Slide 1

Faktor resiko kanker serviks

RIWAYAT KELUARGA DENGAN KANKER SERVIKSWanita dengan riwayat keluarga kanker serviks , terutama ibu atau saudara perempuan yang terkena , memiliki risiko dua kali lipat terkena kanker serviks , menunjukkan kerentanan yang diwariskan . Namun, ada tampaknya tidak ada korelasi antara riwayat keluarga kanker jenis lain ( misalnya kanker usus ) dan risiko terkena kanker serviks

usiaSangat sedikit wanita di bawah usia 20 didiagnosis dengan kanker serviks dan lebih dari setengah dari mereka yang didiagnosis adalah antara usia 35 dan 55. Risiko menurun setelah usia 55 , tetapi 20 % kasus terjadi pada wanita berusia lebih dari 60 tahun . Pola yang terlihat disebabkan dua faktor yang saling bertentangan , 1 ) perubahan perilaku seksual dan 2 ) kecenderungan mutasi genetik menumpuk dari waktu ke waktu

Riwayat reproduksiStudi epidemiologis menunjukkan peningkatan risiko untuk kanker serviks invasif disebabkan perilaku seksual dan reproduksi . Peningkatan jumlah pasangan seksual dan usia yang lebih rendah pada tindakan seksual pertama keduanya telah dikaitkan dengan peningkatan risiko . Wanita yang memiliki kehamilan kembar dan lebih muda pada saat kehamilan penuh panjang pertama mereka juga menunjukkan peningkatan risiko . Penggunaan jangka panjang kontrasepsi oral telah terbukti meningkatkan risiko dalam beberapa penelitian , tetapi ini masih kontroversial . Sebuah studi 2007 menunjukkan bahwa penggunaan berkelanjutan kontrasepsi oral meningkatkan risiko kanker serviks tetapi risiko berkurang ketika penggunaan kontrasepsi dihentikan

Status sosial ekonomiStatus sosial ekonomi rendah telah terbukti menjadi faktor risiko yang signifikan untuk kanker serviks invasif karena dampak yang besar terhadap pendidikan dan sumber daya medis . Hasil analisis beberapa studi epidemiologi menunjukkan bahwa perempuan Hispanik dan Afrika - Amerika memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker serviks invasif daripada wanita Kaukasia

Penurunan risiko dikaitkan dengan peningkatan pendidikan - wanita tanpa gelar sarjana memiliki peningkatan risiko , tanpa memandang ras . Oleh karena itu , adalah mungkin bahwa jika akses ke skrining dan pendidikan kedokteran yang menyamakan kedudukan , ras tidak akan terbukti menjadi faktor risiko yang signifikan . Peningkatan risiko dengan status sosial ekonomi rendah disebabkan kurangnya skrining , kegagalan untuk mengobati kondisi prakanker , dan kurangnya pengetahuan tentang pencegahan infeksi HPV

Merokok Merokok saat ini adalah faktor risiko untuk perkembangan kanker serviks karena kemampuan karsinogen dalam asap rokok menyebabkan mutasi pada DNA . Dalam studi epidemiologi yang telah dilakukan , merokok dikaitkan dengan peningkatan risiko karsinoma sel skuamosa serviks , tetapi tidak adenokarsinoma

Human ImmunodeficiencyVirus (HIV)Wanita yang terinfeksi HIV telah terbukti memiliki risiko lima kali lipat terkena kanker serviks . HIV melemahkan sistem kekebalan tubuh , mengurangi kemampuan untuk melawan infeksi ; Oleh karena itu, infeksi HPV lebih mungkin untuk bertahan . Hal ini diduga memberikan lebih banyak waktu untuk HPV untuk menginduksi kanker . Korelasi yang tinggi antara infeksi HIV dan infeksi HPV juga sebagian disebabkan oleh kenyataan bahwa keduanya adalah penyakit menular seksual dan perilaku yang menempatkan perempuan pada risiko untuk satu juga menempatkan mereka pada risiko yang lain

Penggunaan In UteroDiethylstilbestrol (DES)DES adalah estrogen sintetis yang digunakan dari tahun 1930-an hingga 1970-an untuk mengurangi komplikasi selama kehamilan . Penggunaan obat ini dihentikan setelah itu menunjukkan bahwa obat bisa membahayakan bayi yang sedang berkembang . Risiko Peningkatan kanker serviks adalah salah satu dari efek kesehatan potensial bagi perempuan yang mana terkena DES ketika mereka berada di ibu mereka rahim ; lain meliputi berbagai kanker ginekologi , penyimpangan saluran reproduksi , infertilitas , dan komplikasi selama kehamilan