web viewpengujian t-test dari hasil regresi diperoleh bahwa tingkat inflasi, nilai tukar rupiah...

22
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RISIKO INVESTASI PADA SAHAM PERUSAHAAN FARMASI YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA”. Oleh I Made Suaradana I Made Artawan Abstraksi Judul penelitian ini adalah “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Risiko Investasi Pada Saham Perusahaan Farmasi Yang Go Public di Bursa Efek Indonesia”. Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah pengaruh Tingkat Inflasi, Tingkat Bunga Deposito, Nilai Tukar Rupiah Terhadap US$, Struktur Modal, Operating Leverage, finansial leverage dan likuiditas perusahaan (Current Rasio) secara bersama-sama (simultan) dan individu (parsial) terhadap risiko investasi pada saham perusahaan FARMASI di PT. Bursa Efek Indonesia, dan Dari ke tujuh faktor – faktor tersebut faktor manakah yang memiliki pengaruh dominan terhadap risiko investasi pada saham perusahaan FARMASI di PT. Bursa Efek Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh secara bersama-sama (simultan) dan parsial antara tingkat inflasi, tingkat bunga deposito, nilai tukar rupiah terhadap US$, struktur modal, operating leverage, finansial leverage, dan likuiditas perusahaan terhadap risiko investasi pada saham perusahaan FARMASI di PT. Bursa Efek Indonesia dan Untuk mengetahui dan menganalisis dari ketujuh faktor tersebut, faktor mana yang paling dominan berpengaruh terhadap risiko investasi pada saham perusahaan FARMASI di PT. Bursa Efek Indonesia. Variabel yang diteliti dalam penilitian ini adalah risiko investasi sebagai variabel terikat, sedangkan variabel bebasnya terdiri dari tingkat inflasi, tingkat bunga deposito, nilai tukar rupiah terhadap US$, struktur modal, operating leverage, finansial leverage , dan likuiditas perusahaan. Teknik analisis data 1

Upload: lamkhuong

Post on 31-Jan-2018

217 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Web viewPengujian t-test dari hasil regresi diperoleh bahwa tingkat inflasi, nilai tukar rupiah terhadap US$, struktur modal, operating leverage, finansial leverage

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RISIKO INVESTASI PADA SAHAM PERUSAHAAN FARMASI YANG GO PUBLIC DI

BURSA EFEK INDONESIA”.

Oleh

I Made SuaradanaI Made Artawan

Abstraksi

Judul penelitian ini adalah “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Risiko Investasi Pada Saham Perusahaan Farmasi Yang Go Public di Bursa Efek Indonesia”. Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah pengaruh Tingkat Inflasi, Tingkat Bunga Deposito, Nilai Tukar Rupiah Terhadap US$, Struktur Modal, Operating Leverage, finansial leverage dan likuiditas perusahaan (Current Rasio) secara bersama-sama (simultan) dan individu (parsial) terhadap risiko investasi pada saham perusahaan FARMASI di PT. Bursa Efek Indonesia, dan Dari ke tujuh faktor – faktor tersebut faktor manakah yang memiliki pengaruh dominan terhadap risiko investasi pada saham perusahaan FARMASI di PT. Bursa Efek Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh secara bersama-sama (simultan) dan parsial antara tingkat inflasi, tingkat bunga deposito, nilai tukar rupiah terhadap US$, struktur modal, operating leverage, finansial leverage, dan likuiditas perusahaan terhadap risiko investasi pada saham perusahaan FARMASI di PT. Bursa Efek Indonesia dan Untuk mengetahui dan menganalisis dari ketujuh faktor tersebut, faktor mana yang paling dominan berpengaruh terhadap risiko investasi pada saham perusahaan FARMASI di PT. Bursa Efek Indonesia. Variabel yang diteliti dalam penilitian ini adalah risiko investasi sebagai variabel terikat, sedangkan variabel bebasnya terdiri dari tingkat inflasi, tingkat bunga deposito, nilai tukar rupiah terhadap US$, struktur modal, operating leverage, finansial leverage , dan likuiditas perusahaan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda,uji determinasi yaitu deangan menggunakan program computer SPSS, uji F (F-test) untuk analisis secara simultan, uji t (t-test) untuk analisis secara parsial dan uji koefisien beta yaitu dengan menggunakan program komputer SPSS. Berdasarkan hasil analisis diperoleh persamaan regresi Y = -0.112 (X1), 0.435 (X2), -0.091 (X3), -0.367 (X4), -0.083 (X5), 0.301 (X6), -0.100 (X7). Pengujian F-test untuk regresi linier berganda diperoleh besarnya F-hitung 1,241 yang lebih kecil dari F-tabel 2,34 yang berarti tidak berpengaruh yang signifikan secara simulta antara variabel bebas dengan variabel terikatnya. Pengujian t-test dari hasil regresi diperoleh bahwa tingkat inflasi, nilai tukar rupiah terhadap US$, struktur modal, operating leverage, finansial leverage , dan likuiditas perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap risiko investasi. Sedangkan tingkat bunga deposito mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap risiko investasi. Berdasarkan uji koefisien beta juga diketahui bahwa tingkat bunga deposito memiliki pengaruh dominan terhadap risiko investasi.

