problem based learning (pbl) pada siswa kelas iv sdn

146
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN LEMBAYA KECAMATAN TOMPOBULU KABUPATEN GOWA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh NURWAHIDAH 105401134619 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR 2021

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL

PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV

SDN LEMBAYA KECAMATAN TOMPOBULU

KABUPATEN GOWA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

NURWAHIDAH

105401134619

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

2021

Page 2: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN
Page 3: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN
Page 4: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

iv

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : NURWAHIDAH

NIM : 105401134619

Jurusan : PKG Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Judul Penelitian : Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Problem Based

Learning (PBL) pada Siswa Kelas IV SDN Lembaya Kecamatan

Tompobulu Kabupaten Gowa

Dengan ini menyatakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil

ciptaan orang lain atau dibuatkan oleh siapapun.

Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi

apabilah pernyataan ini tidak benar.

Makassar, Juni 2021

Yang Membuat Pernyataan

NURWAHIDAH

Page 5: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

v

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SURAT PERJANJIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : NURWAHIDAH

NIM : 105401134619

Jurusan : PKG Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fkultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) ini, saya akan menyusun sendiri Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).

2. Dalam menyusun Penelitian Tindakan Kelas (PTK), saya akan melakukan

konsultasi dengan pembimbing yang telah ditetapkan oleh pemimpin fakultas.

3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (Plagiat) dalam penyusunan Penelitian

Tindakan Kelas (PTK).

4. Apabilah saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1,2 dan 3, saya bersedia

menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Makassar, Juni 2021

Yang Membuat Pernyataan

NURWAHIDAH

Page 6: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

vi

MOTO DAN PERSEMBAHAN

Angkatlah kesedihan menjadi kekuatanmu.

Tunjukkan pada dunia bahwa kamu kuat, bukan manusia lemah.

الا القوم الكفرون N وح انه لا يايـTس من ر N وح ولا تايـTسوا من ر

“dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus

asa dari rahmat Allah, hanyalah orang-orang yang kafir.”. Qs. Yusuf: 78

Dengan Segala Kerendahan Hati

Karya Ini Kuperuntukkan Kepada:

Ayahanda dan Ibunda serta Serta suami, anak-anak tercinta

Yang telah berjuang dan memberikan yang terbaik,

Serta doa yang selalu dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa

Untuk segala kebaikan dan keberhasilan di setiap langkahku.

Almamaterku Universitas Muhammadiyah Makassar

Yang telah memberikan tempat untuk menuntut ilmu

Semoga Allah Swt Senantiasa memberikan rahmat dan karunia-Nya

Page 7: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

vii

ABSTRAK

NURWAHIDAH, 2021. Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi

Problem Basic Learning (PBL) pada Siswa Kelas IV SDN Lembaya Kecamatan

Tompobulu Kabupaten Gowa. Hasil Penelitian. Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Amri Amal dan pembimbing II A. Muafiah Nur.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar IPA materi gaya pada siswa kelas IV SDN Lembaya Keacamatan Tompobulu Kabupaten Gowa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA materi gaya melalui model Problem Based Learning. Jenis penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan langkah perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. PTK ini dilaksanakan dengan dua siklus. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 17 Mei 2021 dan Siklus II dilaksanakan pada tanggal 24 Mei 2021. Penelitian dilaksanakan pada kelas IV SDN Lembaya Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa dengan jumlah 20 siswa yang terdiri dari 6 laki- laki dan 14 perempuan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa model Problem Based Learning

(PBL) dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi gaya pada siswa kelas IV SDN Lembaya Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa. Peningkatan hasil belajar IPA materi gaya diketahui dengan hasil tes pada Siklus I dan Siklus II yang menunjukkan peningkatan nilai rata- rata dan persentase ketuntasan secara klasikal. Rata- rata nilai siswa materi gaya pada kondisi awal (pra-siklus) 69 dengan ketuntasan klasikal sebesar 40% (8 siswa) dari 20 siswa yang mencapai nilai ≥ 75 (nilai KKM). Siklus I sebesar 74 dengan ketuntasan klasikal sebesar 60% (12 siswa) yang mencapai nilai ≥ 75 (nilai KKM). Siklus II sebesar 81 dengan ketuntasan klasikal 80% (16 siswa) yang mencapai nilai ≥ 60 (nilai KKM). Kata kunci: Hasil Belajar, Problem Based Learning, IPA

Page 8: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur atas kehadirat Allah swt. Yang senantiasa

member karunia dan nikmat yang tiadatara kepada segenap makhluk-Nya

terutama manusia. Demikian pula salam dan shalawat tercurah kepada junjungan

kita Rasulullah saw. Yang merupakan suri tauladan dan pemberi syafaat bagi kita

sampai akhir zaman. Dengan keyakinan ini penulis dapat menyelesaikan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal

ini disebabkan keterbatasan penulis dari berbagai hal terutama dalam mengkaji

dan menelaah rujukan-rujukan yang seharusnya menjadi acuan dalam penulisan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan

saran dan kritikan dari pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini. Akan tetapi berkat uluran tangan dan

bantuan pihak terkait maka laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini bisa

diselesaikan tepat pada waktunya.

Kesuksesan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini ditentukan

oleh berbagai dukungan, oleh karena itu penulis ucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. H. Ambo Asse, M.Ag. Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar.

2. Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Aliem Bahri, S.Pd., M.Pd. Ketua Prodi PGSD Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Page 9: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

ix

4. Amri Amal, S.Pd., M.Pd, sebagai pembimbing I dan A.Muafiah Nur,

S.Pd., M.Pd, sebagai pembimbing II.

5. Ibu Andriani Thamrin, S.Pd. Kepala Sekolah SD Negeri Lembaya Desa

Rappolemba Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa yang telah

memberikan kesempatan untuk melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas

(PTK).

6. Ibu Nur Embong, S.Pd.I. sebagai Guru Pamong

7. Bapak dan Ibu guru serta staf tata usaha SD Negeri Lembaya Desa

Rappolemba Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa yang dengan

senang hati menerima kami.

8. Murid-murid tercinta SD Negeri Lembaya yang dengan sangat antusias

menerima kami sebagai guru mereka selama proses pelaksanaan Penelitian

Tindakan Kelas (PTK).

9. Orang tua dan suami tercinta atas kekuatan doa yang dipancarkan kepada

penyusun laporan sehingga segala sesuatunya terasa dimudahkan oleh

Allah dan hampir tanpa hambatan.

Karena atas bimbingan, bantuan dan partisipasinya yang telah diberikan

sehingga laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat terlaksana dengan

baik.

Akhir kata, semoga segala bantuan dari berbagai pihak mendapat balasan

berlipat ganda dari Allah swt. Semoga Allah swt. senantiasa memberikan kasih

sayang dan ridho-Nya kepada kita semua dalam menjalankan aktifitas keseharian

kita. Aamiin.

Makassar, Juni 2021

Penulis

Page 10: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................ iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................................... iv

SURAT PERNYATAAN.............................................................................................. v

SURAT PERJANJIAN ............................................................................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................................. vii

ABSTRAK ................................................................................................................ viii

KATA PENGANTAR ............................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xiv

DAFTAR DIAGRAM ................................................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian....................................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian..................................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori............................................................................................... 8

1. Konsep Belajar ..................................................................................... 14

2. Konsep Hasil Belajar ........................................................................... 17

3. Konsep Ilmu Pengetahuan Alam .......................................................... 21

Page 11: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

xi

4. Karakteristik Pembelajaran IPA ........................................................... 22

5. Tujuan Pembelajaran IPA .................................................................... 23

6. Ruang Lingkup Pemebelajaran IPA ..................................................... 24

B. Model Problem Based Learning (PBL) .................................................... 24

1. Definisi Probelem Based Learning (PBL) ........................................... 26

2. Karakteristik Model Probelem Based Learning (PBL) ....................... 27

3. Tujuan Model Pembelajaran Probelem Based Learning ..................... 28

4. Langkah-Langkah Probelem Based Learning (PBL) .......................... 29

5. Kelebihan dan Kekurangan Probelem Based Learning (PBL) ............ 30

C. Problem Based Learning dalam Pembelajaran IPA ................................... 31

D. Penelitian Relevan ...................................................................................... 32

E. Kerangka Pikir ........................................................................................... 35

F. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ........................................ 35

BAB III METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian ................................................................................. 37

1. Jenis Penelitian ...................................................................................... 38

2. Lokasi Penelitian ................................................................................... 38

3. Waktu dan Subjek Penelitian ................................................................ 38

B. Prosedur Penelitian................................................................................... 439

C. Pengumpulan Data ..................................................................................... 41

D. Instrumen Penelitian................................................................................... 42

E. Analisis Data .............................................................................................. 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ........................................................................................ 45

1. Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I ................................................... 46

2. Data Pelaksanaan Tindakan Siklus II .................................................. 50

B. Pembahasan ............................................................................................. 55

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan........ ........................................................................................... 59

Page 12: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

xii

B. Saran .......................................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 62

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 13: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman 2.1 Langkah-Langkah Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) .......... 30

Page 14: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas .......................................................... 26

1.2 Kerangka Pikir ........................................................................................ 39

Page 15: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

4.1 Hasil Belajar Siswa Siklus I ...................................................................... 47

4.2 Hasil Pengamatan Guru Siklus I ................................................................ 48

4.3 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I .............................................................. 49

4.4 Hasil Belajar Siswa Siklus II...................................................................... 51

4.5 Hasil Pengamatan Guru Siklus I ............................................................... 52

4.6 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II ............................................................. 53

4.7 Hasil Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa .................................. 55

4.8 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus-Siklus II ................................ 57

Page 16: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan dapat dimaknai sebagai proses perubahan tingkah laku peserta

didik agar menjadi manusia dewasa yang hidup mandiri. Pendidikan tidak hanya

mencakup intelektual saja, akan tetapi ditekankan pada proses pembinaan

kepribadian peserta didik secara menyeluruh sehingga peserta didik menjadi

dewasa. Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk

membekali mahasiswa dalam menghadapi masa depan.

Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang

Nomor 20 berbunyi Pendidikan Nasional bertujuan mengembangkan kemampuan

dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pendidikan pada dasarnya

mendorong siswa untuk belajar dan mempelajari hal-hal yang diperlukan dalam

kehidupan siswa.

Miarso dalam Rusmono, (2012:6) mengemukakan bahwa pembelajaran

adalah suatu usaha yang disengaja, bertujuan, dan terkendali agar orang lain belajar

atau terjadi perubahan yang relatif menetap pada diri orang lain. Proses

Page 17: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

2

pembelajaran terdapat peran siswa sebagai subyek belajar. Aktifitas belajar siswa

tidak hanya sekedar mendengar dan mencatat materi pembelajaran yang diberikan

oleh guru. Hal ini siswa harus diberikan peran aktif serta dijadikan mitra dalam

proses pembelajaran sehingga siswa bertindak sebagai peserta didik yang aktif.

Suasana dan kondisi belajar yang menyenangkan, dimana tercipta interaksi yang

baik antara guru dan siswa maupun siswa dengan siswa akan sangat membantu dan

mendukung siswa dalam mendapatkan pengalaman belajar. Siswa akan lebih

mudah dalam menguasai materi yang dipelajari dan pembelajaran akan lebih

bermakna bagi siswa. Guru mempunyai tugas untuk memilih model pembelajaran

yang sesuai dengan jenis materi yang akan disampaikan demi tercapainya tujuan

pembelajaran.

Wisudawati dan Sulistiyowati (2015: 23) IPA berarti ilmu yang

mempelajari tentang sebab dan akibat kejadian- kejadian yang ada di alam ini. Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu disiplin ilmu yang didalamnya

mengkaji berbagai kajian ilmu alam diantaranya fisika, kimia dan biologi. Mata

pelajaran IPA ini sangat penting kedudukannya dalam masyarakat karena IPA

membahas mengenai makhluk hidup, proses kehidupan, alam serta peristiwa alam

yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari- hari. Sehingga tidak dapat dipungkiri

jika mata pelahjaran IPA menjadi mata pelajaran wajib mulai dari sekolah tingkat

dasar (SD/MI) hingga sekolah menengah atas. Namun selama ini masih banyak

siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami dan mengikuti pelajaran ini.

Tidak sedikit dari mereka beranggapan bahwa mata pelajaran IPA itu

membosankan dikarenakan terlalu banyak cakupan materi yang harus mereka

Page 18: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

3

pelajari.Pembelajaran IPA sebagai media pengembangan potensi siswa SD

seharusnya didasarkan pada karakteristik psikologi anak dengan memberikan

kesenangan bermain dan kepuasan intelektual bagi mereka dalam membongkar

misteri, seluk beluk dan teka teki fenomena alam di sekitar dirinya,

mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya, memperbaiki konsepsi

mereka yang masih keliru tentang fenomena alam, sambil membekali keterampilan

dan membangun konsep baru yang harus dikuasai oleh siswa.

Keberhasilan pembelajaran IPA dapat dilihat dari kreativitas guru

menggunakan model pembelajaran yang diterapkan dalam mengajar mata pelajaran

IPA yang tepat dan menarik. Suasana belajar yang kondusif terjadi interaksi yang

baik antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa, sehingga tercapai

tujuan pembelajaran. Menurut Sutirman (2013: 22) model pembelajaran pada

dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir

yang disajikan secara khas oleh guru.

Model pembelajaran merupakan alternatif yang digunakan oleh guru untuk

mensiasati dalam kegiatan menstranfer ilmu pengetahuan agar mudah diterima oleh

siswa, sehingga pembelajaran menjadi bermakna. Model pembelajaran dapat

dipilih oleh guru dengan memperhatikan kareakteristik materi pembelajaran serta

kondisi siswa.

Hasil observasi awal peneliti pada bulan Maret yaitu pada kelas IV SDN

Lembaya Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa, bahwa guru pengajar IPA

hingga sekarang masih menerapkan teacher centered dengan sistem penyampaian

yang lebih banyak didominasi oleh guru. Siswa cenderung diam, pasif dan kurang

Page 19: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

4

berani menyatakan gagasannya. Kreativitas dan kemandirian mengalami hambatan

dan bahkan tidak berkembang karena pengalaman yang didapat siswa dalam proses

pembelajaran sangat terbatas sehingga mereka tidak dapat mengembangkan

keterampilan yang dimilikinya. Idealnya siswa SDN kelas IV dapat mencipta dan

berusaha menemukan hal- hal baru serta terbiasa untuk berpikir dalam belajar IPA.

Karena kebanyakan guru memberikan contoh dahulu sebelum menyuruh siswanya

mengerjakan soal itu. Seharusnya siswa diberi kesempatan dan kepercayaan untuk

menyelesaikan masalah khususnya dalam mata pelajaran IPA melalui pengalaman

yang diperolehnya dengan potensi kreativitas yang telah dimiliki masing-masing

siswa secara mandiri. Diperoleh hasil wawancara yang menunjukkan bahwa masih

banyak siswa yang mendapatkan nilai ulangan harian pelajaran IPA materi pokok

gaya di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dengan nilai standar KKM

tuntas belajar 36% (7 siswa) tuntas belajar, sedangkan sebanyak 64% (13 siswa)

belum tuntas belajar.

Adapun metode yang digunakan guru ketika di dalam pembelajaran cukup

bervariasi, guru sudah menerapkan pembelajaran secara diskusi atau pembelajaran

berbasis kelompok, guru membagi kelas menjadi kelompok- kelompok dengan

anggota 3-4 siswa yang heterogen, namun dalam penerapan model pembelajaran

belum maksimal dan belum sesuai dengan sintaknya sehingga siswa kurang

antusias mengikuti pembelajaran. Beberapa faktor inilah yang menyebabkan siswa

kurang menyerap materi pelajaran yang disampaikan guru, sehingga hasil belajar

siswa rendah.

Guna menyikapi permasalahan tersebut, maka untuk menciptakan

Page 20: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

5

pembelajaran yang bermakna dan mengajak siswa berperan aktif pada saat proses

pembelajaran peneliti berinisiatif dengan mencoba menerapkan model

pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Menurut Sani (2015: 127) Problem

Based Learning (PBL) merupakan pembelajaran yang penyampainnya dilakukan

dengan cara menyajikan suatu permasalahan, mengujikan pertanyaan- pertanyaan,

memfasilitasi penyelidikan, dan membuka dialog. Dengan menggunakan model

pembelajaran ini sangat bermanfaat karena dengan pembelajaran berbasis masalah

(PBL) dapat membuat siswa belajar melalui penyelasaian masalah dunia nyata (real

word problem) secara terstruktur untuk membangun pengetahuan siswa. Dan

penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ini dirasa tepat

untuk diterpakan dalam mengajarkan mata pelajaran IPA materi gaya. Sehingga

dalam proses belajar mengajar siswa dituntut untuk berperan aktif melakukan

penyelidikan dan menyelesaikan permasalahan sedangkan guru bertugas sebagai

fasilitator atau pembimbing.

Mengatasi hal tersebut, maka guru harus mengubah proses pembelajaran

yang konvensional diganti dengan strategi pembelajaran aktif yang sesuai yaitu

dengan strategi problem based learning dalam mengajarkan mata pelajaran IPA

materi gaya. Diharapkan siswa dapat mengembangkan keberanian dan rasa percaya

diri dalam membuat keputusan dan memecahkan masalah serta meningkatkan

gairah siswa kelas IV dalam belajar IPA melalui metode pembelajaran baru yang

dinamis. Oleh sebab itu, peneliti tertarik untuk mengadakan suatu penelitian yang

berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Problem Based

Learning (PBL) pada Siswa Kelas IV SDN Lembaya Kecamatan Tompobulu

Page 21: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

6

Kabupaten Gowa”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka permasalahan yang ingin

dibahas pada penelitian ini adalah “apakah model Problem Based Learning (PBL)

dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi gaya pada siswa kelas IV SDN

Lembaya Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa”?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA materi gaya

melalui model Problem Based Learning pada siswa kelas IV SDN Lembaya

Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang dilaksanakan ini dapat memberikan manfaat kepada

banyak pihak. Adapun manfaat yang ingin dicapai yaitu :

1. Manfaat Teoritis

a. Memberikan informasi tentang peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas

IV SDN Lembaya Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa melalui model

Problem Based Learning (PBL).

b. Menambah wawasan ilmu pengetahuan dalam penerapan model

pembelajaran Problem Based Learning (PBL).

c. Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan hasil belajar IPA.

Page 22: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

7

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru: Penelitian ini dapat bermanfaat bagi guru SDN Lembaya

Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa sebagai alternatif model

pembelajaran dalam mengembangkan pembelajaran formal, dengan

model pembelajaran yang tepat dan dapat memotivasi siswa sehingga

diperoleh hasil yang optimal. Selain itu Guru mendapat pengalaman

secara langsung untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan profesi

guru.

b. Bagi Siswa: Mendorong siswa untuk lebih memahami pentingnya belajar

IPA, mempermudah siswa untuk menyerap materi yang diberikan dan

sebagai sarana untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran.

c. Bagi Sekolah: Menerapkan model Problem Based Learning (PBL) dapat

memberi masukan atau sumbangan ide kepada sekolah untuk proses

perbaikan pembelajaran, sehingga proses pembelajaran lebih efektif dan

mutu pendidikan meningkat.

d. Bagi Peneliti: Peneliti mendapatkan pengalaman langsung dalam proses

pembelajaran IPA sekaligus model pembalajaran yang dapat

dilaksanakan dan dikembangkan kelak. Selain itu, sebagai calon guru agar

nantinya lebih siap dan matang dalam melaksanakan tugas sesuai

perkembangan jaman.

