faktor insentif pajak sebagai upaya tarik minat kurs ... · ini ditandai dengan pelemahan nilai...

16
1 Pentingnya Faktor Pendukung Insentif Pajak Sebagai Upaya Tarik Minat Investor p. 03 Dampak Volatilitas Kurs terhadap Postur APBN dan Perekonomian p. 8 Buletin APBN Pusat Kajian Anggaran Badan Keahlian DPR RI www.puskajianggaran.dpr.go.id ISSN 2502-8685 Vol. III, Edisi 10, Mei 2018

Upload: hoangnguyet

Post on 14-Mar-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Faktor Insentif Pajak Sebagai Upaya Tarik Minat Kurs ... · ini ditandai dengan pelemahan nilai tukar rupiah. Pada pertengahan Mei, nilai tukar hampir menembus ... Dalam era persaingan

1

Pentingnya Faktor Pendukung Insentif Pajak Sebagai Upaya Tarik Minat Investor p. 03

Dampak Volatilitas

Kurs terhadap Postur

APBN dan Perekonomian

p. 8

Buletin APBNPusat Kajian AnggaranBadan Keahlian DPR RIwww.puskajianggaran.dpr.go.id ISSN 2502-8685

Vol. III, Edisi 10, Mei 2018

Page 2: Faktor Insentif Pajak Sebagai Upaya Tarik Minat Kurs ... · ini ditandai dengan pelemahan nilai tukar rupiah. Pada pertengahan Mei, nilai tukar hampir menembus ... Dalam era persaingan

2

Penanggung JawabDr. Asep Ahmad Saefuloh, S.E., M.Si.Pemimpin RedaksiRobby Alexander SiraitRedakturJesly Yuriaty PanjaitanRatna ChristianingrumMartha CarolinaAdhi Prasetyo S. W.Rendy AlvaroEditorDahiriMarihot Nasution

Terbitan ini dapat diunduh di halaman website www.puskajianggaran.dpr.go.id

Pentingnya Faktor Pendukung Insentif Pajak Sebagai Upaya Tarik Minat Investor

p.3

SALAH satu cara yang dilakukan pemerintah dalam menarik investor sebagai upaya peningkatan investasi yaitu melalui kebijakan insentif pajak. Sayangnya, peran insentif pajak sejauh ini masih kurang diminati dan dinilai belum cukup efekif. Beberapa hal yang menyebabkan kondisi tersebut adalah adanya permasalahan dan kendala yang menyelimuti proses pengajuan maupun prosedur serta terbatasnya industri yang dapat memanfaatkan fasilitas tersebut. Di luar itu, nyatanya iklim investasi sangat berpengaruh bagi investor dalam menentukan keputusan untuk menanamkan modalnya (investasi).

Dampak Volatilitas Kurs terhadap Postur APBN dan Perekonomian

p.8

GEJOLAK perekonomian dan pasar keuangan global mulai berdampak pada perekonomian Indonesia. Hal ini ditandai dengan pelemahan nilai tukar rupiah. Pada pertengahan Mei, nilai tukar hampir menembus Rp14.200 per dolar AS dan dapat dipastikan berimbas pada seluruh postur APBN dan perekonomian. Meskipun demikian, pelemahan nilai tukar masih dianggap positif terhadap APBN. Namun, jika dilihat dari sisi perekonomian, melemahnya nilai tukar lebih banyak menimbulkan dampak negatif yang dapat menjadi ancaman dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi.

Update APBN

[email protected]

p.2

Ekspor dan Impor Indonesia April 2018

Dewan Redaksi

Kritik/Saran

Page 3: Faktor Insentif Pajak Sebagai Upaya Tarik Minat Kurs ... · ini ditandai dengan pelemahan nilai tukar rupiah. Pada pertengahan Mei, nilai tukar hampir menembus ... Dalam era persaingan

1

Update APBNEkspor dan Impor Indonesia April 2018

Nilai ekspor Indonesia April 2018 mencapai US$14,47 miliar atau menurun 7,19 persen dibanding ekspor Maret 2018. Sementara dibanding April 2017 meningkat 9,01 persen. Ekspor nonmigas April 2018 mencapai US$13,28 miliar, turun 6,80 persen dibanding Maret 2018. Sementara dibanding ekspor nonmigas April 2017 naik 8,55 persen. Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–April 2018 mencapai US$58,74 miliar atau meningkat 8,77 persen dibanding periode yang sama tahun 2017, sedangkan ekspor nonmigas mencapai US$53,50 miliar atau meningkat 9,27 persen.

Nilai impor Indonesia April 2018 mencapai US$16,09 miliar atau naik 11,28 persen dibanding Maret 2018, demikian pula jika dibandingkan April 2017 meningkat 34,68 persen. Impor nonmigas April 2018 mencapai US$13,77 miliar atau naik 12,68 persen dibanding Maret 2018, sementara jika dibanding April 2017 meningkat 33,69 persen. Impor migas April 2018 mencapai US$2,32 miliar atau naik 3,62 persen dibanding Maret 2018 dan naik 40,89 persen dibanding April 2017.

