faktor yang berhubungan dengan pelayanan ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/laxmi anggriani...

130
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN PROMOTIF DAN PREVENTIF BIDAN DALAM PEMBERIAN TABLET FE PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KOTAPINANG KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN TAHUN 2019 SKRIPSI OLEH : LAXMI ANGGRIANI TANJUNG NIM: 1702022128 PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT INSTITUT KESEHATAN HELVETIA MEDAN 2019

Upload: others

Post on 20-Dec-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN

PROMOTIF DAN PREVENTIF BIDAN DALAM

PEMBERIAN TABLET FE PADA IBU HAMIL

DI PUSKESMAS KOTAPINANG

KABUPATEN LABUHANBATU

SELATAN TAHUN 2019

SKRIPSI

OLEH :

LAXMI ANGGRIANI TANJUNG

NIM: 1702022128

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

INSTITUT KESEHATAN HELVETIA

MEDAN

2019

Page 2: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN

PROMOTIF DAN PREVENTIF BIDAN DALAM

PEMBERIAN TABLET FE PADA IBU HAMIL

DI PUSKESMAS KOTAPINANG

KABUPATEN LABUHANBATU

SELATAN TAHUN 2019

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat

untuk Memeroleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

pada Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat

Minat Studi Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku

Fakultas Kesehatan Masyarakat

Institut Kesehatan Helvetia

Oleh:

LAXMI ANGGRIANI TANJUNG

NIM: 1702022128

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

INSTITUT KESEHATAN HELVETIA

MEDAN

2019

Page 3: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)
Page 4: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

Telah Diuji pada Tanggal : 29 Agustus 2019

PANITIA PENGUJI SKRIPSI

Ketua : Tengku Moriza, S.E., M.M

Anggota : 1. Rosdiana, S.K.M., M.K.M

2. Muhammad Crystandy, S.K.M., M.K.M

Page 5: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)
Page 6: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

i

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. DATA PRIBADI

Nama : Laxmi Anggriani Tanjung

Tempat Tanggal Lahir : Sampean, 23 November 1987

Alamat : JL.Perjuangan (Komp. Tengku Indah

Permai)

Agama : Islam

Status : Menikah

Anak Ke : 1 dari 5 bersaudara

II. DATA ORANG TUA

Nama Ayah : H. Effendi Tanjung, SKM., MM

Pekerjaan : Pensiunan PNS

Nama Ibu : Nurhayati Daulay

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

II. RIWAYAT PENDIDIKAN

1. Tahun 1994 - 2000 : SDN 115504 Sampean

2. Tahun 2000- 2003 : MTS Al Ulum Medan

3. Tahun 2003 - 2006 : MAN Rantauprapat

4. Tahun 2006 – 2009 : Akbid Ika Bina Labuhanbatu

5. Tahun 2017 – 2019 : Institut Kesehatan Helvetia Medan

Program S1 Kesehatan Masyarakat

Page 7: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

i

i

ABSTRAK

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN PROMOTIF

DAN PREVENTIF BIDAN DALAM PEMBERIAN TABLET FE PADA

IBU HAMIL DI PUSKESMAS KOTAPINANG

KABUPATEN LABUHANBATU

SELATAN TAHUN 2019

LAXMI ANGGRIANI TANJUNG

NIM: 1702022128

Anemia dalam kehamilan dapat berdampak buruk terhadap mortalitas dan

morbiditas ibu maupun bayi. Manfaat tablet Fe sangat besar terhadap pencegahan

anemia pada ibu hamil. Namun masih banyak ibu hamil yang tidak

mengkonsumsi tablet Fe sampai 90 tablet. Data Dinas Kesehatan Kabupaten

Labuhanbatu Selatan tahun 2018, cakupan pemberian tablet Fe baru 84,68%.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan

pelayanan promotif dan preventif bidan dalam pemberian tablet Fe pada ibu hamil

di Pusksmas Kota Pinang Kecamatan Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu

Selatan Tahun 2019.

Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian survei analitik dengan

pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan di

wilayah kerja Puskesmas Kotapinang Kecamatan Kotapinang Kabupaten

Labuhanbatu Selatan sebanyak 33 orang. Teknik pengambilan sampel

menggunakan total population sebanyak 33 orang bidan. Analisis data

menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi square.

Hasil penelitian diketahui mayoritas pengetahuan kurang sebanyak 15

orang (45,5%), motivasi mayoritas kurang sebanyak 18 orang (54,5%) dan

pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%).

Hasil analisis bivariat diketahui nilai p masing-masing variabel yaitu pengetahuan

sebesar 0,013<0,05 dan motivasi sebesar 0,000<0,05.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan pengeahuan dan

motivasi dengan pelayanan promotif dan preventif bidan dalam pemberian tablet

Fe pada ibu hamil di Pusksmas Kota Pinang Kecamatan Kotapinang Kabupaten

Labuhanbatu Selatan Tahun 2019. Disarankan kepada bidan untuk lebih

meningkatkan pengetahuan dan pelatihan tentang pemberian tablet Fe pada ibu

hamil.

Kata Kunci : Faktor yang Berhubungan, Pelayanan Promotif dan

Preventif Bidan, Pemberian Tablet Fe

Referensi : 23 buku, 29 internet

Page 8: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

ii

ii

Page 9: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

iii

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat, rahmat, taufik dan hidayah-Nya, penyusunan skripsi yang berjudul

“Faktor yang Berhubungan dengan Pelayanan Promotif dan Preventif Bidan

dalam Pemberian Tablet Fe pada Ibu Hamil di Puskesmas Kotapinang

Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2019” dapat diselesaikan dengan baik.

Skripsi ini dibuat sebagai syarat untuk menyelesaikan Pendidikan Sarjana

Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia Medan.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak

mengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai

pihak dan berkah dari Tuhan Yang Maha Esa sehingga kendala-kendala yang

dihadapi tersebut dapat diatasi. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah dengan sabar, tekun, tulus dan

ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan fikiran memberikan bimbingan, motivasi,

arahan dan saran-saran yang sangat berharga kepada penulis selama menyusun

skripsi dan telah memberikan bantuan dan bimbingan serta fasilitas sehingga

skripsi ini dapat disusun, antara lain penulis sampaikan kepada :

1. dr. Hj. Razia Begum Suroyo, M.Sc., M.Kes., selaku Pembina Yayasan

Pendidikan dan Sosial Helvetia Medan.

2. Iman Muhammad, S.E., S.Kom., M.M., M.Kes., selaku Ketua Yayasan

Helvetia Medan.

3. Dr. H. Ismail Efendy, M.Si., selaku Rektor Institut Kesehatan Helvetia

Medan.

4. Dr. dr. Arifah Devi Fitriani, M.Kes., selaku Wakil Rektor Bidang

Akademik, SDM dan Kemahasiswaan Institut Kesehatan Helvetia Medan.

5. Teguh Suharto, S.E., M.Kes., selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi

Umum dan Keuangan Institut Kesehatan Helvetia Medan.

6. Dr. Asriwati, S.Kep, Ns., S.Pd., M.Kes., selaku Dekan Fakultas Kesehatan

Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia Medan.

Page 10: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

iv

iv

7. Nuraini, S.Pd., M.Kes., selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas

Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia Medan.

8. Khairatunnisa, S.K.M., M.Kes., selaku Wakil Dekan Bidang

Kemahasiswaan Fakultas Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia

Medan.

9. Dian Maya Sari Siregar, S.K.M., M.Kes., selaku Ketua Program Studi

Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia Medan.

10. Tengku Moriza, S.E., MM., selaku dosen pembimbing I yang telah banyak

memberikan masukan dan kritikan untuk kesempurnaan skripsi ini.

11. Rosdiana, S.K.M., M.K.M., selaku dosen pembimbing II yang telah banyak

memberikan masukan dan kritikan untuk kesempurnaan skripsi ini.

12. Muhammad Christandy, SKM., MKM., selaku dosen penguji yang telah

banyak memberikan masukan dan kritikan untuk kesempurnaan skripsi ini.

13. Seluruh Dosen dan Staf Institut Kesehatan Helvetia yang telah banyak

memberikan ilmu selama penulis mengikuti pendidikan.

14. Kepada suamiku Doly M. Wijaya, ST., MM., dan anakku yang selalu

memberi dukungan dan semangat hingga selesainya skripsi ini.

Akhirnya, dengan kerendahan hati penulis menyadari masih banyak

terdapat kekurangan, sehingga penulis mengharapkan adanya saran dan kritiknya

bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Medan, Agusus 2019

Penulis

Laxmi Anggriani Tanjung

Page 11: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

v

v

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN

LEMBAR PANITIA PENGUJI

LEMBAR PERNYATAAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

ABSTRAK .............................................................................................. i

ABSTRACT ............................................................................................ ii

KATA PENGANTAR ............................................................................ iii

DAFTAR ISI .......................................................................................... v

DAFTAR TABEL .................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................ 1

1.1. Latar Belakang ............................................................ 1

1.2. Rumusan Masalah ........................................................ 8

1.3. Tujuan Penelitian .......................................................... 8

1.3.1. Tujuan Umum ................................................... 8

1.3.2. Tujuan Khusus .................................................. 8

1.4. Manfaat Penelitian ........................................................ 9

1.4.1. Manfaat Teoritis ................................................ 9

1.4.2. Manfaat Praktis ................................................. 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................... 10

2.1. Tinjauan Peneliti Terdahulu .......................................... 10

2.2. Tablet Fe ...................................................................... 11

2.2.1. Pengertian ....................................................... 11

2.2.2. Sumber Zat Besi ............................................. 11

2.2.3. Manfaat Tablet Zat Besi .................................. 12

2.2.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Absorbsi

Besi ................................................................ 12

2.2.5. Kebutuhan Tablet Zat Besi dalam Kehamilan .. 13

2.2.6. Dosis dan Cara Pemberian .............................. 15

2.3. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) .................... 16

2.3.1. Pengertian Puskesmas ..................................... 16

2.3.2. Organisasi Puskesmas ..................................... 18

2.3.3. Upaya Kesehatan Perorangan di Puskesmas .... 19

2.3.4. Upaya Kesehatan Masyarakat di Puskesmas .... 19

2.3.5. Administrasi dan Manajemen Puskesmas ........ 20

2.4. Bidan .......................................................................... 23

2.4.1. Definisi Bidan ................................................. 23

2.4.2. Pengertian Bidan Indonesia ............................. 23

Page 12: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

vi

vi

2.4.3. Fungsi Bidan ................................................... 24

2.4.4. Kompetensi Bidan........................................... 25

2.4.5. Peran Bidan .................................................... 28

2.4.6. Standar Pelayanan Kebidanan ......................... 30

2.5. Pelayanan Promotif dan Preventif ................................. 31

2.6. Faktor-faktor yang Memengaruhi Pelayanan Promotif

dan Preventif ................................................................ 34

2.6.1. Pengetahuan .................................................... 34

2.6.2. Motivasi .......................................................... 36

2.7. Hipotesis Penelitian ...................................................... 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................... 39

3.1. Desain Penelitian ......................................................... 39

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................ 39

3.2.1. Lokasi Penelitian............................................. 39

3.2.2. Waktu Penelitian ............................................. 39

3.3. Populasi dan Sampel ..................................................... 39

3.3.1. Populasi .......................................................... 39

3.3.2. Sampel ............................................................ 40

3.4. Kerangka Konsep ......................................................... 40

3.5. Definisi Operasional dan Aspek Pengukuran ................ 40

3.5.1. Definisi Operasional ....................................... 40

3.5.2. Aspek Pengukuran .......................................... 41

3.6. Metode Pengumpulan Data ........................................... 41

3.6.1. Jenis Data ....................................................... 41

3.6.2. Teknik Pengumpulan Data .............................. 42

3.6.3. Uji Validitas dan Reliabilitas .......................... 42

3.7. Metode Pengolahan Data .............................................. 45

3.8. Analisis Data ................................................................ 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................... 47

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian.............................. 47

4.1.1. Visi dan Misi Pusksmas Kota Pinang

Kecamatan Kotapinang Kabupaten

Labuhanbatu Selatan ....................................... 48

4.1.2. Struktural Pusksmas Kota Pinang Kecamatan

Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan .. 48

4.2. Hasil Penelitian............................................................. 49

4.2.1. Analisis Univariat ........................................... 49

1. Karakteristik Responden ............................. 49

2. Pengetahuan ................................................ 50

3. Motivasi ...................................................... 52

4. Pelayanan Promotif dan Preventif ............... 54

4.2.2. Analisis Bivariat ............................................. 56

1. Hubungan Pengetahuan dengan Pelayanan

Promotif dan Preventif Bidan dalam

Page 13: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

vii

vii

Pemberian Tablet Fe pada Ibu Hamil di

Puskesmas Kotapinang Kabupaten

Labuhanbatu Selatan Tahun 2019 ............... 57

2. Hubungan Motivasi dengan Pelayanan

Promotif dan Preventif Bidan dalam

Pemberian Tablet Fe pada Ibu Hamil di

Puskesmas Kotapinang Kabupaten

Labuhanbatu Selatan Tahun 2019 ............... 58

4.3. Pembahasan .................................................................. 59

4.3.1. Hubungan Pengetahuan dengan Pelayanan

Promotif dan Preventif Bidan dalam

Pemberian Tablet Fe pada Ibu Hamil di

Puskesmas Kotapinang Kabupaten

Labuhanbatu Selatan Tahun 2019.................... 59

4.3.2. Hubungan Motivasi dengan Pelayanan

Promotif dan Preventif Bidan dalam

Pemberian Tablet Fe pada Ibu Hamil di

Puskesmas Kotapinang Kabupaten

Labuhanbatu Selatan Tahun 2019.................... 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN............................................. 65

5.1. Kesimpulan .................................................................. 65

5.2. Saran .......................................................................... 65

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 67

LAMPIRAN

Page 14: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

viii

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Aspek Pengukuran ............................................................... 41

Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas Kuesioner Pengetahuan.......................... 43

Tabel 3.3. Hasil Uji Validitas Kuesioner Motivasi................................ 44

Tabel 3.4. Hasil Uji Validitas Kuesioner Pelayanan Promotif dan

Preventif .......................................................................... 44

Tabel 3.5. Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Pengetahuan, Motivasi,

dan Pelayanan Promotif dan Preventif ................................. 45

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Bidan di Puskesmas

Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2019... 49

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Jawaban Pengetahuan Bidan di

Puskesmas Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan

Tahun 2019 ......................................................................... 50

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Kategori Pengetahuan Bidan di

Puskesmas Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan

Tahun 2019 ......................................................................... 52

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Jawaban Motivasi di Puskesmas

Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2019... 53

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Kategori Mativasi Bidan di Puskesmas

Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2019... 54

Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Jawaban Pelayanan Promotif dan

Preventif di Puskesmas Kotapinang Kabupaten

Labuhanbatu Selatan Tahun 2019 ........................................ 55

Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Kategori Pelayanan Promotif dan

Preventif di Puskesmas Kotapinang Kabupaten

Labuhanbatu Selatan Tahun 2019 ........................................ 56

Tabel 4.8. Tabulasi Silang Hubungan Pengetahuan dengan Pelayanan

Promotif dan Preventif Bidan dalam Pemberian Tablet Fe

pada Ibu Hamil di Puskesmas Kotapinang Kabupaten

Labuhanbatu Selatan Tahun 2019 ........................................ 57

Page 15: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

ix

ix

Tabel 4.9. Tabulasi Silang Hubungan Motivasi dengan Pelayanan

Promotif dan Preventif Bidan dalam Pemberian Tablet Fe

pada Ibu Hamil di Puskesmas Kotapinang Kabupaten

Labuhanbatu Selatan Tahun 2019 ........................................ 58

Page 16: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

x

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1. Kerangka Konsep ............................................................ 40

Page 17: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

xi

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 : Master Data Uji Validitas

Lampiran 3 : Master Data Penelitian

Lampiran 4 : Output Hasil Uji Validitas

Lampiran 5 : Output Hasil Penelitian

Lampiran 6. : Lembar Persetujuan Perbaikan Skripsi (Revisi)

Lampiran 7. : Surat Izin Survey Awal

Lampiran 8 : Surat Izin Validitas

Lampiran 9 : Surat Izin Penelitian

Lampiran 10 : Surat Balasan Izin Survei Awal

Lampiran 11 : Surat Balasan Izin Uji Validitas

Lampiran 12 : Surat Balasan Izin Penelitian

Lampiran 13 : Lembar Bimbingan Pembimbing I

Lampiran 14 : Lembar Bimbingan Pembimbing II

Lampiran 15 : Dokumentasi

Page 18: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang menjadi dambaan

setiap pasangan suami isteri, dan setiap kehamilan yang diharapkan adalah

lahirnya bayi yang sehat dan sempurna secara jasmaniah dengan berat badan yang

cukup.Masa kehamilan merupakan masa yang sangat menentukan kualitas sumber

daya manusia dan masa depan, karena tumbuh kembang anak sangat ditentukan

kondisinya dimasa janin dan kandungan. Salah satu faktor yang mempengaruhi

kesehatan ibu adalah keadaan nutrisi ibu selama kehamilan.

Ibu hamil membutuhkan asupan gizi yang cukup untuk kesehatan

kehamilan dan perkembangan janin yang ada dalam kandungannya. Status gizi

ibu hamil sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin

yang sedang dikandung . Bila status gizi ibu baik pada masa sebelum dan selama

hamil kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang sehat cukup bulan dengan

berat badan normal. (1)

Asupan gizi pada saat hamil berpengaruh pada pemenuhan kebutuhan zat

besi karena terjadi peningkatan ekspansi massa sel darah merah, maka kebutuhan

akan gizi besi bertambah. Perubahan yang terjadi bila ibu dinyatakan hamil adalah

terjadinya penambahan cairan tubuh atau volume plasma yang tidak sebanding

dengan penambahan massa sel darah merah, sehingga terjadi pengenceran darah,

akibatnya kadar hemoglobin menurun dan berakibat terjadinya anemia pada

kehamilan. (2)

Page 19: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

2

2

Berdasarkan data badan kesehatan dunia World Health Organization

(WHO) tahun 2012 melaporkan bahwa prevalensi anemia pada ibu hamil di dunia

adalah 41,8%. Diketahui, prevalensi anemia pada ibu hamil di Asia sebesar 48,2%

(WHO, 2012). Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013,

angka kejadian anemia di Indonesia masih tinggi, terdapat 37,1% ibu hamil yang

mengalami anemia. (3)

Berdasarkan survei anemia yang dilaksanakan di 4 kab/ kota di Sumatra

Utara yaitu Kota Medan, Binjai, Kab. Deli Serdang dan Langkat diketahui bahwa

40,50% pekerja wanita menderita anemia. Profil Dinas Kesehatan Kota Medan

tahun 2016 tercatat bahwa dari 11. 441 ibu hamil terdapat 1.074 yang mengalami

anemia dengan kadar hemoglobin < 11 gr/dl pada trimester I dan II. (4)

Anemia yakni suatu kondisi dimana jumlah dan ukuran sel darah merah

atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat

mengganggu kapasitas darah untuk mengangkut oksigen kesekitar tubuh. Anemia

merupakan indikator untuk gizi buruk dan kesehatan yang buruk. Anemia pada

ibu hamil sangat terkait dengan mortalitas dan morbiditas pada ibu dan bayi,

termasuk risiko keguguran, lahir mati, prematuritas dan berat bayi lahir rendah.(5)

Anemia dalam kehamilan dapat berdampak buruk terhadap mortalitas dan

morbiditas ibu maupun bayi. Hasil dari kehamilan dengan anemia diantaranya

intra uterine growth retardation (IUGR), lahir prematur, berat bayi lahir rendah

(BBLR), dan peningkatan risiko kematian neonatus. Efek anemia kehamilan pada

ibu diantaranya sesak nafas, kelelahan, palpitasi, gangguan tidur, meningkatkan

risiko perdarahan saat persalinan, preeklamsia, dan sepsis. (6)

Page 20: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

3

3

Kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe di pengaruhi oleh beberapa

faktor. Menurut Notoatmodjo, perilaku kesehatan dipengaruhi oleh faktor

predisposing (predisposisi) diantaranya adalah umur, pendidikan, pengetahuan ibu

hamil tentang anemia dan manfaat tablet Fe, efek samping yang mengganggu

sehingga orang cenderung menolak tablet Fe yang diberikan. Faktor enabling

(pemungkin) meliputi ketersediaan sarana dan prasana atau fasilitas kesehatan dan

faktor reinforcing (penguat) meliputi kebijakan pemerintah, dukungan keluarga,

dukungan petugas kesehatan (7).

Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan bahwa dalam pelaksanaan

pendistribusian tablet Fe salah satunya adalah melalui pelayanan kesehatan ibu

dan anak (KIA) pada saat ante natalcare (ANC) oleh bidan. Di mana pemberian

tablet Fe merupakan salah satu standar bidan dalam memberikan asuhan

kebidanan pada masa kehamilan dengan standar 10 T yaitu standar ke lima pada

pelayanan ANC. Pemberian tablet Fe oleh bidan kepada ibu hamil juga tertuang

dalam permenkes 1464/menkes/per/x/2010 Tentang izin dan 6 penyelenggaraan

praktek bidan pasal 10 ayat 3 poin d yang berbunyi: bidan dalam memberikan

pelayanan kesehatan pada ibu berwenang untuk memberikan tablet fe pada ibu

hamil (8).

Laporan Dinas Kesehatan Sumatera Utara tahun 2018, cakupan K1 dan K4

belum mencapai target nasional yaitu K1 91,51% dan K4 84,13%. Cakupan

pemberian tablet Fe 73,31%. Tablet Fe telah di distribusikan oleh tenaga

kesehatan namun belum di ketahui apakah tablet Fe tersebut diminum oleh ibu

hamil atau tidak, karena masih banyaknya ibu hamil yang anemia (9). Laporan

Page 21: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

4

4

Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan tahun 2018, cakupan K1 dan

K4 belum mencapai target nasional yaitu K1 91,8% dan K4 84,68%. Cakupan

pemberian tablet Fe 84,68% (10).

Ibu hamil merupakan salah satu kelompok yang rawan kekurangan gizi,

karena terjadi peningkatan kebutuhan gizi untuk memenuhi kebutuhan ibu dan

janin dalam kandungan. Masalah gizi yang banyak terjadi pada ibu hamil adalah

anemia. Anemia pada ibu hamil adalah suatu keadaan dimana kadar haemoglobin

di bawah 11 gr% pada trimester pertama dan ketiga, dan bawah 10,5 gr% pada

trimester kedua. Anemia pada ibu hamil pada umumnya disebabkan karena

meningkatnya volume plasma dalam darah dan defisiensi zat besi. Banyak hal

yang dapat ditimbulkan sebagai dampak dari anemia, diantaranya adalah dapat

menyebabkan abortus, Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) < 2500 gr, partus

prematurus, perdarahan postpartum karena atonia uteri, partus lama, syok, infeksi

baik intrapartum maupun postpartum. Hal ini juga dapat memperlambat proses

persalinan karena kontraksi uterus melemah, kematian janin, kematian perinatal,

dan cacat bawaan pada bayi (11).

Anemia pada ibu hamil bukanlah masalah sederhana karena sel darah

merah mempunyai peranan penting membawa nutrisi dan oksigen untuk

pertumbuhan janin. Upaya untuk meningkatkan kadar Hb sehingga dapat

menghindari terjadinya anemia pada ibu hamil dan pencegahan perdarahan pada

saat melahirkan maka ibu hamil di berikan tablet tambah darah minimal sebanyak

90 tablet (Fe3) selama kehamilan. Pemberian tablet Fe tersebut belum mencapai

target di mana pemerintahan pusat menetapkan SPM cakupan pemberian tablet

Page 22: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

5

5

Fe3 selama kehamian sebesar 90%. Manfaat tablet Fe sangat besar terhadap

pencegahan anemia pada ibu hamil. Namun masih banyak ibu hamil yang tidak

mengkonsumsi tablet Fe sampai 90 tablet (12).

Pusat kesehatan masyarakat, yang kemudian disebut dengan Puskesmas

adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan

masyarakat dan perseorangan tingkat pertama, dan merupakan ujung tombak dari

pelayanan kesehatan yang ada di seluruh wilayah Republik Indonesia karena

merupakan unit yang paling dekat dengan masyarakat. Agar dapat terselenggara

dengan baik, puskesmas harus memenuhi standar ketenagaan, yang terdiri atas

tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan, serta jenis dan jumlah tenaga

kesehatan dan tenaga non kesehatan. Tenaga non kesehatan sebagaimana

dimaksud harus dapat mendukung kegiatan ketatausahaan, administrasi keuangan,

sistem informasi, dan kegiatan operasional lain di puskesmas (13).

Adapun upaya kesehatan masyarakat sebagaimana dimaksud meliputi: 1)

pelayanan promosi kesehatan; 2) pelayanan kesehatan lingkungan; 3) pelayanan

kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana; 4) pelayanan gizi; serta 5) pelayanan

pencegahan dan pengendalian penyakit. Sedangkan untuk upaya kesehatan

perorangan tingkat pertama dilaksanakan dalam bentuk: 1) rawat jalan; 2)

pelayanan gawat darurat; 3) pelayanan satu hari (one day care); 4) home care;

dan/atau 5) rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan

(14).

Dalam standar asuhan kebidanan terdapat standar pengelolaan anemia,

standar tersebut dapat diaplikasikan pada filosofi asuhan kebidanan disebutkan

Page 23: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

6

6

bahwa bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan antara lain menyatakan

bahwa fokus asuhan kebidanan adalah untuk memberikan upaya promotif

(promosi), preventif (pencegahan) dan upaya kuratif dasar. Upaya promotif dapat

dilakukan dengan penyuluhan atau konseling pemenuhan kebutuhan ibu hamil,

upaya preventif (pencegahan) dilakukan dengan pemberian tablet tambah darah,

pemeriksaan Hb dan lain- lain (15). Anemia dapat dicegah dengan meningkatkan

konsumsi makanan bergizi, menambah pemasukan zat besi ke dalam tubuh

dengan minum tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan,

mengobati penyakit yang menyebabkan atau memperberat anemia seperti

cacingan, malaria dan TBC (16). Sikap ibu dalam pencegahan anemia kehamilan

sangat diperlukan, ibu harus melakukan pemeriksaan Hb minimal dua kali pada

kehamilan trimester I dan trimester III (15).

Saat ini Indonesia tengah menghadapi transisi epidemiologi dalam

masalah kesehatan, dimana ada 6 masalah kesehatan yaitu kematian ibu akibat

melahirkan, kematian bayi dan balita, meningkatnya masalah gizi buruk,

meningkatnya penyakit menular, meningkatnya penyakit tidak menular, dan

kesehatan jiwa. Terkait dengan Program Indonesia Sehat Pendekatan Keluarga

(PISPK) pemerintah melalui kementerian kesehatan mulai menyuarakan Gerakan

Masyarakat (Germas) 2017 yaitu untuk melakukan aktivitas fisik, mengkonsumsi

sayur dan buah, serta memeriksakan kesehatan secara rutin. Hal tersebut tentulah

harus dikuatkan dengan adanya paradigma sehat yaitu dengan tujuan

meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat (17).

Page 24: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

7

7

Hasil survei pendahuluan diketahui bahwa seluruh bidan yang ada di

Puskesmas Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan harus ikut ambil bagian

dalam program promotif dan preventif. Jumlah tenaga bidan di Puskesmas

Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan sebanyak 33 orang yang bekerja

melayani 18 posyandu. Untuk meningkatkan dan memperbaiki mutu kesehatan

maka perlu adanya analisa penilaian para bidan. Hal tersebut tidak terlepas dari

peran bidan terkait keberlangsung program promotif dan preventif pemberian

Tablet Fe pada ibu hamil di Puskesmas Kotapinang mengingat bahwa sejak tahun

2017 sedang gencar-gencarnya menyuarakan gerakan masyarakat (Germas)

dengan tujuan Indonesia Sehat yang tentunya dapat direalisasikan dengan adanya

pendekatan promotif dan preventif (10).

Hasil survei awal yang dilakukan peneliti pada bulan Januari 2019 di

Puskesmas Kota Pinang dengan mewawancarai 8 orang bidan yang sedang

bertugas mengenai peran bidan dalam pemberian tablet Fe pada ibu hamil, 6

orang bidan mengatakan bahwa kepala puskesmas kurang perduli kepada para

bidan sehingga terjadi kurangnya komunikasi antara kepala puskesmas dengan

bidan sehingga mempengaruhi motivasi bidan dalam bekerja, 2 orang petugas

masih memiliki pengetahuan yang kurang dalam melakukan standar pelayanan

puskesmas dimana terlihat dari pendokumentasian asuhan pelayanan sebagian

besar belum memenuhi standar pendokumentasian.

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan sebelumnya maka peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Faktor yang Berhubungan

dengan Pelayanan Promotif dan Preventif Bidan dalam Pemberian Tablet Fe pada

Page 25: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

8

8

ibu Hamil di Pusksmas Kota Pinang Kecamatan Kotapinang Kabupaten

Labuhanbatu Selatan Tahun 2019”.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “faktor apa saja yang

berhubungan dengan pelayanan promotif dan preventif bidan dalam pemberian

tablet Fe pada ibu hamil di Pusksmas Kota Pinang Kecamatan Kotapinang

Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2019”.

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan pelayanan promotif

dan preventif bidan dalam pemberian tablet Fe pada ibu hamil di Pusksmas Kota

Pinang Kecamatan Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2019.

1.3.2. Tujuan Khusus

1) Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan pelayanan promotif dan

preventif bidan dalam pemberian tablet Fe pada ibu hamil di Pusksmas Kota

Pinang Kecamatan Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2019.

2) Untuk mengetahui hubungan motivasi dengan pelayanan promotif dan

preventif bidan dalam pemberian tablet Fe pada ibu hamil di Pusksmas Kota

Pinang Kecamatan Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2019.

Page 26: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

9

9

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Teoritis

1. Institusi Pendidikan

Sebagai bahan kepustakaan dan bacaan mahasiswa Institut Kesehatan

Helvetia agar dapat menambah wawasan tentang faktor yang berhubungan

dengan pelayanan promotif dan preventif bidan dalam pemberian tablet Fe

pada ibu hamil.

2. Peneliti

Diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan bagi peneliti

tentang pelayanan promotif dan preventif bidan dalam pemberian tablet Fe

pada ibu hamil di puskesmas.

1.4.2. Manfaat Praktis

1. Bagi Bidan

Untuk menambah informasi kepada bidan khususnya dalam pelayanan

promotif dan preventif pemberian tablet Fe pada ibu hamil.

2. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan

Sebagai masukan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan

untuk meningkatkan evaluasi laporan pelayanan kesehatan dari puskesmas

dan menindaklanjutinya dan meningkatkan pelayanan petugas khususnya

bidan dalam pelayanan promotif dan preventif pemberian tablet Fe pada ibu

hamil di Kabupaten Labuhanbatu Selatan.

Page 27: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Peneliti Terdahulu

Penelitian oleh Ermiati (2018) dengan judul Upaya Promosi dan Prevensi

Kesehatan Reproduksi Wanita oleh Petugas Kesehatan, menyimpulkan lebih dari

80% tenaga kesehatan melakukan upaya promosi dan prevensi kesehatan pada

kesejahteraan ibu dan bayi pada periode perinatal (ibu hamil, melahirkan,

postpartum) dan KB. Kurang dari 50% tenaga kesehatan melakukan upaya

promosi dan prevensi kesehatan reproduksi pada infeksi pada system reproduksi,

kesehatan reproduksi remaja, deteksi dini, kesehatan lansia dan Kekerasan dalam

Rumah Tangga (KDRT). Upaya promosi dan prevensi kesehatan reproduksi yang

dilakukan oleh tenaga kesehatan di ruang kebidanan lebih berfokus pada periode

perinatal dan KB sedangkan untuk kesehatan reproduksi seperti infeksi, kespro

remaja, deteksi dini, lansia dan Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) masih

kurang optimal (18).

Penelitian oleh Purnamasarii (2016) dalam penelitiannya yang berjudul

Pengaruh Faktor Pengetahuan dan Sikap terhadap Kepatuhan Ibu Hamil dalam

Mengkonsumsi Tablet Fe di Puskesmas Bogor Tengah, menyimpulkan bahwa

sebagian besar ibu hamil di Puskesmas Bogor Tengah sebanyak 60,4% sudah

patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe dan 39,4% ibu hamil yang tidak patuh.

Karakteristik ibu hamil pada penelitian ini sebagian besar mempunyai umur tidak

berisiko sebesar 75,5%, Pendidikan ≥ 9 tahun 64,2%, status pekerjaan tidak

bekerja sebesar 92,5%, riwayat pernah melahirkan < 2 kali sebesar 73,6% dan

Page 28: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

11

11

sebagian besar ibu hamil mempunyai tingkat pengetahuan yang tinggi mengenai

anemia sebesar 60,4%, tingkat pengetahuan yang tinggi tentang tablet Fe sebesar

64,2%, sikap ibu hamil terhadap anemia dan tablet Fe mempunyai sikap yang baik

yaitu sebesar 50,9%. Semua variabel tidak di dapatkan hubungan yang bermakna

dengan kepatuhan ibu hamil dalam mengkosumsi tablet Fe (19).

2.2. Telaah Teori

2.2.1. Pengertian Tablet Fe

Zat besi merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat di dalam

tubuh manusia dan hewan, yaitu sebanyak 3-5 gram di dalam tubuh manusia

dewasa. Besi mempunyai beberapa fungsi esensial di dalam tubuh: sebagai alat

angkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh, sebagai alat angkut electron di

dalam sel dan sebagai bagian terpadu berbagai reaksi enzim di dalam jaringan

tubuh (20).

2.2.2. Sumber Zat Besi

Dua jenis zat besi yang ada didalam makanan adalah zat besi yang berasal

dari hewani (heme iron) dan zat besi yang berasall dari tumbuhan (nonheme).

Sumber baik besi adalah makanan hewani, seperti daging, ayam, dan ikan.

Sumber baik lainnya adalah telur, serealia tumbuk, kacang-kacangan, sayuran

hijau dan beberapa jenis buah. Di samping jumlah besi, perlu diperhatikan

kualitas besi didalam makanan, dianamakan juga ketersediaan biologik

(bioavailability). Pada umumnya besi didalam daging, ayam, dan ikan mempunyai

ketersediaan biologik tinggi, besi si dalam serealia dan kacangkacangan

mempunyai ketersediaan biologik sedang, dan besi di dalam sebagian besar

Page 29: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

12

12

sayuran, terutama yang mengandung asam oksalat tinggi, seperti bayam

mempunyai ketersediaan biologik rendah (20).

2.2.3. Manfaat Tablet Zat Besi

Fe merupakan mineral mikro paling banyak terdapat dalam tubuh, yaitu

sebanyak 3-5 gram di dalam tubuh manusia dewasa. Zat besi sangat dibutuhkan

oleh tenaga kerja untuk menunjang aktivitas kerjanya. Di dalam tubuh berperan

sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru ke jaringan, sebagai alat angkut

electron pada metabolism energi, sebagai bagian dari enzim pembentuk kekebalan

tubuh dan sebagai pelarut obat-obatan. Manfaat lain dari mengkonsumsi makan

sumber zat besi adalah terpenuhinya kecukupan vitamin A, karena makanan

sumber zat besi biasanya merupakan Vitamin A (21).

2.2.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Absorbsi Besi

Diperkirakan hanya 5-15% besi makanan diabsorbsi oleh orang dewasa

yang berada dalam status besi baik. Dalam keadaan defisiensi besi absorbsi dapat

mencapai 50%. Banyak faktor berpengaruh terhadap absorbsi besi (20):

a. Bentuk Besi

Di dalam makanan berpengaruh terhadap penyerapannya. Besi-hem, yang

merupakan bagian dari hemoglobin dan myoglobin yang terdapat di dalam

daging hewan dapat diserap dua kali lipat daripada besi-nonhem.

b. Asam Organik

Vitamin C sangat membantu penyerapan besi-nonhem dengan merubah

bentuk feri menjadi bentuk fero. Bentuk fero lebih mudah diserap. Asam

organik lain adalah asam sitrat.

Page 30: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

13

13

c. Asam fitat,asam oksalat

Faktor-faktor ini dapat menghambat penyerapan basi dengan mengikat besi,

sehingga mempersulit penyerapannya. Vitamin dengan jumlah yang cukup

dapat melawan sebagian pengaruh faktor-faktor yang menghambat

penyerapan besi ini.

d. Tanin dan Kalsium

Tannin merupakan polifenol dan terdapat di dalam teh, kopi, dan beberpa

jenis sayuran dan buah juga menghambat asbsorbsi besi dengan cara

mengikatnya. Kalisum dosis tinggi berupa suplemen menghambat absorpsi

besi, namun mekanismenya belum diketahui dengan pasti.

e. Tingkat keasaman lambung

Keasaman lambung dapat meningkatkan daya larut besi. Kekurangan asam

klorida di dalam lambung atau penggunaan obat-obat yang bersifat basa

seperti antacid menghalangi absorpsi besi.

f. Kebutuhan tubuh

Kebutuhan tubuh akan berpengaruh besar terhadap absorpsi besi. Bila tubuh

kekurangan besi atau kebutuhan meningkat, absorpsi besi-nonhem dapat

meningkat sampai sampai sepuluh kali, sedanngkan besi-hem dua kali.

