faktor-faktor yang mempengaruhi optimalisasi pengelolaan sampah

11
OUTLINE USUL PENELITIAN EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PEKERJA TENTANG OPTIMALISASI PENGELOLAAN SAMPAH DOMESTIK DAN ALAT TULIS KANTOR DI KAMPUS FIKES UNSOED (JUDUL I) Oleh: LINDA SAFITRI G1B011013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Upload: linda-safitri

Post on 20-Dec-2015

26 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

outline

TRANSCRIPT

Page 1: faktor-faktor yang mempengaruhi optimalisasi pengelolaan sampah

OUTLINE USUL PENELITIAN

EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PEKERJA TENTANG OPTIMALISASI

PENGELOLAAN SAMPAH DOMESTIK DAN ALAT TULIS KANTOR DI KAMPUS FIKES UNSOED

(JUDUL I)

Oleh:LINDA SAFITRI

G1B011013

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATANJURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT

PURWOKERTO

2015

Page 2: faktor-faktor yang mempengaruhi optimalisasi pengelolaan sampah

A. Latar Belakang

Perkembangan persampahan di Kabupaten Banyumas mengalami

peningkatan volume sampah sejalan dengan makin bertambahnya aktivitas

masyarakat. Menurut data perkembangan persampahan Tahun 2004-2008

terdapat volume sampah tahun 2004 sebesar 600 m3/hari sedangkan sampah

yang terangkut hanya 535 m3/hari. Pada tahun 2008 terdapat volume sampah

sebesar 579 m3/hari sedangkan yang terangkut hanya 300 m3/hari. Hal ini

membuktikan belum optimalnya pengelolaan persampahan di Kabupaten

Banyumas (Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 24 Tahun 2009).

Pengelolaan sampah dalam konteks ini sangat rumit dan memerlukan

pendekatan berbeda guna menyesuaikan dengan setiap lingkungan yang

berbeda tersebut. Walaupun kebijakan pengelolaan sampah dirumuskan pada

tingkat Pemerintah Pusat, pada pelaksanaannya pengelolaan ini memerlukan

keterlibatan semua pihak, mulai dari kelompok masyarakat tingkat rumah

tangga, tingkat desa sampai Pemerintah Kabupaten, Provinsi dan Pemerintah

Pusat serta sektor swasta. Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional Tahun 2010-2014 yang tercantum dalam Peraturan

Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 maka disusun Rencana

Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya yang membuahkan beberapa program

dan kebijakan. Kebijakan dalam hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri

Pekerjaan Umum Nomor 21/PRT/M/2006 tentang kebijakan dan strategi

nasional pengembangan sistem pengelolaan persampahan.

Undang-Undang Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah

beserta Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 mengamanatkan perlunya

perubahan paradigma yang mendasar dalam pengelolaan sampah yaitu

paradigma kumpul-angkut-buang menjadi pengeloaan yang bertumpu pada

pengurangan sampah dan penanganan sampah. Kegiatan pengurangan sampah

bermakna agar seluruh lapisan masyarakat, baik pemerintah, dunia usaha

maupun masyarakat luas melaksanakan kegiatan timbunan sampah, pendauran

ulang dan pemanfaatan kembali sampah atau yang dikenal dengan sebutan

Reduce, Reuse dan Recycle (3R) melalui upaya-upaya cerdas, efisien dan

terprogram (Kementerian Lingkungan Hidup, 2012). Namun kegiatan 3R

Page 3: faktor-faktor yang mempengaruhi optimalisasi pengelolaan sampah

masih menghadapi kendala utama, yaitu rendahnya kesadaran masyarakat

untuk memilah sampah.

Partisipasi masyarakat turut dilibatkan karena masyarakat yang terlibat

secara langsung dalam aktivitas persampahan sehari-hari, mulai dari

pembuangan sampah hingga penempatan akhir dari sampah-sampah tersebut.

Keterlibatan masyarakat tersebut dalam pembuatan kebijakan pengelolaan

persampahan di daerah sangat dibutuhkan untuk meningkatkan perbaikan

masalah sampah. Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah dapat

meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan

yang hijau, bersih dan sehat serta menguatkan inisiatif masyarakat dalam

menjaga, memelihara dan meningkatkan fungsi lingkungan (Kementerian

Lingkungan Hidup, 2012).

