fakultas bahasa dan seni universitas negeri …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk...

62
i PERANCANGAN ILUSTRASI BUKU LEGENDA SEBAGAI MEDIA PROMOSI WISATA GUCI KABUPATEN TEGAL Proyek Studi Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata Satu (S1) Program Studi Seni Rupa Konsentrasi Desain Komunikasi Visual disusun oleh : Wildan Bagus Hidayat 2411410024 Seni Rupa Konst. DKV, S1 FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

Upload: trinhnhan

Post on 24-Jul-2019

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

i

PERANCANGAN ILUSTRASI BUKU LEGENDA

SEBAGAI MEDIA PROMOSI WISATA GUCI KABUPATEN TEGAL

Proyek Studi

Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata Satu (S1)

Program Studi Seni Rupa Konsentrasi Desain Komunikasi Visual

disusun oleh :

Wildan Bagus Hidayat

2411410024

Seni Rupa Konst. DKV, S1

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017

Page 2: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

ii

Page 3: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

iii

Page 4: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:

“Restu Orang tua adalah ridho Allah” (imam Al-Ghazali)

”Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda”

Persembahan:

Laporan proyek studi ini saya

persembahkan kepada:

1. Kedua orang tua tercinta, (Bapak

Mochammad Taufik dan Ibu Sukini)

2. Kakak-kakakku, (Anton Hidayat, Donny

Sukmana Hidayat, dan Dian Ayu

Widayati)

3. Almamaterku Unnes

Page 5: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

v

PRAKATA

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan proyek

studi dengan judul: “Perancangan Media Promosi dengan Gambar Ilustrasi Cerita

Legenda Guci Kabupaten Tegal”. Proyek studi ini diajukan untuk memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas

Negeri Semarang.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan proyek studi ini tidak

terlepas dari bantuan dan bimbingan berbagai pihak, untuk itu penulis

menyampaikan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Fathur Rakhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang

yang telah memberikan segala fasilitas selama kuliah.

2. Prof. Dr. Agus Nuryatin, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan izin mengerjakan

proyek studi ini.

3. Dr. Syakir , M.Sn., Ketua Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Semarang yang telah membantu kelancaran administrasi.

4. Supatmo, S.Pd., M.Hum., Dosen Pembimbing 1 dan Gunadi, S.Pd., M.Pd.,

Dosen Pembimbing 2 yang telah membantu memberikan pengarahan kepada

penulis untuk menyelesaikan proyek studi ini.

5. Seluruh Dosen Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas

Negeri Semarang, yang telah memberikan ilmunya kepada penulis selama

menempuh perkuliahan.

Page 6: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

vi

6. Keluarga,terutama dua orang tuaku tercinta Bapak Mohammad Taufik dan

Ibu Sukini, dan kakak-kakaku Anton Hidayat, Donny Sukmana Hidayat dan

Dian Ayu Widayati yang memberikan semangat,motivasi,dan dorongan baik

dukungan dalam menyelesaikan Proyek Studi.

7. Teman-teman mahasiswa Jurusan Seni Rupa Angkatan 2010 fandi, danang,

ade, bombong, dika dll. yang telah banyak membantu baik selama

perkuliahan sehari-hari maupun selama proses penyelesaian proyek studi ini.

8. Abdul Haris, S.I.P, Ketua Pengelola Wisata Guci dan Haji Dakot Juru kunci

Wisata Guci yang telah membantu memberikan informasi tentang Wisata

Guci Kabupaten Tegal.

Semoga proyek studi ini dapat mempromosikan tempat wisata Guci dan

memperkenalkan cerita legendanya. Cerita legenda Guci ini juga sebagai usaha

untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia.

Sehingga wawasan budaya daerah dan nilai-nilai kearifan lokal tetap terjaga dan

tidak dilupakan oleh masyarakat pada umumnya dan generasi muda pada

khususnya.

Semarang,

Page 7: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

vii

SARI Hidayat, Wildan B. 2017. Perancangan ilstrasi buku legenda sebagai media

promosi Wisata Guci Kabupaten Tegal. Proyek Studi. Jurusan

Seni Rupa. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri

Semarang. Pembimbing: Supatmo, S.Pd., M.Hum dan Gunadi

S.Pd, M.Pd

Kata kunci : Perancangan, promosi, Ilustrasi, Digital painting, cerita legenda,

Wisata Guci Kabupaten Tegal.

Indonesia merupakan negara dengan tempat dan alam yang indah, serta

kaya akan seni budayanya. Daya tarik wisatawan yang diminati antara lain tempat

yang indah dan memiliki cerita asal mula adanya tempat wisata itu. Semakin

banyak wisatawan yang datang, maka akan meningkatkan pembangunan tempat

objek wisata. Objek wisata Guci adalah tempat wisata yang berkembang di kota

Tegal. Guci merupakan objek wisata yang berada di Desa Guci Kecamatan

Bumijawa Kabupaten Tegal. Melalui cerita legenda objek wisata Guci yang

menarik diharapakan menghidupkan dan mempopulerkan cerita legenda objek

wisata Guci.

Alasan pemilihan media buku tersebut sebagai sarana media promosi

dengan ilustrasi legenda, karena didalamnya terdapat unsur visual gambar

ilustrasi dan teks cerita legenda guci, sehingga efektif dalam menyampaikan

sebuah pesan kepada target audience.Penggunaan software desain memiliki

kelebihan masing-masing, Adobe photoshop c6 digunakan untuk proses

pewarnaan dengan tool tambahan berupa graphic pen atau pen tablet jenis Wacom Pen and Touch small. Software CorelDRAW x5 digunakan dalam proses layouting sebelum ilustrasi legenda guci

Berdasarkan pemikiran itu, media promosi dibuat dalam buku gambar

ilustrasi legenda, kaos (T-Shirt), mug, dan gantungan kunci. Teknik computerized

dengan pewarnaan digital painting karena output dari ilustrasi legenda guci yang

bersifat digital. Sehingga dengan menggunakan teknik digital painting tidak

mengurangi kualitas warna pada ilustrasi karena teknik digital painting

menggunakan mode warna RGB yang merupakan standart untuk mode warna

berbasis digital. Buku ilustrasi legenda yang dibuat ini berjudul Legenda Guci Kabupaten

Tegal, berukuran A5, serta total tampilan lengkap 47 isi halaman yang masing-

masing berukuran A5 yaitu dengan panjang dan lebar 21cm x 14,5cm. Buku

gambar ilustrasi legenda ini dibuat 2 dengan sampul model hardcover dan softcover menggunakan kertas Ivory 260, sedangkan halaman-halaman dalamnya

menggunakan kertas CTS 190. Tahapan proses berkarya dimulai dari, 1.

Pencarian ide, 2. Mencari refrensi dan materi gambar, 3. Penetapan tujuan karya

perancangan media promosi dengan ilustrasi gambar cerita wisata Guci

Kabupaten Tegal, 4. Pengumpulan data. Pada tahap produksi 1. Penggambaran

ilustrasi, 2. Pembuatan ilustrasi,3. Mengatur tata letak,4.Sharing dan preview

karya, 5. Print dan dummy. Gambar yang telah diolah di komputer dapat

ditampilkan pada 1. Desain kaos atau T-shirt, 2. Mug, 3. Gantungan kunci.

Page 8: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii

PERNYATAAN .................................................................................................... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv

PRAKATA .............................................................................................................. v

SARI ..................................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................... 1

1.1. Latar belakang .......................................................................... 1

1.1.1. Alasan Pemilihan Tema ........................................................ 3

1.1.2. Alasan Pemilihan Karya ........................................................ 3

1.2. Tujuan Proyek Studi ................................................................. 6

1.3. Manfaat Proyek Studi ............................................................... 6

BAB 2 LANDASAN KONSEPTUAL ....................................................... 8

2.1. Perancangan ............................................................................... 8

2.1.1. Pengertian Perancangan ....................................................... 8

2.1.2. Pengertian Desain Komunikasi Visual ................................. 9

2.1.3. Unsur-Unsur Desain ............................................................ 10

1. Garis (Line) .................................................................... 11

2. Bentuk (Shape) ............................................................... 12

3. Huruf (Character) .......................................................... 12

4. Simbol (Symbol) ............................................................. 12

5. Bentuk Nyata (Shape) .................................................... 12

6. Tekstur (Texture) ............................................................ 12

7. Bidang (Shape) ............................................................... 12

8. Ukuran (Size) .................................................................. 12

9. Warna (Color) ................................................................ 13

10. Gelap Terang ................................................................ 13

Page 9: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

ix

2.1.4 Prinsip-Prinsip Desain ........................................................... 13

a. Keseimbangan ................................................................ 13

b. Dominasi ....................................................................... 14

c. Proporsi ......................................................................... 14

d. Irama ............................................................................. 14

e. Keserasian ..................................................................... 15

f. Kesatuan ......................................................................... 15

g. Hirarki Visual ................................................................ 15

2.2.Promosi ............................................................................................... 15

2.2.1. Pengertian Promosi ............................................................. 15

2.2.2. Kegiatan Promosi ................................................................. 16

2.2.2.1. Iklan(Advertensi) .............................................................. 17

2.2.2.2. Penjualan Pribadi (Personal Selling) ................................ 17

2.2.2.3 Promosi Penjualan .............................................................. 18

2.2.2.4 Publisitas (Public Relation) .............................................. 18

2.2.3. Fungsi Promosi .................................................................. 19

2.2.3.1. Informing (Memberikan Informasi ) ................................. 19

2.2.3.2. Persuading (Membujuk) ................................................... 19

2.2.3.3 Reminding (mengingatkan) ................................................ 20

2.2.3.4 Adding Value (Menambah Nilai) ..................................... 20

2.2.3.5. Assiting

(Mendampingi upaya-upaya lain dari perusahaan) ............ 20

2.2.4. Tujuan Promosi ................................................................... 21

2.3. Perancangan Buku Ilustrasi ................................................................ 23

2.3.1. Pengertian Perancangan Buku ............................................. 23

2.4. Gambar Ilustrasi ................................................................................. 25

2.4.1. Pengertian Gambar Ilustrasi ................................................ 25

2.4.2. Jenis dan Teknis Ilustrasi .................................................... 27

2.4.3. Fungsi Gambar Ilustrasi ...................................................... 29

2.3.3.1. Mendramatisasi ................................................................ 29

2.3.3.2. Menggunakan Isyarat Tubuh dan Mimik ......................... 29

Page 10: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

x

2.3.3.3. Menggunakan Simbol ...................................................... 30

2.3.3.4. Personifikasi ..................................................................... 30

2.3.3.5. Menggambarkan Bunyi .................................................... 30

2.3.3.6. Merangkaikan Gambar ..................................................... 30

2.3.4.Gambar ................................................................................. 30

2.4.Legenda ............................................................................................... 31

2.4.1. Pengertian Legenda ............................................................. 31

2.4.1.1. Legenda perseorangan ...................................................... 33

2.4.1.2. Legenda daerah setempat ................................................. 34

2.4.1.3. Legenda keagamaan ......................................................... 34

2.4.1.4. Legenda alam gaib ........................................................... 34

2.4.2. Ciri-ciri legenda .................................................................. 35

2.5. Tempat Wisata Guci Kabupaten Tegal ............................................. 36

2.5.2. Legenda Tempat Guci .......................................................... 37

2.5.2. Sejarah Tempat Guci ............................................................ 39

BAB 3 METODE BERKARYA .............................................................. 41

3.1. Media Berkarya ...................................................................... 41

3.1.1. Alat ....................................................................................... 42

3.1.1.1. Perangkat Keras ............................................................... 42

1. Pensil ...................................................................................... 42

2. Karet penghapus ..................................................................... 43

3. Laptop .................................................................................... 43

4. Pen Tablet Wacom Intuos pen and Touch small .................... 43

5. Printer ...................................................................................... 44

6. Scanner Cannon LiDE 110 .................................................... 44

7. Flashdisk Toshiba 8 Gb ......................................................... 44

3.1.1.1. Perangkat Lunak(Software) .............................................. 44

1. Adobe Photoshop CS 6 .......................................................... 44

2. Corel Draw X5 ........................................................................ 45

3.1.2. Bahan ................................................................................... 45

3.1.3. Teknik Berkarya ................................................................... 46

3.2. Proses Berkarya ....................................................................... 47

Page 11: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

xi

3.2.1. Pencarian ide ....................................................................... 48

3.2.2. Mencari Refrensi dan Materi Gambar ................................. 49

3.2.3. Penetapan Tujuan Karya Perancangan Media Promosi

Dengan Ilustrasi Gambar Cerita Wisata Guci Kabupaten

Tegal ..................................................................................... 49

