faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan … · segenap staff dan karyawan fakultas ekonomi dan...
TRANSCRIPT
i
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR PADA TOKO ANEKA
MOTOR SUDU DI KEC. ALLA, KAB. ENREKANG
SKRIPSI
Oleh
IRWAN 105721105716
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR
2021
ii
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR PADA TOKO ANEKA
MOTOR SUDU DI KEC. ALLA, KAB. ENREKANG
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana pada program studi manajemen fakultas ekonomi dan bisnis universitas
muhammadiyah Makassar.
Oleh
IRWAN 105721105716
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR
2021
iii
PERSEMBAHAN
Dengan mengucapkan rasa Alhamdulillah, kupersembahkan skripsi ini
kepada bapak dan ibu yang sangat kusayangi yang telah memberi
segalanya untukku, membesarkanku, mendidikku dengan penuh
kesabaran dan kasih sayang serta selalu mendoakanku untuk kebaikan
dan keberhasilan menjadi orang yang berakhalak dan berguna bagi orang
lain. Terima kasih atas segala yang engkau berikan untukku.
MOTTO
Tetap melankah walaupun terasa berat, yakin bahwa suatu saat lankah
akan berakhir dengan mencapai suatu tujaun
(Irwan)
ii
iii
iv
v
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas
segala rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya.
Shalawat serta salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah
Muhammad SWA beserta para keluarganya, sahabatnya dan para
pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai manakala penulis
skripsi yang berjudul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan
Pembelian Sepeda Motor pada Toko Aneka Motor Sudu di Kec. Alla,
Kab. Enrekang””
Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat
dalam menyelesaikan program sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih
kepada kedua orang tua penulis yang senantiasa memberi harapan,
semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus tanpa pamrih. Dan
saudara-saudaraku tercinta yang senantiasa mendukung dan memberikan
semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas segala
pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi
keberhasilan penulis dalam menuntun ilmu. Semoga apa apa yang telah
vi
mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerangan
kehidupan didunia dan diakhirat.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan
terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu
pula penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak
disampaikan dengan hormat kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M. Ag. Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Ismail Rasulong, SE.,MM., Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Muh. Nur Rasyid, SE., MM., selaku Ketua Program Studi
Manajemen Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Ibu Dr. Ruliaty, MM., selaku pembimbing I yang senantiasa meluangkan
waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi ini
selesai dengan baik.
5. Bapak Firman Syah, S.E., M.M selaku pembimbing II yang telah
senantiasa meluangkan waktunya membimbing, mengarahkan dan
membantu selama dalam penyusunan skripsi ini.
6. Segenap staff dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bsnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
7. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis program studi
manajemen, akuntansi, ekonomi pembangunan dan ekonomi islam
vii
angkatan 2016 yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit
bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.
8. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bias saya tulis satu
persatu yang telah memberi semngat, kesabaran, motivasi dan
dukungannya sehingga penulis dapat merampungkan penulisan skripsi
ini.
Akhirnya, penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih sangat
jauh dari kesempurnaan oleh karena itu kepada semua pihak utamanya
para pembaca yang budiman, penulis senantiasa saran dan kritikannya
demi kesempurnaan skripsi ini.
Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak utamanya kepada almamater kampus biru Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Makassar, Juli 2020
IRWAN
viii
ABSTARK IRWAN 2021 ”Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan
Pembelian Sepeda Motor pada Toko Aneka Motor Sudu di Kec. Alla,
Kab. Enrekang” Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar. Dimbimbing oleh Ruliaty, Dan Firmansyah,
Penelitian ini Bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Sepeda Motor pada Toko Aneka Motor Sudu di Kec. Alla, Kab. Enrekang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut : Observasi, Wawancara, Dokumentasi, Teknik analisis data yang di pakai penulis adalah analisis data berlangsung atau mengalir (flow model analysis). Ada beberapa langkah-langkah yang di lakukan pada teknik analisis data tersebut, yaitu mengumpulkan data, reduksi data, penyajian data dan verivikasi/menarik kesimpulan
Hasil Penelitian menunjukan ada tiga faktor yang mempegaruhi
Pembelian Masyarakat Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang : 1. Faktor Lingkungan di sebabkan karna kondisi linkungan yang mengharuskan menggunakan produk tersebut, 2. Faktor Kebutuhan Faktor Kebutuhan di sebabkan karna kebutuhan yang mereka Jalani setiap hari seperti di kabupaten Enrekang 3. Fakltor Tren yang lebih menjuru ke Eksix Tensi atau gaya hidup tapi tren kendaraan di kabupaten Enrekang berbeda yang berada di perkotaan
Kata Kunci : Faktor-Faktor, Keputusan Pembelian
ix
ABSTRACT
IRWAN 2020 ”Factors Affecting Decisions Purchasing Motorbikes
at Various Sudu Motor Stores in Kec. Alla, Regency. Enrekang “Thesis,
Faculty of Economics and Business, University Muhammadiyah Makassar.
Supervised by Ruliaty and Firman Syah
This research aims to determine what factors Affects Motorcycle
Purchase Decisions at Stores Various Sudu Motor in Kec. Alla, Kab.
Enrekang. This type of research is Qualitative research with a descriptive
approach. Data collection Used in this paper are as follows: Observation,
Interviews, documentation, data analysis techniques used by the author Is
data analysis in progress or flow (flow model analysis). There is Some of
the steps taken in data analysis techniques These, namely collecting data,
reducing data, presenting data and Verification / draw conclusions
The results showed that there were three factors that influenced it
Community Purchases: 1. Environmental Factors are Factors Someone
buys a product because of the environmental conditions Requires using
these products such as Regency Enrekang requires using a motorized
vehicle Have special abilities in Enrekang district, 2. Factors Needs Needs
Factors are factors someone buys These products are caused because of
the needs they live for Every day as in Enrekang district 3. Factors of
Trends Trend Factors Is a factor that is more direct to the existence of
tension or lifestyle but Vehicle trends in different Enrekang districts that
are at Urban
Keywords: Factors, Purchasing Decisions
x
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................ i
HALAMAN PEGESAHAN ........................................................................ ii
KATA PENAGANTAR ............................................................................. iii
ABSTARK ................................................................................................ vi
ABSTARCT ............................................................................................. vii
DAFTAR ISI .......................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ....................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 7
A. Tinjauan Teori ......................................................................... 7
B. Tinjauan Emperis ................................................................... 27
C. Kerangka Fikir ........................................................................ 30
D. Hipotesis ................................................................................ 31
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 32
A. Jenis Penelitian ....................................................................... 32
B. Fokus Penelitian .................................................................... 32
xi
C. Pemilihan Lokasi dan Situs Penelitian ..................................... 32
D. Sumber Data ........................................................................... 33
E. Pengumpulan Data ................................................................. 33
F. Instrument Penelitian .............................................................. 34
G. Teknik Analisis Data................................................................ 35
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 35
A. Deskripsi Objek Penelitian ....................................................... 35
B. Deskripsi Toko aneka motor sudu .......................................... 44
C. Analisi dan Interpretasi (Pembahasan) .......................................... 48
BAB V PENUTUP ................................................................................... 59
A. Kesimpulan .............................................................................. 59
B. Saran ....................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 61
xii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Fikir ...................................................................... 31
Gambar 4:1 peta Kabupaten Enrekang .................................................... 43
xiii
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................... 27
Tabel 4.1 Penduduk menurut jenis kelamin dan kepadatn penduduk
menurut Kecamatan di Kabupaten Enrekang Tahun 2018 ........ 43
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat menyebabkan
perusahaan harus menghadapi persaingan yang ketat. Dalam era
perkembangan zaman yang semakin cepat dan batas yang semakin
tipis membuat manusia lebih selektif dalam konsumsi. Terlebih lagi
dalam hal pemenuhan terhadap kebutuhan, konsumen sekarang ini
cenderung lebih selektif dan menuntut lebih baik dari sebelumnya atau
yang lain. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut perusahaan dituntut
mampu memahami keinginan dan kebutuhan konsumen agar usahanya
tetap berjalan. Karena pada hakekatnya setiap perusahaan bertujuan
untuk mencapai keberhasilan akan usahanya. Dimana upaya yang
dilakukan oleh perusahaan antara lain adalah menyesuaikan usahanya
terhadap perubahan- perubahan yang terjadi di dalam maupun di luar
perusahaan serta mengupayakan agar setiap sumber daya yang dimiliki
oleh perusahaan dapat digunakan untuk mencapai keberhasilan yang
diinginkan perusahaan.
Pemasaran akan produk yang dijual sangat tergantung pada
persepsi konsumen atas produk tersebut. Konsumen merasa produk
tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya pasti konsumen
akan membeli produk tersebut. Proses pembelian menurut Kotler
(2005:65) terdiri dari lima tahap, yaitu: pengenalan kebutuhan, pencari
1
2
informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, pasca pembelian.
Konsumen yang telah melakukan penilaian maka diambilah keputusan
membeli atau tidak membeli. Pada umumnya konsumen bersedia
membeli suatu produk disebabkan adanya dorongan, baik bersifat
rasional maupun emosional. Dengan adanya kedua dorongan tersebut
menyebabkan konsumen berusaha untuk memilih produk dan jasa
yang akan dibeli sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya.
Dari situasi tersebut perusahaan harus mampu melihat keadaan
tersebut dan memanfaatkannya sebagai peluang usaha. Seperti
sekarang ini dengan tingginya biaya hidup dan semakin mahalnya
kebutuhan yang ada dan juga ditambah adanya krisis global yang
melanda sekarang ini berdampak pada pola perilaku pembelian
konsumen.
Keputusan pembelian akan suatu produk, dimana konsumen tidak
selalu membeli suatu produk yang baru tetapi saat ini barang menjadi
opsi atau pilihan. Toko Aneka Motor Sudu di Kabupaten Enrekang
kebanyakan memiliki kualitas yang tidak kalah dengan motor yang ada
di toko lain. Disamping kualitas yang masih baik juga harga yang ada di
toko aneka motor sudu lebih terjangkau atau memiliki selisih harga
dengan dengan toko-toko lainnya yang ada di Kecamatan Alla,
Kabupaten Enrekang, selain itu keputusan para konsumen biasanya
megikut jaman perkembangan selalu ingin terbaru dan berkualitas tapi di
jaman sekarang sudah begitu banyak persiapan terhadap konsumen
3
sehingga membuat konsumen biasanya kebigungan memilih.
Faktor Adalah hal (keadaan peristiwa) yang ikut meyebabkan
(memegaruhi) terjadinya sesuatu. Faktor faktor yang menjadi penyebab
Keputusan Pembelian Sepeda Motor di kabupaten Enrekang belum ada
kepastian secara ril di mana produk yang di produksi saat ini semakin
meningkat dan begitu banyak yang memiki kualitas yang berbeda beda
sehingga meyebabkan keputusan pembeli menjadi tidak konsisten di
sebabkan begitu banyak produk yang di pasarkan dan memiliki kualitas
yang baik
Permasalashan yang sering muncul adalah keiginan konsumen
yang selalu berubah ubah tergantung dari sudut pandang para konsumen
maka dari itu di Toko Aneka Motor Sudu Kabupaten Enrekang harus
lebih teliti melihat faktor-faktor yang menjadi minat pembeli bagi
konsumen, di jaman sekarang tidak lah mudah megikuti kemauan sosial
yang selalu berubah ubah di mana faktor yang menjadi Keputusan
Pembelian Sepeda Motor begitu banyak dan setiap konsumen memilki
keputusan yang berbeda terhadap faktor yang menjadi minat pembeli dan
hal ini menjadi tantagan bagi Pemilik Toko Aneka Motor Sudu di Kec.
Alla, Kab. Enrekang untuk Lebih Memilih faktor-faktor yang bisa menjadi
pemicu bagi konsumen
Selain faktor yang menjadi penyebab masi ada hal lebih rumit dalam
menjalankan usaha Toko Aneka Motor Sudu di Kec. Alla, Kab. Enrekang
yaitu penerapan dalam menejalankan faktor itu di mana penejelasan
4
sebelumnya megatakan bahwa belum ada kepastian yang menjadi
pemicu bagi konsumen maka dari itu butuh penerapan dalam
menerapkan faktor faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian
Sepeda Motor pada Toko Aneka Motor Sudu di Kec. Alla, Kab.
