fakultas keguruan dan ilmu pendidikan … · ilmu pendidikan universitas sebelas maret surakarta....
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI
SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TERAS BOYOLALI
TAHUN AJARAN 2010/2011
(Penelitian Tindakan Kelas)
SKRIPSI
Oleh:
UMI KRISNAWATI
NIM K7407150
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI
SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TERAS BOYOLALI
TAHUN AJARAN 2010/2011
(Penelitian Tindakan Kelas)
Oleh:
UMI KRISNAWATI
NIM K7407150
Skripsi
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan
gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRAK
Umi Krisnawati. “ PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TERAS BOYOLALI TAHUN AJ ARAN 2010/2011”. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret. Juni 2011.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz pada mata pelajaran akuntansi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 2 SMA Negeri 1 Teras Boyolali.
Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian ini dilakukan dengan kolaborasi antara peneliti, guru kelas, dan melibatkan partisipasi siswa. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 2 SMA Negeri 1 Teras Boyolali tahun pelajaran 2010/2011, yang berjumlah 38 siswa. Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui kegiatan berupa: (a) observasi, (b) wawancara, (c) tes, (d) dokumentasi. Prosedur penelitian meliputi tahap: (a) perencanaan tindakan, (b) pelaksanaan tindakan, (c) observasi dan interpretasi (d) analisis dan refleksi.
Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terbukti pada siklus I telah mencapai indikator kinerja lebih dari 70% siswa telah mencapai standar ketuntasan belajar minimal yaitu 72,00. Nilai rata-rata setelah penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz untuk ranah kognitif mengalami peningkatan angka sebesar 9,48 (rata-rata nilai sebelum siklus I yaitu 71,57, rata-rata nilai siklus I 81,05). Pada siklus II jumlah siswa yang mencapai standar ketuntasan belajar minimal sebanyak 36 siswa untuk ranah kognitifnya dengan nilai rata-rata 92,36. Pada siklus II ini terjadi peningkatan nilai rata-rata sebesar 11,31 (nilai rata-rata siklus I 81,05, nilai rata-rata siklus II 92,36). Nilai rata-rata setelah penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz untuk ranah psikomotorik mengalami peningkatan angka sebesar 15,66 (sebelum siklus I yaitu 61,18, nilai siklus I 76,84). Pada siklus II terjadi peningkatan nilai rata-rata sebesar 5,66 (rata-rata nilai siklus I 76,84, nilai rata-rata siklus II 82,50). Minat siswa terhadap pelajaran akuntansi mengalami peningkatan yang ditunjukkan peningkatan hasil belajar ranah afektifnya, sebelum diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz 5,26% siswa yang cukup minat dalam belajar akuntansi, 81,57% siswa minat dalam belajar akuntansi, dan 13,16% siswa sangat minat dalam mempelajari akuntansi, sedangkan setelah diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz terdapat 55,26% siswa minat dalam mempelajari akuntansi dan sisanya sebanyak 44,74% siswa sangat berminat dalam mempelajari akuntansi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
ABSTRACT
Umi Krisnawati.” THE IMPLEMENTATION OF TEAM QUIZ TYPE COOPERATIVE STUDYING TO INCREASE THE RESULT OF STUDYING ACCOUNTING IN THE ELEVENTH GRADE STUDENT O F SMAN 1 TERAS BOYOLALI AT 2010/2011 ACADEMIC YEAR”. Thesis, Surakarta: Education and Teacher Training Faculty. Sebelas Maret University. June 2011.
The purpose of this research is to understand whether the implementation of quiz team type cooperative studying can increase the result of studying accounting in the eleventh grade student of the second social science in SMAN 1 Teras, Boyolali.
The kind of this research which is done by the researcher is Clasroom Action Research. It is done by colaboration between the researcher, the teacher, and involving the participant of student. The subject of this research is the eleventh grade student of the second social science in SMAN 1 Teras Boyolali in 2010/2011 academic year. The total of partisipant is 38 students. The technique of collecting data is done by the activities such as: (a) observation, (b) interview, (c) test, (d) documentation. The procedure of research includes: (a) planning, (b) action, (c) observation and interpretation, (d) analysis and reflection.
Based on the research result, it can be concluded that the implementation of Quiz Team type cooperative studying can increase the result of studying student. It can be provenin the first cycle. It has achieved the indicator more than 70% students who have got the standart of minimal studying completeness namely 72,00. The mean score after the implementation of quiz team type cooperative studying for cognitive domain increases namely 9,48 (the mean score before the first cycle namely 71,56, the mean score in the first cycle namely 81,05). In the second cycle, the student get the standart of minimal studying completeness namely 36 students for cognitive domain with the mean namely 92,36. In the second cycle, it increases with the mean score namely 11,31 (the mean score in the first cycle is 81,05, the mean score in the second cycle is 92,36). The mean score after the implementation of quiz team type cooperative studying for psycomotoric domain increases namely 15,66 (before the first cycle is 61,18, the score in the first cycle is 76,84). In the second cycle there is an improvement in the mean score namely 5,66 (the mean score in the first cycle is 76,84, the mean score in the second cycle is 82,50). The interest of student to acoounting subject increases that is shown by improving the result of studying in affective domain before the implementation of team quiz type cooperative studying 5,26% the students have enough interest in studying accounting, 81,57% the students have interest in studying accounting, 13,16% the students have big interest in studying accounting . Applied team quiz type cooperative studying it can be achieved 55,26% the students who have interest in studying accounting and the remainder is 44,74% the students who have big interest in studying accounting. Therefore, it can be concluded that the implementation of team quiz type cooperative studying can increases the result of studying student.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
MOTTO
� Yakinlah bahwa dunia ini adalah tempat cobaan ujian, tantangan dan
kesedihan karena itu, terimalah ia apa adanya dan mintalah pertolongan
kepada Allah SWT
� Orang-orang yang paling berbahagia tidak selalu memiliki hal-hal
terbaik. Mereka hanya berusaha menjadikan terbaik dari setiap hal yang
hadir dalam hidupnya.
� Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok adalah harapan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan sebagai wujud rasa sayang,
cinta kasih penulis dan terima kasih penulis kepada :
- Ibu dan bapakku tersayang, yang selalu mendoakan dan
menyayangiku dengan sepenuh hati.
- Adik-adikku tercinta, terima kasih atas nasehat, doa dan
semangatnya. Love you all.
- Prof. Dr. Sigit Santosa, M.Pd terima kasih untuk dorongan
dan bimbingannya selama ini
- Drs. Sukirman, MM terima kasih untuk bimbingannya
selama ini
- Sahabat-sahabatku Ika, Kiki, Wuri, Erna, Selly, Sarah,
Mahmudah, Wanda, Novi, Rizkyworo, Yamti. thanks for
all.
- Teman seperjuangan Pendidikan Ekonomi kelas C 2007
- Teman seperjuangan di BKK Akuntansi 2007
- Almamater UNS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
karena berkat rahmat, taufik dan hidayah-Nya serta dengan usaha yang sungguh-
sungguh, skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik oleh penulis untuk memenuhi
sebagian persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Hambatan dan kesulitan yang penulis hadapi dalam menyelesaikan penulisan
skipsi ini dapat diatasi berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, atas segala bentuk
bantuannya penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini.
3. Drs. Wahyu Adi, M. Pd, selaku Ketua Bidang Keahlian Khusus Pendidikan
Akuntansi yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dengan bijaksana.
4. Prof. Dr. Sigit Santosa, M. Pd, selaku pembimbing I yang telah memberikan
banyak sekali motivasi, ilmu dan arahan dengan penuh kesabaran.
5. Drs. Sukirman, MM, selaku pembimbing II yang telah memberikan dorongan,
semangat dan bimbingan dengan baik.
6. Tim penguji skripsi yang telah menyediakan waktu dan tenaga untuk menguji
penulis, sehingga penulis dapat melaksanakan ujian skripsi guna menyelesaikan
studi di bangku kuliah
7. Suwarno, S.Pd, M.H , selaku Kepala SMA Negeri 1 Teras Boyolali, yang
memberikan ijin penelitian skripsi ini.
8. Ihdati Khoiriyah, S. Pd, selaku guru mata pelajaran akuntansi yang membimbing
dalam pelaksanaan penelitian ini serta guru dan staff karyawan, dan siswa XI IPS 2
yang membantu penulisan skripsi ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
9. Ibu Bapak tercinta, yang selalu memberikan dorongan baik moril maupun
spiritual, kasih sayang serta doa yang tak henti-hentinya mengiringi peneliti
hingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
10. Adik-adikku tersayang (Krisna Ari Nugroho, Krisnia Novia Safitri) yang
membuatku selalu bersemangat
11. Mas Slamet, Mb Titik, Mas Yoyox, Mba Sisi, Mba Ida, Mba Maya, Wahyu, Laras,
Nur, Fida, yang selalu memberikan do’a dan semangat.
12. Ika, Kiki, Wuri, Erna, Selly, Sarah, Mahmudah, Wanda, Novi, Rizkyworo, Yamti
yang selalu memberikan semangat, motivasi, dan doannya
13. Semua teman-teman seperjuangan Pendidikan Akuntansi ’07, terima kasih
buat senyum dan doanya.
14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan,
namun penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya.
Surakarta, Juni 2011
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. iii
HALAMAN REVISI............................................................................................ iv
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. v
HALAMAN ABSTRAK....................................................................................... vi
HALAMAN MOTTO .......................................................................................... viii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... ix
KATA PENGANTAR.......................................................................................... x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................ xv
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah........................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah .......................................................................... 4
D. Perumusan Masalah............................................................................ 4
E. Tujuan Penelitian .............................................................................. 4
F. Manfaat Penelitian ............................................................................. 5
BAB II. LANDASAN TEORI ............................................................................. 6
A. Tinjauan Pustaka ............................................................................... 6
1. Hakikat belajar............................................................................... 6
a. Definisi Belajar ........................................................................ 6
b. Faktor-faktor Belajar ............................................................... 7
c. Prinsip Belajar.......................................................................... 7
2. Hakikat Pembelajaran .................................................................... 8
3. Pembelajaran Kooperatif ............................................................... 8
a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif......................................... 8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
b. Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif ...................................... 10
c. Prinsip-prinsip Pembelajaran Kooperatif .................................. 11
d. Tujuan Pembelajaran Kooperatif .............................................. 11
e. Pembelajaran Kooperatif tipe Team Quiz ............................... 12
4. Keaktifan Siswa ............................................................................ 12
a. Pengertian Keaktifan Belajar..................................................... 12
b. Ciri-ciri Keaktifan Belajar......................................................... 13
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi Keaktifan Belajar ................ 14
5. Hasil Belajar .................................................................................. 14
a. Pengertian Hasil Belajar ........................................................... 14
b. Fungsi Hasil Belajar.................................................................. 15
c. Tujuan Penilaian Hasil Belajar .................................................. 16
d. Aspek-aspek Hasil Belajar ........................................................ 17
e. Penilaian Hasil Belajar ............................................................. 17
6. Mata Pelajaran Akuntansi ............................................................. 22
B. Penelitian Yang Relevan .................................................................... 23
C. Kerangka Berpikir ............................................................................. 24
D. Hipotesis Tindakan ............................................................................ 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................... ..................................... 27
A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 27
B. Subyek dan Obyek Penelitian ............................................................. 28
C. Sumber Data ...................................................................................... 29
D. Pendekatan Penelitian ........................................................................ 29
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 33
F. Prosedur Penelitian.............................................................................. 35
G. Proses Penelitian................................................................................. 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian................................................................. 39
B. Deskripsi Hasil Penelitian .................................................................. 48
C. Pembahasan ....................................................................................... 61
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan ......................................................................................... 70
B. Saran ................................................................................................... 71
C. Implikasi ............................................................................................. 72
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 74
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Alur Kerangka Berpikir. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 25
Gambar 2. Siklus Penelitian Tindakan Kelas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 31
Gambar 3. Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Teras Boyolali. . . . . . . . . . . . 44
Gambar 4. Grafik Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif. . . . . . . . . . . . . . . . . . 62
Gambar 5. Grafik Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif. . . . . . . . . . . . . . . . . . . 64
Gambar 6. Penilaian Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotorik. . . . . . . . . . . . 65
Gambar 7. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 67
Gambar 8. Grafik Peningkatan Keaktifan Siswa. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 68
Gambar 9. Grafik Kenaikan Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif. . . . . . . . . 163
Gambar 10. Kenaikan Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif. . . . . . . . . . . . . .. 166
Gambar 11. Kenaikan Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotorik. . . . . . . . . . 169
Gambar 13. Siswa Sedang Melaksanakan Team Quiz. . . . . . . . . . . . . . . . . . . 175
Gambar 14. Siswa Sedang Melaksanakan Evaluasi Akir. . . . . . . . . . . . . . . . . 177
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Kategori Ketertarikan Siswa Pada Mata Pelajaran ....................... 19
Tabel 2 Penskoran Tes Psikomotorik ........................................................ 22
Tabel 3 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan dalam Penelitian............................. 28
Tabel 4 Indikator Ketercapaian Belajar Siswa ........................................... 37
Tabel 5 Penilaian Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif .............................. 61
Tabel 6 Penilaian Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif ................................ 64
Tabel 7 Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotorik...................................... 65
Tabel 8 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa .................................................... 67
Tabel 9 Prosentase Keaktifan Siswa Kelas XI IPS 2.................................. 68
Tabel 10 Daftar Siswa Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Teras ....................... 77
Tabel 11 Pedoman Wawancara ................................................................... 79
Tabel 12 Hasil Observasi Awal Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif............. 83
Tabel 13 Hasil Belajar Siswa Sebelum Team Quiz ...................................... 88
Tabel 14 Lembar Observasi Awal Penilaian Ranah Psikomotorik ............... 90
Tabel 15 Observasi Awal Keaktifan Siswa Sebelum Diterapkan Team Quiz 93
Tabel 16 Penilaian Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif Siklus I .................. 109
Tabel 17 Lembar Observasi Awal Penilaian Ranah Psikomotorik ................ 111
Tabel 18 Lembar Observasi Keaktifan Siswa Saat Siklus I .......................... 115
Tabel 19 Nilai Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif pada Siklus II............... 142
Tabel 20 Lembar Observasi Awal Penilaian Ranah Psikomotorik ................ 144
Tabel 21 Hasil Observasi Akhir Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif ............. 150
Tabel 22 Lembar Observasi Keaktifan Siswa Saat Siklus II ......................... 153
Tabel 23 Kenaikan Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif ............................... 161
Tabel 24 Prosentase Kenaikan Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif ............. 163
Tabel 25 Kenaikan Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif................................. 164
Tabel 26 Prosentase Kenaikan Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif .............. 166
Tabel 27 Kenaikan Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotorik ....................... 167
Tabel 28 Prosentase Kenaikan Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotorik...... 169
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Teras Boyolali ................. 76
Lampiran 2 Daftar Siswa XI IPS 2 SMA Negeri 1 Teras Boyolali............. 77
Lampiran 3 Pedoman Wawancara pada Guru ............................................ 79
Lampiran 4 Pedoman Wawancara pada Siswa........................................... 80
Lampiran 5 Tes Penilaian Ranah Afektif Sebelum Diterapkan Team Quiz. 81
Lampiran 6 Penilaian Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif Sebelum .......... 83
Diterapkan Team Quiz .............................................................. 83
Lampiran 7 Catatan Lapangan I ................................................................ 86
Lampiran 8 Hasil Belajar Siswa Sebelum Team Quiz ................................ 88
Lampiran 9 Lembar Observasi Awal Penilaian Ranah Psikomotorik ......... 90
Lampiran 10 Observasi Awal Keaktifan Siswa Sebelum Diterapkan ........... 93
Team Quiz ................................................................................ 93
Lampiran 11 RPP Siklus I........................................................................... 96
Lampiran 12 Pembagian Siswa dalam Tim Kuis ......................................... 103
Lampiran 13 Tes Hasil Belajar Ranah Kognitif Siklus I .............................. 104
Lampiran 14 Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar Ranah Kognitif ................. 106
Siswa Siklus I ........................................................................... 106
Lampiran 15 Nilai Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif pada Siklus I.......... 109
Lampiran 16 Lembar Observasi Penilaian Ranah Psikomotorik Siklus I...... 111
Lampiran 17 Lembar Observasi Keaktifan Siswa Saat Siklus I.................... 115
Lampiran 18 Lembar Observasi Pengamatan pada Guru Siklus I................. 117
Lampiran 19 Catatan Lapangan 2................................................................ 119
Lampiran 20 RPP Siklus II.......................................................................... 125
Lampiran 21 Tes Hasil Belajar Ranah Kognitif Siklus II ............................. 137
Lampiran 22 Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar Ranah Kognitif ................. 139
Siswa Siklus II......................................................................... 139
Lampiran 23 Nilai Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif pada Siklus II ........ 142
Lampiran 24 Lembar Observasi Penilaian Ranah Psikomotorik Siklus II .... 144
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xviii
Lampiran 25 Tes Penilaian Ranah Afektif Setelah Diterapkan Team Quiz .. 148
Lampiran 26 Penilaian Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif Setelah.............. 150
Diterapkan Team Quiz .............................................................. 150
Lampiran 27 Lembar Observasi Keaktifan Siswa Saat Siklus II .................. 153
Lampiran 28 Lembar Observasi Pengamatan pada Guru Siklus II ............... 155
Lampiran 29 Catatan Lapangan 3................................................................ 157
Lampiran 30 Kenaikan Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif........................ 161
Lampiran 31 Kenaikan Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif.......................... 164
Lampiran 32 Kenaikan Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotorik ................ 167
Lampiran 33 Hasil Wawancara dengan Guru Akuntansi ............................. 170
Lampiran 34 Hasil Wawancara dengan Siswa ............................................. 172
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan faktor penentu dalam kehidupan manusia.