Page 23: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Konsep Belajar

a. Definisi Belajar

Menurut Ibrahim, (2013: 4) menyatakan hasil belajar dapat

diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi

pelajaran di sekolah yang dinyatakan dengan skor yang diperoleh dari hasil

tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. Menurut Rusmono,

(2012: 8) menyatakan bahwa perubahan atau kemampuan baru yang

diperoleh oleh siswa setelah melakukan perbuatan belajar adalah

merupakan hasil belajar, karena belajar pada dasarnya adalah bagaimana

perilaku seseorang berubah sebagai akibat dari penglaman. Menurut

Susanto (2013: 4) mengatakan bahwa belajar adalah suatu aktivitas mental

yang berlangsung dalam interaksi aktif antara seseorang dengan

lingkungan, dan menghasilkan perubahanperubahan dalam pengetahuan,

pemahaman, keterampilan dan nilai sikap yang bersifat relatif konstan dan

berbekas. Sama halnya dengan pendapat Nurdin (2012: 139), belajar dapat

diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk

memperoleh perubahan perilaku baru secara keseluruhan, sebagai hasil

dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya.

Page 24: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

9

b. Ciri-Ciri Belajar

Adapun ciri-ciri belajar yang dikutip dari Baharuddin dan Wahyuni

(2015: 15), yaitu:

1) Belajar di tandai dengan adanya perubahan tingkah laku (change

behavior). Ini berarti, bahwa hasil dari belajar hanya dapat diamati dari

tingkah laku, yaitu adanya perubahan tingkah laku, dari tidak tahu menjadi

tahu, dari tidak terampil menjadi terampil.

2) Perubahan perilaku relative permanent. Hal Ini berarti, bahwa perubahan

tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap atau

tidak berubah-ubah. Tetapi, perubahan tingkah laku tersebut tidak akan

terpancang seumur hidup.

3) Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses

belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat potensial.

4) Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman.

5) Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan. Sesuatu yang

memperkua itu akan memberikan semangat atau dorongan untuk

mengubah tingkah laku.

c. Tujuan Belajar

Dalam Herawati (2018: 32-33) jika ditinjau secara umum, maka

tujuan belajar itu ada tiga jenis, yaitu sebagai berikut:

Page 25: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

10

1) Hal ini ditandai dengan kemampuan berfikir: Pemilikan pengetahuan dan

kemampuan berfikir sebagai hal yang tidak dapat dipisahkan. Dengan kata

lain tidak dapat mengembangkan kemampuan berfikir tanpa bahan

pengetahuan, sebaliknya kemampuan berfikir akan memperkaya

pengetahuan. Tujuan inilah yang memiliki kecenderungan lebih besar

perkembangannya di dalam kegiatan belajar.

2) Penanaman Konsep dan Ketrampilan: Penanaman konsep atau

merumuskan konsep, juga memerlukan suatu ketrampilan baik yang

bersifat jasmani maupun rohani. Ketrampilan jasmaniah adalah

keterampilan yang dapat dilihat, diamati, sehingga akan menitik beratkan

pada ketrampilan gerak anggota tubuh seseorang yang sedang belajar.

Sedangkan ketrampilan rohani lebih rumit, karena tidak selalu berurusan

dengan ketrampilan yang dapat dilihat bagaimana ujung pangkalnya, tetapi

lebih abstrak, menyangkut persoalan penghayatan dan ketrampilan berfikir

serta kreatifitas menyelesaikan dan merumuskan masalah.

3) Pembentukan Sikap: Pembentukan sikap mental dan perilaku anak didik

tidak akan terlepas dari soal penanaman niali- nilai, transfer of values. Oleh

karena itu guru tidak sekedar “pengajar”, tetapi betul- betul sebagai

pendidik yang akan memindahkan nilai-nilai itu kepada anak didik/siswa

akan tumbuh kesadaran dan kemauannya, untuk mempraktikkan segala

sesuatu yang sudah dipelajarinya. Jadi pada intinya tujuan belajar itu

adalah ingin mendapatkan pengetahuan, ketrampilan dan penanaman sikap

mental/nilai- nilai. Pencapaian tujuan belajar berarti akan menghasilkan

Page 26: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

11

hasil belajar yang baik.

d. Tipe Gaya Belajar

Berkenaan dengan interest siswa dalam kegiatan belajar menurut

Chika (2019: 24-25) ada beberapa tipe gaya belajar yang harus dicermati

guru, meliputi:

1) Tipe Belajar Visual (Visual Learner): Visual Learner adalah gaya belajar

dimana gagasan, konsep, data dan informasi lainnya dikemas dalam

bentuk gambar dan teknik. Siswa yang memiliki tipe belajar visual

memiliki interest yang tinggi ketika diperlihatkan gambar, grafik, grafik

organisatoris, seperti jaring, peta konsep dan ide peta, plot dan ilustrasi

visual lainnya. Beberapa teknik yang digunakan dalam belajar visual untuk

meningkatkan ketrampilan berpikir dan belajar, lebih mengedepankan

peran penting mata sebagai penglihatan (visual). Di dalam kelas, anak

visual lebih suka mencatat sampai sedetail- detailnya untuk mendapatkan

informasi.

2) Tipe Belajar Auditif (Auditory Learner): Auditory Learner adalah suatu

gaya belajar di mana siswa 25 belajar melalui mendengarkan. Siswa yang

memiliki gaya belajar auditori akan mengandalkan kesuksesan belajar

melalui telinga (alat pendengarannya), oleh karena itu guru sebaiknya

memerhatikan siswanya hingga ke alat pendengaraannya. Anak yang

mempunyai gaya belajar auditori dapat belajar lebih cepat dengan

menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan penjelasan apa yang

Page 27: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

12

dikatakan guru.

3) Tipe Belajar Kinestik (Tactual Learner): Tactual Learner siswa belajar

dengan cara melakukan, menyentuh, merasa, bergerak dan mengalami.

Anak yang mempunyai gaya belajar kinestik mengandalkan belajar

melalui bergerak, menyentuh dan melakukan tindakan. Anak seperti ini

sulit untuk dudu diam berjam- jam karena keinginan mereka beraktivitas

dan eksplorasi sangatlah kuat. Siswa dengan gaya belajar seperti ini

belajarnya melalui gerak dan sentuhan. Oleh karena itu, pembelajaran

yang dibutuhkan adalah pembelajaran yang lebih bersifat kontekstual dan

praktik.

Berdasarkan uraian diatas bahwa dalam pembelajaran perlu suatu

proses yang melibatkan potensi siswa secara keseluruhan yaitu potensi

pendengaran, penglihatan dan gerak motorik. Dari kolaborasi ketiga potensi

tersebut siswa lebih mampu menguasai suatu kecakapan tertentu, karena

ketiga potensi tersebut terlibat aktif secara fisik maupun psikologis. Oleh

karena itu seorang guru harus bisa memenuhi kebutuhan siswa dalam belajar.

e. Prinsip- prinsip Belajar

Menurut Chika (2019: 24-25) di dalam tugas melaksanakan proses

belajar mengajar, seorang guru perlu memperhatikan beberapa prinsip belajar

sebagai berikut:

1) Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar

Page 28: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

13

a) Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif,

meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan

instruksional.

b) Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat

pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional.

c) Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak dapat

mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan

efektif.

d) Belajar perlu interaksi siswa dengan lingkungannya.

2) Sesuai hakikat belajar

a) Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut

perkembangannya.

b) Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut

perkembangannya.

3) Belajar adalah proses kontinguitas (hubungan antara pengertian yang satu

dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkan pengertian yang

diharapkan. Stimulus yang diberikan menimbulkan response yang

diharapkan.

4) Sesuai materi/ bahan yang harus dipelajari

a) Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki stuktur,

Page 29: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

14

penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap

pengertiannya.

b) Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai

dengan tujuan instruksional yang harus dicapainya.

5) Syarat keberhasilan belajar

a) Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar

dengan tenang.

b) Repetisi, dalam proses belajar yang perlu diulangan berkali-kali agar

pengertian, keterampilan, dan sikap itu dapat didalami oleh siswa.

2. Konsep Hasil Belajar

a. Hasil Belajar

Ibrahim (2013: 4) menyatakan hasil belajar dapat diartikan sebagai

tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang

dinyatakan dengan skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi

pelajaran tertentu. Snelbeker dalam Rusmono (2012: 8) menyatakan bahwa

perubahan atau kemampuan baru yang diperoleh oleh siswa setelah melakukan

perbuatan belajar adalah merupakan hasil belajar, karena belajar pada dasarnya

adalah bagaimana perilaku seseorang berubah sebagai akibat dari penglaman.

Suprijono (2011: 7) menyatakan hasil belajar adalah perubahan perilaku secara

keseluruhan bukan hanya satu aspek potensi kemanusian saja.

Page 30: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

15

Secara sederhana yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah

kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena

belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk

memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam

kegiatan pembelajaran atau kegiatan instruksional, biasanya guru menetapkan

tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar adalah anak yang berhasil

mencapai tujuan pembelajaran atau tujuan instruksioal (Susanto, 2013: 5).

Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai

dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi, sebagaimana

dikemukakan oleh Sunal dalam Susanto (2013: 5), bahwa evaluasi merupakan

proses penggunaan informasi untuk membuat pertimbangan seberapa efektif

suatu program telah memenuhi kebutuhan siswa. Selain itu, dengan

dilakukannya evaluasi atau penilaian ini dapat dijadikan feedback atau tindak

lanjut, atau bahkan cara untuk mengukur tingkat penguasaan siswa. Kemajuan

prestasi belajar siswa tidak saja diukur dari tingkat penguasaan ilmu

pengetahuan, tetapi juga sikap dan keterampilan. Dengan demikian, penilaian

hasil belajar siswa mencakup segala hal yang dipelajari disekolah, baik itu

menyangkut pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang berkaitan dengan mata

pelajaran yang diberikan kepada siswa.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah mengalami proses

pembelajaran dan dapat diukur melalui pengetahuan, pemahaman, aplikasi,

analisis, dan sintesis yang diraih siswa dan merupakan tingkat penguasaan

Page 31: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

16

setelah menerima pengalaman belajar. Adapun hasil belajar meliputi tiga aspek

yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Dalam hal ini yang dimaksud

hasil belajar IPA materi gaya adalah kemampuan yang dimiliki setiap siswa

mengenai pengetahuan, pemahaman tentang materi tersebut yang ditandai

dengan adanya perubahan hasil belajar siswa secara berkelanjutan baik pada

aspek kognitif, afektif dan psikomotorik, serta tercapainya Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM), dengan nilai KKM yaitu 75.

b. Macam – Macam Hasil Belajar

Hasil belajar sebagaimana dijelaskan di atas meliputi pemahaman konsep

aspek kognitif), keterampilan proses (aspek psikomotorik), dan sikap siswa

aspek afektif). Untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Pemahaman Konsep

Pemahaman menurut Bloom diartikan sebagai kemampuan untuk

menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut

Bloom ini adalah seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap, dan

memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauh mana

siswa dapat memahami serta mengerti apa yang ia baca, yang dilihat, yang

dialami, atau yang dirasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung ia

lakukan (Susanto, 2013: 6).

Menurut Dorothy J. Skeel dalam Susanto (2013: 8) konsep merupakan

sesuatu yang tergambar dalam pikiran, suatu pemikiran, gagasan, atau suatu

Page 32: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

17

pengertian. Jadi konsep ini merupakan sesuatu yang telah melekat dalam hati

seseorang dan tergambar dalam pikiran, gagasan, atau suatu pengertian.

Guna mengukur hasil belajar siswa yang berupa pemahaman konsep,

guru dapat melakukan evaluasi produk. W.S Winkel dalam Susanto (2013: 8)

menyatakan bahwa melalui produk dapat diselidiki apakah dan sampai berapa

jauh suatu tujuan instruksional telah tercapai; semua tujuan itu merupakan hasil

belajar yang seharusnya diperoleh siswa. Berdasakan pandangan Winkel, dapat

diketahui bahwa hasil belajar siswa erat hubungannya dengan tujuan

instruksional (pembelajaran) yang telah dirancang guru sebelum melaksanakan

proses belajar mengajar. Evaluasi produk dapat dilaksanakan dengan

mengadakan berbagai macam tes, baik secara lisan maupun tertulis.

2) Keterampilan

Keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah kepada

pembangunan kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai

penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa.

Keterampian berarti kemampuan menggunakan pikiran, nalar, dan perbuatan

secara efektif dan efesien untuk mencapai suatu hasil tertentu termasuk

kreativitasnya.

Menurut Indrawati dalam Susanto (2013: 9), keterampilan proses

merupakan keseluruhan keterampilan ilmiah yang terarah (baik kognitif

maupun psikomotor) yang dapat digunakan untuk menemukan suatu konsep

yang telah ada, atau untuk melakukan penyangkalan terhadap suatu penemuan.

Page 33: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

18

Keterampilan proses dibagi menjadi enam aspek: observasi, klasifikasi,

pengukuran, mengkomunikasikan, memberikan penjelasan atau interpretasi

terhadap suatu pengamatan, dan melakukan eksperimen.

3) Sikap

Menurut Sudirman dalam Susanto (2013: 11) sikap merupakan

kecenderungan untuk melakukan sesuatu dengan cara, metode, pola, dan

teknik tertentu terhadap dunia sekitarnya baik berupa individu-individu

maupun objek-objek tertentu. Sikap merujuk pada perbuatan, perilaku, atau

tindakan seseorang. Dalam hubungannya dengan hasil belajar siswa, sikap ini

lebih di arahkan pada pengertian pemahaman konsep. Dalam pemahaman

konsep, maka domain yang sangat berperan adalah domain kognitif.

c. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Faktor- faktor yang mempengaruhi hasil belajar secara garis besar dapat

diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: (Rusman, 2016: 67)

1) Faktor yang berasal dari dalam diri siswa, meliputi:

a) Faktor Fisiologis: Secara umum kondisi fisiologis, seperti kondisi

kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam

keadaan cacat jasmani dan sebagainya. Hal- hal tersebut dapat

mempengaruhi siswa dalam menerima materi pelajaran.

b) Faktor Psikologis: Faktor psikologis (rohani) siswa yang pada umumnya

dipandang lebih esensial adalah sebagai berikut:

Page 34: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

19

(1) Intelegensi dan Bakat

Seseorang yang memiliki intelegensi baik (IQ-nya tinggi) umumnya

mudah belajar dan hasilnyapun cenderung baik. Sebaliknya orang yang

intelegensinya rendah, cenderung mengalami kesukaran dalam belajar, lambat

berpikir sehingga prestasi belajarnya pun rendah. Bakat, juga besar

pengaruhnya dalam menentuka keberhasilan belajar. Misalnya belajar main

piano, apabila dia memiliki bakat musik, akan lebih mudah dan cepat pandai

dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki bakat.

(2) Minat dan Motivasi:

Minat belajar yang besar cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi,

sebaliknya minat belajar kurang akan menghasilkan prestasi yang rendah.

Sedangkan motivasi berbeda dengan minat. Ia adalah penggerak/ pendorong

untuk melakukan sesuatu pekerjaan. Yang biasa berasal dari dalam diri dan

juga dari luar. Motivasi yang datang dari dalam diri yaitu dorongan yang datang

dari hati sanubari, umumnya karena kesadaran akan pentingnya sesuatu.

Sedangkan motivasi yang berasal dari luar yaitu dorongan dari orang tua, guru,

teman, dan anggota masyarakat. Kuat lemahnya motivasi belajar seseorang

turut mempengaruhi keberhasilannya. Karena itu motivasi belajar perlu

diusahakan terutama yang berasal dari dalam diri sesorang.

2) Faktor yang berasal dari luar diri siswa, meliputi:

a) Keluarga: Keluarga adalah ayah, ibu, dan anak- anak serta famili yang

menjadi penghuni rumah.faktor orang tua sangat besar pengaruhnya

Page 35: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

20

terhadap keberhasilan anak dalam belajar. Tinggi rendahnya

pendidikan orang tua, besar kecilnya penghasilan, cukup atau

kurangnya perhatian dan bimbingan orang tua, rukun tidaknya kedua

orang tua, akrab tidaknya hubungan orang tua dengan anakanaknya,

semua itu turut mempengaruhi pencapaian hasil belajar anak.

b) Sekolah: Keadaan sekolah tempat belajar turut mempengaruhi tingkat

keberhasilan belajar. Kualitas guru, metode mengajarnya, kesesuaian

kurikulum dengan kemampuan anak, keadaan fasilitas/perlengkapan di

sekolah, keadaan ruangan, jumlah murid per kelas, pelaksanaan tata

tertib di sekolah dan sebagainya, semua ini turut mempengaruhi

keberhasilan belajar anak. Bila suatu sekolah kurang memperhatikan

tata tertib (disiplin), maka murid-muridnya kurang mematuhi perintah

gurunya dan akibatnya mereka tidak mau belajar sungguh- sungguh di

sekolah maupun dirumah.

c) Masyarakat: Keadan masyarakat juga menentukan prestasi belajar. Bila

disekitar tempat tinggal keadaan masyarakat terdiri dari orang- orang

yang berpendidikan, terutama anak- anaknya rata- rata bersekolah

tinggi dan moralnya baik, hal ini akan mendorong anak untuk lebih giat

belajar.

d) Lingkungan Sekitar: Keadaan lingkungan tempat tinggal, juga sangat

penting dalam mempengaruhi prestasi belajar. Keadaan lingkungan,

bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas, iklim dan

Page 36: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

21

sebagainya. misal bila bangunan rumah penduduk sangat rapat, akan

mengganggu belajar. Keadaan lalu lintas yang membisingkan, suara

hiruk-pikuk orang disekitar, suara pabrik, polusi udara iklim terlalu

panas, semuanya ini akan mempengaruhi kegiatan belajar. Sebaliknya,

tempat yang sepi dengan iklim sejuk, ini akan menunjang proses belajar.

Beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa faktor- faktor

yang mempengaruhi hasil belajar siswa diklasifikasikan menjadi dua, yaitu

faktor yang berasal dari dalam diri siswa seperti faktor fisiologis dan faktor

psikologis. Sedangkan faktor yang berasal dari luar diri siswa seperti keluarga,

sekolah, masyarakat dan lingkungan sekitar. Kedua faktor tersebut sangat

berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

3. Konsep Ilmu Pengetahuan Alam

a. Definisi IPA

Menurut Sukarno dalam Wisudawati dan Sulistiyowati (2017: 23) IPA

berarti ilmu yang mempelajari tentang sebab dan akibat kejadian- kejadian

yang ada di alam ini, yang matang dan pelaksanaannya melibatkan berbagai

orang, baik gun maupun siswa yang memiliki keterkaitan antara kegiatan

pembelajaran yang satu dengan kegiatan yang lainnya. Tujuan dari

pembelajaran adalah untuk mencapai kompetensi bidang studi yang akhirnya

digunakan sebagai pendukung pencapaian kompetensi kelulusan.

Menurut Susanto (2013: 167) Sains atau IPA adalah usaha manusia

dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran,

Page 37: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

22

serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran sehingga

mendapatkan suatu kesimpulan.

Kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan

Alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari tentang alam semesta baik akibat

serta kejadian- kejadian yang ada di alam .

b. Hakikat IPA

Menurut Ahmad Susanto (2013: 168) menjelaskan hakikat IPA adalah

sebagai berikut:

1) IPA Sebagai Produk

IPA sebagai produk yaitu kumpulan hasil penelitian yang telah ilmuan

lakukan dan sudah membentuk konsep yang telah dikaji sebagai kegiatan

empiris dan kegiatan analitis.