1

Page 2: Web viewPengujian t-test dari hasil regresi diperoleh bahwa tingkat inflasi, nilai tukar rupiah terhadap US$, struktur modal, operating leverage, finansial leverage

2

A. Pendahuluan

Perusahaan farmasi menjadi salah satu pilihan yang tepat bagi investor untuk

menanamkan modalnya dengan perhitungan risiko yang tidak terlalu besar untuk

memperoleh keuntungan, hal ini di dukung dengan perkembangan zaman yang

cepat, bisnis alat kedokteran, obat-obatan, serta rumah sakit telah berkembang

dengan pesat. Kementrian kesehatan menyebutkan, tahun 2004 sekitar 400 juta dolar

AS atau sekitar Rp 3,6 triliun keluar dari mereka yang berobat keluar negeri. Tahun

2007, pihak Nasional Healthcare Group Internasional Business Development

menyebutkan, devisa yang dikeluarkan untuk berobat kesingapura saja mencapai

600 juta dollar AS atau Rp5,6 triliun. Perkiraan dan informasi berbagai pihak bahwa

jumlah devisa yang di bawa keluar untuk berobat keluar negeri diperkirakan sudah

mencapai Rp 10 triliun lebih, pernyataan ini sangat memperkuat bagusnya

perkembangan bisnis di perusahaan perobatan. (Irham Fahmi, 2010 :247)

Perusahaan farmasi keadaan harga sahamnya sering berfluktuasi sehingga

investor perlu mengetahui berbagai cara guna mendeteksi risiko kerugian yang akan

dihadapi dengan tingkat keuntungan yang akan di peroleh, Risiko investasi secara

umum dipengaruhi oleh faktor-faktor yang bersifat makro dan mikro. Faktor yang

bersifat makro merupakan faktor yang mempengaruhi semua perusahaan dan

industri, faktor makro meliputi tingkat inflasi, tingkat bunga deposito, nilai tukar

rupiah, sedangkan faktor yang bersifat mikro merupakan fakrtor yang berpengaruh

terhadap kesehatan suatu perusahaan yang meliputi struktur modal, operating

leverage, finansial leverage, dan likuiditas perusahaan yang dapat diukur dengan

Current Ratio. Meningkatnya investasi saham mengandung risiko yang cukup besar

dan jangka waktu yang panjang maka sangat penting bagi calon investor untuk

menilai risiko atas investasi yang akan dilakukan.

Dalam penelitian ini mengambil perusahaan Farmasi yang terdapat dalam

Bursa Efek Indonesia untuk di teliti. Obyek ini diambil karena perusahaan

FARMASI merupakan perusahaan yang berada pada sektor-sektor bisnis yang

strategis, mempunyai perputaran bisnis yang sangat kencang. Berdasarakan data

yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia melalui (www.idx.co.id) terdapat sepuluh

emiten yang termasuk dalam perusahaan FARMASI

Page 3: Web viewPengujian t-test dari hasil regresi diperoleh bahwa tingkat inflasi, nilai tukar rupiah terhadap US$, struktur modal, operating leverage, finansial leverage

3

Atas dasar berbagai faktor yang mempengaruhi risiko investasi saham pada

Perusahaan Farmasi yaitu baik dari luar perusahaan misalnya seperti : (tingkat

inflasi, nilai tukar rupiah terhadap US$, dan Tingkat Suku bunga), dan di dalam

perusahaan seperti : (Struktur Modal, Overating Leverage, finansial leverage, dan

likuiditas perusahaan) hingga dapat dirumuskan masalah sebagai berikut.