Manusia sejak lahir memiliki fitrah untuk mencari tahu terhadap apa yang selama
ini belum diketahui. Tantangan globalisasi mendorong manusia untuk mengetahui
setiap informasi yang berkembang. Kemampuan dalam memperoleh informasi secara
tepat akan menjadikan manusia sebagai seseorang yang siap memegang kendali dalam
persaingan global. Dalam rangka inilah manusia memerlukan kompetensi yang tinggi
sehingga dapat membawanya pada tahap pencapaian pengetahuan yang unggul dalam
pendidikan.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat
menuntut adanya perubahan dan perkembangan dalam segala bidang kehidupan
terutama dalam bidang pendidikan. Pendidikan mempunyai peranan yang penting
dalam memperbaiki kualitas sumber daya manusia. Upaya peningkatan kualitas
pendidikan diharapkan dapat meningkatkan harkat dan martabat Indonesia. Oleh
karena itu peningkatan dan pembaharuan bidang pendidikan harus terus dilakukan
untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Kemajuan suatu bangsa hanya
dapat dicapai melalui penataan pendidikan yang semakin baik.
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara. Konteks pembaruan pendidikan, ada tiga unsur
utama yang perlu disoroti, yaitu pembaharuan kurikulum, peningkatan kualitas
pembelajaran, dan efektivitas metode pembelajaran.
Salah satu upaya yang telah dilakukan pemerintah guna meningkatkan
mutu pendidikan di Indonesia dengan mengadakan perubahan KBK (Kurikulum
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Berbasis Kompetensi) menjadi KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan),
bukan hanya itu saja peningkatan efektivitas metode pembelajaran juga harus
dilakukan. Peningkatan kualitas pendidikan dapat dilihat dari upaya seorang guru
dalam menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif.
Efektivitas suatu pembelajaran dapat dilakukan dengan menerapkan
metode pembelajaran yang inovatif dimana siswa dituntut untuk aktif dalam
pembelajaran, siswa dituntut untuk menemukan konsep-konsep baru, siswa dituntut
dapat berpikir kritis, dan siswa dituntut dapat bekerjasama dalam pembelajaran.
Berdasarkan hasil pengamatan di SMA Negeri 1 Teras Boyolali sebagai
obyek yang akan diteliti, metode pembelajaran yang sering dipakai pada mata
pelajaran akuntansi masih bersifat teacher centered dengan menggunakan metode
yang masih konvensional, akibatnya siswa menjadi pasif dan motivasi belajar
siswapun relatif rendah. Siswa diajarkan bagaimana cara untuk mendapatkan
informasi sendiri baik itu dari guru, teman, buku referensi, ataupun sumber lain
yang mendukung dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu perlu dilaksanakan
inovasi pembelajaran yang bertujuan untuk lebih meningkatkan kemandirian
sekaligus meningkatkan hasil belajar siswa dengan cara pembelajaran kooperatif.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti di SMA Negeri 1
Teras Boyolali kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 2 menemukan masalah yaitu
kurangnya minat siswa dalam proses belajar mengajar. Hal ini karena metode yang
digunakan guru dalam mengajar masih bersifat konvensional sehingga perlunya
adanya variasi pembelajaran agar siswa tertarik terhadap mata pelajaran akuntansi.
Dengan adanya variasi pembelajaran dapat meningkatkan keaktifan dan motivasi
belajar siswa yang dapat meningkatkan hasil belajar mereka.
Berdasarkan hasil ulangan harian siswa kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial
2 belum memenuhi standar nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal mata pelajaran
akuntansi, yaitu nilai 72,00). Peneliti bersama guru akuntansi kelas XI Ilmu
Pengetahuan Sosial 2 mengidentifikasi adanya minat dan motivasi belajar siswa
yang masih rendah, siswa kurang termotivasi untuk belajar karena pembelajaran
akuntansi berlangsung secara monoton tanpa ada variasi tertentu. Hal tersebut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
mengakibatkan sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam memahami
penjelasan materi yang disampaikan oleh guru.
Berdasarkan pertimbangan diatas, maka perlu dikembangkan suatu metode
pembelajaran yang mana mampu melibatkan peran serta siswa secara menyeluruh
sehingga kegiatan belajar mengajar tidak hanya didominasi oleh siswa-siswa tertentu
saja. Selain itu, melalui pemilihan metode pembelajaran tersebut diharapkan sumber
informasi yang diterima siswa tidak hanya dari guru tetapi dari teman pun mereka dapat
memperoleh informasi yang berguna dan juga dapat meningkatkan peran serta dan
keaktifan siswa dalam mempelajari dan menelaah ilmu yang ada terutama mata
pelajaran akuntansi, sehingga nantinya akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa XI
Ilmu Pengetahuan Sosial 2.
Peneliti telah berdiskusi dengan Ibu Ihdati Khoiriyah S.Pd selaku guru mata
pelajaran akuntansi kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 2 untuk menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan
keaktifan dan hasil belajar siswa. Menurut Sunal dan Hans pada Isjoni (2009: 15)
mengatakan bahwa “Pembelajaran kooperatif merupakan suatu cara pendekatan atau
serangkaian strategi khusus dirancang untuk memberikan dorongan kepada peserta
didik agar bekerjasama selama proses pembelajaran.”
Pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz merupakan salah satu tipe
pembelajaran kooperatif yang mudah untuk diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh
siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa dalam proses
pembelajaran. Aktivitas belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif
tipe Team Quiz dapat menumbukan rasa tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat
dan keterlibatan siswa dalam belajar.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan judul “Penerapan Pembelajaran kooperatif Tipe Team Quiz untuk
meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Teras Boyolali
Tahun Ajaran 2010/2011.”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas
dapat diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut:
1. Apa penyebab siswa kurang berminat dalam pembelajaran akuntansi?
2. Bagaimana keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akuntansi?
3. Apakah pembelajaran akuntansi didalam kelas bersifat monoton dan tidak
menarik bagi siswa?
4. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz dapat
meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa?
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan uraian pada identifikasi masalah di atas, permasalahan yang
muncul terlampau luas. Oleh karena keterbatasan penulis dalam hal biaya, tenaga
dan waktu maka penulis hanya membatasi pada masalah berikut:
1. Masalah rendahnya hasil belajar siswa
2. Masalah rendahnya minat siswa dalam proses pembelajaran akuntansi
3. Masalah rendahnya keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.
4. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan, apakah dengan diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe Team
Quiz dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI Ilmu Pengetahuan
Sosial 2 SMA Negeri 1 Teras Boyolali tahun pelajaran 2010/2011?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan diatas, tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan penggunaan pembelajaran
kooperatif tipe Team Quiz dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
akuntansi untuk siswa kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 2 SMA Negeri 1 Teras
Boyolali
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain
sebagai berikut:
1. Manfaat Teoretis
a. Diharapkan mampu memberikan sumbangan terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan khususnya bagi pendidikan mengenai kegunaan menerapkan
pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz
b. Diharapkan mampu digunakan sebagai pedoman bagi penelitian yang sejenis
2. Manfaat Praktis
a. Siswa
Dapat digunakan sebagai informasi atau alternatif lain dalam strategi
belajar yang lebih efektif
b. Sekolah
Diharapkan mampu memberikan inspirasi dan rujukan bagi sekolah dalam
rangka perbaikan pembelajaran dan meningkatkan mutu pembelajaran
khususnya mata pelajaran ekonomi akuntansi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Hakikat Belajar
a. Definisi Belajar
Belajar akan membawa perubahan pada individu yang belajar. Perubahan
tersebut meliputi pengetahuan sikap, kecakapan, dan lain-lain. Seseorang yang
telah mengalami proses belajar tidaklah sama keadaannya apabila dibandingkan
keadaan pada saat sebelum belajar, individu akan lebih mampu menghadapi
kesulitan, memecahkan masalah atau menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi
yang dihadapinya. Skiner (dalam Muhibbin Syah, 2005: 90) berpendapat bahwa
“Belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang
berlangsung secara progresif “.
Witherington (dalam Ngalim Purwanto, 2004: 84) mengemukakan
“Belajar adalah suatu perubahan didalam kepribadian yang menyatakan diri
sebagai suatu pola baru daripada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan,
kepandaian, atau suatu pengertian“. Menurut Hilgard (dalam Oemar Hamalik,
2003: 156) menegaskan bahwa “Belajar dapat dirumuskan sebagai perubahan
perilaku yang relatif permanen, yang terjadi karena pengalaman”.
Dengan belajar, menunjukkan adanya perubahan yang sifatnya positif
sebagai akibat dari adanya usaha, sehingga pada tahap akhir akan didapatkan
keterampilan, kecakapan, dan pengetahuan baru. W.S. Winkel (2007: 59)
mengatakan bahwa “Belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis, yang
berlangsung dalam interaktif aktif dengan lingkungan yang menghasilkan
sejumlah perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan nilai
sikap”.Muhibbin Syah (2005: 68) “ Belajar dapat dipahami sebagai tahapan
perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil
pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif “.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
Belajar merupakan suatu proses yang mengakibatkan suatu perubahan
pada diri seseorang. Dalam kegiatan belajar, suatu keberhasilan dan kegagalan
merupakan masalah yang selalu dihadapi oleh subyek belajar. Keberhasilan
dan kegagalan ini sendiri dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Muhibbin
Syah (2009: 132) menyatakan bahwa”faktor yang mempengaruhi belajar
siswa dibedakan menjadi tiga macam”.Faktor-faktor tersebut adalah:
1) Faktor Internal (faktor dari dalam diri siswa), yakni keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa. Terdiri dari dua aspek yaitu: (a) Aspek Fisiologis
• Tonus jasmani • Mata dan telinga
(b) Aspek Psikologis • Intelegensi • Sikap • Minat • Bakat • Motivasi
2) Faktor Eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa. Terdiri dari dua macam, yaitu: (a) Lingkungan sosial
• Keluarga • Guru dan Staf • Teman
(b) Lingkungan non sosial • Rumah • Sekolah • Peralatan • Alam
3) Faktor pendekatan belajar(approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.
c. Prinsip-prinsip belajar
Prinsip-prinsip belajar menurut Dimyati dan Mudjiono (1994: 42) adalah :
• Perhatian dan Motivasi • Keaktifan Siswa • Keterlibatan langsung atau Berpengalaman • Pengulangan • Tantangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
• Balikan dan Penguatan • Perbedaan Individual
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah proses
perubahan yang ada dalam diri individu sehingga mengarah pada penguasaan
ketrampilan, kecakapan, kemahiran, kepandaian, pengetahuan baru dan sikap
yang diperoleh, disimpan, dan dilaksanakan sehingga menimbulkan tingkah laku.
2. Hakikat Pembelajaran
Kualitas dan keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi kemampuan
dan ketepatan guru dalam memilih dan menggunakan model pembelajaran. Guru
dituntut untuk menguasai berbagai model pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik materi dan siswa. Pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan
digunakan, termasuk didalam tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap kegiatan
pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas.
Pembelajaran dapat berfungsi sebagai sarana komunikasi penting, apakah
yang dibicarakan tentang mengajar di kelas, di luar kelas, atau mengawasi anak-
anak. Pembelajaran menggambarkan keseluruhan urutan alur langkah yang diikuti
oleh serangkaian kegiatan pembelajaran. Bentuk pembelajarannya menunjukkan
dengan jelas kegiatan-kegiatan apa yang perlu dilakukan oleh guru atau siswa,
urutan kegiatan-kegiatan tersebut dan tugas-tugas khusus apa yang perlu dilakukan
oleh siswa. Setiap pendekatan memberikan peran yang berbeda kepada siswa,
ruang fisik, dan sistem sosial kelas.
3. Pembelajaran Kooperatif
a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif berasal dari kata kooperatif yang artinya
mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu
sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim.
Cooperative Learning adalah suatu pembelajaran di mana siswa
belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah empat
sampai enam orang secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih
bergairah dalam belajar. (Slavin, dalam Isjoni 2008: 150).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Menurut Johnson, (dalam Isjoni, 2008) mengemukakan bahwa
pembelajaran kooperatif mengandung arti bekerja bersama dalam mencapai
tujuan bersama. Belajar kooperatif adalah pemanfaatan kelompok kecil untuk
memaksimalkan belajar mereka dan belajar anggota lainnya dalam kelompok itu.
Anita Lie (2000) menyebut pembelajaran kooperatif dengan istilah pembelajaran gotong-royong yaitu kelompok pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bekerja sama dengan siswa lain dalam tugas-tugas yang terstruktur. Pembelajaran kooperatif hanya berjalan kalau sudah terbentuk suatu kelompok yang didalamnya siswa bekerja secara terarah untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan dengan jumlah anggota kelompok pada umumnya terdiri dari 4 5 orang saja.
Terdapat banyak alasan mengapa pembelajaran kooperatif mampu
memasuki praktek pendidikan. Selain bukti-bukti nyata tentang keberhasilan
pendekatan, pada masa sekarang masyarakat pendidikan semakin menyadari
betapa pentingnya para siswa berlatih berfikir, memecahkan masalah, serta
menggabungkan kemampuan dan keahlian. Pendekatan ini sangat cocok
diterapkan didalam kelas yang siswanya mempunyai kemampuan bervariasi
karena dapat mencampurkan kemampuan setiap siswa, sehingga diharapkan
tercipta suatu kerja sama dan tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas.
Pembelajaran kooperatif mengelompokkan siswa dengan tujuan menciptakan
pendekatan pembelajaran yang berhasil dan mengintegrasikan keterampilan
sosial yang bermuatan akademik.
Menurut Isjoni (2009: 27) beberapa ciri dari pembelajaran kooperatif
adalah:
1) Setiap anggota memiliki peran. 2) Terjadi hubungan interaksi langsung di antara siswa. 3) Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan juga
teman-teman sekelompoknya. 4) Guru membantu mengembangkan keterampilan interpersonal kelompok 5) Guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan.
b. Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif
Kerja kelompok belum tentu identik dengan cooperative learning. Hal
ini tergantung bagaimana proses belajar yang terjadi dalam kelompok. Roger
dan David Johson (Anita Lie, 2008: 31-37) mengatakan bahwa untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
mencapai hasil yang maksimal, ada lima unsur cooperative learning yang
diterapkan, yaitu:
1) Saling ketergantungan positif Keberhasilan kelompok dalam menyelesaikan tugas yang diberikan
guru sangat tergantung pada usaha setiap anggotanya. Untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif, pengajar perlu menyusun tugas sedemikian rupa, sehingga setiap anggota kelompok harus menyelesaikan tugasnya sendiri agar yang lain bisa mencapai tujuan mereka. Penilaian juga dilakukan dengan cara yang unik. Setiap siswa mendapat nilainya sendiri dan nilai kelompok. Nilai kelompok dibentuk dari sumbangan tiap anggota. Dengan demikian siswa yang mempunyai kemampuan yang kurang begitu baik terpacu untuk memberikan sumbangan nilai yang baik.
2) Tanggung Jawab Perseorangan Tanggung jawab perseorangan merupakan akibat langsung dari saling
ketergantungan positif. Jika tugas dan pola penilaian dibuat menurut prosedur model cooperative learning, setiap siswa akan merasa bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik.
3) Tatap Muka Setiap kelompok diberi kesempatan untuk bertatap muka dan
berdiskusi. Melalui proses ini siswa dapat membagikan pengalaman yang telah dialaminya. Inti dari sinergi ini adalah menghargai perbedaan, memanfaatkan kelebihan dan mengisi kekurangan masing-masing. Sinergi tidak didapatkan begitu saja terjadi dalam sekejab, tetapi melalui proses yang cukup panjang. Para anggota kelompok perlu diberi kesempatan untuk saling mengenal dan menerima satu sama lain dalam kegiatan tatap muka dan interaksi pribadi.
4) Komunikasi antar anggota. Keberhasilan suatu kelompok dalam menyelesaikan tugas yang
diberikan guru juga bergantung pada kesediaan para anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka mengutarakan pendapat mereka.
5) Evaluasi proses kelompok Perlu disediakannya waktu khusus untuk melaksanakan evaluasi proses
kerja kelompok dan hasil kerjasama mereka agar selanjutnya dapat bekerja sama dengan lebih efektif.
c. Prinsip-prinsip Dasar Pembelajaran Kooperatif
Dalam menggunakan pembelajaran kooperatif di dalam kelas terdapat
beberapa konsep yang harus diperhatikan dan dilakukan oleh guru. Guru
sebagai perancang dan pelaksana pembelajaran dalam menggunakan model ini
harus memperhatikan beberapa konsep dasar yang merupakan dasar-dasar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
konseptual penggunaan pembelajaran kooperatif. Menurut Etin Solihatin
(2007: 7) prinsip-prinsip dasar pembelajaran kooperatif sebagai berikut:
1) Perumusan tujuan belajar siswa harus jelas 2) Penerimaan yang menyeluruh oleh siswa tentang tujuan belajar 3) Ketergantungan yang bersifat positif 4) Interaksi yang bersifat terbuka 5) Tanggung jawab individu 6) Kelompok bersifat heterogen 7) Interaksi sikap dan perilaku sosial yang positif 8) Tindak lanjut 9) Kepuasan dalam belajar
d. Tujuan Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran cooperative learning dikembangkan untuk mencapai
setidak-tidaknya terdapat tiga tujuan pembelajaran penting yang dirangkum
Ibrahim,dkk (Isjoni, 2009: 27-28), yaitu:
1) Hasil belajar akademik Meskipun cooperative learning mencakup beragam tujuan sosial, juga memperbaiki prestasi siswa atau tugas-tugas akademis penting lainnya. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep sulit.