2) IPA Sebagai Proses

IPA sebagai proses yaitu untuk menggali dan memahami pengetahuan

tentang alam.

3) IPA sebagai sikap

IPA sebagai sikap yaitu sikap ilmiah harus dikembangkan dalam

pembelajarn sains, hal ini sesuai dengan sikap yang harus dimiliki oleh seorang

ilmuan dalam melakukan penelitian dan mengomunikasikan penelitian.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hakikat Ilmu Pengetahuan

Page 38: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

23

Alam (IPA) dibagi menjadi tiga yaitu IPA sebagai produk, IPA sebagai proses

dan juga IPA sebagai sikap.

4. Karakteristik Pembelajaran IPA

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memiliki karakteristik sebagai dasar

untuk memahaminya. Jacobson & Bergman dalam Susanto (2013: 170)

berpendapat bahwa karakteristik pembelajaran IPA meliputi, IPA merupakan

kumpulan konsep- konsep, prinsip- prinsip, hukum dan teori, proses ilmiah

dapat berupa fisik dan mental serta mencerminkan fenomena alam, termasuk

juga penerapnnya, sikap keteguhan hati, keingintahuan dan ketekunan dalam

menyingkap rahasia alam, IPA tidak dapat membuktikan semua, akan tetapi

hanya sebagian atau beberapa saja.

Dari uraian karakteristik di atas dapat disimpulkan bahwa Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA) memiliki karakteristik sebagai dasar untuk

memahaminya serta pembeda dari mata pelajaran yang lain.

5. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

Tujuan pembelajaran IPA di Sekolah Dasar dalam Badan Nasional

Standar Pendidikan dalam Susanto (2013: 171-172) yaitu:

Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam cipta-Nya.

Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep- konsep IPA yang

bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari- hari.

Page 39: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

24

Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya

hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan

masyarakat. Mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam

sekitar memecahkan masalah, dan membuat keputusan. Meningkatkan

kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan

lingkungan alam. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala

keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan. Memperoleh bekal

pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan

pendidikan ke SMP.

6. Ruang Lingkup Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan

dan interaksinya dengan lingkungan serta kesehatan. Benda/ materi, sifat- sifat

dan kegunaannya meliputi: cair, padat, dan gas. Energi dan perubahannya

meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya, dan pesawat sederhana.

Bumi dan alam semesta, meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda- benda

langit lainnya (Peraturan Menteri Pendidikan No. 22 Tahun 2006: 485).

B. Model Probelem Based Learning (PBL)

1. Definisi Problem Based Learning (PBL)

Menurut Ridwan (2015 : 127) Problem Based Learning (PBL)

merupakan pembelajaran yang penyampainnya dilakukan dengan cara

menyajikan suatu permasalahan, mengajukan pertanyaan- pertanyaan,

memfasilitasi penyelidikan, dan membuka dialog. Menurut Duch dalam Aris

Page 40: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

25

Shoimin (2014: 130) menyatakan bahwa Problem Based Learning (PBL) atau

Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) adalah model pengajaran yang

bercirikan permasalahan nyata sebagai konteks untuk para peserta didik belajar

berpikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah serta memperoleh

pengetahuan. Menurut Sani (2015: 127) Problem Based Learning (PBL)

merupakan pembelajaran yang penyampainnya dilakukan dengan cara

menyajikan suatu permasalahan, mengajukan pertanyaan- pertanyaan,

memfasilitasi penyelidikan, dan membuka dialog. Dalam penerapan model

pembelajaran ini, permasalahan yang dikaji hendaknya merupakan

permasalahan kontekstual yang ditemukan siswa dalam kehidupan sehari-hari.

PBL ini menyajikan pembahasan permasalahan sebelum mempelajari konsep

yang dibutuhkan untuk penyelesaiannya, sehingga permasalahan menjadi basis

dalam belajar. Dalam Pembelajaran berbasis masalah (PBL) juga telah

dikembangkan sebagai model pembelajaran dengan sintaks belajar sebagai

berikut:

Fase 1 : Memberikan orientasi permaslahan kepada peserta didik.

Fase 2 : Mengorganisasikan peserta didik untuk penyelidikan.

Fase 3 : Pelaksanaan investigasi.

Fase 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil.

Fase 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses penyelidikan. (Sani, 2013:15).

Menurut Finkle dan Top dalam Aris Shoimin (2014: 130) menyatakan

Page 41: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

26

bahwa PBM merupakan pengembangan kurikulum dan sistem pengajaran yang

mengembangkan secara stimultan strategi pemecahan masalah dan dasar- dasar

pengetahuan dan ketrampilan dengan menempatkan peserta didik dalam peran

aktif sebagai pemecahan masalah sehari- hari yang terstruktur dengan baik.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa model Problem Based

Learning (PBL) merupakan model pembelajaran yang bercirikan suasana

pembelajaran yang diarahkan oleh suatu permasalahan seharihari sebagai

konteks siswa dalam berpikir kritis dalam memecahkan suatu masalah serta

memperoleh pengetahuan. Permasalahan dalam model pembelajaran ini dapat

diajukan dari guru kepada siswa, dari siswa kepada guru atau dari siswa itu

sendiri, yang kemudian dijadikan pembahasan dan dicari pemecahannya

sebagai kegiatan- kegiatan belajar siswa.

Judul skripsi peneliti yang menggunakan model Problem Based

Learning (PBL) adalah kegiatan kolaboratif yang dilakukan oleh peneliti dan

guru guna memperbaiki proses pembelajaran didalam kelas. Melalui model

Problem Based Learning (PBL) siswa dapat berperan aktif dalam proses

pembelajaran. Sehingga dalam kegiatan pembelajaran bukan sekedar transfer

pengetahuan, tetapi siswa mengalami dan mongkonstruksikan sendiri

pengetahuan melalui masalah yang dihadapi. Melalui Problem Based Learning

(PBL), siswa diberikan suatu permasalahan yang berhubungan dengan materi

gaya. Permasalahan disajikan dalam konteks sederhana yang kemudian secara

kelompok siswa mencari pemecahan masalah dan melakukan praktik. Hal ini

menjadikan siswa belajar lebih bermakna, sehingga siswa mampu untuk

Page 42: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

27

berfikir kritis dan memecahkan masalah yang dihadapi.

2. Karakteristik Model Problem Based Learning (PBL)

Berdasarkan teori yang dikembangkan oleh Barrow, Min Liu dalam

Aris (2014: 130) menjelaskan karakteristik dari Problem Based Learning

(PBL), yaitu:

a. Learning Is Student-Centered

Proses pembelajaran dalam PBL lebih menitikberatkan kepada siswa

sebagai orang belajar. Oleh karena itu, PBL didukung juga oleh teori

kontruktivisme dimana siswa di dorong untuk dapat mengembangakan

pengeahuannya sendiri

b. Authentic Problems Form The Organizing Focus For Learning

Masalah yang disajikan kepada siswa adalah masalah yang otentik

sehingga siswa mampu dengan mudah memahami masalah tersebut serta dapat

menerapkannya dalam kehidupan profesionalnya nanti.

c. New Information Is Acquaired Through Self- Directed Learning

Dalam proses pemecahan masalah mungkin saja siswa belum

mengetahui dan memahami pengetahuan prasyaratnya sehingga siswa

berusaha untuk mencarai sendiri melalui sumbernya, baik dari buku atau

informasi lainnya.

d. Learning Accurs Small Grups

Page 43: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

28

Agar terjadi interaksi ilmiah dan tukar menukar pemikiran dalam usaha

membangun pengetahuan secara kolaboratif, PBM dilaksanakan dalam

kelompok kecil. Kelompok yang dibuat menuntut pembagian tugas yang jelas

dan penetapan tujuan yang jelas.

e. Teachers Act as Faciltator

Pada pelaksanaannya guru hanya berperan sebagai fasilitator.

Meskipun begitu guru harus selalu memantau perkembangan aktivitas siswa

dan mendorong mereka agar mencapai target yang hendak dicapai.

3. Tujuan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

Penggunaan model ini memiliki tujuan agar siswa dapat

memberdayakan, mengasah, menguji dan mengembangkan kemampuan

berfikirnya secara berkesinambungan. Serta siswa didorong untuk dapat

mengembangkan pengetahuannya sendiri. Dengan demikian, dengan model ini

diharapkan siswa dapat menyelesaikan masalah dengan seluruh pengetahuan

dan ketrampilan mereka dari berbagai sumber yang dapat diperoleh,

memberdayakan, mengasah, menguji dan mengembangkan kemampuan

berfikirnya secara berkesinambungan (Najma, 2017: 29- 30). Sedangkan

Ibrahim dan Nur (dalam Rusman, 2012 : 101) mengemukakan tujuan model

Problem Based Learning (PBL) secara lebih rinci yaitu: membantu siswa

mengembangkan kemampuan berpikir dan mencerna masalah. belajar berbagai

peran orang dewasa melalui keterlibatan mereka dalam pengalaman nyata.

menjadi para siswa yang otonom atau mandiri

Page 44: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

29

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, tujuan model Problem

Based Learning (PBL) adalah mengasah kemampuan berfikir siswa dalam

memecahkan masalah. Hal ini agar siswa membuktikan sendiri materi yang

sedang dipelajarinya sesuai atau tidak dengan teori yang ada dan terlatihnya

siswa dalam berfikir ilmiah.

4. Langkah-Langkah Problem Based Learning (PBL)

Sintaks atau langkah- langkah pembelajaran Problem Based Learning

(PBL) dalam Sani (2012: 157) yaitu pada tabel 2.1 sebagai berikut:

No Fase Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik

1 Memberikan

orientasi

permasalahan

kepada peserta

didik

Menyajikan

permasalahan,

membahas

tujuan

pembelajaran,

memaparkan

kebutuhan

logistik untuk

pembelajaran,

memotivasi

peserta didik

untuk terlibat

aktif

Kelompok mengamati

dan memahami masalah

yang disampaikan guru

atau yang diperoleh dari

bahan bacaan yang

disarankan.

2 Mengorganisasik

an peserta didik

untuk

penyelidikan

Membantu

peserta didik

dalam

Mendefinisikan

dan

menorganisasik an

tugas belajar/

penyelidikan

untuk

menyelesaikan

Peserta didik

berdiskusi dan

membagi tugas untuk

mencari data/bahan-

bahan/alat yang

diperlukan untuk

menyelesaikan masalah.

Page 45: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

30

permasalahan

3. Pelaksanaan

investigasi

individu maupun

kelompok

Mendorong

peserta didik

untuk

memperoleh

informasi yang

tepat,

melaksanakan

penyelididkan,

dan mencari

penjelasan

solusi

Peserta didik melakukan

penyelidikan

(mencari

data/referensi/sumb er)

untuk bahan diskusi

kelompok.

4. Mengembangkan

dan menyajikan

hasil

Membantu peserta

didik

merencanakan

produk yang tepat

dan relevan,

seperti laporan,

rekaman vidio,

dan sebagainya

untuk keperluan

penyampaian

hasil

Kelompok melakukan

diskusi untuk

menghasil-kan solusi

pemecahan masalah

dan hasilnya

dipresentasikan/disajikan

dalam bentuk karya.

5 Menganalisis dan

mengevaluasi

proses

penyelidikan

Membantu peserta

didik melakukan

refleksi terhadap

penyelidikan dan

proses yang mereka

lakukan

Setiap Kelompok

melakukan presentasi,

kelompok yang lain

memberikan apresiasi.

Kegiatan dilanjutkan

dengan

merangkum/membuat

kesimpulan sesuai

dengan masukan yang

diperoleh dari kelompok

lain

Tabel 2.1 Langkah- Langkah Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

5. Kelebihan dan kekurangan Problem Based Learning (PBL)

Menurut Aris Shoimin (2014: 132) ada 8 kelebihan model

Page 46: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

31

pembelajaran PBL yaitu, Siswa didorong untuk memiliki kemampuan

memecahkan masalah dalam situasi nyata. Siswa memiliki kemampuan

membangun pengetahuannya sendiri melalui aktivitas belajar. Pembelajaran

berfokus pada masalah sehingga materi yang tidak ada hubungannya tidak

perlu dipelajari oleh siswa. Hal ini mengurangi beban siswa dengan mengahafal

atau menyimpan informasi. Terjadi aktivitas ilmiah pada siswa melalui kerja

kelompok. Siswa terbiasa menggunakan sumber- sumber pengetahuan baik

dari perpustakaan, internet, wawancara, dan observasi. Siswa memiliki

kemampuan menilai kemajuan belajarnya sendiri. Siswa memiliki kemampuan

untuk melakukan komunikasi ilmiah dalam kegiatan diskusi atau presentasi

hasil pekerjaan mereka. Kesulitan belajar siswa secara individu dapat diatasi

melalui kerja kelompok dalam bentuk peer teaching.

Menurut Aris Shoimin (2014: 132) ada 2 kekurangan model

pembelajaran PBL yaitu, PBM tidak dapat diterapkan untuk setiap materi

pelajaran ada bagian guru berperan aktif dalam menyajikan materi. PBM lebih

cocok untuk pembelajaran yang menuntut kemampuan tertentu yang kaitannya

dengan pemecahan masalah. Di dalam suatu kelas yang memiliki tingkat

keragaman siswa yang tinggi akan terjadi kesulitan dalam pembagian tugas.

C. Problem Based Learning dalam Pembelajaran IPA

Pembelajaran IPA tidak dapat hanya dipelajari melalui teori saja

melainkan harus diimbangi dengan suatu percobaan dan praktek-praktek yang

bertujuan untuk meningkatkan keterampilan proses dan pengetahuan siswa.

Page 47: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

32

Tetapi masih sering terjadi dalam pembelajaran guru hanya memberikan

penjelasan yang ada pada buku saja tanpa meberikan praktek-praktek ataupun

keterampilan proses siswa dalam memecahkan suatu permasalahan yang dapat

meningkatkan kemampuan siswa.

Menurut Fajar Puji (2016: 26) guna memecahkan suatu permasalahan

untuk mencapai hasil yang maksimal diperlukan suatu model pembelajaran

yang tepat agar mata pelajaran IPA terutama pada materi gaya dapat mencapai

hasil yang maksimal. Dari model-model pembelajaran yang ada, model

problem based learning yang paling tepat karena model problem based

learning dapat meningkatkan kreativitas dan memancing pengetahuan siswa

untuk memecahkan permasalah dengan melalui suatu keterampilan proses.

Dengan model problem based learning, guru dapat mendesain pembelajaran

IPA materi gaya sesuai dengan sintak PBL.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penerapan model problem

based learninng dalam kegiatan pembelajaran bukan merupakan transfer

pengetahuan, tetapi siswa mengalami dan mongkonstruksikan sendiri

pengetahuan melalui masalah yang dihadapi. Hal ini menjadikan siswa belajar

lebih bermakna, sehingga siswa mampu untuk berfikir kritis dan memecahkan

masalah yang dihadapi.

D. Penelitian Relevan

Hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan menggunakan model

pembelajaran Problem Based Learning (PBL) adalah sebagai berikut :

Page 48: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

33

Penelitian yang dilakukan oleh Sastriani, 2017 dengan judul “Pengaruh

Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar IPA

Siswa Kelas V SDN Gugus Wijaya Kusuma Ngaliyan Semarang Tahun 2017,

menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran Problem Based

Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar IPA, dibandingkan dengan

penggunaan model pembelajaran sebelumnya yaitu model konvensional. Hal

ini ditunjukkan dengan perolehan hasil belajar siswa pada Siklus I dengan rata-

rata nilai 65,95 dan persentase ketuntasan 66,67%. Siklus II dengan rata-rata

72,73 dan persentase ketuntasan 78,57%. Siklus III dengan nilai rata-rata 75,35

dan persentase ketuntasan 88,09%.

Penelitian yang dilakukan oleh Fajar Puji Hardono, Siti Istiyati, Idam

Ragil Widianto Admojo, 2016 dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran

Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Keterampilan Proses IPA

pada Siswa Sekolah Dasar”, menunjukkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) yang dilakukakan sebanyak tiga siklus pada pembelajaran IPA dengan

menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat

meningkatkan ketrampilan proses IPA pada siswa kelas IV SD Negeri

Karanganyar Tahun Ajaran 2016/ 2017. Hal ini ditunjukkan dengan

meningkatnya nilai ketrampilan proses IPA, pada ketrampilan mengamati dari

33 siswa sudah mencapai indikator kinerja penelitian cukup terampil (75-84)

sejumlah 32 siswa atau 99,96% dan pada keterampilan mengomunikasikan

juga mencapai 96,96% atau 32 siswa dari 33 siswa sudah cukup terampil (75-

84).

Page 49: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

34

Penelitian yang dilakukan oleh Maaruf Fauzan, Penelitian yang

dilakukan oleh Maaruf Fauzan, Abdul Gani, & Muhammad Syukri, 2017

dengan judul “Penerapan Model Problem Based Learning pada Pembelajaran

Materi Sistem Tata Surya untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa”,

menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar kognitif, sikap sosial serta

ketrampilan peserta didik dengan menerapkan model pembelajaran Problem

Based Learning (PBL) lebih baik dari pada pembelajaran secara konvensional

khususnya pada materi sistem tata surya. Analisis data menunjukkan bahwa

terjadi kenaikan komponen- komponen yang dinilai antara kelas kontrol dan

kelas eksperimen. Rata- rata nilai ketrampilan kelas kontrol sebesar 68,

sedangkan pada kelas eksperimen yang menerapkan model pembelajaran

Problem Based Learning (PBL) lebih tinggi dari pada kelas kontrol.

Page 50: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

35

E. Kerangka Pikir

Gambar 2.2 Kerangka Pikir Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui

Model Problem Based Learning (PBL)

F. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

1. Hipotesis Tindakan

Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, peneliti mengambil

hipotesis bahwa “Model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan

Indikator Keberhasilan Hasil Belajar

Tercapai/Tidak

Model Pembelajaran

Problem Based Learning

(PBL)

Menyadari Masalah

Merumuskan Masalah

Merumuskan Hipotesis

Mengumpulkan Data

Manguji Hipotesis

Merumuskan Kesimpulan

Jika Indikator

Keberhasilan Sudah

Tercapai, Maka Siklus

Berhenti

Jika Indikator

Keberhasilan Belum

Tercapai Dilanjutkan Ke

Siklus Selanjutnya

Page 51: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

36

hasil belajar IPA materi gaya pada siswa kelas IV SDN Lembaya Kecamatan

Tompobulu Kabupaten Gowa tahun ajaran 2020/2021.

2. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini terdiri dari:

1. Proses pemeblajaran: Tindakan dapat dikategorikan berhasil jika minimal

80% pelaksanaan telah sesuai dengan skenario pembelajaran.

2. Hasil belajar: Tindakan dikatakan berhasil jika 80% siswa telah mencapai

nialai ≥65 sesuai dengan nilai KKM di SDN Lembaya Kecamatan

Tompobulu Kabupaten Gowa.

3. Dari segi proses ditandai oeleh aktivitas guru dan siswa dalam proses

pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning, dari

segi hasil ditandai oleh adanya peningkatan hasil belajar IPA pada siswa

kelas IV SDN Lembaya Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa. Target

keberhasilan ini dapat tercapai setelah pemberian tindakan dengan

menggunakan model Problem Based Learning yang optimal dalam proses

pembelajaran yang dilangsungkan selama beberapa siklus.

Page 52: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

37

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Daryanto

(2011:1) menyebutkan bahwa PTK pada dasarnya merupakan kegiatan nyata yang

dilakukan guru dalam rangka memperbaiki mutu pembelajaran di kelasnya.

penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar

berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas

secara bersamaan. Prosedur dan langkah- langakah penelitian mengikuti prinsip-

prinsip dasar yang berlaku dalam penelitian tindakan.

