faktor derajat kesehatan -- maret 2014

17
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Derajat kesehatan menggambarkan tingkat kesehatan dan.Derajat kesehatan mempunyai berbagai variabel antara lain lamanya hidup, kematian, cacat, kesakitan, status gizi, pendidikan kesehatan, kuantitas dan kualitas air serta sanitasi lingkungan.Peningkatan derajat kesehatan masyarakat akan berpengaruh pada penduduk dan organisasi kemasyarakatan, sehingga dapat lebih sejahtera dan dapat bekerja lebih produktif. Dari latar belakang tersebut , tim penulis menyusun makalah yang berjudul ”Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Derajat Kesehatan”. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dari penulisan makalah ini adalah : 1. Apasajakah faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan manusia? 2. Apa-apa saja contoh dari factor-faktor tersebut ? 3. Bagaimana faktor-faktor tersebut jika di kaitkan dengan derajat kesehatan masyarakat Indonesia ? Kelompok 6: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Derajat Kesehatan 1

Upload: helnida

Post on 16-Nov-2015

13 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

XXXXXXC XX

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangDerajat kesehatan menggambarkan tingkat kesehatan dan.Derajat kesehatan mempunyai berbagai variabel antara lain lamanya hidup, kematian, cacat, kesakitan, status gizi, pendidikan kesehatan, kuantitas dan kualitas air serta sanitasi lingkungan.Peningkatan derajat kesehatan masyarakat akan berpengaruh pada penduduk dan organisasi kemasyarakatan, sehingga dapat lebih sejahtera dan dapat bekerja lebih produktif. Dari latar belakang tersebut , tim penulis menyusun makalah yang berjudul Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Derajat Kesehatan.

1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dari penulisan makalah ini adalah :1. Apasajakah faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan manusia?2. Apa-apa saja contoh dari factor-faktor tersebut ?3. Bagaimana faktor-faktor tersebut jika di kaitkan dengan derajat kesehatan masyarakat Indonesia ?

1.3 Tujuan PenulisanTujuan penulisan dari makalah ini adalah :1. Untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan2. Untuk mengetahui contoh dari faktor- faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan.3. Untuk mengetagui faktor- faktor tersebut jika di kaitkan dengan derajat kesehatan masyarakat Indonesia .

BAB IIPEMBAHASAN2.1 Pengertian KesehatanSehat adalah kondisi normal dimana seseorang bisa melakukan aktivitas hidupnya dengan lancar dan tanpa gangguan. Selama beberapa dekade, definisi sehat masih diperbincangkan dan belum ada kata sepakat dari para ahli kesehatan maupun tokoh masyarakat dunia. Akhirnya World Health Organization (WHO) membuat definisi universal yang menyatakan bahwa sehat adalah suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental, dan sosial serta tidak hanya tebebas dari penyakit atau kelemahan (WHO, 1947)Sehat memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Banyak sekali hal yang mempengaruhi kesehatan kita, yang mungkin kita tidak sadari bahwa hal-hal yang berada di sekitar kita adalah faktor-faktor utama yang mempengaruhi kesehatan.Banyak sekali teori-teori yang menjelaskan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan, namun teori yang paling banyak digunakan adalah teori Blum.