Enrekang
Minat beli konsumen itu tergantung dari presepsi terhadap
gambaran masing masing maka dari itu tidaklah mudah dalam
memahami keiginan konsumen terkhusu , Toko Aneka Motor Sudu di
Kec. Alla, Kab. Enrekang dalam hal pemasaran, sedangkan lokasi dalam
target pemasaran itu sagat beda di tempat tempat lain seperti di lokasi
perkotaan di mana di ketahui lokasi Toko Aneka Motor Sudu di penuhi
dengan pengunugan secara otomatis kebutuhan pun berbeda terhadap
penggunaan sepeda motor walaupun masi ada beberapa yang megikut
tren seperti yang di kota tapi kebanyakan kebutuhan di iginkan yang bisa
di gunakan di lokasi tersebut, ini menunjukan bahwa faktor peyebab
minat beli di Toko Aneka Motor Sudu di Kec. Alla, Kab. Enrekang tidak
bisa di tentukan di sebabkan kebutuhan di lingkungan yang berbeda pada
umumnya dan sebagianya megikut tern yang selalu ubah ubah.
Berdasarkan penjelasan diatas, merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi konsumen dalam pembelian suatu produk. Peneliti
akan melakukan penelitian guna mengetahui faktor- faktor yang dapat
mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian dengan judul
“Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Sepeda
5
Motor pada Toko Aneka Motor Sudu di Kec. Alla, Kab. Enrekang”.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan di gunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :
faktor-faktor Apa saja yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian
Sepeda Motor pada Toko Aneka Motor Sudu di Kec. Alla, Kab.
Enrekang ?.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan di atas,
maka tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor Apa
saja yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Sepeda Motor
pada Toko Aneka Motor Sudu di Kec. Alla, Kab. Enrekang
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan
manfaat bagi berbagai pihak, antara lain :
1. Bagi Pedagang
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
kepada pemilik usaha yang berada di Kecamatan Alla, Kabupaten
Enrekang agar dalam menjalankan usahanya dapat menentukan
strategi pemasaran yang tepat;
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan sedikit banyak dapat membantu
memberikan masukan- masukan yang mungkin berguna atau
dapat dimanfaatkan oleh peneliti guna mengembangkan penelitian
6
lebih lanjut;
3. Bagi Akademisi
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan
memberikan konstribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan
khususnya tentang manajemen pemasaran.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengertian Faktor
Faktor adalah hal (keadaan, peristiwa) yang ikut menyebabkan
(mempengaruhi) terjadinya sesuatu.
Faktor- faktor yang mempengaruhi timbulnya minat, cukup banyak
faktor-faktor dapat mempengaruhi timbulnya minat terhadap sesuatu,
dimana secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu yang
bersumber dari dalam diri individu yang bersangkutan dan yan berasal
dari luar mencakup lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan
lingkungan masyarakat.
Beberapa faktor yang mempengaruhi minat, yaitu:
Perbedaan pekerjaan, artinya dengan adanya perbedaan
pekerjaan seseorang dapat memperkirakan minatterhadap tingkat
pekerjaan yang ingin dicapainya, aktivitas yang dilakukan, penggunaan
waktu senggangnya, dan lain-lain.
a. Perbedaan sosial ekonomi, artinya seseorang mempunyai sosial
ekonomi tinggi akan lebih mudah mencapai apa yang
diinginkannya daripada yang mempunyai sosial ekonomi
rendah.
b. Perbedaan hobi atau kegemaran, artinya bagaimana
menggunakan waktu senggangnya.
7
8
c. Perbedaan jenis kelamin, artinya minat wanita akan berbeda
dengan minat pria.
d. Perbedaan usia, artinya usia anak-anak, remaja, dewasa dan
orang tua akan berbeda minatnya terhadap suatu barang, akivitas,
benda, dan seseorang.
2. Pengertian Pemasaran
Sebagaimana diketahui bahwa pemasaran iaiah bagaimana cara
meningkatkan volume penjualan hasil produksi, karena biasanya hasil
produksi susah untuk menembus pemasaran, sebab kapan hasil produksi
tidak bisa bersaing.
Dalam membicarakan pengertian pemasaran kita harus melihat
beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli pemasaran karena
dalam memberikan defenisi pemasaran kita sering menjupai beberapa
penafsiran yang dapat memberikan estimasi bagaimana cara
meningkatkan volume penjualan sesuai dengan titik pandang masing-
masing ahli. Secara umum defenisi-defenisi tersebut mempunyai
maksud dan tujuan yang sama yaitu bahwa kegiatan atau aktivitas
pemasaran barang dan jasa bukan hanya sekedar kegiatan menjual
barang/jasa tetapi lebih luas dari pada itu.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka pemasaran berarti
suatu aktivitas atau kegiatan manusia berlangsung dalam kaitannya jual
beli di pasar, atau berarti bekerja dengan pasar untuk mewujudkan
pertukaran yang potensial dengan maksud untuk memuaskan
9
kebutuhan dan keinginan manusia.
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilaksanakan
dalam mempertahankan kelangsungan hidup suatu perusahaan dengan
tersebut tergantung bagaimana memasarkan suatu produk itu sendiri
sehingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai.
Pemasaran merupakan suatu proses pemilihan, pasar mana yang
akan kita masuki, produk apa yang kita pasarkan, berapa harga yang kita
tetapkan serta distributor mana yang akan kita gunakan. Oleh sebab itu,
maka sasaran yang ingin dicapai perusahaan adalah untuk volume
peningkatan penjualan Dalam hal ini bukan semata-mata didasarkan
pada selera dan pemenuhan keinginan di dalam memasarkan produknya
agar supaya produk yang ditawarkan itu dapat terjual.
Untuk memperjelas pengertian pemasaran ini, maka dikutip oleh
beberapa para ahli. Menurut Sofyan Assauri, dalam bukunya Manajemen
Pemasaran Suatu Pendekatan Analisis (2001: 2), menyatakan bahwa,
pemasaran adalah untuk menyediakan dan menyampaikan barang dan
jasa tepat pada orang, atau konsumen pada tempatnya dan waktu serta
harga yang tepat dengan promosi dan komunikasi yang tepat.
Selanjutnya, W.S Stanton dalam bukunya Marketing Praktis, (2000
:4), mengemukakan bahwa pemasaran adalah stau sistfm dari
keseluruhan kegiatan yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan
harga, mempromosi kan dan mendistribusikan barang dan jasa yang
memuaskan untuk memenuhi kebutuhan baik pembeli yang ada maupun
10
pembeli potensial.
Kalau kita menelaah lebih lebih jauh didifinisikan tersebut, maka pada
dasarnya pemasaran merupakan suatu sistem yang terkait untuk
membuat perencanaan, penentuan harga, melaksanakan promosi,
mendistribusikan barang dan jasa dalam rangka memuaskan kebutuhan
dan keinginan para konsumen.
Sedangkan Winardi, dalam bukunya Azas-Azas Marketing (2002 : 10)
mendefinisikan bahwa pemasaran adalah pelaksanaan aktivitas dunia
usaha yang mengamati arus benda-benda serta jasa-jasa pada produsen
ke konsumen atau pihak yang menggunakannya.
Dari definisi tersebut di atas menunjukkan bahwa pemasaran adalah
semua kegiatan proses pemindahan barang atau jasa dari pihak
produsen ke pihak konsumen dengan menggunakan suatu keseluruhan
distribusi dalam rangka memperlancar arus pertukaran barang atau jasa
tersebut.
Alex S. Nitisemito dalam bukunya Azas-Azas Marketing, (2000: 13),
memberikan pengertian tentang pemasaran yaitu pemasaran adalah
semua kegiatan yang bertujuan untuk memperlancar arus barang dan
jasa dari produsen kekonsumen secara efisien dengan maksud
menciptakan permintaan yang efektif.
Sedangkan Philip Kotler dalam bukunya Manajemen Pemasaran
(2002 : 5) mengemukakan bahwa pemasaran adalah suatu proses sosial
yang memberikan kepada individu atau kelompok, apa yang mereka
11
butuhkan, inginkan dan ciptakan serta menukarkan produk-produk
dan nilai dengan individu dan kelompok lainnya.
Salah satu beberapa kegiatan manusia dalam usaha untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan adalah melakukan suatu proses pertukaran,
jadi dengan demikian dapat diketakan bahwa pemasaran diciptakan oleh
para penjual dan pembeli atau lebih dikatakan bahwa pemasaran
diciptakan oleh para produsen dan konsumen dalam upaya memenuhi
kebutuhan dan keinginan yang jumlahnya tidak terbatas. Jelas bahwa
antara produsen dan konsumen senantiasa beberapa untuk mencari
kepuasan dengan cara meraih keuntungan, sedangkan dalam pihak
para konsumen memenuhi kebutuhan prestasi pemilikan barang dan jasa
yang ditawarkan oleh produsen.
Dengan memperhatikan beberapa definisi pemasaran yang jelas
dikemukakan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pemasaran
merupakan suatu interaksi yang berusaha untuk menciptakan hubungan
pertukaran serta usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana-
rencana strategis yang diarahkan pada pemasaran kebutuhan dan
keinginan konsumen, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan
laba.
3. Pengertian Manajamen Pemasaran
Dalam melakukan pemasaran hasil produksi pada perusahaan, oleh
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan (2002 :
201), menyatakan bahwa manajemen terhadap memasarkan hasil produk
12
bagaimana pada tingkat kepuasan konsumen, apakah sepatutnya barang
tersebut diproduksi, ataukah sudah sesuai dengan selera konsumen.
Dengan dasar ini perusahaan perlu adanya jaminan produk, sehingga
mutu dan kualitas tetap menjadi perioritas utama agar langganan tetap
memilih pada produk yang telah lama disenangi.
Jika ditelaah lebih lanjut, sebenarnya terdapat dalam berbagai faktor
yang dapat mempengaruhi pilihan ditetapkan para konsumen dalam
rangka menentukan pilihannya mengenai mengenai produk yang
dikonsumsinya (WS. Stanton, Marketing Praktis, 2000 : 11).
Faktor-faktor manajemen tersebut pada perusahaan antara lain
tingkat pendapatan, pendidikan dan status sosial yang disandang oleh
para konsumen yang secara potensial akan mengkonsumsi barang yang
akan dipasarkan perusahaan. Ketiga faktor ini akan turut berpengaruh
bag! perilaku konsumen sehingga perusahaan perlu mengkajinya, dan
meningkatkan produknya sehubungan dengan upaya perusahaan
didalam meningkatkan volume penjualan.
Dengan melakukan suatu kajian atau studi terhadap perilaku
konsumen dalam mengkonsumsi suatu barang, akan diperoleh suatu
petunjuk yang konkret mengenai perlu tidaknya perusahaan melakukan
perluasan dan penyebaran produk-produknya dipasar.
Sehubungan dengan hal ini maka Sofyan Assauri, dalam bukunya
Manajemen Pemasaran Suatu Pendekatan Analisis (2001 : 17)
mengemukakan bahwa dengan mengkaji manajemen pemasaran
13
tersebut, perusahaan dapat mengetahui diagnosa tentang siap dan apa
serta bagaimana kebenaran mengenai pemakaian suatu produk.
Beberapa definisi tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan, sebagai
berikut
a. Manajemen pemasaran bagaimana produk itu
memberikan tingkat kepuasan konsumen.
b. Dapat sesuaikan dengan selera konsumen, dengan merasa
puas terhadap hasil produk.
c. Mutu dan kualitas dijamin yang diprioritaskan produk
barang, Bagaimana memberikan konsumen adalah tetap
menjadi pilihan.
4. Pengertian Pemasaran jasa
Perkembangan dunia bisnis pada era globalisasi menuntut kinerja
yangsempurna dari setiap proses yang dijalankan oleh perusahaan.
Pemasaran tidak lagidipandang sebagai bagian yang terpisah dari
organisasi yang hanya berperan sebagaiproses penjualan produk.
Perkembangan konsep pemasaran sendiri tidak terlepas darifungsi-fungsi
organisasi yang lain dan pada akhirnya mempunyai tujuan
untukmemuaskan pelanggan. Pemasaran yang tidak efektif (ineffective
marketing) dapatmembahayakan bisnis karena dapat berakibat pada
konsumen yang tidak puas.Pemasaran yang efektif (effective marketing)
justru berakibat sebaliknya yaitumenciptakan nilai atau utilitas.
Menciptakan nilai dan kepuasan pelanggan adalah inti pemikiran
14
pemasaranmodern.Tujuan kegiatan pemasaran adalah menarik
pelanggan baru denganmenjanjikan nilai yang tepat dan
mempertahankan pelanggan saat ini denganmemenuhi harapannya
sehingga dapat menciptakan tingkat kepuasan.
