faktor yang mempengaruhi perkembangan dan tanda keterlambatan perkembangan
TRANSCRIPT
Faktor yang Mempengaruhi (Memicu dan Menghambat) Perkembangan Anak
A. Perkembangan Otak
Perkembangan anak dipengaruhi oleh faktor alamiah dan faktor asuhan, antara lain gen
dan lingkungan. Gen berperan sebagai peta awal untuk perkembangan otak, pengalaman
dan keterkaitan pada bayi dan anak-anak secara harfiah membentuk otak mereka. Karena
pengalaman membentuk otak, maka pengalaman sosial dan fisik dalam lingkungan anak-
anak adalah penting. Keluarga memiliki pengaruh berkelanjutan yang penting pada anak-
anak, tetapi keluarga bukan satu-satunya pengaruh penting. Kondisi dan dukungan yang
masyarakat berikan juga memiliki dampak besar pada bagaimana anak-anak berkembang
(AEDI, 2013).
1. Saat Kelahiran
Pada saat lahir, otak tidak sepenuhnya berfungsi secara matang. Pengalaman keterkaitan
asuhan dan kesempatan belajar yang tepat memicu otak untuk membuat jaringan saraf.
Sinyal otak bersifat responsif terhadap gen anak-anak, lingkungan, dan pengalaman yang
mereka hadapi. Hubungan neurologis awal ini adalah landasan yang mendukung masa
depan. Mendapatkan sinyal yang benar pada kali pertama memungkinkan anak-anak
untuk memiliki keterampilan dan kemampuan pada pondasi yang kuat (AEDI, 2013).
2. Saat Usia Enam Tahun
Perkembangan otak yang sangat cepat terjadi di tahun-tahun sebelum sekolah. Pada usia
enam tahun, otak memiliki jutaan neuron dan koneksi. Penelitian menunjukkan bahwa
memelihara lingkungan dan hubungan membantu menentukan koneksi yang membentuk
anak, dan perkembangan selanjutnya (AEDI, 2013).
3. Saat Usia Empat Belas Tahun
Pada usia 14 tahun, otak mengurangi jaringannya kembali secara tepat ke koneksi yang
paling sering digunakan dalam pengalaman berinteraksi dengan keluarga dan masyarakat.
Otak dapat menanggapi intervensi yang tepat setiap tahap kehidupan, tetapi untuk
melakukannya memerlukan sumber daya yang intensif pada usia kita yang semakin tua
(AEDI, 2013).
B. Faktor Protektif dan Faktor Risiko
Pengalaman yang positif pada tahun-tahun awal kehidupan seorang anak bisa
menjadi 'pelindung'. Anak-anak yang memiliki pengalaman awal yang baik lebih
mungkin untuk memiliki hasil yang baik - mereka lebih cenderung untuk tumbuh menjadi
sehat dan mudah menyesuaikan lingkungan. Sebagai contoh, pengalaman positif - atau
faktor pelindung - untuk anak meliputi: hubungan dekat orangtua-anak, membacakan
buku untuk anak, disiplin yang tepat, dan kehadiran di sekolah untuk anak usia dini.
Faktor-faktor pelindung yang berkumpul dan bersama-sama dapat membantu mendorong
jalur perkembangan anak untuk memberikan hasil yang baik (AEDI, 2013).
Pengalaman negatif - atau faktor risiko - lebih cenderung mengarah pada hasil
yang buruk bagi anak-anak. Contoh hasil yang buruk termasuk masalah kesehatan dan
masalah penyesuaian, berjuang di sekolah, dan keterampilan sosial yang buruk. Salah satu
faktor risiko saja tidak mungkin menyebabkan hasil yang buruk, namun, anak-anak yang
mengalami sejumlah faktor risiko pada awal tahun jauh lebih mungkin memiliki hasil
bermasalah. Misalnya, kombinasi faktor risiko termasuk kemiskinan, kurangnya
pelayanan kesehatan, perselisihan keluarga, dan penggunaan bahasa yang terbatas,
memiliki efek menekan jalur perkembangan anak dan membuatnya lebih cenderung
mengarah ke hasil yang lebih buruk (AEDI, 2013).
1. Keluarga dan rumah tangga (orang tua, wali, saudara, dan anggota rumah tangga
lainnya).
Faktor pelindung: perawatan yang memadai dan stabil, pemberian ASI, pendapatan
keluarga dan tempat tinggal yang memadai.
Faktor risiko: kurangnya kehangatan, penyakit fisik atau mental (misalnya depresi),
ketidakstabilan keluarga, konflik atau kekerasan (AEDI, 2013).
2. Kekerabatan dan hubungan internal (golongan agama, tetangga, teman, rekan kerja,
dan kelompok budaya).
Faktor pelindung: hubungan yang positif dan suportif dengan keluarga, teman, dan
tetangga.
Faktor risiko: adanya isolasi, tidak adanya teman sebaya, dan dukungan sosial (AEDI,
2013).
