faktor-faktor yang mempengaruhi audit...

105
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi ADINUGRAHA PRASONGKOPUTRA 109082000104 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2013M/1434H

Upload: vanthuy

Post on 06-Feb-2018

240 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

i

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

ADINUGRAHA PRASONGKOPUTRA

109082000104

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2013M/1434H

ii

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh:

Adinugraha Prasongkoputra

109082000104

Di Bawah Bimbingan

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2013

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Kamis, 14 Maret 2013 telah dilakukan ujian komprehensif atas

mahasiswa:

1. Nama : Adinugraha Prasongkoputra

2. NIM : 109082000104

3. Jurusan : Akuntansi

4. Judul skripsi : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut diatas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk

melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 14 Maret 2013

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini, Rabu 14 Juli 2013 telah dilakukan ujian skripsi atas mahasiswa:

1. Nama : Adinugraha Prasongkoputra

2. NIM : 109082000104

3. Jurusan : Akuntansi

4. Judul skripsi : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut diatas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk

melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

v

LEMBAR PERNYATAAN

KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Adinugraha Prasongkoputra

No. Induk Mahasiswa : 109082000104

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Akuntansi

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggung jawabkan 2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebut sumber asli atau

tanpa ijin pemilik karya

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas

karya ini

jikalau dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap

untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Identitas Diri

1. Nama Lengkap : Adinugraha Prasongkoputra

2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 30 Oktober 1991

3. Alamat : Komplek Antara 1 nomor 46 04/10, Bintara

Jaya, Bekasi Barat

4. Telepon : 085692056088

5. Email :[email protected]

II. PENDIDIKAN FORMAL

1. SDN 07 Pondok Kelapa Jakarta Timur Tahun 1997-2003

2. SLTPN 139 Jakarta Timur Tahun 2003-2006

3. SMAN 91 Jakarta Timur Tahun 2006-2009

4. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2009-2013

III. PENDIDIKAN NON FORMAL

1. Peserta seminar dan company visit “Understanding The New Roles of

Internal Audit in Detecting and Preventing Fraud” oleh SPA FEUI.

2. Peserta seminar, training, dan company visit “Empowering Nations in

Achieving IFRS Convergence 2012, Insurance Contract, Mineral

Resource, and Financial Instrument”, Universitas Indonesia.

3. Peserta seminar dan training “The 12th Indonesia Capital Market

Student Studies International Conference, Seminar and Training”,

Universitas Indonesia.

4. Peserta Seminar “Data Precessing Tools in Information and Technology

Audit to Cope with Complex Business Transaction”, Universitas

Indonesia.

5. Peserta training “Managing Risk in Banking Industry Through

Assessment of Risk Based Audit”, Universitas Indonesia.

6. Peserta workshop Zahir Accounting Software 5.1, STAN

7. Peserta training “Forecasting and Valuation” oleh Binainsan

Konsulindo.

vii

IV. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Tahun 2010

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

IV. LATAR BELAKANG KELUARGA

Ayah : Anang Prasongko, SH

Ibu : Diah Rachmah Komala, SE

Adik : Windy Septiana Dewi

Cindy Adinda Mariana

Anak ke dari : 1 dari 3 bersaudara

viii

ABSTRACT

The Influencing Factors of Audit Delay

The purpose of this research is examining the factors which influence

audit delay on financial companies that listed in Indonesia Stock Exchange during

2007-2011. Those factors are company size, profitability, leverage, and public

accountant firm size. This research sample was selected by purposive sampling

method. The sample was taken from fifty-five listed financial companies in

Indonesia Stock Exchange. Analysis methods, which were used, are descriptive

analysis, the assumptions of classical test, and multiple linear regression. The

result of multiple linear regression shows that audit delay is significantly

influenced by profitability and public accountant firm size. And the result of

adjusted R2

is 9.7%, which means that company size, profitability, leverage, and

public accountant firm size just explains 9.7% of audit delay variable.

Keywords: audit delay, company size, profitability, leverage, and public

accountant firm size

ix

ABSTRAK

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi audit delay pada perusahaan keuangan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia selama tahun 2007-2011. Faktor-faktornya adalah ukuran

perusahaan, profitabilitas, leverage, dan ukuran KAP. Sampel pada penelitian ini

dipilih berdasarkan metode purposive sampling. Sampel yang diperoleh dari lima

puluh lima perusahaan keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan

pengamatan selama lima tahun, sehingga sampel yang terpilih sebanyak 275

sampel. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, uji asumsi

klasik, dan uji regresi berganda. Hasil uji regresi berganda menunjukkan bahwa

audit delay secara signifikan dipengaruhi oleh profitabilitas dan ukuran KAP. Dan

nilai adjusted R2 sebesar 9.7%, dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa

ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, dan ukuran KAP hanya mampu

menjelaskan variabel audit delay sebesar 9.7%.

Kata kunci: audit delay, ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, dan ukuran

KAP

x

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan

kehidupan, rahmat, dan Hidayah-Nya, sehingga skripsi ini dapat penulis

selesaikan. Skripsi ini berjudul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay”,

yang merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Banyak kendala dan hambatan yang dihadapi penulis dalam penyusunan

skripsi ini, hingga akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan. Penyelesaian skripsi ini

tidak lepas dari bantuan dan bimbingan berbagai pihak. Dengan segala

kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Ayah dan Ibu, yang selalu memberikan kasih sayang, doa, nasehat, kesabaran

dan pengorbanan yang begitu luar biasa dalam setiap langkah hidup penulis.

2. Adikku Windy dan Cindy, yang selalu memberikan dukungan dan keceriaan

kepada penulis.

3. Bapak Dr. Yahya Hamja selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan

kesempatan, meluangkan waktu, mencurahkan perhatian, dan memberikan

banyak masukan untuk menyelesaikan skripsi ini.

4. Ibu Wilda Farah, SE., M.Si., Ak. selaku Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan kesempatan, meluangkan waktu, mencurahkan perhatian dan

memberikan banyak masukan untuk menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Ibu Dr. Rini, SE., M.Si. selaku Ketua Jurusan Akuntansi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

7. Bapak Hepi Prayudiawan SE., MM., Ak. selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi

UIN Syarief Hidayatullah Jakarta.

xi

8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang telah memberikan segenap ilmunya, serta seluruh Staf dan Karyawan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

9. Sahabat dan teman penulis, Yusniar Rahmania SE yang memberikan

dukungan kepada penulis selama mengerjakan skripsi ini. Terima kasih

banyak.

10. Semua teman-teman ACID 2009. Terima kasih atas segala pengalaman dan

kegembiraan yang telah diberikan kepada penulis. Semoga hubungan

persahabatan kita semua akan terus berjalan.

11. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu-persatu, tanpa mengurangi rasa

hormat, saya ucapkan terima kasih banyak atas masukan, dukungan, dan

kenangan lainnya.

Dengan segala keterbatasan yang dimiliki dalam penulisan skripsi ini, penulis

menyadari bahwa skripsi ini tidak luput dari kesalahan. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan skripsi ini. Dengan demikian,

semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi seluruh pihak sebagaimana mestinya.

Jakarta, 9 Juli 2013

Adinugraha Prasongkoputra

xii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ..................................................................................................i

Lembar Pengesahan Skripsi.............................................................................ii

Lembar Pengesahan Ujian Kompre ................................................................iii

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ..................................................................iv

Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ..................................................v

Daftar Riwayat Hidup ......................................................................................vi

Abstract ..............................................................................................................viii

Abstrak ...............................................................................................................ix

Kata Pengantar .................................................................................................x

Daftar Isi ...........................................................................................................xii

Daftar Tabel .......................................................................................................xv

Daftar Gambar ..................................................................................................xvi

Daftar Lampiran ...............................................................................................xvii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................1

A. Latar Belakang ........................................................................................1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................10

C. Tujuan Penulisan .....................................................................................11

D. Manfaat Penulisan ...................................................................................11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................13

A. Landasan Teoritis ....................................................................................13

1. Auditing .............................................................................................13

a. Definisi Audit ..............................................................................13

b. Standar auditing ..........................................................................14

2. Teori Sinyal .......................................................................................17

3. Teori Efisiensi Pasar .........................................................................18

4. Laporan Audit ...................................................................................19

5. Audit Delay........................................................................................21

6. Ukuran Perusahaan............................................................................23

7. Profitabilitas ......................................................................................24

xiii

8. Leverage ............................................................................................24

9. Ukuran KAP ......................................................................................25

B. Penelitian Sebelumnya ............................................................................27

C. Kerangka Berpikir ...................................................................................30

D. Keterkaitan antar Variabel dan Pengembangan Hipotesis ......................31

1. Ukuran Perusahaan .............................................................................31

2. Profitabilitas .......................................................................................31

3. Leverage .............................................................................................32

4. Ukuran KAP ......................................................................................33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................34

A. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................................34

B. Metode Penentuan Sampel ......................................................................34

C. Metode Pengumpulan Data .....................................................................35

D. Metode Analisis Data ..............................................................................35

1. Statistik Deskriptif ..............................................................................36

2. Uji Asumsi Klasik ..............................................................................36

a. Uji Normalitas ..............................................................................36

b. Uji Heteroskedastisitas .................................................................37

c. Uji Multikolinearitas.....................................................................38

d. Uji Autokorelasi ...........................................................................38

3. Uji Hipotesis .......................................................................................39

a. Koefisien Determinasi ..................................................................40

b. Uji Statistik t .................................................................................40

c. Uji Statistik F ................................................................................41

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian.......................................................42

1. Variabel Dependen .............................................................................42

2. Variabel Independen ...........................................................................42

a. Ukuran Perusahaan......................................................................43

b. Profitabilitas ................................................................................43

c. Leverage ......................................................................................44

d. Ukuran KAP ................................................................................44

xiv

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ....................................................46

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................46

B. Analisis dan Pembahasan ........................................................................48

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ..............................................................48

2. Hasil Uji Asumsi Klasik .....................................................................51

a. Hasil Uji Normalitas .....................................................................51

b. Hasil Uji Multikolinearitas ...........................................................53

c. Hasil Uji Autokorelasi ..................................................................55

d. Hasil Uji Heteroskedastisitas ........................................................56

3. Hasil Uji Hipotesis .............................................................................58

a. Hasil Uji Koefisien Determinasi ...................................................58

b. Hasil Uji Statistik t .......................................................................59

c. Hasil Uji Statistik F ......................................................................66

BAB V PENUTUP .............................................................................................68

A. Kesimpulan .............................................................................................68

B. Implikasi ..................................................................................................70

C. Keterbatasan ............................................................................................71

D. Saran ........................................................................................................71

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................73

xv

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya ........................................................................27

Tabel 3.1 Tabel Operasionalisasi Variabel Penelitian ........................................45

Tabel 4.1 Rincian Sampel Penelitian ..................................................................47

Tabel 4.2 Rincian Sampel Penelitian ..................................................................48

Tabel 4.3 Hasil Uji Statistik Deskriptif ...............................................................49

Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas .................................................................54

Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi ........................................................................55

Tabel 4.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi .........................................................58

Tabel 4.7 Hasil Uji Statistik t ..............................................................................60

Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik F .............................................................................67

xvi

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ...........................................................................30

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot .........................52

Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Grafik .......................57

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman

Lampiran 1 Data Perusahaan Sampel Penelitian ................................................77

Lampiran 2 Hasil Pengujian SPSS 17 .................................................................87

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang

digunakan sebagai informasi oleh investor, calon investor, manajemen,

kreditor, regulator, dan para pengguna lainnya untuk mengambil keputusan.

Laporan keuangan juga memiliki fungsi sebagai suatu instrument untuk

mengukur kinerja perusahaan. Para pengguna laporan keuangan

membutuhkan laporan keuangan yang akurat dan tepat waktu dalam

pengambilan keputusan.

Menurut PSAK 1 (IAI, 2009), tujuan laporan keuangan adalah

memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus

kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan

dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan

hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang

dipercayakan kepada mereka.

Kieso, Weygrandt, dan Warfield (2011), pada kerangka konseptual

laporan keuangan dinyatakan bahwa ketepatan waktu pelaporan keuangan

adalah karakteristik kualitatif utama dalam mendukung relevansi laporan

keuangan. Manfaat laporan keuangan akan berkurang jika laporan tersebut

tidak tersedia tepat pada waktunya. Menurut Givoly dan Palmon (1982)

dalam Septriana (2010), salah satu faktor penting dalam menentukan

2

ketepatan waktu pelaporan keuangan dan pengumuman laba adalah lamanya

waktu penyelesaian audit. Keinginan untuk menyajikan laporan keuangan

tepat waktu sering dihadapkan dengan berbagai kendala. Salah satu kendala

adalah adanya keharusan laporan keuangan untuk diaudit oleh akuntan publik

(Indriyani, 2012).

Tujuan audit atas laporan keuangan adalah untuk memberikan keyakinan

yang memadai apakah laporan keuangan telah menyajikan informasi yang

andal dalam semua hal material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan

ekuitas, dan arus kas sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum

(PABU). Menurut Boynton, Johson, dan Kell (2006), tujuan utama audit

laporan keuangan adalah untuk menambah keandalan atas laporan keuangan

yang telah dibuat oleh manajemen.

Seiring pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan go public di

Indonesia, permintaan atas audit laporan keuangan yang menjadi sumber

informasi bagi para pengguna laporan keuangan juga semakin tinggi.

Menurut Ang (1997) dalam Respati (2004), informasi merupakan kebutuhan

yang penting bagi investor dalam mengambil keputusan dalam berinvestasi di

pasar modal. Informasi tersebut akan memiliki makna atau nilai bagi investor

jika keberadaan informasi tersebut menyebabkan mereka melakukan

transaksi di pasar modal.

Ahmad dan Kamarudin (2003) mendefinisikan audit delay sebagai

selisih waktu antara berakhirnya tahun fiskal dengan tanggal diterbitkannya

laporan audit. Abdulla (1996) dalam Modugu (2012), menjelaskan bahwa

3

semakin pendek jangka waktu antara tanggal berakhirnya tahun fiskal dengan

tanggal publikasi laporan keuangan, semakin besar pula manfaat yang

diperoleh para pengguna laporan keuangan. Sebaliknya, keterlambatan dalam

mempublikasikan laporan keuangan akan mendorong ketidakpastian dalam

pengambilan keputusan berdasarkan informasi yang terkandung dalam

laporan keuangan. Perbedaan waktu antara tanggal laporan keuangan dengan

tanggal opini audit dalam laporan keuangan mengindikasikan tentang

lamanya waktu penyelesaian audit yang dilakukan oleh auditor, kondisi ini

sering disebut audit delay.

Audit delay, yang menyebabkan lamanya publikasi laporan keuangan,

dapat sangat merugikan investor karena dapat meningkatkan asimetri

informasi dan menimbulkan rumor dari para pelaku pasar yang membuat

pasar menjadi tidak pasti. Di Indonesia, menurut keputusan Ketua Bapepam

No.KEP 36/PM/2003 tentang kewajiban penyampaian laporan keuangan,

laporan keuangan yang telah diaudit wajib disampaikan kepada Bapepam-LK

selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga terhitung sejak tanggal terakhir

tahun buku. Publikasi yang melebihi batas waktu yang disyaratkan Bapepam-

LK menyebabkan audit delay yang akan mengindikasikan terdapat masalah

dalam laporan keuangan sehingga memerlukan waktu yang lebih lama bagi

auditor dalam menyelesaikan audit atas laporan keuangan emiten tersebut.