Menurut Lupiyoadi (2006; 5), pemasaran jasa adalah setiap tindakan
yang ditawarkan oleh salah satu pihak kepada pihak lain yang secara
prinsip intangible dantidak menyebabkan perpindahan kepemilikan
apapun. Sedangkan menurut Umar (2003; 76), pemasaran jasa adalah
pemasaran yang bersifat intangible dan immaterialdan dilakukan pada
saat konsumen berhadapan dengan produsen.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pemasaran jasa
adalah suatu tindakanyang ditawarkan pihak produsen kepada
konsumen, dalam arti jasa yang diberikantidak dapat dilihat, dirasa,
didengar atau diraba sebelum dikonsumsi.
Bauran pemasaran jasa merupakan pengembangan bauran
pemasaran. Bauranpemasaran (marketing mix) produk hanya
mencakup 4P, yaitu :Product, Price,Place, dan Promotion. Sedangkan
untuk jasa keempat P tersebut masih kurangmencukupi, sehingga
para ahli pemasaran menambahkan 3 unsur, yaitu :People,Process, dan
Customer Service.
Menurut Lupiyoadi (2006; 70), elemen marketingmix terdiri dari tujuh
hal, yaitu : Product (jasa seperti apa yang ingin ditawarkankepada
konsumen), Price (bagaimana strategi penentuan harga), Place
15
(bagaimanasistem penghantaran / penyampaian yang akan diterapkan),
Promotion (bagaimanapromosi yang harus dilakukan), People (tipe
kualitas dan kuantitas orang yang akanterlibat dalam pemberian jasa),
Process (bagaimana proses dalam operasi jasa),Customer Service
(bagaimana yang akan diberikan kepada konsumen).
5. Proses Keputusan Pembelian
Pengertian keputusan pembelian adalah tahap dalam proses
pengambilan keputusan dimana konsumen benar-benar membeli ( kolter,
2001 ), pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang
secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan memperguanakan
barang yang di tawarkan. Proses keputusan pembelian merupakan suatu
prilaku konsumen untuk menentukan suatu proses pengembangan
keputusan dalam membeli suatu produk. Proses tersebut merupakan
sebuah penyelesaian masalah harga yang terdiri dari lima tahap ( Kolter,
1999 ), lima tahap proses keputusan pembelian tersebut adalah :
a. Pengenalan masalah
Merupakan tahap pertama di proses keputusan pembelian di mana
konsumen mengenali masalah atau kebutuhan.
b. Pencarian imformasi
Pada tahap ini konsumen di gerakan untuk mencari lebih
banyak imformasi, kosumen bisa lebih muda melakukan
pencarian imformasi aktif, ketika lebih banyak informasi yang di
peroleh maka kesadaran dan pengetahuan konsumen tentang
16
barang atau jasa akan semakin meningkat
c. Penilaian alternative
Konsumen menggunakan imformasi untuk mengevaluasi merek-
merek alternatif dalam himpunan pikiran.
d. Keputusan pembelian
Pada tahap ini konsumen secara aktual membeli suatu produk.
Perilaku setelah pembelian. Setelah pembelian produk, konsumen
akan mengalami suatu tingkat kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Jika
produk sesuai harapan maka konsumen puas, jika melebihi harapan maka
konsumen sangat puas, jika kurang memenuhi harapan maka
konsumen tidak puas. Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen dengan
suatu produk akan mempengaruhi perilaku selanjutnya. Bila konsumen
puas, dia akan menunjukan probabilitas yang lebih tinggi untuk membeli
produk itu lagi.
6. Kualitas Produk
Pada hakekatnya seorang membeli produk bukan hanya sekedar ia
ingin memiliki produk. Para konsumen membeli barang atau jasa
karena barang atau jasa tersebut di pergunakan sebagai alat
memuaskan kebutuhan ( Sofjan Assauri, 2002 ). Atau dengan kata lain
seseorang membeli suatu produk bukan karena fisik produk semata-mata
tetapi karena manfaat yang ditimbulakan dari produk yang di beli.
17
Menurut ( Kolter& Amstrong, 2001 ) produk adalah segalah sesuatu
yang di tawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli,
digunakan, atau di konsumsi yang dapat memuaskan ke inginan
atau kebutuhan. Secara konseptual produk adalah pemahaman
subjektif dari produsen atas sesuatu yang bisa di tawarkan sebagai
usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan
dan kegiatan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas
organisasi serta daya beli pasar. Selain itu produk dapat pula di
defenisikan sebagai persepsi konsumen yang di jabarkan oleh
produsen melalui hasil produksinya, produk dipandang penting oleh
konsumen dan dijadikan pasar pengambilan keputusan.
Dari defenisi-defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa produk itu
bukan hanya berupa barang nyata tetapi bisa berupa jasa, maka produk
dapat memberikan kepuasan yang berbeda sehingga perusahaan di
tuntut untuk lebih kreatif dan perpandangan luas terhadap produk yang di
hasilakan.
Adapun tujuan kualitas produk adalah sebagai berikut Kolter
(2002:29 )
a. Mengusahakan agar barang hasil produksi dapat mencapai
stanadar yang telah ditetapakan.
b. Mengusahakan agar biaya inspeksi dapat menjadi sekecil
mungkin.
c. Mengusahakan agar biaya desain dari produksi tertentu menjadi
18
sekecil mungkin.
d. Mengusahakan agar biaya produksi dapat menjadi serendah
mungkin.
Menurut Assauri (2002:48) mutu atau kualitas produk di pengaruhi
oleh faktor yang akan menentukan bahwa mutubarang dapat memenuhi
tujuanya, yaitu untuk meningkatkan volume penjualan. Mutu atau
kualitas produk di pengaruhi oleh faktor yang akan menentukan bahwa
mutu barang dapat memenuhi tujuanya yaitu meningkatkan volume
penjualan ( Assauri, 2002 ).
Berdasarkan teori-teori tersebut , maka dapat di simpulkan bahwa
kualitas produk adalah kemampuan suatu produk dalam menjalankan
fungsinya, yang merupakan suatu pengertian gabungan dari daya tahan,
keandalan, ketapatan kemudahan pemeliharaan serta atribut-atribut
lainya.
7. Kualitas Layanan
Modernitas dengan kemajuan teknologi akan mengakibatkan
persaingan yang sangat ketat untuk memperoleh dan
mempertahankan pelanggan, kualitas pelayanan menjadi suatu
keharusan yang akan dilakukan perusahaan supaya mampu bertahan
dan tetap mendapat kepercayaan pelanggan, pola konsumsi dan gaya
hidup pelanggan menuntut perusahaan mampumemberikan pelayanan
yang berkualitas. Keberhasilan perusahaan dalam memberikan
pelayanan yang berkualitas dapat di tentukan dengan pendekatan
19
service quality yang telah dikembangkan oleh Parasuraman, Berry
dan Zenthaml (dalam Lupiyoadi, 2006:181 ).
Mengacuh pada pengertian kualitas layanan maka konsep kualitas
layanan adalah suatu daya tanggap dan realitas dari jasa yang di berikan
perusahaan. Kualitas pelayanan harus dimulai dari kebutuhan pelanggan
dan berakhir pada persepsi pelanggan ( Kolter, 1997 ) dalam
Wisnalmalawati (2005: 156 ). Hal ini berarti bahwa kualitas baik
bukanlah berdasarkan perpespi penyediaan jasa, melainkan
berdasarkan persepsi pelanggan.
Kualitas layanan mengacu pada penilaian-penilaian pelanggan
tentang inti pelayanan, yaitu si pemberi pelayanan itu sendiri atau
keseluruhan organisai pelayanan, sebagai besar masyarakat sekarang
mulai menampakan tuntutan terhadap pelayanan prima, mereka bukan
lagi sekedar membutuhkan produk yang bermutu tetapi mereka lebih
senang menikmati kenyamanan pelayanan (Roesanto, 2000) dalam
NanangTasunar (2006:44). Oleh karena itu dalam merumuskan strategi
dan program pelayan, organisasi harus berorientasi pada kepentingan
pelanggan dan sanagat memperhatikan dimensi kualitas (Suratno dan
Purnama, 2004:74).
Menurut Zeithaml et al (2002), dari hasil penilitian pada 12 fokus grup
di Amerika menghasilkan adanya 10 dimensi kualitas jasa pelayanan dan
selanjutnya disederhanakan menjadi 5 dimensi, yaitu :
20
a. Reliability (keandalan) adalah kemampuan untuk melaksanakan
pelayanan yang semestinya secara tepat.
b. Responsiveness (ketanggapan) adalah keinginan untuk
membantu konsumen dan memberikan pelayanan yang cepat
dan seharga.
c. Empethy (empati) adalah rasa memperhatikan dan
memelihara pada masing-masing pelanggan.
d. Assurance (kepastian) adalah pengetahuan dan keramahan
karyawan serta kemampuan untuk memberikan kesan dapat
dipercaya dan penuh keyakinan.
e. Tangible (keberwujudan) adalah penampilan fasilitas-fasilitas
fisik peralatan, personil, dan perlengkapan-perlengkapan
komunikasi.
Sejauh mana kesesuaian dimensi-dimensi kualitas jasa pelayanan
diatas dengan kondisi indonesia khususnya sektor pemasaran,
merupakan suatu bahan kajian tersendiri sebagaimana di lakuakan
dalam penelitian ini.
Terlepas dari kesesuaian dimensi pelayanan dengan kondisi spesifik,
yang jelas adalah bahwa pemenuhan dimensi-dimensi kualitas jasa
pelayanan merupakan suatu keharusan apabila manajemen perusahan
ingin meningkatkan kepuasan pelanggan (Handayani, 2003).
21
Harga
Tidak akan selalu berhadapan dengan penetapan harga produk yang
dihasilakan. Dimana sebelumya lebih dahulu perusahaan merumusakan
mengenai penetapan haraga yang ingin dicapai.
Harga memiliki peranan utama dalam proses pengambialan keputusan
para pembeli (Tjiptono, 2000), yaitu :
1. Peranan alokasi harga, yaitu fungsi harga dalam membantu para
pembeli untuk memutuskancara memperoleh manfaat atau utilitas
tertinggi yang diharapkan berdasarkan daya belinya.
2. Peran informasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam membidik
konsumen mengenai faktor-faktor produk seperti kualitas. Hal
ini terutama bermanfaat dalam situasi dimana pembeli mengalami
kesulitan untuk menilai faktor produk atau manfaatnya secara
objektif. Persepsi yang sering muncul adalah bahwa harga yang
mahal mencerminkan kualitas yang tinggi sehingga konsumen
menilai harga yang ditetapkan sesuai dengan kualitas produk
maupun jasa yang ditetapkan.
Selain desain produk, harga merupakan variabel yang dapat
dikendaliakn dan menentuakanditeriama atau tidaknya suatu produk oleh
konsumen.Harga semata-matan tergantung pada kebijakan perusahaan,
tetapi tentu saja dengan mempertimbangkan berbagai hal.Murah atau
mahalnya suatu produk sangat reralifsifatnya.Untuk mengatakan perlu
terlebih dahulu dibandingkan dengan harga produk serupa yang
22
diproduksi atau dijual perusahaan lain (Anoraga,
2000:220).
Monroe (2003) menjadiakan harga sebagai indikator berapa besar
pengorbanan yang di perlukan untuk membeli suatu produk
sekaligus dijadikan sebagai suatu indikator level of quality. Semakin
tinggi harga, orang akanmempersiapakan jasa-jasa semakin tinggi,
sehingga konsekuensinya akan meningkatkan nilai nilai persepsi
seseorang. Pada saat yang sama, harga yang tinggi mencerminkan
ukuran monometer yang harus kita korbankan untuk mendapatkan suatu
barang yang berarti akan mengurangi nilai persepsi seseorang terhadap
suatu barang (Lilik Wahyudi, 2004).
Harga menurut Kolter dan Amstrong (2001) adalah sejumlah uang
yang di tukarakan untuk sebuah produk atau jasa. Lebih jauh lagi
,haraga adalah sejumlah nilai yang konsumen tukarkan untuk sejumlah
manfaat dengan memiliki atau menggunakan suatu barang atau jasa.
Harga merupakan hal yang di perhatiakan konsumen saat melakukan
pembelian.Sebagai konsumen mengindetifikasikan harga dengan nilai.
