fakultas keguruan dan ilmu pendidikan … · mata pelajaran ips geografi ... (pokok bahasan...

103
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH (MENCARI PASANGAN) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010) SKRIPSI Disusun Oleh : SYA’BAN ISTIQOMAH K5406005 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: vunguyet

Post on 12-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE MAKE A MATCH (MENCARI PASANGAN)

UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA

MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI

(Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II

SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010)

SKRIPSI

Disusun Oleh :

SYA’BAN ISTIQOMAH

K5406005

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE MAKE A MATCH (MENCARI PASANGAN)

UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA

MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI

(Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II

SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010)

Oleh :

SYA’BAN ISTIQOMAH

K5406005

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana

Program Studi Pendidikan Geografi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

ii

Page 3: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan tim penguji

skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta,

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Drs. Haris Mudjiman, MA, Ph.D Drs. Djoko Subandriyo, M.Pd

NIP. 1303 444 54 NIP. 19560420 198303 1 003

iii

Page 4: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari : Selasa

Tanggal : 18 Januari 2011

Tim Penguji Skripsi : Tanda Tangan

Ketua : Setya Nugraha, S.Si, M.Si …………….

Sekretaris : Rahning Utomowati, S.Si ……………….

Anggota I : Prof. Drs. Haris Mudjiman, MA, Ph.D …………….

Anggota II : Drs. Djoko Subandriyo, M.Pd ……………….

Disahkan oleh: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Dekan, Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd NIP. 19600727 198702 1 001

iv

Page 5: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Sya’ban Istiqomah, K5406005. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI POKOK BAHASAN KETENAGAKERJAAN PADA SISWA KELAS VIII-B SEMESTER II SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, Desember 2010.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan motivasi dan hasil belajar geografi siswa kelas VIII-B SMP Negeri 16 Surakarta tahun pelajaran 2009/2010 dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match pada Kompetensi Dasar Mendeskripsikan permasalahan angkatan kerja dan tenaga kerja sebagai sumberdaya dalam kegiatan ekonomi, serta peranan pemerintah dalam upaya penanggulangannya.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Subyek penelitian adalah siswa kelas VIII-B sebanyak 37 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, tes formatif, angket dan dokumen. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif.

Hasil belajar pada siklus I menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dalam pembelajaran geografi belum mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa sesuai dengan indikator keberhasilan penelitian. Hal ini ditunjukkan pada motivasi siswa yang baru mencapai 64,86% dan hasil belajar siswa baru mencapai 62,16%. Hasil penelitian Siklus II menunjukan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dalam pembelajaran geografi mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa telah mencapai target keberhasilan penelitian. Hasil belajar siswa setelah Siklus II telah mencapai 89,18% dan Motivasi siswa mencapai 89,19% dari jumlah siswa. Hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II meningkat 27,02% (siklus I = 62,16% dan siklus II = 89,18%), Motivasi belajar siswa meningkat 24,33% (siklus I = 64,86% dan siklus II = 89,19%). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dalam pembelajaran geografi dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa sesuai dengan indikator keberhasilan penelitian. Hal ini dapat dibuktikan dengan meningkatnya Motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII-B SMP Negeri 16 Surakarta setelah dilakukan penerapan pembelajaran kooperatif tipe Make a Match pada Kompetensi Dasar Mendeskripsikan permasalahan angkatan kerja dan tenaga kerja sebagai sumberdaya dalam kegiatan ekonomi, serta peranan pemerintah dalam upaya penanggulangannya.

v

Page 6: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRACT Sya'ban Istiqomah, K5406005. THE APPLICATION OF MAKE A MATCH TYPE OF COOPERATIVE LEARNING TO IMPROVE STUDENT THE MOTIVATION AND LEARNING RESULT IN GEOGRAPHY SOCIAL SCIENCE OF LABOR FORCE SUBJECT MATTER IN THE VIII-B GRADERS OF SEMESTER II OF SMP NEGERI 16 SURAKARTA IN THE SCHOOL YEAR OF 2009/2010. Thesis, Surakarta: Teacher Training and Education Faculty of Sebelas Maret University, December 2010.

The objective of research was to find out the improvement of student motivation and student learning result of geography in the VIII-B Graders of Semester II of SMP Negeri 16 Surakarta in the school year of 2009/2010. using make a match type of cooperative learning in basic competency of labor force problem and labor as the resource in economic activity, as well as the role of government in the attempt of coping with them.

This study belongs to a Classroom Action Research. The subject of research was the VIII-B graders consisting of 37 students. Techniques of collecting data used were observation, formative test, questionnaire, and document. Technique of analyzing data used in this research was a descriptive qualitative analysis.

The learning result in cycle I shows that the application of Make a Match type of cooperative learning model in geography learning has not improved the student motivation and student learning result consistent with the successfulness of research. It is indicated in the student motivation reaching only 64.86% and the student learning result reaching only 62.16%. The learning result in cycle II shows that the application of Make a Match type of cooperative learning model in geography learning can improve the student motivation and the student learning result had reached the targeted successfulness of research. The student learning result in cycle II had reached 89.18% and the student motivation reached 89.19% of student number. The student learning result increases by 27.02% from cycle I to cycle II (cycle I = 62.16% and cycle II = 89.18%), and student learning motivation increases by 24.33% from cycle I to cycle II (cycle I = 64.86% and cycle II = 89.19%). These results of research shows that that the application of Make a Match type of cooperative learning model in geography learning can improve the student motivation and the student learning result consistent with the indicator of research successfulness. It is indicated by the increase in student learning motivation and result in VIII-B Graders of Semester II of SMP Negeri 16 Surakarta in the school year of 2009/2010 after the application of Make a Match type of cooperative learning model in the basic competency of describing the labor force problems and labor as the resource in economic activity, as well as the role of government in the attempt of coping with them.

vi

Page 7: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila kamu

telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan

yang lain), dan hanya kepada Tuhanmulah kamu berharap.

(QS Al-Insyirah:6-8)

Tak ada sesuatupun yang dapat membuatmu menyerah kecuali dirimu yang

mengizinkannya.

(Anonim)

Kesabaran menghadapi saat-saat sulit merupakan tanda dari kedewasaan.

(Penulis)

vii

Page 8: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Dalam Naungan Ridho Allah SWT, kupersembahkan karya ini untuk:

Ayah dan Ibu tercinta yang selalu memanjatkan

doa untuk ku,selalu memberikan cinta, motivasi

dan kasih sayang yang tak terhingga dan

pengorbanan yang tak ternilai harganya.

Adek-adekku tercinta (Annis Islamawati &

Ilham Fitriansyah) terimakasih sayang atas do’a

dan dukungannya.

Bustamil Arifin (Nano-nano ku), semoga Allah

memberikan jalan terbaik buat kita.

Sahabat-sahabat seperjuangan Geografi ’06

Anak-anak kos Griyananda dan Blue House

terimakasih do’a & kebersamaanya.

Almamaterku.

viii

Page 9: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin…… Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat

Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayahNya sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk

mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penulisan skripsi

ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan-kesulitan yang

timbul dapat teratasi. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah

memberikan ijin penelitian untuk menyusun skripsi ini.

2. Drs. Syaiful Bachri, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian untuk

menyusun skripsi ini.

3. Drs. Partoso Hadi, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Geografi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan

ijin penelitian untuk menyusun skripsi ini.

4. Prof. Haris Mudjiman, MA, Ph.D selaku dosen pembimbing I yang telah

memberikan banyak bimbingan dan pengarahan kepada penulis sehingga

skripsi ini dapat diselesaikan penyusunannya.

5. Drs. Djoko Subandriyo, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang telah

memberikan banyak bimbingan dan pengarahan kepada penulis sehingga

skripsi ini dapat diselesaikan penyusunannya.

6. Drs. Djoko Subandriyo, M.Pd selaku Pembimbing Akademik yang dengan

sabar membimbing penulis sejak awal m`asa studi.

ix

Page 10: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

7. Bapak/ Ibu dosen Program Studi Geografi yang telah memberikan bekal

ilmu pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan perkuliahan

dan penyusunan skripsi ini.

8. Drs. M. Amir Khusni, MM selaku kepala SMP Negeri 16 Surakarta yang

telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian

9. Tri Wahyuni S, S. Pd selaku guru mata pelajaran geografi SMP Negeri 16

Surakarta yang telah berkenan membantu penelitian.

10. Siswa-siswi kelas VIII-B SMP Negeri 16 Surakarta.

11. Sahabat-sahabat Geografi’06 (Agung H, Agung P, Anis, Novika,

Maryanti, Rohmat, Bekti, Watik, Ika, Lilik, Novi, Kuntari, Silva, Wiwis,

Rohaye, Arif, Uzie, Ardian, Abidin, Intan, Kukuh, Guntur, Ari, Arno,

Reza, Yulian, Dyas, Diah, Indri, Yohanes, Tedy, Mitra, Yenik, Anita, Eki)

yang selalu memberikan semangat dan persahabatan yang tak terlupakan,

terimakasih kenangan indahnya selama ini semoga silaturahmi kita tak

pernah putus.

12. Sahabat-sahabatku kost Griyananda (Vita, Ratna, Hilfi, Pepi, Iis, D’e,

Andre, Ratih, Bror, Nita, Lala, Ullie,Devi, Ina) yang mewarnai hari-hatiku

di kos, terimakasih kebersamaan dan kelucuannya

13. Sahabat baikku Anis Iryaningtyas, terimakasih buat semuanya,

kebersamaannya hampir 5 tahun ini, jangan sampai putus silaturrahmi kita.

14. Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu yang telah

banyak membantu penyelesaian penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna.

Untuk itu saran dan kritik sangat penulis harapkan demi perbaikan dan

kesempurnaan skripsi ini. Harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat bagi

semua pihak yang berkepentingan.

Surakarta, Januari 2011

Penulis

x

Page 11: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PENGAJUAN .......................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv

HALAMAN ABSTRAK ............................................................................... v

HALAMAN ABSTRACT............................................................................. vi

HALAMAN MOTTO ................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................. ix

DAFTAR ISI ............................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Perumusan Masalah ................................................................. 6

C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka ..................................................................... 8

1. Hasil Belajar dan Pembelajaran ........................................... 8

2. Pembelajaran Aktif ............................................................ 11

3. Metode Pembelajaran ......................................................... 14

4. Pembelajaran Kooperatif ..................................................... 15

5. Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match (Mencari

Pasangan) ........................................................................... 18

6. Motivasi Belajar Siswa ....................................................... 20

7. Hasil Belajar ....................................................................... 25

B. Penelitian yang Relevan ........................................................... 28

xi

Page 12: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

C. Kerangka Berfikir .................................................................... 32

D. Hipotesis Tindakan ................................................................... 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Setting Penelitian ...................................................................... 36

1. Tempat Penelitian ............................................................... 36

2. Waktu Penelitian ................................................................ 36

B. Subyek Penelitian .................................................................... 37

C. Bentuk dan Strategi Penelitian .................................................. 37

D. Sumber Data ............................................................................ 40

E. Validitas Data .......................................................................... 40

F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 41

G. Teknik Analisis Data ................................................................ 42

H. Indikator Bekerja……… .......................................................... 43

I. Prosedur Penelitian…………………………… ......................... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ...................................................... 48

B. Deskripsi Hasil Penelitian ........................................................ 51

1. Observasi Pra Tindakan ...................................................... 51

2. Deskripsi Siklus I……………. ........................................... 54

a. Perencanaan Tindakan Siklus I .................................... 54

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I ..................................... 55

c. Observasi dan Evaluasi Siklus I .................................... 62

d. Analisis dan Refleksi Siklus I ........................................ 67

3. Deskripsi Siklus 2 ............................................................... 68

a. Perencanaan Tindakan Siklus II .................................... 68

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II ..................................... 69

c. Observasi dan Evaluasi Siklus II ................................... 76

d. Analisis dan Refleksi Siklus II ...................................... 80

C. Pembahasan .............................................................................. 81

xii

Page 13: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan .............................................................................. 86

B. Implikasi .................................................................................. 86

C. Saran ....................................................................................... 87

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 88

LAMPIRAN ................................................................................................. 90

xiii

Page 14: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Rata-Rata Nilai Ulangan HarianGeografi Kelas VIII SMP Negeri 16

Surakarta ............................................................................................. 4

2. Perbedaan Penelitian oleh Peneliti dengan Penelitian Sebelumnya ....... 30

3. Jadwal Penyusunan Skripsi .................................................................. 36

4. Kategori Motivasi Belajar Siswa .......................................................... 52

5. Kategori Motivasi Awal Siswa Kelas VIII-B SMP Negeri 16 Surakarta

Terhadap Mata Pelajaran Geografi ....................................................... 52

6. Ketuntasan Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas VIII-B SMP Negeri 16

Surakarta Sebagai Data Awal ............................................................... 53

7. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Siklus I ............................... 56

8. Kategori Motivasi Siswa Kelas VIII-B SMP Negeri 16 Surakarta

Terhadap Mata Pelajaran Geografi Pada Siklus I .................................. 62

9. Ketuntasan Nilai Siswa Kelas VII-B SMP Negeri 16 Surakarta Pada

Siklus I ................................................................................................. 63

10. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Siklus II ............................. 70

11. Kategori Motivasi Siswa Kelas VIII-B SMP Negeri 16 Surakarta

Terhadap Mata Pelajaran Geografi Pada Siklus II ................................. 76

12. Ketuntasan Nilai Siswa Kelas VII-B SMP Negeri 16 Surakarta Pada

Siklus II ............................................................................................... 77

13. Perbandingan Kategori Motivasi Siswa ................................................ 83

14. Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa ...................................... 84

xiv

Page 15: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Berpikir .................................................................................. 34

2. Model Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2009: 16) .......................... 38

3. Skema Prosedur Penelitian ..................................................................... 47

4. Histogram Motivasi Awal Siswa Kelas VIII-B SMP Negeri 16

Surakarta Terhadap Mata Pelajaran Geografi ......................................... 53

5. Histogram Ketuntasan Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas VIII-B SMP

Negeri 16 Surakarta Sebagai Data Awal ................................................. 54

6. Histogram Kategori Motivasi Siswa Kelas VIII-B SMP Negeri 16

Surakarta Terhadap Mata Pelajaran Geografi Pada Siklus I .................... 64

7. Histogram Ketuntasan nilai siswa kelas VII-B SMP Negeri 16

Surakarta pada siklus I ........................................................................... 66

8. Kategori Motivasi Siswa Kelas VIII-B SMP Negeri 16Surakarta

Terhadap Mata Pelajaran Geografi Pada Siklus II................................... 77

9. Histogram Ketuntasan Nilai Siswa Kelas VII-B SMP Negeri 16

Surakarta Pada Siklus II ......................................................................... 78

10. Histogram Motivasi Siswa Pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II .... 83

11. Histogram Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Kondisi Awal, Siklus I

dan Siklus II ........................................................................................... 84

12. Kelas Penelitian ..................................................................................... 160

13. Suasana Kelas Saat Guru Menyampaikan Materi .................................... 160

14. Siswa Saat Mencari Pasangan Soal dan Jawaban .................................... 161

15. Siswa Menemukan Pasangan Soal dan Jawaban ..................................... 161

16. Guru Mengoreksi Bersama-Sama Hasil Pasangan Soal dan Jawaban ...... 162

17. Siswa Mengerjakan Tes Formatif ........................................................... 162

18. Siswa Mengisi Angket Motivasi ............................................................. 163

19. Siswa Mendapat Penghargaan ................................................................ 163

xv

Page 16: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Silabus Siklus I ....................................................................................... 91

2. Silabus Siklus II ...................................................................................... 93

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I .......................................... 95

4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II .......................................... 100

5. Materi yang Diajarkan ............................................................................. 105

6. Kisi-Kisi Evaluasi Siklus I dan Siklus II .................................................. 121

7. Soal Tes Formatif Siklus I ...................................................................... 122

8. Soal Tes Formatif Siklus II ...................................................................... 125

9. Kunci Jawaban Tes Formatif Siklus I ..................................................... 129

10. Kunci Jawaban Tes Formatif Siklus II ..................................................... 131

11. Soal dan Jawaban Make a Matcah (Mencari Pasangan) Siklus I .............. 134

12. Soal dan Jawaban Make a Matcah (Mencari Pasangan) Siklus II ............. 137

13. Angket Motivasi Belajar Geografi ........................................................... 141

14. Kisi-Kisi Penyusunan Angket Belajar ..................................................... 146

15. Lembar Observasi Motivasi..................................................................... 147

16. Tabel Skor Motivasi Siswa Kelas VIII-B Sebagai Data Motivasi Awal ... 148

17. Tabel Skor Motivasi Siswa Kelas VIII-B Sebagai Data Motivasi Siklus I 150

18. Tabel Skor Motivasi Siswa Kelas VII-B Sebagai Data Motivasi Siklus II 152

19. Tabel Hasil Belajar Siswa Kelas VIII-B Sebagai Data Awal .................... 154

20. Tabel Hasil Belajar Siswa Kelas VIII-B Siklus I ..................................... 156

21. Tabel Hasil Belajar Siswa Kelas VIII-B Siklus II .................................... 158

22. Dokumentasi Penelitian ........................................................................... 160

23. Surat Perijinan ........................................................................................ 162

xvi

Page 17: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan penting dalam menentukan masa depan

dan kelangsungan hidup suatu bangsa. Melalui pendidikan akan dihasilkan

manusia-manusia terdidik sebagai sumber daya manusia berkualitas yang akan

berperan dalam pembangunan. Mengingat pentingnya peranan pendidikan, maka

masalah pendidikan menjadi perhatian serius bangsa Indonesia. Pemerintah

berusaha membentuk suatu sistem pendidikan yang berkualitas sehingga tujuan

pendidikan nasional dapat tercapai. Di Indonesia, masalah pendidikan menjadi

pelik ketika output yang dihasilkannya kurang memenuhi kriteria yang

distandarkan baik dalam bidang pengetahuannya maupun moralitas yang dimiliki

oleh output dari pendidikan tersebut. Maka dibutuhkan pembelajaran yang

berorientasi sepenuhnya kepada proses maupun hasil pendidikan.

Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang berperan

aktif dalam peningkatan mutu pendidikan. Kualitas pendidikan dapat terlihat pada

indikator keberhasilan dalam pembelajaran yaitu tercapainya tujuan pembelajaran

yang ditetapkan. Salah satunya adalah dengan meningkatnya pemahaman siswa

terhadap materi yang diajarkan yang dapat ditunjukkan dengan hasil belajar.

Selain itu pembaharuan dalam bidang pendidikan harus dilakukan agar kualitas

pendidikan terus meningkat.

Proses belajar mengajar disekolah merupakan kegiatan yang integral

antara guru dan siswa. Dalam hal ini siswa berkedudukan sebagai pelajar yang

menuntut ilmu dan guru mempunyai posisi sebagai pengajar yang menyampaikan

materi pelajaran. Serangkaian perbuatan guru dan siswa mampunyai hubungan

timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan

tertentu. Hubungan timbal balik antara guru dan siswa ini merupakan syarat

penting berlangsungnya proses belajar mengajar. Interaksi dalam peristiwa belajar

mengajar mempunyai arti yang lebih luas, tidak sekedar hubungan antara guru

dengan siswa, tetapi berupa interaksi edukatif. Dalam hal ini bukan hanya

1

Page 18: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

penyampaian pesan berupa materi pelajaran, melainkan penanaman sikap dan

nilai pada diri siswa yang sedang belajar. Proses belajar mengajar dapat dikatakan

sebagai suatu proses komunikasi. Setiap proses komunikasi diperlukan media

untuk menyalurkan pesan, sehingga dikatakan bahwa media mempunyai peranan

penting dalam proses belajar mengajar.