Harian Bisnis Indonesia (11/02/2013), mengutip ada tiga emiten terkena

denda atas keterlambatan penyampaian laporan keuangan. Produsen migas

dari Grup Bakrie Energi Mega serta Citra Kebun mendapatkan sanksi denda

4

masing-masing Rp50 juta dan peringatan tertulis II. Keduanya belum

menyampaikan laporan keuangan per 30 September 2012. Sementara itu,

Berlian Tanker terkena sanksi tambahan denda Rp150 juta dan peringatan

tertulis III. Sanksi denda jatuh karena perseroan tidak menyampaikan laporan

keuangan unaudited untuk laporan keuangan interim per 30 September 2012

dan laporan keuangan per 31 Desember 2011. Hal ini disampaikan Kepala

Divisi Penilaian Perusahaan Perusahaan Sektor Riil BEI I Gede Nyoman

Yetna dan Kepala Divisi Penilaian Sektor Jasa BEI Umi Kulsum, Jumat

(8/2). Dari total 454 perusahaan, 448 perusahaan telah menyampaikan

laporan keuangan dan enam lainnya belum menyampaikan. Sembilan emiten

tidak wajib menyampaikan laporan karena mereka listing di bursa antara

November 2012-Januari 2013.

Dari contoh kasus tersebut terlihat bahwa perusahaan yang terlambat

dalam mempublikasikan laporan keuangan akan mendapat denda dari

regulator, namun sebenarnya denda tersebut tidak sebanding dengan kerugian

yang akan didapat investor dan pengguna laporan keuangan lainnya karena

mereka tidak akan bisa mengambil keputusan di pasar saham. Menurut

Wiwik (2006), keterlambatan publikasi laporan keuangan sangat merugikan

investor karena dapat meningkatkan asimetris informasi di pasar, insider

trading, dan memunculkan rumor yang membuat pasar menjadi tidak pasti.

Ketepatwaktuan penyajian laporan keuangan tahunan perusahaan bisa

berpengaruh pada nilai laporan keuangan tersebut kepada publik. Menurut

Dyer dan McHugh (1975), ketepatan waktu pelaporan keuangan merupakan

5

elemen pokok bagi catatan laporan keuangan yang memadai. Ketepatan

waktu mengimplikasikan bahwa laporan keuangan seharusnya disajikan pada

suatu interval waktu untuk menjelaskan perubahan dalam perusahaan yang

mungkin mempengaruhi pemakai informasi dalam membuat prediksi dan

keputusan (Aryati, 2005).

Melihat pentingnya jangka waktu penyelesaian audit atas laporan

keuangan, disebut audit delay, sebagai faktor yang mempengaruhi ketepatan

waktu penyampaian laporan keuangan sekaligus nilai informatif laporan

keuangan bagi para pengguna laporan keuangan, penulis beranggapan bahwa

audit delay merupakan suatu objek yang masih perlu diteliti lebih lanjut.

Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi audit delay, seperti ukuran

perusahaan, profitabilitas, leverage, dan ukuran KAP. Auditor cenderung

akan memerlukan waktu yang lebih banyak dalam mengaudit perusahaan

yang memiliki ukuran perusahaan lebih besar. Salah satu ukuran perusahaan

ini dapat dinilai dengan total aset perusahaan. Hal ini senada dengan

penelitian yang dilakukan oleh Modugu (2012) yang meneliti perusahaan-

perusahaan di Nigeria dan Ayoib (2008) yang meneliti perusahaan-

perusahaan di Malaysia, hasilnya ukuran perusahaan memiliki pengaruh

signifikan terhadap audit delay.

Dalam hal profitabilitas, perusahaan yang memiliki profitabilitas baik

akan cenderung ingin mempublikasikan laporan keuangan auditannya lebih

cepat agar dapat memberi sinyal positif untuk para penggunanya dalam

mengambil keputusan. Profitabilitas diukur menggunakan rasio laba bersih

6

terhadap aset (ROA) dan rasio laba terhadap ekuitas (ROE). Sebaliknya,

perusahaan dengan profitabilitas buruk akan cenderung menunda publikasi

laporan keuangan auditannya karena hal itu akan menimbulkan sinyal yang

buruk bagi para penggunanya (Givoly dan Palmon, 1982) dalam (Aryati,

2005). Leverage perusahaan juga merupakan salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi audit delay, leverage diukur berdasarkan rasio hutang

terhadap ekuitas perusahaan. Hal ini senada dengan penelitian Indriyani

(2012) yang meneliti perusahaan-perusahaan publik di Indonesia dan

Malaysia, hasilnya audit report lag di Indonesia dan Malaysia secara

simultan dipengaruhi oleh profitabilitas dan debt equity ratio.

Auditor berperan sangat penting dalam menyediakan laporan keuangan

auditan dan laporan audit berisi opini yang berdasarkan keyakinan

profesional auditor. Menurut Gilling (1997), terdapat hubungan positif antara

audit delay terhadap ukuran KAP. Subekti (2004), Rachmawaty (2008), dan

Ayoib (2008) menemukan adanya pengaruh signifikan antara audit delay

terhadap ukuran KAP.

Pada penelitian ini, penulis mengacu pada lima jurnal, jurnal tersebut

ditulis oleh Sulthoni (2012) berjudul “Determinan Audit Delay dan

Pengaruhnya terhadap Reaksi Investor”, Modugu et al (2012) berjudul

“Determinants Audit Delay in Nigerian Companies: Empirical Evidence”,

Indriyani et al (2012) yang berjudul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Audit Report Lag”, Ayoib (2008) yang berjudul “Audit Delay of Listed

Companies: A Case of Malaysia”, dan Rachmawati (2008) yang berjudul

7

“Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan terhadap Audit Delay

dan Timeliness”. Dari kelima jurnal utama ini, terdapat beberapa variabel

yang sama, seperti ukuran perusahaan, tingkat profitabilitas, tingkat leverage,

dan ukuran KAP.

Sulthoni (2012) melakukan penelitian mengenai determinan audit delay

dan pengaruh audit delay terhadap reaksi investor pada perusahaan-

perusahaan yang terdaftar di BEI selama periode 2007 sampai dengan 2008.

Ada dua model yang diuji, model yang pertama menguji determinan yang

mempengaruhi audit delay. Ada beberapa variabel independen yang diteliti,

diantaranya ukuran perusahaan, kinerja keuangan, jenis industri, rasio utang,

ukuran KAP, dan opini auditor. Tiga variabel memberikan pengaruh

signifikan terhadap audit delay yaitu jenis industri, kinerja keuangan, dan

ukuran KAP, sedangkan tiga variabel lainnya yaitu ukuran perusahaan, opini

auditor, dan rasio utang tidak memberikan pengaruh. Model kedua menguji

pengaruh audit delay terhadap reaksi investor yang diproksikan dengan

abnormal return dan trading volume activity. Hasilnya audit delay

memberikan pengaruh signifikan terhadap reaksi investor.

Indriyani (2012) melakukan penelitian mengenai audit delay pada

perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI dan KLSE selama periode 2009

sampai dengan 2010. Hasil penelitian tersebut adalah audit delay di Indonesia

dan Malaysia secara simultan dipengaruhi oleh ukuran perusahaan,

profitabilitas, laba rugi perusahaan, dan debt to equity ratio. Ukuran

perusahaan secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap audit delay

8

di Indonesia dan di Malaysia, debt to equity ratio secara parsial berpengaruh

secara signifikan terhadap audit delay di Indonesia.

Rachmawati (2008) melakukan penelitian mengenai audit delay pada

perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Jakarta. Hasil penelitian

menunjukkan faktor internal perusahaan, yaitu profitability, solvability,

internal auditor, ukuran perusahaan, dan faktor ekternal perusahaan yaitu

ukuran KAP berpengaruh signifikan terhadap audit delay dan timeliness.

Masing-masing memiliki koefisien determinasi adjusted R2 sebesar 12.3%

dan 7.9%.

Di Nigeria, Modugu (2012) melakukan penelitian mengenai audit delay

terhadap perusahaan-perusahaan publik di Nigeria selama periode 2009

sampai dengan 2011. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa

multinasionalitas perusahaan, ukuran perusahaan, dan fee audit

mempengaruhi audit delay. sedangkan debt to equity ratio, profitabilitas,

ukuran KAP, dan jenis industri tidak mempengaruhi audit delay. Audit delay

untuk masing-masing perusahaan membutuhkan waktu minimal 30 hari dan

maksimal 276 hari untuk mempublikasikan annual report.

Di Malaysia, Ayoib (2008) melakukan penelitian mengenai audit delay

terhadap 343 perusahaan yang terdaftar di KLSE pada periode 1993. Rata-

rata audit delay adalah 114 hari dengan minimal waktu audit delay 20 hari

dan maksimal waktu audit delay 442 hari. Determinan audit delay di

Malaysia dipengaruhi oleh ukuran perusahaan, kompleksitas perusahaan,

9

directors’ shareholdings, ukuran KAP, opini audit, dan profitabilitas

perusahaan.

Dalam penelitian ini, objek sampel yang digunakan oleh penulis adalah

perusahaan yang bergerak pada industri keuangan. Hal ini didorong oleh

beberapa alasan, diantaranya perusahaan keuangan yang terdiri dari sektor

perbankan, sekuritas, asuransi, dan lainnya memegang peranan penting bagi

perekonomian Indonesia. Perusahaan keuangan tersebut berfungsi

menghimpun dana dari masyarakat yang ingin menabung atau berinvestasi

dimana perusahaan keuangan mengelola dana dengan jumlah yang sangat

besar dan sangat mempengaruhi perekonomian Indonesia terutama dalam hal

moneter. Alasan lain mengapa penelitian ini membahas mengenai audit delay

karena cukup banyak penelitian yang membahas mengenai audit delay dan

penulis ingin mengetahui lebih dalam faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi audit delay, khususnya pada industri keuangan.

Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu

objek sampel yang diambil adalah perusahaan yang bergerak pada industri

keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2007 sampai

dengan 2011. Selain itu, variabel yang digunakan pada penelitian ini

mengkombinasikan beberapa variabel yang digunakan oleh peneliti-peneliti

sebelumnya dari jurnal utama yang digunakan oleh penulis. Penulis tertarik

untuk meneliti kembali apakah hasil penelitian tersebut relevan bila

diterapkan pada laporan keuangan auditan tahun 2007 sampai dengan 2011

dalam industri keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

10

Berdasarkan uraian diatas, penulis ingin mengembangkan penelitian

sebelumnya mengenai “Faktor-Faktor yang mempengaruhi Audit Delay”.

Adapun variabel independen yang digunakan pada penelitian ini adalah

ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, dan ukuran KAP.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini, yaitu:

1. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap audit delay?

2. Apakah profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap audit delay?

3. Apakah leverage dalam bentuk rasio hutang terhadap ekuitas berpengaruh

signifikan terhadap audit delay?

4. Apakah ukuran KAP berpengaruh signifikan terhadap audit delay?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, penelitian ini ingin menemukan

bukti empiris mengenai hal-hal sebagai berikut:

1. Menganalisis pengaruh ukuran perusahaan terhadap audit delay.

2. Menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap audit delay.

3. Menganalisis pengaruh leverage dalam bentuk rasio hutang terhadap

ekuitas perusahaan terhadap audit delay.

4. Menganalisis pengaruh ukuran KAP terhadap audit delay.

D. Manfaat Penelitian

11

1. Bagi mahasiswa Jurusan Akuntansi, penelitian ini diharapkan dapat

bermanfaat sebagai bahan referensi dalam menambah wawasan dan ilmu

pengetahuan mengenai audit dan industri keuangan.

2. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

kontribusi dalam pengembangan teori mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi audit delay.

3. Bagi penulis, untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai

variabel-variabel yang mempengaruhi audit delay pada perusahaan

keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan sebagai pemenuhan

persyaratan akademik guna meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

4. Bagi auditor, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan informasi dan

referensi dalam melakukan perencanaan audit yang lebih baik dalam

upaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan audit dengan

mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi audit delay.

5. Bagi regulator, penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi dan

bahan pertimbangan mengenai audit delay yang terjadi, dan dapat

menjadi masukan ketika merancang kebijakan dan peraturan mengenai

ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan emiten.

6. Bagi perusahaan keuangan, untuk memberikan bahan pertimbangan bagi

manajemen agar penyajian laporan keuangan auditan dapat dihasilkan

tepat waktu sehingga dapat bermanfaat bagi perusahaan dalam

pengambilan keputusan-keputusan ekonomi.

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teoritis

1. Auditing

a. Definisi Audit

Menurut Boynton Johnson, dan Kell (2006), auditing adalah suatu proses

sistematik memperoleh dan mengevaluasi bukti mengenai asersi-asersi

tentang aktivitas dan peristiwa ekonomi untuk memastikan tingkat kesesuaian

antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang ditetapkan dan

mengomunikasikan hasilnya kepada para pihak berkepentingan.

Menurut Arens, Elder, dan Beasley (2010), auditing adalah proses

pengumpulan dan evaluasi bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur

mengenai suatu entitas ekonomi untuk menentukan dan melaporkan

kesesuaian informasi dengan kriteria yang telah ditetapkan. Auditing

seharusnya dilakukan oleh seorang independen dan kompeten.

Agoes (2004) mendefinisikan auditing adalah pemeriksaan yang

dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak yang independen terhadap

laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan

pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat

memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.

13

Berdasarkan definisi auditing yang dikemukakan para ahli, auditing

merupakan proses sistematik dalam pengumpulan dan evaluasi bukti

mengenai informasi tentang aktivitas ekonomi entitas yang dilakukan oleh

seorang yang independen dan kompeten untuk menentukan tingkat kesesuaian

asersi dengan kriteria yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya

kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Standar Profesional Akuntan Publik Per 31 Maret 2011 SA Seksi 110.1

menjelaskan secara umum tujuan audit atas laporan keuangan adalah untuk

menyatakan pendapat atas kewajaran laporan keuangan, dalam semua hal

yang material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas

sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia. Dalam pernyataan

yang sama, Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) juga menyatakan bahwa

auditor bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit

untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan

bebas dari salah saji material, baik yang disebabkan oleh kekeliruan maupun

kecurangan.

b. Standar auditing

Standar auditing merupakan pedoman umum untuk membantu auditor

dalam memenuhi tanggung jawab dan profesionalisme mereka dalam

mengaudit laporan keuangan. Standar auditing juga mencakup pertimbangan

14

dalam kualitas profesional seperti kompetensi dan independensi, persyaratan

pelaporan, dan bukti (Arens, et al, 2010).

Sepuluh standar auditing dibuat oleh Institut Akuntan Publik Indonesia

(IAPI) yang disusun oleh Dewan Standar Profesional Akuntan Publik

(DSPAP).

1) Standar umum

a) Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki

keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor.

b) Dalam semua hal yang berhubungan dengan penugasan, independensi

dalam sikap mental harus dipertahankan auditor.

c) Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib

menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.

2) Standar pekerjaan lapangan

1) Pekerjaan harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan jika

digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya.

2) Pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern harus

diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan

lingkup pengujian yang harus dilakukan.

3) Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi,

pengamatan, pengajuan pertanyaan, dan konfirmasi sebagai dasar yang

15

memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang

diaudit.

3) Standar pelaporan

1) Laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan telah

disusun sesuai dengan prinsip akuntansi berlaku umum.

2) Laporan audit harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada

inkonsistensi penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan

keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan prinsip

akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya.

3) Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus disajikan

secara memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan audit.

4) Laporan audit harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai

laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa

pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara

keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan.

Dalam semua hal mana auditor dihubungkan dengan laporan

keuangan, laporan audit harus memuat petunjuk yang jelas mengenai

sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggung

jawab yang dipikul oleh auditor.

16

2. Teori Sinyal (Signalling Theory)

Teori sinyal menyatakan bahwa terdapat kandungan informasi pada

pengumuman suatu informasi yang dapat menjadi sinyal bagi investor dan

pihak potensial lainnya dalam mengambil keputusan ekonomi. Suatu

pengumuman dikatakan mengandung informasi apabila dapat memicu reaksi

pasar, yaitu dapat berupa perubahan harga saham atau abnormal return.

Apabila pengumuman tersebut memberikan dampak positif berupa kenaikan

harga saham, maka pengumuman tersebut merupakan sinyal positif. Namun

jika pengumuman tersebut memberikan dampak negatif, maka pengumuman

tersebut merupakan sinyal negatif. Berdasarkan teori ini maka pengumuman

laporan keuangan atau laporan audit merupakan informasi yang penting dan

dapat mempengaruhi dalam proses pengambilan keputusan (Scott, 2010).

Manfaat utama teori ini adalah akurasi dan ketepatan waktu penyajian

laporan keuangan ke publik adalah sinyal dari perusahaan akan adanya

informasi yang bermanfaat dalam kebutuhan untuk pengambilan keputusan

dari investor. Semakin penjang audit delay menyebabkan ketidakpastian

pergerakan harga saham (Wiwik, 2006). Investor dapat mengartikan lamanya

audit delay disebabkan perusahaan memiliki bad news yang dianggap sebagai

sinyal negatif karena tidak segera mempublikasikan laporan keuangannya,

yang akan berakibat pada penurunan harga saham perusahaan.

17

3. Teori Efisiensi Pasar

Pasar yang efisien merupakan suatu pasar bursa dimana efek yang

diperdagangkan merefleksikan semua informasi yang mungkin terjadi dengan

cepat dan akurat (Ang, 1997). Konsep teori ini menyatakan bahwa faktor

informasi yang tersedia dimasukkan oleh pemodal dalam pengambilan

keputusan sehingga terefleksi dalam harga transaksi yang dilakukan pemodal.

Jadi harga yang berlaku di pasar mengandung faktor informasi tersebut.

Bentuk efisiensi pasar dapat dilihat dari ketersediaan informasi atau dapat

dilihat juga dari kecanggihan pelaku pasar dalam pengambilan keputusan.

Scott (2010) mengemukakan bahwa efisiensi pasar yang ditinjau dari sudut

informasi disebut efisiensi pasar secara informasi (informationally efficient

market), sedangkan efisiensi pasar yang ditinjau dari sudut kecanggihan

pelaku pasar dalam pengambilan keputusan berdasarkan informasi yang

tersedia disebut efisiensi pasar secara keputusan (decisionally efficient

market).

Kunci utama untuk mengukur pasar yang efisien adalah hubungan antara

harga sekuritas dengan informasi. Scott (2010) menyajikan tiga macam

bentuk efisiensi pasar secara informasi, yaitu:

18

a. Efisiensi pasar bentuk lemah (weak form).

Apabila harga-harga dari sekuritas secara penuh mencerminkan (fully

reflect) informasi masa lalu maka pasar dikatakan efisien dalam bentuk

lemah.

b. Efisiensi pasar bentuk setengah kuat (semi-strong form).

Apabila harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan (fully reflect)

semua informasi yang dipublikasikan (all publicly available information)

termasuk informasi yang berada di laporan keuangan perusahaan emiten

maka pasar dikatakan efisiensi dalam bentuk setengah kuat.

c. Efisiensi pasar bentuk kuat (strong form).

Apabila harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan (fully reflect)

semua informasi yang tersedia termasuk informasi yang bersifat privat

maka pasar dikatakan efisien dalam bentuk kuat.

Manfaat utama teori ini adalah penyampaian laporan keuangan dan

laporan audit oleh perusahaan merupakan salah satu informasi yang

digunakan investor dalam pengambilan keputusan. Nilai dari penyampaian

laporan keuangan dan laporan audit akan terefleksi pada harga transaksi yang

dilakukan investor di pasar.

4. Laporan Audit (Audit Report)

Laporan audit adalah media yang digunakan auditor untuk berkomunikasi

dengan pengguna laporan keuangan. Auditor menyatakan pendapat mengenai

19

kewajaran laporan keuangan auditan di dalam laporan audit. Pendapat auditor

disajikan dalam suatu laporan tertulis berupa laporan audit baku. Isi laporan

audit baku terikat pada format yang telah ditetapkan oleh Ikatan Akuntansi

Indonesia (IAI). Laporan audit baku terdiri dari tiga paragraf, yaitu paragraf

pengantar (introductory paragraph), paragraf lingkup (scope paragraph), dan

paragraf pendapat (opinion paragraph).

Paragraf pertama adalah paragraf pengantar laporan audit baku. Di dalam

paragraf pengantar terdapat tiga fakta yang diungkapkan oleh auditor

(Mulyadi, 2002): (1) tipe jasa yang diberikan oleh auditor, (2) objek yang di

audit, (3) pengungkapan tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan

dan tanggung jawab auditor atas pendapat yang diberikan atas laporan

keuangan berdasarkan hasil audit. Pada paragraf ini terdapat tiga kalimat,

yaitu kalimat pertama menjelaskan laporan keuangan yang menjadi objek

sasaran audit, kalimat kedua menjelaskan tanggung jawab manajemen atas

laporan keuangan, dan kalimat ketiga menjelaskan tanggung jawab auditor

atas pendapat yang dinyatakan pada laporan audit.

Pada paragraf lingkup, auditor menyatakan bahwa audit dilaksanakan

berdasarkan standar audit yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia

(IAI) dan beberapa penjelasan tambahan. Selain itu paragraf ini juga berisi

pernyataan keyakinan bahwa audit yang dilaksanakan berdasarkan standar

20

audit tersebut dapat memberikan dasar yang memadai bagi auditor untuk

memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan.

Paragraf pendapat digunakan auditor untuk menyatakan pendapat

mengenai laporan keuangan auditan. Pendapat auditor tersebut mengenai

kewajaran laporan keuangan auditan, dalam semua hal yang material

berdasarkan atas kesesuaian penyusunan laporan keuangan dengan prinsip

akuntansi berterima umum.

5. Audit Delay

Setiap perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia diwajibkan

untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit oleh KAP.

Dalam Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor Kep-

36.PM/2003 No peraturan X.K.2 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan

Keuangan Berkala diatur bahwa perusahaan selambat-lambatnya harus

menyampaikan laporan keuangan tahunan pada akhir bulan ketiga setelah

tanggal laporan keuangan tahunan. Ketika perusahaan melanggar aturan ini,

maka akan ada sanksi yang dikenakan oleh Bapepam-LK. Sanksi yang

dikenakan bertingkat mulai dari teguran tertulis, teguran kedua berupa denda

Rp10.000.000 hingga penghentian sementara perdagangan saham perusaham

itu di BEI ketika perusahaan tersebut belum juga memperbaiki kelalaiannya

dalam waktu 30 hari sejak diterimanya teguran tertulis kedua.

21

Dalam penelitian ini, audit delay yang dimaksud adalah lamanya waktu

yang dibutuhkan auditor untuk menghasilkan laporan audit atas kinerja

keuangan suatu perusahaan. Lamanya waktu audit ini dihitung dari selisih

tanggal laporan keuangan tahunan perusahaan sampai dengan tanggal laporan

audit yang dikeluarkan oleh KAP. Hal ini sesuai dengan definisi Rachmawati

(2008), dimana audit delay adalah rentang waktu penyelesaian audit laporan

keuangan tahunan yang diukur berdasarkan lamanya hari yang dibutuhkan

untuk memperoleh laporan auditor independen atas audit laporan keuangan

tahunan perusahaan, sejak tanggal tahun tutup buku perusahaan yaitu 31

Desember sampai tanggal tertera pada laporan auditor independen. Selisih

jarak waktu antara berkhirnya tahun fiskal dengan tanggal diterbitkannya

laporan audit inilah yang disebut audit delay.

Ketepatan waktu penerbitan laporan keuangan yang telah diaudit

merupakan hal yang penting terutama bagi perusahaan publik yang

menggunakan pasar modal sebagai salah satu sumber pendanaan.

Keterlambatan pelaporan keuangan yang telah diaudit secara tidak langsung

juga diartikan oleh investor sebagai sinyal buruk bagi perusahaan karena

keterlambatan informasi yang diterima dapat menimbulkan reaksi negatif dari

pelaku pasar modal.

Sementara di satu sisi, publik khususnya investor menuntut auditor untuk

dapat menyelesaikan laporan audit secara tepat waktu. Pada sisi lain, proses

22

audit merupakan aktivitas yang membutuhkan waktu dimana auditor harus

memenuhi standar auditing seperti standar umum ketiga yang menyatakan

bahwa audit harus dilaksanakan dengan penuh kecermatan dan ketelitian, dan

standar pekerjaan lapangan menyatakan bahwa audit harus dilaksanakan

dengan perencanaan yang matang dan pengumpulan bukti audit yang

memadai. Dengan adanya standar inilah yang memungkinkan auditor dapat

menunda mempublikasikan laporan keuangan auditan, apabila dirasakan perlu

memperpanjang waktu audit ketika menemukan berbagai peristiwa yang

menimbulkan keraguan di dalam proses audit (Panjaitan, 2010).

6. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan pengukur yang menunjukkan besar atau

kecilnya sebuah perusahaan. Ukuran dapat diukur berdasarkan total aset,

jumlah penjualan, rata-rata total penjualan, rata-rata total aset, dan ekuitas

(Almilia dan Devi, 2007). Menurut Dyer dan McHugh (1975), manajemen

perusahaan besar memiliki dorongan untuk mengurangi audit delay dan

penundaan laporan keuangan yang disebabkan karena perusahan besar

senantiasa diawasi secara ketat oleh para investor, asosiasi perdagangan, dan

regulator. Sehingga, perusahaan yang memiliki aset lebih besar cenderung

akan menerbitkan laporan keuangannya secara tepat waktu, agar para

pemegang kepentingan lebih cepat dan tepat dalam pengambilan keputusan.

23

7. Profitabilitas

Rasio profitabilitas mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan

dalam menggunakan aset atau ekuitas dalam menghasilkan laba bagi

perusahaan tersebut. Rasio ini menunjukan kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan laba selama periode tertentu.

Dalam penelitian ini penulis hanya menggunakan satu rasio saja untuk

mengukur tingkat profitabilitas perusahaan dalam industri keuangan yang

terdaftar di BEI, yaitu return on assets (ROA). ROA adalah suatu rasio yang

digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian perusahaan didalam

operasional bisnisnya dengan memanfaatkan sumber daya asetnya. Semakin

tinggi nilai rasio ini menunjukkan bahwa semakin tinggi keuntungan yang

diperoleh perusahaan dari hasil investasi pada asetnya dan begitu pula

sebaliknya.

Menurut Ross, Westerfield, dan Jaffe (2005), return on assets (ROA)

dirumuskan sebagai berikut:

ROA=

8. Leverage

Rasio leverage atau rasio solvabilitas adalah rasio yang digunakan untuk

mengukur seberapa besar aset perusahaan dibiayai oleh utang. Menurut

Kasmir (2009), rasio leverage digunakan untuk mengukur kemampuan

24

perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya baik jangka pendek

maupun jangka panjang apabila perusahaan dilikuidasi.

Menurut Brigham dan Houston (2009), rasio leverage memiliki tiga

implikasi penting yaitu:

a) Dengan memperoleh dana melalui utang, para pemegang saham dapat

mempertahankan kendali mereka atas perusahaan tersebut sekaligus

membatasi investasi yang mereka berikan.

b) Kreditor akan melihat pada ekuitas, atau dana yang diperoleh sendiri,

sebagai suatu batasan keamanan, sehingga semakin tinggi proporsi

dari jumlah modal yang diberikan oleh pemegang saham, maka

semakin kecil risiko yang harus dihadapi kreditor.

c) Jika perusahaan mendapatkan hasil dari investasi yang didanai dengan

dana hasil pinjaman lebih besar daripada bunga yang dibayarkan,

maka pengembalian dari modal pemilik akan diperbesar, atau

“diungkit” (leveraged).

9. Ukuran KAP

Pada penelitian ini variabel ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP) dibagi

menjadi dua kelompok, yaitu auditor yang berafiliasi dengan KAP bertaraf

internasional (Big Four) dan KAP lokal. Auditor Big Four merupakan auditor

yang sudah diakui dimana hasil kerja, reputasi, dan keahlian mereka bisa

dikatakan lebih tinggi dari auditor non Big Four. Dengan reputasi yang sudah

25

diakui, auditor big four akan berusaha secara sunguh-sungguh untuk

mempertahankan pasarnya, kepercayaan semua pihak, dan reputasinya dengan

memberikan perlindungan kepada publik melalui hasil laporan auditnya. Jika

auditor Big Four tidak dapat mempertahankan reputasinya, maka masyarakat

tidak dapat member kepercayaan lagi terhadap mereka, sehingga reputasi

mereka akan hancur dengan sendirinya. Contohnya KAP Arthur Anderson

yang terlibat dalam skandal kasus Enron. Untuk menjaga reputasinya, auditor

Big Four akan bekerja dengan lebih cermat, teliti, efektif, dan efisien yang

disertai dengan pengalamannya akan mencapai hasil kerja yang maksimal.

Menurut Arens et al (2010), Kantor Akuntan Publik (KAP) bertanggung

jawab untuk mengaudit laporan keuangan yang dipublikasikan oleh seluruh

perusahaan yang telah go public, sebagian besar dari perusahaan besar, dan

banyak pula dari perusahaan kecil, serta organisasi nirlaba. Sebutan KAP

merefleksikan bahwa auditor menyatakan pendapat atas laporan keuangan

diwajibkan telah berlisensi sebagai akuntan publik, sering pula disebut auditor

eksternal untuk membedakan dengan auditor internal.

Faktor ukuran KAP yang melakukan penugasan audit juga diduga

memiliki pengaruh terhadap audit delay dan ketepatan waktu pelaporan

keuangan. Penellitian ini akan membagi ukuran KAP berdasarkan adanya

ikatan dengan KAP yang memiliki reputasi internasional, yaitu KAP Big Four

dengan KAP non Big Four.

26

B. Penelitian Sebelumnya

Tabel 2.1

Penelitian Sebelumnya

N

o

.

Judul dan

Peneliti Variabel

Metode

Penelitian Hasil Penelitian

1

.

Determinan Audit

Delay dan

Pengaruhnya

terhadap Reaksi

Investor

Sulthoni (2012)

Ukuran perusahaan,

kinerja keuangan,

jenis industri, rasio

utang, ukuran KAP,

opini auditor, audit

delay, abnormal

return, dan trading

activity volume

Regresi

Berganda

Ada dua model yang diuji, model yang pertama menguji

determinan yang mempengaruhi audit delay. Ada beberapa

variabel independen yang diteliti, diantaranya ukuran

perusahaan, kinerja keuangan, jenis industri, rasio utang,

ukuran KAP, dan opini auditor. Tiga variabel memberikan

pengaruh signifikan terhadap audit delay yaitu jenis

industri, kinerja keuangan, dan ukuran KAP, sedangkan tiga

variabel lainnya yaitu ukuran perusahaan, opini auditor, dan

rasio utang tidak memberikan pengaruh. Model kedua

menguji pengaruh audit delay terhadap reaksi investor yang

diproksikan dengan abnormal return dan trading volume

activity. Hasilnya audit delay memberikan pengaruh

signifikan terhadap reaksi investor.

