faktur pajak 2010 (per 13&65 2010 & se-50-2011)

53
1 © gid.2010 - KPP BUMN PT. PERTAMINA (PERSERO) BOGOR, 13-14 OKTOBER 2011 Mulai 1 Apr 2010 Plus SE-50/PJ/2011

Upload: sidik-abdullah

Post on 07-Dec-2014

4.623 views

Category:

Documents


20 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Faktur pajak 2010 (per 13&65 2010 & se-50-2011)

1© gid.2010 - KPP BUMN

PT. PERTAMINA (PERSERO)BOGOR, 13-14 OKTOBER 2011

Mulai

1 Apr 2010

Plus

SE-50/PJ/2011

Page 2: Faktur pajak 2010 (per 13&65 2010 & se-50-2011)

2

Dasar Hukum. Kewajiban Pembuatan Faktur Pajak. Saat Pembuatan Faktur Pajak. Faktur Pajak Gabungan. Formulir Faktur Pajak. Pengisian Faktur Pajak. Kode & Nomor Seri Faktur Pajak. Penandatanganan Faktur Pajak. Faktur Pajak Cacat. Sanksi Administrasi. Faktur Pajak Pengganti. Penggantian Faktur Pajak yang Hilang. Pembatalan Faktur Pajak. Masa Transisi. Faktur Pajak PKP Pedagang Eceran. Penggunaan Faktur Pajak Lama.

© gid.2011 - KPP BUMN

Page 3: Faktur pajak 2010 (per 13&65 2010 & se-50-2011)

3© gid.2011 - KPP BUMN

Pasal 13 UU Nomor 8 Tahun 1983 s.t.d.t.d. UU Nomor 42 Tahun 2009.(Perubahan Ketiga atas UU Nomor 8 Tahun 1983 Tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah).

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 38/PMK.03/2010.(Tata Cara Pembuatan dan Tata Cara Pembetulan atau Penggantian Faktur Pajak)

Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-13/PJ/2010 s.t.d.d. PER-65/PJ/2010.(Bentuk, Ukuran, Prosedur Pemberitahuan dalam rangka Pembuatan, Tata Cara Pengisian Keterangan, Tata Cara Pembetulan atau Penggantian, dan Tata Cara Pembatalan Faktur Pajak) Pasal yg disebut pada slide-slide berikutnya.

Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-58/PJ/2010 dan SE-137/PJ/2010.(Bentuk dan Ukuran Formulir serta Tata Cara Pengisian Keterangan pada Faktur Pajak bagi Pengusaha Kena Pajak Pedagang Eceran)

Surat Edaran Dirjen Pajak Nomor SE-42/PJ/2010.(Penyampaian PMK No. 38/PMK.03/2010 & PerDJP No. PER-13/PJ/2010)

Surat Edaran Dirjen Pajak Nomor SE-56/PJ/2010.(Penjelasan Mengenai Penggunaan Faktur Pajak Lama)

Mencabut: KEP-524/PJ/2000 s.t.d.t.d. PER-97/PJ/2005.

(Syarat-syarat Faktur Pajak Sederhana).

PER-159/PJ/2006.(Saat Pembuatan, Bentuk, Ukuran, Pengadaan, Tata Cara Penyampaian, dan Tata Cara Pembetulan Faktur Pajak Standar)

Page 4: Faktur pajak 2010 (per 13&65 2010 & se-50-2011)

4

Faktur Pajak wajib dibuat untuk setiap: Penyerahan BKP di dalam daerah pabean (Ps. 4

(1) a UU PPN); Penyerahan JKP di dalam daerah pabean (Ps. 4

(1) c UU PPN); Ekspor BKP berwujud (Ps. 4 (1) f UU PPN); Ekspor BKP Tidak Berwujud (Ps. 4 (1) g UU PPN); Ekspor JKP (Ps. 4 (1) h UU PPN); &/ Penyerahan aktiva yg menurut tujuan semula

tidak untuk diperjualbelikan (Ps. 16D UU PPN).

© gid.2010 - KPP BUMN

Page 5: Faktur pajak 2010 (per 13&65 2010 & se-50-2011)

5© gid.2010 - KPP BUMN

Saat penyerahan BKP/JKP dalam hal pembayaran diterima setelah saat penyerahan. (p2a1ha)

Saat penerimaan pembayaran dalam hal penerimaan pembayaran terjadi sebelum penyerahan BKP/JKP. (p2a1hb)

Saat penerimaan pembayaran termin dalam hal penyerahan sebagian tahap pekerjaan. (p2a1hc)

Saat PKP rekanan menyampaikan tagihan kepada Bendahara Pemerintah sebagai Pemungut PPN. (p2a1hd)

FAKTUR PAJAK GABUNGAN: Paling lama pada akhir bulan penyerahan BKP/JKP.

