fabel 1

8

Click here to load reader

Upload: nuno-sarmino

Post on 05-Aug-2015

486 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Fabel 1

FABEL

FABEL KUCING DAN TIKUS

Tikus : “Hai, kucing!”Kucing : “Ada apa?”Tikus : “Mari kita makan lame.”Kucing : “Dimana kita bisa mendapatkan lame.”Tikus : “Itu disana, digantung dirumah pak tani. Lamenya amat banyak. kita akan puas memakannya.” Rupanya kucing tertarik pada usul tikus. Ketika malam tiba tikus dan kucing berangkat kerumah pak tani. Setiba dirumah pak tani, kucing dan tikus amat terkejut. Ternyata, dirumah pak tani sedang ada pesta perkawinan. Kucing dan tikus menunggu sampai pesta itu usai. Akhirnya, mereka bersepakat, tikus akan memanjat ke atas, kucing menunggu dibawah. Sebelum memanjat keatas tikus berpesan. Tikus : “Kalau sudah lame yang jatuh kesini, cepatlah kamu melompat dan menerkam. Jangan sampai lame itu terpental keluar kamar ini. Nanti kita ketahuan!” Akhirnya tikus memanjat keatas tempat lame digantung. Sesampainya diatas, ia pun mencari lame yang bagus dan besar untuk dijatuhkan kebawah agar ditangkap kucing. Timbul niat curang tikus. Setelah ia menemukan lame yang bagus dan besar, ia lupa janjinya kepada kucing yang kelaparan menunggu dengan siaga sambil mengadahkan kepalanya keatas. Kucing : “Kok, lama benar tikus diatas? Tikus sudah mendapatkan lame apa belum ya? Perutku sudah lapar sekali!” Tikus pun mendapatkan lagi lame yang paling besar dan bagus. Tikus mulai menggerak tali pengikat lame itu. Belum selesai tali pengikat lame itu digerek, karena kekenyangan, tegang dan takut ketahuan oleh penghuni rumah, tiba-tiba tikus salah injak dan terjatuh. Sebelum sampai kebawah tikus berkata. Tikus : “Jangan kau makan saya. Saya adalah tikus kawanmu, jangan makan saya!!!”Kucing : “Lamee…..e…..ee…..!”

FABEL ANAK-ANAK BABI

Pada suatu hari Fauna city ada seekor anak babi yang sedang membeli bata untuk membuat rumah. Anak babi : “Ha, aku sudah mendapatkan bata aku hanya tinggal membuat rumah.”Anak babi pun membuat rumahnya dengan senang hati dan ketika sudah selesai anak babi pun masuk ke dalam rumah. Lalu ada seekor srigala yang buas dan ganas, karena dengan tiupannya saja rumah yang lain bisa hancur. Srigala : “( tok, tok, tok ) mengetuk pintu ) Anak babi ! anak babi ! buka pintunya.” Anak babi : “Ha, itukan srigala yang ganas itu. Iiiii…. Atut.” Srigala : “Anak babi ! anak babi ! cepatlah buka.”Anak babi : “Tidak aku tidak akan membukakan pintu, kau kukan srigala pemakan daging.”Srigala : “Rupanya kau sudah tau ! aku akan menghancurkan rumahmu. Hia...hus… ha tidak hancur, aku akan mencoba lagi. Hia.. hus...ah tidak bisa. Tunggu kau besok aku akan datang lagi .Keesokan harinya. Srigala : “Anak babi ! bagaimana kalau kau ikut denganku, mengambil buah ceri di pohon sana buahnya banyak lho.”Anak babi : “Oh….baiklah nanti sore kau jemput aku disini ya.”Srigala : “Baiklah aku jemput jam 03.00. Rupanya anak babi sudah tahu dimana pohon cery itu, ia aka mengambilnya sendiri. Anak babi : “Srigala belum datang aku akan pergi mengambil buah itu sendiri.”Anak babi pun memanjat pohon ceri itu dan mengambil buahnya, tidak lama kemudian. Anak babi : “Sudah banyak aku mau pulang dulu. Ha, itu srigala aku harus cepat pulang.”Setelah anak babi sampai di rumah. Srigala pun datang untuk menjemput anak babi.Srigala : “Anak babi, bagaimana dengan janjimu.”Anak babi : “Aku sudah mengambil buah ceri itu dan rasanya enak sekali.”Srigala : “Ha….. kurang ajar, kalau kalau bertemu aku akan kuhajar kau dan kumakan.”Keesoka harinya anak babi pergi ke pasar dan sedang memilih buah, lalu ternyata srigala itu pun datang ke pasar.

Page 2: Fabel 1

MITOS

Memakai payung di dalam rumah berarti sial Ya sial kalau lagi ada banyak orang di dalam rumah dan kita memakai payung. Mungkin orang – orang di sekitar Anda akan merasa terganggu atau tercolok matanya.

Jangan memakai sesuatu yang tajam di malam hari, pamali Mungkin mitos ini muncul sebelum adanya listrik, jadi rasa orang tua melarang anaknya untuk tidak menggunakan benda tajam di malam hari. Kalau sekarang kan sudah ada listrik, buat apa mempercayai mitos ini.