Adapun rumusan penelitiannya adalah 1) bagaimanakah pengaruh Tingkat

Inflasi, Tingkat Bunga Deposito, Nilai Tukar Rupiah Terhadap US$, Struktur

Modal, Operating Leverage, finansial leverage dan likuiditas perusahaan (Current

Rasio) secara bersama-sama (simultan) terhadap risiko investasi pada saham

perusahaan FARMASI di PT. Bursa Efek Indonesia, 2) bagaimanakah pengaruh

tingkat Inflasi, Tingkat Bunga Deposito, Nilai Tukar Rupiah Terhadap US$,

Struktur Modal, Operating Leverage, finansial leverage dan likuiditas perusahaan

(Current Rasio) secara parsial (individu) terhadap risiko investasi pada saham

perusahaan FARMASI di PT. Bursa Efek Indonesia, 3) dari ke tujuh faktor – faktor

tersebut faktor manakah yang memiliki pengaruh dominan terhadap risiko investasi

pada saham perusahaan FARMASI di PT. Bursa Efek Indonesia.

Sedangkan tujuan penelitiannya adalah 1) untuk mengetahui dan

menganalisis pengaruh secara bersama-sama (simultan) antara tingkat inflasi,

tingkat bunga deposito, nilai tukar rupiah terhadap US$, struktur modal, operating

leverage, finansial leverage, dan likuiditas perusahaan terhadap risiko investasi pada

saham perusahaan FARMASI di PT. Bursa Efek Indonesia, 2) untuk mengetahui

dan menganalisis pengaruh secara parsial (individu) antara tingkat inflasi, tingkat

bunga deposito, nilai tukar rupiah terhadap US$, struktur modal, operating

leverage, finansial leverage, dan likuiditas perusahaan (Current Ratio) terhadap

risiko investasi pada saham perusahaan FARMASI di PT. Bursa Efek Indonesia, 3)

untuk mengetahui dan menganalisis antara tingkat inflasi, tingkat bunga deposito,

nilai tukar rupiah terhadap US$, struktur modal, operating leverage, finansial

leverage , dan likuiditas perusahaan (Current Ratio), faktor mana yang paling

dominan berpengaruh terhadap risiko investasi pada saham perusahaan FARMASI

di PT. Bursa Efek Indonesia.

Page 4: Web viewPengujian t-test dari hasil regresi diperoleh bahwa tingkat inflasi, nilai tukar rupiah terhadap US$, struktur modal, operating leverage, finansial leverage

4

B. Landasan Teori

Pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi,

termasuk didalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga perantara

dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Dalam arti

sempit, pasar modal adalah suatu pasar (tempat, berupa gedung) yang disiapkan

guna memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi, dan jenis surat berharga

lainnya dengan memakai jasa para perantara pedagang efek. (sunariyah 2011 :1).

Pasar modal merupakan pasar yang memfasilitasi perdagangan surat

berharga jangka panjang baik dalam bentuk utang (obligasi) maupun modal sendiri

(saham).secara umum beberapa hal yang perlu dipertimbangkan seorang pemodal

sebelum berinvestasi dipasar modal, adalah (Tjipto Darmadji dan Hendy M.

Fakhruddin 2011 : 87):

1) Pertimbangan tingkat keuntungan dan tingkat risiko

Keputusan investasi merupakan keputusan atau pilihan atas suatu scenario

tingkata keuntungan yang diharapkan (expected return) dan skenario tingkat

risiko (risk) yang siap ditanggung.

2) Ketahui jangka waktu investasi (time horizon)

Jangka waktu investasi akan menentukan prilaku investor dalam aktivitas

investasinya.

3) Kenali karakter investor

Umumnya karakter investor terbagi atas 3 yaitu :

1). Pengambil risiko (risk taker)

2). Penghindar risiko (risk avoider)

3). Netral

Karakter investasi akan berpengaruh terhadap prilaku dalam berinvestasi dan

karakter tersebut menentukan strategi yang tepat dalam berinvestasi.