Secara terperinci tahapan- tahapan dalam rancangan penelitian tindakan

diawali dengan perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (action), observasi

(observation), dan melakukan refleksi pada setiap siklus (reflecting) dan seterusnya

sampai perbaikan yang diharapkan tercapai. PTK dimulai dari tahap perencanaan

tindakan (planning) setelah ditemukannya masalah dalam pembelajaran dengan

mengidentifikasi terjadinya masalah di kelas, dilanjutkan dengan pelaksanaan

Tindakan (action), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting).

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif, yainu menggambarkan masalah sebenarnya yang ada di lapangan,

kemudian direfleksikan dan dianalisis hentanarkan teari yang menunjang dan

dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan di lapangan. Pendekatan kualitatif dalam

Page 53: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

38

penelitian ini digunakan untuk menelusuri dan mendapatkan gambaran secara jelas

tentang stuani kelas dan tingkah laku siswa selama peones pembelajaran

berlangsung. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan secara bersiklus.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN Lembaya Kecamatan Tompobulu

Kabupaten Gowa.

3. Waktu dan Subjek Penelitian

a. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari tahun 2021. Tahapan kegiatan

tersebut meliputi:

1) Tahap persiapan meliputi: kajian pustaka, pencarian masalah, penyusunan

proposal.

2) Tahap pelaksanaan meliputi: perencanaan tindakan, implementasi Tindakan,

observasi, evaluasi, refleksi

3) Tahap penyelesaian meliputi: penyusunan kerangka laporan, penulisan

laporan, revisi laporan, penggandaan dan penjilidan laporan. penyerahan

laporan.

b. Subjek Penelitian

Subjek yang akan di kenai tindakan adalah siswa kelas IV SDN Lembaya

Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa. Dengan jumlah siswa yaitu 20 orang,

laki-laki berjumlah 6 siswa, perempuan berjumlah 14 siswa. Dasar pertimbangan

pilihan subyek adalah perlunya tindakan penelitian terhadap pembelajaran IPA

Page 54: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

39

dengan pokok bahasan Gaya.

B. Prosedur Penelitian

Chika Okta (2019:14) mengutip dari Arikunto, dkk (2006: 16)

mengemukakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menggunakan model Suharsimi

Arikunto terdiri dari empat tahapan, meliputi perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan dan refleksi.

Berikut skema dari proposal penelitian:

Gambar 1.1: Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, dkk, 2010: 16 )

Rancangan penelitian tindakan yang akan dilaksanakan setiap siklusnya

terdiri dari :

a. Perancanaan (planning)

Adapun rencana yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu untuk

Pengamatan

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan

SIKLUS II Refleksi Pelaksanaan

Perencanaan

Perencanaan

Indikator Keberhasilan

Page 55: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

40

mengajarkan dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) pada

siswa kelas IV SDN Lembaya Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa.. Pada

tahap ini penyusun rencana yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk setiap

siklus dan dikonsultasikan dengan kolaborator.

2) Menetapkan materi yang akan diajarkan

3) Menyusun alat evaluasi kepada siswa yang akan memperoleh

tindakan, berupa, mempersiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS),

mempersiapkan alat- alat untuk penyelidikan, membuat soal tes.

4) Membuat instrumen pengamatan aktivitas guru dan siswa.

5) Menentukan siklus yang akan dilakukan yaitu dua siklus.

b. Pelaksanaan tindakan (action)

Pengertian tindakan dalam penelitian tindakan kelas adalah tindakan guru

sebagai peneliti yang dilakukan secara sadar dan terkendali. Adapun langkah

awal yang dilakukan pada penelitian ini adalah menentukan materi, selanjutnya

menyusun RPP untuk siklus I. Kemudian peneliti melakukan tindakan berupa

kegiatan belajar mengajar yang disesuaikan dengan RPP siklus I. Setelah selesai

dilakukan tindakan pada siklus I, peneliti mengadakan ujian di akhir

pembelajaran dengan soal maksimal 20 nomor untuk mengetahui sejauh mana

hasil dari tindakan pada siklus I. Kemudian peneliti melakukan refleksi dan

mengkaji kembali hasil pembelajaran tersebut dengan berkonsultasi bersama

guru bidang studi IPA yang bertindak sebagai pengamat jika sudah diketahui

letak keberhasilan dan hambatan dari tindakan I yang baru selesai dilaksanakan,

Page 56: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

41

dan ternyata siswa tidak mencapai ketuntasan belajar maka peneliti melanjutkan

siklus II dengan merevisi kembali hambatan yang ditemukan pada siklus I.

Berdasarkan hal tersebut dirancang kembali RPP untuk siklus II, dan

seperti pada siklus I peneliti melakukan kegiatan belajar mengajar yang sesuai

dengan RPP siklus II. Langkah terakhir sesudah dilakukan siklus II di atas maka

diadakan tes terakhir untuk mengetahui sejauh mana materi organ peredaran

darah yang diajarkan dengan menggunakan pembelajaran Problem Based

Learning (PBL).

c. Observasi (observation)

Peneliti mengamati aktivitas guru dan tingkah laku siswa ketika proses

belajar mengajar berlangsung dengan menggunakan lembar observasi yang telah

dibuat.

d. Refleksi (reflecting)

Hasil yang diperoleh pada tahap observasi dikumpulkan untuk dilakukan

analisis dan membuat penafsiran. Dari hasil penafsiran data peneliti membuat

kesimpulan kegiatan penelitian. Analisis data yang dilakukan dalam tahap ini

digunakan sebagai acuan untuk perencaan siklus selanjutnya.

C. Pengumpulan Data

1. Tes

Bentuk tes yang digunakan adalah pilihan ganda. Soal pilihan ganda

adalah bentuk tes yang mempunyai satu jawaban yang benar atau paling tepat

(Sudjana, 2014: 48). Tes pilihan ganda ini digunakan untuk mengukur

ketuntasan dan peningkatan hasil belajar siswa serta keaktifan siswa di dalam

Page 57: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

42

kelas yang akan berdampak pada hasil KMM siswa.

2. Observasi

Observasi adalah proses pengambilan data dalam penelitian dimana

penenliti atau pengamat melihat situasi penelitian secara langsung. Teknik ini

digunakan oleh penenliti untuk mengetahui hasil belajar siswa pada saat

pembelajaran IPA dengan diterapkannya model pembelajaran Problem Based

Learning (PBL). Selain itu peneliti mengamati proses belajar siswa berupa

keaktifan maupun hasil jawaban ketika diberikan pertanyaan.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan pengumpulan data dari kegiatan penelitian

berupa foto maupun video hasil kegiatan pembelajaran. Data yang diperoleh

peneliti dari dokumentasi ini dapat melengkapi bahkan memperkuat data dari

hasil observasi dan tes yang dilakukan.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan dalam

kegiatan penelitian. Bentuk instrument yang digunakan untuk mendapatkan data

adalah sebagai berikut :

1. Lembar pengamatan, digunakan untuk mengamati secara langsung kegiatan

guru dan siswa dalam proses pembelajaran IPA materi gaya melalui

penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).

a. Lembar observasi guru: Dalam lembar observasi guru berisi tentang

instrument pengamatan yang mencakup beberapa aspek yang ditujukan

kepada guru mengenai kemampuannya dalam proses belajar mengajar

Page 58: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

43

seperti kemampuan guru membuka pelajaran, sikap guru dalam proses

pembelajaran, penguasaan materi pembelajaran, penerapan model

pembelajaran, penggunaan media/ sumber pembelajaran, evalusai

pembelajaran, kemampuan menutup pelajaran serta tindak lanjut

pembelajaran.

b. Lembar observasi siswa: Lembar pengamatan siswa digunakan untuk

mengamati secara langsung kegiatan siswa dalam proses pembelajaran

IPA melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).

c. Soal digunakan untuk mengukur hasil belajar IPA terkait materi gaya.

Jenis tes yang digunakan berupa tes pilihan ganda yang diadakan setelah

diadakan tindakan siklus I, siklus II.

2. Pedoman dokumentasi digunakan untuk medapatkan gambaran kegiatan

dalam proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran

Problem Based Learning (PBL). Dokumentasi juga digunakan sebagai bukti

hasil penelitian yang berupa gambar foto kegiatan penelitian.

E. Analisis Data

Analisis data merupakan proses menganalisis data yang telah terkumpul

guna mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan penelitian untuk

perbaikan belajar siswa. Data yang diperoleh dalam Penelitian Tindakan Kelas

(PTK), secara umum dianalisis melalui diskriptif kualitatif. Analisis data

dilakukan pada tiap data yang dikumpulkan, baik data kuantitatif maupun data

kualitatif.

a. Data kuantitatif berupa hasil belajar siswa yang dapat dianalisis secara

Page 59: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

44

diskriptif dengan menggunakan analisis statistik deskriptif. Di dalam

penelitian ini nilai yang dihitung yaitu persentase ketuntasana klasikal

merupakan apabila hasil belajar siswa ≥ 85% dari jumlah total siswa dalam

satu kelas mendapatkan nilai ≥ 75. Rumus untuk menghitung persentase

ketuntasan klasikal adalah sebagai berikut:

���� − ���� =���ℎ ��� �������ℎ�

Jumlah siswa keseluruhan

����� ���� ���� ���� ��!�� ="#$%&' ()(*& +&,- .#,.&(

/01234 56573 895920:043; X

100

����� ���� ����<�� �� ���� ��!�� =

"#$%&' ()(*& +&,- .)=&> .#,.&(

/01234 56573 895920:043; X 100

b. Data kualitatif yaitu data yang berupa informasi dalam bentuk narasi yang

memberikan gambaran tentang keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam

pembelajaran.

Page 60: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Sebelum melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), peneliti melakukan

kegiatan pra- siklus. Tahap pra siklus ini dapat memberikan acuan peneliti dalam

melaksanakan penelitian. Tahap pra siklus dilakukan peneliti secara langsung

dengan melakukan observasi pada proses kegiatan pembelajaran oleh guru kelas

IV SDN Lembaya Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa. Dari hasil observasi

tersebut, diperoleh bahwa belum adanya model pembelajaran baru yang digunakan

oleh guru dalam kegiatan pembelajaran sehingga proses belajar mengajar dikelas

terkesan monoton. Hal tersebut berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa,

karena pembelajaran di kelas cenderung guru yang berperan aktif sedangkan siswa

cenderung pasif.

Dari hasil observasi yang telah dilakukan peneliti, terdapat beberapa siswa

yang belum paham mengenai materi gaya. Padahal materi gaya sangat familiar

dalam kehidupan sehari-hari. Peneliti menduga rendahnya hasil belajar siswa

materi gaya disebabkan oleh kurang tepatnya model pembelajaran yang

d[[iaplikasikan oleh guru yang mengakibatkan siswa kurang tertarik dalam

mengikuti pembelajaran sehingga berdampak pada hasil belajar siswa (nilai

ulangan harian siswa). Berikut ini adalah data pra-siklus dari hasil ulangan harian

siswa materi gaya pada kelas IV SDN Lembaya Kecamatan Tompobulu

Kabupaten Gowa.

Page 61: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

46

Nilai rata- rata ulangan harian yang dicapai siswa pada tahap pra siklus

mencapai 69 (Tabel nilai rata-rata ulangan harian secara lengkap dapat dilihat

pada lampiran 4.1). Siswa yang tuntas belajar (mencapai KKM) terdapat 8 siswa

(40%), sedangkan siswa yang tidak tuntas belajar (dibawah KKM) 12 siswa

(60%). Hasil belajar pada tahap pra siklus secara klasikal belum berhasil karena

siswa yang memperoleh nilai ≥ 75 (nilai KKM) hanya mencapai 40% dari

jumlah seluruh siswa, jadi harus dilaksanakan perbaikan pada siklus selanjutnya

pada selang waktu yang telah ditentukan.

1. Data Penelitian Tindakan Siklus I

a. Perencanaan Siklus I

Penelitian Siklus I dilakukan pada Senin 17 Mei 2021 dan Selasa 18 Mei

2021. Pembelajaran berlangsung selama 70 menit (2 x 35 menit). Pada bagian

perencanaan dan pelaksanaan tindakan, peneliti terlebih dahulu menyusun RPP

untuk siklus I dan dikonsultasikan dengan guru kelas. Menetapkan materi pokok

yang diajarkan pada Siklus I yaitu materi gaya dan macam-macamnya. Kemudian

peneliti menyusun alat evaluasi berupa lembar kerja siswa, alat-alat penyelidikan,

dan soal tes yang berhubungan dengan materi gaya dan macam-macamnya. Soal

yang disiapkan sebanyak 15 nomor untuk mengetahui sejauh mana hasil dari

tindakan pada siklus I. Setelah itu membuat instrumen pengamatan untuk

mengamati aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung. Tahap akhir

adalah menentukan hasil siklus I yaitu hasil pengamatan yang peneliti lakukan pada

Siklus I menunjukkan bahwa siswa sangat bersemangat dalam mengikuti proses

pembelajaran dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL),

Page 62: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

47

meskipun belum semua siswa berperan aktif dalam mengikuti pembelajaran. Siswa

yang tidak mencapai ketuntasan belajar pada siklus I akan melanjutkan pada siklus

II dengan merevisi kembali hambatan yang ditemukan pada siklus I dengan

berkonsultasi bersama guru bidang studi IPA.

b. Pelaksanaan Siklus I

Diagram 4.1 Hasil Belajar Siswa Siklus I

Pada diagram 4.1 menunjukkan bahwa nilai tes evalusi pada Siklus I

mengalami peningkatan dibandingkan dengan nilai pra siklus. Nilai rata- rata

siswa pada Siklus I mencapai 74. Siswa yang sudah mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimum (KKM) sebanyak 12 siswa (60%). Sedangkan siswa yang

belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) sebanayak 8 siswa

(40%). Hasil belajar siswa pada Siklus I secara klasikal belum berhasil karena

siswa yang memperoleh nilai ≥ 75 (nilai KKM) hanya mencapai 60% dari jumlah

siswa seluruh siswa, jadi harus dilaksanakan perbaikan pada siklus selanjutnya

8

12

0

2

4

6

8

10

12

14

Siklus I

Jum

lah

Siklus

Hasil Belajar Siswa

Tidak Tuntas Tuntas2

Page 63: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

48

pada selang waktu yang telah ditentukan.

c. Observasi

1) Data Hasil Observasi Guru

Diagram 4.2 Hasil Pengamatan Guru Siklus I

Hasil pengamatan guru siklus I pada diagram 4.2 menunjukkan bahwa

kegiatan pembelajaran IPA melalui penerapan model pembelajaran Problem Based

Learning (PBL) pada Siklus I mendapatkan total skor 70 dengan kategori baik

yaitu pada nilai A memperoleh jumlah nilai sebanyak 8, nilai B memperoleh jumlah

nilai sebanyak 48, nilai C memperoleh jumlah nilai sebanyak 14, dan nilai D tidak

memperoleh jumlah nilai (tabel hasil pengamatan guru siklus I secara lengkap

dapat dilihat pada lampiran 4.3).

Beberapa masalah yang dihadapi pada siklus I yaitu: (1) Guru kurang

menjelaskan tujuan dan materi yang akan dipelajari (2) Guru kurang

mengondisikan siswa saat pembagian LKS. (3) Guru kurang mendorong siswa

8

48

14

00

10

20

30

40

50

60

Siklus I

Jum

lah

Siklus

Hasil Pengamatan Guru Siklus I

Nilai A Nilai B Nilai C Nilai D

Page 64: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

49

32

3

1312

15

6

8

4

0

2

4

6

8

10

12

14

16

Pengetahuan Keaktifan Kerjasama

Jum

lah

Persentase

Hasil Pengamatan Siswa Siklus I

Baik Cukup Kurang

untuk mengumpulkan informasi secara berkelompok (4) Guru kurang

membimbing pengamatan yang dilakukan siswa dalam kelompok untuk menemukan

pemecahan masalah (5) Guru kurang membimbing siswa untuk menyimpulkan

butir- butir penting pembelajaran hari ini (6) Guru kurang memberikan penguatan

terhadap kesimpulan yang disampaikan oleh siswa (7) Guru kurang melakukan

refleksi dari pembelajaran yang telah berlangsung.

2) Data Hasil Observasi Siswa

Diagram 4.3 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I

Berdasarkan hasil pengamatan pada diagram 4.3 menunjukkan bahwa

kegiatan pembelajaran IPA melalui model pembelajaran Problem Based Learning

(PBL) pada Siklus I cukup baik. Pada aspek pengetahuan siswa yang memperoleh

nilai dengan kategori baik sebanyak 3 orang, siswa yang memperoleh nilai dengan

kategori cukup sebanyak 13 orang, dan siswa yang memperoleh nilai dengan

kategori kurang sebanyak 6 orang. Pada aspek keaktifan siswa yang memperoleh

nilai dengan kategori baik sebanyak 2 orang, siswa yang memperoleh nilai dengan

Page 65: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

50

kategori cukup sebanyak 12 oarang, dan siswa yang memperoleh nilai dengan

kategori kurang sebanyak 8 orang. Pada aspek kerjasama siswa yang memperoleh

nilai dengan kategori baik sebanyak 3 orang, siswa yang memperoleh nilai dengan

kategori cukup sebanyak 15 orang, dan siswa yang memperoleh nilai dengan

kategori kurang sebanyak 4 orang. Siswa mampu mampu menjawab pertanyaan

sesuai dengan pengetahuan yang mereka miliki, meskipun masih ada beberapa

siswa yang belum menjawab sesuai pengetahuan. Dari aspek keaktifan dalam

Siklus I ini masih kurang di bandindingkan dengan kedua aspek lainnya. Masih

banyak siswa yang belum bekerja secara aktif dalam diskusi kelompok, hanya

beberapa siswa yang terlihat menonjol. Dari aspek kerjasama dalam Siklus I ini,

para siswa terlihat dapat bekerjasama dengan kelompokknya dengan baik,

meskipun masih ada beberapa siswa yang kurang bekerjasama dengan kelompok.

Maka solusi yang dilakukan peneliti terhadap masalah guru dan siswa setelah

melakukan pengamatan dan evaluasi pada siklus I yaitu peneliti melanjutkan pada

siklus II dengan merancang kembali RPP dan melakukan kegiatan belajar mengajar.

Setelah itu akan dilakukan kembali tes akhir guna mengetahui hasil pembelajaran

Problem Based Learning (PBL).

