faktor sukses dan gagal sistem informasi dalam sebuah organisasi

26
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN SISTEM INFORMASI DI ORGANISASI (Penerapan Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) Oleh: Mila Kumala (P056132492.48E) Dosen : Bapak Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc Tugas Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Upload: uda-bawan

Post on 10-Nov-2015

235 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

menjelaskan mengenai kegagalan dalam organisasi

TRANSCRIPT

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN SISTEM INFORMASI DI ORGANISASI

(Penerapan Sistem Enterprise Resource Planning (ERP)

Oleh:

Mila Kumala (P056132492.48E)

Dosen :

Bapak Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc

Tugas Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen

PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNISINSTITUT PERTANIAN BOGOR

2013BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem merupakan satu kesatuan komponen yang saling terhubung satu dengan yang lain dengan batasan yang jelas bekerja bersama-sama untuk mencapai seperangkat tujuan (OBrien dan Marakas 2009). Selanjutnya Sutopo (2007), mengatakan bahwa sistem informasi dalam suatu pemahaman yang sederhana dapat didefinisikan sebagai satu sistem berbasis komputer yang menyediakaninformasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Sistem informasi adalah kombinasi dari people, hardware, software, jaringan komunikasi, sumber-sumber data, prosedur dan kebijakan yang terorganisasi dengan baik yang dapat menyimpan, mengadakan lagi, menyimpan, dan menyebarluaskan informasi dalam suatu organisasi (OBrien dan Marakas 2009).

Keberhasilan implementasi sistem dipengaruhi oleh berbagai faktor yang komplek. Sedangkan kegagalan implementasi sistem, biasanya terjadi karena tidak kompatibelnya sistem dengan proses bisnis dan informasi yang diperlukan organisasi (Janson dan Subramanian 1996; Lucas et al. 1988). Robbins dalam Wiyono dkk. (2008) menyatakan bahwa hasil survei yang dilakukan sebuah lembaga penelitian terhadap 232 responden di AS atas implementasi Enterprise Resource Planning (ERP) pada tempat mereka bekerja, menunjukkan bahwa 51% melihat implementasi ERP tidak berhasil dan 46% lainnya merasa organisasi mereka tidak memahami bagaimana menggunakan sistem untuk mengembangkan diri dalam menjalankan bisnis. Hastie (2006) menambahkan, menurut Chaos Surveys yang melakukan survei selama 7 tahun (1994-2000) pada lebih dari 30.000 proyek sistem informasi, hanya kurang dari 30% proyek sistem informasi yang mengalami kesuksesan.Dalam persaingan bisnis saat ini sangat diperlukan dukungan dari sistem manajemen akan informasi. Pihak manajemen perusahaan (eksekutif) membutuhkan informasi yang akurat dan cepat yang disajikan dalam bentuk yang informatif sebagai dasar pengambilan keputusan, baikinformasi internal maupun informasi eksternal. Informasi ini sangat dibutuhkan untuk mengambil atau menentukan kebijakan strategis yang tepat dalam dalam persaingan bisnis yang sedang terjadi. Selain itu, sistem informasi yang baik diperlukan untuk memperlancar proses bisnis yang ada di dalam perusahaan. Saat ini internetworking telah banyak dipergunakan oleh perusahaan dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas perusahaan. Sehingga perusahaan yang bisa bertahan atau dapat mempertahankan bisnisnya saat ini, pihak manajemen harus merubah paradigm agar dapat bersaing dengan mengembangkan sistem informasi. Oleh karena itu dalam paper ini saya akan memilih tema Faktor Sukses dan Gagal Enterprise Resource Planning (ERP) Dalam Sebuah Organisasi1.2 Tujuan

Tujuan dari penulisan paper ini adalah untuk menganalisis dan mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan penerapan sistem informasi dalam mendukung aktivitas bisnis suatu perusahaanBAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penerapan Sistem Informasi Manajemen BagiPerusahaan

