fakultas keguruan dan ilmu pendidikan …digilib.unila.ac.id/21930/3/skripsi tanpa bab...

57
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THE POWER OF TWO TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VIII SMP SEJAHTERA BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2015/2016 (SKRIPSI) Oleh Sri Umiyati FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016

Upload: lydien

Post on 22-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/21930/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKeberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THE POWER OF TWO

TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA

MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VIII

SMP SEJAHTERA BANDAR LAMPUNG

TAHUN AJARAN

2015/2016

(SKRIPSI)

Oleh

Sri Umiyati

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2016

Page 2: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/21930/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKeberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta

ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THE POWER OF TWO

TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA

MATA PELAJARAN IPS TERPADUKELAS VIII

SMP SEJAHTERABANDAR LAMPUNG

TAHUN AJARAN 2014/2015

Oleh

Sri Umiyati

Keberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta guru

dalam menentukan suatu model pembelajaran yang efekti, dari hasil penelitian

pendahuluan peneliti melihat hasil belajar siswa khususnya kelas VIII B di SMP

Sejahtera Bandar Lampung masih banyak yang belum mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini membuat peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan menggunakan penerapan model pembelajaran yaitu model

pembelajaran The Power of Two.

Rumusan masalah dalam penelitian ini 1) Apakah ada pengaruh yang signifikan

model The Power of Two terhadap hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran

IPS Terpadu kelas VIII B di SMP Sejahtera Bandar Lampung Tahun Ajaran

2015/2016, 2) Seberapa besar taraf signifikan Pengaruh Model The Power of Two

terhadap hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu kelas VIII B

di SMP Sejahtera Bandar Lampung Tahun Ajaran 2015/2016. Tujuan penelitian 1)

Untuk mengetahui ada atau tidak pengaruh yang signifikan Model Pembelajaran

The Power of Two terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas VIII B Pada Mata

Pelajaran IPS di SMP Sejahtera Bandar Lampung Tahun Ajaran 2015/2016, 2)

Untuk mengetahui seberapa besar taraf signifikan Pengaruh Model Pembelajaran

The Power of Two terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas VIII B Pada Mata

Pelajaran IPS di SMP Sejahtera Bandar Lampung Tahun Ajaran 2015/2016.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan

desain penelitian menggunakan desain one group pretest postest design.

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa thitung ≥ ttabel yaitu 7,73 ≥ 1,71 dengan

menggunakan uji t dapat disimpulkan bahwa Ada Pengaruh Signifikan model The

Power of Two terhadap Hasil belajar kognitif siswa kelas VIII B pada Mata

Pelajaran IPS di SMP Sejahtera Bandar Lampung Tahun Ajaran 2015/2016. Besar

Taraf Signifikan model The Power of Two terhadap Hasil belajar kognitif siswa

kelas VIII B pada Mata Pelajaran IPS di SMP Sejahtera Bandar Lampung Tahun

Pelajaran 2015/2016 Sebesar 0,61 yang jika dimasukan kedalam interpretasi

korelasi termasuk kedalam kategori “tinggi”.

Page 3: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/21930/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKeberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THE POWER OF TWO

TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA

MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VIII

SMP SEJAHTERA BANDAR LAMPUNG

TAHUN AJARAN

2015/2016

Oleh

SRI UMIYATI

(S k r i p s i)

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Sejarah

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2016

Page 4: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/21930/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKeberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta
Page 5: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/21930/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKeberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta
Page 6: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/21930/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKeberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta
Page 7: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/21930/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKeberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 8 Agustus 1993 di Bandar

Lampung. Penulis merupakan anak ke-3 dari 3 bersaudara dari

pasangan Bapak Hermansyah (Alm) dan Ibu Ningmas (Almh).

Pendidikan penulis di mulai dari Taman Kanak-kanak

Padjajaran Bandar Lampung di lanjutkan ke Sekolah Dasar

Negeri 1 Sawah Brebes Bandar Lampung dan tamat belajar

pada tahun 2005.

Penulis melanjutkan pendidikan kejenjang sekolah menengah pertama di SMP

Negeri 5 Bandar lampung dan selesai pada tahun 2008, kemudian di lanjutkan

kejenjang sekolah menengah atas di SMA Negeri 12 Bandar Lampung dan tamat

belajar pada tahun 2011.

Pada tahun 2011 penulis di terima di Universitas Lampung, Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, di Program

Studi Pendidikan Sejarah. Pada Semester VI penulis melaksanakan Kuliah Kerja

Nyata (KKN) di Kabupaten Tanggamus, Kecamatan Talang Padang, Pekon

Negeri Agung dan menjalani Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP

Negeri 2 Talang Padang.

Page 8: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/21930/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKeberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta

MOTO

“Berusahalah dengan keras bukan untuk menjadi sukses, tapi

untuk menjadi lebih berharga ”

(Albert Einstein)

Page 9: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/21930/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKeberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta

PERSEMBAHAN

Puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala hidayah dan karunia-

Nya. Shalawat dan Salam semoga selalu tercurah kepada Nabi

Muhammad SAW.

Mengenang dan terimakasih ku kepada Kedua orang tua ku tercinta

ayahnda Hermansyah M.Nur (Alm) dan ibunda Ningmas (Almh) yang

telah melahirkanku, membesarkanku dan berkorban demi kebahagian

putri-putri nya, semoga mereka bahagia di alam sana, amin allahuma

amin.

Terima kasih kepada kedua saudari ku ayunda Erna Majalengka,

Am.Keb, ayunda Ernisa Pratiwi, S.Pd dan kakak ipar ku castiwan

yang telah memberikan doa, semangat, dukungan serta kasih sayang

kepada adiknya.

Terima kasih pula kepada Bapak/Ibu dosen, Bapak/Ibu guru, sahabat,

dan teman-teman yang telah memberikan semangat serta dukungan

Terima kasih kepada Almamater Universitas Lampung yang aku

banggakan.

Page 10: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/21930/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKeberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta

SANWACANA

Alhamdulillahirobil’aalamin,

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan hidayah-

Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Model

Pembelajaran The Power of Two Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa Pada

Mata Pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII SMP Sejahtera Bandar Lampung Tahun

Ajaran 2015/2016” penulis selesaikan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar

Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lampung.

Dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, motivasi, bimbingan,

dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Bapak Dr. Muhammad Fuad, M.Hum, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung;

2. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si, Wakil Dekan I Bidang Akademik Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;

3. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.S, Wakil Dekan II Bidang Keuangan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;

4. Bapak Drs. Supriyadi, M.Pd., Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan

dan Alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Lampung;

Page 11: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/21930/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKeberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta

5. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si, Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;

6. Bapak Drs. Syaiful M, M.Si, Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

7. Bapak Drs. Wakidi, M.Hum, sebagai Pembimbing Akademik dan

Pembimbing I terimakasih bapak atas segala masukan, saran, dan

kepeduliannya selama penulis menjadi mahasiswa di Program Studi

Pendidikan Sejarah Universitas Lampung .

8. Bapak Suparman Arif, S.Pd, M.Pd, sebagai Pembimbing II terimakasih

Bapak atas kesediaannya untuk memberikan bimbingan, saran, rasa

kepedulian dan kritik yang membangun selama proses penyelesaian skripsi

ini.

9. Bapak Drs. Maskun, M.H, sebagai Pembahas Skripsi penulis yang telah

memberikan banyak masukan kepada penulis.

10. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung Drs. H. Maskun, M.H, Drs. H. Ali Imron, M.Hum,

Drs. H. Iskandar Syah, M.H, Drs. Wakidi, M.Hum, Drs. H. Tontowi

Amsia, M.Si, Hendri Susanto, S.S.M. Hum, Drs. Syaiful M., M.Si, Dr.

Risma Sinaga, M.Hum, M. Basri, S.Pd. M.Pd, Yustina Sri Ekwandari,

S.Pd, M.Hum, Suparman Arif, S.Pd. M.Pd, dan Myristica Imanita, S.Pd,

M.Pd.

Page 12: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/21930/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKeberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta

11. Kepala SMP Sejahtera Bandar Lampung Ibu Dwi Linawati, S.Pd yang

telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di SMP

Sejahtera Bandar Lampung.

12. Ibu Erlinda Wati S.S, S.Pd sebagai guru pamong mata pelajaran IPS yang

telah membantu peneliti dalam melakukan penelitian di kelas dan telah

memberikan dukungan dan motivasi.

13. Waka Kesiswaan J.Sinu Lingga, S.Pd dan staf TU SMP Sejahtera Bandar

Lampung yang telah membantu menyelesaikan administrasi selama

peneliti melakukan penelitian dan memberikan dukungannya.

14. Siswa-siswi SMP Sejahtera Bandar Lampung khususnya adik-adik kelas

VIIIB yang telah membantu peneliti dalam melakukan penelitian di kelas.

15. Terimakasih untuk sahabatku Nova Indahyani yang selalu memberikan

semangat, bantuan, dan dukungannya selama ini.

