fakultas keguruan dan ilmu pendidikan …eprints.ums.ac.id/20937/20/naskah_publikasi.pdfpengesahan...

16
MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM BASED LEARNING) SISWA KELAS III SDN JIMBARAN 01 KAYEN PATI TAHUN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : IKA ARYANTI A54E090054 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

Upload: vothuy

Post on 06-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …eprints.ums.ac.id/20937/20/NASKAH_PUBLIKASI.pdfpengesahan meningkatkan aktivitas belajar matematika melalui penerapan pembelajaran pbl (problem

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA

MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM

BASED LEARNING) SISWA KELAS III

SDN JIMBARAN 01 KAYEN PATI

TAHUN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh :

IKA ARYANTI

A54E090054

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2012

Page 2: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …eprints.ums.ac.id/20937/20/NASKAH_PUBLIKASI.pdfpengesahan meningkatkan aktivitas belajar matematika melalui penerapan pembelajaran pbl (problem

PENGESAHAN

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM

BASED LEARNING) SISWA KELAS III SDN JIMBARAN 01 KAYEN PATI

TAHUN 2012/2013

Disusun Oleh :

IKA ARYANTINIM A54E090054

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Pada Tanggal 6 September 2012

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Dewan Penguji

1. Drs. Suwarno, M. Pd ( )

2. Drs. Saring Marsudi, M. Pd ( )

3. Drs.Rubino Rubiyanto,M. Pd ( )

Surakarta, ..................................

UniIIVersitas Muhammadiyah Surakarta

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dekan,

Drs. H. Sofyan Anif, M. SiNIK. 547

Page 3: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …eprints.ums.ac.id/20937/20/NASKAH_PUBLIKASI.pdfpengesahan meningkatkan aktivitas belajar matematika melalui penerapan pembelajaran pbl (problem

ABSTRAK

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM

BASED LEARNING) SISWA KELAS IIISDN JIMBARAN 01 KAYEN PATI

TAHUN 2012/2013

Ika Aryanti, A54E090054, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012, 72 halaman.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika. Subyek penelitian adalah guru dan siswa kelas III SDN Jimbaran 01 Kayen Pati yang berjumlah 20 siswa. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa dan guru. Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui tes, observasi, dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis interaktif yang terdiri dari 3 komponen, yaitu : reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Prosedur penelitian meliputi tahap identifikasi masalah, persiapan, penyusunan rencana. Proses penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu : perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan belajar siswa pada matematika. Adapun peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari perolehan nilai siswa pada matematika siklus I 65% atau 13 siswa dan siklus II sebesar 85% atau 17 siswa. Sedangkan untuk rata-rata aktivitas siswa siklus I 61,25% dan siklus II 78,75%. Hal ini membuktikan bahwa dengan penerapan pembelajaran PBL (Problem Based Learning) dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa kelas III SDN Jimbaran 01 Kayen Pati.

Kata kunci : Aktivitas belajar, Pembelajaran PBL (Problem Based Learning)

Page 4: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …eprints.ums.ac.id/20937/20/NASKAH_PUBLIKASI.pdfpengesahan meningkatkan aktivitas belajar matematika melalui penerapan pembelajaran pbl (problem

PENDAHULUAN

Keberhasilan pembelajaran dikelas dapat ditunjukkan dengan dikuasainya

materi pelajaran oleh siswa yang dinyatakan dengan nilai. Nilai yang diharapkan

adalah nilai yang melebihi dari KKM. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan

dalam pembelajaran antara lain kemampuan guru dalam merencanakan dan

melaksanakan pembelajaran. Guru harus mampu menciptakan pembelajaran yang

memungkinkan siswanya mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara

optimal.Hal ini juga dirasakan oleh Penulis kepada siswa kelas III SDN Jimbaran

01 Kayen Pati dalam beberapa kali ulangan selalu ada siswa yang mendapat nilai

kurang dari standar ketuntasan yang ditetapkan oleh sekolah. PTK sebagai suatu

bentuk refleksi diri yang dilakukan oleh para partisipan (guru, siswa atau kepala

sekolah) dalam situasi-situasi sosial (pendidikan) untuk memperbaiki rasionalitas

dan kebenaran. (Joko Suwandi, 2011:4)

Hasil belajar pada mata pelajaran matematika kelas III SDN Jimbaran 01 pada

tahun ajaran 2011/2012 masih rendah. Hal tersebut dapat diketahui berdasarkan

hasil ulangan harian. Dari 22 siswa yang mengikuti ulangan harian, 7 siswa yang

mendapat nilai di atas KKM yaitu 6,5. Dengan demikian apabila di prosentasikan

hasil belajar siswa di atas KKM baru mencapai 32 %.Untuk mengatasi masalah

tersebut maka dipilih salah satu metode pembelajaran matematika yaitu

menggunakan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning). PBL adalah

proses pembelajaran yang titik awal pembelajaran berdasarkan masalah dalam

kehidupan nyata lalu dari masalah ini siswa dirangsang untuk mempelajari

masalah berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah mereka punyai

sebelumnya sehingga akan terbentuk pengetahuan dan pengalaman baru.

