famfol- tezar

34
LAPORAN KUNJUNGAN RUMAH SEORANG IBU DENGAN TBC PARU Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat dalam menempuh Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat Disusun oleh : Tezar Andrean Budiarta 030.09.253

Upload: tezar-andrean

Post on 25-Dec-2015

17 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

family folder tbc

TRANSCRIPT

LAPORAN KUNJUNGAN RUMAH

SEORANG IBU DENGAN TBC PARU

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat

dalam menempuh Kepaniteraan Klinik

Ilmu Kesehatan Masyarakat

Disusun oleh :

Tezar Andrean Budiarta

030.09.253

PRAKTEK KEDOKTERAN KELUARGA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI

JAKARTA

2015

LAPORAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH

I. IDENTITAS PASIEN DAN KELUARGA

A. Identitas Pasien

Nama : Ny. M

Umur : 46 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Status perkawinan : Menikah

Alamat : H. Kamang Bawah RT 01/ 10, No. 34, Jakarta Selatan

Agama : Islam

Suku Bangsa : Jawa

Pendidikan : Tamat SD

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

B. Identitas Kepala Keluarga

Nama : Tn.R

Umur : 47 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Status perkawinan : Menikah

Alamat : H. Kamang Bawah RT 01/ 10, No. 34, Jakarta Selatan

Agama : Islam

Suku Bangsa : Jawa

Pendidikan : Tamat SMP

Pekerjaan : Pekerja Bangunan

1

C. Sumber Pembiayaan Kesehatan

Jaminan : BPJS - PBI

D. Perilaku Kesehatan Keluarga

1. Bila ada anggota keluarga yang sakit, yang pertama dilakukan :

Berobat ke Puskesmas Kelurahan Pondok Labu dan meminum obat sesuai yang

diresepkan dokter. Selain itu, pasien dan keluarganya memilikki tanaman obat

keluarga (TOGA) yang dikonsumsi jika ada yang sakit selain obat dari dokter. Pasien

dan keluarganya jarang meminum obat warung.

2. Keikutsertaan pada program kesehatan di lingkungan rumah :

- Posyandu balita : iya

- Posyandu lansia : tidak

- Perkumpulan kesehatan lainnya : tidak

3. Pemanfaatan waktu luang :

- Olah raga : Jalan pagi 30 menit tiap pagi

- Rekreasi : Rekreasi keluarga + 2 kali dalam 1 tahun

- Melakukan hobi : Menjahit

- Aktivitas Sosial di Lingkungan pemukiman :

-Arisan : iya

-Pertemuan RT : iya

-Organisasi : pengajian ibu - ibu

2

II. PROFIL KELUARGA

Tabel 1. Daftar Anggota Keluarga Kandung

No Nama

Kedudukan

dalam

Keluarga

SexUmur

(tahun)Pedidikan Pekerjaan Ket.

Tempat

Tinggal

1. Marsiti Ibu P 46 SD Ibu rumah

tangga

Sakit Rumah

3. Rahmat Anak I L 25 SMA Koki Sehat Rumah

4. Yanti Anak II P 19 SMA Karyawan

swasta

Sehat Kost

5. Farida Anak III P 13 SMP

(masih)

Pelajar Sehat Rumah

Diagram 1. Genogram Keluarga kandung Pasien

3

Keterangan : 1. Kakek dari ayah hidup, sering mengeluh lututnya sakit

2. Nenek dari ayah hidup, sering mengeluh lututnya sakit

3. Kakek dari ibu hidup, sering mengeluh lututnya sakit

4. Nenek dari ibu hidup, sering mengeluh lututnya sakit

5. Suami pasien sehat

6. Ibu (pasien) sakit

7. Adik pertama pasien DM

8. Adik kedua pasien sehat

9. Anak pertama pasien sehat

10. Anak pertama pasien sehat

11. Anak pertama pasien sehat

III. RESUME PENYAKIT DAN PENATALAKSANAAN YANG SUDAH

DILAKUKAN

Dilakukan dengan autoanamnesa pada tanggal 13 Februari 2015 di rumah

pasien.