16. Terimakasih untuk teman-temanku Resi Irmayati, Rianti, Iqbal, Mbak

Komang, Anggun, Dea, Hani dan seluruh teman-teman angkatan 2011.

17. Keluarga besar Pendidikan Sejarah, terima kasih atas segala kekeluargaan

dan kebersamaannya selama ini.

Semoga amal ibadah dan ketulusan hati kalian semua mendapat imbalan dari

Allah SWT.

Bandar Lampung, April 2016

Penulis,

Sri Umiyati

Page 13: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/21930/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKeberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

ABSTRAK

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang……………………..……………………………………. 1

I.2. Rumusan Masalah………………………………………………………. 6

I.3. Tujuan Penelitian.………………………………………………………. 6

I.4. Kegunaan Penelitian.………………………………………………….... 6

I.5. Ruang Lingkup Penelitian.……………………………………………... 7

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN PARADIGMA

II.1. Tinjauan Pustaka……………………………………………………… 9

II.1.1. Konsep Pengaruh........................................................................... 9

II.1.2. Konsep Model Pembelajaran ....................................................... 9

II.1.3. Konsep Model The Power of Two……………………….…….. 10

II.1.4. Konsep Pembelajaran IPS………………….…………………… 14

II.1.5. Konsep Hasil Belajar..................................................................... 14

II.2. Penelitian Yang Relevan……………………………………………... 16

II.3. Kerangka Pikir………………………………………………………... 17

II.4. Paradigma…………………………………………………………….. 18

II.5. Hipotesis................................................................................................ 19

III. METODE PENELITIAN

III.1. Metode Penelitian..........……………………...……………………… 21

III.2. Desain Penelitian.................................................................................. 21

III.3. Populasi dan Sample…………………………...……………………. 22

III.3.1. Populasi……………………………………………………….. 22

III.3.2. Sampel………………………………………………………… 23

III.4. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional………...…………….. 23

III.4.1. Variabel Penelitian…………………………………………… 23

III.4.2. Definisi Operasional Variabel………………………………… 24

III.5. Teknik Pengumpulan Data…………...………………….. ………… 25

III.6. Langkah-langkah Penelitian……...…………………………………. 26

III.7. Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran………………...……... 26

III.8. Instrumen Penelitian………………………………………………… 27

III.9. Pengujian Validitas dan Reliabilitas……………..,………………… 28

III.9.1. Uji Validitas………………………………………………….. 28

III.9.2. Uji Reliabilitas………………………………………………… 30

III.10. Teknik Analisis Data……………………….……………………... 33

Page 14: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/21930/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKeberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV.1. Hasil Penelitian………………………………………………………. 39

IV.1.1. Sejarah SMP Sejahtera Bandar Lampung……..……………… 39

IV.1.2. Visi dan Misi SMP Sejahtera Bandar Lampung……..………... 40

IV.2. Pelaksanaan Pembelajaran…………………………………………… 41

IV.3. Hasil Uji Instrumen………………………………………………….. 47

IV.4. Hasil Penelitian………………………………………………………. 49

IV.4.1. Data Hasil Penelitian Pretest………..………………………… 49

IV.4.2. Data Hasil Penelitian Posttest……………...………………….. 54

IV.4.3. Uji Hipotesis………...…………………………………………. 59

IV.5. Pembahasan………………………………………………………….. 68

V. KESIMPULAN DAN SARAN

V.1. Kesimpulan….………………………………………………………… 72

V.2. Saran……….………………………………………………………….. 73

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 15: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/21930/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKeberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Desain Pembelajaran Model The Power of Two…………………………... 13

2. Daftar Indikator Operasional Ranah Kognitif……………………………… 16

3. Data Populasi Siswa Kelas VIII B SMP Sejahtera………………………… 22

4. Jumlah Anggota Sampel…………………………………………………… 23

5. Kisi-Kisi Soal………………………………………………………………. 28

6. Koefisien Validitas Tes…………………………………………………….. 30

7. Kriteria Reliabilitas………………………………………………………… 31

8. Interpretasi Nilai Tingkat Kesukaran………………………………………. 32

9. Interpretasi Nilai Daya Pembeda………………………………………….. 33

10. Interpretasi Koefisien Korelasi…………………………………………….. 37

11. Keadaan Tenaga Pendidik SMP Sejahtera…………………………………. 41

12. Hasil Pretest Siswa Kelas VIII B SMP Sejahtera………………………….. 50

13. Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Pretest…………………………………... 52

14. Distribusi Normal Hasil Belajar Kognitif Pretest………………………….. 53

15. Hasil Posttest Siswa Kelas VIII B SMP Sejahtrera………………………... 55

16. Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Posttest…………………………………. 57

17. Distribusi Normal Hasil Belajar Kognitif Posttest………………………… 58

18. Data Nilai Pretest dan Posttest Siswa……………………………………… 61

19. Pengaruh Setiap Aspek Kognitif…………………………………………... 65

20. Rekapitulasi Pencapaian Hasil Belajar Setiap Aspek Kognitif……………. 67

Page 16: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/21930/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKeberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta

1

I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana yang dijalankan secara

teratur dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir seseorang atau

peserta didik yang berfungsi untuk mengembangkan kualitas sumber daya

manusia agar memperoleh kualitas kehidupan menjadi lebih baik.

Pendidikan juga diartikan sebagai suatu hasil peradaban bangsa yang

dikembangkan atas dasar pandangan hidup bangsa itu sendiri (nilai dan norma

masyarakat) yang berfungsi sebagai filsafat pendidikannya atau sebagai cita-cita

dan pernyataan tujuan pendidikannya (Fuad Ihsan, 2010:5)

Salah satu cara manusia untuk mendapatkan pendidikan adalah di sekolah.

Sekolah merupakan tempat atau wadah manusia untuk belajar-mengajar,

belajar tugas dari siswa sedangkan mengajar tugas dari guru adanya ciri-ciri

khusus dalam interaksi belajar-mengajar sebagai berikut: memiliki tujuan, ada

suatu prosedur (jalannya interaksi) yang direncanakan, ditandai suatu

penggarapan materi secara khusus, adanya aktivitas, guru berperan sebagai

pembimbing, membutuhkan disiplin dan ada batasan waktu untuk pencapaian

tujuan serta adanya kegiatan penilaian (dalam interaksi dan motivasi Edi

Suardi, 1980:15)

Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara siswa dan guru yang

menggunakan segala sumber daya sesuai dengan perencanaan yang telah di

persiapkan sebelumnya untuk mencapai tujuan pendidikan. Pelaksanaan

pendidikan harus mengingat pada prinsip pembelajaran yang setiap aktivitas dan

kegiatannya selalu terpusat pada siswa (Daryanto, 2009;14).

Page 17: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/21930/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKeberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta

2

Peningkatan pendidikan sangat penting terutama dari segi kualitas. Saat ini

pembelajaran harus diarahkan pada kegiatan yang mampu membentuk individu

yang mandiri, cerdas, kreatif. Pembelajaran harus ditekankan pada keinginan

belajar para siswa untuk mengembangkan kemampuan berfikir dengan cara

mencari, menemukan, dan memecahkan masalah sehingga meningkatkan hasil

belajar siswa yang lebih baik dan siswa lebih dominan dalam pembelajaran dan

peran guru bergeser pada merancang dan mendesain pembelajaran. Guru tidak

lagi menjadi tokoh utama dalam pembelajaran, tetapi cenderung memiliki peran

sebagai pengontrol proses belajar.

Dalam pengembangan variasi mengajar tentu saja tidak sembarangan, tetapi ada

tujuan yang hendak dicapai, yaitu meningkatkan dan memelihara perhatian siswa

terhadap relevansi proses belajar mengajar, memberikan motivasi kepada siswa,

membentuk sikap positif terhadap guru, sekolah dan sesama teman, dan

mendorong siswa untuk belajar. Dalam pembelajaran, bila seorang guru dalam

proses mengajar tidak menggunakan variasi maka akan membosankan siswa,

perhatian siswa berkurang, mengantuk, dan akibatnya siswa tidak merasa

termotivasi dalam proses belajar mengajar.

Proses pembelajaran dikatakan berhasil jika hasil belajar siswa dapat mencapai

kriteria penilaian di sekolah.Dalam setiap sistem kegiatan pendidikan nasional

biasanya tujuan yang ingin dicapai itu meliputi tiga aspek penilaian yaitu kognitif,

afektif, psikomotor yang merupakan klasifikasi hasil belajar yang dikemukakan

oleh Benyamin Blom (Sudjana 2004:34).

Page 18: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/21930/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKeberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta

3

Keberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta

guru dalam menentukan suatu model pembelajaran yang efektif sebab model

pembelajaran memiliki peran yang cukup besar dalam proses belajar mengajar.