3.3.3.1. Buku Gambar Ilustrasi Cerita Legenda Wisata Guci ....... 50

3.3.3.2. Kaos (T-shirt) ................................................................... 50

3.3.3.3. Mug .................................................................................. 50

3.3.3.4. Gantungan Kunci ............................................................. 50

3.3.4. Analisi Khalayak Sasaran ................................................... 50

1. Demografi ........................................................................... 51

2. Geografi ............................................................................... 51

3. Laptop ................................................................................. 51

4. Psikografi ............................................................................ 51

5. Behavioral ........................................................................... 52

3.3.5. Pengumpulan Data .............................................................. 52

3.3.6. Prinsip-Prinsip dalam berkarya ........................................... 53

a) Perancangan Konten Buku Cerita Bergambar .................. 53

b) Pengambaran Karakter ...................................................... 53

c) Sket Manual ...................................................................... 53

3.3.8 Produksi ............................................................................................ 54

3.3.8.1. Pengambaran Ilustrasi ...................................................... 54

3.3.8.2. Pembuatan Ilustrasi .......................................................... 55

1) Preliminary Plan ............................................................... 55

2) Storyline ............................................................................ 60

3) Rough Sketch ..................................................................... 73 4) Scan ................................................................................... 74 5) Pewarnaan ......................................................................... 74

3.3.8.3. Mengatur Tata Letak ........................................................ 79

3.3.8.4. Sharing dan preview karya ............................................... 79

3.3.9. Print Out dan Dummy ......................................................... 80

3.3.9.1. Desain grafis kaos atai T-Shirt ................................... 80

3.3.9.2. Mug ............................................................................ 81

3.3.9.3 Gantungan kunci ......................................................... 81

Page 12: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

xii

3.3.10. Pasca Produksi ................................................................... 81

3.3.10.1. Proses pencetakan .......................................................... 81

3.3.10.2. Pameran .......................................................................... 82

1. X-Banner ................................................................................... 82

2. Katalog Karya ........................................................................... 83

3. Poster ......................................................................................... 83

4. Undangan Pameran ................................................................... 83

BAB 4 DESKRIPSI DAN ANALISIS KARYA .................................... 84

4.1. Cover .................................................................................................. 91

4.1.1. Deskripsi Karya .................................................................... 91

4.1.2. Analisis Cover ...................................................................... 92

4.1.3.1. Aspek Teknik .................................................................. 92

4.1.3.2. Aspek Estetis .................................................................... 93

4.1.3.3. Aspek Pesan ..................................................................... 94

4.2. Halaman Hak Cipta ............................................................................ 95

4.2.1. Deskripsi Karya ................................................................... 96

4.2.2. Analisis Karya ..................................................................... 96

4.3. Halaman Prakata dan Tokoh Cerita ................................................... 97

4.3.2. Deskripsi Karya ................................................................... 97

4.3.2. Analisis Karya ..................................................................... 98

4.4. Halaman Kata Sambutan dan Tentang Guci ...................................... 99

4.4.2. Deskripsi Karya ................................................................... 99

4.4.2. Analisis Karya ................................................................... 100

4.5. Desa Kaputihan yang tentram .......................................................... 100

4.5.1 . Narasi ............................................................................... 100

4.5.2. Deskripsi Karya ................................................................. 101

4.5.3. Analisi Karya .................................................................... 101

4.5.3.1. Aspek Teknik ................................................................. 101

4.5.3.2. Aspek Estetis .................................................................. 102

4.5.3.3. Aspek Pesan ................................................................... 104

4.6. Datangnya Sunan Gunung Jati ......................................................... 105

4.6.1. Narasi ................................................................................ 105

4.6.2. Deskripsi Karya ................................................................. 106

4.6.3. Analisi Karya .................................................................... 106

4.6.3.1. Aspek Estetis .................................................................. 106

4.6.3.2. Aspek Pesan ................................................................... 108

Page 13: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

xiii

4.7 Tanaman warga terserang hama ........................................................ 109

4.7.1. Narasi ................................................................................ 109

4.7.2. Deskripsi Karya ................................................................. 110

4.7.3. Analisi Karya .................................................................... 110

4.7.3.1. Aspek Estetis .................................................................. 110

4.7.3.2. Aspek Pesan ................................................................... 122

4.8 Warga berjatuhan terserang penyakit dan kelaparan ........................ 113

4.8.1. Narasi ................................................................................ 113

4.8.2. Deskripsi Karya ................................................................. 114

4.8.3. Analisi Karya .................................................................... 114

4.8.3.1. Aspek Estetis .................................................................. 114

4.8.3.2. Aspek Pesan ................................................................... 116

4. 9. Berkeliling melihat keadaan desa .................................................... 116

4.9.1. Narasi ................................................................................ 116

4.9.2. Deskripsi Karya ................................................................. 117

4.9.3. Analisi Karya .................................................................... 118

4.9.3.1. Aspek Estetis .................................................................. 118

4.9.3.2. Aspek Pesan ................................................................... 119

4. 10. Menolong warga yang jatuh pinsan .............................................. 120

4.10.1. Narasi .............................................................................. 120

4.10.2. Deskripsi Karya ............................................................... 121

4.10.3. Analisi Karya .................................................................. 121

4.10.3.1. Aspek Estetis ................................................................ 121

4.10.3.2. Aspek Pesan ................................................................. 123

4. 11.Kyai Klitik meminta tolong ke Sunan Gunung Jati ....................... 124

4.11.1. Narasi .............................................................................. 124

4.11.2. Deskripsi Karya ............................................................... 125

4.11.3. Analisi Karya .................................................................. 125

4.11.3.1. Aspek Estetis ................................................................ 125

4.11.3.2. Aspek Pesan ................................................................. 127

4. 12. Sunan Gunung Jati mengambil sebuah guci ................................. 128

4.12.1. Narasi .............................................................................. 128

4.12.2. Deskripsi Karya ............................................................... 129

4.12.3. Analisi Karya .................................................................. 129

4.12.3.1. Aspek Estetis ................................................................ 130

4.12.3.2. Aspek Pesan ................................................................. 131

Page 14: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

xiv

4. 13. Sunan Gunung Jati mendoakan air guci ........................................ 131

4.13.1. Narasi .............................................................................. 131

4.13.2. Deskripsi Karya ............................................................... 132

4.13.3. Analisi Karya .................................................................. 132

4.13.3.1. Aspek Estetis ................................................................ 132

4.13.3.2. Aspek Pesan ................................................................. 134

4. 14. Sunan Gunung Jati dan Kyai Klitik sedang meminumkan air guci ke

warga ............................................................................................ 134

4.14.1. Narasi .............................................................................. 135

4.14.2. Deskripsi Karya ............................................................... 135

4.14.3. Analisi Karya .................................................................. 136

4.14.3.1. Aspek Estetis ................................................................ 136

4.14.3.2. Aspek Pesan ................................................................. 137

4. 15. Sunan Gunung Jati mendaki lereng Gunung Slamet ..................... 138

4.15.1. Narasi .............................................................................. 138

4.15.2. Deskripsi Karya ............................................................... 139

4.15.3. Analisi Karya .................................................................. 139

4.15.3.1. Aspek Estetis ................................................................ 139

4.15.3.2. Aspek Pesan ................................................................. 140

4. 16. Sunan Gunung Jati duduk bersemedi ............................................ 141

4.16.1. Narasi .............................................................................. 141

4.16.2. Deskripsi Karya ............................................................... 142

4.16.3. Analisi Karya .................................................................. 142

4.16.3.1. Aspek Estetis ................................................................ 142

4.16.3.2. Aspek Pesan ................................................................. 143

4. 17. Sunan Gunung Jati sedang menuangkan air guci ke tongkat ........ 144

4.17.1. Narasi .............................................................................. 144

4.17.2. Deskripsi Karya ............................................................... 145

4.17.3. Analisi Karya .................................................................. 145

4.17.3.1. Aspek Estetis ................................................................ 145

4.17.3.2. Aspek Pesan ................................................................. 146

4. 18. Sunan Gunung Jati sedang mencabut tongkatnya ......................... 147

4.18.1. Narasi .............................................................................. 148

4.18.2. Deskripsi Karya ............................................................... 148

4.18.3. Analisi Karya .................................................................. 149

4.18.3.1. Aspek Estetis ................................................................ 149

Page 15: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

xv

4.18.3.2. Aspek Pesan ................................................................. 150

4. 19. Sunan Gunung Jati melihat curug ................................................. 151

4.19.1. Narasi .............................................................................. 151

4.19.2. Deskripsi Karya ............................................................... 152

4.19.3. Analisi Karya .................................................................. 152

4.19.3.1. Aspek Estetis ................................................................ 152

4.19.3.2. Aspek Pesan ................................................................. 153

4. 20. Warga desa berendam di sumber air panas ................................... 154

4.20.1. Narasi .............................................................................. 154

4.20.2. Deskripsi Karya ............................................................... 155

4.20.3. Analisi Karya .................................................................. 156

4.20.3.1. Aspek Estetis ................................................................ 156

4.20.3.2. Aspek Pesan ................................................................. 157

4. 21. Warga desa berterima kasih kepada Sunan Gunung Jati .............. 158

4.21.1. Narasi .............................................................................. 158

4.21.2. Deskripsi Karya ............................................................... 159

4.21.3. Analisi Karya .................................................................. 159

4.21.3.1. Aspek Estetis ................................................................ 159

4.21.3.2. Aspek Pesan ................................................................. 161

4. 22. Kyai Klitik sedang berkeliling desa .............................................. 161

4.22.1. Narasi .............................................................................. 162

4.22.2. Deskripsi Karya ............................................................... 162

4.22.3. Analisi Karya .................................................................. 163

4.22.3.1. Aspek Estetis ................................................................ 163

4.22.3.2. Aspek Pesan ................................................................. 164

4. 23. Sunan Gunung Jati menyerahkan Guci kepada Kyai Klitik .......... 165

4.23.1. Narasi .............................................................................. 165

4.23.2. Deskripsi Karya ............................................................... 167

4.23.3. Analisi Karya .................................................................. 167

4.23.3.1. Aspek Estetis ................................................................ 167

4.23.3.2. Aspek Pesan ................................................................. 168

4. 24. Sunan Gunung Jati pergi meninggalkan desa Kaputihan .............. 169

4.24.1. Narasi .............................................................................. 169

4.24.2. Deskripsi Karya ............................................................... 170

4.24.3. Analisi Karya .................................................................. 170

4.24.3.1. Aspek Estetis ................................................................ 170

Page 16: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

xvi

4.24.3.2. Aspek Pesan ................................................................. 172

BAB 5 PENUTUP ................................................................................... 173

5.1. Simpulan ............................................................................... 173

5.2. Saran ..................................................................................... 174

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 175

LAMPIRAN ........................................................................................................ 176

Page 17: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Contoh Buku Cerita Javika ................................................................ 4

Gambar 1.2 Contoh Penerapan Gambar Ilustrasi Cerita Ramayana ....................... 4