Bersambung pada halaman berikutnya

27

Tabel 2.1 (Lanjutan)

N

o

.

Judul dan Peneliti Variabel Metode

Penelitian Hasil Penelitian

2

.

Determinants Audit

Delay in Nigerian

Companies:

Empirical Evidence

Modugu (2012)

Multinasionalitas

perusahaan, ukuran

perusahaan, fee audit,

debt to equity ratio,

profitabilitas, ukuran

KAP, jenis industri,

audit delay

Ordinary

Least Square

Regression

Hasil penelitian menunjukkan bahwa multinasionalitas

perusahaan, ukuran perusahaan, dan fee audit

mempengaruhi audit delay. sedangkan debt to equity ratio,

profitabilitas, ukuran KAP, dan jenis industri tidak

mempengaruhi audit delay. Audit delay untuk masing-

masing perusahaan membutuhkan waktu minimal 30 hari

dan maksimal 276 hari untuk mempublikasikan annual

report.

3

.

Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi

Audit Report Lag

Indriyani (2012)

Ukuran perusahaan,

profitabilitas, laba

rugi perusahaan, debt

to equity ratio, dan

audit delay

Multiple

Linear

Regression

Hasil penelitian adalah audit delay di Indonesia dan

Malaysia secara simultan dipengaruhi oleh ukuran

perusahaan, profitabilitas, laba rugi perusahaan, dan debt to

equity ratio. Ukuran perusahaan secara parsial berpengaruh

secara signifikan terhadap audit delay di Indonesia dan di

Malaysia, debt to equity ratio secara parsial berpengaruh

secara signifikan terhadap audit delay di Indonesia.

Bersambung pada halaman berikutnya

28

Tabel 2.1 (Lanjutan)

N

o

.

Judul dan Peneliti Variabel Metode

Penelitian Hasil Penelitian

4

.

Audit Delay of Listed

Companies: A Case

of Malaysia

Ayoib (2008)

Ukuran perusahaan,

kompleksitas

perusahaan,

directors’

shareholdings,

ukuran KAP, opini

audit, profitabilitas

perusahaan, dan audit

delay

Multivariate

Analysis

Rata-rata audit delay adalah 114 hari dengan minimal

waktu audit delay 20 hari dan maksimal waktu audit delay

442 hari. Determinan audit delay di Malaysia dipengaruhi

oleh ukuran perusahaan, kompleksitas perusahaan,

directors’ shareholdings, ukuran KAP, opini audit, dan

profitabilitas perusahaan.

5

.

Pengaruh Faktor

Internal dan Eksternal

Perusahaan Terhadap

Audit Delay dan

Timeliness

Rachmawati

(2008)

Profitability,

solvability, internal

auditor, ukuran

perusahaan, ukuran

KAP, audit delay,

dan timeliness

Multiple

Regression

Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitability,

solvability, internal auditor, ukuran perusahaan, dan ukuran

KAP berpengaruh terhadap audit delay dan timeliness

secara signifikan.

29

C. Kerangka Berpikir

Gambar 2.1

Kerangka Berpikir

Uji Asumsi Klasik

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay

Perusahaan Industri Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2007-2011

Ukuran Perusahaan

Audit Delay

Ukuran KAP

Profitabilitas

Leverage

Variabel Dependen Variabel Independen

Uji Regresi Linier Berganda

Hasil Uji dan Pembahasan

Kesimpulan, Implikasi, Keterbatasan, dan Saran

30

D. Keterkaitan antar Variabel dan Pengembangan Hipotesis

1. Ukuran Perusahaan

Laporan audit perusahaan besar pada umumnya dapat diselesaikan

dengan lebih cepat dibandingkan laporan audit pada perusahaan kecil

karena beberapa alasan. Pertama, kontrol internal pada perusahaan besar

lebih kuat dan terencana, sehingga membuat kemungkinan kesalahan pada

laporan keuangan lebih sedikit dan memungkinkan auditor dapat

mengandalkan informasi yang terdapat pada laporan keuangan (Carslaw

dan Kaplan, 1991) dalam Ayoib (2008). Kedua, perusahaan besar

mempunyai sumber daya yang dibayar lebih tinggi untuk melakukan audit

secepatnya setelah tahun berakhir. Ketiga, perusahaan besar memiliki

banyak sekali pihak yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan

tersebut.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis

sebagai berikut:

H1: Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit delay

2. Profitabilitas

Menurut Carslaw dan Kaplan (1991) dalam Rachmawati (2008),

terdapat hubungan negatif antara profitabilitas dan audit delay. Hal itu

dikarenakan, profitabilitas dapat dijadikan indikasi baik atau buruk dari

aktivitas suatu perusahaan selama satu tahun (Ashton, Willingham, dan

31

Elliott, 1987) dalam Modugu (2012). Jika perusahaan mengalami

kerugian, manajemen akan menunda publikasi laporan keuangan untuk

menghindari dalam mengkomunikasikan berita buruk tersebut.

Sebaliknnya, jika perusahaan memiliki keuntungan, manajemen akan

mempercepat publikasi laporan keuangannya.

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai

berikut:

H2: Tingkat profitabilitas perusahaan berpengaruh terhadap audit delay

3. Leverage

Menurut Abdulla (1996) dalam Modugu (2012), semakin banyak

hutang pada perusahaan akan memberikan tekanan pada perusahaan untuk

menyediakan laporan keuangan yang telah diaudit kepada kreditornya

lebih cepat. Perusahaan mempunyai insentif lebih besar untuk melengkapi

kerja audit untuk mendapatkan laporan audit dan memfasilitasi kreditor

tentang operasi dan posisi keuangan perusahaan serta menerapkan segala

tindakan koreksi (Abdulla, 1996) dalam Modugu (2012). Selain itu,

beberapa perusahaan mempublikasikan laporan keuangan auditannya

dengan cepat untuk meyakinkan pemegang ekuitas untuk mengurangi risk

premium dalam tingkat ekuitas.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai

berikut:

32

H3: Tingkat leverage perusahaan berpengaruh terhadap audit delay

4. Ukuran KAP

Gilling (1997) dalam Modugu (2012) menemukan hubungan positif

signifikan antara ukuran KAP dengan audit delay. Sementara Carslaw dan

Kaplan (1991) menyimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara

ukuran KAP yang mengaudit dengan audit delay.

Kecenderungan yang lebih besar terdapatnya hubungan positif antara

ukuran KAP yang mengaudit dengan audit delay, karena hal itu akan

memberikan efek langsung pada kinerja KAP oleh klien. Penyelesaian

kerja audit yang lama akan berdampak buruk tentang kinerja mereka di

mata klien yang menyebabkan buruknya image dan hilangnya kesempatan

kerja dengan klien tersebut di tahun-tahun yang mendatang. Sumber daya

yang besar yang dimiliki KAP besar dan terkenal dapat mempengaruhi

performa kinerja untuk mengerjakan audit lebih cepat dibandingkan KAP

yang lebih kecil (Ayoib, 2008).

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai

berikut:

H4: Ukuran KAP yang digunakan oleh perusahaan berpengaruh signifikan

terhadap audit delay

33

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh variabel independen yaitu

ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, dan ukuran KAP terhadap variabel

dependen yaitu audit delay. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan-

perusahaan yang bergerak pada sektor keuangan dan terdaftar di Bursa Efek

Indonesia selama periode 2009 sampai dengan 2011.

B. Metode Penentuan Sampel

Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive

sampling, yaitu teknik penetuan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu.

Adapun pertimbangannya, antara lain:

1. Perusahaan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode

tahun 2009 sampai dengan tahun 2011.

2. Perusahaan bergerak pada sektor keuangan.

3. Perusahaan memiliki laporan keuangan telah diaudit selama periode tahun

2009 sampai dengan tahun 2011.

4. Perusahaan tersebut telah mempublikasikan laporan keuangan telah diaudit

selama periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2011.

5. Perusahaan tidak melakukan initial public offering (IPO) dari tahun 2009-

2011.

34

6. Memiliki data yang diperlukan untuk mendukung penelitian, seperti tanggal

pelaporan auditor, total aset perusahaan, total utang perusahaan, total ekuitas

dan laba bersih perusahaan, serta informasi auditor yang digunakan

perusahaan tersebut.

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi. Metode

dokumentasi dilakukan dengan cara penyalinan dan pengarsipan data-data dari

sumber-sumber yang tersedia yaitu data sekunder yang dapat diperoleh dari

situs BEI idx.co.id, Pusat Referensi Pasar Modal, dan Pusat Data Ekonomi dan

Bisnis Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Data tersebut berupa laporan

keuangan perusahaan yang bergerak pada sektor keuangan. Selain itu, data

sekunder lain yang digunakan berupa jurnal, artikel, dan literatur lainnya yang

berkaitan dengan penelitian.

D. Metode Analisis Data

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah terdapat pengaruh yang

signifikan antara ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, dan ukuran KAP

yang digunakan perusahaan terhadap audit delay.

35

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan proses transformasi data penelitian dalam

bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami dan diinterpretasikan. Tabulasi

menyajikan ringkasan, pengaturan, atau penyusunan data dalam bentuk tabel

numerik dan grafik.

Metode analisis data yang digunakan adalah dengan cara analisis

kuantitatif yang bersifat deskriptif yang menjabarkan data yang diperoleh

dengan menggunakan analisis regresi berganda untuk menggambarkan

fenomena atau karakteristik dari data, yaitu dengan memberikan gambaran

tentang pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay. Metode

analisis data akan dilakukan dengan bantuan program aplikasi komputer

SPSS versi 17.

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dari data sekunder ini dilakukan menggunakan uji

normalitas, uji heteroskedastisitas, uji multikolinearitas, dan uji

autokorelasi.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk memeriksa apakah

data penelitian kita berasal dari populasi yang sebarannya normal. Uji t

dan uji F menngasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi

normal, jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid

36

untuk jumlah sampel kecil (Ghozali, 2009). Model yang baik adalah

distribusi data normal atau mendekati normal. Deteksi normalitas dapat

dilihat dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal

grafik.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variansi dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variansi dari residual

pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka hal ini disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model

regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas (Ghozali, 2009). Dalam penelitian ini, pengujian

heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai

prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya

SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan

dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara

SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah residual (Y prediksi-Y

sesungguhnya) yang telah di-studentized. Jika ada pola tertentu seperti

titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur

(bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka mengindikasikan

telah terjadi heteroskedastisitas. Jika ada pola yang jelas, kemudian titik-

37

titik yang ada menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y,

maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

c. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk meneliti apakah pada model

regresi ditentukan adanya korelasi antar variabel independen. Model

regresi yang valid adalah model regresi yang bebas dari

multikolinearitas. Multikolinearitas terjadi ketika variabel independen

yang ada dalam metode berkorelasi satu sama lain, ketika korelasi antar

variabel independen sangat tinggi maka sulit untuk memisahkan masing-

masing pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Pengujian terhadap multikolinearitas dapat dideteksi dengan

menggunakan tolerance value dan variance inflation factor (VIF). Jika

nilai tolerance value >0.10 dan VIF <10, maka tidak terjadi

multikolinearitas (Ghozali, 2009).

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dilakukan dengan uji Durbin Watson. Pengujian ini

bertujuan untuk menguji apakah sebuah model regresi linier ada korelasi

antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada

periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada

problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang

berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini

38

timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu

observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada runtut

waktu karena “gangguan” pada individu atau kelompok yang sama pada

periode berikutnya (Ghozali, 2009). Pada data crosssection (silang

waktu), masalah autokorelasi relatif jarang terjadi karena “gangguan”

pada observasi yang berbeda berasal dari individu atau kelompok yang

berbeda. Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi.

3. Uji Hipotesis

Hipotesis pada penelitian ini diuji menggunakan model regresi

berganda. Model regresi berganda umumnya digunakan untuk menguji

pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen

dengan skala pengukuran interval atau rasio dalam suatu persamaan linier

(Ghozali, 2009). Variabel independen yang akan diteliti terdiri dari ukuran

perusahaan, profitabilitas, leverage, dan ukuran KAP. Sedangkan variabel

dependennya adalah audit delay.

Model regresi yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah

sebagai berikut:

DELAY = α + β1 LnTA + β2 ROA + β3 DER + β4 Big4 + ε

Dimana:

AUDLAY : lamanya waktu penyelasaian audit

α : konstanta

39

β1 LnTA : log dari total aset

β2 ROA : profitabilitas

β3 DER : tingkat leverage / debt to equity ratio

β4 Big4 : KAP Big Four

ε : standar error

Pengujian ini dilakukan menggunakan:

a. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

independen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol (0) dan satu

(1). Nilai R2

yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat

terbatas. Nilai yang mendekati satu (1) berarti variabel-variabel

independen memberikan hamper seluruh informasi yang dibutuhkan

untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2009).

b. Uji Statistik t

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh masing-

masing suatu variabel independen secara individual dalam

menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan untuk

mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel

40

independen terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat

signifikansi 0.05 (Ghozali, 2009).

1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0.05, maka H0 diterima atau

H1 ditolak. Ini berarti bahwa variabel independen tidak mempunyai

pengaruh individual terhadap variabel dependen.

2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0.05, maka H0 ditolak dan H1

diterima. Ini berarti bahwa variabel independen mempunyai

pengaruh secara individual terhadap variabel dependen.

c. Uji Statistik F

Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen

yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-

sama terhadap variabel dependen. Uji statistik F digunakan untuk

mengetahui seluruh variabel independen yang dimasukkan dalam

model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen yang

diuji pada tingkat signifikansi 0.05 (Ghozali, 2009).

1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0.05, maka H0 diterima dan

H1 ditolak. Ini berarti bahwa semua variabel independen tidak

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen.

41

2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0.05, maka H0 ditolak dan H1

diterima. Ini berarti bahwa semua variabel independen mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Pada subbab ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel, baik

variabel dependen maupun variabel independen, yang digunakan pada

penelitian ini dan juga elemen pengukuran dari masing-masing variabel

tersebut yang biasa disebut indikator atau instrumen penelitian. Kemudian,

indikator atau instrumen tersebut dioperasionalisasikan.

1. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah audit delay. Variabel

ini dilihat berdasarkan perbedaan waktu antara tanggal laporan keuangan

dengan tanggal opini audit dalam laporan keuangan yang mengindikasikan

tentang lamanya waktu penyelesaian audit yang dilakukan oleh auditor.

Jadi, audit delay diukur secara kuantitatif dalam jumlah hari dengan

menggunakan selisih antara tanggal penerbitan laporan keuangan dengan

tanggal penerbitan laporan audit dalam laporan keuangan.

2. Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari beberapa faktor,

antara lain ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, dan ukuran KAP.

42

a. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan biasanya dilihat dengan total aset

untuk menunjukkan besar atau kecilnya suatu perusahaan.

Perusahaan yang besar memiliki total aset, penjualan, maupun

ekuitas yang besar pula. Sebaliknya, perusahaan yang kecil

memiliki total aset, penjualan, dan ekuitas yang kecil.