Model pembelajaran harus dimiliki oleh setiap guru sebagai strategi dalam

mengajar sehingga dapat tercapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Suryo Subroto menyatakan bahwa, model pembelajaran yang digunakan oleh guru

dapat menentukan keberhasilan belajar siswa karena model adalah cara yang

dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran(Suryo

Subroto, 1997:149).

Penggunaan model pembelajaran tidak hanya untuk membuat siswa berperan aktif

tapi untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar merupakan tingkat

perkembangan mental yang lebih baik bila di bandingkan pada saat sebelum

belajar.

Saat ini masih ada sekolah-sekolah yang kurang menerapkan model pembelajaran

yang bisa membuat para siswa merasa senang dalam menerima materi pelajaran,

terutama pada pelajaran IPS Terpadu hal ini akan semakin mempersulit siswa

dalam menerima materi jika hal ini berlangsung secara terus-menerus maka tidak

hanya akan berpengaruh pada kurangnya hasil belajar siswa tetapi juga kegiatan

belajar yang terjadi di kelas akan menjadi pasif atau kurang berjalan baik. Maka

dibutuhkan beberapa cara untuk memecahkan permasalahan ini guru perlu

menerapkan suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa secara optimal.

Model pembelajaran dapat dikatakan baik apabila model pembelajaran yang dapat

berpengaruh terhadap perkembangan siswa yaitu hasil belajar siswa,aktivitas

belajar siswa, motivasi belajar siswa, dan minat belajar siswa. Maka tugas guru

Page 19: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/21930/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKeberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta

4

adalah memilih model pembelajaran yang tepat untuk menciptakan motivasi

belajar siswa agar dapat berpengaruh tehadap hasil belajar setiap siswa.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dalam setiap pembelajaran

dibutuhkan model untuk membantu meningkatkan semangat siswa dalam

menerima penyampaian materi hal tersebut diperlukan agar hasil belajar yang

siswa dapat mencapai KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah masing-masing.

Dalam proses pembelajaran di harapkan siswa dapat berperan aktif di kelas, dapat

mengungkapkan pendapatnya sesuai dengan ide-ide yang siswa miliki.

Kegiatan belajar itu sendiri harus dirancang sedemikian rupa, sehingga seluruh

siswa menjadi aktif dalam belajarnya, yang dapat merangsang daya cipta, rasa

maupun karsa. Cara belajar yang aktif diasumsikan menjadi pangkal kesuksesan

hasil belajar siswa (Muhadjir,2003:137).

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran IPS di SMP Sejahtera

Bandar Lampung proses belajar di sekolah menggunakan model pembelajaran

seperti diskusi kelompok tetapi tidak semua siswa berperan aktif dalam diskusi

tersebut sehingga banyak siswa yang masih pasif pada saat proses pembelajaran

itu berlangsung,karena banyaknya siswa yang masih pasif dalam pembelajaran di

kelas mempengaruhi kurangnya pengetahuan siswa itu sendiri yaitu banyak siswa

yang hasil belajar nya tidak mencapai KKM.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka guru harus memahami konsep dan

materi yang akan diajarkan pada siswa agar keinginan belajar siswa tinggi

sehingga hasil belajar siswa mencapai KKM yang diharapkan. Salah satu cara

Page 20: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/21930/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKeberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta

5

dalam mengatasi masalah ini adalah menggunakan model pembelajaran yang

sesuai dengan konsep-konsep materi yang di ajarkan.

Salah satu model pembelajaran yang tepat untuk siswa kelas VIII SMP Sejahtera

Bandar Lampung adalah model The Power of Two karena model tersebut

merupakan salah satu cara terbaik untuk meningkatkan belajar lebih aktif dengan

pemberian tugas belajar yang dilakukan dalam kelompok-kelompok kecil siswa.

Dukungan sesama siswa dan keragaman pendapat, pengetahuan, serta ketrampilan

mereka akan membantu menjadikan belajar sebagai bagian berharga dari iklim di

kelas. Model pembelajaran The Power of Two ini juga dirancang untuk

memaksimalkan belajar kolaboratif (bersama) dan meminimalkan kesenjangan

antara siswa yang satu dengan siswa yang lain. Pemilihan model pembelajaran

tersebut dapat membantu siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran dan siswa

dapat mengungkapkan ide-ide sesuai dengan pemikirannya sendiri sehingga siswa

dapat memahami konsep dan materi yang diajarkan di kelas, dan penerapan model

The Power of Two diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa.

Mencermati uraian di atas, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui

“Pengaruh Model Pembelajaran The Power of Two Terhadap Hasil Belajar

Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII SMP Sejahtera

Bandar Lampung”

Page 21: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/21930/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKeberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta

6

I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Apakah ada pengaruh yang signifikan model The Power of Two terhadap

hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu kelas VIII B

di SMP Sejahtera Bandar Lampung Tahun Ajaran 2015/2016?

2. Seberapa besar taraf signifikan Pengaruh Model The Power of Two

terhadap hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu

kelas VIII B di SMP Sejahtera Bandar Lampung Tahun Ajaran

2015/2016?

I.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin di capai pada penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui ada atau tidak pengaruh yang signifikan Model

Pembelajaran The Power of Two terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa

Kelas VIII B Pada Mata Pelajaran IPS di SMP Sejahtera Bandar Lampung

Tahun Ajaran 2015/2016.

2. Untuk mengetahui seberapa besar taraf signifikan Pengaruh Model

Pembelajaran The Power of Two terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa

Kelas VIII B Pada Mata Pelajaran IPS di SMP Sejahtera Bandar Lampung

Tahun Ajaran 2015/2016.

I.4 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi guru : Dapat di pergunakan kepada peserta didik di dalam kelas untuk

meningkatkan hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran IPS.

Page 22: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/21930/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKeberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta

7

2. Bagi siswa : Dengan menggunakan strategi ini peserta didik dapat

meningkatkan percaya diri, menghargai pendapat teman, melatih

berbicara yang baik dan benar.

3. Bagi sekolah : Memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi sekolah dalam

rangka mengembangkan proses belajar mengajar didalam kelas.

4. Bagi penulis: Peneliti mengetahui peningkatan hasil belajar kognitif siswa

menggunakan model pembelajaran The Power of Two pada

mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Sejahtera Bandar Lampung.

I.5 Ruang Lingkup Penelitian

1. Ruang Lingkup Ilmu

Ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini adalah Ilmu Pendidikan

khususnya IPS

2. Ruang Lingkup Subjek

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Sejahtera Bandar

Lampung

3. Ruang Lingkup Objek

Objek penelitian ini adalah model pembelajaran The Power of Two untuk

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu kelas

VIII di SMP Sejahtera Bandar Lampung.

4. Ruang Lingkup Wilayah

Penelitian ini dilakukan di SMP Sejahtera Bandar Lampung.

5. Ruang Lingkup Waktu

Penelitian ini dilakukan pada Tahun Ajaran 2015

Page 23: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/21930/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKeberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta

8

REFERENSI

Fuad Ihsan. 2010. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Halaman 5

Edi, Suardi. 1980. Dalam Interaksi dan Motivasi.Jakarta.Gramedia Cipta. hlm.15.

Daryanto. 2009. Panduan Pembelajaran Kreatif dan Inovatif. Jakarta : Publisher.

Halaman 14

Nana Sudjana.2004.Penilaian Proses belajar mengajar. Bandung:Rosda.

Halaman 34

B.Suryosubroto. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka

Cipta. hlm.149.

Muhadjir, Noeng, 2003. Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta : Rake

Sarasin) edisi ke IV. Halaman 137

Page 24: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/21930/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKeberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta

9

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN PARADIGMA

II.1 Tinjauan Pustaka

II.1.1 Konsep Pengaruh

Pengaruh merupakan kekuatan yang muncul dari suatu benda atau orang dan juga

gejala dalam yang dapat memberikan perubahan terhadap apa-apa yang ada

disekelilingnya (Winaro Surakhmad, 1982:7).

Pengaruh adalah (a) Daya yang menyebabkan sesuatu terjadi, (b) Sesuatu yang

dapat membentuk dan mengubah sesuatu yang lain, (c) Tunduk atau mengikuti

karena kuasa atau kekuatan orang lain (Badudu-Zain, 1996:1031).

Dari definisi di atas dapat dinyatakan bahwa pengaruh adalah suatu daya yang ada

atau timbul akibat dari sesuatu yang mengubah atau membentuk sesuatu yang

lain.Maka dalam penelitian ini penulis membatasi pada daya yang timbul dari

pengaruh model pembelajaran The Power of Twoyaitu hasil belajar kognitif siswa

pada mata pelajaran IPS Terpadu kelas VIII.

II.1.2 Konsep Model Pembelajaran

Soekamto, dkk mengemukakan maksud dari model pembelajaran adalah

Kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam

mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu,

dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para

pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar (Trianto, 2000:10)

Page 25: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/21930/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKeberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta

10

Istilah model dapat diartikan sebagai tampilan grafis, prosedur kerja yang teratur

atau sistematis serta mengandung pemikiran bersifat uraian atau penjelasan

berikut saran (Dewi Salma Prawiradilaga 2007:33).