A. Keluhan Utama

Batuk terus-menerus sejak 2 minggu sebelum datang ke puskesmas.

B. Riwayat Penyakit Saat Datang ke Klinik Kedokteran Keluarga

Penderita datang dengan keluhan batuk sejak 2 minggu sebelum masuk rawat

jalan di Puskesmas. Batuk dirasakan berdahak namun sulit dikeluarkan. Penderita

juga merasakan rasa sesak di dada kalau dahak sulit dikeluarkan. Sesak dirasakan

menetap. Batuk dirasakan tidak sembuh meskipun diobati dengan obat-obatan

TOGA. Batuk darah (+). Penderita juga mengatakan sering demam hangat pada

malam hari, dan membaik saat pagi atau siang hari. Dan sering berkeringat pada

malam hari walaupun udara dingin atau menggunakan kipas angin. Penderita

mengaku 2 minggu terakhir nafsu makan dan berat badan juga turun. Penderita

tidak ada keluhan pada buang air kecil dan buang air besar. Ada yang menderita

TBC disekitar rumah (+).

4

C. Riwayat Penyakit Dahulu.

DM (-), hipertensi (-)

Penyakit jantung (-)

Penyakit ginjal (-)

Alergi (-)

Asthma (-)

Tb paru sebelumnya (-)

Penyakit paru lainnya (-)

Gastritis (+)

Riwayat Kebiasaan

Pasien makan dengan frekuensi 3x/hari dengan gizi yang cukup seimbang saat

sakit sampai sekarang (nasi, telur,susu dan sayur). Sebelum sakit, pasien

memilikki yang tidak jauh berbeda dalam pola makan (nasi, sayur, telur, susu

terkadang).

Pasien melakukan olahraga secara teratur di pagi hari (jalan pagi 30 menit).

Tidak memilikki kebiasaan merokok

D. Riwayat Penyakit Keluarga

Ibu dan ayah pasien tidak ada yang sakit sama dengan pasien

Adik pasien menderita DM

Hasil Pemeriksaan Fisik

Tanggal 13 Februari 2015 di rumah pasien.

Keadaan Umum : Sakit ringan

Kesadaran : Compos Mentis

Tinggi Badan : 153 cm

Berat Badan : 44,5 kg

BMI : 19, 01 kg/m2

Keadaan Gizi : Baik (normal range)

Tanda Vital : Tensi : 110/70 mmHg RR : 20x / menit

Nadi : 80x / menit Suhu : 36.5oC

Kepala : Normocephali

5

Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil bulat isokor

Telinga : Normotia, serumen -/-, sekret -/-

Hidung : Bentuk normal, sekret -/-, septum deviasi -

Tenggorok : T1-1, hiperemis (-), faring hiperemis (-), detritus -/-, kripta -/-

Mulut : Bibir kering (-), sianosis (-)

Dada :

Cor I : Iktus kordis tak tampak

Pa : Iktus kordis teraba di SIC V 2cm medial LMCS

Pe : Konfigurasi jantung dalam batas normal

Au: BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-)

Pulmo I : Simetris saat statis dan dinamis

Pa : Fremitus simetris kiri dan kanan

Pe : Sonor pada kedua paru, nyeri ketuk (-)

Au: Ka: Suara nafas vesikuler, rhonki (-), wheezing (-)

Ki: Suara nafas vesikuler, rhonki (-), wheezing (-)

Abdomen I : Datar

Pa : Supel, hepar dan lien tak teraba, nyeri tekan (-)

Pe : Timpani

Au : Bising usus (+) normal

Superior Inferior

Ekstremitas

Oedema - / - - / -

Akral dingin - / - - / -

6

E. Hasil laboratorium tanggal 3 Oktober 2014

Laju Endap Darah (LED) :