2.2.5. Kebutuhan Tablet Zat Besi dalam Kehamilan

Menurut Waryana (2016), kebutuhan zat besi menurut triwulan kehamilan

berbeda-beda, kebutuhan zat besi pada ibu hamil trimester I adalah 1 mg/hari

sedangkan trimester II dan III sebesar ± 5 mg/hari, selengkapnya adalah sebagai

berikut (21):

Page 31: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

14

14

a. Triwulan I (umur kehamilan 0 – 12 minggu) zat besi yang dibutuhkan

adalah 1 mg/hari yaitu untuk kebutuhan basal 0,8 mg/hari ditambah dengan

kebutuhan janin dan red cell masa 30 – 40 mg.

b. Triwulan II (umur kehamilan 13-24 minggu) zat besi yang diberlakukan

adalah ± 5 mg/hari yaitu untuk kebutuhan basal 0,8 mg/hari ditambah

dengan kebutuhan red cell mass 300 mg dan conceptus 115 mg.

c. Triwulan III (umur kehamilan 25 – 40 minggu), zat besi yang dibutuhkan

adalah ± 5 mg/hari yaitu untuk kebutuhan basal 0,8 mg/hari ditambah

dengan kebutuhan red cell mass 150 mg dan conceptus 223 mg, maka

kebutuhan pada triwulan II dan III jauh lebih besar dari jumlah zat besi yang

didapat dari makanan. Walaupun makanan mengandung zat besi yang tinggi

bioavailabilitasnya, kecuali jika wanita itu pada sebelum hamil telah

mempunyai reverva zat besi yang tinggi yaitu lebih besar dari 500 mg di

dalam tubuhnya. Wanita yang mempunyai simpanan zat besi lebih dari 500

mg jarang ada walaupun pada masyarakat yang maju sekalipun apalagi

negar-negara yang sedang berkembang. Sehingga, ekstra zat besi diperlukan

pada kehamilan. Kebutuhan zat besi pada kehamilan dengan janin tunggal

adalah:

1) 200 – 600 mg untuk memenuhi peningkatan massa sel darah merah

2) 200 – 370 mg untuk janin yang bergantung pada berat lahirnya

3) 150 – 200 mg untuk kehilangan eksternal

4) 30 – 170 mg untuk tali pusat dan plasenta

5) 90 – 310 mg untuk menggantikan darah yang hilang saat melahirkan

Page 32: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

15

15

Penambahan asupan besi, baik lewat makanan atau pemberian

suplementasi, terbukti mampu mencegah penurunan Hb akibat hemodilusi.

Respon positif terhadap pengobatan dapat dilihat dari peningkatan kadar

hemoglobin sebesar 0,1 g/dl sehari mulai dari hari kelima dan seterusnya. Dengan

demikian, pemberian sebanyak 30 gram zat besi tiga kali sehari akan

meningkatkan kadar hemoglobin paling sedikit sebesar 0,3 g/dl/minggu atau

selama 10 hari (22).

2.2.6. Dosis dan Cara Pemberian

Menurut Depkes RI (1996) dosis dan cara pemberian tablet zat besi yaitu

(23):

a. Dosis pencegahan

Diberikan kepada kelompok sasaran yaitu ibu hamil sampai nifas dengan

dosis sehari satu tablet (60 mg besi elemental dan 0,25 mg asam folat)

berturut-turut selama minimal 90 hari masa kehamilannya sampai 42 hari

setelah melahirkan. Mulai pemberian pada waktu pertama kali ibu hamil

memeriksakan kehamilannya.

b. Dosis pengobatan

Diberikan pada sasaran yang anemia (kadar Hb ‹ 11g%). Pada ibu hamil

pemberian suplementasi zat besu menjadi tiga tablet sehari selama 90 hari

pada masa kehamilannya sampai 42 hari setelah melahirkan.

c. Dosis pada daerah dengan prevalensi anemia tinggi

Daerah dengan prevalensi anemia pada ibu hamil ‹ 40% diberikan tablet

besi folat dengan dosis 60 mg besi dan 400 µg asam folat per hari selama

Page 33: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

16

16

enam bulan masa kehamilan. Daerah dengan prevalensi ≥ 40% diberikan

tablet besi folat dengan dosis 60 mg besi dan 400 µg asam folat per hari

selama enam bulan masa kehamilan dan dilanjutkan selama tiga bulan

setelah melahirkan. Jika selama enam bulan pemberian tidak menunjukkan

adanya perbaikan terhadap status anemia ibu hamil, pemberian dilanjutkan

pada ibu hamil setelah melahirkan selama enam bulan atau menambah dosis

menjadi 120 mg besi selama kehamilan. Bila tablet besi folat denggan

kandungan 400 µg atau asam folat tidak tersedia, suplementasi zat besi

dengan kandungan asam folat rendah dapat digunakan.

Pemberian suplemtasi zat besi kepada ibu hamil dilakukan sebulan sekali

sebanyak 30 tablet. Efektifitas dari suplemtasi zat besi tergantung pada susunan

makanan bagi orang yang melakukan diet, perubahan kondisi tubuh baik fisiologi

atau patologi akibat kelebihan absorbsi zat besi atau kekurangan zat besi,

komposisi dari suplementasi zat besi.

2.3. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)

2.3.1. Pengertian Puskesmas

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan salah satu fasilitas

pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan

upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama. Pelayanan kesehatan yang

diselenggarakan di puskesmas lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif,

untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah

kerja puskesmas tersebut (24).

Page 34: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

17

17

Puskesmas merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan yang

memiliki peran penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada

masyarakat. Selain itu, puskesmas adalah salah satu fasilitas pelayanan kesehatan

tingkat pertama yang menjadi tolak ukur dari pembangunan kesehatan. Puskesmas

memiliki tugas untuk melaksanakan kebijakan kesehatan untuk dapat mencapai

tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung

terwujudnya kecamatan sehat. Dalam melaksanakan tugas untuk mewujudkan

kecamatan sehat, puskesmas menyelenggarakan fungsi penyelenggaraan UKM

(Upaya kesehatan Masyarakat) tingkat pertama, dan penyelenggaraan UKP

(Upaya Kesehatan Perorangan) tingkat pertama di wilayah kerjanya (24).

Berdasarkan kemampuan penyelenggaraan, puskesmas dibagi menjadi dua

kategori, yaitu puskesmas rawat inap dan puskesmas non rawat inap. Puskesmas

rawat inap adalah puskesmas yang diberi tambahan ruangan dan fasilitas untuk

pasien gawat darurat, baik berupa tindakan operatif terbatas maupun asuhan

keperawatan sementara dengan kapasitas tempat tidur kurang lebih sebanyak 10

tempat tidur. Puskesmas rawat inap juga memiliki fungsi sebagai pusat rujukan

pasien yang gawat darurat sebelum dibawa ke rumah sakit. Puskesmas rawat inap

dapat melakukan tindakan operatif terbatas seperti kecelakaan lalu lintas,

persalinan dengan penyulit dan penyakit lain yang bersifat gawat darurat. Selain

itu, puskesmas rawat inap sebagai puskesmas rawat inap tingkat pertama

memberikan pelayanan kesehatan yang meliputi observasi, diagnosa, pengobatan,

dan rehabilitasi medik yang dilakukan di ruang rawat inap puskesmas (25).

Page 35: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

18

18

Puskesmas non rawat inap merupakan puskesmas yang melayani pasien

yang melakukan pengobatan rawat jalan dan pelayanannya tidak lebih dari 24

jam. Tujuan pelayanan pada puskesmas non rawat inap adalah untuk menentukan

diagnosa penyakit baik dengan tindakan pengobatan maupun tindakan rujukan.

Selain itu puskesmas non rawat inap juga menyediakan pelayanan tindak lanjut

bagi pasien rawat inap yang sudah diijinkan pulang tetapi harus tetap mengontrol

kondisi kesehatannya (26).

2.3.2 Organisasi Puskesmas

Sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, puskesmas atau

pusat kesehatan masyarakat merupakan unit pelaksana teknis dari dinas kesehatan

kabupaten/kota. Puskesmas dipimpin oleh Kepala Puskesmas yang bertanggung

jawab atas seluruh kegiatan di puskesmas. Organisasi puskesmas disusun oleh

dinas kesehatan kabupaten/kota berdasarkan kategori, upaya kesehatan dan beban

kerja puskesmas. Organisasi puskesmas minimal terdiri dari (14):

1. Kepala Puskesmas

2. Kepala sub bagian tata usaha

3. Penanggung jawab UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) dan Keperawatan

Kesehatan Masyarakat

4. Penanggung jawab UKP (Upaya Kesehatan Perorangan), kefarmasian dan

Laboratorium

5. Penanggung jawab jaringan pelayanan puskesmas dan jejaring fasilitas

pelayanan kesehatan.

Page 36: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

19

19

2.3.3 Upaya Kesehatan Perorangan di Puskesmas

Upaya kesehatan perorangan tingkat pertama di puskemas dilaksanakan

melalui beberapa kegiatan antara lain :

1. Rawat jalan

2. Pelayanan gawat darurat

3. Pelayanan satu hari (one day care)

4. Home care

5. Rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan.

Upaya kesehatan perorangan tingkat pertama ini dilaksanakan sesuai

dengan standar prosedur operasional dan standar pelayanan. Sumber daya

manusia yang diperlukan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan di

puskesmas antara lain terdiri dari dokter atau dokter layanan primer, dokter gigi,

perawat, bidan, ahli teknologi laboratorium medis, serta tenaga kefarmasian (14).

2.3.4 Upaya Kesehatan Masyarakat di Puskesmas

Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama yang diselenggarakan oleh

puskesmas meliputi upaya kesehatan masyarakat esensial dan upaya kesehatan

masyarakat pengembangan. Upaya kesehatan masyarakat esensial harus

diselenggarakan oleh setiap puskesmas untuk mendukung pencapaian standar

pelayanan minimal kabupaten/kota di bidang kesehatan. Sedangkan upaya

kesehatan masyarakat pengembangan merupakan upaya kesehatan masyarakat

yang kegiatannya memerlukan upaya yang sifatnya inovatif dan bersifat

ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan, yang disesuaikan dengan prioritas

Page 37: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

20

20

masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya yang

tersedia di masing-masing puskesmas (14).

Adapun upaya kesehatan masyarakat esensial tingkat pertama yang

diselenggarakan di puskesmas meliputi (14):

a. Pelayanan promosi kesehatan

b. Pelayanan kesehatan lingkungan

c. Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana

d. Pelayanan gizi

e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.

2.3.5 Administrasi dan Manajemen Puskesmas

Administrasi merupakan proses penyelenggaraan kerja yang dilakukan

bersama-sama sehingga dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk dapat

mewujudkan penyelenggaraan administrasi diperlukan pelaksanaan fungsi-fungsi

manajemen yang terdiri dari fungsi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,

dan pengawasan (14).

Manajemen puskesmas merupakan rangkaian kegiatan yang bekerja secara

sistematis untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien.

Rangkaian kegiatan sistematis yang dilaksanakan oleh puskesmas tersebut

membentuk fungsifungsi manajemen pusksesmas yang terdiri dari perencanaan,

pelaksanaan dan pengendalian, serta pengawasan dan pertanggungjawaban.

Seluruh fungsi manajemen puskesmas tersebut wajib dilaksanakan secara terkait

dan berkesinambungan (14).

Page 38: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

21

21

Perencanaan merupakan fungsi manajemen puskesmas yang dilakukan

sebagai langkah awal sebelum melaksanakan kegiatan. Perencanaan puskesmas

meliputi kegiatan merumuskan tujuan puskesmas sampai dengan kegiatan

merumuskan alternatif kegiatan. Perencanaan puskesmas merupakan hal yang

sangat penting karena tanpa adanya perencanaan maka tidak akan ada kejelasan

bagi kegiatan yang akan dilaksanakan oleh staf untuk mencapai tujuan puskesmas.

Perencanaan di tingkat puskesmas dilakukan dengan membuat rencana usulan

kegiatan, kemudian mengajukan usulan kegiatan yang direncanakan ke dinas

kesehatan untuk mendapatkan persetujuan, dan kemudian menyusun rencana

pelaksanaan kegiatan (RPK) (27).

Pelaksanaan dan pengendalian merupakan fungsi manajemen yang

mencakup proses penyelenggaraan, pemantauan serta penilaian terhadap

pelaksanaan kegiatan di puskesmas. Pelaksanaan dan pengendalian terdiri dari

beberapa langkah antara lain (27):

1. Pengorganisasian, merupakan serangkaian kegiatan manajemen untuk

menghimpun semua sumber daya yang ada di puskesmas dan dimanfaatkan

secara efesien untuk program.

2. Penyelenggaraan, merupakan langkah menyelenggarakan rencana kegiatan

program di puskesmas dan menunjuk penanggungjawab serta pelaksana

program dan pelaksanaan lokakarya mini puskesmas, baik lintas program

maupun lintas sektor.

3. Pemantauan terhadap kegiatan dilakukan secara berkala seperti melakukan

telaah penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang dicapai serta melakukan

Page 39: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

22

22

telaah eksternal terkait hasil yang dicapai oleh fasilitas dan sektor lain yang

terlibat di wilayah puskesmas.

4. Penilaian kegiatan yang bisa dilakukan oleh pihak eksternal dan internal

puskesmas. Kegiatan penilaian mencakup penilaian terhadap cakupan,

jumlah kunjungan, survei kepuasan, dan evaluasi dari dinas kesehatan.

Pengawasan dan pertanggungjawaban adalah fungsi manajemen

puskesmas yang merupakan proses untuk mendapatkan kepastian atas kesesuaian

penyelenggaraan dalam mencapai tujuan puskesmas. Pengawasan adalah kegiatan

mengamati secara terus menerus terhadap pelaksanaan kegiatan puskesmas yang

dapat dilakukan oleh pihak internal (kepala puskesmas) maupun pihak eksternal

(masyarakat, dinas kesehatan, serta institusi lainnya). Sedangkan

pertanggungjawaban merupakan kegiatan kepala puskesmas pada setiap akhir

tahun anggaran yaitu membuat dan melaporkan laporan kinerja hasil dari

pelaksanaan kegiatan, serta perolehan dan penggunaan berbagai sumberdaya

termasuk keuangan. Laporan tersebut disampaikan kepada dinas kesehatan

kabupaten/kota serta pihak-pihak terkait lainnya, termasuk masyarakat melalui

Badan Penyantun Puskesmas (28).

Pencatatan dan pelaporan merupakan bagian dari sistem informasi

kesehatan (SIK) puskesmas yang wajib dilakukan (3). Untuk dapat meningkatkan

pemanfaatan sistem informasi kesehatan dalam pencatatan dan pelaporan di

puskesmas, upaya yang dapat dilakukan oleh puskesmas antara lain menambah

petugas yang memahami dan memiliki keahlian di bidang SIK, atau mengusulkan

pelatihan mengenai SIK ke dinas kesehatan (29).

Page 40: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

23

23

2.4. Bidan

2.4.1. Definisi Bidan

Seorang wanita yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan

bidan yang telah diakui pemerintah dan lulus ujian sesuai persayaratan

yang berlaku, dicatat,diberi ijin secara sah untuk menjalankan praktek.(30)

Menurut Kepmenkes RI No.900/Menkes/SK/2002, Bidan adalah

seseorang yang telah mengikuti program pendidikan dan telah lulus ujian

sesuai dengan persyaratan yang berlaku, telah teregistrasi melalui proses

pendaftaran, pendokumentasian setelah dinyatakan minimal kompetensi

inti atau standar penampilan yang ditetapkan, mempunyai SIB (Surat Izin

Belajar Bidan), melakukan serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan,

mempunyai SIPB (Surat Izin Praktek Bidan), menggunakan Standart

profesi, tergabung dalam IBI (Ikatan Bidan Indonesia).(31)

Bidan merupakan salah satu profesi kesehatan yang memeliki peran

penting dalam meningkatkatkan kesehatan masyarakat. Salah satu

wewenang bidan dalam melaksanakan tugasnya adalah menjaga

kesehatan ibu dan anak. Bidan dalam menjalankan tugasnya untuk

menjaga kesehatan ibu secara berkala. Sedangkan untuk menjaga

kesehatan anak adalah dengan menyarankan ibu melakukan pemberian

ASI.(32)

2.4.2. Pengertian Bidan Indonesia

Dengan memperhatikan aspek sosial budaya dan kondisi masyarakat

indonesia, maka Ikatan Bidan Indonesia (IBI) menetapkan bahwa bidan Indonesia

Page 41: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

24

24

adalah seorang perempuan yang telah lulus dari pendidikan Bidan yang diakui

pemerintah dan organisasi profesi di wilayah Negara Republik Indonesia serta

memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk diregister, sertifikasi dan atau secara

sah mendapat lisensi untuk menjalankan praktek kebidanan.(30)

2.4.3. Fungsi Bidan

Fungsi utama bidan adalah untuk mengupayakan kesejahteraan ibu dan

bayinya. Proses yang fisiologi harus didukung dan dipertahankan tapi bila timbul

penyulit harus digunakan teknologi dan referal yang efektif untuk memperoleh

ibu dan bayi yang sehat.

1. Pelaksana asuhan / pelayanan kebidanan.

Melaksanakan asuhan/ pelayanan kebidanan pada ibu hamil normal

dengan komplikasi patologis dan resiko tinggi, melaksanakan asuhan

kebidanan pada ibu bersalin normal dengan komplikasi patoligis dan

resiko tinggi, melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir

normal, komplikasi patologis dan resiko tinggi, melaksanakan asuhan

kebidanan pada ibu menyusui, melaksanakan asuhan kesehatan pada bayi

dan balita, melaksanakan asuhan kesehatan pada wanita/ ibu dengan

gangguan sistem reproduksi, melaksanakan asuhan kebidanan komunitas

dan melaksanakan pelayanan KB.

2. Pengelola Unit KIA/KB.

Melaksanakan pelayanan KIA/KB dan mengkoordinasi pelayanan

KIA/KB.

3. Pendidik dalam asuhan/pelayanan kebidanan.

Page 42: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

25

25

Melaksanakan bimbingan/penyuluhan pada wanita dalam masa pra

perkawinan, ibu dan aksektor KB, melatih dan membina tenaga kesehatan,

kader dan dukun bayi dalam pelayanan KIA/ KB.(30)

2.4.4. Kompetensi Bidan

Kompetensi bidan adalah pengetahuan yang dilandasi oleh pengetahuan,

keterampilan dan sikap yang harus dimiliki oleh seorang bidan dalam

melaksanakan praktek kebidanan pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan,

secara aman dan bertanggung jawab sesui dengan standart sebagai syarat untuk

dianggap mampu oleh masyarakat.(33)

Kompetensi tersebut dikelompokan dalam dua kategori yaitu inti/ dasar

merupakan kompetensi minimal yang mutlak dimiliki oleh bidan dan kompetensi

tambahan/ lanjutan merupakan pengembangan dari pengetahuan dan keterampilan

dasar untuk mendukung tugas bidan dalam memenuhi tuntutan/ kebutuhan

masyarakat yang sangat dinamis serta perkembangan IPTEK.