Semua kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan memerlukan informasi. Demikian pula sebaliknya, semua kegiatan menghasilkan informasi, baik yang berguna bagi perusahaan yang melaksanakan kegiatan tersebut maupun bagi perusahaan lain diluar perusahaan yang bersangkutan, oleh sebab informasi berguna untuk semua macam dan bentuk kegiatan dalam perusahaan.Apabila sistem informasi manajemen dirancang dan dilaksanakan dengan baik, maka akan banyak manfaat yang bisa diperoleh manajemen perusahaan, yaitu mempermudah manajemen dan membantu serta menunjang proses pengambilan keputusan manajemen. Karena sistem informasi manajemen menyediakan informasi bagai manajemen perusahaan dimana sistem informasi manajemen tersebut dilaksanakan.Sebagai masukan dalam proses pengambilan keputusan informasi memegang peranan penting. Pentingnya peranan informasi bagi pemimpin adalah untuk mengambil keputusan sebagai dasar tindakan di masa mendatang. Suatu keputusan yang dihasilkan dengan tidak berdasarkan pada penggunaan informasi yang tepat akan berakibat pada pengambilan keputusan yang cukup fatal dan tidak dapat dipergunakan untuk mencapai tujuan.

Manajemen menggunakan informasi untuk dua tujuan yaitu perencanaan dan pengawasan. Perencanaan terjadi sebelum pelaksanaan aktivitas organisasi. Tujuan yang ditentukan oleh proses perencanaan harus dicapai dengan aktivitas itu. Meskipun perencanaan meliputi semua tingkat organisasi, tetapi kebanyakan terjadi pada tingkat keputusan strategis dan taktis.Perencanaan banyak bergantung pada peramalan dan dan informasi dari luar. Pengendalian merupakan hal mebandingkan hasil aktual dengan rencana yang ditentukan pada proses perencanaan. Demikian pentingnya peranan sistem informasi manajemen dalam usaha pencapaian tujuan, sehingga jelaslah bahwa penggunaan dari sistem informasi manajemennya harus dikaitkan dengan usaha-usaha modernisasi, sedang proses modernisasi hanya dapat terjadi bila ditarik manfaatnya dari kemajuan yang telah dicapai dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.Dalam manfaat dan peranan sistem informasi manajemen seorang pemimpin dapat mengikut sertakan orang lain dalam arti memikirikan masalah bersama-sama dan bersama pula bertanggung jawab dalam pencapaian tujuan perusahaanHampir di seluruh sektor bisnis di dunia ini menggunakan sistem informasi di perusahaan mereka. Bukan hanya itu, mereka pun selalu berusaha melakukan berbagai macam cara untuk menggembangkan sistem informasi yang digunakan di perusahaan mereka. Hal tersebut disebabkan karena sistem informasi memegang peranan yang cukup penting dalam bisnis mereka. Adapun peranan dan fungsi utama dari sistem informasi adalah..a. Mendukung Operasi Bisnis .Mulai dari akuntansi sampai dengan penelusuran pesanan pelanggan, sistem informasi menyediakan dukungan bagi manajemen dalam operasi/kegiatan bisnis sehari-hari. Ketika tanggapan/respon yang cepat menjadi penting, maka kemampuan Sistem Informasi untuk dapat mengumpulkan dan mengintegrasikan informasi keberbagai fungsi bisnis menjadi kritis/penting.b. Mendukung Pengambilan Keputusan Managerial.

Sistem informasi dapat mengkombinasikan informasi untuk membantu manager menjalankan menjalankan bisnis dengan lebih baik, informasi yang sama dapat membantu para manajer mengidentifikasikan kecenderungan dan untuk mengevaluasi hasil dari keputusan sebelumnya. Sistem Informasi akan membantu para manajer membuat keputusan yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih bermakna.c. Mendukung Keunggulan Strategis.

Sistem informasi yang dirancang untuk membantu pencapaian sasaran strategis perusahaan dapat men-ciptakan keunggulan bersaing di pasar.2.2 Klasifikasi Sistem InformasiPada prakteknya, berbagai peranan tersebut diintegrasi menjadi suatu gabungan atau fungsi-silang (cross-functional) sistem informasi yang menjalankan berbagai fungsi, sebagai berikut:1. Sistem Informasi untuk Operasi Bisnis

Sistem Informasi Operasimemproses data yang berasal dari dan yang digunakan dalam kegiatan usaha. Peranan sistem informasi untuk operasi bisnis adalah untuk memproses transaksi bisnis, mengontrol proses industrial, dan mendukung komunikasi serta produktivitas kantor secara efisien.