(http://garduguru.blogspot.com/2008/12/metode-pembelajaran-berbasis-

masalah.html, diakses pada 6 Juni 2012)

Bertitik tolak dari uraian di atas, maka peneliti ingin mengadakan penelitian

tindakan kelas pada siswa kelas III SDN Jimbaran 01 Kayen Pati dengan judul

“Meningkatkan Aktivitas Belajar matematika melalui penerapan pembelajaran

Page 5: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …eprints.ums.ac.id/20937/20/NASKAH_PUBLIKASI.pdfpengesahan meningkatkan aktivitas belajar matematika melalui penerapan pembelajaran pbl (problem

PBL (Problem Based Learning) siswa kelas III SDN Jimbaran 01 Kayen Pati

Tahun 2012/2013”.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut : Apakah pembelajaran PBL (Problem Based

Learning) dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa kelas III SDN

Jimbaran 01 Kayen Pati Tahun 2012/2013?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah di kemukakan, tujuan dalam

penelitian ini adalah :

1. Tujuan umum meliputi :

a. Untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika pada siswa kelas III

SDN Jimbaran 01 Kayen Pati Tahun 2012/2013.

b. Untuk melatih siswa dalam belajar berkelompok dan mengemukakan

pendapat dalam memecahkan masalah.

c. Untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam materi pelajaran

matematika.

2. Tujuan khusus

Untuk meningkatan aktivitas belajar matematika melalui penerapan

pembelajaran PBL (Problem Based Learning) siswa kelas III SDN

Jimbaran 01 Kayen Pati Tahun 2012/2013.

Manfaat Penelitian

Manfaat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah :

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis bermanfaat dalam memberikan sumbangan kepada

pembelajaran matematika dan sebagai salah satu cara dalam meningkatkan

aktivitas belajar siswa pada pembelajaran matematika melalui

pembelajaran PBL (Problem Based Learning).

2. Manfaat Praktis

Page 6: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …eprints.ums.ac.id/20937/20/NASKAH_PUBLIKASI.pdfpengesahan meningkatkan aktivitas belajar matematika melalui penerapan pembelajaran pbl (problem

a. Bagi guru, penelitian bermanfaat untuk memperbaiki pembelajaran,

sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung efektif, dapat

mengembangkan diri secara profesional, serta guru lebih percaya diri.

b. Bagi siswa, keberhasilan penelitian tindakan kelas akan membuat

siswa senang dan bersemangat dalam pembelajaran karena

keberhasilan PTK adalah meningkatkan aktivitas belajar siswa, selain

itu kebiasaan guru yang kritis terhadap hasil belajar siswa sehingga

siswa yang lemah mendapat perhatian yang khusus dari guru, yang

lambat laun siswa akan mencontoh (model) kinerja guru.

c. Bagi sekolah, yang berhasil mendorong terjadinya inovasi pada diri

guru telah berhasil pula meningkatkan kualitas pendidikan untuk para

siswa, sebagaimana guru yang mampu membuat perubahan,

/perbaikan, mempunyai kesempatan yang besar bagi sekolah untuk

berkembang pesat dan berkualitas.

LANDASAN TEORI

Aktivitas Belajar

Aktivitas belajar adalah segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi

antara guru dan siswa dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran (Dimyati dan

Mudjiono,1999:7)

Menurut Paul B. Diedrich dalam Sardiman (2004:101) tipe aktivitas belajar ada 8

kelompok antara lain :

