faktor-faktor yang mempengaruhi harga daging sapi domestik

86
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik di Indonesia (Studi Kasus Tahun 2003-2017) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syaratsyarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Disusun oleh: WILDA MULYANINGSIH NIM : 1112084000028 JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

Upload: others

Post on 07-Dec-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik di

Indonesia

(Studi Kasus Tahun 2003-2017)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat–

syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun oleh:

WILDA MULYANINGSIH

NIM : 1112084000028

JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2019

Page 2: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik
Page 3: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik
Page 4: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik
Page 5: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik
Page 6: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Identitas Pribadi

1. Nama Lengkap : Wilda Mulyaningsih

2. Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 24 Januari 1993

3. Alamat : Jalan Pisangan Lama 3 rt.09/08 no.13

Jakarta Timur

4. Telepon : 089635131261

5. Email : [email protected]

II. Pendidikan Formal

1. SDN 04 Petang Jakarta

2. SMPN 74 Jakarta

3. SMA Diponegoro 1 Jakarta

4. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

III. Pengalaman Organisasi

1. Komunitas Jendela Jakarta /2017 – 2018

Sebagai Ketua Umum

2. Komunitas Jendela Jakarta / 2016 -2017

Sebagai Koordinator Hubungan Masyarakat

3. Clean Up Jakarta / 2016 – 2018

Sebagai Relawan

4. Komunitas Jendela Jakarta / 2013 – Sekarang

Sebagai Relawan

Page 7: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

IV. Pembicara

1. LSPR / 2017 / “ Practic Public Speaking ”

2. Jawa Post / 2017 / “ Kolom Komunitas “

3. Kompas TV / 2016 / “ Sapa Indonesia Siang “

4. TVRI Nasional / 2016 / “ Indonesia Pagi “

5. Ochannel / 2016 / “ Sahabat Inspirasi “

Page 8: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

vii

FACTORS AFFECT THE PRICE OF DOMESTIC BEEF IN INDONESIA

( case study 2003 -2017 )

ABSTRACT

This research aims to analyze the effect of per capita income, beef consumption dan beef production in Indonesia from 2003 – 2017. Data used secondary data obtained from the Ministry of Agriculture, BPS and other journals that support this research. The analytical method used is multiple regression analysis (OLS). The result of this research shows that per capita income have significant effect to the beef price in Indonesia, beef consumption have significant effect to the beef price in Indonesia, but beef production does not have a significant effect on the beef price in Indonesia.

Keyword : price, beef price, per capita income, consumption, production, OLS.

Page 9: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

viii

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA DAGING SAPI DOMESTIK DI INDONESIA

( studi kasus tahun 2003 – 2017 )

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pendapatan perkapita, konsumsi daging sapi dan produksi daging sapi domestik terhadap harga daging sapi di Indonesia dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2017. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Kementrian Pertanian, Badan Pusat Statistik Indonesia dan jurnal – jurnal lain yang mendukung penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda ( OLS ). Hasil penelitian menunjukan bahwa pendapatan perkapita berhubungan signifikan terhadap harga daging sapi di Indonesia, konsumsi daging sapi berhubungan signifikan terhadap harga daging sapi di Indonesia sedangkan produksi berhubungan negatif tidak signifikan terhadap harga daging sapi di Indonesia.

Kata kunci : harga, harga daging sapi, pendapatan perkapita, konsumsi, produksi, OLS

Page 10: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayah-Nya serta kasih dan sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

karya tulis skripsi dengan judul “Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Harga

Daging Sapi Domestik di Indonesia (Studi Kasus Tahun 2003-2017)” sebagai

salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi di Univesitas

Islam Negeri Syarif Hdayatullah Jakarta.

Shalawat serta salam tak lupa penulis panjatkan kepada junjungan Nabi

Besar Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya

hingga akhir zaman.Tak lupa penulis mengucapkan banyak-banyak terimaksih

kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan baik berupa moril maupun

materil selama proses penyususunan skripsi ini. Ucapan terimakasih yang tak

terhingga penulis ucapkan kepada:

1. Keluarga yang selalu setia mensupport segala keperluan yang dibutuhkan

oleh penulis selama mengenyam pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Teruntuk mama dan papa, kepada sist Indah Kurnia Lestari, my bro

Muhammad Rizky Fauzi,Camoy, Rasyid. Yang sabar banget nungguin

kapan ni anak lulus (maap kan terlalu lama) but thank you so much for

everything you gave to me!

2. Bapak Arief Fitrijanto selaku Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi

Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, terimakasih banyak telah memberikan ilmu yang bermanfaat.

Semoga Allah SWT membalas kebaikan bapak.

3. Bapak Sofyan selaku Pembimbing sekaligus sekjur yang telah banyak

membantu dalam memberikan bimbingan yang bermanfaat, masukan dan

saran yang sangat berarti dalam proses penyusunan skripsi ini. You are so

kind pak! Baik bangeeett. Terimakasih banyak atas bimbingannya dan

semoga Allah membalas kebaikan bapak.

Page 11: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

x

4. Seluruh jajaran dosen Fakultas ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan

ilmu yang bermanfaat. Semoga Allah memberikan pahala dan berkahnya

atas kebaikan bapak dan ibu dosen selama ini.

5. Teman – teman kosan ‘Bringka” Hilda, Sandra, Yayang, Fahmi , Waldi.

6. Hilda Rahmawati terimakasih banyak eceu Hilda atas kesabaran nya dan

kepekaannya dalam menghadapi sikap penulis selama ini, terimakasih atas

segala dukungan dan motivasinya.

7. Sandra Destiawati, yang menjadi tempat penenang penulis selama sidang

kompre dan tempat bertanya penulis perihal agama,makasih ya bu haji.

8. Fahmi Rizal, terimakasih atas segala guyonan dan kelucuan yang selalu

dilontarkan yang bisa membuat penulis tertawa terbahak – bahak sehingga

bisa melupakan segala permasalahan untuk sejenak.

9. Waldi Hanafi, terimaksih banyak atas kebaikan dan kelegowoan selama ini

ya wal, yang suka merepotkan minta anter sana anter sini.

10. Nadia dan Widia yang bersedia secara sukarela jadi tempat nampung cerita,

hahaha tengkyuuuuu.

11. Muhammad Mufid Luthfi terimakasih banyak atas semua bantuan nya

dalam membantu penulis mengumpulkan data dan memahami unmood

penulis selama ini.

12. Adik – adik didik ku di Komunitas Jendela Jakarta, terimakasih atas

keluguan, kritikan dan yang lainnya, dari kalian penulis banyak belajar akan

berbagai hal tentang kehidupan, keep fighting little teacher!!!

13. Para pegawai perpustakaan di Cikini yang sering banget liat dan comment

“mbak nya lagi sering kesini lagi ngerjain tugas ya?” sampe apal sama muka

kuh, wkwkkw. Gimana gak apal dari perpus buka sampe tutup dan

seminggu bisa sampe 5x kali kesana.

14. Untuk salah satu mall di deket ruma yang menyediakan tempat makan yang

tempatnya bikini betaaah berlama lama full music, ga rame – rame banget

enak lah buat nyambi ngerjain skripsweet.

15. Dan untuk orang – orang lain yang suka nanya kok lama banget ngerjain

skripsi nya? Ketahuilah bahwa akutu pun gamau lama – lama jugak! Tapi

Page 12: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

xi

apa daya dan upaya ada beberapa hal yang bikin mood turun jadi lama deh.

Yowis yang penting pelan – pelan asal selesai.ya kaaan!!!

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidaklah sempurna karena keterbatasan

ilmu yang dimiliki penulis. Segala bentuk saran dan kritikan yang

membangun sangat penulis harapkan untuk kebaikan penulis dan berbagai

pihak lainnya.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Jakarta, 24 Januari 2019

Wilda Mulyaningsih

Page 13: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

xii

DAFTAR ISI

COVER DALAM .............................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN KOMPREHENSIF ............................ iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ....... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................... v

ABSTRACT ...................................................................................... vii

ABSTRAK ........................................................................................ viii

KATA PENGANTAR ...................................................................... ix

DAFTAR ISI...................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................... xvi

BAB I ................................................................................................. 1

PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................... 9

C. Tujuan ..................................................................................... 10

1. Tujuan Penelitian ............................................................. 10

2. Manfaat Penelitian ........................................................... 10

BAB II ................................................................................................ 11

TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 11

A. Landasan Teori .................................................................... 11

1. Pengertian Daging .......................................................... 11

2. Teori Permintaan dan Penawaran ................................... 12

3. Teori Harga ..................................................................... 18

4. Teori Pendapatan Perkapita ............................................ 20

5. Teori Konsumsi ................................................................ 21

6. Teori Produksi .............................................................. 22

Page 14: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

xiii

B. Penelitian Sebelumnya .......................................................... 23

C. Kerangka Berfikir .................................................................. 29

D. Hipotesis Penelitian................................................................ 31

BAB III .............................................................................................. 32

METODELOGI PENELITIAN ...................................................... 32

A. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................... 32

B. Jenis dan Sumber Data….. ...................................................... 32

C. Metode Pengumpulan Data ..................................................... 33

D. Metode Analisis Data .............................................................. 34

1. Pengujian Statistik ........................................................... 36

2. Uji Asumsi Klasik ........................................................... 37

E. Definisi Operasional Variabel ................................................ 39

BAB IV .............................................................................................. 42

ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................. 42

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ....................................... 42

B. Analisis dan Pembahasan ...................................................... 43

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ........................................... 43

2. Hasil Uji Asumsi Klasik .................................................. 45

3. Hasil Uji Koefisien Determinasi ...................................... 49

4. Hasil Uji Hipotesis ........................................................... 49

BAB V ............................................................................................... 60

KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 60

A. Kesimpulan ............................................................................ 60

B. Saran ....................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 64

LAMPIRAN ....................................................................................... 66

Page 15: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

xiv

DAFTAR TABEL

No Keterangan Hal

1.1 PDB Indonesia 2

1.2 Konsumsi daging sapi 3

1.3 Konsumsi dan produksi daging sapi 6

2.1 Penelitian sebelumnya 26

2.2 Kerangka berfikir 30

4.1 Hasil statistik deskriptif 44

4.2 Hasil Uji Multikolinieritas 46

4.3 Diagram DW 47

4.4 Hasil Uji Autokorelasi 47

4.5 Hasil Uji Heterokedastisitas 48

4.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi 49

4.7 Hasil Uji f 50

4.8 Hasil Uji t 51

Page 16: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

xv

DAFTAR GAMBAR

No Keterangan Hal

1.1 Produksi daging sapi 4

1.2 Sentra produksi daging sapi 5

1.3 Harga daging sapi 7

2.1 Kurva keseimbangan 15

Page 17: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Data Harga daging sapi, PDB perkapita, Konsumsi daging sapi dan

Produksi daging sapi.........................................................................

66

Hasil Uji Unit Root Data……………………................................... 67

Hasil Uji Multikolinieritas …………............................................... 68

Hasil Uji Heterokedastisitas …………………………………....... 68

Hasil Olah Data OLS …………........................................................ 69

Page 18: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

1

BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pembangunan pertanian di Indonesia merupakan sektor yang

terus dikembangkan dan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

pembangunan nasional. Selain itu sektor pertanian dalam tatanan pembangunan

nasional memegang peranan yang penting karena selain menyediakan pangan

bagi seluruh penduduk juga merupakan salah satu sektor andalan penyumbang

devisa negara dari sektor non migas. Dalam sektor pertanian terdapat sub sektor

salah satunya adalah sub sektor peternakan.

Pada tabel dibawah ini (tabel 1.1 ) terlihat bahwa pada empat tahun

terakhir yaitu tahun 2014 sampai dengan tahun 2017 nilai subsektor peternakan

mengalami kenaikan secara berurutan pada tahun 2014 sebesar Rp. 132.221.10

milyar rupiah pada tahun 2015 sebesar Rp. 136.936.40 milyar rupiah, pada tahun

2016 sebesar Rp. 142.999.50 milyar rupiah dan pada tahun 2017 meningkat

menjadi sebesar Rp. 148.473.10 milyar rupiah hal ini menggambarkan bahwa

subsektor peternakan memiliki peran penting dalam pembangunan nasional dan

juga menggambarkan bahwa komoditas dari sub sektor peternakan banyak

diminati oleh masyarakat.

