fakultas keguruan dan ilmu pendidikan …eprints.ums.ac.id/20937/20/naskah_publikasi.pdfpengesahan...
TRANSCRIPT
MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA
MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM
BASED LEARNING) SISWA KELAS III
SDN JIMBARAN 01 KAYEN PATI
TAHUN 2012/2013
NASKAH PUBLIKASI
Disusun Oleh :
IKA ARYANTI
A54E090054
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
PENGESAHAN
MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM
BASED LEARNING) SISWA KELAS III SDN JIMBARAN 01 KAYEN PATI
TAHUN 2012/2013
Disusun Oleh :
IKA ARYANTINIM A54E090054
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Pada Tanggal 6 September 2012
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Dewan Penguji
1. Drs. Suwarno, M. Pd ( )
2. Drs. Saring Marsudi, M. Pd ( )
3. Drs.Rubino Rubiyanto,M. Pd ( )
Surakarta, ..................................
UniIIVersitas Muhammadiyah Surakarta
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dekan,
Drs. H. Sofyan Anif, M. SiNIK. 547
ABSTRAK
MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM
BASED LEARNING) SISWA KELAS IIISDN JIMBARAN 01 KAYEN PATI
TAHUN 2012/2013
Ika Aryanti, A54E090054, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012, 72 halaman.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika. Subyek penelitian adalah guru dan siswa kelas III SDN Jimbaran 01 Kayen Pati yang berjumlah 20 siswa. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa dan guru. Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui tes, observasi, dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis interaktif yang terdiri dari 3 komponen, yaitu : reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Prosedur penelitian meliputi tahap identifikasi masalah, persiapan, penyusunan rencana. Proses penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu : perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan belajar siswa pada matematika. Adapun peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari perolehan nilai siswa pada matematika siklus I 65% atau 13 siswa dan siklus II sebesar 85% atau 17 siswa. Sedangkan untuk rata-rata aktivitas siswa siklus I 61,25% dan siklus II 78,75%. Hal ini membuktikan bahwa dengan penerapan pembelajaran PBL (Problem Based Learning) dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa kelas III SDN Jimbaran 01 Kayen Pati.
Kata kunci : Aktivitas belajar, Pembelajaran PBL (Problem Based Learning)
PENDAHULUAN
Keberhasilan pembelajaran dikelas dapat ditunjukkan dengan dikuasainya
materi pelajaran oleh siswa yang dinyatakan dengan nilai. Nilai yang diharapkan
adalah nilai yang melebihi dari KKM. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan
dalam pembelajaran antara lain kemampuan guru dalam merencanakan dan
melaksanakan pembelajaran. Guru harus mampu menciptakan pembelajaran yang
memungkinkan siswanya mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara
optimal.Hal ini juga dirasakan oleh Penulis kepada siswa kelas III SDN Jimbaran
01 Kayen Pati dalam beberapa kali ulangan selalu ada siswa yang mendapat nilai
kurang dari standar ketuntasan yang ditetapkan oleh sekolah. PTK sebagai suatu
bentuk refleksi diri yang dilakukan oleh para partisipan (guru, siswa atau kepala
sekolah) dalam situasi-situasi sosial (pendidikan) untuk memperbaiki rasionalitas
dan kebenaran. (Joko Suwandi, 2011:4)
Hasil belajar pada mata pelajaran matematika kelas III SDN Jimbaran 01 pada
tahun ajaran 2011/2012 masih rendah. Hal tersebut dapat diketahui berdasarkan
hasil ulangan harian. Dari 22 siswa yang mengikuti ulangan harian, 7 siswa yang
mendapat nilai di atas KKM yaitu 6,5. Dengan demikian apabila di prosentasikan
hasil belajar siswa di atas KKM baru mencapai 32 %.Untuk mengatasi masalah
tersebut maka dipilih salah satu metode pembelajaran matematika yaitu
menggunakan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning). PBL adalah
proses pembelajaran yang titik awal pembelajaran berdasarkan masalah dalam
kehidupan nyata lalu dari masalah ini siswa dirangsang untuk mempelajari
masalah berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah mereka punyai
sebelumnya sehingga akan terbentuk pengetahuan dan pengalaman baru.
