f3. kia-kb alam

Upload: donnyaw

Post on 01-Mar-2016

56 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Laporan Internship

TRANSCRIPT

I. LATAR BELAKANG

Berbagai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kebidanan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) mengalami penurunan yang cukup signifikan tahun 2007. Pada tahun 2007 AKB mencapai 34/1000 kelahiran hidup dan AKI mencapai 228/100.000 kelahiran. Angka kematian bayi di sebabkan oleh infeksi sistemik, kelainan bawaan, dan infeksi saluran pernapasan akut. Angka kematian ibu ini masih sangat tinggi yang di sebabkan oleh perdarahan, eklamsia, dan infeksi. Agar dapat mempercepat tercapainya penurunan angka kematian ibu dan angka kematian perinatal telah dicanangkan gagasan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap ibu dan bayinya melalui Puskesmas sayang bayi dan Puskesmas sayang ibu. Dalam salah satu sasaran yang ditetapkan untuk tahun 2010 adalah menurunkan Angka Kematian Ibu menjadi 125 / 100.000 kelahiran hidup dari 307/ 100.000 kelahiran hidup (SDKI) 2002 / 2003. WHO memperkirakan 200.000 juta jiwa ibu hamil di negara berkembang setiap tahunnya dan lebih dari 500.000 diantaranya akan meninggal karena penyebab yang berkaitan dengan kehamilan, jutaan lainnya akan mengalami komplikasi kehamilan dan 7 juta kematian perinatal terjadi akibat masalah kesehatan ibu. Penyebab kematian ibu di Indonesia terbanyak disebabkan oleh komplikasi obstetrik (90%) yaitu perdarahan (30,77%), Infeksi (22,5%), preeklamsi dan eklamsi (25,18%), lain-lain (11,55%). Penyebab kematian ibu ini juga merupakan resiko tinggi pada kehamilan. Proses kematian ibu mempunyai perjalanan yang panjang sehingga pencegahannya dapat dilakukan sejak melakukan Ante Natal Care (pemeriksaan kehamilan) melalui pendidikan terkait dengan kesehatan ibu hamil, menyusui dan kembalinya alat kesehatan reproduksi, serta menyampaikan betapa pentingnya interval kehamilan berikutnya sehingga tercapai sumber daya manusia yang diharapkan.Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan patologi yang dapat mempengaruhi keadaan ibu dan janin. Untuk menghadapi kehamilan risiko harus diambil sikap proaktif, berencana dengan upaya promotif dan preventif sampai dengan waktunya harus diambil sikap tegas dan cepat untuk menyelamatkan ibu dan janinnya. Penyebab dari kejadian kehamilan risiko pada ibu hamil adalah karena kurangnya pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi, rendahnya status sosial ekonomi dan pendidikan yang rendah. Dengan adanya pengetahuan ibu, baik melalui tenaga kesehatan terutama bidan, petugas Posyandu, media massa (televisi, koran, dll), tentang tujuan atau manfaat pemeriksaan kehamilan dapat memotivasinya untuk memeriksakan kehamilan secara rutin. Pengetahuan tentang cara pemeliharaan kesehatan dan hidup sehat meliputi jenis makanan bergizi, menjaga kebersihan diri, serta pentingnya istirahat cukup sehingga dapat mencegah timbulnya komplikasi dan tetap mempertahankan derajat kesehatan yang sudah ada. Angka kematian ibu dan perinatal merupakan parameter yang lebih baik dan peka untuk menilai keberhasilan pelayanan kesehatan. Maka dari itu Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Sebagai penyelenggara pembangunan kesehatan, puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan per orangan dan upaya kesehatan masyarakat, yang ditinjau dari Sistem Kesehatan Nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang secara langsung dapat memantau angka kematian ibu dan bayi.

II. PERMASALAHAN

Permasalahan yang ada berupa kehamilan resiko tinggi. Pasien mempunyai riwayat seksio sesaria karena PEB, hamil di usia tua dan curiga panggul sempit. Dilakukan kunjungan rumah pada salah satu pasien di wilayah kerja Puskesmas Dharma Rini pada tanggal 27/06/2014.