Page 19: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

2

Tabel 1.1

PDB Indonesia (dalam satuan milyar)

A. Pertanian, 2014 2015 2016 2017 Kehutanan, dan Perikanan 1129052.70 1171445.80 1210749.80 1256894.30 1.Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian 880389.50 906805.50 936334.70 968338.20 a. Tanaman Pangan 268426.90 280018.80 287212.10 293149.10 b.Tanaman Hortikultura 124300.90 127110 130832.30 134820.80 c.Tanaman Perkebunan 338502.20 345164.90 357137.70 373054 d. Peternakan 132221.10 136936.40 142999.50 148473.10 e. Jasa Pertanian dan Perburuan 16938.40 17.575.40 18153.10 18841.20 2. Kehutanan dan Penebangan Kayu 59573.50 60623.50 59891.90 61277.20 3. Perikanan 189089.70 204016.80 214523.20 227278.90 Sumber : BPS

Peternakan merupakan salah satu subsektor dari pertanian yang memiliki

peran penting dalam pemenuhan kebutuhan gizi manusia,melalui bahan pangan

yang salah satunya berasal dari daging. Kebutuhan daging di Indonesia berasal

dari daging unggas (broiler, petelur, jantan, ayam kampung dan itik), daging

sapi (daging sapi potong, sapi perah dan kerbau), daging babi, daging kambing

dan domba.

Daging sapi merupakan salah satu dari komoditas pangan sektor

peternakan yang selama ini turut andil memberikan pemenuhan gizi untuk

masyarakat. Menurut Departemen Kesehatan (2005) dalam setiap 100 gram

daging sapi mengandung 207 kkal kalori, 18 gram protein, 14 gram lemak, 11

Page 20: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

3

mg kalsium, 170 mg fosfor dan 2,8 mg zat besi. Kandungan protein paling

tinggi terdapat pada daging sapi jika dibandingkan dengan daging ayam (17,2

gram), daging kambing (16,6 gram), daging babi (14,1 gram). Protein inilah

yang disebut dengan protein hewani yang sangat dibutuhkan dalam menopang

pembangunan sumber daya manusia Indonesia. Hal tersebut berdampak dengan

meningkatnya permintaan produk-produk untuk pemenuhan gizi dan tentunya

permintaan akan bahan pangan protein hewani.

Tabel 1.2 Konsumsi Daging di Indonesia

Tahun

Konsumsi Daging Sapi (kg/kapita/tahun)

Pertumbuhan (%)

2012 2,806 2013 2,305 -17,85 2014 2,364 2,56 2015 2,249 -4,86 2016 2,310 2,71 2017 2,399 3,85

Sumber : Susenas,BPS

Berdasarkan data dari Survei Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun

2017, perkembangan tingkat konsumsi daging sapi per kapita masyarakat

Indonesia dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2017 berfluktuasi dan

cenderung naik. Walaupun pada tahun 2013 konsumsi daging sapi sempat

menurun menjadi 2,305kg/kapita/tahun dari yang konsumsi sebelumnya

sebesar 2,806kg/kapita/tahun dan tahun berikutnya konsumsi daging sapi

berfluktuasi cenderung naik (tabel 1.2).

Page 21: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

4

Berdasarkan data yang tersedia dimana tingkat konsumsi

masyarakat Indonesia berfluktuasi meningkat namun konsumsi daging sapi di

Indonesia saat ini masih terbilang kecil dibandingkan dengan konsumsi daging

sapi di negara lain seperti Singapura,Malaysia, Jepang dan Filipina. Dimana

konsumsi daging di Singapura mencapai 7kg/kapita/tahun. Konsumsi daging

sapi di Malaysia sebesar 7kg/kapita/tahun. Jumlah konsumsi daging di Jepang

sebesar 9,7kg/kapita/tahun dan Filipina sebesar 4kg/kapita/tahun. Selain itu

masyarakat Indonesia mengkonsumsi daging sapi hanya pada saat perayaan

besar seperti hari besar keagamaan.

Menurut Kementrian pertanian tahun 2008, kontribusi daging sapi

terhadap kebutuhan daging nasional sebesar 23 % dan diperkirakan selalu

mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Gambar 1.1 Produksi daging sapi di Indonesia

Sumber : Kementrian pertanian

Page 22: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

5

Produksi daging sapi dari tahun 1984 sampai dengan 2016 terus meningkat,

beberapa wilayah di pulau Jawa lebih banyak memproduksi daging sapi

dibandingkan wilayah di luar pulau Jawa. Menurut Kementrian Pertanian (2017)

di pulau Jawa sendiri sentra produksi daging sapi terdapat di 5 provinsi dengan total

kontribusi sebesar 72,39%. Sentra produksi daging sapi tertinggi di provinsi Jawa

Timur dengan kontribusi sebesar 19,51% atau rata – rata memproduksi daging sapi

sebesar 99,88 ribu ton dan Jawa Tengah berkontribusi sebesar 11,34% atau rata –

rata sebesar 58,07 ribu ton Jawa Barat berkontribusi sebesar 14,18% atau rata – rata

72,57 ribu ton. Provinsi lainnya adalah Banten, Sumatera Barat, Sumatera

Utara, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan dan Sumatera Selatan dengan rata – rata

kontribusi antara 3,23% sampai dengan 7,01%.

Gambar 1.2 Sentra produksi daging

Sumber : Kementrian Pertanian 2017

Page 23: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

6

Namun meningkatnya jumlah produksi ternyata belum bisa memenuhi

kebutuhan konsumsi daging nasional (tabel 1.3). Sampai saat ini, Indonesia

belum mandiri dalam penyediaan kebutuhan daging sapi nasional karena baru

mampu memproduksi 70% dari kebutuhan daging sapi nasional dimana 30%

kebutuhan lainnya dipenuhi melalui impor dalam bentuk jeroan dan daging

beku.

Tabel 1.3

Konsumsi dan produksi daging nasional

Sumber : Outlook Kementrian Pertanian,diolah

Ketidakseimbangan jumlah produksi dan konsumsi yang terjadi

berdampak terhadap kenaikan harga. Khusus harga daging sapi setelah

mengalami kenaikan tidak pernah terjadi penurunan harga kembali ke posisi

awal. Kalaupun turun masih tetap pada harga diatas harga awal, tidak seperti

komoditas pertanian lain. Hal ini dikarenakan peternak tidak mampu merespon

perubahan harga yang terjadi karena siklus produksi yang lama, tekhnologi

budidaya yang rendah dan usaha sambilan (Kementrian Pertanian,2015).

Tahun

Konsumsi Nasional

(ton)

Produksi Daging

Sapi (ton)

2013 403.085 504,820 2014 438.767 497,670 2015 597629 506,660 2016 613.117 518,760 2017 628.276 531,760

Page 24: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

7

Harga merupakan salah satu faktor pendukung dalam permintaan suatu

barang, sesuai dengan hukum permintaan, semakin rendah harga suatu barang

maka permintaan akan akan barang tersebut semakin tinggi dan demikian juga

sebaliknya jika semakin tinggi harga suatu barang maka akan permintaan akan

barang tersebut akan semakin rendah dengan asumsi ceteris paribus.

Kenaikan harga daging sapi secara signifikan terjadi pada waktu atau

periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN). Setidaknya selama enam tahun

terakhir.

Gambar 1.3 Harga daging sapi

Sumber :Kementrian pertanian 2015

Harga daging sapi tertinggi terjadi pada saat HBKN, terutama saat

menjelang puasa dan hari lebaran Idul Fitri. Hal ini dikarenakan permintaan

yang tinggi dari efek psikologis konsumen yang cenderung membeli daging

lebih banyak pada periode tersebut serta adanya ekspektasi dan perilaku

pedagang yang cenderung meningkatkan harga secara tidak wajar.

Page 25: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

8

Dari gambar tersebut terlihat bahwa perkembangan harga daging sapi di

dalam negeri dari tahun ke tahun selalu mengalami kenaikan. Hal ini dapat terlihat

dari harga daging sapi selama enam tahun terakhir harga daging sapi selalu naik

setiap tahunnya. Pada tahun 2008 harga daging nasional sebesar Rp. 53.875/kg,

tahun 2009 terjadi kenaikan harga daging sapi menjadi Rp.59.545/kg. Selama tahun

2012 harga daging sapi nasional rata – rata di tingkat harga Rp. 82.370/kg. Harga

daging sapi nasional pada tahun 2013 berkisar di tingkat harga Rp.95.340/kg dan

pada tahun 2014 harga daging sapi nasional menembus harga hingga

Rp.110.000/kg.

Menurut Kementrian Pertanian harga daging sapi per-kilogram di

Indonesia lebih mahal dibandingkan harga daging sapi di negara tetangga yaitu

Malaysia dan Singapura, dimana perbedaan harga hampir mencapai 30 sampai

dengan 40%.

Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya kenaikan harga daging

sapi karena adanya perubahan keseimbangan antara jumlah permintaan dan

jumlah penawaran daging sapi di tingkat pasar, dimana permintaan sering kali

lebih besar dari pada ketersediaan barang. Menurut Sugiarto,2005. Menyatakan

bahwa harga pasar suatu komoditas dan jumlah yang diperjual belikan

ditentukan oleh permintaan dan penawaran dari komoditas tersebut.

Menurut Henderson dan Quandt (1980) dalam Ilham (2001)

menyatakan bahwa faktor penentu kenaikan harga daging sapi dipasar

ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran. Sedangkan menurut

penelitian Kariyasa (2000) dan Ilham (2001) menyatakan bahwa harga daging

Page 26: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

9

sapi domestik ditentukan oleh harga ternak sapi impor namun tidak responsive

terhadap perubahaan harga daging sapi domestik.

Berdasarkan gambaran diatas, perlu ada pengendalian agar kenaikan

harga yang terjadi pada daging sapi tidak melonjak tajam. Jika harga terlalu

tinggi maka dapat menurunkan daya beli konsumen sehingga menyebabkan

permintaan menurun., sebaliknya jika harga terlalu rendah maka produsen akan

mengalami kerugian. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana variabel –

variabel pendapatan perkapita, produksi daging sapi domestik dan juga

konsumsi daging sapi berpengaruh terhadap harga daging sapi domestik.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka dapat diketahui bahwa penyediaan daging

sapi sangat penting. Penelitian ini menggunakan data pada tahun 2003 – 2017. Dan

berdasarkan uraian diatas maka dapat di identifikasi masalah–masalah berikut:

1. Bagaimana pengaruh pendapatan perkapita terhadap harga daging

sapi domestik di Indonesia?

2. Bagaimana pengaruh konsumsi daging sapi terhadap harga daging

sapi domestik di Indonesia?

3. Bagaimana pengaruh produksi daging sapi terhadap harga daging

sapi domestik di Indonesia ?

Page 27: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

10

C. Tujuan Penelitian dan manfaat penelitian

1. Tujuan Penelitian

Bertujuan untuk mengidentifikasi seberapa besar pendapatan

perkapita,konsumsi dan produksi terhadap harga daging sapi di

Indonesia.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi intansi terkait dan terlebih bagi pemerintah sebagai masukan

untuk dapat menentukan kebijakan dimasa yang akan datang dalam

menentukan harga eceran daging sapi dalam negeri.

b. Bagi penulis dan pembaca diharapkan mampu memberikan

informasi mengenai faktor - faktor yang mempengaruhi harga

daging sapi baik secara permintaan maupun penawaran.

c. Penelitian ini juga diharapkan mampu memberikan sumbangsih

yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan bagi para pelaku

pasar seperti pedagang, konsumen,importir dan eskportir.

d. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi acuan bagi penelitian selanjutnya.

Page 28: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Daging

Daging adalah salah satu komoditi yang diperlukan untuk

memenuhi kebutuhan tubuh terhadap zat – zat gizi protein dimana

protein daging yang mengandung susunan asam amino yang lengkap.