Gambar 2.1 Taman Wisata Guci ........................................................................... 36

Gambar 2.2 Makam Kyai Klitik (Arya wira) dan Makam Ibunya Nyai Tunggang

................................................................................................................................ 38

Gambar 2.3 Pancuran 13 ........................................................................................ 40

Bagan 3.1. Proses Berkarya .................................................................................. 48

Gambar 3.2 Teks cerita pada internet ................................................................... 56

Gambar 3.3 Ilustrasi Sunan Gunung Jati ............................................................... 57

Gambar 3.4 Buku Cerita Sunan Gunung Jati Karya Slamet Riyanto .................... 57

Gambar 3.5. Ilustrasi Sunan Gnung Jati pada buku legenda.................................. 58

Gambar 3.6. Buku cerita Ki Gede Sebayu ............................................................. 57

Gambar 3.7 Kyai Ageng Klitik pada buku Legenda Guci ..................................... 57

Tabel 3.8 Storyline ................................................................................................. 60

Gambar 3.9 Sket Manual ....................................................................................... 74

Gambar 3.10 Tool software Adobe photoshop cs6 ............................................... 75

Gambar 3.11 Gambar sketsa ................................................................................. 75

Gambar 3.12 Pewarnaan tahap grayscale ............................................................. 76

Gambar 3.13 Layer ................................................................................................ 77

Gambar 3.14 Pewarnaan dasar .............................................................................. 77

Gambar 3.15 Finishing .......................................................................................... 78

Gambar 3.16 tampilan pada buku ......................................................................... 79

Gambar 4.1Tabel halaman buku cerita legenda Kabupaten Tegal ....................... 84

Gambar 4.2. Cover depan dan cover belakang ..................................................... 91

Gambar 4.3. Halaman Hak Cipta .......................................................................... 95

Gambar 4.4 Halaman Prakata dan Tokoh Cerita .................................................. 97

Gambar 4.5 Halaman Kata Sambutan dan Tentang Guci ..................................... 99

Page 18: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

xviii

Gambar 4.6 Desa Kaputihan yang tentram ......................................................... 100

Gambar 4.7 Datangnya Sunan Gunung Jati ........................................................ 105

Gambar 4.8 Tanaman warga terserang hama ...................................................... 109

Gambar 4.9 Warga berjatuhan terserang penyakit dan kelaparan ....................... 113

Gambar 4.10 Berkeliling melihat keadaan desa .................................................. 116

Gambar 4.11 Menolong warga yang jatuh pinsan ............................................... 120

Gambar 4.12 Kyai Klitik meminta tolong ke Sunan Gunung Jati ...................... 124

Gambar 4.13 Sunan Gunung Jati mengambil sebuah guci ................................. 128

Gambar 4.14 Sunan Gunung Jati mendoakan air guci ........................................ 131

Gambar 4.15 Sunan Gunung Jati dan Kyai Klitik sedang meminumkan air guci ke

warga ................................................................................................................... 134

Gambar 4.16 Sunan Gunung Jati mendaki lereng Gunung Slamet ..................... 138

Gambar 4.17 Sunan Gunung Jati duduk bersemedi ............................................ 141

Gambar 4.18 Sunan Gunung Jati sedang menuangkan air guci ke tongkat ........ 144

Gambar 4.19 Sunan Gunung Jati sedang mencabut tongkatnya ......................... 147

Gambar 4.20 Sunan Gunung Jati melihat curug ................................................. 151

Gambar 4.21 Warga desa berendam di sumber air panas ................................... 154

Gambar 4.22. Warga desa berterima kasih kepada Sunan Gunung Jati .............. 158

Gambar 4.23 Kyai Klitik sedang berkeliling desa ............................................... 161

Gambar 4.24 Sunan Gunung Jati menyerahkan Guci kepada Kyai Klitik .......... 165

Gambar 4.25 Sunan Gunung Jati pergi meninggalkan desa Kaputihan .............. 169

Page 19: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 . Latar Belakang

1.1.1. Alasan Pemilihan Tema

Sahman (dalam Hartono, 2001:1) menyatakan bahwa seorang seniman

dalam mencari gagasan dapat bersumber dari berbagai macam, antara lain:

lingkungan alam, dunia religius, dunia imajinasi dari berbagai perenungan dalam

kehidupan sehari–hari. Indonesia merupakan negara yang penuh dengan tempat

dan alam yang indah , dan serta kaya akan seni budayanya. Daya tarik wisatawan

yang diminati antara lain tempat yang indah dan memiliki cerita asal mula adanya

tempat wisata itu. Semakin banyak wisatawan yang datang, meningkat pula

pembangunan tempat objek wisata.

Objek wisata Guci adalah tentang asal mula terciptanya sumber mata air

panas yang tidak berbau belerang. Objek wisata Guci adalah tempat wisata yang

berkembang di kota Tegal. Guci merupakan objek wisata yang berada di Desa

Guci Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal, memiliki luas 210 Ha, terletak di

kaki Gunung Slamet bagian utara dengan ketinggian kurang lebih 1.050 meter,

dari Kota Slawi berjarak kurang lebih 3 km, sedangkan dari Kota Tegal berjarak

tempuh sekitar 40 km ke arah selatan. Objek wisata Guci memiliki 10 air terjun,

di bagian atas pemandian umum pancuran 13, di sana terdapat air terjun dengan

nama Air Terjun Jedor, dan para pengunjung dapat menyewa kuda untuk

berkeliling obyek wisata Guci. https://cahbojong.wordpress.com/2011/09/09

Page 20: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

2

Obyek wisata Guci menyuguhkan keunikan tersendiri bagi daerah

kabupaten Tegal dan masyarakat sekitar. Hal ini untuk pemerintah daerah dapat

menambah pemasukan pendapatan, memberikan lapangan pekerjaan untuk

masyarakat sekitar, menambah informasi atau wawasan bagi pengunjung, sebagai

tempat rekreasi dan masih banyak lagi manfaat yang dapat diperoleh.

Tempat wisata Guci sesungguhnya memiliki legenda yang mengandung

pesan moral yang baik. Pesan moral dari legenda tempat wisata Guci, yaitu

tentang ketakwaan kepada Allah, dan kesabaran menghadapi semua masalah.

yang tentunya dapat dijadikan sebagai tauladan baik bagi anak – anak, remaja,

maupun dewasa. Akan tetapi legenda Guci tersebut semua orang belum ada yang

tahu sehingga kebanggaan memiliki legenda tempat wisata Guci oleh masyarakat

sekitar dan masyarakat kota Tegal mulai hilang. Adanya buku legenda Guci

Kabupaten Tegal ini sebagai media informasi untuk memperkenalkan kepada

masyarakat dan pengunjung wisata Guci Kabupaten Tegal dan sebagai daya tarik

calon pengunjung yang akan datang ke objek wisata Guci Kabupaten Tegal.

Awal cerita objek wisata Guci terkait dengan datangnya wali Allah untuk

mensyiar agama Islam di desa Guci dan tokoh kebijaksanaan pendiri awal desa

Guci. Oleh karena itu, cerita legenda akan sangat tepat apabila disampaikan

melalui media promosi yang diharapkan dapat menghidupkan dan

mempopulerkan cerita legenda tempat wisata Guci. Masyarakat atau wisatawan

dapat mengenal dan mengetahui awal cerita terjadinya wisata Guci.

Page 21: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

3

1.1.2 Alasan Pemilihan Jenis Karya

Jenis media promosi sangat beragam, mulai dari media konvensional

hingga yang kekinian. Kemajuan teknologi turut menyertai perubahan pola dari

berbagai aspek, tak terkecuali dengan kegiatan promosi.

Promosi dapat dilakukan dengan berbagai cara dan media. Banyak media

promosi yang menjadi alternatif berpromosi, akan tetapi ada beberapa hal yang

harus diingat dan diperhatikan dalam memilih media promosi, maka langkah awal

yang harus diperhatikan adalah siapa target audience yang akan dicapai.

Target audience wisata Guci adalah wisatawan dalam maupun dari luar

kota. Maka dari itu promosi yang dirancang adalah buku sebagai media promosi

gambar ilustrasi legenda . Alasan pemilihan media tersebut sebagai sarana

promosi dengan ilustrasi legenda, karena di dalamnya terdapat unsur visual

gambar ilustrasi dan teks cerita legenda guci, sehingga efektif dalam

menyampaikan sebuah pesan kepada target audience.

Media promosi melalui gambar ilustrasi cerita legenda Guci dapat

memperkenalkan legenda Guci pada wisatawan. Selain itu, media promosi dengan

ilustrasi legenda memiliki kelebihan yaitu menampilkan gambar dan teks cerita,

sehingga target audience tertarik untuk ingin tahu legenda Guci dan berkunjung

ke wisata Guci tersebut. Oleh karena itu, buku gambar ilustrasi legenda tersebut

diharapkan dapat menjadi solusi yang baik untuk mempromosikan tempat wisata

Guci.

Page 22: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

4

Gambar 1.1 Contoh Buku Cerita Javika

Sumber : http://dkv.binus.ac.id/2015/06/12/perancangan-komunikasi-visual-

publikasi-buku-legenda-cinta-jayaprana-dan-layonsari/

Gambar 1.2 Contoh Penerapan Gambar Ilustrasi Cerita Ramayana

Sumber : http://dkv.binus.ac.id/2014/10/03/perancangan-komunikasi-visual-

publikasi-buku-cerita-ilustrasi-ramayana/

Berdasarkan pemikiran itu, media promosi ingin dibuat dalam buku

gambar ilustrasi legenda, kaos (T-Shirt), mug, dan gantungan kunci . Melalui

gambar yang berupa ilustrasi biasanya lebih komunikatif dan dapat langsung

Page 23: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

5

dicerna oleh para audience, karena memang menggambarkan suasana adegan dan

menghadirkan teks atau cerita sehingga akan lebih mudah dimengerti.

Ilustrasi yang ditampilkan merupakan rangkaian gambaran adegan cerita

legenda. Adegan legenda tersebut telah di rangkum dari narasumber dan web

dinas pariwisata Kabupaten Tegal.

Adegan legenda ditampilkan dengan efek-efek visual dengan bantuan

software- software desain seperti Adobe Photoshop cs6 dan CorelDraw X5.

Penggunaan software desain memiliki kelebihan masing-masing, Adobe

photoshop c6 digunakan untuk proses pewarnaan dengan tool tambahan berupa

graphic pen atau pen tablet jenis Wacom Pen and Touch small. Software

CorelDRAW x5 digunakan dalam proses layouting sebelum ilustrasi cerita

legenda guci

Teknik pembuatan ilustrasi menggunakan teknik digital painting, teknik

pewarnaan digital painting adalah teknik pewarnaan ilustrasi yang dikerjakan

dengan bantuan perangkat komputer dan menggunakan tool tambahan berupa

graphic pen. Pewarnaan menggunakan software Adobe photoshop karena

software tersebut memiliki banyak tool-tool seperti brush yang dapat di custom,

layer yang mudah untuk disesuaikan yang dapat mempermudah teknik pewarnaan

berbasis digital. Alasan menggunakan teknik computerized dengan pewarnaan

digital painting karena output dari ilustrasi legenda guci yang bersifat digital.

Sehingga dengan menggunakan teknik digital painting tidak mengurangi kualitas

warna pada ilustrasi karena teknik digital painting menggunakan mode warna

RGB yang merupakan standart untuk mode warna berbasis digital.

Page 24: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

6

1.2 Tujuan Proyek Studi

Tujuan proyek studi ini adalah untuk menghasilkan rancangan buku

sebagai media promosi gambar ilustrasi legenda dengan mengaplikasikan karya

ilustrasi dan teks pada buku, dan gambar ilustrasi pada desain grafis kaos atau t-

shirt,mug dan gantungan kunci sebagai media promosi cerita tentang legenda

tempat wisata Guci Kabupaten Tegal agar lebih dikenal masyarakat.

