faktor resiko dan pencegahan peritonitis

3
FAKTOR RESIKO Faktor resiko yang berperan pada peritonitis adalah : 1. adanya malnutrisi, 2. keganasan intraabdomen, 3. imunosupresi 4. dan splenektomi. Limpa merupakan organ limfoid terbesar dalam tubuh, mengandung 25% limfosit T dan 10-15 % limfosit B dari jumlah total populasi. Limpa sebagai respon imun nospesifik berfungsi menghilangkan pathogen dalam darah seperti bakteri dan virus yang dibungkus dengan komplemen. Limpa juga sebagai respon imun spesifik memproduksi antibody, sel plasma, sel memori sebagai responnya terhadap antigen yang terjebak di periarteriolar limfoid sheath Kelompok resiko tinggi adalah pasien dengan sindrom nefrotik, gagal ginjal kronik, lupus eritematosus sistemik, dan sirosis hepatis dengan asites. pasien dengan asites akibat penyakit hati kronik. Akibat Asites akan terjadi kontaminasi hingga ke rongga peritoneal sehingga menjadi translokasi bakteri menuju dinding perut atau pembuluh limfe mesenterium, kadang-kadang terjadi pula penyebaran hematogen jika telah terjadi bakteremia. PENCEGAHAN Cara pencegahan peritonitis utamanya adalah menghindari semua penyebabnya, baik penyebab utama maupun penyebab sekundernya.

Upload: ria-dianty-mudzakir

Post on 08-Aug-2015

828 views

Category:

Documents


17 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAKTOR RESIKO Dan Pencegahan Peritonitis

FAKTOR RESIKO

Faktor resiko yang berperan pada peritonitis adalah :

1. adanya malnutrisi,

2. keganasan intraabdomen,

3. imunosupresi

4. dan splenektomi.

Limpa merupakan organ limfoid terbesar dalam tubuh, mengandung 25% limfosit T dan

10-15 % limfosit B dari jumlah total populasi. Limpa sebagai respon imun nospesifik

berfungsi menghilangkan pathogen dalam darah seperti bakteri dan virus yang dibungkus

dengan komplemen. Limpa juga sebagai respon imun spesifik memproduksi antibody, sel

plasma, sel memori sebagai responnya terhadap antigen yang terjebak di periarteriolar

limfoid sheath

Kelompok resiko tinggi adalah pasien dengan sindrom nefrotik, gagal ginjal kronik, lupus

eritematosus sistemik, dan sirosis hepatis dengan asites. pasien dengan asites akibat penyakit hati

kronik.  Akibat Asites akan terjadi kontaminasi hingga ke rongga peritoneal sehingga menjadi

translokasi bakteri menuju dinding perut atau pembuluh limfe mesenterium, kadang-kadang

terjadi pula penyebaran hematogen jika telah terjadi bakteremia.

PENCEGAHAN

Cara pencegahan peritonitis utamanya adalah menghindari semua penyebabnya, baik penyebab

utama maupun penyebab sekundernya.

1. Mengurangi minum alkohol dan obat yang dapat menyebabkan sirosis.

Alkoholisme: konsumsi alkohol yang berlebihan adalah salah satu faktor yang dapat

menyebabkan sirosis. Karena alkohol memiliki efek yang toksik terhadap organ liver dan

dapat merusak sel-sel pada liver.

Racun/obat-obatan: pemakaian jangka lama obat-obatan atau eksposur pada racun dapat

menyebabkan kerusakan pada hati dan akhirnya sirosis.

- Contoh-contoh dari obat-obat yang dapat menyebabkan hepatitis akut

termasukacetaminophen (Tylenol), phenytoin (Dilantin), aspirin, isoniazid (Nydrazid,

Laniazid), diclofenac (Voltaren), dan amoxicillin/clavulanic acid (Augmentin).

Page 2: FAKTOR RESIKO Dan Pencegahan Peritonitis

- Contoh-contoh dari obat-obat yang dapat menyebabkan hepatitis kronis

termasukminocycline (Minocin), nitrofurantoin (Furadantin, Macrodantin), phenytoin

(Dilantin), propylthiouracil, fenofibrate (Tricor), dan methamphetamine ("ecstasy").

2. Menghindari appendicitis dan diverticulitis (memakan makanan banyak serat dan makan-

makanan yang bersih)

3. Menghindari salpingitis dengan cara berhubungan badan yang sehat.

4. Menghindari peritonitis dan abses yang disebabkan pascaoperasi dengan memakai alat-

alat operasi yang bersih dan septis, tidak meninggalkan “sisa” pada operasi, dll.