Sumber: BPS; 2018, data diolah

Perkembangan Ekspor dan Impor Indonesia April 2018

Page 4: Faktor Insentif Pajak Sebagai Upaya Tarik Minat Kurs ... · ini ditandai dengan pelemahan nilai tukar rupiah. Pada pertengahan Mei, nilai tukar hampir menembus ... Dalam era persaingan

2

Pentingnya Faktor Pendukung Insentif Pajak Sebagai Upaya Tarik Minat Investor

oleh Ade Nurul Aida*)

*) Analis APBN, Pusat Kajian Anggaran, Badan Keahlian Dewan DPR RI. e-mail: [email protected]

Dalam era persaingan global saat ini, banyak cara yang dilakukan oleh pemerintah suatu negara

untuk menarik minat investasi dari investor asing. Salah satu instrumen kebijakan yang sering digunakan dalam mempromosikan keunggulan kompetitif maupun komparatif adalah kebijakan insentif perpajakan (tax incentives). Sayangnya, skema insentif pajak yang ditawarkan sebelumnya seperti seperti tax allowance dan tax holiday masih tidak diminati oleh investor. Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menyatakan bahwa dalam 2 tahun terakhir, ternyata tax allowance dan tax holiday ini masih sepi peminat. Bahkan pada 2017 tak satupun perusahaan yang mengajukan diri untuk mendapatkan tax allowance dan tax holiday. Hal tersebut pun juga tergambarkan pada realisasi investasi di Indonesia yang cenderung melambat

Dalam upaya peningkatan investasi tersebut, pemerintah justru kembali mendorong perbaikan skema insentif pajak untuk menarik minat pelaku usaha. Pemerintah kembali merevisi

aturan insentif pajak bagi investor yang menanamkan modalnya di Indonesia. Revisi ini memberikan kepastian bagi para investor di 17 sektor industri dalam mendapatkan insentif pajak berupa tax holiday. Aturan tersebut sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 35 Tahun 2018 tentang Pemberian Fasilitas Pengurangan Pajak Penghasilan (PPh) Badan yang berlaku sejak 4 April 2018. Setelah tax holiday, rencananya pemerintah kembali merevisi fasilitas pengurangan pajak (tax allowance) yang sebentar lagi akan dirilis.

Untuk itu, sebenarnya bagaimana peran insentif pajak dalam mendorong peningkatan investasi dan menarik minat investor. Dan apakah insentif pajak merupakan faktor penentu dalam meningkatkan investasi di Indonesia.

Sekilas Insentif Pajak

Untuk meningkatkan investasi di Indonesia, pemerintah melakukan berbagai cara untuk menarik

AbstrakSalah satu cara yang dilakukan pemerintah dalam menarik investor sebagai

upaya peningkatan investasi yaitu melalui kebijakan insentif pajak. Sayangnya peran insentif pajak sejauh ini masih kurang diminati dan dinilai belum cukup efektif. Beberapa hal yang menyebabkan kondisi tersebut terkait permasalahan dan kendala yang menyelimuti proses pengajuan maupun prosedur serta terbatasnya industri yang dapat memanfaatkan fasilitas tersebut. Di luar itu, nyatanya iklim investasi sangat berpengaruh bagi investor dalam menentukan keputusan untuk menanamkan modalnya (investasi). Jika saja permasalahan kendala pengajuan mampu diatasi, kondisi iklim investasi yang kondusif, dan terdapat kerjasama dari semua pemangku kepentingan yang mendukung maka insentif pajak tentunya dapat berjalan optimal guna meningkatkan investasi sebagaimana harapan selama ini.

Page 5: Faktor Insentif Pajak Sebagai Upaya Tarik Minat Kurs ... · ini ditandai dengan pelemahan nilai tukar rupiah. Pada pertengahan Mei, nilai tukar hampir menembus ... Dalam era persaingan

3

investor, salah satunya memberikan fasilitas insentif pajak. Insentif pajak merupakan suatu kebijakan pemerintah dalam bentuk fasilitas perpajakan yang diberikan kepada investor dalam rangka mempengaruhi perilaku investor dalam menentukan kegiatan bisnisnya untuk menanamkan modalnya di suatu wilayah. Insentif pajak sendiri menurut Hollland dan Vann (1998) terbagi menjadi lima kategori, yakni: (1) tax holidays yang berlaku untuk perusahaan yang baru berdiri dimana usaha tersebut diberi kebebasan pembayaran pajak penghasilan badan dalam periode tertentu, (2) investment allowance and tax credits yang secara umum berupa pengurang basis pengenaan pajak dan kredit pajak yang dihitung berdasarkan jenis dan jumlah investasi yang ditanamkan, (3) timing differences berupa perbedaan waktu antara penghitungan laporan keuangan komersial dan laporan keuangan fiskal, misalnya dalam penghitungan penyusutan yang dipercepat, (4) reduced rate taxed yaitu pengurangan tarif pajak umum yang berlaku untuk pendapatan dari sumber tertentu atau untuk perusahaan yang memenuhi kriteria tertentu, dan (5) administrative discretion yaitu kebijaksanaan pemerintah dalam menentukan persyaratan suatu perusahaan menerima tax incentive.

Kebijakan pemberian insentif pajak di Indonesia dikeluarkan sebagai pelengkap dan penyempurnaan terhadap undang-undang penanaman modal yang telah diterbitkan sebelumnya yaitu Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing (PMA) dan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Periode pemberian insentif pajak pertama kali berlangsung pada tahun 1967 yang diperkenalkan pada tahun 1970 sampai dengan 1984, yang kemudian diterbitkan kembali pada tahun 1996.

Insentif pajak yang merupakan bagian dari suatu kebijakan, memiliki sisi positif dan negatif. Sisi positif adanya insentif pajak yakni: a) kemampuan insentif pajak sebagai perangsang terhadap investor untuk menanamkan modal. Dengan banyaknya investasi yang masuk maka banyak pula investor yang mendirikan perusahaan di suatu negara dan masalah pengangguran dapat terbantu diatasi. Dengan begitu akan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang sangat diperlukan dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat; b) dalam jangka panjang, insentif pajak dapat meningkatkan pendapatan negara terutama setelah masa tax holiday atau tax allowance selesai.