LED 1 jam :71 mm (0-20 mm)

LED 2 jam : 98 mm (0-20mm)

Sputum BTA 3 kali

Sputum BTA 1 : 2+

Sputum BTA 2 : 2+

Sputum BTA 3 : 2+

Hasil laboratorium tanggal 28 November 2014

Sputum BTA 3 kali

Sputum BTA 1 : NEGATIF

Sputum BTA 2 : NEGATIF

Sputum BTA 3 : NEGATIF

Diagnosis Kerja : TB Paru

F. Rencana Penatalaksanaan

Pengobatan yang telah diberikan : pengobatan tahap intensif selama 2 bulan

- Rifampisin, INH, Pirazinamid, Etambutol

Terapi medikamentosa : untuk tahap lanjutan

- Rifampisin 150 mg

- isoniazid 150 mg Diminum 3x seminggu

Terapi edukasi :

Penjelasan mengenai keadaan penyakit yang diderita oleh pasien meliputi etiologi,

faktor risiko, menifestasi klinis, serta komplikasi.

Memotivasi pasien untuk meminum obat secara teratur, tidak sampai putus obat

dan rutin kontrol ke dokter untuk mengetahui perkembangan kesehatannya.

Edukasi pasien supaya memakai masker jika sedang batuk atau berkomunikasi

dengan yang lain

7

Edukasi pasien untuk tidak membuang dahak secara sembarangan

Edukasi pasien agar sering berjemur dibawah matahari juga lingkungan dan

keadaan rumah yang harus terkena sinar matahari ke dalam nya

Istirahat yang cukup juga makan-makanan yang bergizi

Edukasi keluarga nya supaya nanti mengecek kesehatan nya juga ke dokter jika ada

keluhan

G. Hasil Penatalaksanaan Medis

Keluhan yang dirasakan oleh pasien sudah mulai berkurang setelah minum obat

sesuai petunjuk.

Faktor Pendukung : Penderita minum obat sesuai petunjuk.

Penderita memiliki keinginan untuk sembuh.

Penderita mengetahui apa yang harus dilakukan supaya

tidak menularkan penyakitnya pada yang lain.

Penderita memahami gizi seimbang.

Penderita beristirahat dengan cukup.

Dukungan kelurga positif untuk kesembuhan penderita.

Faktor Penghambat : Lingkungan rumah yang padat juga kurangnya

pencahayaan.

Indikator Keberhasilan : Keluhan batuk nya mulai berkurang dan saat

pemeriksaan sputum BTA ulang setelah 2 bulan menjadi negatif

IV. IDENTIFIKASI FUNGSI – FUNGSI KELUARGA

A. Fungsi Biologis

Dari hasil wawancara dengan penderita didapatkan informasi bahwa penderita

memiliki riwayat batuk sejak bulan Oktober dan setelah diperiksa Sputum ternyata

hasil BTA+ pada 3kali pemeriksaan. Semenjak ditegakkannya diagnosis TB Paru,

8

penderita berobat rutin ke dokter. Pasien juga terdapat riwayat gastritis dan jarang

berobat ke dokter karena pasien sudah memahami penyakit gastritisnya.

B. Fungsi Psikologis

Penderita tinggal di rumah bersama suami, anak pertama dan anak terakhir.

Hubungan dengan anggota keluarga lainnya dalam keadaan baik. Penderita termasuk

orang yang mudah bergaul di lingkungan sekitar rumahnya. Semenjak terkena TB

Paru, penderita masih bergaul dengan tetangga diluar rumah.

C. Fungsi Ekonomi

Penderita seorang ibu rumah tangga. Penghasilan keluarga ditanggung oleh

suami dan anak pertama dan keduanya yang sudah bekerja. Penghasilan keluarga per

bulan tidak menentu, rata-rata Rp. 800.000,- sampai dengan 1.500.000,-/bln. Menurut

penderita, penghasilan tersebut cukup untuk memenuhi makan serta kebutuhan rumah

tangga lainnya.