Transaction Processing Systems

Transaction processing systems(TPS) berkembang dari sistem informasi manual untuk sistem proses data dengan bantuan mesin menjadi sistem proses data elektronik (electronic data processing systems). TPS mencatat dan memproses data hasil dari transaksi bisnis, seperti penjualan, pembelian, dan perubahan persediaan. TPS menghasilkan berbagai informasi produk untuk penggunaan internal maupun eksternal. Sebagai contoh, TPS membuat pernyataan konsumen, cek gaji karyawan, kuitansi penjualan, order pembelian, formulir pajak dan rekening keuangan. TPS juga memperbaharuidatabaseyang digunakan perusahaan untuk diproses lebih lanjut oleh SIM.

Process Control Systems

Sistem informasi operasi secara rutin membuat keputusan yang mengendalikan proses operasional, seperti keputusan pengendalian produksi. Hal ini melibatkanprocess control systems(PCS) yang keputusannya mengatur proses produksi fisik yang secara otomatis dibuat oleh komputer.

Office Automation Systems

Office automation systems(OAS) mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mengirim data dan informasi dalam bentuk komunikasi kantor elektronik. Contoh darioffice automation(OA) adalahword processing, surat elektronik (electronic mail),teleconferencing, dan lain-lain.2. Sistem Informasi untuk Pengambilan Keputusan Manajemen.

Sistem informasi manajemen atau SIM (management information system) adalah sistem informasi yang dirancang untuk menyediakan informasi akurat, tepat waktu, dan relevan yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh para manajer. Konsep SIM adalah meniadakan pengembangan yang tidak efisien dan penggunaan komputer yang tidak efektif. Konsep SIM sangat penting untuk sistem informasi yang efektif dan efisien oleh karena: Menekankan pada orientasi manajemen (management orientation) dari pemrosesan informasi pada bisnis yang bertujuan mendukung pengambilan keputusan manajemen (management decision making). Menekankan bahwa kerangka sistem (system framework) harus digunakan untuk mengatur penggunaan sistem informasi. Penggunaan sistem informasi pada bisnis harus dilihat sebagai suatu integrasi dan berhubungan, tidak sebagai proses yang berdiri sendiri.Secara garis besar SIM terdiri dari 3 macam yakni:

a. Information Reporting Systems

Information reporting systems(IRS) menyediakan informasi produk bagi manajerialend usersuntuk membantu mereka dalam pengambilan keputusan dari hari ke hari. Akses data IRS berisi informasi tentang operasi internal yang telah diproses sebelumnya olehtransaction processing systems. Informasi produk memberi gambaran dan laporan yang dapat dilengkapi (1) berdasarkan permintaan, (2) secara periodik, atau (3) ketika terjadi situasi pengecualian. Sebagai contoh, manajer penjualan dapat menerima laporan analisa penjualan setiap minggunya untuk mengevaluasi hasil penjualan produk.

b. Decision Support Systems

Decision support systems(DSS) merupakan kemajuandariinformation reporting systemsdantransaction processing systems. DSS adalah interaktif, sistem informasi berbasis komputer yang menggunakan model keputusan dan database khusus untuk membantu proses pengambilan keputusan bagi manajerialend users. Sebagai contoh, program kertas kerja elektronik memudahkan manajerialend usermenerima respon secara interaktif untuk peramalan penjualan atau keuntungan.

c. Executive Information Systems

Executive information systems(EIS) adalah tipe SIM yang sesuai untuk kebutuhan informasi strategis bagi manajemen atas. Tujuan dari sistem informasi eksekutif berbasis komputer adalah menyediakan akses yang mudah dan cepat untuk informasi selektif tentang faktor-faktor kunci dalam menjalankan tujuan strategis perusahaan bagi manajemen atas. Jadi EIS harus mudah untuk dioperasikan dan dimengerti (Obrien, 2000).3. Sistem Informasi untuk Keuntungan Strategis

Sistem informasi dapat memainkan peran yang besar dalam mendukung tujuan strategis dari sebuah perusahaan. Sebuah perusahaan dapat bertahan dan sukses dalam waktu lama jika perusahaan itu sukses membangun strategi untuk melawan kekuatan persaingan yang berupa (1) persaingan dari para pesaing yang berada di industri yang sama, (2) ancaman dari perusahaan baru, (3) ancaman dari produk pengganti, (4) kekuatan tawar-menawar dari konsumen, dan (5) kekuatan tawar-menawar dari pemasok. Kelima faktor tersebut merupakan hal-hal yang harus diperhatikan dalam membangun upaya peamsaran yang mengarah kepadacompetitive advantage strategies.

