faktor pembangunan ekonomi

22
Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi Nama Kelompok 1 : 1.) Alwan Arib Rohmat 2.) Arlifa Rizkia Anwar 3.) Elfrida Ernestina 4.) Jeffry Abdullah 5.) Kusumaning Dyah Ayu 6.) Sylvia Caroline Pembimbing : Bapak Drs. Dwi Agung

Upload: nur-huda

Post on 13-Feb-2017

513 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi

Nama Kelompok 1 : 1.) Alwan Arib Rohmat2.) Arlifa Rizkia Anwar3.) Elfrida Ernestina4.) Jeffry Abdullah5.) Kusumaning Dyah Ayu6.) Sylvia Caroline

Pembimbing : Bapak Drs. Dwi Agung

Faktor Pembangunan Ekonomio Faktor Pendukungo Faktor Penghambat

Faktor Pendukung

o Kuantitas dan kualitas penduduk dan tenaga kerja (SDM)

o Tanah dan kekayaan alam (SDA)o Kepemilikan barang modal dan

penguasaan teknologio Sistem sosial dan sikap masyarakat

SUMBER DAYA MANUSIAManusia merupakan faktor produksi paling

penting dalam pembangunan ekonomi mengingat peran manusia dalam menciptakan teknologi baru selain mengembangkan teknologi sudah ada. Selain itu, peran penting manusia tersebut adalah dalam hal mengorganisasikan faktor faktor produksi lainnya. Itulah mengapa agar pembangunan itu berhasil maka kualitas sumber daya manusianya perlu ditingkatkan . peningkatan kualitas itu antara lain dapat dilakukian melalui:1.       Ilmu pengetahuan dan teknologi.2.       Keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan, dan 3.       Kebudayaan/adat istiadat/tingkah laku dan cara-

cara berpikir tradisional menjadi lebih modern.Sumber daya manusia paling utama dalam

menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi adalah para pengusaha. Mereka mengorganisasikan dan menggabungkan faktor-faktor produksi lainnya untuk menciptakan barang dan jasa sebagaimana diperlukan oleh masyarakat.

SUMBER DAYA ALAMSelain sumber daya manusia, pembangunan

ekonomi juga dipengaruhi oleh sumber daya sebagaimana disediakan oleh alam. Sumber daya alam dapat dikategorikan atas sumber daya alam yg dapat diperbarui dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Pemanfaatan sumber daya alam yang dapat diperbarui harus disertai dengan usaha-usaha untuk menjaga kelestariannya supaya sumber daya alam tersebut dapat digunakan kembali. Itulah mengapa semakin kaya suatu negara akan sumber daya alamnya semakin besar kemungkinan negara tersebut untuk melakukan pertumbuhan dan pembangunan ekonominya dibandingkan dengan negara dimana sumber daya alam pada negara itu kurang. Luas tanah dan kekayaan alam sangat mempengaruhi , semakin luasnya tanah dan kekayaan alam yang terkandungnya serta didukung oleh SDM dan IPTEK yang memadai maka bisa membuat negara tersebut menjadi negara maju.

Kepemilikan barang modal dan penguasaan teknologi

Bagi negara-negara berkembang, kekurangan modal merupakan suatu masalah yang harus dipecahkan. Jika pendapatan per kapita pada suatu negara itu rendah sekali maka negara tersebut  akan mengalami kesulitan dalam mengadakan pembentukan modal. Pada negara-negara maju. Sekitar 10-20% pendapatan disisihkan untuk akumulasi modal. Sementara itu, pada negara-negara berkembang hanya 2-5% saja yang disishkan untuk tujuan itu. Tabungan yang demikian kecil itu hanya cukup untuk menyediakan perumahan dan peralatan lain yang sederhana sehingga yang tersisa untuk pembangunan sedikit sekali.Lebih jauh, jika tabungan pada negara-negara berkembang itu rendah, maka negara-negara tersebut akan menghadapi lingkaran setan kemiskinan yang sulit diputuskan. Tabungan yang rendah akan menghambat pembentukan modal, dan tidak memungkinkan untuk meningkatkan produktivitas . sementara itu, rendahnya pendapatan, dan demikian selanjutnya , sehingga merupakan lingkaran setan kemiskinan bagi masyarakat.