IDENTITAS PASIENNama: Ny. HUmur: 38 tahun Alamat: JampirejoStatus: Menikah Pendidikan terakhir: SMUPekerjaan : Ibu rumah tanggaSuami : Tn. JUmur: 39 tahunPendidikan terakhir: SMUPekerjaan : Buruh Waktu Pemeriksaan: 27 Juni 2014

ANAMNESISAnamnesis UmumRiwayat Obstetri : G2 P1 A0 Perempuan, 8 tahun, lahir seksio sesaria, ditolong oleh dokter SpOG, BB:3000 gram, saat ini dalam kondisi sehat SekarangRiwayat kehamilan sekarangRiwayat Ante Natal Care (ANC): Teratur, pertama kali periksa ke bidan pada usia kehamilan 1 bulan.Riwayat Haid Menarche : 12 tahun Lama menstruasi: 6 hari Siklus menstruasi: 28 hari

Riwayat PerkawinanMenikah 1 kali ( umur 30 tahun )Riwayat Keluarga BerencanaPasien memakai KB pil selama 3-4 bulan pasca melahirkanRiwayat Sosial EkonomiStatus ekonomi pasien termasuk menengah ke bawah, saat kehamilan dan persalinan ini baru berencana mendaftar BPJS iuran kelas III.Riwayat gizi :TB: 145 cm, BB: 65 kg, LLA: 30 cmSkor BMI = 30,9 kg/m2 Anamnesis KhususKeluhan Utama : Periksa kehamilan rutin. Riwayat Perjalanan Penyakit : Pasien datang untuk periksa kehamilan rutin. Dari pemeriksaan antenatal oleh bidan desa, dikatakan bahwa jika sesuai dengan HPHT maka usia kehamilan saat ini adalah 23 minggu 4 hari. Tidak ada keluhan yang bemakna pada pasien.

PEMERIKSAAN FISIK Status GeneralisKeadaan umum : baik, tidak anemisKesadaran : compos mentis Tekanan darah: 130/80 mmHg Suhu: 36,8oC Nadi: 88 x/ Frekuensi pernafasan: 22 x/Berat badan : 65 kg Tinggi badan : 145 cm Konjunctiva palpebra pucat : (-), Sklera ikterik : (-), Jantung : gallop (-), murmur (-) Paru-paru : bising nafas vesikuler (N), wheezing (-), ronkhi (-) Hati dan lien : sulit dinilai, Edema pretibia : (-), Varises : (-)

Status ObstetriPemeriksaan luar: Tanggal : 28 Juni 2014 Tinggi fundus uteri 18 cm, punggung belum dapat dinilai, dengan bagian terbawah sulit dinilai. Pemeriksaan dalam vagina : Tidak dilakukanPemeriksaan inspekulo : Tidak dilakukan.

DIAGNOSA KERJAG2 P1 A0 38 tahun hamil 23 mingguJanin 1 intra uterineRiwayat Sectio Cesaria ec Pre Eklampsia BeratCuriga panggul sempitObesitas

III. PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI

Metode penyuluhan secara langsung kepada ibu hamil dipilih sebagai intervensi yang akan paling efektif. Hal ini dimaksudkan agar mereka mengetahui mengenai kehamilan beresiko tinggi kaitannya dengan riwayat seksio sesaria karena PEB, hamil di usia tua dan curiga panggul sempit.Intervensi dilakukan dengan cara melakukan Home Visit (Kunjungan Rumah) dan melakukan wawancara secara langsung kepada kepada ibu hamil.

