fabel

10
Nama : Moh. Reza Shah Valevi Kelas : VIIIE 1. Pengertian Fabel Fabel adalah Cerita pendek berupa dongeng yang menggambarkan watak dan budi pekerti manusia yang diibaratkan pada binatang. Karakter-karakter yang terdapat pada binatang tersebut dianggap mewakili karakter-karakter manusia dan diceritakan mampu berbicara dan bertidak seperti halnya manusia. Fabel diceritakan bukan dengan tujuan menghibur semata, Tetapi juga sebagai media pendidikan moral didalamnya terselip nilai luhur, yakni pengenalan tentang budi pekerti. Fabel adalah cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia yang pelakunya diperankan oleh binatang(berisi pendidikan moral dan budi pekerti).Fabel bukan hanya untuk anak kecil saja,tapi orang tua juga karena fabel berisi banyak hikmah yang dapat kita petik. 2. Struktur Fabel Fabel terdiri atas 4 bagian dalam strukturnya,yaitu: 1. Orientasi Orientasi merupakan bagian awal dari suatu cerita yang berisi pengenalan tokoh,latar tempat dan waktu,serta awalan masuk ke tahap berikutnya. 2. Komplikasi Komplikasi berisi terjadinya konflik/permasalahan antara tokoh utama dengan tokoh lain. 3. Resolusi

Upload: melz-mutz

Post on 20-Mar-2017

399 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: fabel

Nama : Moh. Reza Shah Valevi

Kelas : VIIIE

1. Pengertian Fabel

Fabel adalah Cerita pendek berupa dongeng yang menggambarkan watak dan budi

pekerti manusia yang diibaratkan pada binatang. Karakter-karakter yang terdapat pada

binatang tersebut dianggap mewakili karakter-karakter manusia dan diceritakan

mampu berbicara dan bertidak seperti halnya manusia. Fabel diceritakan bukan

dengan tujuan menghibur semata, Tetapi juga sebagai media pendidikan moral

didalamnya terselip nilai luhur, yakni pengenalan tentang budi pekerti. Fabel adalah

cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia yang pelakunya diperankan oleh

binatang(berisi pendidikan moral dan budi pekerti).Fabel bukan hanya untuk anak

kecil saja,tapi orang tua juga karena fabel berisi banyak hikmah yang dapat kita petik.

2. Struktur Fabel

Fabel terdiri atas 4 bagian dalam strukturnya,yaitu:

1. Orientasi

Orientasi merupakan bagian awal dari suatu cerita yang berisi pengenalan

tokoh,latar tempat dan waktu,serta awalan masuk ke tahap berikutnya.

2. Komplikasi

Komplikasi berisi terjadinya konflik/permasalahan antara tokoh utama dengan

tokoh lain.

3. Resolusi

Resolusi adalah bagian yang berisi pemecahan masalah.Masalah harus

diselesaikan dengan cara yang kreatif.

4. Koda

Koda merupakan bagian terakhir fabel yang berisi perubahan yang terjadi pada

tokoh dan pelajaran yang dapat dipetik dari cerita tersebut.

Ciri-ciri Teks Cerita Fabel 

1. Teks Bersifat Fiksi 

2. Hewan sebagai tokoh utama yang dapat bertingkah seperi manusia

( berbicara dan berpikir ). Ada berbagai jenis hewan yang biasa digunakan

dalam fabel kancil dan rubah biasannya digunakan untuk mewakili karakter

cerdik, sementara serigala digunakan untuk mewakili karakter rakus dan

serakah.

Page 2: fabel

3. Kata-kata yang sering digunakan sebagai kata pembuka adalah pada zaman

dahulu, pada suatu hari, waktu itu, alkisah, Ketika itu, dll

4. Umumnya, Tokoh baik akan berakhir bahagia dan tokoh jahat berakhir

sengsara atau mendapatkan akibatnya.

5. Menunjukkan penggambaran moral atau nilai moral dan karakter manusia

serta kritik tentang kehidupan di dalam Ceritanya.

6. Menggunakan latar belakang alam 

Struktur Teks Cerita Fabel 

Orientasi : Pendahuluan cerita dengan memperkenalkan tokoh-tokoh dan

di mana terjadinya cerita.

Komplikasi : permulaan munculnya permasalahan di antara tokoh-tokoh

dalam cerita fabel meliputi situasi, kejadian atau peristiwa yang

mengantarkan cerita menuju klimaks

Klimaks : puncak inti permasalahn di anatar tokoh-tokoh dalam cerita

fabel.

Resolusi       : permecahan permasalahn yang di hadapi para tokoh dan

merupakan akhir dari cerita.