2) Penerimaan terhadap perbedaan individu Pembelajaran kooperatif memberi peluang bagi siswa dari berbagai latar belakang dan kondisi untuk bekerja dengan saling bergantung pada tugas-tugas akademik dan melalui struktur penghargaan kooperatif akan belajar saling menghargai satu sama lain.
3) Pengembangan keterampilan sosial Tujuan penting cooperative learning adalah mengajarkan kepada siswa keterampilan bekerjasama dan kolaborasi. Keterampilan sosial penting dimiliki siswa, karena saat ini banyak anak muda masih kurang dalam keterampilan sosial.
e. Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Quiz
Pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz merupakan salah satu model
pembelajaran yang dikembangkan oleh Mel Silbermen. Pembelajaran Team
Quiz dapat merangsang siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran
dengan membentuk kelompok yang anggotanya memiliki tanggung jawab
sama. Pembelajaran Team Quiz bertujuan untuk memotivasi siswa dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
pembelajaran. Prosedur pembelajaran dengan menggunakan tipe Team Quiz
adalah sebagai berikut:
1) Pilihlah topik yang dapat disampaikan dalam tiga segmen
2) Bagilah siswa menjadi tiga kelompok besar yaitu A, B, dan C
3) Sampaikan kepada siswa format penyampaian pelajaran kemudian mulai
penyampaian materi. Batasi penyampaian materi maksimal 10 menit
4) Setelah penyampaian materi, minta kelompok A menyiapkan pertanyaan
berkaitan dengan materi yang baru saja disampaikan. Kelompok B dan C
menggunakan waktunya untuk membuka catatan mereka lagi.
5) Mintalah kelompok A untuk memberikan pertanyaan kepada kelompok B.
Jika kelompok B tidak dapat menjawab pertanyaan lempar pertanyaan
tersebut kepada kelompok C
6) Kelompok A memberikan pertanyaan kepada kelompok C, jika kelompok
C tidak dapat menjawab, lemparkan pertanyaan kepada kelompok B
7) Jika tanya jawab selesai, lanjutkan pelajaran kedua dan tunjuk kelompok B
untuk kelompok penanya. Lakukan seperti proses untuk kelompok A
8) Setelah kelompok B selesai dengan pertanyaannya, lanjutkan penyampaian
materi pelajaran ketiga dan tunjuk kelompok C sebagai kelompok penanya
9) Mengakhiri pelajaran dengan menyimpulkan tanya jawab dan jelaskan
sekiranya ada pemahaman siswa yang keliru.
4. Keaktifan Belajar
a. Pengertian Keaktifan Belajar
Keaktifan belajar berarti suatu usaha atau kerja yang dilakukan
dengan tekun dalam pembelajaran. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia
(Poewodarminto, 1992: 17) “Keaktifan adalah kegiatan.” Pada penelitian ini
keaktifan yang dimaksudkan adalah keaktifan belajar siswa. Keaktifan belajar
siswa adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh siswa yang dapat membawa
perubahan kearah yang lebih pada diri siswa karena adanya interaksi antara
individu dengan lingkungan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
Keaktifan itu ada yang dapat diamati dan ada pula yang tidak diamati
secara langsung, setiap proses pembelajaran melalui asimilasi, akomodasi
kognitif untuk mengembangkan pengetahuan, tindakan, serta pengalaman
langsung dalam rangka membentuk keterampilan (motorik, kognitif, dan
sosial) penghayatan serta internalisasi nilai-nilai dalam pembentukan sikap.
Menurut Nana Sudjana (2008: 61) keaktifan siswa dalam kegiatan
belajar dapat dilihat dalam:
1) Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya 2) Terlibat dalam pemecahan masalah 3) Bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan
yang dihadapi 4) Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan
masalah 5) Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru 6) Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya 7) Melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah sejenisnya 8) Kesempatan menggunakan/ menerapkan apa yang telah diperolehnya
dalam menyelesaikan tugasnya/ persoalan yang dihadapi
b. Ciri-ciri Keaktifan Belajar
Berikut ini merupakan ciri-ciri dari keaktifan belajar pada diri seorang
siswa:
1) Keinginan dan keberanian menampilkan perasaan
2) Keinginan dan keberanian serta kesempatan berprestasi dalam kegiatan
baik persiapan, proses dan kelanjutan belajar
3) Kebebasan dan keleluasaan melakukan hal tersebut diatas tanpa tekanan
guru atau pihak lain
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi Keaktifan Belajar
Mengenai faktor-faktor yang berkontribusi terhadap hasil belajar, ada
lima hal yang mempengaruhi keaktifan belajar, yakni:
1) Stimulus Belajar
2) Perhatian dan motivasi
3) Respon yang dipelajarinya
4) Penguatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
5) Pemakaian dan pemindahan
5. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar berasal dari dua kata yaitu hasil dan belajar. Hasil artinya
sesuatu yang diadakan, atau akibat dari sesuatu. Belajar artinya perubahan
tingkah laku, atau berusaha memperoleh.
Hasil belajar merupakan tujuan yang ingin dicapai seseorang ketika ia
melakukan sebuah kegiatan pembelajaran. Setelah terjadi kegiatan belajar
mengajar, perlu bagi seorang pendidik mengetahui keberhasilan kegiatan belajar
mengajar tersebut, sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami dan
menerima berbagai hal yang telah disampaikan oleh guru. Menurut Oemar
Hamalik (2008: 30) “bukti bahwa seseorang telah belajar adalah terjadinya
perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi
tahu dan tidak mengerti menjadi mengerti”. Tingkah laku memiliki unsur
subjektif dan motoris. Unsur subjektif adalah unsur rohaniah, sedangkan
unsur motoris adalah unsur jasmaniah. Tingkah laku manusia terdiri dari
sejumlah aspek dan hasil belajar akan tampak pada perubahan aspek-aspek
tersebut. Aspek-aspek itu antara lain pengetahuan, pengertian, kebiasaan,
keterampilan, apersepsi, emosional hubungan sosial, jasmani, budi pekerti,
dan sikap.
Nana Sudjana (2005: 3) mengungkapkan “Hasil belajar siswa pada
hakikatnya adalah perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar
dalam pengertian luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotoris”.
Menurut Bloom dalam Angkowo dan Kosasih (2007: 53) mendefinisikan
”Hasil belajar mencakup tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan
ranah psikomotorik”.
1) Ranah kognitif Ranah kognitif ada enam aspek: pengetahuan yaitu mencakup ingatan
akan hal-hal yang pernah dipelajari dan disimpan dalam ingatan; pemahaman yaitu mencakup kemampuan untuk makna dan arti dari bahan yang dipelajari; penerapan yaitu mencakup kemampuan untuk menerapkan suatu kaidah atau metode bekerja pada suatu kasus yang konkret dan baru;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
analisa yaitu mencakup kemampuan untuk merinci suatu kesatuan kedalam bagian-bagian, sehingga struktur organisasinya dapat dipahami dengan baik; sintesa yaitu mencakup kemampuan untuk membentuk suatu kesatuan atau pola baru; dan evaluasi.
2) Ranah afektif Ranah afektif ada lima aspek: penerimaan yaitu mencakup kepekaan
akan adanya suatu perangsang dan kesediaan untuk memperhatikan rangsangan itu; partisipasi mencakup kerelaan untuk memperhatikan secara aktif dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan; penilaian yaitu mencakup kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap sesuatu dan membawa diri sesuai dengan penilaian itu; organisasi yaitu mencakup kemampuan untuk membentuk suatu sistem nilai sebagai pedoman dan pegangan dalam kehidupan; dan pembentukan pola hidup yaitu mencakup kemampuan untuk menghayati nilai-nilai kehidupan sehingga menjadi milik pribadi dan menjadi pegangan yang nyata dalam kehidupan.
3) Ranah psikomotor Ranah psikomotorik meliputi; kesiapan yaitu kesediaan untuk melatih
diri tentang keterampilan tertentu: meniru; yaitu kemampuan untuk melakukan sesuai dengan contoh yang dilihat walaupun belum tahu maknanya; membiasakan yaitu mampu melakukan modifikasi untuk disesuaikan dengan kebutuhan; dan menciptakan yaitu mampu membuat sendiri suatu karya.
Jadi hasil belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada
diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan
pengetahuan sikap dan keterampilan.
b. Fungsi Hasil Belajar
Tujuan pembelajaran pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku
pada diri siswa. Oleh karena itu, dalam penilaian hendaknya diperiksa sejauh
mana perubahan tingkah laku siswa setelah mengalami proses belajar. Dengan
mengetahui tercapai tidaknya tujuan pembelajaran, dapat diambil tindakan
perbaikan proses pembelajaran dan perbaikan siswa yang bersangkutan. Oleh
sebab itu, penilaian hasil dari proses belajar mengajar saling berkaitan satu
sama lain, yang mana hasil belajar dicapai siswa merupakan akibat
pembelajaran yang ditempuhnya. Menurut Muhhibin Syah (2006: 142),
evaluasi hasil belajar memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:
1. Fungsi administratif untuk penyusunan daftar nilai dan pengisian buku raport.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
2. Fungsi promosi untuk menetapkan kenaikan . 3. Fungsi diagnistik untuk mengidentifikasi kesulitan belajar siswa dan
merencanakan program perbaikan pengajaran. 4. Sumber data BP untuk memasok data siswa tertentu yang memerlukan
bimbingan dan penyuluhan 5. Bahan pertimbangan pengembangan pada yang akan datang meliputi
pengembangan kurikulum, metode, dan alat-alat PBM
c. Tujuan Penilaian Hasil Belajar
Sejalan dengan fungsi penilaian diatas maka tujuan dari penilaian
hasil belajar adalah untuk:
1) Mendeskripsikan kecakapan belajar para siswa sehingga dapat diketahui
kelebihan dan kekurangan dalam berbagai bidang studi atau mata pelajaran
yang ditempuhnya. Dengan pendeskripsian kecakapan tersebut dapat diketahui
posisi kemampuan siswa dibandingkan dengan siswa lainnya.
2) Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah,
dalam aspek intelektual, sosial, emosional, moral, dan keterampilan yakni
sejauh mana keefektifannya dalam mengubah tingkah laku para siswa kearah
tujuan pendidikan yang diharapkan. Keberhasilan pendidikan dan pembelajaran
penting artinya mengingat peranannya sebagai upaya membudayakan manusia,
dalam hal ini para siswa agar menjadi manusia yang berkualitas.
3) Menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yakni melakukan perbaikan dan
penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pembelajaran serta strategi
pelaksanaannya. Kegagalan para siswa dalam hasil belajar yang dicapainya
hendaknya tidak dipandang sebagai kekurangan pada diri siswa semata-mata,
tetapi juga bisa disebabkan oleh program pembelajaran yang diberikan
kepadanya atau oleh kesalahan strategi dalam melaksanakan program tersebut.
4) Memberikan pertanggungjawaban dari pihak sekolah kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. Pihak yang dimaksud meliputi pemerintah, masyarakat, dan
para orang tua siswa. Dalam mempertanggungjawabkan hasil-hasil yang telah
dicapainya, sekolah memberikan laporan berbagai kekuatan dan kelemahan
pelaksanaan sistem pendidikan serta kendala yang dihadapinya.
d. Aspek-aspek dalam Hasil Belajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Menurut Agus Suprijono (2009: 5) ”Hasil belajar merupakan pola-
pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan
keterampilan.” Menurut pemikiran Gagne, hasil belajar berupa:
1) Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk
bahasa, baik lisan maupun tulisan.
2) Kemampuan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan
lambang.
3) Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas
kognitif sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah
dalam memecahkan masalah.
4) Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak
jasmani dalam urusan dan koordinasi sehingga terwujud otomatisme gerak
jasmani
5) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak obyek berdasarkan
penilaian terhadap obyek tersebut.
e. Penilaian Hasil Belajar
Dalam penilaian hasil belajar siswa dapat dibagi menjadi dua macam
yaitu penilaian tes dan penilaian non tes.
1) Tes
Tes hasil belajar menurut Ngalim Purwanto (2009: 66) merupakan “Tes
penguasaan, karena tes ini mengukur penguasaan siswa terhadap materi yang
diajarkan oleh guru atau dipelajari oleh siswa.” Tes diujikan setelah siswa
memperoleh sejumlah materi sebelumnya dan pengujian dilakukan untuk
mengetahui penguasaan siswa atas materi tersebut. Macam-macam tes menurut
Ngalim Purwanto (2009: 67) yaitu:
(a) Tes Formatif Tes formatif digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk setelah mengikuti proses belajar mengajar. Setiap pokok bahasan membentuk perilaku tertentu sebagaimana dirumuskan dalam tujuan pembelajarannya
(b) Tes Sumatif
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
Tes sumatif digunakan untuk mengetahui penguasaan siswa atas semua jumlah materi yang disampaikan dalam satuan waktu tertentu seperti semester
(c) Tes Diagnostik Tes diagnostik digunakan untuk mengidentifikasi siswa-siswa yang mengalami masalah dan menelusuri jenis masalah yang dihadapi.
(d) Tes Penempatan Tes penempatan adalah pengumpulan data tes hasil belajar yang diperlukan untuk menempatkan siswa dalam kelompok siswa sesuai dengan minat dan bakatnya.
2) Non Tes
Penilaian non tes merupakan prosedur yang dilalui untuk memperoleh
gambaran mengenai karakteristik, minat, sifat, dan kepribadian. Menurut
Ngalim Purwanto (2009: 69) penilaian non tes melalui:
(a) Pengamatan, yakni alat penilaian yang pengisiannya dilakukan oleh guru atas dasar pengamatan terhadap perilaku siswa, baik perorangan maupun kelompok, di kelas maupun diluar kelas
(b) Skala sikap, yaitu penilaian yang digunakan untuk mengungkapkan sikap siswa melalui pengerjaan tugas tertulis dengan soal-soal yang lebih mengukur daya nalar atau pendapat siswa
(c) Angket, yaitu alat penilaian yang menyajikan tugas-tugas atau mengerjakan dengan cara tertulis
(d) Catatan harian, yaitu catatan mengenai perilaku siswa yang dipandang mempunyai kaitan dengan perkembangan pribadinya
(e) Daftar cek, yaitu suatu daftar yang dipergunakan untuk mengecek terhadap perilaku siswa telah sesuai dengan yang diharapkan atau belum.
Dalam penelitian ini untuk menilai keaktifan siswa dilakukan dengan
melakukan observasi di kelas pada saat pembelajaran berlangsung. Aspek yang dinilai
adalah keaktifan siswa dalam memberikan pertanyaan, keaktifan siswa dalam
menjawab pertanyaan, keaktifan siswa dalam mengikuti kuis kelompok, dan
kemandirian siswa dalam mengerjakan soal evaluasi. Sedangkan untuk penilaian hasil
belajar siswa, peneliti melakukan penilaian tes dan non tes. Untuk pengukuran ranah
kognitif, peneliti melakukan tes tertulis kepada siswa dengan memberikan evaluasi di
setiap akhir siklus. Pada saat evaluasi akhir siklus I dan siklus II peneliti memberikan
tes dalam bentuk esai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Untuk penilaian ranah afektif dilakukan dengan menyebar angket kepada
siswa. Penyebaran angket dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum penerapan Team
Quiz dan angket yang kedua diberikan setelah diterapkannya pembelajaran Team Quiz
selesai dilaksanakan. Penilaian ranah afektif dengan menyebarkan angket bertujuan
untuk mengetahui sejauh mana ketertarikan siswa mempelajari akuntansi. Skor yang
diberikan untuk ranah afektif umumnya dibuat dalam bentuk skala bertingkat yaitu
dengan rentang nilai antara 1-5 tergantung arah pertanyaan atau pernyataannya. Misal
untuk jawaban sangat setuju mendapat skor 5, jawaban setuju mendapat skor 4,
jawaban kurang setuju mendapat skor 3, jawaban tidak setuju mendapat skor 2, dan
jawaban sangat tidak setuju mendapat skor 1. Apabila menggunakan 20 butir
pernyataan atau pertanyaan maka akan diperoleh skor maksimum 100 dan skor
minimum 20. Kategori yang digunakan adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Kategori Ketertarikan Siswa Pada Mata Pelajaran
Skor Kriteria
0 - 20 Tidak Berminat
21 - 40 Kurang Berminat
41 - 60 Cukup Berminat
61 - 80 Berminat
81 - 100 Sangat Berminat
(Sumber, Asep Jihad, 2009: 89)
Apabila seorang siswa menjawab pertanyaan suatu angket berkaitan
dengan sikap siswa terhadap mata pelajaran akuntansi dan memperoleh skor 85
berarti siswa tersebut sangat berminat terhadap pelajaran akuntansi.