Page 3: Fabel 1

JENAKA

PANTUN

Jangan takut Jangan kawatirItu kentu Bukan petir

CERITA

Dikeluarkan baru digaruk

Sang pasien mati-matian membujuk dokter agar tidak membedahnya.“Sebetulnya saya tidak menderita penyakit yang serius,” ungkapnya,“kecuali usus buntu saya agak terasa gatal.”“Baiklah kalau begitu,” jawab dokter,”mari segera kita keluarkan.”“Apakah usus buntu ini harus dikeluarkan hanya karena gatal sedikit, Dok?”“Tentu saja,” balas dokter dengan nada tidak sabar.“Setelah dikeluarkan barulah kita bisa menggaruknya.

SAGE

Page 4: Fabel 1

Asal Usul Kota Banyuwangi

Pada zaman dahulu di kawasan ujung timur Propinsi Jawa Timur terdapat sebuah kerajaan besar yang diperintah oleh seorang Raja yang adil dan bijaksana. Raja tersebut mempunyai seorang putra yang gagah bernama Raden Banterang. Kegemaran Raden Banterang adalah berburu. “Pagi hari ini aku akan berburu ke hutan. Siapkan alat berburu,” kata Raden Banterang kepada para abdinya. Setelah peralatan berburu siap, Raden Banterang disertai beberapa pengiringnya berangkat ke hutan. Ketika Raden Banterang berjalan sendirian, ia melihat seekor kijang melintas di depannya. Ia segera mengejar kijang itu hingga masuk jauh ke hutan. Ia terpisah dengan para pengiringnya. “Kemana seekor kijang tadi?”, kata Raden Banterang, ketika kehilangan jejak buruannya. “Akan ku cari terus sampai dapat,” tekadnya. Raden Banterang menerobos semak belukar dan pepohonan hutan. Namun, binatang buruan itu tidak ditemukan. Ia tiba di sebuah sungai yang sangat bening airnya. “Hem, segar nian air sungai ini,” Raden Banterang minum air sungai itu, sampai merasa hilang dahaganya. Setelah itu, ia meninggalkan sungai. Namun baru beberapa langkah berjalan, tiba-tiba dikejutkan kedatangan seorang gadis cantik jelita. “Ha? Seorang gadis cantik jelita? Benarkah ia seorang manusia? Jangan-jangan setan penunggu hutan,” gumam Raden Banterang bertanya-tanya. Raden Banterang memberanikan diri mendekati gadis cantik itu. “Kau manusia atau penunggu hutan?” sapa Raden Banterang. “Saya manusia,” jawab gadis itu sambil tersenyum. Raden Banterang pun memperkenalkan dirinya. Gadis cantik itu menyambutnya. “Nama saya Surati berasal dari kerajaan Klungkung”. “Saya berada di tempat ini karena menyelamatkan diri dari serangan musuh. Ayah saya telah gugur dalam mempertahankan mahkota kerajaan,” Jelasnya. Mendengar ucapan gadis itu, Raden Banterang terkejut bukan kepalang. Melihat penderitaan puteri Raja Klungkung itu, Raden Banterang segera menolong dan mengajaknya pulang ke istana. Tak lama kemudian mereka menikah membangun keluarga bahagia.

Cindelaras

Raden Putra adalah raja Kerajaan Jenggala. Ia didampingi seorang permaisuri yang baik hati dan seorang selir yang cantik jelita. Tetapi, selir Raja Raden Putra memiliki sifat iri dan dengki terhadap sang permaisuri. Ia merencanakan suatu yang buruk kepada permaisuri. “Seharusnya, akulah yang menjadi permaisuri. Aku harus mencari akal untuk menyingkirkan permaisuri,” pikirnya.

Selir baginda, berkomplot dengan seorang tabib istana. Ia berpura-pura sakit parah. Tabib istana segera dipanggil. Sang tabib mengatakan bahwa ada seseorang yang telah menaruh racun dalam minuman tuan putri. “Orang itu tak lain adalah permaisuri Baginda sendiri,” kata sang tabib. Baginda menjadi murka mendengar penjelasan tabib istana. Ia segera memerintahkan patihnya untuk membuang permaisuri ke hutan.

Sang patih segera membawa permaisuri yang sedang mengandung itu ke hutan belantara. Tapi, patih yang bijak itu tidak mau membunuhnya. Rupanya sang patih sudah mengetahui niat jahat selir baginda. “Tuan putri tidak perlu khawatir, hamba akan melaporkan kepada Baginda bahwa tuan putri sudah hamba bunuh,” kata patih. Untuk mengelabui raja, sang patih melumuri pedangnya dengan darah kelinci yang ditangkapnya. Raja menganggung puas ketika sang patih melapor kalau ia sudah membunuh permaisuri.