Beberapa strategi bersaing yang dapat dibangun untuk memenangkan persaingan adalah:

1. Cost leadership(keunggulan biaya) menjadi produsen produk atau jasa dengan biaya rendah.2. Product differentiation(perbedaan produk) mengembangkan cara untuk menghasilkan produk atau jasa yang berbeda dengan pesaing.3. Innovation menemukan cara baru untuk menjalankan usaha, termasuk di dalamnya pengembangan produk baru dan cara baru dalam memproduksi atau mendistribusi produk dan jasa.

2.3 Peran Strategis Untuk Sistem InformasiSistem informasi manajemen (SIM) dapat menolong perusahaan untuk meningkatkan efisiensi operasional, memperkenalkan inovasi dalam bisnis, dan membangun sumber-sumber informasi strategis.

1. Meningkatkan efisiensi operasional

Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi perusahaan menjadi lebih efisien. Efisiensi operasional membuat perusahaan dapat menjalankan strategi keunggulan biaya (low-cost leadership). Dengan menanamkan investasi pada teknologi sistem informasi, perusahaan juga dapat menanamkan rintangan untuk memasuki industri tersebut (barriers to entry) dengan jalan meningkatkan besarnya investasi atau kerumitan teknologi yang diperlukan untuk memasuki persaingan pasar. Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat (lock in) konsumen dan pemasok dengan cara membangun hubungan baru yang lebih bernilai dengan mereka.

2. Memperkenalkan inovasi dalam bisnisPenggunaan ATM (automated teller machine) dalam perbankan merupakan contoh yang baik dari inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanya ATM, bank-bank besar dapat memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaing mereka yang berlangsung beberapa tahun. Penekanan utama dalam sistem informasi strategis adalah membangun biaya pertukaran (switching costs) ke dalam hubungan antara perusahaan dengan konsumen atau pemasoknya. Sebuah contoh yang bagus dari hal ini adalah sistem reservasi penerbangan terkomputerisasi yang ditawarkan kepada agen perjalanan oleh perusahaan penerbangan besar. Bila sebuah agen perjalanan telah menjalankan sistem reservasi terkomputerisasi tersebut, maka mereka akan segan utnuk menggunakan sistem reservasi dari penerbangan lain.

3. Membangun sumber-sumber informasi strategisTeknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk membangun sumber informasi strategis sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis. Hal ini berarti memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak, mengembangkan jaringan telekomunikasi, menyewa spesialis sistem informasi, dan melatihend users.Sistem informasi memungkinkan perusahaan untuk membuat basis informasi strategis (strategic information base) yang dapat menyediakan informasi untuk mendukung strategi bersaing perusahaan. Informasi ini merupakan aset yang sangat berharga dalam meningkatkan operasi yang efisien dan manajemen yang efektif dari perusahaan. Sebagai contoh, banyak usaha yang menggunakan informasi berbasis komputer tentang konsumen mereka untuk membantu merancang kampanye pemasaran untuk menjual produk baru kepada konsumen.

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Enterprise Resource Planning (ERP) Dalam Organisasi

Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sistem informasi terintegrasi yang dapat mengakomodasikan kebutuhan kebutuhan sistem informasi secara spesifik untuk departemen departemen yang berbeda pada suatu perusahaan. ERP mengintegrasikan sistem komputer yang tadinya saling berdiri sendiri pada departemen departemen yang ada. Setiap departemen masih memiliki sistem sendiri, tetapi semua sudah terintegrasi satu sama lain, sehingga dapat memantau suatu permasalahan yang terjadi secara terstruktur. Sistem ERP dapat meningkatkan kinerja perusahaan dengan mempercepat semua proses dan akhirnya akan dapat meningkatkan pendapatan perusahaan. Sistem ERP sering disebut sebagai suatu sistem back-office. Sebagai contoh dalam sebuah kasus penjualan, Sistem ERP tidak menangani proses penjualan di sisi depan, tetapi Sistem ERP lebih pada bagaimana menangani suatu order dan alur proses penyelesaian suatu order yang melalui berbagai tahapan. Semua orang dalam perusahaan dapat mengakses informasi yang sama dan juga bisa melakukan perubahan terhadap informasi tersebut. Jika suatu bagian sudah menyelesaikan tugasnya dengan baik, maka secara otomatis sistem ERP akan melanjutkan ke bagian berikutnya. Jika sewaktu waktu ingin diketahui status order, maka hanya perlu masuk ke sistem ERP dan bias melakukan pelacakan status terakhir. Dengan adanya sistem ini, maka proses order akan dapat diproses dengan cepat dan pelanggan dapat cepat menerima hasilnya dengan resiko kesalahan yang ditimbulkan semakin kecil.Saat ini berbagai sistem ERP beredar di pasaran, sistem ERP yang komersial antara lain SAP, Baan, Oracle, IFS, Peoplesoft dan J.D. Edwards, sedangkan sistem ERP open source yang popular sekarang ini adalah Compiere, Adempiere, WebErp.3.2 Konsep Dasar ERPSistem ERP adalah sebuah terminology yang diberikan kepada sistem informasi yang mendukung transaksi atau operasi sehari-hari dalam pengelolaan sumber daya perusahaan. Sumber daya tersebut meliputi dana, manusia, mesin, suku cadang, waktu, material dan kapasitas. Konsep dari sistem ERP dapat diilustrasikan sebagai berikut :

Gambar 1. Arsitektur ERP

Sistem ERP sekarang ini banyak menganut sistem arsitektur 3-tier atau lebih. Dalam sistem arsitektur 3-tier, user interface berjalan di client. Presentation Layer : Graphical User Interface (GUI) atau browser untuk memasukkan data atau mengakses fungsi sistem Application Layer : aturan bisnis, logika fungsi, dan program yang menerima/mengirim dari/ke server database Database Layer : Manajemen transaksi data termasuk pula metadatanya3.3 Karakteritsik ERP

Karakteristik ERP menurut Daniel E. OLeary meliputi hal-hal sebagai berikut :

1. Sistem ERP adalah suatu paket perangkat lunak yang didesain untuk lingkungan pelanggan pengguna server, apakah itu secara tradisional atau berbasis jaringan.2. Sistem ERP memadukan sebagian besar dari proses bisnis.3. Sistem ERP memproses sebagian besar dari transaksi perusahaan.4. Sistem ERP menggunakan basis data perusahaan yang secara tipikal menyimpan setiap data sekali saja.5. Sistem ERP memungkinkan mengakses data secara waktu nyata (real time)6. Dalam beberapa hal sistem ERP memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan perencanaan.7. Sistem ERP menunjang sistem multi mata uang dan bahasa, yang sangat diperlukan oleh perusahaan multinasional.8. Sistem ERP memungkinkan penyesuaian untuk kebutuhan khusus perusahaan tanpa melakukan pemrograman kembali.3.4 Keuntungan Penggunaan ERP

Beberapa keuntungan dari penggunaan sistem informasi terpadu dalam konsep ERP ini antara lain dapat disebutkan sebagai berikut:

1. ERP menawarkan sistem terintegrasi di dalam perusahaan, sehingga proses dan pengambilan keputusan dapat dilakukan secara lebih efektif dan efisien.2. ERP juga memungkinkan melakukan integrasi secara global. Halangan yang tadinya berupa perbedaan valuta, perbedaan bahasa, dan perbedaan budaya, dapat dijembatani secara otomatis, sehingga data dapat diintegrasikan.3. ERP tidak hanya memadukan data dan orang, tetapi juga menghilangkan kebutuhan pemutakhiran dan sinkronisasi banyak sistem komputer yang terpisah.4. ERP memungkinkan manajemen mengelola operasi, tidak hanya sekedar memonitor saja. Dengan ERP, manajemen tidak hanya mampu untuk menjawab pertanyaan Bagaimana keadaan kita ? tetapi lebih lebih mampu menjawab pertanyaan Apa yang kita kerjakan untuk menjadi lebih baik?5. ERP membantu melancarkan pelaksanaan manajemen supply chain dengan kemampuan memadukannya.3.5 Keberhasilan Penerapan Sistem ERP

