~f~ sekolah tinggi filsafat ~ti1c;!!ytheologi...

12
Bank: 1.BCACabang Matraman (YAYLEMBAGA PTTEOLOGI JAKARTA),No. 342 3022635 2. Bank MANDlRl Cabang Cikini (LEMBAGA PERGURUANTINGGI TEOLOGI), No. 123 000 5625431 - Septemmy EUGharistia Lakawa. Th.D. Ketua Sekolah Tinggi Filsafat Theologi Jakarta untuk menjadi pembicara dalam Kuliah Umum Kala dan Kalam dengan judul "Yesus, Pilatus, dan Politik Kekuasaan" yang diselenggarakan pada 15 [uni 2020 via media internet oleh STFT Jakarta. Demikian surat ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Jabatan Yonky Karman, Ph.D. Dosen Tetap Sekolah Tinggi Filsafat Theologi Jakarta Nama Pemimpin Sekolah Tinggi Filsafat Theologi Jakarta melalui surat ini menugaskan: No. : 122a/Ketua/VI/2020 Hal : Penugasan Menjadi Pembicara Kuliah Umum STFTJ SURATTUGAS [alan Proklamasi 27 Jakarta 10320, Indonesia Tel. +62-21-3904237 Fax. +62-21-3906096 Email: [email protected] http.y/www.sttjakarta.ac.id/ ~f~ SEKOLAH TINGGI FILSAFAT ~tI1c;!!Y THEOLOGI JAKARTA IAKARTA (SEKOLAH TINGGI TEOLOGI JAKARTA)

Upload: others

Post on 09-Nov-2020

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Bank: 1. BCACabang Matraman (YAYLEMBAGA PTTEOLOGI JAKARTA), No. 342 30226352. Bank MANDlRl Cabang Cikini (LEMBAGA PERGURUANTINGGI TEOLOGI), No. 123 000 5625431

    -

    Septemmy EUGharistia Lakawa. Th.D.

    Ketua Sekolah Tinggi Filsafat Theologi Jakarta

    untuk menjadi pembicara dalam Kuliah Umum Kala dan Kalam dengan judul "Yesus,Pilatus, dan Politik Kekuasaan" yang diselenggarakan pada 15 [uni 2020 via media

    internet oleh STFT Jakarta. Demikian surat ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana

    mestinya.

    Jabatan

    Yonky Karman, Ph.D.

    Dosen Tetap Sekolah Tinggi Filsafat Theologi Jakarta

    Nama

    Pemimpin Sekolah Tinggi Filsafat Theologi Jakarta melalui surat ini menugaskan:

    No. : 122a/Ketua/VI/2020

    Hal : Penugasan Menjadi Pembicara Kuliah Umum STFTJ

    SURATTUGAS

    [alan Proklamasi 27Jakarta 10320, IndonesiaTel. +62-21-3904237Fax. +62-21-3906096Email: [email protected]/www.sttjakarta.ac.id/

    ~f~ SEKOLAH TINGGI FILSAFAT~tI1c;!!YTHEOLOGI JAKARTAIAKARTA (SEKOLAH TINGGI TEOLOGI JAKARTA)

  • 1

    Kuliah Umum STFT Jakarta, 15 Juni 2020

    Yesus, Pilatus, dan Politik KekuasaanYonky Karman, PhD

    (2) “Aku percaya ... kepada Yesus Kristus ... yang menderita dibawah pemerintahan PontiusPilatus, disalibkan, mati dan dikuburkan.” (Pengakuan Iman Rasuli)

    “Aku percaya kepada Yesus Kristus” merupakan salah satu isi pengakuan imanKristiani. Mengapa dalam pengakuan iman terselip nama seorang pejabat non-Kristen? Siapaitu Pilatus? Ia seorang kesatria berkuda dari klan Pontii, gubernur provinsi Romawi. Yangmenarik, hanya satu sumber Romawi yang menyebut nama Pilatus, yakni Tacitus, sejarawanRomawi, menyebut hukuman mati Yesus oleh Pilatus semasa pemerintahan Kaisar Tiberius(14-37 M).1 Namun, Kitab-kitab Injil terbitan Lembaga Alkitab Indonesia menyebut namaPilatus sebanyak 61 kali (10/Matius, 10/Markus, 13/Lukas, 24/Yohanes), bahkan di luar itudalam PB, masih disebut lagi empat kali.

    (3) I. Alkitab dan PilatusKisah Para Rasul menyebut keterlibatan Pilatus dalam vonis mati untuk Yesus yang

    seharusnya bebas demi hukum sipil Romawi.telah berkumpul di dalam kota ini Herodes dan Pontius Pilatus beserta bangsa-bangsa dansuku-suku bangsa Israel melawan Yesus, Hamba-Mu yang kudus. (Kis. 4:27)Allah Abraham, Ishak, dan Yakub ... telah memuliakan Hamba-Nya, yaitu Yesus yangkamu serahkan dan tolak di depan Pilatus, walaupun Pilatus berpendapat bahwa Ia harusdilepaskan. (Kis. 3:13)meskipun mereka tidak menemukan sesuatu yang dapat menjadi alasan untuk hukumanmati itu, namun mereka telah meminta kepada Pilatus supaya Ia dibunuh. (Kis. 13:28)

    (4) Yang berbeda adalah penyebutan Pilatus dalam teks Paulus, selengkapnya sebagaiberikut.

    Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untukitulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyaksaksi. Di hadapan Allah yang memberikan hidup kepada segala sesuatu dan di hadapanKristus Yesus yang telah mengikrarkan ikrar yang benar juga di muka Pontius Pilatus,kuserukan kepadamu. (1Tim. 6:12-13)

    Di hadapan Pilatus, Yesus mengikrarkan (homologeo) “ikrar yang benar” (kale homologia).Ikrar itu janji, tetapi Yesus tidak berjanji apa-apa di depan Pilatus. Karena itu, homologiasebaiknya diterjemahkan “pengakuan” (bdk. 2Kor. 9:13 “pengakuan [akan Injil Kristus]”;Ibr. 10:23 “pengakuan [tentang pengharapan kita]”; Ibr. 4:4 “pengakuan iman [kita]”).Pengakuan iman yang terformulasi menurut denominasi gereja disebut konfesi. Dalam keduaayat ini, pengakuan dikaitkan dengan saksi (ay. 12 martures “saksi”; ay. 13 martureo“mengikrarkan, tetapi BIMK “memberi kesaksian”).2 Kepublikan pengakuan iman Timotiusterlaksana ketika ia ditahbis di hadapan jemaat, sementara Yesus tak menyangkal pengakuansebelumnya di depan publik bahwa Ia Anak Allah. Apa bedanya pengakuan Timotius (jugapengakuan kita) dengan pengakuan Kristus? Menurut Paulus, kita bisa menyangkal Kristus,menyangkal apa yang pernah kita akui sendiri, tetapi Kristus “tidak dapat menyangkal diri-Nya” (2Tim. 2:12-13).