Bila suatu produk mengharuskan konsumen mengeluarkan biaya
yang lebih besar dibandingkan manfaat yang diteriama , maka yang
terjadi adalah bahwa produk tersebut memiliki nilai negatif. Konsumen
mungkin akanmengnggap sebagai nilai yang buruk dan kemudaian akan
mengurangi konsumsi terhadap produk tersebut. Bila manfaat yang
diteriam lebih besar, maka yang terjadi adalah produk tersebut memiliki
23
nilai positif ( Lupiyoadi & Hamdani, 2006 : 99). Harga yang terjangkau
dapat menjadi senjata ampuh dalam mengahadapi persaingan pasar,
karena harga menjadi manfaat atribut yang paling diperhatikan ketika
menghadapi pasar indonesia yang sensitif terhadap harga ( Yashinta
Soelasih, 2005 : 64 )
Alex S Nitisemito ( 1997 : 11 ) mendefinisikan harga adalah nilai
suatu barang atau jasa yangdiukaur dengan sejumla uang dimana
berdasarkan nilai tersebut seseorang bersedia melepaskan barang dari
jasa yang dimiliki pihak lain. FandiTjiptono( 2001) mengemukakan
harga seringkali digunakan sebagai indikator nilai bilamana indikator
tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang
atau jasa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada tingkat harga
tertentu, bila manfaat yang dirasakan konsumen meningkat, maka
nilainya akan meningkat pula. Oleh karena itu HermawanKertajaya ( 1999
)memandang haraga dalam konsep EVC (Economic Value to Customer),
hal ini berarti bahwa pengorbanan yang diberikan melalui pembayaran
dalam suatu moneter atau finansial, konsumen mengharapkan untuk
mencapai nilai yang maksimum atau sesuai pengorbanan yang
diberikan.
Harga menurut Basu Swasta atau Irawan ( 2001) adalah sejumlah
uang ( ditambah produk kalau mungkin ) yang dibutuhkan untuk
mendapatakan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanan. Dari
defenisi tersebut, dapat kita ketahui bahwa haraga yang di bayar oleh
24
pembeli itu sudah termasuk pelayanan yang diberikan oleh penjual,
bahwa penjual juga menginginkan sejumlah keuntungan dari harga
tersebut.
Harga yang ditetapkan pada dasarnya disesuaikan dengan apa
yang menjadi pengharapan produsen. Haraga juga biasanya
mencerminkan kualitas jasa dari produk yang yang menyertainya,
mencerminkan prestise, dan sebaginya.
Tempat
Lokasi adalah tempat dimana sesuatu berada. Menurut Lupiyuadi (2001:
80) lokasi merupakan keputusan yang dibuat perusahaan berkaitan
dengan dimana operasai dan stafnya akan ditempataka. Salah memilih
lokasi perusahaan akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan.
Lokasi menetukan kesuksesan suatu jasa, karena erat kaitanya dengan
pasar potensial (Tjiptono, 1991 : 91).
Lokasi merupakan gabungan antara lokasi dan keputusan atas
saluran distribusi, dalam hal ini berhubungan dengan cara penyampainan
jasa kepada konsumen dan dimana lokasi yang strategis (Lupiyoadi,
2001 : 61).
Keputusan lokasi bisnis merupakan sala satu kepusan bisnis yang
harus dibuat secara hati-hati.Istilah lokasi mengacuh pada komunitas
lokal di mana bisnis berada (O‟Mars, 1999).Meksipunkesusksesan tidak
hanya tergantung pada lokasi bisnis, namun faktor lokasi akan
mempengaruhi kesuksesan sebuah bisnis. Dalam konteks ini,
25
kesuksesan bisnis dapat bermacam-macam tetapi pada umumnya
terkait dengan ukuran obyektif dan subyektif (Dawes, 1999),
Menurut Render dan Heizer, 2001 (dalam Adrianto, 2006 : 33)
terdapat 6 faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan
tempat/ lokasi perusahaan, yaitu :
1. Lingkungan masyarakat
Kesediaan masyarakat suatu daerah meneriama segala konsekuensi baik
konsekuen sipositif maupun negatif terhadap didirikanya suatu
perusahaan di daerah tersebut tersebut merupakan suatu syarat penting.
Perusahaan perlu memperhatikan nilai-nilai lingkungan dan ekologi
di mana perusahaan akan berlokasi.
2. Kedekatan dengan pasar
Dekat dengan pasar akan membuat perusahaan dapat memberikan
pelayanan yang lebih baik kepada para konsumen dan seringmengurangi
biaya distribusi.
3. Tenaga kerja
Dimanapun lokasi perusahaan, harus mempuyai tenaga keraja, karena
itu cukup tersedianya tenaga kerja merupakan hal yang
mendasar.Bagi banyak perusahaan sekarang kebiasaan dan sikap calon
pekerja suatu daerah lebih penting dari keterampilan dan pendidikan
karena jarang perusahaan yang dapat menemukan tenaga kerja baru
yang telah siap pakai untuk pekerjaan yang sangat bervariasi dan
tingkat spesialisasiyang sangat tinggi, sehingga perusahaan harus
26
menyelenggarakan program pelataihan khusus bagi tenaga kerja baru.
4. Kedekatan dengan bahan mentah dan supplier
Apabila bahan mentah berat dan susut cukup besar dalam proses
produksi, maka perusahaan lebih baik berlokasi dekat dengan bahan
mentah. Tetapi bila produk jadi lebih berat , besar dan bernilai rendah
maka lokasi dipilih sebaliknya. Lebih dekat dengan bahan mentah
dan supplier memungkinkan suatu perusahaan mendapat pelayanan
supplier yang lebih baik.
5. Fasilitas dan biaya transportasi
Tersedianya fasilitas transportasi yang baik lewat darat, udara dan air
akan memperlancar pengadaan faktor-faktor produksi dan penyaluran
produk perusahaan. Pentingnya pertimbangan biaya transportasi
tergantung sumbangannya terhadap total biaya. Lokasi dekat dengan
pasar akan menaikkan biayapengankutan bahan mentah.
6. Sumber daya-sumber daya alam lainnya
Hampir setiap industri memerlukan tenaga yang dibangkitkan dari
aliran listrik, disel, air, angin, dan lain-lain. Oleh sebab itu perlu di
perhatikan tersedianya sumber daya-sumber daya dengan murah dan
mencukupi. Kolter et all (2003 : 14) mengatakan bahwa perusahaan
sebaiknya perlu secara matang mempertimbangkan pemilihan lokasi
usaha untuk pengembangan di masa depan. Dari penelitian yang
dilakukan Jeni Raharjani, (2005 : 14) strategi lokasi adalah salah satu
determinan yang paling penting dalam perilaku pembelian konsumen,
27
pengecer harus memilih lokasi yang startegis dalam menempatkan
tokohnya.
B. Tinjauan Empiris
Kajian empiris adalah kajian yang di peroleh dari observasi
atau percobaan. Kajian empiris adalah informasi yang membenarkan
suatu kepercayaan dalam kebenaran atau kebohongan suatu klaim
empiris. Dalam pandangan empiris, seseorang hanya dapat
mengklaim memiliki pengetahuan saat seseorang memiliki sebuah
kepercayaan yang benar berdasarkan bukti empiris. Dalam arti lain
kajian empiris sama artinya dengan hasil dari suatu percobaan.
Berikut ini sebagian contoh empiris yang berkaitan dengan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian dari beberapa
jurnal dan skripsi.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Nama/Tahun Judul Penelitian Metodologi
Penelitian
Hasil Penelitian
1. Andi wijaya
2012
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
minat beli
Konsumen pada
toko “laress
cosmetics”
Semarang
Kuantitatif Hasil penelitian yaitu
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
minat beli konsumen
pada LARESS
COSMETICS adalah:
(1) Faktor Sudah
Langganan dengan
prosentase varians
sebesar 24,136%. (2)
Faktor Display Toko
28
Menarik dengan
prosentase varians
sebesar 12,832%. (3)
Faktor Pilihan Merek
Lengkap dengan
prosentase varians
sebesar 11,928%. (4)
Faktor Keramahan SPG
dengan prosentase
varians sebesar
11,855%.
2. rifqi wildan
nurwibowo
2017
Analisis faktor –
faktor yang
mempengaruhi
minat beli
konsumen
terhadap produk
fashion online
melalui jejaring
sosial instagram
Kuantitatif Hasil penelitian
menunjukan bahwa
kemudahan
penggunaan,
persepsi
risiko dan
kepercayaan
berpengaruh
signifikan terhadap
minat beli konsumen.
3. bramasto
adi
2017
analisis faktor-
faktor yang
mempengaruhi
minat beli produk
private label
Kualitatif Hasil penelitian
mengindikasikan
beberapa faktor
seperti persepsi
harga,
persepsi kualitas, dan
familiaritas memiliki
pengaruh secara
signifikan terhadap
minat beli produk
29
private label. Selain
itu, hasil penelitian
mengemukakan
bahwa
pria cenderung
mengambil risiko
dibanding wanita.
4. Bambang
Sugito
2010
faktor- faktor yang
mempengaruhi
minat
konsumen
terhadap jasa
service hanphone
pada
be-en ponsel
pekanbaru
Kualitatif Berdasarkan analisis
dan riset dari penulis
bahwa jasa reparasi
hanphone
sangat dibutuhkan
oleh masyarakat
Pekanbaru, dan
kehadiran be-en
Ponsel
ditengah-tengah
masyarakat
diPekanbaru
mempunyai andil
yang cukup besar
karena adanya
banyak pilihan tempat
reparasi elektronik
terutama hanphone
serta para pelanggan
dapat memilih dan
membandingkan
mana yang terbaik.
30
C. Kerangka Fikir
Konsep yang akan di teliti adalah Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Keputusan Pembelian Sepeda Motor, melalui
penelitian ini di mana peneliti akan mencari tahu faktor-faktor apa saja
yang meyebabkan Mempengaruhi konsumen membeli Keputusan
Sepeda Motor di Kec. Alla, Kab. Enrekang di mana di ketahui faktor
setiap saat bisa saja berubah sesuai dengan tren atau kondisi
lingkungan
Hal ini dapat menunjukan bahwa sudut pandang konsumen
terhadap suatau barang tidak bisa di pastikan secara umum justru
harus di lihat dari fungsi di lokasi tersebut di mana sudah di jelaskan
bahwa kondisi di Enrekang sagat jauh beda di bandingkan dengan
perkotaan secara otomatis fungsi kendaaraan pun aga berbeda
sebelumnya maka dari itu peneliti ingin meneliti ulang yang
memepengaruhi konsumen dalam pemeblian sepeda motor
Berikut ini peneliti menyajikan kerangka pikir dalam penelitian
ini dengan bentuk bagan, di mana peneliti akan mengkaji kebutuhan
dan sudut pandang terhadap konsumen dan faktor yang
mempengaruhinya
31
Gambar 2.1 Kerangka Fikir
Analisis Keptusan terhadap faktor-faktor
Mempengaruhi Keputusan Pembelian
Masyarakat aneka motor sudu
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Keputusan Pembelian Masyarakat di
aneka motor sudu
Pendapat Masyarakat terhdap
faktor-faktor Mempengaruhi
Keputusan Pembelian
Masyarakat di anke motor sudu
Pendapat aneka motor sudau
terhdap faktor-faktor
Mempengaruhi Keputusan
Pembelian Masyarakat aneka
motor sudu
Faktor-Faktor Yang Mempegaruhi Keputusan Pembelian Masyarakat aneka
motor sudu
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan
pendekatan deskriptif. Nazir (2011) Penelitian deskriptif adalah suatu
metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu
set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa
pada masa sekarang dengan tujuan untuk membuat deskripsi,
gambaran, atau lukisan secara sistematis faktual dan akurat mengenai
fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, fokus penelitian ini adalah
faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam pembelian
sepeda motor pada Toko Aneka Motor Sudu Kec.Alla Kab.
Enrekang.di mana penelitian akan mencari tau tentang faktor apa
saja menjadi pemicu bagi masyarakat untuk membeli sepeda motor
di Toko Aneka Motor Sudu Desa Sudu Kec.Alla Kab. Enrekang
C. Pemilihan Lokasi dan Situs Penelitian
Dalam penulisan proposal ini, Penelitian ini berupaya
menemukan dan mengungkapkan faktor-faktor yang mempengaruhi
konsumen dalam pembelian sepeda motor pada Toko Aneka Motor
Sudu Kec.Alla Kab. Enrekang.Waktu penelitian di perkirakan satu
bulan tahun 2020 bulan November sampai Desember
32
33
D. Sumber Data
Sumber data yang di gunakan dalam penelitian adalah:
Jenis dan sumber data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Data Primer
Data yang di kumpulkan melalui pengamatan langsung pada
objek. Untuk melengkapi data, maka melakukan wawancara secara
langsung dan mendalam berpedoman pada daftra pertanyaan yang
telah di diapkan sebagai alat pengumpulan data.