D. Fungsi Pendidikan

Pendidikan penderita ialah tamat SD. Tapi, pasien memilikki ketrampilan

menjahit.

E. Fungsi Religius

Penderita beragama Islam dan rutin menjalankan sholat 5 waktu.

F. Fungsi Sosial Budaya

Penderita tinggal di tempat pemukiman penduduk yang cukup padat.

Hubungan penderita dengan tetangga dalam keadaan baik, penderita cukup sering

menghadiri acara-acara yang diadakan di sekitar rumahnya, misalnya pengajian atau

arisan RT dll.

9

V. POLA KONSUMSI MAKANAN PENDERITA

FORMULIR 24 HOUR RECALL

(Catatan : asupan makanan/minuman KEMARIN mulai bangun pagi hingga tidur malam)

Waktu JamNama makanan atau

minumanBahan makanan

Jumlah

URT gram

Makan Pagi 07.00 Bahan makanan pokok Nasi 2 gls 268

Lauk pauk Tahu 1 ptg 100

Tempe 2 ptg 50

Sayur Daun singkong 1 gls 100

Minuman Susu 1 gls

Buah pisang 1 pcs

Selingan -

Makan

Siang

12.30 Bahan makanan pokok Nasi 2 gls 268

Lauk pauk Ayam 1 ptg 50

Sayur Bayam 1 gls 100

Minuman Air putih 1 gls

Selingan -

Makan

Malam

19.00 Bahan makanan pokok Nasi 1 gls 134

10

Lauk pauk Tahu 1 ptg 100

Tempe 1 ptg 50

Sayur Bayam 1 gls 100

Minuman Air putih

Selingan -

Penjelasan :

Frekuensi makan rata – rata setiap harinya 3x/hari dengan variasi makanan sebagai

berikut : nasi, lauk (tempe,tahu, telur, ayam goreng), sayur (sayur sop, wortel dan

kol), snack (-). Menu nasi, tahu, tempe, telur dan sayur mayur merupakan menu yang

lebih sering ada di rumah penderita.

VI. IDENTIFIKASI FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KESEHATAN

A. Faktor Perilaku

Penderita memiliki kebiasaan makan yang teratur sehingga sakit maag nya tidak sering

kambuh dan sekarang sering mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang. Penderita

juga memiliki kebiasaan memakai alat pelindung diri seperti masker jika sedang

berpergian atau di tempat ramai. Aktifitas fisik yang penderita sering lakukan adalah

jalan pagi 30 menit. Penderita memanfaatkan waktu luangnya untuk beristirahat.

B. Faktor Non Perilaku

Sarana pelayanan kesehatan yang terdekat dengan rumah adalah Puskesmas. Hal ini

cukup berpengaruh terhadap kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan jika ada

anggota keluarga yang sakit, jarak rumah ke puskesmas 5 km. Tapi, pasien sekarang

mengeluh walaupun ada angkutan umum, pasien merasa kelelahan harus bolak-balik

RS dan puskesmas karena harus mengikuti alur BPJS.

11

VII. DIAGNOSIS FUNGSI KELUARGA

A. Fungsi Biologis

Penderita mengalami penyakit TB paru pada tahun 2014 dan pasien dinyatakan

harus menjalani pengobatan selama 6 bulan

Terdapat anggota tetangga yang mengeluhkan penyakit yang serupa tapi sudah

menjalani pengobatan.

Riwayat penyakit menular dan penyakit kronis pada anggota keluarga lain

dalam tiga bulan terakhir disangkal

B. Fungsi Psikologis

- Hubungan penderita dengan keluarga baik.

- Penderita termasuk orang yang mudah bergaul.

C. Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan

Penghasilan keluarga per bulan tidak menentu, uang tersebut hanya cukup untuk

makan keluarganya dan kebutuhan rumah tangga lainnya.