1. Mental activities seperti menanggapi, mengingat, memecahkan

soal/masalah

2. Oral activities seperti memberi saran, mengeluarkan pendapat, dan diskusi.

3. Listening activities seperti mendngarkan uraian, percakapan diskusi.

4. Visual activities seperti membaca, memperhatikan, presentasi, percobaan.

5. Writing activities seperti menulis ceria, membuat rangkuman, evaluasi.

6. Drawing activities seperti menggambar membuat grafik, peta, diagram.

7. Motor activities seperti melakukan percobaan, model, bermain.

8. Emotional activities seperti menaruh minat, merasa bosan, bergairah,

Page 7: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …eprints.ums.ac.id/20937/20/NASKAH_PUBLIKASI.pdfpengesahan meningkatkan aktivitas belajar matematika melalui penerapan pembelajaran pbl (problem

Pembelajaran Matematik

Matematika adalah ilmu deduktif, aksimotorik, formal, hirarkis, abstrak,

bahasa simbol yang padat arti dan semacamnya sehingga para ahli matematika

dapat mengembangkan sebuah sistem matematika (Ariyanto, 2011:1).

Menurut Jerome S. Briner di dalam Ariyanto (2011:8) proses belajar

matematika mengalami tiga tahap perkembangan yaitu :

1. Tahap kegiatan (enactive)

Dalam pembelajaran tentang konsep, fakta atau prosedur dalam

matematika yang bersifat abstrak diawali dari persoalan sehari-hari

2. Tahap gambar bayangan (econic)

Setelah memanipulasikan benda secara nyata melalui persoalan keseharian

(model matematika)

3. Tahap simbolik (symbolic)

Menggunakan symbol-simbol (lambing) yang bersifat abstrak sebagai

wujud dari bahasa matematika (model abstrak).

Pembelajaran PBL (Problem Based Learning)

Proses pembelajaran PBL ini, menurut Sugiyanto (2008: 137) rencana

pembelajaran PBL adalah :

1. Memutuskan sasaran dan tujuan

2. Merancang situasi bermasalah yang tepat

Situasi bermasalah yang baik harus memenuhi lima kriteria :

Situasi mesti autentik permasalahan harus dikaitkan dengan pengalaman

riil siswa,Masalah yang tidak jelas tidak dapat diselesaikan dengan

jawaban sederhana dan memiliki solusi-solusi alternative,Masalah itu

seharusnya bermakna bagi sisa dan sesuai tingkat perkembangan

intelektual,Masalah itu memiliki cakupan luas, Masalah yang baik

mendapat manfaat dari usaha kelompok

Langkah-langkah PBL menurut Sugiyanto (2008: 141) antara lain :

Page 8: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …eprints.ums.ac.id/20937/20/NASKAH_PUBLIKASI.pdfpengesahan meningkatkan aktivitas belajar matematika melalui penerapan pembelajaran pbl (problem

1. Memberikan orientasi tentang permasalahannya kepada siswa

Guru menarik perhatian siswa, membahas tujuan pembelajaran,

mendeskripsikan dan memotivasi siswa untuk terlibat dalam mengatasi

masalah.

2. Mengorganisasikan siswa untuk meneliti

Guru memberikan masalah, membantu siswa mendefinisikan,

mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar,

3. Membantu investigasi mandiri dan kelompok

Guru mendorong siswa mendapatkan informasi yang tepat, mencari

penjelasan dan solusi.

4. Mengembangkan dan mempresentasikan hasil

Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan hasil diskusi,

membimbing dan memotivasi penyajian hasil diskusi kelompok.

5. Menganalisis dan mengevaluasi proses mengatasi masalah

Guru memberikan umpan balik, menarik kesimpulan,member evaluasi dan

membantu siswa untuk melakukan refleksi

Menurut Sugiyanto (2008 : 143 ) kelebihan PBL (Problem Based Learning )

adalah :Membuat siswa lebih aktif,Meningkatkan kemampuan siswa untuk

memecahkan masalah sehari,Meningkatkan keakraban dan kerjasama,Membuat

pendidikan disekolah menjadi relevan.kekurangan PBL (Prblem Based Learning)

antara lain :Pembelajaran PBL dilakukan berkelompok, sehingga membuat siswa

yang malas semakin malas,Siswa merasa guru tidak pernah menjelaskan karena

pembelajaran ini menuntut siswa aktif,Membutuhkan banyak waktu dan

pendanaan,Memerlukan berbagai sumber untk memecahkan masalah.

METODE PENELITIAN

Setting Penelitian

Tempat penelitian ini akan diadakan di SDN Jimbaran 01 Kayen Pati. Tahap-

tahap pelaksanaan kegiatan sejak tahap persiapan sampai tahap penulisan laporan

Page 9: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …eprints.ums.ac.id/20937/20/NASKAH_PUBLIKASI.pdfpengesahan meningkatkan aktivitas belajar matematika melalui penerapan pembelajaran pbl (problem

penelitian dilakukan selama beberapa bulan, mulai dari bulan Juni sampai

Agustus.

Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah seluruh Siswa kelas III SDN jimbaran 01 Kayen

Pati tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 20 siswa 6 yakni 9 laki-laki dan 11

perempuan sementara Guru kelas II sebagai patner kolaborasi serta sekaligus

sebagai triangulasi sumber data

Prosedur Penelitian

Prosedur ini di lakukan dari siklus pertama sampai siklus kedua. Adapun

rancangan dalam penelitian meliputi perencanaan awal, perencanaan tindakan,

pelaksanaan tindakan, observasi, refleksik

Sumber Data

penelitian tindakan kelas ini sumber datanya adalah : Siswa dan Guru kelas III

SDN Jimbaran 01 Kayen Pati serta data dokumen meliputi daftar nilai kelas III

mata pelajaran matematika, aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran, dan

aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran.

Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian adalah sebagai berikut :

1. Tes

Menurut Sri Hartini (2011:15) tes merupakan “serentetan pertanyaan atau

latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan,

pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu

atau kelompok.

Tes digunakan untuk mengetahui dan mengukur seberapa besar

kemampuan memecahkan masalah matematika tentang penjumlahan dan

pengurangan pada siswa SD. Tes dilakukan pada setiap akhir pertemuan

dan dibuat dalam bentuk essay.

2. Lembar Observasi / Pengamatan

Menurut Margono (2007:158) di dalam Rubino Rubiyanto (2011:85)

Observasi adalah cara mengumpulkan data dengan jalan mengamati

Page 10: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …eprints.ums.ac.id/20937/20/NASKAH_PUBLIKASI.pdfpengesahan meningkatkan aktivitas belajar matematika melalui penerapan pembelajaran pbl (problem

langsung terhadap objek yang diteliti dengan pencatatan secara sistemik

terhadap gejala yang nampak pada obyek penelitian.

Lembar pengamatan ini menjelaskan tentang aktivitas siswa dalam

pembelajaran dan kemampuan guru dalam pembelajaran PBL (Problem

Based Learning).

3. Dokumentasi

Menurut Moleong (1996:161) di dalam Rubino Rubiyanto (2011 :127)

dokumen ada 2 yaitu dokumen pribadi dan dokumen resmi.

Dokumentasi digunakan untuk memperoleh daftar nama dan data nilai

awal siswa yaitu nilai rata-rata matematika pada materi sebelumnya.

Validitas Data

Menurut M. Toha (2008 : 173) instrumen yang valid berarti alat ukur yang

digunakan untuk mendapatkan data itu valid agar data yang digali dan

dikumpulkan selama penelitian terjamin kemantapan dipilih cara yang tepat untuk

mengembangkan validitas data yang diperoleh. Triangulasi dalam teknik

pengumpulan data ini diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat

menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang

telah ada dalam penelitian ini data yang diperoleh dari Dokumentasi, Tes,

Observasi.

Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis kualitatif yang salah satu

modelnya teknik analisis interaktif yang terdiri dari 3 komponen yyaitu reduksi

data, beberan (display), dan penarikan kesimpulan.

INDIKATOR PENCAPAIAN

indikator ini adalah apabila nilai rata-rata kemampuan hasil belajar siswa kelas III

mengalami ketuntasan belajar minimal 75% dari jumlah siswa dengan KKM 60

dan apabila aktivitas siswa dalam proses pembelajaran matematika tentang materi

penjumlahan dan pengurangan minimal 75% dari jumlah siswa.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Profil Sekolah

Page 11: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …eprints.ums.ac.id/20937/20/NASKAH_PUBLIKASI.pdfpengesahan meningkatkan aktivitas belajar matematika melalui penerapan pembelajaran pbl (problem

SDN Jimbaran 01 bertempat di Jl. OW Goa Pancur Jimbaran Kecamatan

Kayen Kabupaten Pati. SDN Jimbaran 01 letaknya di depan Balai Desa Jimbaran

dan dekat dengan obyek wisata goa pancur. SDN Jimbaran 01 berada dekat kaki

gunung goa pancur, sehingga udaranya sejuk dan segar, latar belakang

penduduknya seorang petani.

Visi SDN Jimbaran 01 adalah Mewujudkan SDN Jimbaran 01 sebagai lembaga

pendidikan yang mampu bersaing di bidang akademik dan non akademik serta

dapat mengembangkan bakat, kreatifitas secara optimal.

