galilei tetap berkeras dan menuliskan hasil penelitiannya kedalam sebuah buku berjudul Dialogue Concerning the Two Chief World Systems pada 1632

Naskah buku itu kemudian disensor dan dilarang terbit kembali karena melanggar ketentuan tahun 1616 mengenai pelarangan sistem heliosentris Copernicus.

Pada 1633 Galilei diadili oleh pihak Vatikan dan dikenakan hukuman penjara rumah. Karena hal tersebut, Galilei kembali memperdalam teorinya tentang gerak. Pada tahun 1638 naskah final Two Chief World Systems berhasil diselundupkan ke Belanda dan akhirnya dapat diterbitkan lagi di sana.

GerakPemikiran Galilei tentang gerak dipengaruhi oleh tulisan Buridan mengenai impetus, atau daya dorong. Menurut Aristoteles, dua benda dengan materi yang sama akan jatuh dengan kecepatan yang sama pula, sebanding dengan ukuran mereka. Maka benda dengan ukuran lebih besar akan jatuh lebih cepat dibanding benda dengan ukuran yang lebih kecil. Galilei menentang pendapat tersebut dengan memberikan argumentasi, bahwa akselerasilah yang menyebabkan perbedaan kecepatan antar kedua benda tersebut. Ia pun melakukan sejumlah eksperimentasi dengan menjatuhkan dua benda yang berbeda ukuran dari atas menara Pisa untuk membuktikan argumentasinya tersebut.

Galilei juga menentang argumentasi Aristoteles tentang pergerakan proyektil. Menurut Aristoteles, batu yang terlempar disebabkan oleh pergerakan udara yang terus menerus. Ketika batu itu terlempar, maka ia akan bergerak bersama udara yang juga bergerak. Ia menyanggah lagi pendapat Aristoteles tersebut dengan memberikan analogi mengenai bunyi lonceng.

Page 43: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

84

Filsafat Alam untuk Pemula

85

Dari Filsafat ke Sains

Baginya, jika benar lonceng berbunyi akibat udara yang menerpanya, kenapa angin yang begitu keras tidak membuat lonceng tadi berbunyi. Galilei menjawab hal tersebut dengan menerangkan bahwa bukanlah angin yang menyebabkan benda bergerak, tetapi tenaga yang diberikan oleh si pelempar itulah yang membuat sebuah batu bergerak.

Pemikiran Galilei ini menandai kemunculan bidang disipilin baru yang kemudian dilengkapi oleh Newton dengan nama mekanika. Kehadiran Galilei sendiri merupakan titik tolak pengaruh ajaran Aristoteles. Setelah dia, lebih banyak lagi filsuf yang menentang pemikiran filsafat alam tokoh tersebut dan mulailah sains berpisah dari filsafat.

FRANCIS BACON

Francis Bacon (1561-1626) lahir dan besar dari keluarga bangsawan di Inggris. ia telah terjun ke

dunia politik pada usia yang relatif muda. Pada umur 23 tahun ia terpilih menjadi anggota parlemen kota Essex kemudian menjadi penasehat kota tersebut.

Pada tahun 1617, Bacon menggantikan posisi ayahnya di Keeper of The Great Seal (sebuah institusi kerajaan Inggris yang bertugas menjaga segel kerajaan). Setahun kemudian ia pun terpilih menjadi Lord Chancellor. Dua tahun menjabat sebagai Lord Chancellor, Bacon diadili karena menerima uang suap dari pihak penuntut. Ia pun dikenai denda sebesar £ 40,000 dan dipenjara di dalam Tower selama Raja berplesir.

Meskipun demikian, hanya sebagian dari tuntutan itu yang dipenuhi oleh Bacon. Ia tidak dipaksa untuk membayar denda dan hanya mendekam di penjara selama 4 hari. Sebagai gantinya, ia dipaksa meninggalkan kehidupan publik dan menghabiskan sisa hidupnya untuk menulis sejumlah buku.

Lima tahun setelah pensiun, Bacon meninggal akibat terkena hawa dingin saat melakukan eksperimen pendinginan dengan mengisi penuh seekor ayam dengan salju. Selain dikenal sebagai pengusung metode ilmiah, Francis Bacon juga mendapat julukan sebagai pencipta esai Inggris.

Page 44: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

86

Filsafat Alam untuk Pemula

87

Dari Filsafat ke Sains

Francis Bacon terkenal sebagai peletak dasar metode induksi modern. Ia menamakan metodenya sebagai logika baru, untuk mengatasi logika lama, yakni logika Aristoteles. Bagi Bacon, adalah tugas manusia untuk mempelajari alam. Dan dalam pembelajarannya tersebut ide tentang alam haruslah terpisah dari teologi.

Setelah itu, Bacon merinci empat macam berhala yang harus dihindari agar tidak terjadi kesalahan berpikir. Pertama, berhala kesukuan, yakni angan-angan yang ada dalam diri setiap manusia bahwa cara pandang mereka tentang sesuatu adalah standar kenyataan yang sesungguhnya. Kedua, berhala gua, yakni prasangka-prasangka pribadi yang unik. Tiga, berhala pasar berupa kegagalan menggunakan bahasa secara tepat dan mendefinisikan istilah-istilah secara cermat. Terakhir, berhala teater berupa penerimaan tradisi dan otoritas secara buta.

Setelah menyingkirkan keempat berhala tadi, barulah manusia dapat mempelajari induksi. Metode induksi berbeda dari model silogisme Aristoteles. Di sini, eksperimen menjadi jauh lebih penting, karena semua dimulai dari hal-hal partikular, bukan yang umum sebagaimana pada logika lama. Patut disayangkan, tidak seperti Galileo, Bacon mengabaikan matematika sebagai salah satu alat dalam memecahkan persoalan alam. Ia juga tidak percaya pemikiran Copernicus yang menganggap bumi sebagai pusat alam semesta.

RENE DESCARTES

Rene Descartes (1596-1650) lahir di Prancis dari keluarga politikus. Ayahnya seorang konselor

parlemen Brittany dan setelah meninggal mewariskan beberapa hektar tanah kepada Descartes. Ia pun menjual tanah tersebut dan menginvestasikan hasilnya hingga memperoleh pendapatan yang besar setiap tahun.

Descartes belajar matematika di institut Jesuit di La Fleche, kemudian pergi menyendiri ke Faubourg St. Germain untuk mempelajari geometri. Pada tahun 1617 ia bergabung kedalam tentara Belanda dan pada perang 30 tahun ia masuk kedalam tentara Bavaria. Saat perang berkecamuk itulah, Descartes menyelesaikan karya pertamanya, Discours de la methode.

Demi mendengar pengadilan Galileo oleh Gereja, Descartes yang merupakan pengagum ilmuwan tersebut, memutuskan untuk bermukim di Belanda yang terkenal liberal. Selama dua puluh tahun ia tinggal di sana, dan beberapa kali pula ia dituduh sebagai ateis oleh Protestan fanatik. Ajaran Descartes juga sempat dilarang di Universitas Leiden, hal mana membuat Pangeran Orange, penguasa Belanda, harus melakukan intervensi untuk menolongnya.

Pada 1649, Descartes mendapat undangan dari Ratu Cristina dari Swedia guna mengajarkannya filsafat setiap jam 5 subuh. Udara dingin Skandinavia yang menggigit tampaknya tidak bisa ia lawan, sehingga

Page 45: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

88

Filsafat Alam untuk Pemula

89

Dari Filsafat ke Sains

membuatnya jatuh sakit. Pada Februari 1650 Descartes pun meninggal dunia setelah dirawat beberapa lama akibat demam.

Berpisah dari AristotelesRealitas bagi Descartes bersifat dualistik. ia membagi realitas ini kedalam dua bagian, pertama akal dan kedua tubuh. Bagi Descartes, esensi akal adalah berpikir, sedangkan esensi dari tubuh dan benda-benda lain di alam semesta ini adalah ekstensi, perluasan. Selain esensi, akal dan tubuh juga memiliki mode. Mode dari akal adalah ide, pilihan dan harapan yang bersifat partikular, sedangkan mode bagi tubuh adalah bentuk, ukuran dan gerak.

Pemikiran Descartes tersebut berbeda dari pemahaman Aristoteles yang memandang segala sesuatu dari kacamata hylomorphisme. Beberapa kualitas dari bentuk (morphe) Aristoteles, seperti warna, bau dan rasa, menurut Descartes, tak lain hanyalah hasil pencerapan indera manusia semata, bukan esensi dari benda. Dengan demikian ia hanya ada di dalam akal kita semata. Baik akal dan tubuh keduanya berbeda sama sekali. Dalam diri manusia, dua hal tersebut menyatu kelenjar pineal di otak, yang menghubungkan antara akal dengan tubuh.

Tentang susunan alam semesta, yang menurut Aristoteles terdiri dari gabungan empat elemen dasar, Descartes dengan tegas menolaknya. Baginya, benda hanya terdiri dari kedua kualitas di atas saja. Ia juga

menolak konsep teleologi Aristoteles yang memandang bahwa segala suatu memiliki tujuan akhir.

Materi & GerakApabila akal memiliki kebebasan yang tinggi, tidak demikian halnya dengan tubuh. Bagi Descartes, tubuh bekerja secara mekanis. Alam semesta ini tak lain daripada plenum, sebuah ruang besar yang dipenuhi oleh tubuh. Descartes sendiri tidak membedakan antara ruang dengan tubuh, baginya ruang itu tubuh. Karena esensi dari tubuh adalah perluasan, maka tubuh dapat dibagi secara tidak terhingga. Dengan demikian ia mengisyaratkan tiadanya ruang kosong dan atom. Bagi Descartes jika terdapat ruang kosong, maka sisi-sisi bejana akan saling bertemu.

Bila demikian, bagaimana menjelaskan pergerakan tanpa adanya ruang kosong? Descartes mendefinisikan gerak sebagai perpindahan suatu tubuh dari satu area yang dikelilingi tubuh ke area lainnya. Gerakan ini bersifat sirkular, misalnya dari A ke Z dan kembali lagi ke A, agar tubuh dapat memberi tempat kepada tubuh lainnya agar bisa masuk. Beralawanan dengan konsep Aristoteles yang memandang gerak sebagai hasil dari sebab, karena benda membutuhkan penggerak lain yang telah aktual agar dapat bergerak, maka Descartes merumuskan tiga hukum alam tentang gerak tersebut.

Pertama, segala suatu akan tetap dalam keadaan semula (menurut Descartes, pada awalnya tubuh itu ada yang bergerak ada juga yang diam) hingga terpengaruh

Page 46: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

90

Filsafat Alam untuk Pemula

91

Dari Filsafat ke Sains

oleh sebab eksternal. Kedua, tubuh cenderung bergerak dalam garis lurus, sehingga menyebabkan tubuh lain yang bergerak secara sirkular menjauh dari jalurnya. Ketiga, tumbukkan antar tubuh dapat berupa perpindahan gerak dari satu tubuh ke tubuh lainnya atau pemantulan ke tubuh yang lain tanpa merubah geraknya.

KosmosBerdasarkan teori geraknya tersebut, Descartes kemudian beralih kepada penjelasan tentang kosmos. Sebagaimana Copernicus, ia percaya bahwa mataharilah yang menjadi pusat alam semesta ini. Baik bumi dan planet-planet seluruhnya berputar mengelilingi matahari. Perputaran tersebut, menurut Descartes, terjadi karena disekeliling matahari terdapat pusaran besar yang cair yang menarik semua planet dan bumi agar memutarinya. Cahaya matahari bagi Descartes tidak lebih dari pantulan gaya sentrifugal yang dihasilkan oleh pusaran besar matahari.