D. Fungsi Sosial

Dapat bersosialisasi dengan masyarakat sekitar

E. Faktor Perilaku

- Patuh meminum obat

- Makan teratur namun dan mengkonsumsi makanan gizi seimbang

- Tidak sering membeli obat warung jika sakit

- Ada aktivitas fisik rutin

F. Faktor Non Perilaku

Kelelahan karena harus menempuh perjalanan yang bolak-balik RS –

puskesmas

12

VIII. IDENTIFIKASI LINGKUNGAN RUMAH

A. Gambaran Lingkungan Rumah

Rumah pasien terletak di pemukiman penduduk yang cukup padat dengan ukuran

ukuran 5x10 m2, bentuk bangunan 1 lantai. Secara umum gambaran rumah terdiri

dari 2 kamar tidur, satu dapur yang bergabung dengan ruang makan dan 1 ruang

keluaga yang bergabung dengan ruang tamu, satu kamar mandi + WC. Lantai

terbuat dari ubin, dinding terbuat batu bata, atap rumah dari genteng, plafon

triplek. Terdapat ventilasi pada setiap kamar. Jendela ada 2 buah yang terdapat

pada ruang tamu 1 buah, 2 buah pada masing - masing kamar tidur. Penerangan

didalam ruangan kurang. Udara didalam ruangan kamar tidur 2 terasa sedikit

lembab, kebersihan dalam dan luar rumah kurang terjaga, tata letak barang-barang

kurang rapi, listrik 450 watt, sumber air dari sumur pompa listrik. Jamban leher

angsa. Jarak antara sumber air dan sepitank ± 3 meter. Sampah rumah dibuang ke

tong sampah depan rumah.

B. DENAH RUMAH

10

meter

5 meter

Keterangan ruangan :

1. Ruang tamu

2. Kamar tidur utama

3. Kamar tidur anak

4. Dapur

5. Kamar mandi

13

1 2

Analisis Keadaan Rumah

1. Letak rumah : di daerah pemukiman padat

2. Bentuk bangunan rumah : tidak bertingkat

Kepemilikan rumah : kontrakan

3. Luas rumah : 50 m2

Jumlah orang dalam satu rumah : 4 orang

Luas halaman rumah : 5 m2

4. Lantai rumah dari : ubin

5. Dinding rumah dari : ½ papan/ ½ tembok

6. Atap rumah : genteng

7. Pembahagian ruangan rumah

- Ruang tamu : ada

- Ruang tidur : ada

8. Jendela rumah : ada

Perbandingan luas lantai dan jendela di:

- Ruang tamu : < 25%

- Ruang tidur : <25%

Penerangan didalam rumah (dinilai setelah membandingkan luas jendela

dengan lantai dan kesan subjekif saat membaca tulisan di dalam rumah) :

Kurang

9. Listrik di rumah : ada 450 watt

Lubang ventilasi :

- Ruang tamu : ada

- Ruang makan : ada

- Ruang tidur : ada

- Kamar mandi : ada

Kelembapan dalam rumah : tidak terasa lembap

Kesan ventilasi di dalam rumah : cukup

10. Kebersihan dalam rumah : cukup

11. Sumber air minum dari : sumur pompa listrik

12. Kamar mandi : ada

13. Limbah rumah tangga dialirkan ke : got

14. Tempat sampah diluar rumah : ada : tertutup

14

15. Jalan di depan rumah lebarnya : 2 meter, terbuat dari semen

16. Kesan kebersihan lingkungan pemukiman : baik

IX. DIAGRAM REALITA YANG ADA PADA KELUARGA

Ayah dan Ibu pasien tidak sakit sama

Lingkungan rumah

cukup bersih

Ada yang sakit

TBC

Sebelum sakit tidak terlalu memikirkan gizi

Pencahayaan rumah yang kurang

X. TABEL PERMASALAHAN PADA KELUARGA

No Resiko dan Masalah

Kesehatan

Rencana Pembinaan Indikator

Keberhasilan

Penilaian

1. Menutup mulut jika

batuk dan

memakai alat

pelindung diri

seperti masker

Menjelaskan agar tidak

menulari orang lain dan

menjelaskan bgaimana

cara penularan

Pasien sudah memakai

alat pelindung diri

dan melakukan

kebiasaan menutup

15

Genetik

Status kesehatan Lingkungan

Yan Kes

Perilaku

Pelayanan kesehatan yang terjangkau(5km)