Untuk memberantas kemiskinan dalam bentuk lingkaran setan tersebut diperlukan kombinasi kekuatan secara terpadu. Beberapa ekonom menyatakan bahwa pembangunan memerlukan suatu hentakan yang besar agar dapat memutuskan lingkaran setan tersebut  sampai lepas dari ikatannya. Jika suatu negara dapat melakukan lebih banyak investasi , mengembangkan keahlian, dan melakukan keluarga berencana ( mengurangi pertumbuhan penduduk), maka negara tersebut  akan dapat memutuskan lingkaran setan kemiskinan, dan lebih jauh, negara tersebut  dapat melaksanakan pembangunan ekonomi dengan cepat

TEKNOLOGI. Lambatnya pembangunan di negara berkembang jika dibandingkan dengan pertumbuhan dinegara maju juga disebabkan karena ketertinggalan dalam bidang teknologi. Teknologi mempunyai peranan yang sangat penting dalam pencapaian kemajuan bidang ekonomi.  Nilai tambah barang/ jasa yang didapat oleh negara-negara yang sedang berkembang, karena teknologi yang telah maju dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas produksi.Teknologi dapat mempercepat proses pembangunan dengan meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam menghasilkan barang dan jasa. Efisiensi dan efektifitas ini terjadi antara lain karena banyak tenaga manusia digantikan oleh mesin-mesin otomatis sehingga produktifitas menjadi sangat tinggi. Penggantian itu akan mempercepat laju pembangunan.

Sistem Sosial dan Sikap Masyarakat

Sistem sosial dan sikap masyarakat terhadap perubahan akan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Penduduk yang terdidik dan modern bersikap sangat mendukung terlaksananya pembangunan karena memiliki sifat lebih bersikap positif dalam pembangunan. Sebaliknya, masyarakat tradisional dan tidak terdidik bersikap apatis (masa bodoh) terhadap pembangunan. Masyarakat tradisional cenderung tidak menyukai perubahan-perubahan dan sukar memanfaatkan teknologi sehingga menghambat pembangunan.

Faktor Penghambat

Perkembangan penduduk dan tingkat pendidikan yang rendah,

Perekonomian yang bersifat dualistik,

Tingkat pembentukan modal yang rendah,

Struktur ekspor berupa bahan mentah

Perkembangan penduduk dan tingkat pendidikan yang rendah

Perkembangan penduduk dapat menjadi pendorong maupun penghambat pembangunan. Perkembangan penduduk yang cepat tidak selalu menjadi penghambat dalam pembangunan ekonomi jika penduduk tersebut mempunyai kapasitas untuk menyerap dan menghasilkan produksi yang dihasilkan. Tetapi bagaimana dengan perkembangan penduduk yang begitu cepat dinegara-negara sedang berkembang? Nampaknya hal ini belum menjadi modal dasar yang positif, bahkan jumlah penduduk yang banyak sering kali menjadi penghambat.

Perekonomian yang bersifat dualistik

Perekonomian yang bersifat dualistik merupakan hambatan karena menyebabkan produktivitas berbagai kegiatan produktif sangat rendah dan usaha-usaha untuk mengadakan perubahan sangat terbatas sekali. Yang paling rawan adalah hambatan berupa dualisme sosial dan teknologi yang sangat berpengaruh terhadap mekanisme pasar sehingga sumber daya yang tersedia tidak digunakan secara efektif dan efisien.

Tingkat pembentukan modal yang rendah

Tingkat pembentukan modal yang rendah merupakan hambatan utama bagi pembangunan ekonomi. Pembentukan modal dinegara-negara yang sedang berkembang merupakan “ Vicious Cycle “ ( lingkaran tak berujung pangkal ). Produktivitas yang sngat rendah mengakibatkan rendahnya pendapatan riil. Pendapatan yang rendah mengakibatkan low saving dan low invesment, dan rendahnya pembentukan modal.

Pendapatan yang rendah mengakibatkan tabungan rendah pula. Tabungan yang rendah akan melemahkan pembentukan modal yang pada akhirnya kekurangan modal, masyarakat terbelakang, kekayaan alam belum dapat dioalah, dan seterusnya sehingga merupakan lingkaran yang tidak berujung pangkal.

Struktur ekspor berupa bahan mentah

Sektor ekspor negara sedang berkembang belum merupakan “engine of growth” karena bersifat industri yang mendorong ekonomi dualisme yang kurang mendorong perkembangan ekonomi lebih lanjut. Publis and Singer berpendapat bahwa dalam jangka panjang daya tukar barang-barang yang diperdagangkan oleh negara sedang berkembang dengan negara maju akan menjadi bertambah buruk, dan merugikan negara sedang berkembang

sejarah dan sistem perekonomian Indonesia

EKONOMI ORDE LAMA

Setelah kemerdekaan ekonomi nasional boleh di katakan mengalami stagflasi ( stagflasi adalah stagnasi produksi dengan tingkat inflansi yang tinggi ) yang di sebabkan beberapa faktor -faktor yang penting di antaranya: Akibat kependudukan jepang, Perang dunia II, Perang revolusi, Akibat manajemen ekonomi  makro yang sangat jelek.

