faktor risiko hipertensi pada lansia.docx

Upload: imam-ghozali

Post on 10-Feb-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 FAKTOR RISIKO HIPERTENSI PADA LANSIA.docx

    1/3

    FAKTOR RISIKO HIPERTENSI PADA LANSIA

    Oleh Suci Juwita, 1006673020

    Hipertensi merupakan salah satu gangguan pada sistem kardiovaskular yang seringsekali terjadi pada lansia. Dengan bertambahnya usia, jantung serta pembuluh darah akan

    mengalami beberapa perubahan struktur dan fungsi. Salah satu perubahan fungsional terkait

    dengan pembuluh darah adalah meningkatnya tekanan sistolik yang akan terjadi secara progresif.MenurutAmerican Heart Association nilai sistolik 160 mmHg merupakan batas normal tertinggi

    untuk lansia. Sedangkan menurut International Society of Hypertension (ISH) tekanan sistoik

    diatas 140 mmHg sudah dapat dikatakan sebagai hiertensi derajat I. Peningkatan sistolik tersebutakan semakin progresif dan menjadikan seorang lasia mengalami hipertensi apabila individu

    tersebut memiliki faktor risiko yang akan penulis jelaskan dalam LTM kali ini.

    Faktor risiko hipertensi secara umum terbagi menjadi dua, yakni faktor yang tidak

    dapat dimodifikasi dan dapat dimodifikasi. Faktor yang tidak dapat dimodifikasi adalah umur

    serta genetik, sedangkan faktor yang dapat dimodifikasi adalah pola makan, aktivitas dan

    sebagainya. Berikut ini akan dijelaskan terlebih dahulu faktor risiko yang tidak dapat

    dimodifikasi:

    1. UmurPenelitian-penelitian yang dlakukan oleh beberapa ahli menunjukkan bahwa semakin tua

    seseorang maka risiko mengalami hipertensi akan semakin tinggi. Seperti hasil daripenelitian oleh C.J., Bulpitt, bahwa risiko umur untuk terserang hipertensi adalah sebesar

    1,34.10

    . Hal tersebut diakibatkan oleh penurunan elastisitas pembuluh darah arteri seiring

    dengan pertambahan umur. Hipertensi bisa dijumpai pada semua usia, namun paling

    sering ditemukan pada usia 35 tahun atau lebih dan meningkat ketika menginjak usia 50

    dan 60 tahun. Selain itu pada wanita menopause akan lebih berisiko mengalamihipertensi. Walaupun belum dapat dibuktikan dalam penelitian, namun hormon estrogen

    diperkirakan dapat meningkatkan konsentrasi HDL dan menurunkan LDL yang dapatmenurunkan risiko terjadi hipertensi.

    2. GenetikRiwayat keluarga merupakan salah satu faktor resiko hipertensi yang tidak dapat

    dimodifikasi dan telah terbukti dari banyak penelitian-penelitian oleh beberapa ahli.Hipertensi cenderung merupakan penyakit keturunan penyakit keturunan. Jika seseorang

    dari orang tua kita mempunyai hipertensi, sepanjang hidup kita mempunyai 25%

    kemungkinan terkena pula. Jika kedua orang tua kita mempunyai hipertensi,

    kemungkinan terkenya penyakit tersebut 60% (Sheps, 2005). Selain itu peran faktor

    genetic juga dapat dibuktikan dengan ditemukannya kejadian hipertensi lebih banyakterjadi pada kembar monozigot daripada heterezigot.

    Selain dua faktor risiko di atas terdapat pula beberapa faktor risiko lain yang dapat

    dimodifikasi, antara lain:

    1. Merokok

  • 7/22/2019 FAKTOR RISIKO HIPERTENSI PADA LANSIA.docx

    2/3

    Sampai sekarang merokok merupakan satu-satunya faktor risiko paling penting yang

    dapat menyebabkan hipertensi pada lansia. Kandungan-kandungan berbahaya yang

    terdapat dalam rokok dapat menyebabkan banyak sekali kerugian pada tubuh, diantaranyaadalah; menurunkan kadar HDL, meningkatkan adhesivtas trombosit dan kadar

    fibrinogen, mengganti oksigen dengan karbon dioksida pada molekul hemoglobin, serta

    meningkatkan konsumsi oksigen di miokardium. Oleh karena itu sangatlah penting untukmemberikan penjelasan kepada lansia tentang keuntungan yang dapat diperoleh denganberhenti merokok serta kerugian-kerugian yang akan di dapat apabila tetap

    mengkonsumsi rokok tersebut.