2. Data Sekunder
Data yang di peroleh dari hasil-hasil penelitian yang relevan dan
data yang tidak secara langsung di peroleh dari responden, tetapi di
peroleh dengan menggunakan dokumen yang erat hubungannya
dengan pembahasan
E. Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ini adalah
sebagai berikut :
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang di lakukan
dengan menggunakan beberapa cara, di antaranya:
1. Observasi
Observasi yaitu teknik penelitian dengan mendatangi lokasi
penelitian, mengadakan pengamatan secara langsung terhadap
34
permasalahan yang akan di teliti khususnya pada objek dan subjek
penelitian.
2. Wawancara
Wawancara adalah proses tanya jawab peneliti dengan
subjek penelitian atau informan dalam suatu situasi sosial. Dengan
memanfaatkan metode wawancara ini, maka penulis dapat
menyampaikan sejumlah pertanyaan ke pihak responden secara
lisan dengan menggunakan panduan wawancara tiada lain untuk
memperoleh data yang di butuhkan penulis dan responden yang
akan di wawancarai orang yang terlibat di Toko Aneka Motor Sudu
dimana yang dimaksut adalah konsumen dan produsen
3. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu, mencari data mengenai beberapa hal,
baik yang berupa catatan yang berkenaan dengan judul penulis
dan data dari responden atau catatan-catatan lain yang
berhubungan dengn permasalah yang ingin di teliti penilit. Metode
ini di gunakan salah satu pelengkap dalam memperoleh data, tiada
lain untuk memperkuat kreditbilitas data yang di peroleh.
F. Instrument Penelitian
Untuk memperoleh data penelitian ini, maka di gunakanlah
instrument penelitian berupa lembar observasi, panduan wawancara,
serta catatan dokumentasi sebagai pendukung dalam penelitian ini.
35
1. Lembar observasi, berisi catatan-catatan yang di peroleh penelitian
pada saat melakukan pengamatan langsung di lapangan.
2. Panduan wawancara, merupakan seperangkat daftar pertanyaan
yang sudah di siapkan oleh peneliti sesuai dengan rumusan
masalah dan pertanyaan peneliti yang akan di jawab melalui proses
wawancara.
3. Alat perekam (handphone) merupakan alat untuk mengambil
gambar atau video maupun untuk merekam audio sebagai
dokumentasi pada saat melakukan penelitian.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang di pakai penulis adalah analisis data
berlangsung atau mengalir (flow model analysis). Ada beberapa
langkah-langkah yang di lakukan pada teknik analisis data tersebut,
yaitu mengumpulkan data, reduksi data, penyajian data dan
verivikasi/menarik kesimpulan.
1. Reduksi data
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok
memfokuskan pada hal penting di cari tema dan polanya menyambung
yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah di reduksi akan
memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti
untuk melakukan pengumpulan data, dan mencarinya bila di perlukan
36
2. Penyajian data
Setelah data di reduksi, maka langkah selanjutnya adalah
penyajian data. Melalui penyajian data maka data terorganisasikan
tersususn dalam pola hubungan sehingga akan semakin mudah di
pahami. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa di lakukan
dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antara kategori,
flowchear dan sejenisnya.
3. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan di lakukan secara konduktif, kesimpulan
yang di ambil kemudian di verifikasi dengan jalan meninjau ulang
catatan lapangan dan mendiskusikannya guna mendapatkan
kesepakatan intersubjektif, hingga dapat di peroleh kesimpulan yang
kokoh.
37
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Objek Penelitian
1. Gambaran Umum Kabupaten Enrekang
a. Kondisi Geografis
Kabupaten Enrekang secara geografis terletak antara ‟ ‟‟-
‟ ” intang Selatan dan antara ‟ ” - ‟ ” Bujur imur
Letak geografis Kabupaten Enrekang berada dijantung jasirah Sulawesi
Selatan yang dalam peta batas wilayah memang bentuknya seperti
jantung. Batas wilayah Kabupaten Enrekang adalah sebagai berikut :
1) Sebelah Utara : Kabupaten Tanah Toraja
2) Sebelah Timur : Kabupaten Luwu
3) Sebelah Selatan : Kabupaten Sidrap
4) Sebelah Barat : Kabupaten Pinrang
b. Kondisi Topografi
Topografi Wilayah Kabupaten Enrekang pada umumnya
mempunyai wilayah Topografi yang bervariasi berupa perbukitan,
pegunungan, lembah dan sungai dengan ketinggian 47 - 3.293 m dari
permukaan laut serta tidak mempunyai wilayah pantai. Secara umum
keadaan Topografi Wilayah wilayah didominasi oleh bukit-bukit/gunung-
gunung yaitu sekitar 84,96% dari luas wilayah Kabupaten Enrekang
sedangkan yang datar hanya 15,04%. Musim yang terjadi di Kabupaten
Enrekang ini hampir sama dengan musim yang ada di daerah lain yang
37
38
ada di Propinsi Sulawesi Selatan yaitu musim hujan dan musim kemarau
dimana musim hujan terjadi pada bulan November - Juli sedangkan
musim kemarau terjadi pada bulan Agustus - Oktober.
Selama setengah dasawarsa terakhir telah terjadi perubahan
wilayah administrasi pemerintahan baik pada tingkat kecamatan maupun
level desa/kelurahan.Pada Tahun 1995 di Kabupaten Enrekang hanya
terdapat 54 desa/kelurahan yang tersebar pada 5 kecamatan.Dengan
adanya perubahan situasi dan kondisi wilayah, maka pemekaran
desa/kelurahan sudah menjadi keharusan. Maka pada tahun
1997, jumlah desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Enrekang telah
bertambah dari 78 desa/kelurahan kondisi tahun 1996, menjadi 108
desa/kelurahan. Demikian halnya pada tingkat kecamatan, yang semula
hanya 5 kecamatan menjadi 9 kecamatan.
Pada pertengahan tahun 2003 terjadi pemekaran sehingga
bertambah lagi sebanyak 3 desa menjadi 111 desa/kelurahan.Kemudian
pada akhir tahun 2006 terjadi pemekaran desa dan kecamatan menjadi 11
kecamatan dan 112 desa/kelurahan.Terakhir pada tahun 2008 mekar
kembali menjadi 12 kecamatan dan 129 desa/kelurahan. Dari 12
Kecamatan tersebut, kecamatan terluas adalah Kecamatan Maiwa yaitu
392,87 km2 atau 22 persen dari luas Kabupaten Enrekang , sedangkan
kecamatan yang mempunyai luas terkecil adalah Kecamatan Alla yaitu
34,66 km2 atau 1,94 persen dari luas Kabupaten Enrekang.
39
Pegunungan Latimojong yang memanjang dari arah utara ke
Selatan rata-rata ketinggian sekitar 3000 meter di atas permukaan laut,
memagari kabupaten Enrekang di sebelah timur sedang di sebelah barat
membentang sungai Saddang yang berada dalam wilayah Kabupaten
Pinrang dengan aliran pengairan sampai Kabupaten Sidrap.
Ditinjau dari kerangka pengembangan wilayah maupun secara
geografis Kabupaten Enrekang juga dapat dibagi kedalam dua kawasan
yaitu Kawasan Barat Enrekang (KBE) dan Kawasan Timur Enrekang
(KTE). KBE meliputi Kecamatan Alla, Kecamatan Anggeraja, Kecamatan
Enrekang dan Kecamatan Cendana, sedangkan KTE meliputi Kecamatan
Curio, Kecamatan Malua, Kecamatan Baraka, Kecamatan Bungin dan
Kecamatan Maiwa. Luas KBE kurang lebih 659,03 Km 2 atau 36,90% dari
Luas Kabupaten Enrekang sedangkan luas KTE kurang lebih 1.126,98
Km2 atau 63,10% dari, Luas wilayah Kabupaten Enrekang.
Dilihat dari aktifitas perekonomian, tampak ada perbedaan
signifikan antara kedua wilayah tersebut.Pada umumnya aktifitas
perdagangan dan industri berada pada wilayah KBE.Selain itu industri
jasa seperti transportasi, telekomunikasi, hotel, restoran, perbankan,
perdagangan industri pengotahan hash pertanian berpotensi
dikembangkan di wilayah tersebut. Sedangkan KTE yang selama ini
dianggap relatif tertinggal bila dilihat dari ketersedian sarana dan
prasarana sosial ekonomi, sangat memadai dari segi potensi SDA,
sehingga amat potensial untuk pengembangan pertanian dalam arti yang
40
luas yaitu pertanian tanaman pangan/ hortikultura, perkebunan dan
pengembangan hutan rakyat.
Pemekaran dari lima kecamatan menjadi sembilan kecamatan di
Kabupaten Enrekang menyebabkan akses penduduk terhadap pelayanan
pemerintahan lebih mudah dicapai. Kondisi ini dipermudah oleh semakin
dekatnya pusat pemerintahan kecamatan dari desa-desa bawahannya.
Selain itu jumlah penduduk beserta aktifitasnya yang akan ditangani
.setiap wilayah kecamatan semakin berkurang. Pemekaran ini diharapkan
dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efektifitas pelaksanaan roda
pemerintahan sehingga akan memberikan efek positif terhadap akselerasi
pembangunan di setiap wilayah.
Kawasan Timur Enrekang yang memiliki wilayah yang luas dengan
berbagai potensinya memberi peluang untuk pengembangan pertanian
tanaman pangan dan hortikultura serta tanaman perkebunan dan
kehutanan.Adanya keterbatasan akses KTE terhadap Kawasan Barat
Enrekang mengindikasikan perlunya kebijakan atau langkah langkah
strategis yang memungkinkan kedua wilayah tersebut dapat bersinergi
untuk menuju pencapaian visi dan misi daerah.
c. kondisi wilayah kabupaten Enrekang.
Kabupaten Enrekang berada di jantung Jasirah Sulawesi Selatan
yang dalam peta batas wilayah memang bentuknya seperti jantung.
Pegunungan Latimojong yang memanjang daru Utara ke Selatan rata-rata
ketinggian ± 3.000 meter diatas permukaan laut, memagari Kabupaten
41
Enrekang disebelah timur sedang disebelah barat membentang Sunagai
Saddang dari utara ke selatan yang pengendalian airnya menentukan
pengairan saddang yang berada dalam wilayah Kabupaten Pinrang
dengan aliran pengairan sampai ke Kabupaten Sidenreng
Rappang.Kabupaten Enrekang terletak antara º ‟ ” S dan
º ‟ ” B Jarak dari ibukota Provinsi Sulawesi Selatan (Makassar)
ke kota Enrekang dengan jalan darat sepanjang 235 Km. Batas-batas
daerah Kabupaten Enrekang : Sebelah Utara Kabupaten Tana Toraja,
Sebelah Selatan Kabupaten Sidenreng Rappang, Sebelah Barat
Kabupaten Pinrang, dan Sebelah Timur Kabupaten Luwu dan Sidenreng
Rappang. Kabupaten Enrekang berada di daerah pegunungan, terdiri dari
gunung-gunung dan bukit-bukit sambung menyambung, mengambil dari ±
85% dari seluruh luas Kabupaten Enrekang yang luasnya ± 1.786,01 Km
atau 2,92 dari seluruh luas seluruh propinsi Sulawesi Selatan, secara
administratif terbagi menjadi 9 kecamatan dan 111 Desa.
Iklim di Kabupaten Enrekang hampir sama dengan daerah lainnya
di propinsi Sulawesi Selatan yaitu terbagi 2 musim yaitu musim hujan dan
musim kemarau. Musin hujan terjadi/ berlangsung pada bulan November-
Juli, sedangkan pada musim kemarau berlangsung pada bulan Agustus-
Oktober. Jumlah hari hujan (HH) pada tahun 2001 139 dan curah hujan
3.970 mm, tahun 2002 jumlah HH 137 hari dan CH 1410 mm, tahun 2003
jumlah HH 82 CH 1925 mm.