Ada beberapa hal yang sangat menentukan keberhasilan implementasi sebuah ERP :

1. Bisnis proses yang matang. Hal ini merupakan suatu syarat mutlak bagi sebuah perusahaan yang akan melakukan implementasi ERP. ERP tidak akan dapat diimplementasikan di sebuah perusahaan yang tidak memiliki bisnis proses yang jelas.2. Change Management yang baik. Tidak dapat dipungkiri, implementasi sebuah sistem akan selalu diikuti dengan perubahan "kebiasaan" dalam perusahaan tersebut. Change management sangat diperlukan untuk memberi pendidikan kepada pengguna, operator atau siapapun yang akan bersentuhan langsung dengan sistem yang baru. Harus betul-betul dapat dijelaskan kenapa perusahaan ini perlumengganti sistemnya, seberapa efektif sistem baru ini buat perusahaan, apa masalah-masalah di sistem lama yang dapat dipecahkan oleh sistem baru.3. KomitmenSebuah implementasi ERP dalam perusahaan, pasti akan menyita banyak waktu dan tenaga. Komitmen dari pimpinan perusahaan sampai pengguna yang akan bersentuhan langsung dengan sistem, mutlak sangat diperlukan.4. KerjasamaKerjasama harus dilakukan dengan baik antara internal perusahaan maupun antara perusahaan dengan konsultan yang melakukan implementasi. Konsultan dan pengguna sudah betul-betul menyatukan visi untuk keberhasilan implementasi ini5. Good ConsultantPengalaman konsultan yang melakukan implementasi juga sangat berpengaruh dalam sebuah implementasi.

3.6 Kegagalan Penerapan Sistem ERP

Dari berbagai implementasi ERP di perusahaan-perusahaan, pada akhirnya disimpulkan bahwa yang menjadi penyebab utama kegagalan implementasi dan instalasi ini ada beberapa faktor yaitu:

1. Ketika tidak ada atau kurangnya dukungan dari Pimpinan

Seperti diketahui bahwa instalasi dan implementasi ERP adalah suatu keputusan yang harus diambil dan dimulai oleh para Pimpinan, artinya keputusan harusnya adalah Top Down. Apalagi dengan implementasi dan instalasi ini akan berakibat perubahan terhadap proses bisnis. ERP adalah crossfuction dalam satu perusahaan. Orang-orang harus mempunyai komitmen yang tegas untuk melakukan perubahan di bagian masing-masing. Orang yang dimasukkan dalam proyek akan meluangkan waktunya sebagian besar untuk proyek ini yang pada awalnya tentu kelihatan seperti hal yang tidak berguna sama sekali. Disinilah dibutuhkan dukungan dari Pimpinan.

2. Ketika proyek dianggap sebagai proyek dari satu departemen saja

Sudah disebutkan diawal bahwa implemntasi dan instalasi ERP adalah crossfuction, artinya proyek tidak akan berjalan semestinya jika ada asumsi bahwa proyek ini hanya milik satu bagian atau departemen saja, misalnya saat implementasi di Departemen Keuangan, maka departemen lain merasa tidak berkepentingan dan jika terjadi kesalahan, dianggap adalah kesalahan tersebut hanya milik depertemen yang bersangkutan. Padahal dengan ERP ini nantinya akan terjadi keterkaitan yang erat antar departemen dan terjadi transparansi dan juga sinergi antara satu bagian dengan bagian yang lain. Sebagai contoh misalnya saat permintaan produk besar atau tren sedang meningkat, maka otomatis bagian produksi akan segera mengetahuinya dan kapasitas produksi bisa ditingkatkan dan bagian gudang bisa menyediakan kabutuhan yang dibutuhkan dengan tepat dan online.