    Dalam konteks sebagai mentor Timotius, gembala sidang yang masih muda, Paulussedang menasihatinya untuk tidak menjadi gembala biasa, melainkan gembala istimewa.Untuk itu, syaratnya sederhana. Jadilah peserta pertandingan iman (“bertandinglah dalam

    1Samuel Sandmel, “Pilate, Pontius,” IDB, III.811-13, terutama 811.2Otto Michel, ὁμολογέω, TDNT, V.199-220, terutama 216.

  • 2

    pertandingan iman”), yang bentuk penghargaannya adalah hidup kekal (“rebutlah hidup yangkekal”). Menurut Paulus, Timotius yang dikenalnya baik itu sangat layak untuk mengikutipertandingan iman itu sebab memang untuk itulah dia telah dipanggil. Apa yang telahdilakukan Timotius, tanpa malu mengakui Yesus di depan publik, bukan hanya meneladanipengakuan Yesus di hadapan Pilatus, tetapi juga meneladani Paulus sendiri (dikenalnyalangsung), yang seolah-olah berkata kepada Timotius, “Jadilah pengikutku sama seperti akujuga menjadi pengikut Kristus” (1Kor. 11:1).

    Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik (Yn. kalos agon), aku telah mencapai garisakhir (Yn. dromos) dan aku telah memelihara iman. (2Tim. 4:7)

    Ada masalah dengan TB “pertandingan iman yang benar” (1Tim. 6:12 kalos agon tespisteos), sebab metafora pertandingan mengasumsikan dunia atlet dan pemenang untuk setiappertandingan (sang juara) hanya satu. Namun, metafora seperti itu tidak cocok untukpertandingan iman (hanya Anda atau saya juara pertandingan iman?). Rupanya ungkapan TBitu dihubungkan dengan terjemahan “pertandingan yang baik” dari surat Paulus yang sama-sama ditujukan kepada Timotius. Kata Yunani agon di sini (1Tim. 6:12; 2Tim. 4:7) untukmetafora dalam dunia keprajuritan (bdk. 2Tim. 2:3 “ikutlah menderita sebagai seorangprajurit yang baik dari Kristus Yesus”).3 Prajurit tidak berkompetisi melainkan berperang,tidak untuk menjadi juara satu melainkan untuk menang perang dan kemenangan itu bukanprestasi individual melainkan prestasi kolektif. Tentu masing-masing prajurit harus terlatihdan berdisiplin. Bagaimana dengan TB “garis akhir” atau finis? Kata Yunani dromossebaiknya tidak diterjemahkan seperti itu, melainkan cukup “tugas” (Kis. 13:25); memangTB kembali “garis akhir” tetapi perhatikan itu dalam kesejajaran dengan “pelayanan” (Kis.20:24 diakonia), sehingga alih-alih “mencapai garis akhir” (2Tim. 4:7) sebaiknya“menyelesaikan tugas/pelayanan”. Membaca agon dalam kaitan dengan dunia keprajuritanlebih tepat (daripada kompetisi olahraga) untuk memahami maksud Paulus. Namun, perangapakah yang dimaksud? Rupanya dalam konteks Surat-surat Pastoral dan Ibrani, itu adalahpenderitaan karena menjadi Kristen dengan risiko terberat mati syahid.

    The sharpest form of agon which the man who is faithful to God must undergo on earth isthe battle of suffering fulfilled in martyrdom. These are familiar Jewish conceptions whichmake a powerful impact on early Christioanity in the age of the Pastorals and Hebrews.4

    Selanjutnya, TB “benar” (1Tim. 6:12-13 kalos) bisa dipahami sebagai lawannya salah,sehingga pembaca bisa mengartikan ini soal konten benar-salah ajaran atau isi pengakuaniman (ortodoksi). Sebagaimana kalos biasanya juga diterjemahkan “baik” (2Tim. 4:7),demikian juga apabila diperbaiki terjemahannya, “bertarunglah dalam perjuangan yang baik,perjuangan iman”.

    (5-6) II. Kekaisaran Romawi (Lt. Imperium Romanum)Dalam sejarah panjang Kekaisaran Romawi (27 SM-395 M), pada puncak

    kejayaannya, termasuk semasa PB, wilayahnya sangat luas tidak hanya di sekitar LautTengah, tetapi juga ke utara sampai Inggris, ke selatan sampai Afrika, ke barat sampaiSpanyol, ke timur sampai Palestina dan Arab. Wilayah-wilayah yang takluk atau ditaklukkanitu tidak menjadi koloni, melainkan satu per satu digabungkan ke dalam wilayah kekuasaan(7) sebelumnya (aneksasi).5 Untuk memudahkan kontrol Roma, semua wilayah itu dibagi-bagi menurut wilayah administratif provincia (Vg; Kis. 23:34; 25:1 eparcheia “provinsi”).

    Augustus (27 SM-14 M), kaisar pertama (Lt. caesar; Yn. kaisar), pada awalmemerintah, menetapkan sebagian provinsi yang selama ini di bawah Kaisar untuk sejak itu

    3Walter Grundmann and Georg Bertram, καλός, TDNT, III.536-56, terutama 549 (Grundmann).4Ethelbert Stauffer, ἀγών, TDNT, I.134-40, terutama 138.5Robert M. Grant, “Roman Empire,” IDB, IV.103-9, terutama 104.

  • 3

    di bawah pengawasan Senat/Konsul6 (senatorial provinces; Lt. provincia populi Romani“provinsi rakyat Romawi”), sedangkan provinsi-provinsi yang lebih sulit diatur tetap dibawah pengawasan langsung Kaisar (imperial provinces).7 Untuk administrasi hukum danmiliter sehari-hari, Senat/Konsul mengangkat pro consule (pejabat yang mengatasnamakankonsul), yang diambil dari mantan Senator atau mantan pasukan pengamanan kaisar, denganmasa jabatan hanya satu tahun, sepasukan kecil diperbantukan untuk menjaga ketertibanumum.8 Jabatan Prokonsul bisa diperpanjang setelah melewati pertimbangan Senat dan iasendiri sudah sekitar 17 tahun sebagai mantan Konsul.9 Kepala eksekutif untuk provinsi-provinsi langsung di bawah Kaisar disebut praeses (legatus Augusti; Yn. hegemon; TB “walinegeri”; BIMK “gubernur”), dari kalangan sipil.10 Yang sangat menonjol dengan KekaisaranRomawi dibandingkan negeri lain adalah tata hukumnya yang sudah sangat maju, “TheEmpire was governed not only by men but also by law.”11