Kelak, sistem kosmologi Descartes ini memiliki banyak kesulitan terutama dalam menjelaskan pemikiran Kepler yang memandang bahwa orbit bumi dan planet berbentuk elips bukan lingkaran. Meskipun demikian sistem fisika Descartes inilah yang merajai pemikiran Eropa saat itu. Satu hal lagi yang patut dicermati dari filsafat alam Descartes adalah, penolakannya terhadap sebab akhir Aristoteles. Bagi Descartes, tidak ada yang namanya sebab akhir, karena kita benar-benar tidak

tahu apa itu rencana Tuhan.Landasan pemikiran Descartes adalah pikiran, bukan

eksperimentasi. Kelak, hal tersebut memunculkan sistem filsafat baru yang menyatakan bahwa seluruh pengetahuan manusia telah ada di dalam pikirannya sendiri. Sehingga yang perlu dilakukan hanyalah menggali pemikiran yang telah ada tersebut. Model pemikiran seperti ini dikenal sebagai rasionalisme. Belawanan dengan rasionalisme terdapat empirisisme yang menyatakan bahwa pengetahuan memang terjadi di dalam akal manusia, akan tetapi semua hal yang dipikirkan dicerap oleh indera manusia, dengan demikian pengetahuan sebenarnya didapatkan dari pengalaman, bukannya akal semata. Pendapat ini diusung oleh John Locke yang kemudian digunakan oleh para ilmuwan sebagai dasar epistemologis bagi pemikiran mereka.

Page 47: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

92

Filsafat Alam untuk Pemula

93

Dari Filsafat ke Sains

PIERRE GASSENDI

Fenomena lain yang mempengaruhi pemikiran filsafat alam setelah renaisans adalah kebangkitan kembali

pemikiran filsafat atomisme. Di abad pertengahan terlebih masa filsafat skolastik, atomisme merupakan ajaran yang terlarang. Ia kemudian sampai ke Eropa melalui pemikiran mazahab Epicureanisme dan ajaran Lukretius. Pemikiran filsuf atomis muslim seperti teolog Abu Hasan Al-Asy’ari dan Al-Razi tidak sampai ketangan mereka. Filsuf abad ini yang membangkitkan kembali ajaran atomisme adalah Pierre Gassendi

Pierre Gassendi (1592-1655) adalah seorang pendeta Katolik. Ia lahir dari keluarga petani di desa Champtercier dekat Digne, Prancis Tenggara. Ia belajar bahasa latin di College de Digne dan bahasa Yunani serta Hebrew di Facult´e d’Aix. Pada usia 24 tahun ia meraih gelar doktor teologi dan kemudian bekerja di katedral Digne. Tahun 1617 ia mengajar filsafat di universitas Aix. Ketika universitas tersebut beralih ke jesuit, Gassendi dipaksa turun dari jabatannya. Sejak itu ia mengadakan sejumlah perjalanan intelektual yang berusaha menentang pengaruh Aristoteles. Gassendi adalah pengagum Descartes, Bacon sekaligus Galileo.

Gagasan utama Gassendi adalah mengintegrasikan teori atom Democritus dan Epicurus agar sesuai dengan alam pikiran Kristen. Ia berargumentasi jika filsafat Aristoteles yang pagan dapat diadopsi dengan baik, maka demikian pula atomisme. Ia pun memulai

proyeknya tersebut dengan model metafisika nominalis dan epistemologi empirisis.

Ruang & GerakGassendi mendasarkan filsafat alamnya kepada tiga hal pokok: ruang, waktu dan atom. Tentang ruang, ia berargumen bahwa Tuhan dapat menghilangkan benda dan posisi benda tersebut berada, tapi tidak bisa menghilangkan ruang. Bagi Gassendi ruang itu benar-benar nyata meskipun ia bukanlah substansi. Substansi sendiri hanya ada dalam tubuh yang partikular. Ruang itu besar, tidak dapat digerakkan dan tidak bertubuh, dalam arti benda tidak bisa menembusnya.

Lalu adakah ruang kosong di alam semesta ini? Gassendi menjawab bahwa ada tiga jenis ruang kosong: pertama, ekstramundane yakni ruang kosong yang berada di luar alam semesta ini. Kemudian interstitial, atau ruang kosong yang menyebar di seluruh tubuh yang ada di alam semesta ini. Serta coacervate, atau ruang kosong yang berada di level makrokosmos yang merupakan akumulasi dari pergerakan mekanis alam. Ekstramundane adalah ruang kosong tempat Tuhan menciptakan alam semesta. Di dalam alam semesta terdapat ruang kosong interstitial yang membuat benda-benda bergerak. Bagi Gassendi, Aristoteles sebenarnya tidak menolak adanya ruang kosong. Ia hanya tidak bisa menjelaskan pergerakan benda di dalam ruang kosong tersebut. Menurut Gassendi, pergerakan benda di ruang kosong adalah terhingga.

Page 48: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

94

Filsafat Alam untuk Pemula

95

Dari Filsafat ke Sains

Tidak seperti Descartes yang membedakan antara gerak alami dan tidak alami, Gassendi menjelaskan bahwa semua gerak itu alami. Baginya Tuhan telah menciptakan dunia dan seisinya dari atom yang memiliki kecenderungan untuk bergerak secara intrinsik. Secara ekstrinsik, gerak disebabkan oleh gaya tarik bumi. Ia pun mengutip pendapat William Gilbert yang menyatakan bahwa bumi tak lain daripada sebuah magnet besar. Akibat gaya tarik inilah benda mendapatkan berat, dengan demikian ia mengkritik Galilei yang menyatakan bahwa berat merupakan bagian intrinsik dari tubuh.

Teori AtomSalah satu teori penolakan atom yang dikemukakan oleh Aristoteles adalah kemungkinan suatu benda untuk dibelah tanpa batas. Bagi Gassendi, teori Aristoteles tersebut tidak bertentangan dengan teori mengenai atom. Menurutnya, terdapat beberapa objek fisik tidak dapat dibelah oleh kekuatan fisik. Objek yang tidak dapat dibelah-belah itu adalah atom. Atom sendiri, berbentuk solid dan keras, tidak terbagi, kecil dan tidak bisa dicerap oleh indera manusia. Atom-atom tersebut terdiri dari kualitas primer. Seperti ukuran, jumlah soliditasnya dan berat.

Sebab efisien atom bagi Gassendi adalah Tuhan. menurutnya, Tuhan pertama kali menciptakan dunia yang tersusun oleh atom. Setelah itu hukum alamlah yang mengatur setiap atom tadi agar mengurangi kejadian tumbukan saat bergerak di ruang kosong.

Dunia dan atom, bagi Gassendi sangatlah besar, tapi terhingga dan diciptakan oleh Tuhan.

Filsafat alam Gassendi memiliki pengaruh yang besar terhadap sejumlah filsuf dan ilmuwan setelahnya. Ia misalnya sangat dalam mempengaruhi teori monad Leibniz dan konsep corpuscle Newton. Dalam bidang kimia, John Dalton sangat terpengaruh dengan ajaran atomisme yang dirintis kembali oleh Gassendi tersebut.

Page 49: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

96

Filsafat Alam untuk Pemula

97

Dari Filsafat ke Sains

ISAAC NEWTON

Tokoh terkemuka yang menyudahi diskusi Aristoteles tentang gerak adalah Isaac Newton (1643-1727).

Lahir di Woolsthrope Manor, 96 kilometer barat daya Cambridge, Newton muda telah menjadi yatim tiga bulan sebelum lahir. Tiga tahun kemudian ibunya menikah lagi dan ia kemudian diasuh oleh neneknya. Kehidupan kanak-kanak Newton bermasalah. Ia membenci keluarganya yang tidak mengasuhnya dengan penuh kasih sayang.

Pendidikan pertama yang ia terima adalah sekolah tata bahasa di Grantham. Ia tidak menunjukkan kemahirannya di sekolah ini, dan lebih tertarik mendalami mekanika di luar kelas. Setamat dari Grantham, Newton melanjutkan kuliah di Cambridge dan bekerja sebagai petugas kebersihan di universitas tersebut, dengan imbalan penginapan dan iuran gratis selama kuliah. Karena statusnya yang rendah tersebut, Newton menjadi enggan bersosialisasi dan lebih senang menghabiskan waktunya mempelajari matematika.

Kehidupan Newton mulai berubah ketika ia diterima di Trinity College di kampus yang sama. Pada umur 27 tahun ia diangkat menjadi Profesor Matematika Lucassian dan kecerdasannya mulai dikenal luas. Tapi kepercayaannya yang heterodoks dan penolakannya terhadap trinitas mengancam masa depannya di kampus tersebut. Newton juga sangat terobsesi dengan al-kimya, yang pada saat itu belum berubah menjadi

disiplin kimia modern, dan oleh gereja dipandang sebagai khurafat. Beruntung ia bisa lolos dari kedua masalah tersebut. Sehingga karirnya terus menanjak.

Pada tahun 1696 ia pindah ke London dan bekerja sebagai pengawas Keuangan. Di sinilah Newton terlibat dengan sejumlah intrik sosial dan mulai mendapatkan ketenarannya sebagai ilmuwan kelas dunia, termasuk permusuhannya dengan beberapa tokoh intelektual seperti Huygens dan Leibniz. Tapi posisinya yang strategis sebagai presiden Royal Society yang ia raih pada tahun 1703 dan gelar kebangsawanan yang ia dapat dari Ratu Anne dua tahun kemudian, membuatnya mampu memenangi perseteruan tersebut.

Di masa tuanya, Newton kembali berkutat dengan al-kimya dan giat mendalami bible. Ia meninggal di rumah keponakannya pada 1727 dan prosesi pemakamannya dilangsungkan dengan upacara kenegaraan yang megah. Newton merupakan ilmuwan pertama yang dimakamkan di Westminister Abbey. Newton sangat mengaggumi Galilei, Descartes dan Gassendi.

Descartes vs. NewtonPada masa Newton, filsafat alam Descartes merupakan pemikiran utama di Eropa, tak terkecuali Inggris. Newton sendiri merancang bukunya The Mathematical Principles of Natural Philosophy sebagai pengganti dari ajaran Descartes yang tertuang dalam bukunya yang berjudul Principles of Philosophy. Kedua buku tersebut memiliki perbedaan yang sangat nyata. Meski

Page 50: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

98

Filsafat Alam untuk Pemula

99

Dari Filsafat ke Sains

kedua tokoh ini adalah ahli matematika, tapi Descartes menulis bukunya agar dapat dipahami oleh siapapun yang familiar dengan filsafat Aristoteles. Sedangkan Newton menulis seluruh isi bukunya dengan bahasa yang hanya dimengerti oleh mereka yang ahli di bidang matematika.

Sikap terpenting dari Newton adalah hypothesis non fingo. Ia tidak berpura-pura melakukan hipotesis. Tidak seperti Descartes yang merumuskan pemikirannya secara a priori, Newton adalah seorang empirisis radikal Menurut Newton, kualitas tubuh, seperti sifat dan esensinya hanya dapat diketahui melalui eksperimentasi semata. Apabila Descartes menganggap bahwa esensi dari tubuh adalah ekstensi atau perluasan, maka Newton menambahkan kepadatan dari tubuh sebagai bagian dari esensi. Dengan demikian kita dapat menghitung kuantitas tubuh dengan menimbangnya, serta berat dan massa tubuh merupakan dua kuantitas yang berbeda.

Bagi Newton, materi itu terdiri dari partikel-partikel keras tak berubah dan terpisah-pisah dalam jumlah yang tidak terhingga. Dengan demikian, Newton menerima konsep atomisme Gassendi. Newton menamakan partikel tersebut dengan sel yang hidup, corpuscle. Pergerakan sel-sel hidup ini juga terikat dengan hukum dasar mekanika serta gravitasi.

