faktor faktor yang berperan dalam penciptaan inovasi...

21
2 1. Pendahuluan Saat ini, UKM (Usaha Kecil dan Menengah) memegang peranan penting di dalam perekonomian Indonesia. Data Kementerian Koperasi dan UKM mencatat jumlah UKM di Indonesia sebanyak 55,206 juta unit usaha atau 99,99% dari total pelaku usaha yang jumlahnya sebanyak 55,211 juta unit usaha (http://www.depkop.go.id/, 2012). Jumlah ini berpotensi terus berkembang, apalagi ditunjang dengan gerakan pemerintah yang mendorong munculnya wirausahawan-wirausahawan baru. Pada tahun 2012, jumlah wirausahawan di Indonesia bertumbuh ke angka 1,56% dari total jumlah penduduk, yang tadinya hanya 0,24% di tahun 2009 (Muharram dalam Sulistiyo, 2012). Peningkatan jumlah UKM yang bertambah terus setiap tahunnya, tidak searah dengan peningkatan dalam keberhasilan usaha mereka. Selain masalah lemahnya penerapan manajemen UKM, hal lain yang menjadi permasalahan sebagian besar UKM ditanah air adalah rendahnya penerapan teknologi produksi yang inovatif. Menurut Wijayanti dan Puspitasari mengutip Mc.Grath et al. (1996), inovasi di dalam suatu usaha dapat menjadi sumber keunggulan kompetitif dibandingkan dengan pesaing. Selain itu, inovasi juga merupakan inti dari semangat kewirausahaan, dimana seorang pengusaha harus senantiasa berubah dengan melakukan inovasi untuk mencapai kesuksesan yang lebih dalam bisnis (Adhi dan Bawono, 2009: 72). Lebih lanjut, inovasi juga dapat dipandang sebagai kemampuan untuk menerapkan solusi kreatif terhadap permasalahan dan peluang untuk meningkatkan atau untuk memperkaya kehidupan orang-orang (Zimmerer, 2008: 57).Oleh karena itu, inovasi mutlak diperlukan, tidak terkecuali bagi UKM. Dari penelitian yang dilakukan oleh Wijayanti dan Puspitasari (2005), diperoleh hasil bahwa sejauh ini, sebagian besar jenis inovasi yang dilakukan oleh UKM adalah inovasi produk, yaitu penciptaan produk-produk baru untuk dijual. Hasil penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil UKM yang melakukan inovasi dalam proses produksi. Inovasi proses produksi dapat berwujud inovasi teknologi produksi seperti misalnya mesin pembuat rengginang (Triwitono, 2011) dan mesin pembuat kerupuk (Maksindo, 2004) yang saat ini sudah dijual dipasaran. Diluar masalah jumlah UKM pencipta inovasi teknologi produksi yang masih relatif sedikit, terdapat beberapa UKM yang tetap dapat menunjukkan eksistensinya. Artikel koran Kompas (2 Agustus 2010) berjudul “Inovasi ‘Nakal’ Eko Susilo” membuktikan hal ini. Dijelaskan bahwa Bapak Eko Susilo sebagai pemilik dari usaha “Sehati” melakukan inovasi dengan cara menciptakan mesin- mesin produksi untuk produksi makanan ringan. Usaha “Sehati” merupakan sebuah UKM yang bergerak dalam usaha pembuatan makanan ringan berbahan baku kacang-kacangan. Inovasi yang dilakukan berawal dari ketidaksengajaan dan proses berpikir yang unik. Bapak Eko Susilo mampu menciptakan mesin-mesin produksi yang sangat inovatif sehingga menghasilkan proses produksi yang efektif dan efisien. Beliau telah mendapatkan pengakuan atas inovasinya, yaitu masuk ke dalam 10 besar lomba kreativitas alat tingkat Jawa Tengah tahun 2010 (Kompas, 2 Agustus 2010) dan juga sejumlah prestasi lainnya antara lain: salah satu dari 100 Inovasi paling Prospektif Nasional 2010; juara harapan IKM Pangan Award Jateng 2012; Juara 3 Pelopor Ketahanan Pangan Jateng 2012; juara 1 Penyuluh Pertanian Swadaya Kotamadya Salatiga 2013. Untuk mempelajari proses inovasi pada sebuah usaha, dapat digunakan berbagai pendekatan. Munandar (2009) mengatakan bahwa salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk melihat sebuah inovasi adalah pendekatan 4P Kreativitas. Dalam pendekatan ini, inovasi dan kreativitas diyakini merupakan dua hal yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Di dalam pendekatan 4P Kreativitas, inovasi dapat dilihat dari sudut dimensi Person, Press, Process, serta Product. Aspek Person melihat kreativitas dari sudut pandang pribadi individu yang melakukan inovasi. Aspek Press melihat faktor faktor pendorong lahirnya sebuah inovasi, Aspek Process melihat proses kreatif yang dilakukan untuk dapat menghasilkan sebuah inovasi. Sedangkan aspek Product melihat bentuk hasil akhir dari inovasi yang telah dilakukan. Berdasarkan latar belakang di atas, maka studi ini bertujuan memperoleh gambaran berkaitan dengan kegiatan dan proses inovasi di dalam sebuah UKM yang dalam hal ini mengambil kasus usaha “Sehati” milik Bapak Eko Susilo, dengan menggunakan pendekatan 4P Kreativitas. Keunikan dari mesin-mesin inovasi Bapak Eko Susilo serta proses penciptaannya merupakan hal yang menarik untuk diketahui dari penelitian ini. Adapun persoalan yang akan diangkat di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apa sajakah ciri-ciri kepribadian kreatif yang menonjol yang dimiliki oleh pemilik usaha “Sehati” yang telah menciptakan inovasi dalam teknologi produksi?

Upload: tranthu

Post on 31-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Faktor Faktor yang Berperan Dalam Penciptaan Inovasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3271/2/PROS_Lieli Suharti...juara harapan IKM Pangan Award Jateng 2012; ... Untuk mempelajari

2

1. PendahuluanSaat ini, UKM (Usaha Kecil dan Menengah) memegang peranan penting di dalam

perekonomian Indonesia. Data Kementerian Koperasi dan UKM mencatat jumlah UKM di Indonesiasebanyak 55,206 juta unit usaha atau 99,99% dari total pelaku usaha yang jumlahnya sebanyak 55,211juta unit usaha (http://www.depkop.go.id/, 2012). Jumlah ini berpotensi terus berkembang, apalagiditunjang dengan gerakan pemerintah yang mendorong munculnya wirausahawan-wirausahawanbaru. Pada tahun 2012, jumlah wirausahawan di Indonesia bertumbuh ke angka 1,56% dari totaljumlah penduduk, yang tadinya hanya 0,24% di tahun 2009 (Muharram dalam Sulistiyo, 2012).

Peningkatan jumlah UKM yang bertambah terus setiap tahunnya, tidak searah denganpeningkatan dalam keberhasilan usaha mereka. Selain masalah lemahnya penerapan manajemenUKM, hal lain yang menjadi permasalahan sebagian besar UKM ditanah air adalah rendahnyapenerapan teknologi produksi yang inovatif. Menurut Wijayanti dan Puspitasari mengutip Mc.Grathet al. (1996), inovasi di dalam suatu usaha dapat menjadi sumber keunggulan kompetitif dibandingkandengan pesaing. Selain itu, inovasi juga merupakan inti dari semangat kewirausahaan, dimana seorangpengusaha harus senantiasa berubah dengan melakukan inovasi untuk mencapai kesuksesan yanglebih dalam bisnis (Adhi dan Bawono, 2009: 72). Lebih lanjut, inovasi juga dapat dipandang sebagaikemampuan untuk menerapkan solusi kreatif terhadap permasalahan dan peluang untuk meningkatkanatau untuk memperkaya kehidupan orang-orang (Zimmerer, 2008: 57).Oleh karena itu, inovasi mutlakdiperlukan, tidak terkecuali bagi UKM.

Dari penelitian yang dilakukan oleh Wijayanti dan Puspitasari (2005), diperoleh hasil bahwasejauh ini, sebagian besar jenis inovasi yang dilakukan oleh UKM adalah inovasi produk, yaitupenciptaan produk-produk baru untuk dijual. Hasil penelitian tersebut juga menunjukkan bahwahanya sebagian kecil UKM yang melakukan inovasi dalam proses produksi. Inovasi proses produksidapat berwujud inovasi teknologi produksi seperti misalnya mesin pembuat rengginang (Triwitono,2011) dan mesin pembuat kerupuk (Maksindo, 2004) yang saat ini sudah dijual dipasaran.

Diluar masalah jumlah UKM pencipta inovasi teknologi produksi yang masih relatif sedikit,terdapat beberapa UKM yang tetap dapat menunjukkan eksistensinya. Artikel koran Kompas (2Agustus 2010) berjudul “Inovasi ‘Nakal’ Eko Susilo” membuktikan hal ini. Dijelaskan bahwa BapakEko Susilo sebagai pemilik dari usaha “Sehati” melakukan inovasi dengan cara menciptakan mesin-mesin produksi untuk produksi makanan ringan. Usaha “Sehati” merupakan sebuah UKM yangbergerak dalam usaha pembuatan makanan ringan berbahan baku kacang-kacangan. Inovasi yangdilakukan berawal dari ketidaksengajaan dan proses berpikir yang unik. Bapak Eko Susilo mampumenciptakan mesin-mesin produksi yang sangat inovatif sehingga menghasilkan proses produksi yangefektif dan efisien. Beliau telah mendapatkan pengakuan atas inovasinya, yaitu masuk ke dalam 10besar lomba kreativitas alat tingkat Jawa Tengah tahun 2010 (Kompas, 2 Agustus 2010) dan jugasejumlah prestasi lainnya antara lain: salah satu dari 100 Inovasi paling Prospektif Nasional 2010;juara harapan IKM Pangan Award Jateng 2012; Juara 3 Pelopor Ketahanan Pangan Jateng 2012;juara 1 Penyuluh Pertanian Swadaya Kotamadya Salatiga 2013.

Untuk mempelajari proses inovasi pada sebuah usaha, dapat digunakan berbagai pendekatan.Munandar (2009) mengatakan bahwa salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk melihatsebuah inovasi adalah pendekatan 4P Kreativitas. Dalam pendekatan ini, inovasi dan kreativitasdiyakini merupakan dua hal yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Di dalam pendekatan4P Kreativitas, inovasi dapat dilihat dari sudut dimensi Person, Press, Process, serta Product. AspekPerson melihat kreativitas dari sudut pandang pribadi individu yang melakukan inovasi. Aspek Pressmelihat faktor faktor pendorong lahirnya sebuah inovasi, Aspek Process melihat proses kreatif yangdilakukan untuk dapat menghasilkan sebuah inovasi. Sedangkan aspek Product melihat bentuk hasilakhir dari inovasi yang telah dilakukan.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka studi ini bertujuan memperoleh gambaran berkaitandengan kegiatan dan proses inovasi di dalam sebuah UKM yang dalam hal ini mengambil kasususaha “Sehati” milik Bapak Eko Susilo, dengan menggunakan pendekatan 4P Kreativitas. Keunikandari mesin-mesin inovasi Bapak Eko Susilo serta proses penciptaannya merupakan hal yang menarikuntuk diketahui dari penelitian ini. Adapun persoalan yang akan diangkat di dalam penelitian iniadalah sebagai berikut:

1. Apa sajakah ciri-ciri kepribadian kreatif yang menonjol yang dimiliki oleh pemilik usaha“Sehati” yang telah menciptakan inovasi dalam teknologi produksi?

