febri alvian galfari x1

12
BENDUNGAN PAMARAYAN Tugas akhir kelas x Teknologi informasi dan komunikasi Semester dua Office word DAN INTERNET NAMA LENGKAP : FEBRI ALVIAN GALFARI KELAS : X-1 FR-KE : LINK : Sma negeri 1 jawilan 2015 Nama febri alvian galfari Kelas x 1 Page 1

Upload: febri-alvian-galvari

Post on 17-Dec-2015

48 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

bendungan baru dan lama pamarayan

TRANSCRIPT

Bendungan pamarayan

Tugas akhir kelas xTeknologi informasi dan komunikasiSemester duaOffice word DAN INTERNET

NAMA LENGKAP: FEBRI ALVIAN GALFARIKELAS: X-1FR-KE:LINK:

Sma negeri 1 jawilan2015

SEJARAH BENDUNGAN PAMARAYAN DARI MASA KE MASA

NASIONALXPOS.CO.ID, SERANG - Bendungan gerak Pamarayan berlokasi di Kabupaten Serang, Provinsi Banten yang selesai dibangun pada tahun 1997 ini merupakan pengganti dari bendung lama yang dibangun pada zaman pemerintahan Belanda. Namun disayangkan bendungan tersebut sudah mengalami kerusakan berat pada tahun 1994. Bendungan Pamarayan baru dengan model bendungan gerak ini, menggunakan teknologi modern, yaitu dengan menggunakan pintu gerak yang dikendalikan secara otomatis melalui tenaga listrik dengan daya yang tinggi.

Bendungan atau Dam Pamarayan merupakan salah satu peninggalan arsitektur masa kolonial Belanda di Banten yang masih kokoh berdiri. Bendungan pamarayan memiliki 10 buah pintu pengatur air terbuat dari lempengan baja yang masing-masing diapit oleh tiang-tiang kokoh dengan tiga bangunan berbentuk menara, fungsinya sebagai ruang mesin untuk menurunkan dan menaikan pintu-pintu air tersebut.

Sejarah singkatnya, sebelum pemerintah Belanda membangun jaringan dam Pamarayan, Sultan Ageng Tirtayasa pada abad ke 17 telah lebih dulu membangun jaringan irigasi kecil yang sangat sederhana yang kemudian dikenal sebagai Kanal Sultan. Kanal sultan menyadap air kali Cidurian ke arah kiri untuk mengairi dataran rendah tanara. Di samping kanal sultan terdapat beberapa jaringan-jaringan irigasi kecil yang menyadap air dari kali-kali kecil seperti Cibongor, Cicauk Cisaid, Ciwaka dan Cipare. Luas daerah yang dapat dilayani oleh irigasi-irigasi kecil ini hanya sebagian kecil saja dari areal persawahan yang ada pada saat itu, selebihnya masih berupa lahan persawahan tadah hujan. Untuk meredam pergolakan yang selalu timbul di Banten, pemerintah hindia belanda merencanakan pembangunan jaringan irigasi untuk mengairi dataran banten utara yang meliputi dataran rendah pantai utara jawa disebelah barat Kali Ciujung sampai ke Selat Sunda. Pengukuran topografi, Hidrometri dan pengumpulan data dasar untuk perencanaan jaringan irigasi dimulai pada tahun 1896. Sementara pembangunan fisik jaringan irigasi baru dimulai pada tahun 1905. Bangunan utama irigasi ini berupa sebuh bendungan didekat Desa Pamarayan di Kali Ciujung, karena itu bangunan ini dinamakan bangunan Pamarayan, jaringan irigasinya dinamakan irigasi Ciujung Pamarayan.

Bendungan yang semula direncanakan sebagai bendungan tetap, setelah dikerjakan selama 5 tahun kemudian dirubah untuk dibangun menjadi bendungan gerak. selain itu pembangunan bendungan yang semula direncanakan dibangun langsung diatas sungai tanpa perlu membuat saluran pengelak, ternyata setelah 4 tahun pembangunan berjalan selalu mengalami kegagalan dalam pembuatan sumur bangunan sehingga diputuskan untuk membuat saluran pengelak.