3. Ketika tidak ada yang diserahi tugas untuk menjadi Person In Charge (PIC)Untuk satu proyek seperti ini maka sangat dibutuhkan seseorang yang memang ditugaskan untuk menjadi PIC atau project manager. Hal ini untuk meningkatkan komitmen dan mampunya terpenuhi semua pekerjaan sesuai dengan jadwal yang direncanakan. Implementasi dan instalasi ini membutuhkan biaya, waktu dan sumber daya yang tidak sedikit sehingga dibutuhkan seseorang yang bertanggung jawab secara penuh.

4. Ketika untuk segala proses dan prosedur implementasi diserahkan hanya ke tim Information Technolgy (IT) saja.

Hal ini sangat umum terjadi, dimana para anggota tim yang terlibat di proyek implementasi umumnya hanya menyerahkan saja untuk pengambilan keputusan atau perubahan prosedur ke pihak IT dengan alasan mereka orang yang secara teknik menguasai dengan baik bidang tersebut. Padahal yang mengetahui prosedur yang benar di bagian masing-masing adalah pihak yang terlibat utama di dalamnya, misalnya orang keuangan untuk di bagian keuangan, orang produksi untuk di bagian produksi dan seterusnya.

5. Ketika vendor yang melakukan implementasi kurang atau tidak memilikimkemampuan dan kompetensi yang baik dalam melakukan implementasi dan instalasi.

Disini dibutuhkan vendor yang akan melakukan instalasi dan implementasi sudah memiliki jam terbang yang baik sehingga sudah mengetahui kira-kira masalah yang akan muncul dan memiliki kemampuan untuk memecahan masalah sesuai dengan pengalaman yang telah didapat sebelumnya.

BAB IVKESIMPULAN

Setiap perusahaan memiliki kebijakan sendiri dalam hal anggaran implementasi sistem ERP. Tetapi dalam pelaksanaannya, diperlukan persiapan matang ketika akan mengimplementasikan sistem ERP. Antara lain dalam melatih staf untuk menggunakan sistem ERP tidaklah mudah. Mereka tidah hanya harus belajar menggunakan interface dari aplikasi yang baru, tetapi harus belajar proses dan prosedur yang baru. Materi training akan lebih baik, jika disampaikan pihak internal perusahaan, karena pihak internal perusahaanlah yang dapat dengan tepat menjelaskan perubahan sistem dan prosedur bisnis dengan sistem ERP. Semua orang dalam perusahaan akan menggunakan sistem yang sama, ini berarti bahwa semua pihak harus mempunyai pengetahuan yang lebih luas mengenai proses bisnis dalam perusahaan, termasuk juga hubungan antar departemen. Untuk itu dibutuhkan kerja sama antar setiap user dari sistem REP ini. Baik dari level menengah dampai dengan top management dalam sebuah perusahaan.DAFTAR PUSTAKA Husein, M.F. dan Wibowo, A. 2002.Sistem Informasi Manajemen (Edisi Revisi). Jogjakarta: Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN Suryonugroho D.I., Implementasi ERP yang berhasil (sebuah ringkasan singkat), http://www2.ukdw.ac.id/ukdwnet//pdf.php?id=71 Indrajit E., Implementasi ERP Berakibat PHK, http://www.ebizzasia.com/0215- 2004/q&a,0215.html Thamura F., Compiere Smart ERP, 2005, SDA Asia Magazine Hossain, Liaquat, dkk, 2002, Enterprise Resource Planning: Global Opportunities & Challenges, Idea Group Publishing Sanjaya I., mudahkah Implementasi ERP di perusahaan tradisional Indonesia?, http://indra.sanjaya.org/html/node/10 Kegagalan Dalam Implementasi System ERP http://www.portalhr.com/majalah/edisisebel umnya/teknologi/1id535.html Memilih Aplikasi ERP, http://www.swa.co.id/sekunder/konsultasi/s wadigital/manajementi/details.php?cid=4&id=82 Susrini N.K., detikInet, Penerapan ERP Perlu Kemauan, http://jkt1.detikinet.com/index.php/detik.read/tahun/2004/bulan/07/tgl/28/time/175339/idnews/182949/idkanal/111 Kurniawan S.A., 2005, Meningkatkan Efisiensi & Efektifitas Proses Bisnis dengan ERP, SDA Asia Magazine Untoro U.W., Kisah ERP, http://yanuar.kutakutik.or.id/around-theworld/ kisah-erp/