2.2 Faktor Faktor yang Mempengaruhi KesehatanMenurut Hendrick L. Blumm, terdapat 4 faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat, yaitu:1. Perilaku2. Lingkungan3. Keturunan4. Pelayanan KesehatanBerikut penjelasan dari keempat faktor tersebut :A. Environment (lingkungan). Lingkungan dapat diartikan sebagai tempat dimana kita tinggal yang meliputi keadaan hubungan sosial dan dinamika ekosistem yang berada di sekitar kita dan berkaitan dengan hal lainnya, baik yang tampak dan tidak. Menurut kamus Bahasa Indonesia, lingkungan adalah daerah yang termasuk di dalamnya. Kesehatan dan lingkungan merupakan wacana yang berkaitan satu dengan yang lainnya. Kita tidak dapat memungkiri bahwa keadaan lingkungan berpengaruh terhadap kesehatan suatu komunitas bahkan ekosistem lingkungan tersebut. Begitu pula dengan kesehatan, kesehatan juga berperngaruh terhadap dinamika lingkungan terutama bila dipandang dalam sudut biologis yang akan berdampak pada perubahan aspek sosialnya. Lingkungan ini meliputi lingkungan fisik (baik natural atau buatan manusia), dan sosiokultur (ekonomi, pendidikan, pekerjaan dll). Pada lingkungan fisik, kesehatan akan dipengaruhi oleh kualitas sanitasi lingkungan dimana manusia itu berada. Hal ini dikarenakan banyak penyakit yang bersumber dari buruknya kualitas sanitasi lingkungan. . Sedangkan lingkungan sosial berkaitan dengan kondisi perekonomian suatu masyarakat. Semakin miskin individu/masyarakat maka akses untuk mendapatkan derajat kesehatan yang baik maka akan semakin sulit. Semakin tinggi tingkat pendidikan individu/masyarakat maka pengetahuan akan cara hidup sehat akan semakin baik.Contoh :1) ketersediaan air bersih pada suatu daerah akan mempengaruhi derajat kesehatan karena air merupakan kebutuhan pokok manusia dan manusia selalu berinteraksi dengan air dalam kehidupan sehari-hari2) Adanya sanitasi lingkungan yang baik akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. 3) Ada norma agama pada umat Islam tentang konsep haram terhadap alcohol akan menurunkan tingkat konsumsi alcohol.

B. Life Styles (Gaya Hidup)Gaya hidup adalah pola tingkah laku sehari-hari segolongan manusia di dalam masyarakat. Gaya hidup menunjukkan bagaimana orang mengatur kehidupan pribadinya, kehidupan masyarakat, perilaku di depan umum, dan upaya membedakan statusnya dari orang lain melalui lambang-lambang sosial. Gaya hidup atau life style dapat diartikan juga sebagai segala sesuatu yang memiliki karakteristik, kekhususan, dan tata cara dalam kehidupan suatu masyarakat tertentu. gaya hidup individu/masyarakat sangat mempengaruhi derajat kesehatan. Contoh :1) Dalam masyarakat yang mengalami transisi dari masyarakat tradisional menuju masyarakat modern, akan terjadi perubahan gaya hidup pada masyarakat tersebut yang akan mempengaruhi derajat kesehatan. 2) Pada masyarakat tradisonal dimana sarana transportasi masih sangat minim maka masyarakat terbiasa berjalan kaki dalam beraktivitas, sehingga individu/masyarakat senantiasa menggerakkan anggota tubuhnya (berolah raga). 3) Pada masyarakat modern dimana sarana transportasi sudah semakin maju, maka individu/masyarakat terbiasa beraktivitas dengan menggunakan transportasi seperti kendaraan bermotor sehingga individu/masyarakat kurang menggerakkan anggota tubunya (berolah raga). Kondisi ini dapat beresiko mengakibatkan obesitas pada masyarakat modern karena kurang berolah raga ditambah lagi kebiasaan masyarakat modern mengkonsumsi makanan cepat saji yang kurang mengandung serat. Fakta di atas akan mengakibatkan transisi epidemiologis dari penyakit menular ke penyakit degenerative.4) Perilaku merokok sejak usia dini akan meningkatkan resiko kanker paru 5) Kebiasaan melakukan konsep 3 M (menguras, mengubur, menutup) pada pencegahan DBD akan menurunkan prevalensi DBD.6) Perilaku mengkonsumsi makanan cepat saji (junk food) akan meningkatkan resiko obesitas yang beresiko pada penyakit jantung.C. Heredity (Keturunanan)Keturunan adalah faktor genetic ini sangat berpengaruh pada derajat kesehatan. Hal ini karena ada beberapa penyakit yang diturunkan lewat genetic, seperti leukemia. Faktor hereditas sulit untuk diintervensi karena hal ini merupakan bawaan dari lahir dan jika dapat diintervensi maka harga yang dibayar sangat mahalContoh: 1) Perkawinan antar golongan darah tertentu akan mengakibatkan leukemia.2) Adanya kretinisme yang diakibatkan mutasi genetic