42
Peta Kabupaten Enrekang
Gambar 4:1 peta Kabupaten Enrekang
Sumber : Buku Profil Kabupaten Enrekang
d. Kondisi Penduduk Kabupaten Enrekang
Jumlah penduduk di Kabupaten Enrekang untuk tahun 2008
adalah sebanyak 188.070 jiwa yang tersebar di 12 kecamatan.
Dengan kepadatan penduduk mencapai 105 jiwa/km².
Tabel 4.1 Penduduk menurut jenis kelamin dan kepadatn penduduk menurut Kecamatan di Kabupaten Enrekang Tahun 2018
No. Nama
Kecamatan Laki- Laki
Perempuan Jumlah Total
Kepadatan Penduduk
1. Maiwa 11.655 11.657 23.312 59,3
2. Bungin 2.284 2.098 4.382 18,5
3. Enrekang 14.928 14.929 29.857 102,5
4. Cendana 4.269 4.420 8.689 95,5
5. Baraka 10.495 10.287 20.782 130,6
6. Buntu Batu 6.097 5.896 11.933 94,7
7. Anggeraja 11.866 11.850 23.716 189,2
8. Malua 4.275 4.322 8.597 213,0
9. Alla 10.107 10.046 20.153 581,4
10. Curio 7.248 7.094 14.342 80,3
11. Masalle 6.145 5.953 12.098 177,0
43
12. Baroko 5.184p 4.965 10.149 247,1
Kabupaten Enrekang 94.553 93.517 188.070 105.3
Sumber : Kabupaten Enrekang Dalam Angka 2018 BPS Enrekang
Berdasarkan tabel Kecamatan Enrekang memiliki jumlah penduduk
yang paling banyak jika di bandingkan dengan kecamatan yang lain yaitu
sebesar 29.857 jiwa. Hal ini dimungkinkan karena kecamatan ini berada
di ibu kota Kabupaten dengan penduduk yang heterogen. Adapun
kecamatan dengan penduduk yang paling sedikit yaitu kecamatan Bungin
dengan jumlah penduduk sebesar 4.382 jiwa dan merupakan kecamatan
yang baru dimekarkan.
2. Gambaran Umum Toko Aneka Motor Sudu Di Kec. Alla, Kab.
Enrekang
Toko aneka motor sudu berada di desa sudu kecamatan alla
kabupaten Enrekang di mana toko tersebut penjual motor bekas yang
biasa dari berbabagai macam daerah untuk di jual kembali selain itu motor
yang di beli kebanyakan akan di modif kembali sesuai dengan kebutuhan
konsumen seperti sperpak kebanyakan akan diganti di sesuaikan
kebutuhan konsumen untuk dibutuhkan di linkugan maka dari itu tidak
heran maka banyak masyarakat megakui kulitas motor yang di pasarkan
di toka aneka motor sudu, memang pada umumnya orang melihat sebua
motor dari kulitas mesin dan model tapi di Enrekang sudut pandang
masyarakat terhadap kendaraan berbeda dari pada orang di daerah lain
seperti di perkotaan, karna pada umumnya daerah Enrekang di penuhi
dengan pegunugan bahkan bahkan mencapai 85 persen pegunugan
44
secara otomatis apabila menggunakan motor yang standar maka akan
terbebani terhadap kemampuan kendaraan tersebut tapi di lain hal bagi
pemilik toko, di mana sesuaikan motor yang mereka jual maka tidak heran
apabila produk mereka sudah banyak di ganti untuk mencocokan
kebutuhan lingkungan , agar para konsumen puas dalam menggunakan
produk dari aneka motor sudu
B. Deskripsi Toko aneka motor sudu
Pada bagian ini peneliti akan memaparkan bagian yang menjadi
subtansi dari peneliti yaitu Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
pembelian sepeda motor pada toko aneka motor Sudu di Kec. Alla,
Kab. Enrekang dengan metode analisis yang digunakan yakni analisis
deskriptif kualitatif.
Dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif, peneliti dituntut
dapat memaparkan, menjelaskan, menggambarkan serta menggali data
berdasarkan apa yang di ucapkan, dirasakan, dilihat dan dilakukan oleh
sumber data sesuai dengan fakta-fakta dilapangan dengan menggunakan
wawancara dan observasi langsung di lokasi penelitian yakni di Toko
aneka motor sudu di Kabupaten Enrekang
Peneliti disini akan meneliti dengan melakukan wawancara secara
acak untuk mendapatkan data yang di btuhkan dalam penelitian ini karna
ada dua target yang di butuhkan dalam pegumpulan data yang pertama
orang yang terlibat penjual produk di toko aneka motor Sudu dan yang
kedua para konsumen yang telah melakukan transaksi atau pembila di
45
toko aneka motor Sudu, untuk menyimbangkan data antara penjual dan
pembeli selain itu tujuan utama dari peneliti disini sesuai dengan di
jelaskan di tujuan penelitian di mana peneliti akan mencari Faktor-faktor
yang mempengaruhi keputusan pembelian sepeda motor di sini karna
pada dasarnya faktor-faktor yang mempegaruhi keputusan pembelian
sepeda motor di kabupaten Enrekang berbeda pada daerah-daerah
lainya
Bercerita tentang faktor yang mempegaruhi keputusan pembelian
sepeda motor di kabupaten Enrekang tidak seperti pada umumnya di
mana yang di lihat dari kebanyakan orang adalah kulitas merek tapi di
Enrekang kebanyakan lagi tern malah jarang sekali di promosikan seperti
motor kros dan motor soport, karna yang menjadi faktor penentu bagi
konsumen di kabupaten Enrekang adalah kecocokan terhadap pemakaian
dan adapun faktor faktor yang mempegaruhi keputusan pembelian
sepeda motor di kabupaten Enrekang di antaranya :
Salas satu Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian
Sepeda Motor pada Toko Aneka Motor Sudu di Kec. Alla, Kab.
Enrekang adalah Kondisi lingkungan dimana diketahui darai data statistik
di kabupaten Enrekang sagat berbeda dengan kondisi dilkungan pada
umumya, seperti data statistik geografis megatakan 85 % wilayah
Enrekang pegunungan, secara otomatis kendaraan yang pada umumnya
di gunakan di perkotaan sagat kesulitan apabila di gunakan di wilayah
Enrekang pada dasarnya kendaraan memiliki kelebihan dan kekurangan
46
seperti yang yang di tayankan lansung oleh peneliti di jelaskan secara
langsung di jelaskan oleh sala satu nara sumber bernama Suherman
pemilki toko aneka motor megatakan
Bagai cara anda memsarkan produk yang begitu di minati oleh para pemebeli ? „‟ sebelum saya luncurkan produk saya kita harus megetahui tentang motor sebelum memasarkan motor ke lingkungan karna masyarakat membutuhkan yang membuat mereka nyaman, sedangkan yang saya ketahui motor kalo memilki kecapatan tinggi dan tahan lama dalam kecapatan maka motor itu lemah dalam hal tarikan awal dan sagat sulit digunakan di tanjakan
Sperti yang di jelaskana sala satu narasumber yang bernama
suherman megatakan pendapatnya tentang salasatu cara pemasaran di
lingkungan dengan cara memahami kondisi produk sebelum di pasarakan,
dimana dia paham produk apa di butuhkan masyarakat di lingkungan
Hasil wawancara menujukan bahwa kulitas motor yang digunakan
di kabupaten Enrekang sagat berbeda yang digunakan oleh orang orang
di ada perkotaan dan adapun yang masih beberapa mengunakan motor-
motor, di mana pada saranya masyarakat yang ada di kabupaten
Enrekang membutuhkan kendaraan sesuai denggan kondisi atau motor
yang kuat dalam tanjakan
Di lihat dari kondisi pengguna motor di kabupaten Enrekang
kebayakan dari mereka menggunakan motor memang kulitasnya yang
berada di daerah tanjakan, bahkan ada beberapa motor yang bisa di
katakan lemah dalam hal tanjakan yang di gunakan masyarakat kalo di
lihat secara sepintas bahakan di toko aneka motor pun masi banyak
terlihat motor yang tergolong lemah di hal tanjakan, tapi setelah
47
wawancara dengan salasatu narasumber yang berna jefri sebagai
pegelola bagian pemeriksaan peralatan motor megatakan
Bagaiman cara anda megelolah produk yang ingin di pasarkan ? Aneka motor kan penjualan motor bekas maka dari itu kami biasanya megambil motor dari kota tapi setelah di beli yang kami lakukan pertama mengganti beberapa spere Part sehingga memadai digunakan di Enrekang seperti gir, bagian dalam mesin di tingkatkan, supreker di kasi naik, karna kebanyakan orang mencari produk yang benara benara sesuai dengan kondisi bukan tern yanh terjadi
Sala satu pendapat nara suber megatakan tentang proses penjulan
produk yang mereka lakukan di mana pendapat nara sumer tersebut
menegaskan bahwa paling utama bukan tren atau kulitas harga tapi
adalah sebuabu kebutuhan kondisi di lingkungan, kemudian peneliti
kemabli bertanya salasatu anggota dalam megelolah anake motor sudu
dengan pertanyaan
Bagaimana pendapat anda tentang produk aneka motor sudu yang
ingin di pasarkan di kabupaten Enrekang ?
Sala satu karyawan yang bernama arya bagian penjualan
menjawab :
Tentang soal produk yang kami pasarkan sudah memang disiapkan jauh hari sebelumnya sesuai dengan rekomendasi pembeli dan hasil perkiraan tentang kebutuhan para pembeli, bisa di kata produk kami kulitasnya lumayan bagus untuk di gunakan di kabupaten Enrekang.
Hasil wawancara di lakukan oleh peneliti dengan salasatu bagian
penjulan motor di anka motor sudu di mana peneliti mempertanyakan
tentang produk yang mereka pasarkan, dan menurut nara sumber produk
48
yang mereka pasarkan sudah bagus karena jauh hari sebelumnya mereka
sudah memang meyiapkan produk untuk di pasarkan
C. Analisi dan Interpretasi (Pembahasan)
Bagian ini membahas tentang pengolaan dan analisis data yang
diperoleh melalui penelitian yang dilakukan dimana data tersebut peneliti
dapatkan melalui wawancara dan observasi sebagai metode pokok dalam
pengumpulan data untuk mengambil suatu keputusan yang objektif dan
dapat berfungsi sebagai fakta. Penelitian ini berawal dari observasi yang
penulis lakukan untuk mengamati Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Keputusan Pembelian Masyarakat di aneka motor sudu
Dalam menganalisis data penulis mengguankan pendekatan deskriptif
kualitatif dengan melakukan survey lapangan, yang berarti metode ini
mengambil kesimpulan hasil observasi dan wawancara mendalam yang
dilakukan, setelah data terkumpul maka dilanjutkan dengan induktif, yaitu
menganalisis data yang bertitik tolak dari fakta-fakta yang bersifat khusus
kemudian disimpulkan secara umum , penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui dan menjelaskan Tengan Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Keputusan Pembelian Masyarakat di aneka motor sudu.
Dalam memperkuat data deskriptip peneliti disini melakukan
penelitian dari dua sudut pandang berbeda, yang pertama sudut
pandang tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan
Pembelian Masyarakat di aneka motor sudu dari masyarakat dan yang
49
kedua dari masyarakat langsung yang pernah terlibat langsung dalam
transaksi pemebelian sepeda motor di Toko Aneka Motor Sudu
1. Pendapat Dari Toko Aneka Motor Sudu Tentang Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian
Masyarakat
Untuk megetahui tentang faktor Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Keputusan Pembelian Masyarakat di kabupaten Enrekang peneliti akan
megorek informasi dari pihak penjulan motor di Toko Aneka Motor
Sudu, peneliti melakukan wawancara kepada tiga orang yang terlibat
langsung di Toko Aneka Motor Sudu adapun pertanyaan yang di
tanyakan langsung oleh peneliti yaitu tentang seputar tujuan yang igin
di cari tau oleh peneliti dimana tujuan sebelumnya mencari tauh
tentang Faktor yang mempegaruhi Keputusan Pembelian sepeda
motor di kabupaten Enrekang adapun pertanyaan dari peneliti yaitu :
Faktor apakah yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Masyarakat
di aneka motor sudu ?