Gerak dan KelembamanNewton memahami benar sifat alam semesta yang

senantiasa berubah dan bergerak. Meskipun demikian, untuk memahami gerak yang sesungguhnya, kita harus menerima konsep ruang dan waktu yang absolut. Ia pun merumuskan hukum gerak sebagai pergantian tempat dari tubuh yang berhubungan dengan ruang yang absolut. Bagaimana gerak itu terjadi, Newton merumuskannya dalam hukum inertia (dari bahasa latin yang berarti “kemalasan”, dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan kelembaman):

a. Hukum kelembaman benda menyatakan bahwa benda akan tetap dalam keadaan bergerak atau diam kecuali terdapat tenaga dari luar yang mempengaruhinya.

b. Hukum tenaga menyatakan bahwa apabila sebuah tenaga ditimpakan pada benda yang bergerak lembam maka hal tersebut akan merubah arah dan momentun benda tersebut.

c. Hukum ketertarikan (aksi–reaksi) menyatakan bahwa pada setiap aksi akan terdapat reaksi, yang sebanding dalam tenaga dan berlawanan arah

GravitasiPemikiran yang paling kontroversial dari Newton adalah teori Gravitasi. Teori ini dengan mudah menjelaskan

Page 51: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

100

Filsafat Alam untuk Pemula

101

Dari Filsafat ke Sains

penyebab utama perputaran planet-planet pada matahari. Meskipun demikian, Newton tetap tidak bisa menjelaskan kenapa gravitasi atau gaya itu ada. Satu-satunya penjelasan dari Newton bahwa hukum gravitasi ini disebabkan oleh suatu agen immateriil yang ia indikasikan sebagai Tuhan.

Newton merumuskan hukum gravitasinya bahwa setiap partikel di alam semesta saling tarik menarik satu sama lain dengan sebuah gaya yang tergantung kepada produk dari dua masa partikel dibagi oleh luas jarak di antara mereka. Jika massa kedua partikel meningkat, maka ketertarikan antar keduanya pun meningkat.

Mekanika Newton memiliki arti penting hingga kini dalam studi alam semesta. Ia dapat diterapkan pada pergerakan benda-benda langit hingga planet, bintang dan galaksi. Teori penyatu terbesar adalah teori gravitasi umum Newton, berdasarkan konsep bahwa semua benda, baik yang kecil, besar dan astronomis (dengan beberapa pengecualian), saling menarik satu sama lain dengan sebuah tenaga yang mengikuti hukum bidang-terbalik sederhana.

LEIBNIZ

Gottfried Willhelm Leibniz (1646-1716) lahir di Leipzig, Jerman, dari sebuah keluarga terdidik.

Ia menyelesaikan sarjananya dalam bidang filsafat, kemudian melanjutkan jenjang doktoralnya dalam bidang hukum. Meskipun demikian, kemajuan intelektualnya justru ia dapatkan dari ketertarikannya yang tinggi untuk membaca dan mempelajari, matematika, filsafat skolastik dan mekanika.

Selepas kuliah Leibniz berkarir sebagai penasehat hukum dalam Dewan Pemilihan Mainz. Dengan jabatannya tersebut ia kemudian mengunjungi Paris yang saat itu menjadi pusat budaya dan intelektual Eropa. Di sinilah Leibniz berkorespondensi dengan sejumlah filsuf terkenal Prancis, seperti Malebranche dan Arnauld, serta memperdalam pemikiran filsafatnya.

Di Paris, Leibniz juga kembali mendalami matematika dan berhasil menemukan kalkulus. Kelak, setelah ia diterima menjadi anggota Royal Society di London, Newton menuduhnya menjiplak pemikirannya tentang kalkulus. Tuduhan Newton tersebut memicu perseteruan kedua tokoh tadi hingga Leibniz meninggal.

Filsafat Leibniz sangat dipengaruhi oleh keinginan pribadinya untuk menyatukan agama Kristen. Ia juga hendak mendamaikan dualisme akal dan tubuh Descartes dengan konsep ontologinya yang bersifat ketuhanan.

Page 52: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

102

Filsafat Alam untuk Pemula

103

Dari Filsafat ke Sains

MonadKritik utama Leibniz terhadap konsep materi Descartes terletak pada pandangan Descartes bahwa esensi dari tubuh hanyalah perluasan. Menurut Leibniz esensi dalam konsep Descartes tidak merujuk kepada tubuh secara khusus tapi tubuh secara umum. Padahal, yang dimaksud esensi dalam pemikiran Aristoteles selalu merujuk kepada tubuh secara khusus per individu. Makanya, ketika Descartes menyatakan bahwa esensi dari tubuh hanyalah perluasan, ia tidak menyadari, bahwa tubuh individual ini juga memiliki esensi lain seperti bentuk, ukuran dan gerak. Leibniz kemudian mendefinisikan esensi yang membangun realitas ini, bukanlah sesuatu yang material, tapi immaterial. Ia menyebutnya monad.

Pemikiran tersebut, berdasarkan pada pandangan Leibniz mengenai tiga tingkat realitas. Pertama, realitas paling dasar dari alam semesta sesungguhnya dibangun oleh wujud immaterial tersebut atau monad. Kita mencerap wujud tersebut dalam bentuk material yang sebenarnya hanyalah fenomena dari monad belaka. Materi ini terletak dalam ruang dan waktu yang hanya ada dalam konsep mental dan pikiran manusia belaka. Dengan demikian, Leibniz memandang ruang dan waktu sebagai konsep yang bersifat relatif.

Lalu apa itu monad? Leibniz mendefinisikan monad sebagai individu asali dan atom sebenarnya dari alam semesta. Ia tidak memiliki ukuran sekaligus tidak dapat dibelah lagi. Monad tidak dapat dicerap oleh manusia, karena hanya Tuhan saja yang bisa, dan bersifat lentur

serta tidak keras sebagaimana atomnya kaum atomis. Monad ini aktif, dan telah terprogram oleh Tuhan untuk bergerak sesuai tugas yang diemban.

DinamikaPandangan utama Leibniz tentang realitas fisik alam semesta sama seperti Descartes. Mereka bergerak secara mekanistis, tunduk kepada hukum matematis. Mereka juga dapat diramalkan menurut ukuran, bentuk dan gerak.

Leibniz membagi tenaga menjadi tenaga hidup dan mati. Bagi Leibniz, tenaga hidup adalah tubuh yang bergerak, sedangkan tenaga mati merupakan dorongan tiba-tiba yang menghasilkan gerakan aktual dari benda. Selain itu, ia juga membedakan empat jenis tenaga di alam semesta: tenaga primitif dan derivatif aktif, serta tenaga primitif dan derivatif pasif. Tenaga primitif merupakan dasar metafisika bagi aktif dan pasif. Sedangkan tenaga derivatif merupakan keadaan tertentu dari aktif dan pasif yang ada di tubuh.

Dengan kata lain, tenaga primitif adalah usaha internal dari substansi sederhana atau monad, sedangkan tenaga derivatif adalah fenomena fisik yang kita cerap sehari-hari. Tenaga jenis ini mematuhi hukum matematika: hukum konservasi tenaga. Leibniz merumuskan hukum tersebut sebagai waktu kali kecepatan pangkat dua, mv2.

Page 53: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

104

Filsafat Alam untuk Pemula

105

Kritik terhadap NewtonKetegangan yang muncul antara Leibniz dan Newton bukan saja seputar masalah siapa yang menemukan kalkulus pertama kali, tapi juga masuk kedalam konsep mereka berdua mengenai ruang, gerak dan gravitasi. Diketiga masalah inilah, Leibniz menulis sejumlah kritik terhadap model fisika Newton.

Pertama, ia menolak konsep tempat dan ruang yang absolut. Menurut Leibniz, ruang hanyalah relasi, keteraturan, keteraturan bagi wujud material, baik yang ada secara aktual maupun yang mungkin ada agar dapat diberi tempat. Ia berargumen, jika benar ruang adalah absolut, maka kita akan menunjuk timur dan barat secara terbalik, karena bumi berputar dari barat ke timur bukan sebaliknya. Sebagaimana ruang, maka gerak pun adalah sesuatu yang relatif. Menurut Leibniz, gerak adalah hubungan antara tubuh satu dengan yang lain dalam kerangka waktu.

Hal selanjutnya yang menjadi kritik Leibniz adalah persoalan gravitasi. Menurut Leibniz, konsep Newton tentang aksi dari jauh yang menjadi landasan dari teori gravitasi umum Newton adalah sebuah kesalahan. Berbeda dari Newton yang memandang bahwa gravitasi sebagai bentuk inheren dalam benda, Leibniz berpendapat, bahwa hal tersebut disebabkan oleh sentuhan dan tumbukan antar tubuh. Secara umum, konsep fisika Leibniz dibangun untuk mendukung pemikirannya tentang metafisika.

Page 54: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

107

limaTANTANGAN FILSAFAT

“Bagaimanapun juga, jika kita bisa menemukan sebuah teori lengkap mengenai alam semesta

ini, sudah saatnya prinsipprinsip utama dari teori tersebut dipahami oleh semua orang, bukan segelintir

ilmuwan belaka. Sehingga kita semua, para filsuf, ilmuwan dan masyarakat awam dapat bergabung

dalam diskusi untuk menjawab kenapa alam semesta dan diri kita ada. Apabila kita dapat menemukan

jawaban pertanyaan tadi, maka hal tersebut menjadi kemenangan utama dari akal manusia– sehingga

akhirnya kita bisa tahu pikiran Tuhan”

Stephen Hawkings - A Brief History of Time

Perpustakaan Aleksandria Modern di Mesir

Page 55: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

108

Filsafat Alam untuk Pemula

109

Tantangan Filsafat

IMMANUEL KANT

Immanuel Kant (1724-1804) lahir di Koenigsberg, Prussia Timur, sekarang Jerman. Ia adalah seorang

akademikus dan selalu hidup dalam ritme yang sangat teratur. Penduduk Koenigsberg bahkan dapat mencocokkan jam mereka ketika Kant lewat setiap hari. Karena keteraturannya itulah tidak ada kejadian menarik seputar hidupnya, kecuali saat ia membaca Emile karya Rousseau selama beberapa hari, yang membuat jadwal hariannya menjadi kacau. Sepanjang hidupnya, Kant tidak pernah meninggalkan Koenigsberg sama sekali.

Galaksi dan Teori Pergerakan MateriKarya-karya pertama Kant lebih berkaitan dengan sains. Dalam Universal Natural History and Theory of the Heavens Kant menulis rincian tentang struktur langit. Menurutnya, galaksi tericpta dari perputaran kabut gas di alam semesta ini. Perutaran tersebut menghasilkan gaya sentrifugal yang membuat galaksi menjadi cakram pipih dalam bidang yang tegak lurus dengan poros perputaran. Perputaran galaksi ini kemudian membuat bintang dan planet menjadi dingin seperti sekarang.

Bagi Kant, kumpulan bintang yang terlihat sebagai bimasakti tak lain daripada galaksi yang berputar tersebut. Dalam galaksi bimasakti inilah sistem tata

surya kita berada. Selain bimasakti terdapat pula berbagai macam galaksi di berbagai bagian lain dari alam semesta. Ia menggunakan hukum fisika Newton untuk memahami struktur dari galaksi dan berkesimpulan bahwa terciptanya alam semesta merupakan intervensi dari Tuhan seperti yang diyakini oleh Leibniz.

Pemikiran selanjutnya yang juga sangat penting adalah hubungan antara monad dengan konsep ketakterhinggaan dari ruang. Pertanyaan yang selalu menghantui tradisi filsafat alam adalah mengenai hubungan antara atom yang sangat kecil itu dengan konsep ruang yang dapat dibagi tak terhingga.

Menurut Kant, monad fisik tidaklah mengisi ruang geometris tadi, tapi mereka telah ada di seluruh bagian dari ruang. Kant membayangkan monad fisik tidak menyerupai tubuh yang solid yang tidak dapat ditembus. Ia menganggapnya seperti titik pusat yang memiliki medan daya tarik dan daya tolak. Medan daya tolak monad yang berbentuk lingkaran tersebut menciptakan sebuah wilayah solid yang tidak dapat ditembus oleh tubuh dan semua daya tadi didapatkan dari pancaran titik-titik kecil setiap monad.

Dengan demikian, pembagian ruang tak terhingga dapat diaplikasikan pada bidang “lingkar aktivitas” monad tersebut. Disaat bersamaan daya tolak yang dihasilkan oleh setiap monad mencegah monad-monad tadi ikut terbagi tak terhingga. Kant menjabarkan pemikirannya yang kedua tersebut dalam bukunya Physical Monadology.

