februari 2019 angka-angka penting i...gambar 2. inflasi berdasarkan harga perdagangan besar...

2
SERI ANALISIS MAKROEKONOMI Inflasi Bulanan Februari 2019 Angka-Angka Penting Inflasi Umum (Jan ’19) 2,82% Inflasi Inti (Jan ’19) 3,06% Inflasi Barang Bergejolak (Jan ’19) 1,76% Inflasi Harga Diatur Pemerintah (Jan ’19) 3.39% Inflasi Umum* (Feb ’19) 2,7-2,9% _________ *) Forecast Researchers Chaikal Nuryakin [email protected] Alvin U. Lumbanraja [email protected] Natanael Waraney Gerald Massie [email protected] 1 nflasi di bulan Januari tercatat turun cukup tajam, di mana inflasi umum secara year-on-year (yoy) dan month-to-month (mtm) tercatat sebesar 2,82% dan 0,32%. Inflasi di bulan Januari ini tercatat sebagai inflasi bulan Januari yang tergolong rendah, di mana inflasi bulanan di bulan Januari 2018 dan 2017 tercatat masing-masing sebesar 0,62% (mtm) dan 0,97%. Efek dari turunnya harga barang bergejolak merupakan faktor utama yang mendorong penurunan inflasi di bulan Januari kemarin. Dengan frekuensi turun hujan yang cukup tinggi, perbaikan logistik yang dilakukan pemerintah sedikit banyak telah menurunkan tekanan inflasi. Melihat bahwa inflasi di bulan Januari cukup banyak didorong oleh turunnya harga energi dan bahan makanan relatif terhadap bulan Januari 2018, kami melihat tren penurunan ini akan berlanjut menyebabkan deflasi rendah (mtm) pada bulan Februari; LPEM FEB UI melihat bahwa inflasi (yoy) tidak akan jauh bergerak dari kisaran 2.7-2.9% di bulan Februari 2019, sambil mempertahankan outlook inflasi di kisaran 3.4-3.6% selama tahun 2019. Gambar 1. Inflasi (year-on-year) Sumber: CEIC Gambar 2. Inflasi (month-to-month) Sumber: CEIC Penurunan Inflasi Didorong Pelemahan Harga Energi Salah satu faktor utama yang mendorong penurunan inflasi di bulan Januari secara tajam adalah penurunan harga-harga komoditas energi, terutama harga bahan bakar minyak. Meskipun harga bahan bakar minyak bersubsidi tidak berubah, penurunan harga bahan bakar minyak non-subsidi tetap berdampak signifikan akibat meningkatnya pangsa pasar relatif bahan bakar minyak non- subsidi, terutama jenis Pertalite, pada bauran BBM di masyarakat. Keputusan pemerintah untuk menurunkan harga Pertalite serta keputusan pengusaha ritel BBM untuk menurunkan harga BBM non-subsidi lainnya didorong oleh jatuhnya harga minyak mentah dunia, dari di atas $86/barel pada titik tertinggi di tahun 2018 menjadi $61 barel pada penutupan bulan Januari 2018. Selain itu, harga gas juga turun signifikan dari level bulan Desember 2018. Penurunan harga bahan bakar minyak non-subsidi dan harga energi lainnya juga menjelaskan penurunan signifikan inflasi barang bergejolak di bulan Januari 2018. Tabel 1. Tingkat Inflasi Berdasarkan Kelompok Komoditas (month-to-month) Jenis Kelompok Barang/Jasa Jan-18 Nov-18 Dec-18 Jan-19 Energi 0.21% 0.28% 0.02% -0.44% Bahan Makanan 2.34% 0.24% 1.45% 0.92% Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 0.43% 0.20% 0.22% 0.27% Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 0.23% 0.25% 0.13% 0.28% Sandang 0.50% 0.23% 0.08% 0.47% Kesehatan 0.28% 0.36% 0.20% 0.27% Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 0.16% 0.05% 0.10% 0.24% Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan -0.28% 0.56% 1.28% -0.16% Sumber: CEIC 0.00% 1.00% 2.00% 3.00% 4.00% 5.00% 6.00% Feb-18 Mar-18 Apr-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 Sep-18 Oct-18 Nov-18 Dec-18 Jan-19 Umum Inti Harga Diatur Pemerintah Bergejolak -1.50% -1.00% -0.50% 0.00% 0.50% 1.00% 1.50% 2.00% 2.50% 3.00% Feb-18 Mar-18 Apr-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 Sep-18 Oct-18 Nov-18 Dec-18 Jan-19 Umum Inti Harga Diatur Pemerintah Bergejolak I