Keberhasilan belajar mengajar dapat ditinjau dari dua faktor utama yaitu

faktor dari dalam dan faktor dari luar diri siswa. Faktor dari luar siswa adalah

faktor guru dan sarana prasarana. Guru sebagai pengajar harus dapat menyajikan

materi pelajaran dengan baik, efektif dan efisien dengan memilih dan

menggunakan metode serta pembelajaran yang sesuai. Hendaknya pula, guru

tidak mendominasi kegiatan tersebut tetapi memotivasi dan membimbing siswa

agar dapat mengembangkan potensi dan kreatifitasnya melalui belajar mengajar.

Jadi dalam kegiatan ini terjadi interaksi timbal balik antar siswa dan guru,

sehingga tujuan pengajaran dapat tercapai secara optimal.

Penerapan Kurikulum yang digunakan sekarang ini yaitu KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) mengharuskan siswa untuk berperan aktif

dalam proses belajar mengajar. Kurikulum ini mulai diberlakukan sejak tahun

2006 yang merupakan pengembangan dari kurikulum sebelumnya yaitu KBK.

Pada kedua kurikulum ini, guru tidak lagi mendominasi pembelajaran (teacher

centered) tapi menempatkan siswa sebagai subyek didik sehingga pendekatannya

berpusat pada siswa (student centered). Salah satu acuan dalam penyusunan

KTSP adalah peningkatan potensi, kecerdasan dan minat sesuai dengan tingkat

perkembangan dan kemampuan peserta didik. Paradigma lama yaitu guru

merupakan pusat kegiatan belajar di kelas (Teacher Centered Learning) tidak bisa

lagi dipertahankan. Tetapi hal ini nampaknya masih banyak diterapkan di ruang-

ruang kelas dengan alasan pembelajaran seperti ini adalah yang paling praktis dan

tidak menyita waktu. Sehingga tidak mengherankan kalau siswa cenderung jenuh,

bosan dan akhirnya kurang tertarik terhadap pelajaran Geografi. Hal ini

berpengaruh terhadap capaian hasil belajar siswa. Seorang pendidik harus

menguasai berbagai macam metode dan pendekatan mengajar, sebab metode dan

pendekatan merupakan salah satu cara dalam pencapaian tujuan pengajaran. Ada

Page 19: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

beberapa macam pendekatan mengajar antaralain pendekatan konsep, pendekatan

induktif, pendekatan ketrampilan proses dan lain-lain. Seorang guru dapat

memilih pendekatan mengajar yang sesuai dengan materi yang disampaikan,

kemampuannya dalam mengingat situasi dan kondisi saat proses belajar mengajar

berlangsung.

Disamping itu dalam memberikan materi pelajaran guru harus

memberikan metode yang tepat, yang sesuai dengan materi dan pendekatan yang

disampaikan, karena apabila materi dan metode tidak sesuai dengan

pendekatannya maka siswa akan mengalami kegaduhan di dalam menerima

pelajaran yang disampaikan oleh seorang guru, dalam proses belajar mengajar,

siswa perlu mengalami proses ilmu pengetahuan sendiri melalui kegiatan

pengamatan, pemecahan masalah, percobaan dan sebagainya. Salah satu bentuk

metode dari pendekatan ketrampilan proses yang dapat digunakan adalah model

pembelajaran kooperatif tipe Make a Match atau mencari pasangan merupakan

salah satu alternatif yang dapat diterapkan kepada siswa.

Pada metode Make a Match (Mencari Pasangan) siswa diajak untuk

dapat bekerja sama dengan baik dengan teman-temannya. Disini siswa juga diajak

bermain sekaligus dapat menambah nilai. Pada metode ini, siswa disuruh untuk

mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban/soal sebelum batas waktunya,

yang dapat mencocokkan kartunya diberi poin. Kelebihan dari metode ini adalah :

Melatih untuk ketelitian, kecermatan dan ketepatan serta kecepatan. Dengan

adanya metode yang bervariasi ini tidak hanya akan membuat siswa menjadi

semangat belajar tetapi juga dapat mengurangi kebosanan siswa dalam belajar

sehingga siswa menjadi betah di kelas. Selain itu juga dapat membantu guru

dalam mengajar dan juga dapat membantu guru mencapai tujuan pembelajaran

yang diinginkan. Guru tidak perlu lagi memarahi siswa yang ribut atau yang

mengantuk di kelas karena dengan adanya game dalam belajar ini diharapkan

siswa dapat menjadi aktif dalam belajar dan dapat mengakrabkan siswa yang satu

dengan yang lain.

Page 20: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Geografi dan pengamatan

yang dilakukan penulis, diketahui bahwa metode yang sering digunakan di SMP

Negeri 16 Surakarta dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) adalah metode

ceramah yaitu guru menyampaikan materi sedangkan siswa mencatat pada buku

catatan. Sehingga kurangnya interaksi antara siswa dengan guru dan siswa dengan

siswa sehingga siswa cenderung pasif. Karena KBM didominasi oleh guru maka

guru dikatakan aktif, sedangkan siswa hanya duduk, mendengarkan, mencatat

bahkan ada sebagian siswa yang diam dengan keadaan mengantuk, guru tidak

menyadari metode konvensional yang dilakukan secara terus menerus membuat

siswa bosan, kurang antusias, dan kurang tertarik, sehingga motivasi belajar siswa

rendah pada saat pembelajaran berlangsung. Motivasi merupakan salah satu

indikator bagi keberhasilan pembelajaran. Jika siswa kurang memiliki motivasi

maka hasil belajarpun kurang optimal. Sesulit apapun materi jika siswa memiliki

motivasi yang tinggi maka siswa akan tetap belajar.

Berdasarkan data arsip hasil ulangan harian mata pelajaran Geografi

menunjukkan hasil belajar siswa kurang optimal dan motivasi untuk belajar

geografi rendah, ini terlihat dari data nilai ulangan harian yang belum mencapai

nilai ketuntasan minimal yaitu 65 untuk mata pelajaran IPS. Pada saat diadakan

ulangan harian, kelas VIII-B memiliki nilai rata-rata paling rendah bila dibanding

kelas VIII yang lain. Nilai rata-rata ulangan harian kelas VIII-B adalah 60,95.

Berikut disajikan tabel rata-rata nilai ulangan harian Geografi kelas VIII.

Tabel 1. Rata-Rata Nilai Ulangan Harian Geografi Kelas VIII SMP

Negeri 16 Surakarta

Kelas Rata-Rata Nilai Ulangan

VIII-A 65,30

VIII-B 60,95

VIII-C 63,90

VIII-D 62,35

VIII-E 64,20

Sumber: Dokumen Guru Pengampu Pelajaran Geografi Kelas VIII SMP

Negeri 16 Surakarta

Page 21: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Berdasarkan data nilai ulangan harian, sebagian besar siswa kelas VIII-B

belum mencapai nilai 65 yang merupakan standar Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) pada mata pelajaran geografi. Dari 37 siswa kelas VIII-B, yang sudah

mencapai ketuntasan dalam pembelajaran berjumlah 16 anak (43,24% dari jumlah

siswa) sedangkan yang belum tuntas adalah 21 anak (56,76% dari jumlah siswa).

Berdasarkan pengalaman guru geografi mengajar kelas VIII, materi

ketenagakerjaan merupakan materi yang dianggap membosankan. Guru memiliki

kesulitan dalam memahamkan materi tersebut kepada siswa karena materi kurang

menarik. Selain itu, kegiatan pembelajaran berupa penyampaian materi

ketenagakerjaan dengan metode ceramah saja dan tanpa kegiatan aktif bagi siswa

untuk memahami konsep materi menjadikan situasi belajar membosankan

sehingga siswa sulit menyerap materi. Apalagi dengan sikap siswa yang kurang

aktif dalam pembelajaran seperti ketidakberanian dalam mengungkapkan

ketidakpahaman melalui pertanyaan sehingga semakin menyulitkan guru untuk

memahamkan mereka.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan penelitian

tentang penerapan model pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar

siswa. Pembelajaran geografi akan sangat menarik jika dikemas dalam suatu

bentuk pembelajaran interaktif yang menyenangkan untuk meningkatkan motivasi

dan hasil belajar siswa. Salah satunya dengan penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe Make a Match (Mencari Pasangan). Make a Match (Mencari

Pasangan) merupakan salah satu tipe model pembelajaran kooperatif yang dapat

melatih siswa untuk lebih aktif sehingga termotivasi untuk belajar.

Berdasarkan latar belakang yang diungkapkan diatas maka penulis

memilih judul :

“Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match (Mencari

Pasangan) Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Mata

Pelajaran IPS (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B

Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010)”

Page 22: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah pembelajaran geografi dengan model pembelajaran kooperatif tipe Make a

Match (Mencari Pasangan) dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIII-B

SMP Negeri 16 surakarta tahun ajaran 2009/2010 pada pokok bahasan

Ketenagakerjaan?

2. Apakah pembelajaran geografi dengan model pembelajaran kooperatif tipe Make a

Match (Mencari Pasangan) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII-B SMP

Negeri 16 surakarta tahun ajaran 2009/2010 pada pokok bahasan Ketenagakerjaan?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar geografi dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe Make a Match (Mencari Pasangan) pada pokok bahasan

Ketenagakerjaan pada siswa kelas VIII-B SMP Negeri 16 surakarta tahun ajaran

2009/2010?

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar geografi dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe Make a Match (Mencari Pasangan) pada pokok bahasan

Ketenagakerjaan pada siswa kelas VIII-B SMP Negeri 16 surakarta tahun ajaran

2009/2010?

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi siswa, guru, sekolah dan

peneliti.

1. Manfaat Teoritis

a. Memberikan kontribusi keilmuan yang bermanfaat dalam dunia pendidikan mengenai

penerapan pembelajaran kooperatif tipe Make a Match (Mencari Pasangan) untuk

peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa mata pelajaran geografi terutama pada

pokok bahasan Ketenagakerjaan.

b. Sebagai acuan pembelajaran yang inovatif dan mendukung teori pembelajaran

kooperatif.

Page 23: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

c. Menjadi bahan pembanding, pertimbangan, dan pengembangan bagi peneliti di masa

yang akan datang di bidang dan permasalahan yang sejenis atau bersangkutan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

1) Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi.

2) Mempermudah siswa dalam memahami pelajaran dan tidak mudah bosan.

3) Memberi suasana belajar yang bervariasi dan praktis sehingga dapat

membangkitkan semangat belajar siswa.

4) Memberi peluang siswa berpartisipasi secara aktif dalam proses belajar

mengajar.

b. Bagi Guru

1) Sebagai masukan bagi guru geografi dalam menentukan metode mengajar yang

tepat sesuai dengan materi yang bersangkutan, dalam rangka peningkatan

motivasi belajar siswa.

2) Memberikan informasi bagi guru untuk lebih menekankan keterlibatan siswa

dalam proses belajar mengajar.

3) Meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan pembelajaran.

c. Bagi Sekolah

Untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah dan hasil belajar siswa.

d. Bagi Peneliti

Menambah wawasan ilmu pengetahuan dan pengalaman, bahwasanya dalam

mengajar geografi banyak cara yang dapat digunakan agar pelajaran geografi dapat

menarik untuk diikuti oleh siswa. Salah satunya yaitu menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe Make a Match (Mencari Pasangan).

Page 24: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Belajar dan Pembelajaran

a. Pengertian Belajar

Belajar merupakan kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang

sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan.

Ini berarti berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan ini amat

tergantung pada proses belajar yang di alami siswa. Oleh karena pemahaman yang

benar mengenai arti belajar dengan segala aspek, bentuk dan manifestasinya

mutlak diperlukan oleh para guru.

Belajar juga merupakan aktivitas yang selalu dilakukan oleh seseorang

dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan seseorang selalu melakukan

kegiatan yang sebenarnya merupakan gejala belajar, karena mustahil apabila

seseorang melakukan kalau tidak melalui belajar terlebih dahulu. Sebagai contoh

adalah seorang anak yang bisa berjalan, mengenakan pakaian sendiri, makan

sendiri, semuanya merupakan hasil dari kegiatan belajar.

Beberapa ahli telah menyusun devinisi belajar menurut sudut pandang

masing-masing, antara lain adalah sebagi berikut :

Menurut Winkel (1996:53), ”Belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis,

yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan

perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan nilai

sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas.”

Sardiman (2010:20) menyatakan bahwa, “Belajar itu senantiasa

merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan dengan, serangkaian kegiatan

misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain

sebagainya.”

Menurut Sujana (1989 :28), “ Belajar adalah suatu proses yang ditandai

dengan adanya perubahan pada diri seseorang.” Perubahan sebagai hasil proses

belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan

8

Page 25: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya, ketrampilannya,

kecakapan dan kemampuannya, daya reaksinya, daya penerimaannya, dan lain-

lain aspek yang ada pada diri individu. Sedangkan Gulo (2002:74)

mengungkapkan bahwa, “Belajar adalah aktivitas manusia dimana semua potensi

manusia dikerahkan.” Kegiatan ini tidak terbatas hanya pada kegiatan mental

intelektual, tetapi juga melibatkan kemampuan-kemampuan yang bersifat

emosional bahkan tidak jarang melibatkan kemampuan fisik. Rasa senang atau

tidak senang, tertarik atau tidak tertarik, simpati atau antipati, adalah dimensi-

dimensi emosional yang turut terlibat dalamproses belajar tersebut.

Menurut Slameto (2003:2), “Belajar adalah suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru

secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya”. Jadi belajar lebih menekankan pada perubahan tingkah laku

seseorang dalam belajar sebagai hasil pengalaman dan latihan. Lebih lanjut

Slameto (2003:3-4) menjelaskan, ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam

pengertian belajar adalah :

1. Perubahan terjadi secara sadar Ini berarti bahwa seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnya ia merasakan telah terjadi adanya sesuatu perubahan dalam dirinya.

2. Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung secara berkesinambungan, tidak statis. Satu perubahn yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya.

3. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan demikian makin banyak usaha belajar itu dilakukan, makin banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh. Perubahan yang bersifat aktif artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya melainkan usaha individu itu sendiri.

4. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara Perubahan yang bersifat sementara atau temporer terjadi hanya beberapa saat saja, seperti berkeringat, keluar air mata, bersin, menangis dan sebagainya, tidak dapat digolongkan sebagai perubahan dalam arti belajar. Perubahan yang terjadi karna proses belajar bersifat menetap atau permanen. Ini berarti tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap.

5. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah

Page 26: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah kepada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari.

6. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku.

Menurut Slameto (2003:54-71), faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

adalah :

1. Faktor-faktor intern Faktor intern adalah faktor yang ada dalam individu yang sedang belajar. Dari faktor intern dibagi menjadi 3 faktor yaitu : faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan. a) Faktor jasmaniah, meliputi : kesehatan dan cacat tubuh b) Faktor psikologis, meliputi : intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,

kematangan, dan kesiapan. c) Faktor kelelahan, meliputi : kelelahan jasmani dan kelelahan rohani.

2. Faktor ekstern Faktor ekstern adalah faktor yang berada di luar individu. Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar dapat di kelompokkan menjadi 3 faktor, yaitu faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat. a) Faktor keluarga, meliputi : cara orang tua mendidik, relasi antar anggota

keluarga, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan.

b) Faktor sekolah, meliputi : metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa denga siswa, dan alat pembelajaran.

c) Faktor masyarakat, meliputi : kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat. Berdasarkan definisi-definisi tentang belajar diatas dapat disimpulkan

bahwa belajar merupakan suatu proses yang di tandai adanya perubahan pada diri

seseorang yang dapat di tunjukkan dalam berbagi bentuk seperti penambahan

pengetahuan, kecakapan, pemahaman sikap dan tingkah laku serta segala aspek

yang ada pada individu. Dengan kata lain belajar merupakan proses dalam usaha

menemukan tingkah laku yang baru baik berupa kecakapan, ketrampilan,

pemecahan suatu masalah, sikap, maupun kebiasaan ke arah yang baik.

b. Pengertian Pembelajaran

Purwanto (2003:32) menyatakan bahwa, “Pembelajaran adalah suatu

usaha sadar dan disengaja oleh guru untuk membuat siswa belajar dengan jalan

mengaktifkan faktor ekstern dan faktor intern dalam kegiatan belajar mengajar.”

Page 27: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Berdasarkan Dimyati dan Mudjiono (1999:297) ”Pembelajaran adalah

kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional untuk membuat siswa

belajar secara aktif yang menekankan pada sumber belajar.” Lanjutnya Dimyati

dan Mudjiono (1999:76) menyatakan bahwa pembelajaran tidak mengabaikan

karakteristik pebelajar dan prinsip-prinsip belajar. Oleh karena itu dalam program

pembelajaran guru perlu berpegang bahwa pebelajar adalah ”Primus motor”

dalam belajar. Dengan demikian guru dituntut untuk memusatkan perhatian,

mengelola, meganalisis dan mengoptimalkan hal-hal yang berkaitan dengan (1)

perhatian dan motivasi belajar siswa (2) keaktifan siswa (3) optimalisasi

keterlibatan siswa (4) melakukan pengulangan-pengulangan belajar (5) pemberian

tantangan agar siswa bertanggung jawab (6) memberikan balikan dan penguatan

terhadap siswa dan (7) mengelola proses belajar sesuai perbedaan individual

siswa.

Berdasarkan definisi-definisi tentang pembelajaran diatas dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh

guru untuk membuat siswa belajar dengan jalan mengaktifkan faktor internal yang

datang dari dalam individu sedangkan faktor eksternal yang datang dari

lingkungan kegiatan belajar mengajar.

2. Pembelajaran Aktif

Menurut Sujana (1989:20), ”Bahwa cara belajar siswa aktif adalah suatu

proses kegiatan belajar mengajar yang subyek didikannya terlibat secara

intelektual dan emosional sehingga ia betul-betul berperan dan berpartisipasi aktif

dalam melakukan kegiatan belajar.”

Masdjudi, S. Belen, Ujang Sukandi, Muhlisoh (2003 : 3-4) menyatakan

bahwa “Pembelajaran aktif dimaksudkan adalah bahwa dalam proses

pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian hingga siswa aktif

bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan.” Sedangkan Belajar

memang merupakan suatu proses aktif dari si pembelajar dalam membangun

pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya menerima kucuran ceramah guru

tentang pengetahuan. Jika pembelajaran tidak memberikan kesempatan kepada

Page 28: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

siswa untuk berperan aktif, maka pembelajaran tersebut bertentangan dengan

hakekat belajar. Peran aktif siswa sangat penting dalam rangka pembentukan

generasi yang kreatif yang mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan

dirinya sendiri dan orang lain.

Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa

yang dimaksud dengan Pembelajaran Aktif adalah salah satu cara strategi belajar-

mengajar yang menuntut keaktifan dan partisipasi subyek didik optimal mungkin,

sehingga siswa mampu mengubah tingkah lakunya secara lebih efektif dan

efisien.