(http://garduguru.blogspot.com/2008/12/metode-pembelajaran-berbasis-
masalah.html, diakses pada 6 Juni 2012)
Bertitik tolak dari uraian di atas, maka peneliti ingin mengadakan penelitian
tindakan kelas pada siswa kelas III SDN Jimbaran 01 Kayen Pati dengan judul
“Meningkatkan Aktivitas Belajar matematika melalui penerapan pembelajaran
PBL (Problem Based Learning) siswa kelas III SDN Jimbaran 01 Kayen Pati
Tahun 2012/2013”.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut : Apakah pembelajaran PBL (Problem Based
Learning) dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa kelas III SDN
Jimbaran 01 Kayen Pati Tahun 2012/2013?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah di kemukakan, tujuan dalam
penelitian ini adalah :
1. Tujuan umum meliputi :
a. Untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika pada siswa kelas III
SDN Jimbaran 01 Kayen Pati Tahun 2012/2013.
b. Untuk melatih siswa dalam belajar berkelompok dan mengemukakan
pendapat dalam memecahkan masalah.
c. Untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam materi pelajaran
matematika.
2. Tujuan khusus
Untuk meningkatan aktivitas belajar matematika melalui penerapan
pembelajaran PBL (Problem Based Learning) siswa kelas III SDN
Jimbaran 01 Kayen Pati Tahun 2012/2013.
Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah :
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis bermanfaat dalam memberikan sumbangan kepada
pembelajaran matematika dan sebagai salah satu cara dalam meningkatkan
aktivitas belajar siswa pada pembelajaran matematika melalui
pembelajaran PBL (Problem Based Learning).
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru, penelitian bermanfaat untuk memperbaiki pembelajaran,
sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung efektif, dapat
mengembangkan diri secara profesional, serta guru lebih percaya diri.
b. Bagi siswa, keberhasilan penelitian tindakan kelas akan membuat
siswa senang dan bersemangat dalam pembelajaran karena
keberhasilan PTK adalah meningkatkan aktivitas belajar siswa, selain
itu kebiasaan guru yang kritis terhadap hasil belajar siswa sehingga
siswa yang lemah mendapat perhatian yang khusus dari guru, yang
lambat laun siswa akan mencontoh (model) kinerja guru.
c. Bagi sekolah, yang berhasil mendorong terjadinya inovasi pada diri
guru telah berhasil pula meningkatkan kualitas pendidikan untuk para
siswa, sebagaimana guru yang mampu membuat perubahan,
/perbaikan, mempunyai kesempatan yang besar bagi sekolah untuk
berkembang pesat dan berkualitas.
LANDASAN TEORI
Aktivitas Belajar
Aktivitas belajar adalah segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi
antara guru dan siswa dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran (Dimyati dan
Mudjiono,1999:7)
Menurut Paul B. Diedrich dalam Sardiman (2004:101) tipe aktivitas belajar ada 8
kelompok antara lain :
1. Mental activities seperti menanggapi, mengingat, memecahkan
soal/masalah
2. Oral activities seperti memberi saran, mengeluarkan pendapat, dan diskusi.
3. Listening activities seperti mendngarkan uraian, percakapan diskusi.
4. Visual activities seperti membaca, memperhatikan, presentasi, percobaan.
5. Writing activities seperti menulis ceria, membuat rangkuman, evaluasi.
6. Drawing activities seperti menggambar membuat grafik, peta, diagram.
7. Motor activities seperti melakukan percobaan, model, bermain.
8. Emotional activities seperti menaruh minat, merasa bosan, bergairah,
Pembelajaran Matematik
Matematika adalah ilmu deduktif, aksimotorik, formal, hirarkis, abstrak,
bahasa simbol yang padat arti dan semacamnya sehingga para ahli matematika
dapat mengembangkan sebuah sistem matematika (Ariyanto, 2011:1).