Page 2: Faktor Faktor yang Berperan Dalam Penciptaan Inovasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3271/2/PROS_Lieli Suharti...juara harapan IKM Pangan Award Jateng 2012; ... Untuk mempelajari

3

2. Faktor-faktor apakah yang menjadi pendorong inovasi pemilik usaha “Sehati”?3. Bagaimanakah proses inovasi teknologi yang dilakukan oleh pemilik usaha “Sehati”?4. Apa sajakah hasil inovasi teknologi dari pemilik usaha “Sehati”?5. Apakah manfaat yang diperoleh dari inovasi teknologi pemilik usaha “Sehati” baik bagi

pihak internal maupun eksternal?

2. Kajian Teoritis: Inovasi dan Pendekatan 4P KreativitasHasan dan Setiadji (2010: 36) menyatakan bahwa inovasi adalah penemuan atau

terobosan yang menghasilkan produk baru yang belum pernah ada sebelumnya atau mengerjakansebuah produk yang sudah ada dengan cara yang baru. Berdasarkan berbagai sumber, inovasidapat diartikan sebagai sebuah proses kreatif untuk memecahkan permasalahan yang ada, dengancara menghasilkan produk baru yang belum pernah ada sebelumnya atau mengubah sebuahproduk yang sudah ada, sifatnya lebih luas dari sekedar penemuan dan berlaku untuk jangkawaktu yang lama.

Dalam perjalanannya, inovasi berkaitan erat dengan kreativitas. Kreativitas adalahkemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalammelihat masalah dan peluang (Zimmerer dan Scarborough 2008: 57). Adhi dan Bawono (2009:73) juga sepakat bahwa dengan kreativitas seseorang menciptakan ide-ide atau gagasan tentangproduk ataupun cara dalam menjalankan bisnis. Kemudian ide tersebut dikembangkan sehinggamenjadi hasil akhir dari inovasi. Bagaimana proses terciptanya suatu inovasi dan faktor-faktorapa yang ikut berperan dalam penciptaan suatu hasil inovasi menjadi hal yang menarik untukdicermati. Menurut Munandar (2009), penciptaan inovasi ditentukan oleh berbagai faktor yangdapat dilihat dengan menggunakan pendekatan 4P Kreativitas yang terdiri dari: dimensi person,press, process dan product.

2.1.Dimensi Person dalam InovasiDalam dimensi Person, kreativitas dalam inovasi dilihat dari sudut pandang kepribadian

individu yang bersangkutan. Kreativitas dipercaya merupakan sebuah kemampuan yang dimilikidiri seseorang. Jung dalam Munandar (2009), menyatakan bahwa pengalaman dan karakteristikindividual memainkan peranan yang sangat penting dalam kreativitas. Berikut dikemukakanberbagai ciri-ciri orang kreatif dari beberapa sumber.

Tabel 2.1Ciri-Ciri Orang Kreatif Menurut Beberapa Sumber

Winardi Zimmerer danScarborough

Munandar

Suka mengamati masalahyang tidak diperhatikanorang lain

Suka mencari ide-ide barudari banyak sumber

Cenderung emiliki banyaksolusi alternatif ketikamenghadapi masalah.

Menentang hal-hal klise dantidak terhalang olehkebiasaan-kebiasaanMemiliki pemikiran yangfleksibel.

Tidak cepat puas.Tidak mudah putus asa.Menantang kebiasaan,rutinitas, dan tradisi.Suka termenung larutdalam pikiran.Menjadi pemikir yangproduktif.Melihat masalah dariberbagai sudut pandang.Tidak takut gagal.Melihat masalah sebagaibatu loncatan bagi idebaru.

Fleksibel.

Rasa ingin tahu yang besar.Memiliki minat yang luas.Menyukai aktivitas kreatif.Mandiri dan Percaya diri.Berani mengambil resiko.Tidak takut membuatkesalahan.Berani mengemukakanpendapat.Tidak mudah putus asa.Penuh energi dan SpontanSuka terhadap hal-hal baru.Humor yang tinggi.Melihat masalah dariberbagai perspektif.Suka mengkhayal mengenaiide-ide.

Sumber: Winardi (2004), Zimmerer dan Scarborough (2008), Munandar (2009)

Page 3: Faktor Faktor yang Berperan Dalam Penciptaan Inovasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3271/2/PROS_Lieli Suharti...juara harapan IKM Pangan Award Jateng 2012; ... Untuk mempelajari

4

2.2. Dimensi Press dalam InovasiDalam dimensi Press, kreativitas dilihat berdasarkan faktor-faktor apa saja yang

mendorong seseorang menjadi kreatif dan inovatif. Dorongan menjadi kreatif dan inovatif lebihdisebabkan setiap orang condong ingin mewujudkan potensinya, mewujudkan dirinya,berkembang, serta menjadi matang (Munandar 2009: 37), . Faktor-faktor pendorong tersebutdapat dilihat dari sisi internal inovator maupun dari sisi eksternalnya. Carter dan Williams dalamGracia (2003) mengatakan terdapat beberapa alasan sebuah usaha bisnis melakukan inovasi,yaitu:

1. Keinginan untuk mengatasi kekurangan bahan baku.2. Keinginan untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja.3. Keinginan untuk mengatasi kelebihan permintaan.4. Adanya tuntutan dari konsumen akan tipe produk baru.5. Adanya tekanan langsung dari persaingan industri dalam negeri maupun luar negeri.

Iswanto mengutip Walton (1987) berkata bahwa dorongan yang menyebabkanperusahaan melakukan inovasi dapat disebabkan oleh faktor internal perusahaan maupun faktoreksternal dari luar perusahaan. Faktor internal bisa berupa dorongan berinovasi yang munculkarena adanya ketidakefisienan metode kerja yang selama ini digunakan di perusahaan.Sedangkan faktor eksternal biasanya berupa adanya tekanan dari pasar produk dan pesaing. Haldi atas ditegaskan oleh Winardi (2003: 201) bahwa dorongan untuk seseorang berpikir kreatif daninovatif dapat berasal dari berbagai macam sumber, seperti: masukan dan tuntutan dari pihakkonsumen; benchmarking praktek yang dilakukan perusahaan pesaing; masukan dari distributor;peraturan dan dorongan dari pihak pemerintah; serta hasil dari kegiatan riset dan pengembanganyang dilakukan pengusaha.

2.3. Dimensi Process dalam InovasiDalam dimensi Process, kreativitas dalam inovasi dilihat sebagai sebuah proses berpikir

sejak awal sampai terciptanya suatu ide unik dan kreatif. Supardi mengutip De Bono (1970)mengatakan bahwa terdapat empat tahapan dari proses kreativitas, yaitu:1). Tahap persiapan atau akumulasi pengetahuan

Pada tahap ini seseorang mempersiapkan diri untuk memecahkan masalah denganmengumpulkan pengetahuan melalui membaca, bertanya dengan orang lain, menghadiripertemuan-pertemuan bisnis, ataupun terjun dalam bidang tertentu sehingga menyebabkanide-ide kreatif dapat terkumpul.

2). Proses inkubasiTahap inkubasi adalah tahap penantian ide kreatif yang diharapkan. Pada tahap ini seseorangtidak harus terus-menerus memikirkan masalah yang sedang dihadapi, tetapi dapat sambilmelakukan kegiatan lainnya, yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan masalah yangdihadapi. Hal ini dilakukan supaya ide-ide spontan dapat muncul apabila pikiran dari individuyang bersangkutan lebih rileks dan tidak terbebani suatu masalah.

3) Melahirkan idePada tahap ini, ide atau solusi kreatif yang dicari selama ini mulai muncul. Terkadang ideyang ditemukan dapat muncul di situasi yang tidak terduga dan spontan, bahkan muncul padasaat yang tidak ada hubungannya dengan masalah yang ada. Setelah munculnya ide ini,individu yang bersangkutan harus cepat tanggap untuk menangkap dan melanjutkan idetersebut ke tahap berikutnya.

4). Evaluasi dan implementasiTahap ini adalah tahap terakhir dari proses kreativitas. Dalam tahap ini, diperlukan sikapserius, disiplin, dan konsentrasi. Dari ide yang muncul di dalam tahap ketiga, individu yangbersangkutan harus menguji dan memodifikasi ide tersebut sehingga didapatkan bentuk yangmatang dari ide tersebut

Page 4: Faktor Faktor yang Berperan Dalam Penciptaan Inovasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3271/2/PROS_Lieli Suharti...juara harapan IKM Pangan Award Jateng 2012; ... Untuk mempelajari

5

2.4. Dimensi Product dalam InovasiDi dalam dimensi Product, kreativitas dalam inovasi dilihat dari apa yang dihasilkan

oleh individu baik sesuatu yang sama sekali baru atau sebuah penggabungan yang inovatif.Menurut Hendro (2011: 124), inovasi dapat dibedakan menjadi:1. Inovasi produk, yaitu inovasi yang dilakukan pada isi produk (rasa, kualitas) atau kemasan

(pembungkus, tulisan, warna, bentuk).2. Inovasi marketing, yaitu inovasi yang dilakukan pada cara penjualan, pendistribusian, atau

pengiklanannya.3. Inovasi proses, yaitu inovasi yang dilakukan pada proses penciptaan produk, proses

produksi, proses teknologi pengemasan, proses riset dan pengembangan, atau prosesmenciptakan mesin baru.

4. Inovasi teknikal, yaitu inovasi yang dilakukan pada teknik desain, teknik pengerjaan, atauteknik pengawasannya.

5. Inovasi administrasi, yaitu inovasi yang dilakukan pada penyimpanan data atau padapembuatan dan pengumpulan data.

Untuk hasil akhir (output) dari inovasi, Pearce dan Robinson (2007: 524) membagikedalam dua jenis, yaitu: inovasi inkremental (incremental innovation) dan inovasi terobosan(breakthrough innovation). Inovasi inkremental (incremental innovation) diartikan sebagaiperubahan atau penyesuaian sederhana dari produk, jasa, atau proses yang ada. Pada inovasiinkremental, yang menjadi kekuatan adalah penyempurnaan dari produk, jasa, ataupun prosesyang sudah ada sebelumnya sehingga diperoleh produk, jasa atau proses yang lebih baik.Prinsip dari inovasi ini adalah modifikasi. Sebaliknya inovasi terobosan (breakthroughinnovation) adalah inovasi dalam hal produk, proses, teknologi, atau biaya yang menunjukkanlompatan kuantum kearah perbaikan. Pada inovasi jenis ini, arah perbaikan dapatmenciptakan produk, proses, ataupun teknologi yang sama sekali baru. Secara umum inovasiterobosan membutuhkan sumber daya yang lebih banyak serta resiko yang lebih banyak puladibandingkan dengan inovasi inkremental. Hal ini dikarenakan pada inovasi terobosanmemerlukan pertimbangan yang lebih matang dan memastikan bahwa hasil inovasi terobosandapat mendukung tujuan usaha di masa yang akan datang.

2.5. Manfaat InovasiDari hasil akhir inovasi dapat diperoleh berbagai manfaat. White dan Bruton (2007)

menjelaskan bahwa terdapat dua jenis manfaat yang diperoleh dari inovasi dan teknologi,yaitu:1. Manfaat inovasi bagi perusahaan.