D. Health Care Sevices pelayanan kesehatan juga mempengaruhi derajat kesehatan. Pelayanan kesehatan disini adalah pelayanan kesehatan yang paripurna dan intregatif antara promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Semakin mudah akses individu/masyarakat terhadap pelayanan kesehatan maka derajat kesehatan masyarakat akan semakin baik.Contoh:1) Adanya upaya promotif terhadap penularan HIV/AIDS akan menurunkan prevalensi HIV/AIDS. 2) Tersedianya sarana & prasaran kesehatan yang baik akan memudahkan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan berkualitas.3) Adanya asuransi kesehatan akan memudahkan individu/masyarakat untuk mengakses pelayanan kesehatan.

2.3 Faktor- Faktor Tersebut di IndonesiaA. Faktor Environment(Lingkungan) di Indonesia Jelas lingkungan mempengaruhi kesehatan sesorang, orang yang tinggal ditempat bersih, aman, dan nyaman akan mendapat kesehatan yang lebih baik dibanding orang yang bertempat tinggal di daerah kumuh seperti bantaran kali, kolong jembatan, dan kawasan Industri. Masih banyak masyarakat indonesia yang bertempat dilingkungan kurang baik, pelosok-pelosok. Khususnya masyarakat kota-kota besar di Indonesia.Faktor-faktor buruknya lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan Indonesia:1) Banyak bangunan bertingkat yang di beton = dengan banyaknya bangunan bertingkat maka fungsi tanah yang seharusnya menyerap air kini digantikan fungsinya oleh sistem penyerapan buatan yang kurang efektif, dapat berakibat banjir dan mewabahnya penyakit2) Pembuatan produk-produk yang lama hancur = bahan baku yang lama hancur akan mempercepat penumpukan sampah karena sampah dihasilkan setiap hari.3) Kurangnya kesadaran masyarakat akan lingkungannya = sehingga membuang sampah sembarang, membangun rumah dibantaran kali, dll4) Banyak kendaraan dan pabrik-pabrik = kendaraan yang sudah lama akan mengalami pembakaran yang tidak sempurna sehingga lebih banyak menghasilkan Co2 dan Pb begitupun dengan pabrik-pabrik.

Lingkungan yang mendukung gaya hidup bersih juga berperan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Dalam kehidupan disekitar, kita dapat kita rasakan, daerah yang kumuh dan tidak dirawat biasanya banyak penduduknya yang mengidap penyakit sperti gatal-gatal, infeksi saluran saluran pernafasan, dan infeksi saluran pencernaan. Penyakit Demam Berdarah juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Lingkungan tidak bersih, banyaknya tempat penampungan air yang tidak pernah dibersihkan menyebabkan perkembangkan nyamuk aedes aegypti penyebab demam berdarah meningkat. Hal ini menyebabkan penduduk di sekitar memiliki risiko tergigit nyamuk dan tertular demam berdarah.

B. Faktor Life Style (Gaya Hidup) di IndonesiaGaya hidup berawal dari pemikiran, yang kemudian akan di yakini menjadi nilai kehidupan lali di implemetasikan dalam tindakan sehari-hari.Gaya gidup mayarakat indonesia dapat dibagi menjadi 2 ,yaitu gaya hidup tradisional dan gaya hidup modern. Gaya hidup tradisional masyarakat Indonesia erat kaitannya dengan budaya-budaya yang telah mengakar di masyarakat. Salah satu contoh yaitu budaya masyarakat Indonesia yang bermukim di pinggiran sungai, Masyarakat Indonesia yang hidup di pinggiran sungai memanfaatkan sungai sebagai sumber air sekaligus tempat pembuangan sampah, dan toilet. Hal ini sangat mencengangkan,karena jika semua kegiatan itu dilakukan di sungai maka kualitas air yang digunakan masyarakat untuk memasak pun akan tercemar.Gaya hidup modern di Indonesia mengadopsi dari gaya hidup masya rakat Barat, seperti makan makanan Junk Food. Waralaba Jung Food di Indonesia makain menjamur, seacra langsung mengubah gaya hidup mayarakat. Denagn alasan cepat saji banyak masyarakat yang sibuk akan rutinitasnya memilih untuk makan Jung Food. Makanan jenis itu memang enak dan cepat saji namun banyak efek negatifnya pada kesehatan seperti mengandung kolesterol tinggi banyaknya bahan pengawet dan pewarna.Perilaku sehat akan menunjang meningkatnya derajat kesehatan, hal ini dapat dilihat dari banyaknya penyakit berbasis perilaku dan gaya hidup. Kebiasaan pola makan yang sehat dapat menghindarkan diri kita dari banyak penyakit, diantaranya penyakit jantung, darah tinggi, stroke, kegemukan, diabetes mellitus dan lain lain.salah satu contoh pola makan masyarakat minang, masakan-masakan Mayarakat minang sebagian besar menggunakan santan. Santan mengandung lemak yang lumayan tinggi, karena hal ini telah menjadi budaya, masyarakat Minang dapat dikatakan setiap hari memakan makanan bersantan.Hal ini akan menganggu kesehatan mereka karena slemak yang ada di santan aka menimbulkan kolesterol ddan obesitas.Selain itu budaya mencuci tangan sebelum makan,masih banyak masyakat Indonesia yang masih kurang sadar akan pentingnya hal itu. Mencuci tangan dapat menghindarkan masyarakat dari penyakit saluran cerna seperti diare

