fenomena open kitchen

1
FENOMENA EXPOSED KITCHEN PADA TOKO PATISERI DALAM MAL BANDUNG AWANDHYA ADIWISESA P PROGRAM STUDI ARSITEKTUR, ITB CHALFINA DWITHA L PROGRAM STUDI ARSITEKTUR, ITB GEBY FEBRIANY PROGRAM STUDI ARSITEKTUR, ITB Konsep dapur terbuka banyak digunakan di toko patiseri. Magic Pizza & J.CO adalah salah satu contoh toko patiseri dengan konsep dapur terbuka. Konsep dapur terbuka diakui telah menjadi suatu keunikan sendiri bagi pera pengunjung dalam menikmati produk. Respon yang muncul dari berbagai pelanggan toko patiseri dalam mal di Bandung berbeda- beda, baik positif maupun negatif. PENDAHULUAN Untuk mengetahui bagaimana pengaruh yang ditimbulkan dalam penggunaan exposed kitchen pada toko patiseri dalam mal Bandung terhadap pelanggan toko. TUJUAN Metode yang digunakan adalah metode primer dan metode sekunder. Metode primer yang digunakan antara lain survey langsung ke objek studi, wawancara ke berbagai stakeholder, dan penyebaran kuesioner. Metode sekunder yang digunakan yaitu berupa buku-buku penunjang informasi dan memilah informasi melalui internet. METODOLOGI Pengamatan dilakukan terhadap dua objek studi toko patiseri dalam mal Bandung, yaitu Magic Pizza dan J.CO HASIL PENGAMATAN Magic Pizza merupakan Store Bussines Unit dari Yogya Group yang terdiri dari 4 cabang terletak di Yogya Riau Junction, Yogya Sunda, Yogya Kepatihan, dan Yogya Bogor Juntion. Magic Pizza di Riau Juntion merupakan cabang pertama yang berdiri pada tanggal 16 Desember 2009 di Toserba Yogya Riau Junction, Bandung. Toko ini menjual makanan khas negara Italia seperti Pizza, Pasta, Panini, dan lain-lain. Konsep dapur yang dibawakan adalah ‘Italian open kitchen Pizza’. Magic Pizza Tujuan Penggunaan Dapur Magic Pizza menggunakan konsep dapur terbuka dengan tujuan agar konsumen dapat melihat secara langsung cara pembuatan pizza. Interior Magic Pizza menggunakan konsep Italia pada pengolahan interior toko. Sekat Area masak dan penyajian dibatasi oleh kaca pendek sebagai sekat yang terbuka di atasnya. ini memakan tempat seluas 32.5% luas total dengan 16.6% adalah dapur terbuka. Interior Dinding dapur dibuat berwarna jingga sesuai dengan J.CO yang memiliki tema warna jingga dalam logo dan kemasannya. Interior yang didominasi oleh mesin-mesin membuat pengunjung dapat melihat dengan jelas kebersihan ruangan. Selain itu, para koki J.CO juga selalu menggunakan topi dan masker J. CO adalah sebuah lifestyle café yang didirikan pertaman kali pada 26 Juni 2005 di Lippo Karawaci oleh Johnny Andrean Group. J.CO muncul dari sebuah pengamatan bahwa tidak ada satu pun gerai donat di Indonesia yang mempunyai konsep dapur terbuka. Johnny Andrean sendiri membuat konsep dapur terbuka setelah melihat gerai donat di USA yang sukses menggunakan konsep tersebut. J.CO Tujuan Penggunaan Dapur Pemilihan konsep dapur terbuka pada toko J.CO diperuntukkan agar pelanggan dapat menyaksikan langsung proses pembuatan makanan dan makanan tersaji saat masih fresh. Luasan Dapur Dapur di J.CO Istana Plaza terletak di bagian depan, tepatnya di belakang area pembayaran. Dapur ini memiliki luasan yang cukup besar yaitu sekitar 72.3 m 2 . Luas ini mencakup 24% dari luasan total toko yang seluas 300 m 2 . Sekat Area masak dan area makan dipisahkan oleh kaca besar transparan. Respon pelanggan dilihat dari hasil penyebaran kuesioner pada 26 orang dengan 13 orang di masing-masing toko ANALISIS 2 11 1 Jenis Kelamin laki-laki perempuan 5 2 3 3 0-15 tahun 16-21 tahun 22-29 tahun 30-45 tahun > 45 tahun Usia Series1 2 7 4 1 Datang Bersama Siapa sendiri teman-teman pacar keluarga 3 10 1 Jenis Kelamin laki-laki perempuan 7 4 2 0-15 tahun 16-21 tahun 22-29 tahun 30-45 tahun > 45 tahun Usia Series1 9 1 3 1 Datang Bersama Siapa sendiri teman-teman pacar keluarga MAGIC PIZZA J.CO Responden Secara Umum Pendapat Responden Tentang Dapur Terbuka MAGIC PIZZA J.CO 0 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Pendapat Tentang Dapur Terbuka bisa melihat cara memasak lebih terjamin kebersihannya aroma makanan cukup menggoda cukup menganggu biasa saja 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Pendapat Tentang Dapur Terbuka bisa melihat cara memasak lebih terjamin kebersihannya aroma makanan cukup menggoda cukup menganggu biasa saja Pendapat Responden Tentang Ketertarikan Terhadap Dapur Terbuka Hingga Berkunjung MAGIC PIZZA J.CO 7 5 Apakah Dapur Terbuka Membuat Tertarik ya tidak 10 3 Apakah Dapur Terbuka Membuat Tertarik ya tidak 5 4 15 1 8 Mencerminkan kebersihan Menarik dari aroma Memberikan hiburan Cukup mengganggu Biasa saja Pendapat Responden Secara Keseluruhan Konsep dapur terbuka dipilih karena dapat memperlihatkan cara memasak, kebersihan, dan aroma masakan. Namun, dapur terbuka belum terjamin sebagai konsep toko patiseri yang baik dengan masih adanya responden yang berpendapat negatif mengenai dapur terbuka. Banyaknya responden yang tertarik membuat dapur terbuka terbukti memiliki pengaruh terhadap ketertarikan konsumen. KESIMPULA N Luasan Dapur Magic Pizza berada di ruangan seluas 106 m 2 . Dengan luas yang terbilang kecil, dapur toko selama bekerja.