4) Mempelajari Keuangan

Bagi sebagian besar orang, investasi di reksadana hanyalah sebagian dari total

asetnya. Jika investasi anda lebih banyak pada deposito berjangka, anda

mungkin dapat mengambil risiko lebih besar untuk tingkat keuntungan yang

lebih besar pula dari investasi di reksadana.

5) Evaluasi kinerja investasi investor

Page 5: Web viewPengujian t-test dari hasil regresi diperoleh bahwa tingkat inflasi, nilai tukar rupiah terhadap US$, struktur modal, operating leverage, finansial leverage

5

Banyak orang yang menilai reksadana berdasarkan keuntungan yang tinggi.

Data historis membuktikan bahwa reksadana yang mempunyai kinerja bagus

pada masa yang lalu, tidak selalu memberikan kinerja sama pada masa yang

akan dating.

6) Melakukan diversifikasi

Pemodal yang profesional setuju bahwa salah satu rahasia untuk mencapai

tingkat keuntungan yang baik secara konsisten adalah diversifikasikan atau

berinvestasi pada lebih dari satu reksadana. Diversifikasi adalah sebuah cara

untuk mengendalikan risiko karena walaupun investor berinvestasi pada

beberapa reksadana berisiko tinggi, bila nilai salah satu investasi tersebut

menurun, nilai investasi yang lainnya mungkin naik.

Risiko didefinisikan sebagai probabilitas tidak tercapainya tingkat

keuntungan atau return yang diterima menyimpang dari return yang

diharapkan. Risiko merupakan perbedaan tingkat keuntungan yang sebenarnya

(actual return) dengan tingkat keuntungan yang diharapkan (Agus

Sartono,2001 : 147).

Risiko dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya perbedaan

antara actual return dan expected return. Investor mengambil setiap keputusan

investasi selalu berusaha untuk meminimalisasi berbagai risiko yang timbul,

baik risiko yang bersifat jangka panjang. Setiap perubahaan berbagai kondisi

mikro dan makro ekonomi akan turut mendorong terbentuknya berbagai

kondisi yang mengharuskan seorang investor memutuskan apa yang harus

dilakukan dan strategi apa yang diterapkan agar ia tetap memperoleh return

(keuntungan yang diharapkan oleh investor). Irham Fahmi,( 2010 : 174).

Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa risiko investasi adalah

kesenjangan yang terjadi antara tingkat keuntungan yang sebenarnya (actual

return) dengan keuntungan yang di harapkan (expected return).

a. Penggolongan Risiko Investasi

Risiko dalam investasi saham dapat dikelompokan menjadi dua bagian

yaitu :

1) Risiko Sistematis (systematic Risk)

Page 6: Web viewPengujian t-test dari hasil regresi diperoleh bahwa tingkat inflasi, nilai tukar rupiah terhadap US$, struktur modal, operating leverage, finansial leverage

6

Risiko Sistematis (systematic Risk) adalah risiko yang tidak

bisa di versifikasikan atau dengan kata lain risiko yang sifatnya

mempengaruhi secara menyeluruh.

2) Risiko Tidak Sistematis (Unsystematic Risk)

Unsystematic Risk merupakan risiko tidak sistematis yaitu

hanya membawa dampak pada perusahaan yang terkait saja. Jika

suatu perusahaan mengalami Unsystematic Risk maka kemampuan

untuk mengatasinya masih akan bisa dilakukan, karena perusahaan

bisa menerapkan berbagai strategi untuk mengatasinya seperti

diverifikasi portofolio.Unsystematic Risk disebut juga risiko spesifik

atau risiko yang dapat di versifikasikan.

C. Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah dan beberapa tinjauan teoritis yang telah

dikemukakan berikut ini diajukan beberapa hipotesis penelitian yaitu :

1) Diduga Tingkat Inflasi, Tingkat Bunga Deposito, Nilai Tukar Rupiah terhadap

US$, Struktur Modal, Operating Leverage, Finansilal Leverage dan Likuiditas

Perusahaan (current ratio) secara bersama-sama berpengaruh signifikan

terhadap risiko investasi pada saham perusahaan FARMASI di Bursa Efek

Indonesia selama 2006 sampai 2010.

2) Diduga Tingkat Inflasi, Tingkat Bunga Deposito, Nilai Tukar Rupiah terhadap

US$, Struktur Modal, Operating Leverage, Finansial Leverage dan Likuiditas

Perusahaan (current ratio) secara parsial (individu) berpengaruh signifikan

terhadap risiko investasi pada saham perusahaan FARMASI di Bursa Efek

Indonesia selama 2006 sampai 2010.

