fakoemulsifikasi

Upload: putrarambe

Post on 02-Jun-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Fakoemulsifikasi

    1/4

    Fakoemulsifikasi

    Merupakan tindakan pembedahan dengan cara menghancurkan isi lensa yang keruh

    setelah pembungkusnya dibuka. Likuifikasi lensa menggunakan probe ultrasonografi yang

    dimasukkan melalui insisi yang lebih kecil di kornea atau sklera anterior. Getaran ultrasonic

    digunakan untuk menghancurkan isi lensa selanjutnya mesin PHACO akan menyedot massa

    katarak yang telah hancur sampai bersih. ebuah lensa intra okular yang dapat dilipat

    dimasukkan melalui irisan tersebut.

    Pada teknik ini sayatan dibuat sangat kecil !"#$ mm% yang memerlukan satu jahitan atau

    tidak dijahit sama sekali& sehingga memungkinkan pasien dapat melihat dengan cepat dan

    dapat kembali melalukan akti'itas sehari hari.

    ecara teori tindakan operatif katarak dengan fakoemulsifikasi mengalami

    perkembangan yang cepat dan telah mencapai taraf bedah refraktif oleh karena mempunyai

    beberapa kelebihan diantaranya (

    )ehabilitasi 'isus yang cepat

    *omplikasi post operasi ringan

    Astigmat akibat operasi ringan

    +eknik ini bermanfaat bagi katarak kongenital& katarak traumatik dan kebanyakan katarak

    senilis. +eknik ini kurang efektif pada katarak senilis padat& dan keuntungan insisi limbus

    yang kecil agak kurang jika akan dimasukkan lensa intra okular& meskipun sekarang lebih

    sering digunakan lensa intra okular fleksibel yang dapat dimasukkan melalui insisi kecil

    seperti itu.

    Indikasi teknik fakoemulsifikasi :

    ,. Pasien dengan rentang usia diba-ah / tahun.

    ". +idak mempunyai penyakit endotel

    $. 0ilik mata dalam

    . Pupil dapat dilebarkan hingga 1 mm.

    Prosedur Tindakan Operatif Fakoemulsifikasi

  • 8/10/2019 Fakoemulsifikasi

    2/4

    +erdapat beberapa hal penting pada bedah katarak fakoemulifikasi dengan penanaman

    lensa intraokuler& yang sangat erat kaitanya dengan reaksi inflamasi pasca bedah. Adapun

    beberapa hal tersebut adalah (

    ,. Pemberian asam mefenamat 2// mg atau indometasin 2/ mg peroral , 3 " jam

    sebelum operasi.

    ". *apsulotomi anterior dengan menggunakan jarum kapsulotomi melalui insisi kecil

    pada kornea& dengan metode CCC.

    $. 4ilakukan hidrodiseksi dan hidrodilemenesi untuk memisahkan inti lensa dari korteks

    kemudian dilakukan fakoemulsifikasi dengan teknik hori5ontal choop menggunakan

    mesin fako unit.

    . *orteks lensa dikeluarkan dengan cara irigasi aspirasi menggunakan mesin fako unit .

    2. 6nsersi lensa intraokuler foldauble pada bilik mata belakang dilakukan secara in the

    bag& setelah sebelumnya diberikan bahan 'iskoelastik untuk mengurangi komplikasi.

    7. 0ahan 'iskoelastik dikeluarkan dengan cara irigasi aspirasi menggunakan mesin fako

    unit.

    1. Luka operasi ditutup tanpa jahitan dengan cara membuat oedem luka operasi.

    8. 4iberikan suntikan antibiotika !Gentamisin% /&2 ml dan kortikostroid !*ortison

    Asetat% /&2 ml& subkonjuti'a.

    9. Pasca bedah diberikan tetes mata antibiotika !:eomycin#Polymi;in 0% dan anti

    inflamasi !4eksametason% /&, ml.& setiap 8 jam sekali.(5,11)

    jung

    ultrasonic dikelilingi oleh sebuah selubung silicon sehingga cairan irigasi dapat mengalir agar

    kamera anterior tetap mengembang serta ujung tersebut dapat dipertahankan tetap dingin.

    Inflamasi Pasca Bedah Fakoemulsifikasi

  • 8/10/2019 Fakoemulsifikasi

    3/4

    Pada dasarnya& suatu tindakan bedah akan menimbulkan trauma yang memberi akibat

    kerusakan jaringan dari organ yang dioperasi. ecara normal tubuh akan mengadakan reaksi

    dengan tujuan mengadakan proses penyembuhan pada jaringan yang mengalami kerusakan

    tersebut. )eaksi tersebut secara umum dikenal sebagai keradangan atau reaksi inflamasi. (5,7,12)

    Pada kerusakan jaringan terjadi robekan membran sel yang dengan akti'asi oleh en5im

    fosfolipase A " akan terbentuk asam arakidonat. Melalui jalur siklo#oksigenase& arakidonat

    akan mengalami transformasi membentuk prostaglandin. Adanya prostaglandin pada jaringan

    akan menimbulkan tanda#tanda klasik dari inflamasi yaitu dolor& rubor dan 'asodilatasi.

    elain itu& melalui jalur lipoksigenase& asam arakidonat akan membentuk leukotrien yang

    kemudian akan menimbulkan peningkatan juga permeabilitas 'askuler dan edema.