1.3 Manfaat Pembuatan Proyek Studi

Bagi Penulis

1. Melaksanakan proyek studi yang merupakan syarat mahasiswa dalam

menentukan kelulusan dan menambahkan ketrampilan dalam

menyampaikan pesan dalam media promosi melalui cerita ilustrasi

2. Karya tersebut dapat dimanfaatkan sebagai portofolio dan sebagai bahan

pertimbangan ketika membuat dan menunjukkan daftar riwayat hidup

untuk kepentingan dimasa yang akan datang

Bagi Lembaga

Karya ini dapat digunakan sebagai referensi mahasiswa

khususnya prodi Seni Rupa, S1 dalam mengembangkan

ilustrasi cerita bergambar.

Page 25: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

7

Bagi wisata Guci Kabupaten Tegal

Karya ini dapat membantu mempromosikan objek wisata Guci

di Kabupaten Tegal dan memperkenalkan legenda Guci ke

calon wisatawan maupun masyarakat yang khususnya generasi

muda kota Tegal yang belum mengetahui.

Page 26: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

8

BAB 2

LANDASAN KONSEPTUAL

2.1 Perancangan

2.1.1 Pengertian Perancangan

Akar-akar istilah desain, hakikatnya talah ada sejak zaman purba dengan

pengertian yang amat beragam. Istilah ‘Arch’, ‘Techne’, ‘Kunst’, ‘Kegunan,

‘Kabinangkitan’, ‘Anggitan’, dan sebagainya merupakan bukti-bukti bahwa

terdapat istilah-istilah yang berkaitan dengan kegiatan desain, hanya

penggunaanya belum menyeluruh dan dinilai belum bermuatan aspek-aspek

moderenitas seperti yang dikenal sekarang (Sachari dan Sunarya, 2000:4). Di awal

perkembangannya, istilah desain masih berbaur dengan seni dan kriya. Namun

ketika seni modern mulai memantapkan diri dalam wacana ekpresi murni, desain

mulai memantapkan diri pada aspek fungsi dan industry. Hingga tahun 1970-an

istilah desain masih tercampur aduk dengan istilah seni terapan dan kerajinan.

Sachari dan Sunarya berpendapat bahwa dalam dunia senirupa Indonesia

kata desain kerap dipadankan dengan reka, bentuk, reka rupa, tata rupa, perupaan,

anggitan, rancangan, rancangan bangun, gagas rekayasa, perancangan kerangka,

sketsa ide, gambar busana, hasil ketrampilan karya kerajinan , kriya, teknik

presentasi, pengayaan, komunikasi rupa denah, layout,ruang (interior), benda

yang bagus, pemecah masalah rupa dalam kata kerja mendesain berarti ; menata,

mengkomposisi, merancang, merencana, menghias, memadu, menyusun,

mencipta, berkreasi, menghayal, merenung, menggambar, menyajikan karya.

Page 27: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

9

Dapat disimpulkan bahwa desain berkaitan dengan proses kreatif. Proses

kreati seorang desainer tidak terjadi secara spontan tetapi melalui rangkaian

proses intelektual karena di dalamnya terdapat hasil pemikiran dari seorang

desainer.

2.1.2 Pengertian Desain Komunikasi Visual

Desain komunikasi visual ditinjau dari asal kata (etimologi) istilah ini

terdiri dari tiga kata yaitu desain diambil dari kata designo dalam bahasa Itali

yang berarti gambar. Sedang dalam bahasa Inggris, desain diambil dari bahasa

Latin yaitu designare atau dalam bahasa Perancis disebut dessiner yang berarti

merencanakan atau merancang.

Menurut Acher, desain adalah bidang ketrampilan, pengetahuan, dan

pengalaman manusia yang mencerminkan keterikatannya dengan apresiasi dan

adaptasi lingkungannya ditinjau dari kebutuhan-kebutuhan kerohanian dan

kebendaannya (Sachari, 1986: 23).

Menurut Kusrianto (2007:2), Desain Komunikasi Visual adalah suatu

disiplin ilmu yang bertujuan mempelajari konsep-konsep komunikasi serta

ungkapan kreatif melalui berbagai media untuk menyampaikan pesan dan gagasan

secara visual dengan mengelola elemen-elemen grafis yang berupa bentuk dan

gambar, tatanan huruf, serta komposisi warna serta lay out (tata letak atau

perwajahan). Dengan demikian, gagasan bisa diterima oleh orang atau kelompok

yang menjadi sasaran penerima pesan.

Komunikasi visual sesuai dengan kata bentuknya terdiri dari kata

komunikasi dan visual. Komunikasi berarti memberi tahu. Komunikasi

Page 28: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

10

pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga

pesan yang dimaksudkan dapat dipahami Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:

585). Komunikasi adalah penyampaian gagasan, emosi, ketrampilan dan

sebagainya, dengan menggunakan simbol-simbol baik berupa kata-kata, gambar,

figur, grafik, dan sebagainya.

Sedangkan kata visual menurut Poerwodarmito (1994 :1142) visual berarti

berdasarkan penglihatan, dapat dilihat, dan kelihatan. Komunikasi visual

berhubungan dengan komunikasi dilakukan atau disampaian melalui penggunaan

gambar dan bahan ilustrasi lainnya yang diamati melalui indera penglihatan.

Dari uraian tersebut maka dapat dipahami bahwa komunikasi visual

adalah bentuk pengiriman pesan atau berita dengan menggunakan simbol,

gambar atau bentuk nonverbal lain sehingga dapat diterima dengan menggunakan

indera penglihataan. Jadi kesimpulan dari seluruh uraian di atas yaitu bahwa

desain komunikasi visual adalah sebuah rancangan kreatif yang berdasar pada

prinsip-prinsip desain dan nilai estetika sehingga mampu menjadi media

berkomunikasi lewat unsur visual.

2.1.3 Unsur-unsur Desain

Desain yang menekankan fungsi tanpa keindahan atau estetika, akan tidak

menarik sehingga tidak komunikatif. Menarik atau indah bisa dinilai dengan

menggunakan mata (lahir) atau dengan hati (batin). Desain bisa menarik karena

indah dipandang atau konsepnya yang kreatif. Oleh sebab itu kualitas rasa seni

seseorang pasti berbeda pula tergantung pada kemampuan mata sebagai penilai.

Page 29: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

11

Agar menarik mata (eye cathing),dalam menciptakan desain yang baik, digunakan

kombinasi unsur-unsur desain dan prinsip-prinsip desain dalam penyusunannya.

Menurut Kusrianto (2007:30-32), unsur-unsur visual merupakan bagian

dari karya seni/desain. Unsur-unsur tersebut saling berhubungan satu sama lain

sebagai pembentuk sekaligus pendukung dalam pembuatan karya seni yang

maksimal meliputi:

1. Garis (Line)

Garis dianggap sebagai unsur visual yang banyak berpengaruh terhadap

pembentukan suatu objek sehingga garis, selain dikenal sebagai goresan

atau coretan, juga menjadi batas limit suatu bidang atau warna. Ciri khas

garis adalah terdapatnya arah serta dimensi yang memanjang. Garis dapat

tampil dalam bentuk lurus, lengkung, gelombang, zigzag, dan lainnya.

Kualitas garis ditentukan oleh tiga hal, yaitu orang yang membuatnya, alat

yang digunakan serta bidang dasar tempat garis digoreskan. Garis adalah

unsur dasar untuk membangun bentuk atau konstruksi desain. Garis

merupakan elemen terbanyak yang digunakan dalam menciptakan sebuah

gambar.

2. Bentuk (Shape)

Bentuk adalah segala hal yang memiliki diameter tinggi dan

lebar. Bentuk dasar yang dikenal orang adalah kotak (rectangle), lingkaran

(circle), dan segitiga (triangle). Sementara pada kategori sifatnya, bentuk

dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu:

Page 30: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

12

3. Bentuk Nyata (Form)

Bentuk ini betul-betul mencerminkan kondisi fisik dari suatu obyek.

Seperti gambar manusia secara detil, hewan atau benda lainnya.

4. Tektur (Texture)

Tekstur adalah tampilan permukaan (corak) dari suatu benda yang

dapat dinilai dengan cara dilihat atau diraba. Yang pada prakteknya,

tekstur sering dikategorikan sebagai corak dari suatu permukaan benda,

misalnya permukaan karpet, baju, kulit kayu, dan lain sebagainya.

5. Bidang (Space)

Bidang merupakan unsur rupa yang terjadi karena pertemuan

beberapa garis. Bidang dapat dibedakan menjadi bidang horizontal,

vertikal, melintang. Aplikasi unsur bidang pada kolase bisa berupa bidang

datar (2D) dan bidang bervolume (3D). Bidang merupakan jarak antara

suatu bentuk dengan bentuk lainnya yang pada praktek desain dapat

dijadikan unsur untuk memberi efek estetika desain.

6. Ukuran (Size)

Ukuran adalah unsur lain dalam desain yang mendefinisikan besar

kecilnya suatu obyek. Dengan menggunakan unsur ini dapat menciptakan

kontras dan penekanan (emphasis) pada obyek desain anda sehingga orang

akan tahu mana yang akan dilihat atau dibaca terlebih dahulu.

Page 31: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

13

7. Warna (Color)

Warna merupakan unsur penting dalam obyek desain. Karena dengan

warna orang bisa menampilkan identitas, menyampaikan pesan atau

membedakan sifat dari bentuk-bentuk bentuk visual secara jelas. Dalam

prakteknya warna dibedakan menjadi dua: yaitu warna yang ditimbulkan

karena sinar (additive color) yang biasanya digunakan pada warna lampu,

monitor, TV dan sebagainya, dan warna yang dibuat dengan unsur-unsur

tinta atau cat (substractive color) yang biasanya digunakan dalam proses

pencetakan gambar ke permukaan benda padat seperti kertas, logam, kain

atau plastik.

8. Gelap Terang

Gelap terang dalam unsur visual juga disebut nada. Ungkapan gelap

terang sebagai hubungan pencahayaan dan bayangan dinyatakan dengan

gradasi mulai dari yang paling putih untuk menyatakan bagian yang sangat

terang, sampai kepada yang paling hitam untuk menyatakan bagian yang

sangat gelap.

2.1.4 Prinsip – prinsip Desain

Ada tujuh prinsip desain yang perlu diperhatikan oleh para desainer dalam

mendesain sesuatu yaitu keseimbangan, dominasi, proporsi, irama, keserasian,

dan kesatuan (Sunaryo, 1993: 12).

Page 32: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

14

a. Keseimbangan

Keseimbangan merupakan prinsip desain yang paling

banyak menuntut kepekaan perasaan. Penyusunan komposisi harus

mengontrol susunan benda atau unsur rupa tersebut secara

keseluruhan sebagai satu kesatuan secara cermat dan penuh

perasaan.

b. Dominasi

Dominasi yaitu menonjolkan salah satu unsur tertentu pada

sebuah karya dengan tujuan menarik perhatian atau menjadi pusat

perhatian (Sidiq dan Prajitno, 1981: 49-50). Dominasi merupakan

peran dalam menampilkan bagian tertentu dari suatu objek untuk

dijadikan sebagai pusat perhatian. Pusat perhatian adalah fokus

dari suatu susunan warna atau gambar.

c. Proporsi

Proporsi secara umum dapat diartikan sebagai

perbandingan antara bagian satu dengan yang lain. Hubungan yang

dimaksud tentunya sangat berkaitan dengan ukuran besar kecilnya

bagian dan berapa luas bagian, serta panjang pendeknya desain.

d. Irama

Pola yang diciptakan dengan mengulangi dan membuat

variasi dari unsur grafis yang ada. Menggunakan bidangan di

antaranya (unsur grafis) untuk memberikan kesan gerak.