Untuk melihat terwujudnya pembelajaran aktif dalam proses belajar

mengajar, terdapat indikator cara belajar siswa aktif. Menurut Nana Sujana

(1989:21 ), “Indikator ini dapat dilihat tingkah laku mana yang muncul dalam

suatu proses belajar mengajar berdasarkan apa yang dirancang guru”.

1. Aktif Dilihat Dari Sudut Siswa Jika di amati dari sisi siswa maka akan tampak : a) Keinginan dan keberanian menampilkan minat, kebutuhan dan

permassalahan. b) Keingina dan keberanian serta kesempatan untuk berpartisipasi dalam

kegiatan persiapan, proses dan kelanjutan belajar. c) Penampilan sebagia usaha atau kekreatifan belajar dalam menjalani dan

menyelesaikan kegiatan belajar mengajar sampai mencapai keberhasilan. d) Kebebasan atau keleluasaan melakukan hal tersebut diatas tanpa tekanan

guru atau pihak lainnya. 2. Aktif Dilihat DariSudut Guru

a) Tampak adanya usaha untuk mendorong, membina gairah belajar dan prestasi siswa secara aktif.

b) Tampak bahwa peranan guru tidak mendomonasi kegiatan proses belajar siswa.

c) Tampak bahwa guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar menurut cara dan keadaan masing-masing.

d) Tampak bahwa guru menggunakan berbagai jenis metode mengajar serta pendekatan multi media.

3. Aktif Dari Segi Program a) Hendaknya tujuan instruksional serta konsep maupun isi pelajaran itu

sesuai dengan kebutuhan, minat serta subjek didik. b) Hendaknya program cukup jelas dapat dimengerti siswa dan menantang

siswa untuk melakukan kegiatan belajar. c) Hendaknya bahan pelajaran mengandung fakta atau informasi, konsep,

prinsip dan ketrampilan.

Page 29: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

4. Aktif Dilihat Dari Situasi Belajar a) Tampak adanya iklim hubungan intim dan erat antara guru dengan siswa,

siswa dengan siswwa, guru dengan guru, serta dengan unsur pimpinan sekolah dan stick holder yang ada.

b) Tampak adanya gairah serta kegembiraan siswa meningkat sehingga siswa memiliki motivasi yang kuat, serta keleluasaan mengenbangkan cara belajar masing-masing.

5. Aktif Dilihat Dari Sarana Belajar a) Tampak adanya sumber-sumber belajar bagi siswa. b) Tampak adanya fleksibelitas waktu untuk melakukan kegiatan belajar. c) Tampak adanya kegiatan belajar siswa yang tidak terbatas didalam kelas

dan juga diluar kelas. 6. Ciri-ciri Pembelajaran Aktif

Ada beberapa ciri yang harus tampak dalam proses pembelajaran aktif antara lain : a) Situasi kelas menantang siswa menantang kegiatan belajar secara bebas,

tetapi terkendali. b) Guru tidak mendominasi pembicaraan, tetapi lebih banyak memberikan

rangsangan nerfikir kepada siswa untuk memecahkan masalah. c) Guru menyediakan dan mengusahakan sumber belajar bagi siswa, bisa

sumber tertilis, sumber manusia, misalnya murid itu sendiri, menjelaskan permasalahan kepada murid lainnya, berbagi media pembelajaran, alat bantu pengajaran, termasuk guru sendiri sebagi sumber belajar.

d) Kegiatan siswa bervariasi, ada kegiatan yang sifatnya bersama-sama dilakukan oleh semua siswa, ada yang dilakukan secara kelompok dan ada yang dilakukan siswa secara individual. Penetapan tersebut di atur oleh guru secara sistematis dan terencana.

e) Hubungan guru dengan siswanya sifatnya harus mencerminkan hubungan manusiawi bagaikan hubungan antara bapak dengan anak, bukan pimpinan dengan bawahan. Guru menempatkan diri sebagai pembimbing semua siswa yang memerlukan bantuan manakala siswa menghadapi persoalan dan tidak dapat memecahkannya sendiri.

f) Situasi dan kondisi kelas tidak kaku terikat dengan sususan yang mati, tetapi sewaktu-waktu diubah sesuai dengan keburuhan siswa.

g) Belajar tidak hanya dilihat dan diukur dari segi hasil yang dicapai siswa, tetapi juga dilihat dan diukur dari segi proses belajar yang dilakukan oleh siswa.

h) Adanya keberanian siswa mengajukan pendapat melalui pertanyaan atau pernyataan gagasannya, baik yang diajukan kepada guru maupuin siswa lainnya dalam pemecahan masalah belajarnya.

i) Guru senantiasa menghargai pendapat siswa, terlepas pendapat itu benar atau salah. Guru harus mendorong siswa lainnya agar selalu mengajukan pendapatnya secara bebas.

Page 30: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Melihat ciri-ciri tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

aktif merupakan pembelajaran yang saling bertanya dan mempertanyakan,

interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa sangat menonjol, hubunga

antara guru dengan siswa sangat akrab, layaknya orang tua dengan anaknya,

sehingga siswa ada keberanian untuk mengemukakan pendapa dan gagasannya

secara terbuka. Pembelajaran bisa berjalan dengan aktif sangat tergatung dari

peran guru itu sendiri.

3. Metode Pembelajaran

Slameto (2003:65) menyatakan bahwa, “Metode mengajar adalah suatu

cara atau jalan yang harus dilalui di dalam mengajar.” Lebih lanjut Slameto

(2003:92) menyatakan bahwa, “Variasi pembelajaran merupakan penerapan

beberapa metode dalam proses mengajar. Variasi metode pembelajaran

mengaakibatkan penyajian bahan pelajaran menjadi lebih menarik perhatian

siswa.” Metode penyajian yang selalu sama akan membosankan siswa, hal ini

dikarenakan siswa tidak tertarik pada penyampaian materi oleh guru, sehingga

dengan variasi metode pembelajaran akan dapat meningkatkan minat dan kegiatan

belajar siswa.

Menurut Gazali dalam Slameto (2003:30), “Pembelajaran adalah

menanamkan pengetahuan pada seseorang dengan cara paling singkat dan tepat.”

Sehingga metode pembelajaran dapat diartikan sebagai skema yang berupa

struktur cara menanamkan pengetahuan pada seseorang. Metode pembelajaran

membuat para pengembang pembelajaran memahami dan merinci masalah ke

dalam unit-unit yang lebih mudah diatasi dan menyelesaikan masalah

pembelajaran.

Untuk mencapai hal- hal tersebut, maka guru harus dapat memilih dan

mengembangkan metode mengajar yang tepat, efisien dan efektif sesuai dengan

materi yang diajarkan. Dengan pemilihan metode yang tepat, maka akan

mempengaruhi belajar siswa dengan baik sehingga siswa benar-benar memahami

materi yang diberikan.

Page 31: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan pengertian metode

pembelajaran adalah cara-cara yang ditempuh guru untuk menciptakan situasi

pengajaran yang benar-benar menyenangkan dan membuat kemampuan

intelektual siswa berkembang, sehingga belajar dapat berjalan secara efisien dan

bermakna bagi siswa.

4. Pembelajaran Kooperatif

Ada beberapa pendapat mengenai pengertian pembelajaran kooperatif.

Menurut Suprijono (2009:54), “Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang

lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang

lebih di pimpin oleh guru atau di arahkan oleh guru.” Secara umum pembelajaran

kooperatif dianggap lebih di arahkan oleh guru, dimana guru menetapkan tugas

dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang

dirancang untuk membantu peserta didiknya menyelesaikan masalah yang

dimaksud. Guru biasanya menetapkan bentuk ujian tertentu pada akhir tugas.

Sedangkan Slavin (2009: 73) menyatakan bahwa , “Pembelajaran kooperatif

merupakan strategi pembelajaran yang mendorong siswa bekerja sebagai sebuah

tim untuk menyelesaikan sebuah masalah, menyelesaikan suatu tugas atau

mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan bersama lainnya.

Menurut Umit (2008:25) menyebutkan bahwa, ”Cooperative learning

can be defined as a method where students create small mixed groups and help

each other for a common academic aim, boost each other’s self-esteem, develop

communication abilities, increase problem solving and critical thinking abilities

and take active part in learning”.

Dari pendapat diatas dapat diartikan bahwa “pembelajaran kooperatif

dapat didefinisikan sebagai suatu metode yang menciptakan suasana pembelajaran

dimana siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil saling membantu satu

sama lain, terdapat persaingan secara individual, mengembangkan kemampuan

berkomunikasi, meningkatkan kemampuan untuk memecahkan masalah dan

berpikir kritis dan berperan aktif dalam belajar”.

Page 32: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Johnson dalam Tuan (2010:65) berpendapat“Cooperative Learning as a

structured and systematic instructional design in which small groups work

together toreach a common goal.”

Berdasarkan pendapat diatas dapat diartikan “pembelajaran kooperatif

adalah suatu struktur dan desain intruksional dimana siswa bekerja dalam

kelompok–kelompok kecil untuk mencapai tujuan”.

Model pembelajaran kooperatif learning tidak sama dengan sekedar

belajar dalam kelompok. Ada unsur-unsur dasar yang membedakannya dengan

pembagian kelompok yang dilakukan tanpa pertimbangan. Pelaksanaan prosedur

pembelajaran kooperatif dengan benar akan memungkinkan pendidik mengelola

kelas dengan lebih baik dan efektif. Menurut Roger dan David Johnson dalam Lie

(2010:31), “untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur model pembelajaran

gotong-royong harus diterapkan”, yaitu :

a. Saling ketergantungan positif Untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif, pengajar perlu menyusun tugas sedemikian rupa sehingga setiap anggota kelompok harus menyelesaikan tugasnya sendiri agar yang lain bisa mencapai tujuan mereka. Intinya setiap anggota mempunyai tugas yang berlainan, kemudian berkumpul dan bertukar pikiran atau informasi. Selanjutnya pengajar akan mengevaluasi semua anggota mengenai seluruh bagian, sehingga dengan cara ini mau tidak mau setiap anggota harus merasa bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugasnya agar anggota yang lain juga dapat berhasil.

b. Tanggung Jawab Perseorangan Unsur ini merupakan akibat langsung dari unsur yang pertama. Jika tugas dan prosedur penilaian dibuat menurut prosedur cooperative learning, setiap siswa akan merasa bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik. Kunci keberhasilan metode kerja kelompok adalah persiapan pengajar dalam penyusunan tugasnya.

c. Tatap Muka Setiap kelompok harus diberikan kesempatan untuk bertemu muka dan berdiskusi. Kegiatan interaksi ini akan memberikan para pembelajar untuk membentuk sinergi yang menguntungkan semua anggota. Hasil pemikiran beberapa anggota akan lebih baik dari pada hasil pemikiran dari individu saja. Lebih jauh lagi, hasil kerja sama ini jauh lebih besar daripada jumlah hasil masing-masing anggota. Inti dari sinergi adalah menghargai perbedaan, memanfaatkan kelebihan, dan mengisi kekurangan masing-masing.

d. Komunikasi Antar anggota Unsur ini juga menghendaki agar para pembelajar dibekali dengan berbagai ketrampilan berkomunikasi. Sebelum menugaskan siswa dalam kelompok, pengajar perlu mengajarkan cara-cara berkomunikasi. Tidak setiap siswa

Page 33: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

mempunyai keahlian mendengarkan dan berbicara. Keberhasilan suatu kelompok bergantung pada kesediaan para anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka mengutarakan pendapat mereka.

e. Evaluasi Proses Kelompok Pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama kelompok tersebut agar selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif. (Lie, 2010:31)

Bekerjasama berarti melakukan sesuatu secara bersama dengan saling

membantu dan bekerjasama sebagai tim (kelompok). Jadi pembelajaran kooperatif

berarti belajar bersama, saling membantu dalam pembelajaran agar setiap anggota

kelompok dapat mencapai tujuan atau menyelesaikan tugas yang diberikan

dengan baik. Dalam pembelajaran kooperatif, para siswa dikelompokkan secara

variatif (beraneka ragam) berdasarkan prestasi mereka sebelumnya,

kesukaan/kebiasaan, jenis kelamin, budaya, dan tingkat sosio-ekonomi yang

berbeda. Hal ini akan memotivasi mereka untuk saling berinteraksi, sehingga di

dalam kelas siswa diharapkan saling membantu, berdiskusi dan berargumentasi.

Para siswa dalam kelompok kooperatif belajar bersama-sama dan

memastikan bahwa setiap anggota kelompok telah benar-benar menguasai

konsep-konsep yang dipelajari, karena keberhasilan mereka dalam kelompok

tergantung dari pemahaman masing-masing anggota. Ada beberapa keuntungan

yang bisa diperoleh dari penggunaan model pembelajaran kooperatif ini, yaitu

siswa dapat mencapai prestasi akademis yang bagus, menerima pelajaran dengan

senang hati/sebagai hiburan karena adanya kontak fisik antar siswa, serta dapat

mengembangkan kemampuan sosial siswa. Dalam model seperti ini siswa akan

melihat sejauh mana pemahaman teman mereka, sehingga mendorong mereka

untuk berusaha lebih keras dalam memahami materi pelajaran agar mereka juga

dapat membantu teman lain dan dapat saling mengisi kekosongan pemahaman

yang lain, sehingga di sini peran guru menjadi lebih minimal, sebaliknya lebih

didominasi peranan masing-masing individu dalam kelompok tersebut.

Metode kerja kelompok sebenarnya bukan hal yang baru dalam dunia

pendidikan. Kerja kelompok telah banyak diterapkanguru dalam proses belajar

mengajar untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Akhir-akhir ini metode

Page 34: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

kerja kelompok mengalami kemajuan yang pesat berhubungan dengan

ditemukannya inovasi-inovasi baru dalam kerja kelompok.

Macam-macam pembelajaran kooperatif dalam Lie (2010 : 54-71)

diantaranya: mencari pasangan (Make a Match), berkirim salam dan soal, kepala

bernomor, dua tingal dua tamu, keliling kelas, tari bambu dll. Sedangkan dalam

penelitian ini yang digunakan adalah pembelajaran kooperatif tipe Make a Match

(Mencari Pasangan).

5. Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match (Mencari Pasangan)

Teknik belajar mengajar Mencari Pasangan (Make a Match)

dikembangkan oleh Lorna Curran (1994). Salah satu keunggulan teknik ini adalah

siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam

suasana yang menyenangkan. Tehnik ini bisa digubakan dalam semua mata

pelajaran dan untuk semua usia tingkatan anak didik (Lie, 2010 : 55).

Tujuan Penerapan model pembelajaran mencari pasangan dalam proses

pembelajaran adalah agar siswa meningkatkan motivasinya dalam belajar

sehingga siswa memperoleh pengetahuan, ketrampilan dan perubahan sikap yang

positif.

Langkah-langkah dalam Make a Match (Mencari Pasangan) adalah

sebagai berikut:

1) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban. dan memberikan informasi tentang langkah-langkah kegiatan belajar yang harus dilakukan oleh siswa dengan metode pemblajaran kooperatif tipe Make a Match (Mencari Pasangan).

2) Setiap siswa mendapat satu buah kartu. 3) Tiap siswa memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang dipegang. 4) Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya

(soal jawaban). 5) Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin. 6) Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda

dari sebelumnya. Demikian seterusnya. 7) Kesimpulan. 8) Penutup.

Manfaat yang akan didapat dengan model ini adalah Siswa termotivasi

sehingga senang belajar dan dapat memperoleh pengalaman belajar melalui pola

Page 35: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

bermain. Suasana pembelajaran yang berkesan, menyenangkan, dan

mencerdaskan siswa, itu salah satunya dapat tercipta melalui model pembelajaran

mencari pasangan (Guntur, K.K).

Pada metode Make a Match (Mencari Pasangan) siswa diajak untuk

dapat bekerja sama dengan baik dengan teman-temannya. Disini siswa juga diajak

bermain sekaligus dapat menambah nilai. Pada metode ini, siswa disuruh untuk

mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban/soal sebelum batas waktunya,

yang dapat mencocokkan kartunya diberi poin. Berdasarkan kegiatan proses

belajar mengajar, siswa dapat lebih aktif dengan mencari pasangan kartu antara

jawaban dan soal. Dengan metode pencarian kartu siswa dapat mengidentifikasi

permasalahan yang terdapat di dalam kartu yang ditemukannya dan

menceritakannya dengan sederhana dan jelas secara bersama-sama.

Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi soal/jawaban untuk sesi

review (satu sisi berupa kartu soal dan sisi sebaliknya berupa kartu jawaban).

Kemudian guru memerintahkan siswa untuk mengambil kartu, siswa menarik satu

kartu soal. Setelah siswa mendapatkan kartu soal/jawaban, masing-masing

memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang dipegang. Kelompok dengan

pasangannya saling mendahului untuk mencari pasangan dan mencocokkan

dengan kartu (kartu soal atau kartu jawaban) yang dimilikinya. Di sinilah terjadi

interaksi antar kelompok dan interaksi antar siswa di dalam kelompok untuk

membahas kembali soal dan jawaban. Peneliti membimbing siswa dalam

mendiskusikan hasil pencarian pasangan kartu yang sudah dicocokkan oleh

siswa. Adapun kelebihan dari metode ini adalah: Melatih untuk ketelitian,

kecermatan dan ketepatan serta kecepatan. Dengan adanya metode yang

bervariasi ini tidak hanya akan membuat siswa menjadi semangat belajar tetapi

juga dapat mengurangi kebosanan siswa dalam belajar sehingga siswa menjadi

betah di kelas. Selain itu juga dapat membantu guru dalam mengajar dan juga

dapat membantu guru mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Guru tidak

perlu lagi memarahi siswa yang ribut atau yang mengantuk di kelas karena dengan

adanya Game dalam belajar ini diharapkan siswa dapat menjadi aktif dalam

Page 36: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

belajar dan dapat mengakrabkan siswa yang satu dengan yang lain (Ramadhan,

T).

Berdasarkan penjelasan diatas penerapan model pembelajaran kooperatif

tipe Make a Match (Mencari Pasangan) diharapkan dapat meningkatan motivasi

belajar siswa, sehingga hasil belajar siswa pun baik. Dalam pembelajaran Make a

Match siswa mencari pasangan sambil belajar dalam suasana yang menyenangkan

seperti bermain.

6. Motivasi Belajar Siswa

Secara bahasa motivasi berasal dari kata “motif” yang diartikan sebagai

daya upaya yang mendorong seseorang melakukan sesuatu. Sardiman (2010:73),

“Berpendapat bahwa motif dapat dikatakan sebagai daya pengerak dari dalam dan

di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu

tujuan.” Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern

(kesiapsiagaan). Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi dapat diartikan

sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-

saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan

atau mendesak.

Seseorang atau anak yang belajar berarti ia memperbaiki kemampuan-

kemampuan kognitif, afektif, maupun psikomotoriknya. Dengan meningkatnya

kemampuan-kemampuan tersebut maka keinginan, kemauan, atau perhatian pada

lingkumgan sekitarnya makin bertambah. Demijian proses belajar itu akan terus

berlanjut sepanjang hidupnya. Proses yang berkelanjutan ini akan terus

berlangsung sebab seseoramg atau anak tersebut memiliki motivasi.