Kompetensi adalah karakteristik yang mendasari seseorang berkaitan

dengan efektivitas kinerja dan tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang

dimiliki indivindu sebagai syarat untuk dianggap mampu dan memiliki hubungan

kausal atau sebab akibat dengan kriteria yang dijadikan acuan atau suatu

kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang

dilandasi atas keterampilan dan pegetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang

yang harus dimiliki oleh seorang bidan dalam melaksanakan praktek kebidanan

pada berbagai pelayanan kesehatan secara aman dan bertanggung jawab sesuai

dengan standar sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat.

Page 43: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

26

26

Menurut Sujianti, kompetensi bidan adalah kemampuan dan karakteristik

yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan prilaku yang harus dimiliki oleh

seorang bidan dalam melaksanakan praktek kebidanan secara aman dan

bertanggung jawab pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan. Standar

kompetensi adalah rumusan suatu kemampuan yang dilandasi oleh pengetahuan,

keterampilan, dan sikap. Standar kompetensi bidan adalah rumusan suatu

kemampuan bidan yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan dan sikap.(33)

Kompetensi bidan di Indonesia (IBI) mencakup area pengetahuan umum,

keterampilan dan perilaku yang berhubungan dengan ilmu-ilmu sosial, ilmu-ilmu

kesehatan dan kesehatan masyarakat.

1. Area persyaratan pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan asuhan

sesuai dengan budaya setempat, pernyataan kompetensi yaitu bidan

mempunyai persyaratan pengetahuan dan keterampilan dari ilmu-ilmu

sosial, ilmu-ilmu kesehatan dan kesehatan masyarakat dan etik yang

membentuk dasar asuhan yang bermutu tinggi sesuai dengan budaya untuk

wanita, bayi baru lahir dan keluarganya.

2. Area pra-konsepsi, KB dan ginekelogi, pernyataan kompetensi yaitu bidan

memberi asuhan yang bermutu tinggi, pendidikan kesehatan yang tanggap

terhadap budaya dan pelayanan menyeluruh di masyarakat dalam rangka

meningkatkan kehidupan keluarga yang sehat.

3. Area asuhan dan konseling selama kehamilan, pernyataan kompetensi yaitu,

bidan melakukan asuhan antenatal bermutu tinggi untuk mengoptimalkan

Page 44: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

27

27

kesehatan selama kehamilan yang meliputi deteksi dini, pengobatan, atau

rujukan dari komplikasi tertentu.

4. Area asuhan selama persalinan, pernyataan kompetensi yaitu, bidan

memberi asuhan yang bermutu tinggi, tanggap terhadap kebudayaan

setempat selama persalinan, memimpin persalinan yang bersih dan aman,

menanggani situasi kegawatdaruratan tertentu untuk mengoptimalkan

kesehatan wanita dan bayinya.

5. Area asuhan pada masa nifas dan menyusui, pernyataan kompetensi yaitu,

bidan memberi asuhan yang bermutu tinggi pada ibu nifas dan menyusui.

6. Area asuhan pada bayi baru lahir, pernyataan kompetensi yaitu, bidan

memberi asuhan yang bermutu tinggi dan komperhensif pada bayi baru lahir

sampai satu bulan.

7. Area asuhan pada bayi dan anak balita, pernyataan kompetensi yaitu, bidan

memberi asuhan yang bermutu tinggi dan komperhensif pada bayi dan balita

sehat 1 bulan sampai 5 tahun.

8. Area kebidanan komunitas, pernyataan kompetensi yaitu, bidan memberi

asuhan yang bermutu tinggi dan komperhensif pada keluarga, kelompok,

dan masyarakat sesuai dengan budaya setempat.

9. Area asuhan pada ibu atau wanita dengan gangguan sistem reproduksi,

pernyataan kompetensi yaitu, bidan melaksanakan asuhan kebidanan pada

wanita/ ibu yang menggalami gangguan sistem reproduksi.(33)

Page 45: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

28

28

2.4.5. Peran Bidan

1. Peran Sebagai Pelaksana.

Mengkaji status kesehatan untuk memenuhi kebutuhan asuhan klien,

menentukan diagnosa, menyusun rencana tindakan sesuai dengan masalah

yang dihadapi, melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah

disusun.

2. Peran sebagai Pengelola.

Pertama, sebagai pengelola, bidan harus mampu mengembangkan

pelayanan kebidanan untuk individu, keluarga, kelompok maupun untuk

masyarakat pada umumnya di wilayah tempat dirinya bekerja dengan

melibatkan masyarakat atau klien. Berikut beberapa peran khusus yang

sudah selayaknya diperhatikan dan dilakukan oleh seorang bidan:

1) Mengelola kegiatan kesehatan, terutama KIA dan KB bersama dengan

tim kesehatan, kader, serta tokoh-tokoh masyarakat terkait.

2) Mengawasi sekaligus memberikan bimbingan kader, dukun bayi, dan

petugas kesehatan lainnya dalam realisasi program KIA dan KB.

3) Menggerakkan serta mengembangkan PSM dengan memanfaatkan

potensi yang terdapat dalam masyarakat yang bersangkutan.

4) Mempertahankan sekaligus meningkatkan mutu serta keamanan praktik

profesional melalui pelatihan, magang, dan pendidikan.

Kedua, sebagai pengelola, bidan harus bisa berpartisipasi dalam tim guna

melaksanakan program kesehatan dan sektor lain di wilayah tempat dirinya

Page 46: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

29

29

bekerja dengan cara meningkatkan kemampuan dukun, kader kesehatan,

serta tenaga kesehatan lain yang berada di bawah bimbingannya.

3. Peran Sebagai Pendidik.

Menyusun rencana asuhan kebidanan bersama klien sesuai dengan prioritas

masalah.

4. Peran Sebagai Peneliti/Investigator.

Selain memiliki peran sebagai pendidik, seorang bidan juga berperan

sebagai investigator. Dalam hal ini, sebagai, seorang bidan harus mampu

melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang kesehatan, baik

secara mandiri atau kelompok. Berikut beberapa hal yang harus

diperhatikan dan dilakukan oleh seorang bidan dalam perannya sebagai

investigator:

1) Melakukan identifikasi terhadap kebutuhan investigasi.

2) Melakukan penyusunan perencanaaan yang matang.

3) Merealisasikan investigasi.

4) Mengolah sekaligus melakukan interpretasi terhadap data hasil yang

diperoleh.

5) Melakukan penyusunan laporan.

6) Memanfaatkan hasil investigasi sebagai rujukan guna meningkatkan

serta mengembangkan pelayanan kesehatan, terutama dalam konteks

kebidanan.(30)

Page 47: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

30

30

2.4.6. Standar Pelayanan Kebidanan

Pelayanan kebidanan adalah seluruh tugas yang menjadi tanggung jawab

praktik profesi bidan dalam sistem pelayanan kesehatan yang bertujuan

meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka mewujudkan kesehatan

keluarga dan masyarakat. Standart adalah rumusan tentang penampilan atau nilai

yang diinginkan yang mampu dicapai.(34)

1. Standart pelayanan umum.

1) Persiapan untuk keluarga sehat.

2) Pencatatan dan pelaporan.

2. Standart pelayanan antenatal.

1) Identifikasi ibu hamil.

2) Pemeriksaan antenatal.

3) Palpasi abdominal

4) Pengelolaan anemia pada kehamilan.

5) Pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan.

6) Persiapan persalinan.

3. Standart pertolongan persalinan.

1) Asuhan persalinan kala I.

2) Asuhan persalinan kala II yang aman.

3) Penatalaksaan aktif persalinan kala III.

4) Penanganan kala II gawat dengan janin melalui episiotomi.

4. Standart pelayanan nifas.

1) Perawatan bayi baru lahir.

Page 48: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

31

31

2) Penangan pada 2 jam pertama setelah persalinan.

3) Pelayanan bagi ibu dan bayi.

5. Standart penanganan kegawatdaruratan obstetrik neonatal.

1) Penanganan perdarahan dalam kehamilan pada trimester III.

2) Penanganan kegawatan pada eklamsia.

3) Penanganan retensio plasenta.

2.5. Pelayanan Promotif dan Preventif

Upaya Kesehatan Promotif adalah upaya untuk meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat melalui upaya dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat,

agar mereka dapat secara optimal menolong dirinya sendiri (mencegah timbulnya

masalah dan gangguan kesehatan, memelihara dan meningkatkan derajat

kesehatannya, dan mampu berperilaku mengatasi apabila masalah kesehatan

tersebut sudah terlanjur datang), serta mengembangkan kegiatan yang bersumber

daya masyarakat sesuai sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan

publik yang berwawasan kesehatan (35).

Upaya kesehatan preventif adalah suatu upaya untuk mengendalikan risiko

kesehatan, mencegah komplikasi penyakit dan meningkatkan mutu hidup

seoptimal mungkin (35). Didalam upaya promotif dan preventif mencakup

didalamnya yaitu promosi kesehatan. Menurut Hartono (2010) banyak sekali

tersedia peluang untuk melaksanakan promosi kesehatan oleh puskesmas (36).

Page 49: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

32

32

Secara umum peluang itu dapat dikategorikan sebagai berikut :

1. Di dalam gedung

Di dalam gedung puskesmas, promosi kesehatan dilaksanakan seiring dengan

pelayanan yang diselenggarakan puskesmas. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa di dalam gedung terdapat peluang-peluang:

a. Promosi kesehatan di tempat pendaftaran. yaitu di tempat pasien/klien

harus melapor/ mendaftar sebelum mendapatkan pelayanan kesehatan.

b. Promosi kesehatan dalam pelayanan medis di poliklinik. yaitu di

pelayanan KIA & KB, dan di ruang perawatan (untuk puskesmas dengan

tempat perawatan).

c. Promosi kesehatan dalam pelayanan penunjang medis. yaitu di kamar

obat/apotik dan di laboratorium.

d. Promosi kesehatan dalam pelayanan klinik-klinik khusus. seperti klinik

sanitasi.

e. Promosi kesehatan di tempat pembayaran rawat. yaitu di ruang di mana

pasien rawat inap harus menyelesaikan pembayaran biaya rawat inap,

sebelum meninggalkan puskesmas (untuk puskesmas dengan tempat

perawatan).

f. Promosi kesehatan di lingkungan puskesmas. yaitu di tempat parkir,

halaman, dinding, kantin/kios, tempat ibadah, dan pagar halaman

puskesmas.

Page 50: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

33

33

2. Di Masyarakat (di luar gedung)

Banyak tatanan di mana puskesmas dapat melakukan promosi kesehatan di

masyarakat, yakni:

a. Tatanan rumah tangga. yaitu di pemukiman penduduk misalnya di

kompleks-kompleks perumahan, Dasa Wisma, Rukun Tetangga/Rukun

Warga dan lain-lain.

b. Tatanan sarana pendidikan. yaitu di sekolah-sekolah, madrasah, pondok

pesantren, kursus-kursus, perguruan tinggi dan lain-lain.

c. Tatanan tempat kerja. yaitu di pabrik-pabrik, kanto-kantor,

koperasikoperasi, himpunan petani, pelelangan ikan, komplek pertokoan

dan lain- lain.

d. Tatanan tempat umum, yaitu di terminal, stasiun, dermaga/pelabuhan,

pasar, restauran, penginapan dan lain-lain (36).

Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,

keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan cara memberikan:

1) Penyuluhan kesehatan masyarakat.

2) Peningkatan gizi.

3) Pemeliharaan kesehatan perorangan.

4) Pemeliharaan kesehatan lingkungan.

5) Olahraga secara teratur.

6) Rekreasi.

7) Pendidikan seks.

Page 51: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

34

34

Upaya preventif adalah sebuah usaha yang dilakukan individu dalam

mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. Preventif secara etimologi

berasal dari bahasa latin, prevenire yang artinya datang sebelum atau antisipasi

atau mencegah untuk tidak terjadi sesuatu. Dalam pengertian yang sangat luas,

prevensi diartikan sebagai upaya secara sengaja yang dilakukan untuk mencegah

terjadinya gangguan, kerusakan, atau kerugian bagi seseorang atau masyarakat

Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan

kesehatan terhadap individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, melalui

kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1. Imunisasi massal terhadap bayi dan anak balita serta ibu hamil.

2. Pemeriksaan kesehatan secara berkala melaui posyandu, puskesmas, maupun

kunjungan rumah.

3. Pemberian vitamin A, Yodium melalui posyandu, puskesmas ataupun di

rumah.

4. Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas, dan menyusui..

2.6. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pelayanan Promotif dan

Preventif

Pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh beberapa faktor dalam karakteristik

individu (pengetahuan dan motivasi) (37).

2.6.1 Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi

melalui panca indera manusia, yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman,

Page 52: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

35

35

rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan

telinga. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya

tindakan seseorang (38).

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, Pengetahuan (knowledge) adalah

merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan

terhadap suatu obyek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia

yakni: indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan

atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan

seseorang (over behavior).

Suatu perbuatan yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng

daripada perbuatan yang tidak didasari oleh pengetahuan, dan orang yang

mengadopsi perbuatan dalam diri seseorang tersebut akan terjadi proses sebagai

berikut :

1) Kesadaran (Awareness) dimana orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui terlebih dahulu terhadap obyek (stimulus).

2) Merasa tertarik (Interest) terhadap stimulus atau obyek tertentu. Disini sikap

subyek sudah mulai timbul.

3) Menimbang-nimbang (evaluation) terhadap baik dan tidaknya terhadap

stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah tidak

baik lagi.

4) Trial, dimana subyek mulai melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang

dikehendaki oleh stimulus.

Page 53: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

36

36

5) Adopsi (adoption), dimana subyek telah berprilaku baru sesuai dengan

pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus (7).

Menurut Bloom 6 domain tersebut antara lain (7):

1) Mengingat (remembering), terdiri dari: a. Mengenali (recognizing), b.

Mengingat (recalling).

2) Memahami (understanding), terdiri dari: a. Menafsirkan (interpreting), b.

Memberi contoh (examplying), c. Meringkas (summarizing), d. Menarik

inferensi (inferring), e. Membandingkan (comparing), f. Menjelaskan

(explaining).

3) Mengaplikasikan (Application), terdiri dari: a. Menjelaskan (executing), b.

Mengimplementasikan (implementing).

4) Menganalisis (Analysis), terdiri dari: a. Menguraikan (diffrentiating), b.

Mengorganisir (organizing), c. Menentukan makna tersirat (attributing).

5) Evaluasi (Evaluation), terdiri dari: a. Memeriksa (checking), b. Mengkritik

(critiquing), c. Membuat (Creating), d. Merumuskan (generating), e.

Merencanakan (planning), f. Memproduksi (producting).

6) Mencipta (Creating), terdiri dari: a. Membuat, b. Merencanakan dan c.

Memproduksi.

2.6.2. Motivasi

1) Pengertian Motivasi

Motif atau motivasi berasal dari kata Latin morene yang berarti dorongan

dari dalam diri manusia untuk bertindak atau berperilaku. Pengertian motivasi

tidak terlepas dari kata hubungan atau needs. Kebutuhan adalah suatu potensi

Page 54: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

37

37

dalam diri manusia yang perlu ditanggapi atau direspon. Perasaan atau pikiran

yang mendorong seseorang untuk melakukan pekerjaan atau menjalankan

kekuasaan, terutama dalam berperilaku. Ada tiga hal yang penting dalam

pengertian motivasi yaitu hubungan antara kebutuhan, dorongn dan tujuan.

Dorongan merupakan arahan untuk memenuhi kebutuhan sedangkan tujuan

adalah akhir dari satu siklus motivasi. Menurut bentuknya motivasi terdiri atas

(37):

1. Motivasi intrinsik yaitu motivasi yang berasal dari dalam diri individu.

Meliputi fisiologis yaitu rasa lapar, haus dan lainnya, psikologis (kasih

sayang, mempertahankan diri dan memperkuat diri)

2. Motivasi ekstrinsik yaitu datangnya dari luar individu (penghargaan, pujian,

hukuman dan lain-lain.

3. Motivasi terdesak yaitu motivasi yang muncul dalam kondisi terjepit secara

serantak dan menghentak dengan cepat sekali.

2) Motivasi Kerja

Ilyas mengatakan bahwa motivasi merupakan salah satu faktor personal

yang memengaruhi produktivitas kerja. Dalam kehidupan berorganisasi, termasuk

kehidupan berkarya di rumah sakit, aspek motivasional sebaiknya mendapat

perhatian serius dari para pemimpin. Motivasi merupakan suatu kondisi yang

berpengaruh untuk membangkitkan, mengarahkan dan memelihara perilaku yang

berhubungan dengan lingkungan kerja (37).

Motivasi merupakan daya dorong bagi seseorang untuk memberikan

kontribusi yang sebesar mungkin demi keberhasilan organisasi mencapai

Page 55: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

38

38

tujuannya. Organisasi hanya akan berhasil mencapai tujuan dan berbagai

sasarannya apabila semua komponen organisasi berupaya menampilkan kinerja

yang optimal.

Menurut Mangkunegara, terdapat beberapa prinsip dalam memotivasi

kerja pegawai yaitu (40):

1. Prinsip partisipatif yaitu memebrikan kesempatan pada pegawai untuk

berpartisipasi menentukan tujuan yang akan dicapai oleh pemimpin

dalam upaya memotivasi kerja

2. Prinsip komunikasi yaitu mengkomunikasikan segala sesuatu yang

berhubungan dengan usaha pencapaian tugas.

3. Prinsip mengakui andil bawahan yaitu pemimpin mengakui bahwa

bawahan (pegawai) mempunyai andil dalam usaha pencapaian tujuan.

4. Prinsip pendelegasian wewenang yaitu pemimpin memberikan

wewenang terhadap bawahan untuk dapat mengambil keputusan

terhadap pekerjaan yang dilakukannya sewaktu-waktu.

2.7. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

1. Ada hubungan pengetahuan dengan pelayanan promotif dan preventif bidan

dalam pemberian tablet Fe pada ibu hamil di Puskesmas Kotapinang

Kecamatan Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan tahun 2019.

2. Ada hubungan motivasi dengan pelayanan promotif dan preventif bidan

dalam pemberian tablet Fe pada ibu hamil di Puskesmas Kotapinang

Kecamatan Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan tahun 2019.

Page 56: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

47

Page 57: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

39

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian survei analitik dengan

pendekatan cross sectional untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas

(independen) terhadap variabel terikat (dependen) (41), yaitu menganalisis faktor

yang berhubungan dengan pelayanan promotif dan preventif bidan dalam

pemberian tablet Fe pada ibu hamil di Puskesmas Kotapinang Kecamatan

Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan tahun 2019.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kotapinang

Kecamatan Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan.

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian di mulai dari bulan Januari sampai dengan bulan Agustus tahun

2019.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian.(42) Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh bidan di wilayah kerja Puskesmas Kotapinang

Kecamatan Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan sebanyak 33 orang.