Inovasi dan teknologi tidak hanya berdampak pada satu sisi di dalam sebuah perusahaan,namun dapat berpengaruh pada beberapa sisi. Teknologi baru memungkinkan perusahaanmampu menekan harga dan meningkatkan kuantitas produk, sehingga dapatmeningkatkan penawaran dari perusahaan. Di sisi lain, teknologi baru memungkinkanlebih banyak informasi mengenai produk yang diterima calon konsumen, sehingga lebihbanyak calon konsumen yang menjadi konsumen perusahaan tersebut. Dengan kata lainteknologi dapat meningkatkan permintaan.

2. Manfaat inovasi bagi masyarakat.Inovasi dan teknologi dapat bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya. Rata-rataindustri yang bergerak di dalam bidang inovasi teknologi memiliki prospek yang cerah,sehingga mampu menyerap lebih banyak tenaga kerja dibandingkan dengan industri yanglain. Dengan cara ini pengangguran dapat ditekan dan kesejahteraan masyarakat dapatmeningkat.Masih berkaitan dengan manfaat inovasi, menurut Tiwari dan Buse (2007), terdapat tiga

dampak atau manfaat inovasi pada proses produksi bagi internal usaha, yaitu: kualitas produkyang semakin baik, biaya produksi yang semakin rendah, dan waktu produksi yang semakinsingkat. Ketiga dampak di atas dapat terjadi karena adanya proses reengineering. Jikareenginering berhasil, maka sebuah usaha akan dapat meningkatkan kinerja organisasi danjuga kinerja karyawannya (Davidson dalam Ellitan dan Anatan, 2009).

Page 5: Faktor Faktor yang Berperan Dalam Penciptaan Inovasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3271/2/PROS_Lieli Suharti...juara harapan IKM Pangan Award Jateng 2012; ... Untuk mempelajari

6

3. Metode PenelitianPenelitian ini merupakan sebuah studi kasus yang dilakukan terhadap usaha “Sehati” yang

merupakan salah satu UKM yang memproduksi makanan ringan. Pada penelitian ini diteliti mengenaiproses dan bentuk inovasi yang dilakukan oleh pemilik usaha “Sehati” ditinjau dari pendekatan 4PKreativitas. Untuk pengumpulan data awal dibagi menjadi dua, yaitu pengambilan data primer dansekunder. Pengambilan data primer menggunakan metode wawancara langsung kepada narasumberdengan bantuan pedoman pertanyaan wawancara yang telah disusun sebelumnya. Narasumber utamapada penelitian ini adalah Bapak Eko Susilo sebagai pemilik usaha “Sehati”. Beliau merupakanpelaku utama dari proses inovasi pada usaha ini. Selain itu dua narasumber yang lain adalah istri dansalah satu karyawan Bapak Eko Susilo yang bernama Bapak Slamet. Istri Bapak Eko Susilo dipilihsebagai salah satu nara sumber karena beliau mengetahui berbagai seluk beluk proses inovasi yangtelah dilakukan oleh Bapak Eko Susilo. Untuk karyawan, diputuskan hanya mewawancarai BapakSlamet, yang merupakan karyawan yang sudah bekerja sejak awal berdirinya usaha sampai saat inisehingga dia telah mengikuti proses inovasi yang dilakukan Bapak Eko Susilo. Selain memperolehdata dengan pengambilan data primer, juga dilakukan pengambilan data sekunder. Pengambilan datasekunder diperoleh dari artikel-artikel beberapa surat kabar yang pernah mengulas mengenai usaha“Sehati”.

Untuk analisis data, penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yangmana merupakan sebuah upaya analisis induktif terhadap data penelitian (Bungin (2010: 147).Strategi yang digunakan adalah lebih awal memperoleh data sebanyak-banyaknya di lapangan denganmengesampingkan peran teori. Walaupun demikian, bukan berarti teori tidak penting di dalam teknikanalisis deskriptif kualitatif ini. Langkah selanjutnya adalah analisis terhadap data. Peran data lebihpenting dibandingkan dengan teori, sehingga di dalam analisis ini teori kemudian menyesuaikandengan temuan penelitian. Penelitian ini dilakukan sejak bulan Januari 2013 sampai dengan bulanApril 2013.

Untuk mendukung keabsahan hasil penelitian kualitatif diperlukan mekanisme tersendiri. Didalam penelitian ini digunakan teknik triangulasi dengan sumber data (Bungin, 2010, p.256). Teknikini memungkinkan untuk membandingkan data hasil wawancara antara narasumber yang satu dengannarasumber yang lain serta dengan sumber data sekunder. Beberapa pertanyaan yang sama mengenaiinovasi Bapak Eko Susilo diajukan kepada Bapak Eko Susilo, istrinya, serta Bapak Slamet sehinggadidapatkan data yang sama kebenarannya, supaya hasil penelitian yang dimunculkan pun memilikitingkat keabsahan yang tinggi.

4. Hasil Penelitian dan Pembahasan4.1. Gambaran umum Obyek Penelitian

Usaha “Sehati” adalah sebuah UKM di kota Salatiga Jawa Tengah, bergerak dalam usahapembuatan makanan ringan yang terbuat dari bahan baku kacang-kacangan dan berdiri padatanggal 14 Juni 2006. Usaha “Sehati” termasuk ke dalam kriteria usaha kecil. Di dalam Undang-Undang nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah; sebuah usaha dapatdikategorikan ke dalam usaha kecil apabila memiliki kekayaan bersih antara Rp 50.000.000,-sampai Rp 500.000.000,- tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, serta memiliki omsettahunan antara Rp 300.000.000,- sampai dengan Rp 2.500.000.000,- (http://www.depkop.go.id/,2008). Usaha “Sehati” memiliki kekayaan bersih sebesar Rp 400.000.000,- dan omset tahunanrata-rata sebesar Rp 800.000.000,-. Saat ini usaha “Sehati” memiliki 11 orang karyawan.

Pada awal berdirinya, usaha ini hanya memproduksi satu jenis produk yaitu kacang teluryang terbuat dari kacang tanah. Namun saat ini, usaha ini telah menghasilkan beberapa jenisproduk baru yang menggunakan hasil inovasi teknologi produksi yang diciptakan oleh bapak EkoSusilo selaku pemilik usaha “Sehati” . Jenis dan variasi produk utama dari usaha “Sehati” saat iniditampilkan dalam tabel 4.1.

Sepintas tidak ada yang istimewa dari usaha “Sehati”. Namun di balik hal tersebut, usaha“Sehati” memiliki keunggulan berupa inovasi usaha. Inovasi telah dilakukan oleh sang pemiliksejak awal berdirinya usaha. Inovasi usaha yang dilakukan berfokus di dalam inovasi metodeproduksi, yaitu dengan penciptaan mesin-mesin produksi makanan ringan yang sangat inovatifdan bermanfaat.

Page 6: Faktor Faktor yang Berperan Dalam Penciptaan Inovasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3271/2/PROS_Lieli Suharti...juara harapan IKM Pangan Award Jateng 2012; ... Untuk mempelajari

7

Tabel 4.1Jenis dan Variasi Produk Usaha “Sehati”

No Produk VarianTahunMulai

ProduksiKeterangan

1.

2.

3.

4.

5.

Kacang Met-dji

Kedelai Jazz

Kedelai Virgin

Serbuk

Jus hangat instan

-

Rasa manis, keju, dankeripik.Rasa bawang, keju, danvegetarian.Kedelai, kacang hijau, berasmerah, dan beras hitam.Kedelai, kacang hijau, berasmerah, dan beras hitam.

2006

2008

2008

2010

2012

Kacang goreng dibaluttepung.Kacang kedelai gorengdibalut tepung.Kedelai goreng rendahlemak.Serbuk diseduh untukminuman.

Campuran serbuk dan gulamerah organik.

Sumber: data primer, 2013

Nilai lebih dari inovasi ini adalah mesin-mesin produksi yang diciptakan sebagian besar berasaldari mesin-mesin bekas, kemudian dimodifikasi dan disesuaikan secara spesifik dengan tujuankegunaan sehingga menjadi mesin produksi yang bernilai tinggi dan menunjang produksi usaha“Sehati”.

Pemilik dari usaha “Sehati” adalah Bapak Eko Susilo. Riwayat dari beliau adalah sebagaiberikut:

Tabel 4.2.Riwayat Pemilik Usaha “Sehati”

Nama Eko SusiloLahir 18 Desember 1962Riwayat Pendidikan 1.STM Otomotif Leonardo, Klaten (1978-1981).

2.Pendidikan Ahli Teknik Industri Gajah Tunggal(PATIGAT) (1981-1984).

Riwayat Pekerjaan 1.PT.Gajah Tunggal (1984-1994).2.PT.Sampoerna Percetakan Nusantara (1994-1996).3.PT.Mega Rubber Tires (1996-2001).4.PT. Puhan Indonesia (2001-2006).5.Mendirikan usaha “Sehati” (2006).

Sumber: Bapak Eko Susilo; Kompas, 2 Agustus 2010

Bapak Eko Susilo memulai usaha “Sehati” sejak berumur 44 tahun. Dasar pendidikanserta riwayat pekerjaan beliau sebelumnya tidak berhubungan dengan usaha makanan ringan yangdigelutinya sekarang karena beliau memulai usaha “Sehati” dengan terpaksa setelah keluar daripekerjaan sebelumnya karena tidak cocok dengan kebijakan pihak manajemen perusahaan.Terakhir di perusahaan tempat beliau bekerja, Bapak Eko Susilo memegang jabatan sebagaikepala produksi. Setelah keluar dari pekerjaan tetapnya, beliau mengalami desakan ekonomiyang akhirnya membuat beliau mengesampingkan dasar pendidikan dan pekerjaan sebelumnya,untuk memulai usaha kecil-kecilan membuat kacang telur dari kacang tanah. Alasan beliaumemilih usaha makanan ringan kacang telur adalah karena tidak membutuhkan modal yang besarselain pertimbangan kemampuan memasak sang istri yang punya latar belakang pendidikan SMKtata boga.

Berbagai hasil inovasi dari pemilik usaha “Sehati” adalah mesin-mesin produksi makananringan yang inovatif dan berkualitas. Mesin-mesin hasil inovasi Bapak Eko Susilo adalah sebagaiberikut:

1. Mesin peniris minyak.2. Sensor otomatis pengatur panas minyak goreng.

Page 7: Faktor Faktor yang Berperan Dalam Penciptaan Inovasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3271/2/PROS_Lieli Suharti...juara harapan IKM Pangan Award Jateng 2012; ... Untuk mempelajari

8

3. Mesin coating.4. Mesin penepung Disk Mill.5. Mesin pengupas kulit ari kacang kedelai.6. Mesin pembersih kotoran kacang kedelai.

4.2. Gambaran penciptaan Inovasi Usaha “Sehati” ditinjau dengan pendekatan 4P Kreativitas4.2.1. Dimensi Person

Ciri-ciri kepribadian kreatif mampu menjelaskan aspek Person di dalam pendekatan 4PKreativitas. Terdapat beberapa ciri-ciri pribadi kreatif yang sangat menonjol pada diri Bapak EkoSusilo, yaitu:1. Selalu mencari hal-hal baru.