Untuk menilai ranah psikomotorik dilakukan dengan pengamatan yang
cermat dan obyektif, serta menggunakan pedoman pengamatan yang berisi aspek
yang diamati dan berbobot masing-masing. Pengamatan yang dilakukan untuk
memberi nilai pada ranah psikomotorik siswa dilakukan dilakukan selama proses
pembelajaran berlangsung yaitu mulai dari pemberian materi sampai dengan
dilakukannya evaluasi akhir atau post test pada setiap siklus. Misalkan pada
pertemuan masing-masing siklus siswa bekerjasama dalam diskusi kelompok,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
guru dapat mengamati psikomotor siswa . Skor yang diberikan kepada siswa yaitu
dengan rentang 1-5, dengan perincian sebagai berikut: skor 5 (baik sekali) untuk
siswa yang bekerjasama dengan baik, menghargai pendapat teman dan mau
memberikan penjelasan kepada teman sekelompok yang mengalami kesulitan
terhadap suatu masalah yang sedang dipelajari. Skor 4 (baik) akan diperoleh siswa
jika siswa dapat bekerjasama dengan baik, menghargai pendapat dari teman
namun kurang sabar menghadapi teman yang mengalami kesulitan. Skor 3
(cukup) jika siswa dapat bekerjasama dengan baik namun kurang menghargai
pendapat teman dalam satu kelompok. Skor 2 (kurang) jika siswa kurang dapat
bekerjasama dengan siswa dalam satu kelompok. Skor 1 (kurang sekali) jika siswa
sama sekali tidak dapat bekerjasama dengan baik.
Dalam penilaian ranah psikomotorik ini peneliti juga mengamati siswa
saat memberikan pertanyaan kepada kelompok lain. Skor yang diberikan dengan
rentang nilai 1-5. Skor 5 (baik sekali) akan diperoleh jika siswa memberikan
pertanyaan dengan cepat dan penuh percaya diri dan sesuai dengan materi yang
dipelajari. Skor 4 (baik) akan diperoleh jika siswa memberikan pertanyaan dengan
cepat dan penuh percaya diri namun pertanyaan yang diberikan terlalu panjang.
Skor 3 (cukup) akan diperoleh jika siswa memberikan pertanyaan dengan ragu-
ragu walaupun pertanyaan sesuai dengan materi. Skor 2 (kurang) akan diperoleh
jika siswa memberikan pertanyaan dengan kurang yakin dan menyimpang dari
materi yang disampaikan. Skor 1 (kurang sekali) akan diperoleh jika siswa sama
sekali tidak membuat pertanyaan untuk diberikan kepada kelompok lain.
Ketika melaksanakan kuis kelompok atau tim kuis, siswa juga diamati
untuk dinilai psikomotoriknya yaitu bagaimana kecepatan dan keberanian dari
masing-masing siswa untuk menjawab pertanyaan dalam kuis kelompok. Skor
yang diberikan yaitu dengan rentang 1-5 dengan rincian sebagai berikut: skor 5
(baik sekali) akan diperoleh jika siswa cepat menjawab pertanyaan yang diberikan
kelompok lain dan jawabannya benar. Skor 4 (baik) akan diperoleh jika siswa
cepat menjawab pertanyaan dari kelompok lain dan jawabannya mendekati
kebenarannya. Skor 3 (cukup) akan diperoleh jika siswa masih memerlukan waktu
sejenak untuk berfikir dalam menjawab pertanyaan dari kelompok lain dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
jawabannya benar. Skor 2 (kurang) akan diperoleh jika siswa membutuhkan
waktu yang lama untuk menjawab pertanyaan dari kelompok lain. Skor 1 (kurang
sekali) akan diperoleh jika siswa tidak mau menjawab pertanyaan yang diberikan
kelompok lain.
Dalam penilaian ranah psikomotorik ini peneliti juga mengamati siswa
saat mengerjakan post tes (evaluasi diakhir siklus). Aspek yang diamati yaitu
meliputi kecepatan siswa dalam menyelesaikan evaluasi dan kerapian pekerjaan
siswa. Skor yang diberikan dengan rentang nilai 1-5. Skor 5 (baik sekali) akan
diperoleh siswa jika dia dapat menyelesaikan tes dalam waktu yang cepat dan
pekerjaannya pun rapi tanpa coretan. Skor 4 (baik) akan diperoleh siswa jika dia
cepat mengerjakan tes namun pekerjaan sedikit coretan. Skor 3 (cukup) akan
diperoleh jika dia menyelesaikan tes tepat waktu dan pekerjaannya sedikit coretan.
Skor 2 (kurang) untuk siswa yang belum menyelesaikan tesnya sesuai waktu yang
ditentukan namun pekerjaannya rapi. Skor 1 (kurang sekali) akan diperoleh siswa
jika dia tidak dapat menyelesaikan tes sesuai waktu yang telah ditentukan dan
pekerjaannya pun terdapat banyak coret-coretan. Contoh model penskorannya
adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Tabel 2 . Penskoran Tes Psikomotorik:
Aspek yang diamati
No Nama Siswa Kerjasama Kecepatan Kecepatan Kecepatan
dalam memberikan menjawab dan
diskusi pertanyaan pertanyaan kerapian
kelompok pekerjaan
saat
evaluasi
tertulis
. . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (Sumber: bentuk tabel diolah sendiri berdasarkan acuan Asep Jihad, 2009)
6. Mata Pelajaran Akuntansi
Akuntansi (Acoounting) berasal dari bahasa Inggris “to account” yang
artinya memperhitungkan, dari pengelola perusahaan kepada pemilik perusahaan atas
kepercayaan yang telah diberikan kepadanya untuk menjalankan kegiatan perusahaan
tersebut. Menurut Arnie Fajar (2005:130), akuntansi merupakan mata pelajaran yang
mengkaji tentang suatu sistem yang menghasilkan informasi berkenaan dengan
transaksi keuangan. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa mata
pelajaran akuntansi merupakan mata pelajaran yang mengkaji tentang suatu
sistem untuk menghasilkan informasi berkenaan dengan transaksi keuangan
melalui proses pengidentifikasian, pengukuran, dan pelaporan informasi ekonomi
yang memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas dan
tegas oleh mereka yang menggunakan informasi keuangan tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Ruang lingkup mata pelajaran akuntansi dimulai dari dasar-dasar konseptual,
struktur, dan siklus akuntansi. Fungsi mata pelajaran akuntansi di SMA salah satunya
adalah mengembangkan pengetahuan, ketrampilan, sikap, rasional, teliti, jujur, dan
bertanggungjawab melalui prosedur pencatatan, pengelompokkan, pengiktisaran
transaksi keuangan, dan penyusunan laporan keuangan berdasarkan Standar Akuntansi
Keuangan (SAK)
B. Penelitian yang Relevan
1. Dalvi, S.Pd.I (2006) dalam jurnal guru yang berjudul “Upaya meningkatkan
keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran agama dengan menggunakan
metode belajar aktif tipe kuis tim di kelas VI.B MI Diniyah Puteri Padang
Panjang semester ganjil tahun pelajaran 2005/2006. Berdasarkan hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa metode belajar aktif terbukti dapat
meningkatkan keaktifan siswa dan hasil pembelajaran agama, yaitu dapat
meningkatkan motivasi belajar agama dan partisipasi siswa dan memberikan
pertanyaan dan menjawab soal dari kelompok lain.
2. Eni Kurniawati (2008) dalam penelitiannya yang berjudul Usaha Peningkatan
Keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika melalui pembelajaran kooperatif
tipe Team Quiz Siswa kelas VII SMP 1 Banyudono (Penelitian Tindakan Kelas).
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa(1) proses pembelajaran
kooperatif tipe Team Quiz berjalan dengan baik, dimana siswa terlibat aktif dalam
presentasi materi dan tanya jawab, (2) keaktifan siswa kelas VII F mengalami
peningkatan melalui pembelajaran kooperatif tipe team quiz. Peningkatannya
sebagai berikut: (a) Siswa yang bertanya sebelum dikenai tindakan sebesar 7,5%,
dan pada putaran terakhir mencapai 42,5%; (b) Siswa yang menjawab pertanyaan
sebelum dikenai tindakan sebesar 12,5%, dan pada putaran terakhir mencapai 45%;
(c) Siswa yang mengeluarkan ide sebelum dikenai tindakan sebesar 2,5%, dan pada
putaran terakhir mencapai 20%; (d) Siswa yang mengerjakan PR sebelum dikenai
tindakan sebesar 75%, dan pada putaran terakhir mencapai 92,5%. Dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
demikian penerapan pembelajaran kooperatif tipe team quiz dapat meningkatkan
keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang relevan diatas adalah
sama-sama menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz yang dapat
membangkitkan minat dan semangat siswa dalam proses pembelajaran sehingga
dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran
akuntansi.
C. Kerangka Pemikiran
Kerangka berpikir merupakan alur penalaran yang sesuai dengan masalah dan
tema dalam penelitian serta didasarkan pada kajian teoritis. Untuk mengetahui
keberhasilan siswa selama mengikuti proses belajar perlu dilakukan evaluasi hasil
belajar yang dilaksanakan secara kontinyu. Untuk mencapai hasil belajar yang optimal
diperlukan langkah-langkah nyata. Berdasarkan landasan teori yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka dapat diuraikan kerangka pemikiran dalam penelitian ini bahwa
hasil belajar siswa yang dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya pemilihan
model pembelajaran yang tepat. Model pembelajaran yang dipilih harus mampu
meningkatkan keaktifan belajar siswa dan tidak menimbulkan kejenuhan bagi siswa
saat belajar. Oleh karena itu, guru harus membuat variasi atau kombinasi model
mengajar inovatif yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Sesuai judul penelitian yang diambil, yaitu Penerapan Pembelajaran
Kooperatif tipe Team Quiz untuk meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi siswa kelas XI
SMA Negeri 1 Teras Boyolali Tahun Ajaran 2010/2011, maka dapat digambarkan
kerangka pemikiran sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Gambar 1. Alur Kerangka Berfikir Penelitian Tindakan Kelas
Proses pembelajaran konvensional yang dilakukan selama ini hanya
didominasi oleh guru. Siswa hanya pasif menerima ilmu pengetahuan yang telah
diberikan oleh guru, sehingga siswa sendiri tidak dapat berkembang secara mandiri.
Tidak adanya varisi dalam pembelajaran akuntansi mengakibatkan siswa kurang
berminat terhadap mata pelajaran tersebut. Selain itu siswa juga akan mengalami
kesulitan dalam memahami materi yang diajarkan karena kurangnya keaktifan siswa
dalam bertanya maupun diskusi. Hal tersebut dapat berakibat rendahnya hasil belajar
siswa pada mata pelajaran akuntansi.
Untuk meningkatkan hasil belajar akuntansi, peneliti menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz. Dalam pembelajaran ini siswa yang sudah
Pembelajaran konvensional Hasil belajar siswa rendah
Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz.
1. Presentasi kelas yang dilakukan oleh guru
2. Siswa dibagi menjadi beberapa tim atau kelompok. Masing-masing tim terdiri dari enam tim. Setiap tim memiliki anggota yang heterogen
3. Memberikan kesempatan kepada setiap tim membuat pertanyaan dan jawaban untuk diberikan kepada tim lain
4. Melaksanakan tim kuis
Peningkatan hasil belajar akuntansi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
paham terhadap materi yang dipelajari harus membantu teman dalam satu kelompok
agar semua anggota dalam kelompok kompak dalam memberikan pertanyaan dan
menjawab pertanyaan dari kelompok lain.
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis merupakan pendapat atau jawaban sementara terhadap
permasalahan yang diajukan dan masih perlu diuji kebenarannya. Berdasarkan uraian
sebelumnya maka penulis mengajukan hipotesis bahwa “Metode pembelajaran Team
Quiz dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1
Teras Boyolali “.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 1 Teras Boyolali, yang
beralamat di Jl.Raya Sudimoro-Teras Km 02 Boyolali. Sekolah ini dipimpin oleh
Bapak Drs.Suwarno. Penelitian ini difokuskan pada kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial,
yang mana kelas XI dibagi kedalam empat kelas yaitu kelas XI Ilmu Pengetahuan
Sosial 1, kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 2, kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 3,
kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 4. Dalam empat kelas tersebut ditemukan adanya
permasalahan dalam kegiatan belajar-mengajar khususnya mata pelajaran Akuntansi.
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil salah satu subyek yaitu siswa kelas XI Ilmu
Pengetahuan Sosial 2 dengan jumlah siswa 38 siswa pada semester 2 tahun ajaran
2010/2011
Alasan peneliti melakukan penelitian di SMA Negeri 1 Teras Boyolali
dengan pertimbangan sebagai berikut:
a. Hasil pengamatan awal peneliti di kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 2
menunjukkan bahwa keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan yang diberikan
oleh guru masih tergolong rendah, akibatnya hasil belajar siswa kurang optimal.
b. Kualitas proses dan hasil belajar akuntansi kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 2
yang belum optimal, sehingga perlu dilakukan penelitian dengan penerapan
pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz dengan harapan keaktifan dan hasil
belajar siswa kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 2 dapat meningkat.
2. Waktu Penelitian
Waktu yang direncakan untuk kegiatan penelitian ini adalah pada bulan
Januari sampai bulan Juni 2011. Waktu ini meliputi kegiatan persiapan sampai
penyusunan laporan penelitian, dengan jadwal sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Tabel 3: Rincian Kegiatan, Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian
Bulan Jenis Kegiatan
Januari Februari Maret April Mei Juni
1. Persiapan Penelitian
a. Penyusunan
Judul
b. Penyusunan
Proposal
c. Perijinan
2. Perencanaan
Tindakan
3. Implementasi
Tindakan:
a. Siklus I
b. Siklus II
4. Review
5. Penyusunan Laporan
B. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian
Penelitian ini difokuskan pada kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial, yang
mana kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial dibagi kedalam empat kelas yaitu kelas
XI Ilmu Pengetahuan Sosial 1, kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 2, kelas XI Ilmu
Pengetahuan Sosial 3, kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 4. Dalam penelitian ini,
peneliti mengambil salah satu subyek yaitu siswa kelas XI Ilmu Pengetahuan
Sosial 2 dengan jumlah siswa 38 siswa pada semester 2 tahun ajaran 2010/2011.
2. Obyek Penelitian
Objek penelitian merupakan berbagai kegiatan yang terjadi di dalam
kelas selama berlangsungnya proses belajar mengajar yang terdiri dari:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
a. Pemilihan strategi atau model pembelajaran.
b. Pelaksanaan strategi atau model pembelajaran yang dipilih, yaitu dengan
menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz.
c. Suasana belajar saat berlangsung proses belajar mengajar
d. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran
e. Materi pelajaran yaitu Pencatatan dan pembukuan perusahaan jasa
f. Hasil pembelajaran
C. Sumber Data
Sumber data merupakan suatu sumber dimana data dapat diperoleh. Dalam
memilih sumber data, peneliti harus benar-benar berpikir mengenai kelengkapan
informasi yang akan dikumpulkan dan juga validitasnya. Sumber data dalam penelitian
ini, antara lain:
1. Informan
Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini yang menjadi informan adalah guru
mata pelajaran Akuntansi kelas XI yaitu Ibu Ihdati Khoiriyah, S.Pd tahun
pelajaran 2010/2011
2. Tempat atau lokasi
Tempat atau lokasi dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sekolah ruang
kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 2 SMA Negeri 1 Teras Boyolali.
3. Peristiwa
Melalui pengamatan pada peristiwa atau aktivitas, peneliti dapat mengetahui
proses bagaimana sesuatu terjadi secara langsung. Peristiwa dalam penelitian
ini adalah proses kegiatan belajar mengajar mata pelajaran Akuntansi
4. Dokumen atau arsip
Dokumen atau arsip juga merupakan sumber data yang penting artinya dalam
penelitian tindakan kelas. Dokumen atau arsip sebagai sumber data yang dapat
membantu peneliti dalam mengumpulkan data penelitian yang ada kaitannya
dengan permasalahan dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu: Silabus,
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan hasil pekerjaan siswa kelas XI
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Ilmu Pengetahuan Sosial 2 SMA Negeri 1 Teras Boyolali tahun pelajaran
2010/2011.
D. Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang dilaksanakan oleh penulis adalah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Istilah dalam Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR)
yang mengandung pengertian suatu kegiatan penelitian yang dilakukan kelas.
Penelitian Tindakan Kelas pertama kali dilakukan oleh Kurt Kewin yang untuk
mendeskripsikan penelitian yang merupakan perpaduan dari pendekatan eksperimental
dalam bidang ilmu sosial dan program tindakan sosial untuk menanggapi permasalahan
sosial. Menurut Suharsimi Arikunto (2009: 3), pengertian Penelitian Tindakan Kelas
adalah “Suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang
sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan.” Sedangkan
menurut Zainal Aqib (2009: 18) menyatakan bahwa “Penelitian Tindakan Kelas
merupakan salah satu cara yang strategis bagi guru untuk memperbaiki layanan
kependidikan yang harus diselenggarakan dalam konteks pembelajaran di kelas dan
peningkatan kualitas program sekolah secara keseluruhan.”
Komponen dalam sebuah kelas yang dapat dikaji melalui PTK antara lain
siswa, guru, materi pelajaran, peralatan, hasil pembelajaran, lingkungan, dan
pengelolaan. Menurut Suharsimi Arikunto (2009: 110) ciri pokok Penelitian Tindakan
Kelas, yaitu:
1. Inkuiri Reflektif Kegiatan penelitian berdasarkan pada pelaksanaan tugas dan pengambilan tindakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
2. Kolaboratif Kegiatan penelitian yang tidak dapat dilakukan sendiri oleh peneliti dari luar kelas, tetapi peneliti harus berkolaborasi dengan guru.