3) Diduga Operating Leverage, berpengaruh dominan terhadap risiko investasi

pada saham perusahaan FARMASI di Bursa Efek Indonesia selama 2006

sampai 2010.

D. Metodologi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan FARMASI yang go public di

Bursa Efek Indonesia dengan pengambilan data lewat situs BEI (www.idx.co.id) ,

Page 7: Web viewPengujian t-test dari hasil regresi diperoleh bahwa tingkat inflasi, nilai tukar rupiah terhadap US$, struktur modal, operating leverage, finansial leverage

7

sedangkan obyek penelitian adalah Tingkat Inflasi, Tingkat Bunga Deposito, Nilai

Tukar Rupiah terhadap US$, Struktur Modal, Operating Leverage, Finansial

Leverage, Likuiditas Perusahaan (sebagai variabel bebas) dan risiko investasi

(sebagai variabel terikat).

Metode penentuan sampel yang digunakan adalah purposive sampling yaitu

metode penentuan sampel yang tidak acak dan secara sengaja atau sesuai dengan

pertimbangan tertentu (Sugiono,2007:78). Penentuan sample dipenelitian ini

dibatasi dengan memilih Perusahaan FARMASI atas dasar yaitu Perusahaan

Farmasi yang go public dengan listing dari tahun 2006 dan selalu terdaftar di situs

www.idx.co.id, dan Perusahaan Farmasi yang go public yang memiliki data laporan

keuangan yang lengkap dari tahun 2006 sampai 2010. Sehingga dari seluruh

populasi perusahaan Farmasi yang go public maka hanya sembilan perusahaan yang

digunakan sebagai sampel dalam penelitian.

Teknik analisis data yang digunakan adalah Analisis Linier Regresi

Berganda, analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh Tingkat Inflasi (X1),

Tingkat Bunga Deposito (X2), Nilai Tukar Rupiah Terhadap US$ (X3), Struktur

Modal (X4), Overating Leverage (5), Financial Leverage (X6), Likuiditas

perusahaan (X7) terhadap risiko investasi, pada saham perusahaan Farmasi yang

listing di PT. Bursa Efek Indonesia periode 2006 – 2010 baik secara serempak

maupun parsial. Rumusnya adalah sebagai berikut:

Y= a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5 + b6 X6 + b7 X7

Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F) yaitu digunakan untuk menguji

bahwa Tingkat Inflasi (X1), Tingkat Bunga Deposito (X2), Nilai Tukar Rupiah

Terhadap US$ (X3), Struktur Modal (X4), Overating Leverage (5), Financial

Leverage (X6), Likuiditas perusahaan (X7) secara simultan berpengaruh signifikan

atau tidak terhadap variabel terikat yaitu RIsiko Investasi pada perusahaan Farmasi

yang listing di PT. Bursa Efek Indonesia periode 2006 – 2010.

Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) digunakan untuk

menguji besarnya pengaruh masing-masing faktor yaitu Tingkat Inflasi (X1),

Tingkat Bunga Deposito (X2), Nilai Tukar Rupiah Terhadap US$ (X3), Struktur

Modal (X4), Overating Leverage (5), Financial Leverage (X6), Likuiditas

Page 8: Web viewPengujian t-test dari hasil regresi diperoleh bahwa tingkat inflasi, nilai tukar rupiah terhadap US$, struktur modal, operating leverage, finansial leverage

8

perusahaan (X7) secara parsial terhadap variabel terikat (risiko investasi) pada

perusahaan Farmasi yang listing di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2010.

Uji betha merupakan modifikasi koefisien regresi dalam bentuk

standar. Koefisien betha dipergunakan untuk menentukan variabel mana

dari Tingkat Inflasi, Tingkat Bunga Deposito, Nilai Tukar Rupiah Terhadap US$,

Struktur Modal, operating leverage, Financial Leverage dan Likuiditas perusahaan

(current ratio) yang paling dominan pengaruhnya terhadap risiko investasi

dalam model regresi berganda. Informasi tentang variabel bebas yang

dominan diperoleh melalui perbandingan antara koefisien betha dalam

model regresi tersebut.