Bagi Bapak Eko Susilo, mencari hal-hal baru merupakan kesukaannya. Kesukaannya inidisalurkan dengan cara selalu meluangkan waktu untuk pergi ke pasar barang-barang bekas.Kesukaan ini telah dilakukannya sejak beberapa tahun yang lalu. Beliau berkata:

“Saya tidak tahu kebiasaan ini baik atau tidak, saya dari dulu punya hobijalan-jalan ke pasar loak untuk lihat-lihat. Ya siapa tahu ada barang bekastermasuk mesin-mesin yang masih bagus. Kan kalau bekas pasti jugaharganya jauh lebih murah. Kalau ada yang seperti itu biasanya saya mikirmesin ini bisa dibuat apa ya. Kalau sudah begitu ya saya beli mesinnya itu dansaya utak-atik di rumah.”

Hal ini juga ditegaskan oleh istri beliau, bahwa Bapak Eko Susilo memang memiliki hobimencari mesin-mesin bekas. Dengan cara ini, beliau senantiasa mengasah dirinya untukmampu berpikir kreatif. Dengan kebiasaan ini, beliau mampu menerka mesin-mesin bekasyang dijual dapat dimodifikasi atau tidak.

2. Berpikir positif: melihat masalah sebagai batu loncatan menuju yang lebih baik.Bapak Eko Susilo percaya bahwa setiap masalah memiliki hikmahnya masing-masing. Ketikabeliau terpaksa harus keluar dari pekerjaannya, dalam keadaan bingung beliau memilih untukmemproduksi kacang telur dengan modal awal Rp 150.000,-. Pilihan usaha ini sangat kontrasdengan pekerjaan-pekerjaannya sebelumnya. Beliau hanya yakin bahwa segala sesuatu yangterjadi adalah yang terbaik baginya. Terbukti bahwa langkah awal memproduksi kacang telurmembawanya menjadi seorang pengusaha sekaligus inovator sukses. Istri Bapak Eko Susilopun memuji beliau:

“Bapak itu punya kelebihan, dia selalu pasrah dan berserah kepada Tuhan.Jadi waktu itu Bapak harus keluar dari pekerjaannya, terus Bapak bilangbagaimana kalau kita buat kacang telur. Waktu itu saya memang kadang-kadang membuat kacang telur terus dijual untuk sambilan. Bapak yakin bahwakita harus berusaha dan Tuhan yang menentukan. Ya saya bersyukur kalaukeputusan Bapak membuat kacang telur waktu itu bisa membuat Sehati sampaiseperti sekarang ini.”

3. Berpikir out of the box atau di luar kebiasaan.Bapak Eko Susilo mampu berpikir out of the box sehingga mampu memikirkan solusi-solusiyang tidak terpikirkan oleh orang lain. Selain itu hasil pemikirannya juga sederhana danpraktis. Contoh yang sangat nyata adalah ketika beliau menciptakan mesin peniris minyak.Belum ada yang dapat berpikir bahwa spinner pengering mesin cuci juga dapat digunakanuntuk membuang minyak yang ada di dalam kacang telur. Pemikirannya sederhana, denganadanya gaya sentrifugal atau putaran spinner, minyak yang ada di dalam kacang telur akanterpental keluar. Namun yang menarik adalah pada awalnya kreativitas beliau pun diragukanistrinya sendiri, seperti yang dikatakan beliau:

“Waktu saya punya ide spinner mesin cuci buat meniriskan kacang telur, sayalangsung coba-coba pakai mesin cuci punya istri saya. Waktu itu saya takutketahuan makanya saya coba waktu malam hari. Eh tidak tahunya sayaketahuan karena bunyi mesin cucinya keras sekali sampai ‘glodak glodak

Page 8: Faktor Faktor yang Berperan Dalam Penciptaan Inovasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3271/2/PROS_Lieli Suharti...juara harapan IKM Pangan Award Jateng 2012; ... Untuk mempelajari

9

glodak’. Ya dia akhirnya bangun dan memarahi saya. Dia bilang kalau sayaini aneh-aneh saja dan kalau mesin cucinya rusak bagaimana. Dia tidak setujupada awalnya. Ya memang akhirnya mesin cucinya rusak. Tapi setelah mesinciptaan saya jadi ya istri saya bilang kalau saya ini pintar juga ternyata,hahaha”.

4. Tidak takut gagal dan senantiasa optimistis.Bapak Eko Susilo adalah seseorang yang sangat optimistis. Saat pertama kali mencobamenciptakan mesin yang benar-benar sempurna, beliau harus mengalami 100 kali lebihpercobaan. Namun beliau yakin bahwa apa yang dilakukannya ada di jalan yang benar. BapakEko Susilo berkata bahwa walaupun beliau berulang kali gagal, namun suatu saat beliau pastiakan menemukan keberhasilan. Beliau pernah mendapat pengalaman mengesankan denganmantan pimpinan perusahaannya yang berasal dari Jepang. Beliau berkata:

“Waktu itu ada bos saya dari Jepang datang dan melihat saya sedangmengerjakan mesin yang cukup susah. Dia bertanya sama saya, ‘Bagaimana,masih bisa?’, terus saya jawab ‘Wah susah Pak’. Bos saya terus menjawab‘Ya sudah saya tunggu sampai kamu bisa’. Beberapa kali bos saya seperti itu.Kemudian sampai pada suatu kali saya ditanya lagi ‘Bagaimana, masihbisa?’. Karena saya jengkel berulang-ulang ditanya hal yang sama, sayajawab ‘Tidak bisa Pak’, sontak bos saya langsung bilang ‘Goblok kamu, sudahkamu keluar saja kalo tidak becus begitu!’. Dari situ saya jadi sadar asalkanrajin semua masalah pasti terselesaikan”.

Dari pengalaman tersebut, Bapak Eko Susilo menjadi sadar bahwa saat menemuipermasalahan yang harus diatasi, beliau tidak boleh mudah menyerah, melainkan harus terusberusaha mencari cara mengatasi permasalahan yang ada. Beliau yakin setiap permasalahanpasti ada jalan keluarnya.

Dari ciri-ciri kreativitas Bapak Eko Susilo, diketahui bahwa kreativitas beliau bersumberdari hasil rasa ingin tahu yang tinggi. Namun terdapat satu lagi sumber kreativitas yang utama,yaitu faktor pengalaman. Dasar pendidikan dan pekerjaan beliau adalah teknik permesinan dipabrik, tidak sejalan dengan usaha makanan ringan yang dijalankan sekarang. Denganpekerjaannya saat itu, beliau dituntut cepat belajar dan tanggap dalam menghadapi mesin-mesinpabrik. Pada waktu beliau mendirikan usaha “Sehati”, secara tidak sadar pengalaman kerjamasa lalu mempengaruhi setiap tindakannya. Proses belajar dari pengalaman telah menuntunbeliau. Dengan pengetahuannya mengenai teknik permesinan, beliau mampu menciptakanmesin-mesin produksi, walaupun harus melewati proses trial and error. Temuan ini sesuaidengan yang dikemukakan Jung dalam Munandar (2009) bahwa ketidaksadaran dan peristiwa-peristiwa penting di masa lalu cukup berpengaruh terhadap pembentukan pribadi kreatifseseorang. Dengan tuntunan dari pengalaman masa lalu yang berkaitan, seorang inovator secaratidak sadar akan lebih mudah dalam melakukan inovasi di dalam bidang yang sama.

4.2.2. Dimensi Press : Faktor-Faktor Pendorong Inovasi Pemilik Usaha “Sehati”Berdasarkan hasil wawancara dengan nara sumber, ditemukan bahwa faktor-faktor

pendorong inovasi pada Bapak Eko Susilo dapat dibedakan menjadi faktor pendorong internaldari dalam usaha sendiri, dan faktor pendorong eksternal yang berasal dari luar usaha.Beberapa faktor pendorong yang bersumber dari sisi internal yang membuat Bapak Eko Susilomampu berinovasi secara kreatif adalah:1. Tuntutan untuk efektif dan efisien dalam kegiatan produksi.

Bapak Eko Susilo berpegang pada prinsip bahwa produksi usaha “Sehati” harusberdasarkan prinsip efektif dan efisien. Efektif berarti mampu melaksanakan kegiatanproduksi dengan baik. Sedangkan efisien berarti mampu melakukan kegiatan produksidengan menggunakan tenaga, waktu, serta biaya seminimal mungkin. Beliau berkata:

“Saat pertama kali saya membuat kacang telur, saya merasa kok waktu sayahabis untuk produksi, melumuri kacang dan menggoreng dari jam 3 pagisampai 5 sore setiap hari begitu. Saya kepikiran bagaimana kalau saya

Page 9: Faktor Faktor yang Berperan Dalam Penciptaan Inovasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3271/2/PROS_Lieli Suharti...juara harapan IKM Pangan Award Jateng 2012; ... Untuk mempelajari

10

membuat mesin pelumur kacang telur. Nah akhirnya saya buat itu mesincoating. Dengan memakai mesin coating itu, produksi yang tadinya delapanjam bisa jadi tinggal satu jam, jumlah yang dihasilkan juga tambah banyak.”

Berdasarkan pengalamannya selama ini, dengan penggunaan mesin-mesin hasil inovasi,Bapak Eko Susilo yakin mampu mendapatkan keuntungan yang lebih besar dibandingkanjika menggunakan sistem produksi manual. Menurut beliau:

“Saya pikir kendala terbesar UKM itu masalah gaji tenaga kerja yangsemakin mahal sehingga UKM tidak bisa berkembang. Nah kalau tenaga kerjabisa digantikan mesin kan biaya untuk gaji bisa ditekan, tapi produk yangdihasilkan bisa lebih banyak. Otomatis keuntungan yang didapatkan bisasemakin banyak kan.”

2. Keinginan untuk peningkatan kualitas produk.Keinginan untuk peningkatan kualitas produk adalah salah satu pendorong Bapak EkoSusilo dalam melakukan inovasi. Pada awal berdirinya usaha beliau mengalami masalahpada kualitas warna produk kacang telurnya yang jelek, berupa warna hasil penggorenganyang tidak merata yang disebabkan karena suhu minyak goreng yang tidak stabil. Olehkarena itu beliau melakukan modifikasi termometer sehingga terciptalah alat sensorotomatis pengontrol panas minyak goreng. Dengan adanya alat ini, suhu minyak gorengdapat diatur sehingga warna yang dihasilkan dari kacang telur pun menjadi bagus danmerata.

3.Keinginan untuk membuktikan kemampuan diri.Bapak Eko Susilo memiliki sifat optimistis, oleh karena itu beliau senantiasa inginmembuktikan bahwa dirinya mampu berbuat sesuatu yang lebih sebagai suatu bentuktantangan terhadap diri sendiri. Pada satu waktu beliau mampu membalikkan anggapanbanyak orang bahwa kacang kedelai tidak dapat dikupas kulit arinya sampai 100%. BapakEko Susilo bertutur demikian:

“Waktu itu bersamaan dengan pembuatan mesin penepung, saya harus caricara bagaimana mengupas kulit ari kedelai sebelum digiling, karena kataorang-orang sebelum kedelai digiling kulit arinya harus dikupas. Saya sampaipakai cara kedelainya dimasukkan ke dalam karung kemudian saya banting-banting, ya sampai badan saya sakit semua. Nah tapi saya juga sudah tanya keorang-orang, juga cari-cari di internet, ternyata sudah ada mesinnya untukmengupas kulit ari kedelai, tapi mereka semua berkata kalau mustahil kedelaibisa dikupas kulit arinya sampai 100% karena selama ini belum ada yangmampu. Jadi walaupun pakai mesin itu, hasil kedelainya masih tetap ada kulitarinya sedikit-sedikit. Ya saya tertantang dan penasaran juga apa iya tidakbisa. Akhirnya saya coba-coba, saya pakai mesin giling tahu biasa terus sayamodifikasi. Lah akhirnya bisa itu hasil akhir kedelainya mulus bersih 100%kulit arinya terkupas. Orang-orang juga heran sama saya. Padahal kan padadasarnya saya cuma utak-atik secara sederhana mesinnya itu.”