    2. HiperlipidemiaKadar kolesterol pada lansia akan secara alami meningkat seiring dengan bertambahnya

    usia. Selain itu hiperlipidemia juga berkaitan dengan konsumsi lemak jenuh yang erat

    kaitannya dengan peningatan berat badan dan nantinya akan menjadi faktor risiko

    terjadinya hipertensi. Peningkatan LDL dan penurunan HDL adalah tanda yang pentinguntuk penyakit arteri koroner atau aterosklerosis berkaitan dengan kenaikan tekanan

    darah baik pada pria maupun wanita. Selain itu.

    3.

    Diabetes melitus dan ObestitasDiabetes merupakan penyakit kronik yang menjadi faktor risiko independen untuk

    hipertensi. Ketika viskositas darah meningkat maka tekanan darahpun akan ikut

    meningkat. Lansia yang mengalami diabetes biasanya diikuti dengan obesitas. Penurunan

    berat badan pada lansia akan sangat bukan hanya untuk diabetes namun untuk hipertensidan hiperlipidemia yang menyertainya.

    4. Gaya hidupAktivitas fisik yang menurun pada lansia dapat pula menjadi faktor risiko terjadinyahipertensi. Dengan penurunan aktivitas fisik ini maka tonus otot akan mengalami

    kehilangan masa otot tak berlemak yang akan digantikan dengan jaringan lemak yang

    akan mengakibatkan penigkatan risiko penyakit kardiovaskular. Aktivitas fisik yang

    cukup juga akan menjaga berat badan yang ideal. Selain itu stress dapat pula berpengaruhpada hipertensi maka gaya hidup sehat sangat dianjurkan untuk mengurangi risiko

    hipertensi

    5. Diet tinggi garamBerdasarkan penelitian Radecki Thomas E J.D. Orang yang memiliki kebiasaan konsumsi

    tinggi garam akan memiliki risiko hipertensi sebesar 4.35. Garam yang memiliki sifat

    menarik air, akan menyebabkan peningkatan volume plasma dan tekanan darah. Lansiadan ras Afrika Amerika mungkin memiliki sensitivitas tinggi terhadap intak sodium

    terhadap perkembangan hipertensi (Vollmer et a., 2001 dalam Miller ).

    Selain faktor-faktor diatas terdapat pula peningkatan konsums kafein yang dapat menjadi

    faktor risisko terjadinya hipertensi. Meskipun tidak signifikan kafein dan alcohol akan

    meningkatkan aktivitas saraf simpatis yang dapat merangsang sekresi corticotrophin realizinghormone (CRH) yang dapat meningkatkan tekanan darah. Dari keseluruhan faktor risiko yangtelah dijelaskan sangatlah penting sebagai perawat untuk selalu memberikan promosi kesehatan

    yang tepat dan asertif pada lansia untuk dapat menghindari faktor-faktor yang dapat dimodifikasi

    di atas. Dengan pencegahan primer tersebut maka angka morbiditas dan mortalitas penyakit

    kardiovaskular pada lansia.

  • 7/22/2019 FAKTOR RISIKO HIPERTENSI PADA LANSIA.docx

    3/3

    Daftar pustaka

    C.J., Bulpitt. 2001. Clinical Study to Investigate the Productive Parameter Hypertensionin Epidemiology of Hipertension. JHypertens.;

    Radecki Thomas J.D. 2000.Hypertension: Salt is a Major Risk Factor. USA: J

    Cardiovasc

    Sheps, Sheldon G. 2005.Mayo Clinic Hipertensi, Mengatasi Tekanan Darah

    Tinggi. Jakarta: PT Intisari Mediatama