Sehingga, perusahaan yang besar memiiliki kecenderungan

yang besar pula untuk mengungkapkan laporan keuangan dan

laporan auditnya. Pengukuran pada variabel ukuran perusahaan

ini menggunakan logaritma natural dari total aset perusahaan

dan skala pengukurannya menggunakan skala rasio.

b. Profitabilitas

Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba baik dalam hubungannya dengan total aset,

investasi, maupun ekuitas. Semakin tinggi tingkat

profitabilitas, suatu perusahaan akan cenderung

mengungkapkannya dalam laporan keuangan. Penelitian ini

menggunakan return on assets dalam mengukur tingkat

profitabilitas perusahaan.

ROA =

43

c. Leverage

Leverage atau rasio utang digunakan untuk mengukur

sejauh mana aset perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya,

berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan

dibandingkan dengan asetnya. Rasio utang terhadap total aset

bisa dijadikan indikator kondisi kesehatan suatu perusahaan.

Oleh karena itu, rasio utang diharapkan dapat mempengaruhi

lamanya waktu audit delay.

DER

d. Ukuran KAP

Ukuran KAP diharapkan dapat mempengaruhi audit delay.

KAP besar memiliki kecenderungan yang besar untuk

menyelesaikan audit dengan waktu yang lebih singkat

dibandingkan dengan KAP yang lebih kecil. Di Indonesia,

KAP besar diklasifikasikan dalam afiliasi firma big four yaitu

PWC, Ernst&Young, Deloitte, dan KPMG. Ukuran KAP

diukur menggunakan variabel dummy, dimana perusahaan

yang menggunakan jasa KAP dengan afiliasi big four diberi

nilai 1 dan perusahaan yang menggunakan jasa KAP lainnya

diberi nilai 0.

44

Tabel 3.1

Tabel Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Deskripsi Pengukuran

Audit Delay Lamanya waktu yang dibutuhkan

auditor untuk menghasilkan

laporan audit atas kinerja

keuangan suatu perusahaan

Selisih hari antara

tanggal penerbitan

laporan keuangan dengan

laporan audit

Ukuran Perusahaan Dilihat dari total aset perusahaan Natural log dari total aset

Profitabilitas Nilai return on assets perusahaan ROA =

Leverage Nilai debt to equity ratio suatu

perusahaan

DER

Ukuran KAP KAP dengan afiliasi big four dan

KAP non big four

Nilai 1 untuk KAP

dengan afiliasi big four

dan nilai 0 untuk KAP

non big four

45

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan populasi perusahaan

industri keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2007

sampai dengan 2011. Perusahaan dalam industri keuangan (financial services)

terdiri dari perusahaan perbankan (banking), lembaga pembiayaan

(multifinance), lembaga investasi dan sekuritas (securities and investments

services), asuransi (insurance), dan lainnya. Sedangkan perusahaan dalam

industri non keuangan terdiri dari industri pertanian (agriculture),

pertambangan (mining), aneka industri (miscellaneous industry), industri

kimia dasar (basic industry and chemicals), barang-barang konsumsi

(consumer goods), property dan perumahan (properties and real estate),

infrastruktur dan transportasi (infrastructure and transportation), dan jasa

perdagangan (trade services). Industri keuangan merupakan salah satu industri

yang sangat vital dan strategis dalam perekonomian karena perusahaan dalam

industri keuangan memiliki fungsi menghimpun dana masyarakat baik untuk

ditabung maupun diinvestasikan dan menyalurkannya kembali kepada

masyarakat dalam bentuk kredit maupun investasi.

Penelitian ini menggunakan beberapa sampel perusahaan dalam industri

keuangan yang ditentukan berdasarkan metode purposive sampling, yaitu

46

penentuan sampel berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Data yang digunakan

adalah data sekunder yang berasal dari laporan keuangan auditan tahun 2007,

2008, 2009, 2010, dan 2011. Data tersebut diperoleh dari situs resmi Bursa

Efek Indonesia www.idx.co.id dan Pusat Data Ekonomi dan Bisnis Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia (PDEB-FEUI). Tabel 4.1 berikut ini adalah

rincian perolehan sampel perusahaan dalam industri keuangan dengan

kriteria-kriteria yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan analisis data.

Tabel 4.1

Rincian Sampel Penelitian

Kriteria Jumlah

Perusahaan keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 72

Perusahaan keuangan yang mengalami delisting ataupun

melakukan IPO selama tahun 2007 sampai dengan 2011

(10)

Perusahaan keuangan yang tidak menerbitkan laporan

keuangan secara lengkap beserta laporan audit independen

selama tahun 2007 sampai tahun 2011

(5)

Perusahaan keuangan yang mengandung data ambigu (2)

Perusahaan keuangan yang menjadi sampel penelitian 55

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat bahwa sampel yang digunakan

dalam penelitian ini berjumlah 55 perusahaan. Sampel tersebut digunakan

karena telah memenuhi semua kriteria yang ditentukan sesuai dengan

kebutuhan analisis penelitian. Berikut ini adalah rincian perusahaan keuangan

dalam masing-masing industri.

47

Tabel 4.2

Rincian Sampel Perusahaan

No. Jenis Industri Keuangan Jumlah

1. Industri perbankan (banking) 24

2. Industri kredit pembiayaan (multifinance) 8

3. Industri asuransi (insurance) 11

4. Industri sekuritas dan investasi (investments and

securities)

6

5. Industri keuangan lainnya (others) 6

Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa sampel perusahaan keuangan yang

paling besar dikuasai oleh sektor perbankan (banking) dengan jumlah 24

perusahaan atau 43,64% dari total seluruh sampel. Dan perusahaan keuangan

pada sektor kredit pembiayaan (multifinance), asuransi (insurance), sekuritas

dan investasi (investments and securities), dan lainnya (others) memiliki

jumlah keseluruhan sebesar 31 perusahaan atau 56,36% dari total sampel.

B. Analisis dan Pembahasan

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Ada beberapa variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu

ukuran perusahaan, return on assets, leverage, dan ukuran KAP

sebagai variabel independen, serta audit delay sebagai variabel

dependen. Variabel tersebut telah diuji secara statistik deskriptif

seperti yang terlihat pada tabel 4.3 berikut ini.

48

Tabel 4.3

Hasil Uji Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

TA 275 49503000000 6.E14 3.59E13 8.741E13

ROA 275 -11.720 39.510 4.17647 5.412582

DER 275 .010 16.860 5.17025 4.353838

BIG4 275 0 1 .45 .498

DELAY 275 20 123 69.06 17.815

Valid N

(listwise)

275

Sumber: Data sekunder yang diolah

a. Variabel Independen

1) Ukuran Perusahaan

Hasil uji statistik deskriptif pada tabel 4.3 menunjukkan

bahwa minimum total aset sebesar 49503000000 atau Rp

49,503,000,000 yaitu Asuransi Harta Aman Pratama Tbk pada

tahun 2007 dan maksimum total aset sebesar 6.E14 atau Rp

551,891,704,000,000 yaitu Bank Mandiri (Persero) Tbk pada

tahun 2011. Dengan rata-rata total aset sebesar 3.59E13 dan

standar deviasi sebesar 8.741E13.

2) Return on Equity (ROA)

Hasil uji statistik deskriptif pada tabel 4.3 menunjukkan

bahwa minimum ROA sebesar -11.720 yang diperoleh

Asuransi Bintang Tbk pada tahun 2007 dan maksimum ROA

49

sebesar 39.510 yang diperoleh Adira Dinamika Multi Finance

Tbk pada tahun 2008. Dengan rata-rata ROA sebesar 4.17647

dan standar deviasi sebesar 5.412582.

3) Debt to Equity (DER)

Hasil uji statistik deskriptif pada tabel 4.3 menunjukkan

bahwa minimum DER sebesar 0.01 yang dimiliki Lippo

Securities Tbk pada tahun 2011 dan maksimum DER sebesar

16.680 yang dimiliki Bank Artha Graha International Tbk pada

tahun 2007. Dengan rata-rata DER sebesar 5.17025 dan standar

deviasi sebesar 4.353838.

4) Ukuran KAP

Nilai untuk ukuran KAP diukur berdasarkan dummy. Hasil

uji statistik deskriptif pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai

minimum sebesar 0 untuk perusahaan yang menggunakan

auditor non big four dan nilai maksimum sebesar 1 untuk

perusahaan yang menggunakan auditor afiliasi big four.

Dengan nilai rata-rata ukuran KAP sebesar 0.43 dan standar

deviasi sebesar 0.496.

50

b. Variabel Dependen

1) Audit Delay

Hasil uji statistik deskriptif pada tabel 4.3 menunjukkan

bahwa minimum audit delay adalah 20 hari yaitu laporan audit

independen Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. pada tahun

2008 dan maksimum audit delay adalah 123 hari yaitu laporan

audit independen Capitalinc Investment Tbk pada tahun 2011.

Dengan rata-rata audit delay sebesar 69.06 dan standar deviasi

sebesar 17.815.

2. Hasil Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan dengan menggunakan analisis regresi

terhadap variabel independen dan variabel dependen. Variabel

independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah ukuran

perusahaan, profitabilitas, leverage, dan ukuran KAP, sedangkan

variabel dependen yang digunakan adalah audit delay.

a. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi, variabel independen dan variabel dependen atau

keudanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi

yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal.

Untuk mendeteksi normalitas data adalah dengan melihat

51

penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data

menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika

data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah

diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi mormalitas.

Hasil uji normalitas dapat dilihat pada gambar 4.1.

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot

Sumber: Data sekunder yang diolah

Gambar 4.1 memperlihatkan bahwa penyebaran data yang

berada di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,

52

hal tersebut menunjukkan bahwa model regresi telah memenuhi

asumsi normalitas.

b. Hasil Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel

independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi antar variabel independen. Untuk mendeteksi adanya

problem multikolinearitas, dapat dilakukan dengan melihat nilai

tolerance dan variance inflation factor (VIF) serta besaran korelasi

antar variabel independen. Regresi yang bebas dari problem

multikolinearitas memiliki nilai VIF dibawah angka 10 dan nilai t

diatas angka 0.01. Tabel 4.4 menunjukkan hasil uji

multikolinearitas.

53

Tabel 4.4

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardi

zed

Coefficien

ts

T Sig.

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta

Tolera

nce VIF

1 (Constant) 80.507 17.849 4.511 .000

ROA -.751 .215 -.228 -3.489 .001 .770 1.299

DER -.482 .345 -.118 -1.397 .164 .462 2.163

Big4 -8.478 2.451 -.237 -3.459 .001 .700 1.428

LnTA -.069 .673 -.009 -.103 .918 .447 2.239

a. Dependent Variable: DELAY

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa hasil uji

multikolinearitas menunjukkan nilai tolerance diatas 0.10 dan nilai

variance inflation factor (VIF) dibawah angka 10 untuk setiap

variabel. Nilai tolerance yang dihasilkan untuk variabel ROA,

DER, Big4, dan LnTA sebesar 0.770, 0.462, 0.700, dan 0.447,

sedangkan nilai VIF yang dihasilkan untuk variabel ROA, DER,

Big4, dan LnTA sebesar 1.299, 2.163, 1.428, dan 2.239.

Berdasarkan hasil uji multikolinearitas tersebut, maka dapat

disimpulkan bahwa semua variabel independen dalam model

regresi tidak terdapat problem multikoliearitas dan layak

digunakan dalam penelitian ini.

54

c. Hasil Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1

(sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan problem

autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang

berurutan sepanjang waktu satu sama lainnya. Untuk mendeteksi

ada atau tidaknya autokorelasi, dapat dilakukan dengan melihat

niai Durbin-Watson. Tabel 4.5 menunjukkan hasil uji autokorelasi.

Tabel 4.5

Hasil Uji Autokorelasi

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa hasil uji

autokorelasi pada nilai Durbin-Watson adalah 2.068. Nilai Durbin-

Watson tersebut berada dalam rentang Du=1.8031 sampai 4-

Du=2.1969 sebagaimana ditentukan dalam batasan autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 .332a

.110 .097 16.929 2.068

a. Predictors: (Constant), LnTA, ROA, Big4, DER

b. Dependent Variable: DELAY

55

dengan uji Durbin-Watson. Hal ini menunjukkan bahwa data yang

digunakan dalam penelitian ini bebas dari problem autokorelasi.

d. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah

dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari

residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Untuk

mendeteksi ada atau tidaknya heteroskadastisitas, dapat dilakukan

dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik

scatterplot antara SRESID dan ZPRED. Jika terdapat pola tertentu

yang teratur (bergelombang, melebar kemudianmenyempit), maka

terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya jika tidak terdapat pola yang

jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 (nol)

pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Gambar 4.2

menunjukkan hasi uji heteroskedastisitas.

56

Gambar 4.2

Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Grafik

Scatterplot

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas pada gambar 4.2 di

atas dapat dilihat bahwa grafik scatterplot menunjukkan data

tersebar di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y dan

tidak terdapat pola yang jelas pada penyebaran data tersebut. Hal

ini berarti model regresi yang digunakan tidak terjadi

heteroskedastisitas, sehingga model ini layak digunakan untuk

memprediksi audit delay berdasarkan variabel yang

mempengaruhinya, yaitu LnTA, ROA, DER, dan Ukuran KAP.

57

3. Hasil Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan model analisis regresi berganda (multiple regression

analysis), model ini diuji melalui uji koefisien determinasi, uji statistik

t, dan uji statistik F.

a. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Hasil uji koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui

seberapa besar kemampuan variabel dependen dapat dijelaskan

oleh variabel independen. Hasil uji koefisien determinasi dapat

dilihat pada tabel 4.6.

Tabel 4.6

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .332a .110 .097 16.929

a. Predictors: (Constant), LnTA, ROA, Big4, DER

b. Dependent Variable: DELAY

Sumber: Data sekunder yang diolah

Hasil uji koefisien determinasi pada tabel 4.6 menunjukkan

nilai adjusted R square (adjusted R2) sebesar 0.097 atau 9.7%.

Nilai ini menunjukkan bahwa variabel audit delay dapat dijelaskan

sebesar 9.7% oleh variabel ukuran perusahaan yang diproksikan

dengan LnTA, profitabilitas yang diproksikan dengan ROA,

58

leverage yang diproksikan dengan DER, dan ukuran KAP yang

diproksikan dengan Big4. Sedangkan, sisanya sebesar 90.3%

dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam

model penelitian ini. Faktor-faktor lain tersebut antara lain internal

audit, kompleksitas perusahaan, jenis industri, opini audit, dan

kepemilikan publik.

b. Hasil Uji Statistik t

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

pengaruh masing-masing variabel independen secara individual

terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi

0.05. Jika nilai probabilitas t lebih kecil dari 0.05, maka H1

diterima dan menolak H0. Sedangkan jika nilai probabilitas t lebih

besar dari 0.05, maka H0 diterima dan menolak H1. Tabel 4.7

menunjukkan hasil uji statistik t.

