far indus
DESCRIPTION
farTRANSCRIPT
Fungsi PengemasanMewadahi produk hingga sampai ke konsumen agar produk tidak tercecer
Melindungi produk dari panas, kelembaban, benturan, kontaminasi
Sebagai identitas produk
Meningkatkan efisiensi
Memperluas pemakaian dan pemasaran produk
Menambah daya tarik konsumen
Sarana informasi dan iklan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses pengemasan
• Harus selalu mengikuti dan mematuhi prosedur tertulis yang sudah dibuat.
• Harus selalu mengikuti dan menjalankan in process control.• Pra penandaan pada bahan pengemas harus selalu
dilakukan.• Sebelum melakukan pengemasan, kesiapan jalur
pengemasan harus selalu diperiksa.• Hanya obat yang berasal dari satu batch saja yang boleh
ditempatkan dalam satu palet.• Produk yang rupa dan bentuknya sama tidak boleh dikemas
pada jalur yang berdampingan.
Cont’
• Pada jalur pengemasan, nama dan nomer batch harus terlihat jelas.
• Produk antara dan produk jadi yang masih dalam proses pengemasan harus selalu diberi label identitas dan jumlah.
• Produk yang telah diisikan kedalam wadah akhir tapi belum diberi label, harus dipisah dan diberi tanda.
• Peralatan pengemasan tidak boleh bersentuhan langsung dengan produk.
• Bahan untuk pengemasan seperti: pelincir, perekat, tinta, cairan pembersih, ditempatkan dalam wadah berbeda dari wadah untuk produk (Kurniawan, 2012).
Klasifikasi Kemasan
Kemasan yang langsung mewadahi atau membungkus bahan panganContoh: kaleng susu, botol
PrimerKemasan yang fungsinya melindungi kemasan-kemasan lainContoh: kotak karton untuk wadah strip obat
SekunderKemasan untuk mengemas kemasan primer dan sekunder, untuk melindungi saat pengangkutanContoh:
Tersier
Pemilihan Bahan KemasMaterial Tipe Kegunaan
Gelas Primer Botol, ampul, vial
Plastik Primer sekunder Botol, ampul, vial
Wol Primer Pengisi kosong
Logam Primer Penyusun aerosol, penutup bahan
Papan Sekunder Kotak berisi kemasan primer
Kertas Sekunder Leaflet, label
Liners Primer Penutup yang memberi segel kompresi
Gelas Komposisi Sifat – Sifat AplikasiTipe I Borosilikat Resistensi terhadap
hidrolisis tinggi,eksporasi termal rendah
Sediaan parenteral asidik dan netral, bisa juga untuk sediaan alkali yang sama
Tipe II Kaca soda kapur (diperlukan dealkalisasi)
Resistensi hidrolitik relatif tinggi
Sediaan parenteral asidik dan netral, bisa juga untuk sediaan alkalin yang sesuai
Tipe III Kaca soda kapur (tidak mengalami
perlakuan)
Sama dengan tipe II, tapi dengan pelepasan oksida
Cairan anhidrat dan produk kurang, sediaan parenteral jika sesuai
Tipe NP Kaca soda kapur (penggunaan umum)
Resistensi hidrolitik sangat rendah
Hanya digunakan untuksediaaan non parenteral (oral, tipikal, dsb)
a. PolietilenDigunakan untuk bentuk sediaan oral kering yang tidak akan direkonstitusi menjadi bentuk larutan.
b. Polietilen tereftalat (PET) dan polietilen tereftalatPET digunakan terutama sebagai kemasan minuman berkarbonatasi dan untuk pengemasan sediaan oral.
c. Polipropilen (PP)d. Polivinil khlorida (PVC)
Digunakan terutama untuk bentuk kemasan kaku dan produksi film (sebagian besar sebagai kantong untuk cairan intravena).
Plastik/ Polimer
Cont’
b. Produk perubahan dari karet alam• Karet klor • Karet siklo Digunakan untuk membuat
salutan pada material wadah.• Karet sintetis
Produk ini mempunyai daya tahan mekanis yang baik, permeabilitas uap air dan gas yang cukup, serta stabilitas yang baik terhadap minyak lemak dan parafin.
Logam
Logam yang biasa digunakan yaitu timah, aluminium dan baja
Logam dibentuk menjadi sistem penghantaran obat yang lebih kompleks, seperti inhaler sustained release, alat untuk pemberian aerosol, bahkan jarum yang siap untuk digunakan.
• Lund, walter. 1994. Pharmaceutical codex twelfth edition.the pharmaceutical Press: London