E. Hasil Penelitian

1. Analisis Regresi Linier Berganda

Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan analisis regresi linier

berganda, yaitu uji regresi serempak (uji statistic –F) dan uji regresi parsial (uji

satatistik –t). pengolahan data untuk mendukung pengujian hipotesis dilakukan

dengan menggunakan program SPSS dapat dilihat dalam tabel berikut :

Page 9: Web viewPengujian t-test dari hasil regresi diperoleh bahwa tingkat inflasi, nilai tukar rupiah terhadap US$, struktur modal, operating leverage, finansial leverage

9

Tabel 1

Rangkuman Hasil Analisis Regresi

MODEL

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

(Constant) -7.659 22.396 -0.342 0.734

X1 Tingkat Inflasi -35.822 78.106 -0.112 -0.459 0.649

X2 Tingkat Bunga Deposito 2.689 1.211 0.435 2.221 0.033

X3 Nilai Tukar Rupiah Terhadap US$ -1.062 2.465 -0.091 -0.431 0.669

X4 Struktur Modal -3.942 2.188 -0.367 -1.801 0.080

X5 Overating Leverage -0.442 0.806 -0.083 -0.549 0.587

X6 Financial Leverage 10.377 9.829 0.301 1.056 0.298

X7 Likuiditas PerusahaanR squareUji F

-0.5260.1901.241

1.249 -0.100 -0.421 0.676

0.306

Sumber : data diolah

Berdasarkan tabel 1 tersebut, maka dapat diperoleh persamaan regresi

linier berganda sebagai berikut : Ŷ= -7.659 -35.822 X1 + 2.689 X2 -1.062 X3 -

1.062 X4 - 3.942 X5 - 0.442 + 10.377 X6 - 0.526 X7. Persamaan regresi ini

menunjukkan pengaruh variabel-variabel dari Tingkat Inflasi, Tingkat Bunga

Deposito, Nilai Tukar Rupiah Terhadap US$, Struktur Modal, Overating

Leverage, Financial Leverage, Likuiditas Perusahaan terhadap Risiko Investasi

Saham. Koefisien regresi yang bertanda negatif, berarti ada pengaruh yang

berlawanan terhadap risiko investasi, demikian sebaliknya. Penelusuran

signifikan tidaknya pengaruh masing-masing variabel tersebut, maka perlu

dilakukan pengujian baik secara simultan maupun parsial pengaruh variabel-

variabel tersebut terhadap risiko investasi pada saham perusahaan farmasi yang

go public di Bursa Efek Indonesia periode 2006 sampai 2010.

Page 10: Web viewPengujian t-test dari hasil regresi diperoleh bahwa tingkat inflasi, nilai tukar rupiah terhadap US$, struktur modal, operating leverage, finansial leverage

10

2. Uji Signifikansi simultan (uji statistik F)

Uji Signifikansi simultan (f-test) ini digunakan untuk mengetahui secara

bersama-sama X1 (tingkat inflasi),X2 (tingkat bunga deposito),X3 (nilai tukar

rupiah terhadap US$),X4 (struktur modal),X5 (overating leverage),X6 (financial

leverage),X7 (likuiditas perusahaan) terhadap risiko investasi.

Karena F hitung (1,241) < F tabel (2,34) atau α (0,05) < F.V (0,306) maka F

hitung dan F.V berada pada daerah penerimaan Ho, sehingga tingkat inflasi,

tingkat bunga deposito, nilai tukar rupiah terhadap US$, struktur modal,

overating leverage, financial leverage, likuiditas perusahaan secara bersama-

sama tidak berpengaruh signifikan terhadap risiko investasi. Daerah penerimaan

dan penolakan Ho dapat di gambarkan sebagai beriktu :

3. Uji signifikansi parsial (uji statistik t)

Uji signifikansi parsial (t-test) digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-

masing variabel bebas secara individu atau parsial terhadap variabel terikatnya.