3. Reflektif PTK lebih menekankan pada proses refleksi terhadap proses dan hasil tindakan.
Untuk memahami apa yang dimaksud PTK, perlu diketahui karakteristik
dari PTK itu sendiri. Menurut Suyadi (2010: 23) karakteristik PTK meliputi:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
1) Guru merasa bahwa ada permasalahan yang mendesak untuk segera diselesaikan didalam kelasnya
2) Refleksi Diri 3) Penelitian Tindakan Kelas dilakukan didalam kelas sehingga fokus perhatian
adalah proses pembelajaran antara guru dan siswa melalui interaksi 4) Penelitian Tindakan Kelas bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran
secara terus menerus.
Berdasarkan definisi tersebut penelitian tindakan kelas dapat diartikan bahwa
penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk penelitian yang memerlukan
tindakan untuk menanggulangi masalah dalam bidang pendidikan dan dilaksanakan
dalam kawasan kelas atau sekolah tujuan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan
kualitas pembelajaran.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan melalui empat langkah utama
yang saling berkaitan, yaitu: 1) Perencanaan Tindakan, 2) Pelaksanaan Tindakan, 3)
Observasi, dan 4) Refleksi
Perencanaan
Refleksi Pelaksanaan Siklus I
Perencanaan
Siklus II
Pengamatan
Refleksi Pelaksanaan
Siklus n
Pengamatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Gambar.2. Siklus PTK (Suharsimi Arikunto, 2009: 16)
Keterangan: Rinci kegiatan pada setiap tahapan adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan Tindakan
Tahapan ini berupa menyusun rancangan tindakan yang menjelaskan
tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan
tersebut akan dilakukan. Secara rinci, pada tahapan perencanaan terdiri dari
kegiatan sebagai berikut:
1) Mengidentifikasi cara menganalisis masalah
2) Menetapkan alasan mengapa penelitian tersebut dilakukan
3) Merumuskan masalah secara jelas
4) Menetapkan cara yang akan dilakukan untuk menemukan jawaban, berupa
rumusan hipotesis tindakan.
5) Menentukan cara untuk menguji hipotesis tindakan dengan menjabarkan
indikator-indikator keberhasilan serta berbagai instrument pengumpul data
yang dapat dipakai untuk menganalisis indikator keberhasilan itu.
6) Membuat secara rinci rancangan tindakan
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini, rancangan strategi dan skenario penerapan pembelajaran
akan diterapkan. Skenario atau rancangan tindakan yang akan dilakukan,
hendaknya dijabarkan secara rinci mungkin secara tertulis. Rincian tindakan
menjelaskan (a) Langkah demi langkah kegiatan yang akan dilakukan, (b)
kegiatan yang seharusnya dilakukan oleh guru, (c) kegiatan yang diharapkan
dilakukan oleh siswa, (d) rincian tentang jenis media pembelajaran yang akan
digunakan, (e) jenis instrumen yang akan digunakan untuk pengumpulan data
/ pengamatan disertai dengan penjelasan rinci bagaimana menggunakannya.
c. Observasi
Tahap ini sebenarnya berjalan bersamaan dengan saat pelaksanaan.
Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang
diperlukan. Pengumpulan data ini dilaksanakan dengan menggunakan format
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
observasi/ penilaian yang telah disusun, termasuk juga pengamatan secara
cermat pelaksanaan skenario tindakan dari waktu ke waktu serta dampaknya
terhadap proses dan hasil belajar siswa. Data yang dikumpulkan dapat berupa
data kualitatif (hasil tes, kuis, presentasi, nilai tugas, dan lain-lain) atau data
kuantitatif yang menggambarkan kreativitas siswa, antusias siswa, mutu
diskusi yang dilakukan, dan lain sebagainya. Data yang telah terkumpul
memerlukan analisis, baik untuk mempermudah penggunaan maupun dalam
penarikan kesimpulan. Untuk hal ini berbagai teknik analisis statistika dapat
digunakan.
d. Refleksi
Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang
telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul. Setelah itu dilakukan
evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya. Refleksi dalam PTK
menyangkut analisis, sintesis, dan penilaian terhadap hasil pengamatan atas
tindakan yang dilakukan. Jika terdapat masalah dari proses refleksi maka
dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus berikutnya yang meliputi
kegiatan perencanaan ulang, tindakan ulang, dan pengamatan ulang sehingga
permasalahan dapat teratasi.
E. Teknik Pengumpulan data
Sesuai dengan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, maka
teknik pengumpulan data yang digunakan :
1) Wawancara
Wawancara dilakukan terhadap guru dan siswa untuk menggali informasi
guna memperoleh data terkait dengan aspek-aspek pembelajaran, penentuan
tindakan dan respon yang diberikan sebagai akibat dari tindakan yang
dilakukan. Jenis wawancara bebas terpimpin dilakukan, dimana peneliti
membawa kerangka pertanyaan untuk disajikan.
2) Observasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Dalam PTK observasi dapat dilakukan untuk memantau kegiatan guru
dan siswa. Sebagai alat pemantau kegiatan guru, observasi digunakan untuk
mencatat setiap tindakan yang dilakukan oleh guru sesuai dengan masalah
PTK itu sendiri. Berhubungan dengan kegiatan siswa observasi dapat
dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang perilaku-perilaku siswa
sebagai pengaruh tindakan yang dilakukan oleh guru.
Jenis-jenis observasi bila dilihat dari hubungan observer dan obsevant
dapat dibedakan menjadi dua yaitu observasi partisipatif dan observasi non
partisipatif. Observasi partisipasitif adalah observasi yang dilakukan apabila
observer ikut serta dalam kegiatan atau situasi yang dilakukan oleh observant.
Sedangkan observasi nonpartisipatif adalah observasi yang tidak melibatkan
observer dalam kegiatan yang sedang diobservasi. Dengan demikian dalam
observasi nonpartisipatif ini observasi murni sebagai pengamat.
Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu untuk mengamati
pelaksanaan dan perkembangan pembelajaran akuntansi dilakukan oleh para
siswa. Pengamatan dilakukan sebelum, selama, dan sesudah siklus penelitian
berlangsung. Jenis observasi digunakan adalah observasi partisipatif artinya
peneliti ikut terlibat dalam proses pembelajaran (tindakan).
3) Tes
Tes digunakan untuk mengetahui perkembangan atau keberhasilan
pelaksanaan tindakan. Tes yang digunakan adalah essay yang digunakan
untuk mengumpulkan data tentang kemampuan awal dan hasil pembelajaran
dengan metode Team Quiz
4) Catatan Harian
Catatan harian merupakan instrumen untuk mencatat segala peristiwa yang
terjadi sehubungan dengan tindakan yang dilakukan oleh guru. Catatan harian
berguna untuk melihat perkembangan tindakan dan perkembangan siswa dalam
melaksanakan proses pembelajaran. Penulisan catatan harian hendaknya
menuliskan tanggal kejadian dengan hal-hal secara detail dari penelitian kelas,
seperti waktu, pokok bahasan, dan tempat penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
5) Dokumentasi
Dokumentasi merupakan upaya untuk memberikan gambaran bagaimana
penelitian tindakan kelas dilakukan dokumentasi ini berupa pengambilan gambar
atau foto pada saat proses belajar mengajar berlangsung.
F. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian merupakan tahapan-tahapan yang ditempuh dalam
penelitian dari awal sampai akhir. Prosedur penelitian ini terdiri dari beberapa
tahap kegiatan yaitu :
1. Tahap Pengenalan Masalah
Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada tahap ini adalah :
a. Mengidentifikasi masalah.
b. Menganalisis masalah secara mendalam dengan mengacu pada teori-teori
yang relevan.
c. Menyusun bentuk tindakan yang sesuai dengan siklus pertama
d. Menyusun alat monitoring dan evaluasi
2. Tahap Persiapan Tindakan
Pada tahap ini peneliti melakukan persiapan yang meliputi :
a. Penyusunan jadwal penelitian
b. Penyusunan Rencana Pembelajaran
c. Penyusunan soal evaluasi
3. Tahap Penyusunan Rencana Tindakan
Rencana tindakan disusun dalam dua siklus, yaitu : siklus I dan siklus II.
Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu :
a. Perencanaan Tindakan
b. Pelaksanaan Tindakan
c. Observasi dan interpretasi
d. Tahap analisis dan refleksi
4. Tahap Implementasi Tindakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Dalam tahap ini peneliti melaksanakan hipotesis tindakan, yakni untuk
meningkatkan hasil belajar mata pelajaran akuntansi dengan penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz dalam proses pembelajaran mata
pelajaran akuntansi. Hipotesis tindakan ini dimaksudkan untuk menguji
kebenarannya melalui tindakan yang telah direncanakan.
5. Tahap Pengamatan
Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap siswa yang sedang
melakukan kegiatan belajar-mengajar dibawah bimbingan guru. .
6. Tahap Penyusunan Laporan
Pada tahap ini peneliti menyusun laporan dari semua kegiatan yang telah
dilakukan selama penelitian
G. Proses Penelitian
Proses penelitian tindakan kelas ini direncanakan terdiri dari tiga siklus
dimana setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu : Perencanaan Tindakan,
Pelaksanaan Tindakan, Observasi dan Interpretasi, dan Analisis dan Refleksi.
Adapun kedua siklus tersebut dijelaskan sebagai berikut :
Siklus I
1. Perencanaan Tindakan
Pada tahap ini peneliti dan guru kelas menyusun:
1) Skenario pembelajaran sebagai berikut:
(a) Guru membuka proses belajar mengajar dan mengabsen siswa.
(b) Guru mempresentasikan model pembelajaran kooperatif tipe Team
Quiz yang akan diterapkan dan membagi 38 siswa menjadi enam
kelompok yang masing-masing kelompok terdiri 6-7 orang .Guru
menyampaikan materi pelajaran sebelumnya kemudian mengaitkan
dengan materi yang akan dipelajari.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
(c) Guru memberi tugas dan waktu tiap tim untuk mempresentasikan
dan memberikan pertanyaan kepada tim lain yang berkaitan dengan
materi yang telah diajarkan oleh guru.
(d) Guru mengawasi dan mengadakan observasi.
(e) Guru dan siswa menyimpulkan materi
2) Instrumen untuk evaluasi yang berupa soal tes tertulis.
3) Menetapkan indikator ketercapaian.
Tabel 4. Indikator ketercapaian Belajar Siswa
Aspek yang diukur Persentase Target Capaian Cara mengukur
Keaktifan siswa dalam 75% Diamati saat pembela
Mengikuti pembelajaran jaran dengan menggu
nakan lembar observa
si dan dihitung dari
jumlah siswa yang
menunjukkan perhati
an dan kesungguhan
dalam KBM
Ketuntasan hasil belajar 75 % Dihitung dari jumlah
(Standar nilai 72) siswa yang mendapat
nilai 72 keatas
2. Pelaksanaan Tindakan
Tahap pelaksanaan, dilakukan dengan melaksanakan skenario pembelajaran yang
telah direncanakan yang dilakukan bersamaan dengan observasi terhadap dampak
tindakan.
3. Observasi dan Evaluasi
Observasi dilakukan selama berlangsungnya proses pembelajaran. Fokus observasi
adalah semua kegiatan siswa saat KBM berlangsung serta penggunaan model
pembelajaran koopertaif tipe Team Quiz terhadap hasil belajar siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
4. Tahap Analisis Data dan Refleksi
Setelah proses pembelajaran pada siklus I berakhir, maka diadakan analisis
terhadap semua data yang diperoleh dilapangan. Pada kegiatan refleksi ditelaah
aspek-aspek mengapa, bagaimana, dan sejauh mana tindakan yang dilakukan
mampu memperbaiki masalah. Berdasarkan masalah-masalah yang muncul pada
siklus I, maka akan ditentukan oleh peneliti apakah tindakan yang dilaksanakan
sebagai pemecahan masalah sudah mencapai tujuan atau belum. Melalui refleksi
inilah maka peneliti akan menentukan keputusan untuk melakukan siklus lanjutan.
Siklus II
Pada siklus II perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah dicapai
pada tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut dengan materi
pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran akuntansi, termasuk perwujudan
tahap pelaksanaan, observasi dan evaluasi serta analisis dan refleksi yang juga mengacu
pada siklus sebelumnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 39
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Riwayat Singkat SMA Negeri 1 Teras Boyolali
SMA Negeri 1 Teras Boyolali mulai menerima siswa pada tahun pelajaran
1989/1990. SMA Negeri 1 Teras Boyolali berdiri atas dasar keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0389/O/1990 tentang
Pembukaan dan Penegerian Sekolah Tahun Pelajaran 1990/1991.
Sebelum menempati gedung sendiri yang megah dan asri di desa Sudimoro,
siswa-siswi SMA Negeri 1 Teras Boyolali selama kurang lebih dua bulan
melaksanakan pembelajaran di SMP 4 Mojosongo. Pada pertengahan bulan Agustus
1989 dengan berjalan kaki, siswa-siswi SMA Negeri 1 Teras hijrah ke lokasi di desa
Sudimoro sampai sekarang.
Pada awal berdirinya SMA Negeri 1 Teras hanya memiliki tiga rombongan
belajar. Seiring perkembangan jaman dan tuntutan masyarakat, SMA Negeri 1 Teras
kini telah memiliki 18 rombongan belajar. Pada awal berdirinya sekolah ini, SMA
Negeri 1 Teras diampu oleh guru-guru SMA Negeri 2 Boyolali antara lain Drs.
Suranto, Drs.Wakimun, Drs. Joko Subandi, Isna Agustiyana, Sri Maryanto dengan
dipimpin oleh Bapak Enggan Hermanto, BA selaku kepala sekolah.
Guru-guru angkatan pertama adalah Drs. Bahran, Drs. Chotman Arief
(pensiun), Drs. Sunardi, Dra. Sudarmin, Karsini, Yuniyanti, Bambang Tri Y, Suharti,
Pembayun Endah Asri, Ida Kusumastuti, Drs.Sudibyo, Susilo, Suwarto, Drs. Mujahidi,
Ihdati Khoiriyah, Nunuk Dwi Wuryandari, Shobari, dan Purwadi. Seiring dengan
perkembangan jaman jumlah guru terus bertambah dan sampai dengan saat ini tercatat
ada 56 guru di sekolah ini yang terdiri dari 48 guru Negeri, satu guru bantu, dan 7 guru
tidak tetap.
Dari sisi sarana dan prasarana SMA Negeri 1 Teras senantiasa terus berbenah,
dalam jangka waktu tiga tahun pembangunan pagar keliling setinggi tiga meter dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
diselesaikan. Setelah pembangunan pagar selesai, pembangunan tempat ibadah
menjadi perhatian utama. Dalam jangka waktu dua tahun Masjid SMA Negeri 1 Teras
berdiri, setelah itu prioritas utama ditujukan pada sarana pembelajaran seperti peralatan
laboratorium, lapangan olahraga dan laboratorium komputer.
2. Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi SMA Negeri 1 Teras
a. Visi
Menjadi lembaga pendidikan yang unggul dan berkualitas dengan sumber daya
manusia yang mempunyai jati diri dan berbudi pekerti luhur.
b. Misi
1) Mewujudkan sekolah sebagai kajian, pengamalan, dan percontohan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta keimanan dan ketaqwaan.
2) Memberikan layanan pembelajaran dan layanan bimbingan efektif, efisien,
dan relevan dengan kebutuhan melalui proses pembelajaran yang kreatif,
inovatif, menyenangkan dan bermakna.
3) Meningkatkan prestasi siswa sesuai dengan minat bakat dan potensinya agar
tumbuh dan berkembang secara optimal.
4) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang kreatif, inovatif, dan
berdaya saing melalui pendidikan dan pelatihan
5) Menciptakan kondisi lingkungan sekolah yang kondusif guna menjunjung
keberhasilan pendidikan
c. Tujuan
1) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
yang diwujudkan dengan kemantapan akidah dan konsistensi pengamalan
agama sesuai dengan keyakinan masing-masing.
2) Meningkatkan kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan hidup untuk dapat
hidup mandiri yang dilandasi dengan kemampuan bekerjasama dengan sikap
yang terbuka, demokratis, toleran, dan tunduk terhadap hukum dan norma yang
ada di masyarakat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
3) Meningkatkan kecerdasan dan pengetahuan siswa untuk dapat mengikuti
pendidikan tinggi yang baik.
d. Strategi
1) Memberikan layanan pembelajaran mengintegrasikan ilmu pengetahuan dan
teknologi dengan muatan keimanan dan ketaqwaan pada semua mata pelajaran.
2) Memberdayakan tenaga pendidik dan kependidikan lain untuk berperan aktif
dalam kegiatan pembelajaran dan penunjang pembelajaran melalui peningkatan
ghiroh, profesionalisme, dan kompetensi paedagogik dengan berbasis pada
teknologi informasi dan komunikasi.
3) Mengoptimalkan kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan bakat, minat,
dan potensi yang dimiliki siswa.
4) Menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga maupun instansi
5) Menanamkan kesadaran hidup sehat kepada warga sekolah untuk menjaga
kesehatan lingkungan dan mendukung pembangunan yang berkelanjutan.