C. Faktor Heredity (Keturunan/ Genetik) di IndonesiaBanyak penyakit-penyakit yang dapat dicegah, namun sebagian penyakit tidak dapat dihindari, seprti penyakit akibat dari bawaan atau keturunan. Semakin besar penduduk yang memiliki risiko penyakit bawaan akan semakin sulit upaya meingkatkan derajat kesehatan.Di Indonesia Penyakit Genetik yang banyak ditemui ialah asma, Diabetes Mellitus, hipertensi primer, thalasemia, penyakit jantung bawaan, dan hemofiliaD. Faktor Health Care Services (Pelayanan Kesehatan) di Indonesia Fasilitas pelayanan kesehatan dasar, yaitu Puskesmas yang diperkuat dengan Puskesmas Pembantu dan Puskesmas keliling, telah didirikan di hampir seluruh wilayah Indonesia. Saat ini, jumlah Puskesmas di seluruh Indonesia adalah 7.550 unit, Puskesmas Pembantu 22.002 unit dan Puskesmas keliling 6.132 unit. Meskipun fasilitas pelayanan kesehatan dasar tersebut terdapat di semua kecamatan, namun pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan masih menjadi kendala. Fasilitas ini belum sepenuhnya dapat dijangkau oleh masyarakat, terutama terkait dengan biaya dan jarak transportasi. Fasilitas pelayanan kesehatan lainnya adalah Rumah Sakit yang terdapat di hampir semua kabupaten/kota, namun sistem rujukan pelayanan kesehatan perorangan belum dapat berjalan dengan optimal

Melihat itu semua, saat ini pemerintah telah berusaha memenuhi 3 aspek yang sangat terkait dengan upaya pelayanan kesehatan, yaitu upaya memenuhi ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan dengan membangun Puskesmas, Pustu, Bidan Desa, Pos Obat Desa, dan jejaring lainnya. Pelayanan rujukan juga ditingkatkan dengan munculnya rumah sakit rumah sakit baru di setiap kabupaten / kota.Upaya meningkatkan akses ke fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat secara langsung juga dipermudah dengan adanya program jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) bagi masyarakat kurang mampu. Program ini berjalan secara sinergi dengan program pemerintah lainnya seperti Program bantuan langsung tunai (BLT), Wajib Belajar dan lain lain.