    Yudea tadinya dipimpin oleh raja Herodes Agung (41-4 SM), yang bergelar hobasileus tes Ioudaias (Luk. 1:5 “raja Yudea”), raja sewaktu Yesus lahir (bdk. Mat. 2:2; 27:11ho basileus ton Ioudaion “raja orang Yahudi”). Waktu itu, Kaisar Augustus menyuruh semuaorang di dunia Romawi pulang ke kota masing-masing untuk keperluan sensus penduduk(9) pertama kalinya (Luk. 2:1-3). Untuk sensus itulah,

    Yusuf pergi dari Kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke Kota Daud yang bernamaBetlehem, karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud, supaya didaftarkanbersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung. (Luk. 2:4-5)

    Ketika Herodes meninggal, lampiran pada surat wasiatnya (codicil) mencantumkanpembagian wilayah kekuasaan kepada ketiga putranya, tetapi tidak ditindaklanjuti Kaisar(10) Augustus sepenuhnya.12 Herodes memaksudkan Arkhelaus (4 SM-6 M), putranya dariMalthace, sebagai waris takhta dengan gelar basileus (raja) seperti dirinya (raja Yudea),13

    sedangkan kedua anaknya yang lain Antipas (4 SM-39 M),14 adik kandung Arkhelaus, danFilipus (4 SM-34 M), putra Herodes dari Kleopatra, hanya berkuasa atas wilayah terbatasyang kecil dengan gelar tetrark (Yn. tetrarches; har. “penguasa seperempat wilayah”; TB“raja wilayah”).15 Akan tetapi, Kaisar membagi wilayah warisan Herodes itu menjadisetengahnya untuk Arkhelaus (Yudea, Idumea/Edom, dan Samaria), dengan gelar etnark (Yn.

    6Konsul adalah senat yang senatornya bisa mengeksekusi undang-undang (Lt. maior potestas) dan bisamemveto senator lain, kecuali kaisar (dictator) sebagai kepala Konsul. Anggota Konsul dipilih oleh warga KotaRoma, dua di antaranya dipilih setiap tahun. Ada juga Senat Romawi (Lt. Senatus Romanus), semacam dewanpenasihat Kaisar, tak bisa mengeksekusi undang-undang dan di bawah kontrol Kaisar.7Ernest W. Saunders, “Province,” IDB, III.940f, terutama 941.8PB mencatat dua prokonsul, Sergius dan Galio, masing-masing untuk Siprus dan Akhaia (Kis. 13:7; 18:12; Yn.anthupatos; Vg proconsule; TB/BIMK “gubernur”).9Robert M. Grant, “Proconsul,” IDB, III.892.10Meski Tacitus menyebutkan Pilatus sebagai prokurator meski diragukan kebenarannya sebab prokuratorterutama bertanggung jawab kepada Roma dalam soal keuangan (baru di kemudian hari ditambahkan tanggungjawab militer). Robert M. Grant, “Procurator,” IDB, III.893; juga Saunders, IDB, III.941. Hasil dari pendapatanprovinsi Kaisar langsung masuk ke perbendaharaan Kaisar (fiscus). Grant, IDB, IV.105.11Grant, IDB, IV.106. Budak dan perempuan memiliki status hukum. Budak bisa memiliki harta (bisa untukmenebus pembebasan mereka dari majikan) dan tak bisa diperlakukan sewenang-wenang. Paulus termasukorang istimewa sehingga memiliki kewarganegaraan Romawi dan tidak bisa diperlakukan sewenang-wenangsekalipun oleh amuk massa (Kis. 16:37; 23:37).12Samuel Sandmel, “Herod,” IDB, II.585-94, terutama 590f.13Demikian verba basileuo (Mat. 2:22 “menjadi raja”) untuk Arkhelaus tidak salah juga. Leon Morris, TheGospel According to Matthew (A Pillar Commentary; Grand Rapids: Eerdmans, 1992) 48n62.14Penyebutan “raja” oleh narator Markus untuk Herodes Antipas (Mrk. 6:14, 25-27) bisa hanya sebagaikebiasaan setempat atau ironi untuk sikap ambisiusnya yang memohon jabatan basileus kepada Kaisarberdasarkan wasiat awal sang ayah yang menganggap Antipas lebih layak untuk jabatan basileus (Antiq. 17.9.4;War 2.2.3), tetapi karena itu justru ia dicopot dari jabatannya dan dibuang. William L. Lane, The Gospel of Mark(NICNT; Grand Rapids: Eerdmans, 1974) 211.15Antiq. 17.1.3.

  • 4

    ethnarches; har. “pemimpin bangsa”),16 menunda pemberian gelar basileus sampai yangbersangkutan terbukti layak yang ternyata tak terjadi. Gelar basileus berimplikasi kedaulatanmemerintah suatu wilayah, sementara etnark atau tetrark memiliki batasan-batasan danketergantungan (raja boneka).17 Separuh wilayah selebihnya terbagi dua. Antipas dan Filipus(keduanya memakai nama besar Herodes di depan nama mereka), masing-masing penguasawilayah Galilea dan Perea dan penguasa wilayah Iturea dan Trakhonitis.

    dalam tahun kelima belas dari pemerintahan Kaisar Tiberius, ketika Pontius Pilatusmenjadi wali negeri Yudea, dan Herodes raja wilayah Galilea, Filipus, saudaranya, rajawilayah Iturea dan Trakhonitis. (Luk. 3:1)