Penanganan sampah dimulai dari kesadaran masyarakat dan pemerintah

lewat programnya yang terarah dan terpadu untuk mengelola sampah dan

mengkomunikasikannya kepada masyakarat untuk merumuskan teknis yang

perlu diambil dalam penanggulangannya. Masyarakat sebagai sumber timbulan

sampah diharapkan ikut serta dalam sistem pengolahan sampah (Syafrudin,

2004). Pengelolaan sampah yang baik dan benar belum dilaksanakan di FIKES

(Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan) Universitas Jenderal Soedirman dimana para

pekerja masih mengumpulkan dan membakar sampah dalam pengelolaannya.

Sampah yang dihasilkan di Kampus FIKES UNSOED terutama sampah

domestik dan ATK (Alat Tulis Kantor) yang banyak dihasilkan masih sangat

kurang dalam penanganannya yaitu dalam hal pemisahan dan pemilahan jenis

sampah. Hal ini juga dapat bisa dilihat dari jenis tempat sampah di Kampus

FIKES UNSOED belum ada pemisahan sesuai jenis sampah. Sehingga sampah

yang ada tidak dikelola dengan baik dan benar.

Strategi pengelolaan sampah yang baik dan benar salah satunya melalui

pendidikan dan meningkatkan kesadaran para pekerja agar sampah yang

dihasilkan dapat dimanfaatkan dengan baik dan menghasilkan dari sampah

yang telah dikelola. Upaya peningkatan pengetahuan dan sikap para pekerja

terhadap pengelolaan sampah domestik dan ATK salah satunya dengan

memberikan informasi dengan metode ceramah melalui media leaflet dan film.

Page 4: faktor-faktor yang mempengaruhi optimalisasi pengelolaan sampah

Pengelolaan sampah yang baik dan benar di Kampus FIKES UNSOED perlu

dilakukan pendekatan untuk mempunyai pengaruh yang besar terhadap

kebersihan lingkungan kampus.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan yang akan

diteliti dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan penelitian yaitu, “apakah

ada perbedaan tingkat pengetahuan dan sikap pekerja sebelum dan sesudah

diberikan metode ceramah tentang optimalisasi pengelolaan sampah domestik

dan alat tulis kantor di Kampus FIKES UNSOED “?

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui efektivitas metode ceramah dalam peningkatan

pengetahuan dan sikap pekerja tentang optimalisasi pengelolaan sampah

domestik dan alat tulis kantor di Kampus FIKES UNSOED

.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui karakteristik responden.

b. Mengetahui tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah pengelolaan

sampah melalui bank sampah di FIKES UNSOED.

c. Mengetahui tingkat sikap sebelum dan sesudah pengelolaan sampah

melalui bank sampah di FIKES UNSOED.

d. Mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah

pengelolaan sampah melalui bank sampah di FIKES UNSOED.

e. Mengetahui perbedaan tingkat sikap sebelum dan sesudah pengelolaan

sampah melalui bank sampah di FIKES UNSOED.

Page 5: faktor-faktor yang mempengaruhi optimalisasi pengelolaan sampah

D. Kerangka Konsep

Gambar 1. Kerangka konsep

E. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Quasi exsperimen (eksperimen

semu) adalah eksperimen yang dalam mengontrol situasi penelitian tidak

terlalu ketat atau menggunakan rancangan tertentu dan penunjukan subjek

penelitian secara tidak acak untuk mendapatkan salah satu dari berbagai

tingkat faktor penelitian (Rajab, 2008). Penelitian percobaan (experiment)

digunakan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul

sebagai akibat adanya perlakuan tertentu (Notoatmodjo, 2002).

2. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian atau objek yang

diteliti (Notoatmodjo, 2003). Populasi penelitian ini adalah seluruh

pekerja cleaning service di FIKES UNSOED sebanyak 40 orang.

b. Sampel

Sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti yang

dianggap mewakili seluruh populasi. Teknik yang digunakan pada

Pretest

Pengethauan dan sikap pekerja terhadap optimalisasi pengelolaan sampah domestik dan alat tulis kantor

Post Test

Pengethauan dan sikap pekerja terhadap optimalisasi pengelolaan sampah domestik dan alat tulis kantor

Variabel Cofounding

1. Pendidikan2. Umur3. Motivasi4. Gaji yang diterima5. Aktivitas6. Sarana dan Prasanaran

Page 6: faktor-faktor yang mempengaruhi optimalisasi pengelolaan sampah

kegiatan penelitian ini menggunakan purposive sampling, yaitu peneliti

memilih responden sesuai dengan kriteria inklusi. Purposive sampling

adalah pengambilan sampel yang didasarkan pada suatu pertimbangan

tertentu yang dibuat oleh peneliti, berdasarkan ciri atau sifat-sifat

populasi yang telah diketahui sebelumnya (Notoatmodjo, 2010).