3. Lingkungan masyarakat, hubungan, dan pelayanan formal (keamanan, perawatan
anak, layanan khusus, playgroup, sekolah, pelayanan kesehatan, lapangan kerja, klub
olahraga, pemerintah daerah, taman)
Faktor pelindung: hubungan yang positif dan suportif dengan guru dan profesional di
masyarakat, partisipasi dalam kegiatan masyarakat (misalnya olahraga, rekreasi,
agama), akses/ketersediaan layanan masyarakat (misalnya kelompok bermain,
pelayanan kesehatan, perawatan anak dan pendidikan), kebebasan dari diskriminasi
(misalnya rasisme, seksisme).
Faktor risiko: perumahan yang tidak memadai, kelemahan sosial ekonomi (AEDI,
2013).
4. Ekonomi, kebijakan, pengaruh politik, sosial dan lingkungan yang lebih luas
(kebijakan tempat tinggal, kondisi ekonomi, norma-norma sosial dan sikap, kebijakan
perawatan anak, dan hubungan industrial)
Faktor pelindung: kebijakan anak dan keluarga yang ramah publik, program universal
yang berkualitas tinggi (misalnya, kesehatan, pendidikan anak usia dini, dan
perawatan).
Faktor risiko: kondisi lingkungan (misalnya kekeringan dan banjir), kondisi ekonomi
yang tidak stabil (misalnya, pengangguran) (AEDI, 2013).
Tanda Keterlambatan Perkembangan Anak
Istilah keterlambatan perkembangan umum dapat digunakan untuk anak berusia di
bawah 5 tahun, sedangkan retardasi mental umumnya dipakai untuk anak yang lebih tua
dimana tes IQ dapat memberikan hasil yang lebih akurat dan dengan reliabilitas yang lebih
baik. Anak dengan gangguan perkembangan umum tidak selalu mengalami retardasi mental
di kemudian hari (Medise, 2013). Secara umum, orang tua sebaiknya mengenal tanda bahaya
(red flags) perkembangan anak yang sederhana seperti yang tercantum di bawah ini.
A. Tanda bahaya perkembangan motor kasar
1. Gerakan yang asimetris atau tidak seimbang misalnya antara anggota tubuh bagian
kiri dan kanan.
2. Menetapnya refleks primitif (refleks yang muncul saat bayi) hingga lebih dari usia 6
bulan.
3. Hiper / hipotonia atau gangguan tonus otot.
4. Hiper / hiporefleksia atau gangguan refleks tubuh.
5. Adanya gerakan yang tidak terkontrol
B. Tanda bahaya gangguan motor halus
1. Bayi masih menggenggam setelah usia 4 bulan.
2. Adanya dominasi satu tangan (handedness) sebelum usia 1 tahun.
3. Eksplorasi oral (seperti memasukkan mainan ke dalam mulut) masih sangat dominan
setelah usia 14 bulan.
4. Perhatian penglihatan yang inkonsisten.
C. Tanda bahaya bicara dan bahasa (ekspresif)
1. Kurangnya kemampuan menunjuk untuk memperlihatkan ketertarikan terhadap suatu
benda pada usia 20 bulan.
2. Ketidakmampuan membuat frase yang bermakna setelah 24 bulan.
3. Orang tua masih tidak mengerti perkataan anak pada usia 30 bulan.
D. Tanda bahaya bicara dan bahasa (reseptif)
1. Perhatian atau respons yang tidak konsisten terhadap suara atau bunyi, misalnya saat
dipanggil tidak selalu member respons.
2. Kurangnya join attention atau kemampuan berbagi perhatian atau ketertarikan dengan
orang lain pada usia 20 bulan.
3. Sering mengulang ucapan orang lain (membeo) setelah usia 30 bulan.
E. Tanda bahaya gangguan sosio-emosional
1. 6 bulan: jarang senyum atau ekspresi kesenangan lain
2. 9 bulan: kurang bersuara dan menunjukkan ekspresi wajah
3. 12 bulan: tidak merespon panggilan namanya
4. 15 bulan: belum ada kata
5. 18 bulan: tidak bisa bermain pura-pura
6. 24 bulan: belum ada gabungan 2 kata yang berarti
7. Segala usia: tidak adanya babbling, bicara dan kemampuan bersosialisasi / interaksi
F. Tanda bahaya gangguan kognitif
1. 2 bulan: kurangnya fixation
2. 4 bulan: kurangnya kemampuan mata mengikuti gerak benda
3. 6 bulan: belum berespons atau mencari sumber suara
4. 9 bulan: belum babbling seperti ‘mama’, ‘baba’
5. 24 bulan: belum ada kata berarti
6. 36 bulan: belum dapat merangkai 3 kata (Medise, 2013).
Australian Early Development Index (AEDI) (2013). What Influences the Children’s
Development. http://userguide.aedi.org.au/Understanding/What-influences-children-s-
development/Brain-development.aspx - Diakses Maret 2014.
Medise, Bernie Endyarni (2013). Mengenal Keterlambatan Perkembangan Umum pada
Anak. http://idai.or.id/public-articles/seputar-kesehatan-anak/mengenal-keterlambatan-
perkembangan-umum-pada-anak.html - Diakses Maret 2014.