Sedangkan sisi negatif adanya insentif pajak, yakni: a) berkurangya bahkan terbebasnya perusahaan investor dari beban pajak yang harus dibayarkan ke negara sehingga mengurangi penerimaan negara dalam jangka waktu tertentu. Di sisi lain ada kekhawatiran perusahaan yang cenderung memanfaatkan tax holiday ini yang kemudian akan mengalihkan investasinya ke negara lain setelah masa tax holiday habis; b) insentif pajak menyebabkan ketidakadilan dan berpotensi dalam menciptakan adanya korupsi. Pemberian insentif pajak merupakan suatu kebijakan yang tidak berlaku untuk semua sektor usaha wajib pajak, sehingga wajib pajak yang tidak menikmati insentif merasa diperlakukan tidak adil. Selain itu dalam menentukan sektor usaha yang diberikan insentif sangat tergantung kepada pejabat yang berkuasa pada periode tersebut. Pengalaman kebijakan insentif di Indonesia pada tahun 1996 membuktikan bahwa insentif pajak diberikan tidak transparan dan hanya kepada pengusaha yang mempunyai lobby kuat kepada penguasa (Sihombing, 2015)

Peran Insentif Pajak dalam Menggandeng Investor

Pemberian insentif pajak umumnya

Page 6: Faktor Insentif Pajak Sebagai Upaya Tarik Minat Kurs ... · ini ditandai dengan pelemahan nilai tukar rupiah. Pada pertengahan Mei, nilai tukar hampir menembus ... Dalam era persaingan

4

lebih banyak digunakan oleh negara-negara berkembang. Namun berdasarkan temuan World Bank, bahwa negara-negara berkembang di kawasan Asia Timur dan Pasifik termasuk Indonesia, tidak perlu mengikuti tren pemotongan pajak (insentif pajak) yang diterapkan Amerika Serikat (AS) dan Eropa demi menarik minat investor. Hal tersebut dinilai tidak cukup efektif dan hanya berpengaruh untuk kasus negara maju. Pengaruh di negara maju tersebut dikarenakan prasyarat iklim investasi seperti infrastruktur, tata kelola pemerintahan yang baik, maupun kestabilan ekonomi dan politik telah tersedia. Walaupun insentif pajak secara empiris berkorelasi terhadap meningkatnya investor, namun peran tersebut lemah selama faktor-faktor lainnya belum diperbaiki.

Berdasarkan pengalaman pemberian insentif yang pernah terjadi di Indonesia pada era 1970 saat pertama kali diperkenalkannya insentif pajak, bahwa investasi yang masuk ke Indonesia pada periode tersebut sesungguhnya tetap masuk meskipun

insentif pajak tidak diberikan. Ini pun dibuktikan dengan tetap masuknya FDI (bahkan jumlahnya semakin meningkat) ketika insentif pajak dihapus pada tahun 1994 (Tanzi dan Shome, 1990 dalam Prasetyo, 2008). Dan ini menunjukkan bahwa nyatanya insentif pajak belum cukup berpengaruh.

Selain itu, selama 2 tahun terakhir pun, ternyata insentif pajak yang berupa tax allowance dan tax holiday ini masih sulit untuk menarik investor. Bahkan pada 2017, tak satupun perusahaan yang mengajukan diri untuk mendapatkan tax allowance dan tax holiday. Hal ini pun tergambarkan pada pertumbuhan realisasi investasi di Indonesia yang cenderung melambat meskipun target perkembangan investasi sejak tahun 2011 sampai dengan 2017 secara umum sudah tercapai. Terlebih pada 2 tahun terakhir, pertumbuhan investasi tahun 2016 hanya sebesar 12,3 persen dan pada tahun 2017 sebesar 13,1 persen (Gambar 1).

Terdapat beberapa permasalahan Gambar 1. Perkembangan Investasi Indonesia Tahun 2011-2017 (Rp Triliun)

Sumber: Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)

Page 7: Faktor Insentif Pajak Sebagai Upaya Tarik Minat Kurs ... · ini ditandai dengan pelemahan nilai tukar rupiah. Pada pertengahan Mei, nilai tukar hampir menembus ... Dalam era persaingan

5

dalam insentif pajak yang kiranya mempengaruhi minat investor dalam memanfaatkan insentif tersebut selama ini. Kalangan pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) pernah menyatakan bahwa untuk mendapatkan insentif pajak di Indonesia, seperti tax holiday tidak mudah. Selain terbatas di sektor industri tertentu, batas minimal nilai investasi yang harus dikucurkan juga sangat besar. Selain itu, prosedur pengajuan dan birokrasi pengajuan permohonan untuk mendapat fasilitas tersebut masih berbelit dan persyaratan dinilai terlalu ketat sehingga memberatkan investor.

Sebenarnya, tertariknya investor kepada sebuah negara tidak hanya dipengaruhi oleh kebijakan pajaknya seperti insentif pajak, namun ada hal-hal yang lebih menjadi pertimbangan bagi para investor dan dirasa lebih efektif dalam menggandeng investor tersebut. Hal ini terbukti dari adanya beberapa perusahaan di Indonesia

yang tetap melanjutkan investasinya meski gagal mendapatkan tax holiday.