3. Kondisi Lingkungan SMA Negeri 1 Teras Boyolali
a. Lokasi SMA Negeri 1 Teras Boyolali
SMA Negeri 1 Teras Boyolali terletak di Jalan Raya Sudimoro kilometer 2
Desa Sudimoro, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali dengan nomor telp
(0276) 325478. Meskipun berada di pinggiran kota, SMA Negeri 1 Teras
mudah dijangkau transportasi umum dari segala jurusan.
b. Sarana dan Prasarana
Ruang-ruang yang terdapat di SMA Negeri 1 Teras Boyolali:
1) Ruang Kepala Sekolah : 1
2) Ruang Wakil Kepala Sekolah : 1
3) Ruang Tata Usaha : 1
4) Ruang Guru : 1
5) Ruang Kelas : 19
6) Ruang Layanan dan BK : 1
7) Ruang UKS : 1
8) Ruang OSIS : 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
9) Ruang Perpustakaan : 1
10) Ruang Media dan Alat bantu PBM : 1
11) Mushola : 1
12) Koperasi : 1
13) Kamar Mandi : 8
14) Pos Keamanan : 1
15) Gudang : 1
16) Kantin Sekolah : 3
17) Halaman Sekolah : 1
Ruang Laboratorium/Ketetampilan yang ada di SMA Negeri 1 Teras
Boyolali yaitu:
1) Laboratorium Fisika : 1
2) Laboratorium Kimia : 1
3) Laboratorium Biologi : 1
4) Laboratorium Bahasa : 1
5) Laboratorium Komputer : 1
6) Ruang Keterampilan : 1
7) Ruang Karawitan : 1
c. Keadaan Guru dan Pegawai
Pegawai edukatif (guru) dan non edukatif (karyawan) di SMA
Negeri 1 Teras Boyolali seluruhnya berjumlah 54 orang, yang terdiri dari
47 orang guru dengan status mereka adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS)
dan 7 orang guru dengan status guru tidak tetap Pegawai Negeri Sipil.
Latar belakang pendidikan semua guru di SMA Negeri 1 Teras Boyolali
adalah pendidikan sarjana dari berbagai disiplin ilmu, sehingga para guru
memiliki kompetensi dan pengetahuan yang cukup memadai dalam
mencapai tujuan pendidikan
d. Kurikulum
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Kurikulum yang digunakan di SMA Negeri 1 Teras Boyolali tahun
pelajaran 2010/ 2011 adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006
bagi kelas X, XI, dan XII sesuai dengan rekomendasi yang diberikan oleh
Departemen Pendidikan Nasional, pelaksanaan KTSP diarahkan untuk
memgembangkan kecerdasan, pengetahuan, pemahaman, kemampuan
nilai, sikap, dan minat peserta didik agar dapat melakukan sesuatu dalam
bentuk kemahiran, ketepatan, dan keberhasilan dengan penuh tanggung
jawab. Penilaian KTSP tidak hanya mengacu pada aspek kognitif tetapi
juga psikomotorik dan afektif berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimum
(KKM). KKM merupakan batasan nilai minimum yang harus dicapai oleh
siswa baik pada penilaian Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester
maupun Ulangan Akhir Semester. KKM untuk setiap mata pelajaran tidak
sama yang ditentukan pada setiap awal semester.
e. Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Teras Boyolali Tahun 2010/2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Teras Boyolali
Tahun 2010/ 2011
Gambar 3. Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Teras Boyolali Tahun 2010/2011
KEPALA SEKOLAH
SUWARNO, S.Pd, M.H KOMITE SEKOLAH
KEPALA TU/STAF
WK KURIKULUM WK KESISWAAN WK SARANA
KOORDINATOR BP/BK GURU
SISWA
WK HUMAS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Ruang lingkup tanggung jawab dari masing-masing bagian yang ada di
SMA Negeri 1 Teras Boyolali adalah:
1) Kepala Tata Usaha
(a) Penyusunan program tata usaha sekolah
(b) Pengurusan kepegawaian
(c) Pembinaan dan pengembangan karir pegawai
(d) Menyusun perlengkapan sekolah
(e) Menyusun dan menyajikan data/statisktik sekolah
(f) Menyusun laporan pelaksanaan secara berkala
2) Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum
(a) Menyusun program pengajaran/kalender pendidikan
(b) Menyusun pembagian tugas dan jadwal pelajaran
(c) Membuat jadwal pelajaran
(d) Mengatur jalannya KBM
(e) Menyelenggarakan kegiatan semester/kenaikan kelas, UAS/UAN
(f) Pengelolaan penilaian
(g) Mengarahkan penyusunan progran satuan pelajaran
(h) Menyusun laporan pelaksanaan pengajaran secara berkala
3) Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan
(a) Menyusun program pembinaan kesiswaan/OSIS
(b) Melaksanakan bimbingan dan pengendalian kegiatan siswa/OSIS, dalam
rangka menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah
(c) Memberikan pengarahan dan pemilihan pengurus OSIS
(d) Menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler
(e) Menyelenggarakan kegiatan Penerimaan Siswa Baru dan Masa Orientasi
Siswa (MOS)
4) Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana Prasarana
(a) Mengelola inventaris barang
(b) Pengadaan dan pendayagunaan sarana prasarana
(c) Pemeliharaan (pengamanan, penambahan, dan penghapusan)
(d) Pengelolaan keuangan, alat-alat pengajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
(e) Membina dan melaksanakan koordinasi 7K
(f) Menyusun laporan pelaksanaan secara berkala
5) Wakil Kepala Sekolah Urusan Hubungan Masyarakat
(a) Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan wali murid
(b) Pengembangan sikap kebersamaan dan kekeluargaan sekolah (rekreasi,
peringatan hari-hari besar keagamaan/nasional, kegiatan PGRI/KORPRI
dan lain-lain)
(c) Membina dan mengembangkan hubungan antara sekolah dengan
lembaga pemerintahan, dunia usaha, dunia industri, dan lembaga sosial
lainnya.
(d) Memberikan informasi dan promosi
(e) Menyusun laporan pelaksanaan tugas secara berkala
6) Bimbingan dan Konseling (BK)
(a) Menyusun dan melaksanakan program bimbingan konseling
(b) Melaksanakan program evaluasi dan tindak lanjut
(c) Koordinasi dengan wali kelas
(d) Menyusun statistik hasil evaluasi bimbingan konseling
(e) Menyusun memberikan saran dalam pemilihan jurusan bagi siswa
B. Identifikasi Masalah Pembelajaran Akuntansi Kelas XI IPS 2
di SMA Negeri 1 Teras Boyolali
Sebelum melakukan proses penelitian terlebih dahulu peneliti melakukan
kegiatan identifikasi masalah (observasi awal) dengan tujuan untuk mengetahui
keadaan nyata yang ada di lapangan. Observasi awal dilakukan peneliti saat
mengikuti Program Pengalaman Lapangan (PPL) tahun 2010 di SMA Negeri 1
Teras Boyolali. Hasil dari identifikasi masalah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Ditinjau dari Segi Siswa
a. Siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran akuntansi
Siswa cenderung tidak mempergunakan kesempatan untuk bertanya
kepada guru tentang kesulitan yang mereka hadapi, siswa merasa malu untuk
mengungkapkan pendapatnya jika diadakan tanya jawab. Mereka memilih diam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
tidak bertanya meskipun sebenarnya mereka belum paham tentang materi
yang sedang dibahas. Sebagian siswa juga masih merasa malu untuk maju
ke depan jika diminta guru untuk menjelaskan kembali apa yang mereka
terima setelah mendengarkan penjelasan guru. Siswa cenderung bermasalah
dalam menuangkan ide, gagasan, dan kreatifitas.
b. Siswa kurang antusias dan kurang berminat terhadap pelajaran akuntansi
Kejenuhan siswa pada pembelajaran akuntansi salah satunya karena
penggunaan metode ceramah yang terus menerus oleh guru, siswa hanya diminta
untuk mendengarkan dan mencatat apa yang dijelaskan oleh guru, serta
mengerjakan apa yang diperintahkan oleh guru, sehingga siswa merasa bosan
dan mengabaikan mata pelajaran akuntansi. Dampaknya siswa mengalami
kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru karena selain
pemahaman siswa kurang. Hal tersebut dapat diatasi apabila siswa terlibat secara
aktif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa akan aktif mengungkapkan
pendapatnya tentang materi yang sedang dibahas dan bertanya disaat mereka
mengalami kesulitan.
c. Sarana dan prasarana pembelajaran yang kurang memadai
Pembelajaran akuntansi di SMA Negeri 1 Teras Boyolali didukung
dengan buku pendamping atau buku paket, namun kenyataan yang terjadi
tidak semua siswa memiliki buku pendamping atau buku paket. Hal tersebut
dapat menghambat proses belajar siswa (baik belajar di rumah maupun di
sekolah). Jadi pembelajaran hanya terpusat pada pembahasan materi di LKS
yang sifatnya terbatas.
2. Ditinjau dari Segi Guru
Pada saat pembelajaran, siswa menunjukkan sikap yang kurang berminat
dan kurang antusias terhadap mata pelajaran akuntansi, siswa terlihat bosan dan
jenuh terhadap pelajaran akuntansi serta kurang memperhatikan pelajaran dengan
seksama. Guru sudah mencoba membangkitkan minat siswa dengan memberikan
pendekatan secara langsung, selain itu guru juga memberikan motivasi agar siswa
memperhatikan pelajaran yang sedang berlangsung. Namun cara ini ternyata
belum mampu membangkitkan semangat dan minat belajar siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
C. Deskripsi Hasil Penelitian
Proses penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing
siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan
tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi tindakan.
1. Siklus I
Penerapan pembelajaran akuntansi pada siklus I melalui pembelajaran
kooperatif tipe Team Quiz adalah:
a. Perencanaan Tindakan
Kegiatan perencanaan tindakan I dilaksanakan pada hari Senin, tanggal
14 Maret 2011 di ruang guru SMA Negeri 1 Teras Boyolali. Guru bersama
peneliti mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam
penelitian ini. Peneliti mengungkapkan bahwa siswa menemui permasalahan
dalam menuangkan ide, gagasan, dan kreatifitas serta kurangnya minat
mengikuti pelajaran akuntansi. Peneliti dan guru sepakat bahwa pelaksanaan
tindakan pada siklus I akan dilaksanakan tiga kali pertemuan dengan rincian
tiga kali pertemuan masing-masing dua jam pelajaran berdurasi 45 menit.
Penelitian ini direncanakan mulai tanggal 22 Maret 2011 sampai dengan 26
April 2011. Tahap perencanaan tindakan I meliputi kegiatan sebagai berikut:
1) Menyiapkan perangkat pembelajaran
Peneliti dibantu Ibu Ihdati Khoiriyah selaku guru mata pelajaran
akuntansi kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 2 menyiapkan silabus mata
pelajaran akuntansi kelas XI, kemudian peneliti menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran dan mendiskusikan skenario pembelajaran
akuntansi dengan menggunakan pembelajaran Team Quiz .
Skenario pembelajaran yang direncanakan adalah sebagai berikut:
Pertemuan pertama
Alokasi waktu: 2 x 45 menit
(a) Sosialisasi pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz serta materi
yang akan dipelajari kepada siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
(b) Pembentukan tim, dari 38 siswa dibagi kedalam 6 kelompok.
Masing-masing tim beranggotakan 6 - 7 siswa yang heterogen
(c) Penyajian konsep-konsep materi pelajaran
(d) Pelaksanaan Team Quiz dengan memberikan materi
(e) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
(f) Pemberitahuan bahwa pertemuan selanjutnya akan diadakan kuis
berkelompok
Pertemuan kedua
Alokasi Waktu: 2 x 45 menit
(a) Penempatan siswa pada meja sesuai dengan nomor kelompok
(b) Pelaksanaan kuis berkelompok
(c) Review pelaksanaan kuis kelompok
(d) Pemberitahuan kepada siswa bahwa sabtu depan akan diadakan
evaluasi yang pertama, siswa diharapkan menyiapkan diri.
Pertemuan ketiga
Alokasi waktu: 2 x 45 menit
(a) Pelaksanaan tes hasil belajar
2) Menyiapkan instrument penelitian
Peneliti menyusun instrument penelitian, yaitu berupa pedoman
wawancara dan lembar observasi tentang penerapan pembelajaran
kooperatif tipe Team Quiz
3) Menyiapkan materi sesuai standar kompetensi dan kompetensi dasar
Materi pokok yang digunakan dalam penerapan pembelajaran Team
Quiz untuk siklus I adalah kertas kerja
Standar Kompetensi: Kemampuan memahami pengikhtisaran siklus
akuntansi perusahaan jasa
Kompetensi Dasar: Kemampuan menyusun kertas kerja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
4) Mendesain alat evaluasi berupa tes formatif untuk mengetahui tingkat
hasil siswa setelah penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan I dilaksanakan selama tiga kali pertemuan(
masing-masing 2 jam pelajaran) seperti yang telah direncanakan yaitu tanggal
29 Maret 2011, 2 April 2011, 9 April 2011 di ruang kelas XI Ilmu
Pengetahuan Sosial 2. Pelaksanaan selama 6 x 45 menit sesuai dengan
skenario pembelajaran dan RPP.
Materi pada siklus pelaksanaan tindakan I adalah kertas kerja.
Pada awal pelaksanaan tindakan diberi pengarahan tentang pembelajaran
Team Quiz kepada siswa. Hal tersebut bertujuan agar pelaksanaan model
pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. Pengarahan tersebut berupa
langkah-langkah pembelajaran kooperatif Team Quiz yang meliputi
mendengarkan penyajian materi dari guru, membuat rangkuman tentang
materi yang disampaikan oleh guru, belajar bersama dengan satu tim,
melaksanakan kuis berkelompok. Dengan adanya pengarahan tersebut maka
siswa akan mendapatkan gambaran yang jelas mengenai model pembelajaran
kooperatif tipe Team Quiz. Guru juga memberikan penjelasan tentang aspek-
aspek yang dinilai selama model pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz
dilaksanakan yaitu: keaktifan siswa, kecepatan memberikan pertanyaan,
kecepatan menjawab pertanyaan, kerjasama dalam diskusi kelompok,
kecepatan dan kerapian saat mengerjakan evaluasi. Guru juga menjelaskan
bahwa akan adanya penghargaan bagi tim yang memenuhi kriteria tertentu,
hal ini akan menambah antusias siswa untuk bekerjasama dalam tim dan
berkompetisi antar tim
Pertemuan pertama guru mempresentasikan materi secara garis besar
kemudian siswa merangkum materi yang disampaikan. Pertemuan kedua
dilaksanakan dengan melanjutkan kuis berkelompok dimana kelompok yang
satu memberikan pertanyaan kepada kelompok lain untuk dijawab sesuai
dengan materi yang telah dipelajari. Pertemuan ketiga dilaksanakan dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
memberikan tes hasil belajar untuk mengetahui pencapaian belajar siswa.
Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut:
1) Pertemuan pertama (Selasa, 29 Maret 2011)
(a) Guru mengawali pembelajaran dengan mengucap salam pembuka
dan mengecek kehadiran siswa
(b) Menciptakan suasana kondusif untuk membangkitkan minat siswa
dengan mengecek kondisi baik siswa maupun kelas
(c) Guru memberikan pengarahan tentang metode pembelajaran Team
Quiz yang akan diterapkan
(d) Guru membagi siswa menjadi enam kelompok yang masing-
masing kelompok beranggotakan enam sampai tujuh siswa yang
berbeda kemampuan akademiknya
(e) Guru menerangkan materi tentang kertas kerja
(f) Guru menyuruh siswa-siswanya untuk mencatat materi yang telah
disampaikan
(g) Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya materi yang
belum jelas. Siswa yang bertanya saat itu adalah Selvi dan Hasna
2) Pertemuan kedua (Sabtu, 2 April 2011)
(a) Salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa
(b) Menciptakan suasana kondusif untuk membangkitkan minat siswa
dengan mengecek kondisi baik siswa maupun kelas
(c) Guru menjelaskan cara main dan aturan kuis berkelompok
(d) Guru mengumumkan penempatan siswa pada meja kelompok
(e) Siswa melaksanakan kuis. Peneliti bertindak sebagai guru beserta
guru akuntansi kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 2 mengawasi
jalannya kuis berkelompok
(f) Setelah kuis berkelompok berakhir, guru mereview jalannya kuis
berkelompok kemudian membahas soal kuis berkelompok yang
dianggap sulit oleh siswa
(g) Guru meminta siswa mempersiapkan diri untuk menghadapi tes
hasil belajar sesuai apa yang telah dipelajari sebelumnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
3) Pertemuan ketiga(Sabtu, 9 April 2011)
(a) Salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa
(b) Menciptakan suasana kondusif untuk membangkitkan minat siswa
dengan mengecek kondisi baik siswa maupun kondisi
(c) Guru memberikan kesempatan kepada siswa mempersiapkan diri
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam tes hasil belajar
(d) Guru membagikan soal kepada siswa kemudian mempersilakan
siswa untuk mengerjakannya secara mandiri
(e) Guru mengawasi siswa dalam mengerjakan tes hasil belajar agar
hasilnya benar-benar mencerminkan kemampuan siswa, pada saat
tes berlangsung terdapat beberapa siswa yang bertanya kepada
temannya, namun guru segera memperingatkan siswa untuk
mengerjakan soalnya secara mandiri.
(f) Meskipun pada awalnya terdapat beberapa siswa yang mencoba
bertanya kepada teman sebelahnya, kegiatan evaluasi pertama
berlangsung cukup tertib.