Page 33: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

15

e. Keserasian

Keserasian merupakan bentuk kesesuaian antara bagian

yang satu dengan bagian yang lain yang dipadukan. Keserasian

mencakup dua jenis, yaitu keserasian fungsi dan bentuk.

f. Kesatuan

Kesatuan adalah kohesi, konsistensi, ketunggalan atau

keutuhan, yang merupakan isi pokok dari komposisi. Kesatuan

merupakan keterpaduan unsur-unsur untuk menyelaraskan bagian

keseluruhan.

2.2. Promosi

2.2.1 Pengertian Promosi

Promosi berasal dari kata Inggris promote yang berarti meningkatkan atau

mengembangkan. Menurut Cahyono (1995:33), promosi adalah setiap bentuk

kegiatan komunikasi yang digunakan perusahaan (pemasar) untuk memberitahu

(informasi), membujuk atau mengingatkan orang mengenai produk, jasa,

bayangan (image), gagasan (idea) atau keterlibatan perusahaan dan masyarakat

dengan maksud agar orang dapat menerimanya dan melakukan perbuatan sesuai

keinginan pasar. Promosi juga merupakan teknik komunikasi yang secara

penggunaannya atau penyampaiannya dengan menggunakan media seperti: pers,

televisi, radio, papan nama, poster dan lain-lain yang bertujuannya untuk menarik

minat konsumen terhadap hasil produksi suatu perusahaan. Promosi sebagai

media untuk menjembatani kepentingan produsen dengan konsumen.

Page 34: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

16

Promosi berperan aktif dalam memperkenalkan, memberitahukan dan

mengingatkan kembali manfaat suatu produk agar mendorong konsumen untuk

membeli produk yang dipromosikan tersebut. Untuk mengadakan promosi, setiap

perusahaan harus dapat menentukan dengan tepat alat promosi manakah yang

dipergunakan agar dapat mencapai keberhasilan dalam penjualan.

Tugas promosi adalah memastikan bahwa konsumen sasaran mengetahui

dan menyukai produk-produk perusahaan. Promosi merupakan senjata utama

dalam pertempuran memperebutkan posisi dibenak konsumen. Para pemasar

berusaha keras menciptakan posisi tertentu bagi produk mereka relatif terhadap

produk dan merk pesaing, dimana promosi mempunyai tiga sasaran utama, yaitu

menginformasikan, membujuk (persuasi) dan mengingatkan konsumen. Hal ini

dapat dicapai oleh suatu perusahaan bila promosi yang dijalankan benar-benar

tepat sehingga pelaksanaan promosi dapat berhasil seefektif mungkin (Cahyono,

1995:34).

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa promosi

berperan penting dalam menyebarkan informasi, mempengaruhi/ membujuk, dan

mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya, meningkatkan

kembali manfaat suatu produk agar konsumen membeli produk yang

dipromosikan tersebut dan dalam rangka pengenalan produk

2.2.2 Kegiatan Promosi

Kegiatan promosi yaitu salah satu cara perusahaan untuk meningkatkan

volume penjualan produknya. Dalam kegiatan promosi diperlukan adanya sebuah

Page 35: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

17

media yang tepat agar kegiatan yang dilakukan dapat mencapai target. Setiap alat

atau media promosi tersebut memiliki ciri-ciri dan biaya tersendiri, sehingga

pemasar harus memahami secara betul ciri-ciri promosi yang tepat. Dalam

melakukan promosi agar dapat efektif perlu dilakukan perencanaan matang yang

mencangkup bauran promosi, yaitu kombinasi yang optimal dari berbagai jenis

kegiatan atau pemilihan jenis kegiatan promosi yang paling efektif. Menurut

Cahyono (1995: 34-35) ada empat jenis bauran promosi secara rinci yang

dijabarkan sebagai berikut:

2.2.2.1 Iklan (Advertensi)

Iklan (Advertensi) adalah cara penyajian cetakan, tulisan,

kata-kata, gambar-gambar atau menggunakan orang, produk atau

jasa yang dilakukan suatu lembaga (perusahaan iklan) dengan

maksud untuk mempengaruhi dan meningkatkan penjualan,

meningkatkan pemakaian, atau untuk memperoleh suara, dukungan

atau pendapat. Iklan memiliki ciri:

1. Presentasi publik

2. Daya serap tinggi

3. Ungkapan yang diperbesar

4. Tindak pribadi

2.2.2.2 Penjualan Pribadi (Personal Selling)

Penjualan pribadi merupakan alat yang paling efektif pada

tahap tertentu dalam proses penjualan, khususnya untuk

Page 36: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

18

membangun preferensi, keyakinan dan tindakan pembeli. Ciri-ciri

personal selling:

1. Konfrontasi langsung

2. Keakraban

2.2.2.3 Promosi Penjualan

Promosi penjualan adalah aktivitas promosi yang dilakukan

untuk tujuan peningkatan penjualan baik secara langsung maupun

tidak langsung dalam periode waktu singkat. Meskipun alat-alat

promosi penjualan berbeda, namun alat promosi ini pada dasarnya

mempunyai tiga ciri khusus yaitu:

1. Komunikasi

2. Intensif

3. Undangan untuk aktivitas transaksi pada waktu sekarang

2.2.2.4 Publisitas (Public Relation)

Publisitas adalah pemberian stimulasi dengan pemberian

yang dilakukan media masa (televisi, surat kabar). Merupakan

penyampaian promosi yang bersifat non personal dan ditunjukkan

kepada masyarakat mengenai kegiatan perusahaan dan penjelasan

mengenai produk yang dihasilkan. Ciri-ciri promosi publisitas:

1. Kredibilitas yang tinggi

2. Tidak terlihat sebagai promosi

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan

promosi diperlukan adanya sebuah media yang tepat agar kegiatan yang dilakukan

Page 37: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

19

dapat mencapai target. Pada karya ini termasuk kegiatan iklan karena cara

penyajian cetakan, tulisan, kata-kata, gambar-gambar atau menggunakan orang,

produk atau jasa yang dilakukan suatu lembaga (perusahaan iklan) dengan

maksud untuk mempengaruhi dan meningkatkan penjualan, meningkatkan

pemakaian, atau untuk memperoleh suara, dukungan atau pendapat

2.2.3 Fungsi Promosi

Promosi memiliki lima fungsi yang sangat penting bagi suatu

perusahaan/lembaga. Kelima fungsi tersebut dijabarkan sebagai berikut :

2.2.3.1 Informing (Memberikan Informasi)

Promosi membuat konsumen sadar akan produk – produk

baru, mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat sebuah

merek, serta memfasilitasi penciptaan citra sebuah perusahaan

yang menghasilkan produk atau jasa. Promosi menampilkan peran

informasi bernilai lainnya, baik merek yang diiklankan maupun

konsumennya, dengan mengajarkan manfaat – manfaat baru dari

merek yang telah ada.

2.2.3.2 Persuading (Membujuk)

Media promosi atau iklan yang baik akan mampu

mempersuasi pelanggan untuk mencoba produk atau jasa yang

ditawarkan. Terkadang persuasi berbentuk mempengaruhi

permintaan primer, yakni menciptakan permintaan bagi

keseluruhan kategori produk. Lebih sering, promosi berupaya

Page 38: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

20

untuk membangun permintaan sekunder, permintaan bagi merk

perusahaan yang spesifik.

2.2.3.3 Reminding (Mengingatkan)

Iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam

ingatan para konsumen. Saat kebutuhan muncul, yang

berhubungan dengan produk dan jasa yang diiklankan, dampak

promosi di masa lalu memungkinkan merek pengiklan hadir di

benak konsumen. Periklanan lebih jauh didemonstrasikan untuk

mempengaruhi pengalihan merek dengan mengingatkan para

konsumen yang akhir – akhir ini belum membeli merek yang

tersedia dan mengandung atribut- atribut yang menguntungkan.

2.2.3.4 Adding Value (Menambah Nilai)

Terdapat tiga cara mendasar dimana perusahaan bisa

memberi nilai tambah bagi penawaran- penawaran mereka,

inovasi, penyempurnaan kualitas, atau mengubah presepsi

konsumen. Ketiga komponen nilai tambah tersebut benar- benar

independen. Promosi yang efektif menyebabkan merek dipandang

lebih elegan, lebih bergaya, lebih bergengsi, dan lebih unggul dari

tawaran pesaing.

2.2.3.5 Assisting (Mendampingi upaya- upaya lain dari perusahaan)

Periklanan merupakan salah satu alat promosi. Promosi

membantu perwakilan penjualan. Iklan mengawasi proses

penjualan produk- produk perusahaan dan memberikan

Page 39: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

21

pendahuluan yang bernilai bagi wiraniaga sebelum melakukan

kontak personal dengan para pelanggan yang prospektif. Upaya,

waktu, dan biaya periklanan dapat dihemat karena lebih sedikit

waktu yang diperlukan untuk memberi informasi kepada prospek

tentang keistimewaan dan keunggulan produk jasa. Terlebih lagi,

iklan melegitimasi atau membuat apa yang ditanyakan klaim oleh

perwakilan penjual lebih kredibel. (http://www.downloads fungsi

promosi.htm).

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa karya ini

termasuk fungsi promosi informing karena promosi membuat konsumen sadar

akan produk – produk baru, mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat

sebuah merek, serta memfasilitasi penciptaan citra sebuah perusahaan yang

menghasilkan produk atau jasa. Promosi menampilkan peran informasi bernilai

lainnya, baik merek yang diiklankan maupun konsumennya, dengan mengajarkan

manfaat – manfaat baru dari merek yang telah ada.

2.2.4 Tujuan Promosi

Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan

membujuk serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran

pemasarannya. Tjiptono (1997: 221) mengemukakan secara rinci ketiga tujuan

promosi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Menginformasikan (informing), dapat berupa: menginformasikan pasar

mengenai keberadaan suatu produk baru, memperkenalkan cara

Page 40: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

22

pemakaian yang baru dari suatu produk, menyampaikan perubahan harga

kepada pasar, membangun citra perusahaan, dst.

2. Membujuk pelanggan sasaran (persuading), untuk: membentuk pilihan

merek, mengalihkan pilihan ke merek tertentu, mengubah persepsi

pelanggan terhadap atribut produk, mendorong pembeli untuk belanja saat

itu juga, dst.

3. Mengingatkan (reminding), dapat terdiri atas: mengingatkan pembeli

bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat,

mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk

perusahaan, membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye

iklan, menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada perusahaan.

Jika ditinjau dari sudut pandang ilmu ekonomi, maka tujuan dari promosi

ini adalah menggeser kurva permintaan akan produk perusahaan ke kanan dan

membuat permintaan menjadi inelastic (dalam kasus harga naik) dan elastis

(dalam kasus harga turun). Sementara itu Rossiter dan Percy dikutip Prayitno,

1993 dalam Tjiptono (1997: 222) mengklasifikasikan tujuan promosi sebagai efek

dan komunikasi sebagai berikut:

1. Menumbuhkan persepsi pelanggan terhadap suatu kebutuhan

2. Memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang suatu

produk kepada konsumen

3. Mendorong pemilihan terhadap suatu produk

4. Membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk

5. Mengimbangi kelemahan unsur bauran pemasaran lain

Page 41: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

23

6. Menanamkan citra produk dan perusahaan

Secara singkat promosi berkaitan dengan upaya untuk mengarahkan

seseorang agar dapat mengenal produk perusahaan, lalu memahaminya, berubah

sikap, menyukai, yakin, kemudian akhirnya membeli dan selalu ingat akan produk

tersebut.