Faktor di Luar Pajak Lebih Berpengaruh Tarik Minat Investor

Insentif pajak bukanlah merupakan faktor utama yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan investor dalam menanamkan modalnya (investasi). Berdasarkan hasil kajian United Nations Industral Development Organization (UNIDO), bahwa peran insentif pajak hanya berada pada posisi 11 dan tidak terlalu dianggap penting untuk menjadi komponen penentu lokasi investasi yang ditawarkan oleh suatu negara. Faktor di luar itu seperti stabilitas ekonomi, politik, transparansi dalam hukum maupun sumber daya manusia jauh lebih penting dalam keputusan tersebut (gambar 2). Bahkan berdasarkan rangkuman berbagai survei investor pada negara berkembang, menunjukkan bahwa insentif pajak sering kali bukan menjadi pertimbangan investor dalam mengambil keputusan untuk

Sumber: UNIDO dalam Prasetyo, 2008

Gambar 2. Faktor yang Berpengaruh dalam Penentuan Lokasi Investasi

Page 8: Faktor Insentif Pajak Sebagai Upaya Tarik Minat Kurs ... · ini ditandai dengan pelemahan nilai tukar rupiah. Pada pertengahan Mei, nilai tukar hampir menembus ... Dalam era persaingan

6

berinvestasi melainkan sistem perpajakan secara keseluruhan lebih penting dibandingkan fasilitas insentif pajak itu sendiri (Yakubova, 2013)

Biasanya insentif pajak menjadi kebijakan pelengkap, bukan yang utama. Artinya, insentif pajak akan bermanfaat jika kondisi yg utama telah terpenuhi, yaitu iklim investasi yang kondusif seperti perizinan yang mudah, kebijakan yang lebih pasti, kondisi ekonomi politik dan keamanan yang mendukung, serta

proses lainnya yang mendukung ease of doing business (EODB). Jika semua itu tidak terpenuhi maka hasil insentif pajak akan tetap minimal. Seperti yang diketahui berdasarkan laporan World Bank, bahwa peringkat EODB Indonesia tahun 2018 tercatat masih berada pada posisi 72 dari 190 negara, dan peringkat indikator “starting a business”, yang merupakan salah satu komponen pembentuk EODB pun masih berada di angka 144 dari 190 negara.

Daftar Pustaka

Darussalam, dkk. 2015. Dilema Tax Holiday. Inside Tax 34th Edition

Holland, David and Richard J. Vann. 1998. Income Tax Incentives for Investment. Tax Law Design and Drafting Vol. 2; International Monetary Fund

Hanung, Raditya. 2018. Mengapa Insentif Pajak Sepi Peminat?. Diakses dari https://www.cnbcindonesia.com/news/20180221181050-4-5041/mengapa-insentif-pajak-sepi-peminat. Tanggal akses 15 Mei 2018

Prasetyo, Kristian Agung. 2008. Benarkah Pemberian Insentif Pajak Dapat Meningkatkan Investasi Asing di Indonesia. Inside Tax 6th Edition

Putri, Mona Srirahayu. 2015. Investasi: Tax Allowance atau Tax Holiday?. Diakses dari http://pajak.vokasi.ui.ac.id/investasi-tax-allowance-atau-tax-holiday/. Tanggal akses 15 Mei 2018

Sihombing, Dian. 2015. Insentif Pajak Tax Allowance dan Tax Holiday. Diakses dari https://www.academia.edu/19538191/insentif_pajak_tax_allowance_dan_tax_holiday

RekomendasiMeskipun peranan insentif pajak belum terlalu efektif dan dianggap penting bagi investor, namun dalam menentukan pilihan kebijakan yang akan diputuskan dalam pemberian insentif pajak tetap harus dilakukan secara hati-hati. Permasalahan dan kendala dalam fasilitas tersebut perlu menjadi perhatian, karena pemberian insentif pajak yang tidak tepat hanya mengurangi penerimaan pajak tanpa adanya kenaikan investasi yang berarti dan juga ketertarikan investor untuk memanfaatkan fasilitas tersebut pun sangat kecil bahkan sepi peminat. Selain itu, juga perlu didukung dengan kondisi iklim investasi yang kondusif dan diperlukan kerjasama dan koordinasi dari semua pemangku kepentingan. Jika semua telah terpenuhi, fasilitas insentif pajak yang ada saat ini tentunya akan lebih maksimal dan bukan hanya sekedar umbar tanpa ada timbal balik yang mampu menarik investor dalam mendukung peningkatan investasi yang lebih baik lagi.

Page 9: Faktor Insentif Pajak Sebagai Upaya Tarik Minat Kurs ... · ini ditandai dengan pelemahan nilai tukar rupiah. Pada pertengahan Mei, nilai tukar hampir menembus ... Dalam era persaingan

7

Dampak Volatilitas Kurs terhadap Postur APBN dan Perekonomian

oleh Jesly Yuriaty Panjaitan*)Deasy Dwi Ramiayu**)

AbstrakGejolak perekonomian dan pasar keuangan global mulai dirasakan

perekonomian Indonesia yang ditandai dengan pelemahan nilai tukar rupiah. Pada pertengahan Mei, nilai tukar hampir menembus Rp14.200 per dolar AS dan dapat dipastikan berimbas pada seluruh postur APBN dan perekonomian. Jika mengacu pada perhitungan sensitivitas perubahan asumsi dasar nilai tukar dalam Nota Keuangan 2018 dan realisasi APBN sampai dengan April 2018, pelemahan nilai tukar masih dianggap positif terhadap APBN. Namun jika dilihat dari sisi perekonomian, melemahnya nilai tukar lebih banyak menimbulkan dampak negatif yang dapat menjadi ancaman dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi.