(p2a2)

Go To

Page 6: Faktur pajak 2010 (per 13&65 2010 & se-50-2011)

6© gid.2010 - KPP BUMN

1. Saat penyerahan BKP/JKP (dalam hal pembayaran diterima setelah saat penyerahan). (p2a1ha)

PenyerahanBKP/JKP

01/04/2010

Pembayaran

01/05/2010

FPditerbitkan

New

(LANJUTAN)

Back

Page 7: Faktur pajak 2010 (per 13&65 2010 & se-50-2011)

7© gid.2010 - KPP BUMN

PenyerahanBKP/JKP

01/04/2010 01/05/2010

FPditerbitkan

2. Saat penerimaan pembayaran dalam hal penerimaan pembayaran terjadi sebelum penyerahan BKP/JKP. (p2a1hb)

Pembayaran (DP)

(LANJUTAN)

Back

Page 8: Faktur pajak 2010 (per 13&65 2010 & se-50-2011)

8© gid.2010 - KPP BUMN

3. Saat penerimaan pembayaran termin dalam hal penyerahan sebagian tahap pekerjaan. (p2a1hc)

Pembayaran Termin 1

01/04/2010

Pembayaran Termin 2

15/06/2010

PenyerahanBangunan

01/08/2010

FPditerbitkan

FPditerbitkan

(LANJUTAN)

Back

Page 9: Faktur pajak 2010 (per 13&65 2010 & se-50-2011)

9© gid.2010 - KPP BUMN

4. Saat PKP rekanan menyampaikan tagihan kepada Bendahara Pemerintah sebagai Pemungut PPN. (p2a1hd)

PKP Rekanan

menyerahan BKP/JKP

01/04/2010

PKP Rekanan menyampaikan

tagihan

15/06/2010

Bendahara membayar

01/07/2010

FPditerbitkan

(LANJUTAN)

Back

Page 10: Faktur pajak 2010 (per 13&65 2010 & se-50-2011)

10© gid.2011 - KPP BUMN

SE-50/PJ/2011

BKP berwujud bergerak, terjadi pada saat:

• diserahkan secara langsung kpd pembeli/pihak ke-3 untuk & a.n. pembeli;

• diserahkan secara langsung kpd penerima barang, untuk pemberian cuma2, pemakaian sendiri, & penyerahan dari pusat ke cabang atau sebaliknya &/ penyerahan antarcabang;

• diserahkan kpd juru kirim atau pengusaha jasa angkutan; ATAU

• harga atas penyerahan BKP diakui sbg piutang/penghasilan, atau pada saat diterbitkan faktur penjualan oleh PKP, sesuai dg prinsip akuntansi yg berlaku umum & diterapkan secara konsisten. (3a1)

Catatan:

• Dalam hal 1 faktur penjualan diterbitkan untuk mencatat/mengakui beberapa kali pengiriman barang sesuai dg dokumen pengiriman barang (delivery order), atas penyerahan tsb dapat diterbitkan 1 Faktur Pajak.

• Penerbitan faktur penjualan tersebut adalah sbg dasar pengakuan piutang atau pencatatan penghasilan bagi PKP Penjual & harus dilakukan sesuai dg prinsip akuntansi yg berlaku umum & dilakukan secara konsisten. (6)

CONTOH

Page 11: Faktur pajak 2010 (per 13&65 2010 & se-50-2011)

11© gid.2011 - KPP BUMN

SE-50/PJ/2011

BKP berwujud tidak bergerak, terjadi pada saat penyerahan hak untuk menggunakan/menguasai BKP tersebut, secara hukum/nyata, kpd pihak pembeli. (3a2)

BKP tidak berwujud, terjadi pada saat:

• harga atas penyerahan BKP diakui sbg piutang/ penghasilan atau pada saat diterbitkan faktur penjualan oleh PKP, sesuai dg prinsip akuntansi yg berlaku umum & diterapkan secara konsisten; ATAU

• kontrak/perjanjian ditandatangani atau saat mulai tersedianya fasilitas/kemudahan untuk dipakai secara nyata, sebagian/seluruhnya, dalam hal saat sbgmana dimaksud di atas tidak diketahui. (3a3)

CONTOH

Page 12: Faktur pajak 2010 (per 13&65 2010 & se-50-2011)

12© gid.2011 - KPP BUMN

SE-50/PJ/2011

Terjadi pada saat:

harga atas penyerahan JKP diakui sbg piutang/ penghasilan atau pada saat diterbitkan faktur penjualan oleh PKP sesuai dg prinsip akuntansi yg berlaku umum & diterapkan secara konsisten;

kontrak/perjanjian ditandatangani, dalam hal saat sbgmana dimaksud di atas tidak diketahui; ATAU

saat mulai tersedianya fasilitas/kemudahan untuk dipakai secara nyata, baik sebagian/seluruhnya, dalam hal pemberian cuma2 atau pemakaian sendiri JKP. (3b)

CONTOH

Page 13: Faktur pajak 2010 (per 13&65 2010 & se-50-2011)

13© gid.2010 - KPP BUMN

01/04/2010

FPditerbitkan

Pengertian:

Faktur Pajak yg meliputi seluruh penyerahan yg dilakukan kepada pembeli BKP atau penerima JKP yg sama selama 1 bulan kalender. (p1a3)

Saat Pembuatan Faktur Pajak Gabungan:

Paling lama pada akhir bulan penyerahan BKP/JKP. (p2a2)

PenyerahanBKP/JKP

PenyerahanBKP/JKP

PenyerahanBKP/JKP

30/04/2010

New

Page 14: Faktur pajak 2010 (per 13&65 2010 & se-50-2011)

14© gid.2010 - KPP BUMN

Bentuk & Ukuran:• Disesuaikan dg kepentingan PKP (p3a1), dapat ditambah

keterangan lain selain keterangan sebagaimana dimaksud pada Ps. 13 (5) UU PPN. (p5a2)