2.3 Perancangan Buku Ilustrasi

2.3.1. Pengertian Perancangan Buku

Desain atau perancangan buku berarti rancangan isi, style,format,layout,

urutan dari macam-macam buku. Komponen berarti bagian atau halaman dari

buku, seperti catatan edisi, pengantar, indeks, atau cover depan dan belakang. 18

Dalam desain buku elemen adalah suatu yang dapat terjadi berulang kali di mana-

mana seperti ilustrasi, daftar, header, footer, tabel dan lainnya (Sutopo, 2006:11).

Buku sebagai sebuah karya publikasi yang memiliki daya tarik tersendiri

dari bentuk fisiknya. Buku memiliki format yang mampu menarik perhatian orang

untuk membacanya (Kusrianto,Adi, 2006:1). Buku di dalamnya terdapat

komponen umum seperti isi, format, gaya dan urutan dari komponen tersebut.

Buku berdasarkan fisik dan substansinya terdiri dari 3 (tiga) bagian yang perlu

diperhatikan dalam perancangan buku sebagai berikut (Sutopo, 2006:12-13);

1. .Jaket : Jaket merupakan kulit luar yang berfungsi melindungi cover buku

supaya tidak cepat rusak dan kotor, namun tidak setiap buku menggunakan

jaket.

2. Cover : Terdiri dari 2 bagian yaitu bagian depan dan belakang,bahkan

buku yang tebal memiliki bagian punggung. Cover merupakan bagian

Page 42: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

24

yang dilindungi oleh jaket di atas dan juga melindungi bagian dalamnya

(bookblock). Pada coverbagiandepan terdapat informasi sebagai berikut;

a. Judul buku

b. Nama penerbit atau perusahaan

c. .Logo penerbit atau perusahaan

d. Simbol trademark

e. Nomor ISBN

f. Slogan produk

Pada bagian coverbelakang terdapat informasi berikut;

a. Nama penerbit atau perusahaan dengan logo atau trademark

b. Petunjuk penggunaaan sederhana

c. .Keterangan yang menyatakan untuk negara mana buku dicetak

d. .Keterangan singkat tentang penulis

e. .Nomor ISBN

f. .Barcode

3. Kata Pengantar : Adalah halaman yang biasanya ditulis oleh pengarang

atau seseorang untuk pengarang. Halaman pengantara seperti halaman-

halaman lainnya diletakkan pada halamansebelah kanan atau halaman

ganjil

4. .Daftar Isi adalah halaman berisi informasi mengenai urutan bagian buku

berikut angka halamanya.

Disimpulkan bahwa perancangan buku ilustrasi harus memiliki urutan

kompoten bagian-bagian dalam pembuatan buku ilustrasi. Buku ilustrasi harus

Page 43: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

25

memiliki daya tarik tersendiri dari bentuk fisiknya. Dan buku memiliki format

yang mampu menarik perhatian orang untuk membacanya.

2.4. Gambar Ilustrasi

2.4.1 Pengertian Gambar Ilustrasi

Ilustrasi merupakan gambaran tentang peristiwa atau keadaan sesuatu hal

yang bukan sebenarnya misalnya ilustrasi criminal, kecelakaan, atau tentang

kehidupan masa silam misalnya kehidupan manusia purba atau binatang berjuta-

juta tahun yang lalu. Dalam arti estimologis yang dijelaskan dalam Webstion New

Compact Format Dictionary, (1985) istilah ilustrasi diambil dari bahasa inggris

Illustration dengan bentuk kata kerjanya to illustrate dan dari bahasa latin

illustrare yang berarti membuat terang.

Dari pengertian ini kemudian berkembang menjadi: membuat jelas dan

terang dengan menunjukkan contoh, khusunya dengan menggunakan bentuk-

bentuk, diagram,dan sebagainya, atau memberikan hiasan dengan gambaran-

gambaran (Salam, 1993:1). Arti serupa juga tertera dalam kamus besar Bahasa

Indonesia (1995: 372), ilustrasi adalah: 1) gambar untuk memperjelas isi buku,

karangan, dsb. 2) gambar, desain, atau diagram untuk menghias (misalnya

halaman sampul, dan sebagainya), 3) keterangan (penjelasan) tambahan berupa

contoh, bandingan, dan sebagainya. Untuk lebih memperjelaskan paparan (tulisan,

dan sebagainya).

Page 44: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

26

Mayer (1976) mendifinisikan ilustrasi sebagai “gambaran yang secara

khusus dibuat untuk menyertai teks seperti pada buku atau iklan untuk

memperdalam pengaruh dari teks tersebut.

Ilustrasi memang secara tradisional telah digunakan untuk

menggambarkan benda, suasana, adegan, atau ide yang diangkat dari teks buku

atau lembaran-lembaran kertas (Salam, 1993:2)

Sementara itu, terjadi perkembangan baru dalam dunia ilustrasi. Ilustrasi

tidak lagi hanya terbatas pada gambar yang mengiringi teks akan tetapi telah

berkembang kearah yang lebih luas. Ilustrasi kemudian didefinisikan sebagai

“gambar atau alat bantu yang lain yang membat sesuatu (seperti buku atau

ceramah) menjadi lebih jelas, lebih bermanfaat atau menarik”.

Dalam pengertian yang luas ilustrasi didefinisikan pula sebagai gambar

yang berceritera. Definisi ini dapat mencakup gambar-gambar di dinding gua pada

zaman prasejarah sampai gambar komik atau ilustrasi editorial pada surat kabar

yang terbit hari ini (Salam, 1993:2)

Dalam perkembangannya sulit sekali untuk membuat definisikan dari

ilustrasi yang dapat mencakup seluruh aspek dari ilustrasi. Namun Salam (1993:

4-5) menjelaskan bahwa pendekatan, teknik, atau corak yang digunakan oleh

ilustrator dapat saja berfariasi, akan tetapi seorang ilustrator senantiasa berniat

untuk menggambarkan secara grafis, (yaitu bersifat menguraikan atau

menjelaskan) dari sebuah subyek (benda, suasana, peristiwa, atau ide). Subyek

tersebut mungkin diangkat dari teks atau murni berasal dari sang ilustrator; ia

mungkindisajikan dalam bentuk yang realistis ataupun imajinatif ; ia mungkin

Page 45: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

27

bersifat menyampaikan informasi, mencatat peristiwa, mendidik, menghibur,

menghias, memberi petunjuk, memperingati suatu peristiwa, mengeritik,

mempropogandakan suatu idea tau menyampakan ucapan selamat. Ia mungkin

diciptakan dengan menggunakan pensil, cat air, pastel, tinta, cat minyak, atau

akrilik: ia mungkin ditampilkan pada buku, majalah, surat kabar, stiker, prangko,

kartu lebaran, tas belanjaan atau pada siaran televisi. Bagaimana ilustrasi

diciptakan, ia selalu diniatkan sebagai penggambaran grafis dari sebuah subyek.

2.4.2 Jenis dan Teknik Ilustrasi

Muharrar (2003:13) menerangkan bahwa ilustrasi menurut

perkembangannya dari pengiring teks ke bidang yang lebih luas begitu rumit dan

bervariasi sehingga pembatasan yang tegas dalam pembagian bidang-bidang

ilustrasi adalah tidak mungkin. Namun Salam (dalam Muharrar, 2003) melakukan

pembagian tersebut yaitu: Ilustrasi buku (merujuk pada ilustrasi yang dibuat

sebagai pendamping atau penjelas teks pada buku). Adapun beberapa jenisnya

antara lain :

1. Ilustrasi Buku Ilmiah (non-fiksi), Ilustrasi Buku Kesustraan, Ilustrasi Buku

Anak-anak, Ilustrasi Buku Komik.

2. Ilustrasi Editorial merujuk pada ilustrasi yang dibuat untuk menyajikan

pandangan (opini) dimuat disurat kabar atau majalah, jenisnya antara lain :

Ilustrasi Kolom, Komik Strip, Karikatur, Kartun.

3. Ilustrasi Busana (merujuk pada ilustrasi yang dibuat untuk memperkenalkan

atau menjual produk busana yang sedang mode).

Page 46: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

28

4. Ilustrasi Televisi (Ilustrasi yang dibuat untuk kepentingan siaran televisi.

Dapat berupa sket sederhana sampai ilustrasi yang mendetail dan berwarna-

warni, ilustrasi televisi didesain untuk siaran televisi).

5. Ilustrasi Animasi (Ilustrasi ini menampilkan unsur rupa atau gambar dan

gerak. Penggabung antara ilustrasi dan film membawa pada penemuan

ilustrasi animasi)

6. Seni Klip (Clip Art) merupakan ilustrasi yang dibuat untuk mendukung suatu

tulisan, tetapi tidak memiliki biaya untuk membelinya. Seni klip merupakan

seni siap saji dimana dapat ditempatkan pada lay out tanpa harus meminta

izin atau membayar royalti pada orang lain, seni ini dapat berbentuk cetakan

atau digital.

7. Ilustrasi Cover, Kalender, Kartu Ucapan, Perangko, Poster, dan lain

sebagainya. (Ilustrasi ini dibuat untuk memenuhi maksud dan tujuan dari

benda-benda dimana ia ditampilkan).

Teknik Ilustrasi, tentunya tidak terlepas dari media yang digunakan, Menurut

Lewis dalam Muharrar (2003: 53) mengemukakan berbagai alat media yang

sering digunakan ilustrator yaitu “charcoal,pensil warna, pena, kuas, tinta, cat

air, akrilik, cat minyak”. Efek dari media ini dapat pula dijangkau dengan

kemampuan teknologi komputer grafis. Dengan komputer misalnya dapat

diperoleh garis, tekstur, dan warna sebagaimana alat yang telah disebutkan diatas.

Menurut (Muharrar, 2003: 52) berdasarkan tekniknya pembuatanya, ilustrasi

dibedakan menjadi 3 bagian yakni: (1) ilustrasi dengan teknik gambar tangan (2)

ilustrasi dengan teknik fotografi, atau alat elektronik lain misalnya komputer, dan

Page 47: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

29

(3) ilustrasi dengan teknik gabungan gambar tangan dan teknik fotografi atau alat

elektronik lainya, sebagai hasil ekspresi dan kreasi dari ilustratornya.

Pemilihan menggunakan teknik digital dengan menggunakan komputer

program photoshop dalam penciptaan karya proyek studi, karena sering digunakan

untuk berkarya. Teknik pembuatan buku ilustrasi kebanyakan mengunakan teknik

gambar tangan dengan media pensil warna dan cat air. Teknik digital dengan

program photoshop ingin menampilkan hal baru dari dunia ilustrasi.

2.4.3 Fungsi Gambar Ilustrasi

Tujuan ilustrasi adalah untuk menerangkan atau menghiasi suatu cerita,

informasi, puisi, musik dan lain-lain. Gambar ilustrasi dengan bantuan visual,

akan memudahkan tulisan/informasi untuk dipahami. Menurut Salam (dalam

Muharrar 2003: 4-12), seorang ilustrator dapat mengunakan cara-cara atau

pendekatan untuk mengkomunikasikan subyek dalam ilustrasinya :

2.3.3.1 Mendramatisasi.

Dengan cara berlebih-lebihan, cara ini digunakan untuk membuat

subyek lebih menarik dan mudah dipahami.

2.3.3.2 Menggunakan Isyarat Tubuh dan Mimik.

Menggunakan ekspresi tubuh untuk menunjukkan suatu makna

dari perasaan subyek dapat berarti kesakitan, kegembiraan, kemarahan,

ketakutan, kekecewaan, kelelahan, dan sebagainya.

Page 48: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

30

2.3.3.3 Menggunakan Simbol.

Simbol merupakan sesuatu yang berhubungan erat dengan

kehidupan masyarakat, secara cerdik illustrator dapat dengan mudah

mengkomunikasikan idenya.

2.3.3.4 Personifikasi.

Yaitu menggambarkan benda-benda atau binatang bertingkah laku

seperti manusia.