*) Analis APBN, Pusat Kajian Anggaran, Badan Keahlian Dewan DPR RI. e-mail: [email protected]**) Analis APBN, Pusat Kajian Anggaran, Badan Keahlian Dewan DPR RI. e-mail: [email protected]

Gejolak pasar keuangan global yang terjadi beberapa bulan terakhir mulai dirasakan oleh

seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia. Bank Indonesia (BI) menilai kondisi ini terjadi akibat faktor eksternal dan internal. Dari sisi eksternal, kebijakan Bank Sentral AS, Federal Reserves, dalam meningkatkan Federal Fund Rate (FFR) sebesar 25 basis poin menjadi kisaran 1,5 – 1,75 persen pada Maret lalu disinyalir menjadi penyebab utama gejolak pasar keuangan dalam negeri. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI, Doddy Zulverdi, menyatakan setelah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC), pasar membaca bahwa arah kebijakan AS akan lebih ketat dan suku bunga acuan AS akan naik sebanyak 3 sampai 4 kali tahun ini. Hal inilah yang menyebabkan perubahan ekspektasi pasar terhadap hasil timbal balik investasi di AS dan aliran modal dalam negeri tertekan. Selain itu, isu perang dagang antara Tiongkok dan AS yang

menimbulkan ketidakpastian sehingga para investor mencari instrumen investasi yang dianggap aman, salah satunya dolar AS.

Dari sisi domestik, melemahnya nilai tukar disebabkan oleh tingginya permintaan terhadap dolar AS dalam negeri yang meningkat. Meningkatnya harga minyak mentah berjangka jenis Brent dan West Texas Intermediate (WTI) mencapai nilai tertinggi dalam 3 tahun terakhir. Per April 2018, minyak mentah Brent seharga US$ 71,80 per barel dan WTI sebesar US$ 66,33 per barel. Sebagai negara net importir minyak, kenaikan harga minyak mentah dunia ini meningkatkan permintaan dolar. Selain itu, pada awal kuartal II tahun ini perusahaan dalam masa pembagian deviden kepada investor asing sehingga permintaan akan dolar AS semakin tinggi dan nilai rupiah kian melemah.

Pelemahan nilai tukar yang dihadapi saat ini telah menimbulkan

Page 10: Faktor Insentif Pajak Sebagai Upaya Tarik Minat Kurs ... · ini ditandai dengan pelemahan nilai tukar rupiah. Pada pertengahan Mei, nilai tukar hampir menembus ... Dalam era persaingan

8

kekhawatiran di tengah masyarakat. Masyarakat kini mempertanyakan upaya pemerintah dalam mereduksi tekanan nilai tukar dan kekuatan ekonomi nasional yang dianggap masih rentan. Untuk stabilisasi nilai tukar, BI menetapkan BI 7-days reverse repo rate sebesar 4,5 persen dan menggunakan cadangan devisa untuk stabilisasi nilai tukar rupiah. Akan tetapi, pelemahan rupiah tidak dapat dibendung hingga Mei ini. Volatilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dapat dilihat pada Gambar 1.

Berdasarkan Gambar 1, realisasi kurs pada 2017 sebesar Rp13.380,83 sedikit di atas asumsi dalam APBN yaitu Rp13.300 per dolar AS. Namun pada 2018, nilai tukar pada kisaran Rp13.500 per dolar AS tercatat mengalami peningkatan sampai Mei ini. Pada Maret, nilai tukar rupiah bertahan pada kisaran Rp13.800, namun pada akhir April, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS semakin melemah dan menembus Rp13.900. Terakhir, per Mei nilai tukar rupiah bertahan di kisaran Rp14.100.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman menyatakan nilai tukar rupiah secara year to date pada April yang terdepresiasi kurang dari 2 persen sebenarnya

masih dalam batas aman dan stabil bila dibandingkan dengan depresiasi di negara Asia lainnya seperti India (3 persen), Filipina (4 persen), dan Turki (6 persen) yang mengalami depresiasi lebih dalam. BI pun menilai bahwa nilai tukar saat ini tidak sesuai dengan nilai fundamental perekonomian dan seharusnya bisa lebih kuat dari tekanan dolar.

Dampak Kurs Terhadap APBN

Asumsi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS memiliki peran penting dalam postur APBN, baik dari sisi pendapatan, belanja, dan pembiayaan anggaran. Asumsi ini dibutuhkan untuk menghitung pos-pos dalam APBN yang mengacu pada dolar AS sebagai alat transaksi. Akan tetapi, adanya ketidakpastian kondisi perekonomian global menyebabkan asumsi dasar ekonomi makro terus berubah. Sesuai dengan kondisi saat ini, pelemahan nilai tukar tentunya berpengaruh pada postur dalam APBN. Untuk menentukan arah surplus atau defisit APBN, pemerintah telah menghitung sensitivitas APBN terhadap perubahan asumsi dasar nilai tukar dalam Nota Keuangan 2018 yang terangkum dalam Tabel 1.

Dalam APBN 2018, asumsi nilai tukar

Gambar 1. Realisasi Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS dan Asumsi dalam APBN Tahun 2014-2018

Sumber: Bank Indonesia, diolah

Page 11: Faktor Insentif Pajak Sebagai Upaya Tarik Minat Kurs ... · ini ditandai dengan pelemahan nilai tukar rupiah. Pada pertengahan Mei, nilai tukar hampir menembus ... Dalam era persaingan

9

dolar AS, maka pendapatan negara berpotensi mengalami surplus sebesar Rp3,8 - Rp5,1 triliun dan dengan selisih sebesar Rp600 per dolar AS, maka potensi penerimaan negara dari melemahnya nilai tukar ini sebesar Rp22,8 – Rp30,6 triliun.

Dilansir dari APBN Kita, melemahnya nilai tukar rupiah meningkatkan penerimaan dari aktivitas perdagangan internasional yang meliputi penerimaan pajak impor dan PNBP di sektor minyak. Realisasi pajak impor sampai April 2018 dapat dilihat pada tabel 2.