Page 56: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

110

Filsafat Alam untuk Pemula

111

Tantangan Filsafat

Subjektivitas PengetahuanKant kemudian mengkritik sifat ilmu pengetahuan yang diwariskan Descartes kemudian Newton yang ia rasakan semakin mekanis. Di sini, Kant berusaha kembali kepada subjektivitas, dengan mengatakan bahwa apa yang diketahui dari sains hanyalah fenomena belaka, bukan noumena. Dengan demikian, Kant mengikuti dualisme Plato tentang dua dunia. Yang berbeda, Plato tidak mengakui adanya noumena karena ia adalah milik dunia ide, tapi Kant mengakuinya. Ia menyebutnya, das ding an sich, benda di dalam dirinya sendiri.

Para ilmuwan menganggap mereka telah mengetahui das ding an sich, tapi bagi Kant, mereka hanya terjebak di dalam penyamaran metafisis. Karena menurutnya, yang kita cerap itu hanyalah fenomena belaka, maka bagi Kant ruang itu bersifat subjektif. Ruang hanyalah “bentuk formal” penginderaan kita, sama seperti waktu. Kant kemudian mengajukan 4 antinomi:

a. Thesis : Dunia memiliki awal dan terbatas ruang dan waktu; Anti-thesis: Dunia tidak memiliki awal dan tidak terbatas ruang dan waktu.

b. Thesis : Setiap substansi terdiri atas bagian-bagian yang tidak dapat dibagi-bagi lagi; Anti-thesis: Setiap substansi terdiri atas bagian-bagian yang terbagi-bagi.

c. Thesis : kausalitas terdapat di dalam hukum alam dan kebebasan individu; Anti-Thesis: kausalitas hanya ada di dalam hukum alam.

d. Thesis : ada Wujud Absolut; Anti-thesis: tidak ada Wujud Absolut.

Keempat antinomi ini, bagi Kant sama-sama benar dan dapat dibuktikan dengan argumentasi yang benar pula. Thesis misalnya merupakan cara pikir rasionalis, sedangkan anti-tesis adalah cara pikir empirisis. Keduanya saling tarik menarik dalam alam pikiran manusia. Dengan demikian subjektivitaslah yang berperan baik dalam kedua pola pikir tersebut.

***

Pemikiran filsafat Kant bisa dibilang sebagai usaha terakhir filsafat untuk kembali ke gelanggang ilmu pengetahuan. Sains sendiri telah berkembang pesat saat Kant mengemukakan pendapatnya tersebut. Secara teoritis, para ilmuwan adalah penganut empirisisme dan telah menggunakan metode-metode mutakhir yang mereka temukan sendiri. Saat itulah sains resmi berpisah dari filsafat, setelah sebelumnya terbebas dari pengaruh agama.

Selepas Newton, fisika seakan mendapatkan amunisi untuk menguak fenomena alam selebar-lebarnya. Maka bermunculanlah sebuah zaman baru dimana ilmu pengetahuan berkembang begitu pesatnya. Karena bidang kajian yang begitu luas maka kami hanya mengetengahkan sedikit perkembangan penting di bidang fisika modern yang memiliki relevansi dengan diskusi mengenai filsafat alam. Kita akan memulainya dari penemuan konsep atom modern

Page 57: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

112

Filsafat Alam untuk Pemula

113

Tantangan Filsafat

SEJARAH RINGKAS SAINS MODERN

Kelahiran teori atom modern

Sejak para ahli kimia Muslim menemukan tiga asas selain empat unsur utama yang disebutkan oleh

Empedocles dan Aristoteles, pengetahuan manusia tentang asal-usul segala suatu tidak berubah. Baru pada abad XVIII muncul pendapat baru yang menghapus semua pemikiran filsuf alam, Aristoteles dan para ahli kimia Muslim.

Tokoh yang paling berpengaruh dalam revolusi pemikiran ini adalah Robert Boyle (1627-1691). melalui serangkaian percobaan, Boyle menemukan bahwa empat unsur Empedocles dan tiga asas kimiawan Muslim tidak bisa dipertahankan. Ia meneliti bahwa emas ketika dicampur dengan bahan lain dan dilarutkan dalam air raksa tidak berubah menjadi unsur lain. Karenanya Boyle berkesimpulan bahwa “unsur adalah zat sederhana utuh yang sama sekali tidak tercampur atau tidak terbentuk dari zat lain dan merupakan bahan dasar dari mana zat campuran tersusun dan teruraikan”.

Pada 1774, pemikiran Boyle mendapat dukungan dari Antoine Laurent Lavoisier (1743-1794). Melalui sejumlah percobaan, Lavoisier berpendapat bahwa udara bukanlah unsur, melainkan campuran gas nitrogen dan oksigen. Tahun 1781, Henry Cavendish (1731-1810) menemukan pula unsur pembangun air

yang terdiri dari hidrogen dan oksigen. Lavoisier juga menambahkan bahwa berat total zat tidak berubah, sebelum dan sesudah reaksi. Hal tersebut ia rumuskan melalui hukum kekekalan massa.

Penemuan selanjutnya berasal dari ilmuwan Prancis, Joseph Louis Proust (1754-1826) yang melakukan perngukuran berbagai zat dan berkesimpulan bahwa komposisi zat itu selalu dalam jumlah tertentu dan memiliki perbandingan tetap. Pandangannya tersebut kemudian diperkuat oleh John Dalton (1766-1844) yang menyimpulkan teori atom modern. Bahwa unsur juga terdiri atas zat utuh terkecil yang tidak terbelah-belah, yakni atom. Atom ini tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, dan dapat bergabung dengan atom sejenis atau yang berbeda.

Penemuan atom modern oleh John Dalton membuat sejumlah ilmuwan giat menemukan unsur-unsur baru di alam semesta. Dalam penyelidikan ini mereka menemukan sebuah keteraturan atom dari unsur-unsur tersebut. Oleh Mandeleev (1834-1907 M), keteraturan tersebut dirumuskan dalam aturan oktaf yang disempurnakan menjadi hukum berkala periodik. Dari hukum berkala itulah dibuat tabel berkala unsur.

Dari Termodinamika Ke Mekanika StatistikDari hukum berkala periodik, kita menuju kepada pembahasan mengenai penyelidikan tentang panas. Pada tahun 1850-an, William Thomson dan

Page 58: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

114

Filsafat Alam untuk Pemula

115

Tantangan Filsafat

Rudolf Clausius merumuskan teori baru mengenai termodinamika. Menurut Thomson seluruh sistem memiliki potensi yang disebut dengan “energi”, ia percaya bahwa energi berhubungan dengan gerak sistem molekul yang acak dan energi inilah yang terpelihara, bukannya panas. Clausius kemudian mengenalkan konsep entropi yang berhubungan dengan panas dan temperatur. yang kemudian dikenal dengan hukum kedua termodinamika: bahwa pada sebuah sistem yang terisolasi, entropy meningkat kepada nilai maksimum. Entropy sendiri merupakan suatu ukuran energi dalam sistem atau proses yang tidak dapat bekerja.

Tahun 1870 Gibss memaklumkan hubungan antara energi-entropi, dan menambahkan padanya sebuah konsep, “potensi kimia”. Penemuan Gibbs tersebut membuka eksplorasi lebih dalam oleh Walther Nernst yang tengah mencari pertalian kimiawi antara gaya yang memunculkan reaksi kimiawi.

Disaat bersamaan muncul teori penyatu. Pada 1820, Oersted mengamati bahwa kabel yang membawa arus listrik sedikit terganggu oleh jarum magnetis menunjukkan bahwa: efek listrik dihasilkan oleh efek magnetis. Michael Faraday sangat terkesan dengan penelitian tersebut. Dengan sejumlah percobaan brilian ia menemukan lebih banyak efek elektromagnetis. Di akhir eksperimen tersebut Faraday menemukan cahaya dipengaruhi oleh medan magnetis. Dengan observasi tersebut, ia membawa cahaya kedalam domain fenomena elektomagnetis. Teori Faraday tersebut kemudian dilanjutkan oleh Maxwell. Selama dua dekade, ia membangun teori raksasa berdasarkan

konsep medan Faraday mengenai seluruh fenomena elektrik, magnetis dan elektromagnetika, serta sifat dasar cahaya.

Perkembangan terpenting kemudian adalah dalam bidang partikel dasar. Pada dasarnya, molekul dan atom sangatlah kecil dan banyak dan memiliki pergerakan yang kacau serta sangat susah untuk diisolasi dan dipelajari satu persatu. Akan tetapi populasi molekul dapat digambarkan dengan metode statistik. Ahli fisika akan mencari rata-rata energi dari populasi molekul gas pada volume dan temperatur tertentu. Metode ini bekerja dengan baik karena molekul lebih mudah ditebak. Metode ini dinamakan mekanika statistik.

Einstein dan Teori RelativitasPerkembangan terpenting selanjutnya adalah kemunculan teori relativitas Einstein. Ide awal teori ini sederhana, bagaimana apakah hukum fisika tetap apabila kita bergerak relatif satu sama lain? Newton mengatakan hukum mekanika masih berlaku jika keadaan kita tetap, karena seluruh gerak adalah sama dalam kerangka absolut ruang dan waktu. Namun, pendapat Newton tersebut memiliki satu kelemahan. Hukum mekanikanya tidak berlaku pada cahaya. Setelah diobservasi, kecepatan cahaya di dalam ruang hampa, adalah sama apapun kecepatan dan arah sumber cahaya.

Pada tahun 1905, Albert Einstein memecahkan masalah tersebut dengan merumuskan dua bahwa:

Page 59: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

116

Filsafat Alam untuk Pemula

117

Tantangan Filsafat

kecepatan cahaya selalu tetap, pengukuran panjang dan waktulah yang berbeda. Sebagai contoh, jika pengamat yang tetap memandang pergerakan jam dalam kecepatan tinggi, maka ia akan melihatnya sedikit lebih lambat dari pengamat yang diam. Mengenai “waktu yang memelar’ ini, Einstein mengatakan bahwa dimensi panjang dari jam atau hal lainnya, terpadatkan kedalam arah gerak bagi pengamat yang diam.

Teori Einstein tersebut dinamakan relativitas “khusus”. Meskipun demikian, teori tersebut tidak mampu mengenali teori gravitasi Newton. Einstein kemudian memperkenalkan teori relativitas “umum” yang merangkum efek gravitasi dan relativitas “khusus” menjadi satu. Ia pun mengemukakan “prinsip kesepandanan” yang menyatakan bahwa, akselerasi dan gravitasi berhubungan dekat satu sama lain: dimana ada akselerasi, maka di sanalah terdapat efek gravitasi buatan yang membedakannya dari yang nyata.

Einstein juga menemukan bahwa ruang dan waktu secara ganjil melengkung dalam sistem yang berakselerasi. Hal ini bertentangan dengan perhitungan geometri Euclid. Pada tahun 1850 Bernhard Riemann merumuskan geometri baru non-euclid yang kemudian digunakan Einstein dalam perhitungan teori relativitasnya tersebut. Sejak itulah terjadi perubahan paradigma dalam sains.

Mikrokosmos QuantumPada tahap awal, revolusi quantum memiliki tiga

pemimpin utama: Max Planc, Albert Einstein dan Niels Bohr. Ketiga orang itu menghadapi tugas untuk menyatukan fisika klasik Newton dengan sejumlah kesimpulan aneh yang dibawa oleh fisika baru, dan ketiga orang tadi gagal menghadapinya. Planc dan Bohr mencoba menghilangkan misteri tadi dengan membangun fisika baru secara berbeda kedalam pola pikir lama. Sedangkan Einstein dengan cepat menerima fitur paling dramatis dari fisika baru dan bersikeras menyelidiki ke dalam realitas fisik yang lebih dalam.

Generasi kedua teoritikus quantumlah yang menyelesaikan revolusi tersebut. Mereka adalah Werner Heisenberg, Erwon Schrodinger, Wolgang Pauli dan Louis de Broglie. Warisan mereka adalah mekanika quantum, sebentuk fisika baru yang jauh lebih menantang. Dalam dunia mikro, hukum fisika quantum akan terasa aneh dan misterius. Dalam dunia ini, prinsip yang muncul adalah prinsip ketidakpastian.