(g) Kegiatan kerja tim, kuis kelompok dan kegiatan evaluasi pada
siklus I telah berakhir. Memberikan penghargaan kepada tim yang
berhasil memperoleh nilai tertinggi berupa bingkisan. Pada siklus
I tim 4 berhasil mendapatkan penghargaan dengan nilai 70.
c. Observasi dan Evaluasi
Pelaksanaan tindakan penelitian ini bersamaan dengan dilakukan
observasi selama pelaksanaan tindakan. Observasi dilakukan oleh peneliti
yang mengacu pada lembar observasi yang telah disusun. Observasi
dilakukan untuk mengevaluasi penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team
Quiz serta untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menerima materi
pembelajaran dengan adanya penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team
Quiz. Saat observasi berlangsung, kegiatan peneliti juga berperan sebagai guru
saat penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz adalah memantau
pelaksanaan pembelajaran kooperatif Team Quiz. Guru melakukan penyajian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
kelas tentang pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz serta
penjelasan konsep materi tentang kertas kerja. Guru juga melakukan penilaian
terhadap peran serta siswa selama kegiatan pembelajaran, yang meliputi
keaktifan siswa selama pembelajaran, penilaian ranah kognitif siswa untuk
mengetahui sejauh mana siswa memahami tentang materi yang dipelajari,
penilaian ranah afektif siswa untuk mengetahui minat siswa dalam
mempelajari akuntansi, dan penilaian ranah psikomotorik siswa untuk
mengetahui keterampilan siswa.
Pada pertemuan pertama, siswa terlihat biasa-biasa saja saat
penyajian materi dengan menggunakan metode ceramah.
d. Analisis dan Refleksi
Hasil observasi yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa penerapan
pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz mampu meningkatkan hasil
belajarnya dan keaktifan siswapun meningkat. Untuk penilaian hasil belajar
dari ranah kognitif dapat dilihat dari hasil post testnya (tes hasil belajar) yang
menunjukkan nilai rata-rata mereka adalah 81,05 terlihat meningkat dibanding
dengan nilai rata-rata mereka sebelum penerapan pembelajaran kooperatif tipe
Team Quiz yaitu 71,57. Jumlah siswa yang mendapatkan nilai diatas standar
ketuntasan 72,00 sebanyak 33 siswa dari jumlah keseluruhan 38 siswa.
Dengan kata lain, indikator ketercapaian siklus I tercapai 86,42% siswa telah
memperoleh nilai diatas 72,00 dari 70% target yang direncanakan.
Untuk penelitian hasil belajar ranah psikomotorik siswa, peneliti
melakukan pengamatan kepada siswa-siswi selama proses pembelajaran
berlangsung. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti sekitar 70%
siswa nilai psikomotorik telah mencapai 72,00. Dengan kata lain indikator
ketercapaian pada siklus I siswa telah memperoleh nilai minimal 72,00 dari
target 70% yang telah direncanakan.
Berdasarkan pengamatan pada siklus I siswa lebih aktif dalam
mengikuti proses belajar mengajar dibandingkan sebelum diterapkannya
pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz. Siswa tampak aktif dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
melakukan kuis berkelompok, aktif dalam memberikan pertanyaan kepada
kelompok lain, aktif dalam menjawab pertanyaan dari kelompok lain, dan
aktif dalam berdiskusi. Rata-rata keaktifan siswa pada siklus I mencapai
71,05% dengan demikian indikator ketercapaian yang telah ditetapkan
sebelumnya yaitu sebesar 70% telah tercapai.
Berdasarkan hasil observasi dan interprestasi tindakan pada siklus
I, peneliti melakukan analisis sebagai berikut:
1) Masih terdapat siswa yang belum bisa bekerjasama dengan anggota
kelompoknya karena ketidakcocokan antar siswa yang satu dengan yang
lain.
2) Pada saat kuis berkelompok berlangsung, guru merasa kewalahan dalam
menjangkau semua siswa untuk dimonitoring jalannya kuis berkelompok
Berdasarkan observasi dan analisis diatas, maka tindakan refleksi
yang dapat dilakukan adalah:
a) Guru harus meluangkan waktu untuk melakukan pendekatan langsung
terhadap siswa yang mengalami kesulitan bekerjasama dengan anggota
kelompoknya, sehingga setiap siswa mempunyai motivasi dan kesadarn
bekerjasama dengan orang lain
b) Guru memberikan pemahaman kepada siswa agar mereka tidak takut
untuk menjawab pertanyaan yang diberikan dari kelompok lain dan
memberikan pemahaman bahwa mereka bisa karena mencoba
c) Dalam kuis berkelompok selanjutnya peneliti yang bertindak sebagai
guru dalam penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz
meminta bantuan guru pengampu mata pelajaran akuntansi untuk ikut
serta dalam memonitoring siswa saat kuis berlangsung.
2. Siklus II
a. Perencanaan Tindakan
Kegiatan perencanaan tindakan siklus II dilaksanakan pada hari
Senin, 11 April 2011 di ruang guru SMA Negeri 1 Teras Boyolali. Guru
bersama peneliti mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
dalam penelitian ini. Peneliti sepakat bahwa pelaksanaan tindakan pada
siklus II akan dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan, masing-masing
pertemuan dua jam pelajaran. Penelitian ini direncanakan dimulai tanggal
12 April 2011 sampai 26 April 2011. Tahap perencanaan tindakan II
meliputi kegiatan sebagai berikut:
1) Menyiapkan perangkat pembelajaran
Peneliti dibantu Ibu Ihdati Khoiriyah selaku guru mata pelajaran
akuntansi kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 2 menyiapkan silabus mata
pelajaran akuntansi kelas XI, kemudian peneliti menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran dan mendiskusikan skenario pembelajaran
akuntansi dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz.
Skenario pembelajaran direncanakan sebagai berikut:
Pertemuan pertama
Alokasi waktu: 2 x 45 menit
(a) Penyajian konsep-konsep materi
(b) Memberikan pertanyaan bagi siswa yang tidak mendengarkan
ceramah
(c) Memberikan kesempatan siswa untuk bertanya tentang materi
yang belum jelas
(d) Memberikan kesempatan siswa untuk merangkum materi yang
telah disampaikan oleh guru
(e) Pemberitahuan bahwa pertemuan selanjutnya akan diadakan kuis
berkelompok, siswa diminta untuk mempersiapkan diri
Pertemuan Kedua
Alokasi waktu: 2 x 45 menit
(a) Penempatan siswa pada meja sesuai dengan nomor kelompok
(b) Pelaksanaan kuis
(c) Review pelaksanaan kuis berkelompok
(d) Pemberitahuan kepada siswa bahwa besok akan diadakan evaluasi
yang pertama, siswa diharapkan menyiapkan diri
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Pertemuan Ketiga
Alokasi waktu: 2 x 45 menit
(a) Pelaksanaan tes hasil belajar
(b) Menyebar angket untuk penilaian ranah afektif
2) Menyiapkan instrument penelitian
Peneliti menyusun instrument penilaian, berupa pedoman wawancara dan
lembar observasi tentang penerapan pembelajaran kooperatif Team Quiz
3) Menyiapkan materi sesuai standar kompetensi dan kompetensi dasar
Materi pokok yang digunakan dalam penerapan pembelajaran Team
Quiz untuk siklus II adalah laporan keuangan.
Standar Kompetensi: Memahami penyusunan siklus akuntansi
perusahaan jasa
Kompetensi Dasar: Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa
4) Mendesain alat evaluasi berupa tes formatif untuk mengetahui hasil
belajar siswa setelah penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team
Quiz
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan II dilaksanakan selama tiga kali pertemuan
(masing-masing 2 jam pelajaran) seperti yang telah direncanakan yaitu
tanggal 12 April 2011, 16 April 2011, 26 April 2011 di ruang kelas XI
Ilmu Pengetahuan Sosial 2. Pelaksanaan tindakan dilakukan selama 6 x
45 menit.
Pelaksanaan tindakan ini guru menerapkan pembelajaran kooperatif
Team Quiz. Pada saat pertemuan pertama, guru mempresentasikan materi
secara garis besar kemudian guru memberikan pertanyaan lisan kepada siswa
yang dianggap tidak memperhatikan pelajaran. Setelah itu siswa merangkum
materi yang telah disampaikan oleh guru. Pertemuan kedua dilaksanakan kuis
berkelompok sesuai materi yang sedang dipelajari yaitu laporan keuangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
Pertemuan ketiga dilaksanakan dengan memberikan tes hasil belajar untuk
mengetahui pencapaian belajar siswa.
Urutan pelaksanaan tindakan pada siklus II adalah sebagai berikut:
1) Pertemuan Pertama (Selasa, 12 April 2011)
(a) Guru mengawali pembelajaran dengan mengucap salam pembuka
dan mengecek kehadiran siswa
(b) Mencipakan suasana kondusif untuk membangkitkan minat siswa
dengan mengecek kondisi baik siswa maupun kelas
(c) Guru menerangkan materi tentang laporan keuangan perusahaan
jasa
(d) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal-hal
yang dianggap belum jelas. Siswa yang bertanya saat itu adalah
Dewi, Diar, Marfuah, Intan, Nita, dan Puput.
2) Pertemuan Kedua( Sabtu, 19 April 2011)
(a) Salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa
(b) Menciptakan suasana kondusif untuk membangkitkan minat siswa
dengan mengecek kehadiran siswa
(c) Guru mengulang sedikit materi yang disampaikan sebelumnya.
(d) Guru menyuruh siswa untuk menempati meja sesuai dengan
nomor kelompok
(e) Siswa melaksanakan kuis berkelompok. Peneliti yang bertindak
sebagai guru beserta guru pengampu mata pelajaran akuntansi
kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 2 mengawasi jalannya kuis
(f) Setelah waktu untuk bermain kuis berkelompok berakhir, guru
mereview jalannya kuis berkelompok yang kemudian membahas
soal-soal yang dianggap sulit oleh siswa.
(g) Guru meminta siswa mempersiapkan diri untuk menghadapi tes
hasil belajar sesuai dengan apa yang telah dipelajari sebelumnya
3) Pertemuan Ketiga (Selasa 26 April 2011)
(a) Salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
(b) Menciptakan suasana kondusif untuk membangkitkan minat
siswa dengan mengecek kondisi baik siswa maupun kelas
(c) Guru memberikan kesempatan kepada siswa mempersiapkan
diri untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam tes hasil
belajar
(d) Guru membagikan soal kepada siswa kemudian mempersilakan
siswa untuk mengerjakan secara mandiri
(e) Guru mengawasi siswa dalam mengerjakan tes hasil belajar agar
hasilnya benar-benar mencerminkan kemampuan siswa, pada saat
tes berlangsung terdapat beberapa siswa yang mencoba bertanya
kepada siswanya, namun kegiatan evaluasi berlangsung tertib
(f) Kegiatan kerja tim, kuis kelompok dan kegiatan evaluasi pada siklus
II telah berakhir. Memberikan penghargaan kepada tim yang
berhasil memperoleh nilai tertinggi berupa bingkisan. Pada siklus II
tim atau kelompok 2 berhasil mendapatkan penghargaan dengan
nilai 60.
c. Observasi dan Evaluasi
Pelaksanaan tindakan penelitian ini bersamaan dengan dilakukan
observasi selama pelaksanaan tindakan. Observasi dilakukan oleh peneliti
yang mengacu pada lembar observasi yang telah disusun. Observasi
dilakukan untuk mengevaluasi penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe Team Quiz serta mengetahui kemampuan siswa menerima materi
pembelajaran dengan adanya model pembelajaran kooperatif tipe Team
Quiz. Pada saat observasi berlangsung, kegiatan peneliti yang juga berperan
sebagai guru saat penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz adalah
memantau pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz. Guru
melakukan penyajian kelas tentang pelaksanaan model pembelajaran
kooperatif tipe Team Quiz serta penjelasan konsep materi laporan keuangan
perusahaan jasa. Guru juga melakukan penilaian terhadap peran serta siswa
selama kegiatan pembelajaran, yang meliputi keaktifan siswa selama
pembelajaran berlangsung, penilaian ranah kognitif siswa untuk mengetahui
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
sejauh mana siswa memahami materi yang dipelajari, penilaian ranah afektif
siswa untuk mengetahui minat siswa dalam mempelajari akuntansi, dan
penilaian ranah psikomotorik siswa untuk mengetahui keterampilan siswa.
Selama pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz berlangsung, siswa
memperhatikan penjelasan dari guru. Siswa belajar dalam kelompok
tentang materi laporan laba rugi, neraca, dan laporan perubahan modal.
Sebagian besar siswa sudah memberikan kontribusi bagi kelompok atau
tim masing-masing. Pada saat berlangsungnya kuis mereka terlihat sangat
bersemangat untuk memberikan pertanyaan dan menjawab pertanyaan
kelompok lain.
Peran serta siswa dalam kegiatan pembelajaran meningkat pada siklus
II. Siswa yang semula pasif mengikuti kuis berkelompok sudah berani
menjawab pertanyaan dari kelompok lain.
d. Analisis dan Refleksi
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa
penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz mampu meningkatkan
hasil belajar akuntansi dan keaktifan siswapun meningkat. Siswa sudah
merasa jelas dan paham mengenai bagaimana penerapan pembelajaran
kooperatif tipe Team Quiz karena siswa sudah terbiasa dengan model
pembelajaran yang digunakan. Hal ini tentu saja menyebabkan pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Team Quiz menjadi lebeh efektif. Untuk penilaian hasil belajar dari ranah
kognitif mengalami peningkatan pada siklus II yang dapat dilihat dari
hasil post test (tes hasil belajar) yang menunjukkan nilai rata-rata mereka
adalah 92,36 terlihat meningkat dibandingkan nilai rata-rata mereka pada
siklus I yaitu dengan rata-rata 81,05. Jumlah siswa yang mendapatkan
nilai diatas standar ketuntasan 72,00 sebanyak 36 siswa dari jumlah
keseluruhan 38 siswa. Dengan kata lain, indikator ketercapaian pada
siklus II telah tercapai 94,74% siswa telah memperoleh nilai diatas 72,00
dari 75% target yang direncanakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
Untuk penilaian hasil belajar ranah psikomotorik siswa peneliti
melakukan pengamatan kepada siswa peneliti melakukan pengamatan kepada
siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan pengamatan
pada siklus II sekitar 84,21% siswa nilai psikomotoriknya telah mencapai
72,00. Dengan kata lain indikator ketercapaian pada siklus II telah tercapai
yaitu sebesar 80% siswa telah memperoleh nilai minimal 72,00 dari target
75% yang telah direncanakan.
Untuk penilaian hasil belajar ranah afektif mengenai minat siswa dalam
mengikuti pembelajaran akuntansi menunjukkan bahwa setelah diterapkan
pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz minat siswa semakin tinggi.
Berdasarkan pengamatan pada siklus II siswa lebih aktif dalam
mengikuti proses belajar mengajar dibandingkan pada saat siklus I. Siswa
tampak lebih aktif dalam diskusi kelompok dan aktif pada saat kuis
kelompok. Rata-rata keaktifan siswa pada siklus II mencapai 88,60% dengan
demikian indikator ketercapaian yang ditetapkan sebelumnya yaitu sebesar
75% telah tercapai.
Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi tindakan pada siklus
II, peneliti melakukan analisis sebagai berikut:
1) Guru lebih mampu membangkitkan semangat dan motivasi siswa
untuk lebih memperhatikan presentasi guru saat kegiatan belajar
mengajar sedang berlangsung.
2) Keaktifan siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar mengalami
peningkatan. Siswa tidak lagi melakukan hal-hal yang tidak perlu
dan siswa lebih bersemangat ketika kuis berlangsung.
3) Kekompakan dan kerjasama siswa dalam satu kelompok mengalami
peningkatan karena mereka telah terbiasa untuk bekerjasama dalam
timnya
Berdasarkan observasi dan anlisis diatas, maka tindakan refleksi
yang dapat dilakukan adalah:
a) Guru lebih kreatif dalam menciptakan suasana pembelajaran yang
kondusif sehingga siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
b) Guru lebih inovatif dalam menggunakan metode pembelajaran
yang beraneka macam sehingga siswa lebih bersemangat dalam
mengikuti pelajaran dan tidak cepat bosan.
D. Pembahasan
Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz merupakan penelitian
tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa.
Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan dua siklus pembelajaran dengan model
yang sama pada setiap siklusnya, yaitu metode Team Quiz. Setiap siklus yang
diterapkan pada proses pembelajaran mampu meningkatkan hasil belajar akuntansi
siswa. Selain itu dengan penerapan pembelajaran Team Quiz dapat meningkatkan
keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Peningkatan hasil belajar dapat dilihat
pada grafik berikut:
1. Penilaian Hasil Belajar Siswa Kognitif
Tabel 5. Penilaian Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif
Kriteria Prosentase(%)
Sebelum Team Quiz Siklus I Siklus II
Tidak tuntas 36,84 13,16 5,26
Tuntas 63,16 86,84 94,74
(Sumber: data primer yang diolah, 2011)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
Gambar 4. Grafik Hasil belajar siswa ranah Kognitif
Penilaian aspek kognitif siswa pada saat diterapkannya penerapan
pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz dilakukan melalui pemberian post tes
diakhir siklus. Sedangkan penilaian kognitif siswa sebelum diterapkannya model
pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz diperoleh dari hasil ulangan harian siswa.