2. Data Hasil Pelaksanaan Siklus II

a. Perencanaan Siklus II

Penelitian Siklus II dilaksanakan pada Senin 24 Mei 2021 dan Selasa 24

Mei 2021. Pembelajaran berlangsung selama 70 menit (2x35 menit). Pada tahap

awal, peneliti melakukan perencanaan dan pelaksanaan tindakan yaitu kembali

merancang RPP untuk siklus II dan melakukan kegiatan belajar mengajar

Page 66: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

51

4

16

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

Siklus II

Jum

lah

Persentase

Hasil Belajar Siswa Siklus II

Belum Tuntas

Tuntas

menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dan dikonsultasikan dengan

guru kelas. Menggunakan materi pokok gaya magnet, kemudian peneliti menyusun

alat evaluasi berupa lembar kerja siswa, alat-alat penyelidikan, dan soal tes yang

berhubungan dengan materi gaya dan macam-macamnya. Soal yang disiapkan

sebanyak 15 nomor dan hasil tes akhir dapat diketahui bahwa kelemahan-

kelemahan yang terjadi pada Siklus I berhasil diperbaiki pada Siklus II.

b. Pelaksanaan Siklus II

Diagram 4.4 Hasil Belajar Siswa Siklus II

Pada diagram 4.4 menunjukkan nilai rata- rata yang dicapai siswa pada

Siklus II mencapai 81. Siklus II siswa yang tuntas belajar terdapat 16 siswa (80%),

sedangkan siswa yang tidak tuntas belajar terdapat 4 siswa (20%). Siklus II

menunjukkan bahwa hasil pembelajaran sudah mencapai indikator ketuntasan

belajar dari jumlah siswa memperoleh nilai ≥ 75 (nilai KKM). Pembelajaran pada

Page 67: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

52

76

18

0 00

10

20

30

40

50

60

70

80

Category 1

Jum

lah

Persentase

Hasil Pengamatan Guru Siklus II

Nilai A Nilai B Nilai C Nilai D

Siklus II dianggap berhasil sehingga penelitian dihentikan sampai Siklus II.

c. Observasi

1) Data Hasil Observasi Guru

Diagram 4.5 Hasil Pengamatan Guru Siklus II

Berdasarkan diagram 4.5 hasil pengamatan guru siklus II

mengungkapkan bahwa kegiatan pembelajaran IPA melalui penerapan

model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada siklus II

mendapatkan total skor 94 dengan kategori sangat baik. Guru

memperoleh nilai A sebanyak 76, nilai B sebanyak 18, dan tidak

mendapatkan nilai C dan D. (tabel hasil pengamatan guru secara lengkap

dapat dilihat pada lampiran 4.6). Hal ini terlihat jelas dari tabel hasil

pengolahan data aktivitas guru dalam mengelola kelas sudah baik

sekali. Ini disebabkan guru telah memperbaiki atau meningkatkan

aspek - aspek yang terdapat pada proses pembelajaran Siklus I,

terutama ketika memberi penguatan pada akhir pembelajaran ketika

Page 68: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

53

74

36

1318

14

2 0 00

10

20

30

40

Pengetahuan Keaktifan Kerjasama

Jum

lah

Persentase

Hasil Pengamatan Siswa Siklus II

Baik Cukup Kurang

siswa menjawab pertanyaan dari guru sehingga proses pembelajaran di

Siklus II telah tercapai. Peneliti juga melakukan refleksi guna mengkaji

proses pembelajaran dan hasil pengamatan pada guru yaitu:

a) Guru lebih banyak melakukan persiapan dalam pembelajaran terutama

menyiapkan sumber-sumber belajar, misalnya sumber dari koran,

televisi, berita, foto, gambar, dan internet sehingga guru lebih

menguasai materi bahan ajar.

b) Guru mengevaluasi proses pembelajaran untuk memperbaiki dan

meningkatkan pembelajaran.

c) Guru memberi kesempatan kelompok lainnya untuk menanggapi hasil

kerja dari kelompok penyaji.

d) Guru memotivasi siswa untuk belajar.

e) Pada akhir pertemuan guru membimbing siswa untuk menyimpulkan

materi yang telah diajarkan dan menginformasiakan pembelajaran pada

pertemuan selanjutnya.

2) Hasil Observasi Siswa

Diagram 4.6 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II

Page 69: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

54

Hasil kegiatan pembelajaran IPA melalui penerapan model

pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada diagram 4.6

mengungkapkan bahwa siklus II mengalami peningkatan dari aspek

pengetahuan, keaktifan dan kerjasama siswa dibandingkan dengan

Siklus I (tabel hasil pengamatan siswa secara lengkap dapat dilihat

pada lampiran 4.7). Siswa sudah mulai menjawab pertanyaan sesuai

dengan kemampuan. Mereka juga turut aktif dalam pembelajaran

dikelas. Yang semula masih terlihat acuh, pada Siklus II ini sudah

terlihat mulai memperhatikan serta aktif menjawab maupun bertanya.

Kerjasama kelompok berjalan dengan baik, para siswa saling

melengkapi kekurangan yang ada dikelompok masing-masing.

Sehingga dalam Siklus II ini pembelajaran dapat berjalan dengan baik

dan sesuai harapan. Peneliti juga melakukan refleksi guna mengkaji

proses pembelajaran dan hasil pengamatan pada tindakan siklus II

difokuskan pada masalah-masalah yang muncul selama pelaksanaan

tindakan siklus I. Kegaiatan diperoleh dari beberapa hal yang dapat

dicatat sebagai masukan untuk kemajuan pada hasil belajar siswa yaitu:

a) Peningkatan hasil belajar dengan dorongan rasa ingin tahu yang besar

berusaha untuk mencari sumber informasi dalam pemecahan masalah.

b) Siswa sopan dalam bertingkah laku selama pembelajaran beralangsung

c) Siswa berani mengeluarkan pendapatnya secara bebeas tanpa ada

tekanan

d) Siswa menyelesaikan pembelajaran dengan tepat waktu

Page 70: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

55

e) Siswa percaya diri untuk mengemukakan pendapat di depan kelas.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil analisis pengumpulan data maka diperoleh kesimpulan

data hasil belajar. Rekapitulasi hasil belajar siswa per siklus melalui model

pembelajaran Problem Based Learning (PBL) (tabel rekapitulasi hasil belajar siswa

per siklus lengkap dapat dilihat pada lampiran 4.7).

Diagram 4.7 Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Diagram 4.7 menunjukan adanya peningkatan hasil belajar siswa sebelum

dan setelah dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hasil belajar siswa yang

mengalami peningkatan pada setiap siklus merupakan bukti keberhasilan penerapan

model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada proses pembelajaran.

Menurut Rina Wahyu (2015:31) Model Problem Based Learning (PBL) merupakan

salah satu model pembelajaran yang direkomendasikan pada kurikulum 2013

sebagai salah satu model pembelajaran yang inovatif yang menyediakan perangkat

pembelajaran segala alat dan bahan yang digunakan guru untuk melakukan proses

12

8

4

8

12

16

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Jum

lah

Persentase

Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Tidak Tuntas

Tuntas

Page 71: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

56

pembelajaran.

Data yang diperoleh dari hasil belajar siswa sebelum dilakukan tindakan

yaitu pada tahap Pra Siklus terdapat 8 siswa (40%) yang tuntas belajar, sedangkan

siswa yang tidak tuntas belajar (dibawah KKM) 12 siswa (60%) dengan nilai rata-

rata 69. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan belum memenuhi indikator

keberhasilan secara klasikal maka penelitian dilanjutkan pada Siklus I dengan

materi dan waktu yang berbeda. Data hasil belajar siswa pada Siklus I terdapat

terdapat 12 siswa (60%) yang tuntas belajar, sedangkan siswa yang tidak tuntas

belajar (dibawah KKM) 8 siswa (40%) dengan nilai rata-rata 74. Berdasarkan hasil

tersebut dapat dikatakan terjadi peningkatan dari tahap Pra Siklus meskipun masih

belum memenuhi indikator keberhasilan secara klasikal, maka penelitian

dilanjutkan pada Siklus II dengan materi dan waktu yang berbeda.

Menurut Susanto (2015:31) Model pembelajaran Problem Based Learning

(PBL) akan membuat peserta didik terbiasa menghadapi masalah dan tertantang

untuk menyelesaikan masalah baik di dalam kelas maupun dikehidupan sehari-hari

(real world). Lebih lanjut Atmojo (2013: 140) menegaskan model Problem Based

Learning (PBL) menggunakan pembelajaran dengan explorasi lingkungan yang

digunakan berupa pengalaman keseharian peserta didik sehingga dapat

meletakkan dasar-dasar yanng nyata untuk berpikir. Selain itu, Sulistyarini &

Santoso (2015: 61) menyatakan bahwa lingkungan belajar dalam Problem

Based Learning (PBL) bersifat terbuka, menggunakan proses demokrasi, dan

menekankan pada peran aktif siswa.

Hasil belajar siswa pada Siklus II terdapat terdapat 16 siswa (80%) yang

Page 72: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

57

12

8

4

8

12

16

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

Pra Siklus Siklus II Siklus III

Jum

lah

Persentase

Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus - Siklus II

Tidak Tuntas Tuntas

tuntas belajar, sedangkan siswa yang tidak tuntas belajar (dibawah KKM) 4 siswa

(20%) dengan nilai rata-rata 81. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan sudah

memenuhi indikator keberhasilan secara klasikal yaitu siswa mencapai nilai

melebihi KKM yaitu mendapat nilai ≥ 75 pada mata pelajaran IPA materi gaya

dengan persentase ≥ 85% dari jumlah siswa total dalam satu kelas sebanyak 18

siswa (80%). Maka dari itu penelitian dihentikan siswa yang belum tuntas pada

Siklus II akan diberikan tindakan mandiri berupa latihan- latihan atau remidi yang

dipantau oleh guru sehingga seluruh siswa diharapkan dapat tuntas belajar.

Pembahasan ketuntansan hasil belajar siswa Pra Siklus - Siklus II dapat dicermati

pada Diagram 4.8.

Diagram 4.8 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus - Siklus II

Diagram 4.8 menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswa

dari siklus ke siklus. Dari data nilai ulangan harian siswa diperoleh nilai rata- rata

69 dengan jumlah siswa 8 siswa (40%) tuntas belajar, pada Siklus I diperoleh

Page 73: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

58

nilai rata- rata 74 dengan jumlah siswa 12 siswa (60%) tuntas belajar, dan pada

Siklus II diperoleh nilai rata- rata 81 dengan jumlah 16 siswa (80%) tuntas

belajar. Berdasarkan ketetapan indikator keberhasilan, yaitu persentase

ketuntasan belajar siswa telah mencapai ≥ 80% maka pembelajaran IPA materi

gaya dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning

(PBL), dikatakan telah berhasil. Sehingga Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

dihentikan pada Siklus II.

Hasil penelitian ini sesuai dengan Riana Rahmasari (2016), dalam

penelitiannya menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran Problem

Based Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada kondisi awal

prasiklus, perolehan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Nglempong Ngaglik

Sleman dalam mata pelajaran IPA, sebanyak 14 siswa atau 58,33% telah memenuhi

KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu 65. Sedangkan sebanyak 10 orang

atau 41,67% belum memenuhi KKM. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Nglempong Ngaglik Sleman tergolong

rendah. Setelah diberikan tindakan dengan model pembelajaran Problem Based

Learning (PBL) pada mata pelajaran IPA, terdapat peningkatan nilai rata- rata

78,58. Sebanyak 23 siswa atau 95,83% memenuhi KKM dan hanya 1 siswa atau

4,17% yang tidak memenuhi KKM.

Page 74: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

59

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan

sebanyak dua siklus pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada materi

gaya, dapat disimpulkan bahwa model Problem Based Learning (PBL) dapat

meningkatkan hasil belajar IPA materi gaya pada siswa kelas IV SDN Lembaya

Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa. Peningkatan hasil belajar IPA diketahui

dengan hasil tes pada Siklus I dan Siklus II yang menunjukkan peningkatan nilai

rata- rata dan persentase ketuntasan secara klasikal. Di dalam penelitian ini merujuk

pada indikator keberhasilan, nilai yang dihitung yaitu persentase ketuntasan

klasikal apabila hasil belajar siswa ≥ 85% dari jumlah total siswa dalam satu kelas

mendapatkan nilai ≥ 75. Rata- rata nilai siswa materi gaya pada kondisi awal (pra-

siklus) 69 dengan ketuntasan klasikal sebesar 40% (8 siswa) dari 20 siswa yang

mencapai nilai ≥ 75 (nilai KKM). Siklus I sebesar 74 dengan ketuntasan klasikal

sebesar 60% (12 siswa) yang mencapai nilai ≥ 75 (nilai KKM). Siklus II sebesar 81

dengan ketuntasan klasikal 80% (18 siswa) yang mencapai nilai ≥ 75 (nilai KKM).

Dengan demikian, sesuai dengan indikator keberhasilan maka Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) melalui model Problem Based Learning (PBL) materi gaya pada siswa

kelas IV SDN Lembaya Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa dinyatakan

berhasil.

Page 75: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

60

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, hal-hal yang sebaiknya dilakukan siswa,

guru, dan sekolah dalam pembelajaran agar minat, aktivitas dan penguasaan materi

pelajaran meningkat adalah:

1. Bagi Siswa

a. Siswa yang hasil belajarnya sudah mencapai ketuntasan dan aktif dalam

pembelajaran untuk dapat mempertahankan atau meningkatkan hasil

belajarnya.

b. Bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan dan masih pasif dalam

pembelajaran diharapkan giat untuk belajar dan lebih aktif lagi dikelas.

2. Bagi Guru

a. Guru hendaknya menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning

(PBL) pada pembelajaran IPA materi yang lain yang sekiranya tepat, karena

hasil penelitian pada materi gaya dengan model pembelajaran Problem

Based Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Guru hendaknya memberikan motivasi terhadap siswa dalam pembelajaran

dengan model Problem Based Learning (PBL) agar siswa lebih aktif dan

bersemangat dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model

tersebut.

3. Bagi Sekolah

a. Sekolah sebaiknya menyediakan sarana dan prasarana yang memadai

sehingga dapat mewujudkan hasil belajar yang maksimal.

Page 76: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

61

b. Sekolah dapat menggunakan media atau fasilitas dari lingkungan sekitar,

sehingga siswa dapat mengenal lingkungan secara baik.

c. Memberikan dorongan kepada para guru agar dapat menggunakan model

pembelajaran yang bervariasi pada kegiatan pembelajaran agar dapat

membantu meningkatkan hasil belajar siswa.

Page 77: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

62

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Sani, Ridwan. 2015. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi

Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara.

Ariyanto. 2011. Pembelajaran Aritmatika Sekolah Dasar. Surakarta: Penerbit

Qinant.

Atmojo. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dalam

Peningkatan Hasil Belajar Pengelolaan Lingkungan. Jurnal Kependidikan

43(2), 134-143.

Baharuddin. 2015. Teori Belajar & Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.

Baharudin & Nur Wahyuni, Esa. 2015. Teori Belajar dan Pembelajaran.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Daryanto. 2011. Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah:

Beserta Contoh-co ntohnya. Yogyakarta: Gava Media.

Daryanto. 2012. Konsep Pembelajaran Kreatif. Yogyakarta: Gava Media.

Herawati. 2018. Memahami Proses Belajar Anak. Jurnal Volume IV. Nomor 1.

Januari – Juni, Dosen UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Najma. 2017. Penerapan Model Problem Based Learning (PB) dalam

meningkatkan hasil belajar siswa pada tema selalu berhemat energi kelas

IV MAN 3 Banda Aceh”. Jurnal Volume IV. Nomor 1. Januari – Juni, Dosen

UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Nurdin, Mohamad. 2013. Belajar dengan Pendekatan Pailkem. Jakarta: Bumi

Aksara.

Rahayu, Rina. 2015. Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Berbasis

Problem Based Learning Di SMP. Jurnal Kependidikan. Vol 45, No.1.

Yogyakarta.

Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer Mengembangkan

Profesionalisme Guru Abad 21. Bandung: ALFABETA.

Rusmono. 2012. Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning itu Perlu:

untuk meningkatkan Profesionalitas Guru. Bogor: Ghalia Indonesia.

Rusmono. 2012. Strategi Pembelajaran Problem Based Learning untuk

Meningkatkan Profesionalitas Guru. Bogor: Ghalia Indonesia.

Sani, Ridwan Abdulah. 2015. Pembelajaran Saintifik untuk Inflementasi kurikulum

Page 78: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

63

2013. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Shoimin, Aris. 2014. Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Sulistryarini & Santoso. 2015. Pengaruh Kecerdasan Visual-Spasial Terhadap

Hasil Belajar Matematika dalam Problem Based Learning Pada Siswa

SMA Kelas X. Jurnal Ilmiah Edukasi Matematika (JIEM), I(1). 56-72.

Susanto & Ahmad. 2013. Teori Belajar & Pembelajaran. Jakarta Prenamedia

Group Sutirman. 2013. Media dan Model-model Pembelajaran Inovatif.

Yogyakarta: GrahaIlmu.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.Jakarta:

Kencana Prenadamedia Group.

Susanto. 2015. Meningkatkan Kemampuan Kreativitas Berfikir dengan Model

Pembelajaran Problem Based Learning Pada pembelajaran

Kewirausahawan Prosiding Seminar Nasional. UNNES: Surabaya.

Wisudawati. 2015. Metodologi Pembelajaran IPA. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Page 79: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

LAMPIRAN

Page 80: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

PROFIL SDN LEMBAYA KECAMATAN TOMPOBULU KABUPATEN

GOWA

Lokasi Penelitian

Kantor SDN Lembaya

Page 81: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

PROSES PEMBELAJARAN

Guru mengecek kegiatan belajar siswa dirumah

Guru Menyampaikan Tujuan Pembelajaran

Page 82: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

PROSES PEMBELAJARAN

Guru Membimbing Siswa Dalam Mengerjakan Tugas

Siswa Membacakan Hasil Pekerjaannya

Page 83: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

DATA AWAL

Nilai Ulangan Tema 8 Kelas IV SD Negeri Lembaya

Tahun Ajaran 2020/2021

No. Nama Siswa Jenis

Kelamin Nilai Keterangan

1 AMIRA P 70 Tidak Tuntas

2 ANRIANG P 77 Tuntas

3 FAISAL P 70 Tidak Tuntas

4 FITRIANI L 75 Tuntas

5 MERI L 60 Tidak tuntas

6 MIFTAHUL JANNA P 50 Tidak Tuntas

7 MUH. IKRAM P 76 Tuntas

8 MUH. REHAN L 55 Tidak Tuntas

9 MUHAMMAD RAFLI L 60 Tidak Tuntas

10 NAURA INDILLAH L 80 Tuntas

11 NUR HALIZA L 70 Tidak Tuntas

12 NUR HIKMA L 77 Tuntas

13 NUR LAILAH L 70 Tidak Tuntas

14 NURAENI L 75 Tuntas

15 NURWULAN P 68 Tidak Tuntas

16 RAHMAT L 70 Tidak Tuntas

17 RESKI ADITYA PUTRA L 76 Tuntas

18 RESKI DWI AMALIA L 63 Tidak Tuntas

19 RISKA APRILIA P 60 Tidak Tuntas

20 SYAMSINAR P 80 Tuntas

Jumlah 1382

Sangat Kurang Nilai Rata-rata 69

Presentasi Ketuntasan Belajar Siswa 40%

Presentasi Ketidaktuntasan Belajar Siswa 60%

Sumber: Data Nilai Ulangan Tema 8 Kelas IV SD Negeri Lembaya Kec.