Adapun hasil pengujian melalui program SPSS ditunjukan dalam tabel 10

berikut ini :

Tabel 2

Rangkuman Hasil Uji Parsial

Model t Sig.

x1 tingkat inflasi -0.459 0.649

x2 tingkat bunga deposito 2.221 0.033

x3 nilai tukar rupiah terhadap US$ -0.431 0.669

x4 struktur modal -1.801 0.080

x5 overating leverage -0.549 0.587

x6 fiancial leverage 1.056 0.298

x7 likuiditas perusahaan -0.421 0.676 Sumber : data diolah

Dari tabel 2 diketahui besarnya t hitung dapat dikatakan bahwa

a. Dari hasil pengolahaan data dengan menggunakan bantuan SPSS Pada tabel 2

dapat dilihat t-hitung sebesar -0.459. Oleh karena t hitung (-0,459) < -t tabel

(2,042) dan α (0,05) < P.V (0,74) maka t hitung dan P.V berada pada daerah

Page 11: Web viewPengujian t-test dari hasil regresi diperoleh bahwa tingkat inflasi, nilai tukar rupiah terhadap US$, struktur modal, operating leverage, finansial leverage

11

penerimaan Ho sehingga variabel X1 (tingkat inflasi) tidak berpengaruh

signifikan terhadap risiko investasi.

b. Dari hasil pengolahaan data dengan menggunakan bantuan SPSS Pada tabel 2

dapat dilihat t-hitung sebesar 2.221. Oleh karena t hitung (2,221) > -t tabel

(2,042) dan α (0,05) > P.V (0,033) maka t hitung dan P.V berada pada daerah

penolakan Ho sehingga variabel X2 (tingkat bunga deposito) berpengaruh

signifikan terhadap risiko investasi.

c. Dari hasil pengolahaan data dengan menggunakan bantuan SPSS Pada tabel 2

dapat dilihat t-hitung sebesar -0.431. Oleh karena t hitung (-0,431) < -t tabel

(2,042) dan α (0,05) < P.V (0,669) maka t hitung dan P.V berada pada daerah

penerimaan Ho sehingga variabel X3 (nilai tukar rupiah terhadap US$) tidak

berpengaruh signifikan terhadap risiko investasi.

d. Dari hasil pengolahaan data dengan menggunakan bantuan SPSS pada tabel 2

dapat dilihat t-hitung sebesar -1.801. Oleh Karena t hitung (-1,801) < -t tabel

(2,042) dan α (0,05) < P.V (0,080) maka t hitung dan P.V berada pada daerah

penerimaan Ho sehingga variabel X4 (struktur modal) tidak berpengaruh

signifikan terhadap risiko investasi.

e. Dari hasil pengolahaan data dengan menggunakan bantuan SPSS Pada tabel 2

dapat dilihat t-hitung sebesar -0,549. Oleh karena t hitung (-0,549) < -t tabel

(2,042) dan α (0,05) < P.V (0,587) maka t hitung dan P.V berada pada daerah

penerimaan Ho sehingga variabel X5 (overating leverage) tidak berpengaruh

signifikan terhadap risiko investasi.

f. Dari hasil pengolahaan data dengan menggunakan bantuan SPSS Pada tabel 2

dapat dilihat t-hitung sebesar 1,056. Oleh karena t hitung (1,056) > -t tabel

(2,042) dan α (0,05) < P.V (0298) maka t hitung dan P.V berada pada daerah

penerimaan Ho sehingga variabel X6 (financial leverage) tidak berpengaruh

signifikan terhadap risiko investasi.

g. Dari hasil pengolahaan data dengan menggunakan bantuan SPSS Pada tabel 2

dapat dilihat t-hitung sebesar -0,421. Oleh karena t hitung (-0,421) < -t tabel

(2,042) dan α (0,05) < P.V (0,676) maka t hitung dan P.V berada pada daerah

penerimaan Ho sehingga variabel X7 (likuiditas perusahaan) tidak berpengaruh

signifikan terhadap risiko investasi.

Page 12: Web viewPengujian t-test dari hasil regresi diperoleh bahwa tingkat inflasi, nilai tukar rupiah terhadap US$, struktur modal, operating leverage, finansial leverage

12

4. Uji kopefisien Beta

Berdasarkan hasil regresi standardized dengan bantuan program

komputer SPSS, diketahui bahwa nilai beta tingkat inflasi (1) adalah -

0,112. Beta tingkat bunga deposito (2) adalah 0,435. Beta nilai tukar

rupiah terhadap US$ (3) adalah -0,091. Beta struktur modal (4) adalah -

0,367. Beta overating leverage (5) adalah -0,083. Beta financial

leverage (6) adalah 0,301. Beta likuiditas perusahaan (7) adalah -

0,100. Dengan demikian diketahui bahwa variabel yang paling dominan

pengaruhnya terhadap risiko investasi adalah Beta tingkat bunga deposito

(2), karena memiliki koefisien beta paling tinggi yaitu 0,435.