Selain itu, Bapak Eko Susilo ingin membuktikan diri bahwa beliau mampu bangkit darikegagalan dalam pekerjaan sebelumnya. Istrinya sendiri berkata:

“Ya setelah Bapak dulu keluar dari pekerjaan di pabrik cat terus membuatusaha “Sehati” dan ternyata sekarang sukses, eh beberapa perusahaan tempatBapak kerja dulu meminta Bapak supaya mau bekerja di tempat mereka lagi.Mereka tahu bapak memang terkenal bisa memaksimalkan kinerja mesin. TapiBapak sudah tidak mau, Bapak bilang kalau ingin berusaha sendiri saja danjadi pengusaha.”

Page 10: Faktor Faktor yang Berperan Dalam Penciptaan Inovasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3271/2/PROS_Lieli Suharti...juara harapan IKM Pangan Award Jateng 2012; ... Untuk mempelajari

11

Hasil penelitian ini melalui wawancara mendalam dengan nara sumber juga menemukan adanyasejumlah faktor yang berasal dari luar usaha yang menjadi pendorong bagi Bapak Eko Susilomelakukan inovasi, sebagai berikut:

1. Harga mesin produksi sejenis lebih mahal dan kurang sempurna.Beberapa mesin produksi usaha “Sehati” diciptakan untuk menyiasati adanya mesin sejenisyang masih kurang sempurna tetapi berharga mahal di pasaran. Membeli mesin-mesin yangsudah jadi bukan merupakan opsi yang dipilih untuk modernisasi metode produksi. Sebagaicontoh adalah mesin penepung Disk Mill yang digunakan untuk membuat serbuk kedelai danJus Hangat Instan (JHI) dengan sangat lembut. Di pasar banyak dijual mesin giling biasa,namun hasil penggilingan dari mesin ini masih sangat kasar. Kata beliau:

“Setelah mesin penepung saya jadi, saya pernah ditawari mesin penepungbuatan Jerman. Katanya hasil tepungnya bisa lembut sekali. Waktu saya tanyaharganya saya kaget sekali, harganya Rp 150 juta. Terus saya bilang ke yangmenawarkan, boleh tidak kalau saya tes dulu sebelum beli, dia mengiyakan. Ehsetelah saya tes ternyata hasilnya masih kasar, kalah sama mesin penepungsaya yang harganya cuma seberapa hahaha.”

2. Adanya tuntutan dari pasar.Adanya tuntutan dari pasar cukup berpengaruh terhadap keputusan Bapak Eko Susilo untukmenciptakan mesin-mesin produksi baru. Sebelum diciptakannya mesin pembersihkotoran kedelai pada tahun 2011, beliau menggunakan air sebagai media pencuci kedelaimentah. Suatu ketika terdapat banyak reseller protes karena rasa produk kedelai gorengnyamenjadi kurang enak sehingga dagangan mereka kurang laku. Hal ini membuat beliaumenyadari soal air pembersih kedelai yang dapat menghilangkan zat-zat yang ada di dalamkedelai, sehingga beliau menciptakan sebuah mesin pembersih kotoran kacang kedelaitanpa menggunakan air sebagai pembersihnya.

3. Dukungan dari orang terdekat.Dukungan dari orang terdekat, yaitu istri, menjadi motivasi ekstra bagi Bapak Eko Susilountuk menciptakan mesin-mesin hasil inovasi. Beliau berkata:

“Istri saya sangat mendukung apa yang saya kerjakan. Walaupun saya pernahdimarahi waktu pakai mesin cucinya buat meniriskan kacang telur hahaha.Setelah itu tidak jarang dia menemani saya utak-atik mesin sampai jam tigapagi.”

Ketika beliau mengalami masa sulit di awal usaha, istrinya selalu setia mendampingi. Tidakjarang beliau gagal, tetapi istrinya selalu memberikan dukungan moral. Dengan kesetiaanistrinya, beliau mendapatkan motivasi yang tidak ada bandingannya untuk pantangmenyerah dalam berinovasi. Istri beliau memberikan pernyataan sebagai berikut:

“Saya sering menemani Bapak waktu dulu utak-atik mesin, kadang sampai jamtiga pagi. Ya Bapak sibuk begitu, saya duduk di sampingnya lihat yang Bapakkerjakan. Ya memang seperti itu terus membuat capai ya, tapi saya sadar bahwayang menguatkan saya untuk terus mendampingi Bapak adalah janji pernikahansaya dan Bapak.”

Dari penjelasan di atas, jelas bahwa ada sejumlah faktor yang berada dibalik keberhasilanpenciptaan suatu inovasi. Faktor faktor tersebut ada yang berasal dari internal usaha. Namunfaktor yang berasal dari eksternal usaha juga tidak kalah pentingnya. Hal ini berbeda denganhasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Iswanto (2011) yang menemukan bahwa faktoreksternal tidak berpengaruh terhadap inovasi. Di dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwafaktor dorongan eksternal memiliki peranan yang besar terhadap inovasi yang dilakukan.

Tuntutan untuk efektif dan efisien, keinginan untuk peningkatan kualitas produk, adanyaproduk sejenis yang berharga mahal dan kurang sempurna, serta adanya tuntutan dari konsumenmerupakan hasil temuan yang sesuai dengan Carter dan Williams dalam Gracia (2003) serta

Page 11: Faktor Faktor yang Berperan Dalam Penciptaan Inovasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3271/2/PROS_Lieli Suharti...juara harapan IKM Pangan Award Jateng 2012; ... Untuk mempelajari

12

Walton dalam Iswanto (2001). Hal ini juga senada dengan pendapat Winardi (2003: 201)bahwa salah satu sumber dorongan untuk berkreativitas dan berinovasi adalah para konsumendan perusahaan-perusahaan pesaing.

Ada dua hal menarik yang ditemukan dalam penelitian ini. Pertama adalah adanyadorongan internal berupa keinginan untuk membuktikan diri. Rupanya memandang kehidupanini sebagai sebuah tantangan untuk berbuat dapat membuat seseorang memiliki semangat untuksukses berinovasi. Tidak ingin dipandang remeh serta keinginan diakui oleh orang lainmembuat seseorang lebih tekun dan giat dalam melakukan sesuatu. Kedua adalah doronganeksternal berupa dukungan dari orang terdekat. Hal ini cukup menarik karena ternyata efekpsikologis berupa dukungan orang terdekat cukup berperan dalam mempertahankan semangatseseorang dalam melakukan inovasi yang prosesnya tidak mudah. Tidak menutup kemungkinanketika seorang inovator terus gagal dalam trial & error, orang tersebut akan menjadi patahsemangat. Namun ketika ada dukungan dari orang terdekat, semangat tersebut dapat terus dijagakarena inovator tersebut merasa masih terdapat orang-orang yang peduli padanya. Dalam halini, pelajaran yang dapat dipetik dari penelitian ini adalah bahwa apabila mau menjadi seoranginovator, perlu memahami dan memiliki push factors yang dapat berasal dari internal maupuneksternal.

4.2.3. Dimensi Product dan Process dari Inovasi Teknologi Pemilik Usaha “Sehati”Hasil inovasi teknologi Bapak Eko Susilo adalah berupa mesin-mesin produksi.

Kreativitas Bapak Eko Susilo mampu ditransformasikan menjadi hasil akhir mesin yanginovatif. Beliau menghasilkan ide-ide orisinal yang benar-benar baru sehingga dapatmenghasilkan inovasi terobosan, di samping juga menyempurnakan sesuatu yang telah adasebelumnya sehingga menghasilkan inovasi inkremental. Mesin hasil pemikiran ide orisinalBapak Eko Susilo dapat dilihat dalam tabel

Tabel 4.3.Mesin Hasil Inovasi Terobosan

Nama Mesin Mesin peniris minyak goreng.Bentuk Mesin

Gambar 1. Mesin Peniris MinyakDeskripsi Mesin Mesin ini digunakan untuk meniriskan minyak hasil dari penggorengan

kacang tanah atau kedelai.Waktu Penciptaan Tahun 2006.Bentuk Inovasi Di pasar beredar mesin peniris minyak yang berbeda konsep dengan

mesin peniris minyak ciptaan Bapak Eko Susilo. Bentuk inovasi mesinpeniris minyak beliau adalah:1. Menggunakan motor spinner mesin cuci sehingga putaran mesin

lebih halus, sedangkan mesin peniris minyak di pasar menggunakanmesin sepeda motor sehingga putaran mesin kasar.

2. Desain sederhana dan lebih kecil dibandingkan mesin penirisminyak di pasaran.

Konsep Kerja Mesin menghilangkan minyak dari kacang yang telah digoreng dengancara memutar hasil penggorengan dengan kecepatan tinggi,menyebabkan minyak dari kacang terlempar keluar.

Nilai Mesin Rp 800.000,-

Page 12: Faktor Faktor yang Berperan Dalam Penciptaan Inovasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3271/2/PROS_Lieli Suharti...juara harapan IKM Pangan Award Jateng 2012; ... Untuk mempelajari

13

Produk inovasi Bapak Eko yang merupakan hasil inovasi inkremental yaitu berasal daripenyempurnaan mesin yang sudah ada sebelumnya, berjumlah 5 macam mesin sebagai berikut:

Tabel 4.4Mesin Hasil Inovasi Inkremental 1

Nama Mesin Sensor otomatis pengontrol panas minyak goreng.Bentuk Mesin

Gambar 2. Sensor Pengontrol Panas Minyak GorengDeskripsi Mesin Sensor otomatis pengontrol minyak goreng digunakan untuk

mengontrol suhu minyak goreng agar tetap stabilWaktu Penciptaan Tahun 2006.Bentuk Inovasi Sensor pengontrol panas minyak goreng cukup familiar digunakan

oleh perusahaan makanan ringan skala besar, namun untuk skalaUMKM ide penggunaan alat ini masih tergolong baru. Alat utamayang digunakan adalah termometer. Inovasi yang dilakukan adalahmenambahkan tombol-tombol pengatur suhu otomatis dan sebuahalarm.

Konsep Kerja Ketika dilakukan proses penggorengan, suhu minyak goreng yangdiinginkan diatur menggunakan tombol yang ada. Termometerdihubungkan dengan kawat ke dalam minyak. Ketika suhu yangdiinginkan telah dicapai, alarm akan menyala secara otomatis sehinggadapat mengingatkan karyawan.

Nilai Mesin Rp 1.200.000,-Sumber: data primer, 2013

Tabel 4.5.Mesin Hasil Inovasi Inkremental 2

Nama Mesin Mesin coating.Bentuk Mesin

Mesin Pelumur Bumbu Mesin Pelumur Tepung

Page 13: Faktor Faktor yang Berperan Dalam Penciptaan Inovasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3271/2/PROS_Lieli Suharti...juara harapan IKM Pangan Award Jateng 2012; ... Untuk mempelajari

14

Gambar 5. Mesin Ayak

Deskripsi Mesin Mesin coating merupakan satu paket mesin yang terdiri dari mesinpelumur bumbu, pelumur tepung, dan mesin ayakan. Mesin inidigunakan untuk proses pelumuran kacang dengan bumbu dan tepung.Dengan menggunakan mesin ini terjadi penghematan waktu produksi.