Tompobulu Kab. Gowa

Page 84: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

Keterangan

���� − ���� =���ℎ ��� �������ℎ�

Jumlah siswa keseluruhan

����� ���� ���� ���� ��!�� ="#$%&' ()(*& +&,- .#,.&(

/01234 56573 895920:043; X 100

����� ���� ����<�� �� ���� ��!�� ="#$%&' ()(*& +&,- .)=&> .#,.&(

/01234 56573 895920:043; X 100

Observer

Nur Embong, S.Pd.I

NIP : 19731107 200701 2 011

Lembaya, Mei 2021

Peneliti

Nurwahidah

NIM.105401134619

Page 85: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

Daftar Nilai Hasil Tes Siklus

Hasil Tes Siklus I

No. IS Perolehan Skor

Jml Ni

lai

Keteran

gan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 AM 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 11 73 Tidak

2 AN 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 12 80 Tuntas

3 FS 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 8 53 Tidak

4 FT 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 10 67 Tidak

5 MR 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 10 67 Tidak

6 MJ 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 12 80 Tuntas

7 MI 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 13 87 Tuntas

8 MR 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 12 80 Tuntas

9 MD 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 9 60 Tidak

10 NI 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 7 47 Tidak

11 NH 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 12 80 Tuntas

12 NHK 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 13 87 Tuntas

13 NL 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 9 60 Tidak

14 NR 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 12 80 Tuntas

15 NR

W 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 14 93 Tuntas

16 RH 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 12 80 Tuntas

17 RAP 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 8 53 Tidak

18 RDA 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 13 87 Tuntas

19 RA 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 12 80 Tuntas

20 SM 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 12 80 Tuntas

Jumlah 14

73

Sedang Rata-rata 74

Presentasi ketuntasan belajar siswa 60

Presentasi Ketidaktuntasan belajar siswa 40

Page 86: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

Keterangan

���� − ���� =���ℎ ��� �������ℎ�

Jumlah siswa keseluruhan

����� ���� ���� ���� ��!�� ="#$%&' ()(*& +&,- .#,.&(

/01234 56573 895920:043; X 100

����� ���� ����<�� �� ���� ��!�� ="#$%&' ()(*& +&,- .)=&> .#,.&(

/01234 56573 895920:043; X 100

Observer

Nur Embong, S.Pd.I

NIP.19731107 200701 2 011

Lembaya, Mei 2021

Peneliti

Nurwahidah

NIM.105401134619

Page 87: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

Daftar Nilai Hasil Tes Siklus

Hasil Tes Siklus II

No. IS Perolehan Skor

Jml Nilai Ketera

ngan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 AM 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 13 87 Tuntas

2 AN 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 12 80 Tuntas

3 FS 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 10 67 Tidak

4 FT 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 10 67 Tidak

5 MR 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 12 80 Tuntas

6 MJ 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 14 93 Tuntas

7 MI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 100 Tuntas

8 MR 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 12 80 Tuntas

9 MD 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11 73 Tuntas

10 NI 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 8 53 Tidak

11 NH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 93 Tuntas

12 NH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 100 Tuntas

13 NL 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 11 73 Tuntas

14 NR 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 12 80 Tuntas

15 NR 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 14 93 Tuntas

16 RH 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 12 80 Tuntas

17 RA 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 12 80 Tuntas

18 RD 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 13 87 Tuntas

19 RA 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 12 80 Tuntas

20 SM 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 12 80 Tuntas

Jumlah 1627

Sangat

Baik

Nilai Rata-rata 81

Presentasi ketuntasan belajar siswa 80

Presentasi Ketidaktuntasan belajar siswa 20

Page 88: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

Keterangan

���� − ���� =���ℎ ��� �������ℎ�

Jumlah siswa keseluruhan

����� ���� ���� ���� ��!�� ="#$%&' ()(*& +&,- .#,.&(

/01234 56573 895920:043; X 100

����� ���� ����<�� �� ���� ��!�� ="#$%&' ()(*& +&,- .)=&> .#,.&(

/01234 56573 895920:043; X 100

Observer

Nur Embong, S.Pd.I

NIP.19731107 200701 2 011

Lembaya, Mei 2021

Peneliti

Nurwahidah

NIM.105401134619

Page 89: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

Rekapitulasi Nilai Siklus I dan II

No Inisial Siswa Nilai

Awal

Siklus

I

Siklus

II Keterangan

1 AM 70 73 87 Tidak

2 AN 77 80 80 Tuntas

3 FS 70 53 67 Tidak

4 FT 75 67 67 Tidak

5 MR 60 67 80 Tidak

6 MJ 50 80 93 Tuntas

7 MI 76 87 100 Tuntas

8 MR 55 80 80 Tuntas

9 MDR 60 60 73 Tidak

10 NI 80 47 53 Tidak

11 NH 70 80 93 Tuntas

12 NHK 77 87 100 Tuntas

13 NL 70 60 73 Tidak

14 NR 75 80 80 Tuntas

15 NRW 68 93 93 Tuntas

16 RH 70 80 80 Tuntas

17 RAP 76 53 80 Tidak

18 RDA 63 87 87 Tuntas

19 RA 60 80 80 Tuntas

20 SM 80 80 80 Tuntas

Jumlah 1382 1473 1627

Sangat Baik

Nilai Rata-rata 69 74 81

Presentasi ketuntansan Belajar Siswa 40% 60 80

Presentasi Ketidaktuntasan Belajar

Siswa 60% 40 20

Keterangan

���� − ���� =���ℎ ��� �������ℎ�

Jumlah siswa keseluruhan

����� ���� ���� ���� ��!�� ="#$%&' ()(*& +&,- .#,.&(

/01234 56573 895920:043; X 100

����� ���� ����<�� �� ���� ��!�� ="#$%&' ()(*& +&,- .)=&> .#,.&(

/01234 56573 895920:043; X 100

Page 90: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

Observer

Nur Embong, S.Pd.I

NIP.19731107 200701 2 011

Lembaya, 22 Mei 2021

Peneliti

Nurwahidah

NIM.105401134619

Page 91: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Siklus I Pembelajaran 1

Satuan Pendidikan : SDN LEMBAYA

Kelas / Semester : IV / 2

Tema 8 : Daerah Tempat Tinggalku

Subtema 1 : Lingkungan Tempat Tinggalku

Pembelajaran : 1

Alokasi Waktu : 1 Hari

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan

tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,

melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin

tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan

benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat

bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,

dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan

peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD)

Bahasa Indonesia

Kompetensi Dasar Indikator

3.9 Mencermati tokoh-tokoh yang

terdapat pada teks fiksi.

4.9 Menyampaikan hasilidentifikasi

tokoh-tokoh yang terdapat pada teks

fiksi secara lisan, tulis, dan visual

� Menyebutkan tokoh-tokoh pada

teks cerita fiksi dengan tepat.

� Bercerita dengan artikulasi jelas,

ekspresif, intonasi tepat, dan

penuh percaya diri.

Page 92: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

� Menjelaskan secara lisan

pengertian dan ciri-ciri teks

cerita fiksi.

IPA

Kompetensi Dasar Indikator

3.4 Menghubungkan gaya dengan

gerak pada peristiwa di

lingkungan sekitar.

4.4 Menyajikan hasil percobaan

tentang hubungan antara gaya dan

gerak

� Mengetahui pengertian gaya dan

gerak dengan benar.

� Menjelaskan perbedaan gaya

dan gerak.

� Mempraktikkan gaya dorongan

dan tarikan.

� Menyajikan hasil percobaan

tentang gaya dan gerak secara

tertulis.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN:

� Dengan kegiatan membaca teks cerita fiksi, siswa dapat menyebutkan

tokoh-tokoh pada teks cerita fiksi dengan tepat.

� Dengan kegiatan berlatih menceritakan kembali teks cerita fiksi, siswa

dapat bercerita dengan artikulasi jelas, ekspresif, intonasi tepat, dan penuh

percaya diri.

� Dengan kegiatan mencari tahu pengertian dan ciri-ciri teks cerita fiksi,

siswa dapat menjelaskan secara lisan pengertian dan ciri-ciri teks cerita

fiksi.

� Dengan kegiatan mengamati gambar anak menarik dan mendorong

ayunan, siswa dapat mengetahui pengertian gaya dan gerak dengan benar.

� Dengan berdiskusi tentang perbedaan gaya dan gerak, siswa dapat

menjelaskan perbedaan gaya dan gerak.

� Dengan mendorong dan menarik meja, siswa dapat mempraktikkan gaya

dorongan dan tarikan.

� Dengan kegiatan menulis hasil percobaan mendorong dan menarik meja,

siswa dapat menyajikan hasil percobaan tentang gaya dan gerak secara

tertulis.

D. MATERI PEMBELAJARAN

� Membaca teks cerita fiksi.

Page 93: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

� Melakukan percobaan untuk mengetahui pengaruh gaya terhadap arah gerak

benda.

E. METODE PEMBELAJARAN

� Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan

ceramah

� Model : Problem Basic Learning (PBL)

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan � Kelas dibuka dengan salam, menanyakan

kabar, dan mengecek kehadiran siswa.

� Kelas dilanjutkan dengan doa dipimpin

oleh salah seorang siswa.

� Siswa memperhatikan penjelasan guru

tentang tujuan, manfaat, dan aktivitas

pembelajaran yang akan dilakukan.

� Pembiasaan membaca. Siswa dan guru

mendiskusikan perkembangan kegiatan

literasi yang telah dilakukan

� Menginformasikan tema yang akan

dibelajarkan yaitu tentang ”Daerah Tempat

Tinggalku”.

� Guru menyampaikan tahapan kegiatan

yang meliputi kegiatan mengamati,

menanya, mengeksplorasi,

mengomunikasikan dan menyimpulkan.

15 menit

Inti � Pada awal pembelajaran, guru

mengondisikan siswa secara klasikal

dengan mengajukan pertanyaan:

a. Apa kamu senang membaca cerita?

b. Apa cerita yang pernah kamu baca?

c. Apa cerita yang terkenal di lingkungan

tempat tinggalmu?

� Guru mengonfirmasi dan mengapresiasi

jawaban siswa.

180 menit

Page 94: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

� Siswa mampu membaca dengan cepat.

� Siswa mampu memahami isi cerita yang

dibaca.

� Siswa mampu menyebutkan tokoh-tokoh

pada teks cerita fiksi.

� Siswa mampu menjawab pertanyaan-

pertanyaan mengenai tokoh berdasarkan

isi cerita yang telah dipahaminya.

� Siswa diminta bercerita di depan teman-

temannya dengan suara nyaring, artikulasi

jelas, ekspresif, intonasi tepat, dan percaya

diri.

� Pada kegiatan AYO BERDISKUSI: Guru

menjelaskan bahwa cerita Asal Mula

Telaga Warna merupakan salah satu

contoh teks fiksi berupa cerita. Teks cerita

fiksi adalah teks berupa cerita yang

sengaja dikarang oleh pengarang. Cerita

tersebut dapat merupakan hasil imajinasi

pengarang ataupun yang pernah terjadi di

dunia nyata lalu diolah oleh pengarang

sehingga menghasilkan cerita rekaan.

� Selanjutnya, siswa diminta untuk mencari

informasi tentang cerita fiksi dan ciri-

cirinya.

� Siswa memiliki keterampilan untuk

mencari informasi tentang cerita fiksi dan

ciri-cirinya dari berbagai sumber.

� Siswa dapat menuliskan informasi yang

didapat mengenai cerita fiksi dan ciri-

cirinya dalam bentuk tulisan.

Fase 1 Orientasi siswa pada masalah

� Pada kegiatan AYO MENGAMATI:

Siswa membaca narasi pada buku siswa.

Kemudian, Guru menjelaskan bahwa

banyak sarana umum di lingkungan

tempat tinggal, misalnya taman bermain

untuk anak-anak.

� Siswa diminta mengamati gambar.

Page 95: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

� Guru mengajukan pertanyaan kepada

siswa, ”Apa yang dilakukan Udin pada

gambar di sebelah kiri?” dan ”Apa yang

dilakukan Udin pada gambar di sebelah

kanan?”

� Siswa menjawab pertanyaan yang

diajukan oleh Guru sesuai hasil

pengamatannya.

� Guru mengonfirmasi dan mengapresiasi

jawaban siswa, meskipun jika terdapat

jawaban nyeleneh.

� Pada kegiatan AYO MENCOBA: Siswa

telah memahami pengertian gaya dan

gerak. Kemudian, siswa diminta untuk

melakukan percobaan untuk mengetahui

pengaruh gaya tarikan dan dorongan

terhadap arah gerak benda.

Fase 2 Mengorganisasi siswa dalam belajar

� Percobaan ini dilakukan secara

berkelompok. Setiap kelompok terdiri atas

tiga anak.

Fase 3 Membimbing penyelidikan siswa

secara mandiri maupun kelompok

� Siswa melakukan percobaan

menggunakan alat berupa meja.

� Siswa mengikuti langkah kegiatan pada

buku siswa saat melakukan percobaan.

� Siswa mampu bekerja sama dalam sebuah

kelompok untuk melakukan percobaan.

� Siswa dapat mempraktikkan gaya

dorongan dan tarikan.

� Siswa mengetahui pengaruh gaya tarikan

dan dorongan terhadap arah gerak benda.

Fase 4 Mengembangkan dan menyajikan

hasil karya

� Pada kegiatan AYO MENULIS: Siswa

telah melakukan percobaan tentang gaya

dan gerak.

Page 96: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

� Selanjutnya, siswa diminta untuk

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

terdapat pada buku siswa berdasarkan

hasil percobaan yang telah dilakukan.

� Siswa mampu menuliskan jawaban

pertanyaan berdasarkan hasil percobaan.

� Siswa mengetahui pengaruh gaya tarikan

dan dorongan terhadap arah gerak benda

� Pada kegiatan AYO BERDISKUSI:

Setelah siswa melakukan percobaan

tentang gaya dan gerak, siswa berdiskusi

bersama anggota kelompoknya tentang

perbedaan gaya dan gerak.

� Siswa menuliskan hasil diskusinya.

� Selanjutnya, siswa diminta

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya di depan kelompok lain.

� Guru memberikan kesempatan kepada

kelompok lain untuk bertanya kepada

kelompok yang tampil.

� Guru mengonfirmasi dan mengapresiasi

jawaban semua kelompok.

� Siswa mampu mengeluarkan pendapat

saat berdiskusi.

� Siswa memahami tentang perbedaan gaya

dan gerak.

� Berdasarkan pertanyaan pada buku siswa:

Apa yang kamu pahami tentang cerita

fiksi? Apa ciri-ciri cerita fiksi? Apa yang

dimaksud dengan gaya? Apa yang

dimaksud dengan gerak? Apa yang

membedakan gaya dan gerak?

� Secara mandiri siswa diminta untuk

mengemukakan pendapatnya berdasarkan

pemahaman yang sudah didapatkannya

selama kegiatan pembelajaran

berlangsung.

� Guru mengidentifikasi dan menganalisis

jawaban masing-masing siswa untuk

Page 97: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

mengetahui sejauh mana tingkat

pemahaman siswa mengenai cerita fiksi,

gaya, dan gerak.

� Siswa mampu mengidentifikasi gaya dan

gerak yang dijumpai di lingkungan

sekitarnya.

� Siswa mengamati gaya tarikan dan

dorongan yang ditemui di lingkungan

tempat tinggalnya.

� Selanjutnya, siswa berdiskusi tentang

gerak yang ditimbulkan akibat gaya

tersebut bersama orang tua dan

saudaranya.

Fase 5 Menganalisis dan mengevaluasi

proses pemecahan masalah

� Siswa menuliskan hasil diskusinya.

� Siswa diminta menceritakan hasil kerja

sama bersama orang tuanya di rumah di

depan guru dan teman-teman saat di

sekolah.

� Siswa mengetahui gaya tarikan dan gaya

dorongan yang terdapat di lingkungan

tempat tinggalnya.

� Siswa mampu berdiskusi dengan anggota

keluarganya.

� Siswa mampu menuliskan hasil diskusi.

Penutup � Bersama-sama siswa membuat kesimpulan

/ rangkuman hasil belajar selama sehari

� Bertanya jawab tentang materi yang telah

dipelajari (untuk mengetahui hasil

ketercapaian materi)

� Guru memberi kesempatan kepada siswa

untuk menyampaikan pendapatnya tentang

pembelajaran yang telah diikuti.

� Melakukan penilaian hasil belajar

15 menit

Page 98: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

� Mengajak semua siswa berdo’a menurut

agama dan keyakinan masing-masing

(untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)

G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

� Buku Pedoman Guru Tema : Daerah Tempat Tinggalku Kelas 4 (Buku

Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, 2013).

� Buku Siswa Tema : Daerah Tempat Tinggalku Kelas 4 (Buku Tematik

Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, 2013).

H. PENILAIAN

1. Teknik : Tes

2. Bentuk Instrumen : Pilihan Ganda

3. Instrument : Terlampir

4. Kunci Jawaban : Terlampir

Guru Kelas/observer

Nur Embong, S.Pd.I

NIP : 19731107 200701 2 011

Lembaya, Mei 2021

Peneliti

Nurwahidah

NIM.105401134619

Mengetahui,

Kepala Sekolah

Andriani Thamrin, S.Pd

NIP.19680210 199106 2 001

Page 99: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS)

Siklus 1 Pertemuan 1

Kelas / semester : IV / 2

Tema : 8. Daerah Tempat Tinggalku

Pembelajaran : 1

Hari/tanggal :

Nama siswa :

Petunjuk

1. Tulis nama pada tempat yang telah disediakan!

2. Buatlah kelompok terdiri atas 4-5 orang. Kelompokmu akan melakukan

percobaan untuk membedakan gaya dan gerak.

Page 100: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

Tulislah hasil percobaanmu dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan beriku!

Page 101: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

Kunci Jawaban

Page 102: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SDN LEMBAYA

Kelas / Semester : IV / 2

Tema 8 : Daerah Tempat Tinggalku

Subtema 1 : Lingkungan Tempat Tinggalku

Pembelajaran : 2

Alokasi Waktu : 1 Hari

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan

tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,

melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin

tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan

benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat

bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,

dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan

peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD)

Bahasa Indonesia

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

3.9 Mencermati tokoh-tokoh yang

terdapat pada teks fiksi.

4.9 Menyampaikan hasil identifikasi

tokoh-tokoh yang terdapat pada teks

fiksi secara lisan, tulis, dan visual.

� siswa dapat mencermati tokoh-

tokoh cerita.

� siswa dapat menceritakan tokoh-

tokoh pada teks cerita fiksi dan

bercerita dengan benar.

� siswa dapat menjelaskan

pengertian jenis-jenis teks cerita

Page 103: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

fiksi dan menyebutkan contoh-

contoh cerita fiksi.

� siswa dapat menjelaskan jenis

teks cerita fiksi yang dibaca.

IPA

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

3.4 Menghubungkan gaya dengan

gerak pada peristiwa di

lingkungan sekitar.

4.4 Menyajikan hasil percobaan

tentang hubungan antara gaya dan

gerak.

� siswa dapat mengetahui

perubahan gerak akibat gaya.

� siswa dapat menyajikan hasil

percobaan yang dilakukan

tentang pengaruh gaya dengan

gerak dengan benar

SBDP

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

3.2 Mengetahui tanda tempo dan

tinggi rendah nada.

4.2 Menyanyikan lagu dengan

memperhatikan tempo dan tinggi

rendah nada.

� siswa dapat menyanyikan lagu

dengan tempo dan tinggi rendah

nada yang tepat.

� siswa dapat mengetahui tinggi

rendah nada pada lagu.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN:

� Dengan kegiatan menyanyikan lagu daerah, siswa dapat menyanyikan

lagu dengan tempo dan tinggi rendah nada yang tepat.

� Dengan kegiatan mengidentifikasi tinggi rendah nada pada teks lagu

daerah, siswa dapat mengetahui tinggi rendah nada pada lagu.

� Dengan kegiatan membaca teks cerita fiksi, siswa dapat mencermati

tokoh-tokoh cerita.

� Dengan kegiatan menceritakan kembali teks cerita fiksi, siswa dapat

menceritakan tokoh-tokoh pada teks cerita fiksi dan bercerita dengan

benar.

� Dengan kegiatan mencari tahu jenis-jenis teks cerita fiksi, siswa dapat

menjelaskan pengertian jenis-jenis teks cerita fiksi dan menyebutkan

contoh-contoh cerita fiksi.

Page 104: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

� Dengan kegiatan mengidentifikasi jenis teks cerita fiksi, siswa dapat

menjelaskan jenis teks cerita fiksi yang dibaca.

� Dengan mendorong meja, siswa dapat mengetahui perubahan gerak akibat

gaya.