Jaringan irigasi saluran induk kiri memiliki daerah oncoran sekitar 24.000 hektar dan jaringan irigasi saluran induk kanan dengan daerah oncoran sekitar 7.000 hektar, pembangunan jaringan irigasi Ciujung Pamarayan dengan luas daerah pelayanan sekitar 31.000 hektar memakan waktu 30 tahun. Awalnya pemerintah Kolonial Belanda hanya ingin mengambil rempah-rempah, tetapi seiring waktu, Belanda berinisiatif membuat jembatan untuk pengairan di lahan pertanian dan untuk mempermudah mobilitas mereka dalam mengambil rempah-rempah di daerah tersebut. Jembatan tersebut dibangun tahun 1901 faktanya tertulis pada Almanak yang tertera pada salah satu pintu air. Jembatan ini biasa disebut dengan nama Jembatan Putih atau Bendung Pamarayan Lama.

Bendung Pamarayan Lama mempunyai beberapa bagian bangunan antara lain, saluran irigasi sepanjang ratusan meter yang dilengkapi dengan 10 pintu air berukuran raksasa dengan diameter setiap pintu mencapai 10 meter lebih yang merupakan bangunan utama. Selain itu Bendung Pamarayan lama juga memiliki dua menara yang terletak disisi kanan dan kiri bendungan. Untuk menggerakkan setiap pintu air yang dibuat dari baja tersebut, pemerintah Belanda menggunakan rantai mirip rantai motor yang berukuran besar. Sepuluh rantai dikaitkan pada roda gigi elektrik yang terletak dibagian atas bendungan. Roda-roda gigi yang berfungsi untuk menggerakkan pintu air berjumlah puluhan di dalam 30 bok tipe 1,2 dan 3 (berukuran sedang) dan roda gigi tipe 4 dan 5 (berukuran besar). Setidaknya ada 20 as kopel berdiameter sekitar 7cm dan panjang 1,5m sebagai penghubung roda gigi disetiap pintu air.

Pada masa itu yang mengerjakan jembatan tersebut adalah orang-orang pribumi dan para pekerja dari daerah jawa yang dibawa oleh orang Belanda. Proyek bendungan ini selesai dikerjakan pada tahun 1914 dan air mulai disalurkan pada tahun 1918, disamping bendungan ini terdapat bangunan yang digunakan oleh Kolonial Belanda untuk membayar upah para pekerja atau biasa disebut dengan dalam bahasa Sunda tempat pamayaran .

Seiring dengan perkembangan zaman dan taraf kehidupan sosial serta pendidikan masyarakat sekitar bendungan, sebutan pamayaran kini mengalami perubahan sedikit demi sedikit dan akhirnya menjadi Pamarayan yang kini menjadi nama sebuah Kecamatan di Kabupaten Serang, Provinsi banten.

Setelah mengalami renovasi kini wajah bendungan pamarayan telah berubah menjadi lebih modern dan multifungsi bukan hanya untuk jaringan irigasi dan pengendali banjir tapi juga sudah menjadi daerah tujuan wisata khususnya bagi masyarakat daerah Kabupaten Serang karena selain bisa melihat bangunan peninggalan belanda juga bisa dijadikan tempat refreshing dengan lapangan rumputnya yang hijau, bendungan ini ramai dikunjungi wisatawan setiap harinya, terlebih lagi pada malam minggu.

Lebih ramai orang berdatangan adalah ketika mau bedolan atau bendungan dibuka setiap setahun sekali, ribuan orang datang dari wilayah Serang untuk berebut ikan di Bendungan Pamarayan yang dikeringkan, biasanya acara tersebut dihadiri Pejabat Pemerintah baik dari Provinsi Banten maupun dari Kabupaten Serang.