Uno (2009:23) menyatakan bahwa, “Motivasi dan belajar merupakan dua

hal yang saling mempengaruhi.” Belajar adalah perubahan tingkah laku secara

relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau

penguatan (reinforced practice) yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan

tertent. Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan

keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita.

Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar

Page 37: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

yang kondusif dan kegiatan belajar yang menarik. Kedua faktor tersebut

disebabkan oleh rangsangan tertentu, sehingga seseorang berkeinginan untuk

melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan semangat.

Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada

siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada

umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Indikator

motivasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil

2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar

3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan

4) Adanya penghargaan dalam belajar

5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar

6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang siswa

dapat belajar dengan baik.

Menurut Sardiman (2010:75), “Motivasi dapat juga dikatakan

serangkaian uasaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga

seseorang itu mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka ia

berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu.” Jadi

motivasi itu dapat di rangsang oleh faktor dari luar tetapi motivasi itu adalah

tumbuh dari dalam diri seseorang. Sedangkan dalam kegiatan belajar, maka

motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa

yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin keberlangsungan dari

kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan

yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai.

Pengertian motivasi dikemukakan oleh Mc. Donald dalam Sardiman

(2010:73-74) mengatakan bahwa “Motivasi adalah perubahan energi dalam diri

seseorang yang ditandai dengan munculya feeling dan didahului dengan adanya

tanggapan terhadap adanya tujuan.” Dari pengertian yang di kemukakan Mc.

Donald ini mengandung tiga elemen penting.

1. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi di dalam sistem “neurophysiological” yang ada pada organisme manusia. Karena

Page 38: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

menyangkut perubahan energi manusia (walaupun motiwasi itu muncul dari dalam diri manusia), penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia.

2. Motivasi ditandai dengan munculnya. Rasa/ “feeling”, afeksi seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia.

3. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi yakni tujuan. Motivasi memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculannya karena terangsang/terdorong oleh adanya unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan. Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan.

Menurut Sardiman A.S (2010:86-91) , macam atau jenis motivasi ini

dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Dengan demikian, motivasi atau motif-

motif yang aktif itu sangat bervariasi. Dan salah satu jenis motivasi adalah

sebagai berikut :

1. Motivasi intrinsik Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Kemudian kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya (misalnya kegiatan belajar), maka yang dimaksud dengan motivasi intrinsik ini adalah ingin mencapai tujuan yang terkandung di dalam perbuatan belajar itu sendiri.

Siswa yang memiliki motivasi intrinsik akan memiliki tujuan menjadi orang yang terdidik, yang berpengetahuan, yang ahli dalam bidang studi tertentu. Satu-satunya jalan untuk menuju ke tujuan yang ingin dicapai adalah belajar, tanpa belajar tidak mungkin mendapat pengetahuan, tidak mungkin menjadi ahli. Dorongan yang menggerakkan itu bersumber pada suatu kebutuhan, kebutuhan yang berisikan keharusan untuk menjadi orang yang terdidik dan berpengetahuan. jadi memang motivasi itu muncul dari kesadaran diri sendiri dengan tujuan secara esensial, bukan sekedar simbol dan seremonial.

2. Motivasi ekstrinsik Yang dimaksud dengan motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Perlu ditegaskan, bukan berarti bahwa motivasi ekstrinsik ini tidak baik dan tidak penting. Dalam kegiatan belajar-mengajar tetap penting. Sebab kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis, berubah-ubah dan juga mungkin komponen-komponen lain dalam proses belajar-mengajar ada yang kurang menarik bagi siswa, sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah

kesanggupan untuk melakukan kegiatan belajar karena didorong oleh

keinginannya untuk memenuhi kebutuhan dari dalam dirinya ataupun yang datang

Page 39: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

dari luar. Kegiatan itu dilakukan dengan kesungguhan hati dan terus menerus

dalam rangka mencapai tujuan.

Namun pada intinya bahwa motivasi merupakan kondisi psikologis yang

mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar, motivasi

dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang

menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar,

sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Dalam kegiatan belajar, motivasi

sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam

belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar.

Bagi siswa yang selalu memperhatikan materi pelajaran yang diberikan,

bukanlah masalah bagi guru. Karena di dalam diri siswa tersebut ada motivasi,

yaitu motivasi intrinsik. Siswa yang demikian biasanya dengan kesadaran sendiri

memperhatikan penjelasan guru. Rasa ingin tahunya lebih banyak terhadap materi

pelajaran yang diberikan. Berbagai gangguan yang ada disekitarnya, kurang dapat

mempengaruhinya agar memecahkan perhatiannya.

Lain halnya bagi siswa yang tidak ada motivasi di dalam dirinya, maka

motivasi ekstrinsik yang merupakan dorongan dari luar dirinya mutlak diperlukan.

Di sini tugas guru adalah membangkitkan motivasi peserta didik sehingga ia mau

melakukan belajar.

Menurut Sardiman (2010:83), motivasi yang ada pada diri setiap orang

memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai.

2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya).

3) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah “untuk orang dewasa (misalnya masalah pembangunan agama, politik, ekonomi, keadilan, pemberantasan korupsi, penentangan terhadap setiap tindak kriminal,amoral, dan sebagainya.

4) Lebih senang bekerja sendiri. 5) Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-

ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif). 6) Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu). 7) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakininya itu. 8) Senang mencari dan memecahkan soal-soal.

Page 40: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Menurut Sardiman (2010: 92-95) terdapat beberapa bentuk dan cara

untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah, diantaranya:

1) Memberi angka Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai angka atau nilai yang baik. Sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik. Sehingga guna memberikan angka-angka yang dapat dikaitkan dengan values yang terkandung di dalam setiap pengetahuan yang diajarkan kepada para siswa sehingga tidak sekedar kognitif saja tetapi juga keterampilan dan afeksinya.

2) Hadiah Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk sesuatu pekerjaan tersebut.

3) Saingan atau kompetisi Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa. Persaingan, baik persaingan individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

4) Ego-involvement Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Penyeleseian tugas dengan baik adalah simbol kebanggaan dan harga diri. Para siswa akan belajar dengan keras bisa jadi karena harga dirinya.

5) Memberi ulangan Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan. Oleh karena itu memberi ulangan ini juga merupakan sarana motivasi. Tetapi yang harus diingat oleh guru adalah jangan terlalu sering karena bisa membosankan dan bersifat rutinitas.

6) Mengetahui hasil Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui bahwa grafik belajar meningkat, maka ada motivasi pada diri siswa untuk terus belajar dengan suatu harapan hasilnya terus meningkat.

7) Pujian Apabila ada siswa yang sukses yang berhasil menyeleseikan tugas dengan baik, perlu diberikan pujian. Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif sekaligus merupakan motivasi yang baik. Oleh karena itu supaya pujian ini merupakan motivasi, pemberiannya harus tepat. Dengan pujian yang tepat akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri.

8) Hukuman

Page 41: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh karena itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman.

9) Hasrat untuk belajar Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan segala sesuatu kegiatan yang tanpa maksud. Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik itu memang ada motivasi untuk belajar, sehingga sudah barang tentu hasilnya akan lebih baik.

10) Minat Motivasi erat hubungannya dengan unsur minat. Motivasi itu muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar itu akan berjalan lancar kalu disertai dengan minat. Mengenai minat ini antara lain dapat dibangkitkan dengan cara-cara sebagai berikut : a. Membangkitkan adanya suatu kebutuhan b. Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau c. Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik d. Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar.

11) Tujuan yang diakui Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, akan merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan yang harus dicapai, karena dirasa sangat berguna dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk terus belajar.

7. Hasil Belajar

Kegiatan yang paling penting dalam dunia pendidikan adalah proses

kegiatan belajar mengajar. Dapat dikatakan bahwa berhasil tidaknya pencapaian

tujuan pendidikan banyak bergantung pada proses kegiatan belajar mengajar yang

dilakukan di sekolah. Sudjana (1995:22) mengemukakan bahwa, “Hasil belajar

adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima

pengalaman belajarnya.” Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang

dimiliki siswa yang berbentuk kognitif, afektif, dan psikomotor. Dari ketiga

bentuk ini, bentuk kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru di

sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi

bahan pelajaran. Menurut Syaodih (2009:179) berpendapat bahwa, “Hasil belajar

bukan hanya berupa penguasaan pengetahuan, tetapi juga kecakapan dan

keterampilan dalam melihat, menganalisis dan memecahkan masalah.” Hasil

belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang

Page 42: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap dan

keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan dan

pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya.

Menurut Suprijono (2009:5), “Hasil belajar adalah pola-pola pebuatan,

nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan ketrampilan-

ketrampilan.” Merujuk pemikiran Gegne dalam Suprijono (2009: 5-6), hasil

belajar berupa:

1) Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespon secara spesifik terhadap rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah maupun penerapan aturan.

2) Ketrampilan intelektual yaitu kemampuan memprersentasikan konsep dan lambang. Ketrampilan intelektual terdiri dari kemampuan dari mengategorisasi, kemampuan analitis-sintesis fakta-konsep dan mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan. Ketrampilan intelektuan merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif brsikap khas.

3) Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.

4) Ketrampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.

5) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarakan penilaian terhadap objek tersebut. Sikpa berupa kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemammpuan menjadikan nilai-nilai menjadi standar perilaku.

Menurut Bloom dalam Suprijono (2009:6-7), “Hasil belajar mencakup

kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik”. Domain kognitif adalah

knowledge (pengetahuan ingatan), comprehension (pemahaman-pemahaman,

menjelaskan, meringkas,contoh), application (menerapkan), analysis

(menguraikan, menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan,

merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai). Domain

afektif adalah receiving (sikap menerima), responding (memberikan respons),

valuing (niali), organization (organisasi), characterizatin (karakterisrik). Domain

psikomotorik meliputi initiotaraity, pre-routine, dan rountinized. Psikomotor juga

mencakup ketrampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerian, dan intelektual.

Menurut Sudjana (1995:3-4) ada beberapa fungsi penilaian hasil belajar

di antaranya sebagai berikut:

a. Alat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan pembelajaran.

Page 43: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

b. Umpan balik bagi perbaikan proses belajar mengajar.

c. Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada orang tuanya.

Hasil belajar siswa dapat digunakan untuk memotivasi siswa dan untuk

memperbaiki serta peningkatan kualitas pembelajaran oleh guru. Selain itu

pemanfaatan hasil belajar untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas

pembelajaran harus didukung oleh siswa, guru, kelapa sekolah serta orang tua

siswa. Jadi fungsi hasil belajar penting bagi siswa yaitu sebagai indikator

pencapaian tujuan pembelajaran dan berfungsi sebagai umpan balik bagi guru

dalam rangka peningkatan kualitas proses pembelajaran.

Berkaitan dengan uraian di atas, menurut Sardiman (2010:49-50)

menyebutkan bahwa suatu hasil belajar atau suatu hasil pengajaran itu dikatakan

benar-benar baik apabila memiliki ciri berikut :

a. Hasil itu tahan lama dan dapat digunakan dalam kehidupan oleh siswa. Dalam agi para siswa yang akan menghadapi ujian. Kalau hasil pengajaran itu tidak tahan lama dan lekas menghilang, berarti hasil pelajaran itu tidak efektif. Guru harus mempertimbangkan berapa banyak dari yang di ajarkan itu akan masih diingat kelak oleh subjek belajar, setelah lewat satu minggu, satu bulan, satu tahun dan seterusnya.

b. Hasil itu merupakan pengetahuan asli atau otentik. Pengetahuan hasil proses belajar-mengajar itu bagi siswa seolah-olah telah merupakan bagian kepribadian bagi diri setiap siswa, sehingga akan dapat mempengaruhi pandangan dan caranya mendekati suatu permasalahan. Sebab pengetahuan itu dihayati dan penuh makna bagi dirinya.

Yang harus di ingat, hasil belajar adalah perubahan perilaku secara

keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya,

hasil pembelajaran yang dikategorikan oleh para pakar pendidikan sebagaimana

tersebut di atas tidak dilihat secara fragmentaris atau terpisah, melainkan

komprehensip.

B. Penelitian yang Relevan

Dita Yuzianah. Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika

Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make-a Match Siswa Kelas X.D

Semester II Madrasah Aliyah Negeri Yogyakarta III Tahun Ajaran 2008/2009.

Skripsi Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam, Program Studi Matematika Universitas

Page 44: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Ahmad Dahlan Yogyakarta. Penelitian tersebut bertujuan untuk meningkatkan

prestasi belajar matematika dengan cara mengeliminir/meminimalkan kesulitan

matematika pada sub pokok bahasan perbandingan trigonometri dan fungsi

trigonometri. Penelitian dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri Yogyakarta III.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan setting kelas X.D yang

berjumlah 32 siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe make-a match

siswa kelas X semester II Madrasah Aliyah negeri Yogyakarta III tahun ajaran

2008/2009. Rencana penelitian dilakukan 3 siklus dan tuntas pada siklus II. Data

dikumpulkan dengan teknik tes diagnostik, lembar observasi, serta angket.

Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian

menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar matematika pada siswa kelas

X.D dengan materi trigonometri. Hal ini dapat dilihat pada indikator-indikator

yang muncul, yaitu : adanya peningkatan prestasi belajar matematika, hal ini

dilihat dari hasil tes diagnostik siklus I, nilai maksimal 93, nilai minimal 13, rata-

rata ketuntasan individu 64,69 dengan persentase ketuntasan klasikal 65,63 %,

pada siklus II nilai maksimal 100, nilai minimal 65, rata-rata ketuntasan individu

80,22 dengan persentase ketuntasan 100%. Hasil tanggapan yang positif terhadap

pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe make-a match yang

diberikan pada akhir siklus II berupa angket menunjukan bahwa: sangat tertarik

(9,38%), tertarik (68,50%), sedang (15,63%), kurang tertarik (6,25%), tidak

tertarik (0%), yang berarti bahwa pembelajaran dengan model pembelajaran

kooperatif tipe make-a match dapat meningkatkan prestasi siswa dalam

pembelajaran matematika dan mendapat respon/ tanggapan yang positif.

Ratna Satyawati. Upaya Meningkatkan Minat Belajar Matematika Siswa

Kelas VIII E SMP Negeri 1 Jetis Bantul dengan Model Cooperative Learning

Tipe Make A Match Tahun Ajaran 2008/2009. Skripsi Jurusan Ilmu Pengetahuan

Alam, Program Studi Matematika Universitas Negeri Yogyakarta. Penelitian

tersebut merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sebelum dilakukan

tindakan, siswa mengisi angket yang digunakan untuk mengetahui minat belajar

matematika. Penelitian dilakukan dalam dua siklus. Siklus I terdiri dari tiga

pertemuan dan siklus II terdiri dari empat pertemuan. Pada setiap akhir siklus

Page 45: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

melakukan pengisian angket dan mengerjakan tes prestasi. Data hasil penelitian

diperoleh dari hasil observasi aktivitas belajar matematika siswa ketika tindakan

dilakukan, hasil angket sebelum pembelajaran, hasil angket setelah siklus I dan

hasil angket setelah siklus II, serta hasil tes prestasi siswa setelah siklus I dan

siklus II.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan (1) Proses cooperative learning

tipe make a match yang dapat meningkatkan minat belajar siswa sebagai berikut:

(a) Siswa dikelompokkan secara heterogen, setiap kelompok terdiri dari empat

orang dan diberi LKS untuk didiskusikan, (b) Sebagai sesi review, setiap siswa

memperoleh dua buah kartu yang berisi kartu soal dan kartu jawab yang bukan

pasangannya, setiap siswa mencari kartu jawaban dari kartu soal yang dipegang

yang berada pada teman satu kelompok atau dua kelompok lain yang telah

ditentukan sebelumnya, jika seluruh anggota kelompok telah menemukan

pasangan kartu yang cocok, maka kelompok tersebut memberi tanda, jika ada

siswa yang tidak dapat mencocokkan kartunya, akan mendapat hukuman yang

telah disepakati bersama, siswa juga boleh bergabung dengan 2 atau 3 siswa

lainnya yang memegang kartu yang cocok. (2) Dengan cooperative learning tipe

make a match, minat belajar matematika siswa mengalami peningkatan.

Berdasarkan hasil observasi, minat belajar matematika siswa setelah siklus I

63,3% dan setelah siklus II naik menjadi 81,4%. Berdasarkan hasil angket, minat

belajar siswa sebelum tindakan, setelah siklus I dan setelah siklus II berturut-turut

59,3%, 61,5%, dan 67,8%. Meningkatnya minat belajar matematika siswa

berdampak pada hasil tes prestasi siswa, yang ditunjukan dengan meningkatnya

rata-rata hasil tes prestasi siswa dari 75,6 pada siklus I menjadi 78,2 pada siklus

II.

Page 46: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Tabel 2. Perbedaan Penelitian oleh Peneliti dengan Penelitian Sebelumnya

No Nama Judul Waktu dan Tempat

Penelitian

Tujuan Metode Penelitian

Hasil Penelitian

1. Dita Yuzianah (05006009)

Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make-a Match Siswa Kelas X.D Semester II Madrasah Aliyah Negeri Yogyakarta III Tahun Ajaran 2008/2009

Tahun 2008 di Yogyakarta

Bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika dengan cara mengeliminir/meminimalkan kesulitan matematika pada sub pokok bahasan perbandingan trigonometri dan fungsi trigonometri dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match.

Metode Penelitian Tindakan Kelas 2 siklus

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar matematika pada siswa kelas X.D Madrasah Aliyah Negeri Yogyakarta III Tahun Ajaran 2008/2009dengan materi trigonometri dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match.

2. Ratna Satyawati (05301244058)

Upaya Meningkatkan Minat Belajar Matematika Siswa Kelas VIII E SMP Negeri 1 Jetis Bantul dengan Model Cooperative

Tahun 2008 di Yogyakarta

Penelitian l ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran matematika dengan menggunakan model cooperative learning tipe make a match dan meningkatkan minat belajar siswa kelas VIII

Metode Penelitian Tindakan Kelas 2 siklus

Hasil penelitian berupa : (1) Proses cooperative learning tipe make a match yang dapat meningkatkan minat belajar siswa

30

Page 47: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Learning Tipe Make A Match Tahun Ajaran 2008/2009

E SMP Negeri 1 Jetis Bantul dalam pembelajaran matematika. Minat yang diamati meliputi empat aspek yaitu ketertarikan, keingintahuan, rasa senang, dan perhatian.

2) Dengan cooperative learning tipe make a match, minat belajar matematika siswa mengalami peningkatan.

3. Sya’ban Istiqomah (K5406005)

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPS Geografi Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010

Tahun 2010 di Surakarta

untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dengan pokok bahasan ketenagakerjaan pada siswa kelas VIII-B semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010.

Metode Penelitian Tindakan Kelas 2 siklus

_______

31

Page 48: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

C. Kerangka Berpikir

Belajar merupakan suatu proses yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai

hasil pengalaman sendiri dengan interaksi dengan likungannya. Keberhasilan

suatu proses belajar ditentukan dan dipengaruhi oleh banyak faktor baik yang

berasal dari dalam maupun dari luar, salah satunya adalah ketepatan guru dalam

memilih dan memanfaatkan metode mengajar. Metode yang digunakan guru

menentukan keberhasilan siswa dalam memahami suatu konsep pokok bahasan

tertentu.