59

Tabel 4.7

Hasil Uji Statistik t

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan tabel 4.7 diatas menghasilkan model regresi

berikut ini:

Y = 80.507 - 0.069 LnTA - 0.751 ROA - 0.482 DER – 8.478 Big4

Tabel 4.7 di atas menunjukkan hasil uji statistik t antara

variabel independen dengan variabel dependen sebagai berikut:

Hasil uji hipotesis 1: Pengaruh ukuran perusahaan terhadap

audit delay

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan

yang diproksikan LnTA memiliki regresi negatif sebesar -0.069

dengan tingkat signifikansi sebesar 0.918. Tingkat signifikansi

tersebut lebih besar dari 0.05 yang berarti H1 ditolak sehingga

dapat dikatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap audit delay. Hasil penelitian ini sejalan

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 80.507 17.849 4.511 .000

ROA -.751 .215 -.228 -3.489 .001

DER -.482 .345 -.118 -1.397 .164

Big4 -8.478 2.451 -.237 -3.459 .001

LnTA -.069 .673 -.009 -.103 .918

a. Dependent Variable: DELAY

60

dengan hasil penelitian yang dilakukan Respati (2004) dan

Sulthoni (2012) yang tidak menemukan adanya pengaruh

signifikan antara ukuran perusahaan terhadap audit delay.

Audit delay tidak lepas dari kinerja KAP sebagai agen yang

menghasilkan laporan audit. Cepat atau lambatnya hasil laporan

audit bergantung pada kinerja KAP, walaupun perusahaan

memiliki aset yang besar atau kecil tetapi pihak KAP tetap

menyelesaikan laporan audit secara profesional. Selain itu,

perusahaan besar memiliki sistem informasi dan teknologi yang

lebih baik dibandingkan dengan perusahaan kecil sehingga auditor

tidak memerlukan waktu yang berlebih dalam mengaudit karena

sistem informasi dan teknologi perusahaan besar dapat diandalkan

(Ayoib, 2008). Perusahaan terbuka juga biasanya melaporkan

laporan keuangan auditan secara interim sehingga pada akhir tahun

perusahaan tidak membutuhkan waktu yang berlebih dalam

mengaudit laporan keuangan tahunan perusahaan.

Adanya peraturan dan pengawasan oleh regulator yang cukup

ketat pada perusahaan dalam industri keuangan di Indonesia juga

menjadikan variabel ukuran perusahaan tidak berpengaruh

terhadap audit delay, karena peraturan yang dibuat Bapepam-LK

dan Bank Indonesia selaku regulator dalam industri keuangan tidak

61

memandang perusahaan besar maupun kecil mengenai hal

peraturan dalam menerbitkan laporan keuangan.

Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Ayoib

(2008), Rachmawati (2008), Indriyani (2012), dan Modugu (2012)

yang menemukan pengaruh ukuran perusahaan terhadap audit

delay secara signifikan.

Hasil uji hipotesis 2: Pengaruh profitabilitas terhadap audit

delay

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa variabel profitabilitas yang

diproksikan return on assets (ROA) memiliki regresi negatif

sebesar 0.751 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.001. Tingkat

signifikansi tersebut lebih kecil dari 0.05 yang berarti H2 diterima

sehingga dapat dikatakan bahwa profitabilitas berpengaruh secara

signifikan terhadap audit delay. Nilai koefisien regresi negatif

menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap

audit delay. Hal ini menggambarkan bahwa jika setiap kenaikan

satu persen variabel profitabilitas dengan asumsi variabel lain

tetap, maka akan menurunkan audit delay sebesar 0.751. Hasil ini

sejalan dengan penelitian Ayoib (2008), Rachmawati (2008),

Indriyani (2012), dan Sulthoni (2012) yang menemukan pengaruh

profitabilitas terhadap audit delay secara signifikan.

62

Profitabilitas dalam investasi dan tindakan keuangan lainnya

merupakan hal yang sangat penting untuk memperoleh return yang

diinginkan bahkan melampaui ekspektasi para pengguna laporan

keuangan. Profitabilitas pada penelitian ini menggunakan ROA,

perusahaan dengan ROA yang tinggi berarti perusahaan telah

menggunakan aset-asetnya secara efisien sehingga dapat

menghasilkan laba yang tinggi bagi perusahaan maupun pemegang

saham. Jadi, perusahaan memiliki insentif yang besar untuk

menerbitkan laporan keuangan lebih cepat untuk memberikan

sinyal positif kepada para pengguna laporan keuangan khususnya

investor (Scott, 2010). Menurut Rachmawati (2008), perusahaan

yang memiliki profitabilitas yang lebih tinggi membutuhkan waktu

dalam pengauditan laporan keuangan lebih cepat dikarenakan

keharusan untuk menyampaikan kabar baik secepatnya kepada

publik.

Hasil uji hipotesis 3: Pengaruh leverage terhadap audit delay

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa variabel leverage yang

diproksikan debt to equity ratio (DER) memiliki regresi negatif

sebesar 0.482 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.164. Tingkat

signifikansi tersebut lebih besar dari 0.05 yang berarti H3 ditolak

63

sehingga dapat dikatakan bahwa leverage tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap audit delay. Hasil ini sejalan dengan penelitian

yang dilakukan Sulthoni (2012) dan Modugu (2012) yang tidak

menemukan pengaruh leverage terhadap audit delay secara

signifikan.

Leverage adalah pengungkit untuk memperbesar aset

perusahaan yang dilakukan dengan cara mengambil kredit dari

kreditor seperti bank atau lembaga pembiayaan lainnya. Dalam

memberi kredit, kreditor akan memperhatikan debitornya dengan

cara menganalisis laporan keuangannya terkait dengan kinerja

perusahaan selaku debitor dalam menghasilkan laba agar selalu

dapat membayar pokok utang (principle) dan bunga. Tetapi,

kreditor cenderung akan lebih memilih laporan keuangan yang

telah diaudit untuk menganalisis kinerja keuangan debitur karena

dianggap lebih andal dan dapat lebih dipercaya.

Perusahaan yang memiliki proporsi hutang yang tinggi

memiliki kecendrungan untuk mengalami financial distress dan

kemungkinan besar dapat bangkrut (Ayoib, 2008). Jadi,

perusahaan yang memiliki DER yang besar atau kecil akan tetap

meminimalisasikan audit delay untuk meyakinkan pemegang

saham dan kreditor bahwa perusahaan tetap dalam kondisi baik.

64

Jumlah hutang juga akan memperbesar agency costs dan hal

tersebut akan meningkatkan audit efforts (Jensen and Meckling,

1976).

Hasil uji hipotesis 4: Pengaruh ukuran KAP terhadap audit

delay

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa variabel ukuran KAP yang

diproksikan Big4 memiliki regresi negatif sebesar -8.478 dengan

tingkat signifikansi sebesar 0.001. Tingkat signifikansi tersebut

lebih kecil dari 0.05 yang berarti H1 diterima sehingga dapat

dikatakan bahwa ukuran KAP berpengaruh secara signifikan

terhadap audit delay. Nilai koefisien regresi negatif menunjukkan

bahwa ukuran KAP berpengaruh negatif terhadap audit delay. Hal

ini menggambarkan bahwa jika setiap kenaikan satu persen

variabel ukuran KAP dengan asumsi variabel lain tetap, maka akan

menurunkan audit delay sebesar 8.478. Hasil ini sejalan dengan

penelitian Ayoib (2008), Rachmawati (2008), dan Sulthoni (2012)

yang berhasil menemukan pengaruh ukuran KAP terhadap audit

delay secara signifikan.

Penyelesaian kerja audit yang lama akan berdampak buruk

tentang kinerja KAP tersebut di mata klien maupun para pengguna

laporan audit lainnya. Hal tersebut menyebabkan buruknya image

65

dan hilangnya kesempatan kerja dengan klien tersebut di tahun-

tahun yang akan datang. Sumber daya yang besar yang dimiliki

KAP besar dan terkenal (big four) dapat mempengaruhi performa

kinerja dalam pengerjaan audit yang lebih cepat dibandingkan

KAP yang lebih kecil. Menurut Ayoib (2008), KAP big four

memiliki spesialisasi dan keahlian dalam area dan industri tertentu,

yang pada akhirnya akan menghasilkan hasil kinerja audit yang

lebih efisien daripada KAP yang lebih kecil.

c. Hasil uji statistik F

Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel

independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama

terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0.05. Jika

nilai probabilitas F lebih kecil dari 0.05, maka H1 diterima dan menolak

H0. Sedangkan, jika nilai probabilitas F lebih besar dari 0.05, maka H0

diterima dan menolak H1. Tabel 4.8 menunjukkan hasil uji statistik F.

66

Tabel 4.8

Hasil Uji Statistik F

Sumber: Data sekunder yang diolah

Hasil uji hipotesis 5: Pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas,

leverage, dan ukuran KAP terhadap audit delay

Hasil uji hipotesis 5 dapat dilihat pada tabel 4.8, nilai F yang

diperoleh sebesar 8.356 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000 yang

berarti model regresi ini layak untuk digunakan karena tingkat signifikansi

lebih kecil dari 0.05 dimana H5 diterima. Sehingga dapat dikatakan bahwa

ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, dan ukuran KAP berpengaruh

terhadap audit delay secara simultan dan signifikan.

ANOVAb

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 9579.025 4 2394.756 8.356 .000a

Residual 77382.045 270 286.600 Total 86961.069 274

a. Predictors: (Constant), LnTA, ROA, BIG4, DER

b. Dependent Variable: DELAY

67

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi

audit delay. Variabel independen yang digunakan adalah ukuran perusahaan,

profitabilitas, leverage, dan ukuran KAP. Analisis yang dilakukan

menggunakan analisis regresi berganda (multiple regression) dengan SPSS

16. Data sampel yang digunakan sebanyak 55 perusahaan dalam industri

keuangan selama tahun 2007 sampai dengan 2011.

Hasil pengujian dan pembahasan pada bagian sebelumnya dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Rata-rata audit delay yang dialami perusahaan dalam industri keuangan

selama tahun 2007 sampai dengan 2011 adalah 69.05 hari. Jika dilihat dari

batas akhir yang ditentukan Bapepam-LK, yaitu pada akhir bulan ketiga,

maka rata-rata perusahaan sampel dapat dikatakan tidak mengalami

keterlambatan pelaporan.

2. Berdasarkan hasil uji regresi berganda (multiple regression) menunjukkan

bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

audit delay. Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan

Ayoib (2008), Indriyani (2012), dan Modugu (2012) yang menemukan

pengaruh ukuran perusahaan terhadap audit delay secara signifikan.

68

3. Berdasarkan hasil uji regresi berganda (multiple regression) menunjukkan

bahwa profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap audit delay.

Hal ini sejalan dengan penelitian Ayoib (2008), Rachmawaty (2010),

Indriyani (2012), dan Sulthoni (2012) yang menemukan pengaruh

profitabilitas terhadap audit delay secara signifikan.

4. Berdasarkan hasil uji regresi berganda (multiple regression) menunjukkan

bahwa leverage tidak berpengaruh secara signifikan terhadap audit delay.

Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Rachmawati (2008),

Sulthoni (2012), dan Modugu (2012) yang tidak menemukan pengaruh

leverage terhadap audit delay secara signifikan.

5. Berdasarkan hasil uji regresi berganda (multiple regression) menunjukkan

bahwa ukuran KAP berpengaruh secara signifikan terhadap audit delay.

Hasil ini sejalan dengan penelitian Ayoib (2008) dan Sulthoni (2012) yang

berhasil menemukan pengaruh ukuran KAP terhadap audit delay secara

signifikan.

6. Berdasarkan hasil uji regresi berganda (multiple regression) menunjukkan

bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, dan ukuran KAP

berpengaruh terhadap audit delay secara simultan dan signifikan.

69

B. Implikasi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada

pengembangan ilmu auditing khususnya mengenai audit delay. Implikasi

yang dapat diberikan terkait dengan penelitian ini, antara lain:

1. Mahasiswa Jurusan Akuntansi, penelitian ini bermanfaat sebagai bahan

referensi dalam menambah wawasan dan pengetahuan mengenai audit

delay.

2. Peneliti selanjutnya, penelitian ini bermanfaat dalam memberikan

kontribusi dalam mengembangkan teori mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi audit delay.

3. Penulis, penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan mengenai

auditing khususnya audit delay serta faktor-faktor yang mempengaruhinya

pada perusahaan industri keuangan di Bursa Efek Indonesia dan

memenuhi persyaratan akademik guna meraih gelar Sarjana Ekonomi UIN

Syarif Hidayatullah.

4. Auditor, penelitian ini bermanfaat untuk digunakan sebagai referensi dan

informasi dalam melakukan perencanaan audit yang lebih baik dalam

upaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan audit dengan

mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay.

70

5. Regulator, penelitian ini bermanfaat sebagai informasi, masukan, dan

bahan pertimbangan dalam merancang kebijakan dan peraturan mengenai

ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan emiten.

6. Perusahaan dalam industri keuangan, penelitian ini bermanfaat sebagai

informasi, masukan, dan bahan pertimbangan dalam penyampaian laporan

keuangan dan laporan audit secara tepat waktu agar kebutuhan para

pengguna laporan tersebut dapat terpenuhi.

C. Keterbatasan

Penelitian ini memiliki keterbatasan yang mungkin dapat melemahkan

hasil penelitian. Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, antara lain:

1. Penelitian ini hanya menggunakan populasi dari perusahaan yang bergerak

pada sektor keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Penelitian ini hanya menggunakan data time series selama lima tahun

pelaporan keuangan tahunan.

3. Pengukuran variabel ukuran perusahaan pada penelitian ini menggunakan

logaritma natural dari total aset perusahaan yang menjadi sampel

penelitian.

D. Saran

Penelitian mengenai audit delay pada penelitian selanjutnya diharapkan

mampu memberikan hasil penelitian yang lebih berkualitas, dengan

mempertimbangkan saran berikut ini:

71

1. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan populasi seluruh

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan time series yang lebih

lama dibandingkan penelitian ini yang hanya menggunakan time series

selama lima tahun.

3. Pengukuran variabel ukuran perusahaan pada penelitian selanjutnya

diharapkan dapat menggunakan alternatif proksi lain, seperti total

penjualan atau nilai kapitalisasi pasar perusahaan.

73

DAFTAR PUSTAKA

Abdulla, J. Y. A. 1996. “Timeliness of Bahrain Annual Reports”. Advances in

International Vol.9.

Ahmad dan Kamarudin. 2003. “Audit Delay and Timeliness of Corporate

Reporting: Malaysian Evidence”. Proceeding Hawaii Interrnational

Conference on Business. Hawaii.

Agoes, Soekriesno. 2008. “Auditing (Pemeriksaan Akuntansi) oleh Kantor

Akuntan Publik”. Edisi Ketiga Cetakan Keempat. Jakarta. Lembaga

Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Almilia, Luciana Spica dan Vieka Devi. 2007. “Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Prediksi Peringkat Obligasi pada Perusahaan Manufaktur

yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”. Simposium Nasional Manajemen.

Ang, Robert. 1997. “Buku Pintar Pasar Modal Indonesia”; Edisi 1. Jakarta.

Medisoft.

Arens Alvin A, Randal J. Elder, Mark S. Besley. 2010.“Auditing and Assurance

Services an Integrated Approach”, 13th

edition, Pearson Education Inc.

New Jersey.

Aryati, Titik, dan Maria Theresia. 2005. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Audit Delay dan Timeliness”. Media Riset Akuntansi, Auditing, dan

Informasi Vol.5 No.3 Desember 2005.

Ashton, et al. 1987. “An Empirical Analysis of Audit Delay”. Journal of

Accounting Research Vol.25 No.2.

Boynton William C, Raymond N. Johnson, Walter G. Kell. 2006. “Modern

Auditing: Assurance Services and Integrity of Financial Reporting” Jilid 1:

Edisi 7. Jakarta. Erlangga.

Brigham, Eugene F dan Houston, Joel F. 2009. “Dasar-Dasar Manajemen

Keuangan”. Edisi 10. Jakarta. Salemba Empat.