Page 58: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

40

3.3.2. Sampel

Sampel adalah sebagian obyek yang diambil saat penelitian dari

keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili populasi. (42) Penentuan

jumlah sampel dengan menggunakan seluruh populasi menjadi sampel (total

population sebanyak 33 orang bidan di wilayah kerja Puskesmas Kotapinang

Kecamatan Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan.

3.4. Kerangka Konsep

Berdasarkan teori yang mendukung penelitian ini, maka

digambarkan secara skematis kerangka konsep penelitian sebaagai

berikut :

Variabel Bebas (X) Variabel Terikat (Y)

Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian

3.5. Definisi Operasional dan Aspek Pengukuran

3.5.1 Definisi Operasional

1) Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui bidan dalam pemberian

tablet Fe pada ibu hamil.

2) Motivasi adalah dorongan untuk bertindak dalam bekerja, yaitu dorongan

yang berasal dari dalam diri (faktor internal) dan dorongan yang berasal

dari luar diri (faktor eksternal).

1. Pengetahuan

2. Motivasi

Pelayanan promotif dan

Preventif Bidan dalam

Pemberian Tablet Fe

Page 59: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

41

3) Pelayanan promotif dan preventif bidan dalam pemberian tablet Fe adalah

upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya

pencegahan dan mengendalikan risiko kesehatan.

Tabel 3.1. Aspek Pengukuran

No. Nama

Variabel

Jumlah

Soal

Cara dan alat

ukur

Skala

Pengukuran Value

Skala

ukur

Variabel Independen

1. Pengetahuan 10 Menghitung

skor dengan

kuesioner dan

wawancara

(skor max = 5)

Skor 8-10 (76%-100%) Skor 6-7 (56% -75%)

Skor 0-5 (≤ 55%)

Baik (2)

Cukup (1)

Kurang (0)

Ordinal

2. Motivasi 10 Menghitung

skor dengan

kuesioner dan

wawancara

(skor max = 10)

Skor 8-10 (76%-100%) Skor 6-7 (56% -75%)

Skor 0-5 (≤ 55%)

Baik (2)

Cukup (1)

Kurang (0)

Ordinal

Variabel Dependen

3. Pelayanan

Promotif dan

Preventif

Bidan

10 Menghitung

skor dengan

kuesioner dan

wawancara

(skor max = 10)

Skor 8-10 (76%-100%) Skor 6-7 (56% -75%)

Skor 0-5 (≤ 55%)

Baik (2)

Cukup (1)

Kurang (0)

Ordinal

3.6. Metode Pengumpulan Data

3.6.1. Jenis Data

1) Data primer merupakan data karakteristik responden, pengetahuan,

kemampuan, motivasi dan kinerja petugas.

2) Data sekunder meliputi deskriptif di lokasi penelitian

3) Data tersier adalah data riset yang dipublikasikan secara resmi seperti jurnal

dan laporan penelitian.

Page 60: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

42

3.6.2. Teknik Pengumpulan Data

1. Data Primer

Data Primer dikumpulkan dari jawaban subyek atas pertanyaan yang

diberikan peneliti yang diperoleh dari variabel yang akan diteliti yaitu

dengan kuesioner.

2. Data Sekunder

Data sekunder dikumpulkan peneliti secara tidak langsung berdasarkan data

deskriptif di lokasi penelitian yaitu data data dari Puskesmas Kota Pinang.

3. Data Tersier

Data tersier yaitu data riset yang dipublikasikan secara resmi seperti jurnal

dan laporan penelitian.

3.6.3. Uji Validitas dan Reliabilitas

1) Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui sah/valid tidak suatu kuesioner,

suatu kuisioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Jika nilai

korelasi yang diperoleh adalah positif, kemungkinan butir yang diuji tersebut

adalah valid. namun walaupun positif perlu nilai korelasi tersebut signifikan atau

tidak. Jika r hitung > r tabel product moment (0,444) maka instrumen atau item-

item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid) dan

jika r hitung < r tabel product moment (0,444) maka instrumen atau item-item

pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak

valid). (41)

Page 61: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

43

Hasil uji coba semua korelasi kemudian dibandingkan dengan tabel

product moment. Kuesioner yang valid adalah apabila nilai pertanyaan lebih besar

dari nilai tabel product moment. Uji validitas akan dilaksanakan 20 orang pasien

yang berkunjung di Puskesmas Aek Batu Kabupaten Labuhanbatu Selatan

Hasil uji validitas menunjukkan bahwa seluruh butir soal variabel

pengetahuan dinyatakan valid karena mempunyai nilai r-hitung lebih besar

dibandingkan r-tabel atau semua butir soal mempunyai nilai > 0, 0,444

Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Kuesioner Pengetahuan

No. Variabel Nilai r-hitung r-tabel Keterangan

1. Pengetahuan 1 0,769 0,444 Valid

2. Pengetahuan 2 0,914 0,444 Valid

3. Pengetahuan 3 0,914 0,444 Valid

4. Pengetahuan 4 0,914 0,444 Valid

5. Pengetahuan 5 0,914 0,444 Valid

6. Pengetahuan 6 0,745 0,444 Valid

7. Pengetahuan 7 0,769 0,444 Valid

8. Pengetahuan 8 0,914 0,444 Valid

9. Pengetahuan 9 0,769 0,444 Valid

10. Pengetahuan 10 0,745 0,444 Valid

Hasil uji validitas menunjukkan bahwa seluruh butir soal variabel motivasi

dinyatakan valid karena mempunyai nilai r-hitung lebih besar dibandingkan r-

tabel atau semua butir soal mempunyai nilai > 0, 0,444

Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Kuesioner Motivasi

No. Variabel Nilai r-hitung r-tabel Keterangan

1. Motivasi 1 0,887 0,444 Valid

2. Motivasi 2 0,540 0,444 Valid

3. Motivasi 3 0,887 0,444 Valid

4. Motivasi 4 0,540 0,444 Valid

5. Motivasi 5 0,887 0,444 Valid

6. Motivasi 6 0,916 0,444 Valid

7. Motivasi 7 0,887 0,444 Valid

Page 62: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

44

8. Motivasi 8 0,836 0,444 Valid

9. Motivasi 9 0,887 0,444 Valid

10. Motivasi 10 0,747 0,444 Valid

Hasil uji validitas menunjukkan bahwa seluruh butir soal variabel

pelayanan promotif dan preventif dinyatakan valid karena mempunyai nilai r-

hitung lebih besar dibandingkan r-tabel atau semua butir soal mempunyai nilai >

0, 0,444

Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Kuesioner Pelayanan Promotif dan Preventif

No. Variabel Nilai r-

hitung

r-tabel Keterangan

1. Pelayanan Promotif dan Preventif 1 0,758 0,444 Valid

2. Pelayanan Promotif dan Preventif 2 0,469 0,444 Valid

3. Pelayanan Promotif dan Preventif 3 0,946 0,444 Valid

4. Pelayanan Promotif dan Preventif 4 0,469 0,444 Valid

5. Pelayanan Promotif dan Preventif 5 0,758 0,444 Valid

6. Pelayanan Promotif dan Preventif 6 0,946 0,444 Valid

7. Pelayanan Promotif dan Preventif 7 0,555 0,444 Valid

8. Pelayanan Promotif dan Preventif 8 0,946 0,444 Valid

9. Pelayanan Promotif dan Preventif 9 0,758 0,444 Valid

10. Pelayanan Promotif dan Preventif 10 0,946 0,444 Valid

2) Reliabilitas

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan Cronbach Alpha.

dikatakna reliabel bila hasilnya ≥0,6. Suatu variabel dikatakan reliabel apabila

nilai cronbach alpha > 0,60. Uji reliabilitas akan dilaksanakan 20 orang pasien

yang berkunjung di Puskesmas Aek Batu Kabupaten Labuhanbatu Selatan.

Hasil uji reliabilitas variabel pengetahuan, motivasi, dan pelayanan

promotif dan preventif menunjukkan bahwa ketiga variabel memiliki nilai yang

lebih tinggi dibandingkan batas ketentuan nilai r-tabel yaitu 0,60. Untuk variabel

pengetahuan diperoleh nilai sebesar 0,958, variabel motivasi diperoleh nilai

Page 63: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

45

sebesar 0,954, dan variabel pelayanan promotif dan preventif diperoleh nilai

sebesar 0, 932. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Pengetahuan, Motivasi, dan

Pelayanan Promotif dan Preventif

No. Variabel Nilai-r-hitung r-tabel Keterangan

1. Pengetahuan 0,952 0,60 Reliabel

2. Motivasi 0,924 0,60 Reliabel

3. Pelayana Promotif

dan Preventif

0,904 0,60 Reliabel

3.7. Metode Pengolahan Data

Menurut Muhammad (2014), data yang terkumpul diolah dengan cara

komputerisasi dengan langkah-langkah sebagai berikut: (43)

1. Collecting

Mengumpulkan data yang berasal dari kuesioner, angket maupun observasi.

2. Checking

Dilakukan dengan memeriksa kelengkapan jawaban kuesioner atau lembar

observasi dengan tujuan agar data diolah secara benar sehingga pengolahan

data memberikan hasil yang valid.

3. Coding

Pada langkah ini penulis melakukan pemberian kode pada veriabel – variabel

yang diteliti misalnya nama responden dirubah menjadi nomor 1, 2, 3,.....,42.

4. Entering

Data entry, yakni jawaban – jawaban dari masing – masing responden yang masih

dalam bentuk “kode” (angka atau huruf ) dimasukkan ke dalam aplikasi SPSS.

Page 64: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

46

5. Data Processing

Semua data telah di input ke dalam aplikasi komputer akan diolah sesuai dengan

kebutuhan dari penelitian.

3.8. Analisis Data

1) Analisis Univariat

Analisis data univariat bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik

masing-masing variabel yang diteliti. Analisis data univariat dilakukan

dengan melihat persentase dari tiap-tiap kolom tabel distribusi frekwensi.

2) Analisis Bivariat

Analisis Bivariat untuk melihat hubungan antara variabel dependen dengan

variabel independen dengan menggunakan uji statistik Chi Square. Analisis

uji Chi Square pada batas kemaknaan p < 0,05 dengan tingkat kepercayaan

95%.

Page 65: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

47

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Puskesmas Kotapinang merupakan salah satu dari 17 puskesmas yang ada

di Kabupaten Labuhanbatu Selatan yang terletak di Kecamatan Kotapinang

terletak pada wilayah ibukota Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Puskesmas

Kotapinang terletak di Jalan Lobu yang memiliki 1 unit Puskesmas Pembantu

yang terletak di Dusun Bangun Jadi Desa Sosopan Kecamatan Kotapinang.

Adapun luas wilayah 482,40 Km2 dengan batas wilayahnya sebagai berikut:

1) Sebelah Utara : berbatasan dengan Kecamatan Kampung Rakyat

2) Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kecamatan Sungai Kanan dan

Torgamba

3) Sebelah Timur : berbatasan dengan Kecamatan Torgamba

4) Sebelah Barat : berbatasan dengan Kecamatan Silangkitang

Kondisi penduduk Kecamatan Kotapinang pada umumnya sama halnya

dengan penduduk lainnya yang ada di Kabupaten Labuhanbatu Selatan yang

beragam etnis/suku dan agama. Sebagian besar penduduk di Kecamatan

Kotapinang adalah pendatang/perantau, baik dari Sumatera maupun luar

Sumatera.

Penduduk Kecamatan Kotapinang terdiri dari etnis suku Batak Toba,

Mandailing, Minang, Nias, Simalungun, Karo, Pakpak, Jawa, Bugis, Tionghoa,

dan lain sebagainya. Mata pencaharian penduduk Kecamatan Kotapinang pada

umumnya adalah bertani di samping jasa lainnya.

Page 66: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

48

4.1.1. Visi dan Misi Pusksmas Kota Pinang Kecamatan Kotapinang

Kabupaten Labuhanbatu Selatan

a. Visi

“Terwujudnya kemandirian masyarakat Kecamatan Kotapinang untuk hidup

sehat”.

b. Misi

1. Membangun pelayanan yang bermutu, merata dan terjangkau

2. Melaksanakan Program Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas secara

efektif dan efisien mulai dari Program Promotif, Preventif, Kuratif dan

Rerhabilitasi

3. Mendorong kemandirian masyarakat untuk menciptakan lingkungan

sehat, mulai dari diri sendiri, keluarga, lingkungansekitar sampai dengan

lingkungan di wilayah kerja Puskesmas Kotapinang.

4. Menyelenggarakan system informasi puskesmas yang berkualitas dan

akurat.

4.1.2. Struktural Pusksmas Kota Pinang Kecamatan Kotapinang

Kabupaten Labuhanbatu Selatan

Jumlah Struktural : 63 Orang

1. Dokter Umum : 2 Orang

2. Dokter Gigi : 2 Orang

3. Perawat : 16 orang

4. Bidan : 33 orang

5. Kesehatan Lingkungan : 1 orang

6. Farmasi : 2 orang

Page 67: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

49

7. Gizi : 3 orang

8. SKM : 2 orang

9. Supir : 1 orang

10. Customer Servis : 1 orang

4.2. Hasil Penelitian

4.2.1. Analisis Univariat

1. Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah bidan di Puskesmas Kotapinang

Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2019 sebanyakk 33 orang.

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Bidan di Puskesmas

Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2019

No. Karakteristik Frekuensi (f) Persentase (%)

Umur (Tahun)

1. 26 - 30 tahun 8 25,0

2. 31– 35 tahun 13 40,6

3. 36 –40 tahun 6 18,8

4. >40 tahun 5 15,6

Total 33 100,0

Pendidikan

1. D3 26 81,3

2. D4 5 15,6

3. S1 Kebidanan/ S1 Kesehatan

Masyarakat

1 3,1

Total 33 100,0

Lama Bekerja

1. ≤ 5 tahun 7 21.9

2. 6-10 tahun 9 28.1

3. 11-15 tahun 10 31.3

4. 16-20 tahun 3 9.4

5. >20 tahun 3 9.4

Total 33 100.0

Page 68: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

50

Berdasarkan hasil pengumpulan data tentang karakteristik bahwa umur

bidan dikelompokkan berdasarkan kategori umur yaitu usia 26 – 30 tahun

sebanyak 8 orang (25,0%), usia 31-35 tahun sebanyak 13 orang (40,6%), usia 36-

40 tahun sebanyak 6 orang (18,8%), dan > 40 tahun sebanyak 5 orang (15,6%).

Berdasarkan pendidikan responden, berpendidikan D3 sebanyak 26 orang

(81,3%), D4 sebanyak 5 orang (15,6%), dan S1 sebanyak 1 orang (3,1%).

Berdasarkan lamanya bekerja, responden yang bekerja < 5 tahun sebanyak 7

orang (21,9%), 5-10 tahun sebanyak 9 orang (28,1 %), 11-15 tahun sebanyak 10

orang (31,3%), 16-20 tahun sebanyak 3 orang (9,4%), dan > 20 tahun sebanyak 3

orang (9,4%).

2. Pengetahuan

Pengetahuan terdiri atas 2 kategori yaitu benar dan salah. Untuk

mendapatkan kategori tersebut maka diperlukan kuesioner sehingga dapat diberi

penilaian untuk 2 kategori tersebut. Berikut adalah distribusi frekuensi

berdasarkan pertanyaan pengetahuan.

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Jawaban Pengetahuan Bidan di Puskesmas Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2019

No. Pengetahuan Benar Salah Total

f % f % f % 1. Zat besi merupakan mineral mikro

yang paling banyak terdapat di dalam

tubuh manusia dan hewan, yaitu

sebanyak 3-5 gram di dalam tubuh

manusia dewasa

32 100,0 0 0,0 32 100,0

2. Manfaat lain dari mengkonsumsi

makan sumber zat besi adalah

terpenuhinya kecukupan vitamin A,

karena makanan sumber zat besi

biasanya merupakan Vitamin A

26 81,3 6 18,8 32 100,0

Page 69: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

51

Tabel 4.2. (Lanjutan)

No.

Pengetahuan Benar Salah Total

f % f % f % 3. Kebutuhan zat besi pada ibu hamil

trimester I adalah 1 mg/hari.

21 65,6 11 34,4 32 100,0

4. Kebutuhan zat besi pada ibu hamil

trimester II dan III sebesar ± 5

mg/hari.

19 59,4 13 40,6 32 100,0

5. Pemberian tablet tambah darah

(tablet fe) paling sedikit 90 tablet

selama kehamilan

20 62,5 12 37,5 32 100,0

6. Pemberian sebanyak 30 gram zat

besi tiga kali sehari akan

meningkatkan kadar hemoglobin

paling sedikit sebesar 0,3

g/dl/minggu atau selama 10 hari

17 53,1 15 46,9 32 100,0

7. Dosis pencegahan diberikan kepada

kelompok sasaran yaitu ibu hamil

sampai nifas dengan dosis sehari satu

tablet (60 mg besi elemental dan

24 75,0 8 25,0 32 100,0

8. Pemberian suplemtasi zat besi

kepada ibu hamil dilakukan sebulan

sekali sebanyak 30 tablet

16 50,0 16 50,0 32 100,0

9. Dosis pengobatan diberikan pada

sasaran yang anemia (kadar Hb ‹

11g%)

17 53,1 15 46,9 32 100,0

10. Vitamin dengan jumlah yang cukup

dapat melawan sebagian pengaruh

faktor-faktor yang menghambat

penyerapan besi ini

19 59,4 13 40,6 32 100,0

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat distribusi frekuensi responden

berdasarkan pertanyaan dari 32 responden yang menjawab mayoritas benar pada

setiap pertanyaan adalah pada pertanyaan 1 sebanyak 32 responden (100,0%),

pertanyaan 2 sebanyak 26 responden (81,3%), pada pertanyaan 3 sebanyak 21

responden (65,6%), pertanyaan 4 sebanyak 19 responden (59,4%), pertanyaan 5

sebanyak 20 responden (62,5%), pertanyaan 7 sebanyak 24 responden (75,0%),

pertanyaan 8 masing-masing sebanyak 16 responden (50,0%), pertanyaan 9

Page 70: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

52

sebanyak 17 responden (53,1%) dan pertanyaan 10 sebanyak 19 responden

(59,4%).

Hasil penelitian berdasarkan pengetahuan dapat dilihat dalam tabel 4.3

berikut:

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Kategori Pengetahuan Bidan di Puskesmas Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2019

No. Pengetahuan f %

1. Baik 12 37,5

2. Cukup 5 15,6

3. Kurang 15 46,9

Total 33 100,0

Hasil pengukuran pengetahuan bidan yang pengetahuannya baik sebanyak

12 orang (37,5%), pengetahuannya cukup sebanyak 5 orang (15,6%), dan

pengetahuannya kurang sebanyak 15 orang (46,9%).

3. Motivasi

Motivasi terdiri atas 2 kategori yaitu ya dan tidak. Untuk mendapatkan

kategori tersebut maka diperlukan kuesioner sehingga dapat diberi penilaian untuk

2 kategori tersebut. Berikut adalah distribusi frekuensi berdasarkan pertanyaan

motivasi.