    Kepemimpinan tangan besi Arkhelaus menimbulkan pemberontakan orang Yahudi danSamaria. Roma kemudian melengserkan dan membuangnya ke Perancis. Status wilayahkerajaan yang dikuasai Arkhelaus pun diturunkan menjadi provinsi yang dipimpin wali-walinegeri. (11) Koponius (6-9 M), wali negeri pertama Yudea. Pilatus (26/27-36 M) wali negerike-5 dan sesudahnya PB mencatat dua wali negeri lain semasa pelayanan Paulus (Kis. 23-26Feliks, Festus). Sikap memberontak orang Yahudi, sebagian besar bukan karena inginmerdeka, melainkan karena orang Yahudi pasca-Pembuangan (tanpa raja sendiri) kian fanatikberagama. Peran pemuka agama sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat, terutamaImam Besar sebagai otoritas tertinggi (hierokrasi),18 yang juga memiliki sebagian kekuasaanyang tadinya dimiliki raja (semasa monarki PL, para imam termasuk pejabat istana).19 DalamPB, peran imam biasa20 tak menonjol dibandingkan dengan imam-imam kepala dan ImamBesar.21 Aliran-aliran agama Yahudi pun berkembang. Ada aliran yang detail dengan hukumagama (Farisi). Aliran lain memilih untuk menjauh dari keramaian dunia (Eseni, Qumran).Perang Makabe (167-160 SM) yang sangat terkenal pecah karena pemberontakan yangdipimpin keluarga Makabe, melawan Dinasti Seleukid yang sekuler (pengaruh helenisme)dan memusuhi orang Yahudi. Ada juga kaum Zelot, pejuang radikal yang mengartikandatangnya Kerajaan Allah dengan tumbangnya Kekaisaran Romawi. Mereka menyergappasukan kecil Romawi, mengambil persenjataan atau logistik dengan taktik hit and run.(12) Karena orang Yahudi tak bisa ditaklukkan dengan pendekatan militer, pentinglah“mengambil hati orang Yahudi” agar mereka tak memberontak (Kis. 24:27; 25:9). Alkitabmenceritakan “seorang perwira” di Kapernaum “menanggung pembangunan rumah ibadat”orang Yahudi di Kapernaum (Luk. 7:2, 4). Itu bukan perwira Roma biasa, melainkan centurio(Vg; Yn. hekatontarches), komandan pasukan 100 infanteri; ia sendiri prajurit lapanganterbaik dan paling berpengalaman; itu jabatan karier tertinggi yang bisa dicapai oleh seorangprajurit biasa.22 Kekuatan legiun (60 centurio) atau batalion (10 centurio) bergantungpadanya. Karena centurio di Kapernaum bisa mengambil hati orang Yahudi, itu sebabnyapara pemuka Yahudi berupaya mempertemukan dia dengan Yesus ketika hambanya sedangsakit keras dan kebetulan perwira itu percaya Yesus sanggup menyembuhkan (Mat. 8:5-13;Luk. 7:1-10//Yoh. 4:46-54). Yesus pun memuji iman perwira itu, “Aku berkata kepadamu,iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel” (Luk. 7:9//Mat.8:10). Alkitab juga menyebut “kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus

    16Jabatan penguasa daerah yang lebih rendah dari basileus tetapi lebih tinggi daripada tetrark. Harvey H.Guthrie, “Ethnarch,” IDB, II.178f, terutama 178.17Herodes Agung awalnya disebut tetrark oleh Jenderal Markus Antonius (Antiq. 14.13.1; War 1.12.5) dan barukemudian disebut basileus. Samuel Sandmel, “Tetrarch,” IDB, IV.579.18Hierokrasi adalah “bentuk pemerintahan di mana para imam dan pemimpin agama menjalankan kuasa”. Henkten Napel, Kamus Teologi Inggris-Indonesia (rev; Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1994) 162.19Raymond Abba, “Priests and Levites,” IDB, III.876-89, terutama 878.20Zakharia (Luk. 1:5); sejumlah besar imam yang percaya kepada Yesus (Kis. 6:7); sebagai verifikatorkesembuhan seseorang dari penyakit kusta (Luk. 5:14).21Gotlobb Schrenk, ἱερός, TDNT, III.221-83, terutama 263.22Fred D. Gealy, “Centurion,” IDB, I.547f.

  • 5

    menjadi sangat takut ketika mereka melihat gempa bumi dan apa yang telah terjadi, laluberkata: Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah” (Mat. 27:54). Kepala pasukan ini juga centurio.Centurio lain adalah Kornelius di Kaisarea, “perwira pasukan yang disebut pasukan Italia ...ia serta seisi rumahnya takut akan Allah ... ia memberi banyak sedekah kepada umat Yahudidan senantiasa berdoa kepada Allah” (Kis. 10:1-2). Kornelius berasal dari batalion Italia (Yn.hekatontarches ek speires).

    Upaya mengambil hati orang Yahudi secara terstuktur adalah dalam bentuk otonomiterbatas terkait pemberlakuan hukum agama dan adat Yahudi (bdk. Provinsi Nanggroe Aceh(13) Darussalam). Orang Yahudi di Palestina hidup di bawah dua hukum: sipil (Romawi)dan agama (Yahudi). Komunitas Yahudi bisa mengadili perkara di lingkungan sendiri sesuaidengan hukum agama mereka. Wali negeri bertanggung jawab atas ketertiban umum. Walinegeri dikenal suka mencetak uang logam lokal sendiri, tetapi mereka dengan sadar tidakmemakai gambar manusia atau hewan pada cetakan uang logam mereka. Berbeda darikebanyakan wali negeri dan kesaksian para centurio yang tidak menimbulkan gejolak diPalestina, Pilatus malah melakukan tindakan provokatif yang menimbulkan antipati orangYahudi. Sebelum kasus Yesus bergulir di pengadilan, Pilatus sudah menggantung gambar-gambar kaisar di seluruh Yerusalem untuk dipuja dan juga mengeluarkan uang logam dengancetakan simbol-simbol agama Romawi.23

    (14) III. Pengadilan YesusKedatangan Yesus di Yerusalem, “Kota Suci” (Mat. 4:5) orang Yahudi, menarik

    perhatian banyak orang, dari rakyat jelata sampai elite penguasa agama maupun politik.Murid-murid Yesus memperlakukan Sang Guru sebagai “Dia yang datang Raja dalam namaTuhan” (Luk. 19:38). Sebuah tindakan provokatif (meski secara teologis bisa benar)dilakukan Yesus ketika masuk ke Bait Suci dan “mengusir semua pedagang di situ” (Luk.19:45). Itu menyulut kemarahan para pemuka agama yang merasa otoritas merekadirendahkan oleh orang asing dari Nazaret, kebetulan pengajaran-Nya disukai orang banyak.Tiap hari sesudah peristiwa menggegerkan itu, Yesus tanpa takut masih datang untuk(15) mengajar di Bait Suci. Sementara itu, imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat, dan tokoh-tokoh Yahudi setempat24 berusaha untuk membunuh Yesus, hanya saja mereka tak tahu harusberbuat apa sebab semua orang sangat penuh perhatian untuk mendengarkan Dia(Luk. 19:47-48), sebuah cara ungkap objektif yang juga menggambarkan suasana hati massa,(16) khas Injil Lukas (bdk. Mat.22:33//Mrk. 11:18 ekplesso “takjub”).25 Imam-imam kepaladan ahli-ahli Taurat mencari jalan untuk membunuh Yesus, tetapi mereka juga takut kepadaorang banyak (Luk. 22:2). Itu sebabnya mereka memutuskan untuk membunuh Yesus melaluitangan penguasa.