Akibat dari faktor-faktor  di atas ekonomi nasional mengalami tingkat kenaikan inflansi yang sangat tinggi hingga mencapai lebih dari 500 % menjelang akhir periode lama, defisit saldo neraca pembayaran dan keuangan pemerintah sangat besar dan kegiatan produksi sektor-sektor ekonomi termasuk pertanian dan industri praktis terhenti. Dari tahun 1949 sampai 1956 pemerintah Indonesia menerapkan sistem politik ke sistem ekonomi atau “demokrasi terpimpin”.

EKONOMI ORDE  BARU Prioritas yang dilakukan adalah pengendalian inflasi dan

pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Modal asing mulai masuk sehingga industrialisasi mulai dikerjakan dan Rencana Pembangunan Lima Tahun (REPELITA) yang pertama dibuat tahun 1968. Pada tahun 1970-an dan awal 1980-an harga minyak bumi melonjak tinggi di pasar dunia sehingga Orde Baru mampu membangun dan mengendalikan inflasi serta membuat pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.

Dampak negatif kondisi ekonomi Indonesia pada masa Orde Baru antara lain :

a.       Ketergantungan terhadap Minyak dan Gas Bumi (Migas)b.      Ketergantungan terhadap Bantuan Luar Negeri

Rezim Orde Baru membangun ekonomi hanya berorientasi pada pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pengendalian inflasi tanpa memperhatikan pondasi ekonomi yang memberikan dampak sebagai berikut: Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) bangsa

Indonesia, sebagai salah satu faktor produksi,  tidak disiapkan untuk mendukung proses industrialisasi.

Barang – barang impor (berasal dari luar negeri) lebih banyak digunakan sebagai bahan baku dalam proses industri sehingga industri Indonesia sangat bergantung pada barang impor tersebut.

Pembangunan tidak didistribusikan merata ke seluruh wilayah Indonesia dan ke seluruh rakyat Indonesia sehingga hanya sedikit elit politik dan birokrat serta pengusaha – pengusaha Cina yang dekat dengan kekuasaan saja yang menikmati hasil pembangunan.

 EKONOMI REFORMASI

Tahun 1998 adalah tahun terberat bagi pembangunan ekonomi di Indonesia sebagai akibat krisis moneter di ASIA yang dampaknya sangat terasa di Indonesia. Nilai rupiah yang semula 1 US$ senilai Rp. 2.000,- menjadi sekitar Rp. 10.000,- bahkan mencapai Rp. 12.000,- (5 kali lipat penurunan nilai rupiah terhadap dolar). Artinya, nilai Rp. 1.000.000,- sebelum tahun 1998 senilai dengan 500 US$ namun setelah tahun 1998 menjadi hanya 100 US$. Hutang Negara Indonesia yang jatuh tempo saat itu dan harus dibayar dalam bentuk dolar, membengkak menjadi lima kali lipatnya karena uang yang dimiliki berbentuk rupiah dan harus dibayar dalam bentuk dolar Amerika. Ditambah lagi dengan hutang swasta yang kemudian harus dibayar Negara Indonesia sebagai syarat untuk mendapat pinjaman dari International Monetary Fund (IMF). Tercatat hutang Indonesia membengkak menjadi US$ 70,9 milyar (US$20 milyar adalah hutang komersial swasta).

SEKIAN DAN

TERIMAKASIH

Kel 2 : 1. Uraian peran penting manusia tersebut dalam hal

mengorganisasikan faktor faktor produksi lainnya?2. Perekonomian yang bersifat dualistic? 3. Stagnasi?Kel 3 :4. Upaya pemerintah terhadap pembangunan dan sikap

masyarakat menjadi positif?JawabanKel 2 :5. Manusia bisa memanajemen faktor-faktor produksi.

Sebagaimana faktor produksi yang telah kita pelajari saat kelas 10

6. Perekonomian yang bersifat Dualistik adalah system perekonomian yang dijalankan 1 system seperti sistem ekonomi pancasila, tapi pada faktanya system ekonomi liberal juga ikut dilaksanakan, tapi pelaksanaannya secara abstrak

7. Stagnasi adalah keadaan dimana terhentinya suatu siklus

Kel 3 :1. Pemerintah telah mengupayakan segala bentuk pembangunan ekonomi secara structural mulai dari daerah hingga pusat. Walaupun banyak factor penghambat pembangunan ekonomi. Agar masyarakat menerima pembangunan ekonomi maka diadakan pemerataan