• Contoh FP mata uang Rupiah di Lampiran IA. (p3a1)

• Contoh FP mata uang asing di Lampiran IB. (p3a1)

Pengadaan:• Dilakukan sendiri oleh PKP. (p4a1)

• Paling sedikit dibuat 2 rangkap: Lembar 1 untuk pembeli BKP/penerima JKP, Lembar 2 untuk PKP penerbit FP. (p4a2)

Dapat dibuat lebih dari 2 rangkap sepanjang dinyatakan secara jelas peruntukannya dalam lembar FP ybs. (p4a3)

Faktur Penjualan yg:• memuat keterangan sesuai dg Ps. 13 (5) UU PPN, &• pengisiannya sesuai dg tata cara pada Lampiran II, dipersamakan dg FP. (p11)

Page 15: Faktur pajak 2010 (per 13&65 2010 & se-50-2011)

15© gid.2010 - KPP BUMN

Pasal 13 (5) UU PPN:

Nama, alamat, & NPWP PKP yg menyerahkan BKP/JKP;

Nama, alamat, & NPWP pembeli BKP/penerima JKP;

Jenis BKP/JKP, jumlah harga jual/pengantian, & potongan harga;

PPN yg dipungut;

PPnBM yg dipungut;

Kode, nomor seri, & tanggal pembuatan FP; &

Nama & tanda tangan yg berhak menandatangani FP. “Jabatan” tidak termasuk keterangan minimal.

Back

New

Page 16: Faktur pajak 2010 (per 13&65 2010 & se-50-2011)

16© gid.2010 - KPP BUMN

New

Rupiah:(p3a2, L1A)

Back

Page 17: Faktur pajak 2010 (per 13&65 2010 & se-50-2011)

17© gid.2010 - KPP BUMN

New

Valuta Asing:(p3a2, L1B)

Back

Page 18: Faktur pajak 2010 (per 13&65 2010 & se-50-2011)

18© gid.2011 - KPP BUMN

FP harus diisi secara lengkap, jelas, & benar sesuai dg keterangan sebagaimana dimaksud dalam Ps. 13 (5) UU PPN serta ditandatangani oleh pejabat/kuasa yg ditunjuk. (p5a1)

Dalam hal diperlukan, PKP dapat menambahkan keterangan lain dalam FP selain keterangan sebagaimana dimaksud dalam Ps. 13 (5) UU PPN. (p5a2)

FP yg tidak diisi dg cara sebagaimana dimaksud pada angka 1 di atas merupakan FP cacat. (p5a3)

Detil tata caranya di Lampiran II PER-13/PJ/2010. (p5a5)

Page 19: Faktur pajak 2010 (per 13&65 2010 & se-50-2011)

19© gid.2010 - KPP BUMN

0 0 0 . 0 0 0 – 0 0 . 0 0 0 0 0 0 0 0

KodeTransaksi

Kode Cabang

TahunPenerbitan

Nomor Urut

Kode Status

Kode FP Nomor Seri FP

(p6a2-3, L3)

Page 20: Faktur pajak 2010 (per 13&65 2010 & se-50-2011)

20© gid.2010 - KPP BUMN

Kode Transaksi: 2 Digit

01 : Penyerahan kepada selain Pemungut PPN (selain 04 s.d. 09). 02 : Penyerahan kepada Pemungut PPN Bendahara Pemerintah. 03 : Penyerahan kepada Pemungut PPN lainnya (KPS Migas). 04 : Penyerahan yg menggunakan DPP Nilai Lain kepada selain

Pemungut PPN. 05 : Kode ini tidak dapat digunakan lagi sejak 1 April 2010. 06 : Penyerahan lainnya kepada selain Pemungut PPN &

penyerahan kepada orang pribadi pemegang paspor luar negeri (turis asing).

07 : Penyerahan yg PPN/PPnBM-nya tidak dipungut atau ditanggung Pemerintah kepada selain Pemungut PPN, & penyerahan ke Kawasan Bebas/Kawasan Ekonomi Khusus kepada selain Pemungut PPN.

08 : Penyerahan yg dibebaskan dari pengenaan PPN/PPnBM kepada selain Pemungut PPN.

09 : Penyerahan aktiva Pasal 16D kepada selain Pemungut PPN.

New

New

New

(p6a2ha, L3)

Page 21: Faktur pajak 2010 (per 13&65 2010 & se-50-2011)

21© gid.2010 - KPP BUMN

Kode Status: 1 Digit

0 : Normal

1 : Penggantian

(p6a2hb, L3)

Page 22: Faktur pajak 2010 (per 13&65 2010 & se-50-2011)

22© gid.2010 - KPP BUMN

Kode Cabang: 3 Digit PKP yg telah mendapat izin pemusatan PPN terutang yg:

• sistem penerbitan FP-nya belum online antara Kantor Pusat & Kantor-kantor Cabangnya; dan/atau

• Kantor Pusat dan/atau Kantor-kantor Cabangnya ada yg ditetapkan sbg Penyelenggara Kawasan Berikat dan/atau Pengusaha di Kawasan Berikat dan/atau mendapat fasilitas KITE dan/atau berada di Kawasan Ekonomi Khusus,

maka Kode Cabang diisi dg:

• 000 Kantor Pusat• 001, 002, dst. Kantor Cabang. (p7a1ha)

Catatan:

• Kode Cabang dapat diurutkan berdasarkan tangal pengukuhan masing-masing Kantor Cabang.