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini pekerja cleaning

service di FIKES UNSOED berjumlah 30 orang. Sampel tersebut dipilih

karena telah sesuai dengan kriteria-kriteria yang dibutuhkan dalam

promosi kesehatan ini.

3. Rencana Analisis

a. Sumber data

1) Data primer

Data primer dalam penelitian ini berupa hasil wawancara

dengan menggunakan kuesioner.

2) Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari orang yang

melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada.

b. Metode Pelaksanaan

Metode pelaksanaan kegiatan ini yaitu dengan metode ceramah

tentang optimalisasi pengelolaan sampah domestik dan alat tulis kantor di

FIKES UNSOED. Sebelum dilaksanakan para pekerja diberikan pre-test

terlebih dahulu. Kemudian diberikan cermah tentang pengelolaan sampah

domestik dan alat tulis kantor dengan media leaflet dan film. Kemudian

dilakukan pemantauan dan diberikan post-test untuk mengetahui apakah

terdapat peningkatan pengetahuan dan sikap peserta mengenai

optimalisasi pengelolaan sampah sampah domestik dan alat tulis kantor

di FIKES UNSOED.

c. Analisis Data

1) Univariat

Analisis univariat merupakan analisis yang menggambarkan

suatu data yang akan dibuat baik sendiri maupun secara berkelompok

Page 7: faktor-faktor yang mempengaruhi optimalisasi pengelolaan sampah

(Riyanto, 2009). Tujuan dilakukan analisis ini adalah untuk

mendeskripsikan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti

(Hastono, 2007).

Menurut Hastono (2007), pada dasarmya analisis merupakan

kegiatan meringkas suatu kumpulan data menjadi ukuran tengah dan

ukuran variasi, kemudian selanjutnya membandingkan gambaran-

gambaran tersebut antara satu kelompok subyek dan kelompok subyek

lain, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam analisis. Bentuk

peringkasan data dibedakan menurut jenis datanya yaitu numerik atau

kategorik. Pada data kategorik peringkasan data hanya menggunakan

distribusi frekuensi dengan ukuran presentase atau proporsi. Bentuk

penyajian analisis univariat dapat berupa tabel atau grafik.

2) Analisis Bivariat

Metode analisis yang digunakan adalah uji Paired t-Test

dengan tingkat signifikan 5%. Pengolahan data dilakukan dengan

bantuan komputer menggunakan program komputer. Jika data tidak

memenuhi syarat atau tidak berdistribusi normal maka dilakukan uji

statistik lainnya dengan uji Wilcoxon (Santjaka, 2009).

F. Daftar Pustaka

Hastono, S. 2007. Analisa Data Kesehatan. Akarta: Universitas Indonesia

Notoatmodjo, S. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

___________. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar. PT

Jakarta: Rineka Cipta

___________. 2002. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 6 Tahun 2012 tentang

Pengelolaan Sampah. 2012. Banyumas.

Kementerian Lingkungan Hidup. 2012. Profil Bank Sampah Indonesia: Rapat

Kerja Nasional Bank Sampah

Rajab, W. 2008. Buku Ajar Epidemiologi untuk Mahasiswa Kebidanan. EGC.

Jakarta

Page 8: faktor-faktor yang mempengaruhi optimalisasi pengelolaan sampah

Riyanto, A. 2009. Aplikasi Metodolodi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Santjaka, A.2009. Biostatistik. Global internusa. Purwokerto Timur

Syafrudin. 2004. Model Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat (Kajian Awal Untuk Kasus Kota Semarang), Makalah pada Diskusi Interaktif: Pengelolaan Sampah Perkotaan Secara Terpadu, Program Magister Ilmu Lingkungan, UNDIP. Semarang.