II.1.3 Konsep Model The Power of Two

Model The Power Of Two menurut istilah Power (kekuatan) dan Two (dua), dua

kekuatan. Model belajar kekuatan berdua adalah kegiatan dilakukan untuk

meningkatkan hasil belajar dan mendorong munculnya keuntungan dari sinergi

itu, sebab dua orang tentu lebih baik dari pada satu (Muqowin, 2007).

Menurut Mafatih model belajar kekuatan berdua (the power of two) termasuk

bagian dari belajar kooperatif adalah belajar dalam kelompok kecil dengan

menumbuhkan kerja sama secara maksimal melalui kegiatan pembelajaran oleh

teman sendiri dengan anggota dua orang di dalamnya untuk mencapai

kompentensi dasar (Ramadhan, 2009:1)

Model pembelajaran The Power of Two ini merupakan salah satu cara terbaik

untuk meningkatkan belajar lebih aktif dengan pemberian tugas belajar

yang dilakukan dalam kelompok-kelompok kecil siswa. Dukungan sesama siswa

dan keragaman pendapat, pengetahuan, serta ketrampilan mereka akan

membantu menjadikan belajar sebagai bagian berharga dari iklim di kelas.

Model pembelajaran The Power of Two ini dirancang untuk memaksimalkan

belajar kolaboratif (bersama) dan meminimalkan kesenjangan antara siswa yang

satu dengan siswa yang lain. Belajar kolaboratif (bersama) menjadi populer di

lingkungan pendidikan sekarang. Dengan menempatkan peserta didik

dalam kelompok dan memberinya tugas dimana mereka saling tergantung satu

Page 26: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/21930/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKeberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta

11

dengan yang lain untuk menyelesaikan pekerjaan adalah cara yang mengagumkan

dengan memberi kemampuan pada keperluan siswa dalam masyarakat.

Mereka condong lebik menarik dalam belajar karena mereka melakukannya

dengan teman-teman sekelas mereka.

Aktivitas belajar kolaboratif juga membantu mengarahkan belajar aktif. Meskipun

belajar independen dan kelas penuh instruksi juga mendorong belajar aktif,

kemampuan untuk mengajar melalui aktivitas kerja kolaboratif dalam kelompok

kecil akan memungkinkan anda untuk mempromosikan belajar dengan belajar

aktif.

Langkah-langkah Model Pembelajaran The Power of Two :

1. Guru memberi peserta didik satu atau lebih pertanyaan yang membutuhkan

refleksi dan pikiran.

2. Guru meminta peserta didik untuk menjawab pertanyaan sendiri-sendiri.

3. Setelah semua melengkapi jawabannya, guru membentuk siswa ke dalam

pasangan dan meminta mereka untuk berbagi (sharing) jawabannya dengan

jawaban yang dibuat teman yang lain.

4. Guru meminta pasangan tadi untuk membuat jawaban baru untuk masing-

masing pertanyaan dengan memperbaiki respons masing-masing individu.

5. Ketika semua pasangan selesai menulis jawaban baru, guru membandingkan

jawaban dari masing-masing pasangan ke pasangan yang lain.

(Agus Suprijono, 2013: 100-101)

Page 27: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/21930/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKeberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta

12

Manfaat Model Pembelajaran The Power of Two:

1. Membiasakan belajar aktif secara individu dan kelompok (belajar bersama

hasilnya lebih berkesan).

2. Untuk meningkatkan belajar kolaboratif.

3. Agar peserta didik memiliki ketrampilan memecahkan masalah terkait dengan

materi pokok.

4. Meminimalkan kegagalan.

5. Meminimalkan kesenjangan antara siswa yang satu dengan siswa yang lain

(Trianto, 2000: 25)

Kelebihan Model PembelajaranThe Power of Two :

1. Siswa tidak terlalu menggantungkan guru, akan tetapi dapat menambah

kepercayaan kemampuan berfikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai

sumber dan belajar dari siswa lain.

2. Mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-

kata secara verbal dan dengan membandingkan ide-ide atau gagasan-gagasan

orang lain.

3. Membantu anak agar dapat bekerja sama dengan orang lain, dan menyadari

segala keterbatasannya serta menerima segala kekurangannya.

4. Membantu siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam melaksanakan

tugasnya. Meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berfikir.

5. Meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial

(Melvin, 2006:53)

Page 28: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/21930/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKeberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta

13

Kelemahan Model PembelajaranThe Power of Two :

1. Kadang-kadang bisa terjadi adanya pandangan dari berbagai sudut bagi

masalah yang dipecahkan, bahkan mungkin pembicaraan menjadi

menyimpang, sehingga memerlukan waktu yang panjang.

2. Dengan adanya pembagian kelompok secara berpasang-pasangan dan sering

antar pasangan membuat pembelajaran kurang kondusif.

3. Dengan adanya kelompok, siswa yang kurang bertanggungjawab dalam tugas,

membuat mereka lebih mengandalkan pasangannya.

(Melvin, 2006:54)

Desain Pembelajaran The Power of Two

Desain yang digunakan pada Model The Power of Two pada penelitian ini adalah :

Tabel.1 Desain Pembelajaran Model The Power of Two

Desain

Pembelajaran

Dasar Teori

Strategi :

Kolaboratif

(bersama)

Dapat dilihat pada pendapat (Budi Arti, 2011:10) Model the

power of two dirancang untuk memaksimalkan belajar

kolaboratif (bersama) dan meminimalkan kesenjangan antara

siswa yang satu dengan siswa yang lain. Strategi the power

of two merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk

meningkatkan belajar kolaboratif dan mendorong

kepentingan dan keuntungan sinergi.

Metode :

diskusi

Model ini menggunakan metode diskusi karena Menurut Mafatih

model belajar kekuatan berdua (the power of two) termasuk

bagian dari belajar kooperatif adalah belajar dalam

kelompok kecil dengan menumbuhkan kerja sama secara

maksimal melalui kegiatan pembelajaran oleh teman sendiri

dengan anggota dua orang di dalamnya untuk mencapai

kompentensi dasar (Ramadhan, 2009:1)

Teknik :

belajar

berkelompok

Penggunakan teknik belajar berkelompok ini sesuai dengan

pendapat Silberman bahwa Model The Power Of Two berarti

menggabungkan kekuatan dua kepala. Menggabungkan dua

kepala dalam hal ini adalah membentuk kelompok kecil,

yaitu masing-masing siswa berpasangan. Kegiatan ini

Page 29: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/21930/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKeberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta

14

dilakukan agar munculnya suatu sinergi yakni dua kepala

lebih baik dari satu (Silberman, 2006:173).

Pendekatan :

Student

Centered

Pendekatan yang digunakan adalah student centered karena

Model pembelajaran The Power of Two ini merupakan salah

satu cara terbaik untuk meningkatkan belajar lebih aktif

dengan pemberian tugas belajar yang dilakukan dalam

kelompok-kelompok kecil siswa (Sanaky, 2006), . Sehingga

dengan aktifnya siswa membuat siswa yang menjadi pusat

pembelajaran.

Sumber: Olah Data Peneliti Tahun 2015

II.1.4 Konsep Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

Mortela menyatakan bahwa pembelajaran pendidikan IPS lebih menekankan pada

aspek pendidikan dari pada transfer konsep (Etin Solihatin dan Raharjo,

2007:145)

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari

manusia dalam lingkungan sosial dan lingkungan fisiknya, dalam hubungan

dengan kodratnya bahwa manusia hidup dalam kelompok membentuk lingkungan

sosial. Ilmu Pengetahuan Sosial dapat di identifikasikan sebagai ilmu pengetahuan

tentang manusia dalam kelompok yang disebut masyarakat dengan menggunakan

ilmu Politik, Sejarah, Geografi, Sosiologi, Antropologi, dan sebagainya.

II.1.5 Konsep Hasil Belajar Kognitif

Hasil belajar adalah penilaian tentang kemajuan siswa dalam segala hal yang

dipelajari di sekolah yang menyangkut pengetahuan dan keterampilan yang

dinyatakan sesudah penilaian (Suryosubroto, 1997:2).

Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang diharapkan, yang nantinya

dimiliki siswa setelah dilaksanakannya kegiatan belajar mengajar (Oemar

Hamalik, 2005:43)

Page 30: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/21930/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKeberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta

15

Menurut Benjamin S. Bloom hasil belajar yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik

(Asep Jihad dan Abdul Haris, 2008:14).

Berdasarkan pengertian hasil belajar yang telah dikemukakan oleh para ahli, maka

hasil belajar merupakan segala perubahan dan kemampuan yang dimiliki siswa

setelah mengalami sebuah rangkaian kegiatan dalam proses belajar. Seseorang

yang telah melakukan aktivitas belajar dan memperoleh perubahan dalam dirinya

serta memiliki pengalaman baru dalam hidupnya, maka individu tersebut dapat

dikatakan telah melaksanakan apa yang dimaksud dengan belajar dalam hal ini

dispesifikasikan pada hasil belajar kognitif.