Menurut Mutiara Mugraheni dalam bukunya Bahan Pangan Hewani

(2013). Daging di definisikan sebagai urat daging atau otot yang melekat

pada kerangka. pengertian lain daging adalah bagian dari hewan potong

yang di gunakan manusia sebagai bahan makanan, selain mempunyai

penampakan yang menarik selera juga merupakan sumber protein

hewani berkualitas tinggi.

Protein merupakan komponen kimia terpenting yang ada di dalam

daging, protein yang terkandung didalam daging berkisar 15-20% dari berat

bahan. Protein daging lebih mudah dicerna dibandingkan yang berasal dari

nabati, sehingga protein sangat baik dibutuhkan untuk proses pertumbuhan

perkembangan dan pemeliharaan bagi tubuh. Kebutuhan protein pada anak

balita 2-2,5 gram per kilogram berat badan, sedangkan pada orang dewasa

hanya 1 gram per kilogram berat badan. Selain mutu proteinya yang tinggi,

pada daging terdapat pula kandunga asam amino esensial yang lengkap dan

seimbang serta kaya akan vitamin dan mineral yang di perlukan olah tubuh.

Page 29: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

12

Berdasarkan keadaan fisik daging dapat dikelompokan menjadi :

1) daging segar yang dilayukan atau tanpa pelayuan

2) daging segar yang dilayukan kemudian di dinginkan

3) daging segar yang di dinginkan kemudian dibekukan

4) daging asap

5) daging olahan.

Beberapa hewan penghasil daging salah satunya adalah sapi. Di

Indonesia sapi menduduki urutan teratas dari segi populasi, penyebaran

daerah, volume produksi daging maupun dari nilai ekonomi dan mutu

dagingnya.

2. Teori Permintaan dan Penawaran

a. Pengertian Permintaan dan Penawaran

Permintaan adalah keinginan konsumen dalam membeli suatu

barang pada berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu.

Permintaan ada dua jenis yaitu permintaan individu (firm) dan

permintaan pasar(market). Permintaan individu adalah permintaan

sejumlah barang oleh konsumen pada berbagai tingkat harga barang.

Sedangkan permintaan pasar adalah penjumlahan dari permintaan-

permintaan individu dengan kata lain kumpulan dari permintan-

permintaan individu membentuk permintaan pasar.

Sedangkan penawaran adalah keseluruhan jumlah barang dan

asa yang ditawarakan dalam berbagai kemungkinan harga yang

Page 30: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

13

berlaku dipasar dalam satu periode tertentu. Dalam penawaran

terdapat dua penawaran pasar yaitu penawaran suatu barang dari

semua penjual yang ada pada pasar dan yang kedua adalah

penawaran individu yaitu penawaran dari penjual perseorangan akan

suatu barang di pasar.

b. Hukum Permintaan dan Penawaran

Hukum permintaan adalah negatif jika harga naik maka jelas

barang yang diminta turun,yang artinya adalah semakin tinggi harga

suatu barang maka semakin sedikit jumlah barang yang dibeli atau

diminta atau sebaliknya yaitu saat harga turun maka barang yang

diminta akan naik.

Hukum Penawaran berbanding lurus antara harga terhadap

jumlah barang yang ditawarkan, yaitu jika harga naik maka

penawaran akan meningkat dan sebaliknya jika harga turun maka

penawaran juga akan turun.

c. Faktor Permintaan dan Penawaran

Permintaan suatu barang ditentukan oleh banyak faktor.

Diantaranya adalah :

1) Harga barang itu sendiri

2) Harga barang lain yang berkaitan

3) Pendapatan para pembeli

Page 31: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

14

4) Selera masyarakat

5) Jumlah Penduduk

6) Ramalan dimasa yang akan datang.

Penawaran memiliki faktor –faktor yang mempengaruhinya,

diantaranya adalah :

1) Harga pasar

2) Biaya produksi

3) Keuntungan yang di harapkan

4) Teknologi produksi

5) Persaingan

6) Kebijaksanaan pemerintah

d. Penentuan Harga Keseimbangan

Harga keseimbangan atau harga ekuilibrium dalam ekonomi

adalah harga yang terbentuk dari jumlah barang yang diperjual

belikan dipasar yang ditentukan oleh penawaran dan permintaan

barang tersebut. Oleh karena itu dalam analisis penentuan harga

dan jumlah barang yang diperjual belikan disuatu pasar harus

berdasarkan analisis permintaan dan penawaran barang tersebut

secara serentak.

Harga keseimbangan adalah harga yang terbentuk ketika

kuantitas yang diminta dan kuantitas yang ditawarkan sama

besarnya. Secara matematik dan grafik hal ini ditunjukan dengan

Page 32: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

15

kesamaan Qd = Qs, pada perpotongan kurva permintaan dengan

kurva penawaran. Pada posisi keseimbangan pasar ini tercipta

harga keseimbangan atau equlibrium price dan umlah

keseimbangan equilibrium quantity.

Gambar 2.1

Kurva Keseimbangan

Dimana :

Qd = Jumlah Permintaan

Qs = Jumlah Penawaran

E = Titik Keseimbangan

Pe = Harga Keseimbangan

Qe = Jumlah Keseimbangan

e. Pendekatan Perilaku Konsumen

1) Pendekatan Kardinal Menjelaskan bahwa daya guna dapat diukur dengan

satuan uang atau util dan tinggi rendahnya nilai atau daya guna

bergantung kepada subjek yang menilai. Asumsi yang

Page 33: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

16

digunakan dalam pendekatan kardinal adalah kepuasan yang

bisa di ukur, konsumen yang rasional yang artinya konsumen

bertujuan untuk memaksimalkan kepuasannya dengan batasan

pendapatannya, selanjutnya ada diminishing marginal utility

yaitu tambahan utiitas yang diperoleh konsumen makin

menurun dengan bertambahnya konsumsi dari komoditas

tersebut dan yang terakhir adalah pendapatan konsumen yang

tetap.

2) Pendekatan Ordinal

Pendekatan ordinal menelaskan bahwa daya guna suatu

barang tidak perlu diukur cukup untuk diketahui dan konsumen

mampu membuat urutan tinggi rendahnya daya guna yang

diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok orang.

Asumsi dalam pendekatan ordinal adalah konsumen yang

rasional, konsumen mempunyai pola preferensi terhadap barang

yang disusun berdasarkan urutan besar kecilnya daya guna, selain

itu konsumen juga mempunyai sejumlah uang tertentu, konsumen

berusaha mencapai kepuasan maksimum.

f. Konsep Elastisitas

Menurut Sukirno (2005) elastisitas adalah derajat kepekaan

kuantitas yang meminta atau ditawarkan terhadap salah satu faktor

yang mempengaruhi fungsi permintaan atau penawaran. Sedangkan

Page 34: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

17

menurut Mankiew (2012) dalam bukunya yang berjudul pengantar

ekonomi mikro, eslastisitas adalah suatu indikator yang mengukur

seberapa responsif jumlah permintaan atau penawaran berubah

terhadap salah satu faktor yang menentukan.

Elastisitas mengukur perubahan relative dalam jumlah unit

barang yang dibeli sebagai akibat perubahan salah satu faktor yang

mempengaruhinya (cateris paribus). Dengan demikian definisi dari

elastisitas permintaa adalah tingkat perubahan permintaan terhadap

barang atau jasa, yang diakibatkan oleh perubahan harga barang atau

jasa tersebut. Besar atau kecilnya tingkat perubahan tersebut dapat

diukur dengan angka – angka.

Elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang itu sendiri

disebut elastisitas harga, sedangkan elastistas yang dikaitkan dengan

harga barang lain disebut elastisitas silang dan bila dikaitkan dengan

pendapatan disebut elastisitas pendapatan (Sukirno, 2005).

1) Elastisitas harga Merupakan perbandingan atau rasio antara perubahan

relatif jumlah barang yang diminta dengan perubahan

harga barang itu sendiri.

Eh % perubahan jumlah barang yang diminta

% perubahan harga barang itu sendiri

Page 35: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

18

2) Elastisitas silang Yaitu presetase perubahan jumlah barang yang diminta

yang disebabkan oleh perubahan harga barang lain

atau barang yang mempunyai hubungan (barang

subsitusi) sebesar satu persen.

Eh = % perubahan jumlah barang X yang diminta

% perubahan harga barang Y

3) Elastisitas Pendapatan Yaitu presentase perubahan jumlah barang yang

diminta yang disebabkan oleh perubahan pendapatan

rill konsumen sebesar satu persen.

% perubahan jumlah barang yang diminta Eh = % perubahan pendapatan rill

3. Harga

Produk peternakan umumnya memiliki harga yang relatif tinggi

dibandingkan dengan komoditas pertanian lainnya. Permintaan produk

peternakan berkaitan erat dengan kemampuan daya beli konsumen.

Semakin meningkatnya pendapatan masyarakat menyebabkan

permintaan akan produk – produk yang bermutu tinggi akan meningkat.

Pengertian harga sendiri menurut Swastha (2004;25) harga adalah

jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi

dari barang beserta pelayanannya. Sedangkan menurut Tjiptono

(2007;151) harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainya

Page 36: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

19

termaksud barang dan jasa lainnya yag ditukarkan agar memperoleh hak

kepemilikan atau penggunaan suatu barang dan jasa.

Harga terbentuk dari kompensi produk untuk memenuhi tujuan

dua pihak yaitu produsen dan konsumen. Produsen memandang harga

sebagai nilai barang yang mampu memberikan manfaat keuntungan

diatas biaya produksinya. Konsumen memandang harga adalah sebagai

nilai barang yang mampu memberikan manfaat atas pemenuhan

kebutuhannya dan keinginannya.

a. Faktor penentu harga

Faktor internal meliputi :

1) Tujuan pemasaran (biaya, penguasaan pasar dan usaha)

2) Strategi marketing mix (aspek harga dan non harga)

3) Organisasi (struktur, skala dan tipe)

Faktor eksternal meliputi :

1) Elastisitas permintaan dan kondisi persaingan pasar

2) Harga pesaing dan reaksi pesaing terhadap perubaha harga

3) Lingkungan eksternal yang lain, lingkungan mikro (pemasok,

penyalur, asosiasi dan masyarakat) maupun lingkungan

makro (pemerintah, cadangan sumberdaya, keadaan sosial,

dsb).

Page 37: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

20

Harga berubah atau dirubah tidaklah tanpa batas. Penentuan

harga dibatasi oleh permintaan (costomer demand),biaya (cost) maupun

persaingan (competition). Posisi atau tingkat harga akan bergerak

berfluktuaasi dalam ruang gerak persaingan mengikuti kekuatan pesaing

yang lebih besar. Akan perbahannya tetap tidak sampai melebihi batas

harga tertinggi dari permintaan pasar maupun tidak akan lebih rendah

dari biaya yang ditanggung oleh produsen.

4. Pendapatan Perkapita

Menurut Sadono Sukirno pendapatan perkapita adalah besarnya

pendapatan rata – rata penduduk di suatu negara. Pendapatan perkapita

didapatkan dari hasil pemabagian pendapatan nasional suatu negara pada

satu tahun tertentu dengan jumlah penduduk negara pada tahun tersebut.

Fungsi lain dair pendapatan perkapita adalah dapat menganalisis

pembangunan ekonomi dimana pendapatan perkapita dalat

menggambarkan jurang tingkat kemakmuran diberbagi negara.

Diasumsuikan tingkat kemakmuran diberbagai negara di refleksikan

oleh pendapatan rata – rata yang diterima penduduknya (Sadono

2005:12)

Metode dalam penghitungan pendapatan perkapita dengan cara

menumlahkan pendapatan seluruh penduduk suatu negara pada tahun

tertentu kemudian dibagi dengan jumlah penduduk negara yang

bersangkutan pada periode tahun yang sama.