    Ahli-ahli Taurat dan imam-imam kepala mengamat-amati Yesus. Mereka menyuruhkepada-Nya mata-mata yang berlaku seolah-olah orang jujur, supaya mereka dapatmenjerat-Nya dengan suatu pertanyaan dan menyerahkan-Nya kepada wewenang dankuasa wali negeri. (Luk. 20:20)

    Itulah latar belakang penangkapan dan pengadilan yang dialami Yesus.(17) Ketika sedang berada di dalam sebuah kebun zaitun di Getsemani (Mat. 26:36//Mrk.14:32), Yesus ditangkap dan dibawa “mula-mula kepada Hanas”, Imam Besar, mertuaKayafas yang juga Imam Besar (Yoh. 18:13). Semasa pemerintahan Romawi, Imam Besarditunjuk dan diberhentikan sekehendak hati oleh wali negeri. Dalam kurun waktu 6-67

    23Grant, IDB, III.893.24Bandingkan hoi protoi tou laou ini dengan hoi protoi tou Ioudaion (*Kis. 28:17 “tokoh-tokoh orang Yahudisetempat”). Wilhelm Michaelis, πρῶτος, TDNT, VI.865-92, terutama 868.25Satu-satunya kata Yunani ekkremannumi di Alkitab. Georg Bertram, κρεμάννυμι, TDNT, III.915-21 (terutama921). Bdk. N/KJV “very attentive”.

  • 6

    Masehi, 16 dari 18 Imam Besar berasal hanya dari lima keluarga, sekaligus cermin elitismekeluarga Imam Besar.26 Imam Besar Hanas (6-15 M) diberhentikan oleh wali negeri Valerius(15-26 M). Mungkin karena tak setuju atas intervensi Roma dalam bidang keagamaan (ImamBesar dalam tradisi PL merupakan jabatan seumur hidup), banyak orang Yahudi tetapmengakui peran Imam Besar yang masih hidup.27 Apalagi kalau yang menjadi Imam Besaritu adalah menantu Imam Besar juga, demikian Injil Lukas menyebut Hanas dan Kayafassekaligus, bahkan dengan superioritas sang mertua (Luk. 3:2 “pada waktu Hanas dan Kayafasmenjadi Imam Besar”).28

    Sesudah itu, “Hanas mengirim Dia terbelenggu kepada Kayafas, Imam Besar”(Yoh. 18:24), untuk diadili Mahkamah Agama (Mat. 26:59//Mrk. 14:55 sunedrion; NIV,NJB, NAB “Sanhedrin”). Imam Besar adalah pemimpin orang Yahudi, sekaligus mengepalaiMahkamah Agama Yahudi (Sanhedrin) yang mungkin beranggotakan 71 orang yang terdiriatas tetua bangsa Yahudi, imam-imam kepala, dan ahli-ahli Taurat, diketuai Imam Besar(Luk. 22:66//Mrk. 14:53).29 Imam-imam kepala adalah kelompok elite representasi ImamBesar.30

    Imam-imam kepala, malah seluruh Mahkamah Agama mencari kesaksian terhadap Yesussupaya Ia dapat dihukum mati, tetapi mereka tidak memperolehnya. Banyak juga orangyang mengucapkan kesaksian palsu terhadap Dia, tetapi kesaksian-kesaksian itu tidaksesuai yang satu dengan yang lain. (Mrk. 14:55-56//Mat. 26:59-60)

    (18) Sampai akhirnya, sebuah pertanyaan diajukan kepada Yesus “Apakah Engkau Mesias,Anak Allah” dan itu tak disangkal Yesus (Mat. 26:63-64//Mrk. 14:61-62//Luk. 22:70-71).Imam Besar pun langsung mengoyakkan pakaiannya dan menyatakan Yesus bersalah sudahmenghujat Allah, lalu “dengan suara bulat mereka memutuskan ... Dia harus dihukum mati”(19) (Mrk. 14:63-64//Mat. 26:65-66). Sebenarnya, hujat dalam PL maupun tradisi Yahudisebatas mengucapkan nama YHWH tidak pada tempatnya, tetapi dalam kasus Yesus hujatdimaknai jauh lebih luas yakni dalam konteks penistaan agama, seperti pendapat pakarYahudi berikut.

    The religious offenses for which the Jewish authorities prosecuted Jesus ... are not clearlydefined. The “blasphemy” of which Jesus and Stephen are accused ... covers a far greaterarea of insult to God and religion than the concept of the Mishnah.31

    (20) Selanjutnya, Yesus dibawa ke “gedung pengadilan” sipil (Yoh. 18:28 praitorion),kepada Pilatus. Injil Lukas lebih detail melaporkan proses pengadilan itu dan Yesus sempatdibawa kepada Herodes (Luk. 23:1-25). Untuk meyakinkan Pilatus, orang-orang Yahudi itumenuduh Yesus sudah menghasut rakyat, “Orang ini menyesatkan bangsa kami dan melarangmembayar pajak kepada Kaisar dan tentang diri-Nya Ia mengatakan bahwa Ia adalah Kristus,yaitu Raja” (ay. 2). Kini, Pilatus bertanya langsung kepada Yesus apakah tuduhan itu benar,“Engkaukah raja orang Yahudi?” Jawab Yesus, “Engkau sendiri mengatakannya.” (ay. 3).Pilatus tidak tersinggung, tetapi ia juga tahu mustahil menjerat Yesus dengan hukum Romawi

    26T. A. Burkill, “Sanhedrin,” IDB, IV.214-18, terutama 216.27Leon Morris, The Gospel According to John (NICNT; Grand Rapids: Eerdmans, 1971) 749.28Teks Yunaninya epi archiereos Hanna kai Kaiapha memperlihatkan archiereos dalam bentuk tunggal untukHanas. Lihat Norval Geldenhuys, The Gospel of Luke (NICNT; Grand Rapids: Eerdmans, 1951) 135.29Eduard Lohse, συνέδριον, TDNT, VII.860-871, terutama 863f.30Burkill, IDB, IV.216. Kata Yunani yang sama untuk Imam Besar dan imam-imam kepala, yang satu bentuktunggal archiereus dan lainnya bentuk jamak archiereis, sementara imam biasa adalah hiereus seperti yangbiasa dipakai LXX (bdk. ho hiereus ho megas “imam besar”). Para imam dikepalai oleh seorang pemimpin yangdisebut ho hiereus (1Raj. 4:2 Azarya; 2Raj. 11:9 Yoyada; 16:10 Uria; 22:10 Hilkia) atau ho hiereus ho protos“imam kepala” (2Raj. 25:18 Seraya; 2Taw. 26:20 Azarya) atau ho hiereus saja (2Taw. 19:11 Amarya), yangbertanggung jawab langsung kepada raja (bdk. 2Raj. 12:8). Lihat J. Bergman, H. Ringgren, and W.