Menurut Hosnan (2013:10) dalam bukunya tujuan dalam hasil belajar

kognitifyaitu:

1. Kemampuan kognitif tingkat kemampuan (C1) adalah kemampuan kognitif

untuk mengingat informasi yang telah diberikan.

2. Kemampuan kognitif tingkat pemahaman (C2) adalah kemampuan mental

untuk menjelaskan informasi yang telah diketahuai dengan bahasa atau

ungkapannya sendri.

3. Kemampuan kognitif tingkat penerapan (C3) adalah kemampuan untuk

menggunakan atau menerapkan informasi yang telah diketahui ke dalam

situasi atau konteks baru.

4. Kemampuan kognitif tingkat analisis (C4) adalah kemampuan

menguraikan suatu fakta, konsep,pendapat, asumsi, sehingga dapat

menentukan hubungan masing-masing elemen.

5. Kemampuan kognitif tingkat sintetis (C5) adalah kemampuan

mengkombinasikan elemen-elemen kedalam satuan struktur.

6. Kemampuan kognitif tingkat evaluasi (C6) adalah kemampuan menilai

suatu pendapat, gagasan, produk,metode dengan suatu kriteria tertentu.

Menurut Oemar Hamalik (2005) tujuan hasil belajar sejumlah hasil belajar yang

menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar, yang umumnya

meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap yang baru, yang di harapkan

dapat di capai oleh siswa.

(Asep Jihad & Abdul Haris 2012:15)

Page 31: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/21930/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKeberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta

16

Tabel 2 Daftar indikator Operasional Ranah Kognitif (C1-C6) adalah sebagai berikut:

No Ranah Kognitif Kata Oprasional

1 Pengetahuan (C1) Menyebutkan, menyatakan, Mendefinisikan,

mendeskripsikan, mengidentifikasi, mendaftarkan,

menjodohkan, dan mereproduksi.

2 Pemahaman (C2) Menerangkan, membedakan, menduga, mempertahankan,

memperluas, menyimpulkan,menggeneralisasikan,

memberikan contoh, menuliskan kembali dan

memperkirakan.

3 Aplikasi (C3) Mengoprasikan, menemukan, menunjukan,

menghubungkan, memecahkan, menggunakan, mengubah,

menghitung, mendemonstrasikan, memanipulasi,

memodifikasi, meramalkan, menyiapkan dan menghasilkan.

4 Analisis (C4) Merinci, Mengidentifikasi, mengilustrasikan, menunjukan,

menghubungkan, memilih, memisah, menyusun, membagi,

membedakan dan menyimpulkan

5 Sintetis (C5) Mengkategorikan, Menyusun, menghubungkan,

mengkombinasi, mencipta, menjelaskan, memodifikasi,

mengorganisasikan, membuat rencana,, menyusun

kembali,merekontruksikan, merevisi, menuliskan, dan

menceritakan

6 Evaluasi (C6) Menilai, menyimpulkan, memutuskan, menerangkan,

membandingkan, mengkritik, mendeskripsikan,

membedakan, menafsirkan, menghubungakan dan

membuktikan.

Sumber: Arikunto (2013:150)

II.2 Penelitian Yang Relevan

1. Hasil penelitian lain yang mendukung penelitian ini adalah penelitian yang

dilakukan oleh Anggraini Pramesty (2013) dengan judul penelitian

Page 32: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/21930/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKeberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta

17

yaituPengaruh Model Pembelajaran The Power of Two (Kekuatan Berdua)

untuk meningkatkan motivasi siswa Sekolah Menengah Pertama.

. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa

SMP dengan menggunakan model pembelajaran berbasis The Power of Two.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Elianasari (2011) dengan judul

penelitian yaitu Pengaruh Model Pembelajaran The Power of Two Untuk

Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas IVA SDN

1 Moyoketen Kabupaten Tulung Agung.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis The Power of

Two dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa

yang baik di kelas.

II.3 Kerangka Pikir

Menurut Umu Sekaran dalam bukunya Business Reseach“ kerangka pikir adalah

model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor

yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting” (Umu, 1992:91)

Dalam proses belajar mengajar diperlukan suatu model pembelajaran, aspek-aspek

yang dituju dan hal-hal yang menyangkut tercapainya kesuksesan suatu

pembelajaran. Ada banyak sekali jenis-jenis model pembelajaran yang bisa

digunakan diantaranya adalah model pembelajaran The Power of Two.

Model pembelajaran The Power of Two merupakan model pembelajaran dimana

siswa diajarkan untuk meningkatkan belajar lebih aktif dengan pemberian tugas

belajar yang dilakukan dalam kelompok-kelompok kecil siswa. Dalam model

pembelajaran The Power of Two ini diharapkan terjadi diskusi yang menarik

Page 33: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/21930/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKeberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta

18

dalam proses belajar sehingga kelas menjadi lebih hidup. Dalam proses belajar

hasil belajar siswa tidak semuanya sama dalam setiap akhir penilaian, ada yang

tinggi, sedang, rendah dan tercapainya ketuntasan atau yang belum mencapai

ketuntasan belajar tergantung pada kemampuan siswa masing-masing.

Variable bebas dalam penelitian ini adalah model The Power of Two. Variable

terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran

IPS kelas VIII SMP Sejahtera Bandar Lampung. Dalam penelitian diharapkan

adanya pengaruh model The Power of Two pada hasil kognitif siswa menjadi lebih

baik pada mata pelajaran IPS kelas VIII.

II.4 Paradigma

Keterangan :

: Garis Pengaruh

Siswa yang diajarkan Model

The Power of Two

Hasil Belajar

Siswa

Page 34: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/21930/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKeberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta

19

II.5 Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan yang diterima secara sementara sebagai suatu

kebenaran sebagaimana adanya, pada saat fenomena dikenal dan merupakan dasar

kerja serta panduan dalam verifikasi (Muhammad Nasir, 2005:151)

Berdasarkan peenyataan di atas dapat dikatakan hipotesis adalah dugaan

sementara dalam suatu penelitian dan harus dibuktikan kebenarannya dengan

penelitian dan mengumpulkan data-data yang mendukung.

Berdasarkan kerangka pikir di atas, maka hipotesis pada penelitian ini adalah :

H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan model the power of two

terhadap hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran IPS kelas VIII B

di SMP Sejahtera Bandar Lampung

H1 : Ada pengaruh yang signifikan model the power of two terhadap

hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran IPS kelas VIII B di SMP

Sejahtera Bandar Lampung

Sedangkan untuk menguji hipotesis kedua sebagai berikut:

H0 : Taraf signifikan dari pengaruh model the power of two terhadap

hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran IPS kelas VIII B di SMP

Sejahtera Bandar Lampung adalah rendah

H1 : Taraf signifikan dari pengaruh model the power of two terhadap

hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VIII B di SMP Sejahtera

Bandar Lampung adalah tinggi

Page 35: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/21930/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKeberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta

20

REFERENSI

Badudu J.S dan Zain, Sutan Mohammad. (1996). Kamus Umum Bahasa

Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Halaman 1487

Lukman Ali, dkk. (1995). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

halaman 1044

Trianto, S.Pd, M.Pd, 2000, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi

Konstruktifistik. Jakarta. Prestasi pustaka publisher. Halaman 10

Muqowin. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV. Alfabeta.

Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM,(Yogyakarta:

Pustaka belajar, 2013)

Trianto, Op Cit:25

Melvin L. Siberman, Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif, Nusamedia,

Bandung: 2006. Hal 53

Ibid. Halaman 54

Solihatin, Etin.2007.Kooperatif Learning Analisa Model Pembelajaran IPS.

Jakarta:Bumi aksara. Halaman 145

TabraniRusyan dan Yani daryani. 1990. Penuntun Belajar yang Sukses.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: PT. Nine Karya.

B.Suryosubroto. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka

Cipta. hlm. 2

Oemar Hamalik. 2005. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta:PT.Bumi Aksara.

Hlm.43.

Asep Jihad & Abdul Haris. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta:Multi

Press. Hlm.14.

Ibid. Halaman 16

Hosnan M.2013.Pendekatan Saintifik dan Kontektual dalam Pembelajaran Abad

21. Bogor:Ghalia Indonesia. Halaman 10

Asep Jihad, Op cit:15

Suharsimi Arikunto. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi

Aksara Halaman 150

Umu,Sarakan, .1992.Business Reseach.Jakarta:Kencana.hlm. 91.