Menurut Jerome S. Briner di dalam Ariyanto (2011:8) proses belajar
matematika mengalami tiga tahap perkembangan yaitu :
1. Tahap kegiatan (enactive)
Dalam pembelajaran tentang konsep, fakta atau prosedur dalam
matematika yang bersifat abstrak diawali dari persoalan sehari-hari
2. Tahap gambar bayangan (econic)
Setelah memanipulasikan benda secara nyata melalui persoalan keseharian
(model matematika)
3. Tahap simbolik (symbolic)
Menggunakan symbol-simbol (lambing) yang bersifat abstrak sebagai
wujud dari bahasa matematika (model abstrak).
Pembelajaran PBL (Problem Based Learning)
Proses pembelajaran PBL ini, menurut Sugiyanto (2008: 137) rencana
pembelajaran PBL adalah :
1. Memutuskan sasaran dan tujuan
2. Merancang situasi bermasalah yang tepat
Situasi bermasalah yang baik harus memenuhi lima kriteria :
Situasi mesti autentik permasalahan harus dikaitkan dengan pengalaman
riil siswa,Masalah yang tidak jelas tidak dapat diselesaikan dengan
jawaban sederhana dan memiliki solusi-solusi alternative,Masalah itu
seharusnya bermakna bagi sisa dan sesuai tingkat perkembangan
intelektual,Masalah itu memiliki cakupan luas, Masalah yang baik
mendapat manfaat dari usaha kelompok
Langkah-langkah PBL menurut Sugiyanto (2008: 141) antara lain :
1. Memberikan orientasi tentang permasalahannya kepada siswa
Guru menarik perhatian siswa, membahas tujuan pembelajaran,
mendeskripsikan dan memotivasi siswa untuk terlibat dalam mengatasi
masalah.
2. Mengorganisasikan siswa untuk meneliti
Guru memberikan masalah, membantu siswa mendefinisikan,
mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar,
3. Membantu investigasi mandiri dan kelompok
Guru mendorong siswa mendapatkan informasi yang tepat, mencari
penjelasan dan solusi.
4. Mengembangkan dan mempresentasikan hasil
Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan hasil diskusi,
membimbing dan memotivasi penyajian hasil diskusi kelompok.
5. Menganalisis dan mengevaluasi proses mengatasi masalah
Guru memberikan umpan balik, menarik kesimpulan,member evaluasi dan
membantu siswa untuk melakukan refleksi
Menurut Sugiyanto (2008 : 143 ) kelebihan PBL (Problem Based Learning )
adalah :Membuat siswa lebih aktif,Meningkatkan kemampuan siswa untuk
memecahkan masalah sehari,Meningkatkan keakraban dan kerjasama,Membuat
pendidikan disekolah menjadi relevan.kekurangan PBL (Prblem Based Learning)
antara lain :Pembelajaran PBL dilakukan berkelompok, sehingga membuat siswa
yang malas semakin malas,Siswa merasa guru tidak pernah menjelaskan karena
pembelajaran ini menuntut siswa aktif,Membutuhkan banyak waktu dan
pendanaan,Memerlukan berbagai sumber untk memecahkan masalah.
METODE PENELITIAN
Setting Penelitian
Tempat penelitian ini akan diadakan di SDN Jimbaran 01 Kayen Pati. Tahap-
tahap pelaksanaan kegiatan sejak tahap persiapan sampai tahap penulisan laporan
penelitian dilakukan selama beberapa bulan, mulai dari bulan Juni sampai
Agustus.
Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah seluruh Siswa kelas III SDN jimbaran 01 Kayen
Pati tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 20 siswa 6 yakni 9 laki-laki dan 11
perempuan sementara Guru kelas II sebagai patner kolaborasi serta sekaligus
sebagai triangulasi sumber data
Prosedur Penelitian
Prosedur ini di lakukan dari siklus pertama sampai siklus kedua. Adapun
rancangan dalam penelitian meliputi perencanaan awal, perencanaan tindakan,
pelaksanaan tindakan, observasi, refleksik
Sumber Data
penelitian tindakan kelas ini sumber datanya adalah : Siswa dan Guru kelas III
SDN Jimbaran 01 Kayen Pati serta data dokumen meliputi daftar nilai kelas III
mata pelajaran matematika, aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran, dan
aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran.
Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian adalah sebagai berikut :
1. Tes
Menurut Sri Hartini (2011:15) tes merupakan “serentetan pertanyaan atau
latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan,
pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu
atau kelompok.
Tes digunakan untuk mengetahui dan mengukur seberapa besar
kemampuan memecahkan masalah matematika tentang penjumlahan dan
pengurangan pada siswa SD. Tes dilakukan pada setiap akhir pertemuan
dan dibuat dalam bentuk essay.
2. Lembar Observasi / Pengamatan
Menurut Margono (2007:158) di dalam Rubino Rubiyanto (2011:85)
Observasi adalah cara mengumpulkan data dengan jalan mengamati
langsung terhadap objek yang diteliti dengan pencatatan secara sistemik
terhadap gejala yang nampak pada obyek penelitian.
Lembar pengamatan ini menjelaskan tentang aktivitas siswa dalam
pembelajaran dan kemampuan guru dalam pembelajaran PBL (Problem
Based Learning).
3. Dokumentasi
Menurut Moleong (1996:161) di dalam Rubino Rubiyanto (2011 :127)
dokumen ada 2 yaitu dokumen pribadi dan dokumen resmi.
Dokumentasi digunakan untuk memperoleh daftar nama dan data nilai
awal siswa yaitu nilai rata-rata matematika pada materi sebelumnya.
Validitas Data
Menurut M. Toha (2008 : 173) instrumen yang valid berarti alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan data itu valid agar data yang digali dan
dikumpulkan selama penelitian terjamin kemantapan dipilih cara yang tepat untuk
mengembangkan validitas data yang diperoleh. Triangulasi dalam teknik
pengumpulan data ini diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat
menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang
telah ada dalam penelitian ini data yang diperoleh dari Dokumentasi, Tes,
Observasi.
Teknik Analisa Data
Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis kualitatif yang salah satu
modelnya teknik analisis interaktif yang terdiri dari 3 komponen yyaitu reduksi
data, beberan (display), dan penarikan kesimpulan.
INDIKATOR PENCAPAIAN
indikator ini adalah apabila nilai rata-rata kemampuan hasil belajar siswa kelas III
mengalami ketuntasan belajar minimal 75% dari jumlah siswa dengan KKM 60
dan apabila aktivitas siswa dalam proses pembelajaran matematika tentang materi
penjumlahan dan pengurangan minimal 75% dari jumlah siswa.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Profil Sekolah
SDN Jimbaran 01 bertempat di Jl. OW Goa Pancur Jimbaran Kecamatan
Kayen Kabupaten Pati. SDN Jimbaran 01 letaknya di depan Balai Desa Jimbaran
dan dekat dengan obyek wisata goa pancur. SDN Jimbaran 01 berada dekat kaki
gunung goa pancur, sehingga udaranya sejuk dan segar, latar belakang
penduduknya seorang petani.
Visi SDN Jimbaran 01 adalah Mewujudkan SDN Jimbaran 01 sebagai lembaga
pendidikan yang mampu bersaing di bidang akademik dan non akademik serta
dapat mengembangkan bakat, kreatifitas secara optimal.