Dalam konsep ketidakpastian Heissenberg, tidak ada cara yang dapat dilakukan untuk mengukur panjang sebuah pensil atau posisi sebuah elektron dan kecepatannya yang akurat dalam waktu yang bersamaan. Konsep quantum ini merupakan pendekatan kepada alam yang jauh lebih realis daripada fisika lama Newton. Dalam konsep quantum, alam menjadi sebuah chaos yang tidak terpahami. Dengan demikian, untuk pertama kalinya sains merambah dunia ketidakpastian. Perkembangan fisika quantum sendiri berhubungan dengan pencarian yang juga penting: partikel elementer.

Page 60: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

118

Filsafat Alam untuk Pemula

119

Tantangan Filsafat

Partikel ElementerPenyelidikan tentang realitas sub-atom berawal dari penemuan radioaktivitas oleh Marie Curie, di Paris, dan Ernest Rutherford. Marie Curie dan suaminya Pierre Curie berhasil memisahkan elemen radioaktivitas, radium. Rutherford mengidentifikasikan tiga sinar yang dipancarkan oleh elemen radioaktif dan menamakannya dengan α, β, and γ. Ia juga mendemonstrasikan bahwa terjadi reaksi kimia: satu elemen radioaktif bertransformasi ke elemen lainnya. Dengan menggunakan partikel α yang ditembakkan ke kertas perak, Rutherford, Hans Geiger dan Ernest Marsden menemukan bukti kuat keberadaan nukleus dalam sejumlah eksperimen yang selesai pada tahun 1913.

Model nukleus Rutherford sangatlah kecil dan memiliki ukuran yang terbatas. Hal itu memunculkan pertanyaan baru: Apa komponen struktural dari nukleus? Salah satunya adalah proton, nukleus hidrogen terkecil. Lainnya adalah neutron, yang ditemukan oleh James Chadwick pada tahun 1932. Neutrons menambahkan massa kedalam nukelus tapi tidak bermuatan listrik, sebagaimana proton.

Paul Dirac merumuskan teori penting tentang elektron. Teorinya menunjukkan bahwa elektron memiliki gerakan berputar dan bahwa mereka memiliki magnet yang kecil dengan kutub utara dan selatan. Dirac juga mengemukakan berdasarkan teorinya tersebut prediksi yang tak terduga bahwa elektron memiliki satu pasangan, yang kemudian dinamakan dengan

“positron”. Setelah diamati oleh Carl Anderson dalam kamar berkabut. Elektron dan positron juga berbeda dari “antiparticles”. Seluruh partikel lain, dari neutrons hingga neutrinos juga memiliki partner lawannya.

Penyelidikan selanjutnya datang dari Murray Gell-Mann. Ia mengidentifikasi unit materi paling dasar yang membangun protons dan neutrons sebagai partikel yang terbagi-bagi, selamanya terbatas. Partikel tersebut dinamakan“quarks”. Dengan demikian, terbongkarlah misteri partikel dasar pembangun alam semesta yang pertama kali dikemukakan oleh Democritus.

Makrokosmos dan Teori PemersatuTeori relativitas Einstein ditujukan sebagai kajian makrokosmos. Berdasarkan teori tersebut, Edwin Hubble mengidentifikasi galaksi lebih jauh. Dia menggunakan teleskop terbesar pada masanya untuk memperkirakan jarak ruang extragalaksi. Lalu ia melakukan studi yang cermat tentang warna dari galaksi. Bagi Hubble, terdapat hubungan linear antara jarak dan kemerahan galaksi. Karena, perubahan menjadi warna merah dari galaksi bisa diartikan bahwa galaksi bergerak menjauh dari kita. Data yang disajikan Hubble meyakinkan bahwa alam semesta seluruhnya mengembang. Awalnya ia ragu dengan interpretasi tersebut, tapi yang lain meyakinkannya dengan mengajukan teori “big bang”.

Ilmuwan selanjutnya yang menerapkan teori Einstein adalah Subrahmanyan Chandrasekar yang melakukan riset mengenai adanya Black Holes. Keberadaan Black

Page 61: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

120

Filsafat Alam untuk Pemula

121

Tantangan Filsafat

Holes tersebut, oleh Stephen Hawkings “merupakan singularitas”, keganjilan, alam semesta. Ia memandang “singularitas” tersebut dengan curiga karena alam semesta diatur oleh relativitas umum bermula dari singularitas yakni big-bang dan berakhir pula dengan singularitas, Black Holes. Untuk bisa melampaui keanehan tersebut, Hawkings berpedapat diperlukan sebuah teori pemersatu yang menyatukan antara relativitas umum dengan teori quantum.

Relevansi FilosofisDari apa yang telah kita baca mengenai perkembangan sains mulai dari sejak Newton hingga Hawkings, berikut beberapa catatan berkenaan dengan relevansi filosofis yang terdapat dalam sejarah sains tersebut. Pertama, pandangan sains terhadap ruang dan waktu mengalami perubahan. Dalam fisika Newton, ruang dan waktu dianggap sebagai suatu hal yang absolut. Oleh Einstein hal pendapat tersebut direvisi menjadi sesuatu yang relatif, bahkan dalam kecepatan cahaya, ruang dan waktu hanyalah abstraksi semata. Dalam fisika modern, ruang dan waktu merupakan sebuah kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.

Kedua, selalu ada perbedaan sejak lama antara benda hidup dan benda mati. Perbedaan ini berdasarkan pada ada tidaknya gerak dalam sebuah benda. Setelah penemuan elektron, terlebih quark, ternyata perbedaan tersebut menjadi hilang. Semua benda, entah hidup atau mati, memiliki partikel elementer yang

senantiasa bergerak. Dengan demikian, pendapat yang menyatakan bahwa benda mati itu tidak bergerak sama sekali berubah. Konsep gerak sendiri juga mengalami perubahan. Baik Descartes, maupun Newton sama-sama sependapat bahwa benda bergerak secara lurus. Dalam relativitas khusus, benda bergerak secara melingkar.

Perbedaan cara bergerak ini, memunculkan kembali konsep Aristoteles mengenai perbedaan antara wilayah langit dan wilayah bumi. Dalam fisika modern, wilayah ini bahkan bertambah menjadi wilayah quantum yang memiliki hukum pergerakan sendiri, yang berbeda dengan wilayah bumi yang masih tunduk kepada hukum gerak dan gravitasi Newton serta wilayah makrokosmos yang lebih cocok dengan hukum relativitas Einstein.

Hal selanjutnya yang selalu menuai perdebatan filsafat adalah soal ketakterhinggaan. Pemikiran kuno Yunani bahkan Aristoteles dan Newton sekalipun, selalu menganggap bahwa ruang dan waktu itu tidakterhingga. Kini, setelah Hubble menemukan kemungkinan alam yang berkembang dan muncul teori mengenai BigBang, maka perdebatan tersebut pun berakhir. Fisika kini memihak pemikiran sejumlah filsuf agama bahwa ruang dan waktu berhingga.

Implikasi pemikiran ini adalah soal ketergantungan antara alam dengan Tuhan. Konsep Aristoteles mengenai penggerak pertama pada akhirnya terkoreksi. Para fisikawan sekarang mulai mempercayai bahwa konstruksi alam sangat tergantung kepada partisipasi aktif Tuhan. Adapun sains Newton yang pada mulanya bersifat teologis justru mengarah kepada ateisme. Saat

Page 62: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

122

Filsafat Alam untuk Pemula

123

Tantangan Filsafat

ini, konsep alam yang rapuh dan sangat kompleks justru menolak kecenderungan tersebut.

Terakhir, dengan berkembangnya studi dalam teori String, kita mulai mengenal bahwa alam semesta tidak hanya mengenal tiga dimensi ruang plus waktu, tapi juga dimensi kelima, kesembilan bahkan keenam belas. Yang berarti, akan lebih banyak lagi kemungkinan dan spekulasi yang muncul berkenaan dengan filsafat alam, atau dalam hal ini sains dengan metafisika.

.

ALFRED NORTH WHITEHEAD

Alfred North Whitehead (1861-1947), lahir di Ramsgate, Kent, Inggris. Ia berasal dari keluarga guru dan pendeta. Pada tahun 1880, Whitehead masuk Trinity College dan mulai tertarik untuk mendalami matematika. Pada tahun 1910, ia pindah ke London dan mengajar matematika di Universitas College. Empat tahun kemudian, ia diangkat menjadi profesor di Imperial College of Science and Technology hingga 1924. Pada tahun itu ia pun pindah ke Amerika Serikat dan mengajar filsafat di Universitas Harvard. Karir filsafat Whitehead baru mulai setelah ia pindah ke Harvard. Karya terkenal Whitehead adalah Process & Reality.

Sains dan ProsesMenurut Whitehead, perkembangan sains yang dirintis oleh Newton, Galileo dan Descartes terlalu mekanistis dan materialistis. Sains memang telah melahirkan ilmu mekanika dan teknologi modern, tetapi ia juga memiliki kekeliruan. Bagi Whitehead, sains telah mengambil kesimpulan di luar bidang kajiannya sendiri, dalam bahasa Ockham “overstatement”.

Akibat overstatement inilah, materialisme ilmiah yang dihasilkan oleh sains melakukan kesalahan lain, yakni: The fallacy of misplaced concreteness, kekeliruan karena menganggap kongkret sesuatu yang sebenarnya

Page 63: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

124

Filsafat Alam untuk Pemula

125

Tantangan Filsafat

abstrak. Kesalahan tersebut merupakan efek dari sifat pragmatis sains. Para ilmuwan misalnya menganggap bahwa partikel-partikel itu bersifat statis, padahal kenyataannya mereka selalu bergerak dinamis.

Atas dasar itulah, Whitehead kemudian menolak materialisme ilmiah. Kesimpulannya tersebut juga terkait erat dengan perkembangan terbaru dari sains pada masa itu, seperti penemuan mekanika Quantum dan gagasan evolusi Darwin. Hal lain yang menjadi landasan penolakan Whitehead terhadap materialisme ilmiah adalah tersingkirnya nilai-nilai kemanusiaan dalam sains.

Dari kritik yang ia alamatkan kepada sains, Whitehead lalu mendefinisikan pemikirannya tentang alam. Bagi Whitehead, alam itu selalu berubah-ubah, dinamis dan berproses. Setiap unsur dari alam mempengaruhi keseluruhan sistem, demikian pula sebaliknya. Alam bagaikan sebuah organisme yang memiliki jaringan ke seluruh sistem yang ada. Sistem ini independen dan senantiasa berubah, sebagaimana pemikiran Heraclitus. Whitehead menamakan filsafatnya sebagai filsafat proses.

MENUJU FILSAFAT SAINS

Sebagaimana telah dikemukakan di atas, penggunaan matematika sebagai model untuk menjelaskan

fenomena alam serta penggunaan metode ilmiah yang ketat, membuat pembahasan dibidang ilmu-ilmu alam menjadi semakin teknis bagi para filsuf. Lalu di manakah letak filsafat dalam penyelidikan fenomena-fenomena alam ini?

Adalah Wittgenstein yang menyadari hal tersebut yang kemudian menyarankan bahwa satu-satunya bidang kajian filsafat di masa kini adalah analisis bahasa. Dengan demikian, filsafat harus merelakan kajian tentang alam ke tangan sains, yang memang telah membuka tabir-tabir misteri yang lama tertutup.

Namun, pertanyaan yang paling menggugah adalah, apakah penggunaan metode ilmiah dan matematika sebagai sebuah model pengetahuan, mampu menghadirkan sains itu sendiri? Pertanyaan ini diajukan oleh Edward Gratt setelah memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan di berbagai peradaban besar dunia.