ITINERARYNOTIMEACTIVITYCOSTNOTES

114.20Pesiapan menuju ke tempat situs cagar budaya bendungan pamarayan di parkiran sma 1 jawilan

214.30Pemberangkatan menuju situs cagar budaya10.000

315.00Sampai di tempat kantor jaga situs cagar budaya bendungan lama pamarayan -

415.17Bertanya tanya tentang sejarah bendungan lama dan mengisi buku tamu

515.50Kami medokumentasikan bendungan lama pamarayan

616.00Berangkat ke bendungan baru pamarayan

716.03Kami meminta izin untuk masuk ke area bendungan baru pamarayan

816.10Kami observasi sambil medokumentasikan keadaan bendungan baru pamarayan

916.45Kami melpor untuk keluar dari area bendungan baru pamarayan dan kami semua langsung pulang ke rumah masing masing

DENAH LOKASI BENDUNGAN PAMARAYAN

DESKRIPSI PERJALANANHaii nama saya febri alvian kali ini saya akan mengunjungi satu tempat yang menurut masyarakat sangat menarik dan mempunyai sejarah yang luas. Nama tempatnya yaitu bendungan pamarayan. Sepulang sekolah saya berkumpul di parkiran untuk membicarakan keberangkatan kita.setelah berkumpul di parkiran tak lama kemudian kita beranglkat tepat pada pukul 14:30. Di sepanjang perjalanan kita bisa melihat pemandangan pesawahan yang masih asli,setelah sampai di bendungan lama pamarayan saya bersama kawan kawan ke tempat kantor jaga situs cagar budaya bendung lama pamarayan di situ kita bertemu orang yang mengurusi situs cagar budaya dan di situ pun kita sedikit bertanya Tanya tentang sejarah bendungan lama pamarayan kita pun sambil melihat poto ketika soekarno datang ke bendungan lama pamarayan

BENDUNGAN PAMARAYAN

Nama febri alvian galfariKelas x 1Page 9

Namun sayangnya situs cagar budaya bendungan lama pamarayan kurang terurus dengan banyaknya coretan coretan yg berada di bendungan lama pamarayan pedahal dulu presiden pertama indonesia ir.soekrno pernah mendatangi situs cagar budaya tersebut Kurangnya pendukungan dari pemerintah yg mengakibatkan situs cagar budaya tersebut kurang di perhatikan

Setelah kami bertanya tanya tentang cagar budaya tersebut kami pun pergi ke bendungan baru pamarayan yg letaknya tidak jauh dari bendungan lama pamarayan yg kondisinya lebih baik daripada bendungan lama setelah datang kami pun ijin kepada petugas keamanan untuk ijin bisa masuk ke bendungan baru pamarayan setelah berbincang bincang dengan petugas akhirnya kami pun di perbolehkan masuk oleh petugas

Setelah kami masuk kondisi di dalam area bendungan baru pamarayan cukup terawat dengan kondisi disekitar bendudungan yang masih cukup baik namun akan tetapi tetap saja ada orang orang yg tak bertanggung jawab mencoret coret bangunan bendungan baru pamarayan namun keindahan bendungan baru cukup indah ketika sore dengan cahaya yg menyinari bendungan baru pamarayan disitupun kita bisa melihat banyak warga yang sedang mencari ikan di situ pun kami mendokumentasikan keadaa bendungan baru pamarayan setelah kami semua mendokumentasikan sambil observasi kami pun berpamitan kepada petugas di bendungan baru pamarayan untuk pamit pulang

Kesimpulan : bendungan lama pamarayan yang di buat pada masa kolonial belanda sampai sekarang masih ada walau pun sekarang tidak berpungsi lagi sebagai bendungan air.dan sekarang bendungan lama pamarayan menjadi situs cagar budaya provinsi banten bahkan nasional

Saran: untuk pengunjung yang ingin mengunjungi bendungan lama maupun baru alangkah baiknya melapor kepada petugas setempat agar terdatar di buku tamu dan usahakan membawa kamera agar bisa mengabadikan bendungan dengan baik agar mendapatkan pemandangan yang indah lebih baik datang kebendungan sore haribendungan lama maupun bendungan baru pamarayan masih ad dan akan tetap ad jika di lestarikan dan di rawat oleh elemen masyarakat maupun pendukungnya pemerintah