Misinya adalah Mewujudkan suasana kegiatan belajar mengajar kondusif, efektif
dan tertib,Memotivasi siswa untuk aktif, kreatif dalam kegiatan di
sekolah,Mengembangkan minat dan potensi diri di bidang akademik, olahraga
seni dan budaya,Menumbuhkembangkan rasa bangga dan memiliki terhadap
sekolah dengan kepedulian, kebersihan, keamanan dan kedisiplinan serta
ketertiban.
Refleksi Awal
Hasil dari refleksi awal ini diperoleh :
1. Sebagian siswa kurang antusias pada pembelajaran matematika tentang
pemecahan masalah sehari-hari disebabkan kurangnya aktivitas belajar.
2. Siswa kesulitan mengerjakan matematika tentang pemecahan masalah.
3. Metode yang digunakan Guru hanya ceramah sehingga siswa bosan
4. Guru kurang memfasilitasi siswa pada pembelajaran.
Deskripsi Siklus I
Siklus I dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan yakni tanggal 16 dan 19 juli
2012, pembelajaran dilaksanakan dengan pedoman RPP selama 3 jam
pelajaran.hasil observasi yang dilaksanakan pada siklus I yaitu diperoleh nilai
rata-rata siklus I adalah 59,8 dengan ketuntasan belajar klasikal 65% (13 siswa)
tuntas belajar dengan mendapat nilai ≥ 60, dan masih ada 35% (7 siswa) belum
tuntas dengan mendapat nilai ≤ 60. Pada siklus I ini nilai tertinggi adalah 77 dan
nilai terendah adalah 40. Hasil nilai evaluasi siswa secara keseluruhan dapat
dilihat pada tabel daftar nilai siswa siklus I (lampiran 17).Sehingga ketuntasan
belajar belum tercapai,Siswa kurang bekerja sama dalam diskusi kelompok baik
dalam kelompok karena masih ada siswa yang diam atau bercanda sendiri
sehingga hanya sebagian siswa yang bekerja,Siswa masih kurang lancar dalam
mempresentasikan hasil,Guru belum membimbing siswa secara merata, sehingga
ada kelompok yang belum mendapat bimbingan,Dalam pembahasan LKS untuk
kelompok diskusi, jumlah soal kurang banyak sehingga jumlah soal LKS perlu
ditambah lagi.
Deskripsi Siklus II
Siklus II dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dengan menggunakan
pembelajaran PBL (Problem Based Learning). pada pelaksanaan penelitian
tindakan siklus II ini Guru meningkatkan kinerja dan bimbingan serta
pengarahannya terhadap siswa. Hasil siklus II diperoleh nilai rata-rata evaluasi
sebesar 67,8 dan ketuntasan belajar 85 %. Pada siklus II terjadi peningkatan nilai
rata-rata menjadi 67,8 dengan ketuntasan belajar klasikal 85% (17 siswa) tuntas
belajar dengan mendapat nilai ≥ 60, dan masih ada 15% (3 siswa) belum tuntas
dengan mendapat nilai ≤ 60. Pada siklus II ini nilai tertinggi adalah 92 dan nilai
terendah adalah 44. Hasil nilai evaluasi siswa secara keseluruhan dapat dilihat
pada tabel daftar nilai siswa siklus II (lampiran 18).
Berdasarkan data hasil analisis evaluasi siklus II selengkapnya disajikan dalam
diagram berikut:
ketuntasan belajar sudah tercapai,Kerjasama siswa dalam kelompok
sudah terjalin dengan baik, dan siswa aktif berdiskusi dalam
kelompok,Siswa sudah lancar dalam mempresentasikan hasil,Selama
proses pembelajaran guru sudah merata memberikan perhatian dan
bimbingan kepada seluruh siswa,Guru sudah menambah jumlah soal
dalam LKS
Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilaksanakan menunjukkan bahwa terdapat
peningkatan hasil tes pada siklus I dan siklus II Pada siklus I diperoleh nilai rata-
rata 59,8 dengan ketuntasan belajar 65% sedangkan pada siklus II diperoleh nilai
rata-rata 67,8 dengan ketuntasan belajar 85%. Dengan demikian terjadi
peningkatan nilai rata-rata sebesar 8.