Upload: others

Post on 06-Jul-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Februari 2019 Angka-Angka Penting I...Gambar 2. Inflasi berdasarkan Harga Perdagangan Besar (month-to-month) Sumber: CEIC Kami juga melihat bahwa inflasi di bulan Januari bukan merupakan

SERI ANALISIS MAKROEKONOMI

Inflasi Bulanan Februari 2019

Angka-Angka Penting • Inflasi Umum (Jan ’19)

2,82% • Inflasi Inti (Jan ’19)

3,06% • Inflasi Barang Bergejolak

(Jan ’19) 1,76%

• Inflasi Harga Diatur Pemerintah (Jan ’19) 3.39%

• Inflasi Umum* (Feb ’19) 2,7-2,9%

_________ *) Forecast

Researchers Chaikal Nuryakin [email protected]

Alvin U. Lumbanraja [email protected]

Natanael Waraney Gerald Massie [email protected]

1

nflasi di bulan Januari tercatat turun cukup tajam, di mana inflasi umum secara year-on-year (yoy) dan month-to-month (mtm) tercatat sebesar 2,82% dan 0,32%. Inflasi di bulan Januari ini tercatat sebagai inflasi bulan Januari yang tergolong rendah, di mana inflasi bulanan di

bulan Januari 2018 dan 2017 tercatat masing-masing sebesar 0,62% (mtm) dan 0,97%. Efek dari turunnya harga barang bergejolak merupakan faktor utama yang mendorong penurunan inflasi di bulan Januari kemarin. Dengan frekuensi turun hujan yang cukup tinggi, perbaikan logistik yang dilakukan pemerintah sedikit banyak telah menurunkan tekanan inflasi.

Melihat bahwa inflasi di bulan Januari cukup banyak didorong oleh turunnya harga energi dan bahan makanan relatif terhadap bulan Januari 2018, kami melihat tren penurunan ini akan berlanjut menyebabkan deflasi rendah (mtm) pada bulan Februari; LPEM FEB UI melihat bahwa inflasi (yoy) tidak akan jauh bergerak dari kisaran 2.7-2.9% di bulan Februari 2019, sambil mempertahankan outlook inflasi di kisaran 3.4-3.6% selama tahun 2019.

Gambar 1. Inflasi (year-on-year)

Sumber: CEIC

Gambar 2. Inflasi (month-to-month)

Sumber: CEIC

Penurunan Inflasi Didorong Pelemahan Harga Energi

Salah satu faktor utama yang mendorong penurunan inflasi di bulan Januari secara tajam adalah penurunan harga-harga komoditas energi, terutama harga bahan bakar minyak. Meskipun harga bahan bakar minyak bersubsidi tidak berubah, penurunan harga bahan bakar minyak non-subsidi tetap berdampak signifikan akibat meningkatnya pangsa pasar relatif bahan bakar minyak non-subsidi, terutama jenis Pertalite, pada bauran BBM di masyarakat. Keputusan pemerintah untuk menurunkan harga Pertalite serta keputusan pengusaha ritel BBM untuk menurunkan harga BBM non-subsidi lainnya didorong oleh jatuhnya harga minyak mentah dunia, dari di atas $86/barel pada titik tertinggi di tahun 2018 menjadi $61 barel pada penutupan bulan Januari 2018. Selain itu, harga gas juga turun signifikan dari level bulan Desember 2018. Penurunan harga bahan bakar minyak non-subsidi dan harga energi lainnya juga menjelaskan penurunan signifikan inflasi barang bergejolak di bulan Januari 2018.

Tabel 1. Tingkat Inflasi Berdasarkan Kelompok Komoditas (month-to-month)

Jenis Kelompok Barang/Jasa Jan-18 Nov-18 Dec-18 Jan-19 Energi 0.21% 0.28% 0.02% -0.44% Bahan Makanan 2.34% 0.24% 1.45% 0.92% Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 0.43% 0.20% 0.22% 0.27% Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 0.23% 0.25% 0.13% 0.28% Sandang 0.50% 0.23% 0.08% 0.47% Kesehatan 0.28% 0.36% 0.20% 0.27% Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 0.16% 0.05% 0.10% 0.24% Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan -0.28% 0.56% 1.28% -0.16%