Dalam pendidikan masih banyak didominasi oleh pandangan bahwa

pengetahuan sebagai perangkat fakta-fakta yang harus dihafal. Kelas masih

berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan, kemudian ceramah

menjadi pilihan utama strategi belajar. Untuk itu diperlukan sebuah strategi

belajar baru yang lebih memberdayakan siswa. Sebuah strategi belajar yang tidak

mengharuskan siswa menghafal fakta-fakta, konsep-konsep, definisi-definisi

dengan menutup mata lalu hafal, tetapi sebuah strategi yang mendorong siswa

menguasai, menghafal inti materi pembelajaran dengan senang, nikmat tanpa

dipaksakan.

Dalam proses pembelajaran, anak belajar dari pengalaman sendiri,

mengkonstruksi pengetahuan, mengingat, kemudian memberi makna pada

pengetahuan itu. Melalui proses belajar yang mengalami sendiri, menemukan

sendiri, secara berkelompok seperti bermain, maka anak menjadi senang, sehingga

tumbuhlah motivasi untuk belajar.

Untuk itu diperlukan suatu model pembelajaran yang lebih

memberdayakan siswa yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match

(Mencari Pasangan). Dalam model pembelajaran ini, guru menyiapkan soal dan

jawaban secara terpisah dalam bentuk kartu. Kemudian siswa akan mendapatkan

kartu tersebut secara acak. Disini tugas siswa adalah mencari pasangan dari kartu

yang ia pegang baik itu soal maupun jawaban. Di sinilah terjadi interaksi antar

siswa dalam kelompok untuk membahas kembali soal dan jawaban.

Page 49: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Mencari pasangan (Make a Match) yang merupakan bagian dari model

pembelajaran kooperatif dapat memupuk kerjasama siswa dalam menjawab

pertanyaan dengan menjawab pertanyaan dengan mencocokan kartu yang ada di

tangan mereka sehingga membuat proses pembelajaran menjadi lebih menarik

dan siswa akan menjadi lebih aktif serta antusias dalam mengikuti proses

pembelajaran.

Dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatip tipe Make a

Match (Mencari Pasangan) yang menekankan pada kehadiran teman sebaya dan

berinteraksi antar sesamanya sebagai sebuah tim dalam menyelesaikan atau

membahas suatu masalah atau tugas dapat menjadikan siswa lebih aktif dan

kreatif. Dalam penelitian pembelajaran kooperatif tipe Make a Match (Mencari

Pasangan) ini pembentukan kelompok-kelompok kecil akan mengurangi

terjadinya suasana kelas yang tidak kondusif seperti berbicara sendiri, gaduh, dan

mengalihkan kegaduhan siswa dalam permainan. Penerapan metode Make a

Match (Mencari Pasangan) dapat membangkitkan keingintahuan dan kerja sama

di antara siswa serta mampu menciptakan kondisi yang menyenangkan. Suasana

pembelajaran dalam model pembelajaran Make a Match (Mencari Pasangan) akan

riuh, tetapi sangat asik dan menyenangkan sehingga dapat menciptakan motivasi

siswa dalam kegiatan belajar dan pembelajaran.

Hasil belajar yang baik sangat berkaitan dengan proses kegiatan belajar

dan pembelajaran yang optimal. Untuk mengoptimalkan proses kegiatan belajar

dan pembelajaran penggunaaan metode pembelajaran yang tepat dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa, sehingga dapat mencapai hasil belajar yang

maksimal. Secara lebih jelasnya berikut ini adalah skema kerangka pemikiran.

Page 50: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Gambar 1. Kerangka Berpikir

Masalah Kegiatan Belajar Geografi Motivasi belajar rendah Hasil belajar rendah

Metode pembelajaran kooperatif tipe Make A Match (Mencari Pasangan)

Berhasil

Tidak

Ya

Tindakan Perbaikan

Parameter keberhasilan 75% siswa menunjukkan bermotivasi sedang dan tinggi terhadap pembelajaran geografi. 75% siswa telah mencapai kriteria ketuntasan minimal belajar geografi yaitu 65.

TARGET AKHIR Meningkatnya motivasi dan hasil belajar

siswa

Tujuan Pembelajaran Tercapai

Page 51: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

D. Hipotesis Tindakan

Berdasar kajian teori dan kerangka berfikir di atas maka dapat diajukan

hipotesis tindakan pada penelitian ini yaitu :

1. Pembelajaran IPS Geografi dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

Make a Match (Mencari Pasangan) dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar

siswa pokok bahasan Ketenagakerjaan pada siswa kelas VIII B semester II SMP

Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010.

2. Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match (Mencari

Pasangan) siswa bekerja sebagai sebuah tim atau kelompok untuk menyelelesaikan

sebuah masalah, dan pembentukan kelompok-kelompok kecil akan mengurangi

terjadinya suasana kelas yang tidak kondusif seperti berbicara sendiri, gaduh, dan

mengalihkan kegaduhan siswa dalam permainan, sehingga dapat meningkatkan

motivasi dan hasil belajar siswa pokok bahasan Ketenagakerjaan pada siswa kelas

VIII B semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010.

Page 52: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 16 Surakarta pada siswa kelas

VIII-B semester genap (dua) tahun ajaran 2009/2010. Secara administrasi sekolah

ini terletak di Jl. Kolonel Sutarto nomor 188 Surakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap (dua) tahun ajaran

2009/2010. Dan waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2010 sampai

dengan Januari 2011 mulai dari penyusunan proposal sampai penulisan laporan.

Adapun pelaksanaan penelitian ini direncanakan sebagai berikut:

Tabel 3. Jadwal Penyusunan Skripsi

No

Jadwal

Kegiatan

Tahun 2010-2011

Januari Februari Maret April Mei Juni-Juli

Agustus-Januari’11

1. Penyusunan Proposal

2. Pembuatan Instrumen

3. Pelaksanaan Penelitian

4. Analisis data

5. Penyusunan laporan

36

Page 53: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

B. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah kelas VIII B SMP Negeri 16 Surakarta

dengan jumlah siswa 37 anak, yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 19 siswa

perempuan.

C. Bentuk dan Stategi Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action

Research). Penelitian tindakan kelas bersifat praktis dengan tujuan utama untuk

memecahkan masalah-masalah dalam pembelajaran yang sehari-hari dialami oleh

guru dan siswa dimana pelaksanaannya dilakukan dalam kawasan kelas atau

sekolah tujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Arikunto (2009: 2-3) mengemukakan PTK melalui paparan gabungan

definisi tiga kata, yaitu :

1. Penelitian

Menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan

cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi

yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan

penting bagi peneliti.

2. Tindakan

Menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan

tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.

3. Kelas

Dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian

yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan

dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa

yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang

sama pula.Kemudian Arikunto (2009: 3) menyimpulkan bahwa “PTK

merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah

tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara

bersama.”

Page 54: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Arikunto (2009: 16) mengemukakan bahwa model penelitian tindakan

kelas secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1)

perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi.

Kegiatan perencanaan peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan,

dimana, oleh, siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Yang dialaminya

meliputi kegiatan mengidentifikasi masalah menganalisis masalah, merumuskan

masalah dan membuat hipotesa tindakan.

Tahap-tahap pelaksanaan PTK tersebut dapat digambarkan dalam siklus

sebagai berikut:

Gambar 2. Model Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2009: 16)

Refleksi

Perencanaan

SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS II

Pengamatan

Refleksi Pelaksanaan

?

Page 55: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Keterangan :

(1) Perencanaan

Dalam tahap ini yang dilakukan adalah meliputi; menyusun rencana

pembelajaran, menyiapkan bahan pengajaran yang akan diberikan kepada siswa,

menyiapkan media yang akan digunakan, menyiapkan lembar observasi,

menyiapkan angket siswa dan menyiapkan soal game dan evaluasi.

(2) Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan merupakan suatu kegiatan yang pelaksanaannya menurut

rencana pembelajaran yang telah direncanakan. Dalam penelitian ini bentuk

tindakan yang dilakukan untuk tiap siklusnya hampir sama, dimana tiap pelajaran

yang dilaksanakan sesuai dengan tahap-tahap model pembelajaran kooperatif tipe

Make a Match.

(3) Pengamatan

Dalam kegiatan ini observer mengobservasi pelaksanaan tindakan untuk

mengetahui sejauh mana pengaruh yang ditimbulkan model pembelajaran

kooperatif tipe Make a Match dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar

yang dapat dilihat melalui bagaimana kondisi atau keaktifan siswa dalam proses

pembelajaran dan nilai-nilai yang diperoleh siswa. Observasi ini dilakukan

bersamaan dengan pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi

yang telah disiapkan. Hasil pelaksanaan tindakan kelas yang meliputi data tes dan

non tes. Data tes berupa hasil tes evaluasi siswa dan data perolehan skor siswa

dalam turnamen. Data non tes berupa hasil pedoman observasi, hasil angket

motivasi siswa dan dokumentasi.

(4) Refleksi

Refleksi dilakukan pada akhir pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaa

untuk mengkaji dan mempertimbangkan hasil yang telah terjadi pada tahap

tindakan. Dalam hal ini, peneliti melakukan analisis terhadap hasil tes dan non tes

yang berupa tes evaluasi, hasil perolehan skor turnamen siswa, hasil observasi,

hasil angket dan dokumentasi yang telah dilakukan. Refleksi ini memberikan

gambaran kekurangan atau kelemahan pada siklus I sehingga nantinya dapat

dicari pemecahannya dan mempertahankan atau meningkatkan kelebihan yang

Page 56: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

terdapat pada siklus I. Berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti dapat melakukan

revisi terhadap rencana kegiatan pada siklus II.

D. Sumber Data

Data penelitian yang dikumpulkan berupa hasil belajar siswa dan

motivasi siswa kelas VIII-B SMP Negeri 16 Surakarta serta faktor-faktor yang

menyebabkan rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa. Data penelitian

dikumpulkan dalam berbagai sumber yang meliputi:

1. Guru mata pelajaran geografi, data yang diperoleh berupa informasi hasil

belajar siswa saat kegiatan belajar mengajar sebelum dilakukan penelitian

tindakan kelas.

2. Siswa kelas VIII-B SMP Negeri 16 Surakarta : data yang diperoleh berupa

penilaian terhadap kondisi pembelajaran geografi di kelas dengan

menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Make a Match (Mencari

Pasangan).

E. Validitas Data

Informasi yang telah dikumpulkan oleh peneliti akan dijadikan data

dalam penelitian ini dan perlu diperiksa validitasnya sehingga data tersebut dapat

dipertanggungjawabkan dan dapat dijadikan dasar yang kuat dalam menarik

kesimpulan. Dalam penelitian ini validitas data dilakukan dengan teknik

triangulasi data. Moeleong (1989:195) menyatakan bahwa, “ Triangulasi data

adalah teknik pemeriksaan keabsahan yang memanfaatkan sesuatu yang lain

diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap

data itu.” Menurut Sutopo (2002:7-9), “Triangulasi data dilakukan dengan cara

memanfaatkan jenis sumber data yang berbeda-beda untuk menggali data yang

sejenis, selain itu juga ada cara lain yaitu dengan menggali informasi dari nara

sumber tertentu, dari kondisi lokasinya, dari aktivitas yang menggambarkan

perilaku orang atau warga masyarakat, atau dari sumber yang berupa catatan atau

arsip dan dokumen yang memuat catatan yang berkaitan dengan data yang

dimaksudkan peneliti.

Page 57: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, metode pengambilan data yang digunakan adalah

sebagai berikut :

1. Metode Observasi

Arikunto (2006:230) , “Mengemukakan bahwa observasi atau disebut

pula pengamatan meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu obyek

dengan menggunakan seluruh alat indera”. Observasi merupakan teknik

pengumpulan data melalui pengamatan yang disertai dengan pencatatan terhadap

kejadian atau perilaku obyek sasaran.

Observasi ini dilakukan untuk melakukan pengamatan secara langsung

guna mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya dengan mencatat, menyelidiki

dengan melihat langsung kegiatan belajar mengajar, diantaranya mencatat siswa

yang menjawab pertanyaan guru, siswa yang bertanya, siswa yang tidak

memperhatikan, dan sebagainya. Setelah pengamatan dalam periode tertentu,

misalnya 5 menit semua kejadian yang telah muncul dicek. Kejadian yang muncul

labih dari satu kali dalam satu periode pengamatan, hanya dicek satu kali. Dengan

demikian akan diperoleh gambaran tentang kejadian yang muncul dalam situasi

pengajaran (Arikunto, 2006:157).

2. Metode Tes

Pemberian tes yang akan dilakukan dalam penelitian dimaksudkan untuk

mengukur seberapa jauh hasil yang diperoleh siswa setelah kegiatan pemberian

tindakan. Pada penelitian ini tes yang digunkan yaitu pre-test, post-test dan tes

formatif. Pre-tes dan post-tes diberikan pada awal dan akhir pertemuan di setiap

siklus. Pre-test dan post-test ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan

pemahaman siswa terhadap materi pelajaran sebelum dan sesudah pemberian

materi pelajaran. Tes formatif diberikan pada akhir siklus untuk mengetahui

peningkatan hasil belajar siswa. Dengan perkataan lain tes disusun dan dilakukan

untuk mengetahui tingkat kemampuan kognitif siswa sesuai dengan siklus yang

ada.

Page 58: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

3. Metode Angket

Dalam penelitian yang akan dilakukan, angket diberikan pada siswa

untuk mengetahui berbagai hal yang berkaitan dengan proses belajar mengajar.

Angket dalam penelitian ini untuk mengetahui motivasi siswa dalam mengikuti

kegiatan pembelajaran. Dalam mengikuti proses pembelajaran angket diberikan

pada akhir penelitian tindakan. Dengan menganalisis informasi yang diperoleh

dari angket tersebut dapat diketahui peningkatan proses atas kegiatan

pembelajaran sehingga dapat diketahui ada tidaknya peningkatan motivasi siswa

dalam proses pembelajaran Geografi.

4. Metode Dokumentasi

Arikunto (2006:231) mengemukakan bahwa, “Metode dokumentasi

adalah mencari dua mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip,

buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan

sebagainya”.

Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh

data berupa nama-nama siswa, jenis kelamin, dan hasil belajar siswa yang diambil

dari nilai ulangan harian kelas VIII-B.

G. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh ini dianalisis secara deskriptif kualitatif yaitu

menyajikan data dalam bentuk uraian serta pembahasan berdasarkan hasil

penelitian. Data yang dianalisa adalah data motivasi dan hasil belajar siswa yang

diperoleh selama penelitian dilaksanakan.

Analisis data dalam penelitian ini dimulai sejak awal sampai berakhirnya

pengumpulan data. Data-data dari hasil penelitian di lapangan diolah dan

dianalisis secara kualitatif. Teknik analisis deskriptif kualitatif mengacu pada

model analisis Miles dan Huberman yang dilakukan dalam 3 komponen berurutan

yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan (Sutopo, 2006 : 113).

Page 59: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

H. Indikator Bekerja

Indikator keberhasilan penelitian ini adalah apabila terjadi peningkatan

motivasi dan hasil belajar siswa ketika proses pembelajaran pembelajaran geografi

setiap siklus.Ukuran keberhasilan yang digunakan pada penelitian adalah

sebagai berikut:

1. Motivasi siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode

kooperatif tipe Make a Match (Mencari Pasangan) dapat meningkat mencapai

75 % dari jumlah siswa.

2. Dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Make a Match

(Mencari Pasangan) dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang ditandai

dengan siswa memperoleh nilai tes minimal 65 dan secara klasikal 75 % siswa

harus mencapai batas nilai minimal tersebut.

3. Ketertarikan siswa pada mata pelajaran geografi dengan menggunakan

metode kooperatif tipe Make a Match (Mencari Pasangan) dapat meningkat.

I. Prosedur Penelitian

Secara umum langkah-langkah operasional penelitian meliputi tahap

perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap pengamatan dan refleksi.

A. SIKLUS I

1. Perencanaan

Pada tahap ini peneliti merancang tindakan yang akan dilakukan dalam

penelitian, diantaranya:

a. Melakukan pengamatan mengenai kondisi sekolah, kondisi kelas, kondisi

siswa, sarana dan prasarana yang mendukung pembelajaran dan metode

yang digunakan dalam pembelajaran.

b. Membuat Rencana Pelaksaaan Pembelajaran (RPP) serta kartu yang berisi

soal dan jawaban.

c. Menyusun dan menyiapkan lembar observasi berupa lembar aktifitas siswa

selama mengikuti pelajaran di kelas untuk mengetahui motivasi siswa.

Page 60: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

d. Menyusun dan menyiapkan lembar angket untuk mengetahui motivasi

siswa.

e. Menyusun dan membuat angket observasi kinerja guru.

f. Merancang soal tes formatif yaitu tes yang akan diberikan pada akhir

siklus I.

Selain itu, saat penelitian guru memberikan pengantar, pengarahan dan

motivasi kepada siswa pada materi yang akan dibahas dengan menggunakan

metode pembelajaran kooperatif tipe Make a Match (Mencari Pasangan).

2. Pelaksanaan

Secara garis besar tindakan di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. KBM Pertemuan 1

a) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

b) Guru menjelaskan secara singkat tentang metode pembelajaran

kooperatis tipe Make a Match (Mencari Pasangan) pada siswa

c) Guru menampilkan kerangka konsep materi yang akan dibahas

d) Guru menjelaskan materi tentang tenaga kerja dan angkatan kerja.

b. KBM Pertemuan 2

a) Guru menjelaskan materi tentang pengangguran dan kesempatan kerja.

b) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik

yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan

bagian lainnya kartu jawaban. Serta memberikan informasi tentang

langkah-langkah kegiatan belajar yang harus dilakukan oleh siswa

metode pembelajaran kooperatif tipe Make a Match (Mencari

Pasangan). Pencarian pasangan kartu dilakukan perderet meja.

c) Setiap siswa mendapat satu buah kartu.

d) Tiap siswa memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang dipegang.

e) Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok

dengan kartunya (soal jawaban).

f) Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu

diberi poin.

Page 61: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

g) Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu

yang berbeda dari sebelumnya. Demikian seterusnya.

h) Guru memberikan tes formatif siklus 1 dan pengisian angket kinerja

guru.

3. Pengamatan

Tahap ini dilakukan bersamaan dengan tahap pelaksanaan tindakan. Ketika

pembelajaran geografi melalui metode pebelajaran kooperatif tipe Make a

Match (Mencari Pasangan) dilaksanakan, guru bersama peneliti akan

melakukan pengamatan, pencatatan terhadap aktivitas siswa dan semua

hambatan yang terjadi di kelas dengan menggunakan lembar observasi yang

telah dibuat. Setelah diadakan observasi di akhir pertemuan peneliti Selain

melakukan pengamatan, di akhir siklus peneliti melakukan evaluasi hasil

belajar siswa berupa tes formatif dengan bentuk soal-soal objektif dan uraian

yang dikerjakan secara individu yang bertujuan untuk mengetahui pemahaman

siswa terhadap materi yang telah dipelajari dan untuk mengetahui peningkatan

motivasi dan hasil belajar siswa.