Pelemahan nilai tukar rupiah berpengaruh pada peningkatan

rupiah terhadap dolar AS ditetapkan sebesar Rp13.400. Realisasinya, nilai tukar pada 25 Mei 2018 yang hampir mencapai Rp14.000 maka terdapat deviasi nilai tukar dari asumsi dalam APBN sebesar Rp600. Dengan realisasi nilai tukar rupiah yang jauh dari asumsi nilai tukar dalam APBN dapat dipastikan terdapat perbedaan perhitungan dalam seluruh pos-pos APBN yang meliputi pendapatan, belanja negara, dan pembiayaan anggaran.

Penerimaan Negara

Berdasarkan Nota Keuangan, dengan asumsi kenaikan kurs Rp100 per

Uraian Nilai Tukar Rupiah +Rp100/USDA. Pendapatan Negara 3,8 - 5,1 a. Penerimaan Perpajakan 2,1 – 2,6 b. PNBP 1,7 – 2,5

B. Belanja Negara 2,2 – 3,4 a. Belanja Pemerintah Pusat 1,6 – 2,1 b. Transfer ke Daerah dan Dana Desa 0,5 – 1,3

C. Surplus/(Defisit) Anggaran 1,7 – 1,7

D. Pembiayaan (0,2) – (0,1)

Kelebihan/(Kekurangan) Pembiayaan 1,5 – 1,6

Tabel 1. Sensitivitas APBN 2018 terhadap Perubahan Asumsi Dasar Ekonomi Makro (triliun Rupiah)

Sumber: Nota Keuangan 2018, Kementerian Keuangan, diolah

Tabel 2. Realisasi Pajak dalam Rangka Impor dan Pertumbuhan Januari – April 2018Jenis Pajak Realisasi s.d. 30 April

2018 (triliun rupiah)Growth (%)

Pajak Atas Impor 75,58 25,34PPh 22 Impor 18,06 28,96PPN Impor 56,14 25,07PPnBM Impor 1,38 -2,19

Sumber: APBN Kinerja dan Fakta, diolah

Page 12: Faktor Insentif Pajak Sebagai Upaya Tarik Minat Kurs ... · ini ditandai dengan pelemahan nilai tukar rupiah. Pada pertengahan Mei, nilai tukar hampir menembus ... Dalam era persaingan

10

sebesar 4,48 persen dari April 2017. Sementara itu, realisasi alokasi subsidi sebesar Rp40,74 triliun atau 26,08 persen terhadap APBN. Alokasi subsidi ini meningkat sebesar 148,95 persen dari periode tahun sebelumnya disebabkan oleh pelemahan nilai rupiah dan pembayaran tahun berjalan maupun kurang bayar tahun-tahun sebelumnya.

Pembiayaan Anggaran

Pada sisi pembiayaan, fluktuasi nilai tukar rupiah akan berdampak pada pinjaman luar negeri, baik pinjaman program maupun pinjaman proyek, penerusan pinjaman (subsidiary loan agreement/SLA), pembayaran cicilan pokok pinjaman luar negeri, dan obligasi valas yang jatuh tempo saat ini. Mengacu pada Nota Keuangan & APBN 2018, dalam pos ini terdapat kekurangan pembiayaan anggaran sebesar Rp100-200 miliar.

Berdasarkan realisasi sampai April 2018, terdapat kekurangan pembiayaan pinjaman luar negeri sebesar Rp2,11 triliun. Dengan asumsi nilai kurs Rp14.000 maka terdapat kekurangan pembiayaan sebesar Rp600 miliar-1,2 triliun. yang disebabkan adanya pembayaran pokok pinjaman yang lebih besar dari penarikan pinjaman luar negeri.

Jika hanya mengacu pada Nota Keuangan 2018 dan realisasi APBN yang masih stabil, volatilitas nilai rupiah masih memberikan dampak

penerimaan pajak dalam rangka impor. Sampai dengan April 2018, realisasi pajak atas impor sebesar Rp75,58 triliun, tumbuh sebesar 25,34 persen dari periode Januari-April 2017. Sementara itu, peningkatan PNBP sektor migas per April tercatat sebesar Rp35.229,15 triliun, tumbuh sebesar 45,95 persen dari periode sebelumnya. Kenaikan ini disebabkan secara langsung oleh kenaikan harga minyak dunia dan pelemahan nilai rupiah terhadap dolar AS.

Belanja Negara

Sementara itu, pelemahan kurs akan meningkatkan belanja negara sebesar Rp2,2-3,4 triliun atau Rp13,2-20,4 triliun, jika mengacu pada deviasi nilai tukar sebesar Rp600 per dolar AS. Terhadap komponen belanja negara, volatilitas kurs berdampak pada kenaikan pembayaran bunga utang, alokasi subsidi energi, Dana Alokasi Umum (DAU), serta Dana Bagi Hasil (DBH) Migas akibat perubahan PNBP SDA Migas. Dalam pos belanja dampak yang tertinggi adalah alokasi subsidi energi. Dengan pelemahan nilai tukar terhadap dolar, harga beli minyak menjadi lebih tinggi sehingga anggaran alokasi subsidi juga akan meningkat. Realisasi pembayaran bunga utang dan subsidi dapat dilihat pada tabel 3.

Sampai dengan April 2018, realisasi pembayaran bunga utang sebesar 79,31 triliun atau 33,24 persen terhadap APBN. Pembayaran bunga utang ini mengalami pertumbuhan

Tabel 3. Realisasi Pembayaran Bunga Utang & Subsidi dan Pertumbuhan Januari – April 2018

Sumber: APBN Kinerja dan Fakta, diolah

APBN 2018 Realisasi s.d. 30 April 2018 (triliun rupiah)

Realisasi % terhadap APBN

Growth (%)

Pembayaran Bunga Utang

238,61 79,31 33,24 4,48

Subsidi 156,23 40,74 26,08 148,95

Page 13: Faktor Insentif Pajak Sebagai Upaya Tarik Minat Kurs ... · ini ditandai dengan pelemahan nilai tukar rupiah. Pada pertengahan Mei, nilai tukar hampir menembus ... Dalam era persaingan

11

arus modal asing, dikarenakan investor lebih memilih menanamkan modalnya dengan peluang keuntungan yang lebih besar. Padahal, ekonomi saat ini membutuhkan suntikan energi untuk tumbuh lebih cepat. Jika arus modal asing terus tertekan keluar dan kondisi ini tidak dibenahi, target pertumbuhan ekonomi akan sulit dicapai.