� Dengan menulis hasil percobaan, siswa dapat menyajikan hasil percobaan

yang dilakukan tentang pengaruh gaya dengan gerak dengan benar.

D. MATERI PEMBELAJARAN

� Menyanyikan lagu dengan tempo.

� Membaca teks cerita fiksi

� Mengidentifikasi tokoh-tokoh pada teks cerita fiksi

� Mengidentifikasi berbagai jenis cerita fiksi

� Melakukan percobaan untuk mengetahui pengaruh gaya terhadap

kecepatan gerak benda

E. METODE PEMBELAJARAN

� Model pembelajaran : Problem Basic Learning (PBL)

� Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab,

penugasan dan ceramah

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahulu

an

� Guru memberikan salam dan mengajak

semua siswa berdo’a menurut agama dan

keyakinan masing-masing.

� Guru mengecek kesiapan diri dengan

mengisi lembar kehadiran dan memeriksa

kerapihan pakaian, posisi dan tempat

duduk disesuaikan dengan kegiatan

pembelajaran.

� Menginformasikan tema yang akan

dibelajarkan yaitu tentang ”Daerah Tempat

Tinggalku”.

� Guru menyampaikan tahapan kegiatan

yang meliputi kegiatan mengamati,

menanya, mengeksplorasi,

mengomunikasikan dan menyimpulkan.

15 menit

Page 105: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Inti � Pada kegiatan AYO BERNYANYI: Guru

meminta siswa mengamati teks lagu

berjudul ”Yamko Rambe Yamko”.

Kemudian, guru menjelaskan bahwa lagu

tersebut dinyanyikan dengan nada dasar

C=do. Birama lagu adalah 4/4. Artinya,

dalam satu birama terdapat empat ketukan.

Lagu dinyanyikan dengan bersemangat.

� Siswa diminta bersama-sama menyanyikan

lagu ”Yamko Rambe Yamko” dengan

penuh semangat.

� Siswa mampu mencermati tokoh-tokoh

pada cerita.

� Pada kegiatan AYO BERLATIH: Siswa

telah membaca dan memahami isi

cerita ”Kasuari dan Dara Makota”.

� Siswa diminta menyebutkan tokoh-tokoh

pada cerita tersebut, lalu menceritakan

kembali sifat tokoh pada cerita dengan

bahasanya sendiri.

� Pada kegiatan AYO BERDISKUSI: Siswa

telah membaca dan memahami isi cerita

Kasuari dan Dara Makota. Kemudian, guru

mengajak siswa untuk mengingat kembali

cerita pada pembelajaran 1, yaitu cerita

Asal Mula Telaga Warna. Guru

menjelaskan bahwa kedua cerita tersebut

merupakan cerita fiksi. Ada berbagai jenis

cerita fiksi, di antaranya cerita rakyat,

cerpen, dan novel. Cerita rakyat sendiri

beragam antara lain cerita jenaka, mite,

fabel, legenda, dan sage.

� Guru memberi kebebasan kepada siswa

untuk mencari informasi dari berbagai

sumber, misalnya bertanya kepada orang

yang dianggap tahu, membaca buku-buku

di perpustakaan, atau mengakses informasi

dari internet.

� Siswa diminta menuliskan informasi yang

diperoleh.

180 menit

Page 106: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

� Kemudian, siswa diminta membacakan

informasi yang diperoleh di depan teman-

temannya.

� Guru memberikan kesempatan kepada

siswa lain untuk menambahkan jawaban

jika ada informasi tambahan.

� Guru mengonfirmasi dan mengapresiasi

jawaban semua siswa.

� Siswa mengetahui jenis-jenis cerita fiksi

dan contohnya.

� Siswa mampu menjelaskan tentang

pengertian jenis-jenis teks cerita fiksi dan

menyebutkan contoh-contoh cerita fiksi.

� Jika kegiatan ini dilakukan secara

berpasangan ataupun kelompok, siswa

mampu bekerja sama dengan temannya.

� Pada kegiatan AYO BERLATIH: Siswa

telah mengetahui dan memahami jenis-

jenis cerita fiksi dan contohnya. Kemudian,

siswa diminta untuk mengidentifikasi jenis

cerita fiksi berjudul Asal Mula Telaga

Warna dan Kasuari dan Dara Makota.

� Siswa menuliskan hasil identifikasi jenis

cerita fiksi dan penjelasannya.

� Siswa diminta untuk menyampaikan hasil

identifikasi di depan temantemannya.

� Guru memberikan kesempatan kepada

siswa lain untuk menyampaikan

pendapatnya jika ada jawaban berbeda.

Fase 1 Orientasi siswa pada masalah

� Pada kegiatan AYO MENCOBA: Siswa

diminta membaca narasi pada buku siswa.

Guru mengajak siswa mengingat kembali

materi tentang gaya dan gerak. Gaya adalah

suatu kekuatan yang mengakibatkan benda

yang dikenainya dapat mengalami gerak,

perubahan kedudukan, atau perubahan

bentuk. Gaya juga dapat diartikan sebagai

tarikan atau dorongan yang dapat

Page 107: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

memengaruhi keadaan suatu benda.

Sementara itu, gerak adalah perpindahan

kedudukan suatu benda terhadap benda

lainnya, baik perpindahan kedudukan yang

mendekati maupun menjauhi suatu benda

atau tempat asal akibat benda itu dikenai

gaya. Jadi, gaya memengaruhi gerak suatu

benda.

Fase 2 Mengorganisasi siswa dalam belajar

� Selanjutnya, siswa diminta untuk mencoba

melakukan kegiatan untuk mengetahui

pengaruh gaya terhadap gerak benda, yaitu

perubahan gerak akibat gaya.

� Kegiatan ini dilakukan oleh siswa secara

berpasangan.

Fase 3 Membimbing penyelidikan siswa

secara mandiri maupun kelompok

� Siswa melakukan percobaan menggunakan

alat berupa meja.

� Siswa mengikuti langkah kegiatan pada

buku siswa saat melakukan percobaan.

� Siswa mampu bekerja sama dengan teman

untuk melakukan kegiatan percobaan.

� Siswa mengetahui pengaruh gaya terhadap

kecepatan gerak benda.

Fase 4 Mengembangkan dan menyajikan

hasil karya

� Pada kegiatan AYO MENULIS: Siswa

telah melakukan percobaan untuk

mengetahui pengaruh gaya terhadap gerak

benda.

� Selanjutnya, siswa diminta untuk

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

terdapat pada buku siswa berdasarkan hasil

percobaan yang telah dilakukan.

� Selanjutnya, siswa diminta

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya di depan kelompok lain.

Page 108: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

� Guru memberikan kesempatan kepada

kelompok lain untuk bertanya kepada

kelompok yang tampil.

� Guru mengonfirmasi dan mengapresiasi

jawaban siswa.

� Siswa mampu menuliskan jawaban

pertanyaan berdasarkan hasil percobaan.

� Siswa mengetahui pengaruh gaya terhadap

gerak benda. Misalnya perubahan

kecepatan gerak benda akibat gaya.

Fase 5 Menganalisis dan mengevaluasi

proses pemecahan masalah

� Berdasarkan pertanyaan pada buku siswa:

Apa yang kamu pelajari hari ini? Apa yang

harus kamu perhatikan saat menyanyi?

Apakah pengaruh gaya terhadap gerak

benda?

� Secara mandiri siswa diminta untuk

mengemukakan pendapatnya berdasarkan

pemahaman yang sudah didapatkannya

selama kegiatan pembelajaran

berlangsung.

Penutup � Bersama-sama siswa membuat kesimpulan

/ rangkuman hasil belajar selama sehari

� Bertanya jawab tentang materi yang telah

dipelajari (untuk mengetahui hasil

ketercapaian materi)

� Guru memberi kesempatan kepada siswa

untuk menyampaikan pendapatnya tentang

pembelajaran yang telah diikuti.

� Melakukan penilaian hasil belajar

� Mengajak semua siswa berdo’a menurut

agama dan keyakinan masing-masing

(untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)

15 menit

G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

� Buku Pedoman Guru Tema : Daerah Tempat Tinggalku Kelas 4 (Buku

Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, 2013).

Page 109: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

� Buku Siswa Tema : Daerah Tempat Tinggalku Kelas 4 (Buku Tematik

Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, 2013).

H. PENILAIAN

1.Teknik : Tes

2.Bentuk Instrumen : Pilihan Ganda

3.Instrument : Terlampir

4.Kunci Jawaban : Terlampir

Guru Kelas/observer

Nur Embong, S.Pd.I

NIP : 19731107 200701 2 011

Lembaya, Mei 2021

Peneliti

Nurwahidah

NIM.105401134619

Mengetahui,

Kepala Sekolah

Andriani Thamrin, S.Pd

NIP.19680210 199106 2 001

Page 110: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS)

Siklus 1 Pertemuan 2

Kelas / semester : IV / 2

Tema : 8. Daerah Tempat Tinggalku

Pembelajaran : 1

Hari/tanggal :

Nama siswa :

Petunjuk

1. Tulis nama pada tempat yang telah disediakan!

Page 111: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN
Page 112: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

Kunci Jawaban

Page 113: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Siklus II Pertemuan 1

Satuan Pendidikan : SDN LEMBAYA

Kelas / Semester : IV / 2

Tema 8 : Daerah Tempat Tinggalku

Subtema 2 : Keunikan Daerah Tempat Tinggalku

Pembelajaran : 1

Alokasi Waktu : 1 Hari

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan

tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,

melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin

tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan

benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat

bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,

dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan

peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD)

Bahasa Indonesia

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

3.9 Mencermati tokoh-tokoh yang

terdapat pada teks fiksi.

4.9 Menyampaikan hasil

identifikasi tokoh-tokoh yang

terdapat pada teks fiksi secara lisan,

tulis, dan visual

� Mengidentifikasi keunikan

daerah tempat tinggalnya.

� Menuliskan tokoh-tokoh dalam

cerita fiksi.

Page 114: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

IPA

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

3.4 Menghubungkan gaya dengan

gerak pada peristiwa di

lingkungan sekitar.

4.4 Menyajikan hasil percobaan

tentang hubungan antara gaya dan

gerak.

� Mengamati gambar orang

mendorong dan menarik

gerobak

� Menyebutkan beragam gaya

yang terdapat di lingkungan

sekitar.

� Menjelaskan pengaruh gaya

terhadap gerakan benda

D. TUJUAN PEMBELAJARAN:

� Dengan kegiatan mengamati gambar keunikan suatu daerah, siswa dapat

mengidentifikasi keunikan daerah tempat tinggalnya.

� Dengan kegiatan membaca teks cerita fiksi, siswa dapat menuliskan

tokoh-tokoh dalam cerita fiksi.

� Dengan kegiatan mengamati gambar orang mendorong dan menarik

gerobak, siswa dapat menyebutkan beragam gaya yang terdapat di

lingkungan sekitar.

� Dengan kegiatan mencoba melakukan percobaan gaya tarikan, siswa dapat

menjelaskan pengaruh gaya terhadap gerakan benda..

E. MATERI PEMBELAJARAN

� Membaca teks cerita fiksi.

� Melakukan percobaan untuk mengetahui pengaruh gaya terhadap gerak

benda

F. METODE PEMBELAJARAN

� Model Pembelajaran: Problem Basic learning (PBL)

� Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab,

penugasan dan ceramah

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Page 115: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan � Guru memberikan salam dan mengajak

semua siswa berdo’a menurut agama dan

keyakinan masing-masing.

� Guru mengecek kesiapan diri dengan

mengisi lembar kehadiran dan memeriksa

kerapihan pakaian, posisi dan tempat

duduk disesuaikan dengan kegiatan

pembelajaran.

� Menginformasikan tema yang akan

dibelajarkan yaitu tentang ”Daerah Tempat

Tinggalku”.

� Guru menyampaikan tahapan kegiatan

yang meliputi kegiatan mengamati,

menanya, mengeksplorasi,

mengomunikasikan dan menyimpulkan.

15

menit

Inti � Pada awal pembelajaran, guru menstimulus

ide, gagasan, dan motivasi siswa dengan

pertanyaan yang ada di buku siswa.

� Guru menstimulus daya analisis siswa

dengan mengajukan pertanyaan: Apa

keunikan daerah tempat tinggalmu?

� Guru meminta siswa untuk

mengungkapkan pendapatnya secara

percaya diri.

� Pada kegiatan AYO MENGAMATI:

Secara mandiri siswa diminta untuk

mengamati gambar keunikan Daerah

Istimewa Yogyakarta.

� Guru menstimulus daya analisis siswa

dengan mengajukan pertanyaan:Apa saja

keunikan Daerah IstimewaYogyakarta

yang tampak pada gambar?

� Siswa diminta menjelaskan mengenai

keunikan Daerah Istimewa Yogyakarta

pada tiap-tiap gambar.

� Guru mengajak siswa untuk mengingat

kembali mengenai teks fiksi. Teks fiksi

150

menit

Page 116: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

yang dimaksud dalam pembelajaran ini

adalah cerita fiksi.

Fase 1 Orientasi siswa pada masalah

� Pada kegiatan AYO MENGAMATI: Guru

membuat jembatan untuk mengantarkan

pembelajaran dari materi cerita fiksi ke

materi gaya, misalnya dengan mengatakan,

“Candi Prambanan adalah warisan budaya

yang patut dilestarikan. Salah satu caranya

dengan menjaga kebersihan kawasan

candi. Kebersihan dijaga dengan

mempekerjakan petugas kebersihan.

Petugas kebersihan membersihkan

kawasan candi dengan peralatan salah

satunya berupa gerobak sampah.”

� Siswa diajak mengamati gambar yang

terdapat pada buku siswa.

� Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan

pengertian gaya berdasarkan hasil

pengamatan yang telah dilakukan. Gaya

dapat diartikan sebagai tarikan atau

dorongan yang dapat memengaruhi

keadaan suatu benda.

� Siswa dapat mengidentifikasi beragam

gaya.

� Siswa dapat memahami pengertian gaya.

� Siswa mengetahui contoh gaya dalam

kehidupan sehari-hari.

� Pada kegiatan AYO MENCOBA : Siswa

telah memahami bahwa gaya dapat

diartikan sebagai tarikan atau dorongan

yang dapat memengaruhi keadaan suatu

benda. Selanjutnya, siswa diajak untuk

melakukan percobaan untuk mengetahui

macam pengaruh gaya terhadap gerakan

benda.

� Langkah percobaan pertama dilakukan

secara berpasangan.

Page 117: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

� Siswa menyiapkan alat yang diperlukan

dengan bimbingan guru.

Fase 3 Membimbing penyelidikan siswa

secara mandiri maupun kelompok

� Siswa mengikuti langkah percobaan

pertama pada buku siswa.

� Setelah selesai melakukan langkah

percobaan pertama, siswa menjawab

pertanyaan pada buku siswa. Jawaban

pertanyaan sesuai dengan hasil percobaan

yang dilakukan siswa.

� Setelah selesai melakukan langkah

percobaan pertama, guru mengajak siswa

melakukan langkah percobaan kedua.

� Langkah percobaan kedua dilakukan secara

individu.

� Siswa menyiapkan alat yang diperlukan

dengan bimbingan guru.

� Siswa mengikuti langkah percobaan kedua

pada buku siswa.

Fase 4 Mengembangkan dan menyajikan

hasil karya

� Setelah selesai melakukan langkah

percobaan kedua, siswa menjawab

pertanyaan pada buku siswa. Jawaban

pertanyaan sesuai dengan hasil percobaan

yang dilakukan siswa.

� Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk mempresentasikan kesimpulan

hasil percobaan pertama dan kedua di

depan kelas.

Fase 5 Menganalisis dan mengevaluasi

proses pemecahan masalah

� Siswa diminta membaca macam pengaruh

gaya terhadap gerakan benda seperti

tercantum pada buku siswa.

Page 118: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

� Siswa diajak bertanya jawab mengenai

contoh lain pengaruh gaya terhadap

gerakan benda dalam kehidupan seharihari.

� Guru meminta siswa untuk

mengungkapkan pendapatnya secara

percaya diri.

� Siswa menuliskan lima contoh peristiwa

yang menunjukkan gerakan benda akibat

gaya pada buku siswa.

� Siswa memiliki semangat dalam

melakukan percobaan untuk mengetahui

pengaruh gaya terhadap gerak benda.

� Siswa memiliki keterampilan dan percaya

diri dalam menyampaikan kesimpulan hasil

percobaan di depan guru dan teman-teman.

� Siswa dapat menganalisis dan menjelaskan

pengaruh gaya terhadap gerak benda

melalui percobaan.

� Siswa mengetahui macam pengaruh gaya

terhadap gerakan benda.

� Siswa dapat menyebutkan contoh peristiwa

dalam kehidupan seharihari yang

menunjukkan pengaruh gaya terhadap

Penutup � Bersama-sama siswa membuat kesimpulan

/ rangkuman hasil belajar selama sehari

� Bertanya jawab tentang materi yang telah

dipelajari (untuk mengetahui hasil

ketercapaian materi)

� Guru memberi kesempatan kepada siswa

untuk menyampaikan pendapatnya tentang

pembelajaran yang telah diikuti.

� Melakukan penilaian hasil belajar

� Mengajak semua siswa berdo’a menurut

agama dan keyakinan masing-masing

(untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)

15

menit

Page 119: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

� Buku Pedoman Guru Tema : Daerah Tempat Tinggalku Kelas 4 (Buku

Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, 2013).

� Buku Siswa Tema : Daerah Tempat Tinggalku Kelas 4 (Buku Tematik

Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, 2013).

� Buku cerita rakyat dari berbagai daerah, gambar keunikan suatu daerah,

bahan dan alat untuk melakukan percobaan gaya (bola, mobil mainan, dan

tali), serta alat tulis (misalnya, pensil dan pulpen).

H. PENILAIAN

1. Teknik : Tes

2. Bentuk Instrumen : Pilihan Ganda

3. Instrument : Terlampir

4. Kunci Jawaban : Terlampir

Guru Kelas/observer

Nur Embong, S.Pd.I

NIP : 19731107 200701 2 011

Lembaya, Mei 2021

Peneliti

Nurwahidah

NIM.105401134619

Mengetahui,

Kepala Sekolah

Andriani Thamrin, S.Pd

NIP.19680210 199106 2 001

Page 120: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS)

Siklus 1I Pertemuan 1

Kelas / semester : IV / 2

Tema : 8. Daerah Tempat Tinggalku

Pembelajaran : 1

Hari/tanggal :

Nama siswa :

Petunjuk

1. Tulis nama pada tempat yang telah disediakan!

Page 121: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN
Page 122: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

1. Apakah terdapat perubahan pada mobil mainan yang digerakkan dari lambat ke

cepat?

2. Perubahan apa yang terjadi pada mobil mainan yang digerakkan dari lambat ke

cepat? Jelaskan!

3. Kamu menarik mobil mainan dari lambat ke cepat dengan gaya. Apa

kesimpulan yang kamu peroleh dari kegiatan ini?

4. Apakah terdapat perubahan pada mobil mainan yang ditarik lurus kemudian

dibelokkan?

5. Perubahan apa yang terjadi pada mobil mainan yang ditarik lurus kemudian

dibelokkan? Jelaskan!

6. Kamu menarik mobil mainan dari lurus, lalu berbelok dengan gaya. Apa

kesimpulan yang kamu peroleh dari kegiatan ini?