Ciri-Ciri Kebahasaan Teks Cerita fabel 

Memuat kata sifat untuk mendeskripsikan pelaku, penampilan fisik, atau

kepribadiannya

Memuat kata keterangan untuk menggambarkan latar (waktu, tempat, dan

suasana).

Memuat kata kerja yang menujukkan peristiwa-peristiwa yang dialami para

tokoh.

Memuat sudut pandang pengarang (point of view).

3. Contoh fabel

TIGA BABI KECIL DAN SERIGALA JAHAT

Page 3: fabel

Dahulu kala, ada tiga ekor anak babi yang pergi mengembara untuk lebih mengenal

dunia.Sepanjang musim semi, mereka berkelana di dalam hutan, bermain dan bergembira.

Pokoknya serasa di dunia tak ada yang lebih gembira dari mereka bertiga, karena mereka

adalah anak-anak yang baik, mereka banyak mendapatkan teman dalam perjalananya.

Kemanapun mereka pergi, mereka selalu disambut dengan gembira. Namun musim semi

sudah akan berakhir, mereka sadar orang-orang sudah mulai bekerja untuk

mempersiapkan diri dalam rangka menyambut musim dingin yang sebentar lagi akan

datang.

Maka tibalah musim gugur dan hujan mulai sering turun membasahi bumi. Ketiga

anak babi ini mulai menyadari, bahwa mereka harus segera membuat tempat tinggal.

Mereka merasa agak sedih karma masa untuk bergembira telah berakhir dan mereka harus

segera bekerja seperti yang lainnya, jika tidak mereka akan basah dan kedinginan tanpa

ada tempat untuk berteduh. Mereka mulai berbincang tentang apa yang akan dilakukan,

namun masing-masing mempunyai rencana sendiri-sendiri. Si anak babi yang paling

pemalas mengatakan ia akan membangun pondok jerami.

“ yach.. sehari juga beres,” katanya.

Anak babi yang lainnya tidak sependapat dengannya, “kalau rumah dari jerami sangat

mudah rubuh,” kata mereka, namun si anak babi yang pemalas tidak mau mendengarkan

nasehat kakak-kakaknya, ia tetap pada keputusannya untuk membangun rumah dari

jerami. Anak babi yang agak rajin, memutuskan untuk membangun rumah dari kayu, ia

lalu pergi ke hutan mencari plank kayu untuk membuat rumahnya.

    "Clunk! Clunk! Clunk!" dalam dua hari rumah kayunya telah siap untuk ditempati.

Namun anak babi yang ketiga tidak menyenangi pondok kayu tersebut.

“ Bukan begitu caranya untuk membuat rumah,” katanya. “ sebuah rumah harus

dibangun dengan penuh kesabaran dan kerja keras dan tentunya membutuhkan waktu

yang agak lama untuk membangunnya. Rumah harus juga kuat untuk menahan serbuan

angin, dan melindungi kita dari serangan serigala”

Page 4: fabel

Hari demi hari berlalu, si babi kecil yang bijaksana mulai membangun rumahnya

dengan batu bata, sebata demi sebata dari waktu hingga kewaktu. Kakak-kakaknya selalu

datang berkunjung dan mengajaknya bermain, mereka mengejeknya karena

kengototannya membangun rumah dari bata, ia jadi kehilangan kesempatan untuk

bermain. Namun si babi kecil yang rajin ini hanya mengatakan “no..no.no.no…

Aku harus terus bekerja dan menyelesaikan rumahku sampai jadi. Aku tidak akan

semberono seperti kalian, ingat kakak siapa yang tertawa terakhir adalah yang tawanya

paling lama,”

   Maka tibalah musim dingin, salju memutih menutupi tanah, dan saat itu biasanya

serigala yang lapar akan selalu berkeliaran. Yang sadar pertama tentang keberadaan

serigala adalah si anak babi yang pemalas. Ia buru-buru berlari menuju rumah jeraminya.

“Ayo keluar!” perintah serigala, mulutnya berair, liurnya mengalir.

“Tidak mau !” kata si pemalas, aku akan tetap berada di dalam rumah!” bisiknya.

“ he..he..he..he.. aku akan membuatmu keluar bocah kecil!” geram si serigala murka.

Serigala itu menarik nafasnya dalam-dalam lalu meniup rumah jerami itu sekuat kuatnya.

Semua jerami berterbangan dan serigala itu sangat bangga sekali atas keberhasilannya,

sehingga ia tidak sadar bahwa anak babi yang pemalas itu telah menyelinap keluar dan

berlari kerumah kakaknya yang terbuat dari kayu. Ketika serigala itu sadar, si pemalas

sudah hampir mencapai rumah kayu, dan serigala itu menjadi marah.