Page 36: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/21930/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKeberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta

21

III. METODE PENELITIAN

III.1 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara-cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid,

dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan

tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami,

memecahkan, dan mengantisipasi masalah (Sugiyono, 2009:6)

Metode penelitian yang akan di gunakan dalam penelitian ini adalah metode

eksperimen. Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dimana siswa

melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang

di pelajari, yang bertujuan untuk mengetahui apakah sesuatu metode, prosedur,

sistem, proses, alat, bahan, model, serta strategi efektif dan efisien jika di terapkan

di suatu tempat (Syaiful Aswan, 2006:95).

Dalam penelitian ini metode eksperimen digunakan untuk mengetahui

penggunaan model pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar kognitif yang

akan di capai.

III.2 Desain Penelitian

Metode penelitian eksperimen memiliki banyak desain penelitian dalam penelitian

ini menggunakan desain penelitian (one group pretest postest design). Desain

eksperimen one group pretest postest design hasil perlakuan dapat diketahui lebih

Page 37: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/21930/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKeberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta

22

akurat karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan

(sugiyono, 2009:110).

Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Desain Penelitian one group pretest postest design :

Keterangan :

Y1 : Pengukuran awal tentang hasil belajar siswa

Y2 : Pengukuran akhir tentang hasil belajar siswa

X : Perlakuan (model pembelajaran the power of two)

III.3 Populasi dan Sample

III.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009:117)

Jadi populasi bukan hanya diartikan sebagai orang saja, tetapi bisa juga objek dan

benda-benda alam yang lain. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas

VIII B SMP Sejahtera Bandar Lampung.

Tabel 3 Data populasi siswa kelas VIII B SMP Sejahtera Bandar Lampung

No Kelas Siswa Jumlah

Laki-laki Perempuan

1 VIII B 12 11 23

Sumber : TU SMP Sejahtera Bandar Lampung

Y1 X Y2

Page 38: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/21930/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKeberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta

23

III.3.2 Sampel

Populasi dalam penelitian ini berjumlah 23 orang. Terdapat berbagai teknik

sampling yang digunakan, untuk teknik pemilihan sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sampling jenuh. Jadi sampel dalam penelitian ini adalah

seluruh populasi, yaitu siswa kelas VIII B SMP Sejahtera Bandar Lampung

2014/2015, sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi.

Hal ini dipekuat oleh pendapat Suharsimi Arikunto, “apabila subjek penelitian

kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan

penelitian populasi dan jika subjeknya lebih dari 100 orang, maka sampelnya

cukup diambil antara 10%-15% atau 20%-25% orang siswa (Suharsimi Arikunto,

2006:134).

Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VIII B. Sampel tersebut dipilih dengan

menggunakan teknik Sampling jenuh. “Sampling dikatakan jenuh (tuntas) bila

seluruh populasi dijadikan sampel” (Nasution, 1996:100).

Tabel 4. Jumlah Anggota Sampel

No Kelas Siswa Jumlah

Laki-laki Perempuan

1 VIII B 12 11 23

Sumber : TU SMP Sejahtera Bandar Lampung

III.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

III.4.1 Variabel Penelitian

Variabel menurut Sutrisno Hadi adalah “gejala-gejala yang menunjukkan variasi,

baik dalam jenis maupun dalam tingkatnya” (Sutrisno Hadi, 2001:224)

Page 39: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/21930/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKeberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta

24

Hatch dan Farhady menyatakan bahwa variabel merupakan atribut seseorang, atau

objek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu

objek dengan objek lain (dalam Sugiyono 2012:60)

Variabel-variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel

terikat, sebagai berikut:

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran The Power of

Two. Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif

siswa kelas VIIIB pada Mata Pelajaran IPS di SMP Sejahtera Bandar Lampung.

Model pembelajaran ini akan diujicobakan kepada siswa kelas VIIIB SMP

Sejahtera Bandar Lampung. Sampel pada penelitian ini terdiri dari satu kelas,

yaitu kelas VIIIB. Pada kelas VIIIB akan diberikan perlakuan dengan diajarkan

menggunakan model pembelajaran The Power of Two.

III.4.2 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah suatu cara untuk menggambarkan dan

mendeskripsikan variabel sedemikian rupa sehingga variabel tersebut bersifat

spesifik dan terukur. Agar peneliti dapat mencapai suatu alat ukur yang sesuai

dengan hakikat variabel yang sudah didefinisikan konsepnya, maka peneliti harus

memasukkan proses atau operasionalnya alat ukur yang akan digunakan untuk

menguantifikasi gejala atau variabel yang ditelitinya. Definisi operasional dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Model pembelajaranThe Power of Two ini dapat digunakan untuk meningkatkan

hasil belajar kognitif siswa agar dapat mencapai tujuan yang ingin dicapai dalam

mata pelajaran IPS Terpadu.

Page 40: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/21930/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKeberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta

25

Dalam penelitian ini akan dilihat peningkatan hasil belajar kognitif siswa setelah

di berikan treatment atau perlakuan berupa model pembelajaran The Power of

Two. Perkembangan dalam hasil belajar siswa dapat dilihat melalui soal formatif

yang telah disiapkan oleh peneliti. Pada rencana pengukuran variabel untuk

memudahkan penulis dalam penelitian analisis data, maka diperlukan pengukuran

dan penelitian variabel yang akan diukur pada penelitian ini adalah peningkatan

hasil belajar kognitif siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran The

Power of Two.

III.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah :

a. Tes

Dalam penelitian ini terdapat dua jenis tes yaitu pretest dan posttes. Pretest adalah

tes yang dilakukan sebelum siswa mendapat perlakuan sedangkan posttest adalah

tes yang digunakan setelah mendapatkan perlakuan. Tujuannya untuk mengetahui

pengaruh sebelum dan sesudah perlakuan. Tes yang digunakan untuk mengetahui

hasil belajar kognitif siswa dengan membatasi aspek C1, C2, C3, C4, C5 dan C6.

Adapun bentuk tes yang digunakan adalah berupa soal pilihan ganda sebanyak 20

soal.

b. Observasi

Untuk mendapatkan data yang relevan penulis melakukan observasi langsung.

Observasi dilakukan selama penulis melakukan penelitian di SMP Sejahtera

Bandar Lampung.

Page 41: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/21930/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKeberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta

26

c. Kepustakaan

Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data-data yang berhubungan dengan

penelitian ini seperti teori yang mendukung, konsep-konsep dalam penelitian dan

data-data yang di ambil dari berbagai referensi.

III.6 Langkah-langkah Penelitian

1. Observasi awal untuk melihat kondisi lapangan atau tempat penelitian

seperti banyak kelas, jumlah siswa, dan cara guru mengajar.

2. Menentukan populasi dan sampel.

3. Membuat instrumen tes penelitian.

4. Melakukan validitas instrumen.

5. Mengujicobakan instrumen.

6. Menentukan kelompok berdasarkan hasil pengamatan kelas.

7. Mengamati kegiatan belajar mengajar di kelas.

8. Menganalisis data.

9. Membuat kesimpulan.

III.7 Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran

1. Kegiatan Pendahuluan

Pada kegiatan awal pembelajaran guru memeriksa kehadiran siswa,

memberikan motivasi, menyampaikan tujuan pembelajaran dan membahas

sedikit tentang pengetahuan apa yang telah di ketahui oleh siswa.

2. Kegiatan inti

Guru menjelaskan materi dengan menggunakan model pembelajaran The

Power of Two. Guru memberi peserta didik satu atau lebih pertanyaan

Page 42: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/21930/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKeberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta

27

yang membutuhkan refleksi dan pikiran, guru meminta peserta didik untuk

menjawab pertanyaan sendiri-sendiri, kemudian setelah semua melengkapi

jawabannya, guru membentuk siswa ke dalam pasangan dan meminta

mereka untuk berbagi (sharing) jawabannya dengan jawaban yang dibuat

teman yang lain, guru meminta pasangan tadi untuk membuat jawaban

baru untuk masing-masing pertanyaan dengan memperbaiki respons

masing-masing individu, ketika semua pasangan selesai menulis jawaban

baru, guru membandingkan jawaban dari masing-masing pasangan ke

pasangan yang lain.

3. Kegiatan penutup

Pada akhir pembelajaran guru memberikan klarifikasi materi atau hasil

belajar dari setiap pertanyaan yang didiskusikan agar seluruh siswa

memperoleh pemahaman tentang materi atau hasil belajar dan

pembelajaran diakhiri oleh tes.

III.8 Instrument Penelitian

Penelitian memerlukan instrumen penelitian agar mendapatkan data yang valid.

Instrument merupakan alat pengumpul data yang dibuat sedemikian rupa sehingga

menghasilkan data empiris sebagai mana adanya ( Margono, 2000:155)

Instrumen dalam penelitian ini menggunakan bentuk tes formatif pilihan ganda

sebanyak 20 soal dengan pilihan jawaban A,B,C, dan D. Kisi-kisi instrumen tes

hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Page 43: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/21930/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKeberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta

28

Tabel 5. Kisi-Kisi Soal

No. Ranah Kognitif Nomor Soal Jumlah Score Total Score

1. Pengetahuan (C1) 2,4,9,19 4 3 12

2. Pemahaman (C2) 1,3,5,17 4 3 12

3. Penerapan (C3) 12,13,15 3 4 12

4. Analisis (C4) 7,14,20 3 5 15

5. Sintesis (C5) 6,8,10,16 4 6 24

6. Evaluasi (C6) 14,18 2 6 12

JUMLAH KESELURUHAN 20 87

Berdasarkan kisi-kisi instrumen tes hasil belajar siswa di atas, jumlah item soal

yang digunakan berjumlah 20 soal untuk penelitian dengan soal pilihan ganda.