Kesimpulan
Kesimpulan penelitian ini adalah : Pembelajaran PBL (Problem Based Learning)
dapat meningkatkan hasil belajar matematika lebih baik. Pada siklus I diperoleh
nilai rata-rata 59,8 dengan ketuntasan belajar 65%, sedangkan pada siklus II
diperoleh nilai rata-rata 67,8 dengan ketuntasan belajar 85% dan dapat
meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika. Hal ini
ditunjukkan dengan meningkatnya aktivitas siswa pada setiap pertemuan. Pada
siklus I diperoleh nilai rata-rata 61,2% yang masuk dalam kategori cukup,
sedangkan pada siklus II diperoleh nilai rata-rata 78,7% yang masuk dalam
kategori baik.
Implikasi Hasil Penelitian
Kesimpulan diatas memberikan implikasi bahwa dengan cara mengajar dan
penggunaan metode yang tepat dari seorang Guru akan memberi pengaruh pada
kegiatan belajar siswa yang berdampak kemampuan siswa menguasai materi yang
diajarkan. pembelajaran PBL (Problem Based Learning) harus dapat
mengoptimalkan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
pembelajarannya PBL (Problem Based Learning) lebih ditekankan memecahkan
masalah, siswa aktif, berkelompok, kerjasama dan melibatkan seluruh siswa.
Saran
Bagi Kepala Sekolah: Sebagai bahan masukan Kepala sekolah dengan
menggunakan pembelajaran PBL (Problem Based Learning) akan membuat
perubahan/perbaikan terhadap pembelajaran disekolah untuk berkembang pesat
dan meningkatkan kualitas pendidikan para Siswa.
Bagi Guru: Sebagai bahan masukan Guru untuk memilih pendekatan dan metode
pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran dan sebaiknya dikembangkan ke
materi lain untuk meningkatkan aktivita belajar siswa.
Peneliti berikutnya: Bagi yang tertarik pada masalah serupa hendaknya
mengembangkan penelitian ini dan melakukan perbandingan dengan metode yang
lebih variatif agar pembelajaran matematika disekolah menjadi kegiatan
pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Ariyanto. 2011. Pembelajaran Aritmatika SD. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
BSNP. 2008. KTSP Tingkat SD. Jakarta: Departemen Pendidikan NasionalDepdiknas. 2007. Kurikulum SD. Jakarta: Depdiknas.Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka CiptaGardu guru. 2008. Metode Pembelajaran Berbasis Masalah. (http: / gardu
guru.blog spot.com / 2008/ 12/ metode- pembelajaran- berbasis- masalah.Html, diakses pada 6 juni 2012)
Hartini Sri, 2011. Evaluasi Pembelajaran. Surakarta: PSKGJ-FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Hera dkk. 2004. Pendidikan Anak SD. Jakarta: Universitas TerbukaIbrahim dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : UNESA University
Press.Marniningsih. 2010. Penerapan Model Pembelajaran PBL (Problem Based
Learning) dan Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Keterampilan Berfikir Kritis Pada Matematika Kelas III SDN Durensawit Pati. Semarang : Universitas Terbuka.
Muhsetyo Gatot,Dkk. 2009. Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Rubiyanto, Rubino. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Sardiman. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: P.T Raja Grafindo Persada
Sugiyanto. 2008. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Surakarta
Suwandi, Joko. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surarta.
Tim Penulis. 2008. Pembelajaran Matematika. Surakarta: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Toha Anggoro M. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Universitas Terbuka.
Winataputra, U.S, dkk. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Universitas Terbuka.
Yulfika Yasmin. 2009. Penerapan Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SDN Tegal Weru. Malang : Universitas Negeri Malang.
. 2011. Kurikulum Sekolah Dasar. Jawa Tengah : Depdikbud