Waktu Penciptaan Akhir tahun 2006 sampai awal tahun 2007Bentuk Inovasi Dari satu paket mesin coating, hanya mesin ayak yang merupakan

hasil modifikasi, sedangkan kedua mesin lainnya tidak dimodifikasikarena sudah cukup sempurna. Mesin ayak berasal dari mesinpengaduk yang sama dengan kedua mesin lainnya namun ditambahdengan ram ayakan.

Konsep Kerja Konsep mesin ini menyerupai mesin pengaduk semen. Kacangdimasukkan kedalam mesin pelumur bumbu, selanjutnya kacangtersebut dimasukkan ke dalam mesin pelumur tepung. Proses terakhirkacang dimasukkan ke dalam mesin ayak, sehingga didapatkan ukuranyang sama dan siap digoreng. Apabila masih terdapat kacang pra-goreng yang kurang sempurna, proses ini diulangi lagi sampai limakali putaran sehingga didapatkan hasil yang sempurna.

Nilai Mesin Rp 10.000.000,-Sumber: Hasil Wawancara, 2013

Tabel 4.6.Mesin Hasil Inovasi Inkremental 3

Nama Mesin Mesin penepung Disk Mill.Bentuk Mesin Bentuk mesin tidak dapat dipublikasikan karena terkait hak paten.Deskripsi Mesin Kegunaan mesin ini adalah untuk memproduksi serbuk dan Jus Hangat

Instan (JHI). Mesin penepung Disk Mill 100% dapat melewatisaringan berukuran mesh 100* dan jauh lebih halus dibandingkandengan produk sejenis di pasaran.

Waktu Penciptaan Tahun 2010.Bentuk Inovasi Mesin penepung Disk Mill berasal dari mesin penepung yang dibeli,

kemudian dimodifikasi ulang agar menghasilkan tepung yang lebihhalus. Modifikasinya adalah mengganti ayakan yang terdapat padamesin tersebut dengan ayakan yang lebih halus. Di sisi lain, sistemkerja mesin juga diubah, ketika tepung yang dihasilkan masih kasartepung tersebut otomatis akan digiling ulang sampai didapatkantepung yang lebih halus.

Konsep Kerja Konsep kerja mesin tidak dapat dipublikasikan karena rahasia terkaithak paten.

Nilai Mesin Rp 8.000.000,-Sumber:Hasil Wawancara, 2013.*)Saringan berukuran mesh 100 berarti dalam jarak 1 inchisaringan tersebut memiliki 100 lubang.

Page 14: Faktor Faktor yang Berperan Dalam Penciptaan Inovasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3271/2/PROS_Lieli Suharti...juara harapan IKM Pangan Award Jateng 2012; ... Untuk mempelajari

15

Tabel 4.7.Mesin Hasil Inovasi Inkremental 4

Nama Mesin Mesin pengupas kulit ari kedelai.Bentuk Inovasi Bentuk mesin tidak dapat dipublikasikan karena mesin ini sudah tidak

terpakai.Deskripsi Mesin Kegunaan mesin ini untuk mengupas kulit ari kedelai sampai

terkelupas 100%. Namun mesin ini sudah tidak lagi digunakan setelahBapak Eko Susilo menemukan bahwa kulit ari kedelai mengandungzat yang berguna bagi tubuh.

Waktu Penciptaan Tahun 2010.Bentuk Inovasi Mesin pengupas kulit ari kedelai didapatkan dari modifikasi mesin

penggiling tahu, hanya melakukan perubahan diameter piringan besipada mesin penggiling tahu.

Konsep Kerja Konsep kerja dari mesin ini sama dengan konsep kerja awal mesinpenggiling tahu.

Nilai Mesin Rp 300.000,-Sumber: Hasil Wawancara, 2013

Tabel 4.8.Mesin Hasil Inovasi Terobosan 5

Nama Mesin Mesin pembersih kotoran kedelai.Bentuk Mesin

Gambar 6. Mesin Pembersih Kotoran KedelaiDeskripsi Mesin Mesin ini digunakan untuk membersihkan kedelai mentah yang akan

digunakan untuk produksi tanpa menghilangkan zat-zat yang bergunadi dalam kedelai.

Waktu Penciptaan Tahun 2011.Bentuk Inovasi Mesin pembersih kotoran kedelai berasal dari modifikasi mesin

penggiling tahu, sama dengan mesin pengupas kulit ari kedelai.Piringan besi yang ada di dalam mesin penggiling tahu diganti dengankarpet. Ditambahkan juga blower untuk menghilangkan debu yangmasih menempel di kedelai.

Konsep Kerja Mesin pembersih kotoran kedelai bekerja tanpa menggunakan airsebagai pembersih kotoran. Konsep kerja dari mesin ini, kedelaidibersihkan dengan cara disikat oleh piringan karpet, kemudiankedelai tersebut ditiup oleh blower sehingga kotoran yang menempelpada kedelai dapat hilang seluruhnya.

Nilai Mesin Rp 1.300.000,-Sumber: Hasil wawancara, 2013

Proses inovasi teknologi Bapak Eko Susilo dapat dilihat sejak timbulnya masalah,munculnya ide-ide kreatif, sampai ide tersebut dapat diimplementasikan menjadi sebuah inovasi

Page 15: Faktor Faktor yang Berperan Dalam Penciptaan Inovasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3271/2/PROS_Lieli Suharti...juara harapan IKM Pangan Award Jateng 2012; ... Untuk mempelajari

16

untuk menyelesaikan masalah tersebut. Produk mesin yang merupakan hasil inovasi dari BapakEko Susilo dapat dikelompokkan ke dalam dua bentuk, yaitu inovasi teroboson dan inovasiinkremental. Oleh karena itu, pemaparan proses inovasi juga dibedakan menjadi dua, yaituproses inovasi terobosan dan proses inovasi inkremental.

Inovasi terobosan merupakan inovasi yang dapat menghasilkan produk, alat, atau sistemkerja yang selama ini belum ada. Mesin yang merupakan hasil dari inovasi terobosan BapakEko Susilo adalah mesin peniris minyak. Penciptaan mesin peniris minyak goreng didahuluidengan adanya masalah bau tidak enak (tengik) dan tidak tahan lamanya kacang telur yangdiproduksi setelah dicermati ternyata ditemukan bahwa penyebab bau tengik disebabkankarena kadar minyak goreng yang tersimpan dalam kacang telur masih banyak (kurangkering).

Proses inkubasi sampai melahirkan ide memerlukan waktu yang cukup lama. Saat itubeliau berusaha dengan banyak cara untuk mengatasi masalah ini, namun beliau sulitmendapatkan ide. Bapak Eko Susilo berkata:

“Saya bingung bagaimana caranya menghilangkan sisa minyak goreng didalam kacang telur. Waktu itu spontan saya dapat ide waktu melihat istri sayamencuci pakai mesin cuci, terus saya lihat spinner-nya. Eh langsung saja sayakepikiran kenapa tidak saya meniriskan minyak pakai spinner mesin cuci saja.”

Beliau kemudian mencoba memasukkan kacang telur yang habis digoreng ke dalammesin cuci dan di spin seperti layaknya orang mengeringkan baju pakai mesin cuci. Hasilnya diluar dugaan, ternyata minyak di dalam kacang telur dapat hilang seluruhnya. Ini membuatbeliau membeli mesin cuci bekas, mengambil spinner pengeringnya, dan mengembangkannyamenjadi mesin peniris minyak. Trial & error terjadi berulang kali, sampai akhirnya mesin inibenar-benar sempurna. Pak Eko mengakui:

“Sudah hampir ratusan kali saya melakukan percobaan membuat mesin ini.Waktu awal-awal spinner mesin cucinya cuma bertahan satu bulan karenapenyok, lha tidak kuat kena minyak panas terus. Satu per satu percobaan selalusaya catat biar saya tahu perkembangannya. Pada akhirnya mesin ini bisaseperti sekarang.”

Dari proses inovasi mesin peniris minyak di atas, maka dapat digambarkan diagraminovasi terobosan yang dilakukan Bapak Eko Susilo:

Diagram 1. Diagram Inovasi Terobosan

Proses Persiapan atauAkumulasi Pengetahuan

Masalah timbul. Di sisi lainpengetahuan didapatkan dari

pengalaman pekerjaansebelumnya.

Proses Inkubasi

Dibutuhkan waktu inkubasi yangcukup lama untuk menemukan

ide kreatif karena belum terbiasa.

Proses Evaluasi danImplementasi

Hanya "just do it" atas ide yangmuncul pada tahap sebelumnya.membutuhkan banyak percobaan

untuk inovasi ini.

Proses Melahirkan Ide

Munculnya ide secara spontansaat melihat cara kerja alat lainyang tidak berhubungan namun

dirasa dapat diaplikasikan.

Page 16: Faktor Faktor yang Berperan Dalam Penciptaan Inovasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3271/2/PROS_Lieli Suharti...juara harapan IKM Pangan Award Jateng 2012; ... Untuk mempelajari

17

Inovasi inkremental merupakan inovasi berupa penyempurnaan dari produk maupunproses yang telah ada sebelumnya. Pada inovasi Bapak Eko Susilo, proses inovasi incrementallebih mendominasi. Terdapat lima buah mesin yang merupakan hasil dari inovasi inkrementalbeliau, yaitu alat sensor otomatis pengatur panas minyak goreng, mesin coating, mesinpenepung Disk Mill, mesin pengupas kulit kedelai, serta mesin pembersih kotoran kedelai.

Pada tahap awal, Bapak Eko Susilo melihat adanya masalah tidak efektif dan tidakefisiennya proses produksi penggorengan, pelumuran kacang telur, penepungan, pengupasan kulitari kedelai, serta pembersihan kedelai mentah. Beliau berusaha mencari ide dengan cara banyakberkunjung ke pasar barang bekas. Dengan cara ini, beliau berusaha mencari mesin-mesin bekasuntuk dimodifikasi guna mengatasi masalah yang ada.

Proses inovasi inkremental Bapak Eko Susilo seluruhnya dilakukan setelah proses inovasiterobosan. Beliau bercermin dari inovasi terobosan yang telah dilakukannya. Masa inkubasi dariproses inovasi inkremental terlihat lebih singkat karena adanya pengalaman inovasi terobosansebelumnya. Saat beliau melihat mesin-mesin bekas yang ada, beliau langsung mendapatkan ideuntuk menyempurnakan mesin-mesin tersebut.

Pada tahap implementasi inovasi inkremental, Bapak Eko Susilo melakukan lebih sedikitpercobaan dibandingkan pada proses inovasi terobosan. Modifikasi mesin yang dilakukan olehbeliau kebanyakan adalah modifikasi sederhana, dimana kebanyakan orang tidak memikirkannya.Penciptaan mesin pengupas kulit ari kedelai membuktikan hal ini. Banyak orang beranggapanbahwa tidak mungkin kulit ari kedelai dapat terkupas 100% walaupun dengan menggunakanmesin. Namun Bapak Eko Susilo dapat memodifikasi mesin penggiling tahu sehingga dapatmengupas kulit ari kedelai dengan sempurna. Hanya dengan mengubah ukuran diameter piringanbesi penggiling tahu, mesin ini langsung dapat mengupas kulit ari kedelai hingga 100%.Pemikiran-pemikiran sederhana ini diterapkan pada seluruh modifikasi mesin proses inovasiinkremental beliau. Pada tahap akhir implementasi juga terdapat langkah pematenan hasil inovasiuntuk salah satu mesin, yaitu mesin penepung Disk Mill. Pematenan ini dilakukan karena BapakEko Susilo disadarkan oleh seorang teman bahwa mesin ini sangat inovatif dan merupakan assetyang sangat berharga.