    Leukotrien juga mengaktifkan sistem komplemen jaringan serta melibatkan faktor#faktor

    khemotaktik pada tempat terjadinya trauma dan memberikan reaksi inflamasi pada jaringan.

    :eufeld dan ears pertama kali menemukan prostaglandin yang dapat diisolasi dari

    jaringan iris dan menyebutkan sebagai irin. Ambache !,921% menemukan bah-a rangsangan

    mekanis terhadap iris dan pada tindakan parasintesis akan dilepaskan suatu substansi yang

    disebut irin ke bilik mata depan. Meningkatnya konsentrasi irin atau prostaglandin akan

    mengakibatkan peningkatan permeabilitas epitel badan silier sehingga menimbulkan

    perubahan respon peradangan. !5,15,16) (8,14)

    ama halnya dengan tindakan operasi yang lain& pada pasca bedah ekstraksi katarak juga

    akan terjadi reaksi inflamasi yaitu berupa iritis atau iridosiklitis. Pada setiap tindakan bedah

    katarak fakoemulsifikasi& bahkan pada pembedahan yang sangat hati#hati sekalipun& akan

    selalu diikuti oleh iritis atau iridosiklitis. Hal ini terjadi akibat adanya manipulasi iris& lisis

    dari 5onula& adanya tindakan irigasi pada bilik mata depan& serta adanya kemungkinan sisa

    materi lensa yang tertinggal. 0iasanya iritis terjadi minimal dan dapat menghilang dengan

    sendirinya& tanpa meninggalkan bekas yang permanen. +etapi pada beberapa kasus dapat

    terjadi dimana reaksi tersebut tidak cepat menghilang dan cendrung menjadi kronis atau

    bertambah berat& sehingga dapat menimbulkan berbagai penyulit yang lain seperti penurunan

    tajam penglihatan& pembentukan membrane pada pupil& terjadinya sinekia anterior atau

    posperior& glaucoma skunder dan lain#lain (6,16)

    6nflamasi pasca bedah katarak fakoemulsifikasi ditandai dengan rasa tidak nyaman

    !discomfort)pada mata hingga rasa nyeri& hiperemi konjungti'a dan prikornea& sertam adanya

    plare dan sel pada bilik mata depan. *imura& thygeson dan Hogan !,929% membuat gradasi

    flare dan sel radang pada bilik mata depan sebagai berikut (7,17) (

  • 8/10/2019 Fakoemulsifikasi

    4/4

    Pemeriksaan balik mata depan untuk mengamati adanya flare dan cells radang dilakukan

    dengan lampu celah biomikroskop dalam ruangan gelap& lebar celah , mm& tinggi celah $

    mm& sudut 2?&pembesar serta intensitas cahaya pada ukuran maksimal. (11,18)

    *erja dari natrium diklofenak dengan menghambat en5im siklooksigenase sehingga

    dapat pula menghambat tranformasi dari asam arakidonat menjadi prostaglandin yang terjadi

    pada proses inflamasi. elain itu& natrium diklofenak memacu perpindahan asam arakidonat

    yang diubah menjadi leukotrien melalui jalur lipoksigenase menjadi berkurang. Melalui

    penghambatan pada kedua jalur inflamasi tersebut& maka reaksi inflamasi yang terjadi akan

    terhambat. (9,19)

    Penggunaan natrium diklofenak secara umum adalah dengan pemberian secara systemic

    proral& sebagai anti inflamasi dan analgesic untuk pengobatan simtomatik pada kasus arthritis

    rheumatoid& asteoartritis atau ankylosing apondilitis. (6,2)

    Penggunaan topikal pada mata dalam bentuk tetes /&,@ sebagai anti infalamasi pada

    kasus pasca bedah dan kasus konjungti'itas alergi& sebagai anti#inflamasi dan analgesic pada

    kasus pasca laser e;cimer. *raff& M.C.dkk& pada tahun ,99 mengemukakan angka

    penurunan inflamasi sebesar 8$@ pada penelitiannya terhadap 99 orang penderita yang

    diberikan tetes mata nutrium diklofenak /&,@ pasca bedah katarak fakoemulsifikasi dengan

    penanaman lensa okuler.

    A'ci.). dkk& serta Othenin#Girard& P. dkk& melaporkan dari hasil penelitian mereka

    bah-a tidak ada perbedaan yang bermakna antara tetes mata deksametason dan tetes mata

    natrium diklofenak dalam mengatasi inflamasi pasca bedah katarak