IV. PELAKSANAANMetode penyuluhan secara langsung kepada ibu hamil Risti secara langsung dipilih sebagai intervensi yang akan paling efektif. Hal ini dimaksudkan agar mereka mengetahui mengenai kehamilan berisiko tinggi dan bagaimana mencegah komplikasi. Kegiatan dilakukan dengan cara melakukan Home Visit (Kunjungan Rumah) dan melakukan wawancara secara langsung kepada ibu hamil resiko tinggi. Kemudian dilakukan suatu edukasi mengenai kehamilan beresiko tinggi kaitannya dengan riwayat sectio secaria et causa preeklampsia berat, curiga panggul sempit dan obesitas:1. Kehamilan risiko tinggi adalah keadaan yang dapat mempengaruhi optimalisasi ibu maupun janin pada kehamilan yang dihadapi, bisa disebutkan dengan beberapa situasi dan kondisi serta keadaan umum seorang selama masa kehamilan, persalinan, nifas akan memberikan ancaman pada kesehatan jiwa ibu maupun janin yang dikandungnya.2. Pasien dengan riwayat operasi sesar sebelumnya sebaiknya diberi jarak 2 tahun atau lebih ke anak berikutnya abapila ingin kembali melahirkan. Dari penelitian didapatkan jika ibu hamil lagi dalam waktu kurang dari 6 bulan maka memiliki risiko tinggi untuk terjadinya robekan rahim (ruptura uteri) , persalinan kurang bulan (prematur) atau berat badan bayi yang kurang saat lahir (BBLR). Pasien ini memiliki rentang waktu setelah operasi sesar yang pertama selama 8 tahun, sehingga memiliki jarak yang aman untuk kembali melahirkan.3. Riwayat pre eklampsia berat pada kehamilan sebelumnya patut diwaspadai. Pre eklampsia berat dapat muncul kembali sehingga perlu rutin melakukan pemeriksaan kehamilan. Tekanan darah pada pasien ini sbelum hamil kedua juga cenderung tinggi (rata-rata 150/90 mmHg).4. Tinggi pasien yang hanya 145 cm dapat menjadi suspek panggul sempit. Panggul sempit merupakan salah satu komplikasi persalinan kala II. Pasien harus rutin memeriksakan kehamilannya secara rutin untuk mengetahui perkembangan janin dan merencanakan proses persalinan.5. Pasien memiliki BMI 30,9 kg/m2 (65kg/(1,45m)2), sehingga diharuskan untuk melakukan kontrol secara rutin. Pasien obesitas lebih berisiko terkenadiabetes,pre eklampsia,kelainan (cacat) bawaan pada janin dan kemungkinan keguguran6. Pengelolaan pada ibu dengan kehamilan beresiko tinggi yaitu dapat dicegah dengan pemeriksaan dan pengawasan kehamilan yaitu deteksi dini ibu hamil risiko tinggi atau komplikasi kebidanan yang lebih difokuskan pada keadaan yang menyebabkan kematian ibu. Pengawasan antenatal menyertai kehamilan secara dini, sehingga dapat diperhitungkan dan dipersiapkan langkah-langkah dalam persiapan persalinan. Diketahui bahwa janin dalam rahim dan ibunya merupakan satu kesatuan yang saling mengerti. Pengawasan antenatal sebaiknya dilakukan secara teratur selama hamil. Oleh WHO dianjurkan pemeriksaan antenatal minimal 4 kali dengan 1 kali pada trimester I, 1 kali pada trimester II dan 2 kali pada trimester III.7. Dengan melakukan pengawasan ante natal care secara rutin. Tujuan pengawasan antenatal adalah diketahuinya secara dini, keadaan risiko tinggi ibu dan janin, sehingga dapat :a. Melakukan pengawasan yang lebih intesifb. Memberikan pengobatan sehingga risikonya dapat dikendalikanc. Melakukan rujukan untuk mendapatkan tindakan yang adekuatd. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu.

V. MONITORING DAN EVALUASI

Pemeriksaan antenatal lanjutan tanggal 30 Juni 2014 didapatkan hasil:

ANAMNESISKeluhan Utama: Periksa kehamilan PEMERIKSAAN FISIK Status GeneralisKeadaan umum : baik, tidak anemisKesadaran : compos mentis Tekanan darah: 130/70 mmHg, Nadi: 80 x/, Frekuensi pernafasan: 20 x/, Suhu: 36,8oC Berat badan : 75 kgTinggi badan : 145 cm

Komentar/Feedback

Temanggung, 28 Juni 2014

Mengetahui,Pendamping Dokter InternshipPeserta

dr. Novelia Dian T.dr. Syaiful Alam NIP. 19621104 199010 2001

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Bahri Saifudin, dkk, 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.

Bagian Obsteri dan Ginekologi, 1982, Fakultas Kedokteran Universitas Kedokteran Padjajaran Bandung. Obstetri Sosial, 1982.

Cunningham, F . Gary. M. D, 2005. Obstetri Williams.EGC, Jakarta

BKKBN Papua, 2007. Profil Ingin Memiliki Reproduksi Prima. Dari http://

Departemen Kesehatan RI, 1999, Penilaian Resiko Antenatal dan Pengobatan. Jakarta.

______________________, 2002. Standar Pelayanan Kebidanan. Jakarta

______________________, 2004. Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan ibu dan Anak. Jakarta

Mochtar, R, 1998. Sinopsis Obstetri. Jilid 2. EGC Jakarta

Prawirohardjo, Sarwono, 1999. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka, Jakarta

Sastrawinata, Sulaiman. 2004. Obstetri Patologi. EGC, Jakarta

LAPORAN KEGIATAN USAHA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)F3. UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)

ANTENATAL CARE (ANC) PADA KEHAMILAN RISIKO TINGGI DENGAN Riwayat Seksio Cesaria et causa Pre Eklampsia Berat, Hamil di Usia Tua dan Curiga Panggul Sempit

OLEH:Dr. SYAIFUL ALAM

PUSKESMAS DHARMA RINI TEMANGGUNG(Periode 11 Maret 2013 11 Juli 2013)