juga tidak

membuang dahak

sembarangan

mulut jika batuk

2. Kamar lembab,

ventilasi dan

pencahayaan

kurang

Memberikan edukasi

tentang pentingnya

ventilasi dan

pencahayaan sehingga

dapat mencegah sumber

penyakit

Kamar tidak lembab

dan pencahayaan

juga ventilasi lebih

banyak sehingga

sinar matahari bisa

masuk

3. Kesadaran

mengkonsumsi

makanan dengan

gizi yang

seimbang

Memberi penjelasan apa

yang dimaksud dengan

gizi seimbang dan

bagaimana

penerapannya

dikehidupan sehari-hari

dan menjelaskan

pentingnya makan

secara teratur untuk

lebih meningkatkan

daya tahan tubuh dan

meningkatkan berat

badan pasien

1.Berat Badan

meningkat (BMI

dalam batas normal)

2. 24 hours recall

4 Kesadaran untuk

kebersihan rumah

dan kebersihan

pribadi

Memberikan penjelasan

mengenai penting

kebersihan rumah dan

kebersihan pribadi dan

bagaimana kaitannya

dengan kesehatan

1.Rumah sering

dibersihkan

sehinggga tidak ada

sampah yang

berserakan

2.Mencuci tangan

dengan cara yang

baik

16

3.Mandi secara rutin

XI. PEMBINAAN DAN HASIL KEGIATAN

Tanggal

Kunjunga

n

Kegiatan yang

dilakukan

Keluarga

yang

terlibat

Hasil Kegiatan Indikator

evaluasi kegiatan

13

Februari

2015

Bina rapor awal.

Identifikasi

anggota

keluarga dan

kondisi

kesehatannya

.

Melakukan

anamnesis

dan

pemeriksaan

fisik pada

penderita

Penderita

dan

ibu

pend

erita

Terbinanya suatu

rapor awal serta

hubungan baik

dengan

penderita

maupun

keluarga.

Penderita tahu

penyakit yang

dialaminya

Penderita

memahami

masalah yang

dihadapi.

15

Februari

2015

Memberi

penjelasan

tentang penyakit

yang dialami dan

faktor resiko apa

saja yang dapat

menyebabkan

timbulnya

masalah tersebut,

bagaimana

Penderita

dan

Keluarga

Penderita dan

keluarga mengerti

tentang bagaimana

mencegah penularan

dan mengobati jika

timbul keluhan

seperti tersebut

Penderita

memahami apa

yang harus

dilakukan jika

timbul keluhan

yang sama dan

bisa mencegah

penularan kepada

yang lain, juga

memahami

17

mencegah dan

mengobatinya,

juga tentang

kepatuhan

minum obat

maksud

kepatuhan

minum obat

17

Februari

2015

Mengevaluasi

penyakit yang

dialami dan

melakukan

pemeriksaan fisik

rutin

Memberi

penjelasan

tentang penting

makan dengan

gizi seimbang

dan makan

teratur, juga

melakukan

aktifitas minimal

3x seminggu

Penderita

dan

Keluarga

Penderita

mengetahui

kebutuhan kalori

yang diperlukan dan

berapa kali harus

makan dan menu

apa saja yang

seharusnya dimakan

juga kapan saja

waktu nya untuk

makan, juga

aktivitas fisik yang

baik dilakukan

minimal

Penderita mulai

makan secara

teratur dan

beraneka

ragam,juga mulai

dilakukan

aktivitas fisik

minimal 3x

seminggu selama

30 menit.