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Jawaban Motivasi di Puskesmas Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2019

No. Motivasi Ya Tidak Total

f % f % f % 1. Saya mendapat imbalan kompensasi

dari pelaksanaan promotif dan preventif

sehingga saya bekerja dengan baik

30 93,8 2 6,3 32 100,0

2. Saya melaksanakan pelayanan promotif

dan preventif karena merupakan salah

satu pekerjaan yang menantang

28 87,5 4 12,5 32 100,0

Tabel 4.4. (Lanjutan)

Page 71: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

53

No. Motivasi Ya Tidak Total

f % f % f % 3. Saya melaksanakan pelayanan promotif

dan preventif dengan baik karena akan

memberikan peningkatan dalam

pengembangan karir saya

23 71,9 9 28,1 32 100,0

4. Sebagai petugas pelayanan promotif dan

preventif saya merasa memiliki peluang

untuk mengembangkan kemampuan

saya

21 65,6 11 34,4 32 100,0

5. Saya bangga dipercaya menjadi petugas

promotif dan preventif

22 68,8 10 31,3 32 100,0

6. Menjadi petugas pelayanan promotif

dan preventif terbaik di Puskesmas

adalah keinginan saya

14 43,8 18 56,3 32 100,0

7. Fasilitas dan perlengkapan yang ada

mendukung tugas-tugas saya dalam

pelayanan promotif dan preventif.

12 37,5 20 62,5 32 100,0

8. Pekerjaan ini menyenangkan sehingga

saya selalu ingin bekerja sebaik

mungkin sebagai petugas pelayanan

promotif dan preventif dalam pemberian

tablet Fe pada ibu hamil.

27 84,4 5 15,6 32 100,0

9. Ada pembinaan dan supervisi dari

Dinas kesehatan maupun pimpinan

membuat saya bersemangat

melaksanakan pelayanan promotif dan

preventif dalam pemberian tablet Fe

pada ibu hamil

13 40,6 19 59,4 32 100,0

10. Selalu ada inisiatif dalam diri saya

untuk melakukan kegiatan dalam

meningkatkan kualitas kerja

9 28,1 23 71,9 32 100,0

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat distribusi frekuensi responden

berdasarkan pertanyaan dari 32 responden yang menjawab mayoritas ya pada

setiap pertanyaan adalah pada pertanyaan 1 sebanyak 30 responden (93,8%),

pertanyaan 2 sebanyak 28 responden (87,5%), pada pertanyaan 3 sebanyak 23

responden (71,9%), pertanyaan 4 sebanyak 21 responden (65,6%), pertanyaan 5

sebanyak 22 responden (68,8%), dan pertanyaan 8 sebanyak 27 responden

(84,4%).

Page 72: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

54

Hasil penelitian dilihat distribusi frekuensi responden berdasarkan

pertanyaan dari 32 responden yang menjawab mayoritas tidak pada setiap

pertanyaan adalah pada pertanyaan 6 sebanyak 18 responden (56,3%), pertanyaan

7 sebanyak 20 responden (62,5%), pertanyaan 9 sebanyak 19 responden (59,4%)

dan pada pertanyaan 10 sebanyak 23 responden (71,9%).

Hasil penelitian berdasarkan motivasi dapat dilihat dalam tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kategori Mativasi Bidan di Puskesmas Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2019

No. Motivasi f %

1. Baik 11 34,4

2. Cukup 3 9,4

3. Kurang 18 56,3

Total 33 100,0

Hasil pengukuran motivasi bidan yang memiliki motivasi baik sebanyak

11 orang (34,4%), motivasi cukup sebanyak 3 orang (9,4%), dan motivasi kurang

sebanyak 18 orang (56,3%).

4.2.4. Pelayanan Promotif dan Preventif

Pelayanan promotif dan preventif terdiri atas 2 kategori yaitu ya dan tidak.

Untuk mendapatkan kategori tersebut maka diperlukan kuesioner sehingga dapat

diberi penilaian untuk 2 kategori tersebut. Berikut adalah distribusi frekuensi

berdasarkan pertanyaan pelayanan promotif dan preventif .

Page 73: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

55

Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Jawaban Pelayanan Promotif dan Preventif

di Puskesmas Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan

Tahun 2019

No. Pelayanan Promotif dan Preventif Ya Tidak Total

f % f % f % 1. Bidan menganjurkan ibu hamil untuk

minum tablet Fe

32 100,0 0 0,0 32 100,0

2. Bidan menjelaskan tentang manfaat

tablet Fe bagi ibu hamil

27 84,4 5 15,6 32 100,0

3. Bidan menanyakan kondisi kehamilan

ibu

22 68,8 10 31,3 32 100,0

4. Bidan mendengar keluhan yang Ibu

sampaikan tentang kehamilan Ibu

18 56,3 14 43,8 32 100,0

5. Bidan mencatat dan membuat laporan

tentang kondisi ibu hamil

19 59,4 13 40,6 32 100,0

6. Bidan menganjurkan kepada Ibu untuk

mengikuti penyuluhan tentang

manfaat tablet Fe

14 43,8 18 56,3 32 100,0

7. Bidan bekerja sama dengan kader dan

tokoh masyarakat dalam memberikan

penyuluhan kepada Ibu hamil

14 43,8 18 56,3 32 100,0

8. Bidan menyuruh Ibu datang ke

posyandu secara rutin untuk

mendapatkan tablet Fe

25 78,1 7 21,9 32 100,0

9. Bidan memotivasi ibu yang jarang

hadir dalam pemeriksaan kehamilan

ke posyandu

13 40,6 19 59,4 32 100,0

10. Bidan menganjurkan kepada Ibu agar

memperhatikan perkembangan

kehamilan

8 25,0 24 75,0 32 100,0

Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat distribusi frekuensi responden

berdasarkan pertanyaan dari 32 responden yang menjawab mayoritas ya pada

setiap pertanyaan adalah pada pertanyaan 1 sebanyak 32 responden (100,0%),

pertanyaan 2 sebanyak 27 responden (84,4%), pada pertanyaan 3 sebanyak 22

responden (68,8%), pertanyaan 4 sebanyak 18 responden (56,3%), pertanyaan 5

sebanyak 19 responden (59,4%), dan pertanyaan 8 sebanyak 25 responden

(78,1%).

Page 74: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

56

Hasil penelitian dilihat distribusi frekuensi responden berdasarkan

pertanyaan dari 32 responden yang menjawab mayoritas tidak pada setiap

pertanyaan adalah pada pertanyaan 6 sebanyak 18 responden (56,3%), pertanyaan

7 sebanyak 18 responden (56,3%), pertanyaan 9 sebanyak 19 responden (59,4%),

dan pada pertanyaan 10 sebanyak 24 responden (75,0%).

Hasil penelitian berdasarkan pelayanan promotif dan preventif dapat

dilihat dalam tabel 4.7 berikut:

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Kategori Pelayanan Promotif dan Preventif di Puskesmas Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2019

No. Pelayanan Promotif dan Preventif f %

1. Baik 8 25,0

2. Cukup 3 9,4

3. Kurang 21 65,6

Total 33 100,0

Hasil pengukuran pelayanan promotif dan preventif, ibu yang pelayanan

promotif dan preventif baik sebanyak 8 orang (25,0%), cukup sebanyak 3 orang

(9,4%), dan kurang sebanyak 21 orang (65,6%).

4.2.2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat bertujuan untuk mengetahui hubungan antar variabel

independen dengan variabel dependen menggunakan uji statistik korelasi Chi

Square pada taraf kemaknaan 95%, disajikan sebagai berikut. Analisis bivariat

dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan variabel independen

(pengetahuan, motivasi, dan pelayanan promotif dan preventif) dengan pemberian

tablet fe di Puskesmas Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2019

disajikan pada tabel 4.7 sebagai berikut.

Page 75: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

57

1. Hubungan Pengetahuan dengan Pelayanan Promotif dan Preventif

Bidan dalam Pemberian Tablet Fe pada Ibu Hamil di Puskesmas

Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2019

Hasil penelitian dengan tabulasi silang berdasarkan pengetahuan dapat

dilihat dalam tabel 4.8 berikut:

Tabel 4.8 Tabulasi Silang Hubungan Pengetahuan dengan Pelayanan

Promotif dan Preventif Bidan dalam Pemberian Tablet Fe pada

Ibu Hamil di Puskesmas Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu

Selatan Tahun 2019

No. Pengetahua

n

Pelayanan Promotif dan Preventif Total p

value Baik Cukup Kurang

f % f % f % f %

1. Baik 7 21,9 1 3,1 4 19,0 12 37,5

0,013 2. Cukup 0 0,0 0 0,0 5 15,6 5 15,6

3. Kurang 1 3,1 2 6,3 12 37,5 15 46,9

Total 8 25,0 3 9,4 21 65,6 32 100,0

Berdasarkan tabel di atas, diketahui dari 32 orang responden yang

berpengetahuan baik dengan pelayanan promotif dan preventif baik sebanyak 7

orang (21,9%), berpengetahuan baik dengan pelayanan promotif dan preventif

cukup sebanyak 1 orang (3,1%), dan berpengetahuan baik dengan pelayanan

promotif dan preventif kurang sebanyak 4 orang (19,0%). Dari 32 orang

responden yang berpengetahuan cukup dengan pelayanan promotif dan preventif

baik sebanyak 0 orang (0,0%), berpengetahuan cukup dengan pelayanan promotif

dan preventif cukup sebanyak 0 orang (0,0%), berpengetahuan cukup dengan

pelayanan promotif dan preventif kurang sebanyak 5 orang (15,6%). Dari 32

responden yang berpengetahuan kurang dengan pelayanan promotif dan preventif

baik sebanyak 1 orang (3,1%), berpengetahuan kurang dengan pelayanan

promotif dan preventif cukup sebanyak 2 orang (6,3%) sedangkan berpengetahuan

Page 76: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

58

kurang dengan pelayanan promotif dan preventif kurang sebanyak 12 orang

(37,5%).

Hasil uji statistik chi-square diperoleh nilai p = 0,013< 0,05. Hal ini

berarti ada hubungan antara pengetahuan dengan pelayanan promotif dan

preventif bidan dalam pemberian tablet Fe pada ibu hamil di Puskesmas

Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2019

2. Hubungan Motivasi dengan Pelayanan Promotif dan Preventif Bidan

dalam Pemberian Tablet Fe pada Ibu Hamil di Puskesmas

Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2019

Hasil penelitian dengan tabulasi silang berdasarkan sikap dapat dilihat

dalam tabel 4.9 berikut:

Tabel 4.9 Tabulasi Silang Hubungan Motivasi dengan Pelayanan Promotif

dan Preventif Bidan dalam Pemberian Tablet Fe pada Ibu

Hamil di Puskesmas Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu

Selatan Tahun 2019

No. Motivasi

Pelayanan Promotif dan Preventif Total p

value Baik Cukup Kurang

f % f % f % f %

1. Baik 8 25,0 0 0,0 3 9,4 11 34,4 0,000

2. Cukup 0 0,0 3 9,4 0 0,0 3 9,4

3. Kurang 0 0,0 0 0,0 18 54,5 18 54,5

Total 8 25,0 3 9,4 21 65,6 32 100,0

Berdasarkan tabel di atas, diketahui dari 32 orang responden yang

memiliki motivasi baik dengan pelayanan promotif dan preventif baik sebanyak 8

orang (25,0%), motivasi baik dengan pelayanan promotif dan preventif cukup

sebanyak 0 orang (0,0%), motivasi baik dengan pelayanan promotif dan preventif

kurang sebanyak 3 orang (9,4%). Dari 32 responden yang memiliki motivasi

cukup dengan pelayanan promotif dan preventif baik sebanyak 0 orang (0,0%),

motivasi cukup dengan pelayanan promotif dan preventif cukup sebanyak 3 orang

Page 77: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

59

(9,4%), motivasi cukup dengan pelayanan promotif dan preventif kurang

sebanyak 0 orang (0,0%). Dari 32 responden yang memiliki motivasi kurang

dengan pelayanan promotif dan preventif baik sebanyak 0 orang (0,0%), motivasi

kurang dengan pelayanan promotif dan preventif cukup sebanyak 0 orang (0,0%),

motivasi kurang dengan pelayanan promotif dan preventif kurang sebanyak 18

orang (56,3%).

Hasil uji statistik chi-square diperoleh nilai p = 0,000< 0,05. Hal ini

berarti ada hubungan antara motivasi dengan pelayanan promotif dan preventif

bidan dalam pemberian tablet Fe pada ibu hamil di Puskesmas Kotapinang

Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2019.

4.3. Pembahasan

4.3.1. Hubungan Pengetahuan dengan Pelayanan Promotif dan Preventif

Bidan dalam Pemberian Tablet Fe pada Ibu Hamil di Puskesmas

Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2019

Hasil uji chi square menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan

antara pengetahuan dengan pelayanan promotif dan preventif bidan dalam

pemberian tablet Fe pada Ibu Hamil di Puskesmas Kotapinang Kabupaten

Labuhanbatu Selatan Tahun 2019 dengan nilai p = 0,013 < 0,05.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Ariyanti (2010)

yang berjudul “ Analisa Kualitas Pelayanan Antenatal di Kabupaten Purbalingga“

menunjukkan hasil yang sama bahwa ada hubungan pengetahuan bidan dengan

kinerja bidan dengan presentasi tingkat kemaknaan p-value < 0,05 (0,002) (44).

Page 78: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

60

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan Nasla

(2013), yang menyatakan bahwa responden dengan kinerja baik mempunyai

pengetahuan baik (85,2%) lebih besar daripada responden yang mempunyai

pengetahuan kurang (32,0%). Hasil uji statistik Rank Spearman diperoleh nilai ρ =

0,0001 (ρ < 0,05) berarti bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan kinerja

bidan dalam pengelolaan anemia pada kehamilan (45).

Menurut Notoatmodjo (2014), pengalaman bidan selama bekerja sangat

berpengaruh terhadap pengetahuan bidan tentang pelaksanaan IMD. Karena

semakin lama seseorang bekerja semakin banyak kasus yang ditanganinya

sehingga pengetahuan dan pengalamannya semakin meningkat. Pengetahuan yang

dimiliki bidan diperoleh dari pengalaman baik itu pengalaman dari dirinya sendiri

maupun orang lain karena semakin lama bidan tersebut bekerja maka pengalaman

yang diperoleh akan semakin banyak (7).

Menurut Soeprapto (dalam Sobur, 2011), ilmu merupakan terjemahan dari

kata Inggris yaitu science. Kata science berarti mempelajari atau mengetahui.

Aspek-aspek tentang pengetahuan adalah pengetahuan (knowledge), penelitian

(research) dan sistematis (systematic). (46) Faktor-faktor yang mempengaruhi

pengetahuan yaitu pendidikan, pekerjaan, umur, lingkungan dan sosial budaya.

Seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan mempunyai pengetahuan yang

lebih luas dibandingkan dengan seseorang yang tingkat pendidikannya lebih

rendah. Orang yang menekuni suatu bidang pekerjaan akan memiliki pengetahuan

mengenai segala sesuatu yang dikerjakannya (47).

Page 79: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

61

Proses seseorang menghadapi pengetahuan, bahwa sebelum orang

menghadapi perilaku baru, di dalam seseorang terjadi proses awarness

(kesadaran) dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih

dahulu terhadap stimulus. Interest (merasa tertarik) terhadap objek atau stimulus

tersebut bagi dirinya. Trial yaitu subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai

dengan pengeahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus. (7).

Menurut asumsi peneliti, mayoritas pengetahuan responden kurang

dipengaruhi lamanya bidan bekerja. Hasil penelitian tentang pengetahuan

diketahui dari 15 responden yang memiliki pengetahuan kurang, hanya ada 1

orang bidan yang baik dalam pelayanan promotif dan preventive dalam pemberian

tablet Fe pada ibu hamil. Pengalaman responden dalam memberikan pelayanan

promotif dan preventif mayoritas masih di bawah 10 tahun karena semakin

banyak pengalaman yang dimiliki seseorang maka orang tersebut akan dapat

banyak belajar dari pengalamannya dalam memberikan pelayanan promotif dan

preventif. Bertambah banyaknya pengalaman yang dimiliki responden dalam

pelayanan promotif dan preventif, semakin luas pula pengetahuan tentang

promotif dan preventif yang dimiliki karena banyak makan asam garam dari

pengalaman melakukan pelayanan promotif dan preventif pada ibu hamil yang

tentunya menimbulkan perbedaan dalam memberikan asuhan kebidanan

khususnya pemberian tablet Fe pada ibu hamil.

Menurut peneliti, pengetahuan bidan berpengaruh dengan kinerja bidan

dalam pemebrian tablet Fe karena jika bidan mempunyai pengetahuan yang baik

maka bidan mampu memberikan pelayanan yang baik pula terhadap pasien

Page 80: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

62

sehingga pasien merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh bidan dan

pasien mau melakukan kunjungan ulang dengan demikian memberikan motivasi

kepada bidan untuk meningkatkan kinerjanya. Oleh karena itu bidan harus

mempunyai pengetahuan yang baik dan selalu mengembangkan pengetahuannya.

Perilaku bidan tentang pelayanan promotif dan preventif ditentukan oleh

pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi dari orang atau masyarakat yang

bersangkutan. Ketersediaan fasilitas, sikap dan perilaku bidan terhadap kesehatan

juga akan mendukung dan memperkuat terbentuknya perilaku. Pengetahuan

menjadi dasar bagi ketaatan bidan dalam melaksanakan pedoman kerja dalam

pelayanan promotif dan preventif. Pedoman kerja bidan dalam pelayanan promotif

dan preventif berdasarkan standar pelayanan kebidanan (SPK). Semakin baik

pengetahuan bidan tentang SPK dalam pelayanan promotif dan preventif, maka

perilaku bidan juga akan semakin aktif dalam melakukan pelayanan promotif dan

preventif. Di Puskesmas Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan sudah ada

pedoman kerja untuk bidan dengan menerapkan SPK dalam pelayanan promotif

dan preventif di wilayah tersebut.

4.3.2. Hubungan Motivasi dengan Pelayanan Promotif dan Preventif Bidan

dalam Pemberian Tablet Fe pada Ibu Hamil di Puskesmas

Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2019

Hasil uji chi square menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan

antara motivasi dengan pelayanan promotif dan preventif bidan dalam pemberian

tablet Fe pada Ibu Hamil di Puskesmas Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu

Selatan Tahun 2019 dengan nilai p = 0,000 < 0,05

Page 81: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

63

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Yunalis(2009)

yang berjudul”Motvasi kerja Berpengaruh Terhadap Kinerja Bidan Di Kabupaten

Aceh Selatan” menunjukkan hasil yang sama bahwa ada hubungan motivasi bidan

dengan kinerja bidan dengan presentse tingkat kemaknaan / p-value < 0,05

(0,000). Hal yang sama dikatakan Mardiah dengan hasil uji chi square didapatkan

bahwa ada hubungan yang bermakna antara motivasi dengan kinerja bidan dalam

mendukung program IMD di Kota Pekan Baru (48).