Page 38: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

21

5. Teori Konsumsi

Menurut Sukirno 2000:337 Konsumsi merupakan belanja yang

dilakukan individu atau rumah tangga atas barang akhir dan jasa guna

memenuhi kebutuhan dair perbelanjaan tersebut. Perbelanjaan atau

pengeluaran konsumsi merupakan belanja masyarakat atas makanan,

pakaian, dan barang barang lain, sementara barang konsumsi adalah

barang – barang yang diproduksi khusus oleh masyarakat untuk

memenuhi kebutuhannya. Menurut teori Keynes terdapat beberapa

cattatan dalam fungsi konsumsi yaitu :

a. Variabel nyata yang menunjukan hubungan antara pendapatan nasional

dengan pengeluaran konsumsi yang keduanya dinyatakan dengan

menggunakan tingkat harga konstan.

b. Pendapatan absolute bahwa variabel pendapatan nasional

diinterprestasikan sebagai pendapatan nasional absolute yang dapat

dilawan dengan pendapatan relatif, pendpaatan permanen dan

sebagainya.

e. Pendapatan yang terjadi bahwa pendapatan nasional yang

menentukan besar kecilnya pengeluaran konsumsi adalah pendapatan

nasional yang terjadi maka bukan pendapatan yang diramalkan atau

yang akan datang.

Page 39: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

22

6. Teori Produksi

Produksi merupakan kegiatan memproses input menadi output. Atau

bisa juga dikatana hubungan diantara faktor – faktor produksi dan tingkat

produksi yang diciptakannya (Sadono 2005).

Fungsi produksi merupakan suatu persamaan yang menunjukan

hubungan ketergantungan atau fungsional antar tingkat input yang digunakan

dalam proses produksi dengan tingkat output yang dihasilkan.

Teori produksi sederhana dengan satu input variabel tunduk pada “law of

diminishing return” yaitu hukum yang menyatakan berkurangnya tambahan

output dari penambahan satu unit input variabel pada saat output telah

mencapai maksimum.

a. Hanya ada satu input variabel, inputyang lain tetap

b. Teknologi yang digunakan dalam proses produksi tidak berubah

c. Sifat koefsien produksi adalah berubah – ubah.

Produksi dengan dua input variabel terdapat Isoquan dimana

isoquan menjelaskan tentang kurva yang menunjukan berbagia kombinasi input

faktor tenaga kerja (L) dan modal (K) dapat menghasilkan seumlah output yang

sama.

Page 40: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

23

Kedua adalah Isocost yang meunjukan berbagai kombinasi atau

gabungan input faktor tenaga kerja (L) dan input modal (K)yang dapat dibeli

dengan sejumlah anggaran.

B. Penelitian Sebelumnya

Berbagai penelitian telah banyak dilakukan oleh para ekonom yang

berkenan dengan faktor – faktor yang mempengaruhi harga daging sapi.

Kontribusi penelitian – penelitian tersebut menunjukan peran penting

pendapatan perkapita, konsumsi dan produksi terhadap harga dgaing sapi.

Beberapa penelitian memiliki perbedaan dikarenakan penggunaan variabel

yang berbeda dan region yang diteliti.

1. Winda ayu wulandarai, Tavi supriana yang meneliti tentang “Faktor

– faktor yang mempengaruhi harga daging sapi di Sumatra Utara

“Merode analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan

menggunakan metode PAM. Data yang digunakan adalah data sekunder

yang berupa time series tahun 2007 sampai dengan 2011. Penelitian

dilakukan di Sumatra Utara tahun 2013. Hasil penelitian menunjukan

faktor – faktor yang mempengaruhi harga daging di Sumatra Utara yaitu

jumlah impor, permintaan daging sapi dan harga daging sapi bulan

sebelumnya memiliki pengaruh yang positif yang nyata terhadap harga

daging sapi di Sumatera Utara sedangkan produksi daging sapi memiliki

pengaruh negatif dan tidak nyata terhadap harga daging sapi di Sumatera

Utara.

Page 41: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

24

2. Peni Arianita Wardani (2014) meneliti tentang “Analisis faktor– faktor

yang mempngaruhi harga dgaing sapi di Indonesia”data yang digunakan

adalah data time series tahun 2008 sampai dengan 2013. Analisis

deskriptif dan model persamaan regresi linear berganda digunakan

sebagai alat analisis dalam penelitian ini. Hasilnya berdasarkan analsisi

deskriptif harga daging sapi dipengaruhi oleh alur distribusi yang

panjang sedangkan model persamaan regresi linear berganda terdapat

tiga variabel yang berpenagruh yaitu harga dgaing sapi periode

sebelumnya, hari raya lebaran dan impor daging sapi.

3. Gusti Nugraha Pradipta dengan penelitian yang berudul “Faktor – faktor

yang mempengaruhi harga dgaing sapi di Provinsi Aceh” penelitian ini

menggunakan metode survey dengan teknik pengumpulan data dilakuan

dengan data sekunder. Penelitian di lakukan di Aceh pada tahun 2014.

Berdasarkan hasil peneltian menunjukan bahwa faktor yang

mempengaruhi harga daging sapi di Parovinsi Aceh adalah permintaan

daging sapi, produksi daging sapi dan harga daging sapi impor. Faktor

tersebut secara bersama sama berpengaruh signifikan terhadap harga

daging sapi di Provinsi Aceh. Sedangkan secara parsial harga daging

impor berpengaruh nyata Terhadap harga dgaing sapi lokal. Hal tersebut

disebabkan karena peningkatan produksi daging sapi lokal belum dapat

memenuhi jumlah permintaan. Sehingga harga daging sapi lokal akan

terus mengalami peningkatan. Maka dapat dikatakan produksi daging

Page 42: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

25

sapi lokal dan permintaan tidak berpengaruh pada harga daging sapi lokal

karena daging sapi lokal akan terus meningkat setiap tahunnya.

4. Rinaldi Simanjuntak “faktor- faktor yang mempengaruhi harga daging

sapi di Provinsi Bengkulu” model analisis yangdigunakan yaitu dengan

menggunakan analisis regresid ta panel model yang dipilih adalah

Random Effect Model. Penelitian dilakukan di Bengkulu pada tahun

2017. Hasil dari estimasi persamaan regresi bahwa variabel produksi

daging sapi, harga daging sapi tahun sebelumnya dan harga daging ayam

berpengaruh secara signifikan terhadap harga daging sapi di Bengkulu.

Sedangkan variabel konsumsi daging sapi tidak berpengaruh secara

signiifkan terhadap harga daging sapi di Porvinsi Bengkulu.

5. Sri Dewi Anjani”faktor – faktor yang mempengaruhi harga daging sapi

di Indonesia” penelitian ini menggunakan data sekunder tahun 1999

sampai dengan tahun 2014, metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah regresi berganda. Hasil penelitian meunjukan bahwa konsumsi

daging sapi berhubungan signifikan terhadap harga daging sapi

sedangkan produksi daging sapi berhubungan negatif tidak signifikan

terhadap harga daging sapi, pendpatan perkapita berhubungan positif

signifikan terhadap harga daging sapi sedangkan nilai tukar nominal

terhadap dollar Australia berhubungan negatif tidak signifikan terhadap

harga daging sapi.

Page 43: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

26

Tabel 2.1

Penelitian Sebelumnya

No Penulis dan tahun

Judul Variabel dan Alat Analisis

Hasil Penelitian

1 Winda ayu, Tavi Supriana 2013

Faktor – Faktor yang mem-pengaruhi harga daging diSumatra Utara

Variabel yang digunakan adalah jumlah impor, permintaan daging sapi, produksi daging sapi dan harga daging sapi bulan sebelumnya dengan metode PAM

Hasil penelitian menunjukan bahwa jumlah impor,permintaan daging sapi dan harga daging sapi bulan sebelumnya memiliki pengaruh positif yang nyata terhadap daging sapi di Sumatera Utara sedangkan produksi daging sapi memiliki pengaruh negatif dan tidak nyata terhadap harga daging sapi di Sumatera Utara.

2 Peni Arianita 2014

Analisis faktor – faktor yang mempengaruhi harga daging sapi di Indonesia tahun 2008-2013

harga daging sapi periode sebelumnya, hari raya idul itri dan impor daging sapi dengan metode regresi linier berganda.

Data yang digunakan adalah adalah data timeseries dengan hasil berdasarkan analisis deskriptif menunjukan bahwa harga daging sapi di Indonesia dipengaruhi oleh jalur

Page 44: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

27

distribusi yang panjang sedangkan berdasarkan model persamaan regresi liniear berganda terdapat tiga variabel yang berpengaruh yaitu harga daging sapi periode sebelumnya, hari raya idul fitri dan impor daging sapi.

3 Gusti Nugraha Pradipta, 2014

Faktor-faktor yang mempengaruhi harga daging sapi di Aceh

Variabel yang digunakan adalah permintaan daging sapi, produksi daging sapi dan harga daging sapi impor dan harga daging sapi lokal.

Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi harga daging sapi di Provinsi Aceh adalah permintaan dagng sapi, produksi daging sapi dan harga daging sapi impor secara serempak berpengaruh nyata terhadap harga daging sapi lokal. Sedangkan secara parsial harga daging sapi impor berpengaruh nyata terhadap harga daging sapi lokal

Page 45: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

28

sedangkan permintaan dan dan produksi daging sapi lokal tidak brpengaruh nyata terhadap harga daging sapi lokal.

4 Rinaldi Simanjuntak

Faktor –faktor yang mempengaruhi harga daging sapi di Provinsi Bengkulu tahun 1998 - 2013

Variabel yang digunakan adalah harga daging sapi, produksi daging sapi, konsumsi daging sapi dengan metode Random Effect Model

Hasil Estimasi dari model persamaan regresi menunjukan bahwa variabel produksi daging sapi, harga daging sapi tahun sebelumnya dan harga daging ayam berpengaruh signiikan sedangkan variabel konsumsi daging sapi tidak berpengaruh secara signiifkan terhadap harga daging sapi di Porvinsi Bengkulu.

5 Sri Dewi Anjani

Faktor –faktor yang mempengaruhi harga daging sapi di Indonesia 1999-2014

Variabel yang digunakan adalah harga daging sapi, produksi daging sapi, pendapatan perkapita, nilai tukar rupiah, dan konsumsi

Hasil penelitian menunjukan bahwa konsumsi daging sapi berhubungan signifkan terhadap harga daging sapi, pendapatan

Page 46: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

29

perkapita brhubungan positif terhadap harga daging sapi sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dollar Australia berhubungan negatif tidak signifikan terhadap harga daging sapi.

C. Kerangka Berfikir

Dalam kebutuhan manusia tidak terlepas dari kebutuhan sandang

dan papan. Salah satunya adalah mengkonsumsi daging untuk memenuhi

kebutuhan protein dalam tubuh manusia. Dengan meningkatnya

pengetahuan masyarakat akan kebutuhan protein hewani maka

permintaan akan daging sapi terus meningkat. Meningkatnya permintaan

akan daging sapi saat penawaran akan daging sapi itu tetap maka akan

menyebabkan meningkatnya harga akan daging sapi yang disebabkan

oleh sisi permintaan.

Penyebab meningkatnya harga daging sapi dilihat dari sisi

permintaan disebabkan oleh beberapa hal diantaranya adalah harga

barang subsitusi lain yaitu daging ayam dan daging sapi. Selain itu

jumlah penduduk dan PDRB juga mempunyai keterkaitan terhadap

fluktuasi harga daging sapi. Berdasarkan hal tersebut maka dapat

dijelaskan melalui kerangka berfikir seperti berikut ini :

Page 47: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

30

Judul : Faktor – faktor yang mempengaruhi harga daging sapi domestik di Indonesia tahun 2003-2017

Teori Pendukung

Harga daging sapi domestik di Indonesia

Pendapatan Perkapita (X1) Konsumsi Daging Sapi (X2) Konsumsi daging sapi (X2)

Produksi Daging Sapi Domestik (X3)

Model Analisis Regresi Berganda

Hasil Pengujian dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Page 48: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

31

D. Hipotesis Penelitian

Dari rumusan permasalahan yang telah dijelaskan, maka untuk menguji

signifikasi masing – masing variabel independen dapat dilakukan dengan ui

t, dengan membandingkan probability value t-statistik dengan nilai α=5%,

bila probability value t-statistik < α=5% maka H0 ditolak dan juga sebaliknya.