19

Februari

2015

Mengevaluasi

keluhan dan

keadaan

umum

penderita

serta

melakukan

pemeriksaan

fisik.

Memberi

penjelasan

Penderita

dan

Keluarga

Penderita

memahami peran

ventilasi untuk

pertukaran udara

juga mau tempat

masuknya sinar

matahari dan

memahami

kebersihan rumah

dapat mencegah

berbagai penyakit

Penderita dan

keluarga setiap

siang membuka

jendela

18

tentang

pentingnya

ventilasi,

kelembaban dan

pencahayaan

terhadap

kesehatan

yang diakibatkan

jika kebersihan

tidak dirawat

21

Februari

2015

Mengevaluasi

keluhan dan

keadaan

umum

penderita

serta

melakukan

pemeriksaan

fisik.

Memberi

penjelasan

tentang

kebersihan

rumah dan

kebersihan

pribadi seperti

kebiasaan

mencuci tangan

kepada penderita

dan keluarganya

Penderita

dan

Keluarga

Penderita dan

keluarga memahami

kebersihan rumah

dan penderita

memahami

pentingnya cuci

tangan, dan

bagaimana mencuci

tangan yang baik

Penderita dan

keluarga mulai

memperhatikan

kebersihan

rumah

seperti lebih

sering disapu dan

pengaturan tata

letak barang

sudah lebih

rapih, penderita

juga mulai

membiasakan

diri untuk

mencuci tangan

sebelum makan

dan setelah

makan serta

sebelum dan

setelah

melakukan

kegiatan

24

Februari

2015

Mengevaluasi

keluhan dan

keadaan

Penderita

dan

Mengetahui kondisi

kesehatan penderita

Penderita dan

keluarga telah

mengerti apa

19

umum

penderita

serta

melakukan

pemeriksaan

fisik.

Mengevaluasi

penjelasan

yang telah

diberikan

telah

dilaksanakan

dengan benar

Keluarga saat ini,

Mengetahui

kepatuhan terhadap

minum obat yang

telah diberitahukan,

Mengetahui apakah

jendela sudah

dibuka, mengetahui

bagaimana cara

mencegah penularan

seperti batuk harus

ditutup dan

memakai masker,

Mengetahui apakah

kebiasaan mencuci

tangan sudah

dilakukan dengan

benar

tentang

penjelasan yang

telah diberikan

dan telah

melaksanakannya

dengan baik

XII. KESIMPULAN PEMBINAAN KELUARGA

1. Tingkat pemahaman : Pembinaan terhadap penderita yang dilakukan cukup

baik.

2. Faktor pendukung :

Penderita dapat memahami penjelasan yang diberikan.

Sikap penderita yang kooperatif dan dapat menerapkan penjelasan yang diberikan.

3. Faktor penyulit : Tidak ada.

4. Indikator keberhasilan :

20

Penderita dapat memahami penyakit yang dideritanya dan hal - hal yang

bersangkutan seperti penyebab, faktor risiko, pencegahan, penatalaksanaan, dan

komplikasi yang dapat terjadi.

Penderita dapat menerapkan anjuran - anjuran yang diberikan seperti pola makan

gizi seimbang, penting membuka jendela, kebersihan rumah, penerangan yang baik,

kebiasaan memakai alat pelindung diri seperti masker dan menutup mulut jika batuk

juga mencuci tangan, rutin mengontrol keadaan kesehatannya ke puskesmas, dan

dapat berperilaku hidup bersih dan sehat sehingga dapat mengurai tingkat

kekambuhan dan penularan dari penyakit TB paru (secara khusus) serta hidup

bersih dan sehat (secara umum).

21

LAMPIRAN

1. Pasien 2. Halaman Rumah

3. Ruang Tamu 4. Ruang Tidur

22

5. Dapur 6. Kamar mandi dan WC

23