Selanjutnya untuk mendapatkan data yang akurat, maka instrumen penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini harus memenuhi kriteria tes yang baik dan benar.

Oleh karena itu, sebelum instrumen penelitian digunakan sebaiknya dilakukan uji

validitas, uji reliabilitas, penghitung tingkat kesukaran, dan daya pembeda butir

soal tes pada instrumen penelitian ini.

III.9 Pengujian Validitas dan Reliabilitas

III.9.1 Uji Validitas

Uji validitas adalah uji intrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa

yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2013:121). Sebuah instrumen dapat dikatakan

valid jika instrumen tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur

menurut situasi dan tujuan tertentu (Sudarwan Danim, 2000:195).

Page 44: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/21930/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKeberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta

29

Ada tiga jenis pengujian Validitas Instrumen.

1. Pengujian Validitas konstruksi

Untuk menguji validitas konstruksi, maka dapat digunakan pendapat ahli.

Setelah instrumen dikonstruksikan tentang aspek-aspek yang akan diukur,

dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan

dengan ahli. Jumlah tenaga ahli yang digunakan minimal tiga orang sesuai

dengan lingkup yang diteliti.Setelah pengujian konstruk dengan ahli, maka

diteruskan dengan uji coba instrumen. Setelah data ditabulasi, maka

pengujian validitas konstruksi dilakukan dengan analisis faktor, yaitu

dengan mengkorelasikan antar skor item instrumen.

2. Pengujian Validitas Isi

Instrumen yang harus memiliki validitas isi adalah instrumen yang

digunakan untuk mengukur prestasi belajar dan mengukur efektivitas

pelaksanaan program dan tujuan. Untuk menyusun instrumen prestasi

belajar yang mempunyai validitas isi, maka instrumen harus disusun

berdasarkan materi pelajaran yang telah diajarkan.

3. Pengujian Validitas Eksternal

Validitas eksternal instrumen diuji dengan cara membandingkan (untuk

mencari kesamaan) antara kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta-

fakta empiris yang terjadi di lapangan. (Sugiyono 2013 : 125)

Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini akan menggunakan validitas

kontruksi yaitu dengan rumus korelasi product moment pearson sebagai berikut :

rXY = n∑XY-(∑X)( ∑Y)

√{(n∑X2)-(∑X)

2 } {n∑Y

2- ( ∑Y)

2}

Keterangan :

rXY : koefisien korelasi antara variable X dan variable Y, dua variable yang

dikorelasikan

X : variable X

Y : variable Y

X2 : kuadrat dari X

Y2 : kuadrat dari Y

∑XY : jumlah perkalian X dengan Y

n : jumlah sampel

(Uji Product Moment: Pearson, dalam Suharsimi Arikunto, 2013:87)

Page 45: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/21930/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKeberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta

30

Taraf validitas suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien validitas. Koefisien

validitas suatu tes dinyatakan dalam suatu bilangan koefisien antara -1,00 sampai

dengan 1,00. Besar koefisien yang dimaksud adalah sebagai berikut:

Tabel 6. Koefisien Validitas tes

Koefisien Kualifikasi

0,80 -1,00

0,60 - 0,80

0,40 - 0,60

0,20 -0,40

0,00-0,20

Sangat tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat rendah

Sumber : Suharsimi Arikunto (2013:89)

Item soal dapat dikatakan valid bila nilai koefisien > 0,2. Sedangkan bila nilai

koefisien kurang dari 0,2, maka item soal tersebut dikatakan tidak valid.

III.9.2 Uji Reliabilitas

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang digunakan beberapa kali untuk

mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Perhitungan

untuk mencari harga reliabilitas instrumen didasarkan pada pendapat Suharsimi

Arikunto (2006:109) yang menyatakan bahwa untuk menghitung reliabilitas dapat

digunakan rumus alpha, yaitu:

Dimana:

= reliabilitas yang dicari

= jumlah varians skor tiap-tiap item

= varians total

(Arikunto, 2006:109)

Page 46: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/21930/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKeberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta

31

Uji reliabilitas merupakan indeks yang menunjukan sejauh mana alat pengukuran

dapat dipercaya atau diandalkan. Reliabilitas instrumen diperlukan untuk

mendapatkan data sesuai dengan pengukuran.

Untuk menentukan reliabilitas yaitu menggunakan kriteria sebagai berikut :

Tabel 7 : Kriteria Reliabilitas

Koefisien relibilitas

(r11) Kriteria

0,80 <r11≤ 1,00 Sangat tinggi

0,60< r11 ≤ 0,80 Tinggi

0,40< r11≤ 0,60 Cukup

0,20< r11≤ 0,40 Rendah

0,00 < r11≤ 0,20 Sangat rendah

Sumber: Suharsimi Arikunto (2008: 75)

Setelah instrumen valid dan reliabel, kemudian disebarkan kepada sampel yang

sesungguhnya. Skor total setiap siswa diperoleh dengan menjumlahkan skor setiap

nomor soal.

III.9.3 Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran dilakukan untuk menetukan kriteria soal yang termasuk

mudah, sedang, dan sukar.

Untuk menghitung tingkat kesukaran soal digunakan rumus yaitu :

Keterangan :

P : angka indeks kesukaran item

Np : banyaknya siswa yang dapat menjawab dengan betul

N : jumlah siswa yang mengikuti tes hasil belajar

(Sudjiono, 2008:372)

Page 47: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/21930/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKeberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta

32

Untuk menginterprestasikan tingkat kesukaran suatu butir soal ditentukan dengan

menggunakan kriteria indeks kesukaran yang dapat dilihat seperti berikut :

Tabel 8 Interprestasi Nilai Tingkat Kesukaran

Besarnya P Interprestasi

Kurang dari 0,30 Sangat sukar

0,30 – 0,70 Cukup (Sedang)

Lebih dari 0,70 Mudah

Sumber :Sudijono (2008 : 372)

III.9.4 Daya Pembeda

Sebelum menghitung daya pembeda, terlebih dahulu data diurutkan dari siswa

yang memperoleh nilai tertinggi sampai siswa yang memperoleh nilai terendah.

Kemudian diambil 27% siswa yang memperoleh nilai tertinggi (disebut kelompok

atas) dan 27% siswa yang memperoleh nilai terendah (disebut kelompok bawah).

Sudijono mengungkapkan bahwa menghitung daya pembeda ditentukan dengan

rumus sebagai berikut:

D = PA - PB ;dimana PA= BA dan PB = BB

JA JB

Keterangan:

D : indeks diskriminasi satu butir soal

PA : proporsi kelompok atas yang dapat menjawab dengan benar butir

soal yang diolah

PB : proporsi kelompok bawah yang dapat menjawab dengan benar

butir soal yang diolah

BA : banyaknya kelompok atas yang dapat menjawab dengan benar

butir soal yang diolah

BB : banyaknya kelompok bawah yang dapat menjawab dengan benar

Page 48: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/21930/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKeberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta

33

butir Soal yang diolah

JA : jumlah kelompok atas

JB : jumlah kelompok bawah

(Sudijono, 2008:389)

Hasil perhitungan daya pembeda diinterpretasi berdasarkan klasifikasi yang

tertera pada tabel berikut ini:

Tabel 9 : interpretasi nilai daya pembeda

Nilai Interpretasi

Kurang dari 0,20 Buruk

0,21 - 0,40 Sedang

0,41 - 0,70 Baik

0,71- 1,00 Sangat Baik

Bertanda negatif Buruk sekali

Sumber : Sudijono (2008:389)

III.10 Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan suatu langkah yang paling menentukan dalam penelitian

karena analisis data berfungsi untuk menyimpulkan hasil penelitian. Analisi data

yang digunakan peneliti adalah dengan pendekatan kuantitatif.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas untuk menganalisis data dengan menguji kenormalan data.

Untuk melihat kenormalan data, peneliti menggunakan uji chi-kuadrat

(Sudjana, 2005:273) adalah :

a. Taraf signifikan yang digunakan α = 0,05

b. Statistik Uji

1. Membuat Daftar Frekuensi

a) Mencari Rentang ( R ) = nilai terbesar – nilai terkecil

Page 49: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/21930/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKeberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta

34

b) Menghitung Banyak Kelas (BK) = 1 + (3,3) log n

c) Menghitung panjang kelas (P) = R/BK

2. Mencari Rata-rata

(Sudjana, 2009:67)

3. Mencari Simpangan Baku

s =

Keterangan:

S = simpangan baku

N = banyaknya data

Xi2 = nilai yang diperoleh

(Sudjana, 2009:93)

c. Mencari chi kuadrat

X2

hitung = ∑

Keterangan:

X2 = chi kuadrat

F0 = frekuensi observasi

Fh = frekuensi harapan

(Margono, 2007:202)

d. Keputusan Uji

Terima H0 jika X2

hitung < X2

tabel dengan dk = k - 3 dan taraf nyata 0,05

atau 5%.