2.3.3.5 Menggambarkan Bunyi.

Dengan menggunakan huruf atau kata-kata atau tanda nada musik

dalam ilustrasinya.

2.3.3.6 Merangkaikan Gambar.

Digunakan untuk menggambarkan ilusi gerak atau mungkin

tahapan dalam alur sebuah cerita.

Bahwa fungsi ilustrasi adalah untuk menyajikan penggambaran secara

grafis dari suatu subyek. Tugas ilustrator adalah menjalankan fungsi tersebut.

Kesukseskan dari seorang ilustrator ditentukan oleh kemampuannya untuk

membuat karyanya dapat dipahami dan tentu saja dalam bentuk yang artistik.

2.4.4 Gambar

Gambar merupakan sesuatu yang dimunculkan secara figuratif maupun

dekoratif dalam arti sesuatu yang digambarkan secara rupa disajikan dengan

imagine dan kasat mata, menurut Wallschalaenger dan Snyder (dalam Syakir &

Mujiono 2007: 4), gambar adalah proses visual untuk menggambarkan atau

Page 49: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

31

menghadirkan figur dan bentuk pada sebuah permukaan dengan menggunakan

pensil, pen atau tinta untuk menghasilkan titik, garis, nada warna, tekstur dan lain

sebagainya sehingga mampu memperjelas bentuk image.

Menggambar menurut Aprianto (2004: 1-4), pada intinya adalah

perpaduan ketrampilan (skill), kepekaan rasa (taste), kreativitas, ide, pengetahuan

dan wawasan. Apriyanto juga menyebutkan bahwa gambar adalah informasi dan

ekspresi, sehingga harus bersifat informatif dan komunikatif.

Menggambar adalah cara yang paling mudah dan langsung untuk

mengekspresikan pemikiran visual dan persepsi. Dalam menggambar, dapat

dengan menarik dan mengguratkan sebuah pena atau pensil, meninggalkan jejak

garis-garis yang ada kaitanya dengan potongan dan struktur dari bentuk-bentuk

yang kita pandang sebagai benda nyata atau yang terlihat dalam mata pikiran. Di

dalam garis-garis gambar yang tampak, terdapat kandungan pola-pola gerak. Di

dalam aktivitas normal dari persepsi visual, kita dapat membaca pola-pola

tersebut dan apa yang direpresentasikanya (Ching, 2005: 20).

2.5 Legenda

2.5.1 Pengertian Legenda

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002 : 651), legenda

merupakan cerita rakyat pada zaman dahulu yang ada kaitanya dengan

peristiwa sejarah. Misalnya legenda mengenai suatu tempat, legenda

tentang suatu kejadian maupun legenda tentang seseorang. Menurut

Danandjaya (1994:66), legenda adalah cerita prosa rakyat, yang dianggap

Page 50: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

32

oleh yang empunya cerita sebagai suatu kejadian yang sungguh-sungguh

pernah terjadi. Berbeda dengan mitos, legenda bersifat sekunder

(keduniawian), terjadi pada masa yang belum begitu lampau, dan

bertempat di dunia seperti sekarang.

Menurut Hookyas (http//www.wikipedia.com, tanggal 12

November 2009) legenda adalah dongeng tentang hal-hal yang

berdasarkan sejarah yang mengandung sesuatu hal yang ajaib atau

kejadian yang menandakan kesaktian. Setiap daerah mempunyai legenda

masing-masing, namun tidak jarang antara legenda pada daerah satu

dengan yang lain saling berkaitan. Hal ini disebabkan karena sifat legenda

yang migratoris, yakni berpindah-pindah, sehingga dikenal di berbagai

daerah. Selain itu banyak versi mengenai suatu legenda, hal ini disebabkan

karena legenda dalam perjalanannya mengalai banyak distorsi karena tidak

tertulis, sehingga dari masa-kemasa mengalami banyak perubahan dari

sumber aslinya.

Legenda (Latin legere) adalah cerita prosa rakyat yang dianggap

oleh yang punya cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi. Oleh

karena itu legenda sering kali dianggap sebagai “sejarah” (folk history).

Walaupun demikian, karena tidak tertulis, maka kisah tersebut telah

mengalami distorsi sehingga sering kali jauh berbeda dengan kisah

aslinya. Oleh karena itu, jika hendak dipergunakan sebagai bahan untuk

merekonstruksi sejarah, maka legenda harus dibersihkan terlebih dahulu

Page 51: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

33

bagian-bagiannya dari yang mengandung sifat-sifat folklore (Bascom

dalam Fatriani, (2006:19))

Menurut Pudentia dalam Fatriani (2006: 19), legenda adalah cerita

yang dipercaya oleh beberapa penduduk setempat benar-benar terjadi,

tetapi tidak dianggap suci atau sakral yang juga membedakannya dengan

mite.

Emeis (1999) mendifinisikan bahwa legenda adalah cerita kuno

yang setengah berdasarkan sejarah dan stengah lagi berdasarkan angan-

angan.

Menurut Hooykaas (2007) legenda adalah dongeng tentang hal-hal

yang berdasarkan sejarah yang mengandung sesuatu hal yang ajaib atau

kejadian yang menandakan kesaktian.

Hooykaas (http://www.wikipedia.com, tanggal 12 November 2009)

menambahkan berdasarkan jenisnya legenda dapat dibedakan menjadi

empat kelompok, yakni legenda perseorangan (personal legend), legenda

daerah setempat (local legend), legenda keagaman (religious legend),

legenda alam gaib (supernatural legend).

2.5.1.1 Legenda perseorangan

Legenda perseorangan adalah cerita tentang tokoh tertentu, yaitu

cerita ini dianggap kebenaran oleh yang empunya cerita. Benar atau

tidaknya cerita tersebuat hanya orang tersebuat yang tahu.

Page 52: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

34

2.5.1.2 Legenda daerah setempat

Legenda daerah setempat merupakan legenda yang berhubungan

dengan suatu tempat. Misalnya proses terjadinya penting yang pernah

terjadi disuatu tempat.

2.5.1.3 Legenda keagamaan

Legenda keagamaan adalah legenda yang berhubungan dengan

keagamaan misalnya legenda Wali Songo, atau tentang legenda orang-

orang suci Nasrani.

2.5.1.4 Legenda alam gaib

Legenda alam gaib adalah legenda yang bertujuan untuk

meneguhkan keyakinan seseorang mengenai sesuatu hal yang

berhubungan dengan hal gaib.

Legenda merupakan cerita yang menurut rakyat benar – benar terjadi, dan

berkaitannya dengan sejarah. Legenda memiliki sifat migratoris, yakni berpindah-

pindah sehingga dikenal berbagai di daerah. Cerita legenda Guci termasuk jenis

legenda daerah setempat (local legend) dan legenda keagamaan (religious

legend). Guci termasuk jenis legenda daerah (local legend), karena cerita guci

menceritakan asal- usul terjadinya tempat wisata Guci, dan Guci termasuk jenis

legenda keagamaan (religious legend), karena cerita guci menghubungkan tentang

wali songo, salah satunya yaitu sunan gunung jati .

Page 53: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

35

2.5.2 Ciri-ciri legenda

Legenda adalah cerita prosa rakyat yang mirip dengan mite, yaitu

dianggap benar-benar terjadi tetapi dianggap suci oleh empunya cerita sebagai

suatu yang benar-benar terjadi dan juga telah dibumbui dengan keajaiban,

kesaktian dan keistimewaan tokonya. Rusyana (2000: 5-7) mengemukakan

beberapa ciri legenda, yaitu:

1. Legenda merupakan cerita tradisional karena cerita tersebut sudah dimiliki

masyarakat sejak dahulu.

2. Ceritanya biasa dihubungkan dengan peristiwa dan benda yang berasal dari

masa lalu, seperti peristiwa penyebaran agama dan benda-benda peninggalan

seperti mesjid, kuburan dan lain-lain.

3. Para pelaku dalam legenda dibayangkan sebagai pelaku yang betul-betul pernah

hidup pada masyarakat lalu. Mereka itu merupakan orang yang terkemuka,

dianggap sebagai pelaku sejarah, juga dianggap pernah melakukan perbuatan

yang berguna bagi masyarakat.

4. Hubungan tiap peristiwa dalam legenda menunjukan hubungan yang logis.

5. Latar cerita terdiri dari latar tempat dan latar waktu. Latar tampat biasanya ada

yang disebut secara jelas dan ada juga yang tidak. Sedangkan latar waktu

biasanya merupakan waktu yang teralami dalam sejarah.

6. Pelaku dan perbuatan yang dibayangkan benar-benar terjadi menjadikan

legenda seolah-olah terjadi dalam ruang dan waktu yang sesungguhnya. Sejalan

dengan hal itu anggapan masyarakat pun menjadi seperti itu dan melahirkan

Page 54: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

36

perilaku dan perbuatan yang benar-benar menghormati keberadaan pelaku dan

perbuatan dalam legenda.

2.6 Tempat Wisata Guci Kabupaten Tegal

Gambar 2.1 Taman Wisata Guci

Guci Indah adalah Objek wisata yang berada di Desa Guci Kecamatan

Bumijawa Kabupaten Tegal. Memiliki luas 210 Ha, terletak di kaki Gunung

Slamet bagian utara dengan ketinggian kurang lebih 1.050 meter. Dari Kota Slawi

berjarak ± 30 km, sedangkan dari Kota Tegal berjarak tempuh sekitar 40 km ke

arah selatan.

Air yang mengalir dari pancuran - pancuran di obyek wisata ini dipercaya

bisa menyembuhkan penyakit seperti rematik, koreng serta penyakit kulit lainnya,

khususnya Pemandian Pancuran 13 yang memang memiliki pancuran berjumlah

tiga belas buah.

Ada sekitar 10 air terjun yang terdapat di daerah Guci. Di bagian atas

pemandian umum pancuran 13, terdapat air terjun dengan air dingin bernama Air

Terjun Jedor. Dinamai begitu karena dulu tempat di sekitar air terjun setinggi 15

Page 55: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

37

meter itu adalah milik seorang Lurah yang bernama Lurah Jedor. Untuk

berkeliling di sekitar obyek wisata dapat dilakukan dengan menyewa kuda dengan

tarif sewa yang relatif murah.

Fasilitas yang tersedia antara lain penginapan (kelas melati sampai

berbintang), wisata hutan (wana wisata), kolam renang air panas, lapangan tennis,

lapangan sepak bola, dan bumi perkemahan.

2.6.1 Legenda Tempat wisata Guci

Guci terletak di kaki gunung slamet bagian utara, dengan ketinggian

sekitar 1.500 Meter dari permukaan laut mempunyi udara yang sejuk dengan suhu

sekitar 20 drajat celcius.

Cerita tentang guci berawal dari sebuah pedukuhan yang bernama

Kaputihan. Kaputihan berarti yang belum tercemar atau masih suci, yang berati

daerah keputihan belum tercemar oleh agama dan peradaban lain istilah kaputihan

pertama kali yang memperkenalkan adalah beliau yang dikenal dengan Kyai

Ageng Klitik (Kyai Klitik) yang nama sesungguhnya adalah Raden Mas Arya

Wiryo Cucu Raden Patah bangsawan dari keraton mataram Ngayogjakarto

Hadiningrat adalah dari Demak.