Carslaw. C.A.P.N dan Steven E. Kaplan. 1991. “An Examination of Audit Delay :

Further Evidence from New Zealand”. Acccounting and Business

Research Vol.22.

74

Che-Ahmad, Ayoib dan Shamharir Abidin. 2008. “ Audit Delay of Listed

Companies: A Case of Malaysia”. International Business Research Vol.1

No.4 October 2008.

Dyer, J. C. And McHugh, A. J. 1975. “The Timeliness of The Australian Annual

Report”. Journal of Accounting Research 13.

Ghozali, Imam. 2009. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS

16”. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Gilling, D. M. 1977. “Timeliness in Corporate Reporting: Some Further

Comment”. Accounting and Business Research.

Givoly dan Palmon. 1982. “Timeliness of Annual Earnings Announcement: Some

Empirical Evidence”. The Accounting Review.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Pedoman Standar Akuntansi Keuangan.

Jakarta. Salemba Empat.

Indriyani, R. E dan Supriyati. 2012. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit

Report Lag Perusahaan Manufaktur di Indonesia dan Malaysia”. The

Indonesian Accounting Review Vol.2 No.2 July 2012.

Institut Akuntan Publik Indonesia. 2011. Standar Profesional Akuntan Publik.

Jakarta. Salemba Empat.

Kasmir. 2009. “Pengantar Manajemen Keuangan”. Jakarta. Kencana.

Kieso, D. E., Weygrandt, dan Warfield, T. D. 2011. “Intermediate Accounting”

Vol.1 : IFRS Edition. Hoboken, USA: John Wiley & Sons.

Modugu, et al. 2012. “Determinants of Audit Delay in Nigerian Companies:

Empirical Evidence”, Research Journal of Finance and Accounting Vol.3

No.6 2012.

Mulyadi. 2002. “Auditing”, Buku Dua, Edisi Keenam. Salemba Empat. Jakarta.

Panjaitan, Bastian. 2010. “Analisis Pengaruh Total Aktiva, Jenis Opini Auditor,

Ukuran KAP, dan Rasio Profitabilitas Terhadap Audit Delay”. Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia.

Respati, Novita Weningtyas. 2004. “Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap

Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan”. Jurnal Maksi No.4 Januari 2004.

75

Ross, S. A., Westerfield, R. W., Jaffe, J. 2005. “Corporate Finance”, 7th

Edition.

McGraw Hill Companies Inc,. USA.

Septriana, Ira. 2010. “Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap

Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan”. Jurnal Maksi Vol.10 No.1

Januari 2010.

Sistya, Rachmawati. 2008. “Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan

Terhadap Audit Delay dan Timeliness”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan

Vol.10 No.1 Mei 2008.

Subekti, Imam dan Novi. 2004. “Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap

Audit Delay di Indonesia”. Simposium Nasional Akuntansi VII.

Sulthoni, Mochamad. 2012. “Determinan Audit Delay dan Pengaruhnya

Terhadap Reaksi Investor”. Jurnal Akuntansi dan Ekonomi Bisnis Vol.1

No.1 Tahun 2012.

Scott, William R. 2010. “Financial Accounting Theory”, Sixth Edition. Pearson

Canada Inc. Toronto.

Wiwik, Utami. 2006. “Analisis Determinan Audit Delay Kajian Empiris di Bursa

Efek Jakarta”. Bulletin Penelitian No.09 Tahun 2000.

www.bisnis-indonesia.co.id, diakses tanggal 11 Februari 2013.

www.bapepam.go.id, diakses tanggal 15 Januari 2013.

76

77

Lampiran 1

Data Perusahaan Sampel Penelitian

No Nama Perusahaan Tahun ROA DER Big4

Audit

Delay LnTA

1 Bank ICB Bumi Putra Tbk 2007 0.52 10.82 1 70 29.47891

2 Bank Capital Indonesia 2007 1.46 5.65 0 70 27.81621

3 Bank Ekonomi Raharja Tbk 2007 1.78 12.96 1 75 30.38097

4 Bank Central Asia 2007 2.94 9.66 1 65 33.01554

5 Bank Bukopin Tbk 2007 1.58 16.53 1 91 31.17042

6 Bank Negara Indonesia Tbk 2007 0.81 9.65 1 88 32.84237

7 Bank Nusantara Parahyangan Tbk 2007 1.21 11.11 0 84 28.95885

8 Bank Rakyat Indonesia 2007 3.82 9.48 1 79 32.94784

9 Bank Danamon Indonesia Tbk 2007 3.71 7.22 1 37 32.12425

10 Bank Kesawan Tbk 2007 0.33 15.51 0 86 28.4124

11 Bank Mandiri Tbk 2007 1.98 9.91 1 64 33.39648

12 Bank Bumi Arta Tbk 2007 1.53 4.26 1 77 28.29898

13 Bank CIMB Niaga Tbk 2007 2.00 8.72 1 52 31.47143

14 Bank Internasional Indonesia Tbk 2007 1.40 9.04 1 46 31.60324

15 Bank Permata Tbk 2007 1.87 9.05 1 52 31.30221

16 Bank of India Indonesia Tbk 2007 1.06 8.37 1 77 27.78609

17 Bank Victoria International Tbk 2007 1.10 12.06 0 74 29.29286

18

Bank Artha Graha International

Tbk 2007 0.28 16.86 0 79 30.05428

19 Bank Mayapada Internatioanal Tbk 2007 1.32 3.75 0 74 29.1295

20

Bank Windu Kentjana

Internatioanal Tbk 2007 1.14 5.50 0 60 27.96933

21 Bank Mega Tbk 2007 2.14 10.88 1 53 31.18373

22 Bank NISP OCBC Tbk 2007 1.21 7.60 1 56 30.99725

23 Bank Pan Indonesia Tbk 2007 2.57 5.05 1 85 31.33269

24 Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk 2007 3.12 7.14 0 31 28.01154

25 Adira Dinamika Multi Finance Tbk 2007 24.25 1.70 1 35 28.82549

26 Buana Finance Tbk 2007 7.88 0.77 1 43 27.98066

27 BFI Finance Indonesia Tbk 2007 11.04 1.10 0 52 28.55686

28 Clipan Finance Tbk 2007 5.63 0.58 0 56 28.14647

29 Mandala Multifinance Tbk 2007 7.38 3.87 0 70 28.04502

30 Trust Finance Indonesia Tbk 2007 8.11 0.93 0 59 25.91368

78

Lanjutan Lampiran 1

No Nama Perusahaan Tahun ROA DER Big4

Audit

Delay LnTA

31 Verena Multi Finance Tbk 2007 2.26 5.68 1 46 26.76818

32 Wahana Ottomitra Multiartha Tbk 2007 -7.18 12.67 1 36 29.20224

33 Kresna Graha Sekurindo Tbk 2007 3.22 5.17 0 73 27.2872

34 Panin Sekuritas Tbk 2007 7.79 3.55 0 49 27.89196

35 Panca Global Securities Tbk 2007 3.52 3.59 0 65 26.64494

36 Reliance Securities Tbk 2007 8.74 2.00 0 79 27.04406

37 Trimegah Securities Tbk 2007 7.35 2.79 1 84 28.14819

38 Yulie Sekurindo Tbk 2007 4.23 0.23 0 58 24.94892

39 Asuransi Bina Dana Arta Tbk 2007 8.11 1.59 0 85 26.32468

40

Asuransi Harta Aman Pratama

Tbk 2007 1.96 0.71 0 61 24.6253

41 Asuransi Multi Artha Guna Tbk 2007 5.35 0.86 1 79 26.62378

42 Asuransi Bintang Tbk 2007

-

11.72 1.47 0 72 25.92567

43 Asuransi Dayin Mitra Tbk 2007 0.54 1.26 1 60 26.19002

44 Asuransi Jasa Tania Tbk 2007 -5.05 0.76 0 77 25.76951

45 Asuransi Ramayana Tbk 2007 7.91 1.40 0 88 26.22338

46 Lippo General Insurance Tbk 2007 2.52 0.22 0 53 27.21499

47

Maskapai Reasuransi Indonesia

Tbk 2007 6.22 1.00 0 84 26.00352

48 Panin Insurance Tbk 2007 7.56 1.00 0 87 29.62531

49 Panin Financial Tbk 2007 7.00 0.56 0 86 29.51158

50 Arthavest Tbk 2007 2.82 1.12 0 78 26.28493

51 Bhakti Capital Indonesia Tbk 2007 13.69 1.80 0 65 27.62822

52

Equity Development Investment

Tbk 2007 1.73 1.88 1 109 27.89428

53 Lippo Securities Tbk 2007 30.67 0.70 0 49 26.64579

54 Capitalinc Investment Tbk 2007 0.10 7.34 0 84 25.69114

55 Sinarmas Multiartha Tbk 2007 4.26 4.91 0 91 30.27936

56 Bank ICB Bumi Putra Tbk 2008 0.09 11.45 1 49 29.46964

57 Bank Capital Indonesia 2008 0.99 7.83 0 71 28.16386

58 Bank Ekonomi Raharja Tbk 2008 2.10 10.18 1 84 30.53307

59 Bank Central Asia 2008 3.14 9.55 1 56 33.1346

60 Bank Bukopin Tbk 2008 1.69 14.08 1 107 31.11635

79

Lanjutan Lampiran 1

No Nama Perusahaan Tahun ROA DER Big4

Audit

Delay LnTA

61 Bank Negara Indonesia Tbk 2008 0.96 12.07 1 82 32.93801

62 Bank Nusantara Parahyangan Tbk 2008 1.14 9.87 0 86 28.93795

63 Bank Rakyat Indonesia 2008 3.59 10.01 1 49 33.13667

64 Bank Danamon Indonesia Tbk 2008 2.50 9.09 1 71 32.30635

65 Bank Kesawan Tbk 2008 0.22 14.97 0 84 28.4022

66 Bank Mandiri Tbk 2008 2.25 10.75 1 55 33.51278

67 Bank Bumi Arta Tbk 2008 2.03 4.20 1 83 28.34611

68 Bank CIMB Niaga Tbk 2008 1.87 9.55 1 47 31.63627

69 Bank Internasional Indonesia Tbk 2008 0.68 9.29 1 36 31.64105

70 Bank Permata Tbk 2008 1.40 11.59 1 47 31.62111

71 Bank of India Indonesia Tbk 2008 2.22 3.81 1 54 27.93842

72 Bank Victoria International Tbk 2008 0.80 9.66 0 79 29.35826

73 Bank Artha Graha International Tbk 2008 0.31 12.97 0 83 30.18401

74 Bank Mayapada Internatioanal Tbk 2008 1.09 4.80 0 79 29.33807

75

Bank Windu Kentjana Internatioanal

Tbk 2008 0.23 7.00 0 58 28.37041

76 Bank Mega Tbk 2008 1.94 11.15 1 86 31.18239

77 Bank NISP OCBC Tbk 2008 1.33 8.43 1 27 31.16459

78 Bank Pan Indonesia Tbk 2008 2.45 6.02 1 79 31.61015

79 Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk 2008 2.80 8.86 0 40 28.31268

80 Adira Dinamika Multi Finance Tbk 2008 39.51 0.84 1 35 28.90974

81 Buana Finance Tbk 2008 4.31 1.02 1 64 28.19047

82 BFI Finance Indonesia Tbk 2008 9.35 1.60 0 58 28.89251

83 Clipan Finance Tbk 2008 9.83 0.37 1 77 28.10567

84 Mandala Multifinance Tbk 2008 6.62 4.58 0 71 28.42474

85 Trust Finance Indonesia Tbk 2008 0.92 8.62 0 33 26.03112

86 Verena Multi Finance Tbk 2008 2.95 4.02 1 41 27.11283

87 Wahana Ottomitra Multiartha Tbk 2008 1.11 11.45 1 20 28.86445

88 Kresna Graha Sekurindo Tbk 2008 1.65 2.24 0 71 26.65696

89 Panin Sekuritas Tbk 2008 5.09 2.07 0 69 27.56228

90 Panca Global Securities Tbk 2008 4.54 1.12 0 73 25.99105

80

Lanjutan Lampiran 1

No Nama Perusahaan Tahun ROA DER Big4

Audit

Delay LnTA

91 Reliance Securities Tbk 2008 4.28 1.45 0 79 26.5193

92 Trimegah Securities Tbk 2008 4.70 1.54 1 91 27.59862

93 Yulie Sekurindo Tbk 2008 1.46 0.15 0 72 24.75497

94 Asuransi Bina Dana Arta Tbk 2008 4.75 2.55 0 79 26.76662

95 Asuransi Harta Aman Pratama Tbk 2008 0.73 3.23 0 89 25.10745

96 Asuransi Multi Artha Guna Tbk 2008 7.73 0.97 1 77 26.80398

97 Asuransi Bintang Tbk 2008 7.66 1.50 1 84 26.02322

98 Asuransi Dayin Mitra Tbk 2008 2.46 1.50 1 58 26.27435

99 Asuransi Jasa Tania Tbk 2008 2.18 0.77 0 79 25.79844

100 Asuransi Ramayana Tbk 2008 1.79 8.66 0 89 26.47671

101 Lippo General Insurance Tbk 2008 2.04 0.22 0 44 27.30916

102

Maskapai Reasuransi Indonesia

Tbk 2008 11.20 1.25 0 72 26.27855

103 Panin Insurance Tbk 2008 7.24 0.66 0 89 29.54923

104 Panin Financial Tbk 2008 6.39 0.37 0 82 29.40953

105 Arthavest Tbk 2008 3.37 0.41 0 75 25.91421

106 Bhakti Capital Indonesia Tbk 2008 1.82 2.77 0 69 27.97176

107

Equity Development Investment

Tbk 2008 1.68 2.22 1 83 27.99885

108 Lippo Securities Tbk 2008 -0.27 0.55 0 82 26.86291

109 Capitalinc Investment Tbk 2008 0.38 11.45 0 84 26.11833

110 Sinarmas Multiartha Tbk 2008 2.24 4.81 0 90 30.37418

111 Bank ICB Bumi Putra Tbk 2009 0.16 11.98 1 64 29.57775

112 Bank Capital Indonesia 2009 0.85 5.86 0 81 28.87205

113 Bank Ekonomi Raharja Tbk 2009 2.09 9.75 1 78 30.70334

114 Bank Central Asia 2009 3.17 9.14 1 64 33.27432

115 Bank Bukopin Tbk 2009 1.4 13.65 1 81 31.24661

116 Bank Negara Indonesia Tbk 2009 1.51 10.88 1 40 33.05816

117 Bank Nusantara Parahyangan Tbk 2009 1.06 9.55 0 84 28.99107

118 Bank Rakyat Indonesia 2009 3.12 10.63 1 83 33.38976

119 Bank Danamon Indonesia Tbk 2009 2.4 5.23 1 41 32.22207

120 Bank Kesawan Tbk 2009 0.27 12.15 0 81 28.48449

81

Lanjutan Lampiran 1

No Nama Perusahaan Tahun ROA DER Big4

Audit

Delay LnTA

121 Bank Mandiri Tbk 2009 2.74 10.23 1 53 33.60894

122 Bank Bumi Arta Tbk 2009 1.71 4.8 1 84 28.50782

123 Bank CIMB Niaga Tbk 2009 1.47 8.55 1 46 32.30482

124 Bank Internasional Indonesia Tbk 2009 -0.07 10.56 1 39 31.74133

125 Bank Permata Tbk 2009 1.37 10.57 1 52 31.65655

126 Bank of India Indonesia Tbk 2009 3.29 4.08 1 83 28.0611

127 Bank Victoria International Tbk 2009 0.85 10.69 0 78 29.62695

128

Bank Artha Graha International

Tbk 2009 0.42 15.02 0 53 30.36749

129 Bank Mayapada Internatioanal Tbk 2009 0.78 6.68 0 78 29.6631

130

Bank Windu Kentjana

Internatioanal Tbk 2009 0.82 8.29 0 56 28.66024

131 Bank Mega Tbk 2009 1.61 10.66 1 82 31.31198

132 Bank NISP OCBC Tbk 2009 1.65 7.98 1 27 31.24336

133 Bank Pan Indonesia Tbk 2009 1.81 6.16 1 84 31.9859

134 Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk 2009 2.13 8.48 0 56 28.50803