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Retnaningtyas

(2015) menyimpulkan bahwa ada hubungan bermakna antara motivasi petugas

kesehatan terhadap ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi dengan kejadian

anemia kehamilan (p < 0,05) (49). Peran bidan sebagai motivator dalam

pencegahan anemia kehamilan adalah bidan harus memberikan dorongan serta

dukungan kepada ibu hamil untuk minum tablet besi secara teratur dan datang ke

bidan apabila tablet besi sudah mulai habis (50).

Menurut Rahardjo (2013) motivasi merupakan salah satu mekanisme

bagaimana terbentuknya proses alami perubahan. Motivasi berarti dorongan yang

timbul dari dalam diri seseorang yang secara sadar atau tidak sadar sehingga

berperilaku untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan kebutuhan (51).

Motivasi adalah “faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan

suatu aktivitas tertentu, motivasi sering kali diartikan pula sebagai faktor

pendorong perilaku seseorang”. Mangkunegara (2013:61) juga mengemukakan

motivasi adalah kondisi atau energi yang menggerakkan diri karyawan yang

terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan (40).

Page 82: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

64

Motivasi dari petugas kesehatan merupakan faktor yang dapat

mempengarui prilaku seseorang (pasien). Motivasi sangat berguna saat pasien

menghadapi bahwa prilaku sehat (mengkonsumsi tablet besi) tersebut merupakan

hal yang penting dengan cara menyampaikan secara antusias terhadap tindakan

tertentu dari pasien dan secara terus menerus memberikan penghargaan yang

positif bagi paisien yang telah mampu berorientasi dalam pengobatannya (52).

Menurut asumsi peneliti, mayoritas motivasi responden kurang

dipengaruhi status kepegawaian bidan yang mayoritas sudah berstatus Pegawai

Negeri Sipil (PNS). Bidan yang berstatus sebagai bidan PNS menganggap

kinerjanya tidak banyak berpengaruh terhadap karirnya. Berbeda dengan bidan

yang berstatus pegawai tidak tetap atau honor, kinerjanya akan sangat

berpengaruh terhadap penilaian untuk kemajuan karirnya dimana pemutusan

kontrak kerja dapat terjadi sewaktu-waktu.

Menurut peneliti, motivasi adalah sebagai pendorong bagi bidan dalam

melasanakan program pemberian tablet Fe pada ibu hamil, disini dapat kita dilihat

dari kemauan dan kemampuan tinggi beradaptasi dengan masyarakat dan

memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan tugas dan fungsinya sehingga

dalam pelaksanaan tugas terlaksana secara optimal dan pasien pun mau

melakukan kunjungan ulang kepukesmas tersebut dan bidan pun semakin

termotivasi dalam memberikan pelayanan pemeriksaan ibu hamil kepada pasien

sehingga dengan demikian kinerja bidan semain baik dan memuaskan. Setiap

pekerjaan dalam bidang apapun selain membutuhkan kemampuan atau kecakapan

pribadi, juga membutuhkan motivasi yang cukup pada diri seseorang, sehingga

Page 83: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

65

pekerjaan yang dilakukan dapat berhasil dengan sebaik-baiknya. Tanpa motivasi

orang tidak akan melakukan sesuatu. Banyak hal menjadi motivasi kerja bagi

seorang bidan. Salah satunya yaitu imbalan atau penghargaan yang diberikan

sebagai prestasi bagi bidan.

Page 84: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

i

Page 85: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

66

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan

bahwa:

1) Ada hubungan pengetahuan dengan pelayanan promotif dan preventif dalam

pemberian tablet Fe di Puskesmas Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu

Selatan Tahun 2019 dengan nilai p = 0,013 < 0,05

2) Ada hubungan motivasi dengan pelayanan promotif dan preventif dalam

pemberian tablet Fe di Puskesmas Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu

Selatan Tahun 2019 dengan nilai p = 0,000 < 0,05

5.2. Saran

Adapun saran dalam penelitian ini, maka penulis memberikan saran

kepada beberapa pihak, yaitu:

1) Puskesmas Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan

(1) Disarankan agar lebih meningkatkan pengetahuan bidan dalam

melaksanakan program pemberian tablet Fe pada ibu hamil dengan

mengadakan pelatihan-platihan bagi bidan tentang pemberian tablet Fe

pada ibu hamil agar dapat memberikana pelayanan yang terbaik bagi ibu

dan bayi.

(2) Meningkatkan kesejahteraan bidan agar lebih termotivasi dalam

melaksanakan tugasnya.

Page 86: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

67

67

2) Bagi Bidan

Disarankan kepada bidan untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan

pelatihan tentang pemberian tablet Fe pada ibu hamil.

3) Bagi Peneliti Selanjutnya

Disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian lanjutan

tentang kinerja bidan dalam pemberian tablet Fe pada ibu hamil dengan

variabel yang berbeda seperti, persepsi dan lainnya.

Page 87: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

68

DAFTAR PUSTAKA

1. Tatik, Misrawati WU. Hubungan Emesis Gravidarum Dengan Kejadian

Anemia Pada Ibu Hamil Trimester I Dan II. (2013-07-22). Tersedia pada:

http://repository.unri.ac.id/handle/123456789/4595

2. Anis Nurhidayati EH. Hubungan Asupan Nutrisi Dengan Kadar Hb Pada

ibu hamil di BPS Suratini Suwarno. 2014; Tersedia pada:

jurnal.stikeskusumahusada.ac.id/index.php/JK/article/view/47

3. Kemenkes Ri. 2013. Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang.

Kemenkes RI

4. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. Profil Kesehatan Provinsi

Sumatera Utara Tahun 2016. 2017; Tersedia pada:

http://www.depkes.go.id/resources/download/

profil/PROFIL_KES_PROVINSI_2016/02_Sumut_2016.pdf

5. World Health Organization. 2011. the Global Prevalence of Anaemia in

2011.,

http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/177094/1/9789241564960_eng.pdf?

ua=1., January 29th 2017

6. Niu H., Ma L., Li K., Wang N. and Huang W., 2015, Geranyl Favonoid

from Breadfruit Regulate Dyslipidemia in Hypercholesterolemic Rat,

Journal of Food and Nutrition Research, 3 (6), 399–404, Terdapat di:

http://pubs.sciepub.com/jfnr/3/6/7/index.html

7. Notoatmodjo S. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2014

8. Kemenkes RI. Permenkes 1464/menkes/per/x/2010 Tentang izin dan 6

penyelenggaraan praktek bidan; 2010.

9. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. Profil Kesehatan Provinsi Suamtera Utara Tahun 2016.

10. Dinas Kesehatan Kabupaten Labhanbatu Selatan. Profil Kesehatan

Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2018

11. Prawiharjo S. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka; 2014.

12. Kemenkes Ri. Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta:

Balitbang. Kemenkes RI; 2013. 13. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Nomor 75 Tahun

2014 tentang Puskesmas. Jakarta. Kementrian Koordinator Kesejahteraan

Rakyat

14. Peraturan Meneteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014

Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta

15. Jannah, Nurul. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan.Yogyakarta:

ANDY

16. Fadlun, Achmad Feryanto. 2012.Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta :

Salemba Medika

17. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Pemenuhan SDM Kesehatan

dalam Mendukung PIS-PK dan GERMAS. Badan Pengembangan dan

Pemberdayaah SDM Kesehatan-Kementrian Kesehatan RI; 2017.

Page 88: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

69

http://www.depkes.go.id/resources/download/lain/Buku%20Monitoring%20

dan%20Evaluasi%20PIS-PK.pdf

18. Ermiati. Upaya Promosi dan Prevensi Kesehatan Reproduksi Wanita oleh

Petugas Kesehatan. Idea Jurnal. Vol IX No. 1. 2018.

19. Purnamasari G. Pengaruh Faktor Pengetahuan dan Sikap terhadap Kepatuhan Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi Tablet Fe di Puskesmas Bogor Tengah. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia. Vol 11 No. 2, Agustus 2016.

20. Almatsier S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT. Gramedia Pustaka. Utama,

Jakarta; 2014.

21. Waryana. 2016. Gizi Reproduksi. Yogyakarta.: Pustaka Rihama

22. Arisman, MB. (2014). Buku Ajar Ilmu Gizi: Obesitas, Diabetes Melitus, &.

Dislipidemia: Konsep, teori dan penanganan aplikatif. Jakarta: EGC

23. Departemen Kesehatan RI. Pedoman Pemberian Zat Besi bagi Petugas. Jakarta; Depkes RI; 1996

24. Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kementrian Kesehatan.Republik Indonesia, 2014

25. Desimawati, Dian Wahyuni. (2013). Hubungan Layanan Keperawatan

Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap di Puskesmas Sumbersari

Kabupaten Jember

26. Wulansari P. Analisis Kepuasan Pengguna terhadap Kualitas Layanan

danbangunan Pusksmas di Yogyakarta. Program Pasca Sarjana Universitas

Atma Jaya. Yogyakarta; 2013

27. Artini NN. Hubungan Penerapan Manajemen Puskesmas dan Komitmen

Kerja Petugas dengan Mutu Pelayanan Pengobatan pada Poli Umum di

Puskesmas se-Kabupaten Karangasem. Program Pasca Sarjana Universitas

Udayana. Denpasar;2015

28. Departemen Kesehatan RI. Keputusan Menteri Kesehatan RI. No.128/MENKES/PER/II/2004 tentang Puskesmas. Jakarta; 2004

29. Tirzanny VM, Rondo. Analisis Pelaksanan Sistem Informasi Kesehatan di

Pusksmas Kabupaten Minahasa Tenggara. 2013. Jurnal. Diakses tanggal 11

Januari 2018. Tersedia dari : http://www.fkm.unsrat.ac.id.

30. Sari RN. Konsep Kebidanan. Yogyakarta: Graha Ilmu; 2012

31. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

900/MenKes/SK/2000 tentang Registrasi dan Praktik Bidan

32. Wiji RN. ASI dan Panduan Ibu Menyusui. Yogyakarta: Nuha Medika; 2013

33. Rujanti. Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta: Buku Kodokteran EGC;

2011

34. Sujudi A. Standar Pelayanan Kebidanan. Jakarta: Depertemen Kesehatan;

2011

35. Kemenkes RI.. Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-

2019. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2015 36. Hartono, Bambang. 2010. Promosi Kesehatan di Puskesmas dan Rumah

Sakit. Rineka cipta. Jakarta

37. Nursalam. Manajemen keperawatan aplikasi dalam praktik keperawatan

profesional edisi 4. Jakarta : Salemba Medika; 2015

Page 89: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

70

38. Dwi Yuwono, IsmantoroHak dan Kewajiban Tenaga KerjaIndonesia,.

Pustaka Yustisia, Yogyakarta; 2011

39. Suprapto T. Pengantar Ilmu Komunikasi: Dan Peran Manajemen dalam

Komunikasi. Yogjakarta: Penerbit CAPS; 2011

40. AA. Anwar Prabu Mangkunegara, 2013, Manajemen Sumber Daya

Manusia. Perusahaan, Remaja Rosdakarya, Bandung

41. Sugiyono P. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung:

CV. Alfabeta; 2014

42. Arikunto S. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka

Cipta; 2010

43. Muhammad I. Pemanfaatan SPSS dalam Bidang Kesehatan. Bandung:

Ciptapustaka; 2014.

44. Ariyanti, Dhiah Farida, 2010, Analisis Kualitas Pelayanan Antenatal Oleh

Bidan Di Puskesmas Di Kabupaten Purbalingga, Tesis, Universitas

Diponegoro, Semarang

45. Nasla UE. Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Bidan dalam Pengelolaan

Anemia pada Kehamilan di Kota Singkawang Kalimantan Barat. Jurnal

Manajemen Kesehatan Indonesia, Volume 01 No. 02; Agustus 2013.

46. Alex Sobur. Psikologi Umum, Bandung, Pustaka Setia.; 2013.

47. Wawan A, Dewi M. Teori dan pengukuran pengetahuan sikap dan perilaku

manusia. Yogyakarta: Nuha Medika; 2011

48. Yunalis. 2009. Pengaruh Komitmen dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja

Bidan di Desa di Kabupaten Aceh Selatan. Tesis FKM USU

.http://repository.ipb.ac.id/bitstream.

49. Retnaningtyas E. Motivasi Petugas Kesehatan, Prilaku Ibu Hamil dan Peran

Keluarga terhadap Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi di Kota Kediri. Skripsi.

STIKes Surya Mitra Husada: Kediri; 2015.

50. Nadhie,2013 Ibu Hamil Dengan Anemia.

http://nandhieb.blogspot.com/2012/06/ibu-hamil-dengan-anemia.html 2013

51. Rahardjo & Gudnanto, Pemahaman Individu. Jakarta: Kencana; 2013.

52. Niven, Neil. 2013. Psikologi Kesehatan Pengantar untuk Perawat dan

Profesi Lain. Jakarta: EGC

Page 90: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

71

Lampiran 1.

KUESIONER PENELITIAN

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN PROMOTIF

DAN PREVENTIF BIDAN DALAM PEMBERIAN TABLET FE

PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KOTAPINANG

KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN

TAHUN 2019

Petunjuk Pengisian Kuesioner :

1. Isilah data diri Anda dengan memberikan tanda checklist (√) pada data diri

dan jawaban yang Anda anggap tepat atas pernyataan di bawah,

2. Mohon diisi dengan jujur,

3. Periksa kembali jawaban Anda,

I. Karakteristik Responden

1. No. Responden :…………………………………….

2. Nama Responden :……………………………………

3. Umur : ………..tahun

4. Lama bekerja :………. tahun

5. Pendidikan

D-III

D-IV

S-I Kebidanan/ S1 Kesehatan Masyarakat

Page 91: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

72

I. Pengetahuan

Berilah tanda centang ( √ ) pada kolom yang disediakan

No Pertanyaan Benar Salah

1. Zat besi merupakan mineral mikro yang paling banyak

terdapat di dalam tubuh manusia dan hewan, yaitu

sebanyak 3-5 gram di dalam tubuh manusia dewasa

2. Manfaat lain dari mengkonsumsi makan sumber zat

besi adalah terpenuhinya kecukupan vitamin A, karena

makanan sumber zat besi biasanya merupakan Vitamin

A

3. Kebutuhan zat besi pada ibu hamil trimester I adalah 1

mg/hari.

Kebutuhan zat besi pada ibu hamil trimester II dan III

sebesar ± 5 mg/hari.

4. Pemberian tablet tambah darah (tablet fe) paling

sedikit 90 tablet selama kehamilan

5. Pemberian sebanyak 30 gram zat besi tiga kali sehari

akan meningkatkan kadar hemoglobin paling sedikit

sebesar 0,3 g/dl/minggu atau selama 10 hari

6. Dosis pencegahan diberikan kepada kelompok sasaran

yaitu ibu hamil sampai nifas dengan dosis sehari satu

tablet (60 mg besi elemental dan

7. Pemberian suplemtasi zat besi kepada ibu hamil

dilakukan sebulan sekali sebanyak 30 tablet

8. Dosis pengobatan diberikan pada sasaran yang anemia

(kadar Hb ‹ 11g%)

9. Vitamin dengan jumlah yang cukup dapat melawan

sebagian pengaruh faktor-faktor yang menghambat

penyerapan besi ini

10. Kebutuhan zat besi pada kehamilan dengan janin

tunggal adalah 200 – 600 mg untuk memenuhi

peningkatan massa sel darah merah.

II. Motivasi

No

Pertanyaan Ya Tidak

1. Saya mendapat imbalan kompensasi dari pelaksanaan

promotif dan preventif sehingga saya bekerja dengan

baik

2. Saya melaksanakan pelayanan promotif dan preventif

karena merupakan salah satu pekerjaan yang

menantang

Page 92: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

73

3. Saya melaksanakan pelayanan promotif dan preventif

dengan baik karena akan memberikan peningkatan

dalam pengembangan karir saya

4. Sebagai petugas pelayanan promotif dan preventif saya

merasa memiliki peluang untuk mengembangkan

kemampuan saya

5. Saya bangga dipercaya menjadi petugas promotif dan

preventif

6. Menjadi petugas pelayanan promotif dan preventif

terbaik di Puskesmas adalah keinginan saya

7. Fasilitas dan perlengkapan yang ada mendukung

tugas-tugas saya dalam pelayanan promotif dan

preventif.

8. Pekerjaan ini menyenangkan sehingga saya selalu

ingin bekerja sebaik mungkin sebagai petugas

pelayanan promotif dan preventif dalam pemberian

tablet Fe pada ibu hamil.

9. Ada pembinaan dan supervisi dari Dinas kesehatan

maupun pimpinan membuat saya bersemangat

melaksanakan pelayanan promotif dan preventif dalam

pemberian tablet Fe pada ibu hamil

10. Selalu ada inisiatif dalam diri saya untuk melakukan

kegiatan dalam meningkatkan kualitas kerja

IV. Pelayanan Promotif dan Preventif Bidan

No Pertanyaan Ya Tidak

1. Bidan menganjurkan ibu hamil untuk minum tablet Fe

2. Bidan menjelaskan tentang manfaat tablet Fe bagi ibu

hamil

3. Bidan menanyakan kondisi kehamilan ibu

4. Bidan mendengar keluhan yang Ibu sampaikan tentang

kehamilan Ibu

5. Bidan mencatat dan membuat laporan tentang kondisi ibu

hamil

6. Bidan menganjurkan kepada Ibu untuk mengikuti

penyuluhan tentang manfaat tablet Fe

7. Bidan bekerja sama dengan kader dan tokoh masyarakat

dalam memberikan penyuluhan kepada Ibu hamil

8. Bidan menyuruh Ibu datang ke posyandu secara rutin

untuk mendapatkan tablet Fe

9. Bidan memotivasi ibu yang jarang hadir dalam

pemeriksaan kehamilan ke posyandu

10. Bidan menganjurkan kepada Ibu agar memperhatikan

perkembangan kehamilan

Page 93: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

74

Lampiran 2.