Jawaban salasatu responden yang bernama sala satu
responden yang bernama Herman sebagai Pemilik Toko aneka motor
sudu Megatakan
Faktor Yang mempegaruhi Keputusan Pemebelian Masyarakat tidak lain adalah sebuah kebutuhan terhadap lingkungan dalam artitian bahwa Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Masyarakat paling urjen yaitu Faktor Konsisi Lingkungan
50
Pendapat lain di sampaikan oleh Jefri sebagai Pegelolah Motor
di Toko Aneka Motor Sudu Megatakan
Faktor Yang mempegaruhi Keputusan Pemebelian Masyarakat di Toko Aneke Motor Sudu adalah Sebuah Kebutuhan yang bisa digunakan dengan nyaman di lingkungan dan Kebutuhan dalam Melakukan Pekerjaan Sehari Hari
Pendapat lain di sampaikan oleh Arya sebagai Penjualan Produk
di Toko Aneka Motor Sudu Megatakan
Faktor Yang mempegaruhi Keputusan Pemebelian Masyarakat di Toko Aneke Motor Sudu yang sering di tanyakan kepada saya oleh konsumen biasanya ada 3 hal yang menjadi faktor penentu pertama Kebutuhan terhadap lingkungan yang ke dua Kebutuhan dalam kegiatan Sehari Hari dan yang Ke tiga adalah Tern yang laki terjadi berhubungan dengan saya yang langsung mendapat keluhan dari masyarakat terhadap kebutuhan mereka tentang kendaraan maka wajar lah saya megetahui secara rincih apa yang mereka inginkan
Beradasarkan Jawaban dari Informan yang berasal dari pihak
Toko Aneka Motor Sudu tentang Faktor-Faktor Mempengaruhi
Keputusan Pembelian Masyarakat di aneka motor sudu teradapat tiga
Faktor yang menjadi dasar keputusan Pembelian masysarakat
terhdapa penjualan Produk Motor yaitu
a. Kondisi Lingkungan
Faktor Kondisi Lingkungan di mana ketiga Pendapat dari Pihak
Aneka Motor sudu memilki pandangan yang sama tentang faktor
kondisi lingkungan dimana seperti yang di jelaskan oleh badan statistik
lingkungan kabupaten Enrekang yaitu 85 % di penuhi dengan
pegunungan maka wajar jika banyak penduduk mencari Produk Moror
51
Berbeda dari orang orang berada di Perkotaan karna pada dasarnya
Motor yang di butuhkan di Enrekang adalah Motor Kemampuan dalam
tanjakan dan pihak Penjulan Motor di aneka motor sudu tidak heran
Bila mereka meyiapkan memang produk yang sesuai dengan
linkungkungan.
b. Kebutuhan Kegiatan Sehari Hari
Faktor yang mempegaruhi Keputusan Pembelian sepeda motor
di kabupaten Enrekang yang Kedua adalah Kebutuhan Terhadap
Kegiatan Sehari-Hari di mana sala satu Pendapat nara sumber yang
bertugas dalam transaksi Produk secara langsung megatakan tentang
kebutuhan masyarakat yang lagi mencari Produk Motor di toko Aneka
Motor Sudu Tentang Kendaraan yang bisa di gunakan dalam kegiatan
sehari hari di mana kegiatan rutin dari kabupaten Enrekang bertani
secara otomatis rekomendasi dari konsumen adalah kendaraan yang
kuat dalam membawa beban di sudah di jelaskan sebelumnya nara
sumber megatakan bahwa mereka suda menyipkan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat apalagi Toko Aneke Motor Sudu adalah
Penujual Motor Bekas maka mereka Bebas Megotak Atik Motor sesuai
dengan Kebutuhan Konsumen
c. Tern Yang Terjadi
Faktor yang mempegaruhi Keputusan Pembelian sepeda motor
di kabupaten Enrekang yang Ketiga adalah Tern Yang Terjadi di mana
52
di maksutkan adalah gaya hidup, kebanyakan yang tergolong dalam
hal ini adalah para remaja di mana Tren yang terjadi di kabupaten
Enrekang aga berbeda di perkotaan disebabkan Kegiatan Sehari Hari
dan Kebanyakan Para Remaja Di kabupaten Enrekang mencari Produk
Kendaraan yang memilkik Model Tinggi Sperti Merek KLX yang di
jarang di permosiskan dan di gunakan di kota karna Penggunaan
Motor KLX tidak cocok di gunakan di Kota karna Motor KLX Bertipe
Motor Kross memang Motor Khusus Pendakian, tapi kalagan remaja di
kabupatenm Enrekang ini malah menjadi Tern
2. Pendapat Masyarakat terhdap faktor-faktor Mempengaruhi
Keputusan Pembelian Masyarakat di Anke Motor Sudu
Selain sudut pandang dari orang-orang Toko Anke Motor Sudu
tentang faktor-faktor Mempengaruhi Keputusan Pembelian Masyarakat
Peneliti disini Juga Megorek Informasi di masyarakat untuk
Memperkuat bukti tentang faktor faktor Mempengaruhi Keputusan
Pembelian Masyarakat selain itu yang di maksut masyarakat disini
adalah masyarakat yang pernah terlibat transaksi secara langsung di
toko aneka motor sudu, adapun pertayaan yang di lemparkan oleh
peneliti kepada beberapa masyarakat yang pernah terlibat langsung di
toko aneka motor sudu yaitu : Faktor apakah yang Mempengaruhi
Keputusan anda dalam Pembelian di aneka motor sudu ?
53
Jawaban salasatu responden yang bernama Wahyu di mana di
sala satu responden pernah terlbat langsung dalam transaksi
pemebelian motor di toko aneka motor sudu Megatakan :
Faktor yang mempegaruhi saya dalam pemebelian kendaraan toko aneka motor sudu kebtuhan sehari hari karna toko tersebut memang menjual motor yang cocok di gunakan di kabupaten Enrekang, seperti yang di jelaskan oleh orang yang toko tersebut megatakan sebelumnya bahwa beberapa sperpak sudah di ganti di sesuaikan dengan kebutuhan lingkungan dan saya rasa itu memang benar, karna saya sudah rasakan sebelumnya motor motor yang masih standar begitu sagat sulit di gunakan di kabupaten Enrekang
Pendapat lain di sampaikan oleh Adit di juga sala satu responden
pernah terlbat langsung dalam transaksi pemebelian motor di toko
aneka motor sudu Megatakan :
Faktor yang memepegaruhi saya membeli motor di toko aneka motor sudu yaitu kondisi yang lagi tren di kabupaten Enrekang dimana sekarang lagi ramainya para anak muda membawa motor Trail/kors sedangkan yang kami ketahui penjual motor yang murah dan terkenal dan bagus itu di tokonya herman (Pemilik Aneka Motor Sudu) dia meyiapkan berbagai macam kendaraan bahkan motor yang ingin digunakan ke kebun pun ada
Pendapat lain di sampaikan oleh Irpan di juga sala satu
responden pernah terlbat langsung dalam transaksi pemebelian motor
di toko aneka motor sudu Megatakan :
Faktor yang mempegaruhi saya membeli motor di Toko Aneka Motor sudu Munkin tidak jauh Beda pendapat yang lain karna kebanyakan masyarakat sudah tau Herman si pemilik aneka motor sudu di mana di penjual motor bekas yang bisa sagat di percaya karna sebelum dia menjualnya herman dan anak buahnya memperbaiki dulu motor tersbut agar bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan dan faktor paling mempegaruhi saya
54
adalah Kondisi jalan sekitar, karna motor standar itu sagat susah di gunakan
Pendapat lain di sampaikan oleh Sahruddin di juga sala satu
responden pernah terlbat langsung dalam transaksi pemebelian motor
di toko aneka motor sudu Megatakan :
Faktor yang mempegaruhi saya adalah Kebutuhan alasanya karna saya itu petani maka dari itu saya membutuhkan kendaraan yang kuat dalam pendakian dan membawa beban dan saya sudah lama megetahui herman (Pemilik Toko Aneka Motor sudu) kalo nama toko saya tidak terlalu ingat kalo herman ini menjual motor bekas yang sudah memang di recing untuk bisa di gunakan kondisi tertentu, dan saya tidak pernah bertanya soal merek motor kalo merek urusan belakang intinya motor itu kuat di gunakan di kebun
Pendapat lain di sampaikan oleh Yusri di juga sala satu
responden pernah terlbat langsung dalam transaksi pemebelian motor
di toko aneka motor sudu Megatakan :
Faktor yang mempegaruhi saya yaitu karna kebutuahan dalam pekerjaan karna saya seorang pedagang dan saya butuh motor yang bisa di gunakan dalam kondisi apapun karna hampir stiap hari saya memasuki daerah pedalam untuk mencari bahan dagangan sedankan kita ketahui Enrekang kan penuh dengan gunung tidak heran kalo kebanyak orang cari motor yang kuat mendaki termasuk saya
Berdasarkan jawaban informan terdapat beberapa faktor yang
Mempengaruhi Keputusan Pembelian Masyarakat di Anke Motor Sudu
yaitu ada tiga faktor yaitu yang pertama Faktor Kebutuhan dalam
kegiatan sehari di mana masyarakat sagat membutuhkan kendaraan
dalam Kegiatan mereka karana pada dasaranya pekerjaan orang
Enrekang adalah petani dan pedagang maka itu mereka membutuhkan
kendaraan yang kuat dalam kegiatan sehari hari yang kedua Faktor
55
lingkungan hampir sama dengan fingsi dari kebutuhan di mana faktor
lingkungan adalah beberapa kendaraan yang kebanyakan di fungsikan
dalam perjalanan biasa walaupun Cuma perjalanan biasa tapi tetap
membutuhkan kendaraan motor yang memiliki akselerasi yang tinggi
kanrna kondisi di kabupaten Enrekang penuh dengan tanjakan dan
yang ke tiga adalah tren yang terjadi di mana kebanyakan
menggunakan kendaraan yang lagi tren adalah para remaja
walaupunlagi tern di kabupaten Enrekang tapi motor yang tern di
kabuapten Enrekang berbeda yang berada di perkotaan karna lagi
maraknya sekarang yang digunakan para remaja kendaraan motor
yang bertipe Cross di kabupaten Enrekang selain itu dalam penelitian
ini hampir tidak ada yang permasalakan persoalan merek atau
kemampuan motor , mereka percaya motor yang di pasarkan oleh
Toko Aneka Motor bisa di andalkan, karna sebelum memasarkan
barang tersebut orang-orang dari toko Aneka Motor Sudu
Memperbaikinya dulu
Hasil penelitian ini menunjukan tentang faktor yang mempegaruhi
Pembelian Masyarakat di Aneka Motor Sudu di lakukan degan
salasatu responden bernama Herman sebagai Pemilik Toko aneka
motor sudu Berpendapat Kalo faktor yang mempegaruhi adalah Faktor
Kondisi lingkungan
Hasil penelitian ini menunjukan tentang faktor yang
mempegaruhi Pembelian Masyarakat di Aneka Motor Sudu di lakukan
56
degan salasatu responden bernama Jefri sebagai Pegelolah Motor
Toko aneka motor sudu Berpendapat Kalo faktor yang mempegaruhi
adalah Faktor Kebutuhan
Hasil penelitian ini menunjukan tentang faktor yang
mempegaruhi Pembelian Masyarakat di Aneka Motor Sudu di lakukan
degan salasatu responden bernama Jefri sebagai Pemasaran Toko
aneka motor sudu Berpendapat Kalo faktor yang mempegaruhi adalah
Faktor Kebutuhan, Kondisi dan Tren
Hasil penelitian ini menunjukan tentang faktor yang
mempegaruhi Pembelian Masyarakat di Aneka Motor Sudu di lakukan
degan salasatu responden bernama Wahyu sebagai Masyarakat yang
perna Terlibat langsung melakukan transaksi Berpendapat Kalo faktor
yang mempegaruhinya adalah Faktor Kebutuhan
Hasil penelitian ini menunjukan tentang faktor yang
mempegaruhi Pembelian Masyarakat di Aneka Motor Sudu di lakukan
degan salasatu responden bernama Adit sebagai Masyarakat yang
perna Terlibat langsung melakukan transaksi Berpendapat Kalo faktor
yang mempegaruhinya adalah Faktor Tren
Hasil penelitian ini menunjukan tentang faktor yang
mempegaruhi Pembelian Masyarakat di Aneka Motor Sudu di lakukan
degan salasatu responden bernama Irpan sebagai Masyarakat yang
57
perna Terlibat langsung melakukan transaksi Berpendapat Kalo faktor
yang mempengaruhinya adalah Faktor Kondisi