135 Adira Dinamika Multi Finance Tbk 2009 38.3 0.63 1 32 29.09648

136 Buana Finance Tbk 2009 4.31 0.57 1 42 27.94636

137 BFI Finance Indonesia Tbk 2009 16.38 0.56 0 55 28.50356

138 Clipan Finance Tbk 2009 11.41 0.35 1 76 28.20272

139 Mandala Multifinance Tbk 2009 7.2 3.35 0 74 28.35261

140 Trust Finance Indonesia Tbk 2009 5.87 0.66 0 83 25.95766

141 Verena Multi Finance Tbk 2009 3.63 3.77 1 77 27.19013

142 Wahana Ottomitra Multiartha Tbk 2009 3.6 6.65 1 29 28.57602

143 Kresna Graha Sekurindo Tbk 2009 3.25 2.73 0 69 26.89335

144 Panin Sekuritas Tbk 2009 14.88 1.37 0 64 27.6614

145 Panca Global Securities Tbk 2009 8.89 0.89 0 39 26.04488

146 Reliance Securities Tbk 2009 7.49 1.83 0 82 27.07258

147 Trimegah Securities Tbk 2009 2.8 1.59 0 79 27.56742

148 Yulie Sekurindo Tbk 2009 -6.34 0.19 0 67 24.80924

149 Asuransi Bina Dana Arta Tbk 2009 5.99 3.18 0 88 26.97376

150 Asuransi Harta Aman Pratama Tbk 2009 7.26 0.91 0 74 25.33611

82

Lanjutan Lampiran 1

No Nama Perusahaan Tahun ROA DER Big4

Audit

Delay LnTA

151 Asuransi Multi Artha Guna Tbk 2009 10.84 0.86 1 69 26.95044

152 Asuransi Bintang Tbk 2009 1.95 1.14 0 84 25.95359

153 Asuransi Dayin Mitra Tbk 2009 3.2 1.33 1 46 26.29498

154 Asuransi Jasa Tania Tbk 2009 5.53 0.78 0 74 25.90694

155 Asuransi Ramayana Tbk 2009 8.87 1.87 0 78 26.62046

156 Lippo General Insurance Tbk 2009 3.99 0.27 0 41 27.1469

157

Maskapai Reasuransi Indonesia

Tbk 2009 11.57 1.37 0 82 26.54587

158 Panin Insurance Tbk 2009 7.58 0.8 0 88 29.72302

159 Panin Financial Tbk 2009 6.65 0.48 0 85 29.58809

160 Arthavest Tbk 2009 4.11 0.44 0 76 25.98568

161 Bhakti Capital Indonesia Tbk 2009 0.57 1.78 0 67 27.68368

162

Equity Development Investment

Tbk 2009 1.34 2.38 1 77 28.12105

163 Lippo Securities Tbk 2009 6.79 0.65 0 82 26.78319

164 Capitalinc Investment Tbk 2009 0.63 6.37 0 81 26.11486

165 Sinarmas Multiartha Tbk 2009 3.96 4.48 0 90 30.61166

166 Bank ICB Bumi Putra Tbk 2010 0.2 11.14 1 80 29.78972

167 Bank Capital Indonesia 2010 0.66 7.09 0 74 29.11249

168 Bank Ekonomi Raharja Tbk 2010 1.84 8.35 1 77 30.70011

169 Bank Central Asia 2010 3.28 8.51 1 77 33.41306

170 Bank Bukopin Tbk 2010 1.4 15.45 1 73 31.49153

171 Bank Negara Indonesia Tbk 2010 2.21 6.5 1 53 33.14679

172 Bank Nusantara Parahyangan Tbk 2010 1.2 9.25 0 60 29.29537

173 Bank Rakyat Indonesia 2010 3.69 10.02 1 88 33.63314

174 Bank Danamon Indonesia Tbk 2010 3.39 5.4 1 35 32.40345

175 Bank Kesawan Tbk 2010 4.45 13.54 0 53 28.58265

176 Bank Mandiri Tbk 2010 3.11 9.81 1 89 33.73977

177 Bank Bumi Arta Tbk 2010 1.37 5.12 1 88 28.60974

178 Bank CIMB Niaga Tbk 2010 1.78 9.43 1 47 32.59842

179 Bank Internasional Indonesia Tbk 2010 0.61 9.36 1 28 31.95025

180 Bank Permata Tbk 2010 1.68 8.31 1 49 31.93256

83

Lanjutan Lampiran 1

No Nama Perusahaan Tahun ROA DER Big4

Audit

Delay LnTA

181 Bank of India Indonesia Tbk 2010 3.06 3.93 1 88 28.08231

182 Bank Victoria International Tbk 2010 1.28 12.88 0 88 29.96364

183

Bank Artha Graha International

Tbk 2010 0.69 15.18 0 51 30.46794

184 Bank Mayapada Internatioanal Tbk 2010 1.05 5.81 0 80 29.94378

185

Bank Windu Kentjana

Internatioanal Tbk 2010 0.87 7.35 0 74 29.10222

186 Bank Mega Tbk 2010 2.02 10.82 1 88 31.57448

187 Bank NISP OCBC Tbk 2010 0.96 8.81 1 26 31.42594

188 Bank Pan Indonesia Tbk 2010 1.15 7.81 1 88 32.32189

189 Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk 2010 2.51 7.25 0 45 28.80837

190 Adira Dinamika Multi Finance Tbk 2010 25.42 1 1 32 29.65912

191 Buana Finance Tbk 2010 5.12 0.69 1 80 28.09017

192 BFI Finance Indonesia Tbk 2010 11.96 0.99 0 70 28.9843

193 Clipan Finance Tbk 2010 7.45 0.82 1 80 28.62201

194 Mandala Multifinance Tbk 2010 5.65 4.36 0 76 28.77171

195 Trust Finance Indonesia Tbk 2010 9.43 0.8 0 81 26.29145

196 Verena Multi Finance Tbk 2010 3.67 4.98 1 77 27.59149

197 Wahana Ottomitra Multiartha Tbk 2010 5.39 6.84 1 53 28.91159

198 Kresna Graha Sekurindo Tbk 2010 4.19 4.28 0 73 27.42322

199 Panin Sekuritas Tbk 2010 17.77 1.22 0 47 27.97555

200 Panca Global Securities Tbk 2010 5.52 1.85 0 41 26.6299

201 Reliance Securities Tbk 2010 2.71 2.5 0 80 27.3765

202 Trimegah Securities Tbk 2010 2.4 1.34 1 84 27.47821

203 Yulie Sekurindo Tbk 2010 -1.05 0.13 0 76 24.69437

204 Asuransi Bina Dana Arta Tbk 2010 6.36 3.28 0 63 27.46352

205 Asuransi Harta Aman Pratama Tbk 2010 7.62 1.16 0 84 25.5639

206 Asuransi Multi Artha Guna Tbk 2010 10.36 0.86 1 69 27.20692

207 Asuransi Bintang Tbk 2010 1.8 1.66 0 77 26.2188

208 Asuransi Dayin Mitra Tbk 2010 5.24 1.38 1 48 26.45376

209 Asuransi Jasa Tania Tbk 2010 8.72 0.73 0 74 25.9304

210 Asuransi Ramayana Tbk 2010 7.33 2.23 0 80 26.84886

84

Lanjutan Lampiran 1

No Nama Perusahaan Tahun ROA DER Big4

Audit

Delay LnTA

211 Lippo General Insurance Tbk 2010 7.9 0.27 0 35 27.50684

212

Maskapai Reasuransi Indonesia

Tbk 2010 12.16 1.44 0 89 26.82153

213 Panin Insurance Tbk 2010 9.71 0.72 0 90 29.86736

214 Panin Financial Tbk 2010 8.06 0.44 0 89 29.74777

215 Arthavest Tbk 2010 0.22 0.41 0 73 25.96763

216 Bhakti Capital Indonesia Tbk 2010 6.97 1.58 0 77 27.81549

217

Equity Development Investment

Tbk 2010 2.26 3.05 1 75 28.39081

218 Lippo Securities Tbk 2010 22.67 0.43 0 67 27.09757

219 Capitalinc Investment Tbk 2010 0.81 2.17 0 88 26.98378

220 Sinarmas Multiartha Tbk 2010 4.91 4.46 0 90 30.95768

221 Bank ICB Bumi Putra Tbk 2011 -1.11 10.7 1 81 29.61887

222 Bank Capital Indonesia 2011 0.82 6.45 0 75 29.05252

223 Bank Ekonomi Raharja Tbk 2011 0.99 8.5 1 72 30.81558

224 Bank Central Asia 2011 2.82 8.07 1 86 33.5762

225 Bank Bukopin Tbk 2011 1.3 12.07 1 79 31.67729

226 Bank Negara Indonesia Tbk 2011 2 6.9 1 48 33.33166

227 Bank Nusantara Parahyangan Tbk 2011 1.04 10.27 0 68 29.51394

228 Bank Rakyat Indonesia 2011 3.25 8.43 1 58 33.78354

229 Bank Danamon Indonesia Tbk 2011 2.43 4.49 1 38 32.58639

230 Bank Kesawan Tbk 2011 0.17 3.02 0 88 28.91024

231 Bank Mandiri Tbk 2011 2.3 7.2 1 66 33.94437

232 Bank Bumi Arta Tbk 2011 1.44 5.2 1 87 28.71727

233 Bank CIMB Niaga Tbk 2011 1.9 8.08 1 47 32.74788

234 Bank Internasional Indonesia Tbk 2011 0.71 10.93 1 52 32.18405

235 Bank Permata Tbk 2011 1.14 10.09 1 51 32.24934

236 Bank of India Indonesia Tbk 2011 2.29 5 0 75 28.36359

237 Bank Victoria International Tbk 2011 1.59 8.74 0 85 30.09934

238

Bank Artha Graha International

Tbk 2011 0.52 15.6 0 66 30.58517

239 Bank Mayapada Internatioanal Tbk 2011 1.32 6.78 0 88 30.19221

240

Bank Windu Kentjana

Internatioanal Tbk 2011 0.56 10.57 0 87 29.49553

85

Lanjutan Lampiran 1

No Nama Perusahaan Tahun ROA DER Big4

Audit

Delay LnTA

241 Bank Mega Tbk 2011 1.73 11.7 1 71 31.75669

242 Bank NISP OCBC Tbk 2011 1.26 8.08 1 30 31.7226

243 Bank Pan Indonesia Tbk 2011 1.63 6.85 1 74 32.45737

244 Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk 2011 1.95 9.75 1 64 29.25747

245 Adira Dinamika Multi Finance Tbk 2011 9.37 2.82 1 34 30.45771

246 Buana Finance Tbk 2011 3.32 0.67 1 78 28.6817

247 BFI Finance Indonesia Tbk 2011 8.53 1.24 0 60 29.29963

248 Clipan Finance Tbk 2011 5.77 1.2 1 71 29.19661

249 Mandala Multifinance Tbk 2011 4.76 4.22 0 79 28.96138

250 Trust Finance Indonesia Tbk 2011 5.34 1.39 0 85 26.7099

251 Verena Multi Finance Tbk 2011 1.62 7.2 1 73 28.05041

252 Wahana Ottomitra Multiartha Tbk 2011 0.14 7.95 1 51 28.99367

253 Kresna Graha Sekurindo Tbk 2011 1.8 1.7 0 87 27.30606

254 Panin Sekuritas Tbk 2011 13 0.99 0 50 28.07733

255 Panca Global Securities Tbk 2011 8.34 0.68 0 40 26.20861

256 Reliance Securities Tbk 2011 8.59 1.13 0 85 27.08671

257 Trimegah Securities Tbk 2011 0.76 0.85 1 89 27.2506

258 Yulie Sekurindo Tbk 2011 1.82 0.05 0 66 24.64242

259 Asuransi Bina Dana Arta Tbk 2011 10.55 1.73 0 74 27.73191

260 Asuransi Harta Aman Pratama Tbk 2011 9.95 1.06 0 81 25.69981

261 Asuransi Multi Artha Guna Tbk 2011 8.38 0.65 1 72 27.68165

262 Asuransi Bintang Tbk 2011 4.01 1.4 0 81 26.22683

263 Asuransi Dayin Mitra Tbk 2011 7.15 1.26 1 59 26.52617

264 Asuransi Jasa Tania Tbk 2011 7.5 1.03 0 86 25.81437

265 Asuransi Ramayana Tbk 2011 6.13 2.61 0 86 27.1359

266 Lippo General Insurance Tbk 2011 4.7 0.36 0 55 27.51966

267

Maskapai Reasuransi Indonesia

Tbk 2011 11.14 1.4 0 87 27.06102

268 Panin Insurance Tbk 2011 9.2 0.44 0 89 30.07968

269 Panin Financial Tbk 2011 8.83 0.46 0 75 29.98345

270 Arthavest Tbk 2011 7.58 0.42 0 81 26.6705

86

Lanjutan Lampiran 1

No Nama Perusahaan Tahun ROA DER Big4

Audit

Delay LnTA

271 Bhakti Capital Indonesia Tbk 2011 3.44 1.9 0 80 28.03569

272

Equity Development Investment

Tbk 2011 2.43 2.61 1 74 28.45784

273 Lippo Securities Tbk 2011 -0.46 0.01 0 71 27.14797

274 Capitalinc Investment Tbk 2011 -2.02 3.72 0 123 27.18957

275 Sinarmas Multiartha Tbk 2011 4.21 2.08 0 89 31.43689

87

Lampiran 2

Hasil Pengujian SPSS 17

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

TA 275 49503000000 6.E14 3.59E13 8.741E13

ROA 275 -11.720 39.510 4.17647 5.412582

DER 275 .010 16.860 5.17025 4.353838

BIG4 275 0 1 .45 .498

DELAY 275 20 123 69.06 17.815

Valid N (listwise) 275

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

Durbin-Watson

R Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .332a .110 .097 16.929 .110 8.356 4 270 .000 2.068

a. Predictors: (Constant), LnTA, ROA, BIG4, DER

b. Dependent Variable: DELAY

88

Lanjutan Lampiran 2

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 9579.025 4 2394.756 8.356 .000a

Residual 77382.045 270 286.600

Total 86961.069 274

a. Predictors: (Constant), LnTA, ROA, BIG4, DER

b. Dependent Variable: DELAY

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 80.507 17.849 4.511 .000

ROA -.751 .215 -.228 -3.489 .001 .770 1.299

DER -.482 .345 -.118 -1.397 .164 .462 2.163

Big4 -8.478 2.451 -.237 -3.459 .001 .700 1.428

LnTA -.069 .673 -.009 -.103 .918 .447 2.239

a. Dependent Variable: DELAY

89

Lanjutan Lampiran 2