• Peruntukan Kode Cabang tidak boleh diubah. (p7a3)

• Kode Cabang dapat ditambah/dihentikan penggunaannya. (p7a4)

• Kode cabang yg sudah dihentikan penggunaannya tidak boleh digunakan kembali. (p7a6)

• PKP wajib menyampaikan pemberitahuan secara tertulis atas Kode Cabang yg digunakan ke KPP paling lama akhir bulan berikutnya setelah bulan penggunaan Kode Cabang dg menggunakan formulir Lampiran IVA. (p7a2&5)

PKP selain PKP di atas, Kode Cabang diisi dg 000. (p7a1hb)

New

(p6a2hc, p7, L3)

Page 23: Faktur pajak 2010 (per 13&65 2010 & se-50-2011)

23© gid.2010 - KPP BUMN

Kode Cabang: 3 Digit

No. Kantor Pusat/Cabang Tanggal

Pengukuhan PKPKode Cabang pada Kode FP

1 Jakarta 5 Agustus 2000 000

2 Cabang Surabaya 1 10 Desember 2000 001

3 Cabang Surabaya 2 25 Januari 2003 002

4 Cabang Medan 1 1 Januari 2001 003

5 Cabang Medan 2 15 April 2003 004

6 Cabang PDKB KBNCilincing Jakarta 23 Juli 2003 005

7 Cabang Surabaya 3 15 Januari 2007 006

8 Cabang Medan 3 15 Februari 2007 007

Contoh:

PKP memiliki Kantor Pusat di Jakarta & Kantor Cabang: 3 di Surabaya, 3 di Medan, 1 di Batam berstatus sebagai Pengusaha di Kawasan Berikat.

Penentuan Kode Cabang dapat dilakukan sebagai berikut:

(LANJUTAN)

(p7a1ha, L3)

Page 24: Faktur pajak 2010 (per 13&65 2010 & se-50-2011)

24© gid.2010 - KPP BUMN

Kode Cabang:

SuratPemberitahuanKode Cabang:(p7a2, L4A)

(LANJUTAN)

Page 25: Faktur pajak 2010 (per 13&65 2010 & se-50-2011)

25© gid.2010 - KPP BUMN

Kode Cabang:

SuratPemberitahuanPenambahan/PenguranganKode Cabang:(p7a5, L4B)

(LANJUTAN)

Page 26: Faktur pajak 2010 (per 13&65 2010 & se-50-2011)

26© gid.2010 - KPP BUMN

Tahun Penerbitan: 2 Digit

10 Tahun 2010

11 Tahun 2011

(p6a3ha, L3)

Page 27: Faktur pajak 2010 (per 13&65 2010 & se-50-2011)

27© gid.2011 - KPP BUMN

Nomor Urut: 8 Digit

Penulisan sesuai banyaknya digit.

Harus dibuat secara berurutan tanpa membedakan antara Kode Transaksi, Kode Status, & mata uang yg digunakan. (p9a1)

Dimulai dari 00000001 pada setiap awal tahun kalender mulai Januari (termasuk Kantor Pusat & Kantor-kantor Cabangnya sbgmana dimaksud pada Ps. 7 (1) huruf a); kecuali bagi PKP yg baru dikukuhkan atau PKP yg pindah KPP, dimulai sejak masa pajak PKP dikukuhkan atau dikukuhkan di KPP yg baru. (p9a2&3)

Apabila sebelum Januari awal tahun kalender berikutnya, Nomor Urut telah mencapai 99999999, dimulai lagi dari 00000001 (termasuk Kantor Pusat & Kantor-kantor Cabangnya sbgmana dimaksud pada Ps. 7 (1) huruf a) dg menyampaikan pemberitahuan secara tertulis ke KPP paling lama pada akhir bulan berikutnya setelah bulan Nomor Urut 00000001 digunakan kembali dg menggunakan formulir Lampiran V. (p9a4-6)

Pada awal tahun kalender berikutnya, Nomor Urut dimulai lagi dari 00000001. (p9a7)

(p6a3hb, p9, L3)

New

Page 28: Faktur pajak 2010 (per 13&65 2010 & se-50-2011)

28© gid.2010 - KPP BUMN

Nomor Urut: 8 Digit (p9a1, L3)

010.000-10.00000001

020.000-10.00000002

010.000-10.00000003

011.000-10.00000004

Back

Page 29: Faktur pajak 2010 (per 13&65 2010 & se-50-2011)

29© gid.2010 - KPP BUMN

Nomor Urut:

SuratPemberitahuanMenerbitkan FPdg Nomor UrutMulai dari00000001 Tidakpada AwalTahun Kalender:(p9a6, L5)

(LANJUTAN)

Page 30: Faktur pajak 2010 (per 13&65 2010 & se-50-2011)

30© gid.2010 - KPP BUMN

PKP wajib menyampaikan pemberitahuan secara tertulis nama pejabat yg berhak menandatangani FP (dapat lebih dari 1) disertai contoh tanda tangannya ke KPP paling lama pada akhir bulan berikutnya sejak bulan pejabat tsb mulai menandatangani FP dg menggunakan formulir Lampiran VIA. (p10a1-2)