Untuk melihat signifikasi dari variabel independen secara keseluruhan

terhadap variabel dependen dapat membandingkan probability value F-

statistik dengan nilai α=5%, bila probability value F-statistik < α=5%, maka

H0 ditolak dan juga sebaliknya. Maka hipotesis yang berkaitan untuk

menjawab pertanyaan dari rumusan masalah adalah sebagai berikut :

1. H0 : Diduga tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara

Pendapatan perkapita terhadap harga daging sapi di Indonesia.

Ha1 : Diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara

pendapatan perkapita terhadap harga daging sapi di Indonesia.

2. H0 : Diduga tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara

konsumsi daging sapi terhadap harga daging sapi di Indonesia.

Ha2 : Diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara

konsumsi daging sapi terhadap harga daging sapi di Indonesia.

3. H0 : Diduga tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara

produksi daging sapi terhadap harga daging sapi di Indonesia.

Ha3 : Diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara produksi

daging sapi terhadap harga daging sapi di Indonesia.

Page 49: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

32

BAB III

Metodologi Penelitian

A. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang di

peroleh berdasarkan informasi yang disusun dan di publikasi oleh intansi

tertentu . Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan data

timeseries. Data yang digunakan adalah data tahunan dari tahun 2003 sampai

dengan tahun 2017 di Indonesia.

Penelitian ini menggunakan satu variabel dependent (terikat) dan 3

variabel independent (bebas). Variabel dependent yang digunakan adalah

Harga daging sapi. Sedangkan variabel independent yang digunakan adalah

PDB perkapita, konsumsi daging sapi dan produksi daging sapi domestik di

Indonesia.

B. Jenis dan Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder. Data sekunder merupakan data yang tersedia dalam berbagai

bentuk dan bersumber melalui dokumen, laporan historis yang telah tersusun

dalam arsip dan dipublikasikan.

Dalam penelitian ini data sekunder yang digunakan berupa laporan

atas harga daging sapi di Indonesia, pendapatan perkapita, konsumsi daging

sapi di Indonesia dan produksi daging sapi di Indonesia pertahun dari tahun

2003 – 2017. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh

Page 50: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

33

melaui berbagai sumber diantara nya yaitu : Badan Pusat Statistik (BPS),

Kementrian Pertanian, World Bank dan berbagai sumber lain yang

mendukung penelitian.

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan suatu cara untuk memperoleh

kenyataan data – data yang diperlukan dalam suatu penelitian. Dalam

pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan metode

dokumentasi dan studi pustaka. Teknik dokumentasi yaitu suatu cara

memperoleh data atau informasi tentang hal – hal yang ada kaitannya dengan

jalan melihat kembali laporan tertulis yang lalu baik berupa angka maupun

keterangan. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder

yaitu data yang diperoleh oleh pihak lain yang biasanya telah dikumpulkan oleh

lembaga pengumpul data.

Dalam penelitian ini data dihimpun melalui penelitian data sekunder

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa data timeseries di Indonesia

tahun 2003-2017. Data yang digunakan adalah harga eceran daging sapi di

Indonesia, PDB perkapita di Indonesia , konsumsi daging sapi di Indonesia

dan produksi daging sapi domestik di Indonesia. Dimana data ini diperoleh

dari Kementrian pertanian, BPS, World Bank dan berbagai data lain yang

mendukung penelitian ini.

Page 51: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

34

D. Metode Analisis Data

Sesuai dengan permasalahan dan tujuan yang telah dirumuskan maka

metode penelitian ini adalah metode analisis kuantitatif, dimana data yang

digunakan dalam penelitian berbentuk angka. Penelitian ini menggunakan

model regresi berganda, yaitu metode statistikan untuk mengetahui pola

hubungan antar variabel. Model regresi ini terdiri lebih dari satu variabel

independen. Analisis data dilakukan dengan menguji secara statistic data dari

variabel dengan menggunakan perangkat lunak Eviews 9.

Bentuk umum regresi berganda dapat ditulis sebagai berikut :

Yi = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 +.............+ βkX1k+ et

Dimana Y adalah variabel dependen dan X1, X2, X3 merupakan variabel

independen.

Adapun bentuk persamaan regresi dalam penelitian ini adalah :

Yt = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 +et

Dimana :

Y adalah Harga eceran daging sapi di Indonesia

X1 adalah Jumlah PDB perkapita di Indonesia

X2 adalah Jumlah konsumsi daging sapi di Indonesia

X3 adalah Jumlah produksi daging sapi domestik di Indonesia

Page 52: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

35

Adanya perbedaan satuan dan besaran variabel bebas dalam

persamaan menyebabkan persamaan regres harus dibuat dengan

menggunakan logaritma natural. Oleh karena itu fungsi logaritma

digunakan dalam persamaan diatas untuk memecahkan permasalahan yang

pangkatnya tidak diketahui. Dalam model penelitian ini logaritma yang

digunakan adalah dalam bentuk LN sehingga persamaan menjadi sebagai

berikut:

Ln Y1it = Ln β0 + Ln β1X1it + Ln β2X2it + Ln β3X3it +μit

Dimana:

Y adalah Harga eceran daging sapi di Indonesia

X1 adalah Jumlah PDB perkapita di Indonesia

X2 adalah Jumlah konsumsi daging sapi di Indonesia

X3 adalah Jumlah produksi daging sapi domestik di Indonesia

Untuk menilai apakah model regresi yang dihasilkan merupakan

model yang paling sesuai maka dibutuhkan beberapa pengujian dan analisis

diantaranya adalah uji t, uji f dan uji asumsi klasik yang meliputi ui

heterokedastisitas, uji multikorelasi dan uji autokorelasi. Berikut definisi

dari masing masing pengujian.

Page 53: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

36

1. Pengujian Statistik a) Uji Signifikasi Parsial (Uji t)

Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah variable dependen

secara individual mempengaruhi variabel dependennya. Uji t dapat

dilakukan melalui dua cara yaitu yang pertama dengan membandingkan

nilai t hitung dengan t table. Nilai t-hitung diperoleh dari nilai t-statistic

pada output Eviews, sedangkan t-table diperoleh dari table distribusi t

dengan menggunakan degree of freedom (df) sebesar n-k, apabila nilai t-

hitung > t-tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima, Artinya variabel

independen mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.

Sebaliknya jika nilai t hitung < t-table maka Ho di terima dan H1 tolak.

Artinya variabel independen tidak mempengaruhi variabel

dependen secara signifikan.

b) Uji Signifikasi Simultan (Uji F)

Uji F merupakan alat uji statistik yang bertujuan untuk

mengetahui apakah variabel – variabel independen secara bersama –

sama atau keseluruhan berpengaruh terhadap variabel dependent.

Kriteria yang digunakan dalam uji F yaitu apabila nilai F hitung lebih

besar dibandingkan nilai F table (F hitung > F tabel ) maka H0 ditolak

dan Ha diterima dengan arti lain variabel indepedent berpengaruh

signifikan terhadap variael dependent secara bersama – sama.

Sebaliknya apabila F hitung lebih kecil dari pada F tabel (F hitung< F

tabel) maka H0 di terima dan Ha ditolak dengan arti lain variabel

Page 54: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

37

independent tidak berpengaruh signifikant terhadap variabel

dependent secara bersama – sama.

c) Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Uji keofisien determinasi digunakan untuk mengukur

seberapa juah kemampuan model dalam menerangkan variasi

variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol atau

satu. Nilai R2 yang kecil ,mengidentifikasikan bahwa kemampuan

variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependent

sangat terbatas. Nilai R2 yang mendekati satu variabel independent

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi variabel dependent (Mudrajad

Kuncoro,2003:220)

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik bertujuan untuk melihat apakah metode OLS

menghasilkan estimator yang BLUE sehingga tidak ada gangguan

dalam OLS seperti masalah Heterokedastisitas, Multikolinieritas dan

Autokorelasi.

a) Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas merupakan salah satu uji asumsi klasik yang

menunjukan bahwa residualnya mempunyai varian tidak konstan

Untuk mengidentifikasi ada tidaknya masalah heteroskedastisitas bisa

dilakukan dengan berbagai metode di antaranya adalah dengan

metode Grafik, metode Uji Park, metode Ui Glejser, metode Uji

Page 55: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

38

Korelasi Spearman, metode Uji Goldfeld-Quandt, metode Uji

Bruesch-Pagan – Godrey dan metode Uji White (Wingwahyu, 2011 :

59).

b) Multikolinieritas

Multikolinieritas adalah kondisi adanya hubungan linear antar

variabel independen. Karena melibatkan beberapa variabel

independen, maka multikolinieritas tidak akan terjadi pada persamaan

regresi sederhana yang terdiri dari satu variabel dependen dan satu

variabel independen (Wingwahyu,2011:51)

Untuk melihat apakah terdapat multikolinieritas dalam sebuah

data dapat di identiifkasi melalui nilai tolerance dan Variance

Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel

bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya.

Dalam pengertian sederhana setiap variabel bebas menjadi

variabel terikat dan diregresi terhadap variabel bebas lainnya.

Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang

tidak dapat dielaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance

yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF = 1/tolerance

dan menunjukan adanya kolonieritas yang tinggi. Bila korelasi antara

dua variabel bebas melibihi 90% maka VIF nya diatas 10 maka dapat

dikatakan bahwa model tersebut mengalami multikolinieritas (Fatmi

Ratna Ningsih,2010:53).

Page 56: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

39

d. Autokorelasi

Autokorelasi adalah hubungan antar residual satu observasi

dengan residual observasi lainnya. Autokorelasi lebih mudah timbul

pada data yang bersifat runtut waktu, karena berdasarkan sifatnya data

masa sekarang dipengaruhi oleh data pada masa – masa sebelumnya .

Meskipun demikian

autokorelasi tetap dimungkinkan ada pada data yang bersifat antar

objek atau cross section (Wingwahyu, 2011:526).

Untuk melihat apakah model yang digunakan terdapat

autokorelasi atau tidak maka bisa menggunakan 2 metode diantaranya

adalah metode Uji Durbin-Watson dan metodeUji Breusch-Godfrey.

Metode Uji Durbin Watson merupakan salah satu metode yang paling

banyak digunakan untuk mengetahui apakah model yang kita gunakan

terdapat autokorelasi atau tidak. Untuk melihat nilai Durbin-Watson

bisa dilihat dari nilai d (yang menggambarkan koefisien DW).

Nilai d yang terletak di antara nilai 1,54 sampai dengan 2,46

maka tidak terdapat autokorelasi atau menerima H0 dan jika nilai d

terletak di anatara nilai 2,90 sampai dengan 4 maka terdapat

autokorelasi (Wingwahyu, 2011 : 528).

E. Definisi Operasional Variabel

Pada bagian ini akan dijelaskan definisi dari masing-masing variabel

yang digunakan. Variabel merupakan atribut yang dari sekelompok orang

Page 57: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

40

atau suatu objek penelitian yang mempunyai kriteria yang sama

(Sugiono,2005:2).

Penjelasan mengenai operasioal variabel dalam penelitian ini sebagai

berikut :

1. Variabel Terikat (Dependent Variabel)

Variabel terikat adalah variabel penelitian yang diukur untuk

mengetahui besarnya efek atau pengaruh variabel yang lain. Besarnya

efek tersebut diamatai dari ada atau tidaknya, timbul atau hilangnya, besar

atau mengecilnya yang tampak sebagai akibat perubahan variabel lain.

Variabel terikat dari penelitian ini adalah Harga daging sapi di

Indonesia dalam satuan ribuan rupiah (Rp).

2. Variabel Bebas ( Independent Variabel )

Variabel bebas adalah suatu variabel yang variasinya

mempengaruhi variabel lain. Dapat dikatakan bawha variabel yang

pengaruhnya terhadap variabel lain ingin diketahui. Dalam penelitian ini

yang menjadi variabel bebas adalah :

a. PDB Perkapita (X1)

PDB atau produk domestik bruto adalah nilai pasar semua

barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara pada periode

tertentu. PDB merupakan salah satu metode yang digunakan untuk

menghitung pendapatan nasional suatu negara. Semakin tinggi PDB

perkapita suatu negara maka semakin baik tingkat perekonomian

negara tersebut. Satuan ribuan rupiah (Rp)

Page 58: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

41

b. Konsumsi Daging Sapi (X2)

Konsumsi adalah aktivitas belanja yang dilakukan oleh

individu atau rumah tangga atas barang akhir atau jasa untuk

memenuhi kebutuhan hidup. Sementara barang konsumsi adalah

barang – barang yang diproduksi khusus oleh mayarakat untuk

memenuhi kebutuhannya (Sukirno, 2000: 337). Satuan ton.

c. Produksi (X3)

Produksi merupakan hasil akhir dari proses atau aktifitas

ekonomi dengan memanfaatkan beberapa masukan atau input atau

mengkombinasikan berbagai input atau masukan untuk menghasilkan

output (Tati Suharti,2012:87). Satuan ton.