Salah satu contoh yang sangat menarik adalah peradaban Islam. Pada masa kejayaannya, matematika dan berbagai metode ilmiah telah digunakan oleh para ilmuwan Muslim saat itu. Akan tetapi hal tersebut tidak menjadikan mereka sebagai pelopor revolusi sains. Bagi Gratt, akar masalahnya disebabkan oleh keterpakuan ilmuwan Muslim saat itu kepada pola pikir Aristoteles

Page 64: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

126

Filsafat Alam untuk Pemula

127

Tantangan Filsafat

yang sangat mengungkung.Lagi, filsafat tidak pernah dianggap sebagai bagian

dari tradisi agama, sehingga selalu terdapat kecurigaan mendalam di kalangan umat Islam terhadap filsafat. Bila demikian, apa sebenarnya batas dari filsafat alam? Gratt menuturkan bahwa filsafat alam sebenarnya telah usai masanya pada saat Francis Bacon menekankan metode induksi sebagai suatu metode berpikir yang benar, dan penghapusan filsafat Aristoteles dari dunia sains. Ia juga beranggapan bahwa telah terjadi sebuah pra-kondisi bagi sains antara tahun 1200-1600 yang harus dipelajari dengan seksama.

Ini berarti, bidang kajian filsafat mulai bergeser, dari membahas alam kepada membahas sains yang mempelajari alam. Dengan kata lain, filsafat mulai mempelajari tumbuh kembangnya sains, sifat-sifat perkembangan dari sains dan bagaimana sebuah sebuah teori menghapus teori lain sebagai paradigma dunia. Ketiga masalah pokok inilah yang dicoba dijawab oleh para filsuf sains masa kini

KARL POPPER

Karl Popper (1902-1994) berasal dari keluarga kelas menengah Yahudi di Vienna. Ia mempelajari matematika, fisika, psikologi, musik dan filsafat di Universitas Vienna. Pada 1928 Popper mengambil gelar Doktoralnya di bidang filsafat dan mulai mengajar di sekolah menengah selama enam tahun. Pada Tahun 1937, karena ancaman Nazi Jerman, ia bermigrasi ke New Zealand dan mengajar mata kuliah filsafat di Universitas Canterbury Christchurch. Tahun 1946 ia pindah ke Inggris dan menjadi pengajar senior logika dan metode ilmiah di London School of Economics. Empat tahun kemudian ia menjadi profesor di universitas yang sama dan kemudian terpilih sebagai anggota Royal Society di tahun 1976.

Sains & MetafisikaMasalah utama yang menjadi kajian menarik dari

Popper adalah persoalan demarkasi atau batas antara sains dan metafisika atau filsafat secara umum. Berbeda dari pandangan para positivis yang menyatakan bahwa klaim-klaim metafisika itu tidak bermakna, Popper menganggap jauh lebih penting untuk memformulasikan karakter yang tepat bagi sains dan metafisika. Karena bagaimanapun, metafisika bukan sebatas persoalan bahasa yang remeh semata.

Page 65: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

128

Filsafat Alam untuk Pemula

129

Tantangan Filsafat

Menurut Popper, batas antara metafisika dan sains terletak pada persetujuan dan keputusan daripada penemuan teori-teori ilmiah. Popper mengajukan tiga alasan untuk mendukung pemikirannya tersebut: pertama, tidak ada observasi murni yang terlepas dari teori. Menurut Popper, observasi dalam sains itu selektif dan selalu memiliki latar belakang pemikiran. Selain itu, hukum ilmiah juga tidak bisa diverifikasi. Seberapa hebat hukum ilmiah itu, tapi kebenarannya hanya sebatas proposisi biasa. Terkahir, induksi dalam sains adalah mitos.

Teori yang menjadi dasar sains tidak berasal dari pengalaman, meski pengalaman dapat menolak teori tersebut. Ambil contoh, dalam mengobservasi angsa-angsa putih, ilmuwan tidak bisa sampai pada teori bahwa semua angsa adalah putih, betapapun banyaknya jumlah angsa yang mereka teliti. Sebaliknya, ilmuwan hanya perlu mengobservasi satu angsa hitam agar dapat menyangkal teori tersebut. Prinsip kebenaran sains ini disebut falsibilitas, kemampuan untuk dapat disalahkan. Sains bagi Popper harus berdiri di atas prinsip ini. Yang dicari sains bukanlah pembenaran, tapi penyalahan.

Meskipun demikian, bukan berarti kita harus menolak metafisika. Metafisika bisa saja benar, karena mereka berpretensi memiliki dasar empirik. Popper lalu memberi contoh tentang teori-teori yang sepintas terlihat ilmiah, seperti psikoanalisis dan filsafat sejarah Karl Marx. Meskipun mereka tidak memiliki dasar ilmiah, tapi sangat menarik untuk dipelajari bagi perkembangan ilmu-ilmu yang berkaitan dengannya. Kesalah sains

dengan demikian adalah mengidamkan dirinya menjadi agen kebenaran. Justru yang menjadi tugas sains adalah mencari kebenaran.

Dunia 3Teori terkenal Popper bahwa ilmu pengetahuan memiliki tempat, bukan di dunia fisik dan sehari-hari (yang ia namakan sebagai dunia 1), bukan pula di dalam pikiran dan alam mental manusia (yang ia sebut dengan dunia 2), tapi di dalam dunia objektif yang terdiri dari keseluruhan ide, teori, argumen dan nilai. Popper menamakan dunia ini dunia 3. Dunia 3 itu nyata dan merupakan produk sejarah manusia.

Keberadaan dunia 3 bagi Popper adalah sesuatu yang objektif. Baginya, meski dunia 3 merupakan produk dari akal manusia, tapi keberadaannya bersifat independen dari akal manusia. Dunia 3, berhubungan dengan dunia 1 sejauh ia mengkodekan objek dunia 1 menjadi buku, jurnal, tabel matematika, kimia dan sebagainya. Dalam pandangan Popper, filsafat sains terlalu menyibukkan diri di dunia 2, padahal dunia tersebut tidak relevan bagi studi ilmiah. Sebaliknya, studi dunia 3 akan lebih bermanfaat dalam memahami dunia 2.

Page 66: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

130

Filsafat Alam untuk Pemula

131

Tantangan Filsafat

THOMAS S. KUHN

Thomas Kuhn lahir di Cincinnati, Ohio, Amerika Serikat. Sejak kecil ia telah menyukai fisika, matematika dan filsafat. Ia menyelesaikan gelar sarjananya pada bidang fisika di universitas Harvard. Setelah itu ia bergabung ke militer, menjadi tentara dalam PD II. Ia bekerja di pos radar di Boston, kemudian Inggris. Seusai perang, ia kembali melanjutkan magister dibidang fisika. Saat itu, keinginannya untuk mempelajari filsafat begitu tinggi, sehingga ia juga mengambil kursus singkat filsafat.

Suatu ketika, senior Kuhn mengajaknya untuk mengajar mata kuliah tentang fisika untuk orang awam. Maka mulailah ia mempelajari sejarah fisika mulai dari Aristoteles. Ia pun menemukan filsafat dengan mempelajari sejarah sains ini. Maka sejak itulah karirnya sebagai sejarahwan sains dimulai. Pada tahun 1964 Kuhn mulai mengajar bidang tersebut di universitas Princeton kemudian pindah ke Institut Teknologi Massachussets (MIT) pada tahun 1979. Sepuluh tahun kemudian ia diangkat menjadi presiden Asosiasi Filsafat Sains.

Karya utama Thomas Kuhn Adalah The Structure of Scientific Revolutions. Buku ini mendapat banyak sambutan berkenaan dengan pemikiran Kuhn mengenai peran paradigma dan revolusi dalam sains.

Paradigma & RevolusiKajian utama Kuhn berkaitan dengan cara kerja ilmu pengetahuan atau sains. Bagi Kuhn, sains bekerja berdasarkan paradigma. Paradigma sendiri adalah sebuah pola pikir yang ada pada setiap ilmuwan dan berlaku pada masanya. Paradigma ini memiliki empat gagasan umum: a. paradigma selalu memiliki generalisasi simbolik seperti hukum Newton, b. ia juga menyajikan model metafisis tentang gambaran dunia, c. menyediakan nilai-nilai dan standar ilmiah, serta d. eksemplar atau memberikan contoh cara pemecahan sebuah masalah.

Kuhn kemudian membedakan dua macam sains. Pertama sains normal dan kedua, sains revolusioner. Paradigma memegang peranan penting dalam kedua jenis sains tersebut. Pada sains normal, paradigma berfungsi sebagai pemberi contoh dan model dalam pemecahan setiap masalah sains. Dalam hal ini, paradigmalah yang menciptakan tradisi riset dan kehidupan ilmiah bagi para ilmuwan. Berbeda dengan Popper yang menyatakan bahwa tugas sains yang bagus adalah falsifiabilitas, bagi Kuhn, sains yang bagus adalah bagaimana para ilmuwan mencerap dan mengaplikasikan contoh-contoh pemecahan masalah yang diberikan oleh paradigma sains mereka.

Kadangkala, terjadi sebuah ketidaksetujuan dikalangan para ilmuwan dalam memecahkah sebuah masalah. Baik itu standar, serta tujuan dari pemecahan masalah tersebut. Oleh Kuhn, keadaan ini dinamakan sebagai krisis sains. Apabila kesalahan tadi terus

Page 67: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

132

Filsafat Alam untuk Pemula

133

menerus terjadi, sehingga sains normal gagal mengatasi krisisnya sendiri, serta muncul cara baru yang jauh lebih menjanjikan dalam mengatasi sebuah masalah, maka munculah revolusi sains.

Kuhn menyamakan revolusi sains seperti pergantian agama. Ketika revolusi terjadi, para ilmuwan pun mengalami perubahan pola pikir dalam memandang sains dan dunia. Mereka mulai berpindah dari paradigma lama ke paradigma baru. Pergantian ini, bagi Kuhn tidak dapat dijelaskan. Revolusi sains adalah sebuah proses yang tidak rasional. Ia berkaitan dengan kompetisi antara paradigma baru dengan paradigma lama. Contoh dari revolusi sains yang paling nyata adalah perubahan pola pikir kuno dari model fisika Aristoteles kepada fisika Newton di zaman renaisans.

Page 68: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

135

UNDANGAN MEMBACA

Buku umum seperti, History of Western Philosophy-nya Bertrand Russell dan buku Anthony Kenny

A New History of Western Philosophy dari vol. 1-4 memberikan gambaran historis yang lengkap. Dari segi sistematika, buku Kenny memang lebih baik dari Russell, tapi mengenai kekayaan isi dan pandangan, karya Russell tidak bisa diabaikan begitu saja. Buku lain yang sangat singkat tapi berguna adalah karya Harun Hadiwijono berupa Sari Sejarah Filsafat Barat 1 & 2.

Bagian pertama: Awal PencarianTentang buku pengantar filsafat alam, karya R. G.

Collingwood, The Idea of Nature, lebih menekankan pembahasan tentang phusis atau alam oleh setiap filsuf mulai Thales hingga Whitehead. Adapun buku Edward Grant, A History of Natural Philosophy: From the Ancient World to the Nineteenth Century sangat bermanfaat dalam mendalami filsafat alam hingga abad pertengahan berikut permasalahan definisi filsafat alam dan situasi sosial budaya. Selain itu, untuk mengetahui pemikiran pra-filsafat Yunani kuno, buku Mark P. O. Morford dan Robert J . Lenardon Classical mythology sangat menarik untuk dibaca karena dilengkapi naskah asli Homer dan Hesiod serta penjelasan menarik mengenai mitologi Yunani dan Romawi Kuno.

Astrolab dari Abad ke-XI

Page 69: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

136

Filsafat Alam untuk Pemula

137

Undangan Membaca

Bagian dua: Para Filsuf alam kunoKarya Patricia Curd berjudul, The Legacy of Parmenides: Eliatic Monism and Later Presocratic Thought sangat membantu bagi yang ingin mendalami pemikiran Parmenides dan bagaimana hubungan filsafatnya dengan Plato. Selain itu, buku Joseph Mazur The Motion Paradox The 2,500-Year-Old Puzzle Behind All the Mysteries of Time and Space yang dibawakan dengan bahasa yang mudah dimengerti bisa pula digunakan untuk mengkaji akar ide filsafat. Karya lainnya yang juga sangat menarik adalah buku C.C.W. Taylor berjudul The Atomists: Leucippus and Democritus fragments: A Text and Translation with a Commentary. Dalam buku ini kita bisa menemukan naskah asli dari Democritus dan Leucippus berikut komentar dengan isi yang jernih.