    Dommershausen, !heKo, TDOT, VII.60-75, terutama 71 (Dommershausen).31Moshe Greenberg, “Crimes and Punishments,” IDB, I.733-44, terutama 743.

  • 7

    hanya berdasarkan pengakuan seperti itu. Pilatus pun berkata kepada imam-imam kepala danseluruh orang banyak di situ,

    Aku tidak mendapati kesalahan apa pun pada orang ini. (ay. 4)Itulah kali pertama Pilatus menyatakan Yesus tak bersalah di depan orang-orang Yahudi.

    Pilatus tidak mau mencampuri urusan internal agama Yahudi, “Hakimilah Diamenurut hukum Tauratmu,” tetapi kata mereka, “Kami tidak diperbolehkan membunuhseseorang” (Yoh. 18:31). Hanya dari teks ini muncul silang pendapat di antara para ahli tafsirAlkitab bahwa orang Yahudi tidak boleh melakukan eksekusi yang merupakan domainotoritas Romawi,32 sementara tafsir lain mengatakan sebaliknya. Sekitar 40 tahun sebelumBait Suci diluluhlantakkan (30 M), ada catatan bahwa orang Yahudi bisa menghukum matiorang tanpa intervensi otoritas Romawi, yakni hukuman mati karena amuk massa (tanpaproses pengadilan), “Lynching was recognized as a legitimate mode of punishing grossreligious offenses ... tolerated even in the Dispersion.”33 Amuk massa dengan lemparan batubukan hukuman mati (bdk. 1Sam. 30:6; Mat. 21:35; 23:37; Yoh. 10:31; Kis. 14:5), tetapimemang karena tak terkontrol bisa berujung maut (bdk. 1Raj. 12:18; Kis. 7:57-60).34 Petrusdan para rasul lain di Yerusalem menjadi target pembunuhan karena fanatisme agama (Kis.5:33), juga Paulus berkali-kali (Kis. 9:23-24 di Damsyik; 14:19 di Listra; 23:12-15 diYerusalem), bahkan ia sendiri dulu merestui pembunuhan seperti itu (Kis. 8:1 Stefanus; 26:10para pengikut Yesus dari Nazaret).

    Namun, imam-imam kepala mendesak Pilatus, “Ia menghasut rakyat dengan ajaran-Nya di seluruh Yudea, mulai dari Galilea sampai ke sini” (ay. 5). Begitu disebut bahwa Yesusorang Galilea, Pilatus melihat celah untuk tidak menangani kasus ini. Kebetulan HerodesAntipas, raja Galilea, yang selama ini bermusuhan dengannya, sedang berada di Yerusalem.Segera Pilatus mengirim Yesus kepada Antipas. Antipas senang merasa dihargai Pilatus, jugasenang melihat Yesus sebab selama ini ia hanya mendengar nama Yesus dan mukjizat yangdilakukan-Nya. Ia meminta Yesus mendemonstrasikan mukjizat di depannya. Imam-imamkepala dan ahli-ahli Taurat melontarkan tuduhan-tuduhan berat terhadap Yesus. Herodes jugamengajukan banyak pertanyaan kepada Yesus, tetapi Yesus diam seribu bahasa, juga takmeladeni permintaan Herodes untuk mendemonstrasikan mukjizat. Herodes rupanya takberminat mengadili Yesus. Ia dan pasukannya hanya menista dan mengolok-olok Yesus.Setelah puas, ia mengirim kembali Yesus kepada Pilatus. Sejak itu, bersahabatlah Herodesdan Pilatus. Pilatus sendiri terpaksa menggelar sidang pengadilan kembali dan membuka(21) sidang dengan pernyataan berikut.

    Kamu telah membawa orang ini kepadaku sebagai seorang yang menyesatkan rakyat.Kamu lihat sendiri bahwa aku telah memeriksa-Nya dan dari kesalahan-kesalahan yangkamu tuduhkan kepada-Nya tidak ada yang kudapati pada-Nya. Dan Herodes juga tidak,sebab ia mengirimkan Dia kembali kepada kami. Sesungguhnya tidak ada suatu apa punyang dilakukan-Nya yang setimpal dengan hukuman mati. Jadi aku akan menghajar Dia,lalu melepaskan-Nya. (ay. 14-16)

    Itulah kali kedua Pilatus menyatakan Yesus tak bersalah di depan orang-orang Yahudi.(22) Sekarang, Pilatus memberi instruksi agar Yesus dihukum cambuk dan menjadi bahanolok-olok. Prajurit-prajurit menganyam sebuah mahkota duri yang ditaruh di atas kepalaYesus, yang juga dipakaikan jubah ungu, lalu mereka berkata di depan Yesus, “Salam, hairaja orang Yahudi!”, sambil menampar muka-Nya (Yoh. 19:2-3). Pilatus lalumempertontonkan Yesus yang dalam keadaan berdarah-darah dan menjadi bahan olok-olok

    32Morris, The Gospel According to John, 765.33Greenberg, IDB, I.743.34Moshe Greenberg, “Stoning,” IDB, IV.447, “As Palestine is a stony country, pelting with stones (sometimesleading to death) was a common expression of mob anger and hatred.” Alkitab tidak memakai istilah “rajam”yang berkonotasi agama, “hukuman atau siksaan badan bagi pelanggar hukum agama ... dengan lemparan batudsb” (KBBI, 1134).

  • 8

    kepada orang banyak agar mereka puas. Kebetulan besoknya adalah hari raya Yahudi dan adakebiasaan Pilatus untuk setiap hari raya itu membebaskan satu orang hukuman sesuai denganpermintaan orang banyak. Ada seorang bernama Barabas yang dipenjarakan bersamabeberapa pemberontak lain karena pembunuhan dalam pemberontakan. Orang banyak(23) mendatangi Pilatus dan menagih kebiasaan itu (Mrk. 15:8). Mereka pun diberi pilihan:Yesus dari Nazaret (Mat. 21:11) atau Yesus Barabas (Mat. 27:16) sekaligus pembunuh (Mrk.15:7; Luk. 23:19, 25), musuh masyarakat, penjahat sesungguhnya? Menurut akal sehat, orangYahudi mestinya tak mau orang berbahaya seperti Barabas bebas berkeliaran di ruang publik.Pilatus bertanya kepada mereka, “Apakah kamu mau raja orang Yahudi ini dibebaskan?”Namun, imam-imam kepala menghasut mereka agar Barabas saja yang dibebaskan (Mrk.15:11//Mat. 27:20). Sekali lagi, Pilatus bertanya kepada mereka, “Jika begitu, harus diapakanorang yang kalian sebut raja orang Yahudi ini?” Mereka berteriak, “Salibkanlah Dia!” Pilatussungguh tak mengerti logika orang-orang Yahudi itu.