Upload: chalfina-dwitha-lietara

Post on 27-Nov-2015

14 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Fenomena Open Kitchen

FENOMENA EXPOSED KITCHEN PADA TOKO PATISERI DALAM MAL BANDUNG

AWANDHYA ADIWISESA P PROGRAM STUDI ARSITEKTUR, ITB

CHALFINA DWITHA L PROGRAM STUDI ARSITEKTUR, ITB

GEBY FEBRIANY PROGRAM STUDI ARSITEKTUR, ITB

Konsep dapur terbuka banyak digunakan di toko patiseri. Magic Pizza & J.CO adalah salah satu contoh toko patiseri dengan konsep dapur terbuka. Konsep dapur terbuka diakui telah menjadi suatu keunikan sendiri bagi pera pengunjung dalam menikmati produk. Respon yang muncul dari berbagai pelanggan toko patiseri dalam mal di Bandung berbeda-beda, baik positif maupun negatif.

PENDAHULUAN

Untuk mengetahui bagaimana pengaruh yang ditimbulkan dalam penggunaan exposed kitchen pada toko patiseri dalam mal Bandung terhadap pelanggan toko.

TUJUAN

Metode yang digunakan adalah metode primer dan metode sekunder. Metode primer yang digunakan antara lain survey langsung ke objek studi, wawancara ke berbagai stakeholder, dan penyebaran kuesioner. Metode sekunder yang digunakan yaitu berupa buku-buku penunjang informasi dan memilah informasi melalui internet.

METODOLOGI

Pengamatan dilakukan terhadap dua objek studi toko patiseri dalam mal Bandung, yaitu Magic Pizza dan J.CO

HASIL PENGAMATAN

Magic Pizza merupakan Store Bussines Unit dari Yogya Group yang terdiri dari 4 cabang terletak di Yogya Riau Junction, Yogya Sunda, Yogya Kepatihan, dan Yogya Bogor Juntion. Magic Pizza di Riau Juntion merupakan cabang pertama yang berdiri pada tanggal 16 Desember 2009 di Toserba Yogya Riau Junction, Bandung. Toko ini menjual makanan khas negara Italia seperti Pizza, Pasta, Panini, dan lain-lain. Konsep dapur yang dibawakan adalah ‘Italian open kitchen Pizza’.