“Kembali !” ia meraung sambil mengejar, hampir saja si pemalas tertangkap

olehnya. Sipemalas yang telah berpelukan dengan kakaknya gemetar ketakutan. “

tenang,” kata kakaknya, “rumah ini kan kuat terbuat dari kayu, mari kita menahan

pintunya, supaya ia tidak bisa mendobrak masuk,”

Di luar, si serigala bias mendengarkan ucapan si babi kecil, karena saking

laparnya, dan membayangkan dua makanan enak yang akan nikmati, ia la ngsung meniup

pintu tsb, seperti yang ia lakukan di rumah jerami.

“Buka!..buka.!! aku hanya ingin ngobrol saja..!!” teriaknya, di dalam rumah kedua

babi kecil itu sangat ketakutan. Si serigala sdangat murka ia menarik nafas dengan

panjang dan dalam, lalu ia meniup rumah kayu itu. WHOOOO, maka rubuhlah rumah

kayu itu seperti setumpuk kartu.

Page 5: fabel

Untungnya si bungsu yang merupakan anak babi yang bijaksana dan rajin telah

melihat hal tersebut dari kejauhan, ia segera membuka pintu rumah batunya lalu berteriak

memanggil kedua kakaknya agar segera berlari kerumahnya.

Serigala kembali mengejar mereka, namun di depan rumah batu ini, serigala merasa ragu-

ragu, karena rumah yang satu ini terlihat sangat kokoh, ia mencoba terus meniup, namun

sampai nafasnya habis, dadanya sesak dan perutnya kerempeng mengecil ia tetap tidak

mampu menggoyang rumah tersebut sedikitpun.

Ketiga anak babi kecil hanya memandanginya dengan ketakutan, karena telah lelah

serigala jahat mencoba cara lain, pelan-pelan ia memanjat ke atas atap dan mecoba naik

dari lobang perapian, untung saja si babi kecil yang bijaksana menyadarinya, ia segera

mengajak kakak-kakaknya untuk menyalakan tungku pengapian. Serigala jahat tidak

menyadarinya, ketika ia mendarat ke bawah, ia berteriak kesakitan,

“wadow..wadow. .aduh..duh..duh..duuuh.”.

Ternyata api telah melahap bulu tubuhnya dan ekornya. “ampunnn…ampunn..’”

teriaknya. Sejak saat itu serigala jahat tidak pernah kembali lagi ketempat tersebut. Ketiga

babi kecil kini dapat hidup dengan tenang dan aman dan tentunya dan bermain dengan

gembira setiap hari.

Page 6: fabel

Nama : Moh. Reza Shah Valevi

Kelas : VIIIE

1. Kata Kerja Aktif adalah Kata Kerja yang menerima awalan meN- dengan/ tanpa akhiran

-kan/ -i.

Contoh:

Mencari

Menjalani

Menggerakkan

2. Kata Kerja Pasif = Kata Kerja hasil daripada proses transformasi atau perubahan kata

aktif menjadi kata pasif. Kata Kerja yang mengandungi imbuhan ‘di’.

Contoh:

Dicari

Dijalani

Digerakkan

3. Kata kerja transitif adalah kata kerja yang membutuhkan objek.Kata kerja transitif bisa di

ubah ke bentuk pasif. Kata kerja transitif terdiri dari kata kerja berimbuhan sebagai

berikut:

a. Berafiks me-

   Contoh:Mebahas,membawa,menolong

      -Pak guru membahas pemilu

      -Ibu membawa kue

      -Anom menolong Dodi

b. Berafiks memper-

   Contoh:Memperistri,memperbesar

      -Andika memperistri Restu 

      -Camat akan mempebesar hutan desa minggu depan

c. Berafiks memper-i

   Contoh:Mempebaharui

      -Operator memperbaharui sinyal internet

4. Kata kerja intransitif adalah kata kerja yang tidak membutuhkan objek. Kata kerja

intransitif tidak bisa di ubah ke bentuk pasif. Kata kerja intransitif terdiri dari kata kerja

berimbuhan sebagai berikut:

Page 7: fabel

a. Berafiks ber-

   Contoh:Berpakaian,berlari

      -Nenek berlari dengan nenek

      -Edi berpakaian dengan rapi

b. Berafiks ter-

   Contoh:Tertawa,tersenyum

      -Suci sedang tersenyum

      -Budi tertawa

c. Berafiks ke-an

   Contoh:Ketakutan,kelaparan

      -Windi sedang ketakutan 

      -Emon kelaparan