4. Refleksi

Refleksi dilaksanakan untuk mengevaluasi pelaksanaan tindakan. Pada tahap

ini, hasil yang diperoleh pada tahap observasi dan evaluasi yang berupa tes

formatif dikumpulkan kemudian dianalisis. Dari data tersebut akan dilihat

apakah telah memenuhi target yang diharapkan dalam ketuntasan belajar yang

telah ditetapkan atau belum. Jika pada siklus I belum memenuhi target maka

akan dilanjutkan ke siklus berikutnya. Kelemahan yang terjadi pada siklus I

ini akan diperbaiki pada siklus berikutnya yaitu siklus II.

B. SIKLUS 2

Tahapan pada siklus II ini mengikuti tahapan pada siklus I. Rencana tindakan

siklus II ini disusun berdasarkan hasil refleksi pada siklus I yang

dimaksudkan sebagai penyempurnaan atau perbaikan terhadap pelaksanaan

model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match (Mencari Pasangan) pada

siklus I.

Page 62: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Adanya perbaikan-perbaikan ini diharapkan pada siklus II dapat diperoleh

hasil yang lebih baik dibandingkan dengan siklus I. Tindakan pada siklus II

ini sangat memperhatikan kekurangan dan kelemahan yang ada pada siklus I

serta diusahakan cara mengatasinya. Misalnya dengan membagi kelompok-

kelompok di kelas untuk memudahkan dalam mencari pasangan dan

mengurangi kemungkinan terjadinya kegaduhan.

Jika belum memenuhi target, maka penelitian akan dilanjutkan pada siklus

berikutnya.

Page 63: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Gambar 3. Skema Prosedur Penelitian

Tahap Persiapan Permohonan ijin, identifikasi masalah

Tahap Perencanaan Penyusunan silabus, penyusunan

instrument penelitian siklus I

Tindakan I Penggunaan metode pembelajaran

kooperatif tipe Make a Match

Observasi dan Evaluasi Tindakan I Observasi pelaksanaan Tes formatif

Analisis dan Refleksi I Analisis pelaksanaan pembelajaran, Analisis lembar observasi dan hasil tes, Refleksi untuk perbaikan pembelajaran pada siklus berikutnya

Perencanaan ulang apabila siklus I belum berhasil

Tindakan II

Observasi II

Analisis dan refleksi II

Tindak Lanjut

S I K L U S I

S K L U S II

Page 64: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di SMP Negeri 16 Surakarta. Lokasi SMP Negeri 16

Surakarta berada di jalan Kolonel Sutarto nomor 188 Surakarta, tepatnya di :

sebelah barat : Wisma Tri Cakti Surakarta dan di sebelah timur : SMK Kristen

Surakarta. Gedung yang ditempati SMP Negeri 16 Surakarta sekarang ini

merupakan gedung peninggalan zaman Belanda dan merupakan cagar budaya di

kota Surakarta. Gedung tersebut didirikan sejak tahun 1901 yang bertujuan untuk

markas tentara Belanda yang mengawasi dan mengamankan Sinuwun Paku

Buwono. Oleh karena itu pemerintah Kodya Surakarta melarang adanya

perubahan atau pergantian pada gedung tersebut.

Jika dilihat dari kondisi lingkungan di sekitar, SMP Negeri 16 Surakarta

yang strategis maka dapat dikatakan bahwa keadaan lingkungan mendukung

dalam faktor aksebilitasnya. Walaupun SMP Negeri 16 Surakarta terletak di tepi

jalan raya namun bangunan agak masuk dan tetutup. Dengan demikian, proses

belajar mengajar dapat berjalan dengan tenang dan lancar, dengan didukung

adanya sarana dan prasarana yang memadai. walapun ada beberapa kelas yang

terletak didekat tepi jalan raya kadang mengalami gangguan suara baik dari

kendaraan bermotor maupun kereta api, tetapi kondisi tersebut masih bisa diatasi.

48

Page 65: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

PETA

LO

KA

SI

Sum

ber

: Int

erpr

etas

i Citr

a Ik

onos

200

9 D

isusu

n ol

eh :

Page 66: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Secara umum kondisi gedung SMP Negeri 16 Surakarta dalam kondisi

baik dan memenuhi syarat sebagai sarana tempat kegiatan belajar mengajar.

Untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) diperlukan sarana dan

prasarana. Sarana prasarana sekolah tersebut berupa :

1. Sarana Fisik

Yaitu semua ruang atau gedung yang menunjang pelaksanaan kegiatan

belajar mengajar. Sarana tersebut antara lain : ruang kelas sebanyak 15 buah

dengan luas 1379 m2, laboraturium IPA dengan luas 194,6 m2, laboraturium

media dengan luas 108,5 m2, laboraturium komputer dengan luas 50 m2, ruang

perpustakaan dengan luas 108,5 m2, ruang ketrampilan luasnya 85,8 m2, ruang

UKS dengan luas 30 m2, ruang BP / BK dengan luas 30 m2, ruang guru

dengan luas 108,5 m2, ruang OSIS dengan luas 36 m2, kamar mandi guru

sebanyak 2 buah dengan luas 6 m2, kamar mandi siswa sebanyak 8 buah

dengan luas 25 m2, mushola dengan luas 70 m2, dan ruang dinas kepala

sekolah dengan luas123,4 m2.

2. Sarana Non Fisik

Yaitu yang tidak berupa gedung atau ruangan, yaitu berupa alat olah

raga, alat tulis, alat kebersihan, alat kesenian, alat ketrampilan memasak,

komputer, peralatan praktikum Fisika dan Biologi serta peralatan praktek olah

raga.

Page 67: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

B. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Observasi Pra Tindakan

Kegiatan penelitian diawali wawancara dengan guru pengampu

pelajaran, kemudian dilanjutkan dengan observasi untuk mengetahui kondisi awal

kelas terutama yang berkaitan dengan pembelajaran geografi di kelas.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran

Geografi kelas VIII di SMP N 16 Surakarta, maka dapat diidentifikasi kelas yang

memiliki permasalahan dan kendala-kendala bila dibandingkan dengan kelima

kelas VIII lainnya adalah kelas VIII-B. Hal ini ditunjukkan dari banyaknya siswa

kelas VIII-B yang belum mencapai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah, yaitu 65 untuk mata pelajaran geografi.

Pada saat diadakan ulangan harian, kelas VIII-B memiliki nilai rata-rata paling

rendah bila dibanding kelas VIII yang lain. Nilai rata-rata pada ulangan harian

kelas VIII-B adalah 60,95.

Kondisi semacam ini juga semakin diperparah dengan kurangnya

motivasi siswa mengikuti pelajaran Geografi. Hal ini dapat terlihat pada awal

pelajaran geografi, masih terdapat beberapa siswa berada di luar, banyak siswa

tidak memperhatikan ketika guru menyampaikan pelajaran, kurang semangat,

kurang antusias, mengantuk dan gaduh. Kemudian metode mengajar yang

digunakan guru juga dirasa kurang membangkitkan motivasi siswa untuk

mengikuti peljaran geografi. Karena siswa terlalu dimudahkan dengan rutinitas

mendengarkan ceramah dan mencatat penjelasan guru. kegiatan rutin semacam ini

akan membuat siswa cepat merasa bosan dan akan berakibat hasil balajar yang

kurang maksimal. Dari observasi yang dilakukan penulis diperoleh data awwal

sebagai berikut :

1. Kondisi Awal Motivasi Siswa

Motivasi siswa terhadap mata pelajaran Geografi dapat diketahui

melalui pemberian angket. Dari pengisisan angket tersebut diperoleh skor

motivasi siswa. Skor motivasi siswa yang didapat dari angket dapat

diklasifikasikan menjadi 3 kategori, yaitu motivasi, rendah, sedang, dan tinggi.

Page 68: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Pembuatan kelas interval dilakukan dengan cara sebagai berikut (Sudjana,

1996:47)

Panjang kelas interval =

Tabel 4. Kategori Motivasi Belajar Siswa

No Kategori Motivasi Skor

1 Rendah 21 – 40

2 Sedang 41 – 60

3 Tinggi 61 – 80

Dari hasil pengisian angket motivasi yang diberikan sebelum masuk

siklus I, motivasi siswa kelas VIII-B yaitu tinggi, sedang dan rendah. Dari

lembar angket diperoleh skor awal motivasi siswa sebagai berikut :

a. Siswa yang mempunyai skor motivasi tinggi berjumlah 4 siswa yaitu

10,81% dari 37 jumlah siswa.

b. Siswa yang mempunyai skor motivasi sedang berjumlah 16 siswa yaitu

43,24% dari 37 jumlah siswa.

c. Siswa yang mempunyai skor motivasi rendah berjumlah 17 siswa yaitu

45, 95% dari 37 jumlah siswa. (Data selengkapnya, dapat dilihat pada

Lampiran 16).

Kondisi tersebut dapat digambarkan dalam tabel berikut ini :

Tabel 5. Kategori Motivasi Awal Siswa Kelas VIII-B SMP Negeri 16

Surakarta Terhadap Mata Pelajaran Geografi

Kategori Frekuensi Prosentase

Tinggi 4 10,81%

Sedang 16 43,24%

Rendah 17 45, 95%

Jumlah 37 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat digambarkan dalam diagram berikut ini:

Rentang

Banyaknya kelas

Page 69: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Gambar 4. Histogram Motivasi Awal Siswa Kelas VIII-B SMP Negeri 16

Surakarta Terhadap Mata Pelajaran Geografi

2. Kondisi Nilai Awal Siswa

Kondisi nilai awal siswa diperoleh peneliti dari hasil ulangan harian.

Siswa yang sudah mencapai ketuntasan dalam pembelajaran berjumlah 16

anak (43,24% dari jumlah siswa) sedangkan yang belum tuntas adalah 21 anak

(56,76% dari jumlah siswa). Rata-rata nilai ulangan kelas VIII-B SMP Negeri

16 Surakarta adalah 60,95. (Data selengkapnya, dapat dilihat pada Lampiran

19). Kondisi tersebut dapat digambarkan dalam tabel berikut ini :

Tabel 6. Ketuntasan Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas VIII-B SMP Negeri 16

Surakarta Sebagai Data Awal

Kategori Frekuensi Prosentase

Tuntas 16 43,24%

Belum Tuntas 21 56,76%

Jumlah 37 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat digambarkan dalam diagram berikut ini:

02468

1012141618

Tinggi Sedang Rendah

Jum

lah

Sisw

a

Motivasi Awal Siswa

Page 70: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Gambar 5. Histogram Ketuntasan Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas VIII-B

SMP Negeri 16 Surakarta Sebagai Data Awal

Berdasarkan hasil identifikasi penulis mencoba menerapkan sebuah

metode pembelajaran kooperatif tipe Make a Match (Mencari Pasangan) sebagai

alternatif pemecahan masalah yang ada. Sebuah strategi pembelajaran yang baru

sangat diperlukan agar siswa dapat mengkontruksikan apa yang ada dalam benak

mereka dan tidak bersikap pasif yang mengakibatkan rendahnya hasil belajar

siswa. Proses penelitian dilaksanakan dalam dua siklus yang masing-masing

siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan (2) pelaksanaan tindakan

(3) observasi dan evaluasi (4) analisis dan refleksi.

2. Deskripsi Siklus I

a. Perencanaan Tindakan Siklus I

Pada tahap perencanaan penulis mempersiapkan beberapa komponen

terkait dengan materi yang di sampaikan pada siklus I ini tentang tenaga kerja,

angkatan kerja,pengangguran, dan kesempatan kerja.

Hal-hal yang direncanakan pada siklus I antaralain:

1. Membuat Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) tentang materi yang

akan diajarkan sesuai metode pembelajaran yang akan digunakan yaitu

metode pembelajaran kooperatif tipe Make a Match (Mencari Pasangan).

2. Bersama dengan Guru kolaborasi, peneliti merencanakan jadwal

pelaksanaan kegiatan yaitu pada pertemuan pertama dilaksanakan pada hari

0

5

10

15

20

25

Tuntas Belum Tuntas

Jum

lah

Sisw

a

Nilai Awal Hasil Belajar Siswa

Tuntas

Belum Tuntas

Page 71: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Selasa 4 Mei 2009 selama 2 x 40 menit. Sedang pertemuan kedua pada hari

Senin, 10 Mei 2009 selama 2 x 40 menit dengan lokasi berada di kelas

VIII-B SMP Negeri 16 Surakarta.

3. Menyiapkan media yang akan digunakan yaitu kartu. Karena kartu

digunakan per dua deret meja dan siswa berjumlah 37 siswa maka kartu di

buat per dua deret 20 kartu,namun karna jumlah siswanya ganjil, maka per

dua deret ada yang 18 siswa dan ada yang 19 siswa. Untuk mempermudah

penilaian ddan supaya seimbang antar deret, maka per dua deret tetap di

beri 20 kartu dan setiap 20 kartu diberi warna yang berbeda. Pemberian

warna ini dimaksudkan untuk mempermudah mencari pasangannya. Kartu-

kartu ini dikonsultasikan terlebih dahulu dengan guru geografi SMP Negeri

16 Surakarta sebelum digunakan dalam proses belajar mengajar.

4. Menyusun dan menyiapkan angket untuk mengukur motivasi awal siswa.

5. Membuat soal tes formatif untuk mengetahui hasil belajar siswa.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Tindakan dalam siklus I ini dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan.

Yaitu pada tanggal 4 Mei 2010 dan 10 Mei 2010. Pada pelaksanaan Tindakan

siklus I ini peneliti bertindak sebagai observer dan guru bertindak sebagai

pengajar. Materi yang disampaikan yaitu tentang tenaga kerja, angkatan kerja,

dan pengangguran, dan kesempatan kerja.

Sebelum pembelajaran dilakukan, guru dalam hal ini sebagai pengajar

terlebih dahulu menjelaskan model yang akan dilaksanakan yaitu metode

pembelajaran kooperatif tipe Make a Match (Mencari Pasangan). Disini

dijelaskan juga bahwa metode ini merupakan sesi review yaitu mengulang

materi sebelumnya sebelum diadakan ulangan harian.

Page 72: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

56

Tabel 7. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Siklus I Pertemuan Pertama (2x40 menit) pada hari Selasa, 04 Mei 2010

No Kegiatan Pembelajaran

Guru Siswa Observer Hasil

1. a. Pendahuluan: 10 menit

Apresiasi

Motivasi

Guru menyapa siswa dan presensi

Guru menanyakan kepada siswa bagaimana tingkat pengangguran di Indonesia?

Guru menampilkan gambar orang mengantri melamar pekerjaan

Siswa menjawab sapan guru dan mengajungkan tanggan ketika guru memanggil namanya

Siswa menjawab pertanyaan dari guru

Siswa memperhatikam gambar di papan tulis

Observer mencatat siswa yang tidak hadir

Observer mencatat siswa yang menjawab pertanyaan guru

Mencatat dan mengamati kegiatan siswa

1siswa yang tidak hadir dikarenakan sakit.

Siswa berebut menjawab pertanyaan dari guru

Siswa memperhatikan gambar dan mulai membuka buku pelajaran, namun ada 4 siswa yang tidak membuka bukunya.

56

Page 73: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

b. Kegiatan Inti:60 menit

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan secara singkat tentang metode pembelajaran kooperatif tipe make a match pada siswa.

Guru mempresentasikan dan menjelaskan materi tentang tenaga kerja, angkatan kerja, dan pengangguran, dan kesempatan kerja.

Guru menyiapkan

beberapa kartu

Siswa memperhatikan penjelasan dari guru

Siswa memperhatikan dan mencatat materi yang disampaikan guru

Siswa mendapat satu buah kartu dan siswa

Mencatat dan mengamati kegiatan siswa

Mencatat dan mengamati kegiatan siswa

Observer mengamati kerjasama siswa

Kondisi kelas masih kondusif dan murid-murid memperhatikan dengan baik.

7 siswa mencatatat penjelasan guru, 3 siswa keliahatan mengantuk dan lesu, 2 siswa mengganggu teman.

Siswa sangat antusias dan aktif dalam

57

Page 74: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

c. Kegiatan Penutup:10 menit

yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban

Guru menanyakan

kepada siswa materi yang belum paham, soal atau jawaban yang masih membingungkan, kemudian menyimpulkan game dan materi yang disampaikan pada pertemuan pertama ini

memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang dipegang kemudian siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (soal jawaban)

Siswa ikut serta menyimpulkan dengan menjawab pertanyaan yang diajukan guru.

Mengamati kegiatan siswa

mencari pasanganya (soal/jawaban), tetapi ada siswa yang masih bingung dengan metode yang dilakukan karena siswa menganggap suatu hal yang baru.

Dari hasil pengamatan guru masih kurang baik dalam mengalokasikan waktu sehingga tidak sesuai rencana, siswa masih pasif dan kurang termotivasi.

58

Page 75: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Pertemuan Kedua (2x40 menit) pada hari Senin, 10 Mei 2010

No Kegiatan Pembelajaran

Guru Siswa Observer Hasil

1. a. Pendahuluan: 10 menit

Apresiasi

b. Kegiatan Inti: 60 menit

Guru menyapa siswa, do’a bersama dan presensi

Guru memberikan kepada siswa untuk menanyakan materi yang belum dipahami pada pertemuan sebelumnya.

Guru mengulang secara singkat materi pada pertemuan sebelumnya

Siswa menjawab sapan guru, membaca do’a bersama dan mengacungkan tanggan ketika guru memanggil namanya

Siswa menanyakan materi pertemuan sebelumnya

Siswa memperhatikan penjelasan dari guru

Observer mencatat siswa yang tidak hadir

Mencatat dan mengamati kegiatan siswa

Mencatat dan mengamati kegiatan siswa

Semua siswa hadir dalam kelas

Kondisi kelas masih kondusif dan murid-murid memperhatikan dengan baik.

Kondisi kelas masih kondusif dan murid-murid memperhatikan dengan baik

59

Page 76: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Guru menyiapkan

beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban.

Guru menanyakan

kepada siswa materi yang belum paham, soal atau jawaban yang masih membingungkan, kemudian menyimpulkan game dan materi yang disampaikan

Siswa mendapat satu

buah kartu dan siswa memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang dipegang siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (soal jawaban)

Siswa ikut serta menyimpulkan dengan menjawab pertanyaan yang diajukan guru

Mencatat dan

mengamati kegiatan siswa

Observer mengamati kerjasama siswa

Siswa sudah banyak

yang menemukan pasangannya dan tepat waktu.

Kondisi kelas kondusif dan murid-murid memperhatikan dengan baik

60

Page 77: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Evaluasi

c. Kegiatan Penutup : 10 menit

pada pertemuan pertama ini

Guru memberikan

penilaian melalui tes formatif dan memberikan angket motivasi

Guru menutup

pelajaran dan Siklus I

Siswa mengerjakan tes formatif secara mandiri dan mengisi angket yang diberikan guru

Siswa mengumpulkan hasil ulangan dan Hasil pengisian angket

Mengamati kegiatan siswa

Mengamati kegiatan siswa

Mendapat rata-rata klasikal 62,16%

Dari hasil pengamatan guru masih kurang baik dalam mengalokasi-kan waktu sehingga tidak sesuai rencana, penggunaan media belum optimal, siswa masih pasif dan kurang termotivasiDiberikan perbaikan pada siklus II.