Untuk menjamin agar fasilitas pelayanan kesehatan dapat memberi pelayanan yang efektif bagi masyarakat, maka pemerintah melaksanakan program jaga mutu.Untuk pelayanan di rumah sakit program jaga mutu dilakukan dengan melaksanakan akreditasi rumah sakit.Dari ke 4 faktor di atas ternyata pengaruh perilaku cukup besar diikuti oleh pengaruh faktor lingkungan, pelayanan kesehatan dan keturunan.Ke empat faktor di atas sangat berkaitan dan saling mempengaruhi.Perilaku sehat akan menunjang meningkatnya derajat kesehatan, hal ini dapat dilihat dari banyaknya penyakit berbasis perilaku dan gaya hidup. Kebiasaan pola makan yang sehat dapat menghindarkan diri kita dari banyak penyakit, diantaranya penyakit jantung, darah tinggi, stroke, kegemukan, diabetes mellitus dan lain lain. Perilaku / kebiasaan mencuci tangan sebelum makan juga dapat menghindarkan kita dari penyakit saluran cerna seperti mencret mencret dan lainnya.Saat ini pemerintah telah berusaha memenuhi 3 aspek yang sangat terkait dengan upaya pelayanan kesehatan, yaitu upaya memenuhi ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan dengan membangun Puskesmas, Pustu, Bidan Desa, Pos Obat Desa, dan jejaring lainnya. Pelayanan rujukan juga ditingkatkan dengan munculnya rumah sakit rumah sakit baru di setiap kabupaten / kota.

Upaya meningkatkan akses ke fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat secara langsung juga dipermudah dengan adanya program jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) bagi masyarakat kurang mampu. Program ini berjalan secara sinergi dengan program pemerintah lainnya seperti Program bantuan langsung tunai (BLT), Wajib Belajar dan lain lain.

Untuk menjamin agar fasilitas pelayanan kesehatan dapat memberi pelayanan yang efektif bagi masyarakat, maka pemerintah melaksanakan program jaga mutu.Untuk pelayanan di rumah sakit program jaga mutu dilakukan dengan melaksanakan akreditasi rumah sakit.

Ke 4 faktor yang Mempengaruhi Derajat Kesehatan Masyarakat di atas tidak berdiri sendiri sendiri, namun saling berpengaruh.Oleh karena itu upaya pembangunan harus dilaksanakan secara simultan dan saling mendukung.Upaya kesehatan yang dilaksanakan harus bersifat komprehensif, hal ini berarti bahwa upaya kesehatan harus mencakup upaya preventif / promotif, kuratif, dan rehabilitatif.

Dengan berbagai upaya di atas, diharapkan peran pemerintah sebagai pembuat regulasi, dan pelaksana pembangunan dapat dilaksanakan untuk meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat

BAB IIIPENUTUP

3.1 KesimpulanSehat adalah kondisi normal dimana seseorang bisa melakukan aktivitas hidupnya dengan lancar dan tanpa gangguan. Derajat kesehatan masyarakat menggambarkan kualitas suatu bangsa. Menurut Menurut Hendrick L. Blumm, terdapat4 faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakatyaitu: perilaku, lingkungan, keturunan ,pelayanan Kesehatan.Perilaku masyarakat berhubungan erat dengan budaya sehari-hari masyarakat dalam hidup sehat dan bersih. Faktor lingkunganmembahas tentang keadaan sekitar dimana masyarakat itu bermukim. Faktor keturunan berbicara tentang genetic bawaan yang merupakan bawaan dari orang tua. Sedangka pelayanan Kesehatan membahas tentang fasilitas dan program-program baik oleh pemerintah atau lembaga lainnya yang menyangkut bidang kesehatan.

3.2 SaranUntuk mewujudkan masyarakat yang sehat,harus ada kesadaran akan pentingnya hidup sehat dan bersih dengan cara memilah yang mana yang tepat untuk kesehatan dan yang mana yang akan berakibat buruk bagi kesehatan. Dalam proses ini, pemerintah diharapkan dapat memfasilitasi masyarakat dengan pelayanan kesehatan yang layak.

Jadi kunci utama mayarakat yang sehat adalah adanya sinergi antara masyarakat dan pemerintah untuk lebih sadar akan pentingnya kesehatan.

Daftar Pustakahttp://www.blognya-afdhal.blogspot.com/gaya-hidup-dapat-mempengaruhi-kesehatanhttp://www.catatansafira.blogspot.com/determinan-yang-mempengaruhi-derajat-kesehtanhttp://www.alpipunya.blogspot.com/faktor-faktor-yang-mengaruhi-derajat-kesehatan Notoatmodjo, S. 2003. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyaraka. Jakarta: Rineka Cipta. Entjang. 2003. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta

Kelompok 6: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Derajat Kesehatan 12