PKP Orang Pribadi yg tidak memiliki struktur organisasi yg memberikan kuasa kepada pihak lain untuk menandatangani FP wajib menyampaikan pemberitahuan secara tertulis nama kuasa disertai contoh tanda tangannya ke KPP paling lama pada akhir bulan berikutnya saat pihak yg diberi kuasa mulai menandatangani FP dg menggunakan formulir Lampiran VIA & menyertakan Surat Kuasa Khusus dg menggunakan formulir Lampiran VII. (p10a3)

Apabila terjadi perubahan pejabat/kuasa, PKP wajib menyampaikan pemberitahuan secara tertulis ke KPP paling lama pada akhir bulan berikutnya sejak bulan pejabat/kuasa pengganti mulai menandatangani FP dg menggunakan formulir Lampiran VIB. (p10a4)

Pejabat yg ditunjuk termasuk pejabat di Kantor-kantor Cabang yg dipusatkan yg menandatangani FP yg diterbitkan secara online tetapi dicetak di Kantor-kantor Cabang. (p10a5)

New

New

New

Page 31: Faktur pajak 2010 (per 13&65 2010 & se-50-2011)

31© gid.2010 - KPP BUMN

SuratPemberitahuanPenunjukanPejabat/Kuasa:(p10a1&3, L6A)

(LANJUTAN)

Page 32: Faktur pajak 2010 (per 13&65 2010 & se-50-2011)

32© gid.2010 - KPP BUMN

SuratPemberitahuanPerubahanPejabat/Kuasa:(p10a4, L6B)

(LANJUTAN)

Page 33: Faktur pajak 2010 (per 13&65 2010 & se-50-2011)

33© gid.2010 - KPP BUMN

SuratKuasa Khusus:(p10a3, L7)

(LANJUTAN)

Page 34: Faktur pajak 2010 (per 13&65 2010 & se-50-2011)

34© gid.2011 - KPP BUMN

Tidak memuat keterangan dan/atau tidak diisi secara lengkap, jelas, & benar dan/atau tidak ditandatangani oleh pejabat/kuasa yg ditunjuk sbgmana dimaksud dalam Ps. 13 (5) UU PPN. (p5a3)

Tidak/terlambat menyampaikan pemberitahuan penggunaan Kode Cabang. (p7a7ha)

Menggunakan Kode Cabang selain dari Kode Cabang yg telah ditetapkan. (p7a7hb)

Salah dalam pengisian Kode & Nomor Seri FP. (p8)

Nomor Urutnya tidak dimulai dari 00000001 pada awal tahun kalender bulan Januari atau bagi PKP yg baru dikukuhkan, pada masa pajak PKP tsb dikukuhkan. (p9a8)

Tidak/terlambat menyampaikan pemberitahuan penggunaan Nomor Urut 00000001 tidak pada awal tahun kalender. (p9a10)

Tidak/terlambat menyampaikan pemberitahuan pejabat/kuasa penanda tangan FP. (p10a6)

Page 35: Faktur pajak 2010 (per 13&65 2010 & se-50-2011)

35© gid.2011 - KPP BUMN

Untuk penyerahan BKP kepada orang pribadi pemegang paspor LN, wajib menerbitkan FP Khusus, dg menggunakan nomor urut tersendiri yg terpisah dari nomor urut FP atas penyerahan BKP kepada selain orang pribadi pemegang paspor LN, sesuai dg PMK-76/2010. (p9Aa1ha)

Untuk penyerahan BKP selain kepada orang pribadi pemegang paspor LN, Toko Retail sbg PKP Pedagang Eceran dapat menerbitkan:

1) FP dg menggunakan kode & nomor seri sesuai dg PER-58/PJ/2010; atau

2) FP lengkap sesuai ketentuan Ps. 13 (5) UU PPN, dg menggunakan kode & nomor seri FP sebagaimana diatur dalam Ps. 6 PER-13/PJ/2010 s.t.d.d. PER-65/PJ/2010. (p9Aa1hb)

Ketentuan tentang penggunaan nomor urut 00000001 (Ps. 9 (4) & (5)) & kewajiban pemberitahuan penggunaan nomor urut 00000001 (Ps. 9 (6)) serta konsekuensi apabila menggunakan nomor urut 00000001 tidak sesuai dg ketentuan (Ps. 9 (8) & (10)) juga berlaku bagi PKP Toko Retail. (p9Aa2)

Page 36: Faktur pajak 2010 (per 13&65 2010 & se-50-2011)

36© gid.2011 - KPP BUMN

SANKSIPKP

PenjualPKP

Pembeli

Denda:2% x DPP

Denda:2% x DPP

Pajak Masukan tidak dapat dikreditkan

Pajak Masukan tidak dapat dikreditkan

Tidak membuat FP. (Ps.14 (1) d KUP, 1))

Terlambat membuat FP. (Ps. 14 (1) d KUP, Ps. 15 (1) b PER)

Membuat FP cacat. (Ps. 14 (1) d KUP) 2)

Terlambat melaporkan FP. (Ps. 14 (1) f KUP)

Tidak membuat FP. (Ps.14 (1) d KUP, 1))

Terlambat membuat FP. (Ps. 14 (1) d KUP, Ps. 15 (1) b PER)

Membuat FP cacat. (Ps. 14 (1) d KUP) 2)

Terlambat melaporkan FP. (Ps. 14 (1) f KUP)

FP cacat. (Ps. 9 (8) f PPN, Ps. 15 (3) a PER, 3))