Page 59: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

42

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Penelitian ini menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi

harga daging sapi domestik di Indonesia dengan menggunakan data time

series dengan rentan waktu dimulai dari tahun 2003 sampai dengan tahun

2017.

Daging sapi yang merupakan salah satu sub sektor peternakan

direncanakan oleh pemerintah akan mencapai swasembada pada tahun 2014,

namun rencana swasembada tersebut belum berhasil terlaksana. Swasembada

daging sapi yang berfokus pada pemenuhan daging sapi domestik agar bisa

menekan harga daging sapi dalam negeri yang berfluktuasi cenderung naik.

Gambar 4.1 Harga daging sapi di Indonesia

Page 60: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

43

Dari gambar diatas terlihat bahwa harga daging sapi dari tahun ke

tahun terus mengalami kenaikan hal ini dikarenakan permintaan daging sapi

yang cukup tinggi namun tidak diimbangi dengan ketersedian daging sapi

yang ada. Harga daging sapi juga melonjak tinggi saat menjelang hari raya

besar keagamaan dimana banyak permintaan akan daging sapi sehingga

menyebabkan harga daging sapi naik namun setelah melewati hari besar

keagamaan harga daging sapi tidak turun ke harga sebelumnya.

Dalam penelitian ini variabel dependent yang digunakan adalah

harga daging sapi (harga_daging), sedangkan untuk variabel independent

yang digunakan adalah data pendapatan perkapita Indonesia ( PDB_kapita ),

konsumsi perkapita daging sapi ( konsumsi), produksi daging sapi domestik

per ton ( produksi ). Data ini di peroleh dari Kementrian Pertanian, Badan

Pusat Statistik ( BPS ), Kementrian Perdagangan, Bank Indonesia.

B. Analisis dan Pembahasan

1. Hasil Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran tentang suatu data yang

dilihat dari nilai minimum, maksimum, rata – rata (mean), standar deviasi

yang dihasilkan dari penelitian ini. Penelitian ini melibatkan variabel

dependen berupa harga daging sapi dan variabel independen berupa

pendapatan perkapita, konsumsi daging sapi perkapita dan produksi

Page 61: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

44

daging sapi domestik. Variabel tersebut diuji secara statistik deskriptif

seperti tabel yang ada dibawah ini.

Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif

HARGA__DAGI

NG_SAPI PDB_KAPITA KONSUMSI PRODUKSI_TO

N_ Mean 110658.9 170141.7 127442.1 129997.5 Median 111024.0 171124.0 127115.0 130116.0 Maximum 116594.0 177646.0 133507.0 131839.0 Minimum 104438.0 160483.0 123012.0 127352.0 Std. Dev. 4298.070 5590.923 3711.257 1503.286 Skewness -0.034356 -0.374141 0.448395 -0.363107 Kurtosis 1.623579 1.857400 1.903061 1.699981

Jarque-Bera 1.187036 1.165912 1.254692 1.385897 Probability 0.552381 0.558246 0.534007 0.500099

Sum 1659884. 2552126. 1911631. 1949963. Sum Sq. Dev. 2.59E+08 4.38E+08 1.93E+08 31638162 Observations 15 15 15 15

Sumber : Data sekunder yang diolah Eviews 9

a. Variabel Independen

1) Harga daging sapi

Hasil deskriptif pada tabel diatas menunjukan bahwa Harga

Daging Sapi minimun sebesar Rp 104.438 ribu rupiah, dengan

nilai maksimum sebesar Rp. 116.594 sedangkan nilai rata – rata

harga daging sapi selama tahun 2003 – 2017 sebesar Rp.

110.658 dengan nilai standar deviasi sebesar Rp. 4298.

b. Variabel Dependent

1) PDB Perkapita

Hasil deskriptif variabel PDB pada tabel diatas menunjukan

bahwa nilai minumum sebesar Rp.160.483 juta rupiah,

sedangkan hasil maksimum diangka Rp. 177.646 juta rupiah

dengan nilai rata – rata sebesar Rp170.141 juta rupiah dengan

nilai standar deviasi sebesar Rp. 5590.

Page 62: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

45

2) Konsumsi

Hasil deskriptif variabel konsumsi menunjukan bahwa nilai

minimum konsumsi daging sapi di Indonesia sebesar 123.012

ton selama periode tahun 2003 sampai dengan tahun 2017

dengan nilai maksimum sebesar 133.507 ton konsumsi daging

sapi sedangkan nilai rata – rata konsumsi daging sapi selama

tahun 2003 sampai dengan tahun 2017 sebesar 127.442 ton, nilai

standar deviasi konsumsi daging sapi sebesar 3711.257 ton.

3) Produksi Daging Sapi

Dari hasil deskriptif menunjukan bahwa nilai minimum

produksi daging sapi sebesar 127.352 ton, nilai maksimum nya

sebesar 131839 ton sedangkan nilai rata – rata produksi daging

sapi 129.997 ton dengan standar deviasi sebesar 1503.286 ton.

2. Hasil Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan dengan menggunakan analisis regresi

terhadap variabel independen dan variabel dependen. Uji asumsi klasik

bertujuan untuk mengetahui kelayakan penggunaan model regresi atas

uji heterokedastisitas, uji multikorelasi dan uji autokorelasi.

a. Hasil Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Untuk menguji multikolinieritas dengan cara melihat

nilai VIF pada masing – masing variabel independen, jika nilai

Variance Inflation Factor atau VIF < 10 , maka dapat disimpulkan

bahwa data terbebas dari gejala multikolinieritas.

Page 63: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

46

Tabel 4.3 Uji Multikolinieritas

Variance Inflation Factors Date: 01/31/19 Time: 12:45 Sample: 2003 2017 Included observations: 15

Coefficient Uncentered Centered

Variable Variance VIF VIF PDB_KAPITA 0.003954 6055.216 6.096412

KONSUMSI 0.015247 13096.92 10.35807 PRODUKSI_TON_ 0.046470 41505.02 5.179599

C 3.49E+08 18438.37 NA

Pada tabel tersebut nilai VIF PDB perkapita, konsumsi dan

produksi masing masing bernilai 6.096412; 10.35807; 5.179599

dimana nilai dari pdb perkapita dan produksi < 10 sehingga dapat

disimpulkan bahwa kedua variabel tersebut bebas dari

multikolinieritas. Namun nilai VIF tertinggi ada pada variabel

konsumsi sebesar 10.35807 dimana nilai tersebut lebih besar dari 10

atau >10 sehingga terjadi multikolinieritas. Namun hal tersebut

dapat di terima karena estimator nya masih dapat bersifat BLUE.

Sifat BLUE tidak terpengaruh oleh ada tidaknya korelasi antar

variabel independen (Wing Wahyu 2011 : 5.8).

b. Hasil Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk mengui apakah dalam

model regresi terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1

Page 64: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

47

(sebelumnya). Pada penelitian ini untuk menguji ada atau tidak

autokorelasi dengan menggunakan uji Durbin-Watson (DW test).

Tabel 4.4 Diagram DW

Sumber : Wing Wahyu Winarno “Analisa Ekonetmterika eviews”

Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi

Hasil DW pada tabel 4.5 bernilai sebesar 1.89 dimana nilai

ini menurut diagram Durbin Watson berada di antara 1,54 sampai

dengan 2,46 sehingga tidak terdapat autokorelasi pada penelitian

ini.

c. Hasil Uji Heterokedasitisitas

Heterokedastisitas adalah variansi data yang digunakan

untuk membuat model menjaid tidak konstan. Pengujian terhadap

ada tidaknya masalah heterokedastisitas dalam suatu model

Mean dependent var 110658.9

S.D. dependent var 4298.070

Akaike info criterion 15.61726

Schwarz criterion 15.80607

Hannan-Quinn criter. 15.61525

Durbin-Watson stat 1.869861

Page 65: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

48

empiris merupakan langkah penting sehingga dapat terhindar dari

masalah regresi lancung. Metode untuk dapat mendeteksi ada

tidaknya masalah heterokedastisitas dalam model ini menggunakan

uji Glejser.

Untuk mengambil keputusan dalam hasil uji

heterokedastisitas maka dilihat pada bagian F-statistic dan Obs*R-

squared. Jika Prob. Chi-Square < α maka terjadi heterokedastisitas

dan sebaliknya jika Prob. Chi-Square > α maka tidak terjadi

heterokedastisitas.

Pada tabel 4.6 dibawah ini hasil dari uji heterokedastistas

dengan uji Glejser diketahui bahwa nilai p value yang ditunjukan

dengan nilai Prob. Chi-Square (3) yaitu sebesar 0.6929. Oleh

karena itu nilai p value sebesar 0.6929 > 0.05 berarti model regresi

terbebas dari masalah heterokedastisitas.

Tabel 4.6 Hasil Uji Heterokedastisitas

Sumber data sekunder yang dioleh Eviews 9

Heteroskedasticity Test: Glejser F-statistic 0.495269 Prob. F(3,11) 0.6929

Obs*R-squared 1.784995 Prob. Chi-Square(3) 0.6182 Scaled explained SS 0.922015 Prob. Chi-Square(3) 0.8201

Page 66: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

49

3. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengukur kemampuan

variabel independen, yaitu PDB perkapita, konsumsi daging sapi di

Indonesia dan produksi daging sapi domestik di Indonesia. Hasil uji

koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.7 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Sumber : Data sekunder yang diola eviews 9

Berdasarkan tabel 4.7 nilai koefisien determinasi sebesar 0.987927

atau sekitar 98.79%. Dengan ini terlihat bahwa 98.79% faktor yang

mempengaruhi harga daging sapi domestik dapat dijelaskan oleh

pendapatan perkapita, konsumsi daging sapi dan produksi daging sapi

domestik. Sedangkan sisanya (100% - 98.79% = 1.21%) faktor yang

mempengaruhi harga daging sapi domestik dijelaskan oleh variabel lain

yang tidak di teliti dalam penelitian ini.

4. Hasil Uji Hipotesis

a. Hasil Uji Statistik F

Uji Statistik F menunukan apakah semua variabel independen

dalam model mempunyai pengrauh secara bersama – sama

terhadap variabel dependen. Untuk uji statistik F bisa kita lihat

dari nilai Probability, jika nilai probability < α maka variabel

R-squared 0.987927

Page 67: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

50

independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel

dependent.

Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik F

Berdasarkan tabel 4.8 dimana nilai Probability sebesar

0.00000 dimana nilai tersebut kurang dari 0.05 yang berarti bahwa

variabel pendapat perkapita, konsumsi daging sapi dan produksi

daging sapi domestik berpengaruh signifikan secara simultan

terhadap harga daging sapi.

b. Hasil Uji Statistik t

Uji Statistik t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

pengaruh masing – masing variabel independen secara

individual terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat

signifikasi 0.05. Jika nilai probability t < 0.05 maka Ha diterima

dan menolak H0, Sedangkan jika nilai probability t >0.05 maka

H0 diterima dan menolak Ha. Tabel dibawah ini menunjukan

hasil uji statistik t.