Bagian tiga: Aristoteles dan Filsafat Abad PertengahanPengantar yang bagus akan filsafat Aristoteles bisa dilihat dalam buku Christopher Shield berjudul Aristoteles. Demikian pula karya David Bostock, berjudul Space, Time, Matter and Form: Essays on Aristotle’s Physics adalah pendekatan yang bagus dalam memahami filsuf besar tersebut. Adapun pembahasan tentang para ilmuwan Aleksandria, didapat dari buku-buku sejarah Sains seperti A Companion of Astronomy and Astrophysics: Chronology and Glossary with Data Table karya Keneth R. Lang yang berguna sebagai tabel sejarah yang lengkap, juga From Clockwork to Crapshoot A History of Physics karya Roger G. Newton merupakan pengantar bagus bagi yang awam fisika.

Tentang para filsuf muslim, buku Majid Fakhry yang telah diterjemahkan oleh Mizan Sejarah Filsafat Islam Sebuah Peta Kronologis, sangat membantu memperkenalkan para pemikir muslim yang kerap tidak dikenal dalam literatur Barat. Selain itu buku Oliver Leaman Sejarah Filsafat Islam Sebuah Pendekatan Tematis membahas filsafat Islam dari segi isu dan tema. Untuk filsafat abad pertengahan, buku The Cambridge History of Later Medieval Philosophy: From Rediscovery of Aristoteles to The Disintegration of Scholaticism 1100-1600 adalah kajian lebih lanjut tentang filsafat di abad tersebut. Buku ini adalah kumpulan tulisan, jadi sedikit susah bagi pemula untuk mengerti. Perkenalan yang bagus disediakan oleh buku John Morenbon berjudul Medieval Philosophy An Historical and Philosophical Introduction.

Bagian Empat: Dari Filsafat ke SainsBanyak sekali buku yang membahas renaisans, baik dari sudut pandang sains maupun filsafat. Meskipun demikian, buku-buku yang berkenaan dengan masa ini memiliki tingkat kesulitan teknis yang lumayan. Untuk segi sains, buku William H. Cropper berjudul Great Physicists: The Life and Times of Leading Physicists from Galileo to Hawking adalah pembukaan yang baik, karena memperkenalkan tokoh sains dari sudut pandang biografi mereka. Sementara ide menarik dalam membahas awal mula perkembangan sains adalah karya Ray Spangenburg dan Diane Kit Moser berjudul The Rise of Reason: 1700-1799. Buku tersebut sangat menarik sekali untuk dibaca.

Page 70: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

138

Filsafat Alam untuk Pemula

139

Undangan Membaca

Adapun untuk memahami inti masalah pada masa ini, karya Jonathan Bannet Learn From Six Philosophers Spinoza, Leibniz, Locke, Berkeley, Hume merupakan buku yang baik, karena menghubungkan keenam filsuf tadi dalam satu rangkaian dengan filsafat Aristoteles. Mengenai Gassendi, adalah buku Anthonia Lolordo berjudul Pierre Gassendi and The Birth of Early Modern Philosophy yang mencoba memahami pemikiran filsuf tersebut dan interaksinya dengan filsafat Descartes. Hal serupa juga dilakukan oleh Nicholas Jolley dalam Leibniz dan Andrew Janiak yang fasih berbicara pada Newton, walaupun tingkat kesukaran kedua buku terakhir ini sangatlah tinggi. Hal yang sama juga dalam pembahasan tentang Kant, meski telah diberi catatan dan pengantar oleh Michael Friedman, Immanuel Kant Metaphysical Foundations of Natural Science.

Bagian Lima: Tantangan FilsafatBagian ini sejumlah bahan kajian dikumpulkan dari ensiklopedia sains dan filsafat. Seperti karya Sahorta Sharkar dan Jessica Pfeifer berjudul The philosophy of science : an encyclopedia yang merinci sejumlah ilmuwan dan filsuf penting beserta perkembangan sains hingga abad 21. adapun buku David Lindley, yang berjudul Uncertainty : Einstein, Heisenberg, Bohr, and the struggle for the soul of science sangat bagus dibaca oleh mereka yang awam dengan fisika, sebagaimana karya terkenal Stephen Hawkings berjudul A Brief History of Time dan fisikawan Indonesia Hans J. Wosparkirk yang berjudul Dari Atomos Hingga Quarks.

Tentang filsafat Whitehead, akan lebih mudah

membaca Filsafat Proses-nya J. Sudarminata atau melihat pengantar singkat dari Kees Bartens dalam Filsafat Barat Kontemporer Inggris-Jerman tentang Karl Popper. Namun bagi mereka yang serius mendalami kedua filsuf ini, karya Steffano Gattei berjudul Karl Popper’s Philosophy of Science Rationality Without Foundations, merupakan sebuah kajian yang bagus untuk mendalami pemikiran Popper, demikian pula karya David Griffin berjudul, Whitehead’s Radically Different Postmodern Philosophy. Mengenai Kuhn, buku fenomenalnya, The Structure memang telah diterjemahkan oleh penerbit Rosda, tapi karena bahasa yang digunakan oleh Kuhn atau mungkin juga akibat penerjemahan, buku tersebut terasa sulit untuk dibaca. Alternatifnya adalah, kumpulan tulisan mengenai Kuhn yang diedit oleh Thomas Nickles berjudul Thomas Kuhn dan perdebetan terkenal antara Popper dan Kuhn dalam Kuhn vs Popper The Struggle for The Soul of Science, karya Steve Fuller.

Lain-lainSelain sumber-sumber tadi adalah bermanfaat memiliki Kamus Filsafat terbitan Penulis Rosda juga Shorter Routledge Encyclopedia of Philosophy. Untuk multimedia, Microsoft Student With Encarta Premium 2009 memuat hampir seluruh informasi dasar. Sebagaimana sumber online http://www.wikipedia.com yang memiliki portal filsafat dan sains, serta http://www.google.com yang sangat berguna dalam berselancar mencari sumber informasi di jagad maya.

Page 71: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

140

Filsafat Alam untuk Pemula

141

Undangan Membaca

Buku-buku utamaBagi yang tertarik mengkaji lebih dalam mengenai filsafat alam, berikut daftar buku utama para filsuf yang berkaitan dengan hal tersebut:

Filsuf presocratik Fragments of the PresocraticsPlato Parmenides, TimaeusAristoteles Physics, De Generatione et Corruptione,

On the Heavens, MeteorologyPhilophonus On the Eternity of theWorld Against Pro-

clus, On the Eternity of the World against Aristotle.

Al-Razi Rasa’il falsafiyya li-Abu Bakr Muhammad b. Zakariyya’ al-Razi

Roger Bacon Liber Primus Communium Naturalium Fratris Rogeri

John Buridan Johannes Buridanus, Kommentar zur Aristotelischen Physik

Nicolaus Copernicus On the Revolutions of the Heavenly Spheres

Galileo Galilei Letters on Sunspots, Dialogue Concerning the Two Chief World Systems

Francis Bacon The Advancement of Learning and New Atlantis, Novum organum

Descartes Discourse on the Method for Properly Con-ducting Reason and Searching for Truth in the Sciences, Dioptrics, the Meteors, and the Geometry

Pierre Gassendi On motion impressed by the moved mover, Syntagma Philosophicum

Isaac Newton Philosophiae naturalis principia math-ematica, Certain Philosophical Questions: Newton’s Trinity Notebook

Leibniz The Leibniz-Clarke Correspondence, Prin-ciples of nature and grace, On nature itself, On the ultimate origination of things

Immanuel Kant Universal Natural History and Theory of the Heavens, Metaphysical Foundations of Natural Science, Critique of Pure Reason

Alfred Whitehead Process and Reality: An Essay in Cosmol-ogy, Essays in Science and Philosophyw

Page 72: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

142

Filsafat Alam untuk Pemula

143

Daftar Istilah

DAFTAR ISITILAH

Aletheia, jalan kebenaran, konsep Parmenides bahwa realitas sesungguhnya dari alam semesta ini hanya dapat dicerap melalui akal semata.

Ancilla theologia, pelayan teologi, argumen khas filsafat abad pertengahan, dimana filsafat digunakan untuk menafsirkan ajaran-ajaran agama.

Apeiron, a peiron yang tidak terbatas. Konsep Anaximander tentang sumber segala suatu.

Atom, a-tomos yang tidak dapat dibagi lagi. Batu bata terkecil pembangun alam semesta. Merupakan konsep kosmos Leukippus dan Democritus

Black Death wabah penyakit pes yang membunuh hingga 50 juta penduduk Eropa dan Asia di abad ke-14

Chaos, kosong, dalam mitologi Yunani merupakan Dewi pertama yang menciptakan alam semesta. Chaos kemudian diartikan sebagai kekacauan. Dalam fisika, berarti kondisi awal alam semesta

Corpuscle, corpusculum tubuh yang kecil. Oleh Newton digunakan sebagai padanan kata atom, dan partikel cahaya dalam fisika modern.

Doxa pendapat, opini, jalan penampakkan. Dalam konsep Parmenides realitas alam semesta yang ditangkap melalui indera manusia hanya penampakkan saja, bukan yang sesungguhnya.

Dualisme, doktrin bahwa realitas terbagi menjadi dua, realitas yang sebenarnya dan penampakkan semata. Pertama diperkenalkan oleh Parmenides melalui konsep aletheia

dan doxa, lalu diadopsi oleh Plato dengan dunia Platonik dan dunia inderawi. Oleh Descartes, digunakan untuk membedakan antara akal dengan tubuh. Bandingkan dengan monisme

Dunia 3, konsep Karl Popper bahwa ilmu pengetahuan bersifat objektif dan memiliki realitas tersendiri yang berbeda dari dunia benda. d

Emanasi, emanare, mengalir keluar. Teori penciptaan Plotinus bahwa alam semesta berasal dari pancaran Akal Pertama

Empirisisme, paham bahwa pengetahuan manusia didapat dari pengalaman. Lawan dari rasionalisme, pengetahuan manusia berasal dari akal.

Entitas, wujudEpicycle, gerakan berputar kecil planet saat mengorbit matahari.

Diperkenalkan pertama kali oleh para astronom Aleksandria

Equinox, kesamaan durasi malam dan siang. Kita yang tinggal di daerah khatulistiwa tidak merasakan perbedaan tersebut. Tapi mereka yang berada di luar wilayah tadi merasakannya antara 21 Maret hingga 23 September.

Falsifikasi, Konsep Karl Popper tentang tugas utama sains, yakni mencari kesalahan, bukan pembenaran.

Fenomena, Phainomenon, dari phainein, muncul. Objek yang dicerap oleh indera manusia. Lawannya, noumena, dari nooumenon, sesuatu yang dipahami oleh akal manusia. Dalam filsafat, fenomena hanyalah penampakkan semata, sedangkan noumena adalah objek yang nyata dari benda.

Heliosentris, paham yang menyatakan bahwa pusat alam semesta adalah matahari. Lawan dari konsep ini adalah geosentris,

Page 73: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

144

Filsafat Alam untuk Pemula

145

Daftar Istilah

bahwa bumi merupakan pusat alam semesta.Icosahedron, tetrahedron, oktahedron dan kubus. Berturut-turut

mewakili air, api, udara dan tanah. Merupakan konsep atomistik Plato mengenai partikel pembangun keempat unsur tersebut.

Induksi, penalaran dari hal-hal khusus ke yang umum. Bedakan dengan deduksi, yang berawal dari hal-hal umum ke yang khusus.

Kosmologi, kosmos, dunia, logos, ilmu. Kajian tentang alam semesta.

Logika, logike, seni berfikir. Teori berfikir yang benar. Materialisme, paham bahwa yang ada hanyalah materi saja.