FP yg diterbitkan lebih dari 3 bulan sejak saat FP seharus-nya dibuat. (Ps. 14 (2) PER)

FP yg tidak memenuhi syarat formal & material. (Ps. 9 (8) f PPN)

FP cacat. (Ps. 9 (8) f PPN, Ps. 15 (3) a PER, 3))

FP yg diterbitkan lebih dari 3 bulan sejak saat FP seharus-nya dibuat. (Ps. 14 (2) PER)

FP yg tidak memenuhi syarat formal & material. (Ps. 9 (8) f PPN)

Keterangan:1) PKP yg menerbitkan FP lebih dari 3 bulan sejak saat FP seharusnya dibuat, dianggap

tidak menerbitkan FP. (p14a1)

2) Yg dikecualikan, lihat slide berikutnya. (P15a2)

3) Kecuali FP cacat cfm. Ps. 7 (7), 8, 9 (10), & 10 (6) PER. (p15a3hb)

Page 37: Faktur pajak 2010 (per 13&65 2010 & se-50-2011)

37© gid.2010 - KPP BUMN

Tidak dikenai sanksi administrasi atas FP yg tidak memuat keterangan mengenai:

Nama, alamat, & NPWP pembeli BKP/penerima JKP; atau

Nama, alamat, & NPWP pembeli BKP/penerima JKP, dan nama & tanda tangan yg berhak menandatangani FP untuk PKP Pedagang Eceran.

PENGECUALIAN: (p15a2; p14a1he UU KUP)

Page 38: Faktur pajak 2010 (per 13&65 2010 & se-50-2011)

38© gid.2010 - KPP BUMN

FP: - Cacat - Rusak - Salah isi - Salah tulis

FP: - Cacat - Rusak - Salah isi - Salah tulis

FP Pengganti

FP PenggantiDiganti FP yg diganti:

Kode dan Nomor Seri : ………..Tanggal : ………..

Dibubuhi cap:

SPT Masa PPN

SPT Masa PPN

Dilaporkan

Masa Pajak yg sama dgMasa Pajak dilaporkannyaFP yg diganti dg mencan-tumkan nilai/keterangan

ygseharusnya.

Masa Pajak diterbitkannyaFP Pengganti dg mencan-tumkan nilai 0 (nol) padakolom DPP, PPN/PPnBM.

PKP Penjual & PKP Pembeli

PKP Penjual

(L-VIII huruf A)

Page 39: Faktur pajak 2010 (per 13&65 2010 & se-50-2011)

39© gid.2011 - KPP BUMN

PKP yg menerbitkan FP dg nomor urut pada Kode & Nomor Seri FP yg tidak sesuai dg ketentuan Ps. 9 (1) & (2), dapat menerbitkan FP Pengganti dg ketentuan sbb:

FP yg salah pengisian nomor urutnya diganti dg FP Pengganti dg mengisi nomor urut pada Kode & Nomor Seri FP dg nomor urut yg sebenarnya.

Kode Status pada Kode FP Pengganti adalah Kode Status 1 (satu).

Tahun Penerbitan pada Nomor Seri FP Pengganti adalah tahun penerbitan FP yg diganti.

Tanggal penerbitan FP Pengganti sama dg tanggal penerbitan FP yg diganti.

Pada FP Pengganti dibubuhkan cap yg mencantumkan Kode & Nomor Seri serta tanggal FP yg diganti.

FP Pengganti & FP yg diganti agar diadministrasikan & digabungkan menjadi 1 (satu) berkas.

PKP harus melakukan pembetulan SPT Masa PPN pada Masa Pajak yg sama dg Masa Pajak dilaporkannya FP yg diganti. (p12A)

Page 40: Faktur pajak 2010 (per 13&65 2010 & se-50-2011)

40© gid.2010 - KPP BUMN

PKP Pembeli

KPP tempat PKP Pembeli

terdaftar

PKP Penjual

KPP tempat PKP Penjual

terdaftar

Meneliti bahwa FPsudah dikreditkan

Meneliti bahwa FPsudah dilaporkan

Permintaan copy FP

Tembusan

Permintaan legalisasiFP (copy rangkap 2)Tembusan

Copy FP yg telahdilegalisasi

- PKP PEMBELI(L-VIII huruf B angka 2)

Page 41: Faktur pajak 2010 (per 13&65 2010 & se-50-2011)

41© gid.2010 - KPP BUMN

PKP Penjual

KPP tempat PKP Penjual

terdaftar

PKP Pembeli

KPP tempat PKP Pembeli

terdaftar

Meneliti bahwa FPsudah dilaporkan

Meneliti bahwa FPsudah dikreditkan

Permintaan copy FP

Tembusan

Permintaan legalisasiFP (copy rangkap 2)Tembusan

Copy FP yg telahdilegalisasi

- PKP PENJUAL(L-VIII huruf B angka 1)

New

Page 42: Faktur pajak 2010 (per 13&65 2010 & se-50-2011)

42© gid.2010 - KPP BUMN

KPP tempat PKP Penjual

terdaftar

PKP Pembeli

PKP Penjual

KPP tempat PKP Pembeli

terdaftar

Bila PKP belum melaporkan FP yg dibatalkan, FP tsb harus tetap dilaporkandalam SPT dg mencantumkan nilai 0 (nol)

pada kolom DPP, PPN/PPnBM

Bila PKP telah melaporkan FP ygdibatalkan, PKP harus melakukan

pembetulan SPT dg tetap melaporkanFP tsb dalam SPT dg mencantumkan

nilai 0 (nol) pada kolom DPP, PPN/PPnBM

Pembatalan kontrak

Mengirimkan suratpemberitahuan &

copy FP yg dibatalkan

(L-VIII huruf B)