F-statistic 3000472

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 68: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

51

Tabel 4.9 Hasil Uji Statistik t

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. PDB_KAPITA 0.547709 0.062883 8.709958 0.0000

KONSUMSI 0.373674 0.123481 3.026173 0.0115 PRODUKSI_TON_ -0.073283 0.215569 -0.339952 0.7403

C -20624.43 18679.28 -1.104134 0.2931 Sumber : data sekunder yang diolah Eviews 9

Pada tabel 4.9 menunjukan hasil uji statistik t antara variabel

independen dengan variabel dependen sebagai berikut :

Hasil uji hipotesis 1 : Pengaruh PDB kapita terhadap harga

daging sapi

Pada tabel tersebut menunjukan bahwa variabel pdb

perkapita dengan nilai t-statistik sebesar 8.709 dimana nilai ini lebih

besar dari pada nilai t- tabel sebesar 1.796 (t-stat > t-table) dan

memiliki nilai probabilitas sebesar 0.0000 < 0.05 ( p-value ) yang

berarti Ha diterima dan tolak H0 Sehingga dapat dikatakan bahwa pdb

perkapita mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga

daging sapi domestik di Indonesia pada tahun 2003 -2017.

Pendapatan yang meningkat bisa membuat konsumen

meningkatkan konsumsi daging sapi, peningkatan konsumsi daging

sapi menyebabkan meningkatnya permintaan akan daging sapi.

Permintaan yang tinggi dapat mempengaruhi harga daging sapi.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian dari Sri Dewi

Anjani (2017) yang menunjukan bahwa pdb perkapita berpengaruh

signifikan terhadap harga daging sapi.

Page 69: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

52

Sehingga dapat disimpulkan bawah hipotesis pertama dalam

penelitian diterima.

Hasil uji hipotesis 2 : Pengaruh konsumsi terhadap harga daging

sapi

Pada tabel tersebut menunjukan bahwa variabel konsumsi

dengan nilai t-stat sebesar 3.026 > t-table 1.796 dan memiliki nilai

probabilitas sebesar 0.0115 < 0.05 (p-value) yang berarti Ha diterima

dan tolak H0. Sehingga dapat dikatakan bahwa konsumsi mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap harga daging sapi domestik di

Indonesia pada tahun 2003 -2017.

Sama halnya dengan meningkatnya pendapatan perkapita,

tingkat konsumsi akan daging sapi yang meningkat dapat

mempengaruhi harga daging sapi di pasaran.

Meningkatnya konsumsi atau permintaan daging sapi salah

satunya dipengaruhi oleh kondisi menjelang puasa dan lebaran

dimana dalam periode tersebut terjadi excess demand sehingga

menyebabkan harga daging sapi melonjak tinggi.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua dalam

penelitian dapat diterima.

Page 70: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

53

Hasil uji hipotesis 3 : Pengaruh produksi daging sapi domestik

terhadap harga daging sapi.

Pada tabel tersebut menunjukan bahwa variabel produksi

dengan nilai t-stat sebesar -0.339 < t- tabel 1.796 dan memiliki nilai

probabilitas sebesar 0.7403 > 0.05 yang berarti Ha ditolak dan H0

diterima Sehingga dapat dikatakan bahwa produksi tidak mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap harga daging sapi domestik di

Indonesia pada tahun 2003 -2017.

Hal yang menyebabkan produksi tidak berpengaruh terhadap

harga daging sapi dikarenakan terdapat kendala pada ketersediaan

daging sapi di Indonesia dimana jika dalam kondisi minimnya

persediaan daging sapi, maka produsen akan menaikan harga daging.

Harga daging yang meningkat dan tidak disertai dengan peningkatan

pendapatan hanya akan membuat konsumen memilih produk subsitusi

dari daging sapi seperti daging ayam dengan harga yang jauh lebih

murah dibanding harga daging sapi.

Sehingga dapat disimpulkan bawah hipotesis ketiga dalam

penelitian ditolak.

Berdasarkan tabel 4.9 maka diperoleh model persamaan

regresi sebagai berikut ini :

Harga daging sapi/C = -20624.43 + 0.547709*PDBperkapita +

0.373674*Konsumsi – 0.073283*Produksi

+ 0.746863*Produksi

Page 71: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

54

Persamaan regresi berganda diatas dapat dibaca sebagai berikut:

1. Nilai konstanta /C sebesar -20624.43 mengartikan bahwa

apabila nilai variabel – variabel independen sebesar 0, maka

nilai harga daging sapi sebesar -20624.43. Namun dalam hal

ini tidak mungkin di pasaran harga daging sapi bernilai minus.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa jika nilai variabel

independen bernilai 0 maka harga daging sapi menurun

sebesar -20624.43 dari harga normal daging sapi.

2. Nilai PDB perkapita sebesar 0.547709, menjelaskan bahwa

setiap peningkatan PDB perkapita sebesar 1juta rupiah maka

akan meningkatkan harga daging sapi sebesar 0.547709 rupiah

dengan asumsi variabel independen lain bersifat tetap.

3. Nilai Konsumsi sebesar 0.373674 mengartikan bahwa jika

setiap peningkatan konsumsi sebesar 1 ton maka akan

meningkatkan kan harga daging sapi sebesar 0.373674 rupiah

dengan asumsi variabel independen lain tetap.

4. Nilai Produksi sebesar – 0.073283 tidak berpengaruh nyata

signifikan.

Page 72: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

55

4.4 Analisis Ekonomi

A. Analisis Pengaruh PDB terhadap harga daging sapi

Variabel pendapatan perkapita Indonesia sesuai dengan hipotesis

penelitian. Variabel PDB perkapita memiliki nilai t-statistik

sebesar 8.709 dimana nilai ini lebih besar dari pada nilai t-tabel

sebesar 1.796 (t- stat > t- tabel)berpengaruh signifikan terhadap

harga daging sapi domestik Indonesia. Berdasarkan faktor –

faktor yang mempengaruhi permintaan diantaranya adalah:

a. Harga barang itu sendiri

b. Harga barang lain yang berkaitan

c. Pendapatan pembeli

d. Selera masyarakat

e. Jumlah penduduk

f. Ramalan dimasa yang akan datang

Diantara faktor – faktor tersebut terdapat faktor pendapatan

pembeli dimana faktor ini dapat mempengaruhi harga, dalam

studi ini tingkat pendapatan pembeli dapat mempengaruhi harga

daging sapi. Dimana pergeseran kurva permintaan yang terjadi

akibat adanya perubahan tingkat pendapatan akan mengubah

harga dan kuantitas keseimbangan pasar (kurva penawaran di

anggap tetap). Hal ini terjadi jika setiap individu memiliki

kenaikan pendapatan maka akan mempengaruhi pola hidup dari

Page 73: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

56

individu tersebut, dimana pendapatan perkapita berpengaruh

terhadap daya beli. Pendapatan perkapita memberikan banyak

kebebasan individu dalam memilih pola hidup meliputi salah satu

nya adalah pola konsumsi yang berbeda dari sebelumnya

,kenaikan pendapatan menyebabkan individu berusaha untuk

memenuhi kebutuhan gizi dengan mengkonsumsi makanan yang

bergizi tinggi dimana daging sapi merupakan salah satu daging

yang memiliki nilai gizi yang tinggi. Sehingga permintaan akan

daging sapi meningkat seiring dengan meningkatnya pendapatan.

Permintaan yang meningkat namun tidak sebanding dengan

jumlah produksi yang ada maka akan menyebabkan harga daging

sapi meningkat.

Pengaruh positif pendapatan perkapita terhadap harga daging sapi

sesuai dengan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh

Sri Dewi Anjani dalam penelitian nya yang berjudul “ Faktor –

faktor yang mempengaruhi harga daging sapi di Indonesia tahun

1999-2014”.

B. Analisis pengaruh konsumsi terhadap harga daging sapi

Variabel konsumsi daging sapi sesuai dengan hipotesis

penelitian. Dalam teori permintaan faktor selera konsumen atau

konsumsi mempunyai pengaruh terhadap harga, ketika konsumsi

daging sapi menurun maka harga daging sapi menurun dan

Page 74: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

57

sebaliknya jika konsumsi daging sapi meningkat maka akan

terjadi peningkatan harga hal ini sesuai dengan kajian yang

dilakukan oleh kementrian perdagangan pada tahun 2012 yang

menyatakan bahwa harga daging sapi didalam negeri lebih

dipengaruhi oleh peningkatan permintaan menjelang puasa dan

lebaran.

Dimana pada moment tersebut yaitu puasa dan lebaran

permintaan akan konsumsi daging sapi cukup tinggi dikarenakan

efek psikologis konsumen yang cenderung membeli daging lebih

banyak pada periode tersebut serta adanya ekspektasi dan

perilaku pedagang yang cenderung meningkatkan harga secara

tidak wajar. Peningkatan permintaan konsumsi daging sapi

menyebabkan terjadinya excess demand sehingga dapat

mendorong kenaikan harga yang cukup tinggi. Penelitian

sebelumnya yang telah dilakukan oleh Sri Dewi Anjani dalam

penelitian nya yang berjudul “ Faktor – faktor yang

mempengaruhi harga daging sapi di Indonesia tahun 1999-2014”.

C. Analisis pengaruh produksi daging sapi terhadap harga daging

sapi

Variabel produksi daging sapi sesuai dengan hipotesis penelitian

dimana variabel produksi daging sapi tidak berpengaruh signifikan

terhadap harga daging sapi. Hal ini sesuai dengan teori penawaran

Page 75: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

58

dimana hukum penawaran menyatakan bahwa harga berbanding

lurus terhadap barang yang di tawarkan dimana semakin tinggi

harga maka akan meningkat pula barang yang ditawarkan dan

sebaliknya jika harga turun maka penawaran juga akan turun, hal

ini dapat terlihat dari produksi daging sapi di Indonesia yang terus

meningkat setiap tahunnya, namun peningkatan produksi daging

sapi tersebut beum mampu untuk memenuhi kebutuhan daging sapi

nasional , perlu diketahui bahwa saat ini kebutuhan daging sapi

nasioal di Indonesia baru bisa memproduksi sebesar 70% dari

kebutuhan nasional sedangkan 30% kebutuhan lainnya dipenuhi

melalui impor dalam bentuk jeroan dan daging beku. Ketika

persedian daging sapi terbatas maka dalam hal ini produsen akan

meningkatkan harga daging sapi, meningkatnya harga daging sapi

akan mengurangi permintaan konsumen terhadap daging sapi,

dimana konsumen akan berlaih mengkonsumsi daging lain yang

harga nya lebih murah seperti daging ayam.

Penelitian ini sesuai dengan penelitian – penelitian

sebelumnya yang telah diteliti oleh Winda ayu, Tavi Supriana pada

tahun 2013 dengan judul “ Faktor – faktor yang mempengaruhi

harga daging sapi di Sumatera Utara” dimana dalam penelitian ini

variabel produksi daging sapi memiliki pengaruh negatif dan tidak

nyata terhadap harga daging sapi di Sumatera Utara, selanjutnya

penelitian dari Gusti Nugrah Pradipta pada tahun 2014 dalam

Page 76: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

59

penelitian nya yang berjudul “ Faktor – faktor yang mempengaruhi

harga daging sapi di Aceh” dalam penelitian ini variabel produksi

tidak berpengaruh nyata terhadap harga daging sapi lokal di Aceh

dan penelitian yang diteliti oleh Sri Dewi Anjani pada tahun 2014

dengan judul “ Faktor – faktor yang mempengaruhi harga daging

sapi di Indonesia” dalam penelitian ini variabel produksi daging

sapi berhubungan negatif tidak signifikan terhadap harga daging

sapi di Indonesia.

Page 77: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

60

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian harga daging

sapi di Indonesia dengan pendekatan OLS dapat disimpulkan bahwa :

1. Faktor pendapatan perkapita berpengaruh positif terhadap harga daging

sapi dimana dari hasil penelitian menyatakan bahwa faktor pendapatan

perkapita memiliki nilai t- statistik sebesar 8.709 di mana nilai ini lebih

besar dari nilai t-tabel yaitu sebesar 1.896 (t-stat > t-tabel) dan memiliki

nilai probabilitas sebesar 0.0000 < 0.05 (p-value). Sehingga dapat

dikatakan bahwa faktor pendapatan perkapita mempunyai pengaruh

signifikan terhadap harga daging sapi di Indonesia tahun 2003 - 2017.

Harga daging sapi yang setiap tahunnya berfluktasi cenderung meningkat

sehingga mempengaruhi konsumsi masyarakat akan daging sapi.