    Kejahatan apa yang sebenarnya telah dilakukan orang ini? Tidak ada suatu kesalahan punyang kudapati pada-Nya, yang setimpal dengan hukuman mati. Jadi aku akan menghajarDia, lalu melepaskan-Nya. (ay. 22)

    Itulah kali ketiga Pilatus menyatakan Yesus tak bersalah di depan orang-orang Yahudi.(24) Pilatus membawa Yesus keluar dengan bermahkota duri dan berjubah ungu,memperlihatkan-Nya kepada orang banyak, “Lihatlah manusia itu!” (Yoh. 19:4-5; Vg eccehomo). Mereka tetap tidak puas.

    Ketika imam-imam kepala dan penjaga-penjaga35 itu melihat Dia, berteriaklah mereka,“Salibkan Dia! Salibkan Dia!” ... Kami mempunyai hukum dan menurut hukum itu Iaharus mati, sebab Ia menganggap diri-Nya sebagai Anak Allah [huios theou; Vg. FiliusDei]. (Yoh. 19:6-7)

    Mendengar Yesus disebut Filius Dei, “bertambah takutlah” Pilatus (ay. 8). Kaisar Tiberiusmendapat julukan divi filius (anak dari yang ilahi), tetapi mustahil Yesus dihubungkandengan kaisar Tiberius (kalaupun dihubungkan, reaksi Pilatus akan tak percaya, mencibir,bukan bertambah takut). Yang lebih masuk akal adalah Pilatus mengira jangan-jangan Yesusmemiliki suatu hubungan dengan kekuatan gaib dan, karena itu, Pilatus menanyakan asal-usul Yesus, yang direspons Yesus dengan membisu.36 Karena Yesus diam saja, Pilatuspenasaran sebab Yesus tak kooperatif, “Engkau tidak mau bicara kepadaku? Engkau tidaktahu bahwa aku berkuasa membebaskan-Mu dan berkuasa juga menyalibkan-Mu?” (ay. 10).(25) Kali ini Yesus merespons,

    Engkau tidak mempunyai kuasa (eksousia) apa pun terhadap Aku, jikalau kuasa itu tidakdiberikan kepadamu dari atas. (Yoh. 19:11)

    Alih-alih memanfaatkan kekuasaan Pilatus, Yesus malah menjelaskan teologi kekuasaan.Kekuasaan politik berasal “dari atas”, dari surga (bdk. *Yak. 3:15 anothen “surga”, lawan“dunia”), dari Yang Mahakuasa, bukan didelegasikan dari Kaisar Tiberius di Roma. Maka,tanggung jawab terbesar Pilatus sebenarnya bukan kepada kaisar, melainkan kepada Tuhan.37

    Namun, Yesus juga mengerti bahwa kekuasaan Pilatus terbatas, tak akan melawan tuntutanorang-orang Yahudi.

    Rupanya Pilatus terpengaruh juga dengan penjelasan Yesus bahwa kuasa yang

    35Bukan “penjaga-penjaga Bait Allah” (Yoh. 18:18), melainkan para petugas bawahan imam-imam kepala. LihatKarl H. Rengstorf, ὑπηρέτης, TDNT, VIII, 530-544, terutama 540.36Alih-alih religius, Pilatus lebih tepat dihubungkan dengan percaya takhayul. Morris, The Gospel According toJohn, 795.37Teologi kuasa menurut definisi Yesus itu bisa dibandingkan dengan definisi Paulus, “tidak ada pemerintah(Yn. eksousia) yang tidak berasal dari Allah ... pemerintah-pemerintah yang ada ditetapkan oleh Allah” (Rm.13:1).

  • 9

    (26) dimilikinya dari atas asalnya, sama seperti kuasa kaisar di Roma juga dari atas. Apalagi,istrinya sudah berpesan,38 “Jangan engkau mencampuri perkara orang benar itu, sebab karenaDia aku sangat menderita dalam mimpi tadi malam” (Mat. 27:19). Namun, orang-orangYahudi berteriak, “Jikalau engkau membebaskan Dia, engkau bukanlah sahabat Kaisar.Setiap orang yang menganggap dirinya sebagai raja, ia melawan Kaisar” (Yoh. 19:12).(27) Sekarang, Kristus atau Kaisar? Jangan coba-coba membebaskan Kristus! Kami akanmengangapnya sebagai tindakan melawan Kaisar. Kami akan melaporkan Anda kepadaKaisar bahwa Anda sengaja membiarkan orang yang merongrong wibawa Kaisar. Itulah yangterpikir oleh Pilatus. Jelas dia tidak mau dipanggil ke Roma hanya untuk urusan sekecil ini.

    Ketika Pilatus melihat bahwa segala usaha akan sia-sia, malah sudah mulai timbulkekacauan, ia mengambil air dan membasuh tangannya di hadapan orang banyak danberkata, “Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini; itu urusan kamu sendiri.” Danseluruh rakyat itu menjawab, “Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami!” Lalu ia membebaskan Barabas bagi mereka, tetapi Yesus disesahnya laludiserahkannya untuk disalibkan. (Mat. 27:24-26)

    (28) Mengapa akhirnya Pilatus melihat Yesus layak untuk hukuman mati? Karena agamaYahudi dalam Kekaisaran Romawi berstatus diakui dan keresahan orang-orang Yahudi bisaberujung ketidakpuasan kepadanya sebagai orang yang paling bertanggung jawab atasketertiban umum di Yudea, maka perbuatan Yesus, apa pun itu, “could only be regarded as atleast potentially subversive”.39 Urusan Pilatuslah untuk mengeksekusi tindakan subversif olehpenghasut, perusuh, atau penyamun.40

    Penyaliban tidak berasal dari tradisi Yahudi, melainkan bentuk hukuman paling kejamyang dipakai penguasa Romawi untuk budak dan orang asing (bukan warga Roma) yang takmau tunduk kepada pemerintah Romawi (dengan cara menghasut rakyat, menimbulkan huru-hara, atau merampok).41 Orang yang dihukum salib setelah dicambuk dengan sangat kejam,kemudian memanggul balok silang dari salib di sepanjang jalan kota menuju ke tempatpenyaliban yang mudah terlihat orang lalu-lalang. Karena hukuman salib sebenarnya tidakmembuat orang langsung mati, berhari-hari ia menjadi tontonan orang banyak. Denganditonton orang banyak begitu lama, tersirat peringatan dari penguasa kepada rakyat jajahanagar jangan coba-coba melakukan upaya makar (efek jera).42 Tentu saja Pilatus merasa herandengan usulan penyaliban dari orang-orang Yahudi. Efek jera untuk siapa? Selain orang-orang Yahudi itu begitu membenci Yesus, mungkin itu juga bisa dihubungkan dengankeadaan mati tergantung sebagai lambang terkutuk (Ul. 21:23; bdk. Gal. 3:13). Selain itu,mereka memang hendak mengalihkan isu agama menjadi isu politik. Kejahatan politik Yesusadalah mengklaim diri sebagai raja, merongrong monoloyalitas orang Yahudi kepada Kaisar.(29) Akhirnya, orang-orang Yahudi itu berhasil.