Berdasarkan data yang diperoleh peneliti terlihat bahwa nilai rata-rata ulangan siswa
sebelum penerapan model pembelajaran Team Quiz adalah 71,57 dengan prosentase
siswa yang tuntas adalah sebesar 63,16 %. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar
kognitif siswa masih rendah karena banyak siswa yang belum mencapai nilai 72,00
sebagai nilai batas tuntas keberhasilan siswa. Rendahnya nilai ulangan siswa karena
mereka kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran. Banyak siswa yang tidak
mau bertanya kepada guru meskipun mereka belum paham tentang materi yang
bersangkutan. Selain itu siswa juga cepat merasa bosan karena pembelajaran kurang
inovatif
Penyajian materi dengan menggunakan pembelajaran kooperatif Team Quiz
dapat meningkatkan hasil belajar ranah kognitif siswa. Hal ini terbukti pada nilai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
post tes diakhir siklus I nilai rata-rata siswa 81,05 dengan prosentase ketuntasan
siswa sebesar 86,84% terjadi peningkatan prosentase ketuntasan siswa yaitu sebesar
23,68% (prosentase sebelum siklus I yaitu sebesar 63,16%, prosentase siklus I
sebesar 86,84%) peningkatan nilai rata-ratanya yaitu sebesar 9,48 (sebelum siklus I
yaitu 71,57 nilai siklus I 81,05). Dengan demikian indikator ketercapaian belajar
siswa pada siklus I sebesar 70 % telah tercapai. Hal ini menunjukkan siswa lebih
mudah untuk memahami materi yang telah diberikan oleh guru karena adanya
penerapan Team Quiz. Pada siklus II juga terjadi peningkatan hasil belajar kognitif
siswa yang terbukti dengan nilai rata-rata mereka adalah sebesar 92,36 dengan
prosentase ketuntasan belajar sebesar 94,74% telah melampaui indikator
ketercapaian ketuntasan belajar siswa yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu 75%.
Apabila dibandingkan dengan siklus I, prosentase ketuntasan siswa mengalami
peningkatan sebesar 7,9% (siklus I 86,84%, siklus II 94,74%), dengan peningkatan
nilai rata-rata sebesar 11,31 (nilai rata-rata siklus I 81,05, nilai rata-rata siklus II
92,36). Apabila dibandingkan dengan sebelum penerapan Team Quiz, nilai rata-rata
siklus II mengalami peningkatan sebesar 20,79 (sebelum penerapan Team Quiz
sebesar 71,57, siklus II sebesar 92,36) dengan peningkatan prosentase ketuntasan
siswa sebesar 31,58% (sebelum penerapan 63,16%, siklus II 94,74%). Dalam
penilaian aspek kognitif ini siklus II terdapat dua siswa yang tidak tuntas dalam
belajarnya karena nilai siswa tersebut masih dibawah KKM yaitu hanya
memperoleh 70, perlakuan yang diberikan oleh guru kepada siswa adalah dengan
menberikan konseling diantaranya mencari tahu permasalahan apa yang sedang
dihadapi siswa yang menjadi hambatan dalam belajarnya. Jika permasalahan ini
terjadi karena siswa kesulitan dalam memahami materi pelajaran yang bersangkutan
maka guru akan memberikan penjelasan ulang secara perlahan agar siswa paham
dengan materi yang dianggapnya sulit.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
2. Penilaian Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif
Tabel 6. Penilaian Hasil Belajar Ranah Afektif Siswa
Kriteria Jumlah Siswa Prosentase
Sebelum Setelah Sebelum Setelah
Penerapan Penerapan Penerapan Penerapan
Team Quiz Team Quiz Team Quiz Team Quiz
Tidak Berminat 0 0 0% 0%
Kurang Berminat 0 0 0% 0%
Cukup Berminat 2 0 5,26% 0%
Berminat 31 21 81,58% 55,26%
Sangat Berminat 5 17 13,16% 44,74%
(Sumber: data primer yang diolah, 2011)
Gambar 5. Grafik Hasil Belajar Ranah Afektif Siswa
Untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam ranah afektif yang dilakukan
dengan menyebar angket kepada siswa. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti
terlihat bahwa minat siswa dalam mempelajari akuntansi mengalami peningkatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
setelah diterapkannya model pembelajaran Team Quiz. Hal tersebut dapat terbukti
bahwa siswa yang sangat berminat dalam mengikuti pembelajaran akuntansi
mengalami peningkatan sebanyak 12 orang (sebelum Team Quiz ada 5, setelah
Team Quiz ada 17), peningkatan prosentase siswa yang sangat berminat dalam
mengikuti pembelajaran akuntansi adalah 31,58% (sebelum Team Quiz 13,16%,
setelah Team Quiz 44,74%). Hal ini menandakan bahwa dengan diterapkannya
model pembelajaran Team Quiz siswa lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran.
3. Penilaian Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotorik
Tabel 7. Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotorik
Kriteria Prosentase (%)
Nilai awal Nilai Siklus I Nilai Siklus II
Tidak Tuntas 86,84 28,95 15,79
Tuntas 13,16 71,05 84,21
(Sumber: data primer yang diolah, 2011)
Gambar 6. Penilaian Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotorik
Untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah psikomotorik, peneliti melakukan
pengamatan kepada siswa sebelum diterapkan model pembelajaran Team Quiz dan
saat diterapkannya pembelajaran kooperatif tersebut selama pembelajaran pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
siklus I dan siklus II. Berdasarkan data-data yang diperoleh selama penelitian
terlihat bahwa ketuntasan siswa mengalami peningkatan yang artinya keterampilan
siswa dalam pembelajaran akuntansi mengalami peningkatan. Sebelum
diterapkannya model pembelajaran Team Quiz menunjukkan bahwa hasil belajar
ranah psikomotorik siswa rendah yang ditunjukkan dengan jumlah siswa yang
memperoleh nilai 75 keatas hanyalah 5 orang (13,16%) dari 38 siswa. Hal tersebut
bukan karena mereka tidak memiliki keterampilan yang baik dalam akuntansi jasa
namun mereka cenderung acuh terhadap pembelajaran. Hasil belajar ranah
psikomotorik siswa mengalami peningkatan setelah diterapkannya model
pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz, yang dapat dibuktikan dengan jumlah
siswa yang memperoleh nilai psikomotorik minimal 75 ada 27 orang, hal ini
mengalami peningkatan sebanyak 57,45% (sebelum diterapkan Team Quiz 13,16%,
siklus I 71,05%). Dengan demikian indikator ketercapaian ketuntasan belajar siswa
pada siklus I sebesar 70% telah tercapai. Pada siklus II hasil belajar ranah
psikomotorik siswa mengalami peningkatan 13,16% dari siklus I (siklus I 71,05%,
siklus II 84,21%) sehingga indikator ketercapaian ketuntasan belajar siswa untuk
siklus II sebesar 75% telah tercapai. Dengan adanya kenaikan prosentase ketuntasan
siswa menunjukkan bahwa keterampilan mereka setelah diterapkannya model
pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz lebih baik daripada sebelum diterapkan
Team Quiz. Selain itu siswa juga lebih terampil dalam pembelajaran baik dalam
bekerjasama dengan temannya, mengeluarkan pendapat maupun menjawab
pertanyaan dari tim lain.
Berdasarkan hasil penelitian ketiga aspek diatas (kognitif, afektif, dan
psikomotorik) nilai siswa dalam aspek kognitif lebih tinggi dibandingkan dengan
aspek psikomotorik karena keterampilan siswa dalam hal kognitif (pengetahuan,
pemahaman, dan analisa) lebih dominan dibandingkan dengan keterampilan
psikomorik masing-masing siswa.
Berdasarkan hasil penilaian ketiga aspek diatas (kognitif, afektif, dan
psikomotorik) dalam pembelajaran akuntansi siswa kelas XI Ilmu Pengetahuan
Sosial 2 di SMA Negeri 1 Teras Boyolali menunjukkan adanya peningkatan hasil
belajar siswa setelah penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz. Sebagian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
besar siswa dapat terlibat secara aktif baik fisik, mental, maupun sosial dalam proses
pembelajaran. Siswa menunjukkan lebih antusias, lebih aktif setelah penerapan
pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz. Hal ini terlihat dari perubahan siswa
selama pembelajaran. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz dapat meningkatkan hasil belajar siswa
Berdasarkan penjelasan diatas maka ketuntasan hasil belajar siswa dalam
setiap siklus mengalami peningkatan yang dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 8. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
Ranah Kognitif Ranah Psikomotorik
Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas
Sebelum Team Quiz 36,84% 63,16% 86,84% 13,16%
Siklus I 13,16% 86,84% 28,95% 71,05%
Siklus II 5,26% 94,74% 15,79% 84,21%
(Sumber: data primer yang diolah, 2011)
Apabila digambarkan dengan grafik maka peningkatan ketuntasan hasil
belajar siswa adalah sebagai berikut:
Gambar 7. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
Ketuntasan hasil belajar siswa untuk ranah afektif tidak dimasukkan dalam
grafik karena penilaian ranah afektif dilaksanakan pada saat sebelum penerapan
pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz dan setelah diterapkan penerapan
pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz. Pada penelitian ini penilaian ranah
afektifnya tidak terjadi pada saat proses pembelajaran dengan Team Quiz.
Berdasarkan hasil observasi di kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 2 sebelum
diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz dan selama pembelajaran
pada siklus I dan siklus II yang telah menerapkan pembelajaran kooperatif tipe
Team Quiz, keaktifan siswa didalam kelas terus mengalami peningkatan yang akan
ditunjukkan sebagai berikut:
Tabel 9. Prosentase keaktifan siswa kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Sebelum diterapkan Team Quiz Ketika diterapkan Team Quiz
Siklus I Siklus II
Prosentase 28,07% 71,05% 88,60%
(Sumber: data primer yang diolah, 2011)
Gambar 8 . Grafik Peningkatan Keaktifan Siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
Penilaian keaktifan siswa dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan grafik diatas keaktifan siswa mengalami peningkatan pada siklus I
dibandingkan sebelum diterapkan Team Quiz yaitu sebesar 42,98% (sebelum Team
Quiz 28,07%, siklus I 71,05%). Dengan demikian indikator ketercapaian keaktifan
belajar siswa pada siklus I sebesar 70% telah tercapai. Pada siklus II keaktifan siswa
juga mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I yaitu sebesar 17,55%
(siklus I 71,05%, siklus II 88,60%) sehingga indikator ketercapaian ketuntasan
belajar siswa untuk siklus II sebesar 75% telah tercapai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 70
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah penulis lakukan
pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran
kooperatif tipe Team Quiz dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI Ilmu
Pengetahuan Sosial 2 SMA Negeri 1 Teras Boyolali. Indikator peningkatan hasil
belajar siswa antara lain:
a. Siswa mampu memahami materi yang diberikan oleh guru, hal ini dapat
dilihat dari hasil evaluasi yang menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa
untuk ranah kognitif siswa yang tuntas sebelum diterapkan Team Quiz
adalah 63,16%, pada siklus I siswa yang tuntas sebesar 86,84% dan pada
siklus II siswa yang tuntas sebesar 94,74%.
b. Minat siswa terhadap pembelajaran akuntansi meningkat, hal ini dapat
dilihat dari penilaian ranah afektif siswa, sebelum diterapkan pembelajaran
Team Quiz 5,26% siswa yang cukup minat dalam belajar akuntansi, 81,58%
siswa minat dan 13,16% siswa sangat minat dalam mempelajari akuntansi,
sedangkan setelah diterapkan pembelajaran Team Quiz terdapat 55,26%
siswa minat dalam mempelajari akuntansi dan sisanya sebanyak 44,74%
siswa sangat minat dalam mempelajari akuntansi.
c. Keterampilan siswa juga mengalami peningkatan yang dapat dilihat dari
penilaian ranah psikomotorik siswa, sebelum diterapkan pembelajaran Team
Quiz, nilai rata-rata siswa untuk ranah psikomotorik sebesar 61,18, pada siklus I
nilai rata-rata mereka sebesar 77,76 dan siklus II nilai rata-rata mereka menjadi
82,50.
d. Selain ketiga ranah (kognitif, afektif, dan psikomotorik) diatas berdasarkan
observasi kelas siswa terlihat antusias dan bersemangat dalam mengikuti
pembelajaran akuntansi. Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran
menunjukkan peningkatan dari 28,07% (sebelum diterapkan pembelajaran Team
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
Quiz) menjadi 71,05% (pada siklus I), dan 88,60% (siklus II). Siswa sudah tidak
malu dalam mengemukakan pendapatnya baik dengan guru maupun dengan
teman yang lainnya, senang berdiskusi dengan temannya.
B. Implikasi
Berdasarkan simpulan diatas dapat dikaji implikasinya baik implikasi
teoretis maupun implikasi praktis sebagai berikut:
1. Implikasi Teoretis
Secara teoretis hasil penelitian ini terbukti empirik, kegiatan pembelajaran
akuntansi pada materi kertas kerja dan laporan keuangan dengan menggunakan
pembelajaran Team Quiz dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang dapat
dilihat dari segi keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar dan menghasilkan
hasil belajar yang lebih baik dari penilaian kognitif, afektif, dan psikomotorik
siswanya. Hal tersebut karena pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz selalu
melibatkan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran, baik ketika menjawab
pertanyaan dari guru, bekerjasama dalam tim maupun pada saat mengikuti kuis
kelompok
2. Implikasi Praktis
Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa keberhasilan
suatu proses pembelajaran tergantung pada beberapa faktor yang berkaitan satu
sama lainnya. Faktor-faktor tersebut berasal dari pihak guru maupun siswa, faktor
dari pihak guru antara lain dalam mengembangkan dan menjelaskan suatu materi,
kemampuan guru dalam mengembangkan strategi dan model serta metode
pembelajaran, kemampuan guru dalam mengelola kelas pada saat pembelajaran
berlangsung, serta kemampuan guru dalam meningkatkan minat dan semangat
siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Sedangkan faktor yang berasal dari
siswa antara lain minat, antusias belajar dan keaktifan siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran.
Hasil penelitian dapat diketahui bahwa penerapan pembelajaran kooperatif
tipe Team Quiz dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat digunakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
sebagai pertimbangan bagi guru untuk menerapkan model pembelajaran ini dalam
kegiatan pembelajaran sehari-hari disesuaikan dengan materi pembelajaran.
Pelaksanaan tindakan yang kemudian dilakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran, dapat dideskripsikan terdapatnya peningkatan kualitas baik proses
maupun hasil dari pembelajaran akuntansi. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa,
guru dapat menerapkan berbagai model dan metode pembelajaran yang baru, inovatif,
dan menyenangkan yang dapat memacu siswa untuk ikut aktif dalam proses
pembelajaran.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti mengajukan saran-saran sebagai
berikut:
1. Bagi sekolah
a. Lebih mengusahakan fasilitas yang dapat mendukung kelancaran kegiatan
belajar mengajar.
b. Hendaknya mendorong dan memberikan motivasi kepada guru untuk selalu
berusaha mengembangkan model dan metode pembelajaran yang menjadikan
siswa untuk aktif dan lebih mudah dalam memahami materi pembelajaran
2. Bagi guru
a. Guru diharapkan senantiasa meningkatkan kemampuan dalam mengembangkan
dan menyampaikan materi serta dalam mengelola kelas dengan menerapkan
pembelajaran inovatif, sehingga proses dan hasil pembelajaran dapat terus
meningkat seiring dengan peningkatan kemampuan yang dimiliki.
b. Hendaknya selalu mengembangkan model dan metode pembelajaran yang dapat
merangsang siswa untuk aktif dan lebih mudah dalam materi pembelajaran.
c. Guru diharapkan mampu memberikan motivasi pada siswa untuk belajar dengan
menimbulkan minat yang ada dalam diri siswa, sehingga siswa akan belajar
dengan rasa senang tanpa harus dipaksa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
3. Bagi siswa
a. Siswa hendaknya mempunyai kesadaran akan pentingnya hasil belajar dan
berusaha untuk meningkatkan minat belajar dan keaktifannya dalam proses
pembelajaran.
b. Hendaknya siswa dapat bekerjasama dalam arti positif, baik dengan guru
maupun dengan siswa yang lain dalam proses belajar mengajar.
c. Siswa diharapkan tidak mudah putus asa ketika mengalami hambatan dalam
belajar dan dapat bekerjasama dalam arti yang positif, baik dengan guru maupun
dengan siswa yang lain dalam proses belajar mengajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
DAFTAR PUSTAKA
Anita Lie. 2000.Cooperatif Learning. Jakarta: PT Grasindo
. 2008. Cooperatif Learning. Jakarta: PT Grasindo
Arnie Fajar. 2005. Portofolio dalam Pembelajaran IPS. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Agus Suprijono. 2009. Cooperatif Learning. Yogyakarta. PT Pustaka Pelajar
Angkowo dan Kosasih. 2007. Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta:
Gramedia Widia Sarana Indonesia.
Dalvi. 2006. Upaya meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran
agama dengan menggunakan metode belajar aktif tipe tim kuis. Sumatra Barat:
Jurnal Guru
Dimyati dan Mudjiono. 1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka
Cipta
Etin Solihatin. 2007. Cooperatif Learning. Jakarta: PT Bumi Aksara
Isjoni. 2008. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
. 2009. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Muhibbin Syah. 2005. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
. 2006. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya
Nana Sudjana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
Nana Syaodih Sukmadinata. 2003. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.
Bandung. PT Remaja Rosdakarya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
Ngalim Purwanto. 2004. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Oemar Hamalik. 2003. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan
Sistem. Jakarta: Bumi Aksara
. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara
Suharsimi Arikunto. 2005. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Suharsimi Arikunto. 2007. Penelitian Tindakan Kelas . Jakarta : Bumi Aksara.
Suyadi. 2010. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Diva Press
WS Winkel. 2007. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: PT Gramedia