Materialisme ilmiah, bahwa yang hanya yang dicerap oleh indera sajalah yang benar-benar ada.

Melankolia, depresiMetafisika, dari meta ta physica, meta, setelah + physikos, fisika,

alam. Kajian tentang wujud atau ada. Mengikuti Aristoteles yang menamakan bukunya Metafisika setelah kajian tentang alam.

Metafisis kata sifat dari metafisikaMitos, muthos, ucapan. Legenda atau cerita yang menampilkan

sejarah nonilmiah.Monisme, monos, tunggal. Teori bahwa segala suatu diturunkan

dari satu sumber tunggal, Tuhan. Dalam filsafsat Yunani kuno terbagi menjadi predicational monisme (monisme tentang sifat dasar alam) daripada numerical monisme (monisme benda)

Neoplatonisme, aliran filsafat yang didirikan oleh Plotinus.Nous, akal, intelek, Tuhan.Oligarki, oligos, sedikit + arkhia, lengkungan. Pemerintahan oleh

kelompok kecil.

Panta rhei, segalanya mengalir. Konsep filsafat Heraclitus.Paradigma, paradekeinunai, memperlihatkan di samping. Cara

memandang sesuatu. Konsep Thomas Kuhn mengenai model dari ilmu pengetahuan

Paradoks, para, bertentangan + doxa, opini. Sebuah pernyataan yang pada permukaan tampak absurd dan bertentangan tetapi bisa saja benar dan mungkin benar.

Philosophia, philo, suka + sophos, kebijaksanaan. Upaya spekulatif untuk menampilkan pandangan yang sistematis dan lengkap tentang seluruh realitas.

Phusis, alamPlenum, plenus, penuh. Konsep Descartes bahwa alam semesta

ini merupakan ruang yang dipenuhi benda-benda.Pneuma, udara. Konsep filsafat alam Anaximenes, bahwa segala

suatu berasal dari udara.Renaisans, renasci, terlahir. Gerakan mengkaji kembali warisan

seni, budaya dan intelektual Yunani kuno pada abad keenambelas.

Page 74: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

146

Filsafat Alam untuk Pemula

147

Kronologi Filsafsat Alam

KRONOLOGI FILSAFAT ALAM

± 800 SMHesiod dan Homer mengarang Legenda Yunani Kuno585 SM Thales meramalkan gerhana matahari pada tanggal 28 May 585 SM dengan tepat530 SM Pythagoras mengajukan pendapat bahwa bumi itu bulat 500 SM Heraclitus menyatakan tidak ada yang tetap di dunia ini, dan segalanya mengalir.450 SM Anaxagoras berpendapat bahwa bulan bersinar oleh refleksi sinar matahari Empedocles berpendapat bahwa alam semesta terbuat dari empat elemen dasar: api, udara, air dan tanah.460 SM Pericles memerintah Athena435 SM Leukippus pertama kali mengajukan teori atom. 420 SM Democritos menyatakan bahwa ruang diantara atom itu kosong, sehingga memberinya tempat untuk bergerak.387 SM Plato mendirikan Akademi di Athena350 SM Aristoteles menolak adanya ruang kosong335 SM Aristoteles mendirikan Lyceum di Athena330 SM Heraklides berpendapat bahwa bumi berputar pada porosnya.270 SM Aristarchus mengusulkan teori Heliosentris, 200 SM penemuan Astrolabs129 SM Hipparchus membuat katalog bintang pertama.47 Julius Caesar menduduki Alexandria150 Claudius Ptolemaeus menulis almagest dan menetapkan bahwa bumi adalah pusat alam semesta.529 Kaisar Romawi Justinianus menutup Akademi Plato di Athena.

570 Philoponus wafat, kritikus pertama Aristoteles.980 Ibnu Sina Lahir1095 Paus Urban II mengumumkan Perang Salib1179 Ibnu Rusyd mengemukakan teori tentang dua kebenaran1225 Kelahiran Thomas Aquinas1258 Baghdad jatuh ke tangan Mongol1318 Ockham mengajar di Oxford1347 Wabah Black Death melanda Eropa membunuh 1/3 penduduknya.1450 penemuan mesin cetak Gutenberg1453 Konstantinopel jatuh ketangan Turki Usmani1492 Colombus menemukan Amerika1543 Copernicus mengajukan teori heliosentris Aristarchus.1583 perpindahan dari kalender Julian ke kalender Gregorian.1600 Giordano Bruno dibakar oleh Gereja karena mendukung teori Copernicus1609 Kepler menerbitkan hukum pergerakan planet.1620 Francis Bacon menerbitkan novum organum, merupakan awal penelitian ilmiah1630 Galileo Galilei menerbitkan buku yang mendukung ide heliosentris Copernicus. Buku tersebut kemudian dilarang dan ia dibawa ke Roma atas tuduhan bidaah

pada 1633.1637 Descartes menerbitkan philosophical Essay1667 Pembangunan observatorium Paris oleh Louis XIV1675 Leibniz menemukan Kalkulus1687 Newton menerbitkan Principia dan merumuskan hukum

Page 75: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

148

Filsafat Alam untuk Pemula

149

gravitasi1766 Lavoisier dan Cavendish menunjukkan bahwa pembakaran hidrogen di dalam oksigen menghasilkan air. 1789 Revolusi Prancis1803 John Dalton menyimpulkan bahwa gas terbentuk dari atom.1859 Darwin menerbitkan Origin of Species1905 Einstein mengajukan teori relativitas khusus.1915 Teori relativitas umum Einstein.1917 Hubble mengemukakan teori bahwa alam semesta terus mengembang1933 Georges Edouard Lemaître mengajukan teori Big Bang1953 Penemuan DNA1964 Gell-Mann menemukan quark1969 Hawking dan Penrose membuktikan bahwa alam semesta bermula dari sebuah singularitas1974 Hawking menunjukkan bahwa black holes tidak benar- benar hitam1990 The Human Genome Project untuk memetakan genome manusia dimulai

DAFTAR PUSTAKA

Bannet, Jonathan., Learn From Six Philosophers Descartes, Spinoza, Leibniz, Locke, Berkeley, Hume, New York: Oxford University Press, 2001.

Barnes, Jonathan., The Presocratic Philosophers, New York: Routledge, 1982.

Bartens, Kees., Filsafat Barat kontemporer: Inggris-Jerman, Jakarta: Gramedia, 2002.

Bostock, David., Space, Time, Matter and Form: Essays on Aristotle’s Physics, New York: Oxford University Press, 2006.

Chalmer, Alan., The Scientist’s Atom and The Philosopher’s Stone: How Science Succeeded and Philosophy Failed to Gain Knowledge of Atoms, Adelaide: Springer, 2009.

Collingwood, R. G., The Idea of Nature, Oxford: Oxford University Press, 1949.

Craig, Edward (ed.), The Shorter Routledge Encyclopedia of Philosophy, New York: Routledge, 2005.

Craig, Edward, The Shorter Routledge Encyclopedia of Philosophy, New York: Routledge, 2005.

Cropper, William H., Great Physicists: The Life and Times of Leading Physicists from Galileo to Hawking, New York: Oxford University Press, 2001.

Curd, Patricia., The Legacy of Parmenides: Eliatic Monism and Later Presocratic Thought, Las Vegas: Parmenides Publishing, 2004.

Fakhry, Majid. (terj.) Zaimul Am, Sejarah Filsafat Islam: Sebuah Peta Kronologis, Bandung: Mizan, 2001.

Friedmann, Michael (ed.), Immanuel Kant Metaphysical Foundations

Page 76: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

150

Filsafat Alam untuk Pemula

151

Daftar Pustaka

of Natural Science, New York: Cambridge University Press. 2004.

Fuller, Steve., Kuhn vs Popper The Struggle for The Soul of Science, Duxford: Icon Books, 2003.

Gattei, Steffano., Karl Popper’s Philosophy of Science Rationality Without Foundations, New York: Routledge, 2009.

Grant, Edward., A History of Natural Philosophy: From the Ancient World to the Nineteenth Century, New York: Cambridge University Press, 2007.

Griffin, David., Whitehead’s Radically Different Postmodern Philosophy, Albany: SUNY, 2007.

Janiak, Andrew (ed.), Isaac Newton Philosophical Writings, New York: Cambridge University Press, 2004.

-------------, Newton As Philosopher, New York: Cambridge University Press, 2008.

Jolley, Nicholas., Leibniz, New York: Routledge, 2005.Kenny, Anthony., A New History of Western Philosophy Vol. I: Ancient

Philosophy, New York: Oxford University Press, 2004.-------------, A New History of Western Philosophy Vol. II: Medieval

Philosophy, New York: Oxford University Press, 2005.-------------, A New History of Western Philosophy Vol. III: The Rise

of Modern Philosophy, New York: Oxford University Press, 2006.

-------------, A New History of Western Philosophy Vol. IV: Philosophy in The Modern World, New York: Oxford University Press, 2007.

Kretzmann, Norman., Anthony Kenny, Jan Pinborg (ed.), The Cambridge History of Later Medieval Philosophy: From Rediscovery of Aristoteles to The Disintegration of Scholaticism 1100-1600, Cambridge: Cambridge University Press, 2008.

Kuhn, Thomas S (terj.) Tjun Surjaman, The Structure of Scientific Revolutions Peran Paradigma dalam Revolusi Sains, Bandung: Rosda, 2000.

Lang, Keneth R., A Companion of Astronomy and Astrophysics: Chronology and Glossary with Data Table , Singapore: Springer, 2006.

Lindley, David., Uncertainty : Einstein, Heisenberg, Bohr, and the struggle for the soul of science, New York: Anchor Books, 2007.

Lolordo, Anthonia, Pierre Gassendi and The Birth of Early Modern Philosophy, New York: Cambridge University Press, 2007.

Marenbon, John., Medieval Philosophy A Historical and Philosophical Introduction, New York: Routledge, 2007.

Mazur, Joseph., The Motion Paradox The 2,500-Year-Old Puzzle Behind All the Mysteries of Time and Space, New York: Dutton, 2007.

Moran, Dermot (ed.), The Routledge Companion to Twentieth Century Philosophy, New York: Routledge, 2008.

Morford, Mark P.O dan Robert J . Lenardon, Classical mythology, New York: Oxford Universtiy Press, 2003.

Naddaf, Gerard., The Greek Concept of Nature, Albany: State University of New York, 2005.

Newton, Roger G., From Clockwork to Crapshoot A History of Physics, Massachusset: The Belknap Press of Harvard University Press, 2007.

Nickless, Thomas, Thomas Kuhn, New York: Cambridge University Press, 2003.

Rosda, Tim Penulis, Kamus Filsafat, Bandung: Rosda,1995.Russell, Bertrand., History of Western Philosophy, London:

Routlegde, 1996.

Page 77: Filsafat Alam Untuk Pemula (Final)

152

Filsafat Alam untuk Pemula

Sarkar, Sahotra., Jessica Pfeifer (ed.), The philosophy of science : an encyclopedia, New York: Routledge, 2006.

Seife, Charles (terj.) Jimmi Firdaus, Biografi Angka Nol, Yogyakarta: e-Nusantara, 2008.

Shanker, Stuart G. (ed.), Philosophy of Science, Logic and Mathematics in the Twentieth Century, London: Routledge, 1996.

Shields, Christopher., Aristotle, New York: Routledge, 2007.Sorensen, Roy., A Brief History of The Paradox: Philosophy and The

Labyrinths of The Mind, Oxford: Oxford University Press, 2003.

Spangenburg, Ray., Diane Kit Moser., The Rise of Reason: 1700-1799, New York: Fact On File, Inc., 2004.

Sudarminta, J., Filsafat Proses: Sebuah Pengantar Sistematik Filsafat Alfred North Whitehead, Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2000.

Taylor, C.C.W., The Atomists: Leucippus and Democritus fragments: A Text and Translation with a Commentary, Toronto: University of Toronto Press Incorporated, 1999.

Wosparkirk, Hans J., Dari Atomos Hingga Quark, Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2005.