Magic Pizza

Tujuan Penggunaan Dapur Magic Pizza menggunakan konsep dapur terbuka dengan tujuan agar konsumen dapat melihat secara langsung cara pembuatan pizza.

Interior Magic Pizza menggunakan konsep Italia pada pengolahan interior toko.

Sekat Area masak dan penyajian dibatasi oleh kaca pendek sebagai sekat yang terbuka di atasnya.

ini memakan tempat seluas 32.5% luas total dengan 16.6% adalah dapur terbuka.

Interior Dinding dapur dibuat berwarna jingga sesuai dengan J.CO yang memiliki tema warna jingga dalam logo dan kemasannya. Interior yang didominasi oleh mesin-mesin membuat pengunjung dapat melihat dengan jelas kebersihan ruangan. Selain itu, para koki J.CO juga selalu menggunakan topi dan masker

J. CO adalah sebuah lifestyle café yang didirikan pertaman kali pada 26 Juni 2005 di Lippo Karawaci oleh Johnny Andrean Group. J.CO muncul dari sebuah pengamatan bahwa tidak ada satu pun gerai donat di Indonesia yang mempunyai konsep dapur terbuka. Johnny Andrean sendiri membuat konsep dapur terbuka setelah melihat gerai donat di USA yang sukses menggunakan konsep tersebut.

J.CO

Tujuan Penggunaan Dapur Pemilihan konsep dapur terbuka pada toko J.CO diperuntukkan agar pelanggan dapat menyaksikan langsung proses pembuatan makanan dan makanan tersaji saat masih fresh.

Luasan Dapur Dapur di J.CO Istana Plaza terletak di bagian depan, tepatnya di belakang area pembayaran. Dapur ini memiliki luasan yang cukup besar yaitu sekitar 72.3 m2. Luas ini mencakup 24% dari luasan total toko yang seluas 300 m2.

Sekat Area masak dan area makan dipisahkan oleh kaca besar transparan.

Respon pelanggan dilihat dari hasil penyebaran kuesioner pada 26 orang dengan 13 orang di masing-masing toko

ANALISIS

2

11

1

Jenis Kelamin laki-laki perempuan

5

2 3 3

0-15 tahun 16-21 tahun 22-29 tahun 30-45 tahun > 45 tahun

Usia Series1

2

7

4

1

Datang Bersama Siapa sendiri teman-teman pacar keluarga

3

10

1

Jenis Kelamin laki-laki perempuan

7

4

2

0-15 tahun 16-21 tahun 22-29 tahun 30-45 tahun > 45 tahun

Usia Series1

9

1

3

1

Datang Bersama Siapa sendiri teman-teman pacar keluarga

MAGIC

PIZZ

A J.C

O

Responden Secara Umum

Pendapat Responden Tentang Dapur Terbuka

MAGIC

PIZZ

A J.C

O

0

1

2

3

4

5

6

7

8

1

Pendapat Tentang Dapur Terbuka

bisa melihat cara memasak

lebih terjamin kebersihannya

aroma makanan cukup menggoda

cukup menganggu

biasa saja

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

1

Pendapat Tentang Dapur Terbuka

bisa melihat cara memasak

lebih terjamin kebersihannya

aroma makanan cukup menggoda

cukup menganggu

biasa saja

Pendapat Responden Tentang Ketertarikan Terhadap Dapur Terbuka Hingga Berkunjung MAGIC PIZZA J.CO

7

5

Apakah Dapur Terbuka Membuat Tertarik

ya tidak

10

3

Apakah Dapur Terbuka Membuat Tertarik

ya tidak

5

4

15

1

8

Mencerminkan kebersihan Menarik dari aroma Memberikan hiburan

Cukup mengganggu Biasa saja

Pendapat Responden Secara Keseluruhan

Konsep dapur terbuka dipilih karena dapat memperlihatkan cara memasak, kebersihan, dan aroma masakan. Namun, dapur terbuka belum terjamin sebagai konsep toko patiseri yang baik dengan masih adanya responden yang berpendapat negatif mengenai dapur terbuka. Banyaknya responden yang tertarik membuat dapur terbuka terbukti memiliki pengaruh terhadap ketertarikan konsumen.

KESIMPULA N

Luasan Dapur Magic Pizza berada di ruangan seluas 106 m2. Dengan luas yang terbilang kecil, dapur toko

selama bekerja.