Misinya adalah Mewujudkan suasana kegiatan belajar mengajar kondusif, efektif

dan tertib,Memotivasi siswa untuk aktif, kreatif dalam kegiatan di

sekolah,Mengembangkan minat dan potensi diri di bidang akademik, olahraga

seni dan budaya,Menumbuhkembangkan rasa bangga dan memiliki terhadap

sekolah dengan kepedulian, kebersihan, keamanan dan kedisiplinan serta

ketertiban.

Refleksi Awal

Hasil dari refleksi awal ini diperoleh :

1. Sebagian siswa kurang antusias pada pembelajaran matematika tentang

pemecahan masalah sehari-hari disebabkan kurangnya aktivitas belajar.

2. Siswa kesulitan mengerjakan matematika tentang pemecahan masalah.

3. Metode yang digunakan Guru hanya ceramah sehingga siswa bosan

4. Guru kurang memfasilitasi siswa pada pembelajaran.

Deskripsi Siklus I

Siklus I dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan yakni tanggal 16 dan 19 juli

2012, pembelajaran dilaksanakan dengan pedoman RPP selama 3 jam

pelajaran.hasil observasi yang dilaksanakan pada siklus I yaitu diperoleh nilai

rata-rata siklus I adalah 59,8 dengan ketuntasan belajar klasikal 65% (13 siswa)

tuntas belajar dengan mendapat nilai ≥ 60, dan masih ada 35% (7 siswa) belum

tuntas dengan mendapat nilai ≤ 60. Pada siklus I ini nilai tertinggi adalah 77 dan

nilai terendah adalah 40. Hasil nilai evaluasi siswa secara keseluruhan dapat

dilihat pada tabel daftar nilai siswa siklus I (lampiran 17).Sehingga ketuntasan

belajar belum tercapai,Siswa kurang bekerja sama dalam diskusi kelompok baik

Page 12: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …eprints.ums.ac.id/20937/20/NASKAH_PUBLIKASI.pdfpengesahan meningkatkan aktivitas belajar matematika melalui penerapan pembelajaran pbl (problem

dalam kelompok karena masih ada siswa yang diam atau bercanda sendiri

sehingga hanya sebagian siswa yang bekerja,Siswa masih kurang lancar dalam

mempresentasikan hasil,Guru belum membimbing siswa secara merata, sehingga

ada kelompok yang belum mendapat bimbingan,Dalam pembahasan LKS untuk

kelompok diskusi, jumlah soal kurang banyak sehingga jumlah soal LKS perlu

ditambah lagi.

Deskripsi Siklus II

Siklus II dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dengan menggunakan

pembelajaran PBL (Problem Based Learning). pada pelaksanaan penelitian

tindakan siklus II ini Guru meningkatkan kinerja dan bimbingan serta

pengarahannya terhadap siswa. Hasil siklus II diperoleh nilai rata-rata evaluasi

sebesar 67,8 dan ketuntasan belajar 85 %. Pada siklus II terjadi peningkatan nilai

rata-rata menjadi 67,8 dengan ketuntasan belajar klasikal 85% (17 siswa) tuntas

belajar dengan mendapat nilai ≥ 60, dan masih ada 15% (3 siswa) belum tuntas

dengan mendapat nilai ≤ 60. Pada siklus II ini nilai tertinggi adalah 92 dan nilai

terendah adalah 44. Hasil nilai evaluasi siswa secara keseluruhan dapat dilihat

pada tabel daftar nilai siswa siklus II (lampiran 18).

Berdasarkan data hasil analisis evaluasi siklus II selengkapnya disajikan dalam

diagram berikut:

Page 13: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …eprints.ums.ac.id/20937/20/NASKAH_PUBLIKASI.pdfpengesahan meningkatkan aktivitas belajar matematika melalui penerapan pembelajaran pbl (problem

ketuntasan belajar sudah tercapai,Kerjasama siswa dalam kelompok

sudah terjalin dengan baik, dan siswa aktif berdiskusi dalam

kelompok,Siswa sudah lancar dalam mempresentasikan hasil,Selama

proses pembelajaran guru sudah merata memberikan perhatian dan

bimbingan kepada seluruh siswa,Guru sudah menambah jumlah soal

dalam LKS

Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil evaluasi yang dilaksanakan menunjukkan bahwa terdapat

peningkatan hasil tes pada siklus I dan siklus II Pada siklus I diperoleh nilai rata-

rata 59,8 dengan ketuntasan belajar 65% sedangkan pada siklus II diperoleh nilai

rata-rata 67,8 dengan ketuntasan belajar 85%. Dengan demikian terjadi

peningkatan nilai rata-rata sebesar 8.

Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini adalah : Pembelajaran PBL (Problem Based Learning)

dapat meningkatkan hasil belajar matematika lebih baik. Pada siklus I diperoleh

nilai rata-rata 59,8 dengan ketuntasan belajar 65%, sedangkan pada siklus II

diperoleh nilai rata-rata 67,8 dengan ketuntasan belajar 85% dan dapat

meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika. Hal ini

ditunjukkan dengan meningkatnya aktivitas siswa pada setiap pertemuan. Pada

siklus I diperoleh nilai rata-rata 61,2% yang masuk dalam kategori cukup,

sedangkan pada siklus II diperoleh nilai rata-rata 78,7% yang masuk dalam

kategori baik.

Implikasi Hasil Penelitian

Kesimpulan diatas memberikan implikasi bahwa dengan cara mengajar dan

penggunaan metode yang tepat dari seorang Guru akan memberi pengaruh pada

kegiatan belajar siswa yang berdampak kemampuan siswa menguasai materi yang

diajarkan. pembelajaran PBL (Problem Based Learning) harus dapat

mengoptimalkan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

pembelajarannya PBL (Problem Based Learning) lebih ditekankan memecahkan

masalah, siswa aktif, berkelompok, kerjasama dan melibatkan seluruh siswa.

Page 14: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …eprints.ums.ac.id/20937/20/NASKAH_PUBLIKASI.pdfpengesahan meningkatkan aktivitas belajar matematika melalui penerapan pembelajaran pbl (problem

Saran

Bagi Kepala Sekolah: Sebagai bahan masukan Kepala sekolah dengan

menggunakan pembelajaran PBL (Problem Based Learning) akan membuat

perubahan/perbaikan terhadap pembelajaran disekolah untuk berkembang pesat

dan meningkatkan kualitas pendidikan para Siswa.

Bagi Guru: Sebagai bahan masukan Guru untuk memilih pendekatan dan metode

pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran dan sebaiknya dikembangkan ke

materi lain untuk meningkatkan aktivita belajar siswa.

Peneliti berikutnya: Bagi yang tertarik pada masalah serupa hendaknya

mengembangkan penelitian ini dan melakukan perbandingan dengan metode yang

lebih variatif agar pembelajaran matematika disekolah menjadi kegiatan

pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.

Page 15: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …eprints.ums.ac.id/20937/20/NASKAH_PUBLIKASI.pdfpengesahan meningkatkan aktivitas belajar matematika melalui penerapan pembelajaran pbl (problem

DAFTAR PUSTAKA

Ariyanto. 2011. Pembelajaran Aritmatika SD. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

BSNP. 2008. KTSP Tingkat SD. Jakarta: Departemen Pendidikan NasionalDepdiknas. 2007. Kurikulum SD. Jakarta: Depdiknas.Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka CiptaGardu guru. 2008. Metode Pembelajaran Berbasis Masalah. (http: / gardu

guru.blog spot.com / 2008/ 12/ metode- pembelajaran- berbasis- masalah.Html, diakses pada 6 juni 2012)

Hartini Sri, 2011. Evaluasi Pembelajaran. Surakarta: PSKGJ-FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Hera dkk. 2004. Pendidikan Anak SD. Jakarta: Universitas TerbukaIbrahim dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : UNESA University

Press.Marniningsih. 2010. Penerapan Model Pembelajaran PBL (Problem Based

Learning) dan Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Keterampilan Berfikir Kritis Pada Matematika Kelas III SDN Durensawit Pati. Semarang : Universitas Terbuka.

Muhsetyo Gatot,Dkk. 2009. Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Rubiyanto, Rubino. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Sardiman. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: P.T Raja Grafindo Persada

Sugiyanto. 2008. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Surakarta

Suwandi, Joko. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surarta.

Tim Penulis. 2008. Pembelajaran Matematika. Surakarta: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Toha Anggoro M. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Universitas Terbuka.

Winataputra, U.S, dkk. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Universitas Terbuka.

Page 16: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …eprints.ums.ac.id/20937/20/NASKAH_PUBLIKASI.pdfpengesahan meningkatkan aktivitas belajar matematika melalui penerapan pembelajaran pbl (problem

Yulfika Yasmin. 2009. Penerapan Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SDN Tegal Weru. Malang : Universitas Negeri Malang.

. 2011. Kurikulum Sekolah Dasar. Jawa Tengah : Depdikbud