61

Page 78: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

62

c. Observasi dan Evaluasi Siklus I

Pada kegiatan pembelajaran siklus I ini, guru kolaborasi bertindak

sebagai pengajar, dan peneliti bertindak sebagai observer yang mengamati

proses pembelajaran yang berlangsung. Berdasarkan hasil observasi dalam

pelaksanaan siklus I diperoleh hasil sebagai berikut :

1. Motivasi Belajar Siswa pada Siklus I

Berdassarkan nilai pengisiaan lembar angket siswa kelas VIII-B

SMP Negeri 16 Surakarta pada siklus I diperoleh skor sebagai berikut :

a. Siswa yang mempunyai skor motivasi tinggi berjumlah 6 siswa yaitu

16,22% dari 37 jumlah siswa.

b. Siswa yang mempunyai skor motivasi sedang berjumlah 18 siswa yaitu

48,65% dari 37 jumlah siswa.

c. Siswa yang mempunyai skor motivasi rendah berjumlah 13 siswa yaitu

35, 13% dari 37 jumlah siswa. (Data selengkapnya, dapat dilihat pada

Lampiran 17).

Kondisi tersebut dapat digambarkan dalam tabel berikut ini :

Tabel 8. Kategori Motivasi Siswa Kelas VIII-B SMP Negeri 16 Surakarta

Terhadap Mata Pelajaran Geografi Pada Siklus I

Kategori Frekuensi Prosentase

Tinggi 6 16,22%

Sedang 18 48,65%

Rendah 13 35, 13%

Jumlah 37 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat digambarkan dalam diagram berikut ini:

Page 79: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Gambar 6. Histogram Kategori Motivasi Siswa Kelas VIII-B SMP

Negeri 16 Surakarta Terhadap Mata Pelajaran Geografi

Pada Siklus I

2. Hasil Belajar Siklus 1

Berdasarkan hasil evaluasi yang dilaksanakan oleh guru pada

siklus I, hasil belajar siswa kelas VIII-B SMP Negeri 16 Surakarta dengan

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75 %, jumlah siswa yang mencapai

KKM adalah sebanyak 23 siswa (62,16%), sedangkan yang belum

mencapai KKM sebanyak 14 siswa (37,84%).( Data selengkapnya, dapat

dilihat pada Lampiran 20).

Berdasarkan daftar nilai siklus I dapat diketahui, nilai rata-rata

kelas VIII-B pada mata pelajaran geografi meningkat menjadi 75,16.

Dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 45. Kondisi tersebut dapat

digambarkan dalam tabel berikut ini :

Tabel 9. Ketuntasan Nilai Siswa Kelas VII-B SMP Negeri 16 Surakarta

Pada Siklus I

Kategori Frekuensi Prosentase

Tuntas 23 62,16%

Belum Tuntas 14 37,84%

Jumlah 37 100%

02468

101214161820

Tinggi Sedang Rendah

Jum

lah

sisw

a

Motivasi siswa siklus I

Page 80: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Berdasarkan tabel diatas dapat digambarkan dalam diagram berikut ini:

Gambar 7. Histogram Ketuntasan Nilai Siswa Kelas VII-B SMP Negeri

16 Surakarta Pada Siklus I

3. Hasil Observasi Bagi Siswa Pada Pembelajaran Siklus I

1. Pertemuan 1

a. Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan ini guru masuk kelas kemudian

menyapa, memberi salam dan mengabsen siswa, ada 1 siswa yang

tidak masuk kelas dan menurut informasi siswa tersebut sakit.

Kemudian setelah itu guru mengawali membuka pelajaran.

b. Kegiatan Inti

Sebelum pembelajaran dilakukan, guru yang dalam hal ini

sebagai pengajar terlebih dahulu menjelaskan metode yang akan

dilaksanakan yaitu metode pembelajaran kooperatif tipe Make a

Match (Mencari Pasangan). Disini guru juga bahwa metode ini

merupakan sesi review yaitu mengulang materi sebelumnya

sebelum diadakan ulangan harian. Guru mulai menjelaskan materi

pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan pertama ini yaitu

tentang tenaga kerja, angkatan kerja, dan pengangguran, dan

kesempatan kerja. Keadaan kelas terlihat tidak gaduh namun ada

0

5

10

15

20

25

Tuntas Belum Tuntas

Jum

lah

Sisw

aHasil Belajar Siswa pada Siklus I

Tuntas

Belum Tuntas

Page 81: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

beberapa siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru. Rata-

rata siswa siap dengan buku pelajaran Geografi dan membukanya,

namun masih ada 4 siswa yang tidak membuka bukunya. Hampir

semua siswa memperhatikan penjelasan guru, 7 siswa mencatat

penjelasan guru, ada 3 siswa yang kelihatan mengantuk dan lesu,

ada 2 siswa mengganggu teman lain dan membuat gaduh di kelas,

berdasarkan pengamatan siswa mulai terlihat bosan.

Setelah guru selesai menyampaikan materi pelajaran, guru

mulai menyiapkan kartu untuk melakukan game. Sebelumnya guru

mengkondisikan siswa terlebih dahulu, kemudian menjelaskan

secara singkat tentang metode pembelajaran kooperatif tipe Make a

Match (Mencari Pasangan)kepada siswa. Guru memandu game

menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Make a Match

(Mencari Pasangan).

Hasil observasi selama tindakan pada saat game yaitu siswa

sangat antusias dan aktif dalam mencari pasanganya

(soal/jawaban), tetapi ada siswa yang masih bingung dengan

metode yang dilakukan karena siswa menganggap suatu hal yang

baru. Ketika kartu mulai dibagi mereka terlihat sangat antusias

untuk mengambil kartu ada juga beberapa siswa yang melihat-lihat

kartu terlebih dahulu untuk mendapat soal yang mudah setelah

mendapatkan kartu mereka terlihat serius mencari jawaban dari

kartu yang mereka pegang. Bahkan ada beberapa siswa ada yang

sudah menemukan jawaban sebelum waktu habis.Sebelumnya

diberi kesepakatan batas waktu 3 menit. Setelah kartu dikocok lagi

atau ditukar dengan deret lain mereka tetap antusias bahkan

beberapa siswa meninta untuk mengkocok soal lagi setelah selesai.

Tetapi ada beberapa siswa yang masih bingung mencari jawaban

dari kartu dan masih bertanya kepada temannya.

Ketika diminta mengkomunikasikan di papan tulis mereka

langsung maju dan mengkomunikasikanya namun masih ada

Page 82: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

beberapa pasang yang ternyata tidak cocok pasangannya. Pada

pertemuan pertama ini, suasana kelas masih agak kacau karena

siswa masih pertama mengginakan metode seperti ini.

c. Penutup

Pada kegiatan penutup ini guru menanyakan kepada siswa

materi yang belum paham, soal atau jawaban yang masih

membingungkan, kemudian menyimpulkan game dan materi yang

disampaikan pada pertemuan pertama ini. Tidak lupa guru

mengumumkan bahwa untuk pertemuan berikutnya diadakan tes

formatif.

2. Pertemuan Kedua

a. Pendahuluan

Pada pertemuan kedua ini guru masuk kelas menyapa dan

mengabsen siswa, dan sebelumnya melakukan do’a bersama.

Kemudian guru memulai kegiatan belajar mengajar.

b. Kegiatan Inti

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

apabila ada kendala dalam memahami materi yang disampaikan

pada pertemuan pertama. Kemudian guru kembali memandu game

menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Make a Match

(Mencari Pasangan). (Sama seperti pada pertemuan pertama).

Siswa terlihat lebih antusias dan aktif serta sudah mulai paham

dengan metode yang digunakan, jadi tinggal beberapa siswa yang

masih terlihat agak bingung.

Setelah game selesai siswa diminta kembali tenang dan

guru membagikan soal tes formatif. Setelah siswa selesai

mengerjakan soal, kemudian siswa dibagikan lembar angket

motivasi siswa.

Page 83: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

c. Penutup

Guru menyuruh siswa mengumpulkan hasil tes formatif dan

angket motivasi siswa, kemudian guru mengakhiri pelajaran pada

pertemuan kedua dari siklus I.

d. Analisis dan Refleksi Siklus I

Berdasarkan dari tindakan, observasi dan evaluasi pertemuan pertama

dan kedua pada siklus I diketahui bahwa pembelajaran geografi melalui model

pembelajaran kooperatif tipe Make a Match (Mencari Pasangan) ini menurut

penulis masih terdapat beberapa kelemahan atau kekurangan.

1. Kelemahan atau kekurangan dari segi siswa, yaitu :

a. Beberapa siswa ada yang belum sempat menemukan jawaban pada

kartu yang ia pegang tetapi sudah diminta oleh pasanganya.

b. Ada siswa yang tidak mencatat dan mengingat soal dari kartu yang

didapat sehingga ketika mengkomunikasikan di depan kelas harus

mencari terlebih dahulu mana kartu yang mereka dapat.

c. Ada beberapa siswa yang masih bingung untuk menjawab soal dikartu

dan masih bertanya kepada temanya yang mana jawaban soal yang

mereka pegang.

d. Selama proses pembelajaran masih ada siswa yang ramai dan bicara

sendiri.

2. Kelemahan atau kekurangan dari segi guru, yaitu :

a. Guru kurang memotivasi siswa.

b. Dalam mengelola pembagian waktu masih belum tepat, akibatnya

KBM ada yang kekurangan dan ada juga yang kelebihan waku.

Berdasarkan hasil evaluasi yang dilaksanakan oleh guru pada siklus I,

dari segi motivasi dan hasil belajar yang diperoleh siswa, hasil belajar yang

telah dicapai siswa rata-rata adalah 75,16. Dengan nilai tertinggi 90 dan nilai

terenddah 45. Pada siklus I ini, jumlah siswa yang mencapai KKM adalah

sebanyak 23 siswa (62,16 %), sedangkan yang belum mencapai KKM

sebanyak 14 siswa (37,84 %). Karena indikator kinerja ketuntasan sebesar

Page 84: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

75% berarti tujuan dari siklus I belum tercapai. Berdasarkan hasil observasi

skor motivasi siswa tertinggi 16,22% motivasi sedang 48,65%, dan motivasi

terendah 35, 13%. Karena indikator kinerja yang harus dicapai kelas sebesar

75% maka berarti pencapaian skor motivasi siswa pada siklus I belum

tercapai.

Berdasarkan kekurangan atau kelemahan yang ada pada siklus I

tersebut, maka diperlukan adanya perbaikan pada siklus II. Adapun perbaikan

pada siklus II adalah sebagai berikut :

a. Pembagian kartu perderet meja atau menjadi 4 kelompok, kartu menjadi

empat warna, sehingga siswa mempermudah menemukan pasangannya.

b. Dalam penglolaan waktu guru harus tepat, supaya KBM berjalan lancar

dan tujuan penbelajaran tercapai.

c. Pada pertemuan kedua, game menggunakan kartu yaitu metode

pembelajaran kooperatif tipe Make a Match (Mencari Pasangan), tidak lagi

dilakukan, tetapi guru hanya mengulang sekilas materi pada pertemuan

pertama, kemudian setelah itu siswa melakukan tes formatif siklus II.

d. Guru memberikan motivasi kepada siswa supaya siswwa bisa menemukan

pasangannya (soal/jawaban) sebelum batas waktu habis.

3. Deskripsi Siklus II

a. Perencanaan Tindakan Siklus II

Perencanaan ini hampir sama dengan perencanaan siklus I, tetapi ada

beberapa upaya perbaikan diantaranya adalah dengan membagi kelompok

menjadi lebih kecil dan dengan memberikan motivasi (Memberi angka,

memberi ulangan, mengetahui hasil, memberi pujian dan hukuman).

Hal-hal yang direncanakan pada siklus II antaralain:

1. Menyiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) untuk satu siklus

tentang masalah ketenagakerjaan, dampak persoalan pengangguran

terhadap keamanan lingkungan sosial, dan peran pemerintah

menanggulangi masalah ketenagakerjaan sesuai dengan metode

Page 85: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

pembelajaran yang akan digunakan yaitu metode pembelajaran kooperatif

tipe Make a Match (Mencari Pasangan).

2. Menyiapkan media yang akan digunakan yaitu kartu. Karena kartu

digunakan perderet meja atau dibagi 4 kelompok dan siswa berjumlah 37

siswa, maka kartu di buat perderet 10 kartu. Namun ada 3 deret meja yang

siswanya ganjil yaitu 9 dan tetap diberi 10 kartu. Setiap deret meja diberi

warna kartu yang berbeda. Pemberian warna ini dimaksudkan untuk

mempermudah mencari pasangannya. Kartu-kartu ini dikonsultasikan

terlebih dahulu dengan guru geografi SMP Negeri 16 Surakarta sebelum

digunakan dalam proses belajar mengajar.

3. Memuat soal tes formatif siklus II sebanyak sepuluh soal pilihan ganda dan

lima soal esay.

4. Menyusun dan menyiapkan angket, lembar observasi untuk mengukur

motivasi siswa, dan angket tanggapan siswa terhadap cara pembelajaran

yang dilaksanakan guru.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Tindakan dalam siklus II ini dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan

dalam 4 x 40 menit. Untuk perttemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin,

17 Mei 2010 selama 2 x 40 menit dan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari

Senin, 24 Mei 2010 selama 2 x 40 menit. Dalam siklus II ini kelompok dibagi

menjadi 4 atau berdasarkan deret meja. Langkah-langkah kegiatan belajar

mengajar dengan menggunakan motode pembelajaran kooperatif tipe Make a

Match (Mencari Pasangan) pada siklus II ini adalah sebagai berikut .

Page 86: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

70

Tabel 10. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Siklus II Pertemuan Pertama (2x40 menit) pada hari Senin, 17 Mei 2010

No Kegiatan Pembelajaran

Guru Siswa Observer Hasil

1. a. Pendahuluan: 10 menit

Apresiasi

Motivasi

Guru menyapa siswa, presensi dan mengecek kesiapan siswa

Guru menanyakan kepada siswa mengenai masalah ketenagakerjaan di Indonesia

Guru memotivasi agar permainan pada pertemuan ini lebih baik lagi

Siswa menjawab sapan guru dan mengacungkan tanggan ketika guru memanggil namanya

Siswa menjawab pertanyaan dari guru

Siswa memperhatikan guru

Observer mengamati

Observer mencatat siswa yang menjawab pertanyaan guru

Mencatat dan mengamati kegiatan siswa

Semua siswa hadir dan kelas bersih

Ada beberapa siswa yang menjawab pertanyaan guru

Siswa memperhatikan dan situasi kelas kondusif.

70

Page 87: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

b. Kegiatan Inti:60 menit

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan secara singkat tentang metode pembelajaran kooperatif tipe make a match pada siswa.

Guru menjelaskan tentang masalah ketenagakerjaan di Indonesia, dampak persoalan pengangguran terhadap keamanan lingkungan sosial, dan peran pemerintah menanggulangi

Siswa memperhatikan penjelasan dari guru

Siswa memperhatikan dan mencatat materi yang disampaikan guru

Mencatat dan mengamati kegiatan siswa

Mencatat dan mengamati kegiatan siswa

Kondisi kelas masih kondusif dan murid-murid memperhatikan dengan baik.

Siswa mencatatat dan memperhatikan penjelasan guru.

71

Page 88: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

masalah ketenagakerjaan

Guru menyiapkan

beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban. Pencarian pasangan kartu dilakukan perderet meja dan berdasarkan warna kartu.

Siswa mendapat satu buah kartu dan siswa memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang dipegang siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (soal jawaban)

Observer mengamati kerjasama siswa

Siswa sangat antusias dan aktif dalam mencari pasanganya (soal/jawaban), dan tidak bingung.

72

Page 89: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

c. Kegiatan Penutup : 10 menit

Guru menanyakan kepada siswa materi yang belum paham, soal atau jawaban yang masih membingungkan, kemudian menyimpulkan game dan materi yang disampaikan pada pertemuan pertama ini

Siswa ikut serta menyimpulkan .

Mengamati kegiatan siswa

Kondisi kelas kondusif dan murid-murid memperhatikan dengan baik.

Pertemuan Kedua (2x40 menit) pada hari Senin, 24 Mei 2010

No Kegiatan Pembelajaran

Guru Siswa Observer Hasil

1. a. Pendahuluan: 10 menit

Guru menyapa siswa, do’a bersama dan presensi

Menjawab sapan guru, membaca do’a bersama dan mengajungkan tanggan ketika guru memanggil namanya

Observer mencatat siswa yang tidak hadir

Semua siswa hadir dalam kelas

73

Page 90: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Apresiasi

b. Kegiatan Inti: 60 menit

Evaluasi

Guru mengecek kesiapan siswa

Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa apabila ada kendala dalam memahami materi yang di sampaikan pada pertemuan pertama dan memberikan pertanyaan kepada beberapa siswa secara acak

Guru memberikan penilaian melalui tes formatif dan memberikan

Siswa mengeluarkan buku paket

Siswa memperhatikan dan menjawab pertanyaan guru

Siswa mengerjakan tes formatif secara mandiri dan mengisi angket yang diberikan guru

Mencatat dan mengamati kegiatan siswa

Mencatat dan mengamati kegiatan siswa

Mencatat dan mengamati kegiatan siswa

Kondisi kelas masih kondusif dan murid-murid memperhatikan dengan baik.

Ada 2 siswa yang diberi pertanyaan secara acak dan tidak biasa menjawab.

Mendapat rata-rata klasikal 89,18%

74

Page 91: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

c. Kegiatan Penutup : 10 menit

angket motivasi

Guru menutup pelajaran dan Siklus II

Siswa mengumpulkan hasil ulangan dan Hasil pengisian angket

Mengamati kegiatan siswa

Pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus II sudah berhasil dan tercapai dengan hasil yang meningkat dilihat dari hasil belajar dan motivasi siswa. Dengan demikian indikator pembelajaran sudah tercapai, baik hasil belajar siswa maupun motivasi siswa.

75

Page 92: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

76

c. Observasi dan Evaluasi Tindakan Siklus II

Pada kegiatan pembelajaran siklus II ini, guru tetap bertindak sebagai

pengajar, dan peneliti bertindak sebagai observer yang mengamati proses

pembelajaran yang berlangsung. Berdasarkan hasil observasi dalam

pelaksanaan siklus I diperoleh hasil sebagai berikut :

1. Motivasi Belajar Siswa pada Siklus II

Berdassarkan nilai pengisiaan lembar angket motivasi siswa kelas

VIII-B SMP Negeri 16 Surakarta pada siklus II diperoleh skor sebagai

berikut :

a. Siswa yang mempunyai skor motivasi tinggi berjumlah 9 siswa yaitu

24,33% dari 37 jumlah siswa.

b. Siswa yang mempunyai skor motivasi sedang berjumlah 24 siswa yaitu

64,86% dari 37 jumlah siswa.

c. Siswa yang mempunyai skor motivasi rendah berjumlah 4 siswa yaitu

10,81% dari 37 jumlah siswa. (Data selengkapnya, dapat dilihat pada

Lampiran 18).