Dari penjelasan di atas, dapat digambarkan diagram proses inovasi inkremental secaraumum yang dilakukan oleh Bapak Eko Susilo sebagai berikut:

Diagram 2. Diagram Inovasi Inkremental

Dari proses inovasi terobosan dan proses inovasi inkremental di atas, terlihat adanyapersamaan dan perbedaan di antara keduanya. Persamaan dari kedua proses kreativitas ini adalahpada tahap persiapan atau akumulasi pengetahuan, keduanya sama-sama mengandalkanpengalaman kerja di masa lalu sebagai sumber kreativitas. Terdapat tiga perbedaan di antara

Proses Persiapan atauAkumulasi Pengetahuan

Pengetahuan didapatkan daripengalaman pekerjaan

sebelumnya.

Proses Inkubasi

Memerlukan lebih sedikit waktuuntuk memperoleh ide apabila

dibandingkan dengan masainkubasi inovasi terobosan.

Proses Evaluasi danImplementasi

Memodifikasi mesin yang sudah ada,menambahkan beberapa bagian baru

dengan sedikit trial & error. Adapematenan untuk satu mesin.

Proses Melahirkan Ide

Ide muncul setelah melihat mesinlain yang sejenis namun terdapatkelemahannya, sehingga dirasadapat disempurnakan kembali.

Page 17: Faktor Faktor yang Berperan Dalam Penciptaan Inovasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3271/2/PROS_Lieli Suharti...juara harapan IKM Pangan Award Jateng 2012; ... Untuk mempelajari

18

kedua proses ini. Pertama, pada tahap inkubasi, inovasi terobosan membutuhkan waktu yang lebihbanyak dibandingkan dengan inovasi inkremental. Kedua, pada tahap melahirkan ide, ide yangmuncul pada inovasi terobosan bersifat spontan saat melihat produk atau sistem yang berbedanamun aplikatif. Berbeda dengan inovasi inkremental, dimana ide muncul saat melihat produkatau sistem sejenis yang terasa kekurangannya. Ketiga, pada tahap evaluasi dan implementasi,inovasi terobosan cenderung lebih banyak membutuhkan trial & error dibandingkan denganinovasi inkremental. Hal ini dapat dipahami karena inovasi terobosan harus dimulai dari dasar,sedangkan inovasi inkremental tinggal melakukan modifikasi sederhana pada mesin yang sudahada disesuaikan dengan kebutuhan.

4.3. Manfaat yang Diperoleh dari Inovasi Teknologi Usaha “Sehati”Inovasi yang dilakukan oleh Bapak Eko Susilo membawa banyak manfaat baik bagi

usaha Sehati sendiri maupun pihak lain. Untuk manfaat internal usaha Sehati, penerapan hasilinovasi teknologi membawa sejumlah manfaat berikut:

1. Manfaat Efisiensi Proses ProduksiProses inovasi yang dilakukan oleh Bapak Eko Susilo menghasilkan output inovasi yang

bermanfaat bagi proses produksi secara keseluruhan. Beliau tidak hanya mengubah alat, namunmengubah metode dengan alat-alat yang ada. Ketika metode produksi yang digunakan berkualitasbaik, dengan tidak mengesampingkan peran karyawan, maka secara langsung akan menghasilkanproduk yang berkualitas baik juga. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara, di mana Bapak EkoSusilo berpendapat bahwa inovasi pada metode produksi dapat meningkatkan kualitas dariproduk. Hal ini tampak dari pernyataannya berikut:

“Kalau bahan baku kelas A, orang yang mengerjakan kelas A, tapi metode yangdigunakan kelas B, hasilnya bisa jadi kelas B atau C. Kalau bahan baku kelasA, orang yang mengerjakan kelas B, dan metode yang digunakan kelas B, makahasilnya juga bisa jadi kelas B atau C. Kalau bahan baku kelas B, orang yangmengerjakan kelas B, tapi metodenya kelas A, maka hasilnya bisa kelas A atauB. Kalau bahan bakunya kelas B, orang yang mengerjakan kelas A, dan metodeyang digunakan juga A, maka hasilnya pasti kelas A.”

Dari pernyataan di atas jelas bahwa metode produksi memiliki peran yang sangat penting dalammenghasilkan produk yang berkualitas. Terasa sia-sia apabila bahan baku yang digunakanberkualitas nomor satu, namun metode produksi yang digunakan hanya seadanya, maka tidakakan mungkin dapat menghasilkan produk yang berkualitas baik.

2.Manfaat Inovasi Bagi Karyawan Usaha “Sehati”Inovasi yang dilakukan oleh Bapak Eko Susilo memberi dampak positif bagi karyawan

usaha “Sehati”. Beliau mewajibkan seluruh karyawan di bagian produksi untuk menguasai sistemkerja seluruh mesin hasil inovasi. Beliau mempersilahkan karyawan merombak mesin-mesin hasilinovasinya jika dirasa mesin-mesin tersebut masih kurang efektif dan efisien. Bahkan terkesanbeliau mempercayakan mesin-mesin tersebut kepada mereka. Hal ini dimaksudkan supayakaryawan dapat mengembangkan kreatifitas dan pengetahuan mereka sehingga berguna untukmasa depan karyawan sendiri. Bapak Slamet, salah seorang karyawan Bapak Eko Susilo berkata:

“Pak Eko sering meminta karyawan untuk menguasai semua bagian produksi,termasuk saya. Saya sendiri biasanya cuma bekerja di bagian penggorengansejak dulu pertama kali ikut Pak Eko, tapi sekarang saya juga harus menguasaibagian penepungan. Memang Pak Eko ingin supaya jika ada karyawan yangtidak masuk, maka tidak mengganggu produksi, karena ada karyawan lainyang menggantikan. Tapi di balik itu saya tahu kalau Pak Eko juga inginkaryawan itu bertambah pintar dan berkembang. Dia malah menyuruhkaryawan untuk bongkar-bongkar mesin kalau karyawan merasa bisa lebihbaik. Contohnya mesin peniris minyak ini, Pak Eko dulu cuma membuatdalamnya saja, tapi penutup luarnya itu malah karyawan yang merancang danmembuatnya.”

Page 18: Faktor Faktor yang Berperan Dalam Penciptaan Inovasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3271/2/PROS_Lieli Suharti...juara harapan IKM Pangan Award Jateng 2012; ... Untuk mempelajari

19

Dengan cara ini, diharapkan setelah karyawan tidak lagi bekerja di usaha “Sehati” merekadapat mandiri berkat skill yang diperoleh dari Bapak Eko Susilo. Beliau sendiri malah berharapbahwa karyawan-karyawannya tidak berlama-lama bekerja di tempat usahanya, namun segeramandiri dengan membuka usaha dengan modal keterampilan yang telah diperoleh dari beliau.

3. Manfaat Inovasi Bagi Masyarakat SekitarBagi Bapak Eko Susilo, inovasi yang telah dilakukannya diharapkan tidak hanya

bermanfaat bagi proses produksi usaha “Sehati”, namun juga dapat bermanfaat bagi orang lain.Beliau ingin agar banyak orang terinspirasi dari hasil inovasinya sehingga mampu menjadipengusaha sekaligus inovator. Beliau membebaskan semua orang melihat sistem kerja mesin-mesin hasil produksinya, kecuali untuk mesin penepung Disk Mill yang telah dipatenkan. BapakEko Susilo berkata:

“Sebelum mesin penepung ini saya patenkan, waktu itu saya ikut pameran mesinproduksi di Jogja. Kebetulan ada perusahaan broker teknologi dari Jermanyang lihat mesin penepung saya. Eh mereka tertarik terus langsung menanyaisaya begini ‘Pak, Bapak ingin kaya apa terkenal? Mesin ini kami beli saja hakpatennya, nanti Bapak bisa jadi kaya dan terkenal’. Tapi saya jawab tidak,soalnya saya ingin kalau mesin-mesin saya bisa bermanfaat buat orang lainjuga. Kalau mesin ini sudah dibeli hak patennya kan pastinya saya sudah tidakbisa bongkar-bongkar lagi. Ya tetapi akhirnya mesin penepung ini sayapatenkan sendiri karena ditakut-takuti teman saya. Kalau untuk mesin yang lainbiarlah begitu saja tidak usah saya patenkan supaya bisa buat orang lainbelajar.”

Sebenarnya Pak Eko dapat mematenkan seluruh karya inovasinya dan mendapatkan keuntunganpribadi, namun beliau menolak. Hal ini cukup beresiko, tentunya orang lain dapat menjiplak danmematenkan mesin-mesin tersebut terlebih dahulu. Namun beliau hanya berusaha ikhlas dalammembantu orang lain dan percaya bahwa Tuhan akan memberikan sesuatu yang terbaik baginya.Pernyataan beliau diperkuat oleh perkataan istrinya yaitu:

“Tadinya saya juga sama seperti orang lain, sering bertanya ke Pak Eko, kalaumesin-mesin ini ditiru orang lain bagaimana nantinya. Tapi saya mulai belajardari Pak Eko, belajar untuk ikhlas dan longgar kepada orang lain. Yakin bahwaTuhan selalu menyediakan jalan bagi setiap orang. Lagipula, Tuhan selalumemberikan semua pada kita gratis, makanya Pak Eko dan saya juga belajaruntuk memberikan ilmu yang dipunyai secara gratis”.

Dari penelitian ini ditemukan sejumlah manfaat inovasi seperti yang telah diuraikan diatas. Beberapa temuan sesuai dengan Tiwari dan Buse (2007), bahwa bagi internal perusahaaninovasi memiliki manfaat untuk meningkatkan kualitas produk, memperkecil biaya, sertamempersingkat waktu produksi. Temuan ini juga memperkuat hasil temuan dari Soleh (2008) danPutra (2011) yang menyimpulkan bahwa inovasi memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerjaperusahaan. Inovasi juga dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Inovasi yang dilakukan dapatmenginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang serupa sehingga orang lain terdorong pulauntuk menjadi lebih baik. Hal ini sesuai dengan teori yang diungkapkan White dan Bruton (2007),yaitu inovasi dapat menjadi pembawa perubahan dalam masyarakat untuk menjadi lebih baik.Terdapat hal menarik di dalam temuan penelitian ini, yaitu inovasi pada sebuah usaha ternyatajuga dapat bermanfaat bagi karyawan di dalam usaha tersebut dalam peningkatan kemampuanatau skill mereka. Manfaat inovasi bagi karyawan pastinya cukup kontradiktif dengan realitas saatini, dimana kebanyakan pengusaha sekaligus inovator biasanya melindungi hasil inovasi merekadari ekspos orang lain, termasuk dari karyawan mereka sendiri dengan alasan takut adanyapenjiplakan yang marak terjadi.

Page 19: Faktor Faktor yang Berperan Dalam Penciptaan Inovasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3271/2/PROS_Lieli Suharti...juara harapan IKM Pangan Award Jateng 2012; ... Untuk mempelajari

20

5. Penutup5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa inovasi yang dilakukan Bapak EkoSusilo dapat dilihat dengan menggunakan pendekatan 4P Kreativitas (Person, Press, Process,Product). Bapak Eko Susilo merupakan seseorang yang kreatif. Hal ini terbukti dari ciri-cirikepribadian kreatif yang menonjol pada dirinya. Ciri-ciri tersebut adalah selalu mencari hal-halyang baru, melihat masalah sebagai batu loncatan, berpikir out of the box atau di luar kebiasaan,dan tidak takut gagal sehingga senantiasa bersikap optimistis. Faktor pengalaman kerjasebelumnya juga didapati sangat dominan dalam mempengaruhi kreativitas beliau.