    dengan berteriak mereka mendesak ... supaya Ia disalibkan ... akhirnya mereka menang ...Pilatus memutuskan supaya tuntutan mereka dikabulkan. (Luk. 23:23-24)

    Barabas dibebaskan, “tetapi Yesus diserahkannya kepada mereka untuk diperlakukan semau-maunya” (Luk 23:25). Yesus dihukum salib dengan tuduhan upaya makar.43

    di atas kepala-Nya terpasang tulisan yang menyebut alasan mengapa Ia dihukum: InilahYesus Raja orang Yahudi. (Mat. 27:37//Luk. 23:38)

    Vox populi, vox Dei. Suara rakyat, suara Tuhan? Atau, tidak selalu? Injil Yohanesmemberikan catatan menarik seputar tulisan di atas kepala Yesus itu (Yoh. 19:19-22).Sesudah Pilatus memasang tulisan di atas kayu salib itu, imam-imam kepala dalang

    38Dalam tradisi Kristen di luar Alkitab namanya adalah Procula (kadang-kadang Procla). Sandmel, IDB, III.813.39Grant, IDB, IV.108.40Greenberg, IDB, I.743.41Johannes Schneider, σταυρός, TDNT, VII, 572-84, terutama 573.42Pierson Parker, “Crucifixion,” IDB, I.746f.43Greenberg, IDB, I.743.

  • 10

    penyaliban itu mengusulkan kepada Pilatus agar tulisannya jangan “Raja orang Yahudi”,melainkan “Ia mengatakan: Aku adalah Raja orang Yahudi”. Namun, jawab Pilatus, “Apayang kutulis, tetap tertulis.”

    (30) IV. KesimpulanSecara duniawi, Alkitab memberi kesaksian tentang keterlibatan Pilatus dalam

    penderitaan Yesus sampai vonis mati-Nya. Kesaksian itu tidak untuk menimpakan bahwasemua yang dialami Yesus itu gara-gara Pilatus. Tercatat tiga kali dalam Injil-injil Sinoptikpemberitahuan Yesus kepada para murid bahwa takdir-Nya adalah untuk diserahkan kedalam tangan manusia, menderita dan mati, tetapi bangkit pada hari ketiga (Mat. 16:21;17:22-23; 20:18-19//Mrk. 8:31; 9:31; 10:33-34//Luk. 9:22, 24; 18:32-33), dengan begitu“segala sesuatu yang ditulis oleh para nabi mengenai Anak Manusia akan digenapi”Penyebutan nama Pilatus dalam Pengakuan Iman Rasuli untuk menegaskan bahwa sengsaradan wafat Yesus terjadi dalam sejarah dunia Romawi. Pokok iman Kristiani tak terpisah darisejarah, berakar pada sejarah, bukan pada mitologi.(31) (Luk. 18:31). Menarik pula, tiga kali Injil Lukas mencatat Pilatus menyatakan Yesus takbersalah di depan orang-orang Yahudi (juga Yoh. 18:38; 19:4, 6). Penulis Injil denganberbagai cara menegaskan Pilatus “ingin melepaskan Yesus” (Luk. 23:20), “berusaha untukmembebaskan Dia” (Yoh. 19:12), sebab ia mengetahui “imam-imam kepala telahmenyerahkan Yesus karena dengki” (Mrk. 15:10//Mat. 27:18), tetapi ia terbukti hanya hambakekuasaan.(32) Meski mengklaim diri “tidak bersalah” (Mat. 27:24) dan meski juga sudah jalan hidupYesus untuk menderita di tangan manusia, Pilatus tidak bebas dari salah. Dalam dialogdengan Pilatus, sempat terucap oleh Yesus, “Dia yang menyerahkan (didomi) Aku kepadamulebih besar dosanya” (Yoh. 19:11). Siapa “dia yang menyerahkan” di sini? Yudas? MemangAlkitab berkali-kali menyebut Yudas “menyerahkan” Yesus dalam konteks pengkhianatan(Mat. 26:15, 25 paradidomi; NRSV “betray”; bdk. *27:3 ho paradidous “si pengkhianat”;NJB, N/RSV “betrayer”), kepada imam-imam kepala (Mat. 26:14). Yang menyerahkan Yesuskepada Pilatus adalah imam-imam kepala, dalam hal ini tentu Kayafas sebagai pemimpin(33) tertinggi mereka.44 Pilatus adalah hakim duniawi untuk hukum Romawi, masih ada lagiatasannya di dunia, tetapi juga ada Hakim segala hakim, hakim yang akan mengadili semuahakim duniawi. Putusan Sang Hakim penentu benar salahnya semua putusan hakim duniawi.

    44Morris, The Gospel According to John, 797.

  • Jakarta, 17 Juni 2020

    Pada ~5 Juni 2020, saya memberikan kuliah umum yang diselenggarakan lewat media

    internet oleh STFT Jakarta. Peserta lewat zoom (harus mendaftar sebelumnya) sebanyak 28

    orang, tetapi lebih ban yak peserta lewat youtube.

    Selama 1 jam presentasi saya merasa seperti berbicara seorang diri di depan layar

    monitor komputer. Barulah 40 menit terakhir pada sesi tanya jawab (sekitar 10 orang

    penanya, langsung maupun tertulis), suasana lebih cair.

    Meski tema pokok tentang Yesus dan Pilatus, tetapi karena menyangkut kekuasaan

    politik, pertanyaan pun ada yang menyerempet ke politik.

    Laporan Kuliah Umum

    Surat Tugas Pembicara Kuliah Umum Kala dan Kalam STFT Jakarta 15 Juni 2020.pdfNPSCN001(3).pdf

    SIBKD - Kuliah Umum Kala dan Kalam STFT Jakarta 15 Juni 2020.pdfMateri Kuliah Umum Kala dan Kalam STFT Jakarta 15 Juni 2020.pdfLaporan Kegiatan Pembicara Kuliah Umum Kala dan Kalam STFT Jakarta 15 Juni 2020.pdfNPSCN001(3).pdf