Page 43: Faktur pajak 2010 (per 13&65 2010 & se-50-2011)

43© gid.2010 - KPP BUMN

Atas penyerahan BKP/JKP yg dilakukan sebelum 1 April 2010, namun FP-nya belum diterbitkan, maka FP harus diterbitkan dg Kode & Nomor Seri cfm. PER-13/PJ/2010. (p16a1)

Atas perolehan BKP/JKP yg FP-nya diterbitkan sebelum 1 April 2010 yg masih menggunakan Kode & Nomor Seri yg lama, namun FP-nya diterima/dilaporkan oleh PKP Pembeli pada 1 April 2010 atau sesudahnya, maka PPN-nya tetap dapat dikreditkan sepanjang memenuhi ketentuan. (p16a2)

Penerbitan FP Pengganti atas FP yg telah diterbitkan sebelum 1 April 2010, menggunakan Kode & Nomor Seri cfm. PER-13/PJ/2010. (p16a3)

S.d. 31 Desember 2010, PKP Pedagang Eceran dapat menggunakan kode & nomor seri khusus yg dapat berupa nomor invoice/struk penjualan yg ditentukan sendiri. (p17a1-2)

Mulai 1 Januari 2011, seluruh PKP wajib menggunakan Kode & Nomor Seri cfm. PER-13/PJ/2010. (p17a3)

Page 44: Faktur pajak 2010 (per 13&65 2010 & se-50-2011)

44© gid.2011 - KPP BUMN

FP paling sedikit memuat keterangan:

• nama, alamat, & NPWP yg menyerahkan BKP;• jenis BKP yg diserahkan;• jumlah Harga Jual yg sudah termasuk PPN atau besarnya PPN

dicantumkan secara terpisah;• PPnBM yg dipungut; &• kode, nomor seri & tanggal pembuatan FP. (p3a1)

FP berupa: bon kontan, faktur penjualan, segi cash register, karcis, kuitansi, atau tanda bukti penyerahan atau pembayaran lain yg sejenis. (p4a1)

Kode & nomor seri FP dapat berupa nomor nota, kode nota, atau ditentukan sendiri oleh PKP PE. (p5)

Lembar ke-2 FP dapat berupa rekaman FP dalam bentuk media elektronik yaitu sarana penyimpanan data, antara lain: diskette, Digital Data Strorage (DDS) atau Digital Audio Tape (DAT) & Compact Disc (CD). (p6a3)

Ketentuan yg berkaitan dg penerbitan FP oleh PKP PE sebagaimana dimaksud dalam PER-13/PJ/2010 & perubahannya, dinyatakan tetap berlaku kecuali yg diatur khusus dalam PER-58/PJ/2010. (p7)

PER-58/PJ/2010

Mulai

1 Jan 2011

Page 45: Faktur pajak 2010 (per 13&65 2010 & se-50-2011)

45© gid.2010 - KPP BUMN

FP lama masih dapat digunakan oleh PKP sampai habis & tetap dianggap sah sepanjang memenuhi syarat formal & material.

FP lama tersebut di atas tetap dapat dikreditkan oleh PKP pembeli sepanjang memenuhi ketentuan sbg Pajak Masukan yg dapat dikreditkan.

CATATAN:

Nomor Urut pada Kode & Nomor Seri FP melanjutkan Nomor Urut yg telah digunakan PKP sebelum berlakunya PER-13/ PJ/2010.

Bentuk & ukuran formulir FP dibuat sesuai dg kepentingan & kebutuhan PKP, tidak harus sama dg contoh pada Lampiran 1A & 1B PER-13/PJ/2010. (p3a1, p5a2 PER-13/PJ/2010)

Invoice yg memenuhi ketentuan Ps. 13 (5) UU PPN dipersamakan dg FP. (p11 PER-13/PJ/2010)

SE-56/PJ/2010Eks Lampiran 1A/1BPER-159/PJ/2006

Page 46: Faktur pajak 2010 (per 13&65 2010 & se-50-2011)

46

TERIMA KASIH…

© gid.2010 - KPP BUMN

Page 47: Faktur pajak 2010 (per 13&65 2010 & se-50-2011)

47© gid.2011 - KPP BUMN

BKP BERGERAK

Contoh 1:

• PT. Aman menyerahkan BKP secara langsung kpd Tn. Igna tgl. 15 Mei 2011.

FP diterbitkan tgl. 15 Mei 2011.

Contoh 2:

• PT. Berkah di Jakarta menjual BKP kpd PT. Ceria di Surabaya dg syarat pengiriman loco gudang penjual (FOB shipping point).

• BKP dikeluarkan dari gudang PT. Berkah & dikirim ke gudang PT. Ceria tgl. 10 Jun 2011 dg menggunakan perusahaan ekspedisi dg tgl. DO 10 Jun 2011.

• BKP diterima PT. Ceria tgl. 12 Jun 2011.

FP diterbitkan tgl. 10 Jun 2011.