∑ fi.xi

n

(f0 – fh)2

fh

(N∑xi2 – (∑x)

2

n2

Page 50: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/21930/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKeberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta

35

b. Uji Hipotesis

Hipotesis statistik yang akan diuji dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran The Power

of Two terhadap hasil belajar kognitif siswa kelas VIIIB pada Mata

Pelajaran IPS di SMP Sejahtera Bandar Lampung

H1: Ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran The Power of

Two terhadap hasil belajar kognitif siswa kelas VIIIB pada Mata

Pelajaran IPS di SMP Sejahtera Bandar Lampung

Sedangkan untuk menguji hipotesis kedua sebagai berikut:

H0 : Taraf signifikan pengaruh dari model pembelajaran The Power of

Two terhadap hasil belajar kognitif siswa kelas VIIIB pada Mata

Pelajaran IPS di SMP Sejahtera Bandar Lampung adalah rendah

H1 : Taraf signifikan pengaruh model pembelajaran The Power of Two

terhadap hasil belajar kognitif siswa kelas VIIIB pada Mata

Pelajaran IPS di SMP Sejahtera Bandar Lampung adalah tinggi

Ketentuan Uji-t ini yaitu jika thitung > ttabel maka penelitian signifikan, akan

tetapi jika thitung < ttabel maka penelitian tidak signifikan. ttabel yang telah

ditentukan dari jumlah siswa sebanyak 23 siswa adalah 1,71. Menurut

Husaini Usman, Purnomo Setiady Akbar dalam bukunya yang berjudul

“Pengantar Statistika” (2008 :142) rumus Uji-t yaitu sebagai berikut:

a. Menentukan taraf signifikan

Taraf signifikan yang digunakan yaitu berada pada taraf α = 0,05 atau

5%.

b. Menentukan daerah kritis dengan dk = n - 1

c. Menghitung selisih antara Pretest dan Posttest: d = X1 – X2

Page 51: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/21930/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKeberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta

36

Keterangan:

d : Jumlah selisih dari Pretest dan Posttest

X1 : Nilai yang didapat siswa setelah diberikan perlakuan dengan

menggunakan penerapan model The Power of Two

X2 : Nilai yang didapat siswa sebelum diberikan perlakuan dengan

menggunakan penerapan model The Power of Two

d. Menghitung Simpangan Baku

s = (∑d2 - )

Keterangan:

s : Simpangan baku yang dicari

d : Jumlah selisih antara Pretest dan Posttest

n : Jumlah sampel

e. Menentukan thitung

thitung =

Keterangan:

d : Jumlah selisih antara Pretest dan Posttest

SD : Standar Deviasi / Simpangan Baku

n : Jumlah sampel

Untuk melihat besarnya pengaruh signifikan dari model pembelajaran The

Power of Two terhadap hasil belajar kognitif siswa kelas VIIIB SMP

Sejahtera Bandar Lampung, akan dilihat menggunakan teknik korelasi

pearson product moment, dengan rumus sebagai berikut:

1

n-1

(∑d)2

n

d

SD

√n

Page 52: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/21930/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKeberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta

37

Keterangan :

Sumber : Sugiyono, 2013 : 183

Setelah data penelitian diperoleh, kemudian dilakukan analisis data untuk

mengetahui hasil belajar siswa.

Untuk melihat ada tidaknya pengaruh yang signifikan dari model The Power

of Two menggunakan rumus:

Tabel 10 : Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,800 – 1,00 Sangat tinggi

0,600 – 0,800 Tinggi

0,400 – 0,600 Cukup

0,200 – 0,400 Rendah

0,00 – 0,200 Sangat rendah

Sumber : Sugiyono, 2014:184

Page 53: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/21930/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKeberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta

38

REFERENSI

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D (Bandung: Alfabeta, 2009) hal. 6

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain.2006.Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta:Rineka Cipta. Halaman 95

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D (Bandung: Alfabeta, 2009) hal 110

Ibid, halaman 117

Suharsimi Arikunto.2006.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktik.Jakarta:PT.Rineka Cipta. Halaman 134

SutrisnoHadi. 2001. Metodologi Research. Yogyakarta: Universitas Gajah

Mada.hlm. 224

Margono. 2010. Metodologi Penelitian pendidikan. Jakarta: Rineka

Cipta.hlm.155.

SuharsimiArikunto, Op Cit: hal 109.

Sudjiono Anas.2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta :Raja Grafindo.

Halaman 372

Ibid, halaman 389

Page 54: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/21930/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKeberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta

72

V. KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis pengaruh model

The Power of Two terhadap hasil belajar kognitif siswa kelas VIII B pada mata

pelajaran IPS di SMP Sejahtera Bandar Lampung diperoleh kesimpulan sebagai

berikut :

1. Ada pengaruh yang signifikan penggunaan model pembelajaran The Power of

Two terhadap hasil belajar kognitif siswa kelas VIII B pada mata pelajaran

IPS di SMP Sejahtera Bandar Lampung Tahun Ajaran 2015/2016.

2. Besar taraf signifikan pengaruh model pembelajaran The Power of Two

terhadap meningkatnya hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran IPS

kelas VIII B di SMP Sejahtera Bandar Lampung Tahun Ajaran 2015/2016

sebesar 0,61 yang jika di masukkan kedalam tabel interpretasi korelasi

termasuk kedalam kategori tinggi, sehingga model pembelajaran The Power

of Two dapat digunakan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran IPS untuk

meningkatkan hasil belajar kognitif siswa.

Page 55: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/21930/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKeberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta

73

V.2 Saran

Saran kepada para guru-guru yang akan menerapkan model The Power of Two

dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa perlu untuk mempersiapkan materi

yang akan di ajar dengan baik, karena model ini membutuhkan waktu yang tidak

sebentar dalam penerapannya. Guru juga hendaknya menyiapkan sumber belajar

yang sesuai guna untuk mencari sumber belajar yang baik, keterampilan yang

siswa kembangkan dengan menggunakan model ini yaitu siswa menjadi lebih

berani menyampaikan pendapat, menguasai materi ataupun tugas yang diberikan

dan bertanggung jawab mengerjakan tugas dalam kelompok saat mengikuti

kegiatan pembelajaran..

Page 56: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/21930/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKeberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi.2006.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

PT.Rineka Cipta.

B. Suryosubroto. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka

Cipta.

Daryanto. 2009. Panduan Pembelajaran Kreatif dan Inovatif. Jakarta : Publisher.

Dewi Salma Prawiradilaga.2007.Prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta : Kencana

Prenanda Media Group.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta : Rineka Cipta.

Hamalik Oemar. 2005. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta:PT.Bumi Aksara.

Hosnan M.2013. Pendekatan Saintifik dan Kontektual dalam Pembelajaran Abad

21. Bogor : Ghalia Indonesia

Ihsan Fuad. 2010. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

J.S Badudu dan Zain, Sutan Mohammad. (1996). Kamus Umum Bahasa

Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Jihad Asep & Abdul Haris. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta:Multi

Press.

Margono. 2000. Metodologi Penelitian pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Ramadhan, T. (2009). Strategi Belajar Kekuatan Berdua (The Power of Two)

dalam Pembelajara Matematika. http://tarmizi.wordpress.com. (30 Juni

2010).

Sarakan Umu, .1992.Business Reseach.Jakarta:Kencana

Silberman, M. (2006). Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran

Aktif, (terjemahan Raisul Muttaqien) Bandung : Nusamedia.

Page 57: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/21930/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKeberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka

Cipta.

Solihatin, Etin.2007.Kooperatif Learning Analisa Model Pembelajaran IPS.

Jakarta : Bumi aksara.

Suardi, Edi.1980.Dalam Interaksi dan Motivasi.Jakarta.Gramedia Cipta.

Sudjana Nana .2004.Penilaian Proses belajar mengajar. Bandung : Rosda.

Sudjiono Anas.2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta :Raja Grafindo

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D (Bandung: Alfabeta, 2009)

Suprijono Agus, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM,(Yogyakarta:

Pustaka belajar, 2013)

Surakhmad Winarno.1982. Pengantar Interaksi Mengajar Belajar Dasar dan

Teknik Metodologi Pengajaran. Bandung: Penerbit Tarsito.

Sutrisno Hadi. 2001. Metodologi Research. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Trianto, 2000, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktifistik.

Jakarta. Prestasi pustaka publisher