faktor resiko dan pencegahan peritonitis
TRANSCRIPT
FAKTOR RESIKO
Faktor resiko yang berperan pada peritonitis adalah :
1. adanya malnutrisi,
2. keganasan intraabdomen,
3. imunosupresi
4. dan splenektomi.
Limpa merupakan organ limfoid terbesar dalam tubuh, mengandung 25% limfosit T dan
10-15 % limfosit B dari jumlah total populasi. Limpa sebagai respon imun nospesifik
berfungsi menghilangkan pathogen dalam darah seperti bakteri dan virus yang dibungkus
dengan komplemen. Limpa juga sebagai respon imun spesifik memproduksi antibody, sel
plasma, sel memori sebagai responnya terhadap antigen yang terjebak di periarteriolar
limfoid sheath
Kelompok resiko tinggi adalah pasien dengan sindrom nefrotik, gagal ginjal kronik, lupus
eritematosus sistemik, dan sirosis hepatis dengan asites. pasien dengan asites akibat penyakit hati
kronik. Akibat Asites akan terjadi kontaminasi hingga ke rongga peritoneal sehingga menjadi
translokasi bakteri menuju dinding perut atau pembuluh limfe mesenterium, kadang-kadang
terjadi pula penyebaran hematogen jika telah terjadi bakteremia.
PENCEGAHAN
Cara pencegahan peritonitis utamanya adalah menghindari semua penyebabnya, baik penyebab
utama maupun penyebab sekundernya.
1. Mengurangi minum alkohol dan obat yang dapat menyebabkan sirosis.
Alkoholisme: konsumsi alkohol yang berlebihan adalah salah satu faktor yang dapat
menyebabkan sirosis. Karena alkohol memiliki efek yang toksik terhadap organ liver dan
dapat merusak sel-sel pada liver.
Racun/obat-obatan: pemakaian jangka lama obat-obatan atau eksposur pada racun dapat
menyebabkan kerusakan pada hati dan akhirnya sirosis.
- Contoh-contoh dari obat-obat yang dapat menyebabkan hepatitis akut
termasukacetaminophen (Tylenol), phenytoin (Dilantin), aspirin, isoniazid (Nydrazid,
Laniazid), diclofenac (Voltaren), dan amoxicillin/clavulanic acid (Augmentin).
- Contoh-contoh dari obat-obat yang dapat menyebabkan hepatitis kronis
termasukminocycline (Minocin), nitrofurantoin (Furadantin, Macrodantin), phenytoin
(Dilantin), propylthiouracil, fenofibrate (Tricor), dan methamphetamine ("ecstasy").
2. Menghindari appendicitis dan diverticulitis (memakan makanan banyak serat dan makan-
makanan yang bersih)
3. Menghindari salpingitis dengan cara berhubungan badan yang sehat.
4. Menghindari peritonitis dan abses yang disebabkan pascaoperasi dengan memakai alat-
alat operasi yang bersih dan septis, tidak meninggalkan “sisa” pada operasi, dll.