Permintaan yang tinggi dapat membuat harga komoditas daging sapi juga

ikutan naik sesuai dengan teori dari faktor-faktor yang mempengaruhi

permintaan. Tidak hanya faktor pendapatan perkapita dan konsumsi

daging sapi tetapi juga faktor dari sisi penawaran dimana produksi daging

sapi dalam negeri masih terbatas belum bisa memenuhi permintaan daging

sapi dalam negeri sehingga saat produksi daging sapi terbatas namun

Page 78: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

61

permintaan meningkat maka bisa menyebabkan harga daging menjadi

naik.

2. Faktor konsumsi daging sapi berpengaruh positif terhadap harga daging

sapi dimana dari hasil penelitian menyatakan bahwa faktor konsumsi

daging sapi memiliki nilai t- statistik sebesar 3.026 dimana nilai ini lebih

besar dari nilai t- tabel yaitu 1.796 (t-stat > t-tabel) dan memiliki nilai

probabilitas sebesar 0.0115 < 0.05 (p-value), sehingga dapat dikatakan

bahwa faktor konsumsi daging sapi mempunyai pengaruh signifikan

terhadap harga daging sapi di Indonesia tahun 2003-2017. Faktor

konsumsi daging sapi yang merupakan salah satu faktor dalam

meningkatnya harga daging sapi dimana dewasa ini konsumsi daging sapi

merupakan salah satu cara masyarakat untuk memenuhi kebutuhan gizi

yang lebih baik. Selain itu konsumsi daging sapi meningkat tajam saat

menjelang puasa dan lebaran, dimana dalam momen tersebut psikologis

konsumen untuk mengkonsumsi daging sapi lebih tinggi dibandingkan

hari hari biasa. Meningkatnya konsumsi daging sapi mendorong kenaikan

harga daging sapi yang tinggi, hal ini sesuai dengan teori-teori permintaan.

3. Faktor produksi daging sapi berpengaruh negatif terhadap harga daging

sapi dimana dari hasil penelitian menyatakan bahwa faktor produksi

daging sapi memiliki nilai t- statistik sebesar -0.339 dimana nilai ini lebih

kecil dari nilai t- tabel yaitu 1.796 (t-stat < t-tabel) dan memiliki nilai

Page 79: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

62

probabilitas sebesar 0.7403 > 0.05 (p-value), sehingga dapat dikatakan

faktor produksi daging sapi tidak mempunyai pengaruh terhadap harga

daging sapi di Indonesia tahun 2013-2017. Produksi daging sapi yang tidak

memiliki pengaruh terhadap harga daging sapi dikarenakan saat ini

produksi daging sapi yang dihasilkan di Indonesia belum dapat memenuhi

kebutuhan nasional, dimana produksi daging sapi saat ini baru bisa

memenuhi sekitar 70% kebutuhan nasional, sehingga saat jumlah produksi

daging sapi terbatas maka penjual akan menaikkan harga daging sapi.

Meningkatnya harga daging sapi membuat masyarakat memilih untuk

mengkonsumsi daging lain yang lebih murah dibandingkan dengan daging

sapi.

B. Saran

Saran yang dapat diberikan berdasarkan penelitian tersebut adalah :

1. Dengan adanya pendapatan perkapita dan konsumsi daging sapi maka

pemerintah diharapkan dapat menambah supply daging sapi dengan cara

meningkatkan produksi daging sapi dalam negeri melalui populasi sapi

nasional.

2. Konsumsi daging sapi yang meningkat di masyarakat dapat dimanfaatkan

pemerintah untuk meningkatkan penjualan daging sapi, selain dengan

meningkatkan produksi daging sapi dapat juga dilakukan melalui program

pasar murah yang diinisiasi oleh pemerintah untuk masyarakat, sehingga

Page 80: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

63

dengan adanya program tersebut masyarakat dapat mengkonsumsi daging

sapi dengan harga yang terjangkau.

3. Pemerintah melalui kementerian pertanian dan dinas peternakan dapat

menyediakan pakan ternak yang berkualitas karena saat ini pakan ternak

yang tersedia masih berkualitas rendah, pakan ternak yang berkualitas

rendah menyebabkan menurunnya kualitas daging sapi. Kualitas daging

sapi yang menurun dapat memperlambat perkembangbiakan sapi sehingga

dapat menyebabkan menurunnya produksi daging sapi.

Page 81: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

64

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik (bps.go.id)

Wulandari, w. a. (2013). faktor-faktor yang mempengaruhi harga daging sapi di

sumatera utara. Jurnal

Wardani, p. a. (2014). analisis faktor-faktor yang mempengaruhi harga daging

sapi di indonesia. jurnal ,

Kementrian Perdagangan. (2013). faktor-faktor yang mempengaruhi harga eceran

daging sapi dalam negeri.

http://epublikasi.setjen.pertanian.go.id/publikasi/perstatistikan

https://mardanijournal.wordpress.com/2017/03/20/regresi-linear-menggunakan-

eviews/

Sri dewi (2017). Faktor – faktor yang mempengaruhi harga daging sapi di

Indonesia

Dr. Mutiara Nugraheni,S.Tp,.M.Si (2013) Graha Ilmu. Pengetahuan Bahan

Pangan Hewani

Dr.Sukirno (2002) Pengantar Ekonomi Mikro

Kementrian pertanian (2011). Analisis kebijakan pertanian. Volume 9 No.4

Cuplikan blue print program swasembada daging sapi 2014

Iman Haromain (2010). Faktor – faktor yang mempengaruhi permintaan daging

sapi di Indonesia pada tahun 2000 – 2009, Journal

DIREKTORAT PANGAN DAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL 2013 (studi pendahuluan rencana pembangunan jangka menengah nasional (rpjmn) bidang pangan dan pertanian 2015-2019 ) Ashari, Nyak Ilham, dan Sri Nuryanti (2012). DINAMIKA PROGRAM SWASEMBADA DAGING SAPI: REORIENTASI KONSEPSI DAN IMPLEMENTASI

Page 82: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

65

ATIEN PRIYANTI, T.D . SOEDJANA, R. MATONDANG, dan P. SITEPU (1997). Estimasi sistem permintaan dan penawaran daging sapi di propinsi Lampung Shiggit Dirgantara (2013). Skripsi Analisis permintaan daging sapi pada tingkat kabupaten/kota di Jawa Timur tahun 2005 -2010 Nyak Ilham (2001) Analisis Penawaran dan Permintaan Daging Sapi Di Indonesia dalam seminar nasional teknologi peternakan. Imam Subagyo (2009). Potret Komoditas Daging Sapi. Dalam Economic review Anggra Risha Frandika (2015) Dampak kenaikan harga daging sapi terhadap perilaku konsumen, UNPAD Journal Kementrian perdagangan, November 2015 “Analisis perkembangan harga bahan pangan pokok di pasar domestik dan internasional:. Marudut Balian (2009). Faktor – Faktor yang mempengaruhi penawaran daging sapi potong domestik. Skripsi Yudha Hadian Nur, Yati Nuryati (2012). Analisis faktor dan proyeksi konsumsi pangan nasional kasus pada komoditas beras, kedelai dan daging sapi. Jiuhardi (2016). Kajian tentang Impor Daging Sapi Di Indonesia. Journal

Direktur pangan dan pertanian kementrian perencanaan pembangunan

nasional(2013). RPJM Bidang Pangann dan Pertanian 2015 – 2019

Saptana, Nyak ilham, Bambang Winarso, Valerina Darwis (2014) laporan akhir

analisis kebijakan stabilisasi harga daging sapi.

Page 83: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

66

LAMPIRAN

Data Harga daging sapi, PDB perkapita, Konsumsi daging sapi dan Produksi

daging sapi

Tahun

Harga daging sapi (rp/kg)

PDB perkapita

(juta)

Konsumsi Daging Sapi

(ton)

Produksi Daging Sapi

(ton) 2003 34.330 9.326.237 219.957 369.710

2004 34.484 10.479.587 266.149 447.570

2005 39.916 12483884

221.397 358.710

2006 43.866 14816401

246.477 395.510

2007 45.599 17290031

229.403 339.480

2008 50.871 21364534

266.502 392.510

2009 58.178 23880878

297.516 409.310

2010 66.329 27028695

331.541 436.450

2011 69.641 30658976

338.787 485.330

2012 76.925 33531354

395.135 508.910

2013 90.401 36508486

403.085 504.820

2014 99.332 40510500

438.767 497.670

Page 84: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

67

2015 104.328 43659800

597.629 506.660

2016 113.555 46333600

613.117 518.760

2017 115.779 51890000

628.276 531.760

Hasil Uji Unit Root Data

Null Hypothesis: Unit root (individual unit root process) Series: HARGA__DAGING_SAPI, PDB_KAPITA, KONSUMSI, PRODUKSI_TON_ Date: 01/31/19 Time: 12:44 Sample: 2003 2017 Exogenous variables: Individual effects, individual linear trends Automatic selection of maximum lags Automatic lag length selection based on AIC: 0 to 1 Total number of observations: 46 Cross-sections included: 4 Method Statistic Prob.** ADF - Fisher Chi-square 55.0566 0.0000 ADF - Choi Z-stat -5.97040 0.0000 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi -square distribution. All other tests assume asymptotic normality.

Intermediate ADF test results D(UNTITLED,2)

Series Prob. Lag Max Lag Obs D(HARGA__DAGI

NG_SAPI,2) 0.0024 1 1 11 D(PDB_KAPITA,2) 0.0463 1 1 11 D(KONSUMSI,2) 0.0001 0 1 12

D(PRODUKSI_TON_,2) 0.0001 0 1 12

Page 85: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

68

Hasil Uji Multikolinieritas

Variance Inflation Factors Date: 01/31/19 Time: 12:45 Sample: 2003 2017 Included observations: 15

Coefficient

Uncentered Centered

Variable Variance VIF VIF PDB_KAPITA 0.003954 6055.216 6.096412

KONSUMSI 0.015247 13096.92 10.35807 PRODUKSI_TON

_ 0.046470 41505.02 5.179599 C 3.49E+08 18438.37 NA

Hasil Uji Heterokedastisitas

Heteroskedasticity Test: Glejser F-statistic 0.495269 Prob. F(3,11) 0.6929

Obs*R-squared 1.784995 Prob. Chi-Square(3) 0.6182 Scaled explained SS 0.922015 Prob. Chi-Square(3) 0.8201

Test Equation: Dependent Variable: ARESID Method: Least Squares Date: 01/31/19 Time: 12:46 Sample: 2003 2017 Included observations: 15

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -8492.076 8870.100 -0.957382 0.3589

PDB_KAPITA -0.004620 0.029861 -0.154709 0.8799 KONSUMSI -0.043336 0.058636 -0.739064 0.4753

PRODUKSI_TON_ 0.116883 0.102366 1.141814 0.2778 R-squared 0.119000 Mean dependent var 393.5459

Adjusted R-squared -0.121273 S.D. dependent var 238.9226 S.E. of regression 252.9955 Akaike info criterion 14.12780 Sum squared resid 704074.1 Schwarz criterion 14.31661 Log likelihood -101.9585 Hannan-Quinn criter. 14.12579 F-statistic 0.495269 Durbin-Watson stat 1.522676 Prob(F-statistic) 0.692913

Page 86: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi Domestik

69

Hasil Olah Data OLS

Dependent Variable: HARGA__DAGING_SAPI Method: Least Squares Date: 01/31/19 Time: 12:45 Sample: 2003 2017 Included observations: 15

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. PDB_KAPITA 0.547709 0.062883 8.709958 0.0000

KONSUMSI 0.373674 0.123481 3.026173 0.0115 PRODUKSI_TON_ -0.073283 0.215569 -0.339952 0.7403

C -20624.43 18679.28 -1.104134 0.2931 R-squared 0.987927 Mean dependent var 110658.9

Adjusted R-squared 0.984635 S.D. dependent var 4298.070 S.E. of regression 532.7758 Akaike info criterion 15.61726 Sum squared resid 3122351. Schwarz criterion 15.80607 Log likelihood -113.1294 Hannan-Quinn criter. 15.61525 F-statistic 300.0472 Durbin-Watson stat 1.869861 Prob(F-statistic) 0.000000