Page 56: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

38

Gambar 2.2. Makam Kyai Klitik (Arya wira)

dan Makam ibunya Nyai Tunggang

Setelah beliau Kyai Klitik menetap dan tinggal cukup lama di lereng

Gunung Slamet (Kampung kaputihan) maka banyak warga berdatangan dari

tempat lain sehingga kampung Kaputihan menjadi ramai. Suatu ketika datanglah

Syech Elang Sutajaya utusan Sunan Gunung jati (Syeh Syarif Hidayatullah) dari

pesantren Gunung Jati Cirebon untuk Syiar Islam. Dan kebetulan di kampung

Kaputihan sedang terjadi Pageblugk (bencana alam, penyakit merajalela, tanaman

diseranghama dan sebagainya.) sehingga beliau Elang Sutajaya memohon

petunjuk kepada Allah dengan semedi kemudian Allah SWT. memberi petunjuk

supaya masyarakat kampung kaputihan meningkatkan iman dan taqwanya kepada

Allah SWT. dengan menggelar Tasyakuran, memperbanyak sedekah dan yang

Page 57: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

39

terkena wabah penyakit khususnya gatal-gatal agar meminum air dari kendi

(Guci) yang sudah didoakan oleh Sunan Gunung Jati.

Dalam kesempatan ini pula Sunan Gunung Jati berkenan mendoakan

sumber air panas di Kampung Kaputihan agar bisa dipergunakan untuk

menyembuhkan segala penyakit. Semenjak itu karena kendi (guci) yang sudah

didoakan sunan gunung jati ditinggal di kampung kaputihan dan selalu dijadikan

sarana pengobatan. Maka sejak saat itu masyarakat sekitar menyebut-nyebut guci-

guci. Sehingga kyai klitik selaku Kepala Dukuh kaputihan merubahnya menjadi

desa guci dan beliau sebagai lurah pertamanya.

https://cahbojong.wordpress.com/2011/09/09/guci-dalam-langkah-sejarah/

2.6.2 Sejarah Tempat Guci

Obyek wisata Guci bermula setelah ditemukannya sumber mata air

(bahasa Jawa: tuk) di desa Guci dan diteliti tidak mengandung racun. Maka pada

tahun 1974 pemandian air panas dibuka untuk umum dengan fasilitas yang masih

alami dan belum dibuat seperti sekarang ini, wisatawan masih mandi di bawah

gua sumber mata air panas yang konon tempat itu merupakan daerah kekuasaan

dayang Nyai Roro Kidul yang bertugas di wilayah sungai sebelah utara Gunung

Slamet atau lebih dikenal Kali Gung.

Dinamakan Kali Gung sebab bersinggungan dengan mata air yang agung

yakni aliran mata air panas yang melimpah sepanjang tahun, dayang Nyai Roro

Kidul bernama Nyai Rantensari yang berwujud naga maka di Pancuran 13

tersebut dibuat Patung Naga untuk mengingatkan akan daya mistis yang ada

dikawasan Obyek Wisata Guci.

Page 58: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

40

Gambar 2.3 Pancuran 13

Di kawasan tersebut juga terdapat pohon beringin dan pohon karet yang

sudah ratusan tahun yang konon ditanam oleh keturunan Kyai Klitik yang

bernama Eyang Sudi Reja dan Mbah Abdurahim pada tahun 1918. Dengan

maksud agar daerah tersebut tidak mudah longsor, kuat serta rindang. Sampai

sekarang pemandian air panas Guci menyimpan misteri kegaibannya sebab

merupakan peninggalan para wali terdahulu penyebar agama islam, dan masih

banyak tempat – tempat yang menyimpan sejarah seperti petilasan Kyai Mustofa

dan makamnya di Pekaringan berjarak 5 KM dari Desa Guci, Kyai Mustofa

adalah seorang ulama keturunan kanjeng Sunan Gunungjati yang syiar Islam

kemudian bertapa di Desa Guci pada zaman cucu Kyai Klitik.

Ulama inilah yang memberi nama air terjun di sebelah atas Pemandian

Pancuran 13 yaitu Curug Serwiti sebab banyak muncul burung serwiti dan diatas

curug itu ada lagi sebuah curug yang indah bernama Curug Jedor yang tidak

pernah diketahui asal muasal nama tersebut.

https://cahbojong.wordpress.com/2011/09/09/guci-dalam-langkah-sejarah/

Page 59: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

173

BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan

Perancangan media promosi dengan ilustrasi gambar cerita legenda wisata

Guci Kabupaten Tegal pada buku adalah serangkaian karya ilustrasi yang dibuat

dengan teknik digital painting, yang menceritakan legenda wisata Guci. Ilustrasi

ini ditampilkan pada media berupa buku dan desain grafis T-shirt,mug dan

gantungan kunci.

Media ini sengaja ditampilkan pada buku, desain grafis t-shirt, mug dan

gantungan kunci agar wisatawan khususnya anak-anak remaja maupun dewasa

selain berekreasi juga menambah pengetahuan. Media promosi diharapkan

menghidupkan dan mempopulerkan cerita legenda tempat wisata Guci.

Masyarakat dan wisatawan dapat mengenal dan mengetahui awal cerita terjadinya

wisata Guci. Ilustrasi ini sengaja dicetak dalam bentuk buku agar masyarakat,

khususnya anak-anak pada saat ini terbiasa membaca buku.

Media promosi melalui gambar ilustrasi cerita legenda Guci dapat

memperkenalkan cerita pada wisatawan. Selain itu, media promosi dengan

ilustrasi cerita memiliki kelebihan yaitu menampilkan gambar dan teks cerita,

sehingga target audience tertarik untuk ingin tahu cerita legenda Guci dan

beringinan berkunjung ke wisata Guci tersebut. Oleh karena itu, merchandise

Page 60: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

174

tersebut diharapkan dapat menjadi solusi yang baik untuk mempromosikan tempat

wisata Guci dengan melalui cerita legendanya

5.2 Saran

Sebuah perancangan ilustrasi tentang suatu cerita legenda yang merupakan

cerita tidak pakem juga harus memiliki cukup banyak data yang relevan agar

ilustrasi yang dibuat nantinya dapat mewakili gambaran sesungguhnya baik untuk

ilustrasi cerita legenda Guci Kabupaten Tegal maupun tempat yang memiliki

cerita legenda lainnya.

Ilustrasi cerita legenda Guci Kabupaten Tegal harus dapat mewakili

informasi yang terdapat dalam cerita dari narasumber. Desainer harus mampu

menyampaikan pesan melalui karyanya, peka dan cermat dalam berkarya yaitu

menciptakan sebuah penyelesaian masalah

Dengan adanya perancangan ilustrasi cerita legenda Guci Kabupaten Tegal

diharapkan dapat memberikan infomasi dan pandangan mengenai pesan yang

terkandung dalam cerita legenda Guci Kabupaten Tegal

Page 61: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

175

DAFTAR PUSTAKA

Aprianto, Veri. 2004. Cara Mudah Menggambar Dengan Pensil. Jakarta: PT

Kawan Pustaka.

Cenadi, ChristineSuharto. 1999. Elemen – Elemen dalam Komunikasi Visual Nirman Jurnal Deskomvis, Vol 1, No. 1, Januari 1999.

Ching, Francis D. K. 2002. Menggambar Sebuah Proses Kreatif (terjemahan).

Jakarta : Erlangga

Danandjaja, James. 1984. Foklor Indonesia. Jakarta: Grafiti Press

Deslyana. (2012, 14 Mei). “Macam-macam Media Komunikasi”. http://deslyanaputrinampuli.blogspot.co.id/ (diakses 9 September 2015).

Djelantik, A. A. M. 2004, Estetika: Sebuah Pengantar. Yogyakarta: Media Abadi.

Effendy, Onong Uchjana. 1989. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya.

Emeis. 1999. Legenda. http:/www.wikipedia.com

Fatriani. 2006 “Dongeng Rakyat Jawa dalam Karya Ilustrasi Sampul Buku Cerita Anak-anak”. Skripsi: Universitas Negeri Semarang.

Hartono, Imam.2002. Kaligrafi Islam dalam Seni Lukis Surealis. Laporan Proyek Studi Sarjana Pendidikan tidak dipublikasikan. Jurusan Seni Rupa FBS

UNNES

H.B. Sutopo (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif : Dasar teori dan Terapannya dalam Penelitian Surakarta: Universitas Sebelas Maret

Heinich, Robert, Michael Molenda, James D. Russel. 1982. Instructional Media: and the New Technology of Instruction, New York: Jonh Wily and Sons

Kusmiati R., Astrini, dkk., 1999, Teori Dasar Desain Komunikasi Visual,Jakarta:

Djambatan.

Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta:

Penerbit Andi

Tinarbuko, Sumbo. 2009:23 Tinjauan Desain Jalasutra. Yogyakarta.

Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada

University Press.

Nuur Prangesti, Fitriasih. 2011. Ilustrasi Buku Cerita Rakyat Purbalingga “Asal Mula Adipati Onje. (Laporan Proyek studi).UNNES

Mayer, Ralph, 1976, A Dictionary of Art Trms and Techniques, New York, Harper

Collins Publishers.

Minderop, Albertine. 2005, Metode Karakterisasi Telaah Fiksi. Indonesia

:Yayasan Obor Indonesia.

Muharar, Syakir.2003.Tinjauan Seni Ilustrasi. Semarang: Jurusan Seni Rupa FBS

UNNES

Poerwadarminta, WJS. 1976. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai

Pustaka

Poerwadarminta, WJS. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai

Pustaka

Rhenald, Khazali. 1992. Manajemen Periklanan, Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: PT. Pustaka Utama Grafiti

Page 62: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/30697/1/2411410024.pdf · untuk melestarikan dan mengembangkan keberadan cerita legenda di Indonesia. Sehingga wawasan

176

Riyatmoko Joko. 2009. Figur Manusia SebagaiSumber Inspirasi dalam karya seni gambar. Proyek Studi

Rusyana, Yus. 2000. Prosa Tradisional. Jakarta: Pusat Bahasa

Sachari, Agus. 1986. Paradigma Desain Indonesia. Jakarta: PT. Rajawali.

Sachari, Agus dan Yan Yan Sunarya. 2000. Tinjauan Desain. Bandung: Penerbit

ITB

Salam, Sofyan. 1993, “Apakah Ilustrasi itu”. Buku Teks. FBS IKIP Ujung

Pandang

Salam, Sofyan, 1994, Seni Ilustrasi Sebuah Tinjauan Historis, sd, “SENI”:Jurnal Pengetahuan dan Penciptaan Seni, Yogyakarta, IV/02. Apri-1994.

Sofa, Pakde. “Pengertian Menulis Wacana Fiksi” dalam http://massofa.wordpress.com/2010../pengertian-wacana-fiksi/

Sunaryo, Aryo.2002. Nirmana 1.Semarang: Jurusan Seni Rupa FBS UNNES

Suyanto, M. 2004. Aplikasi Desain Grafis Untuk Periklanan, Yogyakarta: Andi

Yogyakarta..

Syakir & Mujiono. 2007. Gambar 1. Hand Out. Jurusan Seni Rupa. FBS.UNNES.

Tarigan, H.G. 1995. Dasar-dasar Psikosastra.Bandung: Angkasa

Tjiptono, Fandy. 1997. Strategi pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset

Tjiptono,Fandy. 1997. Total Quality Service. Yogyakarta: Gramedia

Wong, Wucius. 1986. Beberapa Asas Merancang Dwimatra (terjemahan).

Bandung : ITB.

Yuliastanti. 2008:11 Bekerja Sebagai Desain Grafis. Jakarta

http://www.pengertianahli.com/2014/07/pengertian-media-dan-jenis-media.html#

diunduh 9/5/2015

https://cahbojong.wordpress.com/2011/09/09/guci-dalam-langkah-sejarah/

http://www.pengertianku.net/2014/09/mengetahui-pengertian-media-komunikasi-

dan-fungsinya-lengkap.html diunduh 9/5/2015

http://www.tegalkab.go.id/

Hooykaas.2007.Legenda. http:/www.wikipedia.com

http://dkv.binus.ac.id/2015/06/12/perancangan-komunikasi-visual-publikasi-buku-

legenda-cinta-jayaprana-dan-layonsari/

http://dkv.binus.ac.id/2014/10/03/perancangan-komunikasi-visual-publikasi-buku-

cerita-ilustrasi-ramayana/