MASTER DATA UJI VALIDITAS PENGETAHUAN

No

Pengetahuan Motivasi Pelayanan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total

1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

3 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 4

4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 2

7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 8

8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 8

10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

11 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 5 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9

14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

15 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

18 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 7 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

Page 94: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

75

Page 95: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

76

Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Pengetahuan

Correlations

Correlations

tahu1 tahu2 tahu3 tahu4 tahu5 tahu6 tahu7 tahu8 tahu9 tahu10 tahu_tot

tahu1 Pearson Correlation

1 .491* .491* .491* .491* .642** 1.000** .491* 1.000** .642** .769**

Sig. (2-tailed) .028 .028 .028 .028 .002 .000 .028 .000 .002 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

tahu2 Pearson Correlation

.491* 1 1.000** 1.000** 1.000** .490* .491* 1.000** .491* .490* .914**

Sig. (2-tailed) .028 .000 .000 .000 .028 .028 .000 .028 .028 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

tahu3 Pearson Correlation

.491* 1.000** 1 1.000** 1.000** .490* .491* 1.000** .491* .490* .914**

Sig. (2-tailed) .028 .000 .000 .000 .028 .028 .000 .028 .028 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

tahu4 Pearson Correlation

.491* 1.000** 1.000** 1 1.000** .490* .491* 1.000** .491* .490* .914**

Sig. (2-tailed) .028 .000 .000 .000 .028 .028 .000 .028 .028 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

tahu5 Pearson Correlation

.491* 1.000** 1.000** 1.000** 1 .490* .491* 1.000** .491* .490* .914**

Sig. (2-tailed) .028 .000 .000 .000 .028 .028 .000 .028 .028 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

Page 96: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

77

tahu6 Pearson Correlation

.642** .490* .490* .490* .490* 1 .642** .490* .642** 1.000** .745**

Sig. (2-tailed) .002 .028 .028 .028 .028 .002 .028 .002 .000 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

tahu7 Pearson Correlation

1.000** .491* .491* .491* .491* .642** 1 .491* 1.000** .642** .769**

Sig. (2-tailed) .000 .028 .028 .028 .028 .002 .028 .000 .002 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

tahu8 Pearson Correlation

.491* 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** .490* .491* 1 .491* .490* .914**

Sig. (2-tailed) .028 .000 .000 .000 .000 .028 .028 .028 .028 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

tahu9 Pearson Correlation

1.000** .491* .491* .491* .491* .642** 1.000** .491* 1 .642** .769**

Sig. (2-tailed) .000 .028 .028 .028 .028 .002 .000 .028 .002 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

tahu10 Pearson Correlation

.642** .490* .490* .490* .490* 1.000** .642** .490* .642** 1 .745**

Sig. (2-tailed) .002 .028 .028 .028 .028 .000 .002 .028 .002 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

tahu_tot Pearson Correlation

.769** .914** .914** .914** .914** .745** .769** .914** .769** .745** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 97: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

78

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 100.0

Excludeda 0 .0

Total 20 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.952 10

Page 98: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

79

Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Motivasi

Correlations

motiv1 motiv2 motiv3 motiv4 motiv5 motiv6 motiv7 motiv8 motiv9 motiv10 motiv_tot

motiv1 Pearson Correlation

1 .192 1.000** .192 1.000** .793** 1.000** .667** 1.000** .577** .887**

Sig. (2-tailed) .416 .000 .416 .000 .000 .000 .001 .000 .008 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

motiv2 Pearson Correlation

.192 1 .192 1.000** .192 .404 .192 .289 .192 .200 .540*

Sig. (2-tailed) .416 .416 .000 .416 .077 .416 .217 .416 .398 .014

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

motiv3 Pearson Correlation

1.000** .192 1 .192 1.000** .793** 1.000** .667** 1.000** .577** .887**

Sig. (2-tailed) .000 .416 .416 .000 .000 .000 .001 .000 .008 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

motiv4 Pearson Correlation

.192 1.000** .192 1 .192 .404 .192 .289 .192 .200 .540*

Sig. (2-tailed) .416 .000 .416 .416 .077 .416 .217 .416 .398 .014

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

motiv5 Pearson Correlation

1.000** .192 1.000** .192 1 .793** 1.000** .667** 1.000** .577** .887**

Sig. (2-tailed) .000 .416 .000 .416 .000 .000 .001 .000 .008 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

Page 99: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

80

motiv6 Pearson Correlation

.793** .404 .793** .404 .793** 1 .793** .840** .793** .728** .916**

Sig. (2-tailed) .000 .077 .000 .077 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

motiv7 Pearson Correlation

1.000** .192 1.000** .192 1.000** .793** 1 .667** 1.000** .577** .887**

Sig. (2-tailed) .000 .416 .000 .416 .000 .000 .001 .000 .008 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

motiv8 Pearson Correlation

.667** .289 .667** .289 .667** .840** .667** 1 .667** .866** .836**

Sig. (2-tailed) .001 .217 .001 .217 .001 .000 .001 .001 .000 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

motiv9 Pearson Correlation

1.000** .192 1.000** .192 1.000** .793** 1.000** .667** 1 .577** .887**

Sig. (2-tailed) .000 .416 .000 .416 .000 .000 .000 .001 .008 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

motiv10 Pearson Correlation

.577** .200 .577** .200 .577** .728** .577** .866** .577** 1 .747**

Sig. (2-tailed) .008 .398 .008 .398 .008 .000 .008 .000 .008 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

motiv_tot Pearson Correlation

.887** .540* .887** .540* .887** .916** .887** .836** .887** .747** 1

Sig. (2-tailed) .000 .014 .000 .014 .000 .000 .000 .000 .000 .000 20

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 100: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

81

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 100.0

Excludeda 0 .0

Total 20 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.924 10

Page 101: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

82

Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Pelayanan Promotif dan Preventif

Correlations

pp1 pp2 pp3 pp4 pp5 pp6 pp7 pp8 pp9 pp10 pp_tot

pp1 Pearson Correlation

1 -.096 .688** -.096 1.000** .688** .688** .688** 1.000** .688** .758**

Sig. (2-tailed) .686 .001 .686 .000 .001 .001 .001 .000 .001 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

pp2 Pearson Correlation

-.096 1 .327 1.000** -.096 .327 -.140 .327 -.096 .327 .469*

Sig. (2-tailed) .686 .160 .000 .686 .160 .556 .160 .686 .160 .037

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

pp3 Pearson Correlation

.688** .327 1 .327 .688** 1.000** .444* 1.000** .688** 1.000** .946**

Sig. (2-tailed) .001 .160 .160 .001 .000 .050 .000 .001 .000 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

pp4 Pearson Correlation

-.096 1.000** .327 1 -.096 .327 -.140 .327 -.096 .327 .469*

Sig. (2-tailed) .686 .000 .160 .686 .160 .556 .160 .686 .160 .037

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

pp5 Pearson Correlation

1.000** -.096 .688** -.096 1 .688** .688** .688** 1.000** .688** .758**

Sig. (2-tailed) .000 .686 .001 .686 .001 .001 .001 .000 .001 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

Page 102: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

83

pp6 Pearson Correlation

.688** .327 1.000** .327 .688** 1 .444* 1.000** .688** 1.000** .946**

Sig. (2-tailed) .001 .160 .000 .160 .001 .050 .000 .001 .000 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

pp7 Pearson Correlation

.688** -.140 .444* -.140 .688** .444* 1 .444* .688** .444* .555*

Sig. (2-tailed) .001 .556 .050 .556 .001 .050 .050 .001 .050 .011

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

pp8 Pearson Correlation

.688** .327 1.000** .327 .688** 1.000** .444* 1 .688** 1.000** .946**

Sig. (2-tailed) .001 .160 .000 .160 .001 .000 .050 .001 .000 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

pp9 Pearson Correlation

1.000** -.096 .688** -.096 1.000** .688** .688** .688** 1 .688** .758**

Sig. (2-tailed) .000 .686 .001 .686 .000 .001 .001 .001 .001 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

pp10 Pearson Correlation

.688** .327 1.000** .327 .688** 1.000** .444* 1.000** .688** 1 .946**

Sig. (2-tailed) .001 .160 .000 .160 .001 .000 .050 .000 .001 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

pp_tot Pearson Correlation

.758** .469* .946** .469* .758** .946** .555* .946** .758** .946** 1

Sig. (2-tailed) .000 .037 .000 .037 .000 .000 .011 .000 .000 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 103: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

84

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 100.0

Excludeda 0 .0

Total 20 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.904 10

Page 104: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

85

Distribusi Jawaban Variabel Pengetahuan

Frequencies

Statistics

pengetahuan1 pengetahuan2 pengetahuan3 pengetahuan4 pengetahuan5

N Valid 32 32 32 32 32

Missing 0 0 0 0 0

Statistics

pengetahuan6 pengetahuan7 pengetahuan8 pengetahuan9 pengetahuan10

N Valid 32 32 32 32 32

Missing 0 0 0 0 0

Frequency Table

pengetahuan1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Benar 32 100.0 100.0 100.0

pengetahuan2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah 6 18.8 18.8 18.8

Benar 26 81.3 81.3 100.0

Total 32 100.0 100.0

pengetahuan3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah 11 34.4 34.4 34.4

Benar 21 65.6 65.6 100.0

Total 32 100.0 100.0

pengetahuan4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah 13 40.6 40.6 40.6

Benar 19 59.4 59.4 100.0

Total 32 100.0 100.0

Page 105: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

86

pengetahuan5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah 12 37.5 37.5 37.5

Benar 20 62.5 62.5 100.0

Total 32 100.0 100.0

pengetahuan6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah 15 46.9 46.9 46.9

Benar 17 53.1 53.1 100.0

Total 32 100.0 100.0

pengetahuan7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah 8 25.0 25.0 25.0

Benar 24 75.0 75.0 100.0

Total 32 100.0 100.0

pengetahuan8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah 16 50.0 50.0 50.0

Benar 16 50.0 50.0 100.0

Total 32 100.0 100.0

pengetahuan9

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah 15 46.9 46.9 46.9

Benar 17 53.1 53.1 100.0

Total 32 100.0 100.0

pengetahuan10

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah 13 40.6 40.6 40.6

Benar 19 59.4 59.4 100.0

Total 32 100.0 100.0

Page 106: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

87

Distribsi Jawaban Variabel Motivasi

Frequencies

Statistics

motivasi1 motivasi2 motivasi3 motivasi4 motivasi5 motivasi6

N Valid 32 32 32 32 32 32

Missing 0 0 0 0 0 0

Statistics

motivasi7 motivasi8 motivasi9 motivasi10

N Valid 32 32 32 32

Missing 0 0 0 0

Frequency Table

motivasi1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak 2 6.3 6.3 6.3

Ya 30 93.8 93.8 100.0

Total 32 100.0 100.0

motivasi2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak 4 12.5 12.5 12.5

Ya 28 87.5 87.5 100.0

Total 32 100.0 100.0

motivasi3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak 9 28.1 28.1 28.1

Ya 23 71.9 71.9 100.0

Total 32 100.0 100.0

motivasi4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak 11 34.4 34.4 34.4

Ya 21 65.6 65.6 100.0

Total 32 100.0 100.0

Page 107: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

88

motivasi5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak 10 31.3 31.3 31.3

Ya 22 68.8 68.8 100.0

Total 32 100.0 100.0

motivasi6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak 18 56.3 56.3 56.3

Ya 14 43.8 43.8 100.0

Total 32 100.0 100.0

motivasi7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak 20 62.5 62.5 62.5

Ya 12 37.5 37.5 100.0

Total 32 100.0 100.0

motivasi8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak 5 15.6 15.6 15.6

Ya 27 84.4 84.4 100.0

Total 32 100.0 100.0

motivasi9

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak 19 59.4 59.4 59.4

Ya 13 40.6 40.6 100.0

Total 32 100.0 100.0

motivasi10

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak 23 71.9 71.9 71.9

Ya 9 28.1 28.1 100.0

Total 32 100.0 100.0

Page 108: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

89

Distribusi Jawaban Variabel Pelayanan Promotif dan Preventif

Frequencies

Statistics

pelayanan1 pelayanan2 pelayanan3 pelayanan4 pelayanan5

N Valid 32 32 32 32 32

Missing 0 0 0 0 0

Statistics

pelayanan6 pelayanan7 pelayanan8 pelayanan9 pelayanan10

N Valid 32 32 32 32 32

Missing 0 0 0 0 0

Frequency Table

pelayanan1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ya 32 100.0 100.0 100.0

pelayanan2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak 5 15.6 15.6 15.6

Ya 27 84.4 84.4 100.0

Total 32 100.0 100.0

pelayanan3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak 10 31.3 31.3 31.3

Ya 22 68.8 68.8 100.0

Total 32 100.0 100.0

pelayanan4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak 14 43.8 43.8 43.8

Ya 18 56.3 56.3 100.0

Total 32 100.0 100.0

Page 109: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

90

pelayanan5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak 13 40.6 40.6 40.6

Ya 19 59.4 59.4 100.0

Total 32 100.0 100.0

pelayanan6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak 18 56.3 56.3 56.3

Ya 14 43.8 43.8 100.0

Total 32 100.0 100.0

pelayanan7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak 18 56.3 56.3 56.3

Ya 14 43.8 43.8 100.0

Total 32 100.0 100.0

pelayanan8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak 7 21.9 21.9 21.9

Ya 25 78.1 78.1 100.0

Total 32 100.0 100.0

pelayanan9

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak 19 59.4 59.4 59.4

Ya 13 40.6 40.6 100.0

Total 32 100.0 100.0

pelayanan10

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak 24 75.0 75.0 75.0

Ya 8 25.0 25.0 100.0

Total 32 100.0 100.0

Page 110: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

91

Analisis Univariat

Frequencies

Statistics

Umur Pendidikan Lama Bekerja Pengetahuan

N Valid 32 32 32 32

Missing 0 0 0 0

Statistics

Motivasi

Pelayanan Promotif dan

Preventif

N Valid 32 32

Missing 0 0

Frequency Table

Umur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 26-30 tahun 8 25.0 25.0 25.0

31-35 tahun 13 40.6 40.6 65.6

36-40 tahun 6 18.8 18.8 84.4

>40 tahun 5 15.6 15.6 100.0

Total 32 100.0 100.0

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid D3 26 81.3 81.3 81.3

D4 5 15.6 15.6 96.9

S1 1 3.1 3.1 100.0

Total 32 100.0 100.0

Lama Bekerja

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid <=5 tahun 7 21.9 21.9 21.9

5-10 tahun 9 28.1 28.1 50.0

11-15 tahun 10 31.3 31.3 81.3

16-20 tahun 3 9.4 9.4 90.6

>20 tahun 3 9.4 9.4 100.0

Total 32 100.0 100.0

Page 111: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

92

Pengetahuan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Kurang 15 46.9 46.9 46.9

Cukup 5 15.6 15.6 62.5

Baik 12 37.5 37.5 100.0

Total 32 100.0 100.0

Motivasi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Kurang 18 56.3 56.3 56.3

Cukup 3 9.4 9.4 65.6

Baik 11 34.4 34.4 100.0

Total 32 100.0 100.0

Pelayanan Promotif dan Preventif

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Kurang 21 65.6 65.6 65.6

Cukup 3 9.4 9.4 75.0

Baik 8 25.0 25.0 100.0

Total 32 100.0 100.0

Page 112: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

93

Analisis Bivariat

Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Pengetahuan * Pelayanan Promotif dan Preventif

32 100.0% 0 .0% 32 100.0%

Motivasi * Pelayanan Promotif dan Preventif

32 100.0% 0 .0% 32 100.0%

Pengetahuan * Pelayanan Promotif dan Preventif

Crosstab

Pelayanan Promotif dan Preventif

Kurang Cukup Baik Total

Pengetahuan Kurang Count 12 2 1 15

Expected Count 9.8 1.4 3.8 15.0

% within Pengetahuan 80.0% 13.3% 6.7% 100.0%

% within Pelayanan Promotif dan Preventif

57.1% 66.7% 12.5% 46.9%

% of Total 37.5% 6.3% 3.1% 46.9%

Cukup Count 5 0 0 5

Expected Count 3.3 .5 1.3 5.0

% within Pengetahuan 100.0% .0% .0% 100.0%

% within Pelayanan Promotif dan Preventif

23.8% .0% .0% 15.6%

% of Total 15.6% .0% .0% 15.6%

Baik Count 4 1 7 12

Expected Count 7.9 1.1 3.0 12.0

% within Pengetahuan 33.3% 8.3% 58.3% 100.0%

% within Pelayanan Promotif dan Preventif

19.0% 33.3% 87.5% 37.5%

% of Total 12.5% 3.1% 21.9% 37.5%

Total Count 21 3 8 32

Expected Count 21.0 3.0 8.0 32.0

% within Pengetahuan 65.6% 9.4% 25.0% 100.0%

% within Pelayanan Promotif dan Preventif

100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 65.6% 9.4% 25.0% 100.0%

Page 113: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

94

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 12.613a 4 .013

Likelihood Ratio 13.939 4 .007

Linear-by-Linear Association 7.991 1 .005

N of Valid Cases 32

a. 7 cells (77.8%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .47.

Motivasi * Pelayanan Promotif dan Preventif

Crosstab

Pelayanan Promotif dan Preventif

Kurang Cukup Baik Total

Motivasi Kurang Count 18 0 0 18

Expected Count 11.8 1.7 4.5 18.0

% within Motivasi 100.0% .0% .0% 100.0%

% within Pelayanan Promotif dan Preventif

85.7% .0% .0% 56.3%

% of Total 56.3% .0% .0% 56.3%

Cukup Count 0 3 0 3

Expected Count 2.0 .3 .8 3.0

% within Motivasi .0% 100.0% .0% 100.0%

% within Pelayanan Promotif dan Preventif

.0% 100.0% .0% 9.4%

% of Total .0% 9.4% .0% 9.4%

Baik Count 3 0 8 11

Expected Count 7.2 1.0 2.8 11.0

% within Motivasi 27.3% .0% 72.7% 100.0%

% within Pelayanan Promotif dan Preventif

14.3% .0% 100.0% 34.4%

% of Total 9.4% .0% 25.0% 34.4%

Total Count 21 3 8 32

Expected Count 21.0 3.0 8.0 32.0

% within Motivasi 65.6% 9.4% 25.0% 100.0%

% within Pelayanan Promotif dan Preventif

100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 65.6% 9.4% 25.0% 100.0%

Chi-Square Tests

Page 114: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

95

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 51.948a 4 .000

Likelihood Ratio 41.183 4 .000

Linear-by-Linear Association 19.331 1 .000

N of Valid Cases 32

a. 7 cells (77.8%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .28.

Page 115: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

96

Page 116: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

97

Page 117: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

98

Page 118: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

99

Page 119: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

100

Page 120: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

101

Page 121: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

102

Page 122: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

103

Page 123: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

104

Page 124: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

105

Page 125: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

106

Page 126: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

107

Page 127: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

108

Lampiran 15.

DOKUMENTASI PENELITIAN

Gambar 1. Lokasi Penelitian

Gambar 2. Petunjuk Pengisian Kuesioner

Page 128: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

109

Gambar 3. Petunjuk Pengisian Kuesioner

Gambar 4. Petunjuk Pengisian Kuesioner

Page 129: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

110

Gambar 5. Pengisian Kuesioner

Gambar 6. Pengisian Kuesioner

Page 130: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN ...repository.helvetia.ac.id/2661/6/Laxmi Anggriani Tanjung...pelayanan promotif dan preventif mayoritas kurang sebanyak 21 orang (63,6%)

111

Gambar 7. Pengisian Kuesioner

Gambar 8. Pengisian Kuesioner