Page 123: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

Kunci Jawaban

Percobaan 1

Percobaan 2

Page 124: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Siklus II Pertemuan 2

Satuan Pendidikan : SDN LEMBAYA

Kelas / Semester : IV / 2

Tema 8 : Daerah Tempat Tinggalku

Subtema 2 : Keunikan Daerah Tempat Tinggalku

Pembelajaran : 2

Alokasi Waktu : 1 Hari

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan

tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,

melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin

tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan

benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat

bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,

dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan

peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

Page 125: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

B. KOMPETENSI DASAR (KD)

Bahasa Indonesia

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

3.9 Mencermati tokoh-tokoh yang

terdapat pada teks fiksi.

4.9 Menyampaikan hasil identifikasi

tokoh-tokoh yang terdapat pada teks

fiksi secara lisan, tulis, dan visual.

� Menuliskan tokoh-tokoh dalam

cerita fiksi.

� Menuliskan tokoh protagonis

dan tokoh antagonis dalam

cerita fiksi.

IPA

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

3.4 Menghubungkan gaya dengan

gerak pada peristiwa di

lingkungan sekitar.

4.4 Menyajikan hasil percobaan

tentang hubungan antara gaya dan

gerak.

� Mencoba praktik bermain

ketapel

Menjelaskan berbagai contoh

pengaruh gaya terhadap gerakan

benda di lingkungan sekitar.

SBDP

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

3.3 Mengetahui gerak tari kreasi

daerah.

4.3 Meragakan gerak tari kreasi

daerah

� Mengetahui berbagai ragam tari

daerah di Indonesia.

� Mengetahui pengertian gerak

tari dan menyebutkan berbagai

tari kreasi daerah berdasarkan

jenisnya.

Page 126: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

C. TUJUAN PEMBELAJARAN:

� Dengan kegiatan mencari tahu tentang tari daerah, siswa dapat mengetahui

berbagai ragam tari daerah di Indonesia.

� Dengan kegiatan mengamati gambar keberagaman tari daerah, siswa dapat

mengetahui pengertian gerak tari dan menyebutkan berbagai tari kreasi

daerah berdasarkan jenisnya.

� Dengan kegiatan membaca teks cerita fiksi, siswa dapat menuliskan

tokoh-tokoh dalam cerita fiksi.

� Dengan kegiatan menulis teks cerita fiksi, siswa dapat menuliskan tokoh

protagonis dan tokoh antagonis dalam cerita fiksi.

� Dengan kegiatan mencoba praktik bermain ketapel, siswa dapat

menjelaskan berbagai contoh pengaruh gaya terhadap gerakan benda di

lingkungan sekitar.

D. MATERI PEMBELAJARAN

� Mencari tahu berbagai karya tari dari berbagai daerah di Indonesia.

� Membaca teks cerita fiksi

� Mengidentifikasi tokoh-tokoh pada teks cerita fiksi (Tokoh antogonis dan

Tokoh Protagonis)

� Mengidentifikasikan pengaruh gaya terhadap gerak benda

E. METODE PEMBELAJARAN

� Model Pembelajaran : Problem Basic Learning (PBL)

� Metode :Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab,

penugasan dan ceramah

Page 127: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan � Guru memberikan salam dan mengajak

semua siswa berdo’a menurut agama dan

keyakinan masing-masing.

� Guru mengecek kesiapan diri dengan

mengisi lembar kehadiran dan memeriksa

kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk

disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.

� Menginformasikan tema yang akan

dibelajarkan yaitu tentang ”Daerah Tempat

Tinggalku”.

� Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang

meliputi kegiatan mengamati, menanya,

mengeksplorasi, mengomunikasikan dan

menyimpulkan.

10

menit

Inti � Pada awal pembelajaran, guru menstimulus

ide, gagasan, dan motivasi siswa dengan

pertanyaan yang ada di buku siswa.

� Guru meminta siswa untuk mengungkapkan

pendapatnya secara percaya diri.

� Guru menstimulus daya analisis siswa

dengan mengajukan pertanyaan: Apa saja

keunikan tarian yang berasal dari Bali?

� Guru meminta siswa untuk mengungkapkan

pendapatnya secara percaya diri.

150

menit

Page 128: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

� Pada kegiatan AYO BERDISKUSI: Secara

mandiri siswa diminta untuk menuliskan tari

daerah yang di ketahui. Siswa juga diminta

menuliskan asal daerah tari tersebut.

� Siswa diminta menuliskan dalam kolom

yang tersedia.

� Pada kegiatan AYO MENGAMATI: Secara

mandiri siswa diminta untuk mengamati

gambar keragaman tari dari berbagai daerah.

� Guru menstimulus daya analisis siswa

dengan mengajukan pertanyaan: Apa saja

keunikan tari yang terdapat pada gambar?

� Siswa dapat mencari informasi dari berbagai

sumber, misalnya surat kabar, majalah, atau

internet mengenai keunikan tari yang

terdapat pada gambar.

� Siswa dapat mencari informasi dari berbagai

sumber, misalnya surat kabar, majalah, atau

internet.

� Guru memberi penjelasan kepada siswa

mengenai jenis-jenis karya tari. Ada dua

jenis karya tari yaitu tari tradisional dan tari

kreasi baru.

� Siswa diminta untuk mencari contoh tari

tradisonal dan tari kreasi baru yang terdapat

dari berbagai daerah di Indonesia

Page 129: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

� Siswa membaca narasi pada buku siswa.

� Guru memberikan penjelasan awal mengenai

Selat Bali sebagai penghubung antara Pulau

Jawa dengan Pulau Bali.

� Guru meminta siswa untuk mengungkapkan

pendapatnya secara percaya diri.

� Siswa menjawab pertanyaan yang ada di

buku siswa mengenai tokoh-tokoh dalam

cerita fiksi.

� Siswa mampu menuliskan tokoh-tokoh

dalam teks cerita fiksi.

� Siswa memiliki pemahaman yang mendalam

mengenai tokoh-tokoh dalam cerita fiksi .

� Siswa mampu mengidentifikasi tokoh

protagonis dan tokoh antagonis yang

terdapat dalam sebuah cerita fiksi

� Siswa mampu mengolah dan

menyajikan/menuangkan

data/informasiyang didapat secara tertulis.

� Pada kegiatan AYO MENULIS: Secara

mandiri siswa diminta untuk menuliskan

kembali sebuah cerita rakyat yang berasal

dari daerah siswa dan mengidentifikasi

tokoh protagonis dan tokoh antagonis dalam

cerita.

Page 130: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

� Siswa menuliskan tokoh protagonis dan

tokoh antagonis dalam cerita rakyat yang

ditulisnya pada buku siswa.

� Siswa memiliki semangat dalam mencari

informasi mengenai cerita rakyat yang

terdapat di daerahnya.

� Siswa dapat mengidentifikasi dan

menuliskan tokoh protagonis dan tokoh

antagonis dalam cerita fiksi.

Fase 1 Orientasi siswa pada masalah

� Siswa membaca narasi di buku siswa

mengenai perubahan kecepatan gerak benda

akibat gaya.

� Pada kegiatan AYO BERLATIH siswa telah

memahami bahwa gaya dapat memengaruhi

gerakan benda. Selanjutnya, siswa diajak

untuk mengingat kembali macam pengaruh

gaya terhadap gerakan benda.

Fase 2 Mengorganisasi siswa dalam belajar

� Secara mandiri, siswa diminta menuliskan

macam pengaruh gaya terhadap gerakan

benda pada buku siswa.

� Guru memberi kesempatan kepada siswa

untuk menyampaikan macam pengaruh gaya

terhadap gerakan benda di depan guru dan

teman-teman.

Page 131: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

� Guru meminta siswa untuk mengungkapkan

pendapatnya secara percaya diri.

Fase 3 Membimbing penyelidikan siswa

secara mandiri maupun kelompok

� Selanjutnya, siswa diminta mencari gambar

peristiwa gerakan benda dan

menempelkannya pada tabel di buku siswa.

� Secara mandiri, siswa diminta untuk

menuliskan pengaruh gaya terhadap gerakan

benda sesuai gambar dalam tabel disediakan.

� Selama proses kegiatan berlangsung, guru

berkeliling memandu siswa-siswa yang

mengalami kesulitan.

� Pada kegitan ini, guru dapt mengajak anak

langsung melakukan kegiatan percobaan

dengan benda-benda yang mudah di dapat

dilingkungan sekolah. Misalnya,

memantulkan bola ke lantai kelas.

Fase 4 Mengembangkan dan menyajikan

hasil karya

� Guru memberi kesempatan kepada siswa

untuk menyampaikan pengaruh gaya

terhadap gerakan benda sesuai gambar

dalam tabel di depan guru dan teman-teman.

� Guru meminta siswa untuk mengungkapkan

pendapatnya secara percaya diri.

Page 132: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

� Siswa percaya diri dalam menyampaikan

macam pengaruh gaya terhadap gerakan

benda di depan guru dan teman-teman.

Fase 5 Menganalisis dan mengevaluasi proses

pemecahan masalah

� Siswa mengetahui macam pengaruh gaya

terhadap gerakan benda.

� Siswa dapat menganalisis pengaruh gaya

terhadap gerak benda melalui pengamatan.

� Siswa memahami materi mengenai gerak

tari.

� Siswa memahami materi mengenai cerita

fiksi dengan baik.

� Siswa memahami materi mengenai pengaruh

gaya terhadap gerak benda.

� Siswa mencari informasi dengan berdiskusi

dengan orang tua mengenai ragam tari kreasi

daerah yang berasal dari daerah siswa.

� Siswa menuliskan ragam tari kreasi daerah

yang berasal dari daerah siswa.

� Siswa melaporkan hasilnya kepada guru.

� Siswa mengetahui ragam tari kreasi daerah

yang terdapat di daerahnya.

� Siswa mampu menuliskan ragam tari kreasi

daerah yang berasal dari daerah siswa.

Page 133: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

� Siswa mampu menyampaikan hasil diskusi

bersama dengan orang tua.

Penutup � Bersama-sama siswa membuat kesimpulan /

rangkuman hasil belajar selama sehari

� Bertanya jawab tentang materi yang telah

dipelajari (untuk mengetahui hasil

ketercapaian materi)

� Guru memberi kesempatan kepada siswa

untuk menyampaikan pendapatnya tentang

pembelajaran yang telah diikuti.

� Melakukan penilaian hasil belajar

� Mengajak semua siswa berdo’a menurut

agama dan keyakinan masing-masing (untuk

mengakhiri kegiatan pembelajaran)

15

menit

G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

� Buku Pedoman Guru Tema : Daerah Tempat Tinggalku Kelas 4 (Buku

Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, 2013).

� Buku Siswa Tema : Daerah Tempat Tinggalku Kelas 4 (Buku Tematik

Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, 2013).

� Gambar tari dari berbagai daerah, buku cerita rakyat dari berbagai daerah,

serta alat tulis (misalnya, pensil dan pulpen)..

H. PENILAIAN

Page 134: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

1. Teknik : Tes

2. Bentuk Instrumen : Pilihan Ganda

3. Instrument : Terlampir

4. Kunci Jawaban : Terlampir

Guru Kelas/observer

Nur Embong, S.Pd.I

NIP : 19731107 200701 2 011

Lembaya, Mei 2021

Peneliti

Nurwahidah

NIM.105401134619

Mengetahui,

Kepala Sekolah

Andriani Thamrin, S.Pd

NIP.19680210 199106 2 001

Page 135: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS)

Siklus 1I Pertemuan 2

Kelas / semester : IV / 2

Tema : 8. Daerah Tempat Tinggalku

Pembelajaran : 1

Hari/tanggal :

Nama siswa :

Petunjuk

1. Tulis nama pada tempat yang telah disediakan!

1. Setelah menuliskan pengaruh gaya terhadap benda, lakukan kegiatan berikut.

Carilah gambar peristiwa gerakan benda, misalnya seorang bapak sedang

mendorong mobil, motor, dan gerobak, anak sedang memantulkan bola, dan

anak sedang mengayuh sepeda.

Page 136: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

2. Tempelkan gambar yang telah kamu peroleh pada kotak dalam tabel berikut.

Berilah keterangan mengenai pengaruh gaya terhadap gerakan bendanya.

Page 137: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

Kunci Jawaban

Kegiatan 1

Kegiatan 2

Page 138: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

TES SIKLUS I (TES HASIL BELAJAR)

Tema : 8. Daerah Tempat Tinggalku

Pembelajaran : 1 dan 2

Kelas /Semester : V/2

Nama siswa :

PILIHAN GANDA

1. Semua bentuk tarikan dan dorongan disebut ….

a. Daya c. Energi

b. Gaya d. Kekuatan

2. Gaya yang ditimbulkan oleh gaya tarik magnet bumi adalah ….

a. Gaya magnet c. Gaya gerak

b. Gayar gesek d. Gaya gravitasi

3. Contoh gaya gesek adalah antara ….

a. Ban mobil dan jalan raya c. buah kelapa jatuh dan tanah

b. Kipas angin dan tembok d. Dua magnet yang berdekatan

4. Anak panah yang dilepaskan dari busurnya termasuk contoh gaya ….

a. Gaya magnet c. Gaya gesek

b. Gaya gravitasi d. Gaya pegas

5. Buah jatuh selalu ke bawah, hal itu menunjukkan adanya gaya ….

a. Panas c. Gravitasi

b. Dorong d. Magnet

Page 139: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

6. Gaya gesek dapat menimbulkan ….

a. Panas c. Tarikan

b. Rasa d. Dorongan

7. Gaya yang ditimbulkan oleh keelastisan suatu benda disebut gaya ….

a. Gesek c. Pegas

b. Gravitasi d. Magnet

8. Alat untuk mengukur besar kecilnya gaya adalah ….

a. Speedometer c. Meteran

b. Dinamometer d. Penggaris

9. Dua kutub magnet yang sama jika didekatkan akan ….

a. Saling menolak c. Saling terkait

b. Saling mendekat d. Saling menempel

10. Piring yang dilempar jatuh kemudian pecah, hal itu membuktikan bahwa ….

a. Gaya dapat mengubah bentuk benda

b. Gaya dapat membuat benda diam menjadi bergerak

c. Gaya dapat membuat benda bergerak menjadi diam

d. Gaya dapat mengubah arah benda

11. Contoh gaya dapat mengubah arah benda adalah ….

a. Melempar buah c. Membuat kue

b. Menyetir mobil d. Menanak nasi

12. Contoh gaya dapat mengubah bentuk benda adalah ….

a. Bermain plastisin c. Bermain boneka

b. Bermain mobil-mobilan d. Bermain lompat tali

Page 140: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

13. Contoh gaya pegas dapat kita lihat pada ….

a. Kompor c. Mobil

b. Ketapel d. Kelereng

14. Semakin kasar permukaan benda maka gaya gesek yang dihasilkan semakin

….

a. Kecil c. Meluas

b. Besar d. Mengecil

15. Magnet yang digunakan dalam kompas adalah bentuk magnet ….

a. Batang c. Bentuk U

b. Ladam d. Jarum

\

Page 141: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

KUNCI JAWABAN

1. b. Gaya

2. d. Gaya gravitasi

3. a. Ban mobil dan jalan raya

4. d. Gaya Pegas

5. c. Gravitasi

6. a. Panas

7. c. Pegas

8. b. Dinamometer

9. a. Saling menolak

10. a. Gaya dapat mengubah bentuk benda

11. b. Menyetir mobil

12. a. Bermain plastisin

13. b. Ketapel

14. b. Besar

15. d. Jarum

Page 142: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

TES SIKLUS II (TES HASIL BELAJAR)

Tema : 8. Daerah Tempat Tinggalku

Pembelajaran : 1 dan 2

Kelas /Semester : V/2

Nama siswa :

PILIHAN GANDA

Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang paling benar!

1. Perahu layar dapat bergerak karena adanya gaya yang berupa ….

a. Tarikan c. Dorongan

b. Sentuhan d. Kaitan

2. . Menutup pintu dari dalam ruang membutuhkan gaya yang berupa ….

a. Dorongan c. Tolakan

b. Tarikan d. Lemparan

3. Contoh gaya yang berupa tarikan adalah ….

a. Mendorong gerobak c. Membuka pintu

b. Melempar batu d. Memecah gelas

4. Benda yang mudah berubah bentuk ketika diberikan gaya adalah ….

a. Batu c. Kaca

b. Kayu d. Bata

5. Benda berikut yang memanfaatkan gaya gesek adalah ….

a. Panah c. Kompas

b. Ketapel d. Rem sepeda

Page 143: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

6. Anak panah yang dilepaskan dari busurnya termasuk contoh gaya ….

a. Gaya magnet c. Gaya gesek

b. Gaya gravitasi d. Gaya pegas

7. Buah jatuh selalu ke bawah, hal itu menunjukkan adanya gaya ….

a. Panas c. Gravitasi

b. Dorong d. Magnet

8. Alat untuk mengukur besar kecilnya gaya adalah ….

a. Speedometer c. Meteran

b. Dinamometer d. Penggaris

9. Piring yang dilempar jatuh kemudian pecah, hal itu membuktikan bahwa ….

a. Gaya dapat mengubah bentuk benda

b. Gaya dapat membuat benda diam menjadi bergerak

c. Gaya dapat membuat benda bergerak menjadi diam

d. Gaya dapat mengubah arah benda

10. Contoh gaya dapat mengubah arah benda adalah ….

a. Melempar buah c. Membuat kue

b. Menyetir mobil d. Menanak nasi

11. Semakin kasar permukaan benda maka gaya gesek yang dihasilkan semakin

….

a. Kecil c. Meluas

b. Besar d. Mengecil

12. Benda yang mudah berubah bentuk ketika diberikan gaya adalah ….

a. Batu c. Kaca

Page 144: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

b. Kayu d. Bata

13. Pada kincir angin, kincir dapat bergerak karena adanya …..

a. Gaya gesek angin c. Gaya tarik angin

b. Gaya dorong angin d. Gaya pegas angin

14. Berikut ini adalah hal-hal yang mempengaruhi gerak jatuh benda karena gaya

gravitasi, kecuali ….

a. Berat benda c. Luas permukaan benda

b. Bentuk benda d. Harga benda

15. Kemampuan melakukan usaha disebut ….

a. Energi c. Kekuatan

b. Gaya d. Daya

Page 145: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

Kunci Jawaban

1. c. Dorongan

2. a. Dorongan

3. c. Membuka pintu

4. c. Kaca

5. d. Rem sepeda

6. c. Gravitasi

7. b. DInamometer

8. a. Saling menolak

9. a. Gaya dapat mengubah bentuk benda

10. b. Menyetir mobil

11. b. Besar

12. c. Kaca

13. b. Gaa dorong angin

14. d. Harga benda

15. a. Energi

Page 146: PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV SDN

RIWAYAT HIDUP

Nurwahidah, lahir di Lembaya 21 April 1984. Anak

pertama dari tiga bersaudara, pasangan Bapak Sala dan

Ibu Sitti. Peneliti memulai pendidikan formal pada tahun

1992 di SD Negeri Lembaya Kecamatan Tompobulu dan

tamat pada tahun 1998. Selanjutnya pada tahun 1998

peneliti melanjutkan pendidikan MTs Yapit Lembangbu’ne dan tamat pada tahun

2001. Pada tahun 2001 peneliti melanjutkan pendidikannya di SMA Negeri 1

Tompobulu dan tamat pada tahun2004. Pada tahun 2004 peneliti melanjutkan

pendidikan D2 di Universitas Muhammadiyah Makassar Jurusan PAI dan tamat

pada tahun 2007. Pada tahun 2008 penelti melanjutkan pendidikan di STAI DDI

Jeneponto dan lulus pada tahun 2010. Kemudian pada tahun 2019 peneliti

melanjutkan pendidikan pada Universitas Muhammadiyah Makassar Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

(PGSD).