Catatan:

Apabila invoice tidak diterbitkan pd tgl. penyerahan secara langsung (contoh 1: 15/5) atau pd saat diserahkan kpd juru kirim/pengusaha jasa angkutan (contoh 2: 10/6) karena kondisi tertentu, FP wajib dibuat (paling lama) pd saat penerbitan invoice. Penerbitan invoice tersebut harus dilakukan sesuai dg prinsip akuntansi yg berlaku umum & dilakukan secara konsisten.

Page 48: Faktur pajak 2010 (per 13&65 2010 & se-50-2011)

48© gid.2011 - KPP BUMN

Contoh 3:

• PT. Cantik di Jakarta menjual BKP kpd PT. Sentosa di Semarang dg syarat pengiriman franco gudang pembeli (FOB destination).

• BKP dikeluarkan dari gudang PT. Cantik & dikirim ke gudang PT. Sentosa tgl. 12 Agu 2011 dg menggunakan perusahaan ekspedisi.

• BKP diterima PT. Sentosa tgl. 13 Agu 2011.

• PT. Cantik menerbitkan invoice tgl. 16 Agu 2011.

FP diterbitkan tgl. 13 Agu 2011 atau paling lama tgl. 16 Agu 2011.

BKP BERGERAK(LANJUTAN)

Back

Page 49: Faktur pajak 2010 (per 13&65 2010 & se-50-2011)

49© gid.2011 - KPP BUMN

Contoh 1:

• Perjanjian jual-beli rumah ditandatangani tgl. 1 Mei 2011.

• Perjanjian penyerahan hak untuk menggunakan/menguasai rumah tersebut dibuat/ditandatangani tgl. 1 Sep 2011.

FP diterbitkan tgl. 1 Sep 2011.

Contoh 2:

• Rumah siap pakai dijual & diserahkan secara nyata tgl. 1 Agu 2011.

FP diterbitkan tgl. 10 Jun 2011.

Contoh 3:

• Rumah siap pakai dijual & diserahkan secara nyata tgl. 1 Agu 2011.

• Perjanjian jual-beli ditandatangani tgl. 1 Sep 2011.

FP diterbitkan tgl. 1 Agu 2011.

Catatan:

Bila sebelum surat/akta tersebut dibuat/ditandatangani, barang tidak bergerak telah diserahkan atau berada dalam penguasaan pembeli/penerima barang, maka FP harus diterbitkan pd saat barang tersebut secara nyata diserahkan atau berada dalam penguasaan pembeli/penerima barang.

BKP TIDAK BERGERAKBack

Page 50: Faktur pajak 2010 (per 13&65 2010 & se-50-2011)

50© gid.2011 - KPP BUMN

Contoh 1:

• PT. Semangat menyewakan 1 unit ruko kpd PT. Diatetupa dg masa kontrak selama 12 tahun

• PT. Diatetupa mulai menggunakan ruko tgl. 1 Sep 2011.

• Nilai kontrak sewa selama 12 tahun sebesar Rp120 juta.

• Pembayaran sewa adalah tahunan & disepakati dibayar setiap tgl. 29 Sep dg pembayaran sebesar Rp10 juta per tahun

• Tgl. 29 Sep 2011, PT. Diatetupa melakukan pembayaran sewa untuk tahun pertama.

FP diterbitkan tgl. 29 Sep 2011 dg DPP sebesar Rp10 juta.

JKP

Page 51: Faktur pajak 2010 (per 13&65 2010 & se-50-2011)

51© gid.2011 - KPP BUMN

Contoh 2:

• PT. Toryung mengontrak Firma Cerah Konsultan untuk memberikan jasa konsultasi manajemen & pelatihan kpd staff marketing selama 6 bulan dg nilai kontrak Rp60 juta.

• Pembayaran jasa akan dilakukan setiap bulan.

• Firma Cerah Konsultan mulai memberikan jasa sejak tgl. 1 Jul 2011.

• Tgl. 10 Agu 2011, Firma Cerah Konsultan mengajukan tagihan untuk pembayaran jasa bulan Jul 2011 sebesar Rp10 juta.

• PT. Toryung melakukan pembayaran tgl. 20 Agu 2011.

FP diterbitkan tgl. 10 Agu 2011 dg DPP sebesar Rp10 juta.

JKP (LANJUTAN)

Page 52: Faktur pajak 2010 (per 13&65 2010 & se-50-2011)

52© gid.2011 - KPP BUMN

Contoh 3:

• PT. Setiyakom adalah perusahaan jasa telekomunikasi.

• PT. Setiyakom melakukan penagihan kpd pelanggan sesuai dg periode pemakaian selama 1 bulan.

• Pengumpulan data2 pemakaian pelanggan memerlukan waktu beberapa hari shg invoice baru dapat diterbitkan beberapa hari setelahnya.

• Untuk pemakaian oleh pelanggan tgl. 1-30 Jun 2011, PT. Setiyakom menerbitkan invoice tgl. 5 Jul 2011.

FP diterbitkan pd saat penyerahan jasa tersebut dinyatakan/dicatat sbg piutang/penghasilan, yaitu pd akhir periode pemakaian (30 Jun 2011) atau paling lama pd saat diterbitkannya invoice (5 Jul 2011).

Lihat matriks pd slide berikutnya…

JKP (LANJUTAN)

Page 53: Faktur pajak 2010 (per 13&65 2010 & se-50-2011)

53© gid.2011 - KPP BUMN

Matriks Contoh 3:

JKP(LANJUTAN)

Back