Salah satu dampak nyata dari pelemahan nilai tukar adalah inflasi yang disebabkan oleh ketergantungan bahan baku impor (imported inflation). Saat ini, industri dalam negeri masih bergantung pada bahan baku, bahan penolong, serta barang modal impor untuk mendukung proses produksi. Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, impor bahan baku dan bahan modal sepanjang Januari 2018 tercatat meningkat masing-masing sebesar 24,76 persen dan 30,90 persen dan merupakan kontributor utama terhadap realisasi impor di Januari 2018. Sementara itu, terdapat lonjakan impor dalam periode Januari hingga Maret 2018 menjadi US$44 miliar atau naik 20,1 persen dibanding periode yang sama tahun 2017. Kenaikan impor ini disebabkan kategori barang modal (27,7 persen), bahan baku/penolong (18,3 persen), serta barang konsumsi (22,1 persen). Ketergantungan bahan baku impor yang tinggi menyebabkan industri nasional rentan terhadap gejolak kurs. Tingginya harga bahan

positif terhadap APBN. Dalam hitungan pemerintah, tambahan penerimaan negara dari pajak impor dan peningkatan PNBP sektor migas masih lebih besar dibandingkan tambahan alokasi subsidi, pembayaran bunga utang, dan pembiayaan luar negeri. Walaupun masih terdapat potensi kelebihan penerimaan, pemerintah sebaiknya tetap mengelola seluruh pos APBN secara konsisten guna mencapai perekonomian yang lebih stabil.

Dampak Terhadap Perekonomian

Pelemahan nilai tukar yang terjadi saat ini mulai berdampak pada perekonomian. Merespon kebijakan The Fed, BI menetapkan BI 7-days reverse repo rate sebesar 4,5 persen guna menahan arus modal asing keluar. Namun, kebijakan ini seakan tidak mengubah minat investor untuk menaruh modalnya di Indonesia. Sebaliknya, kebijakan ini justru dianggap sebagai penghambat laju ekonomi. Dilansir dari data CNBC, sejak awal tahun ini arus modal asing yang keluar kian meningkat. Belum setengah tahun berjalan, jual bersih investor asing tercatat mencapai Rp40,3 triliun, lebih besar dibandingkan nilai sepanjang 2017 yang sebesar Rp39,9 triliun. dapat disimpulkan bahwa melemahnya nilai tukar saat ini memberikan tekanan

Tabel 3. Realisasi Pembayaran Bunga Utang & Subsidi dan Pertumbuhan Januari – April 2018

Sumber: APBN Kinerja dan Fakta, diolah

APBN 2018 Realisasi s.d. 30 April 2018 (triliun rupiah)

Realisasi % terhadap APBN

Growth (%)

Pinjaman Luar Negeri (Neto)

(18,44) (2,11) 11,44 -76,31

Penarikan Pinjaman Luar Negeri (bruto)

51,35 17,56 34,21 125,17

Pembayaran Cicilan Pokok Pinjaman LN

(69,79) (19,68) 28,19 17,75

Page 14: Faktor Insentif Pajak Sebagai Upaya Tarik Minat Kurs ... · ini ditandai dengan pelemahan nilai tukar rupiah. Pada pertengahan Mei, nilai tukar hampir menembus ... Dalam era persaingan

12

RekomendasiMasih rentannya fundamental ekonomi terhadap perekonomian global perlu jadi perhatian utama pemerintah. Terlebih lagi, rencana The Fed dalam menaikkan FFR pada Juni ini, dikhawatirkan akan semakin menekan nilai rupiah. Untuk meminimalisir hal tersebut, sudah saatnya pemerintah memperkuat fundamental perekonomian dengan meningkatkan cadangan devisa melalui ekspor nonmigas dan mengurangi ketergantungan impor terhadap minyak mentah dunia yang harganya cenderung fluktuatif sehingga dapat menurunkan permintaan terhadap dolar AS. Dalam jangka panjang, kestabilan nilai tukar dan alokasi subsidi energi akan lebih terjaga serta menciptakan perekonomian yang lebih kokoh.Sebagai negara yang masih bergantung pada impor untuk kebutuhan pokok dan bahan baku, pemerintah sebaiknya meningkatkan produksi dalam negeri untuk menekan angka impor sehingga dapat memperkuat posisi neraca perdagangan yang selama ini defisit. Besarnya ketergantungan impor terhadap minyak mentah menjadi ancaman bagi alokasi subsidi energi dalam APBN. Pemerintah sebaiknya konsisten

terancam gagal.

Selain itu, nilai kurs yang tinggi berdampak pada perusahaan termasuk BUMN yang tidak menerapkan sistem hedging. Beban akibat selisih kurs ini pernah dialami oleh PT. Garuda Indonesia tahun 2013. Dalam laporan keuangannya, jumlah beban usaha tercatat naik sebesar 12,4 persen menjadi US$3,70 miliar. Kenaikan beban usaha ini disebabkan adanya kerugian akibat selisih kurs yang melonjak 407,6 persen menjadi US$47,92 juta. Dari kasus tersebut, maka penting untuk menerapakan sistem hedging bagi swasta untuk memitigasi risiko fluktuasi nilai tukar dari ketidakpastian kondisi global.

Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa kondisi pelemahan nilai tukar rupiah saat ini justru menimbulkan masalah baru dalam perekonomian. Walaupun pelemahan nilai tukar berpotensi meningkatkan penerimaan pendapatan bagi APBN, nyatanya tidak sebanding dengan dampak yang muncul dalam perekonomian. Untuk itu, pemerintah sebaiknya tetap memperbaiki fundamental ekonomi dan memperkuat posisi nilai tukar dari guncangan internal maupun eksternal.

baku akan meningkatkan biaya produksi per unit sehingga akan meningkatkan harga dan menurunkan daya beli masyarakat.

Selain itu, dalam siaran pers BI mengumumkan posisi cadangan devisa hingga akhir April 2018 sebesar US$124,9 miliar, lebih rendah dibandingkan posisi pada akhir Maret lalu sebesar US$126 miliar. Sementara itu, cadangan devisa yang terpakai per akhir April tercatat sebesar US$1,1 miliar untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan stabilisasi nilai tukar. Pembiayaan 7,7 bulan impor atau 7,4 bulan impor dengan dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Posisi ini masih di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. BI pun menilai cadangan devisa yang dimiliki saat ini mampu mendukung ketahanan di sektor eksternal guna menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Akan tetapi, ketidakpastian kondisi global memungkinkan pelaku ekonomi membeli dolar dalam jumlah besar dan semakin menekan nilai rupiah. Di sisi lain, pemerintah akan kembali menggerus cadangan devisa untuk stabilisasi nilai tukar sehingga target pemerintah dalam meningkatkan cadangan devisa

Page 15: Faktor Insentif Pajak Sebagai Upaya Tarik Minat Kurs ... · ini ditandai dengan pelemahan nilai tukar rupiah. Pada pertengahan Mei, nilai tukar hampir menembus ... Dalam era persaingan

13

Daftar Pustaka

Bank Indonesia. 2018. Cadangan Devisa Akhir April 2018 Sebesar USD124,9 miliar, Diakses dari: https://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_204118.aspx. Diakses tanggal: 25 Mei 2018.

Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN DPR RI. 2015. Penggunaan Hedging di Indonesia dalam Meminimalisir Nilai Tukar. Diakses dari: http://www.dpr.go.id/doksetjen/dokumen/apbn_PENGGUNAAN_HEDGING_DI_INDONESIA_DALAM_MEMINIMALISIR_RISIKO_NILAI_TUKAR20140821142214.pdf. Diakses tanggal: 24 Mei 2018.

Bisnis.com. 2018. Kurs Rupiah 26 Maret Spot Menguat 18 Poin. Diakses dari: http://market.bisnis.com/read/20180326/93/754148/kurs-rupiah-26-maret-spot-menguat-18-poin. Diakses tanggal: 21 Mei 2018.

Kementerian Keuangan. 2017. Nota Keuangan 2018.

Kementerian Keuangan. 2018. APBN KiTa (Kinerja dan Fakta) Edisi Mei 2018.

Kementerian Perindustrian. 2014. 64 Persen Industri Nasional Bergantung Bahan Baku Impor. Diakses dari: http://www.kemenperin.go.id/artikel/9306/64-dari-Industri-Nasional-Bergantung-pada-Bahan-Baku-Impor. Diakses tanggal: 23 Mei 2018.

Kementerian Perindustrian. 2017. Kemenperin Bidik Industri Tumbuh 5,6 Persen Tahun 2018. Diakses dari: http://www.kemenperin.go.id/artikel/18558/Kemenperin-Bidik-Industri-Tumbuh-5,6-Persen-Tahun-2018. Diakses tanggal: 23 Mei 2018.

Okezone.com. 2018. The Fed Naikkan Suku Bunga. Diakses dari: https://economy.okezone.com/read/2018/03/22/20/1876259/the-fed-naikkan-suku-bunga. Diakses tanggal: 22 Mei 2018.

Sindonews.com. 2018. BI Beberkan Penyebab Pelemahan Nilai Tukar Rupiah. Diakses dari: https://ekbis.sindonews.com/read/1286125/33/bi-beberkan-penyebab-pelemahan-nilai-tukar-rupiah-1519898124. Diakses tanggal: 21 Mei 2018.

mengembangkan alternatif perngganti minyak dalam meminimalisir subsidi energi dan menjaga defisit APBN.Utang luar negeri yang sebagian merupakan utang milik swasta memerlukan transaksi lindung nilai (hedging). Dengan sistem ini, pembayaran utang menggunakan valas dapat disiapkan sebelumnya sehingga tidak menyebabkan likuiditas valas mengetat di pasar spot. Selain itu, risiko gagal bayar utang luar negeri dan pelemahan nilai tukar di masa mendatang dapat ditekan.Masih tingginya ketergantungan ekspor Indonesia pada komoditas mentah menyebabkan neraca perdagangan Indonesia rentan terpuruk jika harga komoditas jatuh di pasaran. Pemerintah sebaiknya mempercepat program hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah produk komoditas sehingga lebih stabil, tidak bergantung pada nilai tukar yang cenderung fluktuatif, dan lebih meningkatkan kontribusi bagi perekonomian.

Page 16: Faktor Insentif Pajak Sebagai Upaya Tarik Minat Kurs ... · ini ditandai dengan pelemahan nilai tukar rupiah. Pada pertengahan Mei, nilai tukar hampir menembus ... Dalam era persaingan

14

Buletin APBNPusat Kajian AnggaranBadan Keahlian DPR RI

www.puskajianggaran.dpr.go.idTelp. 021-5715635, Fax. 021-5715635

e-mail [email protected]

“Siap Memberikan

Dukungan Fungsi Anggaran Secara Profesional”