Untuk mampu melakukan inovasi, Bapak Eko Susilo membutuhkan dorongan. Doronganini dapat dibagi menjadi dua, yaitu dorongan internal dan eksternal. Dorongan internal terdiri darituntutan untuk efektif dan efisien dalam kegiatan produksi, keinginan untuk peningkatan kualitasproduk, serta keinginan untuk membuktikan kemampuan diri. Sedangkan dorongan eksternalterdiri dari adanya harga mesin produksi sejenis yang lebih mahal dan kurang sempurna dipasaran, adanya tuntutan dari pasar/ konsumen, serta adanya dukungan dari orang terdekat.

Untuk proses inovasi yang dialami Bapak Eko Susilo, dapat dibagi menjadi dua menuruthasil inovasi teknologi yang dihasilkan, yaitu hasil inovasi terobosan dan hasil inovasiinkremental. Hasil inovasi terobosan adalah mesin peniris minyak. Sedangkan hasil inovasiinkremental terdiri dari sensor otomatis pengatur panas minyak goreng, mesin coating, mesinpenepung Disk Mill, mesin pengupas kulit ari kedelai, dan mesin pembersih kotoran kedelai.

Untuk proses inovasi, baik proses inovasi terobosan dan proses inovasi inkrementalmemiliki sejumlah persamaan dan perbedaan.. Kedua proses ini memiliki persamaan dalam halsumber ide awal yang sama-sama berasal dari pengalaman kerja Bapak Eko Susilo sebelumnya.Terdapat tiga perbedaan pada kedua proses ini. Pertama adalah inovasi terobosan membutuhkanmasa inkubasi ide yang lebih banyak dibandingkan dengan inovasi inkremental. Kedua adalah ideyang muncul pada inovasi terobosan bersifat spontan saat melihat produk atau sistem yangberbeda namun aplikatif, sedangkan pada inovasi inkremental ide muncul saat melihat produkatau sistem sejenis yang terasa kekurangannya. Pada tahap evaluasi dan implementasi, inovasiterobosan lebih banyak membutuhkan trial & error dibandingkan dengan inovasi inkremental.

Inovasi yang dilakukan Bapak Eko Susilo memberikan manfaat bagi beberapa pihak.Bagi internal usaha, inovasi yang dilakukan dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi prosesproduksi secara keseluruhan sehingga kualitas produk akan ikut meningkat. Bagi karyawan usaha“Sehati”, inovasi Bapak Eko Susilo menambah pengetahuan serta daya kreativitas mereka,sehingga hal ini berguna bagi kemandirian karyawan di masa depan saat mereka sudah tidakbekerja di usaha “Sehati”. Sedangkan bagi masyarakat sekitar, hasil inovasi Bapak Eko Susilobermanfaat sebagai sumber inspirasi dan belajar, sehingga masyarakat sekitar juga dapatberkembang. Dapat disimpulkan bahwa Bapak Eko Susilo merupakan seorang pengusahasekaligus inovator yang tidak egoistis, namun memiliki jiwa sosial yang tinggi.

5.2. SaranSaran yang dapat diberikan untuk Bapak Eko Susilo adalah sebaiknya beliau tetap

memperhatikan pendaftaran hak paten bagi seluruh hasil karya inovasinya, tidak hanya untukmesin penepung Disk Mill. Hal ini dengan tujuan untuk melindungi hasil karyanya dari sisihukum serta bentuk penghargaan dari pemerintah bagi sebuah karya inovasi. Walaupunseluruhnya sudah dilindungi hak paten, Bapak Eko Susilo masih dapat menginspirasi orang laindengan cara membagikan pengalamannya dalam berinovasi, tetapi tetap merahasiakan hal-haldetail dari karya inovasinya demi menghindari penjiplakan oleh orang lain. Beliau jugamemberikan kebebasan kepada karyawannya untuk memodifikasi kembali mesin-mesinbuatannya. Oleh karena itu, Bapak Eko Susilo sebaiknya juga mengontrol secara penuh aktivitasyang dilakukan karyawan-karyawannya, sehingga mereka dapat memodifikasi mesin buatannyadengan bertanggung jawab.

Namun di samping semangat beliau untuk terus berinovasi dan juga menginspirasi oranglain, tidak lupa beliau juga harus dapat berkonsentrasi pada proses usahanya sendiri. Jangansampai dengan semangatnya untuk terus berinovasi dan menginspirasi orang lain, beliau justru

Page 20: Faktor Faktor yang Berperan Dalam Penciptaan Inovasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3271/2/PROS_Lieli Suharti...juara harapan IKM Pangan Award Jateng 2012; ... Untuk mempelajari

21

melupakan esensi dari usaha yang sangat penting, yakni manajemen usaha. Beliau dapat tetapberinovasi dan menginspirasi orang lain, tetapi dengan porsi kegiatan yang tidak menggangguproses usaha “Sehati” secara keseluruhan.

5.3. Keterbatasan PenelitianKeterbatasan di dalam penelitian ini adalah hasil yang diperoleh merupakan gambaran

inovasi dari satu pendekatan 4P Kreativitas, sehingga belum mampu menjelaskan inovasi secaramenyeluruh. Halangan yang muncul di dalam penelitian ini adalah adanya kesulitan saatmelakukan wawancara kepada beberapa pihak. Pertama adalah saat mewawancarai karyawanBapak Eko Susilo. Hanya satu orang karyawan beliau yang mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, sehingga kurang mampu merangkum kesamaan pandangan mengenaiinovasi Bapak Eko Susilo dari seluruh karyawan. Kedua, dikarenakan keterbatasan waktu danjarak penelitian, pada penelitian ini belum mampu mendapatkan data wawancara dari masyarakatatau pihak luar yang ikut mendapat manfaat dari hasil inovasi Bapak Eko Susilo. Mengingatbahwa mereka kebanyakan berasal dari luar kota Salatiga Jawa Tengah. Hal tersebutmenyebabkan penelitian ini belum mampu mengupas manfaat inovasi Bapak Eko Susilo bagimasyarakat sekitar secara lebih mendalam. Oleh karena itu, saran yang dapat diberikan untukpenelitian yang akan datang adalah sebaiknya dilakukan penelitian yang lebih mendalammengenai dampak inovasi suatu usaha bagi masyarakat sekitar secara lebih luas baik dari segiekonomi, sosial, maupun budaya. Melalui berbagai penelitian senada diwaktu yang akan datangdiharapkan mampu menyempurnakan hasil penelitian ini.

Daftar PustakaAdhi, Aribowo Suprajitno dan Sri Bawono. 2009. Kecerdasan Entrepreneur, Penerbit Elex Media

Komputindo, Jakarta.

Bungin, Burhan. 2010, Penelitian Kualitatif, Prenada Media Group, Jakarta.

Ellitan, Lena dan Lina Anatan, 2009. Manajemen Inovasi: Transformasi menuju Organisasi KelasDunia, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Gracia, Anne,. 2003. Strategi Inovasi Produk Pada PT.National Gobel. Skripsi Program S1 FakultasEkonomi Universitas Kristen Satya Wacana (tidak dipublikasikan).

Hasan, Bachtiar dan Setiadji, 2010, Cara Praktis Membangun Wirausaha, Penerbit PustakaRamadhan, Bandung.

Hendro, 2011, Dasar-Dasar Kewirausahaan, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Iswanto , 2001, Analisis Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Organisasi Terhadap TingkatInovasi pada Perusahaan, Program Studi Magister Manajemen Universitas Diponegoro,Semarang.

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, 2008, Kriteria Usaha Mikro, Kecil, danMenengah Menurut UU no.20 tahun 2008 tentang UKM.

http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=129. 28 Januari2012.

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, 2012, UKM Ekspor Diprioritaskan.

http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1040:ukm-ekspor-diprioritaskan&catid=50:bind-berita&Itemid=97. 6 Maret 2013.

Kosasih, Sigit, 2011, Analisis Daya Saing Pada Industri Mainan Kayu di Jawa Tengah dan DIY.Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana (tidakdipublikasikan).

Lee, Antony, “Inovasi ‘Nakal’ Eko Susilo”, Kompas, Senin 2 Agustus 2010: 16.

Page 21: Faktor Faktor yang Berperan Dalam Penciptaan Inovasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3271/2/PROS_Lieli Suharti...juara harapan IKM Pangan Award Jateng 2012; ... Untuk mempelajari

22

Maksindo, 2004, Mesin Kerupuk Agrowindo (Mesin Pembuat Kerupuk, Mesin Pencetak Kerupuk,Mesin Pengaduk Adonan / Molen Kerupuk, dll).

http://www.alatcetakrengginang.com/2011/05/alat-penctak-rengginang-yang-ditunggu.html. 14April 2013.

Munandar, Utami, 2009, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Pierce, John.A dan Richard.B.Robinson,Jr, 2007, Manajemen Strategis: Formulasi, Implementasi,dan Pengendalian, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Putra, Ocky Rosa Permana, 2011, Analisis Strategi Inovasi dan Kinerja Operasional Pada UKMGerabah di Dusun Kasongan Kelurahan Bangunjiwo Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul,Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”,Yogyakarta.

Sasongko, Dhinar, 2010, “Eko Susilo, Setelah Dipecat Justru Sukses Berbisnis Kedelai Goreng”,Radar Semarang, Selasa 4 Mei 2010.

Soleh, Muhammad, 2008, Analisis Strategi Inovasi dan Dampaknya Terhadap Kinerja Perusahaan(Studi Kasus: UKM Manufaktur di Kota Semarang), Program Studi Magister ManajemenProgram Pasca Sarjana Universitas Diponegoro, Semarang.

Sulistiyo, Hilda Sabri, 2012, Jumlah Wirausaha RI Naik Jadi 1,56%.

http://archive.bisnis.com/articles/jumlah-wirausaha-ri-naik-jadi-1-56-percent. Diunduh pada 6Maret 2013.

Supardi, Endang, 2004, Kiat Mengembangkan Sikap Kreatif dan Inovatif, Direktorat PendidikanMenengah Kejuruan Departemen Pendidikan Nasional.

Tiwari,R dan Buse.S, 2007, Barriers to Innovation in SMEs: Can the Internationalization of R&DMitigate Their Effect?, Kertas Kerja, Sevilla, Spanyol.

Triwitono, 2011, Alat Pencetak Rengginang yang Ditunggu-tunggu. http://www.mesinkerupuk.com/.14 April 2013.

White, Margareth.A dan Garry.D.Brutton, 2007, The Management of Technology and Innovation: AStrategic Approach, Thomson South-Western, Amerika Serikat.

Wijayanti dan Intan Puspitasari, 2005, Inovasi Pada Usaha Kecil dan Menengah di DIY: Tipe,Sumber Informasi, dan Akses Teknologi, Universitas Muhamadiyah Purworejo.

Winardi, J, 2003, Entrepreneur dan Entrepreneurship, Penerbit Prenada Media, Jakarta.

Zimmerer, Thomas.W dan Norman.M.Scarborough, 2008, Kewirausahaan dan Manajemen UsahaKecil, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.