Hasil penelitian ini menunjukan tentang faktor yang
mempegaruhi Pembelian Masyarakat di Aneka Motor Sudu di lakukan
degan salasatu responden bernama Sahruddin sebagai Masyarakat
yang perna Terlibat langsung melakukan transaksi Berpendapat Kalo
faktor yang mempegaruhinya adalah Faktor Kebutuhan
Hasil penelitian ini menunjukan tentang faktor yang
mempegaruhi Pembelian Masyarakat di Aneka Motor Sudu di lakukan
degan salasatu responden bernama Yusri sebagai Masyarakat yang
perna Terlibat langsung melakukan transaksi Berpendapat Kalo faktor
yang mempegaruhinya adalah Faktor Kebutuhan
Hasil Penelitian menunjukan ada tiga faktor yang mempegaruhi
Pembelian Masyarakat di Aneka Motor Sudu yang di mana faktor yang
di maksut tersebut adalah
1. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan adalah Faktor seseorang membeli Produk di
sebabkan Karena kondisi lingkungan yang mengharuskan
menggunakan produk tersebut seperti Kabupaten Enrekang
mengharuskan menggunakan kendaraan bermotor yang memiliki
kemampuan khusus di kabupaten Enrekang, maka dari toko
aneka motor sudu meyiapkan kendaraan tersebut sesuai dengan
kondisi lingkungan
58
2. Faktor Kebutuhan
Faktor Kebutuhan adalah Faktor seseorang membeli Produk
tersebut di sebabkan karna kebutuhan yang mereka Jalani
setiap hari seperti di kabupaten Enrekang kegiatan sehari hari
kebanyakan dari mereka petani dan Pedagang maka dari itu
mereka membutuhkan kendaran motor yang memilki
kemampuan tahan dan kuat dalam membawa beban dan toko
aneka motor sudu meyiapkan kendaraan tersebut sesuai dengan
kebutuhan yang mereka ingin lakukan
3. Fakltor Tren
Faktor Tren adalah Faktor yang lebih menjuru ke Eksis Tensi
atau gaya hidup tapi tren kendaraan di kabupaten Enrekang
berbeda yang berada di perkotaan kebanyakan yang di gunakan
para remaja di kabupaten Enrekang kendaraan yang bertife
Trail/Cross, maka dari itu pemilik toko Aneka motor Sudu sudah
meyiapkan sesuai dengan tren yang terjadi di Kabupaten
Enrekang
59
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan Analisis yang telah dikemukakan tentang faktor-faktor
Mempengaruhi Keputusan Pembelian Masyarakat di Aneka Motor Sudu
maka peneliti menarik kesimpulan berdasarkan hasil penelitian di mana
terdat tiga yang menjadi faktor utama bagi masyarakat dan dari sudut
pandang toko aneka motor sudu, adapun faktor tersebut sebagai
berikut :
1. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan adalah faktor di mana para konsumen
mengharuskan memebeli sebua produk motor di sebabkan karna
lingkungan seperti yang di ketahui lingkungan Enrekang 85 %
Pegunungan
2. Faktor Kebutuhan
Faktor Kebutuhan adalah Faktor seseorang membeli Produk
tersebut di sebabkan Karena kebutuhan yang mereka Jalani setiap
hari seperti di kabupaten Enrekang kegiatan sehari hari
kebanyakan dari mereka petani dan Pedagang
59
60
3. Faktor Tren
Faktor Tren adalah Faktor yang lebih menjuru ke Eksis Tensi
atau gaya hidup tapi tren kendaraan di kabupaten Enrekang
berbeda yang berada di perkotaan kebanyakan yang di gunakan
para remaja di kabupaten Enrekang kendaraan yang bertife
Trail/Cross,
B. Saran
Adapun beberapa saran dari peneliti sebagai berikut
1. Di sarankan Kepada para Toko Aneka Motor Sudu kabupaten
Enrekang Lebih Megembangkan Produknya karan masyarakat
sagat mempercayai hasil produk yang di luncurkan Oleh Toko
tersebut
2. Di sarankan kepada pemerintah kabupaten Enrekang agar
memperhatikan produk yang di luncurkan karna banyak kendaraan
yang tidak sesuai di gunakan di Kabupaten Enrekang di sebabkan
karna kondisi kingkungan
61
DAFTAR PUSTAKA
Adrianto, 2006, Faktor-faktor terhadap tempat tempat dalam sebuah
usaha. Dana bakti Primayasa : Yokyakarta
Alex S. Nitisemito. 2000. Azas-Azas Marketing, Pemahaman dasar
pemasaran. Grahadi Group : Solo
kolter. 2001. Proses pengambilan keputusan dalam pembelian. Pustaka
Zahra : Jakarta Timur
Lupiyoadi. 2006. pemasaran jasa, Prinsip dalam sebuag tindakan
pemasaran. Penerbit dan Percetakan Ofset : Surabaya
Lupiyoadi. 2006. Teknik Keberhasilan dalam perusahaan. PT. Dinastinho
Adi Perkasa : Tanggerang
menurut Umar. 2003. Sifat-sifat pemasaran jasa terhadap konsumen dan
produsen. PT. Buana Ilmu : Jakarta
Monroe. 2003. Indikator-indikator dalam pemasaran dan teknik dalam
meningkatkan presepsi seseorang. Cindelaras Yokyakarta
NanangTasunar. 2006. strategi dan program pelayanan, dalam sebua
pemasaran. PT. Kesain Blach Indah : Bekasi
Philip Kotler. 2002. Manajemen Pemasaran. Penerapan pemasaran di
sosial. Benteng Pustaka, Grup Mizan : Yokyakarta
Sofyan Assauri. 2001 Manajemen Pemasaran Suatu Pendekatan Analisis.
PT. Global Usaha Media : Yokyakarta
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Cetakana ke 8 Alfabeta: Bandung
Sofyan Assauri .2001. Pemasaran Suatu Pendekatan Analisis. Samudra
buku. Jakarta
Tjiptono.2000. peranan utama dalam proses pengambialan keputusan
para pembeli. Java Books Indonesia : Jakarta
W.S Stanton 2000. Marketing Praktis, Metode marketing, serta
penerapan dalam menjalankan marketing. PT. Karya Panca Nusa :
Bandung
62
Winardi. 2002. Azas-Azas Marketing, cara penerapan marketing yang
tepat dan benar.CV. Aneka Ilmu Semarang : Semarang
Zeithaml et al. 2002. dimensi kualitas jasa pelayanan dalam sektor
pemasaran. PT. Sarana Panca Karya Nusa : Bandung
63
L
A
M
P
I
R
A
n
64
DRAF WAWANCARA
A. Pertanyaan wawancara dilakukan dengan orang-orang di toko aneka
motor Sudu
1. Bagai cara anda memsarkan produk yang begitu di minati oleh para
pemebeli ?
2. Bagaiman cara anda megelolah produk yang ingin di pasarkan ?
3. Bagaimana pendapat anda tentang produk aneka motor sudu yang
ingin di pasarkan di kabupaten Enrekang ?
4. Faktor apakah yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian
Masyarakat di aneka motor sudu
B. Pertanyaan wawancara yang di lakukan dengan Konsumen yang
pernah melakukan Transaksi Pemeblian Sepeda Motor di Toko Aneka
Motor Sudu
1. Faktor apakah yang Mempengaruhi Keputusan anda dalam
Pembelian di aneka motor sudu ?
65
JAWABAN RESPONDEN
No Nama Jawaban responden
1 Herman Faktor Yang mempegaruhi Keputusan Pemebelian Masyarakat tidak lain adalah sebuah kebutuhan terhadap lingkungan dalam artitian bahwa Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Masyarakat paling urjen yaitu Faktor Konsisi Lingkungan
pemebeli ? „‟ sebelum saya luncurkan produk saya kita harus megetahui tentang motor sebelum memasarkan motor ke lingkungan karna masyarakat membutuhkan yang membuat mereka nyaman, sedangkan yang saya ketahui motor kalo memilki kecapatan tinggi dan tahan lama dalam kecapatan maka motor itu lemah dalam hal tarikan awal dan sagat sulit digunakan di tanjakan
2 Jefri
Faktor Yang mempegaruhi Keputusan Pemebelian Masyarakat di Toko Aneke Motor Sudu adalah Sebuah Kebutuhan yang bisa digunakan dengan nyaman di lingkungan dan Kebutuhan dalam Melakukan Pekerjaan Sehari Hari
Bagaiman cara anda megelolah produk yang ingin di pasarkan ? Aneka motor kan penjualan motor bekas maka dari itu kami biasanya megambil motor dari kota tapi setelah di beli yang kami lakukan pertama mengganti beberapa spere Part sehingga memadai digunakan di Enrekang seperti gir, bagian dalam mesin di tingkatkan, supreker di kasi naik, karna kebanyakan orang mencari produk yang benara benara sesuai dengan kondisi bukan tern yanh terjadi
66
3 Arya
Faktor Yang mempegaruhi Keputusan Pemebelian Masyarakat di Toko Aneke Motor Sudu yang sering di tanyakan kepada saya oleh konsumen biasanya ada 3 hal yang menjadi faktor penentu pertama Kebutuhan terhadap lingkungan yang ke dua Kebutuhan dalam kegiatan Sehari Hari dan yang Ke tiga adalah Tern yang laki terjadi berhubungan dengan saya yang langsung mendapat keluhan dari masyarakat terhadap kebutuhan mereka tentang kendaraan maka wajar lah saya megetahui secara rincih apa yang mereka inginkan
Tentang soal produk yang kami pasarkan sudah memang disiapkan jauh hari sebelumnya sesuai dengan rekomendasi pembeli dan hasil perkiraan tentang kebutuhan para pembeli, bisa di kata produk kami kulitasnya lumayan bagus untuk di gunakan di kabupaten Enrekang.
4 Wahyu
Faktor yang mempegaruhi saya dalam pemebelian kendaraan toko aneka motor sudu kebtuhan sehari hari karna toko tersebut memang menjual motor yang cocok di gunakan di kabupaten Enrekang, seperti yang di jelaskan oleh orang yang toko tersebut megatakan sebelumnya bahwa beberapa sperpak sudah di ganti di sesuaikan dengan kebutuhan lingkungan dan saya rasa itu memang benar, karna saya sudah rasakan sebelumnya motor motor yang masih standar begitu sagat sulit di gunakan di kabupaten Enrekang
5 Adit
Faktor yang memepegaruhi saya membeli motor di toko aneka motor sudu yaitu kondisi yang lagi tren di kabupaten Enrekang dimana sekarang lagi ramainya para anak muda membawa motor Trail/kors sedangkan yang kami ketahui penjual motor yang murah dan terkenal dan bagus itu di tokonya herman (Pemilik Aneka Motor Sudu) dia meyiapkan berbagai macam kendaraan bahkan motor
67
yang ingin digunakan ke kebun pun ada
6 Irpan
Faktor yang mempegaruhi saya membeli motor di Toko Aneka Motor sudu Munkin tidak jauh Beda pendapat yang lain karna kebanyakan masyarakat sudah tau Herman si pemilik aneka motor sudu di mana di penjual motor bekas yang bisa sagat di percaya karna sebelum dia menjualnya herman dan anak buahnya memperbaiki dulu motor tersbut agar bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan dan faktor paling mempegaruhi saya adalah Kondisi jalan sekitar, karna motor standar itu sagat susah di gunakan
7 Sahruddin
Faktor yang mempegaruhi saya adalah Kebutuhan alasanya karna saya itu petani maka dari itu saya membutuhkan kendaraan yang kuat dalam pendakian dan membawa beban dan saya sudah lama megetahui herman (Pemilik Toko Aneka Motor sudu) kalo nama toko saya tidak terlalu ingat kalo herman ini menjual motor bekas yang sudah memang di recing untuk bisa di gunakan kondisi tertentu, dan saya tidak pernah bertanya soal merek motor kalo merek urusan belakang intinya motor itu kuat di gunakan di kebun
8 Yusri
Faktor yang mempegaruhi saya yaitu karna kebutuahan dalam pekerjaan karna saya seorang pedagang dan saya butuh motor yang bisa di gunakan dalam kondisi apapun karna hampir stiap hari saya memasuki daerah pedalam untuk mencari bahan dagangan sedankan kita ketahui Enrekang kan penuh dengan gunung tidak heran kalo kebanyak orang cari motor yang kuat mendaki termasuk saya
68
DOKUMENTASI
Poto Depan Toko Aneka Motor Sudu
Wawancara dengan Pemilik Toko Aneka Motor Sudu
69
Kondisi Jalanan Yang berda di kabupaten Enrekang
70
Wawancara yang di lakukan dengan Orang-orang yang pernah
Melakukan Transaksi Pembelian sepeda Motor di Toko anaeka Motor
Sudu
71