Sumber: CEIC

0.00%

1.00%

2.00%

3.00%

4.00%

5.00%

6.00%

Feb-18

Mar-18

Apr-18

May-18

Jun-18

Jul-1

8

Aug-18

Sep-18

Oct-18

Nov-18

Dec-18

Jan-19

Umum Inti Harga Diatur Pemerintah Bergejolak

-1.50%-1.00%-0.50%0.00%0.50%1.00%1.50%2.00%2.50%3.00%

Feb-18

Mar-18

Apr-18

May-18

Jun-18

Jul-1

8

Aug-18

Sep-18

Oct-18

Nov-18

Dec-18

Jan-19

Umum Inti Harga Diatur Pemerintah Bergejolak

I

Page 2: Februari 2019 Angka-Angka Penting I...Gambar 2. Inflasi berdasarkan Harga Perdagangan Besar (month-to-month) Sumber: CEIC Kami juga melihat bahwa inflasi di bulan Januari bukan merupakan

SERI ANALISIS MAKROEKONOMI

Inflasi Bulanan Februari 2019

Angka-Angka Penting • Inflasi Umum (Jan ’19)

2,82% • Inflasi Inti (Jan ’19)

3,06% • Inflasi Barang Bergejolak

(Jan ’19) 1,76%

• Inflasi Harga Diatur Pemerintah (Jan ’19) 3.39%

• Inflasi Umum* (Feb ’19) 2,7-2,9%

_________ *) Forecast

2

Komponen lainnya yang mendorong pelemahan inflasi di bulan Januari 2018 adalah bahan makanan. Inflasi bahan makanan relatif lebih rendah dibanding Januari 2018 dan Desember 2018. Relatif rendahnya inflasi harga bahan makanan didorong terutama didorong oleh turunnya harga BBM non-subsidi (yang mengurangi biaya transportasi makanan) dan relatif amannya stok bahan makanan utama, seperti beras, jagung, tepung, dan daging.

Salah satu aspek menarik dari inflasi bulan Januari adalah meningkatnya inflasi komponen Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar di tengah turunnya harga bahan bakar energi. Inflasi komponen ini didorong paling banyak oleh meningkatnya harga biaya tempat tinggal sebesar 0,41%. Kami melihat bahwa naiknya laju perubahan harga biaya didorong oleh lebih cepatnya kenaikan harga perumahan di pasar primer dan sekunder, terutama setelah BI memberikan sinyal untuk mempertahankan suku bunga pada rapat dewan gubernur terakhir serta munculnya kebijakan relaksasi setelah Agustus 2018.

Gambar 3. Inflasi berdasarkan Harga Produsen dan Harga Perdagangan Besar (year-on-year)

Sumber: CEIC

Gambar 2. Inflasi berdasarkan Harga Perdagangan Besar (month-to-month)

Sumber: CEIC

Kami juga melihat bahwa inflasi di bulan Januari bukan merupakan anomali, di mana harga bisa jadi belum meningkat akibat keputusan produsen untuk menunda kenaikan harga. Secara year-on-year dan month-to-month, indeks harga produsen dan harga perdagangan besar menunjukkan tren menurun; indeks harga perdagangan besar bahkan menunjukkan angka negatif di bulan November dan Desember 2018. Efek dari rendahnya inflasi di tingkat perdagangan besar dan produsen sangat mungkin akan membuat inflasi di tingkat konsumen tetap rendah dalam beberapa bulan ke depan.

Terdapat beberapa faktor temporer lainnya yang juga akan memengaruhi inflasi selama 2019. Kami melihat bahwa efek dari Tahun Baru Imlek akan membuat inflasi sedikit naik di bulan Februari, terutama dari segi inflasi kelompok komoditas transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan. Namun, tren dari komponen bahan bergejolak yang cenderung akan mengalami deflasi dan dampak penurunan harga energi yang masih akan berlangsung maka bulan Februari diprediksi terjadi deflasi rendah (mtm). Dengan faktor-faktor tersebut, kami melihat bahwa inflasi umum di bulan Februari akan sedikit menurun ke tingkat 2,7-2,9%, dan inflasi di akhir tahun 2018 akan tetap berada di kisaran 3,4-3,6%

0.00%

1.00%

2.00%

3.00%

4.00%

5.00%

6.00%

7.00%

8.00%

12/20

17

01/20

18

02/20

18

03/20

18

04/20

18

05/20

18

06/20

18

07/20

18

08/20

18

09/20

18

10/20

18

11/20

18

12/20

18

Harga Produsen Harga Perdagangan Besar

-1.50%

-1.00%

-0.50%

0.00%

0.50%

1.00%

1.50%

12/2017

01/2018

02/2018

03/2018

04/2018

05/2018

06/2018

07/2018

08/2018

09/2018

10/2018

11/2018

12/2018