Dari uraian tersebut, diketahui bahwa hipotesis ketiga yang

menyatakan bahwa variabel Overating Leverage yang dominan

berpengaruh terhadap risiko investasi pada perusahaan Farmasi di Bursa

Efek Indonesia periode 2006-2010 adalah tidak terbukti.

F. Simpulan

1. Berdasarkan uji statistik F dengan membandingkan F hitung dengan F tabel

diperoleh bahwa F hitung lebih kecil dari F tabel dan dilihat dari nilai

probabilitasnya sebesar 0,306 berarti lebih besar dari 5%. dapat disimpulkan

bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi risiko seperti tingkat inflasi, tingkat

bunga deposito, nilai tukar rupiah terhadap US$, struktur modal,overating

leverage, financial leverage, likuiditas perusahaan tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap risiko investasi pada saham perusahaan Farmasi yang go

public di PT. Bursa Efek Indonesia periode 2006 sampai 2010.

2. Dengan membandingkan t-hitung dengan t-tabel diperoleh hasil bahwa t hitung

lebih besar dari t tabel. Dapat disimpulkan faktor-faktor yang mempengaruhi

risiko seperti tingkat inflasi, nilai tukar rupiah terhadap US$, struktur modal,

overating leverage, financial leverage, likuiditas perusahaan tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap risiko investasi pada saham perusahaan Farmasi di

PT. Bursa Efek Indonesia periode 2006 sampai 2010, sedangkan tingkat bunga

Page 13: Web viewPengujian t-test dari hasil regresi diperoleh bahwa tingkat inflasi, nilai tukar rupiah terhadap US$, struktur modal, operating leverage, finansial leverage

13

deposito berpengaruh signifikan terhadap risiko investasi pada saham

perusahaan Farmasi di PT. Bursa Efek Indonesia periode 2006 sampai 2010.

3. Berdasarkan hasil uji koefisien beta diperoleh hasil bahwa diantara

variabel Tingkat inflasi (X1), Tingkat Bunga Deposito (X2), Nilai Tukar

Rupiah Terhadap US$ (X3), Struktur Modal (X4), Overating Leverage

(X5), Financial Leverage (X6), Likuiditas Perusahaan (X7) yang

mempunyai pengaruh dominan terhadap risiko investasi pada

perusahaan Farmasi di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2010 adalah

Tingkat Bunga Depositoterbukti dengan hasil uji koefisien beta yang

diperoleh yaitu sebesar 0,435.

Page 14: Web viewPengujian t-test dari hasil regresi diperoleh bahwa tingkat inflasi, nilai tukar rupiah terhadap US$, struktur modal, operating leverage, finansial leverage

14

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim (2005), Analisis Investasi, Edisi Kedua, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Bambang Riyanto (2010), Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat cetakan ke sepuluh, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Irham Fahmi (2010), Manajemen Risiko Teori, Kasus, dan Solusi, Edisi Pertama, Penerbit ALFABETA,cv.

Iskandar Z. Alwi (2003), Pasar Modal Teori dan Aplikasi, Edisi Pertama, Penerbit Yayasan Pancur Siwah, Jakarta.

Lukman Syamsudin, M.A (1998), Manajemen Keuangan Perusahaan, Edisi Baru, Cetakan Keempat, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Nata Wirawan (2002), Cara Mudah Memahami Statistic II, Edisi Kedua, Penerbit Kerara Emas, Denpasar.

R. Agus Sartono (2008), Manajemen Keuangan Teori Dan Aplikasi, Edisi Keempat, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Sugiyono, (2007), Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D, Edisi Ketujuh, Penerbit : CV.ALVABETA, Bandung.

Sunariyah (2011), Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Edisi Keenam, Penerbit Sekolah Tinggi Illmu Manajemen YKPN, Yogyakarta.

Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin (2011), Pasar Modal Di Indonesia, Edisi Ketiga, Penerbit Salemba Empat.

________, http : //www.idx.co.id/

________,http://finance.yahoo.com/

________,http://wartaekonomi.co.id/

________,http://waspada.co.id/

________,http://www.investasi.com