Kondisi tersebut dapat digambarkan dalam tabel berikut ini :

Tabel 11. Kategori Motivasi Siswa Kelas VIII-B SMP Negeri 16 Surakarta

Terhadap Mata Pelajaran Geografi Pada Siklus II

Kategori Frekuensi Prosentase

Tinggi 9 24,33%

Sedang 24 64,86%

Rendah 4 10,81%

Jumlah 37 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat digambarkan dalam diagram berikut ini:

Page 93: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Gambar 8. Histogram Kategori Motivasi Siswa Kelas VIII-B SMP Negeri

16Surakarta Terhadap Mata Pelajaran Geografi Pada Siklus II

2. Hasil Belajar Siklus II

Berdasarkan hasil evaluasi yang dilaksanakan oleh guru pada

siklus II, hasil belajar siswa kelas VIII-B SMP Negeri 16 Surakarta dengan

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75%, jumlah siswa yang mencapai

KKM adalah sebanyak 33 siswa (89,18%), sedangkan yang belum

mencapai KKM sebanyak 4 siswa (10,81%).( Data selengkapnya, dapat

dilihat pada Lampiran 21).

Berdasarkan daftar nilai siklus I dapat diketahui, nilai rata-rata

kelas VIII-B pada mata pelajaran geografi meningkat menjadi 79,84.

Dengan nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 5. Kondisi tersebut dapat

digambarkan dalam tabel berikut ini :

Tabel 12. Ketuntasan Nilai Siswa Kelas VII-B SMP Negeri 16

Surakarta Pada Siklus II

Kategori Frekuensi Prosentase

Tuntas 33 89, 18 %

Belum Tuntas 4 10,81 %

Jumlah 37 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat digambarkan dalam diagram berikut ini:

0

5

10

15

20

25

30

Tinggi Sedang Rendah

Jum

lah

sisw

a

Motivasi Siswa Siklus II

Page 94: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Gambar 9 . Histogram Ketuntasan Nilai Siswa Kelas VII-B SMP

Negeri 16 Surakarta Pada Siklus II

3. Hasil Observasi Bagi Siswa Pada Pembelajaran Siklus II.

1. Pertemuan 1

a. Pendahuluan

Guru masuk kelas kemudian menyapa siswa, memberi

salam dan mengabsen siswa. Selanjutnya guru mulai membuka

pelajaran.

b. Kegiatan Inti

Pada pertemuan pertama dalam siklus II ini, guru

menyampaikan tujuan pembelajaran, setelah itu guru menjelaskan

tentang masalah ketenagakerjaan di Indonesia, dampak persoalan

pengangguran terhadap keamanan lingkungan sosial, dan peran

pemerintah menanggulangi masalah ketenagakerjaan. Pada

tindakan II ini siswa sudah jauh lebih aktif dan suasana kelas

ketika guru menjelaskan sudah tenang. Namun masih ada beberapa

siswa yang tidak memperhatikan dan berbicara sendiri. Pada saat

guru memberikan pertanyaan, ada 3 orang siswa yang berebut

untuk menjawab.

Setelah selesai menjelaskan materi pelajaran, guru yang

dalam hal ini sebagai pengajar menjelaskan kembali secara singkat

metode yang akan dilaksanakan yaitu metode pembelajaran

05

101520253035

Tuntas Belum Tuntas

Jum

lah

Sisw

a

Hasil Belajar Siswa Siklus II

Tuntas

Belum Tuntas

Page 95: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

kooperatif tipe Make a Match (Mencari Pasangan). Guru

menyiapkan media yang akan digunakan yaitu kartu. Pada siklus II

ini game dibuat menjadi 4 kelompok atau berdasarkan deret meja.

Karena kartu digunakan perderet meja atau dibagi 4 kelompok dan

siswa berjumlah 37 siswa, maka kartu di buat perderet 10 kartu.

Namun ada 3 deret meja yang siswanya ganjil yaitu 9 dan tetap

diberi 10 kartu. Setiap deret meja diberi warna kartu yang berbeda.

Pemberian warna ini dimaksudkan untuk mempermudah mencari

pasangannya.

Berdasarkan hasil observasi pada tindakan II ini siswa

sudah jauh lebih aktif dalam mencari pasangannya (soal/jawaban).

Pada saat kartu dibagikan perderet berdasarkan warna, siswa

terlihat sangat antusias dan sudah tidak bingung lagi. Sebelumnya

dibuat kesepakatan untuk mencari pasangan dari kartu yang

mereka pegang, yaitu disepakati 3 menit. Mereka terlihat antusian

dan berlomba-lomba untuk medapatkan pasangannya sebelum

batas waktu yang disepakati habis. Setelak babak 1 sesesai, kartu

dikocok lagi atau ditukar dengan deret lain mereka tetap antusias

bahkan beberapa siswa meninta untuk mengkocok soal lagi setelah

selesai 4 babak. Pada saat kocokan kartu teakhir, siswa diminta

untuk menempelkan kartu dipapan tulis yang telah disediakan.

Setiap deret dapat menemukan pasangannya dan menempelkan

sebelum batas waktu ditentukan habis. Pada pertemuan 1 siklus II

ini siswa terlihat aktif, jadi siswa ribut, ramai karna mencari

pasangannya (soal/jawaban) bukan karena tidak memperhatikan

guru atau mengganggu temannya yang sedang belajar.

Setelah selesai guru menyimpukan materi yang telah

dipelajari pada pertemuan ini. Guru juga bertanyaa kepasa siswa

mengenai materi yang belum dimengerti.

Page 96: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

c. Penutup

Guru mrnutup pelajaran dan menginformasikan kepada

siswa bahwa pada pertemuan berikutnya diadakan tes formatif.

2. Pertemuan Kedua

a. Pendahuluan

Guru masuk kelas, menyapa siswa dan memberi salam,

kemudian mengabsen siswa.

b. Kegiatan Inti

Sebelum guru meberikan soal tes formatif, guru

memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai materi

sebelumnya. Siswa banyak yang menunjuk untuk menjawab,

namun ada 2 siswa yang diberi pertanyaan yang tidak bisa

menjawab. Setelah memberikan beberapa pertanyaan yang

fungsinya untuk mengingatkan kembali pada materi sebelumnya,

guru membagikan soal tes formatif kepada siswa. Setelah selesai

mengerjakan soal, siswa dibagikan angket motivasi dan angket

tanggapan siswa terhadap cara pembelajaran yang dilaksanakan

guru.

c. Penutup

Guru menyuruh siswa mengumpulkan hasil tes formatif,

angket motivasi siswa, dan angket motivasi dan angket tanggapan

siswa terhadap cara pembelajaran yang dilaksanakan guru. Guru

menutup pelajaran pada siklus II.

d. Analisis dan Refleksi Siklus II

Berdasarkan tes formatif yang diberikan kepada siswa pada akhir

pelajaran siklus II ini, diperoleh rata-rata kelas 79,84. Nilai terendah yang

dicapai pada siklus II ini adalah 5 dan nilai tertinggi 95. Berdasarkan nilai rata-

rata tersebut hasil yang telah dicapai sudah diatas dari indikator kerja yang

ditetapkan yaitu 70 % dari jumlah siswa. Berdasarkan hasil evaluasi yang

dilaksanakan oleh guru pada siklus II, jumlah siswa yang mencapai KKM

Page 97: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

adalah sebanyak 33 siswa (89, 18 %), sedangkan yang belum mencapai KKM

sebanyak 4 siswa (10,81 %).

Perolehan skor motivasi siswa juga mengalami peningkatan setelah

diukur dengan menggunakan angket motivasi. Siswa yang mempunyai skor

motivasi tinggi berjumlah 9 siswa yaitu 24,33% dari 37 jumlah siswa, yang

mempunyai skor motivasi sedang berjumlah 24 siswa yaitu 64,86% dari 37

jumlah siswa, dan siswa yang mempunyai skor motivasi rendah berjumlah 4

siswa yaitu 10,81% dari 37 jumlah siswa.

Dari uraian tersebut menunjukkan bahwa metode pembelajaran yang

dilaksanakan pada siklus II sudah berhasil dan tercapai dengan hasil yang

meningkat dilihat dari hasil belajar dan motivasi siswa. Dengan demikian

indikator pembelajaran sudah tercapai, baik hasil belajar siswa maupun

motivasi siswa.

C. Pembahasan

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang bertujuan

untuk memperbaiki mutu pembelajaran geografi yang menyangkut motivasi dan

hasil belajar siswa kelas VIII-B SMP Negeri 16 Surakarta dengan menggunakan

metode pembelajaran koopeatif tipe Make a Match (Mencari Pasangan). Deskripsi

tersebut didasarkan pada evaluasi permasalahan yang diketahui melalui

wawancara terhadap guru pengampu pelajaran geografi maupun observasi

mengenai proses dan hasil pembelajaran geografi. Berdasarkan observasi awal

tersebut dapat diidentifikasi mengenai permasalahan yang terjadi yaitu motivasi

dan hasil belajar geografi kelas VIII-B yang rendah. Dalam pembelajaran, guru

banyak mengisi kegiatan dengan menerangkan materi dengan metode ceramah

sehingga menyebabkan siswa mengalami kejenuhan dan tidak berkonsentrasi

dalam belajar. Metode yang dipilih untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah

metode pembelajaran kooperatif tipe Make a Match (Mencari Pasangan).

Indikator keberhasilan pada penelitian ini diperoleh dari pengukuran

motivasi dan hasil belajar siswa. Motivasi dan hasil belajar pada siklus I telah

mengalami peningkatan dari kondisi sebelumnya. Namun pembelajaran siklus I

Page 98: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

belum berhasil karena motivasi dan hasil belajar siswa belum mencapai indikator

kinerja yang ditentukan yaitu 75%. Berdasarkan data awal mengenai motivasi

siswa terhadap mata pelajaran geografi diketahui bahwa sebanyak 4 siswa

memiliki motivasi tinggi, 16 siswa motivasi sedang dan 17 siswa motivasi rendah.

Hal tersebut disebabkan karena pembelajaran yang dilakukan guru monoton yaitu

kegiatan banyak diisi menerangkan materi dengan metode ceramah. Pembelajaran

yang didominasi guru tersebut menyebabkan siswa cenderung pasif dan siswa

mengalami kebosanan. Pada siklus I dilakukan perbaikan yaitu upaya penerapan

metode yang tepat. Metode baru yang diterapkan guru dalam Penelitian Tindakan

Kelas ini adalah metode Make a Match (Mencari Pasangan). Setelah dilakukan

Penelitian Tindakan Kelas, yaitu pada siklus I motivasi belajar siswa mengalami

peningkatan menjadi 6 siswa memiliki motivasi tinggi, 18 siswa motivasi sedang

dan 13 siswa motivasi rendah. Pada pembelajaran siklus I ini belum berhasil

karena siswa yang memiliki motivasi tinggi sebesar 64,86% sehingga belum

mencapai indikator kinerja yang ditentukan yaitu 75 %. Hal ini disebabkan karena

guru kurang tepat dalam pengelolaan waktu dan kurang memotivasi siswa. Karena

pada siklus I belum berhasil, maka dilakukan tindakan siklus II.

Skor motivasi siswa pada pembelajaran siklus II sudah berhasil karena

89, 19% siswa memiliki motivasi tinggi dalam pembelajaran, yaitu 9 siswa

memiliki motivasi tinggi, 24 siswa motivasi sedang dan 4 siswa motivasi rendah.

Hal ini didukung dengan adanya tindak lanjut perbaikan pembelajaran siklus II.

Tindak lanjut tersebut adalah dengan cara pembagian kartu perderet meja atau

menjadi 4 kelompok, kartu menjadi empat warna, sehingga siswa mempermudah

menemukan pasangannya dalam kelompok yang lebih kecil, kemudian pada

pertemuan kedua siklus II tidak lagi dilakukan game, melainkan pengulasan

materi pertemuan sebelumnya dan setelah itu di adakan tes formatif. Sehingga

siswa tidak kekurangan waktu dalam mengerjakan soal. Kondisi tersebut dapat

digambarkan dalam tabel berikut ini :

Page 99: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Tabel 13. Perbandingan Kategori Motivasi Siswa

Berdasarkan tabel diatas dapat digambarkan dalam histogram berikut ini:

Gambar 10. Histogram Motivasi Siswa Pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan data hasil belajar pada kondisi awal yang diperoleh dari

guru geografi diketahui bahwa kelas VIII-B memiliki rata-rata nilai ulangan

60,95. Dari 37 siswa hanya 16 siswa yang mencapai KKM sehingga 21 siswa

belum mencapai ketuntasan. Pada kondisi awal, guru masih mendominasi

pembelajaran dengan kegiatan penyampaian materi menggunakan metode

ceramah sedangkan siswa pasif mendengarkan. Rutinitas tersebut menyebabkan

siswa menjadi kurang termotivasi sehingga hasil belajar menjadi rendah. Setelah

dilakukan tindakan pada siklus I dengan menerapkan metode Make a Match

(Mencari Pasangan), hasil belajar siswa meningkat ditunjukkan dengan rata-rata

hasil belajar menjadi 75,16. Standar ketuntasan siswa adalah 65. Untuk indikator

0

5

10

15

20

25

30

Tinggi Sedang Rendah

Jum

lah

sisw

a

Perbandingan Motivasi Siswa

Awal

Siklus I

Siklus II

No

Periode

Frekuensi

Prosentase T S R

1 Kondisi Awal 4 16 17 20/37 x 100% = 54, 05%

2 Siklus I 6 18 13 24/37 x 100% = 64, 86%

3 Siklus II 9 24 4 33/37 x 100% = 89, 19%

Page 100: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

kinerja ketuntasan sebesar 75%. Siswa yang mendapatkan nilai lebih dari 65

adalah 23 siswa (62,16%) sudah tuntas dan 14 siswa (37,84%) belum tuntas dalam

pembelajaran. Dari hasil tersebut ternyata belum memenuhi standar keberhasilan

penelitian sehingga penelitian dilanjutkan pada siklus II. Pada pembelajaran siklus

II diperoleh data rata-rata hasil belajar siswa adalah 79,84. Siswa yang mendapat

nilai lebih dari 65 adalah 33 siswa (89,18%) sudah tuntas dan 4 siswa (10,81%)

mendapat nilai kurang dari 65 atau belum tuntas. Sehingga dalam pembelajaran

siklus II sudah berhasil karena lebih dari 75% siswa telah tuntas dalam belajar.

Kondisi tersebut dapat digambarkan dalam tabel berikut ini :

Tabel 14. Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Kriteria

Ketuntasan Hasil Belajar

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Tuntas 16 23 33

Tidak Tuntas 21 14 4

Jumlah 37 37 37

Berdasarkan tabel diatas dapat digambarkan dalam histogram berikut ini:

Gambar 11. Histogram Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Kondisi Awal,

Siklus I dan Siklus II

05

101520253035

Kondisi Awal

Siklus I Siklus II

Jum

lah

Sisw

a

Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Tuntas

Belum Tuntas

Page 101: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Pada pembelajaran dengan metode Make a Match (Mencari Pasangan)

terdapat variasi kegiatan yang melibatkan siswa secara aktif sehingga

pembelajaran yang bersifat hafalan dapat disajikan dengan tidak monoton dan

tidak membosankan. Proses pembelajaran yang terdiri dari berbagai tahap ini

menarik dan dapat meminimalisir sikap siswa yang pasif dan mengurangi

kejenuhan siswa dalam belajar. Permainan Make a Match (Mencari Pasangan)

sifatnya bermain sambil belajar, sehingga memberikan respons yang positif yaitu

terlihat dari rasa senang dan bersemangat yang ditunjukkan siswa. Penggunaan

metode Make a Match (Mencari Pasangan) dalam pembelajaran geografi dapat

meningkatkan motivasi siswa. Dari uraian tersebut menunjukkan bahwa

pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I belum tercapai karena masih

terdapat kelemahan-kelemahan, maka penelitian tetap dilanjutkan pada siklus II

dengan rata-rata hasil belajar 79,84 sedangkan motivasi siswa dalam pembelajaran

adalah 89,19%. Dengan demikian indikator pembelajaran sudah tercapai baik dari

hasil belajar siswa maupun dari motivasi siswa. Jadi penelitian ini telah berhasil

dengan menggunakan dua siklus, maka model pembelajaran koooperatif tipe

Make a Match (Mencari Pasangan) dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar

siswa mata pelajaran IPS Geografi pokok bahasan Ketenagakerjaan pada siswa

kelas VIII-B semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010.

Page 102: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

D. Kesimpukan

Dari hasil penelitian penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make

a Match (Mencari Pasangan) untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa

mata pelajaran IPS Geografi pokok bahasan ketenagakerjaan pada siswa kelas

VIII-B semester II SMP Negeri 16 Surakarta tahun ajaran 2009/2010 dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Make a Match (Mencari

Pasangan) dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIII-B semester II

SMP Negeri 16 Surakarta tahun ajaran 2009/2010. Hal ini terbukti dari skor

motivasi siswa sebelum dilakukan tindakan adalah sebesar 54, 05% tuntas

skor motivasinya. Setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I tingkat

ketuntasan skor motivasinya adalah sebesar 64, 86%, dan terjadi peningkatan

lagi pada siklus II yaitu menjadi sebesar 89, 19%.

2. Adanya peningkatan hasil belajar siswa kelas VIII-B semester II SMP Negeri

16 Surakarta tahun ajaran 2009/2010 setelah dilakukan pembelajaran dengan

menggunakan metode Make a Match (Mencari Pasangan). Hal ini terbukti dari

hasil belajar siswa sebelum dilaksanakan tindakan adalah sebesar 43,24%

yang tuntas, dan sebesar 56,76% belum tuntas. Setelah dilaksanakan tindakan

pada siklus I tingkat ketuntasan belajar meningkat sebesar 62,16%, dan terjadi

peningkatan lagi pada siklus II yaitu menjadi 89, 18 %.

E. Implikasi

1. Implikasi Teoritis

Secara teoritis, untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa

geografi sangat terkait dengan pemilihan metode pembelajaran yang tepat, yaitu

yang sesuai dengan kondisi siswa. Metode pembelajaran kooperatif tipe Make a

Match (Mencari Pasangan) dapat dipergunakan sebagai alternatif dalam proses

pembelajaran geografi untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.

86

Page 103: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI ... (Pokok Bahasan Ketenagakerjaan Pada Siswa Kelas VIII-B Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

2. Implikasi Prakis

Hasil penelitian ini secara praktis dapat diterapkan pada proses

pembelajaran Geografi, mempermudah siswa untuk mengingat materi dengan cara

mencari pasangan (soal/jawaban) dalam pembelajaran kooperatif tipe Make a

Match (Mencari Pasangan).

F. Saran

1. Guru

Sebaiknya guru sekali waktu dapat mengunakan pembelajaran melalui

model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match (Mencari Pasangan) sebagai

suatu bentuk variasi dalam menyampaikan materi disekolah dan juga sebagai

upaya untuk lebih meningkatkan motivasi siswa dalam kegiatan balajar mengajar.

2. Siswa

Siswa hendaknya tidak hanya belajar selama kegiatan belajar mengajar

berlangsung di kelas dan tergantung pada informasi yang diberikan dari guru

melainkan belajar dapat dilakukan secara mandiri di luar kelas.

3. Peneliti

Bagi peneliti lain dapat menerapkan penelitian yang sejenis dengan

berbagai penyempurnaan dalam berbagai hal sehingga hasilnya dapat lebih baik.

Peneliti dapat mengadakan penelitian tindakan kelas yang lain untuk dapat

menyelesaikan permasalahan lain pada materi yang lain dan kelas yang berbeda.