Setelah beberapa bulan berada di hutan, lahirlah anak sang permaisuri. Bayi itu diberinya nama Cindelaras. Cindelaras tumbuh menjadi seorang anak yang cerdas dan tampan. Sejak kecil ia sudah berteman dengan binatang penghuni hutan. Suatu hari, ketika sedang asyik bermain, seekor rajawali menjatuhkan sebutir telur. “Hmm, rajawali itu baik sekali. Ia sengaja memberikan telur itu kepadaku.” Setelah 3 minggu, telur itu menetas. Cindelaras memelihara anak ayamnya dengan rajin. Anak ayam itu tumbuh menjadi seekor ayam jantan yang bagus dan kuat. Tapi ada satu keanehan. Bunyi kokok ayam jantan itu sungguh menakjubkan! “Kukuruyuk… Tuanku Cindelaras, rumahnya di tengah rimba, atapnya daun kelapa, ayahnya Raden Putra…”

LEGENDA

Page 5: Fabel 1

Asal Usul Danau Toba

Di Sumatera Utara terdapat danau yang sangat besar dan ditengah-tengah danau tersebut terdapat sebuah pulau. Danau itu bernama Danau Toba sedangkan pulau ditengahnya dinamakan Pulau Samosir. Konon danau tersebut berasal dari kutukan dewa.Di sebuah desa di wilayah Sumatera, hidup seorang petani. Ia seorang petani yang rajin bekerja walaupun lahan pertaniannya tidak luas. Ia bisa mencukupi kebutuhannya dari hasil kerjanya yang tidak kenal lelah. Sebenarnya usianya sudah cukup untuk menikah, tetapi ia tetap memilih hidup sendirian. Di suatu pagi hari yang cerah, petani itu memancing ikan di sungai. “Mudah-mudahan hari ini aku mendapat ikan yang besar,” gumam petani tersebut dalam hati. Beberapa saat setelah kailnya dilemparkan, kailnya terlihat bergoyang-goyang. Ia segera menarik kailnya. Petani itu bersorak kegirangan setelah mendapat seekor ikan cukup besar. Ia takjub melihat warna sisik ikan yang indah. Sisik ikan itu berwarna kuning emas kemerah-merahan. Kedua matanya bulat dan menonjol memancarkan kilatan yang menakjubkan. “Tunggu, aku jangan dimakan! Aku akan bersedia menemanimu jika kau tidak jadi memakanku.” Petani tersebut terkejut mendengar suara dari ikan itu. Karena keterkejutannya, ikan yang ditangkapnya terjatuh ke tanah. Kemudian tidak berapa lama, ikan itu berubah wujud menjadi seorang gadis yang cantik jelita. “Bermimpikah aku?,” gumam petani.

Asal Usul Gunung Tangkuban Perahu

Di Jawa Barat tepatnya di Kabupaten Bandung terdapat sebuah tempat rekreasi yang sangat indah yaitu Gunung Tangkuban Perahu. Tangkuban Perahu artinya adalah perahu yang terbalik. Diberi nama seperti karena bentuknya memang menyerupai perahu yang terbalik. Konon menurut cerita rakyat parahyangan gunung itu memang merupakan perahu yang terbalik. Berikut ini ceritanya.Beribu-ribu tahun yang lalu, tanah Parahyangan dipimpin oleh seorang raja dan seorang ratu yang hanya mempunyai seorang putri. Putri itu bernama Dayang Sumbi. Dia sangat cantik dan cerdas, sayangnya dia sangat manja. Pada suatu hari saat sedang menenun di beranda istana, Dayang Sumbi merasa lemas dan pusing. Dia menjatuhkan pintalan benangnya ke lantai berkali-kali. Saat pintalannya jatuh untuk kesekian kalinya Dayang Sumbi menjadi marah lalu bersumpah, dia akan menikahi siapapun yang mau mengambilkan pintalannya itu. Tepat setelah kata-kata sumpah itu diucapkan, datang seekor anjing sakti yang bernama Tumang dan menyerahkan pintalan itu ke tangan Dayang Sumbi. Maka mau tak mau, sesuai dengan sumpahnya, Dayang Sumbi harus menikahi Anjing tersebut.Dayang Sumbi dan Tumang hidup berbahagia hingga mereka dikaruniai seorang anak yang berupa anak manusia tapi memiliki kekuatan sakti seperti ayahnya. Anak ini diberi nama Sangkuriang. Dalam masa pertumbuhannya, Sangkuring se lalu ditemani bermain oleh seekor anjing yang bernama Tumang yang dia ketahui hanya sebagai anjing yang setia, bukan sebagai ayahnya. Sangkuriang tumbuh menjadi seorang pemuda yang tampan dan gagah perkasa. Pada suatu hari Dayang Sumbi menyuruh anaknya pergi bersama anjingnya untuk berburu rusa untuk keperluan suatu pesta. Setelah beberapa lama mencari tanpa hasil, Sangkuriang merasa putus asa, tapi dia tidak ingin mengecewakan ibunya. Maka dengan sangat terpaksa dia mengambil sebatang panah dan mengarahkannya pada Tumang. Setibanya di rumah dia menyerahkan daging Tumang pada ibunya. dayanng Sumbi yang mengira daging itu adalah daging rusa, merasa gembira atas keberhasilan anaknya.